kenapa perempuan?
karena internet pada hakekatnya terbukabagi setiap insan manusia untuk memperolehhak asasinya akan informasi, pengetahuan,kebebasan berkumpul dan kebebasanmengungkapkan, tanpa mengalamidiskriminasi maupun rasa terancam
image >> http://todayilearned.co.uk
jadi, kenapa perempuan?
karena dia tidak selalu merasa aman di internet
fakta 2011
119.107 kasus kekerasan terhadap perempuanyang ditangani oleh 395 lembaga layanan perempuan korbankekerasan, baik yang dikelola lembaga negara maupun inisiatif
masyarakat, tersebar di 33 provinsi
Ranah personal mencatat kasus terbanyak, yaitu atau
Dari jumlah ini, atau berupa kekerasan terhadapisteri, dan sebanyak 1.405 adalah kekerasan dalam pacaran
Di ranah publik, ada atau
Di ranah negara, ada atau
bias gender hidup di budaya kita,melahirkan diskriminasi serta kekerasan yang cenderung diabsahkan
internet membuka keleluasaan baru untuk melakukan kekerasan dan kejahatan,semata karena menawarkan "invisibility"
mudah dihakimi mudah dimaklumi
hampir 50%* dari penduduk Indonesia adalah perempuantidak ada satu pun yang luput dari bias gender itu
separuh dari manusia di negeri ini terancam ternihilkan
tata-kelola internet yang melupakan fakta akan kerentanan perempuansebagai pengguna internet adalah tata-kelola internet yang mengabaikan
prinsip kemasyarakatan internet, yakni kesadaran bersamadalam menghormati hak-hak asasi manusia**
*BPS 2011 | ** The Universal Declarat ion of Human Rights + CEDAW
The Internet is about opportunity, empowerment, knowledge and freedom. It has been builton these principles and its future success is dependent upon them. Basic and fundamentalrights underpin these principles and the vision that “The Internet is for everyone”. We whole-heartedly support a more consistent application of these rights and do not support or con-done any activity that restricts or abuses human rights in any context, on the Internet orotherwise. The future of the Internet, and the future of those who will use the Internet, de-pends on our communal effort to ensure these rights are respected. ~ Internet Society
Internet adalah peluang, pemampuan, wawasan dan kemer-dekaan. Internet dibangun di atas prinsip-prinsip ini dan ke-berhasilannya di masa mendatang akan bergantung padaprinsip-prinsip ini. Hak-hak asasi yang mendasar menjadi akardari prinsip-prinsip ini serta juga visi "Internet adalah untuksemua orang". Dengan segenap hati kami mendukung terse-lenggaranya hak-hak ini secara lebih konsisten dan tidak
mendukung atau membiarkan segala kegiatan yang membatasiatau melanggar hak-hak asasi manusia dalam konteks apa pun, diInternet atau di mana pun. Masa depan Internet, dan masa depanmereka yang menggunakan Internet, bergantung pada upayabersama dalam menjamin bahwa hak-hak asasi ini dihormati.
~ Internet Society
"Ketakutan bukanlahkeadaan yang wajar
bagi suatu bangsayang beradab."
~ Aung San Sukyi
menyikapi fakta akan kerentanan perempuan akandiskriminasi dan kekerasan yang lahir dari bias gender,maka pertanyaan yang mendesak bukan lagimengapa perempuan, melainkan:
"jungle law" atau "rule of law"?
"control" atau "awareness"?
"power over" atau "empower to do"?
"censorship" atau "social control"?
"gender-based" atau "gender-neutral"?
dan seterusnya
karena kita punya masalah — masalah yang diciptakan oleh bias gender kita
Jaringan Perempuan dan Hak Internet (JAPRI)k
sepenuhnya menjunjung tinggipendekatan multistakeholders dalam tata-kelola internet
yang melibatkan segala jajaran Pemerintah dan masyarakat sipil dalammembangun masyarakat internet yang menghormati hak-hak asasi manusia,
sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Dasar Pasal 28,Universal Declaration of Human Rights dan Convention Eliminating
All Forms of Discrimination Against Womenk
sepenuhnya siap untuk mengambil bagian dalamperumusan kebijakan-kebijakan tata-kelola internet yang
berbasis bukti nyata (evidence-based policies) dengan mengacu padapengalaman dan data yang terhimpun dari kedekatan kami dengan
isu-isu kekerasan terhadap perempuan di Indonesiak
sepenuhnya mendukung program-program yangbertujuan memudahkan perempuan Indonesia mengakses dan memahami
internet beserta teknologi-teknologi yang terkait agar mampu mandiridalam menciptakan ruang-ruang di internet untuk menikmati penuh
hak-hak asasi manusianya secara leluasa dan aman
tanpa menyertakan isu gender dalam wacana ICT, kita hanya berkhayal semua baik-baik saja
terima kasih…..yuk, kita hadapi bersama kenyataan.
Jaringan Perempuan dan Hak Internet (JAPRI)
PO Box 8045 JKSTB 12080
Recommended