Download doc - Kehati Malaka

Transcript
Page 1: Kehati Malaka

PROFIL KEANEKARAGAMAN HAYATI

KABUPATEN MALAKA

Page 2: Kehati Malaka

FORMAT PROFILKEANEKARAGAMAN HAYATI DAERAH

I. Keadaan Umum1. Nama Kabupaten/Kota : Malaka2. Letak geografis : 124º 38’ 32.17” BT– 125º 5’ 21.38” BT dan

9º 18’ 7.19” LS – 9º 47’26.68” LS.

3. Batas wilayah administrasi : Sebelah utara : berbatasan dengan Kecamatan Naneut

Duabesi dan Kecamatan Raimanuk Kabupaten Malaka

Sebelah selatan : berbatasan dengan Laut Timor Sebelah timur : berbatasan dengan wilayah Negara

Republik Demokratik Timor Leste Sebelah barat : berbatasan dengan wilayah Kecamatan

Insana dan Kecamatan Biboki Tampah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan wilayah Kecamatan Kokbaun, Kecamatan Fatukopa, Kecamatan Toianas, Kecamatan Amanatun Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

4. Aksesibilitas :5. Kependudukan :

Jumlah kecamatan dan kelurahan/desa: Kecamatan : 12 Kecamatan

Kelurahan/desa : 127 Kelurahan/DesaJumlah penduduk : ….. jiwa (Data penduduk per kecamatan terlampir)

6. Kondisi sosial ekonomi :

Page 3: Kehati Malaka

Data yang tercakup dalam komponen ekonomi adalah komponen yang mempengaruhi pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam lestari dalam matriks lansekap yang mewakili.

Rata-rata Distribusi Prosentase PDRB Kabupaten Malaka

No. Aktivitas Ekonomi Utama

Sumbangan

terhadap

PDRB

Daerah

Potensi Dampak

Negatif terhadap

Keanekaragaman

Hayati

Ket

1. Pertanian

2. Jasa-jasa

3. Perdagangan, Restoran dan Hotel

4. Pengangkutan dan Komunikasi

5. Bangunan/Konstruksi

6. Keuangan, Persawahan dan Jasa

Perusahaan

7. Industri dan Pengolahan

8. Pertambangan dan Penggalian

9. Listrik, Gas dan Air Bersih

7. Kondisi budaya

No. Kelompok Masyarakat Adat

Jumlah Penduduk Penyebaran di Kecamatan Keterangan

1. Bunak Jumlah penduduk menurut kelompok masyarakat adat tidak dapat disajikan karena kelompok masyarakat adat yang berbeda dapat berada pada kecamatan yang sama

Lamaknen, Kobalima Tradisi tara horak untuk melarang pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak berkelanjutan

2. Kemak Lamaknen3. Tetun Malaka Barat, Malaka

Tengah, Malaka Timur, Wewiku, Weliman, Rinhat, Kobalima, Kobalima Timur,

4. Dawan Sasitamean, Laenmanen, Iokufeu, Malaka Timur, Rinhat,

Page 4: Kehati Malaka

8. Peta keadaan umum daerahUntuk mengetahui potensi, kondisi keanekaragaman hayati, batas wilayah administrasi, Aksesibilitas, Kependudukan kondisi sosial ekonomi perlu digambarkan dengan peta.

II. Kebijaksanaan dan Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman HayatiII.1. Peraturan Daerah mengenai keanekaragaman hayati (Belum ada)II.2.Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati

Sebutkan nama-nama lembaga yang langsung mengelola sumber daya alam hayati lembaga pemerintah terkait (Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Kelautan dan Perikanan, dll) Tidak ada.

II.3. Tata RuangAlokasi ruang menurut peruntukan sesuai dengan RTRW Kabupaten Malaka berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, baik analisis fisik maupun sosial ekonomi dan budaya maka secara umum digambarkan fungsi kawasan di wilayah Kabupaten Malaka dibedakan atas dua bagian besar yaitu : Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya sebagai berikut :2.3.1. Kawasan Lindung yang ditetapkan di Kabupaten Malaka meliputi :

a.Kawasan Perlindungan dibawahnya; yang terdiri dari kawasan Hutan Lindung.

b. Kawasan Perlindungan Setempat; yang terdiri dari : Kawasan Pengamanan Pantai. Kawasan Pengamanan Sungai. Kawasan Sekitar Mata Air.

c.Kawasan Lindung Lainnya; yang terdiri dari kawasan Pantai Berhutan Bakau.

2.3.2. Kawasan Budidaya yang diarahkan di kabupaten Malaka meliputi :- Kawasan Budidaya Pertanian

a.Kawasan Hutan Produksi; yang terdiri dari : Hutan Produksi Tetap. Hutan Produksi Terbatas. Hutan Produksi Konversi.

b. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan; yang terdiri dari : Kawasan Pertanian Lahan Basah. Kawasan Pertanian Lahan Kering.

c.Kawasan Perkebunan (Tanaman Tahunan).d. Kawasan Peternakan.

Page 5: Kehati Malaka

e.Kawasan Perikanan.- Kawasan Budidaya Non Pertanian

a.Kawasan Pariwisata.b. Kawasan Permukiman; yang terdiri dari :

Kawasan Permukiman Perkotaan. Kawasan Permukiman Perdesaan.

Arahan penetapan fungsi kawasan di Kabupaten Malaka menyebar pada Lima wilayah kecamatan, kecuali Kawasan Perikanan di kecamatan Malaka Tengah, kecamatan Malaka Barat, kecamatan Wewiku, kecamatan Kobalima.

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku pada saat ini maka kawasan lindung yang ditetapkan di wilayah Kabupaten Malaka terdiri dari :a. Kawasan Hutan Lindung

Kawasan hutan lindung terletak menyebar hampir di 4 kecamatan dalam wilayah administratif Kabupaten Malaka kecuali Kecamatan Rinhat, Kecamatan Sasitamean, Kecamatan Laenmanen, Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Weliman, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Wewiku, dan Kecamatan Raihat.

b. Kawasan Cagar AlamKawasan cagar alam hanya terletak di pantai selatan Kabupaten Malaka yang terletak dalam wilayah kecamatan Malaka Tengah, kecamatan Malaka Barat, kecamatan Kobalima dan kecamatan Wewiku

c. Kawasan Suaka MargasatwaKawasan suaka margasatwa terletak di wilayah Kecamatan Malaka Tengah dan dalam wilayah Kecamatan Sasitamean.

d. Kawasan Pantai Berhutan BakauKawasan pantai berhutan bakau di Kabupaten Malaka ditetapkan di bagian pantai utara yang memiliki hutan bakau yaitu yang terdapat di kecamatan Malaka Timur

e. Kawasan Pengamanan PantaiKawasan sempadan pantai meliputi daerah sepanjang pesisir pantai Kabupaten Malaka yang tidak tergolong dalam Tiga kawasan diatas, dengan jarak minimal 200 m dari garis pasang tertinggi air laut kearah darat.

f. Kawasan Pengamanan SungaiKawasan sempadan sungai ditetapkan 50m dari tepi kiri kanan sungai besar (lebar ≥ 10 m); dan 25 m dari tepi kiri kanan sungai kecil (lebar < 10 m).

g. Kawasan Sekitar Mata AirKawasan sekitar mata air ditetapkan dengan jarak minimal radius 200 m dari sumber mata air.

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku pada saat ini maka kawasan budidaya yang ditetapkan di wilayah Kabupaten Malaka terdiri dari :1. Kawasan Budidaya Pertanian

a. Kawasan Hutan Produksi TetapKawasan hutan produksi tetap.

b. Kawasan Hutan Produksi TerbatasKawasan hutan produksi terbatas.

c. Kawasan Hutan Produksi KonversiKawasan hutan produksi konversi diarahkan di Kecamatan Laenmanen dan Kecamatan Wewiku.

Page 6: Kehati Malaka

d. Kawasan Tanaman Pangan Lahan BasahKawasan Tanaman pangan lahan basah diarahkan di Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Weliman, Kecamatan Raihat, dan Kecamatan Lamaknen.

e. Kawasan Tanaman Pangan Lahan BasahKawasan Tanaman pangan lahan basah diarahkan di Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Weliman, Kecamatan Raihat, dan Kecamatan Lamaknen.

f. Kawasan Tanaman Pangan Lahan KeringKawasan tanaman pangan lahan kering diarahkan disemua wilayah kecamatan, dekat dengan permukiman penduduk dan pada lereng permukaan lahan yang relatif landai.

g. Kawasan Tanaman Perkebunan/TahunanKawasan tanaman tahunan diarahkan hampir merata disemua wilayah kecamatan terutama pada daerah-daerah dengan kemiringan lahan agak curam.

h. Kawasan PerikananKawasan Perikanan diarahkan di Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Wewiku.

2. Kawasan Budidaya Non Pertaniana. Kawasan Pariwisata

Kawasan Pariwisata diarahkan pada beberapa wilayah Kecamatan yang potensial yaitu di Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Malaka Timur, Kecamatan Kobalima, Kecamatan Wewiku, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Lamaknen.

b. Kawasan Permukiman PerkotaanKawasan permukiman perkotaan diarahkan pada Kota Betun sebagai ibukota Kabupaten Malaka dan semua ibukota kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Malaka.

c. Kawasan Permukiman PerdesaanKawasan permukiman pedesaan diarahkan di pusat-pusat permukiman penduduk yang tidak termasuk dalam kawasan permukiman perkotaan dan yang terletak diluar kawasan lindung.

d. Kawasan PertambanganKawasan pertambangan diarahkan di Kecamatan Rinhat, dan kecamatan-kecamatan yang memiliki sungai-sungai yang mengandung bahan galian C untuk pembangunan/konstruksi

Alokasi ruang diatas dapat diperjelas dengan lampiran Peta RTRW.

Beberapa data dan informasi yang dicantumkan dalam profil sebagai berikut:1. Kawasan Konservasi (in-situ)

No Nama Lokasi Luas Keterangan1 Cagar

Alam Maubesi

Malaka Barat, Malaka Tengah dan Kobalima

8.531,72 1. Penebangan hutan untuk bahan bangunan, bahan bakar/kayu api dan pembuatan pagar

2. Alih fungsi kawasan hutan bakau untuk tambak ikan

2 Suaka Marga Satwa Kateri

Malaka Tengah, Botinleobele, Malaka Timur dan Kobalima

4.699,32 1. Perubahan kawasan hutan Kateri untuk perladangan dan pemukiman oleh warga baru

2. Perambahan hasil hutan kayu untuk kebutuhan bahan bangunan dan bahan bakar kayu/kayu api

3. Terjadinya perubahan kawasan hutan menjadi

Page 7: Kehati Malaka

ladang perkebunan sehingga satwa yang dilindungi di dalam kawasan tersebut banyak yang mati dan bermigrasi ke tempat lain

4. Sumber mata air yang berada di dalam dan disekitar kawasan konservasi berkurang

5. Penghasilan masyarakat sekitar dari hasil panen asam/hasil hutan non kayu berkurang karena pohon asam dan pohon tempat bersarang lebah sudah di tebang.

2. Hutan LindungNo Nama Lokasi Luas Keterangan1. Bifemnasi Son

Mahole Sasitamean, Malaka Timur,

Terjadinya :1. Perambahan kawasan2. Penebangan pohon3. Pencurian hasil hutan kayu4. Kebakaran hutan dan lahan 5. Penggembalaan liar dalam kawasan hutan

lindung 6. Alih fungsi lahan hutan lindung menjadi

lahan pertanian, pemukiman 7. pemukiman dalam kawasan hutan lindung

2. Selie Kobalima 853,83. Lakaan Mandeu, Lamaknen, 4. Fatusakar Kobalima 2.273,67

Jumlah

3. Kawasan BudidayaNo Klasifikasi Luas (Ha) Produksi/Tahun1 Hutan Produksi

Hutan Rakyat2 Perkebunan :

Kelapa Kemiri Kakao Kopi Jambu Mente Pinang Jambu Mente Kapuk Tembakau

3 Persawahan4 Penggembalaan ternak5 Tambak

III. Keanekaragaman Hayati DaerahIII.1. Bentang Alam

Bentang alam adalah komponen-komponen ekologis yang mencerminkan tipe dan keterkaitan antara berbagai ekosistem alam dan buatan

1. Kondisi Geofisik Kawasan a. Jenis Tanah

No Jenis Tanah Penyebaran Luas (Ha)

Ketebalan Solum (cm) Keterangan

1. Aluvial Sepanjang pantai Selatan Banyak

Page 8: Kehati Malaka

Kecamatan Malaka Barat, Malaka Tengah dan Kobalima serta Kecamatan Rinhat

44.507 > 90mengandung unsur hara sehingga sangat subur

2. Litosol Tersebar merata pada semua kecamatan 172.718 60 - 90

pH tinggi sehingga tingkat kesuburan rendah dan sedang

3. Mediteran, Renzina dan Litosol

Kecamatan Rinhat, Malaka Timur, Laenmanen,

16.972 30 - 60 Kurang subur

b. Batuan

No Jenis Batuan Penyebaran Luas(Ha)

Ketebalan Solum

(m)Keterangan*

1. Marmer Laenmanen, Malaka Timur,

Merupakan daerah resapan air, batuan ini keras dan kedap air sehingga rawan menimbulkan erosi

2. Batugamping Koral

Laenmanen, Raihat, Jenis batuan ini dapat meresapkan air sehingga potensi erosi berkurang

3. Kalkarenit Malaka Timur, Raihat, Laenmanen

Jenis batuan ini dapat meresapkan air sehingga potensi erosi berkurang

4. Lava Basalt Laenmanen, Malaka Timur

Merupakan daerah resapan air, batuan ini keras dan kedap air sehingga rawan menimbulkan erosi

6. Gypsum Lamaknen, Malaka Timur

Jenis batuan ini dapat meresapkan air sehingga potensi erosi berkurang

7. Batu setengah permata

Malaka Timur, Raihat Jenis batuan ini kedap air sehingga peresapan air berkurang dan rawan terjadi erosi

* Isi keterangan dengan karakteristik penting lainnya dari setiap jenis batuan tersebut (misal : kedalaman lapisan kedap air, rawan/tidak terhadap longsor, dll)

Pada umumnya kemiringan lahan wilayah Kabupaten Malaka didominasi kemiringannya antara 0–15%. Keadaan kemiringan lahan wilayah Kabupaten Malaka akan dikelompokkan menjadi 5 kelas dengan masing-masing lokasi sebagai berikut: Daerah dengan kemiringan lereng 0-8 %, yang merupakan dataran

landai, terdapat di pesisir pantai selatan yakni Kecamatan Wewiku,

Page 9: Kehati Malaka

Malaka Barat, sebagian besar Kecamatan Weliman, Malaka Tengah dan Kobalima.

Daerah kemiringan lereng 8-15%, merupakan daerah datar yang meliputi sebagian Kecamatan Kobalima, Kobalima Timur, kemudian sebagian Kecamatan Malaka Timur, Laenmanen, Kecamatan Rinhat, Malaka Tengah dan Botin Leobele.

Daerah dengan kemiringan lereng 15-30%, yaitu daerah landai atau bergelombang yang meliputi daerah lembah yang terletak diantara pegunungan, terdapat di sebagian besar Kecamatan Sasitamean dan Kecamatan Io Kufeu, kemudian sebagian Kobalima Timur, Malaka Timur, Rinhat dan Botin Leobele.

Daerah dengan kemiringan lereng 30-45%, yaitu daerah yang bergelombang dan berbukit terdapat sedikit di kecamatan Malaka Timur.

Rincian kelerengan wilayah Kabupaten Malaka dapat dilihat pada Tabel (Peta Kelerengan)

Kemiringan Lahan Wilayah Kabupaten Malaka Tahun 2014

Ha %1 0 - 3% 31.074,80 26,77 2 3 - 8% 21.640,61 18,65 3 8 - 15% 38.745,92 33,38 4 15 - 25% 19.596,19 16,88 5 25 - 40% 4.948,44 4,26 6 >40% 57,04 0,05

116.063,00 100,00

No Kemiringan lerengLuas

Total Sumber: Peta Topografi dan Citra Lansat, DEM Kabupatenc. Klimatologi

Kabupaten Malaka pada umumnya termasuk iklim kering, dengan musim penghujan yang relatif pendek, yakni terjadi pada bulan Nopember sampai Maret dan musim kemarau antara bulan April sampai Oktober pada setiap tahunnya. Sesuai kriteria tipe iklim menurut Schmidt-Ferguson (1951), maka wilayah kabupaten Malaka termasuk tipe iklim ”F”

Curah hujan rata-rata per kecamatan sebagai berikut: < 1000 mm/tahun meliputi wilayah Kecamatan Raimanuk, dan sebagian

Kecamatan Kobalima. Antara 1000 – 1500 mm/tahun meliputi wilayah kecamatan Malaka Barat ,

Malaka Tengah, Malaka Timur, Sasitamean, Lamaknen, Raihat dan sebagian kecamatan Kobalima.

Antara 1500 – 2000 mm/tahun meliputi wilayah kecamatan Rinhat.

d. Topografi

Page 10: Kehati Malaka

No Kelas Keteraangan Luas (Ha) Penggunaan Lahan Dominan1. Datar (0-8%) Pertanian, perkebunan, perikanan dan

pemukiman2. Landai (8-15%) Pertanian, perkebunan, peternakan dan

pemukiman3. Bergelombang (15-30%) Pertanian, perkebunan, peternakan,

pertambangan dan pemukiman 4. Agak curam (30-45%) Pertanian, perkebunan, peternakan,

pertambangan, kehutanan dan pemukiman5. Curam (> 45%) Perkebunan dan kehutanan (kawasan yang

harus dilindungi)Peta-peta tematik yang menggambarkan keadaan bentang alam wilayah, antara lain : peta topografi, peta tanah, peta penutupan lahan, peta penggunaan lahan, peta vegetasi, terlampir.

2. Sumberdaya Airb.1. DAS

Tabel 3.6Nama Dan Panjang Sungai di Kabupaten Malaka Tahun 2014

No Kecamatan Nama SungaiPanjang

(km)1 Malaka Barat Benenain

Mota delek100,0015,00

2. Malaka Tengah BaenWedik

30,0010,00

3 Malaka Timur TalimetanMotahoar

8,007,00

4 Kobalima Motabalu 28,00.

Sumber : Penelitian Lapangan

Nama Lokasi, Sumber, dan Debit Mata AirKabupaten Malaka Tahun 2014

Lokasi NamaMata Air

DebetL/dtKecamatan Desa Kpg./Dsn.

1 Sasitamean Asmanlea Loleon 1 Oenoah 1,00        2 Oeboakmatin 0,50        3 Oefatureuk 2,00      Klatun 4 Klatun 7,00

5 Naebone6 Naibone7 Beaneno

2 Weliman Weliman Weliman 8 Weliman 6,60

Page 11: Kehati Malaka

Lokasi NamaMata Air

DebetL/dtKecamatan Desa Kpg./Dsn.

9 Wesei10 Leunklot

3Malaka Tengah Wehali Laran 11 Matankanuan 5,00

        12 Wetiaau 7,0013 Weau 10,00

        14Wemaromak (feto) 3,00

        15Wemaromak (mane) 2,00

    Kamanasa Betun 16 Wetubaki 8,0017 Wehanok

4Malaka Timur Bonibais Baunasa 18 Inkatis 5,00

    Wemeda Babahane 19 Babahane 2,00Numponi 20 Basnaba 2,00

5 KobalimaLakekun Barat Lakekun 21 Wematek 0,50

    Litamali Litamali 22 Wemasu 1 3,00    Rainawe Rainawe 23 Webua 1          24 Webua 2 3,00        25 Weseli 2,50

26 Wemariuk27 Webualaran28 Seli29 Weseli30 Wesalan

31Weheda/wehali

6Botin Leobele 32 Oe Bitee 2,00

7Kobalima Timur 33 Debudila

34 Wenaes35 Wederok36 Weasurahuk37 Wefahi38 Wefuru39 Welakuran40 Weferik41 Abatoan42 Weati43 Weheda44 Sahulu

8 Rinhat 45 Webora

Page 12: Kehati Malaka

Lokasi NamaMata Air

DebetL/dtKecamatan Desa Kpg./Dsn.

46 Biudukfoho Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belu

Nama Waduk /Embung di Kabupaten Malaka Tahun 2014No

Nama Waduk/Embung Irigasi

LokasiKecamatan Desa/Kel/Dusun

1 Embung KusaMalaka Timur Kusa

2 Embung OeniareuMalaka Timur Oeniareu

3 Embung BonanMalaka Timur Bonan

4 Embung Okleo Rinhat Biudukfoho5 Embung Tniumanu Laen Manen Tniumanu

6 Embung HalioanMalaka Tengah Barene

7 Embung Saenama Rinhat Saenama8 Embung Boen Rinhat Boen9 Embung Biris Rinhat Biris

10 Embung FatukbesiMalaka Tengah Kakaniuk

11 Embung Umutnana Sasitamean Umutnana12 Embung Naisau Sasitamean Naisau

13 Embung FatukmetakMalaka Timur Sanleo

14 Embung Meotroy Laenmanen Meotroy15 Embung Bereama Kobalima Babulu Selatan16 Embung Babulu I Kobalima Babulu

17 Embung Alas SelatanKobalima Timur Alas Selatan

Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Belu

b.3. Rawa/GambutNo Nama Lokasi Luas (Ha) Kedalaman (m) Pemanfaatan1 Rawa Malaka Tengah 7022

III.2. Keanekaragaman EkosistemData dan informasi disajikan secara deskriptif, mencakup :a). Tipe-tipe ekosistem yang ada di Kabupaten Malaka terdiri dari ekosistem alam

maupun ekosistem buatan. Ekosistem alam misalnya ekosistem pegunungan meliputi kecamatan Lamaknen, Lamaknen Selatan Ekosistem pesisir pantai meliputi Malaka Tengah, Malaka Barat, Kobalima dan Wewiku.

b). Upaya perlindungan dan pelestarian pada ekosistem pegunungan dan perbukitan dilakukan dengan cara melakukan pembuatan terasering bagi setiap aktivitas pertanian dan menanam tanaman umur panjang sebagai sarana untuk mengurangi erosi dan longsoran tanah. Upaya perlindungan dan pelestarian terhadap

Page 13: Kehati Malaka

ekosistem pantai misalnya memelihara tanaman Bakau yang sudah ada dan menanam untuk memperluas area sehingga dapat berfungsi sebagai tempat pemijahan ikan, udang dan kepiting serta dapat menahan abrasi dan intrusi air laut.

c). Potensi dan manfaat masing-masing ekosistem1. Fungsi dan manfaat dari masing-masing ekosistem baik secara ekologis

maupun ekonomis dijelaskan sebagai berikut : Vegetasi penyusun pada ekosistem pegunungan ini adalah savana yang

dijadikan sebagai padang penggembalaan ternak sapi. Jenis tanaman umur panjang yang terdapat didaerah ini misalnya Eukaliptus. Jenis tanaman Eukaliptus ini terlihat sangat mendominasi pada sepanjang lereng Gunung Lakaan di Wilayah Kecamatan Lamaknen dan sekitarnya sedangkan jenis tanaman semak yang mendomiasi adalah Bunga Putih (Cromonela odunata). Jenis tanaman umur panjang yang dibudidayakam misalnya Jati, Mahoni, Gmelina, Johar, Akasia, Mangga, Jeruk, Kemiri, Jambu Mente dan lain-lain. Jenis tanaman semusim yang mendominasi pada wilayah ini misalnya Bawang, Kacang Tanah, Kentang, Labu Jepang dan sayur-sayuran misalnya Tomat, Sawi, Terong dan lainnya. Walaupun keadaan topografi wilayah ini agak curam sampai curam dengan kemiringan 30 – 45 % dan lebih besar 45%, namun aktivitas pertanian dari warga sekitar tetap dilakukan. Hal positif yang dilakukan dalam rangka memelihara kelestarian ekosistem pegunungan, khusus untuk wilayah pegunungan Lakaan adalah setiap pelaku aktivitas pertanian selalu memperhatikan pola pertanian yang mengikuti kaidah-kaidah konservasi tanah misalnya membuat terasering sebagai bentuk pemanfaatan lahan pertanian pada daerah pegunungan yang berwawasan lingkungan.

Ekosistem perbukitan ini keadaan topografinya adalah landai, bergelombang dan agak curam dengan kemiringan 8 – 45 %. Aktivitas pertanian tetap dilakukan dengan tetap memperhatikan kaidah konservasi tanah. Walaupun pada beberapa wilayah hal ini tidak dilakukan. Kondisi vegetasi penyusun adalah savana dan ditumbuhi dengan berbagai jenis tanaman kehutanan secara alami, misalnya Kabesak, Beringin, Jambu Air, Kapok Hutan, Akasia, Pulai, Ai Katimun, Kayu Putih, Cemara dan Jenis tanaman umur panjang yang dibudidayakan misalnya Jati, Mahoni, Gmelina, Johar, Kemiri, Kelapa, Jambu Mente dan lain-lain. Mengingat ekosistem ini didominasi oleh savana maka pada wilayah ekosistem ini sangat cocok untuk daerah pengembangan peternakan. Hal spesifik yang ada pada ekosistem perbukitan diwilayah Kabupaten Malaka, yaitu pada wilayah kecamatan Malaka Tengah, Kobalima dan Botin Leobele terdapat ekosistem kawasan hutan konservasi Suaka Margasatwa Kateri seluas ± 4.699,32 Ha yang berfungsi sebagai habitat dari beberapa satwa endemik Pulau Timor yang dilindungi misalnya; Kus-kus, Rusa Timor, Sanca Timor, Ayam hutan, Kera Ekor Panjang, Musang, BIawak Timor dan jenis Aves misalnya Burung Nuri, Burung Hantu, Burung Fergam, Burung Koa Kiu serta beberapa jenis satwa yang tidak dilindungi misalnya Babi Hutan dan berbagai jenis Aves.

Ekosistem pesisir pantai khususnya pantai selatan, memiliki keadaan topografi yang datar yaitu 0-8 % sehingga sangat cocok untuk pengembangan daerah pertanian lahan basah dan kering maupun pengembangan potensi perikanan misalnya tambak ikan dan garam. Vegetasi penyusun pada daerah pantai adalah hutan Bakau dengan

Page 14: Kehati Malaka

berbagai jenis/species, padang lamun dan jenis tanaman lainnya yang cocok pada daerah pantai. Pada ekosistem pantai ini terdapat kawasan hutan Cagar Alam Maubesi yang terletak pada Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat dan Kobalima dengan luas ± 8.531,72 Ha yang sebagai habitat dari satwa perairan yang dilidungi yaitu buaya dan beberapa jenis ikan dan udang.

2. Ancaman Faktor-faktor yang mengancam kelestarian ekosistem pegunungan,

perbukitan, pesisir pantai dan ekosistem hutan diantaranya adalah ; kebakaran hutan lahan, perladangan berpindah dengan tidak mengikuti kaidah konservasi tanah, penggembalaan liar, pencurian hasil hutan, perburuhan satwa yang dilindungi maupun tidak dilindungi

Status permasalahan kerusakan ekosistem diantaranya wilayah Ijin Usaha Penambangan Mangaan yang saat ini sedang marak, ada yang berada pada wilayah kawasan hutan lindung yang seharusnya tidak boleh dilakukan penambangan terbuka, namun karena desakan kebutuhan ekonomi maka masyarakat melakukannya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Hal lain misalnya terdapat perladangan didalam kawasan hutan konservasi Suaka Margasatwa Kateri yang dilakukan oleh warga baru eks pengungsi Timor-Timur, dimana diketahui bahwa kawasan hutan kateri/Wemer ini berfungsi sebagai ekosistem dan habitat bagi berbagai jenis satwa endemik khas Pulau Timor yang dilindungi maupun tidak dilindungi. Dengan demikian maka satwa yang berada pada ekosistem hutan Kateri/Wemer ini terancam punah. Demikian juga pada ekosistem pesisir pantai terdapat tanaman Bakau yang ditebang oleh warga masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan bekas tanaman Bakau sebagai tambak ikan.

Dampak yang ditimbulkan secara ekologis dan ekonomis sebagai akibat terjadinya kerusakan terhadap ekosistem adalah :bahwa ekosistem merupakan tatanan kesatuan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yaitu unsur fisik (tanah, air, udara) dan unsur biotik (tumbuhan dan hewan) serta fungsi sosial dan prilaku manusia, yang satu dengan yang lainnya saling ada ketergantungan dan saling mempengaruhi pada lingkungan hidup. Oleh karena itu apabila ekosistem terganggu maka secara ekologis dan ekonomis akan terganggu pula. Contoh ekosistem pegunungan yang terdiri dari air, tanah, udara, hutan, Malakakar, padang rumput, hewan, dan prilaku pola pertanian tradisional tebas bakar, kemudian dialihkan menjadi lahan tambang maka secara ekologis, proses makan memakan atau jaring-jaring makanan pada lingkungan pegunungan tidak terjadi. Banyak tumbuhan akan hilang dan banyak pula hewan yang akan bermigrasi dan mati. Dengan demikian maka biomasa yang dibutuhkan oleh manusia yang berasal dari tumbuhan dan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup berkurang dan bahkan tidak tersedia, maka kualitas hidup manusia akan semakin berkurang. Aspek ekonomis juga ikut terganggu misalnya gunung telah berubah menjadi gundul, semua makluk hidup akan bermigrasi dan mati, tidak terjadi resapan air kedalam tanah karena erosi tinggi, longsoran tanah, banjir pada musim kemarau dan kekeringan pada musim kemarau, maka air menjadi barang ekonomi bukan lagi barang sosial. Akibat dari banjir maka semua infrastruktur misalnya jalan, jembatan banyak yang rusak dan harus diperbaiki.

Page 15: Kehati Malaka

III.3. Keanekaragaman Spesies dan GenetikData dan Informasi yang ditampilkan meliputi :1. Jenis Liar yang Malakam bernilai ekonomi (Malakam diperdagangkan secara

ekonomi pasar)

1.1. Daratan1.1.1. Tumbuhan

No Nama Daerah*) Nama Ilmiah Persebaran Status *Status

Perlindungan**

Habitat Ket***

1 2 3 4 5 6 7 8Jenis Tanaman Tumbuh Secara Alami :

1. Bubur/Ampupu Eucallyptus urophylla Tersebar Berlimpah TL2. Sukaer/Asam Tamarindus indica Tersebar Berlimpah TL3. Ai Dik/Dadap Erythrina ovariafolia Tersebar Berlimpah TL4. Tali akar/Gewang Corypha gebanga Tersebar Berlimpah TL5. Ai Beremetan Diospyros montana Tersebar Berlimpah TL6. Ai Kakaluk Moringga oleifera Tersebar Berlimpah TL7. Ai Lamin8. Ai Nuwen Malaka Tengah Terancam TL9. Ai Sisi Acer laurinum Tersebar Berlimpah TL10. Ai Ten/Fote Tamarindus indica Tersebar Berlimpah TL11. Basakukun12. Berua Garacinia gelebica Tersebar Berlimpah TL13. Bidara Ziziphus mauritinia Tersebar Berlimpah TL14. Dadap Critinia sp Tersebar Berlimpah TL15. Deras Erithena fariagata Tersebar Berlimpah TL16. Dikin Meak Tersebar Berlimpah TL17. Donumea Xylosma amara Tersebar Berlimpah TL18. Feu/Wiu Garuga folribunda deone Tersebar Berlimpah TL19. Foko Dsitylium stelare Tersebar Berlimpah TL20. Fukbada Tersebar Berlimpah TL21. Fulis Tersebar Berlimpah TL22. Hue Eucalyptus platyphylla Tersebar Berlimpah TL23. Jambu Air Eugenia sp Tersebar Berlimpah TL24. Jeunjing Albizia falcataria Tersebar Berlimpah TL25. Johar Cassia siamea Tersebar Berlimpah TL26. Kakasah27. Katimun Timonius timun Tersebar Berlimpah TL28. Kayu Kuning Muraya paniculata Tersebar Berlimpah TL29. Kayu Laru Acasia sp Tersebar Berlimpah TL30. Kayu Putih Eucalyphtus deglupta Tersebar Berlimpah TL31. Kayu Ular Litsca tomontosa Tersebar Berlimpah TL32. Kenfaek Cordia dichotoma Tersebar Berlimpah TL33. Kersen Hutan Gweria exelsa Tersebar Berlimpah TL34. Kesambi Schleichera oleosa Tersebar Berlimpah TL35. Ketapang Terminalia sp Tersebar Berlimpah TL36. Klenok Tersebar Berlimpah TL37. Ksou Tersebar Berlimpah TL38. Kunfatu Celtis wightii Tersebar Berlimpah TL39. Litsusu Writihis calisina Tersebar Berlimpah TL40. Papi Exocarpus latifolius R Tersebar Berlimpah TL41. Pilang Acacia leucophloea willd Tersebar Berlimpah TL42. Pulai Alstonia Scolaris Tersebar Berlimpah TL43. Randu Alas Gossampinus malabrica Tersebar Berlimpah TL

Page 16: Kehati Malaka

44. Segawe Adenanthera mocrosperma Tersebar Berlimpah TL45. Sirkaya Anona squamosa Tersebar Berlimpah TL46. Solada Pterospermum sp Tersebar Berlimpah TL47. Sonokembang Pteroscarpus indicus Tersebar Terancam TL48. Surian Toone sureni merr Tersebar Berlimpah TL49. Tapak Kuda Bauhinia malabarica Tersebar Berlimpah TL50. Trengguli Cassia fistula Tersebar Berlimpah TL51. Gaharu Aquilaris Malaocensis Tersebar Endemik L51. Waru Hibiscus maccophyllus Tersebar Berlimpah TL

1 2 3 4 5 6 7 8Jenis Tanaman Budidaya :

52. Kamelin/Cendana Santalum album Tersebar Terancam L53. Jati Tectona grandis Tersebar Berlimpah TL54. Gmelina Gamelina arborea Tersebar Berlimpah TL55. Jambu Mente Anacardium sp Tersebar Berlimpah TL56. Jeruk Citrus sp Tersebar Berlimpah TL57. Kelapa Coccos nicifera Tersebar Berlimpah TL58. Kemiri Aleurites moluccana Tersebar Berlimpah TL59. Lamtorogung Leucaena Leucocephala Tersebar Berlimpah TL60 Mahoni Swietenia mahagoni Tersebar Berlimpah TL61. Mangga Mangifera indica Tersebar Berlimpah TL62. Mengkudu Morinda citrifolia L Tersebar Terancam TL63. Pinang Arecd catechu Tersebar Berlimpah TL64. Sukun Arthocarpus indicus Tersebar Tidak tahu TL

Keterangan : TL : Tidak dilindungi, L : Dilindungi

1.1.2. Satwa

No. Jenis Satwa / Nama Lokal Nama Ilmiah Status

StatusPerlindun

ganHabitat Ket

I. Jenis Aves

1. Ayam hutan Galus sp Terancam L Tersebar Berbagai jenis satwa ini tersebar pada wilayah Kabupaten Malaka, namun dominasi habitat berada pada kawasan hutan Suaka Margasatwa Kateri yang terdapat di Kecamatan Malaka Tengah, Kobalima, Malaka Timur dan Botinleobele sebagai habitat utama

2. Tekukur Streptopelia chinensis Terancam TL Tersebar3. Perkutut Geopelia striata Terancam TL Tersebar4. Koakiu Phylemon inornatus Terancam L Tersebar5. Merpati hutan Columba livia Terancam TL Tersebar6. Kipas merah Rhypidura euriura Terancam L Tersebar7. Puyuh Turnix sp Terancam TL Tersebar8. Fergam Ducula whartoni Terancam L SM Kateri9. Srigunting Dicrurus maccocersus) Terancam TL SM Kateri10. Elang Laut Haliaeetus leucogaster Terancam L SM Kateri11. Alap-alap Elanus hypoleucus Terancam TL Tersebar12. Walet Colocallia sp Terancam TL SM Kateri13. Kakatua Cacatua sulphurea Punah L SM Kateri14. Nuri Lorius sp Terancam L SM Kateri15. Hantu Tarsius sp Terancam L Tersebar16. Perkici Penisettum sp Terancam L SM Kateri17. Betet Timor Centotema pubescens Terancam TL Tersebar18. Gagak Antreptes malacensis Terancam TL TersebarII. Jenis Mamalia

1. Babi hutan Sus vitatus Terancam TL Tersebar2. Kera ekor panjang Macaca fascisularis Terancam L SM Kateri

Page 17: Kehati Malaka

khusus yang jenis satwa yang dilindungi

3. Kus-kus Phalanger sp Terancam L SM Kateri

4. Rusa Cervus timorensis Terancam L SM Kateri

5. Musang Paradoxurus sp Terancam L SM Kateri

III. Jinis Reptilia

1. Biawak timor Varanus timorensis Terancam L SM Kateri2. Sanca timor Phyton timorensis Terancam L SM Kateri

Sumber : Unit KSDA NTT I, 2000 Keterangan : L = dilindungi, TL = Tidak dilindungi

1.2. Perairan1.2.1. Tumbuhan

No Nama Lokal Nama Ilmiah Persebaran

geografi Status Status Perlindungan Habitat Ket

1. Terumbu karang

Coral Pantai Terancam Dilindungi Laut

2. Padang lamun

Sea grass Pantai Terancam Dilindungi Pantai

3. Rumput Laut

Sea weed Pantai Terancam Dilindungi Laut

4. Bakau, terdiri dari beberapa jenis

Rhysophora sp Pantai

Terancam Tidak dilindungi PantaiBruquiera sp

Soneratia spPterioph detandra

1.2.2. SatwaNo Nama

LokalNama Ilmiah

Persebaran geografi Status Status

Perlindungan Habitat Ket

1 Buaya Crocodillesp Pantai Terancam Dilindungi Pantai2 Penyu Pryonix spp Pantai Pantai

dan Laut

2. Jenis Liar sudah diketahui nilai ekonominya (sudah diperdagangkan secara ekonomi pasar)

2.1. Daratan2.1.1. Tumbuhan

No Nama Lokal Nama Ilmiah Persebaran geografi Status* Status

Perlindungan Habitat Ket

1. Ampupu Eucalyptus Urophyla Tersebar Terancam TL2. Angkai Albizia Chinensis Tersebar Terancam TL3. Papi Exocarpus latifolius R Tersebar Terancam TL4. Pilang Acacia leucophloea willd Tersebar Terancam TL5. Pulai Alstonia Scolaris Tersebar Terancam TL5. Randu Alas Gossampinus malabrica Tersebar Terancam TL3 Segawe Adenanthera mocrosperma Tersebar Terancam TL5 Gaharu Aquilaris Malaocensis Tersebar Terancam TL

2.1.2. SatwaNo Nama Lokal Nama Ilmiah Persebara

n geografi Status* Status Perlindungan Habitat Ket

Page 18: Kehati Malaka

2.2. Perairan2.2.1. Tumbuhan

No NamaLokal

NamaIlmiah

Persebarangeografi

Status * StatusPerlindungan**

Habitat Ket***

2.2.2. SatwaNo Nama

LokalNamaIlmiah

PersebaranGeografi

Status* StatusPerlindungan**

Habitat Ket***

3. Jenis yang sudah dibudidayakan (keanekaragaman, persebaran)3.1.1 Tanaman pangan

No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket1. Padi Orisa sativa asli Tersebar pada seluruh

wilayah Kabupaten Malaka

Lokal, permuliaan2. Jagung Zea mayze asli Lokal, permuliaan3. Ubi Kayu Manihot utylisima asli Lokal3. Ubi Jalar asli Lokal

Kacang Hijau Vigna radiata L asli Lokal4. Kacang Tanah Asli Tersebar pada seluruh

wilayah Kabupaten Malaka kecuali Malaka Barat, Rinhat,Wewiku, Weliman

Lokal

5. Kacang Kedele asli Sasitamean, Laenmanen, Rinhat

Lokal

3.1.2 Perkebunan

No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket1. Kelapa Cocos nucifera asli Tersebar di wilayah Kabupaten

Malaka, dominan Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, Weliman, Wewiku, Rinhat, Sasitamean, Iokufeu

Lokal

2. Kakao Theobroma caccao

asli Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, Weliman, Wewiku, Rinhat, Kobalima, Kobalima Timur

Lokal

Page 19: Kehati Malaka

3. Kopi Kafea sinensis asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka kecuali Malaka Barat dan Wewiku

Lokal

4. Kemiri Aleurites moluccana

asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka kecuali Malaka Barat dan Wewiku. Dominan Rinhat, Iokufeu, Sasitamean, Botinleobele, Malaka Tengah, Malaka Timur, Lamaknen

Lokal

5. Jambu Mente

Anacardium occidentale

asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka kecuali Malaka Barat dan Wewiku

Lokal

6. Pinang Arecd catechu asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka 7. Tembakau Nicotiana

tabaccum Lasli Malaka Barat, Wewiku, Sasitamean,

Botinleobel, IokufeuLokal

3.1.3 Hortikultura ( buah- buahan, tanaman hias, sayur-sayuran dll ) No Jenis Nama Latin Varietas* Persebaran Ket1. Mangga Mangifera indica Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka Lokal,

permuliaan

2 Nangka Artocarpus integra Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka3. Jeruk Citrus sp Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka Lokal4. Pepaya Carica papaya Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka Lokal5. Salak Sasitamean, Botinleobele, Malaka

Tengah, Malaka Barat, Rinhat6. Pisang Musa sapientum sp Asli Tersebar di wilayah Kabupaten7. Alpokat Persea americana mill Asli Malaka Tengah, Malaka Timur,

Rinhat, Sasitamean, Botinleobele, Lokal

8. Sukun Artocarpus altilis Malaka Tengah, Malaka Barat, Sasitamean

9. Nanas Ananas comosus L Asli Kobalima, Kobalima Timur, Sasitamean, Iokufeu

Lokal

10. Srikaya Squamosa sp Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

11. Sirsak Annona muricata L Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

12. Semangka Citrullus vulgaris L Malaka Tengah, Kobalima, Malaka Barat

13. Wortel Daucus carota L Lamaknen, Raihat, Malaka Tengah, Malaka Barat, Malaka Timur

14. Terung Solanum melongena L Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

15. Tomat Solanum lycopersicum Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

16. Kentang Solanum tuberosum Asli Lamakanen, Raihat, Malaka Barat, Malaka Tengah, Kobalima

Lokal

17. Bawang Merah

Allium ascalonium Asli Lamakanen, Raihat, Malaka Barat, Malaka Tengah, Kobalima,

Lokal

18. Bawang Putih

Allium sativum L Asli Lamakanen, Raihat, Malaka Barat, Malaka Tengah, Kobalima,

Lokal

19. Kacang panjang

Vigna sinensia Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

20. Bayam Amaranthus tricolor Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

21. Buncis Phaseolus vulgaris Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

22. Lombok besar

Capsicum annum Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

23. Lombok Rawit

Capsicum frutescens Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

Page 20: Kehati Malaka

24. Sawi Brassica juncea Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

25. Kol Brassica oleracea Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

26. Petsai Brassica chinensis Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

27. Ketimun Cucumis sativus Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

28. Paria Monordica charantia Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

29. Talas Colocasia esculenta L Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

30. Glodok Malaka Timur, Malaka Tengah, Malaka Barat

31. Evergreen Vilicium sp Malaka Timur, Malaka Tengah, Malaka Barat

3.1.4. Pakan Ternak ( rumput gajah,setaria,jungkut pahit, dll)

No Jenis Nama Latin Varietas* Persebaran Ket**1. Rumput gajah2. Rumput Raja3. Lamtoro

* asli/endemik/lainnya** Ket: lokal/permuliaan modern/eksotik

3.1.5. Obat dan Rempah ( kunyit, jahe, lada,tapak doro tempuyung dll )

No Jenis Nama Latin Varietas*

Persebaran Ket**

1. Kunyit Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

2. Jahe Asli Tersebar di wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

3. Lada Asli Lamaknen, Lokal* asli/endemik/lainnya** Ket: lokal/permuliaan modern/eksotik

3.1.6 Industri ( bambu, rotan, kayu putih, cendana dll)

No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket1. Bambu Tali Gigantochaloa apus Asli Tersebar di Kabupaten Malaka Lokal2. Bambu Petung Dendrocalamus

asperAsli Tersebar di Kabupaten Malaka Lokal

3. Bambu Ampel Bambusa vulgaris Asli Tersebar di Kabupaten Malaka Lokal

* asli/endemik/lainnya** Ket: lokal/permuliaan modern/eksotik

3.1.7. Peternakan

No Jenis Nama Latin Varietas* Persebaran Ket**Ternak Besar :

1. Sapi Asli Tersebar 12 Kecamatan

Page 21: Kehati Malaka

2. Kerbau Asli Tersebar 10 Kecamatan, kecuali Malaka Barat, Botinleobele,

3. Kuda Asli Tersebar 12 Kecamatan, Ternak Kecil :

1. Kambing Asli Tersebar 12 Kecamatan2. Babi Asli Tersebar 12 Kecamatan

Unggas :1. Ayam Buras Asli Tersebar 12 Kecamatan2. Itik Asli Tersebar 12 Kecamatan3. Ayam Lokal Asli Tersebar 12 Kecamatan

3.1.8. Kehutanan ( Kayu rotan, lebah madu, sutra, lak dll )No. Jenis Nama Latin Varietas* Persebaran Ket1. Mahoni Swietenia mahagoni Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal2. Jati Tectona grandis Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal3. Asam Tamarindus indica Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal4. Jambu Air Eugenia sp Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal5. Johar Casia siamea Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal6. Gmelina Gmelina arborea Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal7. Cendana Santalum album Asli Tersebar 12 Kecamatan Lokal8.* asli/endemik/lainnya** Ket: lokal/permuliaan modern/eksotik

3.1.9. Perairan Laut ( udang, kepiting, bandeng dll )

No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket**1. Udang Lobster

Pantai Lokal2. Kepiting Bakau Scylla serrata3. Kakap Lates calcalifer

Bandeng Chanas-chanas4. Udang Windu Penaeus monodon

3.1.10. Perairan air tawar ( emas, nila, mujair gurame dll )

No Jenis Nama Latin Varietas Persebaran Ket1. Ikan Emas Cyprinus carpio L Raihat, Malaka Tengah Budidaya2. Mujair Oreuchromis

mossambicusSeluruh Wilayah Kabupaten Malaka

Lokal

3. Nila Oreuchromis niloticus

Malaka Tengah, Rinhat Raihat, Lamaknen

Budidaya

4. Karper Raihat, , Malaka Tengah Budidaya5. Lele Clarias batrachus Seluruh Wilayah

Kabupaten MalakaLokal

7. Tawes Pantius gonionolus

Malaka Tengah, Rinhat Lamaknen

Budidaya

Page 22: Kehati Malaka

4. Pengetahuan Tradisional Kearifan Tradisional merupakan tata nilai tatanan kehidupan sosial- Politik- Budaya- Ekonomi serta lingkungan yang hidup di tengah- tengah masyarakat lokal. Ciri yang melekat dalam kearifan tradisional adalah sifatnya dinamis, berkelanjutan dan dapat diterima oleh komunitasnya. Dalam komunitas masyarakat lokal, kearifan tradisional mewujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan dan juga ketrampilan serta tata nilai dan etika yang mengatur tatanan sosial komunitas yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.

Untuk menggambarkan pengetahuan tradisional di suatu daerah dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a) Nama pengetahuan tradisional : Tara Horakb) Deskripsi pengetahuan tradisional :

Tara Horak adalah bentuk kearifan lokal yang berlaku pada tatanan kelompok masyarakat pedesaan. Secara fisik Tara Horak dapat berupa gantungan daun-daunan sebagai simbol/tanda larangan untuk melestarikan hutan atau larangan melakukan penebangan dan membakar hutan. Tara Horak juga dapat berfungsi sebagai bentuk pengaturan musim panen misalnya daerah yang memiliki potensi Kelapa atau Pinang akan mentaati aturan adat yang telah disepakati bersama. Apabila Malakam waktunya untuk memanen hasil buah Kelapa atau Pinang, maka warga akan mengikuti aturan Tara Horak tersebut. Bagi warga yang melanggar aturan adat Tara Horak maka akan mendapat hukuman berupa denda adat. Denda adat dapat berupa membayar sejumlah uang, menyemblih hewan (Babi/Ayam) dan Sopi sebagai tanda hukuman adat kepada pihak yang melakukan pelanggaran aturan adat Tara Horak

c) Status keberadaan pengetahuan tradisional Tara Horak di Kabupaten Malaka secara hukum adat diakui dan dapat diterima keberadaannya oleh seluruh kelompok masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Sumber Disadur dari Profil Keanekaragaman Hayati dari Badan Lingkungan Hidup Kabuapten Malaka 2010