LAPORAN PRAKTIKUM
COLD CREAM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia kosmetika
Dosen Pengampu : Dra. Sri Muryati D., Apt., M.Kes.
Oleh :
1. Sri Roikah (43114090
2. Zumrotus Sa’adah (4311409039)
3. Tri Novita Sari (4311409051)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
COLD CREAM
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa terampil dalm
pembuatan cold cream
B. LANDASAN TEORI
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau
lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengan padat
yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air
dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasn tersebut lebih
diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau
dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dlam air,
yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosetika
dan estetika.
1. Cera flava
Malam ini berupa padatan kuning sampai coklat keabuan, berbau enak
seperti madu, agak rapuh jika didinginkan dan bila patah membentuk
granul, patahan non-hablur akan menjadi lunak oleh suhu tangan. Cera
flava tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) dingin,
tetapi larut dalam etanol panas. Asam serotat dan sebagian dari mirisin
yang merupakan kandungan malam kuning dapat larut dalam kloroform P,
larut dalam eter P hangat, dan larut dalam minyak lemak dan minyak
atsiri. Larut sebagian dalam benzena dan karbon disulfida dingin. Pada
suhu lebih kurang 30˚ C larut sempurna dalam benzena dan disulfida.
Kandungan kimia : Cera flava mengandung lebih kurang 70% ester
terutama miristil palmitat. Disamping itu juga mengandung asam bebas
14%, hidrokarbon 20%, ester kolesterol, zat warna, pollen, dan propolish.
2. Adeps lanae
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh
dari bulu domba Ovis aries Linne (Familia Bovidae) yang dibersihkan
dandihilangkan warna dan baunya. Mengandung air tidak lebih dari
0,25%. Boleh mengandung antioksidan yang sesuai tidak lebih dari 0,02%.
Pemerian massa seperti lemak, lengket, warna kuning dan bau khas
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang
2 kali beratnya; agak sukar larut dlam etanol dingin, lebih larut dalam
etanol panas; mudah larut dalam eter dan dalam kloroform
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Cawan porselen
2. Mortir
3. Water bath
4. Starfer
5. Gelas ukur
6. Spatula
7. Pengaduk
Bahan
1. Cera flava 2,75 gr
2. Cetacium 5,5 gr
3. Adeps lanae 5,5 gr
4. Ol sesamie 27,5 ml
5. Aqua rosarum 13,75 ml
D. CARA KERJA
1. Memasukkan semua bahan dalam cawan porselen kecuali aqua
rosarum, di aduk
2. Melelehkan dalam water bath sampai meleleh sambil diaduk-aduk
3. Memanaskan mortar dan starfer dengan air panas
4. Setelah panas, air dibuang dan memasukkan lelehan ke dalam mortar
sambil diaduk sampai homogen
5. Setelah dingin menambahkan aqua rosarum tetes demi tetes sambil
diaduk terus menerus.
E. PEMBAHASAN
Bentuk krim adalah salah satu bentuk sediaan yang cukup banyak
digunakan sampai saat ini karena sifat penggunaanya yang praktis dan
dapat memenuhi keinginan yang dibutuhkan. Salah satunya diterapkan
dalam sediaan krim pendingin. Dengan menggunakan krim pendingin.
Krim ini banyak mengandung air, jika digunakan, air akan menguap karna
suhu udara, sehingga kulit menjadi terasa dingin dan lemas (tidak kaku).
Cold cream dibuat dengan cara melarutkan semua bahan dalam
cawan porselen sambil diaduk terus menerus agar homogen. Kemudian
melelehkan semua bahan dalam water bath kemudian memasukkannya
dalam mortar yang panas dan diaduk terus menerus sampai dingin. Hal ini
bertujuan agar semua bahan dapt bercampur homogeny karna bahan-bahan
yang digunakan mempunyai titik beku yang berbeda. Setelah dingin
ditambahkan aqua rosamrum, penambahan ini bertujuan untuk
memberikan aroma wangi pada produk yang dihasilkan. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan cold cream adalah cera flava yaitu malam
lebah yang berwarna kuning, fungsi penggunaan cera flava adalah sebagai
perekat dan zat pengkilat. Pada zaman Mesir kuno malam lebah digunakan
untuk memumikan mayat dan cairan pembakar suluh dan pada zaman
Romawi kuno malam lebah digunakan sebagai bahan cat anti air. Pada
abad pertengahan digunakan sebagai alat tukar. Selain cera flava bahan
yang digunakan dalam pembuatan cold cream adalam adeps lanae yaitu
lemak bulu domba yang telah dimurnikan, adeps lanae dalam pembuatan
cold cream berfungsi sebagai antioksidan. Minyak wijen mengandung
asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan. Asam lemak omega-6
dalam minyak wijen membantu mengurangi gangguan kulit, seperti eksim.
Sayangnya, kandungannya sangat besar sehingga perlu diperhatikan
penggunaannya. Minyak wijen juga mengandung sumber baik dari lignan,
yaitu tipe fitoesterogen yang mampu menurunkan tekanan darah. Namun,
sebaiknya batasi asupan minyak wijen, tak lebih dari satu sendok makan
per hari.
F. KESIMPULAN
1. Cold cream tergolong sediaan kosmetika berbentuk cream yang
berfungsi membuat kulit terasa dingin dan tidak kaku
2. Cold cream dibuat dengan bahan dasar cari dimana keuntungannya
adalah dapat melunakkan lapisan tanduk, sehingga mudah dibersihkan,
namun ada kalanya sediaan ini tidak dapat membersihkan seluruh
kotoran yang melekat pada kulit, khususnya jasad renik.
G. DAFTRA PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Edisi III. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI.
1995. Farmakope Edisi IV. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI.
Muryati, Sri dan Cepi Kurniawan. 2006. Paparan Kuliah Kimia
Kosmetika. Semarang:
UNNES
http://kesehatan.kompas.com diakses tanggal 19 Juli 2010
http://youngstersquat.wordpress.com diakses tanggal 13 Agustus 2010
http://ritariata.blogspot.com diakses tanggal 03 Maret 2010
http://shofipunya.wordpress.com diakses tanggal 10 Desember 2011