14
KESULTANAN TERNATE- TIDORE FAKHRIZA MUHAMMAD X MIA 2

Kesultanan Ternate dan Tidore

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disusun oleh teman kita Fakhriza Muhammad SMAN 68 Jakarta

Citation preview

Page 1: Kesultanan Ternate dan Tidore

KESULTANAN TERNATE-TIDORE

FAKHRIZA MUHAMMAD

X MIA 2

Page 2: Kesultanan Ternate dan Tidore

PROSESMASUKNYA ISLAM

KEGIATAN EKONOMI DAN

SOSIAL

HASIL BUDAYA

PETASISTEM

PEMERINTAHAN

KERUNTUHAN DAN

FAKTORNYA

Page 3: Kesultanan Ternate dan Tidore

TERNATE

 Pada abad ke-15, tepatnya pada tahun 1460, islam mulai masuk ke

ternate. Raja pertama bernama Vongi tidore. Ia mengambil istri dari

soorang keturunan ningrat dari jawa. Namun sumber lain mengatakan

bahwa raja yang pertama kali masuk islam adalah Zainal Abidin, malah

ada juga yang berpendapat bahwa raja sebelumnya juga sudah

memeluk agama islam, yakni bapak Zainal Abidin, yang bernama Gapi

Baguna, sebagaimana yang dikatakan oleh F. Valentijn. Yang mana

beliau masuk islam atas dakwah dari seorang saudagar dari jawa,

Maulana Husain, sehingga namanya diganti dengan Marhum.

Page 4: Kesultanan Ternate dan Tidore

TIDORE

 Sebagaimana ternate, tidore juga merupakan

kerajaan penting dimaluku, selain kaya akan

rempah-rempah, daerah ini merupakan penghasil

belerang. Islam baru masuk ke tidore setelah abad

ke-16, karena sebelumnya mereka masih menganut

kepercayaan setempat.

Page 5: Kesultanan Ternate dan Tidore

EKONOMI

KEHIDUPAN EKONOMI DARI KEDUA KERAJAAN

SANGAT DIPENGARUHI OLEH PERDAGANGAN,

SAMPAI MENIMBULKAN PERSAINGAN DI ANTARA

KEDUA KERAJAAN

Page 6: Kesultanan Ternate dan Tidore

P E R S A I N G A N D I A N TA R A K E R A J A A N T E R N AT E D A N T I D O R E A D A L A H D A L A M

P E R D A G A N G A N.D A R I P E R S A I N G A N I N I M E N I M B U L KA N D UA P E R S E KU T UA N D A G A N G, M A S I N G -

M A S I N GM E N J A D I P E M I M P I N D A L A M

P E R S E KU T UA N T E R S E B U T, YA I T U:

ULI LIMA

ULI SIWA

Page 7: Kesultanan Ternate dan Tidore

ULI LIMA ( PERSEKUTUA N L I MA SA UDA RA)

dipimpin oleh Ternate, meliputi: Bacan, Seram,

Obi, dan Ambon.

Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate

mencapai masa keemasan dan disebutkan daerah

kekuasaannya meluas ke Filipina.

Page 8: Kesultanan Ternate dan Tidore

ULI SIWA( P E R S E KU T U A N S E M B I L A N S A U D A R A )

dipimpin oleh Tidore, meliputi: Halmahera, Jailalo sampai ke Papua.

Kerajaan Tidore mencapai masa keemasan di bawah pemerintahan Sultan

Nuku.

Kerajaan-kerajaan Islam lainnya yang berkembang adalah Kesultanan

Palembang yang didirikan oleh Ki Gedeng Suro, Kerajaan Bima di daerah

bagian timur Sumbawa, dengan rajanya La Ka’i, Siak Sri Indrapura yang

didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, dan masih banyak lagi

Kerajaan

Islam kecil lainnya di Indonesia.

Page 9: Kesultanan Ternate dan Tidore

SOSIAL

Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Ternate dalam

kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam . Hal itu

dapat dilihat pada saat Sultan Hairun dari Ternate dengan De Mesquita

dari Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah

dibawah kitab suci Al-Qur’an.

Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Tidore dalam

kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam . Hal itu

dapat dilihat pada saat Sultan Nuku dari Tidore dengan De Mesquita dari

Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah dibawah

kitab suci Al-Qur’an.

Page 10: Kesultanan Ternate dan Tidore

HASIL KEBUDAYAAN

Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari

kerajaan Ternate adalah keahlian masyarakatnya

membuat kapal, seperti kapal kora-kora.

Page 11: Kesultanan Ternate dan Tidore

TERNATE

Meski sultan sebagai kepala pemerintahan

mempunyai hak veto yang disebut Jaib Kolano untuk

menolak keputusan lembaga legislatif, namun dari

konsetasi pemerintah kesultanan Ternate di mana

kekuasaan terbagai atas dua lembaga yaitu lembaga

legislatif dan lembaga eksekutif. Maka jelaslah,

bahwa sistem pemerintahan kesultanan ternate

bersifat demokratis atau pun merupakan suatu

kerajaan parlementer.

Page 12: Kesultanan Ternate dan Tidore

TIDORE

Sistem pemerintahan di Tidore cukup mapan dan berjalan

dengan baik. Struktur tertinggi kekuasaan berada di tangan

sultan. Menariknya, Tidore tidak mengenal sistem putra mahkota

sebagaimana kerajaan-kerajaan lainnya di kawasan Nusantara.

Seleksi sultan dilakukan melalui mekanisme seleksi calon-calon

yang diajukan dari Dano-dano Folaraha (wakil-wakil marga dari

Folaraha), yang terdiri dari Fola Yade, Fola Ake Sahu, Fola Rum

dan Fola Bagus. Dari nama-nama ini, kemudian dipilih satu di

antaranya untuk menjadi sultan

Page 13: Kesultanan Ternate dan Tidore

FAKTOR KERUNTUHAN

Kemunduran Kerajaan Ternate dan Tidore disebabkan karena mereka

saling diadu domba yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan

Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-

rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa

mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian

bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan

Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC

yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di

Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja

yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.

Page 14: Kesultanan Ternate dan Tidore

SEKIAN

TERIMA KASIH