RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENANGANAN SURAT/DOKUMEN: SISTEM PENANGANAN SURAT
MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Media Pengajaran ADP Berbasis TIKYang dibina oleh Bapak Drs. Moh. Arief M.Si.
OlehPurwati NIM 120412402994
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMENMaret 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK Ulil Albab
Mata Pelajaran : Menangani Surat/Dokumen Kantor
Kelas/Semester : XI / I (Satu)
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Standar Kompetensi : Menangani Surat/Dokumen Kantor
Kode kompetensi : 118
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
I. Standar Kompetensi : Menangani Surat/Dokumen Kantor
II. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi surat/dokumen kantor
III. Indikator
1. Kognitif
a. Produk:
a) memahami sistem penanganan surat
b) menjelaskan sistem penanganan surat
c) menerapkan sistem penanganan surat
b. Proses:
a) siswa memperhatikan secara seksama materi yang disampaikan guru
2. Psikomotor:
a) mempraktikkan penanganan surat masuk dan surat keluar dengan
sistem buku agenda, kartu kendali, dan tata naskah.
3. Afektif
a. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:
a) jujur
b) kompak
b) tanggung jawab
b. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:
a) bertanya,
b) menyumbang ide atau berpendapat,
c) menjadi pendengar yang baik,
IV. Tujuan Pembelajaran:
a. Kognitif
1. Produk:
a) siswa mampu memahami sistem penanganan surat secara mandiri
b) siswa mampu menjelaskan sistem penanganan surat secara mandiri
c) siswa dapat menerapkan sistem penanganan surat secara mandiri
2. Proses:
a) siswa mampu memahami materi sistem penanganan surat
b. Psikomotor:
a) siswa mampu mempraktikkan penanganan surat masuk dan keluar
dengan sistem buku agenda, kartu kendali dan tata naskah
c. Afektif
a) Karakter
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa,
paling tidak siswa dinilai pengamat Membuat kemajuan dalam
menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: kejujuran, kompak
dan tanggung jawab.
b) Keterampilan sosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa,
paling tidak siswa dinilai pengamat Membuat kemajuan dalam
menunjukkan keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau
berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi
IV. Materi Pembelajaran
A. Sistem Penanganan Surat
Dalam kegiatam pengurusan surat ada sarana yang digunakan dalam
pencatatan surat, antara lain buku agenda, kartu kendali, dan tata naskah
(takah).
1. Pengurusan Surat Masuk Sistem Buku Agenda
a. Penerimaan suratb. Penyortiran suratc. Pencatatan surat
Pencatatan surat terdapat tiga cara sebagai berikut, buku agenda surat masuk, buku ageda verbal (surat Keluar), buku agenda berpasangan.
Buku agenda surat masuk, buku agenda ini dipergunakan untuk mencatat semua surat masuk yang diterima
No.
TanggalTerima Terima Dari Tanggal dan
No. Surat Perihal Lampiran DiteruskanKepada Ket.
1. 5 Januari 2012
PT. SejahteraJl. Raya Bogor,KM. 29 Jakarta
2 Januari 2012002/A/1/12
Pesanan 1 Lembar DirekturPmasaran
-
2. 10 Januari 2012
Bank BCAJl. MargondaRaya, Depok
9 Januari 201212/U/I/12
PenawaranLayanan
1 Berkas KepalaBagianKeuangan
-
Buku agenda Verbal (surat Keluar), buku agenda ini dipergunakan untuk mencatat semua surat Keluar yang dikirimkan kepada pihak lain.
No. Nomor Surat
Tanggal Surat
Dikirimkan kepada Perihal Lampira
n Ket.
1. 001/B/1/12 6 Januari 2012
Kantor Pajak,Jl. TMP Kalibata,Jakarta
NPWP - -
2. 002/A/1/12 6 Januari 2012
PT SejahteraJl. Raya BogorKM 29, Jakarta
Pengiriman Barang
1 Berkas Berhubungan dengan surat masukNo.02/A/1/12
Buku agenda berpasangan, buku agenda ini dipergunakan untuk mencatat semua surat Keluar yang dikirimkan kepada pihak lain.
2.
No. TangagalTerima/Kirim
Tanggal danNo. Surat M/K Dari/Kepada Perihal Lampiran Ket
1. 5 Januari 2012 2 Januari 2012002/A/1/12
M PT SejahteraJl. Raya BogorKM 29, Jakarta
Pesanan
1 Lembar -
2. 6 Januari 2012 6 Januari 2012001/B/I/12
K Kantor Pajak,Jl. TMP Kalibata,Jakarta
NPWP - -
d. Pengarahan surat, proses menentukan siapa yang selanjutnya akan memperoses surat berkaitan dengan prmasalahan surat. Pengarahan surat biasanya menggunakan lembar disposisi.
Contoh Lembar Disposisi
Rahasia Penting Rutin
No. Agenda : ….…………. Tanggal PenyerahanTanggal : …………….. …………………...Perihal : .……………Tanggal : …………….Asal : ……………..Instansi/Informasi Diteruskan :
1. …………………………..2. …………………………..3. …………………………..
Catatan : …………………………………………………………………………………
Jika pimpinan menganggap perlu agar sesuatu surat diproses melalui bebrapa pejabat, maka sekretasris dapat meyertakan suatu lembaran/formulir yang disebut lembaran beredar (Routing Slip)
ROUTING SLIP
Harap dibaca bahan-bahan yang terlampir dan meneruskan kepada pejabat-pejabat tersebut dalam daftar ini:Surat Nomor : 152/OM-P/x/12 Tanggal 11 Jnauari 2012Dari/bagian : Personalia
Dikirim Kepada Hal Tindakan Tgl.Terima
Tgl. Selesaiditeruskan
ParafNama Bagian Mengetahui Jawaban/Laporan
Usulan/saran
DianaAnung
KuanganLogistic
6-01-129-01-12
09-01-1211-01-12
Dikembalikan lagi kebagian personalia 24 Januari 2012Jakarta, 11 Janauri 2012Kepala
…………………….
e. Penyampain surat, di lakukan dengan menggunakan buku ekspedisi intern dan buku ekspedisi ekstern.
Format buku ekspedisi No Tanggal
TerimaTanggal danNo. Surat
Perihal DitunjukanKepada
NamaPenerima
TandaTangan
1 6 Januari 2012
2 Januari 2012002/B/I/2012
Pesanan Ardien, SE Mety
f. Penyimpanan surat
2. Kartu Kendali
Kartu kendali adalah Lembar isian yang digunakan untuk pencatatan,
penyampaian, dan penyimpanan surat yang sifatnya penting, sehingga bila surat
diperlukan dapat dengan mudah ditemukan kembali.
Pada system kartu kendali perlu dilakukan pengelompokan surat antara
lain surat penting, surat rahasia dan surat biasa. Lembar kartu kendali terdiri atas 3
warna yaitu: Lembar 1 berwarna kuning, Lembar 2 berwarna hijau dan Lembar 3
berwarna merah.
Fungsi kartu kendali adalah sebagai berikut.
- Alat pengendali surat masuk dan keluar
- Alat pelacak surat
- Arsip pengganti bagi surat-surat yang masih dalam proses
- Sebagai pengganti buku agenda dan buku ekspedisi
Keuntungan menggunakan kartu kendali
- Lebih efisien dibanding buku agenda
- Dapat membedakan sifat surat (penting,biasa,rahasia)
- Menghilangkan pencatatan berulang
- Mudah melacak lokasi surat yang diproses
- Memudahkan penyusunan arsip
- Memudahkan inventarisasi dan penilaian arsip
Penanganan surat menggunakan kartu kendali hanya mencatat surat masuk
dan keluar yang sifatnya penting saja, sedangkan untuk surat-surat yang sifatnya
biasa dicatat pada lembar pengantar surat biasa. Begitu pula dengan surat rahasia
menggunakan lembar pengantar surat rahasia oleh petugas pencatat surat. Untuk
mengidentifikasi jenis surat tersebut apakah penting, rahasia, biasa dapat dilihat
sebagai berikut.
Ciri-ciri surat penting adalah sebagai berikut
Jika surat tersebut hilang atau terlambat akan mengakibatkan kesulitan
bagi instansi yang bersangkutan, sebab tidak dapat diganti dengan surat
tembusannya atau surat lainnya.
Surat tersebut mempunyai proses lanjutan yang segera harus dilaksanakan.
Informasi yang terkandung dalam surat tersebut tidak terdapat dalam surat
lain, sehingga kalau informasi tidak diketahui oleh pimpinan atau unit
pengolah tersebut akan menimbulkan kesulitan.
Ciri-ciri surat biasa adalah sebagai berikut.
Kalau surat tersebut hilang atau terlambat tidak akan menimbulkan
kesulitan bagi instansi yang bersangkutan.
Surat tersebut tidak akan diproses selanjutnya.
Informasi yang terkandung dalam surat tersebut terdapat pula dalam surat
lain.
Jika petugas penilai surat ragu-ragu menentukan surat penting atau surat biasa,
maka ditanyakan kepada atasannya, supaya tidak terdapat kesalahan dalam
penilaian.
Ciri-ciri surat rahasia adalah sebagai berikut.
Surat bersampul lebih dari satu sampul surat.
Pada sampul surat terdapat kode RHS atau SRHS.
Prosedur surat masuk penting
Berikut ini akan dijelaskan prosedur penanganan surat masuk penting
menggunakan kartu kendali.
1) Penerimaan surat
Sebelumnya telah dibuat ketentuan atau peraturan di tiap instansi bahwa
semua surat masuk dan keluar diterima melalui satu pintu, yaitu unit
kearsipan. Hal ini akan lebih memudahkan untuk kontrol dan pengawasannya.
Dalam pelaksanaannya, kalau suatu unit kerja memerlukan kecepatan dalam
memproses surat keluar tersendiri sampai dengan penyampaiannya ke instansi
lain dilaksanakan sendiri. Hal ini dapat dilakukan, asalkan dua kartu kendali
diserahkan kepada unit kearsipan, sehingga unit kearsipan selalu mengetahui
pula apa yang telah dilaksanakan.
Tugas penerima surat (juru terima surat) adalah sebagai berikut.
Menerima surat masuk dari instansi lain dan menandatangani surat
pengantarnya, serta membubuhi cap tanggal pada sampul surat.
Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang terdapat pada
sampul antara lain surat kilat, surat segera, surat pribadi, surat salah
alamat, dan surat rahasia.
Menyerahkan surat tersebut ke pencatat surat.
Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk dikirimkan melalui pos
atau kurir.
2) Pencatatan surat
Surat-surat yang diterima oleh pencatat dinilai menjadi tiga kategori, yaitu
surat penting, biasa, atau rahasia. Kegiatan ini memerlukan pemikiran yang
tajam, mengerti segala persoalan dalam lingkungan instansinya, dan harus
teliti.
Untuk surat yang penting, maka dicatat menggunakan kartu kendali
rangkap tiga. Untuk surat yang biasa menggunakan lembar pengantar surat
biasa. Surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia.
Tugas mencatat surat bukanlah tugas yang mudah, sebab petugas pencatat
harus dapat benar-benar menentukan indeks dan kode secara tepat. Kalau
petugas pencatat tersebut sukar menentukan indeks dan kode, sebaiknya
dikosongkan dulu dan diserahkan kepada pengarah (atasan) untuk mengisi
kolom tersebut. Kalau memang diperlukan kecepatan dan volume surat
penting banyak sekali, maka pencatatan kartu kendali dapat dilakukan oleh
heberapa petugas lain yang juga telah terlatih.
Tugas pencatat surat (juru catat surat) adalah sebagai berikut.
Mencatat surat penting menggunakan kartu kendali, surat biasa dengan
lembar pengantar surat biasa, surat rahasia menggunakan lembar pengantar
surat rahasia.
Menentukan kode klasifikasi dan indeks surat, serta unit pengolah pada
kartu kendali.
Mengambil kartu kendali I sebagai pengganti buku agenda, kemudian KK
I diserahkan ke penata arsip.
Menyatukan kartu kendali II dan III serta surat dengan penjepit kertas, dan
mengarahkannya ke pengarah surat.
Berikut contoh kartu kendali
3. Pengarahan atau pengendalian surat
Petugas pengarah surat adalah pimpinan pada unit kearsipan (misalnya:
Kepala Tata Usaha). Tugas pengarah surat antara lain sehagai berikut.
Menerima surat yang telah dilampiri kartu kendali II dan III, serta
memaraf KK III sebagai bukti surat sudah diterima.
Menentukan arah surat, kepada siapa atau ke unit mana surat diteruskan.
Mengisi kolom indeks, kode, dan pengolah pada kartu kendali.
Mengambil kartu kendali II dan disimpan disimpan di kotak kartu kendali
yang berfungsi sebagai alat pengendali surat dan setelah satu tahun dijilid.
Meneruskan surat beserta kartu kendali III kepada unit pengolah/unit
kerja.
Menerima Surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan
menukar KK II dengan KK III
Menyerahkan surat yang sudah selesai diproses ke penata arsip/arsiparis,
dan menukar KK III dengan KK I.
Penyampaian surat ke unit pengolah
Unit pengolah terdiri dari hagian-bagian berikut.
1) Tata usaha unit pengolah
Tugasnya adalah sebagai berikut.
Menerima surat dan kartu kendali III serta memarafnya sebagai bukti
hahwa surat sudah diterima.
Membuat dua lembar disposisi, kemudian melampirkan surat berikut
lembar disposisi 1 dan 2 serta KK III untuk disampaikan kepada pimpinan
unit pengolah.
Menerima kembali surat, kartu kendali III dan lembar disposisi I dan II
yang telah diisi oleh pimpinan unit pengolah.
Menyimpan kartu kendali III dan meneruskan surat berikut dengan lembar
disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi yang ada di disposisi. Surat asli
dan lembar disposisi II disimpan sementara di unit pengolah, sedangkan
salinan surat dan lembar disposisi I diteruskan ke pelaksana surat.
Menerima surat dan lembar disposisi 1 kembali dari pelaksana, jika surat
tersebut sudah selesai diproses, untuk kemudian disimpan beberapa lama.
Jika surat tersebut sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka surat
berikut kartu kendali III diserahkan kepada penata arsip dan ditukar
dengan kartu kendali II, sebagai bukti hahwa surat disimpan di unit
kearsipan oleh penata arsip.
2) Pimpinan unit pengolah
Tugasnya adalah sebagai berikut.
Menerima surat, kartu kendali III, dan lembar disposisi I dan II dari tata
usaha unit pengolah
Mengisi lembar disposisi I dan II untuk menindaklanjuti surat yang masuk.
Menyerahkan kembali surat, kartu kendali III, dan lembar disposisi I dan
II kepada tata usaha unit pengolah.
3) Pelaksana
Tugasnya adalah sebagai berikut.
Menerima surat berikut lembar disposisi I pimpinan dari tata usaha unit
pengolah.
Melaksanakan instruksi pimpinan yang ditulis di lembar disposisi.
Menyerahkan surat dan lembar disposisi I kepada tata usaha unit pengolah
jika surat sudah selesai diproses/ditindaklanjuti.
4) Penyimpanan atau penataan arsip
Tugas penata arsip (arsiparis) adalah sebagai berikut.
Menerima kartu kendali I yang telah diparaf tata usaha unit pengolah dan
disimpan di kotak kartu kendali sebagai bukti bahwa surat sedang diproses
di unit pengolah.
Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan
menukar kartu kendali 1 dengan kartu kendali 3.
Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu
Prosedur pengurusan surat masuk biasa
Dalam penanganan surat masuk yang bersifat biasa, tidak perlu dicatat
dalam kartu kendali, tetapi menggunakan lembar pengantar surat biasa. Alur
kerjanya juga sedikit lebih pendek jika dibandingkan dengan kartu kendali. Surat
biasa tidak perlu cepat disampaikan ke unit pengolah, tetapi dapat menunggu 1
atau 2 hari sampai terkumpul agak banyak, karena pencatatan dapat dilakukan
sekaligus untuk beberapa surat dalam satu lembar pengantar surat biasa. Jika
menggunakan kartu kendali, satu lembar surat dicatat dalam satu lembar kartu
kendali rangkap 3, tidak bisa beberapa surat dicatat sekaligus dalam satu kartu
kendali. Karena bersifat biasa, penyimpanan surat tidak terlalu lama, dan cukup
disimpan di unit pengolah saja, tidak perlu lagi diserahkan kepada penata arsip.
Penghapusan arsipnya pun dilakukan di unit pengolah.
Langkah-langkah pengurusan surat masuk biasa adalah sebagai berikut.
Surat-surat masuk biasa dikumpul 1 atau 2 hari, setelah banyak baru
dicatat dalam lembar pengantar surat biasa rangkap 2.
Setelah dicatat, maka surat-surat tersebut disampaikan ke unit pengolah
bersama lembar pengantarnya.
Unit pengolah membubuhi paraf pada lembar pengantar. Selanjutnya
lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pencatat.
Prosedur pengurusan surat masuk rahasia
Dalam menangani surat masuk yang bersifat rahasia, hanya pimpinan yang
boleh membaca surat, kalau pun ada yang boleh mengetahui itu pun hanya pada
orang tertentu saja yang sudah ditunjuk langsung oleh pimpinan. Penyampaian
surat kepada pimpinan dalam keadaan tertutup atau masih bersampul.
Langkah-langkah pengurusan surat masuk rahasia adalah sebagai berikut.
Surat rahasia diterima oleh penerima surat dan menyerahkan kepada
pencatat surat.
Pencatat mencatat surat tanpa membuka sampul ke dalam lembar
pengantar surat rahasia (rangkap 2) lalu menyerahkan kepada pengarah
surat.
Pengarah surat memeriksa pengisian lembar pengantar dan meneruskan
kepada pimpinan unit pengolah.
Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada lembar pengantar 1 dan 2.
Pimpinan unit pengolah menyimpan surat dan lembar pengantar 2, lembar
pengantar
3. Tata Naskah
Takah atau sistem Tata Naskah (Takah) adalah sistem pengolahan surat
dengan menggunakan berbagai sarana pendukung, seperti map takah, buku takah,
buku indeks, persoalan, lembar catatan, buku harian takah, kartu pemeriksaan
peredaran takah, buku ekspedisi, buku registrasi surat masuk/keluar, buku daftar
pembukaan takah, sampul rahasia.
Sarana tersebut masing-masing mempunyai fungsi tersendiri yang
mendukung sistem Tata Naskah khususnya dalam pelaksanaan pengurusan surat,
mulai dari penerimaan sampai penyimpanan.
a. Map Takah
Dipakai untuk membersihkan dan memberkaskan suatu persoalan tertentu. Map
takah memiliki 2 (dua) penjepit, bagian kanan untuk menjepit takah, bagian kiri
untuk lembar catatan.
b. Buku Indeks Persoalan.
Buku klasifikasi surat yang disusun berdasarkan fungsi-fungsi organisasi.
c. Buku Takah
Tempat pencatatan penulisan dinas yang sedang diproses.
d. Lembar Catatan.
Sarana untuk mencatat disposisi, pengarahan pimpinan, tanggapan/saran dari
staf, pencatat penyelesaian suatu tulisan dinas.
e. Buku Harian Takah.
Digunakan untuk membuat catatan harian atas semua takah yang dibuka,
diedarkan dan dikendalikan oleh sekretaris/Tatausaha/Pembuka takah serta
tanggal pengembaliannya.
f. Kartu Pemeriksaan Peredaran Takah.
Digunakan untuk mencatat dan mengendalikan surat.
g. Buku Ekspedisi takah.
Sarana untuk mengirim takah
h. Buku Daftar Pembukaan takah
Digunakan untuk mencatat pembukaan setiap harinya.
i. Sampul Takah Rahasia Digunakan untuk mengirim takah rahasia, dan sampul
takah rahasia ini dimasukkan lagi ke dalam satu map lainnya sehingga cirri-ciri
rahasianya tidak terlihat lagi.
Pengurusan surat dengan sistem Tata Naskah memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan sistem ini adalah informasi yang berkaitan menjadi satu,
namun kelemahannya terlalu banyak sarana yang digunalan untuk menunjang
sistem ini. Instansi yang menggunakan pengurusan surat dengan sistem ini, antara
lain LAPN, MABES, ABRI, Departemen Perhubungan.
B. Perlengkapan Penanganan Surat
1. Baki surat ( tray ) Alat ini berguna sebagai tempat dari berkas yang ada, selain itu dapat berguna untuk berbagai jenis berkas menurut keperluannya.
2. Buku agenda surat masuk dan surat keluarBuku agenda ini harus disediakan jika pengurusan surat menggunakan sistem buku agenda.
3. Kartu kendali, lembar pengantar surat masuk, lembar pengantar surat rahasiaPeralatan ini harus disediakan jika pengurusan surat menggunakan sistem kartu kendali. Peralatan ini digunakan untuk mencatat data surat masuk dan surat keluar.
4. Secretaries Desk fileKumpulan map dengan kode, jenis klasifikasipekerjaan sesuai dengan kelompok berkas yang ditangani.
5. Alat TulisContoh alat tulis antaralain, pulpen,pensil, penggaris, kertas, catatan,stapler, dan penjepit kertas.
5. Kertas dan AmplopKertas dengan kop surat atau kertas polos dan amplop berbagai ukuran.
6. Alat Pembuka Surat
Depat berupa alat manual seperti pisau, gunting atau yang elektrik dengan mesin pemuka surat.
7. StempelStempel tanggal terima dan stempel perusahaan.
8. Formulir tanda terima atau buku ekspedisiFormulir tenda terima digunakan pada pola disentralisasi dan buku ekspedisi digunakan pada pola sentralisasi.
9. Lembar DisposisiLembar isi ini untuk mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang diterima dari pihak lain. Lembar ini digunakan pada pola sentralisasi. Pada pola disentralisasi,disposisi langsung pada suratnya.
VI. Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
VII. Model dan Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran : Diskusi dan pemberian tugas
VIII. Kegiatan pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamat
Catatan Pengamat1 2 3 4
1. Memotivasi siswa dengan menonton cuplikan video mengenai sistem penanganan surat. (Fase 1 MPK)
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran, produk, proses, psikomotor, ketrampilan sosial, dan perilaku berkarater.(Fase 1 MPK)
B. Inti
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamat
Catatan Pengamat1 2 3 4
1. Guru menjelaskan sistem penanganan
surat dan siswa menjadi pendengar
materi secara baik. (Fase 2 MPK)
2. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai materi
yang belum dimengerti. (Fase 3 MPK)
3. Guru membagi siswa menjadi
kelompok kecil yang setiap kelompok
beranggotakan 5 orang. (Fase 4 MPK)
4. Kelompok yang kurang mengerti
mengenai materi atau penugasan dapat
mengomunikasikan masalahnya
kepada guru untuk dimintai bimbingan.
(Fase 5 MPK)
5. Guru meminta kelompok untuk
mempraktikkan alur kerja dari sistem
penanganan surat, yaitu buku agenda,
kartu kendali, dan tata naskah secara
kompak (Fase 6 MPK).
6. Kelompok diminta mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas. (Fase 7
MPK)
C. Penutup
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamat
Catatan Pengamat1 2 3 4
1. Dengan melibatkan siswa menutup pelajaran dengan menyimpulkan ide-ide penting pelajaran hari ini dan memberi PR mengerjakan tugas mengenai sistem penanganan surat pada LKS.
2. Menunjuk seorang siswa untuk memimpin doa dan mengucapkan salam
XI SUMBER PEMBELAJARAN
1. LKS SMK: Menangani Surat/Dokumen Kantor
2. Silabus
X ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. LCD
3. Flashdisk
4. Surat-surat
XI DAFTAR PUSTAKA
Bhavati,A. 2014. Penanganan Surat Sistem Buku Agenda. (Online) http://anugerahdino.blogspot.com diakses 20 Maret 2014.
Bhavati,A. 2014. Penanganan Surat Sistem Kartu Kendali (Online) http://anugerahdino.blogspot.com diakses 20 Maret 2014
Pengurus Surat. 2011. (Online) http://mybluebanana.blogspot.com diakses 22 Maret 2014
Pengurusan Surat Sistem Buku Agenda. 2012. (Online) http://administrasi-perkantor4n.blogspot.com diakses 22 Maret 2014
Perlengkapan dalam Penanganan Surat/Alat-Alat Penanganan Surat. 2012. (Online) ginafeb.blogspot.com diakses 20 Maret 2014