KESULTANAN TERNATE-TIDORE
FAKHRIZA MUHAMMAD
X MIA 2
PROSESMASUKNYA ISLAM
KEGIATAN EKONOMI DAN
SOSIAL
HASIL BUDAYA
PETASISTEM
PEMERINTAHAN
KERUNTUHAN DAN
FAKTORNYA
TERNATE
Pada abad ke-15, tepatnya pada tahun 1460, islam mulai masuk ke
ternate. Raja pertama bernama Vongi tidore. Ia mengambil istri dari
soorang keturunan ningrat dari jawa. Namun sumber lain mengatakan
bahwa raja yang pertama kali masuk islam adalah Zainal Abidin, malah
ada juga yang berpendapat bahwa raja sebelumnya juga sudah
memeluk agama islam, yakni bapak Zainal Abidin, yang bernama Gapi
Baguna, sebagaimana yang dikatakan oleh F. Valentijn. Yang mana
beliau masuk islam atas dakwah dari seorang saudagar dari jawa,
Maulana Husain, sehingga namanya diganti dengan Marhum.
TIDORE
Sebagaimana ternate, tidore juga merupakan
kerajaan penting dimaluku, selain kaya akan
rempah-rempah, daerah ini merupakan penghasil
belerang. Islam baru masuk ke tidore setelah abad
ke-16, karena sebelumnya mereka masih menganut
kepercayaan setempat.
EKONOMI
KEHIDUPAN EKONOMI DARI KEDUA KERAJAAN
SANGAT DIPENGARUHI OLEH PERDAGANGAN,
SAMPAI MENIMBULKAN PERSAINGAN DI ANTARA
KEDUA KERAJAAN
P E R S A I N G A N D I A N TA R A K E R A J A A N T E R N AT E D A N T I D O R E A D A L A H D A L A M
P E R D A G A N G A N.D A R I P E R S A I N G A N I N I M E N I M B U L KA N D UA P E R S E KU T UA N D A G A N G, M A S I N G -
M A S I N GM E N J A D I P E M I M P I N D A L A M
P E R S E KU T UA N T E R S E B U T, YA I T U:
ULI LIMA
ULI SIWA
ULI LIMA ( PERSEKUTUA N L I MA SA UDA RA)
dipimpin oleh Ternate, meliputi: Bacan, Seram,
Obi, dan Ambon.
Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate
mencapai masa keemasan dan disebutkan daerah
kekuasaannya meluas ke Filipina.
ULI SIWA( P E R S E KU T U A N S E M B I L A N S A U D A R A )
dipimpin oleh Tidore, meliputi: Halmahera, Jailalo sampai ke Papua.
Kerajaan Tidore mencapai masa keemasan di bawah pemerintahan Sultan
Nuku.
Kerajaan-kerajaan Islam lainnya yang berkembang adalah Kesultanan
Palembang yang didirikan oleh Ki Gedeng Suro, Kerajaan Bima di daerah
bagian timur Sumbawa, dengan rajanya La Ka’i, Siak Sri Indrapura yang
didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, dan masih banyak lagi
Kerajaan
Islam kecil lainnya di Indonesia.
SOSIAL
Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Ternate dalam
kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam . Hal itu
dapat dilihat pada saat Sultan Hairun dari Ternate dengan De Mesquita
dari Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah
dibawah kitab suci Al-Qur’an.
Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Tidore dalam
kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam . Hal itu
dapat dilihat pada saat Sultan Nuku dari Tidore dengan De Mesquita dari
Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah dibawah
kitab suci Al-Qur’an.
HASIL KEBUDAYAAN
Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari
kerajaan Ternate adalah keahlian masyarakatnya
membuat kapal, seperti kapal kora-kora.
TERNATE
Meski sultan sebagai kepala pemerintahan
mempunyai hak veto yang disebut Jaib Kolano untuk
menolak keputusan lembaga legislatif, namun dari
konsetasi pemerintah kesultanan Ternate di mana
kekuasaan terbagai atas dua lembaga yaitu lembaga
legislatif dan lembaga eksekutif. Maka jelaslah,
bahwa sistem pemerintahan kesultanan ternate
bersifat demokratis atau pun merupakan suatu
kerajaan parlementer.
TIDORE
Sistem pemerintahan di Tidore cukup mapan dan berjalan
dengan baik. Struktur tertinggi kekuasaan berada di tangan
sultan. Menariknya, Tidore tidak mengenal sistem putra mahkota
sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya di kawasan Nusantara.
Seleksi sultan dilakukan melalui mekanisme seleksi calon-calon
yang diajukan dari Dano-dano Folaraha (wakil-wakil marga dari
Folaraha), yang terdiri dari Fola Yade, Fola Ake Sahu, Fola Rum
dan Fola Bagus. Dari nama-nama ini, kemudian dipilih satu di
antaranya untuk menjadi sultan
FAKTOR KERUNTUHAN
Kemunduran Kerajaan Ternate dan Tidore disebabkan karena mereka
saling diadu domba yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan
Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa
mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian
bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan
Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC
yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di
Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja
yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
SEKIAN
TERIMA KASIH