LAPORAN AKHIRFISIKA EKSPERIMEN I B
KONSTANTA DIELEKTRIK BERBAGAI BAHAN(M-6)
Nama : FaizalNPM : 140310100056Partner : Anisa FitrianNPM : 140310100087Fakultas / Jurusan : FMIPA / FisikaTanggal : 19 April 2012Hari / Jam : Kamis , Pkl 12.00-15.00 WIBNama Asisten : Fegintia
Laboratorium Fisika MenengahJurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Padjadjaran
2011
I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pada kehidupan kita sehari-hari terdapat bahan yang tidak dapat
mengantarkan listrik (materi non konduktor). Selain itu kapasitor adalah
merupakan komponen yang penting bagi hidup kita dan memiliki hubungan
dengan material. 2 pelat kapasitor diisi dengan material non konduktor, maka
kapasitansi dari kapasitor akan naik sebesar atau sebanding dengan konstatnta
dielektrik dari bahan non konduktor tersebut. Oleh sebab itu kita perlu
mengetahui konstanta dielektrik dari suatu bahan tertentu
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Pada praktikum kali ini kita akan mencoba menentukan konstanta
dielektrik serta mencari muatan kapasitor dengan menggunakan hubungan
antara muatan Q dan tegangan V, diukur dengan menggunakan pelat kapasitor
dan bola dielektrik
I.3 TUJUAN PERCOBAAN
o Menentukan konstanta listrik ε0.
o Menentukan konstanta dielektrik pelat plastik
o Menentukan konstanta dielektrik pelat gelas
II. TEORI DASAR
Konstanta dielektrik atau permitivitas listrik relatif, adalah sebuah
konstanta dalam ilmu fisika. Konstanta ini melambangkan rapatnya fluks
elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik. Konstanta
dielektrik merupakan perbandingan energi listrik yang tersimpan pada bahan
tersebut jika diberi sebuah potensial, relatif terhadap vakum (ruang hampa).
Konstanta dielektrik dilambangkan dengan huruf Yunani εr atau
kadang-kadang κ, K, atau Dk. Secara matematis konstanta dielektrik suatu
bahan didefinisikan sebagai
Dimana εs merupakan permitivitas statis dari bahan tersebut, dan ε0
adalah permitivitas vakum/. Permitivitas vakum diturunkan dari persamaan
Maxwell dengan menghubungkan intensitas medan listrik E dengan kerapatan
fluks listrik D. Di vakum (ruang hampa), permitivitas ε sama dengan ε0, jadi
konstanta dielektriknya adalah 1.
Permitivitas relatif dari sebuah medium berhubungan dengan
susceptibility (kerentanan) listriknya, χe melalui persamaan
Proses listrik statis di dalam vakum (aproksimasi yang cukup baik : di
udara) dinyatakan dalam bentuk persamaan hukum Gauss
∯ E .dA=Qencε0
Dua penghantar berdekatan yang dimaksudkan untuk diberi muatan
sama tetapi berlawanan jenis disebut kapasitor atau dapat di artikan sebagai
suatu alat yang digunakan untuk menyimpan muatan sementara. Kapasitas
suatu kapasitor (C) adalah perbandingan antara besar muatan Q dari salah satu
penghantarnya dengan beda potensial V antara kedua pengahntar itu.Jadi
kapasitas kapasitor untuk ruang hampa adalah :
∁=QV
Kegunaan Kapasitor
Untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian2 yang
mengandung kumparan bila tiba2 diputuskan arusnya.
Rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil
Untuk memilih panjang gelombang yang ditangkap oleh pesawat
penerima radio.
Bentuk kapasitor
Kapasitor bentuk keping sejajar
Kapasitor bentuk bola sepusat
Kapasitor bentuk silinder
Tetapi kapasitor yang sering digunakan adalah kapasitor keping
sejajar.Suatu kapasitor terdiri dari dua keping konduktor sejajar yang
terpisah.Ketika konduktor-konduktor dihubungkan pada ujung-ujung suatu
sumber tegangan, sumber tegangan tersebut memindahkan muatan dari satu
konduktor ke konduktor yang lainnya sampai perbedaan potensial antara
ujung-ujung sumber tegangan. Adanya perbedaan potensial antara ujung-
ujung sumber tegangan tersebut maka akan terjadi aliran listrik dan alirang
listrik ini akan mengakibatkan timbul medan listrik di sekitar kapasitor keping
sejajar tersebut.
Pada kapasitor keping sejajar tanpa dielektrikε=ε 0
Karena pada kondisi vakum ε r=1 jadi ε=ε r ε0=ε0
Jika muatan diberikan diantara dua pelat kapasitor,akan terjadi medan listrik E antar pelat yang dinyatakan oleh :
∯ E .dA=Qencε
E0 . A=Qε
E0=QA ε0
Untuk suatu kapasitor keping sejajar dengan jarak pemisah d, perbedaan potensial antara keping adalah :
V 0=E0d
V 0=QAε 0
d
Muatan kapasitor Q sebanding dengan tegangan V yang diberikan pada kapasitor, konstanta kesebandingan C dinamakan kapasitansi dari kapasitor ;
Q=C V
Kapasitansi dari suatu kapasitor keping sejajar tanpa dielektrik adalah :
C= QV 0
C=ε 0 A1d
Sehingga besar konstanta listrik ε 0
ε 0=dAQV 0
Dimana ;ε 0= konstanta listrik (pAs/Vm)
d = jarak antar kedua keping (m)A = Luas keping sejajar (m2)Q = muatan kapasitor (nAs)Vo = perbedaan potensial tanpa dielektrik (V)
Apabila diantara keping sejajar kapasitor ditempatkan dielektrik, maka akan terjadi polarisasi antara dielektrik dengan momen-momen dipol yang searah dengan medan listrik. Ini akan memperlemah medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor. Karena dengan hadirnya medan listrik, molekul-molekul dalam dielektrik akan menghasilkan medan listrik tambahan yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar dan ini juga akan mengakibatkan kapasitansi kapasitor menjadi naik.
Pada kapasitor keping sejajar dengan dielektrikε=ε r ε0=k ε0
Sehingga besar medan listrik kapasitor keping sejajar apabila telah ditempatkan dielektrik diantara kepingnya adalah :
E= QA ε0 k
Kapasitansi dari suatu kapasitor keping sejajar yang berisi dielektrik dengan konstanta k adalah :
C=k ε0 A
dSeandainya V sebanding dengan Q, maka kapasitansi tidak bergantung
pada muatan maupun tegangan kapasitor tetapi hanya bergantung pada faktor-faktor geometri. Untuk suatu kapasitor keping sejajr,kapasitansi sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan jarak pemisah.
Sehingga besar konstanta dielektrik dapat dinyatakan dengan persamaan :
k= dε0 A
QV 0
III. PERCOBAAN
III.1 ALAT DAN BAHAN
1. Pelat kapasitor, d=260 mm
2. Pelat plastik
3. Pelat gelas f current konduktor
4. Resistor 10 Mohm
5. Universal measuring amplifier
6. Power supply, 0-10 kV
7. Voltmeter, 0.3-300 VDC, 10-300 VAC
8. Kabel koneksi hijau-kuning, 100 mm
9. Kabel koneksi merah 500 mm
10. Kabel koneksi biru 500 mm
11. Kabel screened, BNC, 750 mm
12. Adapter, BNC soket 4 mm
13. Konektor tipe T, BNC
14. PEK kapasitor 0.22 μF, 160 volt
III.2 PROSEDUR PERCOBAAN
A. Menentukan konstanta listrik ε 0
1. Menentukan luas penampang kapasitor (A), diketahui d=260 mm.
2. Mengatur tegangan Uc pada 1.5 Kv.
3. Mengatur jarak pelat kapasitor sekecil mungkin (1 mm), dan mengukur
tegangan U dan Q.
4. Memvariasikan jarak d (d=1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; dan 3.5 mm) dan melakukan
pengukuran seperti point 2.
5. Dengan menggunakan data yang diperoleh, menghitung ε 0 dengan
menggunakan persamaan 4.
Catatan : selama melakukan pengukuran tidak berada di dekat kapasitor.
B. Kebergantungan muatan induksi pada tegangan
1. Mengatur jarak antar pelat d = 2 mm.
2. Mengukur tegangan U (Volt) dengan pemberian Uc sebesar 0.5 ; 1.0 ; 1.5 ;
2.0 ; 2.5 ; 3.0 dan 3.5 Kv.
3. Menentukan nilai Q.
4. Dengan menggunakan data yang diperoleh, menghitung ε 0 dengan
menggunakan persamaan 4.
C. Menentukan konstanta dielektrik pelat plastik
1. Memasang pelat plastik (d=9.8 mm) diantara pelat kapasitor.
2. Mengukur tegangan U (Volt) dengan memberikan tegangan Uc sebesar 0.5 ;
1.0 ; 1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; 3.5 dan 4.0 Kv.
3. Menentukan harga Q (nAs) dan QdA ε0
1U c
4. Melepaskan pelat plastik.
5. Pada jarak yang sama antar pelat dengan tebal pelat plastik (d=9.8 mm),
mengukur tegangan Uvac(Volt) dengan memberikan tegangan Uc sebesar
0.5 ; 1.0 ; 1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; 3.5 dan 4.0 Kv.
6. Menentukan harga Qvac (nAs) dan membandingkan harga Q dengan Qvac
( QQvac )
D. Menentukan konstanta dielektrik pelat gelas
1. Memasang pelat kaca antara pelat kapasitor dan mengukur ketebalan pelat
kaca.
2. Melakukan pengukuran dan perhitungan seperti pada langkah C.
IV. TABEL DATA
1. Menentukan konstanta listrik εo
2. Kebergantungan muatan induksi pada muatan
B. Kebergantungan muatan Induksi terhadap tegangan
d(m) Uc(kV) U0,004 0,5 0,030,004 1,0 0,10,004 1,5 0,40,004 2,0 0,70,004 2,5 3,20,004 3,0 3,30,004 3,5 7
A. Menentukan konstanta listrik
d(m) Uc(kV) U
0,0030 1,5 1,4
0,0035 1,5 1,3
0,0040 1,5 1,3
0,0045 1,5 0,7
0,0050 1,5 0,3
0,0055 1,5 0,2
3. Pengukuran konstanta dielektrik bahan plastic
C. Menentukan konstanta dielektrik Pelat Plastik
tanpa pelat
d(m) Uc(kV) U
0,0098 0,5 0,05
0,0098 1,0 0,12
0,0098 1,5 0,17
0,0098 2,0 0,27
0,0098 2,5 0,41
0,0098 3,0 0,55
0,0098 3,5 0,97
0,0098 4,0 1,64
dengan pelat plastik
d(m) Uc(kV) U
0,0098 0,5 11,4
0,0098 1,0 20
0,0098 1,5 20,3
0,0098 2,0 20,5
0,0098 2,5 20,8
0,0098 3,0 21,3
0,0098 3,5 21,7
0,0098 4,0 22,1
4. Pengukuran konstanta dielektrik bahan gelas
D. Menentukan konstanta dielektrik Pelat Gelas
Dengan pelat kaca
d(m) Uc(kV) U
0,005 0,5 21,9
0,005 1,0 25,2
0,005 1,5 28,1
0,005 2,0 31,6
0,005 2,5 34,3
0,005 3,0 37,9
0,005 3,5 40,5
0,005 4,0 43,4
tanpa pelat kaca
d(m) Uc(kV) U
0,005 0,5 1,4
0,005 1 4,3
0,005 1,5 4,9
0,005 2 4,1
0,005 2,5 8,5
0,005 3 12,2
0,005 3,5 18,7
0,005 4 19,9
V. PERHITUNGAN DAN ANALISA
A. Pengukuran konstanta listrik
Menghitung nilai Q menggunakan persamaan :
Q=C U
Contoh perhitungan :
A=0,21226m2 ; C=220 nF ; Uc=1.5 kV ; d=2 mm ; U=1,5 V
Q=220nF×1,5V=1880nAs
Menghitung konstanta listrik ε 0menggunakan persamaan :
ε 0=dAQUc
Contoh perhitungan :
A=0,21226m2 ; C=220 nF ; Uc=1.5 kV ; d=0,26 mm ; U=1,4 V ; Q=1880
nAs
ε 0=0,0026m
0,21226m2×
1880nAs1.5kv
=1,897 pAs/Vm
Dengan cara yang sama, maka di dapat hasil sebagai berikut :
d(m) Uc(kV) U Q(coulomb) εo
0,0030 1,5 1,4 1,88E-06 1,89733E-08
0,0035 1,5 1,3 8,05454E-07 1,02164E-08
0,0040 1,5 1,3 7,04772E-07 1,02164E-08
0,0045 1,5 0,7 6,26464E-07 1,89733E-08
0,0050 1,5 0,3 5,63818E-07 4,4271E-08
0,0055 1,5 0,2 5,12562E-07 6,64065E-08
Grafik Q terhadap Vc (kV)
0.0030 0.0035 0.0040 0.0045 0.0050 0.00550.00E+002.00E-074.00E-076.00E-078.00E-071.00E-061.20E-061.40E-061.60E-061.80E-062.00E-06
Grafik hubungan Q terhadap Uc prosedur A
Uc(kV)
Q(c
oulo
mb)
B. Kebergantungan muatan induksi pada tegangan
Menghitung konstanta listrik ε 0menggunakan persamaan :
ε 0=dAQUc
Contoh perhitungan :
A=0,21226m2 ; C=220 nF ; Uc=1.5 kV ; d=0,26 mm ; U=1,4 V ; Q=1880
nAs
ε 0=0,0026m
0,21226m2×
1880nAs0.5kv
=1,4757 pAs/Vm
Dengan cara yang sama, maka di dapat hasil sebagai berikut :
B. Kebergantungan muatan Induksi terhadap tegangan
d(m) Uc(kV) U Q(coulomb) εo
0,004 0,5 0,03 2,34924E-07 1,4757E-07
0,004 1,0 0,1 4,69848E-07 8,8542E-08
0,004 1,5 0,4 7,04772E-07 3,32033E-08
0,004 2,0 0,7 9,39696E-07 2,52977E-08
0,004 2,5 3,2 1,17462E-06 6,91734E-09
0,004 3,0 3,3 1,40954E-06 8,04927E-09
0,004 3,5 7 1,64447E-06 4,4271E-09
Grafik Q terhadap Uc(kV)
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.50
0.00000020.00000040.00000060.00000080.000001
0.00000120.00000140.00000160.0000018
Grafik hubungan Q terhadap Uc prosedur B
Uc(kV)
Q(c
oulo
mb)
C. Menghitung konstanta dielektrik pelat plastik
a.Dengan menggunakan bahan dielektrik
Menghitung nilai Q menggunakan persamaan :
Q=C U
Menghitung konstanta dielektrik
k=QdA ε0
1Uc ; ε 0=8,85 As/Vm
Dengan cara yang sama, maka di dapat hasil sebagai berikut :
dengan pelat plastik
d(m) Uc(kV) U Q(coulomb) εo
0,0098 0,5 11,4 9,58874E-08 3,88342E-10
0,0098 1,0 20 1,91775E-07 4,4271E-10
0,0098 1,5 20,3 2,87662E-07 6,54251E-10
0,0098 2,0 20,5 3,83549E-07 8,63824E-10
0,0098 2,5 20,8 4,79437E-07 1,06421E-09
0,0098 3,0 21,3 5,75324E-07 1,24707E-09
0,0098 3,5 21,7 6,71212E-07 1,4281E-09
0,0098 4,0 22,1 7,67099E-07 1,60257E-09
Grafik
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.00
0.00000010.00000020.00000030.00000040.00000050.00000060.00000070.00000080.0000009
Grafik hubungan Q terhadap Uc dengan pelat plastikProsedur C
Uc(kV)
Q(c
oulo
mb)
tanpa pelat
d(m) Uc(kV) U Q(coulomb) εo
0,0098 0,5 0,05 9,58874E-08 8,8542E-08
0,0098 1,0 0,12 1,91775E-07 7,3785E-08
0,0098 1,5 0,17 2,87662E-07 7,81253E-080,0098 2,0 0,27 3,83549E-07 6,55867E-08
0,0098 2,5 0,41 4,79437E-07 5,3989E-08
0,0098 3,0 0,55 5,75324E-07 4,82956E-08
0,0098 3,5 0,97 6,71212E-07 3,19481E-08
0,0098 4,0 1,64 7,67099E-07 2,15956E-08
Grafik
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.00
0.00000010.00000020.00000030.00000040.00000050.00000060.00000070.00000080.0000009
Grafik hubungan Q terhadap Uc tanpa pelat plastikProsedur C
Uc(kV)
Q(c
oulo
mb)
D.Menghitung konstanta dielektrik pelat gelas
a.Dengan menggunakan bahan dielektrik
Menghitung nilai Q menggunakan persamaan :
Q=C U
Menghitung konstnta dielektrik
k=QdA ε0
1Uc ; ε 0=8,85 As/Vm
Dengan cara yang sama, maka di dapat hasil sebagai berikut :
D. Menentukan konstanta dielektrik Pelat Gelas
Dengan pelat kaca
d(m) Uc(kV) U Q(coulomb) εo
0,005 0,5 21,9 1,87939E-07 2,02151E-10
0,005 1,0 25,2 3,75878E-07 3,51357E-10
0,005 1,5 28,1 5,63818E-07 4,72644E-10
0,005 2,0 31,6 7,51757E-07 5,60392E-10
0,005 2,5 34,3 9,39696E-07 6,4535E-10
0,005 3,0 37,9 1,12764E-06 7,0086E-10
0,005 3,5 40,5 1,31557E-06 7,65178E-10
0,005 4,0 43,4 1,50351E-06 8,16055E-10
Grafik
0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0
0
0.0000002
0.0000004
0.0000006
0.0000008
0.000001
0.0000012
0.0000014
0.0000016
Grafik hubungan Q terhadap Uc prosuder D dengan pelat kaca
Uc(kV)
Q(c
ou
lom
b)
tanpa pelat kaca
d(m) Uc(kV) U Q(coulomb) εo
0,005 0,5 1,4 1,30E-09 1,02E-11
0,005 1 4,3 2,59E-09 2,04E-11
0,005 1,5 4,9 3,89E-09 3,06E-11
0,005 2 4,1 5,19E-09 4,08E-11
0,005 2,5 8,5 6,49E-09 5,10E-11
0,005 3 12,2 7,78E-09 6,12E-11
0,005 3,5 18,7 9,08E-09 7,14E-11
0,005 4 19,9 1,04E-08 8,16E-11
Grafik
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.50.00E+002.00E-094.00E-096.00E-098.00E-091.00E-081.20E-08
Grafik hubungan Q dan UC tanpa gelas prosedur D
Q(coulomb)
uC (kv)
Qol
oum
b
ANALISA PERCOBAAN
Analisa percobaan 1:
Pada percobaan kali ini praktikan menggunakan variasi pada jarak dari 2 buah
pelat tersebut dengan tegangan input yang sama yakni sebesar 1,5 kV dan terlihat
pada data di atas tegangan yang terbaca pada voltmeter menunjukan angka yang
berubah-ubah. Pada data percobaan terlihat bahwa semakin besar dari jarak antara 2
buah pelat maka tegangan yang terbaca pada kapasitor akan semakin kecil. Pada
grafik hubungan antara Q dengan tegangan terlihat bahwa bila muatanya turun maka
teganganya akan ikut turun
Analisa percobaan 2:
Pada prosedur kedua kali ini praktikan menggunakan variasi dengan
mengubah-ubah tegangan awal dari 0,5 sampai 3,5 secara bertahap. Pada data hasil
percobaan dapat terlihat bahwa ketika tegangan masukan dinaikan maka tegangan
yang terbaca pada voltmeter pada kapasitor juga akan naik, hal tersebut berarti
tegangan masukan akan sebanding dengan tegangan kapasitor dan dapat terlihat pada
Q-nya akan naik. Hal tersebut sesuai dengan teori dimana tegangan akan berbanding
lurus dengan muatan pada kapasitornya atau berbanding lurus dan nampak juga pada
data hasil percobaan bahwa ketika tegangan pada kapasitor naik maka muatan akan
naik, hal tersebut sesuai dengan teori dimana tegangan pada kapasitor selalu
berbanding lurus dengan muatan atau ketika tegangan naik maka jumlah muatan
yang ada pada kapasitor akan naik juga.
Analisa percobaan 3:
Pada percobaan yang ketiga ini yang kita tempatkan diantara dua keeping
kapasitor yaitu pelat plastik.Ketebalan dari pelat plastic ini adalah 9.8mm serta
teganagn awal nya yaitu 0.5kV yang dinaikkan setiap 0.5kV. Dengan ditempatkan
dielektrik plastik diantara keping sejajar kapasitor, maka akan terjadi polarisasi antara
dielektrik dengan momen-momen dipol yang searah dengan medan listrik. Ini akan
memperlemah medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor. Karena dengan
hadirnya medan listrik, molekul-molekul dalam dielektrik akan menghasilkan medan
listrik tambahan yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar dan ini juga
akan mengakibatkan kapasitansi kapasitor menjadi naik. Data yang didapat
menunjukkan perubahan yang signifikan dari percobaan-percobaan sebelumnya. Nilai
tegangan yang keluar (U) ketika kita menempatkan pelat bahan dielektrik plastik
lebih tinggi dari pada tidak mengunakan bahan dielektrik. (lihat tabel).Hal ini terlihat
dari data percobaan yang kita peroleh. Dan jika kita plotkan ke dalam grafik U(V)
terhadap Uc(kV) didapatkan kurva kenaikan.
Analisa percobaan 4:
Pada percobaan yang keempat ini kita menempatkan dielektrik diantara kedua keping
kapasitor yaitu pelat gelas. ini tebal kaca yaitu 5mm dan tegangan sumber nya diawali
dengan 0.5kV yang dinaikkan sebesar 0.5kV sampai menuju 3.5 kV.Dengan
dinaikkannya besar tegangan Uc maka tegangan yang terukur juga akan naik dan
setiap kenaikan Uc akan memberikan nilai U yang bervariasi.jadi antara tegangan Uc
dengan U adalaha berbanding lurus. Dengan ditempatkan dielektrik plastik diantara
keping sejajar kapasitor, maka akan terjadi polarisasi antara dielektrik dengan
momen-momen dipol yang searah dengan medan listrik. Ini akan memperlemah
medan listrik antara keping-keping suatu kapasitor. Karena dengan hadirnya medan
listrik, molekul-molekul dalam dielektrik akan menghasilkan medan listrik tambahan
yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar dan ini juga akan mengakibatkan
kapasitansi kapasitor menjadi naik. Data yang di peroleh dari percobaan
menunjukkan bahwa percobaan ini sudah berdasarkan teori. Semakin besar nilai
tegangan Uc yang dimasukkan maka nilai U juga semakin bertambah.
Pertambahannya lebih besar jika dibandingkan dengan menempatkan pelat plastik
dalam pelat kapasitor tersebut. Ini membuktikan bahwa bahan dielektrik gelas
memiliki kosntanta dielektrik yang lebih besar daripada konstanta dielektrik
plastik.Dan jika kita plotkan ke dalam grafik U(V) terhadap Uc(kV) didapatkan kurva
kenaikkan.
IV. KESIMPULAN
Besarnya tegangan masukan yang dipakai akan mempengaruhi tegangan pada
kapasitor bila diukur dengan voltmeter dan pengaruh berubahnya suatu tegangan
dipangurhi juga oleh jarak antara 2 buah pelat konduktor yang dipakai semakin jauh
jarak pelat maka tegangan akan semakin kecil. Akibat dari medan listrik, muatan
listrik statis yang berlawanan tanda tertarik kearah permukaan kapasitor. Jika sumber
tegangan tidak membangkitkan muatan, tetapi hanya dapat memisahkan muatan, nilai
absolute dari muatan listrik statis induktif kedua sisi pelat kapasitor pasti setara.
Bila dibandingkan pelat kaca dengan plastik maka kapasitor yang diselipkan
bahan kaca diantara 2 buah pelatnya akan menghasilkan tegangan yang lebih besar
daripada jika memakai pelat kaca bila diukur oleh voltmeter
DAFTAR PUSTAKA
Tipler.2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga.Erlangga : Jakarta
Sutrisno.1986 .Listrik Magnet .ITB : Bandung