7/27/2018 17/27/2018 1 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI INOVASI DOSEN DAN MAHASISWA
Bogor, 26 Juli 2018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
Dr. Ir. Jumain Appe, M.SiDirektur Jenderal Penguatan Inovasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
7/27/2018 27/27/2018 2 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
JOKOWI Paparkan Tiga Kunci Keunggulan Daerah
2
…..setidaknya terdapat tiga hal penting yang harus ditanamkan dan dijalankan untuk menjadi yang terdepan dibandingkan lainnya. Tiga hal tersebut ialah inovasi, kreativitas, dan jiwa entrepreneur….
…Presiden Joko Widodo meminta tiap daerah untuk mulai menyiapkan sebuah wadah untuk menumbuhkan tiga kunci utama tersebut….Daerah-daerah harus menyiapkan inkubator-inkubator kecil untuk menyongsong ini…..Daerah juga diminta kesiapannya untuk melakukan reformasi kebijakan secara cepat, salah satunya dalam hal perizinan dan investasi…..
(Membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI 19 Juli 2017)
7/27/2018 37/27/2018 3 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
What is not disseminated & used, is not an innovation (World Bank 2010)
Membawa ke PasarProduk/ProsesInovatif
Menumbuhkan Inovasi Pasar
INNOVATION =
INVENTION*
COMMERCIALIZATION
(Edward Roberts, MIT)
Inovasi (Draft RUU Sisnas Iptek):hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, penerapan dan/atau kerekayasaan yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial
7/27/2018 47/27/2018 4 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Sumber : Menko Perekonomian
INOVASI (TEKNOLOGI DAN NILAI TAMBAH)
7/27/2018 57/27/2018 5 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Inovasi tidak tumbuh tanpa penguasaan IPTEK… dan penguasaan IPTEK tidak tumbuh dalam ruang hampa,akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai perkembangan lainnya
Mengapa Indonesia butuh mendorong penguasaan IPTEK dan inovasi ?bila kita tidak mengikuti perkembangan IPTEK global,
maka dalam kurun waktu tertentu akan tertinggal dari kemajuan dunia dan bahkan dapat terperosok menjadi ‘penonton’
kemajuan IPTEK dunia
INOVASI adalah mesin utama perubahan dunia
7/27/2018 67/27/2018 6 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Penelitian memenuhi syarat hidup perlu diubah menjadi
Penelitian yang memenuhi syarat tumbuh
Kita butuh kebijakan & instrumen kebijakanuntuk mengawal tumbuhnya kwalitas institusi dan
kegiatan penelitian !
Penelitian Penguasaan IPTEK INOVASI
Perubahan apa yang perlu dilakukan ?
7/27/2018 77/27/2018 7 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Tumbuh kembangkan kualitas produk dan SDM !Peningkatan & penerapan
standar produk & sertifikasi tenaga profesional
Kita butuh penyempurnaan kebijakan ‘pro’ penelitiandalam peningkatan kualitas produk & tenaga profesional
kompetitif dan berkesinambungan !
Perubahan apa yang perlu dilakukan ?
Catatan : mekanisasi pertanian, radio-tv, penggunaan bibit, UU keinsinyuran
7/27/2018 87/27/2018 8 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Perubahan apa yang perlu dilakukan ?
Mengawal produk inovasi masuk pasardengan keterlibatan swasta(Public private collaboration)
Kita butuh kebijakan yang fleksibel dalam melibatkanswasta (hand over inovasi ke industri swasta)
7/27/2018 97/27/2018 9 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti
3
4
2
5
1
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan Pendidikan
Tinggi
Meningkatnya Kualitas
kelembagaanIptek dan
Dikti
MeningkatnyaRelevansi, kualitas
dan kuantitas SumberDaya Iptek dan Dikti
MeningkatnyaRelevansi dan
produktivitasRiset dan Pengembangan
MenguatnyaKapasitas
Inovasi
Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia berpendidikan
tinggi, serta kemampuan Iptek dan
inovasi untuk keunggulan daya
saing bangsa
9
7/27/2018 107/27/2018 10 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012
Fungsi (Pasal 4, ayat b)Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma;
Tujuan (Pasal 5, ayat b,c)• Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
• Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
7/27/2018 117/27/2018 11 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
MODEL TRANSFORMASI PERGURUAN TINGGI
7/27/2018 127/27/2018 12 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 12
PETA JALAN Transformasi Perguruan Tinggi
Jangka Panjang(2020-2025)
Jangka Menengah(2018-2019)
Jangka Pendek(2016-2017)
TEACHING UNIVERSITY
Ting
kat I
nteg
rasi
Sis
tem
Inov
asi
2016 20172018 2019
2020
RESEACH UNIVERSITY
ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY
2025
ENTREPRENEURIAL UNIVERSITY • Technology Transfer Office
(TTO) atau Industry and Technology Relations Office (INTRO)
• Mobilisasi SDM Peneliti/Akademisi
• Teaching Industry• One University = One
Innovation• Inkubator Bisnis• Inisiatif bentuk lainnya
• TTO = Technology Transfer Office;• INTRO = Industry and Technology Relations Office;
Diperlukan
1. Pengukuran tingkat pencapaian oleh setiap PT 2. Pengukuran Kinerja PT3. Pengukuran kinerja Akademisi dan SDM PT
7/27/2018 137/27/2018 13 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
Perubahan Paradigma Dikti
Disruption Technology in the era of The 4th Industrial Revolution
Most of the companies use technology for marketing their
products through online system – The Economist, 2017
Indonesia needs to improve the quality of skill workers by mastering
digital technology (Parray, ILO, 2017) More than 55 % of the world
organizations state that the digital talent gap is expanding
(Linkedin,2017)
In order to produce qualified graduates, curriculum needs a new orientation,
due to the 4th IR. The old literacies (reading, writing and math), have to be strengthened as well
as by adding the new literacies, if we would like to produce qualified human
who can thrive in digital era Data Literation The ability to read, to analyze, to use information (Big Data)
in the digital world. Technology Literation The ability to
understand mechanical (system) work, touse the application of technology like
(Coding,Artificial Intelligence, & Engineering Principles). 3. Human
Literation Humanities, Communication and Design
Perubahan Pada Sektor Industri
Perubahan yang harus dilakukan pada DIKTI
7/27/2018 147/27/2018 14 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
IntegrasiPenguatan
Inovasi padaPerguruan
Tinggi
Satu PT Satu Inovasi
Teaching Industry
Inisiatif bentuk lain
Inkubator Bisnis
Mobilitas SDM Litbang
Technology Transfer Office
Sinergitas Program Inovasi dan Optimalisasi Sumber Dayadalam Penguatan Inovasi pada Perguruan Tinggi
7/27/2018 157/27/2018 15 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 15
Secara garis besar definisi filosofis dan penciptaan nilai tambah dari pembelajaran berorientasi industri dapat diuraikan sebagai berikut :
"Pembelajaran berorientasi industri atau teaching industry adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidikan tinggi
melalui kerjasama dengan industri atau dunia usaha, yang mengintegrasikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dan
dinamika perkembangan teknologi dan industri".
Pembelajaran Berorientasi Industri (PBI)
7/27/2018 167/27/2018 16 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 16
TUJUAN Pembelajaran Berorientasi Industri
Tujuan Pembelajaran Berorientasi Industri, antara lain :1. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi untuk dapat
menghasilkan produk litbang dan inovasi ke industri/dunia bisnis nyata;2. Meningkatkan tingkat kinerja industri melalui penggunaan keahlian
penelitian dari sumber daya akademik secara efektif;3. Meningkatkan metode kerja atau daya saing industri dengan
implementasi yang efektif dari teknologi maju dan ide-ide baru yang dihasilkan oleh perguruan tinggi;
4. Membantu lulusan perguruan tinggi dengan pengalaman berkarir untuk industri, dan
5. Memberikan staf akademik keterlibatan lebih luas dan berhubungan secara langsung dengan industri untuk menigkatkan manfaat penelitian dan meningkatkan relevansi pembelajaran.
7/27/2018 177/27/2018 17 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 17
1. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas peserta didik dalam pemahaman dan penguasaan Iptek, yang dilengkapi dengan kemampuan mengimplementasikannya;
2. Berkaitan langsung dengan praktek dunia nyata (real-world), mendukung penyelesaian masalah dan inovasi untuk pengembangan industri dan dunia usaha dalam penciptaan nilai tambah;
3. Terintegrasi dengan pola pengorganisasian dan budaya pada lembaga pendidikan tinggi, sistem pembelajaran, serta praktek pengajaran yang inovatif;
4. Berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan (akademisi, industri/dunia usaha, dan pemerintah) melalui skema kerjasama yang konstruktif, baik dari kepentingan pendidikan, komersil, ekonomi maupun sosio-kultural;
5. Memiliki fokus bidang dan arah pengembangan strategis yang jelas, dan didukung dengan people, process dan infrastructure yang memadai;
PRINSIP Pembelajaran Berorientasi Industri
7/27/2018 187/27/2018 18 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti 18
Transformasi
TRANSFORMASIMenuju Pembelajaran Berorientasi Industri
Pembelajaran Konvensional :1.Strategi pembelajaran yang tidak terintegrasi dengan strategi litbang dan inovasi;2.Hasil litbang dan inovasi tidak terkait dengan kebutuhan industri;3.Struktur, sumberdaya dan budaya berfokus pada “teaching university”;
Pembelajaran Berorientasi Industri :1.Strategi pembelajaran telah mencakup proses pendidikan dan proses litbang dan inovasi;2.Litbang dan inovasi dilakukan integratif, baik dari aspek akademik maupun aspek praktis untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis; 3.Struktur, sumberdaya dan budaya berorientasi pada riset (research uiversity) dan mengarah pada pada “entrepreneurial university”;
7/27/2018 197/27/2018 19 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
(*) Teaching Industry, dikembangkan sesuai target pembangunan bidang/sektor
Teaching
Industry(*)
Pemerintah Republik Indonesia(Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Ristek & Dikti)
Perguruan TinggiLembaga Litbang Industri/Pabrik
Insentif pajak
Pemenuhan kebutuhan
anggaran
market driven,
foresight technology., revenue
SDM ahli, teknologi,
kebutuhan spesifik
order/load
kapasitas
Peran PT/Litbang :1.Memenuhi fixed cost2.Teknologi dan SDM ahli3.Kapasitas produksi/ “fabrication lab”
Nilai Tambah Nasional1. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri2. Peningkatan TKDN (daya saing dan kemandirian industri)3. Pengembangan dan pemenuhan tenaga kerja trampil4. Peningkatan ekspor produk DN
Peran Industri :1.Pemberi order (load)2.Quality control 3.“Bapak angkat”4.Informasi dinamika pasar
Pengadaan pemerintah
Pengadaan pemerintah
7/27/2018 207/27/2018 20 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
INDIKATOR ASPEK TEACHINGNo Indikator
1 Berapa banyak dosen yang terlibat di setiap semester, pada setiap jenjang dan jabatan akademik
2 Berapa banyak mahasiswa yang terlibat dari setiap jenjang (S1, S2 dan S3)
3 Mata kuliah apa saja yang akan menggunakan fasilitas di teachin industr
4 Kompetensi mahasiswa sebagai capaian pembelajaran di teaching industry pada setiap mata kuliah dan pada setiap jenjang pendidikan
5 Kompetensi pendamping (kompetensi relevan terkait kompetensi utama) selama proses pembelajaran di teachingg industry
6 Output : Berapa jumlah lulusan yang dihasilkan yang menggunakan fasilitas di teaching industri (S1, S2 dan S3)
7 Outcome : • jumlah lulusan yang berminat menjadi wirausahawan baru terkait dengan
keahlian dari teaching industry (entepreneuship)• jumlah lulusasn yang dapat bekerja di level nasional maupun internasional • jumlah tenaga kerja terampil (skilled labor) yang dihasilkan (certified)• reputasi peneliti/dosen yang terlibat (sitasi, kenaikan pangkat, publikasi, dll)• Industry yang bermitra dengan teaching industry
7/27/2018 217/27/2018 21 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
TEACHING INDUSTRI IPB
7/27/2018 227/27/2018 22 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
PELAKSANA DAN MITRA KONSORSIUM 2017MITRA KONSORSIUM :
Perguruan Tinggi = 1 , Lemlit = 4 , Industri = 19, RS = 1 , Pemda = 2PELAKSANA :
8 PTNBH
7/27/2018 237/27/2018 23 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
PRODUK INOVASI
Buah Ungulan Bibit SapiSmartphone 4G
Smal Cell BTS
Garam Industri
Motor Listrik Gesit
KatalisInterlock screw implant
DentolaserStem Cell
Aplikasi Sel Punca
Zeta Green
Radar Cuaca
7/27/2018 247/27/2018 24 Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
TERIMAKASIH