Laporan PBLSkenario 3
Oleh :
Kelompok VIII
No. Nama NPM
1. Firman Rengga Darmawan 107001812. Yehezkiel Yance Tengker 107001833. Febriana Ayu Permatasari 107001854. Intan Ayu Permata Sari 107001875. Novita Retika 107001896. Denny Efendi 107001917. Ngurah Yogi Ayodhya Prima 107001938. Ria Wulandari Soelistijanto 107001959. Ketut Krisna Indrawan 1070019710. Reza Agung Auliarachman 1070019911. Anak Agung Andika Putra 1070020112. Ni Komang Ayu Wulandari 10700203
Pembimbing Tutor : dr. Ira Idawati, M.KES
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2010/2011
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatNya penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun hal yang
dibahas dalam makalah ini meliputi : “nyeri paha kanan dan lutut mahasiswa akibat latihan
angkat beban yang melebihi kemampuan”
Dalam penulisan makalah ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari
semua pihak, berkenaan dengan hal itu,maka melalui kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Ira Idawati, MS selaku tutor kelompok VIII atas bimbingan yang telah di berikan
2. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Pepatah lama mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitu pula dengan
makalah inni. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan berbagai keritik dan saran yang
berguna dalam penyempurnaan makalah ini.
Sebagai akhir kata, kami harapkankan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua (mahasiswa kedokteran )
Surabaya, 12 Juni 2011
Kelompok VIII
2
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………….. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………............... 3
I. Skenario…………………………………………………………………………............ 4
II. Kata Kunci……………………………………………………………………………... 5
III. Problem………………………………………………………………………….......... 7
IV. Pembahasan…………………………………………………………………………. 8
V. Data-data Klinis…………………………………………………………………….. 11
V.I. Identitas pasien……………………………………….………………………...... 11
V.II. Anamnesa…………………………………………..…...................................... 11
A. Riwayat Penyakit Sekarang………………………………………… 11
B. Riwayat Penyakit Dahulu……………………………………………. 11
C. Riwayat Keluarga………………………………………………………… 11
D. Riwayat Obat………………………………………………………………. 11
V.III. Vital Sign……………………………………………………………………........... 11
V.IV. Pemeriksaan Fisik……………………………………………….................... 12
V.V. Pemeriksaan Penunjang ..................................................................... 12
VI. Mekanisme Diagnosa…………………………………………………………….. 13
VI.I. Hipotesis awal…………………………………………………………………….. 13
VI.II. Diagnosa……………………………………………………………………………... 13
VII. Strategi Penyelesaian Masalah……………………………………………… 16
VIII. Prognosis dan Komplikasi…………………………………………………… 18
Kesimpulan……………………………………………………………………………....... 20
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 21
3
II. SKENARIO
Maharini 17 tahun, dating ke UGD karena kecelakaan sepeda motor. Kejadiannya
sudah 10 jam yang lalu, waktu kecelakaan Maharini tetap sadar, kepala tidak terbentur, tidak
ada mual dan muntah. Tetapi tangan kiri tidak dapat digerakkan, nyeri dan sedikit bengkak,
ada luka kecil yang mengeluarkan darah terus menerus. Satu jam kemudian Maharini merasa
sesak napas.
4
II. KATA KUNCI
1. Mual dan Muntah Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah.
Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut. Mual dan muntah disebabkan oleh pengaktifan pusat muntah di otak. Muntah merupakan cara dramatis tubuh untuk mengeluarkan zat yang merugikan. Muntah dapat disebabkan karena makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makanan yang sudah rusak (basi/busuk). Beberapa orang menjadi mual dan mungkin muntah karena mengendarai perahu, mobil, atau pesawat terbang. Muntah bisa terjadi selama kehamilan, terutama pada minggu-minggu pertama dan pada pagi hari. Banyak obat-obatan, termasuk obat anti kanker dan pereda nyeri golongan opiat seperti morfin, dapat menyebabkan mual dan muntah.
Penyumbatan mekanis pada usus akan menyebabkan muntah karena makanan dan cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut. Iritasi atau peradangan lambung, usus, atau kandung empedu, juga dapat menyebabkan muntah. Masalah psikis juga dapat menyebabkan mual dan muntah (muntah psikogenik). Ada muntah yang disengaja, yaitu pada penderita bulimia untuk menurunkan berat badannya. Muntah yang disengaja merupakan respon keadaan untuk memperoleh keuntungan, seperti seorang anak untuk menghindari pergi ke sekolah. Muntah psikogenik juga dapat terjadi karena ancaman atau situasi yang tidak disukai yang menyebabkan kecemasan. Muntah bisa merupakan ekspresi dari permusuhan, sebagai contoh ketika seorang anak muntah selama marah, atau muntah mungkin disebabkan oleh pertentangan psikologis yang kuat, sebagai contoh; seorang wanita yang ingin memiliki anak bisa muntah pada tanggal atau mendekati tanggal dimana dulu dia mengalami operasi pengangkatan rahim.
Mual, muntah kering, dan salivasi yang berlebihan, sering terjadi sesaat sebelum terjadinya muntah. Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman. Untuk mengetahui penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala-gejala lain yang menyertainya. Dilakukan pemeriksaan sederhana seperti pemeriksaan darah dan air kemih lengkap, dan kemudian pemeriksaan darah yang lebih rumit, pemeriksan rontgen dan USG dari kandung empedu, pankreas, lambung, dan usus. Bila penyebab fisiknya diketahui maka segera diobati. Bila masalahnya memiliki dasar psikis, pengobatan bisa terdiri dari penanaman kembali rasa percaya diri atau obat-obatan yang diresepkan. Mungkin perlu melakukan pertemuan rutin dengan seorang ahli jiwa untuk membantu memecahkan masalah yang rumit. Untuk menekan rasa mual, bisa diberikan obat anti muntah.
2. Nyeri dan Sedikit BengkakNyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat
terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dislokalisasi. Bengkak adalah pembesaran atau protuberansi pada tubuh, termasuk tumor. Bengkak merupakan salah satu dari lima ciri utama pada peradangan, bersama dengan rasa sakit, panas, warna kemerahan, dan disfungsi. Menurut penyebabnya, bengkak dapat bersifat kongenital, traumatik, radang, neoplastik, dan lain-lain. Akhiran "-megali" digunakan dalam bidang medis untuk menjelaskan pembengkakan, seperti hepatomegali,
5
akromegali, dan splenomegali. Bagian tubuh membengkak disebabkan oleh adanya luka, infeksi, atau suatu penyakit.
3. UGDUnit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat ditemukan dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter. Saat tiba di UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang terkena penyakit serius biasanya lebih sering mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada mereka yang penyakitnya tidak begitu parah. Setelah penaksiran dan penanganan awal, pasien bisa dirujuk ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS lain karena berbagai alasan, atau dikeluarkan. Kebanyakan UGD buka 24 jam, meski pada malam hari jumlah staf yang ada di sana akan lebih sedikit.
4. Sesak napasSesak napas merupakan keluhan subyektif (keluhan yang dirasakan oleh pasien)
berupa rasa tidak nyaman, nyeri atau sensasi berat, selama proses pernapasan. Pada sesak napas, frekuensi pernapasan meningkat di atas 24 kali per menit. Sesak napas merupakan gejala dari suatu penyakit serius yang tidak boleh diremehkan karena dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu harus dicari penyebab awal dan segera diatasi. Sesak napas dapat digolongkan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan penyebabnya, yaitu organik (adanya kelainan pada organ tubuh) dan non organik (berupa gangguan psikis yang tidak disertai kelainan fisik).
Sesak napas organik tidak hanya disebabkan oleh kelainan organ pernapasan, tetapi penyakit pada organ seperti jantung dan ginjal pun dapat menyebabkan terjadinya keluhan sesak napas. Selain karena kelainan organ, penyakit karena gangguan metabolisme pada kelainan ginjal, jantung, paru, dan kelainan metabolisme lainnya seperti diabetes, dapat pula menimbulkan sesak napas. Semua sesak napas akibat gangguan metabolisme dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu pasien harus segera dibawa ke dokter. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan sebelum mendapat bantuan dokter yaitu dengan membebaskan jalan napas pasien bila ada gangguan, melonggarkan segala hal yang menyulitkan pernapasan, menjaga posisi tubuh pasien agar tidak menutup jalan napas. Jangan memberikan makanan dan minuman pada pasien jika sedang terjadi sesak napas.
5. Luka Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka kecil adalah terjadinya luka pada salah satu organ tubuh tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan dan efeknya tidak parah. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul seperti hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel. Mekanisme terjadinya luka :1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal
6
yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
6. K ecelakaan sepeda motorKecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja. Seperti
contohnya adalah kecelakaan sepeda motor. Secara teknis, "kecelakaan" tidak termasuk dalam kejadian yang disebabkan oleh kesalahan seseorang, contohnya jika dia lengah dan gagal mengambil langkah berjaga-jaga. Jika yang akan terjadi diketahui akibat kelengahannya, peristiwa itu bukanlah "kecelakaan" pada peringkat itu, dan orang yang lengah tersebut harus bertanggung jawab atas kerugian dan kecelakaan orang lain. Dalam "kecelakaan" yang sebenarnya, tak satupun pihak yang dapat dipersalahkan, karena peristiwa tersebut tidak dapat diperkirakan atau kemungkinan terjadinya amat rendah.
7. 10 jam yang laluPasien mengalami kecelakaan sejak 10 jam yang lalu sampai akhirnya dibawa ke
rumah sakit dan mendapat penanganan dari medis. Selama itu, pasien menahan rasa nyeri yang timbul dari tangan kirinya yang sedikit bengkak dan tidak dapat digerakkan. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi. Apabila terjadi infeksi dari suatu luka dapat mengakibatkan luka semakin parah dan susah untuk disembuhkan hal itu dikarenakan adanya bakteri-bakteri yang terdapat didalam luka semakin banyak akibat tidak langsungnya dilakukan pengobatan.
7
III. PROBLEM1) Apa penyebab sesak napas?
2) Apa pengaruhnya luka kecil yang ada di tangan kiri berdarah terus menerus?
3) Apa yang menyebabkan tangan kiri tidak dapat digerakkan, nyeri, dan sedikit
bengkak?
4) Apa yang terjadi apabila luka dibiarkan selama 10 jam?
8
IV.PEMBAHASAN
1) Apa penyebab sesak napas?
Pada korban kecelakaan sepeda motor yang mengalami sesak nafas setelah kecelakaan disebabkan karena fraktur iga. Akibat fraktur tersebut, terjadilah pendorongan ujung – ujung fraktur ke arah pleura dari paru – paru. Akibatnya, terjadi kerusakan struktur dan jaringan pada paru – paru. Jika struktur dan jaringan pada paru – paru rusak maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi. (1) terjadi penyempitan pada ruang gerak dinding paru – paru yang akan berakhir dengan sesak nafas. (2) terjadi pneumothoraks yang menyebabkan gangguan ventilasi dan berakhir sesak nafas. (3) terjadi hemothoraks yang menyebabkan gangguan ventilasi dan juga berakhir pada sesak nafas.
2) Apa pengaruhnya luka kecil yang ada di tangan kiri berdarah terus
menerus?
Adanya fraktur dapat merusak jaringan lunak, pembuluh darah, serabut saraf dan sum-sum tulang, periotium dan kortek tulang. Pada kerusakan jaringan lunak dapat terjadi luka, menyebabkan port de entry yang akan terjadi infeksi dan non infeksi, pada infeksi bisa terjadi delayed union dan malunion, pada non infeksi terjadi union. Pada kerusakan pembuluh darah dapat terjadi perdarahan dan akan mengakibatkan hematoma dan hipovolemik. Pada hematoma terjadi vasodilatasi eksudasi plasma migrasi leukosit yang akan menyebabkan inflamasi, bengkak, terjadi penekanan saraf dan timbul nyeri. Pada hipovolemik dapat terjadi hipotensi akan menyebabkan suplay darah ke otak menurun, kesadaran menurun dan dapat terjadi syok hipovolemik.
Setelah terjadinya fraktur, periosteum tulang terkelupas dari tulang dan terobek terus kesisi berlawanan dari sisi yang mendapat truma, akibatnya darah keluar melalui celah- celah periosteum dan ke otot disekitarnya dan disertai dengan edema, selain keluar melalui celah periosteum yang rusak, darah juga keluar akibat terputusnya pembuluh darah didaerah terjadinya fraktur.
3) Apa yang menyebabkan tangan kiri tidak dapat digerakkan, nyeri, dan
sedikit bengkak?
Dalam kasus ini, si pasien mengalami luka kecil,bengkak,nyeri,pada lengan sebelah kirinya. Juga sampai tidak bisa digerakkan. Ini terjadi open fracture akibat kecelakaan yang pasien alami.
Open fracture (compound frakture / komplikata/ kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi:
9
• Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.• Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.• Grade III: sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensif.
Nyeri terus menerus, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstremitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna.
4) Apa yang terjadi apabila luka dibiarkan selama 10 jam?
Apabila dalam suatu tindakan medis seorang pasien terlambat menangani luka
tersebut dalam beberapa jam maka dapat memungkinkan terjadi berbagai macam hal
yang dapat merugikan pasien itu sendiri salah satunya ialah infeksi. Apabila terjadi
infeksi dari suatu luka dapat mengakibatkan luka semakin parah dan susah untuk
disembuhkan hal itu dikarenakan adanya bakteri-bakteri yang terdapat didalam luka
semakin banyak akibat tidak langsungnya dilakukan pengobatan. Maka dari itu apabila
terdapat suatu luka ditubuh kita hendaknya langsung diberi pengobatan agar tidak
terjadi infeksi dari luka tersebut.
10
V. DATA – DATA KLINISV.I. Data Pasien
NAMA : Maharini
UMUR : 17 tahun
ALAMAT : Jl. Mawar 51 Surabaya
PEKERJAAN : Pelajar
STATUS : Belum menikah
V.II. Anamnesa
A. Keluhan utama : Luka
B. Riwayat Penyakit Sekarang : 10 jam sebelum ke UGD pasien
kecelakaan sepeda motor. Keadaan
sadar, tidak mual, tidak muntah,
tangan kiri terasa nyeri dan tidak dapat
digerakkan
C. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah kecelakaan sepeda motor
D. Riwayat Keluarga : Tidak ada
E. Riwayat Obat : Obat pereda rasa sakit biasa yang dijual
di supermarket
V.III Vital Sign
Tensi : 100/60 mmHg
Nadi : 100 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 37 °C
GCS : 456
V.IV. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi :
- Dada depan : Terlihat confusion musculorum ICS 2-3 sinistra
-Tangan kiri : -Terlihat oedem minimal pada region brachialis sinistra
11
-Terlihat hematon minimal pada region brachialis sinistra
-Terlihat deformitas pada region brachialis sinistra
-Terlihat vulnus apertum dengan diameter 1 cm pada region brachialis sinistra dan mengeluarkan darah perlahan
b. Palpasi :
- Dada depan :- Nyeri tekan ICS 2-3 sinistra
- Krepitasi pada ICS 3 sinistra
- Tangan kiri : - Nyeri tekan pada region brachialis sinistra
- Teraba panas
- Krepitasi
- Vulnus apertum teraba sampai tulang
c. Gerakan :
- Ada functiolaesa
V.V. Pemeriksaan Penunjang
- Foto X-ray
12
VI. Mekanisme Diagnosa
VI.I. HIPOTESIS AWAL Tangan kiri yang tidak dapat digerakkan, nyeri, dan sedikit bengkak disebabkan oleh
open fraktur pada tangan kirinya, sedangkan luka kecil yang mengeluarkan darah
terus menerus kemungkinan disebabkan oleh open fraktur yang menembus jariungan
kulit.
Sedangkan sesak napas disebabkan oleh fraktur pada iga.
VI.II. DIAGNOSADiagnosa utama:
Open fraktur pada tangan kiri
a. Definisi
Patah tulang dimana terdapat kerusakan kulit sehingga bakteri dari luar dapat menginfeksi
hematoma yang disebabkan oleh patah tulang tersebut
b.Ruang lingkup13
Jaringan lunak Jaringan tulang Fiksasi dalam dan luar
Klasifikasi patah tulang terbuka: menurut Gustilo
Tipe I
Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda-
tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat
simpel, tranversal, oblik pendek atau komunitif
Tipe II
Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau
avulsi kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan
Tipe III
Terdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur
neovaskuler dengan kontaminasi yang hebat. Dibagi dalam 3 sub tipe:
1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah
2. tipe IIIB : disertai kerusakan dan kehilangan janingan lunak, tulang tidak dapat do
cover soft tissue
3. tipe IIIC : disertai cedera arteri yang memerlukan repair segera
14
Fraktur iga pada hemothorax
Diagnosa pembanding :
Penyempitan rongga dada
Pneumothorax
Kehabisan darah yang di sebabkan oleh open fraktur sehingga terdapat luka kecil di
tangan yang mengeluarkan darah terus menerus.
15
VII. Strategi Penyelesaian
Masalah
Penatalaksaan untuk sesak napas
(1) memulihkan volume intravascular
Pemasangan dua jalur intra vena dengan jarum besar dipasang untuk membuat akses
intra vena guna pemberian cairan. Maksudnya memungkinkan pemberian secara
simultan terapi cairan dan komponen darah jika diperlukan.
(2) meredistribusi volume cairan,
Pemberian posisi trendelenberg yang dimodifikasi dengan meninggikan tungkai
pasien, sekitar 20 derajat, lutut diluruskan, trunchus horizontal dan kepala agak
dinaikan. Tujuannya, untuk meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi.
(3) memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin
Penatalaksaan Fraktur terbuka pada Lengan Kiri1. Pembersihan luka
Hal ini dilakukan dengan cara irigasi dengan cairan NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.
2. Eksisi jaringan yang mati dan tersangka mati (debridemen)Semua jaringan yang kehilangan vaskularisasinya merupakan daerah tempat pembenihan bakteri sehingga diperlukan eksisi secara operasi pada kulit, jaringan subkutaneus, lemak, fasia, otot dan fragmen-fragmen yang lepas
3. Pengobatan fraktur itu sendiriF rak tu r dengan luka yang he ba t mem er luka n s ua tu t r aks i s ke l e t a l a t a u r eduks i t e rbuka dengan f i k s a s i ek s t e rna t u l ang . F r ak t u r g r ade I I dan I I sebaiknya difiksasi dengan fiksasi eksterna.
4. Penutupan kulit
16
Apabila fraktur terbuka diobati dalam waktu periode emas (6-7 jam mulaidari terjadinya kecelakaan),maka sebaiknya kulit ditutup. Hal ini tidak dilakukan apabila penutupan membuat kulit sangat tegang. Dapat dilakukan split thickness skin-graft serta pemasangan drainasi isap untuk mencegah akumulasi darah dan serum pada luka yang dalam. Luka dapatdibiarkan terbuka setelah beberapa hari tapi tidak lebih dari 10 hari. Kulitdapat ditutup kembali disebut delayed primary closure. Yang perlu mendapat perhatian adalah penutupan kulit tidak dipaksakan yang mengakibatkan kulit menjadi tegang.
5. Pemberian antibiotik Ha l i n i be r tu j uan un tuk m encega h in f eks i . A n t ib i o t ik d i be r ika n da l a m dosis yang adekuat sebelum,pada saat dan sesudah tindakan operasi.
6. Pencegahan tetanusS emu a pende r i t a dengan f r ak tu r t e rbuka pe r l u d i be r ikan pence gahan tetanus. Pada penderita yang telah mendapat imunisasi aktif cukup dengan pemberian toksoid tapi bagi yang belum,dapat diberikan 250 unit tetanus imunoglobulin (manusia).
17
VIII. Prognosis dan KomplikasiSetiap tulang yang mengalami cedera, misalnya fraktur karena kecelakaan, akan
mengalami proses penyembuhan. Pada semua pasien dengan fraktur tulang, imobilisasi adalah hal yang penting, karena sedikit gerakandari fragmen tulang menghambat proses penyembuhan. Tergantung dari tipe fraktur atau prosedur pembedahan, ahli bedah akan menggunakan bermacam alat fiksasi (seperti screws, plates, atau wires) ke tulang yang patah untuk mencegah tulang bergerak. Selama periode imobilisasi, weightbearing tidak diperbolehkan.
Jika tulang sembuh dengan adekuat, terapi fisik memegang kunci dalam rehabilitasi. Program latihan yang didesain untuk pasien dapat membantu mengembalikan kekuatan dan keseimbangan tulang dan membantu suapay dapat beraktivitas seperti semula.
Jika tulang tidak sembuh dengan baik atau gagal sembuh, dokter bedah ortopedi dapat memilih beberapa cara untuk meningkatkan pertumbuhan tulang,seperti imobilisasi lanjut untuk waktu lebih lama, stimulasi tulang, atau pembedahan dengan graft atau dengan bone growth protein.
Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan fraktur tulang sangat bergantung pada lokasi fraktur juga umur pasien.
Komplikasi yang bisa terjadi akibat dari fraktur adalah :
1. Komplikasi Dini : Cedera visceral, Cedera vaskuler, Cedera syaraf, Sindroma Kompartemen (Volkmann’s Ischemia).
2. Komplikasi Lanjut :
Delayed union, Cedera jaringan lunak berat, Suplai darah inadekuat, Infeksi, Stabilisasi tidak adekuat, Traksi berlebiha
Non-union , atrofik , hipertrofik
Malunion, Kaku sendi, Miositis osifikans, Avascular necrosis, Algodystrophy (Sudeck’s atrophy), Osteoarthritis
Prognosa Fraktura Iga
Fraktur iga pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis baik karena tulang
iga anak-anak yang masih lentur hanya menyebabkan ruptur saja dibutuhkan benturan yang
cukup kuat untuk menyebabkan fraktur pada tulang iga anak. Sedangkan Fraktur iga pada
orang dewasa, penyambungan tulang relatif lebih lama dan biasanya disertai komplikasi.
18
Komplikasi Fraktura Iga
a. Atelektasis
b. Pneumonia
c. Hematotoraks
d. Pneumotoraks
e. Cidera arteri intercostalis
f. Pleura visceralis, paru maupun jantung
g. Laserasi jantung
19
KesimpulanSeperti yang kita ketahui bahwa nyeri klinis umumnya terdiri atas nyeri inflamasi dan
nyeri neuropatik. Keduanya menunjukkan simtom yang sama tetapi berbeda dalam
strategi pengobatan yang disebabkan perbedaan dalam patofisiologi. Nyeri nosiseptif
timbul akibat stimulasi reseptor nyeri yang berasal dari organ visceral atau somatik.
Stimulus nyeri berkaitan dengan inflamasi jaringan, deformasi mekanik, injuri yang
sedang berlangsung atau destruksi. Oleh karena itu penting untuk mencari dan mengobati
jaringan yang rusak atau yang mengalami inflamasi sebagai penyebab nyeri. Sebagai
contoh, pasien datang dengan nyeri nosiseptif akibat polymyalgia rheumatic maka
diberikan kortikosteroid sistemik. Akan tetapi, sementara mencari penyebab nyeri, tidak
ada pendapat yang melarang pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri. Untuk nyeri
nosisepsi kronik, penanganannya berupa terapi farmaka, blok transmisi saraf, dan
alternatif.
Terapi farmaka terdiri dari
• Terapi analgesik seperti NSAID/ Paracetamol-opiod
• Terapi analgesik ajuvan, seperti antidepresan, antikonvulsan
Terapi blok transmisi
• Irreversibel, yaitu operasi dan destruksi saraf.
• Reversibel, yaitu injeksi anestesi lokal
Terapi alternatif
• Stimulator
• Akupuntur
• Hipnosis
• Psikologi
Tujuan keseluruhan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri sebesar-besarnya
dengan kemungkinan efek samping paling kecil.
20
Daftar Pustakaid.wikipedia.org
www.rumahsakitkita.com
www.nature.com
www.ionchannels.org
www.fkunhas.ac.id
Taken from dr Hendi Indiarsa paper
Priharjo, R.1993.Perawatan Nyeri,Pemenuhan Aktivitas Istirahat.Jakarta :EGC.hal:87
Shone,N.1995.Berhasil Mengatasi Nyeri.Jakarta:Arcan.hal:76-80
Ramali,A.2000.Kamus Kedokteran:Arti dan Keterangan Istilah.Jakarta:Djambatan
Syaifuddin.1997.Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2.Jakarta:EGC.hal:123-136
Tamsuri,A.2007.Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri.Jakarta:EGC.hal:1-63
Potter.2005.Fundamental Keperawatan Konsep,Proses dan Praktik.Jakarta:EGC.hal:1502-
1533
21
Recommended