Download doc - LAPORAN PEMILU

Transcript
Page 1: LAPORAN PEMILU

DAFTAR ISI

ContentsDAFTAR ISI................................................................................................................................1

Daftar Tabel..............................................................................................................................2

Daftar Gambar......................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.........................................................................................................................3

Sejarah Pemilu di Indonesia dan Dunia Akherat...................................................................3

1. Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD......................................................3

a. Pemilu 1955..............................................................................................................3

b. Pemilu 1971..............................................................................................................4

c. Pemilu 1977-1997.....................................................................................................4

d. Pemilu 1999..............................................................................................................4

e. Pemilu 2004..............................................................................................................5

2. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden........................................................5

i. Pemilu 2004..............................................................................................................5

ii. Pemilu 2009..............................................................................................................5

1. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.........................................6

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................................6

2.1 Data............................................................................................................................6

2.2 Pembahasan...............................................................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................10

KESIMPULAN...........................................................................................................................10

1 | P a g e

Page 2: LAPORAN PEMILU

Daftar Tabel

Table 1 daftar pemilih tetap.....................................................................................................8

Table 2......................................................................................................................................8

Table 3......................................................................................................................................9

Table 4......................................................................................................................................9

Table 5....................................................................................................................................10

2 | P a g e

Page 3: LAPORAN PEMILU

Daftar Gambar

Figure 1...................................................................................................................................12

Figure 2...................................................................................................................................14

3 | P a g e

Page 4: LAPORAN PEMILU

BAB I

PENDAHULUAN

Demokrasi adalah ’pemerintahan rakyat’. Cara pemerintahan ini member hak kepada semua rakyat untuk ikut memerintah. Cara pemerintahan ini sekarang menjadi cita-cita semua partai nasionalis Indonesia. Perwujudan dari demokrasi ini yakni dengan adanya Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali.

Sejarah Pemilu di Indonesia dan Dunia Akherat

1. Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Sepanjang sejarah Republik Indonesia, telah terjadi 9 kali pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004 (pemilu anggota DPD pertama)

a. Pemilu 1955

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:4 | P a g e

Page 5: LAPORAN PEMILU

Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu,

Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

b. Pemilu 1971

Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 10 partai politik.

Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

c. Pemilu 1977-1997

Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.

d. Pemilu 1999

Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik.

Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.

Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi

5 | P a g e

Page 6: LAPORAN PEMILU

karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.

e. Pemilu 2004

Pada Pemilu 2004, selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, rakyat juga dapat memilih anggota DPD, suatu lembaga perwakilan baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah.

2. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) pertama kali diadakan dalam Pemilu 2004.

i. Pemilu 2004

Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka. Pemenang pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Pergantian kekuasaan berlangsung mulus dan merupakan sejarah bagi Indonesia yang belum pernah mengalami pergantian kekuasaan tanpa huru-hara. Satu-satunya cacat pada pergantian kekuasaan ini adalah tidak hadirnya Megawati pada upacara pelantikan Yudhoyono sebagai presiden.

ii. Pemilu 2009

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Untuk dapat mengusulkan , partai politik atau koalisi partai politik harus mendapatkan 25 % suara sah nasional dan 20 % kursi DPR . Apabila tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 akan diadakan sekitar tanggal 8 Juli 2009.

6 | P a g e

Page 7: LAPORAN PEMILU

1. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) menjadi bagian dari rezim pemilu sejak 2007. Pilkada pertama di Indonesia adalah Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara pada 1 Juni 2005.

BAB II

PEMBAHASAN

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2009 diselenggarakan secara serentak untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014. Pelaksanaan pemilu 2009 telah dilaksanakan pada 9 April 2009.

Kami melakukan survey hasil pemilu 2009 di TPS 06 Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Dalam TPS tersebut terdapat 6 orang anggota PPS, 4 orang saksi dan 2 orang petugas keamanan.

2.1 Data

Data tentang pemilih tetap pada TPS 06 adalah sebagai berikut:

Table 1 daftar pemilih tetap

Rincian Laki-laki Perempuan Jumlah DPT 198 202 400Datang 116 135 251Tidak datang 72 67 139\

Data tentang hasil pemilu:

7 | P a g e

Page 8: LAPORAN PEMILU

Hasil Pemilu untuk DPRD Kabupaten Jombang (dihitung menurut partainya, bukan menurut caleg) adalah sebagai berikut :

Table 2

Nama Partai Perolehan suara1) PAN2) PDIP3) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia4) Partai Golkar5) Partai Demokrat6) Partai Gerindra7) PKS8) Partai Peduli Rakyak Nasional9) Partai Karya Perjuangan10) Lain-lain

99322723138433

14Tidak sah 25Jumlah 251

Hasil Pemilu untuk DPRD Provinsi Jawa Timur (dihitung menurut partainya, bukan menurut caleg) adalah sebagai berikut :

Table 3

Hasil Pemilu untuk DPR RI (dihitung menurut partainya, bukan menurut caleg)

adalah sebagai berikut :

Table 4

8 | P a g e

Nama Partai Perolehan suara1) PDIP2) Partai Golkar3) Partai Demokrat4) PAN5) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia6) Partai Hanura7) Partai Persatuan Pembangunan8) Partai Gerindra9) Partai Karya Peduli Bangsa10) Lain-lain

513729262310874

27Tidak sah 38Jumlah 251

Page 9: LAPORAN PEMILU

N Hasil Pemilu untuk DPD adalah sebagai berikut :

Table 5

Nama Caleg Perolehan suara1) Adilas Moeladi2) Istibsyaroh3) Abdul Jalil4) Ahmad B.5) Abdul Chalim6) Abdul Rohman7) Siswoto8) Supranoto9) Lain-lain

312719118888

64Tidak sah 67Jumlah 251

2.2 Pembahasan

Dari tabel tentang pemilih tetap, jumlah orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 06 Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang sebanyak 400 orang dengan rincian 198 orang laki-laki dan 202 orang perempuan. Dari jumlah tersebut, yang datang untuk menyalurkan hak pilihnya hanya sebanyak 251 orang dengan rincian 116 orang laki-laki dan 135 orang perempuan. Selebihnya merupakan jumlah dari warga yang tidak datang ke TPS dengan berbagai alasan tertentu.

Dalam perhitungan hasil pemilu untuk DPRD Kabupaten Jombang, suara terbanyak didapatkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) yakni sebanyak 99 suara disusul oleh PDIP dengan 32 suara, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

9 | P a g e

Nama Partai Perolehan suara1) PDIP2) PAN3) Partai Demokrat4) Partai Golkar5) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia6) Partai Gerindra7) Partai Hanura8) Partai Persatuan Pembangunan9) PKB10) Lain-lain

8630242320108439

Tidak sah 34Jumlah 251

Page 10: LAPORAN PEMILU

27 suara, Partai Golkar 23 suara, Partai Demokrat 13 suara, Partai Gerindra 8 suara, PKS 4 suara, PPP dan Partai Peduli Rakyat Nasional masing-masing 3 suara, dan sisa suara sebanyak 14 suara untuk Partai lainnya. Jumlah suara tidak sahnya sebesar 25 atau sekitar 10% dari jumlah suara sahnya.

Dalam perhitungan hasil pemilu untuk DPRD Provinsi Jawa Timur, suara terbanyak didapatkan oleh PDIP yakni sebanyak 51 suara, disusul oleh Partai Golkar dengan 37 suara, Partai Demokrat 29 suara, PAN 26 suara, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 23 suara, Partai Hanura 10 suara, PPP 8 suara, Partai Gerindra 7 suara, Partai Karya Peduli Bangsa 4 suara, dan sisa suara sebanyak 27 suara untuk Partai lainnya. Jumlah suara tidak sahnya sebesar 38 atau sekitar 15% dari jumlah suara sahnya.

Dalam perhitungan hasil pemilu untuk DPR RI, suara terbanyak didapatkan oleh PDIP yakni sebanyak 86 suara, disusul oleh PAN dengan 30 suara, Partai Demokrat 24 suara, Partai Golkar 23 suara, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 20 suara, Partai Gerindra 10 suara, Partai Hanura 8 suara, PPP 4 suara, PKB 3 suara dan sisa suara sebanyak 9 suara untuk Partai lainnya. Jumlah suara tidak sahnya sebesar 34 atau sekitar 13.5% dari jumlah suara sahnya.

Dalam perhitungan hasil pemilu untuk DPD Jawa Timur, suara terbanyak didapatkan oleh Adilas Moeladi yakni sebanyak 31 suara, disusul oleh Istisyaroh dengan 27 suara, Abdul Jalil 19 suara, Ahmad B. 11 suara, Abdul Chalim, Abdul Rohman, Siswoto, dan Supranoto masing-masing mendapat 8 suara dan sisa suara sebanyak 64 suara untuk caleg lainnya. Jumlah suara tidak sahnya sebesar 67 atau sekitar 26.6% dari jumlah suara sahnya.

Secara umum perolehan suara terbanyak diraih oleh PDIP yakni dengan total suara sebanyak 169 suara, disusul oleh PAN dengan 155 suara, Partai Demokrat 85 suara, Partai Golkar 83 suara, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 70 suara, Partai Gerindra 25 suara, Partai Hanura 18 suara, dan PPP 12 suara.

Dalam proses perhitungan pemilu dilakukan secara manual, dan setiap anggota PPS memiliki peran masing-masing. Ketua PPS membacakan perolehan suara, yang dicatat oleh anggota PPS di kolom-kolom tabel per partai guna memudahkan rekapitulasi perolehan suara pada masing-masing partai. Surat suara yang telah dibacakan kemudian diurutkan sendiri sesuai dengan partai/caleg yang terpilih. Hal ini dilakukan untuk pengecekan hasil perolehan suara karena dalam proses ini sering terjadi diskomunikasi antara yang membaca dengan yang menuliskan kolom-kolom perolehan suara. Saksi-saksi yang ada mengawasi proses perhitungan suara tersebut sehingga bila ada kesalahan perhitungan suara, para saksi yang mengingatkan. Selain itu keamanan kotak suara sangan terjaga.

10 | P a g e

Page 11: LAPORAN PEMILU

BAB III

KESIMPULAN

Demokrasi adalah ’pemerintahan rakyat’. Cara pemerintahan ini member hak kepada semua rakyat untuk ikut memerintah.

Perwujudan dari demokrasi ini yakni adanya Pemilihan Umum (Pemilu).

Sepanjang sejarah Republik Indonesia, telah terjadi 9 kali pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004 (pemilu anggota DPD pertama)

11 | P a g e

Page 12: LAPORAN PEMILU

Pada hasil pemilu anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi Jatim , dan DPRP Kabupaten Jombang di TPS 06 Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang menunjukkan bahwa Secara umum perolehan suara terbanyak diraih oleh PDIP yakni dengan total suara sebanyak 169 suara, disusul oleh PAN dengan 155 suara, Partai Demokrat 85 suara, Partai Golkar 83 suara, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 70 suara, Partai Gerindra 25 suara, Partai Hanura 18 suara, dan PPP 12 suara.

LAMPIRAN

Figure 1

12 | P a g e

Page 13: LAPORAN PEMILU

01

Partai Hati Nurani Rakyat

(Hanura)

02

Partai Karya Peduli Bangsa

(PKPB)

03

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

(PPPI)

04

Partai Peduli Rakyat Nasional

(PPRN)

05

Partai Gerakan Indonesia Raya

(GERINDRA)

06

Partai Barisan Nasional

(BARNAS)

07

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

(PKPI)

08

Partai Keadilan Sejahtera

(PKS)

09

Partai Amanat Nasional

(PAN)

10

Partai Perjuangan Indonesia Baru

(PPIB)

11

Partai Kedaulatan

(Partai Kedaulatan)

12

Partai Persatuan Daerah

(PPD)

13

Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

14

Partai Pemuda Indonesia

(PPI)

15

Partai Nasional Indonesia Marhaenisme

(PNI Marhaenisme)

13 | P a g e

Page 14: LAPORAN PEMILU

16

Partai Demokrasi Pembaruan

(PDP)

17

Partai Karya Perjuangan

(PKP)

18

Partai Matahari Bangsa

(PMB)

19

Partai Penegak Demokrasi Indonesia

(PPDI)

20

Partai Demokrasi Kebangsaan

(PDK)

21

Partai Republika Nusantara

(PRN)

22

Partai Pelopor

(Partai Pelopor)

23

Partai Golongan Karya

(Partai GOLKAR)

24

Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

25

Partai Damai Sejahtera

(PDS)

26

Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia

(PNBK)

27

Partai Bulan Bintang

(PBB)

28

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDI-P)

29

Partai Bintang Reformasi

(PBR)

30

Partai Patriot

(Partai Patriot)

14 | P a g e

Page 15: LAPORAN PEMILU

31

Partai Demokrat

(PD)

32

Partai Kasih Demokrasi Indonesia

(PKDI)

33

Partai Indonesia Sejahtera

(PIS)

34

Partai Kebangkitan Nasional Ulama

(PKNU)

41

Partai Merdeka

(PM)

42

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

(PPNUI)

43

Partai Sarikat Indonesia

(PSI)

44

Partai Buruh

(Partai Buruh)

Figure 2

15 | P a g e

Page 16: LAPORAN PEMILU

16 | P a g e

Page 17: LAPORAN PEMILU

1 | P a g e


Recommended