8/18/2019 LAPORAN GMB
1/13
LAPORAN
PRAKTIKUM GEOLOGI MINYAK BUMI
ANALISIS KUALITATIF
Disusun Oleh :
Mei Dey Tiara
2!!"2!!!"
LABORATORIUM SEDIMENTOLOGI#
STRATIGRAFI# DAN GEOLOGI MINYAK BUMI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNI$ERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MARET 2!%
8/18/2019 LAPORAN GMB
2/13
LEMBAR PENGESA&AN
Laporan Praktikum Geologi Minyak Bumi, Acara : Analisis Kualitatif yang
disusun oleh praktikan bernama Mei Dey iara, disahkan pada:
hari :
tanggal :
pukul :
!ebagai tugas laporan praktikum mata kuliah Geologi Minyak Bumi"
!emarang, Maret #$%&
AsistenAcara, Praktikan,
Analisis Kualitatif Mei Dey iara
'(M" #%%$$%%)%#$$$)
8/18/2019 LAPORAN GMB
3/13
PEMBA&ASAN
Pada praktikum Geologi Minyak Bumi acara analisis kualitatif pada tanggal
* Maret #$%& dan %* Maret #$%& pada pukul %&"$$ di ruang G! )$# Gedung
Pertamina !uko+ati eknik Geologi 'D(P, dilaksanakan korelasi batuan
berdasarkan data wireline log dari empat buah sumur yang diambil dari -ormasi
alang Akar Ba+ah . Low TAF)"
' K(relasi Depth Structure
Korelasi depth structure adalah metode yang digunakan untuk
menghubungkan atau men/korelasi/kan satuan litologi yang sama
berdasarkan posisi kedalaman yang sama" Korelasi depth structure ini
berfungsi untuk mengetahui kondisi litologi ba+ah permukaan saat ini baik
berupa pola pengendapan maupun struktur geologi" Penarikan garis korelasi
didasarkan pada penentuan 0enis batuan yang sama yang ditun0ukan oleh pola
gamma ray, 'P1(, dan 213B" Pola gamma ray pada kolom log menun0ukan
0enis litologi berdasarkan ukuran butir" Pola 'P1( pada kolom log
menun0ukan 0umlah neutron yang kembali ke alat yang diakibatkan oleh
keberadaan hidrogen dalam batuan, sedangkan pola 213B menun0ukan nilai
densitas atau kerapatan batuan yang menggambarkan porositas batuan"
Berdasarkan hasil korelasi dengan metode depth structure diperoleh
gambaran litologi ba+ah permukaan dimana terlihat penyebaran lapisan
batuan antara sumur magmadipa ) dan magmadipa # mengalami penebalan
lapisan dan terlihat adanya penyebaran yang membentuk penebalan ke arah
ba+ah menyerupai cekungan di litologi shale pada kedalaman &4$& m pada
sumur magmadipa % dan &4%$ ft pada sumur magmadipa )" Penyebaran
litologi ini disertai beberapa sisipan yang tidak menerus seperti ditun0ukan
pada lapisan shale pada kedalaman &4$& ft sumur magmadipa ) yang
memiliki beberapa sisipan batupasir tipis yang tidak menerus dan 0uga sisipan
batubara yang menerus pada kedalaman &&5$ ft , sedangkan litologi shale
yang sama pada sumur magmadipa # pada kedalaman &4%$ ft hanya terdapat
sisipan batubara yang berkorelasi dengan batubara pada kedalaman &&5$ ft di
sumur magmadipa )" Penyebaran litologi antara sumur magmadipa # dan
8/18/2019 LAPORAN GMB
4/13
magmadipa % memiliki perbedaan yang sangat mencolok dimana ter0adi
perubahan posisi dengan sudut yang sangat curam" Penyebaran litologi antara
sumur magmadipa # dan sumur magmadipa % ini hampir sama dengan
penyebaran yang ada di antara sumur magmadipa # dan sumur magmadipa %
yang terdiri atas perlapisan antara batupasir dan shale yang terdapat sisipan
batubara yang tipis dan 0uga terdapat sisipan/sisipan batupasir dan shale
yang tipis dan tidak menerus" Penyebaran litologi antara sumur magmadipa %
dan sumur magmadipa 5 memiliki posisi yang hampir sama dengan
penyebaran yang ada di antara sumur # dan sumur % dimana posisi lapisan
memiliki sudut yang sangat curam namun terdapat penebalan lapisan batuan
seperti yang ditun0ukan oleh lapisan batupasir pada kedalaman &646 ft dan
&7#6 ft serta lapisan shale pada kedalaman &45$ m" Pada penyebaran litologi
ini terdapat perbedaan pada sisipan batubara dimana pada sumur magmadipa
5 sisipan batubara terletak pada bagian atas sumur yang berbeda dengan
sumur magmadipa ), #, dan % yang memiliki sisipan batubara pada bagian
tengah sumur"
Ga)*ar '' K(relasi Depth Structure
Perbedaan posisi lapisan batuan yang mencolok ini adanya kontrol
gaya pada batuan" Berdasarkan kenampakan posisi lapisan dimana pada
sumur magmadipa % memiliki ele8asi yang sangat rendah dibandingkan
U
8/18/2019 LAPORAN GMB
5/13
sumur magmadipa # dan magmadipa 5 diinterpretasikan adanya re9im gaya
tarik atau extensional stress dari arah utara dan selatan yang membuat bagian
sumur magmadipa % mengalami penurunan akibat gaya gra8itasi yang
dominan" ika tingkat elastisitas batuan lebih besar dibandingkan gaya maka
struktur yang terbentuk berupa struktur ductile yaitu lipatan" ika tingkat
elastisitas sama dengan kekuatan gaya maka struktur yang terbentuk adalah
struktur britle seperti kekar dan sesar" 2e9im tarikan umumnya akan
membentuk struktur britle" Berdasarkan perubahan posisi batuan pada hasil
korelasi ini diinterpretasikan bah+a struktur yang terbentuk adalah sesar atau
struktur rekahan batuan yang telah mengalami pergeseran dimana pada hasil
korelasi indikasi bidang sesar dilambangkan oleh garis putus/putus ber+arna
merah dimana lapisan batuan pada sumur magmadipa % yang turun sehingga
struktur sesar yang terbentuk diinterpretasikan berada pada bagian kanan dan
kiri yang membentuk graben atau adanya bagian yang turun di antara dua
tinggian" 1asil interpretasi struktur ini 0uga didukung dengan data geologi
regional formasi talang akar ba+ah yaitu half graben" Dalam lingkup indrustri
minyak struktur sesar memiliki peranan penting dalam petroleum system"
2ekahan pada struktur dapat men0adi 0alur migrasi hidrokarbon" !elain itu
sesar 0uga dapat men0adi trap 9one atau 9ona perangkap hidrokarbon untuk
terakumulasi"
Ga)*ar '2' Ilus+rasi Graben ,an Half graben
8/18/2019 LAPORAN GMB
6/13
Ga)*ar '"' Ilus+rasi normal fault trap
;ekungan !umatera !elatan dan ;ekungan !umatera engah
merupakan 0enis cekungan back arc basin atau cekungan belakang busur"
Dalam proses perkembangannya terdapat tiga fase tektonik yaitu -ase Rifting ,
-ase Sagging dan -ase Kompresi" ;ekungan !umatera !elatan tersusun atas 4
0enis formasi" -ormasi pertama yaitu sebagai base rock yaitu batuan berumur
pratersier, kemudian di atasnya terendapkan formasi lahat yang komposisinya
didominasi batuan 8ulkanik" Di atas formasi lahat diendapkan formasi talang
akar yang tersusun atas batupasir kuarsa, lanau, batubara, serpih, dan
batulempung karbonan" Di atas formasi talang akar terendapkan formasi
batura0a yang komposisinya didominasi batugamping" -ormasi selan0utnya
yaitu formasi gumai yang tersusun atas batuan 8ulkanik berupa tuff, breksi
dan 0uga ada napal" -ormasi di atas formasi gumai adalah air benakat yaitu
formasi yang disusun oleh batugamping bagian ba+ah dan batupasir yang
karbonatan dimana semakin ke atas semakin berlimpah glaukonit" -ormasiselan0utnya merupakan formasi muara enim yang didominasi oleh batubara
yang kemudian di atasnya terendapkan formasi kasai" Bagian paling atas
adalah satuan allu8ial" Korelasi batuan yang dilakukana merupakan batuan
dari formasi talang akar" Pada formasi talang akar ba+ah struktur yang
terbentuk berupa half graben berumur 3ligosen Akhir hingga Miosen A+al"
Pada umur ini fase tektonik yang ter0adi adalah fase sagging yaitu fase yang
dikontrol oleh penyeimbangan isostasi yang menghasilkan bentukan/
8/18/2019 LAPORAN GMB
7/13
bentukan depresi" Pada 3ligosen Akhir hingga miosen a+al ter0adi perubahan
iklim dari basah ke kering sehingga ter0adi penurunan muka air laut yang
membuat pengendapan yang semakin mendangkal" Dari hasil korelasi
digambarkan dengan ter0adinya penipisan shale dan penebalan batupasir
dengan sisipan batubara ke bagian atas sumur"
Ga)*ar '-' Pena).an/ S0e)a+i0 1e0un/an Su)a+era Sela+an
Batuan sedimen merupakan batuan yang sangat berkaitan dengan
keberadaan fluida baik itu air maupun fluida hidrokarbon" -luida hidrokarbon
merupakan fluida hasil akumulasi hidrokarbon yang terbentuk dari material
organik yang terdapat dalam batuan" !istem hidrokarbon dalam batuan
disebut dengan petroleum system" Dalam petroleum system terdapat 6
komponen penyusunnya yaitu source rock , reser8oar, cap rock , fluida dan
trap atau 9ona perangkap" Source rock merupakan batuan yang menghasilkan
hidrokarbon" Batuan yang di0adikan sebagai source rock umumnya adalah
batuan dengan kandungan material organik yang banyak mengandung
hidrokarbon" Batuan yang biasanya di0adikan sebagai batuan sumber adalah
shale atau serpih, batugamping, dan batubara" 1idrokarbon yang dihasilkan
oleh source rock ini akan terakumulasi dan mengisi ruang antar butir pori"
Batuan yang menyimpan dan mengalirkan fluida ini disebut batuan reser8oar"
Batuan reser8oar inilah men0adi target dalam industri minyak" Batuan
resser8oar yang baik adalah batuan yang memiliki porositas yang besar
sehingga dapat menyimpan fluida serta memiliki permeabiilitas yang besar
sehingga dapat mengalirkan fluida" Batuan sedimen yang sangat baik sebagai
8/18/2019 LAPORAN GMB
8/13
reser8oar adalah batupasir" Batupasir memiliki tingkat keseragaman butir,
porositas, serta permeabilitas yang paling baik dibandingkan dengan batuan
lainnya namun tidak menutup kemungkinan batuan lain dapat men0adi batuan
reser8oar seperti batuan kristalin" Batuan kristalin 0uga dapat di0adikan
sebagai reser8oar 0ika pada batuan tersebut terdapat struktur sehingga fluida
dapat bermigrasi melalui celah struktur" Cap rock atau batuan tudung adalah
batuan yang berfungsi sebagai tudung dari batuan reser8oar agar fluida dapat
terakumulasi" Batuan yang umumnya men0adi cap rock adalah batulempung
dan shale" Batuan ini bersifat impermeable atau kedap fluida sehingga fluida
dapat tertampung dan terakumulasi di reser8oar" Trap one atau 9ona
perangkap merupakan komponen petroleum system yang berperan sebagai
9ona tempat terakumulasinya fluida" rap umumnya terbentuk dari struktur
baik itu lipatan maupun sesar" -luida adalah komponen terpenting dalam
petroleum system" Dalam petroleum system terdapat tiga 0enis fluida yaitu air,
minyak, dan gas" Dalam trap one susunan posisi ketiga fluida ini dari ba+ah
ke atas yaitu air, minyak dan gas yang didasarkan pada massa 0enis fluida itu
sendiri" Dalam grafik wireline log keberadaan hidrokarbon dapat dilihat dari
grafik gamma ray, density, neutron, dan resisti8ity" Pada grafik gamma ray
9ona hidrokarbon terdapat pada batuan dengan gamma ray rendah atau batuan
dengan ukuran butir yang kasar seperti pasir" 1al ini dikarenakan batuan
dengan ukuran butir besar akan membentuk porositas yang besar sehingga
dapat menampung dan menyimpan fluida" Pada grafik density keberadaan
hidrokarbon ditun0ukan dengan nilai 213B yang rendah" 1al ini dikarenakan
batuan yang dapat menyimpan fluida adalah batuan yang memiliki tingkat
porositas yang tinggi sehingga memiliki tingkat kerapatan butir atau density
yang rendah" Pada grafik neutron 9ona ini ditun0ukan dengan nilai 'P1( yang
kecil" Pada saat pengu0ian log neutron dilakukan penembakan hidrogen ke
batuan dimana nilai yang dihitung adalah 0umlah hidrogen yang kembali dan
terekam alat" Keberadaan fluida di dalam batuan dapat mengikat hidrogen
yang ditembakan ke batuan sehingga hidddrogen yang kembali ke alat
men0adi lebih sedikit dan nilai 'P1( men0adi kecil, sedangkan pada log
8/18/2019 LAPORAN GMB
9/13
resiti!ity 0enis fluida dapat dilihat ddari nilai resisti!ity" ika fluida air maka
nilai resiti8itasnya akan ditun0ukan dengan nilai yang rendah karena air
memiliki nilai kondukti8itas yang tinggi, sedangkan minyak memiliki nilai
resisti8itas yang lebih tinggi dari air dan gas memiliki resisti8itas paling
tinggi dibandingkan dengan kedua fluida lainnya"
Pada hasil korelasi data keempat sumur maka dapat diinterpretasikan
bah+a 9ona reser8oar hidrokarbon terdapat pada lapisan pasir yang
ditun0ukan pada kedalaman &&5$ ft dan &**$ ft pada sumur magmadipa # dan
lapisan batupasir pada kedalaman &446 ft dan 4$7$ ft pada sumur
magmadipa 5" Kedua lapisan pada sumur yang berbeda ini merupakan dua
lapisan yang saling terhubung" Penyebab keberadaan 9ona prospek
hidrokarbon yang terdapat pada sumur magmadipa # dan 5 sedangkan pada
sumur magmadipa ) yang berada di antaranya tidak terdapat indikasi
hiddrokarbon diinterpretasikan oleh migrasi hiddrokarbon dari tekanan yang
lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah dan didukung adanya struktur yang
membentuk trap membuat lapisan ini men0adi tempat terakumulasinya
hidrokarbon"
Ga)*ar '' 3(na Pr(s.e0 &i,r(0ar*(n
2' K(relasi Li+(s+ra+i/ra4i
Migrasi
Migrasi
8/18/2019 LAPORAN GMB
10/13
Korelasi Litostratigrafi adalah metode yang digunakan untuk
menghubungkan atau men/korelasi/kan satuan litologi yang sama
berdasarkan litologi yang sama" Korelasi litostratigrafi ini berfungsi untuk
mengetahui kondisi litologi ba+ah permukaan saat pertama kali diendapkan"
Penarikan garis korelasi didasarkan pada penentuan 0enis batuan yang sama
yang ditun0ukan oleh pola gamma ray, 'P1(, dan 213B" Pola gamma ray
pada kolom log menun0ukan 0enis litologi berdasarkan ukuran butir" Pola
'P1( pada kolom log menun0ukan 0umlah neutron yang kembali ke alat yang
diakibatkan oleh keberadaan hidrogen dalam batuan, sedangkan pola 213B
menun0ukan nilai densitas atau kerapatan batuan yang menggambarkan
porositas batuan"
Pembuatan korelasi ini didasarkan pada kesamaan litologi dengan
menarik garis dari titik yang dianggap sama atau disebut datum" Penentuan
datum ini berdasarkan kesamaan pola gamma ray" Kesamaan pola gamma ray
yang membentuk paket susunan litologi yang sama dan terdapat di setiap
sumur" Pada hasil korelasi, datum diambil dari paket pola gamma ray
batupasir berpola blocky yang disisipi serpih atau shale" Berdasarkan hasil
interpretasi dan geologi regional daerah korelasi ini tersusun atas tiga 0enis
batuan yaitu batupasir, shale, dan batubara" Batubara tidak dapat di0adikan
datum karena keberadaannya hanya sebagai sisipan di antara batuan lain dan
0umlahnya sangat sedikit" Batupasir dan shale merupakan batuan sedimen
klastik yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari hasil rombakan batuan lain
yang terakumulasi dan mengalami proses litifikasi" Akumulasi material ter0adi
dalam sebuah cekungan" ;ekungan merupakan morfologi depresi yang berbentuk seperti mangkuk" ika material terakumulasi dalam suatu cekungan
maka akan membentuk morfologi mangkuk dimana sedimentasi batuan akan
membentuk lenkungan di bagian ba+ah dan hori9ontal di bagian atas" 1al
inilah yang men0adi dasar penarikan korelasi datum dari top formation atau
bagian atas lapisan batuan" Lapisan yang di0adikan datum yaitu lapisan
batupasir pada kedalaman &&6$ ft pada sumur magmadipa ), &&55 ft pada
sumur magmadipa #, 4$$# ft pada sumur magmadipa %, dan &64# ft pada
8/18/2019 LAPORAN GMB
11/13
sumur magmadipa 5" !etelah dilakukan penarikan datum, kemudian
dilakukan korelasi setiap lapisan" Dari hasil korelasi, dapat terlihat arah
pengendapan batuan berdasarkan pola penyebaran batuannya" Pengendapan
material sedimen ke sebuah cekungan akan membentuk penyebaran lapisan
sedimen yang tipis dibagian hulu dan semakin ke bagian hulu akan semakin
menebal mengisi cekungan" Pada daerah yang dilakukan korelasi ini terlihat
arah pengendapan material sedimen dari arah selatan ke utara dimana
tergambar pada bagian selatan yaitu sumur magmadipa ) lapisan batuan
memiliki ketebalan paling kecil dibandingkan sumur lainnya dan semakin
menebal ke arah utara atau ke arah sumur magmadipa 5" Pola penyebaran ini
membentuk bentukan cekungan ke arah utara"
Ga)*ar 2'' K(relasi Li+(s+ra+i/ra4i
Persebaran litologi pada hasil korelasi dapat menggambarkan proses
pengendapan material sedimen baik itu arah, kondisi arus, ruang akomodasi
dan suplai material" Pada bagian ba+ah dari hasil korelasi terdapat batupasir
dan shale yang memiliki ketebalan yang relatif sama dan saling berselingan
dengan pola agradasi" Pola seperti ini diinterpretasikan terbentuk pada kondisi
ruang akomodasi dan suplai sedimen seimbang yang artinya perubahan muka
air laut yang seimbang dengan 0umlah suplai sedimen" !aat pengendapan ini
ter0adi diinterpretasikan sedang ter0adi tahap Transgressi!e System Tract
"TST)" Penyebaran lapisan batuan yang menurun ke arah selatan
menggambarkan bentukan penampang channel" !emakin ke bagian atas
Bentukan
Cekunga
n
Datum
Arah
U
8/18/2019 LAPORAN GMB
12/13
8/18/2019 LAPORAN GMB
13/13
kembali atau kenaikan muka air laut" !etelah ter0adinya pendalaman,
kemudian bagian paling atas dari daerah korelasi ini terendapkan batupasir
dengan sisipan batubara pada sumur magmadipa 5 yang diinterpretasikan
ter0adinya pendangkalan kembali hingga mencapai ke sumur magmadipa 5"
!elain perubahan 0enis litologi yang mengindikasikan perubahan muka air
laut, perubahan pola penyebaran 0uga dapat menggambarkan kondisi
cekungan" Pada bagian ba+ah pola penyebaran sebelah selatan tersusun atas
litologi yang tipis dan menebal ke arah utara dan semakin ke atas pola
penyebaran yang semuala menurun men0adi lebih mendatar" Kondisi seperti
ini diinterpretasikan bah+a bagian bah+a menun0ukan bagian chanel dari
cekungan dan semakin ke bagian atas hasil korelasi berubah men0adi bagian
point bar"
Ga)*ar 2'2' P(la Pen/en,a.an K(relasi Li+(s+ra+i/ra4i
Ga)*ar 2'"' System Tract
MFS
U
TST
MFS
HST
HST