1
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)DENGAN PENGUATAN ASPEK
KEBENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2014
Disusun dalam rangka mengembangkan PSTS UII untuk mencapai sistempendidikan berstandar internasional sesuai dengan Japan Accreditation
Board for Engineering Education (JABEE)
Program Studi Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia2014
2
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangProgram Studi Teknik Sipil (PSTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
(FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berdiri pada tanggal 28 Oktober 1964. Sejak
tahun 2003 hingga saat ini, PSTS FTSP UII telah memperoleh akreditasi tertinggi,
yaitu akreditasi A oleh BAN PT. Saat ini PSTS FTSP UII telah memilki 39 orang
tenaga dosen tetap, dengan 14 orang doktor dan 3 di antaranya adalah guru besar
(profesor) pada bidang kebencanaan khususnya rekayasa kegempaan. Kesuksesan
PSTS ditunjukkan dengan keberhasilannya memperoleh hibah TPSDP (Technological
Professional Skill Development Project) senilai Rp 13 Milyar dari Asian Development
Bank (ADB). Selain itu 3 (tiga) tahun berturut-turut tahun 2012, 2013, dan 2014
memperoleh hibah kompetisi internal UII, yaitu Program Hibah Kompetisi Program
studi (PHKPS) menuju akreditasi internasional.
Dalam rangka memenuhi Sasaran Mutu UII tentang internasionalisasi institusi
serta memenuhi Visi PSTS, maka Program Strata-1 (S1) sedang melaksanakan
pemenuhan persyaratan akreditasi internasional oleh Japan Accreditation Board for
Engineering Education (JABEE). Pada tahun 2009, PSTS telah melangkah maju dalam
penyusunan Kurikulum dengan mengacu pada standarisasi ABET (Acreditation Body
for Engineering and Technology), USA. Kurikulum Baru 2014 PSTS yang
dipersiapkan dan disusun sejak tahun 2012 sesuai kriteria JABEE dalam rangka menuju
akreditasi internasional. JABEE dipilih karena merupakan salah satu badan akreditasi
penandatangan Washington Accord. Di sisi lain kriteria JABEE dikembangkan di
Jepang yang memiliki faktor keunggulan dalam hal pengurangan risiko bencana.
Sesuai dengan tuntutan pasar kerja, tuntutan akreditasi internasional dan
perkembangan pendidikan tinggi maka Kurikulum PSTS tahun 2009 perlu ditinjau
ulang dan diperbaharui. Sejak tahun 2012, PSTS telah melakukan berbagai usaha untuk
menyiapkan kurikulum yang selanjutnya disebut dengan Kurikulum 2014. Perubahan
Kurikulum 2009 menjadi Kurikulum 2014 merupakan bagian dari proses perbaikan
yang berkelanjutan (continuous improvement).
3
1.2 Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum 2014
1.2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pengembangan Kurikulum 2009 menjadi Kurikulum 2014 merubah basis dari
berbasis isi menjadi berbasis kompetensi sehingga Kurikulum 2014 adalah kurikulum
berbasis kompetensi (KBK), merujuk pada Keputusan Mendikbud Nomor: 45/U/2002
Tahun 2002. Tujuan akhir kurikulum berbasis kompetensi adalah tercapainya
kompetensi lulusan yang sesuai kebutuhan kompetensi pasar kerja. Luaran hasil
pendidikan (outcome) yang diharapkan sesuai dengan societal needs,
industrial/business needs, dan professional needs; dengan pengertian bahwa outcome
merupakan kemampuan mengintegrasikan intellectual skill, knowledge dan affective
dalam sebuah perilaku secara utuh (Kepmendiknas 232/U/2000 dan Kepmendiknas
045/U/2002). Secara umum penyusunan kurikulum berbasis kompetensi diawali
dengan penyusunan profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang dapat dijalankan oleh
lulusan di pasar kerja, dilanjutkan dengan penetapan kompetensi lulusan, penetapan
bahan kajian yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan,
penyusunan struktur kurikulum, rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran.
Sesuai dengan SK MENDIKNAS NO 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, penyusunan
kurikulum didasarkan atas 3 dasar, yaitu: 1). Konsep empat pilar pendidikan dari
UNESCO (The International Comission on Education for the 21 st Century), 2).
Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia kerja, dan 3). Usaha penyepadanan dalam
konteks nasional. Pengembangan Kurikulum 2014 mengacu pada pilar-pilar
pembelajaran yang dibutuhkan pada abad XXI menurut UNESCO (1998), yaitu: 1)
Learning to Know; 2) Learning to Do; 3) Learning to Be; dan 4) Learning to Live
Together.
Learning to know atau “belajar untuk belajar” adalah suatu pilar pembelajaran
agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
semakin pesat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kesejahteraan masyarakat, sehingga
mahasiswa perlu didorong agar dapat belajar lebih efektif dan efisien dengan
pendekatan multi sektoral.
Learning to do yang bermakna pada penguasaan kompetensi dari pada penguasaan
ketrampilan menurut klasifikasi ISCE (International Standard Classification of Education)
4
dan ISCO (International Standard Classification of Occupation), dematerialisasi pekerjaan
dan kemampuan berperan untuk menanggapi bangkitnya sektor layanan jasa, dan bekerja di
kegiatan ekonomi informal,
Pilar selanjutnya adalah Learning to Be, dengan tujuan agar kecakapan
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya tidak hanya untuk diri sendiri
atau jauh dari sikap sosial, tetapi harus mampu memberikankan kesejahteraan bagi
masyarakat luas. Dua pilar yang telah dimiliki hendaknya mempunyai nilai manfaat
terhadap orang banyak, mempunyai nilai sosial dan menumbuhkan suatu value dan
akhirnya mengkristal menjadi suatu budaya dan bahkan filosofi. Pola pembelajaran
yang berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling menghargai, saling memperkuat
menjadi inti dari pilar ini. Proses pembelajaran harus dijabarkan lebih rinci sehingga
dapat mendukung pilar-pilar tersebut.
Pilar yang keempat adalah Learning to Live Together yang pada intinya
mengharapkan agar proses pembelajaran dapat membentuk mahasiswa menjadi warga
negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Proses pembelajaran yang dilakukan
dapat membangun ikatan sosial, membangun ketahanan komunitas, ketahanan
masyarakat dan ketahanan Negara.
Ke-empat pilar pembelajaran menurut UNESCO tersebut sebenarnya juga sejalan
dengan Learning Domains atau Bloom’s Taxonomy. Bloom’s Taxonomy yang
dimaksud meliputi 3-aktivitas pokok yaitu: 1) taxonomy Coqnitive/knowledge
(pengetahuan); 2) taxonomy Psychomotoric (manual atau skill fisik) dan 3) taxonomy
affective (attitude) atau perilaku. Pada setiap mata kuliah ditetapkan level taxonomy
yang diinginkan yang disertai dengan produk, aktivitas, mekanisme, sumberdaya yang
disyaratkan serta performance indicator.
1.2.2 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia kerja global juga mengharuskan
Indonesia untuk masuk pada standardisasi sistem pendidikan. Sejak 1995 Indonesia
telah menjadi anggota WTO dengan diratifikasinya semua perjanjian-perjanjian
perdagangan multilateral menjadi UU No. 7 tahun 1994. Perjanjian tersebut mengatur
tata-perdagangan barang, jasa dan trade related intellectual property rights (TRIPS)
atau hak atas kepemilikan intelektual yang terkait dengan perdagangan. Selain itu,
Indonesia juga telah meratifikasi berbagai perjanjian seperti AFTA-2000, APEC-2010
5
dan WTO-2020. Konsekuensi dari itu adalah Indonesia harus siap dengan arus tenaga
kerja dari luar untuk bersaing mendapatkan peluang kerja di Indonesia, serta juga
memberi kesempatan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing bebas di luar. Persaingan
bebas ini menuntut peningkatan kompetensi tenaga kerja terdidik yang harus disiapkan
sedemikian rupa oleh sistem pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing secara
internasional. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan jawaban
pemerintah Indonesia terhadap ancaman persaingan global terkait berbagai perjanjian
ekonomi internasional yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia.
KKNI disusun oleh pemerintah sebagai acuan/kerangka penjenjangan capaian
pembelajaran (learning outcomes) yang dapat menyetarakan luaran bidang pendidikan
formal, nonformal, informal ataupun pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI
yang ditetapkan berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012, mensyaratkan 4 unsur
deskripsi berbagai jenjang kualifikasi yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal,
non formal, informal maupun pengalaman berkarya. Keempat unsur tersebut adalah :
1). sikap dan tata nilai, 2). kemampuan kerja, 3). penguasaan pengetahuan, dan 4).
hak/wewenang dan tanggung jawab. Salah satu aspek penerapan KKNI dalam
penyelenggaraan pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum yang dibangun oleh suatu
program studi harus dapat mengantarkan pelajar atau mahasiswa untuk memenuhi
kualifikasi atau learning outcome sesuai levelnya dalam KKNI.
1.2.3 Aspek Eksternal dalam Pengembangan Kurikulum 2014
Upaya lain untuk menghasilkan kualifikasi lulusan PSTS UII yang dapat bersaing
secara global adalah dengan menerapkan standar internasional. Penerapan standar
internasional ini harus diakui oleh suatu badan akreditasi internasional. Di lingkungan
Asia terdapat Network of Accreditation Bodies for Engineering Education in Asia
(NABEE) yang beranggotakan antara lain Japan Accreditation Board for Engineering
Education (JABEE), Accreditation Board for Engineering Education of Korea
(ABEEK), Board of Accreditation for Engineering and Technical Education (BAET,
Bangladesh), Council of Engineers, (CE, Thailand), Pakistan Engineering Council
(PEC), Philippine Technological Council (PTC), dan Engineering Accreditation
Council (EAC, Malaysia). Disamping itu di Australia terdapat The Institution of
Engineers Australia, biasa dikenal dengan IEAust (Australia).
6
Di tingkat internasional, Washington Accord adalah sebuah perjanjian
internasional antara badan akreditasi program studi gelar di bidang rekayasa
(engineering). Pihaknya mengakui kesetaraan substansial (substantially equivalent)
program studi yang diakreditasi oleh badan anggota penanda tangan perjanjian tersebut.
Hal ini berarti bahwa lulusan program yang diakreditasi oleh salah satu badan
penandatangan diakui oleh badan-badan lainnya, dan telah memenuhi persyaratan
akademik untuk praktek di bidang rekayasa. Penandatangan Washington Accord yang
pada awalnya pada tahun 1989 hanya berjumlah 6 negara, saat ini telah melibatkan 14
negara-negara di dunia, termasuk Amerika (Accreditation Board for Engineering and
Technology, ABET), Inggris (Engineering Council UK, ECUK), Jepang (Japan
Accreditation Board for Engineering Education, JABEE), Australia (Engineers
Australia, EA), Afrika Selatan (Engineering Council of South Africa, ECSA) dan
beberapa Negara di Asia Pasifik, meskipun Indonesia belum termasuk di dalamnya.
Disamping itu terdapat pula Sydney accord yang ditandatangani pada tahun 2001 untuk
bidang Engineering Technologist, dan Dublin Accord untuk kualifikasi Engineering
Technician (2002). Ketiganya merupakan board yang mencakup kualifikasi bidang
engineering di tingkat perguruan tinggi (tertiary-level).
Kurikulum 2014 telah disusun berdasarkan kompetensi (KBK) dan sesuai dengan
KKNI dalam rangka mengembangkan PSTS UII mencapai tataran sistem pendidikan
Teknik Sipil S1 yang berstandar internasional, yaitu dengan target capaian terakreditasi
JABEE, yang merupakan salah satu penandatangan Washington Accord sejak 2005.
Dengan terakreditasinya PSTS UII oleh JABEE berarti bahwa lulusan PSTS UII secara
otomatis akan dianggap secara substansial setara (substantially equivalent) dengan
lulusan dari badan-badan akreditasi penandatangan dan telah memenuhi persyaratan
akademik untuk praktek di bidang rekayasa. JABEE dipilih bukan semata mata karena
alasan kedekatan geografis semata, namun pemilihan ini berdasarkan kepada alasan-
alasan yang bersifat substansial, sebagai berikut.
1. JABEE merupakan salah satu penandatangan Washington Accord yang diakui
secara internasional sebagai badan/board akreditor untuk institusi pendidikan
bidang engineering.
2. Sesuai dengan learning outcomes PSTS UII yang memiliki kekhususan
penguatan aspek kebencanaan, sebagai respon PSTS UII terhadap kondisi
7
lingkungan sekitar, yaitu jumlah bencana alam di Indonesia yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun.
3. Jepang memiliki pengalaman banyak di bidang penanganan kebencanaan,
khususnya kegempaan
4. JABEE telah menyetujui untuk mengakreditasi PSTS UII.
5. PSTS UII sudah mempunyai hubungan kerjasama dengan universitas-
universitas di Jepang yang telah terakreditasi JABEE (Nagoya University,
Toyohashi University of Technology, Hokaido University, dan Ritsumeikan
University).
1.2.4 Pemenuhan Kriteria JABEE dalam Kurikulum 2014
Akreditasi internasional JABEE mensyaratkan penerapan sistem penjaminan
mutu agar seluruh proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik, dan terjadi
perbaikan kualitas secara terus menerus (continous quality improvement). Secara umum
Kriteria JABEE 2010 dan 2012 mengelompokkan Kriteria dalam Sirkulasi PDCA
(Plan, Do, Check and Action), yang pada Kriteria JABEE 2012 dinyatakan dalam 4
statement, yaitu : (1) Establishment & Disclosure of Learning Outcomes (Plan), (2)
Educational Method (Do), (3) Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (4)
Educational Improvement (Act). Sistem penjaminan mutu merupakan alat kontrol
untuk terlaksananya proses PDCA.
Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang diterapkan dan dilaksanakan di PSTS
didasarkan atas kriteria pengukuran dalam BAN-PT, masih banyak menitik beratkan
pada aspek proses pembelajaran, seperti: capaian indeks prestasi, lama waktu studi,
prestasi non akademik, dan karya ilmiah. Kriteria penilaian BAN-PT belum mengukur
capaian hasil luaran (outcome) dari pendidikan dan pembelajaran, sedangkan JABEE
menekankan pada pendekatan berbasis hasil (outcome based approach).
JABEE merupakan lembaga akreditor pendidikan tinggi di bidang engineering di
Jepang yang berdiri tahun 1999, dan diakui sebagai penandatangan Washington Accord
pada tahun 2005. Akreditasi oleh JABEE mendasarkan pada dua substansi pokok, yaitu
jaminan kualitas (quality assurance) dan penilaian berdasarkan luaran lulusan
(outcomes-based assessment). Jaminan kualitas pendidikan berdasarkan JABEE (2012)
menuntut:
8
1. setiap orang yang terlibat dalam program (termasuk mahasiswa) menyadari
semua tindakan yang seharusnya dilakukan untuk mencapai pembelajaran dan
tujuan pendidikan yang tepat (appropriate learning and education objectives),
2. program studi melaksanakan sistem pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran,
3. program studi meluluskan mahasiswa hanya yang telah mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran,
4. program studi terus menerus meningkatkan (continously improvement) tujuan
pendidikan dan pembelajaran maupun tingkat pencapaiannya.
Penekanan pokok sistem pendidikan dan pembelajaran JABEE adalah pendekatan
berbasis hasil (outcome based approach), “pengetahuan dan kemampuan apa yang
telah dicapai mahasiswa”, bukan sekedar pada pendekatan berbasis input (input-based
approaches), “apa yang telah diajarkan kepada mahasiswa”. Di lain pihak, kriteria-
kriteria pengukuran dalam BAN-PT masih banyak menitikberatkan pada aspek proses
pembelajaran, seperti capaian Indeks Prestasi, lama waktu studi, prestasi non akademik,
dan karya ilmiah, namun masih sedikit mengukur capaian hasil (produk) dari
pendidikan dan pembelajaran. Penilaian dengan standar BAN-PT tersebut yang selama
ini dilakukan pada audit mutu internal UII di tingkat fakultas, prodi, maupun
laboratorium.
PSTS UII telah mulai melakukan inisiasi dan persiapan untuk memenuhi kriteria
JABEE sejak akhir tahun 2011, yaitu diawali dengan melakukan kontak intensif dengan
Dr. Yasuyuki Aoshima, executive managing director/secretary-general JABEE.
Persiapan lebih intensif dilakukan setelah mendapatkan hibah PHKPS Tahap-I dan
Tahap-II pada tahun 2012 dan 2013. Setelah kunjungan JABEE pada tanggal 5 Juli
2013 ke PSTS, pada tanggal 9 Agustus 2013 Dr. Yasuyuki Aoshima mengabarkan
bahwa JABEE board of director telah menyetujui permohonan PSTS untuk pengajuan
akreditasi JABEE.
Kriteria yang harus dipenuhi dalam sistem pendidikan dan pembelajaran adalah
kriteria JABEE 2010 dan 2012. Kriteria JABEE 2010 dan 2012 terdiri dari 6 kriteria
umum dan 2 kriteria khusus disiplin ilmu bidang Teknik Sipil. Kriteria JABEE 2010
dan 2012 mensyaratkan 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa terakreditasi,
meliputi: (1) learning outcome (Plan) (2) students workload (Do), (3) educational
9
processes (Do), (4) Educational Environment and Student Support (Do), (5)
Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (6) Educational Improvement (Act),
serta 2 kriteria khusus bidang Teknik Sipil, yaitu: (1). Expected Knowledge and
Abilities to be Acquired, (2).Faculty: qualified member to teach the subject.
Rencana akreditasi internasional PSTS oleh JABEE akan melengkapi capaian
sertifikasi ISO yang bersifat internasional, namun dalam cakupan yang berbeda. ISO
lebih banyak mengaudit berbasis prosedur dan tidak mementingkan capaian kualitas
yang diinginkan. Akreditasi JABEE sangat memperhatikan kualitas pembelajaran dan
prosesnya yang memenuhi asas dan standar yang diinginkan di bidang Teknik Sipil di
tingkat internasional. Penyusunan kurikulum 2014 mempertimbangkan beberapa skema
program program yang ada pada PSTS, yaitu program joint degree, double degree, dan
transfer credit dengan beberapa pendidikan tinggi luar negeri seperti: Saxion
University (Belanda), Rajamangala University of Technology (Thailand). Selain itu
diselenggarakan program fast track antara PSTS dengan Magister Teknik Sipil.
Kurikulum 2014 disusun berbasis kompetensi (KBK) dan standar KKNI dalam
rangka mengembangkan sistem pendidikan Teknik Sipil Strata 1 dengan penguatan
aspek kebencanaan. Struktur kurikulum disusun untuk memenuhi tuntutan akreditasi
internasional (JABEE). Sistem pendidikan PSTS bertujuan untuk menghasilkan profil
lulusan yang spesifik, yaitu lulusan S-1 Teknik Sipil yang amanah, trampil, kompeten,
inovatif dan adaptif (ATRAKTIF) serta berwawasan kebencanaan sebagai perencana,
pengawas, dan pelaksana pekerjaan bangunan teknik sipil. Penguatan aspek
kebencanaan pada kurikulum 2014 direncanakan dalam bentuk penambahan mata
kuliah Manajemen Kebencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana. Selain itu
aspek-aspek tersebut dimuat secara inklusif dalam beberapa mata kuliah yang dapat
dimuati unsur kebencanaan, Praktik Kerja, Tugas akhir, program ko-kurikuler, program
ekstra kurikuler, KKN, serta kursus/training tentang aspek kebencanaan.
1.3 LandasanPengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2014, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), merujuk pada
beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
10
2. Undang Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi
3. Undang Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang Pendidikan
6. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
7. Keputusan Mendikbud Nomor: 232/U/2000 tahun 2000, tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa,
8. Peraturan Mendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
9. Keputusan Mendikbud Nomor: 45/U/2002 Tahun 2002, tentang Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
Selain landasan di atas, pengembangan kurikulum 2014, juga merujuk pada
beberapa referensi sebagai berikut:
1. John D. M, 2002, Curriculum Development S1 Engineering Programs in
Indonesia,
2. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2001, TIW Materi Pokok
Teaching Improvement Workshop,
3. Kurikulum Inti Program Studi Teknik Sipil, Badan Musyawarah Pendidikan
Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI), 2011, Laporan
Musyawarah Nasional BMPTTSSI.
4. Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE) Criteria for
Accrediting Engineering Education Programs Leading to Bachelor’s Degree,
2010 dan 2012.
12
BAB 2ANALISIS PENGEMBANGAN
KURIKULUM
2.1 Identifikasi Butir-butir PengembanganKurikulum yang diterapkan selama 4 tahun terakhir adalah Kurikulum 2009,
yang berstandar pada kriteria ABET (Acreditation Body for Engineering and
Technology, USA). Selama kurun waktu tersebut terdapat beberapa masukan, kritik,
dan saran oleh stakeholder agar hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Perubahan yang harus dipenuhi untuk pengembangan kurikulum PSTS ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan sebagai berikut: (a) kebutuhan lulusan Teknik Sipil untuk
memenuhi kompetensi dunia kerja global, (b) kebutuhan untuk memenuhi kriteria
akreditasi internasional, (c) kebutuhan dalam menyesuaikan perkembangan pendidikan
tinggi dan (d) kebutuhan mengintegrasikan isu local genius.
Untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan yang ditetapkan perlu dirumuskan
strategi secara jelas. Strategi yang tepat dapat ditentukan setelah dilakukan evaluasi
kondisi eksternal dan internal. Kondisi internal yang dimaksud adalah Kekuatan
(Strength) dan Kelemahan (Weakness), sedangkan kondisi eksternal adalah Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Hubungan antara kondisi internal dan eksternal
dievaluasi dengan analisis SWOT. Berikut identifikasi kondisi internal dan eksternal
PSTS sesuai dengan komponen analisis SWOT.
2.1.1 Strength (Kekuatan)
Sampai dengan tahun 2013, kekuatan sumberdaya pembelajaran telah tumbuh
semakin baik. Kekuatan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk
mengembangkan kualitas Proses Belajar dan Mengajar (PBM) maupun pengembangan
kurikulum sebagai bagian dari proses perbaikan kualitas yang berkelanjutan
(continuous quality improvement). Kekuatan sumber daya yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
a. PSTS memiliki dosen yang mempunyai derajat akademik sangat baik,
13
b. PSTS memiliki dosen dengan Nilai Kinerja Dosen (NKD) rata-rata baik,
c. PSTS memiliki dosen dengan jabatan akademik (Profesor dan Lektor Kepala)
yang rata-rata baik,
d. PSTS memiliki dosen dengan keahlian spesifik (kebencanaan),
e. PSTS memiliki rasio dosen baik,
f. PSTS memiliki rasio tenaga kependidikan baik,
g. PSTS memiliki perangkat proses pembelajaran yang lengkap,
h. PSTS memiliki sarana, prasarana, dan laboratorium yang lengkap,
i. PSTS memiliki sistem penjaminan mutu baik internal (BPM UII dan Yayasan
Badan Wakaf) dan eksternal (ISO 9001 tahun 2008), sehingga civitas
akademika memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan perbaikan secara
berkelanjutan (continuous improvement),
j. PSTS memiliki sistem dan teknologi informasi (TI) yang cukup untuk
pelayanan administrasi, maupun untuk proses pembelajaran dan manajemen,
k. Suasana akademik di lingkungan PSTS telah tercipta dengan baik,
l. PSTS telah dipercaya oleh BMPTTSSI untuk menyusun kurikulum inti Teknik
Sipil.
2.1.2 Weakness (Kelemahan)
Identifikasi kelemahan yang bersifat internal sebagai berikut:
a. Lulusan PSTS belum memiliki keunggulan spesifik dibandingkan dengan lulusan
teknik sipil dari PT lain,
b. Kurikulum 2009 PSTS belum memperbaharui isu local genius terkini,
c. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya mendasarkan pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK),
d. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya memenuhi kualifikasi atau learning outcome
sesuai level S1 dalam KKNI,
e. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya sesuai dengan standar JABEE,
f. Lulusan PSTS UII belum siap untuk bersaing secara global,
g. Integrasi dari konsep ATRAKTIF belum teraktualisasi dalam pemikiran local
genius secara holistik dan kontekstual untuk dijadikan inspirasi elemen-elemen
kompetensi,
h. Pengendalian dan evaluasi implementasi Kurikulum 2009 belum optimal,
14
i. PSTS UII belum memiliki standar dan metode asesmen kompetensi lulusan yang
baku,
j. Hasil proses pembelajaran (output dan outcome) belum optimal,
k. Masih terdapat beberapa silabi mata kuliah pada K2009 yang kurang efektif atau
overlap.
2.1.3 Opportunity (Peluang)
Identifikasi peluang yang bersifat eksternal sebagai berikut:
a. Kebijakan pemerintah yang fleksibel dalam pengembangan kurikulum,
b. Kesediaan stakeholders memberikan masukan-masukan untuk pengembangan
kurikulum,
c. Pengurangan risiko bencana dapat dikembangkan menjadi kekhasan Program
Studi (local genius),
d. Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat,
e. Terdapat peluang hibah untuk peningkatan proses belajar mengajar,
f. Kebutuhan kompetensi practical dan soft skill di dunia kerja,
g. Tersedia panduan pengembangan kurikulum bidang keteknikan,
h. Terbuka peluang mendapatkan pengakuan/akreditasi Internasional,
i. Kebijakan DIKTI yang mendukung internasionalisasi program studi,
j. PSTS telah memiliki jenjang S2 kebencanaan, yaitu Program Magister Rekayasa
Kegempaan FTSP yang dilaksanakan melalui beasiswa unggulan Kemendiknas,
k. DIY merupakan daerah rawan berbagai bencana yang menuntut peran serta PSTS
untuk melakukan aktivitas pengurangan risiko bencana.
2.1.4 Threat (Ancaman)
Sesuatu yang harus diantisipasi adalah adanya beberapa ancaman, di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia,
b. Persaingan dengan perguruan tinggi lain yang makin ketat,
c. Tuntutan kompetensi lulusan yang makin tinggi,
d. Keinginan masyarakat terhadap kualitas lulusan perguruan tinggi yang berstandar
internasional,
15
e. Persaingan dari tenaga kerja asing yang masuk pada bursa tenaga kerja di
Indonesia.
2.2 Analisis SWOTAnalisis SWOT dilakukan dengan mempertimbangkan kecenderungan yang
paling kuat, yaitu kemampuan melaksanakan pengembangan/konsolidasi internal pada
Prodi. Komponen yang telah dijabarkan diatas dianalisis sehingga menghasilkan
strategi-strategi penting untuk dilakukan.
Berdasarkan komponen SWOT sebagaimana diuraikan di atas, maka tampak
bahwa kelemahan PSTS dalam Kurikulum 2009 dapat diperbaiki dengan
memanfaatkan pengalaman yang sudah diperoleh dan menerapkan pedoman
pengembangan kurikulum. Hasil evaluasi diri menunjukkan bahwa kemampuan
internal berupa tata kelola dan dosen menjadi variabel utama kekuatan PSTS. Kondisi
akademik yang ditunjukkan dengan struktur dan konten kurikuler serta jejaring dan
sarana yang mendukung untuk proses pembelajaran secara substantif telah merujuk
pada kompetensi internasional. Faktor eksternal yaitu badan akreditasi internasional,
JABEE, dan badan akreditasi nasional, DIKTI, merupakan variabel yang perlu
diperhatikan. Meskipun ancaman yang dihadapi sifatnya tidak secara langsung terhadap
kurikulum namun harus tetap diwaspadai. Sementara itu komponen kekuatan dan
peluang yang dimiliki sangat berhubungan langsung dengan kurikulum dan
pelaksanaannya.
Dengan berdasar atas analisis singkat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kekuatan dan peluang relatif lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman. Oleh
karena itu Program Pengembangan Kurikulum PSTS FTSP UII menuju kurikulum
2014 (K2014) secara logis dapat dilaksanakan.
Pengembangan kurikulum K2009 menjadi K2014, disusun dengan
mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Kualifikasi atau learning outcome sesuai dengan level S1 dalam KKNI, Peraturan
Presiden No. 8 Tahun 2012.
2. Penyesuaian mata kuliah pada Kurikulum 2009 dengan Kurikulum Inti PSTS
BMPTTSSI.
3. Kurikulum 2014 disusun sesuai dengan kriteria JABEE.
16
4. Kebutuhan untuk membangun ciri-khas/kekuatan khas lulusan PSTS FTSP UII
dengan memanfaatkan kekuatan/minat lokal/internal, sehingga lulusan yang
dihasilkan: unik/khas dan sulit ditiru.
5. Perubahan tuntutan kualitas lulusan atau trend perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sehingga K2009 perlu ditinjau ulang dan dikembangkan.
Matrik SWOT dalam pengembangan kurikulum 2014 sebagaimana terlihat pada
Tabel 2.1 di bawah ini.
18
Tabel 2.1 Matrik Analisis SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (Strength)a. Dosen dengan derajat akademik
sangat baikb. Dosen dengan keahlian spesifik
(kebencanaan).c. rasio dosen serta rasio tenaga
kependidikan yang baik.d. perangkat proses pembelajaran,
sarana, prasarana, dan laboratoriumyang lengkap.
e. sistem penjaminan mutu (internal &eksternal), komitmen melaksanakancontinuous improvement.
f. sistem dan teknologi informasi (TI)yang cukup.
g. Suasana akademik yang telah terciptadengan baik.
Kelemahan : (Weakness)a. Lulusan PSTS belum memiliki
keunggulan spesifik (Isu localgenius )
b. K2009 belum sepenuhnyamemenuhi learning outcome sesuailevel S1 dalam KBK, KKNI, danstandar JABEE.
c. Lulusan belum siap untuk bersaingsecara global.
d. Standar dan metode asesmenkompetensi lulusan yang Belumbaku.
e. Hasil proses pembelajaran (outputdan outcome) belum optimal.
f. Pada K2009 masih terdapatbeberapa muatan mata kuliah yangberulang (sebagian tumpangtindih/overlap).
Peluang (Opportunity)a. Kebijakan pemerintah yang
fleksibel dan mendukunginternasionalisasi programstudi.
b. Kesediaan stakeholdersmemberikan masukan.
c. Pengurangan risiko bencanadapat dikembangkan menjadikekhasan Program Studi (localgenius).
d. Tersedia hibah eksternal untukpengembangan Prodi.
e. Kebutuhan kompetensipractical dan soft skill di duniakerja.
f. Memiliki jenjang S2kebencanaan (MRK)
Strategi OSa. Pengajuan PSTS untuk akreditasi
oleh JABEEb. Peningkatan kerjasama dengan
institusi dalam maupun luar negerikhususnya Jepang dalam aspekkebencanaan
c. Peningkatan kerjasama denganalumni dan stake holder untukpengembangan muatan pembelajaran
d. Pemanfaatan hibah untukmendukung pengembangan sistempembelajaran berstandarinternasional
Strategi OWa. Pengembangan kurikulum dengan
penyesuaian kebutuhan kompetensipractical dan soft skill di duniakerja dengan kekhususanpenguatan aspek
b. Pengembangan sistempembelajaran berstandarinternasional
c. Kerjasama dengan institusi luaruntuk mengembangkan karyailmiah dan pengabdian dosen danmahasiswa, khususnya di bidangkebencanaan untuk menunjangproses pembelajaran.
d. Kerjasama dengan instansi luaruntuk pengembangan practical dansoft skill
Tantangan/Ancaman (Threat)a. Kehadiran perguruan tinggi
asing di Indonesia.b. Persaingan dengan perguruan
tinggi lain yang makin ketat.c. Tuntutan masyarakat terhadap
kualitas dan kompetensi lulusanperguruan tinggi yangberstandar internasional.
d. Persaingan dari tenaga kerjaasing yang masuk pada bursatenaga kerja di Indonesia.
Strategi TSa. Meningkatkan kompetensi lulusan
melalui continuous improvement,b. Meningkatkan komptetensi/ daya
saing dan diversifikasi bidangkeahlian
c. Melengkapi kompetensi/ ke-unggulan melalui motodepembelajaran berbasis ICT,
d. Penguatan kompetensi akademikmelalui pelatihan dan magang.
Strategi TWa. Pengembangan penyelenggaraan
sistem pembelajaran berstandarinternasional
b. Meningkatkan image profil alumni
19
BAB 3PROSES PENGEMBANGAN
KURIKULUM
3.1 PendahuluanPengembangan kurikulum didasarkan pada hasil evaluasi terhadap kurikulum
yang telah berlaku dan masukan (feedback) dari stakeholder selama periode waktu
tertentu. Kegiatan tersebut merupakan tindakan perbaikan yang kontinu untuk
menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Kurikulum 2009 yang mengacu
pada ABET adalah kurikulum berbasis isi, sedangkan Kurikulum 2014 adalah
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) dan memenuhi kriteria JABEE yang menekankan pada pemenuhan capaian
pembelajaran (learning outcomes).
Perubahan konsep dari kurikulum berbasis isi ke kurikulum berbasis kompetensi
disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1. Uraian tentang pengembangan
kurikulum dari masing-masing acuan di atas disajikan sebagai berikut ini.
Tabel 3.1 Perubahan Konsep Kurikulum
Perubahan Konsep KurikulumNo Tinjauan Kurikulum Berbasis Isi
(Kurnas 1994)Kurikulum BerbasisKompetennsi (2000)
1 Latar belakangperubahan
Masalah internal Masalah global
2 Basiskurikulum
Berbasis isi (ContentBased Curriculum)
Berbasis kompetensi (CompetencyBased Curriculum)
3 Luaran PT Kemampuan minimalsesuai sasarankurikulumnya
Kompetensi yang dianggapmampu oleh masyarakat
4 Penilai kualitaslulusan
Perguruan tinggi sendiri Perguruan tinggi dan penggunalulusan/stakeholder
5 Cara menyusun Mulai dari isi keilmuannya Mulai dari penetapan profillulusan dan kompetensi
6 Penekanan Mulai sari isi keilmuannya Mulai dari penetapan profillulusan dan kompetensi
7 Pembelajaran Teacher centered learning(TCL) dengan titik beratpada transfer of knowledge
Student centered learning (SCL)diarahkan pada pembekalanmethod of inquiry and discovery
20
3.2 Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)Ditjen DIKTI (2008), mengeluarkan buku panduan penyusunan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) dengan tahapan sebagai berikut: 1). melakukan analisis
SWOT, 2). melaksanakan tracer study untuk mengetahui labor market signals, 3).
menentukan profil lulusan, 4). menentukan kompetensi lulusan, 5). menyusun bahan
kajian, 6). menentukan kedalaman dan keluasan kajian (sks), 7). mendistribusikan
muatan kajian ke dalam mata kuliah, 8). menyusun struktur kurikulum 9). Membuat
rancangan pembelajaran dan 10). menyusun metode pembelajaran. Skema proses
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi disajikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Skema Proses Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Sesuai dengan rumusan DIKTI, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan
analisis SWOT yang secara detail telah disajikan pada Bab 2. Selain itu PSTS juga
telah melakukan tracer study dengan tujuan mengidentifikasi distribusi lulusan terkait
dengan pekerjaannya, lokasi, jenis, waiting time, first salary, kinerja, tanggapan dari
para pengguna lulusan PSTS dan mengetahui kebutuhan pasar (market signals). Profil
dan kompetensi lulusan PSTS secara detail disajikan pada Bab 4. Bahan kajian,
kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester, dan struktur
kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajaran dan metode
pembelajaran diuraikan pada Bab 7.
21
3.3 Tracer StudyMetode, proses dan mekanisme kegiatan tracer study, dilakukan secara aktif dan
pasif. Tracer study secara aktif dilakukan dengan cara menghubungi alumni melalui
telepon, sms blast, email blast, dan media sosial.
1. Melalui telepon, sms blast, dan email blast.
Petugas PSTS menghubungi alumni melalui sarana telepon baik panggilan langsung
maupun sms, email, dan Blackberry Messenger (BBM). Ada 2 cara yang dilakukan
untuk memperoleh data yaitu 1). menanyakan alamat email alumni kemudian
petugas mengirimkan form tracer alumni melalui email yang diberikan atau 2).
memberikan pertanyaan dari form tracer secara langsung kepada alumni, kemudian
petugas yang mencatat data yang diberikan.
2. Melalui media sosial
Penelusuran dilakukan pula melalui media sosial seperti mailing list
[email protected], Facebook Alumni Teknik Sipil UII yang
dimoderatori oleh salah seorang alumni UII, dan Facebook JTS FTSP UII yang
dimoderatori oleh staf dari Prodi Teknik Sipil.
Tracer study secara pasif dilakukan dengan menunggu alumni menghubungi
PSTS melalui:
1. Sarana formulir alumni di buku wisuda
Setiap pelaksanaan wisuda, wisudawan dan wisudawati menerima buku wisuda
yang dilengkapi dengan form isian data alumni. Form tersebut memuat data diri
alumni, tahun pertama berkarya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan informasi
alumni
2. Alumni yang akan melakukan pengurusan administrasi akademik
Berkaitan dengan pengurusan surat-surat yang diperlukan alumni untuk mencari
pekerjaan, studi lanjut, atau keperluan lain, maka alumni akan menghubungi Divisi
Administrasi Akademik. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menjaring data
alumni.
Tingkat keberhasilan metode ini cukup baik, tercatat 192 alumni tertelusur
keberadaannya. Selain tracer study alumni, dilakukan pula tracer study pengguna
alumni. Berdasarkan hasil tracer study pengguna alumni, lulusan UII diminati dengan
skor 4,15 dari skala 5.
22
3.4 Pengembangan Kurikulum sesuai Kerangka Kualifikasi NasionalIndonesia (KKNI)Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Secara umum tidak terdapat perbedaan signifikan antara proses penyusunan KBK
dengan proses penyusunan kurikulum sesuai KKNI. Tahapan penyusunan sesuai KKNI
adalah sebagai berikut: 1). melakukan analisis SWOT berdasarkan Universitiy values
dan scientific visssion prodi, 2). melaksanakan tracer study untuk menentukan need
assessment dan market signal, 3). menentukan profil lulusan, 4). menentukan capaian
pembelajaran (learning outcome) sesuai dengan deskripsi yang sesuai dengan level
KKNI dan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP), 5). menyusun bahan kajian
(kedalaman, keluasan kajian dan tingkat kemampuan capaian), 6). menyusun matriks
kompetensi dengan bahan kajian, 7). menyusun konsep mata kuliah dan besarnya sks,
8). menyusun konsep integrasi bahan kajian, 9). menyusun struktur kurikulum dan
silabus, 10). membuat rancangan pembelajaran dan 11). menyusun metode
pembelajaran. Skema proses pengembangan kurikulum sesuai KKNI disajikan pada
Gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.2 Skema proses penyusunan kurikulum sesuai KKNI
(Sumber: Dirjen Dikti, 2011)
23
Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum sesuai KKNI, penyusunan
kurikulum PSTS diawali dengan análisis SWOT yang secara detail dipaparkan pada
Bab 2. PSTS juga telah melakukan tracer study yang bertujuan untuk mengetahui need
assessment dan market signal, sebagaimana telah diuraikan pada Sub Bab 3.2 diatas.
Profil dan learning outcome/capaian pembelajaran PSTS secara detail disajikan pada
Bab 4. Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per
semester, dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan
pembelajaran dan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7.
Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh empat
parameter utama yaitu (a) keterampilan kerja, (b) cakupan keilmuan/pengetahuan, (c)
metode dan tingkat kemampuan dalam mengaplikasikan keilmuan/pengetahuan
tersebut serta (d)kemampuan manajerial. Ke‐empat parameter yang terkandung dalam
masing‐masing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi yang disebut Deskriptor KKNI
yang secara rinci ditampilkan pada Tabel 3.2. Internalisasi dan akumulasi ke empat
parameter yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur atau melalui
pengalaman kerja disebut capaian pembelajaran (learning outcome).
Tabel 3.2 Parameter dan unsur deskripsi KKNI
Parameter dan deskripsi unsur KKNI
Parameter Deskripsi Unsur-unsur deskripsi
Kemampuan di
bidang kerja
Mampu melakukan………… Kemampuan di bidang kerja terkait
Dengan metode…………….. Interaksi proses, alat dan bahan
Menunjukkan hasil………….. Deskripsi kualiatas hasil
Dalam kondisi………………. Standar dan proses kerja
Lingkup kerja
berdasarkan
pengetahuan
yang dikuasai
Menguasai pengetahuan…… Lingkup kajian dan cabang ilmu
Untuk dapat melakukan…… Lingkup kerja
Kemampuan
manajerial
Mampu mengelola………… Tingkat manajerial
Dan memiliki sikap…………. Sikap khusus yang dipersyaratkan
Deskriptor pada KKNI terbagi atas dua bagian yaitu deskripsi umum yang
mendeskripsikan karakter , kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap
manusia Indonesia pada setiap jenjang; dan deskripsi spesifik yang mendeskripsikan
24
keterampilan, pengetahuan praktis, pengetahuan, ilmu pengetahuan yang dikuasai
seseorang bergantung pada jenjangnya.
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, implementasi
sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada
setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan
kepribadian manusia Indonesia dirinci sebagai berikut (deskripsi umum):
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Adapun deskripsi spesifik/khusus kualifikasi KKNI level 6 (S1) adalah sebagai
berikut:
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi.
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan
data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif
solusi secara mandiri dan kelompok.
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
25
3.5 Pengembangan Kurikulum Sesuai Kriteria JABEESecara umum JABEE 2010 dan 2012 mengelompokkan kriteria dalam sirkulasi
PDCA (Plan, Do, Check and Act). Kriteria JABEE 2012 dinyatakan dalam 4 statement,
merupakan ringkasan dari kriteria JABEE 2010 yang terdiri dari 6 kriteria umum dan 2
kriteria khusus disiplin ilmu bidang Teknik Sipil. Kriteria JABEE 2010 dan 2012
mensyaratkan 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa terakreditasi, meliputi: (1)
learning outcome (Plan) (2) students workload (Do), (3) educational processes (Do),
(4) Educational Environment and Student Support (Do), (5) Achievement of Learning
Outcomes (Check), dan (6) Educational Improvement (Act), serta 2 kriteria khusus
bidang Teknik Sipil, yaitu: (1). Expected Knowledge and Abilities to be Acquired,
(2).Faculty: qualified member to teach the subject sebagaimana ditampilkan pada
Gambar 3.3 di bawah ini.
Gambar 3.3 Diagram Sirkulasi PDCA pada Kriteria JABEE 2010 dan JABEE 2012
Sumber : JABEE (2012), http://www.jabee.org/english/OpenHomePage/e_process.htm
Akreditasi oleh JABEE mendasarkan pada dua substansi pokok, yaitu (jaminan
kualitas) quality assurance dan penilaian yang didasarkan pada outcomes (outcomes-
based assessment), yaitu menekankan pada “pengetahuan dan kemampuan apa yang
telah dicapai mahasiswa”, bukan pada (pendekatan berbasis input (input-based
approaches), yaitu “apa yang telah diajarkan kepada mahasiswa”. Pendekatan berbasis
outcome memiliki konsekuensi bahwa seluruh proses pendidikan, termasuk diantaranya
adalah kurikulum, harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi sebagai upaya
26
menghasilkan luaran seperti yang diinginkan. Proses penyusunan kurikulum sesuai
kriteria JABEE secara skematis disajikan pada Gambar 3.4 berikut.
Gambar 3.4 Kerangka penyusunan kurikulum sesuai kriteria JABEE
Sumber: Faiz Syuaib IPB
Mengacu pada Gambar 3.4, kerangka penyusuan kurikulum sesuai kriteria
JABEE mengikuti siklus tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan profil lulusan yang sesuai dengan Visi, Misi, tujuan pedidikan
istitusi dan memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholder,
2. Merumuskan learning outcome, yang didasarkan atas beberapa pertimbangan
berikut:
a. Mandatory: sistem pendidikan dengan masa studi 4 tahun, jumlah SKS >
124 sks, 60% dari kurikulum terdiri dari mathematics, natural science dan
engineering science,
b. Kategori – kriteria dependent (category-dependent criteria) sesuai dengan
kriteria JABEE point (a) – (i), dalam penyusunan kurikulum diturunkan dari
kompetensi yang dirancang
c. learning outcomes untuk program studi teknik sesuai level S1, point (a) – (i)
kriteria JABEE
27
d. learning outcomes sesuai dengan bidang khusus teknik sipil (civil
engineering)
e. learning outcomes dengan memasukkan kekhasan dari institusi (specific-
distinctive, Items of Institutions)
f. learning outcomes sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan stakeholder
terhadap lulusan Teknik Sipil (Items required by society & stakeholder)
3. Membuat rancangan metode pendidikan, yang didalamnya memuat desain
kurikulum, silabus mata kuliah, dosen dan keahlian yang dibutuhkan, fasilitas,
lingkungan dan suasana akademik, dan implementasi proses belajar mengajar
(PBM).
4. Menetapkan pencapaian learning outcomes, memuat kriteria dan metode
evaluasi setiap mata kuliah, kriteria dan metode evaluasi komprehensif lulusan,
kriteria dan evaluasi transfer kredit (jika ada), dan setiap lulusan harus
memenuhi kriteria
5. Educational improvement, meliputi evaluasi diri sesuai dengan sistem yang
berlaku, pertimbangan kriteria profesi dan kebutuhan stakeholder, dokumentasi
dan notulensi, dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).
3.5.1 Learning outcomes untuk prodi teknik level S1 sesuai kriteria JABEE
Based on JABEE Criteria, Learning outcomes shall be established covering the
benchmark reference learning outcomes:
1. An ability of multidimensional thinking with knowledge from global perspective
2. An ability of understanding of effects and impact of professional activities onsociety and nature, and of professionals’ social responsibility
3. Knowledge of and ability to apply mathematics and natural sciences
4. Knowledge of the related professional fields, and ability to apply
5. Design ability to respond to requirements of the society by utilizing varioussciences, technologies and information
6. Communication skills including logical writing, presentation and debating
7. An ability of independent and life-long learning
8. An ability to manage and accomplish tasks systematically under givenconstraints
28
9. An ability to work in a team .
The learning outcomes shall be established by taking account of tradition and
resources of the program, fields of the graduates, and also shall take account of
requirements of the society and demands of the students.
3.5.2 Kriteria Khusus JABEE disiplin Ilmu Teknik Sipil (JABEE Criteria by
Dicipline Civil Engineering).
Based upon JABEE Criteria by Dicipline Civil Engineering, Graduates are
expected to acquire the following knowledge and abilities at the time of completion of
the program:
1. Applied mathematics
2. Fundamentals of natural sciences (at least one from physics, chemistry,
biology and geometry)
3. At least three out of principle areas of civil engineering discipline: civil
engineering material & construction management/ structural engineering &
earthquake engineering & maintenance management engineering/
geotechnique/ hydraulic engineering/ civil engineering planning & traffic
engineering and civil environmental system
JABEE membagi mata kuliah menjadi 3 kelompok, yaitu (1) Liberal Art, (2)
Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology, dan (3) Engineering
specialization. Pengelompokan mata kuliah dan persentase tiap kelompok terhadap
jumlah SKS adalah seperti terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Pengelompokan mata kuliah menurut JABEE
No. Subject CategoriesMinimum
Work Load(hours)
1 Liberal Art >250
2 Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology >250
3 Engineering Specialization 900
Minimum credits 124 credits
Sumber : JABEE 2010
Sesuai dengan kriteria JABEE, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan
menentukan profil lulusan. Profil lulusan PSTS telah dirumuskan sesuai dengan visi
29
misi universitas, fakultas dan prodi, serta harapan dan kebutuhan stake holder. Profil
dan learning outcome/capaian pembelajaran PSTS secara detail disajikan pada Bab 4.
Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester,
dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajaran
dan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7.
3.6 Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan Metode StudentCentered Learning (SCL)Teaching and learning methods merupakan suatu cara atau metode implementasi
yang sangat menentukan di dalam proses belajar mengajar (PBM). Walaupun
rancangan kurikulum dan resources sudah baik, tetapi apabila teaching dan learning
methods yang diimplementasikan belum baik maka luaran PBM belum menjamin
tercapainya tujuan yang diinginkan. Beberapa metode yang dikenal dalam PBM antara
lain adalah Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL).
TCL merupakan paradigma lama yang menganggap pengetahuan sebagai sesuatu
yang sudah jadi dan tinggal dipindahkan ke orang lain/mahasiswa (transfer of
knowledge), sehingga bentuk penyampaiannya lebih banyak dengan metode ceramah.
SCL merupakan paradigma baru yang memandang pengetahuan adalah sebuah hasil
konstruksi atau bentukan dari orang yang belajar, sehingga belajar adalah sebuah proses
mencari dan membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, jadi bersifat aktif, dan spesifik.
Perbedaan metode TCL dan SCL secara detail ditampilkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rangkuman perbedaan TCL dan SCL
No Teacher Centered Learning(TCL)
Stundent Centered Learning (SCL)
a. Pengetahuan ditransfer dari
dosen ke mahasiswa
Mahasiswa secara aktif mengembanngkan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya
b. Mahasiswa menerima
pengetahuan secara pasif
Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola
pengetahuan
c. Lebih menekankan pada
penguasaan materi
Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi
tetapi juga dalam mengembanngkan karakter
mahasiswa
d. Biasanya memanfaatkan
media tunggal
Memanfaatkan banyak media (multimedia)
e. Fungsi dosen atau pengajar Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi
30
NoTeacher Centered Learning
(TCL)Stundent Centered Learning (SCL)
sebagai pemberi informasi
utama dan evaluator
dilakukan bersama dengan mahasiswa
f. Proses pembelajaran dan
penilaian dilakukan secara
terpisah
Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan
saling berkesinambungan dan terintegrasi
g. Menekankan pada jawabann
yang benar saja
Penekanan pada proses pengembangan
pengetahuan. Kesalahan dinilai dapat menjadi
salah satu sumber belajar.
h. Sesuai untuk
mengembanngkan ilmu
dalam satu disiplin saja
Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan cara
pendekatan interdisipliner
i. Iklim belajar lebih
individualis dan kompetitif
Iklim yang dikembangkan lebih bersifat
kolaboratif, suportif dan kooperatif
j. Hanya mahasiswa yang
dianggap melakukan proses
pembelajaran
Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam
mengembangkan pengetahuan, konsep dan
keterampilan
k. Perkuliahan merupakan
bagian terbesar dalam
proses pembelajaran
Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari
perkuliahan saja tetapi dapat menggunakan
berbagai cara dan kegiatan
l. Penekanan pada tuntasnya
materi pembelajaran
Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta
didik dan bukannya tuntasnya materi.
m. Penekanan pada bagaimana
cara dosen melakukan
pembelajaran.
Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapat
belajar dengan menggunakann berbagai bahan
pelajaran, metode interdisipliner, penekanan pada
problem based learning dan skill competency.
Sumber: Panduan KBK DIKTI, 2008
Secara umum metode pembelajaran yang diterapkan di PSTS sebagian masih
bersifat TCL. Kurikulum 2014 dirancang dengan metode SCL yang memfokuskan pada
tercapainya kompetensi/capaian pembelajaran (learning outcome). Secara detail
rancangan pembelajaran Kurikulum 2014 diuraikan pada Bab 7.
31
BAB 4Profil dan Kompetensi Lulusan
4.1 Tahapan Perumusan Kompetensi Lulusan di PSTSKompetensi lulusan ditetapkan berdasarkan profil lulusan yang ingin dicapai
sesuai dengan Visi, dan Misi Universitas, Fakultas, dan Program Studi, dan tujuan
pendidikan dan capaian pembelajaran (learning outcomes) serta kemampuan program
studi dengan mempertimbangkan kebutuhan stakeholders, kebutuhan industri, dan
kebutuhan dunia kerja. Penjabaran Visi, Misi, tujuan pendidikan, dan capaian
pembelajaran diuraikan sebagai berikut ini.
4.1.1 Visi dan Misi Universitas
Visi : “Terwujudnya UII sebagai Rahmatan Lil’alamin memiliki komitmen pada
kesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian,
pengabdian pada masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas di
negara-negara maju”.
Misi : “Menegakkan Wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran
abadi yang membawa rahmat bagi alam semesta melalui pengembangan dan
penyebaran ilmupengetahuan, teknologi, budaya, sastra dan seni yang berjiwa Islam,
dalam rangka membentuk cendiakawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertaqwa,
berakhlaq mulia,berilmu amaliah dan beramal ilmia, yang memiliki keunggulan dalam
ke Islaman, keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian, dan profesionalism “.
4.1.2 Visi dan Misi Fakultas
Visi : “Mampu bersaing di arena nasional dan internasional dalam kerangka
Keislaman, keilmuan dan ke Indonesiaan”
Misi :
1. Memberikan bekal pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran Islam
sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia
32
2. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran yang mampu
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi secara handal kepada
lulusannya
3. Menghidupkan tradisi pengembangan iptek serta menyebarluaskannya untuk
kepentingan /kesejahteraan masyarakat,
4. Memberikan pengetahuan sehingga lulusannya mampu
menyesuaikan/mengaplikasikan ilmunya pada perkembangan kehidupan di
masyarakat.
4.1.3 Visi dan Misi Program Studi Teknik Sipil
Visi : “PSTS UII termasuk 5 (lima) besar menurut Badan Akreditasi Nasional
dan terakreditasi Internasional sebelum tahun 2025, serta mempunyai komitmen
terhadap keunggulan yang bermanfaat dan keislaman” .
Misi :
1. Memberikan bekal pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran Islam
sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia serta memiliki integritas
kepribadian yang tinggi
2. Menyelenggarakan dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam
proses pendidikan dan pengajaran sehingga dapat memberikan bekal ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil yang handal kepada
lulusannya.
3. Menghasilkan lulusan yang berakhlaq mulia, yang mampu menyesuaikan
dan mengaplikasikan serta mengamalkan ilmunya pada perkembangan
kehidupan di masyarakat.
Unsur komitmen, keunggulan, manfaat dan keislaman tersirat secara jelas pada
Visi PSTS, sehingga sangat koheren dengan Visi Fakultas dan Universitas. Demikian
juga Misi PSTS koheren dengan Misi Fakultas dan Universitas dengan penjabarannya
mendukung Misi di level Fakultas dan Universitas. Semua kegiatan dari penjabaran
Visi dan Misi didasarkan pada ajaran Islam, pengembangan ilmu pengetahuan di
masyarakat untuk menghasilkan sarjana muslim yang berilmu amaliah dan beramal
ilmiah.
33
4.1.4 Tujuan Pendidikan PSTS
Tujuan pendidikan PSTS adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan tentang dasar keilmuan yang dapat mendukung
analisis dan desain.
2. Memberikan pengetahuan tentang ilmu ketekniksipilan, sehingga trampil
dalam mengindentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah yang ada
dalam lingkup keahliannya.
3. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam merancang,
melaksanakan dan mengawasi bangunan rekayasa sipil secara amanah dan
profesional dengan mempertimbangkan aspek pengurangan risiko bencana.
4. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan tentang pemanfaatan
teknologi informasi dan komputer dalam aplikasi ketekniksipilan.
5. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam bidang
perancangan, pelaksanaan dan pengawasan untuk pekerjaan teknik sipil dalam
lingkup individual, kelompok, nasional dan internasional.
6. Menanamkan dan mengembangkan sikap kewirausahaan dan kemampuan
bekerjasama dalam bingkai etika profesi Islami serta menumbuhkan sikap
belajar sepanjang hayat.
Tujuan PSTS mempunyai kesamaan dengan tujuan UII, yaitu membentuk sarjana
muslim Teknik Sipil yang handal, trampil, dan mampu mengaplikasikan ilmunya di
masyarakat. Rincian capaian pembelajaran (learning outcomes) PSTS diuraikan pada
Sub bab 4.5.
4.2 Kebutuhan Industri, Dunia Kerja dan StakeholdersMelalui tracer study, temu alumni, diskusi mahasiswa dan workshop dengan
asosiasi profesi (HPJI, PII), asosiasi perusahaan (INKINDO), pelaku industri jasa
konstruksi dan pendidikan tinggi teknik sipil, diperoleh masukan-masukan untuk
merumuskan kompetensi lulusan teknik sipil. Di bawah ini masukan-masukan dari
stakeholder tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan teknik sipil:
1. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris,
2. Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam team,
3. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi,
4. Memiliki kemampuan sebagai problem solver,
34
5. Memiliki jiwa entrepreneur dan inovasi,
6. Memiliki kepribadian dan kecerdasan spritual,
7. Memiliki kemampuan untuk belajar sendiri,
8. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain,
9. Memiliki kemampuan untuk bersaing secara nasional dan internasional,
10. Memiliki kemampuan profesional sebagai konsultan (desain dan supervisi)
dan kontraktor (pelaksana).
11. Memiliki kemampuan dalam hal hukum konstruksi dan manajemen
keuangan.
12. Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam berkomunikasi, presentasi dan
negosiasi.
4.3 Profesi dan Bidang Kerja Lulusan Teknik SipilProfesi kerja lulusan teknik sipil antara lain perencana, supervisor, kontraktor,
developer, dosen, birokrat dan tenaga ahli pada instansi pemerintah atau swasta. Bidang
kerja lulusan teknik sipil antara lain : bangunan gedung, bangunan perumahan, jalan
raya, jalan kereta api, jembatan, pelabuhan, bandara, terowongan, bendungan, waduk,
saluran pengairan, proyek air bersih, bangunan industri dan bangunan infrastruktur
lainnya.
4.4 Rumusan Profil dan Kompetensi LulusanSetelah melalui proses yang panjang mulai dari perunutan Visi, Misi dan Tujuan,
tujuan pendidikan teknik sipil, kebutuhan stakeholder, maka profil dan kompetensi
lulusan PSTS adalah sebagai berikut.
Profil lulusan PSTS adalah “perancang, pelaksana, dan pengawas bangunan
rekayasa sipil yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan inovaTIF
(ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan.”
Kompetensi lulusan PSTS adalah “mampu merancang, melaksanakan dan
melakukan supervisi bangunan rekayasa sipil dengan Amanah, TRAmpil, Kompeten,
adapTIF dan inovaTIF (ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan.”
Apabila diperhatikan, kompetensi lulusan PSTS tidak hanya menekankan pada
aspek kognitif saja, tetapi juga menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik.
Keseluruhan aspek tersebut diwadahi dalam akronim ATRAKTIF dan berwawasan
kebencanaan dengan penjelasan secara rinci sebagai berikut.
35
1. Kompetensi Dasar Amanah
Amanah adalah kompetensi dasar yang penting untuk lulusan Prodi Teknik
Sipil UII. Amanah yang dimaksud, bahwa lulusan PSTS:
a. Mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku dapat
dipercaya dan mampu menangani semua jenis pekerjaan teknik sipil sesuai
kaidah-kaidah keilmuan dan peraturan yang berlaku,
b. Mempunyai sifat dan sikap individual dan sosial yang terpuji, mampu
menumbuhkan suatu value, mau berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling
menghargai, saling memperkuat di dalam masyarakat yang akhirnya menjadi
warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya.
2. Kompetensi Praktis (Practical Skill)
Kompetensi Praktis adalah kompetensi yang berkaitan dengan
ketrampilan/skill yang akan memperkaya kompetensi keilmuan. Kompetensi praktis
yang dimaksud adalah:
a. Mempunyai seperangkat keahlian yang dapat dipakai untuk merancang secara
trampil (Design skill) bangunan sipil dengan mempertimbangkan keselarasan
antara fungsi, keamanan dan efisiensi secara individu maupun kelompok,
b. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan untuk berkomunikasi
(Communication skill) secara efektif baik lisan (presentasi, negosiasi) maupun
tulisan,
c. Mempunyai ketrampilan dalam menggunakan perangkat berbasis komputer
(Computer skill),
d. Mempunyai ketrampilan dalam mengelola sumberdaya pembangunan bidang
ketekniksipilan (managerial skills).
3. Kompetensi Keilmuan (Knowledge)
Kompetensi keilmuan yang dimaksud meliputi:
a. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika
(mathematics), dan ilmu pengetahuan alam (natural science)
b. Memahami dan menguasai materi kelompok ilmu-ilmu civil engineering
specialization,
36
c. Mampu menerapkan materi kelompok bidang ilmu tersebut di atas untuk
keperluan analisis, perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan bangunan-
bangunan sipil,
d. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk
keperluan perancangan, pengawasan, pelaksanaan dan aspek hukum dalam
pembangunan bangunan ketekniksipilan.
e. Mampu menggunakan materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluan
perancangan, penumbuhan managerial skill dan legal aspect.
4. Kompetensi untuk Adaptasi dan Inovasi
Kemampuan untuk segera beradaptasi terhadap lingkungan merupakan salah
satu kompetensi lulusan Teknik Sipil UII. Kompetensi untuk beradaptasi dapat
dibentuk melalui:
a. Kemampuan bekerja-sama dan berinteraksi dalam suatu tim. Kebiasaan untuk
bekerjasama dalam suatu tim akan memudahkan untuk beradaptasi dengan
kondisi lingkungan, baik dalam lingkup nasional dan internasional.
b. Kemampuan berinovasi, berkreatifitas dalam bidang teknik sipil, serta sikap
belajar sepanjang hayat.
c. untuk beradaptasi dengan lingkungan maka: kreatifitas, inovasi sangatlah
diperlukan.
d. Kemampuan mendesain dan melakukan eksperimen, serta menganalisis dan
menjelaskan hasil eksperimen dalam perspektif keilmuan bidang teknik sipil.
5. Kompetensi untuk wawasan kebencanaan
Kemampuan untuk merespon terhadap lingkungan dan awareness terhadap
kebencanaan dalam desain, pelaksanaan dan pengawasan bangunan merupakan
salah satu kompetensi lulusan PSTS. Kompetensi untuk merespon terhadap bencana
dicapai melalui berbagai pengetahuan maupun ketrampilan yang terstruktur dalam
mata kuliah khusus tentang kebencanaan, sisipan pada mata kuliah-mata kuliah
dengan penguatan kebencanaan, praktik kerja, kegiatan lapangan dan tugas akhir.
4.5 Kompetensi Lulusan Berdasarkan UU PT RI No. 12 Tahun 2012Secara lengkap kompetensi lulusan PSTS yang ATRAKTIF dan berwawasan
kebencanaan jika disesuaikan dengan Undang Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang
37
Perguruan Tinggi maka terbagi dalam Kompetensi Utama (6 kompetensi) dan
Kompetensi Pendukung (4 kompetensi) sebagai berikut:
1. Kompetensi Utama:
a. Lulusan yang memiliki pemahaman yang lurus (hanif) dan menyeluruh
(kaffah) tentang Al Islam sebagai jalan hidup dan kehidupan umat manusia,
b. Lulusan yang mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku
amanah yaitu dapat dipercaya dan mampu menangani semua jenis pekerjaan
teknik sipil sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, etika dan peraturan yang
berlaku,
c. Lulusan yang mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika
(mathematics), prinsip-prinsip mekanika (enginering principles) dan materi
kelompok ilmu-ilmu dasar keteknik sipilan (basic science ) yang dapat
mendukung analisis dan Desain bidang teknik sipil,
d. Lulusan yang kompeten dan memiliki keahlian ilmu ketekniksipilan serta
mampu mengidentifikasi, merumuskan, menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada dalam bidang teknik sipil,
e. Lulusan yang mampu merancang, melaksanakan dan mengawasi bangunan
rekayasa sipil secara profesional dalam lingkup nasional dan internasional,
f. Lulusan yang mempunyai keterampilan dan mampu menggunakan dan
memanfaatkan teknologi informasi, komputer dan software bidang teknik sipil,
g. Lulusan yang memiliki practical skill pada bidang teknik sipil,
2. Kompentesi Pendukung:
a. Lulusan yang mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan dan tulisan,
b. Lulusan yang memiliki kreatifitas, inovasi dan mampu untuk beradaptasi dan
berinteraksi dengan lingkungan secara individual maupun tim,
c. Lulusan yang memiliki dan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan.
4.6 Kompetensi/Learning Outcomes Lulusan Sesuai Deskripsi danJenjang KKNIBerikut ini uraian rumusan kompetensi atau learning outcome PSTS sesuai
dengan KKNI yang meliputi deskripsi umum, dan deskripsi spesifik. Deskripsi spesifik
level 6 KKNI (S1) meliputi diskripsi kemampuan di bidang kerja, lingkup kerja
38
berdasarkan pengetahuan yang dikuasai, dan kemampuan manajerial. Uraian tentang
kompetensi umum dan kompetensi spesifik adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan di bidang kerja
a. Mampu melakukan pekerjaan perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan
pekerjaan teknik sipil sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, etika dan
peraturan yang berlaku serta pemilihan dan penggunaan metode yang sesuai
dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi
b. Terampil dan mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi,
komputer dan software bidang teknik sipil untuk menghasilkan rancangan yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku
c. Mampu mengidentifikasi, merumuskan, menganalisis dan menyelesaikan
masalah yang ada dalam bidang teknik sipil, termasuk risiko bencana.
2. Lingkup Kerja Berdasarkan Pengetahuan Yang Dikuasai
a. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika (mathematics),
prinsip-prinsip mekanika (enginering principles), materi kelompok ilmu-ilmu
dasar keteknik sipilan (basic science),
b. Memahami dan menguasai materi kelompok ilmu-ilmu engineering design,
engineering specialization dan engineering practice,
c. Mampu menerapkan materi kelompok bidang-bidang ilmu tersebut di atas untuk
keperluan analisis dan perancangan bangunan-bangunan sipil,
d. Mampu menggunakan materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluan
perancangan dan penumbuhan managerial skill untuk dapat berperan sebagai
perancang, pelaksana dan pengawas proyek bangunan sipil.
3. Kemampuan Manajerial
a. Mampu mengelola pekerjaan teknik sipil sesuai kaidah-kaidah keilmuan dan
peraturan yang berlaku secara profesional
b. Mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku dapat dipercaya
(amanah) dalam mengelola pekerjaan teknik sipil.
c. Memiliki kreatifitas, inovasi dan mampu beradaptasi serta berinteraksi dengan
lingkungan secara individual maupun tim, dan mengembangkan jiwa
kewirausahaan.
4. Deskripsi Umum (Sikap Dan Perilaku)
39
Rumusan Kompetensi ke-UII an didasarkan pada PU UII No 01 dan PU Rek
III 2011. Kompetensi ke-UII-an meliputi empat domain yaitu domain Keislaman,
Kebangsaan, Kewirausahaan dan Bahasa Inggris.
a. Rumusan Kompetensi Keislaman adalah lulusan memiliki spirit keberagama-an,
mempunyai komitmen membangun masyarakat madani yang diridhai Allah
SWT yang menjadikan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai rujukan serta
melakukan pengembangan keislaman, baik pada ranah pengetahuan maupun
pada sikap dan perilakunya.
b. Rumusan Kompetensi Kebangsaan terdiri dari Kompetensi Pendidikan
Kewargaregaraan dan Kompetensi Pancasila. Rumusan Kompetensi Pendidikan
Kewarganegaraan (civic education) adalah lulusan memahami dan
mengamalkan prinsip-prinsip kewarganegaraan yang cerdas (civil intelligence)
dan berkeadaban (civil culture). Rumusan Kompetensi Pancasila adalah lulusan
memahami dan mengamalkan ideologi Pancasila dan konsep kebangsaan
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Rumusan Kompetensi Kewirausahaan adalah lulusan memahami ‘berpikir
kewirausahaan’ untuk pengembangan potensi diri, sarana meningkatkan kualitas
hidup dan membangun komitmen kewirausahaan berbasis syariah serta trampil
berwirausaha.
d. Rumusan kompetensi Bahasa Inggris adalah lulusan memahami Bahasa Inggris
secara akademik sesuai dengan bidang profesi pekerjaannya dan memiliki sikap
menyukai melakukan komunikasi dalam Bahasa Inggris serta dapat
berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.
4.7 Learning Outcomes Lulusan PSTS sesuai Kriteria JABEESecara umum kompetensi lulusan PSTS yang ATRAKTIF dan berwawasan
kebencanaan jika disesuaikan dengan Kriteria JABEE adalah sebagai berikut:
1. Ability to implement Islamic Values for the benefit of humanity and life-long
learning
2. Ability to work in team and communicate ideas effectively (team work and
communication skills)
40
3. Ability to apply basic sciences (including mathematics, physics, and mechanics)
and information technology in understanding real world phenomena and
abstracting them into engineering problems
4. Ability to apply creativity and innovation skills to solve problems in civil
engineering fields
5. Ability to conduct multidimensional thinking for better built environtment,
especially concerning disaster risk reduction in civil infrastructure
4.8 Roadmap Pencapaian Learning Outcomes/KompetensiAdapun penelusuran, perunutan mulai dari Visi dan Misi Universitas, Fakultas,
Program Studi sampai pada kompetensi lulusan disarikan di dalam Gambar 4.1.
Berdasarkan Gambar 4.1 tampak bahwa Visi UII utamanya ditekankan pada adanya
kemaslahatan kehadiran UII untuk semesta alam, tidak saja untuk umat manusia tetapi
juga makhluk lain (makhluk hidup) dan keserasiannya dengan lingkungan (alam
semesta). Kemaslahatan terdiri atas dua hal utama yaitu kemanfaatan dan terhindar dari
kemudharatan/kebencanaan. Kemaslahatan meliputi tempat/lokasi, organisasi/elemen/
instansi yang ada, kondisi fisik, pimpinan sampai staf, dosen, karyawan dan
mahasiswa.
Di dalam konotasi Teknik Sipil, kemaslahatan yang akan dicapai oleh program
studi lebih mudah dilaksanakan apabila diturunkan menjadi roadmap mulai dari
kompetensi lulusan yang diinginkan, kemampuan yang diperlukan, mata kuliah
pendukung Performance Indicator (PI) sampai Performance Criteria seperti tertuang
pada Tabel 4.1.
Untuk mencapai kompetensi lulusan (ATRAKTIF) diperlukan suatu konsep yang
jelas. Program outcomes ATRAKTIF memerlukan seperangkat kemampuan yang sudah
dirumuskan dan akan dapat dicapai dengan menyediakan seperangkat mata-kuliah dan
penguatan ketrampilan tertentu. Selanjutnya kompetensi diukur dengan menetapkan
indikator kinerja dan performance criteria untuk mengukur keberhasilan PBM dengan
Assessment setiap akhir semester. Adapun pengertian-pengertian Assessment yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
41
1. Individual Assessment
Individual Assessment adalah proses pengukuran hasil Proses Belajae Mengajar
(PBM) yang dilakukan secara individual mahasiswa. Pengukuran hasil dilakukan
dengan berbagai cara mulai dari ujian tertulis, ujian lisan, presentasi dan ujian lisan,
home work, Tugas Besar. Nilai akhir individual assessment jelas dapat dipakai sebagai
indicator keberhasilan individual mahasiswa.
2. Inter Individual Assessment
Inter individual assessment ini dapat dilakukan pada ujian presentasi oleh suatu
group kerja, misalnya presentasi hasil group praktikum, tugas-tugas presentasi dalam
kerja group maupun bentuk-bentuk lain yang senada. Nilai akhir individual dalam kerja
group dapat dipakai sebagai indicator keberhasilan kerjasama/teamwork.
3. Group Assessment
Group assessment ini sudah merupakan hasil dari kelompok-kelompok bidang
keahlian. Misalnya hasil PBM kelompok peminatan bidang Struktur, Transportasi,
Geoteknik, Hidroteknik maupun Manajemen Konstruksi. Assessment seperti ini dapat
ditelusuri dan dapat dijadikan indikator peminatan dan tingkat prestasi mahasiswa pada
kelompok-kelompok peminatan bidang-bidang tersebut.
4. Graduate Assessment
Graduate assessment adalah proses penelusuran hasil PBM secara kolektif pada
seluruh lulusan pada periode tertentu (wisuda, tahun dsbnya). Penelusuran hasil secara
kolektif seperti ini sudah secara rutin dilakukan dengan seperangkat manfaat yang
sudah diperoleh.
5. Institution Assessment/Learning Outcomes
Assessment ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa capaian target
kompetensi lulusan yang telah dicanangkan oleh institusi. Kriteria yang dipakai
merupakan kombinasi antara hasil Proses Belajar Mengajar secara kurikuler dan
seperangkat prestasi mahasiswa yang diperoleh secara non-kurikuler (setifikat-sertifikat
penguasaan paket program, dan kursus-kursus profesional).
42
6. Stakeholder Assessment
Stakeholder Assessment adalah assessment yang dilakukan oleh stakeholder,
yaitu pengguna lulusan PS Teknik Sipil UII. Kegiatan Assessment ini berupa tracer
pengguna alumni.
43
Gambar 4.1 Bagan Perunutan Visi, Misi Universitas, Fakultas dan Prodi terhadap Kompetensi Lulusan
1.Amanah2.Trampil3.Kompeten4.Adaptif/Inovatif5.Kebencanaan
Pada level Program Studi, kata-katakunci Visi adalah :1. Unsur manfaat2. Komitmen terhadap keunggulan3. Keislaman
Pada level Fakultas kata-katakunci Visi adalah :1. Daya saing tinggi2. Keislaman, keilmuan dan
keindonesiaan
Pada level Universitas, kata-kata kunci Visi adalah :1. Rahmatan Lil’alamin2. Komitmen thd
kesempurnaan3. Risalah Islamiyah dlm
Catur Dharma
Terwujudnya UII sebagaiRahmatan Lil’a-la-minyang akan membe-rikanmanfaat, yang memilikikomitmen pada ke-sempurnaan dan RisalahIslamiyah di bidangpendidikan, penelitian,pengabdian padamasyarakat dan dakwahIslamiyah
PSTS UII termasuk limabesar menurut BAN PT ,terakre-ditasiInternasional sebe-lumtahun 2025, danmempunyai komitmenterhadap keunggulan yangbermanfaat dan keislaman
Mampu bersaing di arenanasional dan internasionaldalam kerangka keisla-man, keilmuan dan keIndonesiaan
Amanah
TRAmpil
Kompeten
AdapTIF InovaTIF
ATRAKTIF Kebencanaan
44
Tabel 4.1 ”Road map” pencapaian Kompetensi Lulusan
Engineering Image Learning Outcomes Performance Indicator (PI)Performance
Criteria
perancang, pelaksana, danpengawas bangunanrekayasa sipil yangAmanah, TRAmpil,
Kompeten, adapTIF daninovaTIF (ATRAKTIF)
dan berwawasankebencanaan
1. TrustworthyGrade Liberal Art subject > C
2. Individually and Socially responsible1. Mastering Design Skill 1. Grade of design based subjects 1. >C2. Mastering Communication skill 2. Presentation documents 2. Available3. Mastering Computer skill 3. Design documents 3. Available4. Mastering managerial skills 4. Number of computer certificate 4. 3
certificates1. Sufficient understanding of applied
mathematics and natural science1. Grade of mathematics and natural
science subjects1. > C
2. Sufficient understanding of Civil Engineeringknowledge
2. Grade of civil engineering subjects 2. > C3. Ability to apply knowledge related civil
engineering field4. Sufficient understanding of supporting
knowledge5. Ability to apply supporting knowledge1. Ability to work in a team
Grade of social service subjects > B2. Innovative, creative, and life long learning
attitude3. Ability to conduct experiment in Civil
engineering FieldSufficient understanding of disaster knowledge Grade of disaster related subjects > C
45
BAB 5Struktur Kurikulum 2014
5.1 Komposisi Kurikulum 2014PSTS telah mengembangkan Kurikulum 2014 berdasarkan tujuan pendidikan dan
kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan, dengan mengacu pada standar-standar
JABEE. Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan masukan-masukan dari
berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 2 (dua) tahun terakhir, meliputi
workshop, tracer study, survei stakeholder dan alumni, rapat dewan dosen dan media-
media lain, guna menghasilkan sarjana teknik sipil yang mampu merancang,
melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dan memiliki
karakter ATRAKTIF (amanah, terampil, kompeten, adaptif dan inovatif) serta
berwawasan kebencanaan. Sarjana teknik sipil dengan potensi karakter unggulan
tersebut akan dihasilkan melalui Kurikulum 2014 setelah menempuh serangkaian
aktivitas perkuliahan dengan beban studi minimal 145 SKS. Beban tersebut terdiri atas
135 SKS mata kuliah wajib dan minimal 10 SKS mata kuliah pilihan.
Mata kuliah wajib pada Kurikulum 2014 berjumlah 55 buah, termasuk Praktik
Kerja, Proposal Tugas Akhir dan Tugas Akhir, dengan beban studi tiap mata kuliah
yang bervariasi antara 1 hingga 4 SKS. Selain mata kuliah wajib, Kurikulum 2014
menyediakan lebih dari 20 mata kuliah pilihan dengan beban studi 2 SKS tiap mata
kuliah. Mata kuliah pilihan dapat ditempuh oleh mahasiswa sesuai dengan minat
masing-masing pada semester VI dan VII. Kurikulum 2014 dirancang untuk
diselesaikan secara normal dalam waktu 8 (delapan) semester.
Mata kuliah pada Kurikulum 2014 terdistribusi ke dalam kelompok mata kuliah
khas Universitas Islam Indonesia, kelompok mata kuliah umum ketekniksipilan, serta
kelompok mata kuliah 5 (lima) bidang keahlian ketekniksipilan, yang meliputi keahlian
teknik struktur, teknik transportasi, geoteknika, teknik keairan, serta manajemen
konstruksi. Dalam kelompok mata kuliah umum ketekniksipilan, Kurikulum 2014 di
antaranya menawarkan mata kuliah yang lahir dari muatan khas “pengurangan resiko
bencana dan ketahanan masyarakat terhadap bencana” (disaster risk reduction and
resilience). Mata kuliah tersebut meliputi: Pengantar Manajemen Kebencanaan (wajib,
46
2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi mata
kuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilan
pada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.
Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014
Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pula
komposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikut
menyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalam
Kurikulum 2014.
Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE dan
Kurikulum 2014
No Kelompok Muatan Pembelajaran
KriteriaJABEE
(jam atauSKS)
K 2014
Keterangan
(SKS) (jam)
1 Liberal Arts >250 jam 293
Memenuhi
kriteria
JABEE
2Mathematics, Natural Sciences, and
Information Technology>250 jam 293
3 Engineering Specialization 900 jam 1345
4 Minimum credits : 124 credits 124 SKS 145 1931
5.2 Struktur Kurikulum 2014
CE DEPT : Jurusan Teknik SipilCM : Manajemen KonstruksiGTE : GeoteknikaHHE : Teknik KeairanSCE : Teknik StrukturTRE : Teknik TransportasiUNIV : Universitas (UII)
46
2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi mata
kuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilan
pada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.
Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014
Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pula
komposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikut
menyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalam
Kurikulum 2014.
Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE dan
Kurikulum 2014
No Kelompok Muatan Pembelajaran
KriteriaJABEE
(jam atauSKS)
K 2014
Keterangan
(SKS) (jam)
1 Liberal Arts >250 jam 293
Memenuhi
kriteria
JABEE
2Mathematics, Natural Sciences, and
Information Technology>250 jam 293
3 Engineering Specialization 900 jam 1345
4 Minimum credits : 124 credits 124 SKS 145 1931
5.2 Struktur Kurikulum 2014
CE DEPT : Jurusan Teknik SipilCM : Manajemen KonstruksiGTE : GeoteknikaHHE : Teknik KeairanSCE : Teknik StrukturTRE : Teknik TransportasiUNIV : Universitas (UII)
46
2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi mata
kuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilan
pada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.
Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014
Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pula
komposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikut
menyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalam
Kurikulum 2014.
Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE dan
Kurikulum 2014
No Kelompok Muatan Pembelajaran
KriteriaJABEE
(jam atauSKS)
K 2014
Keterangan
(SKS) (jam)
1 Liberal Arts >250 jam 293
Memenuhi
kriteria
JABEE
2Mathematics, Natural Sciences, and
Information Technology>250 jam 293
3 Engineering Specialization 900 jam 1345
4 Minimum credits : 124 credits 124 SKS 145 1931
5.2 Struktur Kurikulum 2014
CE DEPT : Jurusan Teknik SipilCM : Manajemen KonstruksiGTE : GeoteknikaHHE : Teknik KeairanSCE : Teknik StrukturTRE : Teknik TransportasiUNIV : Universitas (UII)
47
Penempatan mata kuliah Wajib dan mata kuliah pilihan beserta prasyaratnya yang
disusun dalam semester adalah sebagai berikut:
1. Mata kuliah Wajib.
Tabel 5.2 Penempatan Mata Kuliah dan Prasyarat
SEMESTER 0
No Kode Mata Kuliah SKS Status
1 10000117 Pekan Taaruf 0 Wajib
2 10000217 Orientasi Nilai Dasar Islam 0 Wajib
3 10000317 Praktek Ibadah 0 Wajib
4 10000417 Baca Tulis Al Qur’an 0 Wajib
5 10000417 LKID 0 Wajib
SEMESTER 1
No Kode Mata Kuliah SKS
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai
D)
1 10000511 Aqidah 2 -
2 10011021 Pendidikan Pancasila 2 -
3 51116011 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 3 -
4 51111031 Matematika 1 2 -
5 51111011 Fisika Teknik I 2 -
6 51111021 Gambar Teknik 3 -
7 51115011
Analisis Struktur. Statik
Tertentu 4 -
8 51113011 Hidraulika I (+Pr) 3 -
Jumlah 21
SEMESTER 2
No Kode Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai
D)
1 10000711 Ibadah dan Akhlaq 2 Aqidah
2 10000611 Pendidikan Kewarganegaraan 2
3 51121051 Matematika II 2 Matematika I
4 51121081 Statistika Teknik 2 -
5 51125041 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 -
6 51121041 Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil 2 -
7 51121071Pengantar Manajemen
Kebencanaan2 -
48
8 51125021 Analisis Struktur Statik Tak Tentu 3 Analisis Struktur Statik Tertentu
Jumlah 18
SEMESTER 3
No Kode Mata Kuliah SKS
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai
D)
1 10001011Pemikiran & Peradaban Dalam
Islam2 Aqidah
2 51131101 Matematika III 2 Matematika II
3 51135031 Analisis Tegangan Bahan 3 Analisis Struktur Statis Tertentu
4 51133031 Hidrologi Terapan 2 Statistika Teknik
5 51131111 Pemrograman Komputer 2Matematika I, Bahasa Inggris untuk
Teknik Sipil
6 51131091 Ilmu Lingkungan 2 -
7 51132011 Mekanika Tanah I (+Pr) 3 -
8 51133021 Hidraulika II 2 Hidraulika I
9 51131061 Pemetaan dan GIS ( +Pr ) 3 -
Jumlah 21
SEMESTER 4
No Kode Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai
D)
1 10000911Studi Kepemimpinan Dalam
Islam2 Pemikiran & Peradaban Dalam Islam
2 51141121 Metode Numerik 2 Pemrograman Komputer
3 51145051 Analisis Struktur Metode Matrik 3 Analisis Struktur Statis Tak Tentu
4 51142021 Mekanika Tanah II (+Pr) 3 Mekanika Tanah I
5 51143051 Rekayasa Irigasi 3 Hidraulika I (+Pr), Gambar Teknik
6 51146021 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 Mekanika Tanah I
7 51143041 Drainase Terapan 2 Hidraulika II, Hidrologi Terapan
8 51144011 Manajemen Proyek 4 -
Jumlah 22
SEMESTER 5
NoKode
Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai
D)
1 51155061 Desain Plat dan Balok Beton 3 Analisis Tegangan Bahan
2 51155071 Struktur Rangka Baja 3 Analisis Tegangan Bahan
49
3 51156041 Struktur Perkerasan Jalan 2 Bahan Perkerasan (+Pr)
4 51156031 Geometri Jalan Raya 3 Gambar Teknik
5 51154021Manajemen Peralatan
Konstruksi.2
-
6 51152031 Pondasi I 2 -
7 51153061 Perancangan Keairan 3 Hidraulika II, Rekayasa Irigasi
8 51155081 Teknik Kegempaan 2 -
Jumlah 20
SEMESTER 6
No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
1 51165091Desain Portal Beton Tahan
Gempa3 Desain Plat dan Balok Beton
2 51166051 Perancangan Jalan 3Geometri Jalan Raya, Struktur Perkerasan
Jalan,
3 51165101Struktur Portal Baja Tahan
Gempa2
Analisis Struktur Statis Tak Tentu, Struktur
Rangka Baja
4 51162041 Pondasi II 2 Mekanika Tanah I, Pondasi I
5 51164031Metode Pelaksanaan
Bangunan3 Manajemen Proyek
6 51161131 Praktik Kerja 2 SKS kumulatif minimal 95 SKS
7 Mata Kuliah Pilihan 6 Sesuai dengan prasyarat mata kuliah pilihan
Jumlah 21
SEMESTER 7
No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
1 51174051Kewirausahaan Bisnis
Jasa Konstruksi2 -
2 51171141Metode Penelitian dan
Teknik Komunikasi2 Statistik Teknik
3 51174041 Analisis Investasi Proyek 2 -
4 51175111
Perancangan Struktur
Bangunan Gedung Tahan
Gempa
4Desain Portal Beton Tahan Gempa, Teknik
Kegempaan
5 10001152 Kuliah Kerja Nyata 2 SKS kumulatif ≥ 100 SKS
6 51176061Teknik Pelaksanaan
Perkerasan2 Perancangan Jalan
7 Mata Kuliah Pilihan 4 Sesuai dengan prasyarat mata kuliah pilihan
50
No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
8 51171151 Proposal Tugas Akhir 1
SKS kumulatif > 120 SKS, IPK > 2,50 untuk
angkatan tahun akademik 2014/2015 dan
sesudahnya serta IPK > 2,00 untuk angkatan
sebelumnya.
Jumlah 19
SEMESTER 8
No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah
1 51181161 Tugas Akhir 3
SKS kumulatif > 120 SKS, IPK > 2,50 untuk
angkatan tahun akademik 2014/2015 dan
sesudahnya serta IPK > 2,00 untuk angkatan
sebelumnya.
Jumlah 3
2. Mata kuliah pilihan
Terdapat 26 mata kuliah pilihan yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan
konsentrasi yang diminati. Mahasiswa harus mengambil minimal 10 sks mata kuliah
pilihan seperti disajikan dalam Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Mata kuliah pilihan
No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
KBK Geoteknik
1 51192052 Perkuatan Tanah 2 Mekanika Tanah I
2 51192062 Stabilisasi Tanah 2 Mekanika Tanah I
KBK Hidro
3 51193102 Pengelolaan SumberDaya Air
2
4 51193082 Hidraulika III 2 Hidraulika II
5 51193112 Transport Sedimen 2 -
6 51193092 Pelabuhan Laut 2 -
7 51193072 Aliran Air Tanah 2 -
KBK Manajemen Konstruksi
8 51194062 Aspek HukumKonstruksi
2 Manajemen Proyek
9 51194072 Manajemen TenagaKerja Konstruksi
2 Manajemen Proyek
10 51194082 Penelitian Operasional 2 -
KBK Struktur
11 51195122 Analisis DinamikaStruktur
2Matematika III, Metode Numerik, PemrogramanKomputer
12 51195132 Metode Elemen Hingga 2 -
51
No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
1351195142 Perancangan Struktur
Jembatan2
Analisis Struktur Statis Tak Tentu, Desain Plat danBalok Beton
1451195162 Struktur Beton
Prategang2
Desain Plat dan Balok Beton, Desain Portal BetonTahan Gempa, Analisis Struktur Statis Tertentu
15 51195172 Struktur Kayu 2 Analisis Tegangan Bahan
16 51195152 Rekayasa Pelat Baja 2 -
17 51195182 Struktur Komposit 2 -
KBK Transportasi
18 51196082 Jalan Rel 2 Geometrik Jalan, Struktur Perkerasan Jalan
19 51196102 Manajemen Lalulintas 2 Rekayasa Lalu Lintas
2051196112 Perencanaan
Transportasi2 Rekayasa Lalu Lintas
21 51196092 Lapangan Terbang 2 Bahan Perkerasan, Struktur Perkerasan Jalan
22 51196072 Angkutan Umum 2 Rekayasa Lalu lintas
Mata Kuliah Teknik Sipil
23 51191172 Evaluasi InfrastrukturPasca Bencana
5.3 Perbandingan Kurikulum 2014 dengan Kurikulum 2009Berdasarkan tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan,
dan dengan memperhatikan masukan dari berbagai kegiatan antara lain kegiatan
workshop, tracer study, survey ke stakeholder dan alumni, rapat dewan dosen dan
media lain-lain dalam rangka persiapan penyusunan dan penyesuaian kurikulum baru
PSTS, maka perlu disusun strategi pada structuring curriculum yang mampu
ditargetkan oleh PSTS sesuai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
Profil lulusan (profil alumni) PSTS ditargetkan menjadi alumni yang amanah,
terampil, kompeten, adaptif dan inovatif (ATRAKTIF) dan berwawasan Kebencanaan.
Target ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan ini dijabarkan melalui perubahan
kurikulum yang berlaku. Penjabarannya dilakukan mulai dari evaluasi dan penyesuaian
terhadap tuntutan global setiap mata kuliah baik kandungan isi (bobot), nama, jumlah
SKS, penempatan, maupun beban mahasiswa setiap semester. Jumlah SKS sebagai
syarat kelulusan sebesar 145 SKS, lebih besar dari syarat minimal dalam kurikulum
nasional (144 SKS).
Evaluasi terhadap kinerja dosen dan kompetensi dosen pengampu mata kuliah
juga dilakukan guna menunjang tercapainya profil alumni (fresh graduates) yang
ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan. Untuk mencapai profil alumni yang
ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan, mahasiswa juga diberi berbagai kegiatan
penunjang, misalnya pelelangan semu (simulasi pelelangan), seminar, lokakarya,
52
kursus-kursus software penunjang, kajian ilmiah terbaru, tayangan teknologi
pembangunan global melalui English Corner, dan ekstrakurikuler yang melekat dengan
kurikulum, misalnya ONDI, LKID, dan kegiatan kurikuler yang tidak wajib namun
ditawarkan oleh universitas. Kegiatan pendukung selain kurikulum inti tersebut perlu
disinergikan lebih baik lagi ke dalam sistem akademik agar tercapai sasaran mutu yang
ditargetkan. Strategi ini selanjutnya disusun sebagai berikut:
1. Dua mata kuliah mengalami perubahan nama yaitu Diferensial Parsial dan
Integral Berlipat menjadi Matematika 2, dan Metodologi Penelitian menjadi dan
Metode Penelitian dan Teknik Komunikasi.
2. Dua mata kuliah mengalami perubahan nama dan penurunan sks yaitu
Differensial dan Integral (3 SKS) menjadi Matematika 1 (2 SKS) dan
Persamaan Differensial (3 SKS) menjadi Matematika 2 (2 SKS).
3. Tiga mata kuliah mengalami perubahan semester yaitu Ilmu Lingkungan dari
semester 2 ke semester 3, Analisis Struktur Metode Matriks dari semester 6 ke
semester 4, dan Manajemen Peralatan Konstruksi dari semester 4 ke semester 5.
4. Beberapa mata kuliah digabung dengan jumlah SKS secara total turun yaitu
Analisis Struktur Rangka (3 SKS) dan Analisis Struktur Statik Tertentu (3 SKS)
digabung menjadi Analisis Struktur Statis Tertentu (4 SKS), Manajemen Proyek
(3 SKS) dan Rekayasa Perencanaan dan Pengendalian Proyek (3 SKS)
digabung menjadi Manajemen Proyek (4 SKS), Analisis Struktur Statik Tak
Tentu (3 SKS) dan Analisis Struktur Bangunan Bertingkat Banyak (2 SKS)
digabung menjadi Analisis Struktur Statik Tak Tentu (3 SKS).
5. Dua mata kuliah mengalami kenaikan jumlah SKS yaitu Rekayasa Lalu Lintas
(+Pr) (3 SKS) dan Metode Pelaksanaan Bangunan (3 SKS)
6. Satu mata kuliah mengalami perubahan sifat yang semual sifatnya pilihan
menjadi wajib yaitu Teknik Pelaksanaan Perkerasan.
7. Pada kurikulum 2014 ini terdapat dua mata kuliah baru yaitu Pengantar
Manajemen Kebencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana.
8. Empat mata kuliah dihapus dari struktur kurikulum PSTS yaitu Kimia Bahan,
Rekayasa Lalu Lintas Lanjut, Mekanika Batuan dan Dinamika Tanah.
9. Mata kuliah Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil (2 SKS) pada semester satu
diusulkan untuk dikembangkan sistem pembelajarannya untuk mencapai
kemampuan (kompetensi) Bahasa Inggris yang cukup memadai untuk belajar
53
buku-buku/text book referensi setiap mata kuliah dan mampu berkomunikasi
menggunakan bahasa Inggris, untuk mencapai lulusan yang ATRAKTIF dan
berwawasan kebencanaan.
10. Sebagian mata kuliah jumlah SKS-nya bertambah dari 2 menjadi 3 SKS agar
silabi dan SAP tercapai serta dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa guna
menunjang kemampuannya dalam merancang bangunan teknik sipil. Mata
kuliah tersebut antara lain Desain Pelat dan Balok Beton Bertulang dan Analisis
Struktur Statis Tak Tentu.
11. Sebagian besar mata kuliah diganti namanya sesuai dengan tuntutan profil
alumni yang ”ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan” dan tuntutan global,
misalnya Struktur Beton I diganti Desain Pelat dan Balok Beton Bertulang,
Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, dan sebagainya. Strategi ini
tidak hanya sekedar penyesuaian nama tetapi kandungan silabi dan SAP setiap
mata kuliah juga dilakukan penyesuaian yang memadai.
12. Simulasi penempatan mata kuliah didasarkan pada beban mahasiswa per
semester, keseimbangan tingkat kesulitan mahasiswa, keruntutan pemahaman
materi guna menunjang mata kuliah-mata kuliah paralel dan tuntuan kebutuhan
mata kuliah tersebut (praktikum/penggunaan komputer), serta ketersediaan
sumber daya yang ada.
13. Kandungan isi (silabi dan SAP) setiap mata kuliah disesuaikan dengan tuntutan
global, yaitu berbasis kompetensi dan informasi teknologi dengan
memperhatikan perkembangan ilmu dan membandingkannya dengan institusi
lain yang dianggap baik untuk menjadi referensi kualitas.
14. Memaksimalkan fungsi universitas untuk menunjang profil lulusan ATRAKTIF
dan berwawasan kebencanaan.
5.4 Pengelompokan Mata KuliahStruktur kurikulum dikelompokkan menjadi mata-mata kuliah menurut
Keputusan Mendikbud No. 232/U/2000 yaitu:
1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK), yaitu kelompok mata kuliah
untuk mengembangkan manusia Indonesia agar beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, dan
mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
54
2. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKKK), yaitu kelompok mata kuliah
untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.
3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB), yaitu kelompok mata kuliah untuk
menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan
ketrampilan yang dikuasai.
4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MKPB), yaitu kelompok mata kuliah untuk
membangun sikap dan perilaku yang diperlukan dalam berkarya menurut
tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
5. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MKBB), yaitu kelompok mata
kuliah untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai
dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
Selain pengelompokan mata kuliah menurut SK No 232/U/2000, maka mata-mata
kuliah juga dikelompokkan menurut JABEE.
5.4. Matrik Kompetensi/Learning Outcome Prodi dengan Mata
Kuliah.
Matrik kompetensi disajikan dengan menampilkan hubungan tiap mata kuliah
dengan kompetensi yang akan dicapai. Matrik kompetensi menurut akronim
ATRAKTIF disajikan dalam Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Matriks Kompetensi menurut akronim ATRAKTIF*)
Mata Kuliah KelpLearning Outcome (Kompetensi)
Amanah TRAmpil Kompeten AdapTIF InovaTIF KebencanaanSemester 1
Aqidah MKPK ⓪
Pendidikan Pancasila MKPK ⓪ ⃝
PendidikanKewarganegaraan
MKPK ⓪ ⃝
Hidraulika I (+Pr) MKKK ⓪ ⓪ ⃝
Matematika I MKKB ⓪
Fisika Teknik MKKB ⓪
Gambar Teknik MKKK ⓪ ⓪ ⃝
Rekayasa Lalu Lintas(+Pr)
MKKK ⓪
Analisis Struktur StatisTertentu
MKKK ⓪
Semester 2
Bahasa Inggris untukTeknik Sipil
MKPK ⓪ ⓪
Ibadah dan Akhlaq MKPK ⓪ ⃝
Matematika II MKKB ⓪ ⃝
Statistika Teknik MKKB ⓪ ⓪ ⃝ ⃝
55
Mata Kuliah KelpLearning Outcome (Kompetensi)
Amanah TRAmpil Kompeten AdapTIF InovaTIF KebencanaanPemetaan dan GIS(+Pr)
MKKK ⓪ ⓪ ⃝ ⓪
Analisis StrukturStatik Tak Tentu
MKKK ⓪ ⃝
Pengantar ManajemenKebencanaan
MKKB ⃝ ⓪ ⃝ ⃝ ⓪
Semester 3
Teknologi BahanKonstruksi (+Pr)
MKKK ⓪ ⓪ ⃝ ⃝
Pemikiran danPeradaban DalamIslam
MKPK ⓪
Matematika III MKKB ⓪ ⃝
PemrogramanKomputer (+Pr)
MKKB ⓪ ⃝
Hidraulika II MKKK ⓪
Analisis TeganganBahan
MKKK ⓪
Hidrologi Terapan MKKK ⃝ ⓪ ⓪
Mekanika Tanah I(+Pr)
MKKB ⓪ ⓪
Ilmu Lingkungan MKKK ⓪ ⓪ ⃝
Manajemen Proyek MKKB ⓪ ⓪ ⓪ ⃝
Semester 4
Studi KepemimpinanIslam
MKPK ⓪
Metode Numerik MKKB ⓪ ⓪ ⃝
Mekanika Tanah II(Pr)
MKKK ⓪ ⓪
Rekayasa Irigasi MKKB ⓪ ⓪
Bahan PerkerasanJalan (+Pr)
MKKB ⓪ ⓪
Drainasi Terapan MKKB ⓪ ⓪ ⃝
Analisis StrukturMetode Matriks
MKKK ⓪
Semester 5
Desain Plat dan BalokBeton
MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Struktur Rangka Baja MKPB ⃝ ⓪ ⃝
Struktur PerkerasanJalan
MKKB ⃝ ⓪
Geometri Jalan Raya MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Manajemen PeralatanKonstruksi
MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Pondasi I MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Teknik Kegempaan MKKK ⃝ ⓪ ⓪
Perancangan Keairan MKKB ⓪ ⃝ ⓪ ⃝ ⓪
Semester 6
Desain Portal BetonTahan Gempa
MKKB ⓪ ⓪ ⃝
Pondasi II MKKB ⓪ ⓪ ⃝
Struktur Portal BajaTahan Gempa
MKKB ⓪ ⓪ ⓪
Perancangan Jalan MKKB ⓪ ⃝ ⓪ ⃝ ⓪
56
Mata Kuliah KelpLearning Outcome (Kompetensi)
Amanah TRAmpil Kompeten AdapTIF InovaTIF KebencanaanMetode PelaksanaanBangunan
MKKB ⓪ ⓪ ⓪
Praktek Kerja MKPB ⓪ ⃝ ⓪
Pilihan (6 sks)
Semester 7
Perancangan StrukturBangunan GedungTahan Gempa
MKKB ⓪ ⃝ ⓪ ⃝ ⓪
Bahasa Indonesia danMetodologi Penelitian
MKPB ⓪ ⓪ ⓪
Pilihan (4 sks)
Kuliah Kerja Nyata MKPB ⃝ ⓪ ⃝ ⓪ ⃝
Analisis InvestasiProyek
MKKB ⓪ ⓪ ⃝
Teknik PelaksanaanPerkerasan
MKKB ⓪ ⓪
Kewirausahaan/ BisnisJasa Konstruksi
MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Proposal Tugas Akhir MKPB ⓪ ⓪ ⃝ ⓪ ⃝
Semester 8
Tugas Akhir MKPB ⓪ ⓪ ⃝ ⓪ ⃝
KBK StrukturAnalisis DinamikaStruktur
MKKK ⃝ ⓪ ⃝
Metode ElemenHingga
MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Perancangan StrukturJembatan
MKKB ⓪ ⓪ ⃝ ⃝
Struktur BetonPrategang
MKKB ⃝ ⓪
Struktur Kayu MKKB ⃝ ⓪
Rekayasa Pelat Baja MKKB ⃝ ⓪
Struktur Komposit MKKB ⃝ ⓪
KBK Transportasi
Jalan Rel MKKB ⃝ ⓪
Manajemen Lalulintas MKKK ⓪ ⓪ ⃝ ⃝
PerencanaanTransportasi
MKKB ⃝ ⓪ ⃝ ⃝
Lapangan Terbang MKKB ⃝ ⓪
Angkutan Umum MKKB ⓪ ⃝ ⃝
KBK HidroPengelolaan SumberDaya Air
MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Transport Sedimen MKKB ⃝ ⓪
Hidraulika SaluranTerbuka
MKKB ⃝ ⓪
Pelabuhan Laut MKKB ⓪ ⃝
Aliran Air Tanah MKKB ⓪ ⃝
KBK Geoteknik
Perkuatan Tanah MKKB ⃝ ⓪ ⃝
Stabilisasi Tanah MKKB ⃝ ⓪
57
Mata Kuliah KelpLearning Outcome (Kompetensi)
Amanah TRAmpil Kompeten AdapTIF InovaTIF Kebencanaan
KBK Manajemen KonstruksiAspek HukumKonstruksi
MKKB ⓪ ⃝ ⓪ ⃝
Manajemen TenagaKerja Konstruksi
MKPB ⃝ ⓪ ⃝
Penelitian Operasional MKKK ⃝ ⓪
Mata Kuliah Teknik Sipil
Evaluasi InfrastrukturPasca Bencana
MKKK ⃝ ⓪ ⃝ ⃝ ⓪
5.5. Kebijakan Proses Pembelajaran dan Evaluasi
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, proses belajar mengajar pada K2014 tidak
hanya ditekankan pada aspek Kognitif, tetapi juga akan ditekankan pada aspek
yang lain yaitu Afektif dan Psikomotorik. Struktur kurikulum Prodi Teknik Sipil
FTSP UII berdasarkan pengelompokan dan alur menurut JABEE dan menurut
SK Dikti Tahun 2000, road map, aktivitas skill bersertifikat, perbedaan dengan
kurikulum 2009, kompetensi atraktif dan skill tiap mata kuliah dapat dilihat pada
Tabel 5.5, Tabel 5.6, Tabel 5.7, Tabel 5.8, Tabel 5.9, Tabel 5.10, Tabel 5.11,
Tabel 5.12, Tabel 5.13 berikut ini.
58
Tabel 5.5 Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2014 (K2014)
SEMESTER Jumlah
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7Semester
8
Liberal Arts Aqidah (2) Ibadah dan
Akhlaq (2)
Pemikiran dan
Peradaban
Islam (2)
Studi
Kepemimpinan.Islam
(2)
Kuliah Kerja
Nyata (2)
293 Jam
Pendidikan
Pancasila
(2)
Pendidikan
Kewarganegaraan
(2)
Bahasa Inggris
untuk Teknik
Sipil (2)
Mathematics,
Natural
Science, and
Information
Technology
Matematika
I (2)
Matematika II (2) Matematika
III (2)
Metode Numerik (2)
293 Jam
Fisika
Teknik (2)
Statistik Teknik
(2)
Pemrograman
Komputer
(+Pr) (2)
Gambar
Teknik (3)
Ilmu
Lingkungan
(2)
Pemetaan dan
GIS (+Pr)
(3)
59
SEMESTER Jumlah
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7Semester
8
Engineering
Specialization
Analisis
Struktur
Statis
Tertentu (4)
Pengantar
Manajemen
Kebencanaan (2)
Mekanika Tanah II
(+Pr) (3)
Geometri
Jalan Raya
(3)
Perancangan
Jalan (3)
Metodologi
Penelitian dan
Teknik
Komunikasi (2)
1333 Jam
Hidraulika I
(+Pr) (3)
Analisis Struktur
Statis Tak Tentu
(3)
Hidraulika II
(2)
Rekayasa Irigasi (3) Struktur
Rangka Baja
(3)
Desain
Portal Beton
Tahan
Gempa (3)
Perancangan
Struktur
Bangunan
Gedung Tahan
Gempa (4)
Rekayasa
Lalu Lintas
(+Pr) (3)
Teknologi Bahan
Konstruksi (+Pr)
(3)
Mekanika
Tanah I (+Pr)
(3)
Bahan Perkerasan
Jalan (+Pr) (3)
Struktur
Perkerasan
Jalan (2)
Struktur
Portal Baja
Tahan
Gempa (2)
Teknik
Pelaksanaan
Perkerasan (2)
Hidrologi
Terapan (2)
Drainase Terapan (2) Pondasi I (2) Pondasi II
(2)
Kewirausahaan
Bisnis jasa
Konstruksi (2)
Analisis
Tegangan
Bahan (3)
Manajemen Proyek
(4)
Desain Plat
dan Balok
Beton (3)
Praktik
Kerja (2)
Analisis
Investasi
Proyek (2)
Analisis Struktur
Metode Matrik (3)
Teknik
Kegempaan
(2)
Metode
Pelaksanaan
Bangunan
Pilihan (4)
60
SEMESTER Jumlah
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7Semester
8
(3)
Perancangan
Keairan (3)
Pilihan (6) Proposal Tugas
Akhir (1)
Tugas
Akhir (3)
Manajemen
Peralatan
Konstruksi
(2)
Jumlah SKS 21 18 21 22 20 21 19 3 145
62
Tabel 5.6 Kerangka Kurikulum 2014 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII Berdasarkan
Pengelompokan Mata Kuliah Menurut SK Dikti Tahun 2000
SEMESTER
I II III IV V VI VII VIII
MKPK
Aqidah (2) Ibadah dan Akhlaq
(2)
Pemikiran dan Peradaban
Islam (2)
Studi
Kepemimpinan
dalam Islam (2)
Pendidikan
Pancasila (2)
Pendidikan
Kewarganegaraan
(2)
MKKK
Fisika Teknik
(2)
Matematika II (2) Matematika III (2) Mekanika Tanah
II (+Pr) (3)
Teknik
Kegempaan
(2)
MK Pilihan (2) Metodologi
Penelitian dan
Teknik Komunikasi
(2)
Matematika I
(3)
Stastistik Teknik (2) Analisis Tegangan Bahan
(3)
Analisis Struktur
Metode Matrik
(3)
MK Pilihan (2)
Analisis
Strruktur
Statis
Tertentu
Pengantar
Manajemen
Kebencanaan (2)
Hidrologi Terapan (2) Metode Numerik
(2)
MK Pilihan (2)
Hidraulika I
(+Pr) (3)
Teknologi Bahan
Konstruksi (+Pr) (3)
Pemograman Komputer
(+Pr) (2)
Analisis Struktur Ilmu Lingkungan (2)
63
SEMESTER
I II III IV V VI VII VIII
Statis Tak Tentu (3)
Pemetaan & SIG (+Pr). (3)
MKKB
Gambar
Teknik (3)
Bahasa Inggris
untuk Teknik Sipil
(2)
Mekanika Tanah I (+Pr) (3) Rekayasa Irigasi
(3)
Struktur
Rangka Baja
(3)
Metode
Pelaksanaan
Bangunan (3)
Kewirausahaan
Bisnis Jasa
Konstruksi (2)
Rekayasa
Lalu Lintas
(+Pr) (2)
Aliran Dalam Pipa (2) Drainase Terapan
(2)
Geometri Jalan
Raya (3)
Struktur Portal
Baja Tahan
Gempa (2)
Analisis Investasi
dan Risko Proy. (2)
Bahan Perkerasan
Jalan (+Pr) (3)
Struktur
Perkerasan
Jalan (2)
Pondasi II (2) Teknik Pelaksanaan
Perkerasan
Desain Pelat
dan Balok
Beton (3)
Desain Portal
Beton Tahan
Gempa (3)
MK Pilihan (2)
Pondasi I (2) MK Pilihan (2)
MKPB
Manajemen
Proyek (4)
Manajemen
Peralatan
Konstruksi
MKBB
Perancangan
Keairan (3)
Perancangan
Jalan (3)
Perancangan
Struktur Bangunan
Gedung Tahan
Gempa (4)
64
SEMESTER
I II III IV V VI VII VIII
Praktik Kerja
(2)
KKN (2)
Proposal Tugas
Akhir (1)
Tugas
Akhir
(3)
JML
SKS21 18 21 22 20 21 19 3
JML
MK8 8 9 8 8 9 9 1
65
Tabel 5.7 Required Skills and Activity/Certificate*)
No Certificate/Skill Types of activity/Certificate Type No. Certificate/Skill Types of activity/Certificate Type
1
1 Computer Based
Certificate
Word Processor
Spread Sheet
Package Program
Drawing Utilities
NC
NC
NC
NC
4 Design Skill1. Package Program Source
2. Drawing Skill
C
NC
2
2 Managerial
Certificate
Project Cost Estimation
Project Scheduling
Project Reporting
Bidding Practice
NC
NC
NC
NC
5Team Work
Ability
1. Working Group
2. Individual Skills
NC
NC
3
3 Communication
Skill
Presentation
Discussion
NC
NC6 Creative skill
1. Post. Draw, Model,
Concept
2. Lab, Comp. Prog.
Competition
NC
C, NC
Keterangan: *) Perangkat-perangkat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut akan dikoordinasi oleh Program Studi.
*) C = Certificate
*) NC = Non-Certificate
66
Tabel 5.8 Karakteristik/Perbedaan/Perubahan Kurikulum 2009 dan Kurikulum 2014
No. Unsur Kurikulum 2009 Kurikulum 2014
1 Jumlah SKS 148 145
2. Jumlah mata kuliah 81 78
3. Program Outcomes Lulusan yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF
dan inovaTIF (ATRAKTIF) dalam perancangan dan
pelaksana-an bangunan rekayasa sipil
Lulusan yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan
inovaTIF (ATRAKTIF) dan Berwawasan Kebencanaan dalam
perancangan, pelaksanaan dan supervisi bangunan rekayasa sipil
4 Road map
pencapaian
kompetensi
Dirumuskan secara jelas (lihat Tabel 3) Dirumuskan secara jelas
5. Rancangan Capaian
Kompetensi
Kompetensi dirancang dan dielaborasi secara jelas
mulai dari Tabel 2, 9,10 dan 11
Kompetensi dirancang dan dielaborasi secara jelas
6. Rancangan
Kandungan Skill
Rancangan Kandungan Skill dirumuskan secara jelas
di Tabel 4.
Rancangan Kandungan Skill dirumuskan secara jelas
7. Persiapan
Implementasi
Sejumlah Workshop untuk implementasi akan
dilakukan
Sejumlah Workshop untuk implementasi akan dilakukan
8. Aspek penilaian Proses Belajar Mengajar ditekankan pada aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
Proses Belajar Mengajar ditekankan pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik
67
Tabel 5.9 Pengelompokan Mata Kuliah menurut JABEE
No Pengelompokan SKS SemJam
Ekivalen
I. Liberal Arts
1 1 Aqidah 2 1
2 2 Ibadah dan Akhlak 2 2
3 3 Pemikiran dan Peradaban Dalam
Islam2 3
4 4 Studi Kepemimpinan Dalam Islam 2 4
5 5 Pendidikan Pancasila 2 1
6 6 Pendidikan Kewarganegaraan 2 1
7 7 Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil 2 2
8 8 KKN 2 7
9 9 Metodologi Penelitian & Teknik
Komunikasi2 7
10 10 Pengantar Manajemen Kebencanaan 2 2
11 11 Kewirausahaan Bisnis Jasa
Konstruksi2 7
Jumlah kelompok mata kuliah Liberal
Arts22 293
Persentase terhadap sks total 15,2%
II. Mathematics, Natural Science, IT
12 1 Matematika I 2 1
13 2 Matematika II 2 2
14 3 Matematika III 2 3
15 4 Fisika Teknik 2 1
16 5 Metode Numerik 2 4
17 6 Statistika Teknik 2 2
18 7 Pemrograman Komputer (+Pr) 2 3
19 8 Pemetaan dan GIS (+Pr) 3 2
20 9 Gambar Teknik 3 1
21 10 Ilmu Lingkungan 2 2
68
No Pengelompokan SKS SemJam
Ekivalen
Jumlah kelompok mata kuliah
Mathematics, Natural Science, IT22 293
Persentase terhadap sks total 15,2%
III. Engineering Specialization
22 1 Analisis Struktur Statis Tertentu 4 1
23 2 Analisis Tegangan Bahan 3 2
24 3 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 3
25 4 Analisis Struktur Statis Tak Tentu 3 3
26 5 Analisis Struktur Metode Matriks 3 4
27 6 Desain Pelat dan Balok Beton 3 5
28 7 Struktur Rangka Baja 3 5
29 8 Teknik Kegempaan 2 5
30 9 Desain Portal Beton Tahan Gempa 3 6
31 10 Struktur Portal Baja Tahan Gempa 2 6
32 11 Perancangan Struktur Bangunan
Gedung Tahan Gempa4 7
33 12 Hidraulika I (+Pr) 3 2
34 13 Hidraulika II 2 3
35 14 Hidrologi Terapan 2 3
36 15 Rekayasa Irigasi 3 4
37 16 Drainasi Terapan 2 4
38 17 Perancangan Keairan 3 5
39 18 Mekanika Tanah I (+Pr) 3 3
40 19 Mekanika Tanah II (+Pr) 3 4
41 20 Pondasi I 2 5
42 21 Pondasi II 2 6
43 22 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 3 1
44 23 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 4
45 24 Geometri Jalan Raya 3 5
46 25 Struktur Perkerasan Jalan 2 5
69
No Pengelompokan SKS SemJam
Ekivalen
47 26 Perancangan Jalan 3 6
48 27 Teknik Pelaksanaan Perkerasan 2 7
49 28 Metode Pelaksanaan Bangunan 3 6
50 29 Manajemen Proyek 4 4
51 30 Manajemen Peralatan Konstruksi 2 5
52 31 Analisis Investasi & Risiko Proyek 2 7
53 32 Praktik Kerja 2 6
54 33 Proposal Tugas Akhir 1 7
55 34 Tugas Akhir 3 8
56 35 Pilihan 2 6
57 36 Pilihan 2 6
58 37 Pilihan 2 6
59 38 Pilihan 2 7
60 39 Pilihan 2 7
Jumlah kelompok mata kuliah
Engineering Specialization101 1345
Persentase terhadap sks total 69,6%
Jumlah 145 1931
70
Tabel 5.10 Perubahan Kurikulum dari K2009 ke K2014
Ke Kurikulum 2009 (K2009) Kurikulum 2014 (K2014) Dari
Semester Nama Mata Kuliah SKS Sem Nama Mata Kuliah SKS Sem Semester
Aqidah 2 1 Aqidah 2 1
2Pendidikan
Kewarganegaraan2 1
Pendidikan Pancasila 2 1 Pendidikan Pancasila 2 1
2 Bahasa Inggris 2 1
1 Diferensial & Integral 3 1 Matematika I 2 1 1
1Analisis Struktur
Rangka3 1
Analisis Struktur Statik
Tertentu4 1 1+2
Kimia Bahan 2 1 3 1
3Pemetaan dan GIS
(+Pr)3 1
Fisika Teknik 2 1 Fisika Teknik 2 1
Gambar Teknik 3 1 2
Hidraulika I (+Pr) 3 1 2
Rekayasa Lalu Lintas
(+Pr)3 1 3
Jumlah SKS Semester I 21 Jumlah SKS Semester I 20
Ibadah dan Akhlaq 2 2 Ibadah dan Akhlaq 2 2
2Teknologi Bahan
Konstruksi (+Pr)3 2
Teknologi Bahan
Konstruksi (+Pr)3 2 2
2Diferensial Parsial &
Integral Berlipat2 2
Matematika II2 2 2
Statistika Teknik 2 2 Statistika Teknik 2 2
1Analisis Struktur.
Statik Tertentu3 2
1 Hiraulika Dasar (+Pr) 3 2
1Komputer Grafis
Struktur Bangunan3 2
3 Ilmu Lingkungan 2 2
Pendidikan
Kewarganegaraan2 2 1
Analisis Struktur Statik
Tak Tentu3 2 4+5
Bahasa Inggris untuk
Teknik Sipil2 1 1
71
Ke Kurikulum 2009 (K2009) Kurikulum 2014 (K2014) Dari
Semester Nama Mata Kuliah SKS Sem Nama Mata Kuliah SKS Sem Semester
Pengantar Manajemen
Kebencanaan2 2
Jumlah SKS Semester
II
20 Jumlah SKS Semester
II19
Pemikiran & Peradaban
Dalam Islam
2 3 Pemikiran dan
Peradaban Dalam Islam2 3
Analisis Tegangan
Bahan
3 3 Analisis Tegangan
Bahan3 3
Mekanika & Penyelidik
Tanah (+Pr)
3 3 Mekanika Tanah I
(+Pr)3 3
Aliran Dlm Pipa 2 3 Hidraulika II 2 3
1Rekayasa Lalu Lintas
(+Pr)
2 3
Hidrologi Terapan 2 3 Hidrologi Terapan 2 3
Persamaan Differensial 3 3 Matematika III 2 3
4 Manajemen Proyek 2 3
Pemograman Komputer2 3 Pemrograman
Komputer (+Pr)2 3
Ilmu Lingkungan 2 3 2
Pemetaan dan GIS
(+Pr)3 3 1
Jumlah SKS Semester
III
21 Jumlah SKS Semester
III21
Studi Kepemimpinan
Islam
2 4 Studi Kepemimpinan
Islam2 4
Mekanika Tanah Lanjut
(+Pr)
3 4 Mekanika Tanah II
(+Pr)3 4
Rekayasa Irigasi 3 4 Rekayasa Irigasi 3 4
5Manajemen Peralatan
Konstruksi
2 4
2Analisis Struktur Statis
Tak Tentu
3 4
Bahan Perkerasan Jalan
(+Pr)
3 4 Bahan Perkerasan Jalan
(+Pr)3 4
Drainasi Terapan 2 4 Drainasi Terapan 2 4
Metode Numerik 2 4 Metode Numerik 2 4
72
Ke Kurikulum 2009 (K2009) Kurikulum 2014 (K2014) Dari
Semester Nama Mata Kuliah SKS Sem Nama Mata Kuliah SKS Sem Semester
Analisis Struktur
Metode Matrik3 4 6
Manajemen Proyek 4 4 3+5
Jumlah SKS Semester
IV
20 Jumlah SKS Semester
IV22
Geometri Jalan Raya 3 5 Geometri Jalan Raya 3 5
3
Analisis Struktur
Bangunan Bertingkat
Banyak
2 5
Struktur Rangka Baja 3 5 Struktur Rangka Baja 3 5
Struktur Perkerasan
Jalan
3 5 Struktur Perkerasan
Jalan2 5
Desain Fondasi
Dangkal
2 5 Pondasi I2 5
4
Rekayasa Perencanaan
dan Pengendalian
Proyek
3 5
Desain Plat dan Balok
Beton
3 5 Desain Plat dan Balok
Beton3 5
Teknik Kegempaan 2 5 Teknik Kegempaan 2 5
Manajemen Peralatan
Konstruksi2 5 5
Perancangan Keairan 3 5 Perancangan Keairan 3 5
Jumlah SKS Semester
V
24 Jumlah SKS Semester
V20
Desain Portal Beton
Tahan Gempa
3 6 Desain Portal Beton
Tahan Gempa3 6
Perancangan Jalan 3 6 Perancangan Jalan 3 6
Analisis Struktur
Metode Matriks
2 6
Struktur Portal Baja
Tahan Gempa
2 6 Struktur Portal Baja
Tahan Gempa2 6
Desain Fondasi Dalam 2 6 Pondasi II 2 6
Praktek Kerja 2 6 Praktik Kerja 2 6
Metode Pelaksanaan
Bangunan
2 6 Metode Pelaksanaan
Bangunan3 6
73
Ke Kurikulum 2009 (K2009) Kurikulum 2014 (K2014) Dari
Semester Nama Mata Kuliah SKS Sem Nama Mata Kuliah SKS Sem Semester
Pilihan 2 6 Pilihan 2 6
Pilihan 2 6 Pilihan 2 6
Pilihan 2 6
Jumlah SKS Semester
VI
20 Jumlah SKS Semester
VI21
Metodologi Penelitian
2 7 Metodologi Penelitian
dan Teknik
Komunikasi
2 7
Perancangan Struktur
Bangunan Gedung
Tahan Gempa
4 7 Perancangan Struktur
Bangunan Gedung
Tahan Gempa
4 7
Kewirausahaan Bisnis
Jasa Konstruksi
2 7 Kewirausahaan Bisnis
Jasa Konstruksi2 7
Kuliah Kerja Nyata 2 7 Kuliah Kerja Nyata 2 7
Pilihan 2 7 Pilihan 2 7
Pilihan 2 7 Pilihan 2 7
Pilihan 2 7
Analisis Investasi
Proyek
2 7 Analisis Investasi
Proyek2 7
Teknik Pelaksanaan
Perkerasan2 7
Proposal Tugas Akhir 1 7
Jumlah SKS Semester
VII
18 Jumlah SKS Semester
VII19
Tugas Akhir 4 8 Tugas Akhir 4 8
Jumlah SKS Semester
VIII
4 Jumlah SKS Semester
VIII3
TOTAL SKS 148 145
74
Tabel 5.11 Matriks Kompetensi Skill Kurikulum PSTS FTSP UII 2014 (K2014)
Semester
Kelompok MK
(Keputusan
Mendikbud
No.232/U/2000)
Kompetensi Skill
Comp.
Based
Skill
Manag.
Skill
Comm.
Skill
Design
Skill
Team
Work
Creative
Skill
Semester 1
Aqidah MKPK
Pendidikan Pancasila MKPK
Rekayasa Lalu Lintas
(+Pr)
MKKK √ √ √
Matematika I MKKB √
Fisika Teknik MKKB √
Gambar Teknik MKKK √ √
Analisis Struktur Statis
Tertentu
MKKK √
Hidraulika I (Pr) MKKK √ √ √
Semester 2
Bahasa Inggris Untuk
Teknik Sipil
MKPK √ √
Pendidikan
Kewarganegaraan
MKPK
Ibadah dan Akhlaq MKPK
Matematika II MKKB √
Statistika Teknik MKKB √
Teknologi Bahan
Konstruksi (+Pr)
MKKK √ √ √
Pengantar Manajemen
Kebencanaan
MKKB √ √ √
Analisis Struktur
Statik Tak Tentu
MKKK √
Semester 3
Pemikiran dan
Peradaban Dalam
Islam
MKPK
Matematika III MKKB
Hidraulika II MKKK
Analisis Tegangan MKKK
75
Semester
Kelompok MK
(Keputusan
Mendikbud
No.232/U/2000)
Kompetensi Skill
Comp.
Based
Skill
Manag.
Skill
Comm.
Skill
Design
Skill
Team
Work
Creative
Skill
Bahan
Hidrologi Terapan MKKK √
Pemetaan dan GIS
(+Pr)
MKKK √ √
Pemrograman
Komputer (+Pr)
MKKB √ √
Mekanika Tanah I (Pr) MKKB √ √ √
Ilmu Lingkungan MKKK
Semester 4
Studi Kepemimpinan
Islam
MKPK
Metode Numerik MKKB √ √
Mekanika Tanah II
(+Pr)
MKKK √ √ √ √
Rekayasa Irigasi MKKB √
Bahan Perkerasan
Jalan (+Pr)
MKKB √ √ √ √
Drainasi Terapan MKKB √
Manajemen Proyek MKKB √
Analisis Struktur
Metode Matriks
MKKK √
Semester 5
Desain Plat dan Balok
Beton
MKKB √
Struktur Rangka Baja MKPB √
Struktur Perkerasan
Jalan
MKKB √
Geometri Jalan Raya MKKB √ √
Pondasi I MKKB √
Manajemen Peralatan
Konstruksi
MKKB √
Teknik Kegempaan MKKK √
Perancangan Keairan MKKB √ √ √ √ √ √
76
Semester
Kelompok MK
(Keputusan
Mendikbud
No.232/U/2000)
Kompetensi Skill
Comp.
Based
Skill
Manag.
Skill
Comm.
Skill
Design
Skill
Team
Work
Creative
Skill
Semester 6
Desain Portal Beton
Tahan Gempa
MKKB √ √ √
Pondasi II MKKB √ √ √
Struktur Portal Baja
Tahan Gempa
MKKB
Perancangan Jalan MKKB √ √ √ √ √ √
Metode Pelaksanaan
Bangunan
MKKB √
Praktik Kerja MKPB √
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Semester 7
Perancangan Struktur
Bangunan Gedung
Tahan Gempa
MKKB √ √ √ √ √ √
Metodologi Penelitian
dan Teknik
Komunikasi
MKPB √ √
Kuliah Kerja Nyata MKPB √ √ √ √ √
Analisis Investasi
Proyek
MKKB √ √
Kewirausahaan Bisnis
Jasa Konstruksi
MKKB √ √ √
Teknik Pelaksanaan
Perkerasan
MKKB
Pilihan
Pilihan
Proposal Tugas Akhir MKPB √ √ √ √ √ √
Semester 8
Tugas Akhir MKPB √ √ √ √ √ √
Tabel 5.12 Matriks Kompetensi Utama dan Pendukung K2014
77
Mata Kuliah KelompokKompetensi
Utama Pendukung
Semester 1
Aqidah MKPK √
Pendidikan Pancasila MKPK √
Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil MKPK √
Matematika I MKKB √
Fisika Teknik MKKB √
Gambar Teknik MKKK √
Analisis Struktur. Statik Tertentu MKKK √
Hiraulika I (+Pr) MKKK √
Semester 2
Pendidikan Kewarganegaraan MKPK √
Ibadah dan Akhlaq MKPK √
Matematika 2 MKKB √
Statistika Teknik MKKB √
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) MKKK √
Analisis Struktur Statik Tak Tentu MKKK √
Pengantar Manajemen Kebencanaan MKKB √
Semester 3
Pem.& Peradaban Dlm Islam MKPK √
Matematika III MKKB √
Pemrograman Komputer (+Pr) MKKB √
Hidraulika II MKKK √
Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) MKKK √
Analisis Tegangan Bahan MKKK √
Hidrologi Terapan MKKK √
Pemetaan dan GIS (+Pr) MKKK √
Mekanika Tanah I (+Pr) MKKB √
Ilmu Lingkungan MKKK √
Semester 4
Studi Kepemimpinan Islam MKPK √
Metode Numerik MKKB √
Mekanika Tanah II (+Pr) MKKK √
Rekayasa Irigasi MKKB √
Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) MKKB √
Drainasi Terapan MKKB √
Manajemen Proyek MKKB √
78
Mata Kuliah KelompokKompetensi
Utama Pendukung
Analisis Struktur Metode Matriks MKKK √
Semester 5
Analisis Struktur Bangunan Bertingkat Banyak MKKK √
Desain Plat dan Balok Beton MKKB √
Struktur Rangka Baja MKPB √
Struktur Perkerasan Jalan MKKB √
Geometri Jalan Raya MKKB √
Rekayasa Perencanaan dan Pengadaan Proyek MKKB √
Manajemen Peralatan Konstruksi MKKB √
Pondasi I MKKB √
Teknik Kegempaan MKKK √
Perancangan Keairan MKKB √
Semester 6
Desain Portal Beton Tahan Gempa MKKB √
Pondasi II MKKB √
Struktur Portal Baja Tahan Gempa MKKB √
Perancangan Jalan MKKB √
Metode Pelaksanaan Bangunan MKKB √
Praktik Kerja MKPB √
Pilihan
Pilihan
Pilihan
Semester 7
Perancanaan Struktur Bangunan Gedung Tahan Gempa MKKB √
Metode Penelitian dan Teknik Komunikasi MKPB √
Pilihan
Pilihan
Kuliah Kerja Nyata MKPB √
Analisis Investasi Proyek MKKB √
Kewirausahaan/Bisnis Jasa Konstruksi MKKB √
Teknik Pelaksanaan Perkerasan MKKB √
Proposal Tugas Akhir MKPB √
Semester 8
Tugas Akhir MKPB √
KBK Struktur
Analisis Dinamika Struktur MKKK √
79
Mata Kuliah KelompokKompetensi
Utama Pendukung
Metode Elemen Hingga MKKB √
Perancangan Struktur Jembatan MKKB √
Struktur Beton Prategang MKKB √
Struktur Kayu MKKB √
Rekayasa Pelat Baja MKKB √
Struktur Komposit MKKB √
KBK Transportasi
Jalan Rel MKKB √
Manajemen Lalulintas MKKK √
Perencanaan Transportasi MKKB √
Lapangan Terbang MKKB √
Angkutan Umum MKKB √
KBK Hidro
Pengelolaan Sumber Daya Air MKKB
Transport Sedimen MKKB √
Hidraulika III MKKB √
Pelabuhan Laut MKKB √
Aliran Air Tanah MKKB √
KBK Geoteknik
Perkuatan Tanah MKKB √
Stabilisasi Tanah MKKB √
KBK Manajemen Konstruksi
Aspek Hukum Konstruksi MKKB √
Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi MKPB √
Penelitian Operasional MKKK √
Mata Kuliah Teknik Sipil
Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana MKKB √
5.6.Mata Kuliah Pilihan
Pada kurikulum 2014, jumlah SKS untuk jenjang S-1 sejumlah 145 SKS terdiri
atas mata kuliah wajib 135 SKS mata kuliah wajib dan 10 SKS mata kuliah pilihan dari
42 SKS yang tersedia. Mahasiswa sangat diharapkan mempunyai arah yang jelas dalam
menentukan mata kuliah pilihan yang akan diambil. Mata kuliah pilihan bertujuan
untuk:
1. Memberikan kebebasan mahasiswa untuk memilih mata kuliah sekaligus untuk
memperkuat bidang keahlian yang akan ditekuni.
80
2. Mendukung kelancaran penyelesaian Tugas Akhir.
Oleh karena itu mahasiswa sangat ditekankan untuk dapat mengambil mata kuliah
pilihan yang dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut. Adapun daftar mata kuliah pilihan
berikut kompetensi yang diinginkan adalah seperti pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13 Matriks Kompetensi SKILL Kurikulum Prodi Teknik Sipil FTSP UII
2014 (K2014) untuk Mata Kuliah Pilihan
Mata Kuliah SKS
Kompetensi
Comp.BasedSkill
ManagerialSkill
CommunicationSkill
DesignSkills
TeamWork
Creativeskills
KBK Geoteknik
Perkuatan Tanah 2 √
StabilisasiTanah
2 √
KBK Hidro
PengelolaanSumber DayaAir
2 √ √
TransportSedimen
2 √
Hidraulika III 2 √
Pelabuhan Laut 2 √
Aliran AirTanah
2 √
KBK Manajemen Konstruksi
Aspek HukumKonstruksi
2 √ √ √
ManajemenTenaga KerjaKonstruksi
2 √ √
PenelitianOperasional
2 √
KBK Struktur
AnalisisDinamikaStruktur
2 √
81
Mata Kuliah SKS
Kompetensi
Comp.BasedSkill
ManagerialSkill
CommunicationSkill
DesignSkills
TeamWork
Creativeskills
Metode ElemenHingga
2 √
PerancanganStrukturJembatan
3 √ √ √ √ √ √
Struktur BetonPrategang
2 √
Struktur Kayu 2 √
Rekayasa PelatBaja
2 √
StrukturKomposit
2 √
KBK Transportasi
Jalan Rel 2 √
ManajemenLalulintas
2 √ √
PerencanaanTransportasi
2 √
LapanganTerbang
2 √
AngkutanUmum
2 √
Mata Kuliah Teknik Sipil
EvaluasiInfrastrukturPasca Bencana
2 √ √
82
BAB 6Silabi Mata Kuliah
Dalam mencapai kompetensi lulusan sesuai dengan K2014, isi (content) setiap mata
kuliah telah memperhatikan target kompetensi, urutan, korelasi dan integrasi antar mata
kuliah, dan antar group mata kuliah, sehingga koordinasi antar pengampu mata kuliah
sangat diperlukan. Kompentensi, urutan, korelasi, dan integrasi mata kuliah dituangkan
secara jelas didalam Silabi. Dari beberapa versi tentang unsur-unsur yang harus ada di
dalam silabi, maka format silabi disajikan pada Tabel 6.1, sedangkan contoh silabi dapat
dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.1 Format Silabi Mata Kuliah pada K2014
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKA-03/R0
Versi :0 Tanggal revisi :
Revisi:0 Tanggal berlaku :
SILABUS MATA KULIAH
Kode Mata Kuliah :
Nama Mata Kuliah :
Kelompok Mata Kuliah : MDK / MKB / MPB / MKP
Beban Kredit : .. SKS
Semester :
Prasyarat :
Fakultas/Program : …./……
Sasaran Mata Kuliah
Berisi kompetensi yang menjadi target dari prodi sesuai dengan visi dan misi prodi atau
sesuatu yang menjadi sasaran
Materi:
Memuat topik inti/ bahasan matakuliah sesuai dengan GBPP (garis-garis besar program
pengajaran) atau RPP (rencana program pembelajaran) dalam struktur kurikulum prodi
Referensi :
Memuat referensi matakuliah yang digunakan
83
Disahkan Oleh
Tanggal: …..bln tahun
Diperiksa Oleh
Tanggal: …..bln tahun
Disiapkan Oleh
Tanggal: …..bln tahun
Dekan Ketua Prodi Dosen Pengampu Mata Kuliah
Tabel 6.2 Contoh Silabi untuk mata kuliah Hidraulika I
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-
FKA-03/R0
Versi :0 Tanggal revisi :
Revisi:0 Tanggal berlaku :
SILABUS MATA KULIAH
Kode Mata Kuliah : 51113011
Nama Mata Kuliah : HIDRAULIKA I (+Pr)
Kelompok Mata Kuliah : MKKK
Beban Kredit : 3 SKS
Semester : I
Prasyarat : Tidak Ada
Fakultas/Program : TSP / Teknik Sipil
Sasaran Mata Kuliah
Mahasiswa memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam menghitung gaya-
gaya yang terjadi pada bangunan air, kestabilan benda terapung, dan debit aliran
lubang dan peluapan (Level of cognitive: applying).
Materi:
Sifat-sifat fisik fluida, dimensi dan satuan, persamaan dasar Euler, takanan
hidrostatis, tekanan pada bidang terapung, persamaan Bernoulli, aplikasi,
pengantar penentuan debit melalui saluran terbuka.
84
Referensi :
1. Daughtery, RL Franzini, J.B., 1977, Fluid Mechanics with Engineering
Application,, New York, McGraw Hill.
2. Streeter, W., 1998, Fluid Mechanics, New York, McGraw Hill.
3. Triatmojo, B., 1994, Hidrolika I & II, Beta Offset, Yogyakarta.
4. Yuwono, N., 1995, Hidrolika I & II, Biro Penerbit KMTS FT UGM,
Yogyakarta
Disahkan Oleh
Tanggal: …..bln 2014
Diperiksa Oleh
Tanggal: …..bln 2014
Disiapkan Oleh
Tanggal: 1 Nopember 2014
Dekan
.
Ketua Prodi Dosen Pengampu Mata Kuliah
Silabi mata kuliah secara lengkap K2014 terdapat pada Buku II.
85
BAB 7Rancangan Pembelajaran
Persiapan Implementasi Kurikulum
7.1 Jenis workshop yang diperlukanPada Bab I sampai dengan VI telah diuraikan tentang: tujuan pendidikan, analisis
SWOT, prosedur pengembangan, rumusan kompetensi lulusan, struktur kurikulum, dan
format silabi untuk mata-mata kuliah dalam K2014. Untuk dapat mengimplementasikan
K2014 secara baik diperlukan persiapan yang meliputi: sosialisasi, penyamaan persepsi,
mengadakan workshop dan menjaring masukan-masukan dari stakeholder. Workshop
merupakan unsur kegiatan awal yang dapat memberikan pemahaman yang mendalam
tentang kurikulum. Jenis-jenis dan tujuan workshop yang diperlukan adalah sebagai
berikut:
1. Workshop tentang Sosialisasi & Penelusuran/Penetapan Kompetensi tiap-tiap
Mata Kuliah & SAP:
a) Bentuk Kegiatan: Presentasi, Diskusi dan diteruskan dengan Workshop.
b) Tujuan:
1) Menyamakan persepsi tentang perubahan kurikulum dari K2009 ke K2014,
2) Menetapkan kompetensi lulusan tiap-tiap mata-kuliah baik secara Kognitif,
Afektif maupun psikomotorik,
3) Menyelaraskan Silabi mata kuliah terhadap kompetensi mata kuliah yang
ingin dicapai.
c) Sasaran: Seluruh Dosen, Asisten dan Karyawan
d) Target:
1) Terjadinya kesamaan pandangan, pengertian, tujuan dan capaian kompetensi
K2014,
2) Timbulnya kesadaran dosen dalam menetapkan dan terkumpulnya naskal level
kompetensi lulusan (kognitif, afektif dan psikomotoik),
86
3) Terjadinya sinkronisasi antara hal-hal yang ada di Salabi dengan target
kompetensi mata kuliah.
e) Waktu: Waktu kegiatan akan disusun kemudian.
2. Workshop tentang Mata Kuliah Engineering Specialization.
a) Bentuk Kegiatan: Presentasi, Diskusi dan diteruskan dengan Workshop.
b) Tujuan:
1) Menyamakan persepsi tentang mata kuliah Perancangan, dan dukungan dari
mata-mata kuliah yang lain.,
2) Mendudukan/menetapkan kompetensi mata-kuliah yang lain di kelompok
Engineering Specialization,
3) Menyusun Term of Reference (TOR) Mata Kuliah Perancangan,
4) Menetapkan kompetensi yang akan dicapai dan tata-cara assessment,
5) Menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan (Keahlian Dosen, asisten,
fasilitas dll).
6) Kemungkinan melibatkan tenaga profesional dalam bidang desain dari luar.
c) Sasaran: Seluruh Dosen, Asisten dan Karyawan.
d) Target:
1) Terjadinya kesamaan pandangan, pengertian tentang kompetensi matakuliah
Perancangan, dan mata kuliah lain dikelompok yang sama,
2) Tersusunya TOR mata kuliah Perancangan, kompetensi dan assessment yang
diperlukan,
3) Tersusunnya semua perangkat yang diperlukan yaitu sumberdaya manusia,
fasilitas dana dll.
d) Waktu : Waktu kegiatan akan disusun kemudian.
3. Worshop tentang Mata Kuliah Praktikum (SAP, mekanisme praktikum, modul,
nilai).
a) Bentuk Kegiatan: Presentasi, Diskusi dan diteruskan dengan Workshop.
b) Tujuan:
1) Menyamakan persepsi tentang Mata Kuliah Praktikum, dan dukungan dari
materi mata kuliah utama,
87
2) Menyusun Satuan Acara Perkuliahan yang komprehensif antara kegiatan kuliah
dan praktikum,
3) Menyusun mekanisme praktikum yang selaras dengan materi kuliah,
4) Menetapkan kompetensi yang akan dicapai dan tata-cara assessment,
5) Menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan seperti: laboratorium, modul
praktikum, keahlian dosen, asisten, dan fasilitas lainnya,
6) Menyusun rencana anggaran untuk kegiatan praktikum dan pengembangan
alat-alat laboratorium.
c) Sasaran: Seluruh Dosen, Asisten dan Laboran.
d) Target:
1) Terjadinya kesamaan pandangan, pengertian tentang kompetensi matakuliah
Praktikum, dan mata kuliah lain dikelompok yang sama,
2) Tersusunya modul, kompetensi dan assessment yang diperlukan,
3) Tersusunnya semua perangkat yang diperlukan yaitu sumberdaya manusia,
laboratorium, anggaran, dan fasilitas lainnya.
e) Waktu: Waktu kegiatan akan disusun kemudian.
4. Wokshop tentang Kandungan Skills
Sesuai dengan “road map”pencapaian kompetensi lulusan, kandungan “skill”
lulusan JTS FTSP UII meliputi Computer, Managerial, Professional dan Practical
Design Skills Untuk mencapai hal itu semua maka diperlukan persiapan yang matang
dalam :
a) Bentuk kegiatan: konfirmasi, koordinasi ataupun workshop/lokakarya.
b) Tujuan:
1) Menyamakan persepsi dan gerak bersama dalam mencapai kompetensi skill
lulusan,
2) Menyiapkan materi, tenaga SDM yang diperlukan tiap-tiap kegiatan/ aktivitas
di masing-masing jenis kompetensi sebagaimana di sajikan pada Tabel 5,
Naskah Kurikulum 2014,
3) Menyiapkan tata-cara pelaksanaan kegiatan, pembiayaan dan jadwal tiap2
aktivitas
4) Menyiapkan kriteria kelulusan tiap-tiap mata uji kegiatan
c) Sasaran : seluruh mahasiswa, Dosen, Asisten, Laboratorium dan Laboran
88
d) Target :
1) Tercapainya suatu kesamaan pengertian dan kehendak tentang pencapaian
kompetensi lulusan,
2) Tercapainya kesiapan penyelenggaraan capaian kompetensi lulusan baik dari
sisi materi, SDM, jadwal waktu, peralatan/fasilitas, tempat maupun
pembiayaan kegiatan.
e) Jadwal waktu: Waktu kegiatan akan disusun kemudian
5. Generating Student Creativity
Pendidikan bukanlah proses yang dogmatis, oleh karenanya kegiatan mahasiswa
harus diarah-kan pada penumbuhan kreativitas. Dengan demikian diperlukan suatu
aktivitas yang terprogram secara baik, terpadu, membangun kreativitas dan
menyenangkan.
a) Bentuk Kegiatan: Lomba uji sampel di laboratorium, lomba pembuatan poster,
lomba penulisan karya ilmiah dll.
b) Tujuan:
1) menumbuhan kreativitas mahasiswa yang terpadu mulai semester-semester
awal sampai semester akhir secara integratif,
2) menumbuhkan budaya kompetisi akademik yang sehat melalui kompetisi-
kopetisi yang tersusun secara sistimatik dan rutin dengan TOR yang pasti,
3) sebagai suatu pengembangan variasi metode pembelajaran, agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman di luar kelas.
c) Sasaran: Seluruh mahasiswa JTS FTSP UII, Dosen, Laboratorium dan Laboran.
d) Target:
1) terbentuknya aktivitas, percaya-diri dan keberanian mahasiswa dalam
membangun kreatifitas,
2) terbentuknya budaya kompetisis akademik yang sehat,
3) Timbulnya kreativitas dosen untuk menciptakan kompetesi-kompetisi
akademik yang menarik dengan TOR yang jelas,
4) terbentuknya pemahaman mahasiswa yang lebih baik tentang gejala alam Teknik
Sipil melalui uji di laboratorium.
e) Jadwal waktu: Jadwal waktu kegiatan akan disusun kemudian.
89
6. Generating Student Team Workshop
Beberapa sumber mengatakan bahwa salah satu kelemahan mahasiswa Fakultas
Teknik adalah komunikasi dan kemampuan kerjasama. Untuk itu perlua ada kegiatan
yang menyelesaikan problem tersebut.
a) Bentuk Kegiatan : menyamakan persepsi dan gerak bersama dalam menyiapkan
kompetensi Team Work mahasiswa.
b) Tujuan:
1) Menentukan bentuk-bentuk kegiatan yang dapat membangun sifat Team Work
mahasiswa,
2) Membiasakan mahasiswa untuk dapat berkerjsama dengan siapapun,
3) Menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan dan personal/bagian-bagian
yang terkait.
c) Sasaran: Seluruh mahasiswa JTS, FTSP UII, Dosen, Asisten.
d) Target:
1) terbentuknya suatu aktivitas mahasiswa yang berbasis kerjasama baik
kurikuler maupun non-kurikuler,
2) terbentuknya suatu kebiasaan bahwa mahasiswa harus dapat/selalu siap untuk bekerja
sama dengan mahasiswa lain,
3) tersedianya perangkat-perangkat yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan.
e) Jadwal waktu: jadwal waktu kegiatan akan disusun kemudian.
7. Metode, Teknologi, Evaluasi Pembelajaran
Metode, teknologi dan evaluasi pembelajaran merupakan salah satu mata-rantai
proses pembelajaran yang sangat penting.
a) Bentuk kegiatan: Diskusi dan diteruskan dengan Workshop
b) Tujuan:
1) Menyamakan persepsi tentang pentingnya kesamaan/kesetaraan materi,
metode, teknologi dan evaluasi pembelajaran,
2) Menentukan level kompetensi, jenis metode pmbelajaran, teknologi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran mata-kuliah khususnya klas-klas
parallel,
3) Menyipakan kesamaan materi dan teknologi pembelajaran yang dipakai,
90
4) Menetapkan dan menyiapkan teknologi/alat-alat pembelajaran yang
diperlukan,
5) Menyiapkan kompetensi SDM dosen, Asisten maupun Laboran
c) Sasaran: Dosen, Asisten, Laboran
d) Target:
1) Terjadinya kesamaan pandangan dan persepsi tentang pentingya
kesamaan/kesetaraan materi, metode, teknologi dan evaluasi pembelajaran
yang digunakan,
2) Terwujudnya rumusan kompetensi, metode, teknologi dan sistim evaluasi yang
standar atau setara khususnya untuk klas-klas parallel,
3) Tersedianya materi dan teknologi pembelajaran yang standar/setara,
4) Tersedianya fasilitas pembelajaran yang memadai,
5) Tersedianya SDM yang kompeten untuk meyelenggarakan pendidikan/
pembelajaran.
e) Jadwal waktu: Jadwal waktu pelaksanaan akan disusun kemudian,
8. Ketersediaan Fasilitas
Untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang baik maka diperlukan fasilitas
pendukung. Hal ini sama pentingya dengan unsur pembelajaran yang lain.
bentuk Kegiatan: Diskusi dan diteruskan dengan Workshop.
Tujuan:
1) Menyusun daftar fasilitas standar pembelajaran yang diperlukan, baik dari sisi
jenis, jumlah maupun kualitas (software, hardware, buku, ruang dstnya),
2) Menyiapkan SDM pendukung untuk fasilitas-fasilitas tertentu misalnya alat-
alat Laboratorium ataupun alat peraga yang lain yang tidak boleh dijalankan
oleh mahasiswa atau bahkan oleh dosen,
3) menyusun/menentukan standar perawatan alat/fasilitas baik jadwal maupun
cara.
c) Sasaran: Dosen, Asisten, Laboratorium, karyawan
d) Target:
1) Teridentifikasinya, tersusunnya fasilitas standar yang diperlukan untuk proses
pembelajaran,
2) Tersedianya SDM yang kompeten untuk melayani kebutuhan fasilitas untuk
proses pembelajaran,
91
3) Terwujudnya fasilitas pembelajaran yang memadai dan bertahan lama melalui
perawatan alat/fasilitas yang baik.
e) Jadwal Waktu: Jadwal waktu akan disusun kemudian.
9. Target Kinerja Jurusan
Selama ini keberhasilan Kinerja Jurusan dalam menyelenggarakan kegiatan
akademik belum pernah ada ukurannya. Hal seperti ini tentu saja tidak baik, apalagi
apabila dilakitkan dengan kompetensi lulusan mahasiswa. Kompetensi lulusan
mahasiswa bukanlah hanya kompetensi lulusan 1-mahasiswa tetapi kompetensi semua
lulusan. Oleh karena itu perlu dibuat dan dilaksanakan pengukuran keberhasilan
kinerja Jurusan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
a. Bentuk Kegiatan: Konfirmasi, koordinasi rapat-rapat secara Khusus
b. Tujuan :
1) menyamakan persepsi tentang pentingnya pengukuran kinerja Jurusan
utamanya dalam usaha mencapai kompetensi lulusan,
2) menentukan jenis/macam performance criteria untuk tiap-tiap Program
Outcomes sebagaimana ditulis pada Tabel 4 Naskah Kurikulum.
3) menetapkan target Performance Indicator (PI) untuk tiap-tiap Item
Peformance Criteria sebagaimana dicontohkan di Tabel 4, di Naskah
Kurikulum.
4) menentukan/menetapkan jenis-jenis/level keberhasilan misalnya tercapai
“sangat baik”, “baik”, “cukup”, “kurang” ataupun “kurang sekali”,
5) menentukan/menetapkan masing-masing skor, atau batas-batas skor untuk
level keberhasilan tersebut di atas,
6) menentukan saran/tindak lanjut terhadap capaian Kinerja Jurusan.
c) Sasaran: Pimpinan Jurusan, Staf Laboran, Mahasiswa, Dosen, Karyawan.
d) Target:
1) Terjadinya kesamaan persepsi tentang pengukuran kinerja akademik Jurusan,
2) Terwujudnya Performance Citeria keberhasilan kinerja akademik Jurusan,
3) Tersusunnya Performace Indicator (PI) untuk tiap-tiap performance kriteria,
4) Tersusunnya level-level predikat keberhasilan proses akademik Jurusan,
5) Tersusunnya skor atau bats-batas skor untuk masing-masing predikat kinerja
Akademik Jurusan.
92
6) Adanya saran/usalan tindak lanjut atas capaian kinerja Akademik Jurusan.
e) Jadwal Kegiatan: Jadwal kegiatan akan disusun kemudian.
7.1. Legalisasi Kurikulum
Legalisasi kurikulum baru Program Studi Teknik Sipil UII K2014 dilakukan secara
standar, yaitu melalui pengesahan rapat Dewan Dosen dan Rapat Senat Fakultas. Secara
legal K2014 berlaku setelah terbit SK Rektor tentang Kurikulum PSTS Tahun 2014.
1. Konversi
Konversi kurikulum adalah salah satu prosedur yang harus dilakukan sebelum
kurikulum baru diberlakukan. Sudah semestinya akan terdapat perubahan-perubahan pada
kurikulum baru yang akan berimplikasi terhadap prestasi mahasiswa. Konversi kurikulum
ditujukan agar perubahan kurikulum tidak menimbulkan masalah khususnya kepada
mahasiswa. Prinsip-prinsip dan tata-cara konversi akan disajikan secara khusus pada bab
VIII.
2. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan proses pergantian
kurikulum. Sosialisasi Kurikulum 2014 dilakukan kepada Dosen PSTS FTSP UII, Asisten,
Mahasiswa dan karyawan. Sosialisasi dan penjaringan masukan juga dilaksanakan dengan
fihak stakeholder (wakil orang tua mahasiswa, alumni, wakil dari instansi swasta dan
pemerintah).
3. Implementasi dan Evaluasi
Bagian akhir dari proses perubahan kurikulum adalah implementasi. Sebagaimana
dikatakan sebelumnya, betapa baiknya suatu kurikulum tetapi apabila
tidakdiimplementasikan secara baik maka hasil yang akan diperoleh tidak akan seperti
yang diharapkan. Oleh karena itu implementasi kurikulum harus dikawal dengan baik oleh
fihak Program Studi, dievaluasi secara rutin dan terus diperbaiki secara berkelanjutan.
7.2 Academic Board for Curriculum Implementation
Implementasi Kurikulum 2014 membutuhkan dewan akademik yang memiliki
fungsi sebagai berikut:
1. memonitor dan mengevaluasi capaian kompetensi mata kuliah,
2. memonitor dan mengevaluasi capaian kompetensi Program Studi, dan
3. mengembangkan metode pembelajaran.
93
BAB 8Pedoman Konversi
8.1 PendahuluanPada tahun 2014, kurikulum 2009 telah berjalan selama lebih dari 4 tahun dengan
beberapa kelebihan dan kekurangan, baik dalam kualitas, kuantitas, waktu kelulusan
mahasiswa, dan learning outcomes-nya. Berdasarkan kekurangan pada Kurikulum 2009
dan keinginan akreditasi internasional, maka dilakukan evaluasi dan penyempurnaan
terhadap kurikulum 2009 sehingga menjadi kurikulum 2014. Evaluasi didasarkan pada
beberapa masukan seperti:
1. kritik, saran, dan masukan dari para ahli, praktisi dan alumni,
2. kurikulum inti Program Studi Teknik Sipil BMPTTSSI,
3. kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI), PP 8 tahun 2012,
4. kurikulum berbasis kompetensi (KBK),
5. kurikulum berbasis kriteria JABEE,
6. batasan koridor penyusunan kurikulum pendidikan tinggi teknik sipil, dan
7. pencapaian terhadap visi, misi dan tujuan UII dan Program Studi Teknik Sipil
terhadap lokal jenius yaitu kompetensi teknik sipil yang berbasis kebencanaan.
Atas dasar evaluasi tersebut, maka Program Studi Teknik Sipil FTSP UII
mempersiapkan kurikulum baru dengan tujuan meningkatkan relevansi dan mutu lulusan
yang selaras dengan visi~misi UII serta mengakomodasi ketetapan proses belajar
mengajar yang ditetapkan oleh JABEE. Kurikulum baru secara resmi diberlakukan mulai
tahun akademi 2014/2015, dan diberi nama Kurikulum 2014 (K2014).
Pada kurikulum 2014, jumlah SKS yang harus diselesaikan oleh mahasiswa
sejumlah 145 SKS dengan rincian 135 SKS mata kuliah wajib dan 10 SKS mata kuliah
pilihan. Perubahan lebih ditekankan pada pengkayaan materi tiap mata kuliah sesuai
perkembangan kebutuhan masyarakat saat ini. Dengan berlakunya K2014, maka perlu
dilakukan konversi prestasi mahasiswa atas dasar kurikulum 2009 ke kurikulum 2014.
8.2 Kaidah Umum KonversiSecara kuantitatif, perubahan antara kurikulum 2014 dengan kurikulum 2009 adalah:
94
1. Terdapat mata kuliah yang tidak berubah, nama dan SKS-nya tetap, namun
silabi disempurnakan dengan muatan kebencanaan,
2. Terdapat mata kuliah yang berubah namanya, SKS tetap, silabi disesuaikan
dengan nama mata kuliahnya,
3. Terdapat mata kuliah yang berubah namanya, SKS berkurang, silabi
disesuaikan dengan beban pembelajaran mata kuliah tersebut,
4. Terdapat mata kuliah yang tetap namanya, SKS tetap, berpindah peletakan
semesternya,
5. Terdapat mata kuliah yang digabung dari 2 mata kuliah sebelumnya dengan
SKS turun terhadap SKS gabungan sebelumnya, silabi berubah disesuaikan
dengan beban pembelajaran,
6. Terdapat mata kuliah yang tatap namanya, SKS bertambah, silabi berubah
sesuai beban pembelajaran,
7. Terdapat mata kuliah yang namanya tetap, SKS tetap, silabi tetap, sifat mata
kuliah berubah dari pilihan menjadi wajib,
8. Terdapat mata kuliah baru yang sebelumnya tidak ada, yaitu Manajemen
Kebencanaan, 2 sks, bersifat wajib dan mata kuliah Evaluasi Infrastruktur
Pasca Bencana, 2 sks, sifat pilihan,
9. Terdapat mata kuliah yang ditiadakan baik yang bersifat wajib maupun pilihan.
10. Terdapat mata kuliah yang dipecah menjadi 2 mata kuliah dengan total sks
tetap dan salah satu mata kuliah pecahan tersebut ditempatkan pada semester
yang lebih awal. Mata Kuliah yang dimaksud adalah Tugas Akhir (4 sks,
semester 8), dipecah menjadi Proposal Tugas akhir (1 sks, semester 7) dan
Tugas Akhir (3 sks, semester 8).
11. Terdapat mata kuliah yang memiliki nama berubah, SKS sama, dan mengalami
perubahan penempatan semester.
Jumlah mata kuliah pada Kurikulum 2009 sebanyak 81 mata kuliah, yang kemudian
dengan perubahan jumlah SKS yang harus ditempuh mahasiswa menjadi sebanyak 78
mata kuliah baik yang bersifat wajib maupun pilihan. Dari 78 mata kuliah tersebut
sebanyak 62 mata kuliah diperkaya materinya, sisanya 15 mata kuliah berubah
sebagimana butir-butir tersebut di atas. Berdasar perubahan tersebut, maka didapatkan 12
(dua belas) kelompok kasus konversi, yang kemudian diberikan kode K0, K1, K2, K3, K4,
K5, K6, K7, K8, K9, K10 dan K11. Untuk tetap menjaga prestasi dan kinerja mahasiswa,
95
maka kaidah umum dalam melakukan konversi berdasar kurikulum 2009 ke kurikulum
2014, dilakukan sebagai berikut ini.
1. sedapat mungkin konversi tidak merugikan mahasiswa (secara kuantitatif
maupun kualitatif),
2. konversi sedekat mungkin mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dari
konsep kurikulum 2014.
Untuk memenuhi kaidah umum tersebut, pendekatan dalam melakukan konversi
mata kuliah K2009 ke K2014, adalah:
1. Pendekatan Harkat Tetap
Dengan pendekatan harkat tetap, nilai harkat mata kuliah K2002 yang
dikonversikan ke dalam K2009 dinilai sama, sedangkan nilai angka menjadi
huruf digunakan ketentuan yang berlaku. Pendekatan ini berlaku untuk mata
kuliah yang SKS-nya turun, termasuk mata kuliah yang digabung dengan
sks turun dari jumlah penggabungan mata kuliah tersebut.
Contoh perhitungan harkat tetap sebagai berikut: Mata kuliah X (3 sks)
dengan nilai huruf B, mempunyai nilai harkat 9 (enam). Jika mata kuliah
tersebut dikonversikan ke mata kuliah Y (2 sks), maka dengan nilai harkat 9,
nilai huruf Y adalah A (harkat individu 8, sisa harkat 1). Perubahan nilai huruf
ini maksimal pada nilai huruf A penuh, dan kelebihan harkat akan ditabung
untuk memberikan nilai pada mata kuliah yang berubah dari pilihan menjadi
wajib atau mata pilihan baru akibat kekurangan sks.
2. Pendekatan Nilai Huruf Tetap
Pendekatan nilai huruf tetap, berarti nilai hurup pada K2009 yang
dikonversikan ke K2014 nilai huruf tidak berubah. Pendekatan ini dipakai
untuk mata kuliah yang SKS-nya tetap atau naik.
Contoh: mata kuliah V (2 sks) dengan nilai huruf C pada K2009
dikonversikan ke mata kuliah W (3 sks) pada K2014 dengan nilai huruf yang
tetap C.
3. Penyesuaian Kelebihan Harkat
Pendekatan ini untuk menyesuaikan dengan adanya perubahan status
mata kuliah dari pilihan menjadi wajib dan akibat mata kuliah pilihan baru.
96
8.1 Identifikasi dan Tata Cara Konversi
Berdasarkan kaidah umum konversi dan prinsip-prinsip pendekatan di atas, tata cara
konversi diatur berdasarkan kasus-kasus yang terjadi pada peralihan K2009 menjadi
K2014. Aturan dan penyelesaian konversi setiap kasus adalah pada Tabel 8.1 berikut.
Tabel 8.1 Kasus dan Penyelesaian Konversi
1. Kode Kasus : K0
Deskripsi : Mata kuliah K2009 yang memiliki nama sama, materi
sama, sks sama, sifat (wajib/pilihan) sama dengan mata
kuliah padanannya di K2014, walaupun ada beberapa mata
kuliah yang ditambah materi kebencanaan dalam silabinya.
Penyelesaian : Nilai langsung di transfer ke K2014, transkrip
diperbaharui menggunakan nama mata kuliah pada K2014.
Contoh/
implementasi
: HIDROLOGI TERAPAN (2 sks) nilai huruf A pada
K2009, dikonversi tetap menjadi HIDROLOGI
TERAPAN (2 sks) dengan nilai huruf A pada K2014
ANALISIS TEGANGAN BAHAN (3 sks, wajib)
dengan nilai huruf B pada K09, dikonversi tetap
menjadi ANALISIS TEGANGAN BAHAN (3 sks)
dengan nilai huruf B pada K2014
2. Kode Kasus : K1
Deskripsi : Mata kuliah K2009 yang memiliki nama berubah, SKS
sama, silabi disesuaikan dengan mata kuliah padanannya
di K2014
Penyelesaian : Nilai huruf langsung ditransfer ke K2014, transkrip
diperbaharui menggunakan nama mata kuliah K2014
Contoh/
implementasi
: DIFFERENSIAL PARSIAL DAN INTEGRAL
BERLIPAT (2 sks) dengan nilai huruf A pada K2009,
dikonversi menjadi MATEMATIKA 2 (2 sks, wajib)
dengan nilai huruf A pada K2014
METODOLOGI PENELITIAN (2 sks) nilai huruf B
pada K2009, dikonversi menjadi METODOLOGI
97
PENELITIAN DAN TEKNIK KOMUNIKASI (2
sks) dengan nilai huruf B pada K2014
3. Kode Kasus : K2
Deskripsi : Mata kuliah K2009 yang memiliki SKS menjadi lebih
kecil (turun) dengan mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian : Dihitung harkat total (SKS dikali harkat individu),
kemudian dilakukan penyesuaian nilai huruf dengan
harkat total tetap (harkat total dibagi SKS), transkrip
diperbaharui menggunakan nama mata kuliah K2014,
kelebihan harkat dikumpulkan dengan sisa harkat yang
lain.
Contoh/
implementasi
: DEFFERENSIAL & INTEGRAL (3 sks) dengan nilai
huruf C pada K2009, harkat total 3x2 = 6, dikonversi
menjadi MATEMATIKA 1 (2 sks) dengan nilai huruf
B (harkat 6/2=3) pada K2014, tidak ada sisa harkat.
DEFFERENSIAL & INTEGRAL (3 sks) dengan nilai
huruf A pada K2009, harkat total 3x4 = 12,
dikonversi menjadi MATEMATIKA 1 (2 sks) dengan
nilai huruf A, harkat dibutuhkan 8 (4x2 = 8) pada
K2014, sisa harkat 4 (12 – 8 = 4) disimpan sementara.
PERSAMAAN DEFFERENSIAL (3 sks) nilai huruf
B+ pada K2009, harkat total (3,25x3=9,75)
dikonversi menjadi MATEMATIKA 3 (2 sks) dengan
nilai huruf A (harkat total 8), sisa harkat 1,75 (9,75 –
8 = 1,75) disimpan sementara.
4. Kode Kasus : K3
Deskripsi : Mata kuliah K2009 yang memiliki nama sama, SKS sama,
hanya berpindah pada penempatan semesternya dengan
mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian : Nilai huruf ditransfer ke K2014 sesuai penempatan
98
semester mata kuliah tersebut
Contoh/
implementasi
: ILMU LINGKUNGAN (2 sks), sifat WAJIB, pada
semester 2 dengan nilai huruf A pada K2009
dikonversi menjadi ILMU LINGKUNGAN (2 sks),
sifat PILIHAN dengan nilai huruf A, ditempatkan
pada semester 3 pada K2014.
5. Kode Kasus : K4
Deskripsi : Dua mata kuliah K2009 bersifat wajib yang digabung
menjadi mata kuliah gabungan bersifat wajib di K2014
Penyelesaian : Nilai huruf mata kuliah pada K2009 ditransfer ke mata
kuliah padanannya dengan perhitungan harkat pada
K2014.
Contoh/ implentasi : ANALISIS STRUKTUR RANGKA (3 sks), nilai D
dan ANALISIS STRUKTUR STATIK TERTENTU
(3 sks), nilai A pada K2009, jumlah harkat 15 (1x3 +
4x3) digabung menjadi ANALISIS STRUKTUR
TERTENTU (4 SKS), nilai A- pada K2014,
(harkat/sks = 15/4 = 3,75, nilai A-), tidak ada sisa
harkat.
MANAJEMEN PROYEK (2 sks), nilai B+ dan
REKAYASA PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PROYEK (3 sks), nilai A, jumlah
harkat digabung menjadi MANAJEMEN PROYEK
(4 SKS) dengan Nilai A pada K2014, dengan sisa
harkat 2,5 (harkat: 18,5 – 16 = 2,5), disimpan
sementara.
ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU (3
sks), nilai A dan ANALISIS STRUKTUR
BERTINGKAT BANYAK (2 sks), belum ditempuh
pada K2009, total harkat 12, digabung menjadi
ANALISIS STRUKTUR STATIK TAK TENTU (3
99
sks) dengan nilai A pada K2014, tanpa sisa harkat.
6. Kode Kasus : K5
Deskripsi : Mata kuliah K2009 dengan nama sama, SKS menjadi lebih
besar (naik) dengan mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian : Nilai huruf mata kuliah pada K2009 ditransfer ke mata
kuliah padannnya pada K2014
Contoh/
implementasi
: REKAYASA LALU LINTAS (+PR) (2 sks), nilai B
pada K2009, disepadankan dengan REKAYASA
LALU LINTAS (+PR) (3 SKS), nilai B pada K2014,
METODE PELAKSANAAN BANGUNAN (2 sks),
nilai A pada K2009, disepadankan dengan METODE
PELAKSANAAN BANGUNAN (3 sks), nilai A pada
K2014.
ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIK (2
sks), sifat WAJIB, Semester 6 dengan nilai huruf A
pada K2009, dikonversi menjadi ANALISIS
STRUKTUR METODE MATRIK (2 sks), sifat
WAJIB, dengan nilai huruf A, ditempatkan pada
semester 4 pada K2014.
7 Kode Kasus : K6
Deskripsi : Mata kuliah PILIHAN pada K2009 menjadi WAJIB pada
K2014
Penyelesaian : Nilai huruf mata kuliah di K2009 sifat pilihan, ditransfer
ke K2014 ke kelompok mata kuliah Wajib, dengan nilai
huruf sama
Contoh/implementasi : TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks),
nilai A, sifat pilihan pada K2009, ditransfer menjadi
TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks),
nilai A, bersifat wajib pada K2014.
100
8 Kode Kasus : K7
Diskripsi : Mata kuliah wajib pada K2009 yang dihapuskan disisi
lain terdapat mata kuliah baru pada K2014 bersifat wajib
penyelesaian : Nilai huruf mata kuliah pada K2009 yang dihapuskan
langsung disepadankan mata kuliah baru pada K2014
Contoh/
implementasi
: Mata kuliah KIMIA BAHAN (2 sks), nilai B pada
K2009, disepadankan dengan mata kuliah PENGANTAR
MANAJEMEN KEBENCANAAN (2 sks), nilai B pada
K2014.
Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah umum
PENGANTAR MANAJEMEN KEBENCANAAN.
9 Kode Kasus : K8
Deskripsi : Mata kuliah K2009 memiliki sifat PILIHAN ditiadakan
padanannya di K2014
Penyelesaian : Salah satu mata kuliah dengan nilai terbaik ditransfer ke
mata kuliah EVALUASI INFRASTRUKTUR PASCA
BENCANA (EIPB), sedangkan nilai mata kuliah lain
ditransfer ke K2014 dalam kelompok mata kuliah pilihan,
tidak diperhitungkan dalam perolehan SKS dan IP
mahasiswa yang harus ditempuh, dicatat pada transkrip
K2014 sebagai HISTORI (long transcript)
Contoh/
implemantasi
: REKAYASA LALU LINTAS LANJUT (2 sks) nilai A,
MEKANIKA BATUAN (2 sks) nilai B+, dan
DINAMIKA TANAH (2 sks) nilai C sifat pilihan pada
K2009, maka nilai RLL ditransfer ke mata kuliah EIPB
dengan nilai A, sedangkan mata kuliah MEKANIKA
BATUAN dan DINAMIKA BATUAN dicatat sebagai
HISTORI pada transkrip K2014 sesuai dengan nilai
semula atau dihapus dari transkrip.
10 Kode Kasus : K9
101
Diskripsi : Mahasiswa memiliki kelebihan harkat setelah dikonversi
dan telah menempuh mata kuliah TEKNIK
PELAKSANAAN PERKERASAN (TPP) atau
mahasiswa belum menempuh mata kuliah TEKNIK
PELAKSANAAN PERKERASAN.
Penyelesaian : a. Apabila mahasiswa telah menempuh mata kuliah
TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN, maka
nilai TPP tetap sebagaimana yang telah diperoleh,
kelebihan harkat diberikan untuk penilaian mata
kuliah EVALUASI INFRASTRUKTUR PASCA
BENCANA (EIPB),
b. Apabila mahasiswa belum menempuh mata kuliah
TPP, kelebihan harkat diperuntukan pada mata kuliah
tersebut.
c. Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah umum untuk
mata kuliah yang diberikan nilai akibat kelebihan
harkat atau mata kuliah baru yang belum ditempuh
akibat konversi.
Contoh/
Implementasi
TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks)
nilai B, dan mempunyai kelebihan harkat akibat mata
kuliah yang turun SKS dan mata kuliah yang
digabung sebesar 6 harkat, maka nilai TEKNIK
PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks) tetap B,
mata kuliah EVALUASI INFRASTRUKTUR
PASCA BENCANA (2 sks), nilai B (harkat/sks = 6/2
= 3),
Mempunyai kelebihan harkat akibat mata kuliah yang
turun SKS dan mata kuliah yang digabung sebesar 6
harkat, sedangkan mata kuliah TPP belum ditempuh,
maka kelebihan harkat dipakai untuk memberikan
nilai TPP (2 sks) dengan nilai hurup B (harkat/sks =
6/2 = 3).
102
11 Kode Kasus : K10
Diskripsi : Mata kuliah wajib pada K2009 dipecah menjadi 2 mata
kuliah pada K2014 dengan materi yang masih
berkesinambungan sebagaimana pada K2009, dengan
jumlah SKS tetap yaitu mata kuliah TUGAS AKHIR
(K009/4 SKS) menjadi PROPOSAL TUGAS AKHIR
(K2014/1 SKS) dan TUGAS AKHIR (K2014/3 SKS).
Penyelesaian : Bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah
TUGAS AKHIR pada K2009 dan telah melaksanakan
seminar TUGAS AKHIR diteruskan hingga selesai
mendapatkan nilai dan langsung ditransfer ke mata kuliah
PROPOSAL TUGAS AKHIR (1 SKS) dan TUGAS
AKHIR (3 SKS), sedangkan yang belum menempuh
seminar proposal TUGAS AKHIR diwajibkan melakukan
seminar proposal dan sidang TUGAS AKHIR dilanjutkan
dengan pendadaran (perpanjangan TUGAS AKHIR).
Bagi mahasiswa yang belum terdaftar sebagai peserta
mata kuliah TUGAS AKHIR maka diwajibkan
mengambil mata kuliah PROPOSAL TUGAS AKHIR (1
SKS) dan/atau TUGAS AKHIR (3 SKS).
Contoh/
Implementasi
Mata kuliah TUGAS AKHIR (4 SKS) pada K2009
dengan nilai A, maka dicatat sebagai nilai PROPOSAL
TUGAS AKHIR (1 SKS) nilai A dan TUGAS AKHIR (3
SKS) nilai A pada K2014.
12 Kode Kasus : K11
Diskripsi : Mata kuliah K2009 yang memiliki nama berubah, SKS
sama, dan mengalami perubahan penempatan semester.
Penyelesaian : Nilai huruf ditransfer ke K2014 sesuai penempatan
semester mata kuliah tersebut.
Contoh/ Mata kuliah HIDRAULIKA DASAR (+PR) (3 SKS)
103
Implementasi dengan nilai A pada semester II K2009 dengan nilai A,
maka dicatat sebagai nilai HIDRAULIKA I (+PR) (3
SKS) nilai A pada semester I K2014.
8.2 Konversi PraktikumDari 8 (delapan) mata kuliah berpraktikum pada K2009 sebagian besar tidak
mengalami perubahan ke K2014, hanya terdapat 1 (satu) mata kuliah yang SKS-nya naik,
sehingga konversi mengikuti kaidah Kasus K0 dan Kasus K5. Daftar konversi mata kuliah
berpraktikum sebagaimana terlihat pada Tabel 8.2 berikut ini.
104
Tabel 8.2 Konversi Mata Kuliah Berpraktikum
KURIKULUM 2009 KURIKULUM 2014 KodeKasusNo Mata Kuliah SKS Sem Sifat No Mata Kuliah SKS Sem Sifat
1 Pemetaan & GIS (+Pr) 3 1 wajib 1 Pemetaan & GIS (+Pr) 3 3 wajib K122 Hidraulika Dasar (+Pr) 3 2 wajib 2 Hidraulika I (+Pr) 3 2 wajib K03 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 2 wajib 3 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 2 wajib K04 Pemrograman Komputer (+Pr) 2 3 wajib 4 Pemrograman Komputer (+Pr) 2 3 wajib K05 Mekanika & Penyelidikan Tanah (+Pr) 3 3 wajib 5 Mekanika Tanah I(+Pr) 3 3 wajib K06 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 2 3 wajib 6 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 3 3 wajib K57 Mekanika Tanah Lanjut (+Pr) 3 4 wajib 7 Mekanika Tanah II (+Pr) 3 4 wajib K08 Bahan Perkerasan (+Pr) 3 4 wajib 8 Bahan Perkerasan (+Pr) 3 4 wajib K0
8.3 Tabulasi Ekivalensi/Konversi Mata KuliahTabulasi konversi seluruh mata kuliah K2009 ke K2014 dapat dicermati dalam Tabel 8.3 berikut :
Tabel 8.3 Konversi Mata Kuliah pada Kasus K0, K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10, K11 dan K12
No Kurikulum 2009 (K2009) No Kurikulum 2014 (K2014) Kode
Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Kasus1 Aqidah 2 1 Wajib 1 Aqidah 2 1 Wajib K0
2 Pendidikan Pancasila 2 1 Wajib 2 Pendidikan Pancasila 2 1 Wajib K0
3 Pendidikan Kewarganegaraan 2 1 Wajib 3 Pendidikan Kewarganegaraan 2 1 Wajib K0
4 Fisika Teknik 2 1 Wajib 4 Fisika Teknik 2 1 Wajib K0
5 Ibadah dan Akhlaq 2 2 Wajib 5 Ibadah dan Akhlaq 2 2 Wajib K0
6 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 2 Wajib 6 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 2 Wajib K0
7 Statistika Teknik 2 2 Wajib 7 Statistika Teknik 2 2 Wajib K0
8 Pemikiran & Peradaban DalamIslam
2 3 Wajib 8 Pemikiran dan Peradaban Islam 2 3 Wajib K0
9 Analisis Tegangan Bahan 3 3 Wajib 9 Analisis Tegangan Bahan 3 3 Wajib K0
10 Hidrologi Terapan 2 3 Wajib 10 Hidrologi Terapan 2 3 Wajib K0
105
No Kurikulum 2009 (K2009) No Kurikulum 2014 (K2014) Kode
Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Kasus11 Pemograman Komputer (+Pr) 2 3 Wajib 11 Pemrograman Komputer (+Pr) 2 3 Wajib K0
12 Studi Kepemimpinan Islam 2 4 Wajib 12 Studi Kepemimpinan Islam 2 4 Wajib K0
13 Rekayasa Irigasi 3 4 Wajib 13 Rekayasa Irigasi 3 4 Wajib K0
14 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 4 Wajib 14 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 4 Wajib K0
15 Drainasi Terapan 2 4 Wajib 15 Drainase Terapan 2 4 Wajib K0
16 Metode Numerik 2 4 Wajib 16 Metode Numerik 2 4 Wajib K0
17 Geometri Jalan Raya 3 5 Wajib 17 Geometri Jalan Raya 3 5 Wajib K0
18 Struktur Rangka Baja 3 5 Wajib 18 Struktur Rangka Baja 3 5 Wajib K0
19 Desain Plat dan Balok Beton 3 5 Wajib 19 Desain Plat dan Balok Beton 3 5 Wajib K0
20 Teknik Kegempaan 2 5 Wajib 20 Teknik Kegempaan 2 5 Wajib K0
21 Perancangan Keairan 3 5 Wajib 21 Perancangan Keairan 3 5 Wajib K0
22 Desain Portal Beton Tahan Gempa 3 6 Wajib 22 Desain Portal Beton 3 6 Wajib K0
23 Perancangan Jalan 3 6 Wajib 23 Perancangan Jalan 3 6 Wajib K0
24 Struktur Portal Baja Tahan Gempa 2 6 Wajib 24 Struktur Portal Baja Tahan Gempa 2 6 Wajib K0
25 Praktik Kerja 2 6 Wajib 25 Praktek Kerja 2 6 Wajib K0
26 Perancangan Struktur BangunanGedung tahan Gempa
4 7 Wajib 26 Perancangan Struktur BangunanGedung Tahan Gempa
4 7 Wajib K0
27 Kewirausahaan & Bisnis JasaKonstruksi
2 7 Wajib 27 Kewirausahaan Bisnis JasaKonstruksi
2 7 Wajib K0
28 Kuliah Kerja Nyata 2 7 Wajib 28 Kuliah Kerja Nyata 2 7 Wajib K0
29 Analisis Investasi Proyek 2 7 Wajib 29 Analisis Investasi Proyek 2 7 Wajib K0
30 Analisis Dinamika Struktur 2 Pilihan 30 Analisis Dinamika Struktur 2 Pilihan K0
31 Metode Elemen Hingga 2 Pilihan 31 Metode Elemen Hingga 2 Pilihan K0
32 Perancangan Struktur Jembatan 2 Pilihan 32 Perancangan Struktur Jembatan 2 Pilihan K0
33 Struktur Beton Prategang 2 Pilihan 33 Struktur Beton Prategang 2 Pilihan K0
34 Struktur Kayu 2 Pilihan 34 Struktur Kayu 2 Pilihan K0
106
No Kurikulum 2009 (K2009) No Kurikulum 2014 (K2014) Kode
Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Kasus35 Rekayasa Pelat Baja 2 Pilihan 35 Rekayasa Pelat Baja 2 Pilihan K0
36 Struktur Komposit 2 Pilihan 36 Struktur Komposit 2 Pilihan K0
37 Jalan Rel 2 Pilihan 37 Jalan Rel 2 Pilihan K0
38 Manajemen Lalulintas 2 Pilihan 38 Manajemen Lalulintas 2 Pilihan K0
39 Perencanaaan Transportasi 2 Pilihan 39 Perencanaan Transportasi 2 Pilihan K0
40 Lapangan Terbang 2 Pilihan 40 Lapangan Terbang 2 Pilihan K0
41 Angkutan Umum 2 Pilihan 41 Angkutan Umum 2 Pilihan K0
42 Transportasi Sedimen 2 Pilihan 42 Transportasi Sedimen 2 Pilihan K0
43 Pelabuhan Laut 2 Pilihan 43 Pelabuhan Laut 2 Pilihan K0
44 Pengelolaan Sumber Daya Air 2 Pilihan 44 Pengelolaan Sumber Daya Air 2 Pilihan K0
45 Aliran Air Tanah 2 Pilihan 45 Aliran Air Tanah 2 Pilihan K0
46 Perkuatan Tanah 2 Pilihan 46 Perkuatan Tanah 2 Pilihan K0
47 Stabilisasi Tanah 2 Pilihan 47 Stabilisasi Tanah 2 Pilihan K0
48 Aspek Hukum Konstruksi 2 Pilihan 48 Aspek Hukum Konstruksi 2 Pilihan K0
49 Manajemen Tenaga KerjaKonstruksi
2 Pilihan 49 Manajemen Tenaga KerjaKonstruksi
2 Pilihan K0
50 Penelitian Operational 2 Pilihan 50 Penelitian Operasional 2 Pilihan K0
51 Bahasa Inggris 2 1 Wajib 51 Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil 2 1 Wajib K3
52 Diferensial Parsial dan IntegralBerlipat
2 2 Wajib 52 Matematika II 2 2 Wajib K1
53 Mekanika & Penyelidik Tanah (+Pr) 3 3 Wajib 53 Mekanika Tanah I (+Pr) 3 3 Wajib K1
54 Aliran Dalam Pipa 2 3 Wajib 54 Hidraulika II 2 3 Wajib K1
55 Mekanika Tanah Lanjut (+Pr) 3 4 Wajib 55 Mekanika Tanah II (+Pr) 3 4 Wajib K1
56 Desain Fondasi Dangkal 2 5 Wajib 56 Pondasi I 2 5 Wajib K1
57 Desain Fondasi Dalam 2 6 Wajib 57 Pondasi II 2 6 Wajib K1
58 Metodologi Penelitian 2 7 Wajib 58 Metode Penelitian dan TeknikKomunikasi
2 7 Wajib K1
107
No Kurikulum 2009 (K2009) No Kurikulum 2014 (K2014) Kode
Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Kasus59 Hidraulika Saluran Terbuka 2 Pilihan 59 Hidraulika III 2 Pilihan K1
60 Diferensial dan Integral 3 1 Wajib 60 Matematika I 2 1 Wajib K2
61 Struktur Perkerasan Jalan 3 5 Wajib 61 Struktur Perkerasan Jalan 2 5 Wajib K2
62 Persamaan Differensial 3 3 Wajib 62 Matematika III 2 3 Wajib K2
63 Ilmu Lingkungan 2 2 Wajib 63 Ilmu Lingkungan 2 3 Wajib K3
64 Manajemen Peralatan Konstruksi 2 4 Wajib 64 Manajemen Peralatan Konstruksi 2 5 Wajib K3
65 Analisis Struktur Rangka 3 1 Wajib 65 Analisis Struktur Statis Tertentu 4 1 Wajib K4
66 Analisis Struktur. Statik Tertentu 3 2 Wajib
67 Manajemen Proyek 2 3 Wajib 66 Manajemen Proyek 4 4 Wajib K4
68 Rekayasa Perencanaan danPengendalian Proyek
3 5 Wajib
69 Analisis Struktur Statik Tak Tentu 3 4 Wajib 67 Analisis Struktur Statis Tak Tentu 3 3 Wajib K4
70 Analisis Struktur BangunanBertingkat Banyak
2 5 Wajib
71 Analisis Struktur Metode Matriks 2 6 Wajib 68 Analisis Struktur Metode Matriks 3 4 Wajib K3
72 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 2 3 Wajib 69 Rekayasa Lalulintas (+Pr) 3 3 Wajib K5
73 Metode Pelaksanaan Bangunan 2 6 Wajib 70 Metode Pelaksanaan Bangunan 3 6 Wajib K5
74 Teknik Pelaksanaan Perkerasan 2 Pilihan 71 Teknik Pelaksanaan Perkerasan 2 7 Wajib K6
75 Kimia Bahan 2 1 Wajib 72 Pengantar Manajemen Kebencanaan 2 2 Wajib K7
76 Rekayasa Lalu Lintas Lanjut 2 Pilihan K8
77 Mekanika Batuan 2 Pilihan K8
78 Dinamika Tanah 2 Pilihan K8
73 Evaluasi Infrasruktur Pasca Bencana 2 7 Pilihan K9
79 Tugas Akhir 4 8 Wajib 74 Proposal Tugas Akhir 1 7 Wajib K10
75 Tugas Akhir 3 8 Wajib K10
80 Komputer Grafis Struktur Bangunan 3 2 Wajib 76 Gambar Teknik 3 1 Wajib K11
108
No Kurikulum 2009 (K2009) No Kurikulum 2014 (K2014) Kode
Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Nama Mata Kuliah SKS Sem Sifat Kasus81 Hiraulika Dasar (+Pr) 3 2 Wajib 77 Hidraulika I (+Pr) 3 1 Wajib K11
82 Pemetaan dan GIS (+Pr) 3 1 Wajib 78 Pemetaan dan GIS (+Pr) 3 3 Wajib K3