9STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
Guna meningkatkan kinerja Badan Litbang Kehutanan dalam menghasilkan produk-produk litbang yang utuh, tepat guna dan
tepat sasaran, Badan Litbang Kehutanan menetapkan 9 (sembilan) Program Litbang Kehutanan yang dijabarkan ke dalam 25 (dua
puluh lima) Rencana Penelitian Integratif (RPI). Kebijakan yang ditempuh dalam pelaksanaan program litbang kehutanan
tersebut adalah menetapkan sistem litbang terpadu/terintegrasi. Dalam sistem ini suatu topik penelitian dan pengembangan
dikerjakan secara inter disiplin dan lintas unit kerja yang dikoordinir oleh koordinator penelitian.
Jumlah kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan disajikan pada Tabel 2.1, sedangkan rekapitulasi jumlah
kegiatan penelitian dan pengembangan disajikan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Jumlah kegiatan penelitian tahun 2010
No.Program Litbang
KehutananRPI
Jumlah
LuaranUnit Kerja
Jumlah Kegiatan
Penelitian 2010
1. Lansekap 1. Manajemen Lansekap berbasis DAS 2 Puspijak 1
2 Puspijak 12. Pengembangan Hutan Kota/Lansekap
Perkotaan BPK Ciamis 1
2 Hutan Alam 4 Puskonser 53. Pengelolaan Hutan Alam Produksi
Lahan kering BP2D Samarinda 3
BPK Banjarbaru 1
BPK Manokwari 1
4. Pengelolaan Hutan Mangrove 5 BPK Makassar 3
BPTP Samboja 2
BPK Aek Nauli 1
BPK Kupang 1
BPK Banjarbaru 1
Puskonser 3
5. Pengelolaan Hutan Rawa Gambut 7 Puskonser 3
BPK Banjarbaru 1
3. Hutan Tanaman 8 BPHPS Kuok 186. Pengelolaan Hutan Tanaman KayuPertukangan BPTP Bogor 4
B2PBPTH Yogyakarta 8
BP2D Samarinda 3
BPK Ciamis 6
BPK Manokwari 1
BPK Palembang 21
10 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No.Program Litbang
KehutananRPI
Jumlah
LuaranUnit Kerja
Jumlah Kegiatan
Penelitian 2010
8 Pusprohut 37. Pengelolaan Hutan Tanaman
Penghasil Kayu Pulp B2PBPTH Yogyakarta 5
BPTP Bogor 3
4 Pusprohut 28. Pengelolaan Hutan
Tanaman Kayu Energi B2PBPTH Yogyakarta 1
BPTP Bogor 3
BPK Ciamis 1
5 B2PBPTH Yogyakarta 19. Pemuliaan Tanaman
Hutan BP2D Samarinda 1
BPK Ciamis 2
BPK Banjarbaru 1
BPTP Bogor 2
4. Biodiversitas 5 BPK Manado 210. Konservasi Flora, Fauna dan Mikro -
organisme BPK Makassar 4
BPK Manokwari 4
BPTP Samboja 6
BPK Aek Nauli 2
BPK Kupang 6
Puskonser 8
BP2D Samarinda 1
B2PBPTH Yogyakarta 1
3 BPK Manado 111. Model Pengelolaan Kawasan
Konservasi berbasis Ekosistem BPK Makassar 4
BPK Manokwari 1
BPTP Samboja 3
BPK Aek Nauli 3
Puskonser 4
BPK Kupang 1
5. HHBK 12. Pengelolaan HHBK FEM 5 BP2D Samarinda 2
BPK Mataram 9
BPK Manokwari 3
Pusprohut 6
BPTP Bogor 3
11STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No.Program Litbang
KehutananRPI
Jumlah
LuaranUnit Kerja
Jumlah Kegiatan
Penelitian 2010
BPK Ciamis 4
BPK Aek Nauli 1
BPK Palembang 1
B2BPTH Yogyakarta 1
BPK Makassar 1
13. Pengelolaan HHBK Non -FEM 6 BPK Banjarbaru 2
BPK Mataram 7
B2PBPTH Yogyakarta 1
BPK Kupang 1
6. DAS 6 BPK Makassar 414. Sistem Pengelolaan DAS Hulu, Lintas
Kabupaten, Lintas Provinsi BPK Solo 9
BPK Aek Nauli 1
Puskonser 4
BPK Banjarbaru 11
BPK Manado 1
3 BPK Manado 115. Pengelolaan Sumberdaya Lahan danAir Pendukung Pengelolaan DAS BPK Makassar 1
BP2D Samarinda 1
BPK Solo 7
BPK Manokwari 1
BPTP Samboja 2
BPK Kupang 1
7. Perubahan Iklim 2 Puspijak 216. Ekonomi dan Kebijakan Pengurangan
Emisi dari Deforestasi dan Degradasi BPHPS Kuok 1
3 Puspijak 117. Pengembangan Perhitungan Emisi
GRK Kehutanan (Inventory) BP2D Samarinda 1
BPK Manokwari 1
BPK Kupang 1
4 BPK Solo 1
Puspijak 2
18. Adaptasi Bio-ekologi dan Sosial
Ekonomi Budaya Terhadap
Perubahan IklimBPHPS Kuok 1
BPK Manokwari 1
12 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
8. 19. Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu 3 Pustekolah 6
BPK Makassar 1
Pengolahan Hasil
Hutan
BP2D Samarinda 1
20. Keteknikan dan Pemanenan Hasil
Hutan
3 Pustekolah 5
21. Pengolahan Hasil Hutan Kayu 4 Pustekolah 10
22. Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu 4 Pustekolah 12
3 Pustekolah 623. Perekayasaan Alat dan Substitusi
Bahan Pembantu BPK Mataram 1
9. 24. Penguatan Tata Kelola Kehutanan 4 Puspijak 3Kebijakan
Kehutanan BPK Manokwari 2
25. Penguatan Tata Kelola Industri dan
Perdagangan Hasil Hutan
3 Puspijak 2
No.Program Litbang
KehutananRPI
Jumlah
LuaranUnit Kerja
Jumlah Kegiatan
Penelitian 2010
13STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
Tabel 2.2. Rekapitulasi jumlah kegiatan penelitian tahun 2010
No. Unit KerjaJumlah Kegiatan Penelitian
Tahun 2010
1. Puskonser 27
2. Puspijak 12
3. Pusprohut 11
4. Pustekolah 39
5. B2P Dipterokarpa 13
6. B2P BPTH Yogyakarta 18
7. BPK Aek Nauli 8
8. BPK Banjarbaru 17
9. BPTP Bogor 15
10. BPK Ciamis 14
11. BPHP Serat Kuok 20
12. BPK Kupang 11
13. BPK Makassar 18
14. BPK Manado 5
15. BPK Manokwari 15
16. BPK Mataram 17
17. BPK Palembang 22
18. BPTP Samboja 13
19. BPK Solo 17
Jumlah Kegiatan Penelitian 312
14 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
Tabel 2.3. Hasil penelitian tahun 2010 yang menghasilkan output informasi ilmiah, paket IPTEK dan bahan
kebijakan
No. Unit Kerja Jumlah Topik
1. Penyusunan teknik klasifikasi tipologi dan sebaran hutan.
2. Deforestasi (pengembangan kelapa sawit) hutan rawa gambut dalam
upaya realisasi penurunan emisi GRK
3. Kelembagaan pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif
4. Fenologi jenis-jenis rawa gambut: untuk rehabilitasi, budidaya dan
konservasi
5. Sosial dan finansial dengan model kemitraansilvofishery
6. Jenis-jenis tanaman mangrove yang potensial sebagai sumber pangan,
obat dan energi.
7. Jenis- jenis mangrove yang paling baik dalam menyerap polutan yang
dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga
8. Tata niaga (rantai pemasaran dan tingkat efisiensi pemasaran) produk
perlebahan
9. Kualitas (warna telur) dan kuantitas telur, ulat dan kokon dari
beberapa bibit baru ulat sutera unggul yang akan ditetapkan sebagaibibit komersil alternatif.
10. Kriteria dan indikator untuk evaluasi biofisik, tata air dan pemanfaatan
lahan dalam rehabilitasi lahan pantai.
11. Data dan informasi tentang keanekaragaman jenis, potensi dan
sebaran alami, regenerasi dan kondisi lingkungan tempat tumbuh
jenis-jenis pohon hutan berkhasiat obat yang ada di Indonesia.
12. Keanekaragaman hayati mikroba pendegradasi senyawa-senyawa
lignin, selulosa dan di hutan tropis Indonesia (untukhemiselulosa
kawasan Jawa dan Bali, d ipilih lokasi di kawasan Taman Nasional)
13. Habitat dan populasi jenis pohon terancam punah pada kawasan hutan
alam
1. Puskonser 18 Informasi ilmiah
14. Keanekaragaman genetik pada populasi banteng dan jarak genetik
atau hubungan kekerabatan populasi banteng pada beberapa habitat didalam kawasan konservasi in-situ dan kawasan konservasi ex-situ
15STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
15. Penetapan kriteria dan indikator pengelolaan kawasan konservasi
16. Bioekologi banteng yang meliputi potensi lingkungan habitat dan
populasi serta informasi tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Meru Betiri dan aspek
kelembagaan.
17. Jenis dan jumlah pakan yang diberikan, ukuran morfologis, perilaku,
dan keragaman genetik sebagai dasar untuk menentukan model
pengelolaan secara in-situ dan model penangkaran yang
dikembangkan secara ex-situ
18. Mengetahui kualitas pertumbuhan beberapa tanaman uji coba denganmenggunakan media dan pupuk kandang dengan perbandingantailing
1:1 (v/v)
1. Teknik rehabilitasi hutan bekas tebangan yang telah rusak di hutan
alam lahan kering/daratan
2. Teknik pembinaan intensif hutan bekas tebangan yang efektif dan
efisien di hutan alam lahan kering
3. Teknik produksi dan diversifikasi produk perlebahan
4. Teknik pengendalian hama tanaman penghasil Gaharu
5. Teknik induksi dan produksi gaharu kualitas prima
6. Model rehabilitasi lahan untuk konservasi tanah dan air dengan
pendekatan partisipasi masyarakat dalam bentuk demplot.
7. Teknik perbaikan kualitas tanah bekas tambang timah dengan
menerapkan penambahan bahan organik, tanah bertekstur liat dan
kapur serta pemakaian jenis tanaman bermikoriza dalam rangkamembantu meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk rehabilitasi
lahan bekas tambang timah.
8 Paket iptek
8. Pola-pola pengelolaan lahan yang dapat memberikan tata air optimal
1. Sistem Silvikultur TPTJ terhadap kelestarian produksi di hutan alam
lahan kering
2. Formulasi dinamika pertumbuhan tegakan di hutan alam lahan kering
3 Bahan rekomendasi
kebijakan
3. Rekomendasi restorasi di setiap tapak terdegradasi sesuai dengan
kondisi biofisik dan peruntukannya
16 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
1. Orientasi makro kebijakan social forestry ; model sosial budaya, aspek
kelembagaan dan ekonomi social forestry; rantai pasar produk social
forestry; dan kualitas kayu produk social forestry
2. Mekanisme insentif dan pendanaan yang memungkinkan harapan para
pihak di tingkat nasional dan sub nasional, serta kapabilitas dan
akuntabilitas pemerintah, swasta dan masyarakat.
3. Tantangan dalam implementasi mekanisme REDD+ khususnya aplikasi
MRV di semua tingkat pelaksanaan.
4. Cadangan karbon pada berbagai tipe hutan dan ekosistem di Indonesia
5 informasi ilmiah
5. Prinsip MRV dan penghitungan emisi menggunakan guideline IPCC
2006
1. Penguatan Tata Kelola Industri dan Perdagangan Hasil Hutan
2. Pengembangan Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca
2. Puspijak
3 Bahan rekomendasikebijakan
3. Ekonomi dan Kebijakan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan
Degradasi
1. Persyaratan tumbuh 2 jenis alternatif (kayu Bawang, Bambang Lanang)
2. Kondisi ekologis biodiversitas flora dan makrofauna hutan tanamanjenis jelutung ( Dyera polyphylla) pada beberapa kelompok hutan
tanaman.
3. Kondisi ekologis biodiversitas flora dan makrofauna hutan tanaman
jenis jelutung (Dyera polyphylla) pada beberapa kelompok hutan
tanaman dan faktor-faktor lingkungannya.
4. Sosek Analisis Pembangunan Hutan Tanaman Penghasil Kayu
Pertukangan; Tembesu, bambang lanang, dan gelam.
5. Kelayakan investasi pembangunan HR jenis Sengon
6. Kelayakan investasi pembangunan HR jenis Jelutung
7. Kelayakan investasi pembangunan HR jenis Meranti Merah
8. Kelayakan investasi pembangunan HR jenis Sengon
9. Kelayakan investasi pembangunan HR jenis Jelutung
3. Pusprohut 1. 25 Informasi ilmiah
10. Kelayakan investasi pembangunan HR jenis Meranti Merah
17STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
11. Hama tanaman Gelam dan Tembesu
12. Penyakit tanaman Gelam dan Tembesu
13. Potensi sebaran dan persyaratan tempat tumbuh 7 jenis tanaman
alternatif di wilayah Sumatera Barat di lahan mineral dan gambut.
14. Peta sebaran jenis Jabon, Binuang, Sesensok, Mahang Putih, Sekubung,
Gerunggang dan Terentang untuk Wilayah Sumatera Barat
15. Kriteria buah masak fisiologis untuk jenis Mahang, Skubung dan
Terentang.
16. Hama dan penyakit selama pengolahan dan penyimpanan benih
Mahang dan Terentang yang berpengaruh terhadap viabilitas benih dan
vigor bibit.
17. Berbagai jenis penyakit pada hutan tanaman jabon 3 tahun (gejala
serangan, tanda serangan, persentase serangan, epidemiologi)
18. Besaran hidrologis (debit, erosi sedimentasi, infiltrasi, intersepsi,
evapotranspirasi dan kualitas air) hutan tanaman E. pellita umur 4
tahun
19. Biodiversitas fauna dan flora/tumbuhan bawah hutan tanaman E.
pellita
20. Luas optimum 1 unit manajemen hutan rakyat monokultur jenis A.
mangium di lahan mineral
21. Informasi kelembagaan (stakeholder) yang mendukung pengembangan
hutan rakyat penghasil bahan baku pulp wilayah Riau.
22. Informasi persyaratan tempat tumbuh, pertumbuhan dan hasil kayu
energi
23. Potensi, sebaran tegakan jenis HHBK FEM andalan setempat (Kratom)
24. Pengelolaan kearifan lokal jenis HHBK FEM andalan setempat (Songga
dan Keruing)
25. Informasi jenis HHBK FEM prioritas (rotan Jernang)
1. Teknik pengendalian gulma
2. Teknik perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif mahangdan Skubung
6 Paket iptek
3. Teknik agroforestry di HTI penghasil pulp
18 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
4. Teknik produksi benih/bibit kayu energi berkualitas
5. Teknik dan pola tanam 2 (dua) jenis kayu bakar
6. IPTEK budidaya yang tepat guna untuk peningkatan produksi HHBK
jenis prioritas
1. Analisis kebijakan pengelolaan hutan tanaman penghasil kayu
pertukangan
2. Analisis kebijakan pengelolaan HR penghasil kayu pertukangan
3 Bahan rekomendasi
kebijakan
3. Analisis kebijakan pengelolaan HTI penghasil kayu pulp
1. Sifat dasar dan kegunaan kayu potensial Jawa
2. Sifat dasar dan kegunaan kayu Dipterocarpaceae
3. Sifat dasar beberapa jenis kayu potensial Sulawesi
4. Sifat dasar beberapa jenis kayu potensial Sumatera
5. Sifat dan kegunaan jenis rotan yang kurang dikenal (sifat dan
kegunaan jenis Rotan yang belum dimanfaatkan)
6. Sifat dasar dan kegunaan beberapa jenis Bambu
7. Pemanenan hutan tanaman berdampak minimal terhadap lingkungan
di hutan lahan basah
8. Indeks pemanenan hutan berdampak minimal terhadap lingkungan
9. Ujicoba dan analisis efisiensi di hutan produksi alamwhole tree logging
10. Teknik pemanenan bambu berdampak minimal terhadap kerusakanpermudaan
11. Kajian ekologis, sosial dan ekonomi penggunaan peralatan pemanenan
hutan lahan kering
12. Teknologi pembuatan papan lamina dari bilah broti dan balok girder
untuk produk kayu pertukangan
13. Teknologi pembuatan rumah kayu tahan gempa sistem knockdown
14. Efisiensi pengolahan kayu tanaman cepat tumbuh melalui penerapan
bagan pengeringan berdasarkan sifat dan kualitas kayu
4. Pustekolah 33 Informasi ilmiah
15. Peningkatan teknologi pemanfaatan kayu jenis andalan setempat
prioritas nasional untuk produk kayu bangunan
19STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
16. Uji coba produksi pulp dan kertas dari jenis-jenis pohon alternatif.
17. Pengembangan produk bambu komposit untuk bahan meubel dan
bangunan
18. Teknik produksi resorsinol alami untuk bahan perekat produk kayu
komposit.
19. Teknologi reduksi emisi formaldehida produk panel kayu secara non
kimiawi.
20. Kajian dan penyusunan standar nasional produk kayu pertukangan
21. Kajian implementasi dan harmonisasi standar produk perkayuan
untuk meningkatkan mutu dan efisiensi.
22. Teknik pengolahan dan pemanfaatan getah Jenang
23. Ekstraksi dan identifikasi senyawa aktif Kilemo
24. Separasi komposisi beberapa kualitas Gaharu dalam rangka standarisasi
mutunya
25. Teknologi produksi dan diversifikasi produk Nilam.
26. Teknik produksi jamur ragi untuk pembuatan bioetanol dari sagu
27. Uji fotokimia dan antioksidan jenis bahan baku obat dari pohon yangkurang dikenal.
28. Teknologi pengolahan bahan bakar nabati berbasis selulosa dan
hemiselulosa
29. Teknologi pengolahan limbah tanaman bahan bakar nabati dan
prosesnya untuk berbagai komoditi.
30. Teknologi pengolahan arang dan turunannya untuk energi dan carbon
store
31. Teknik pembuatan karbon kemurnian tinggi sebagai bahan baku nano
carbon
32. Teknologi produksi wood pellet dari jenis-jenis pohon alternatif
33. Peningkatan pemanfaatan getah Damar Mata Kucing dalam industri
minuman
20 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
1. Rekayas a alat bantu pemanenan kayu dan non-kayu (alat bantu
ekstraksi kayu di daerah curam)
2. Rekayasa alat kupas kayu dan meja gergaji mobil untuk meningkatkan
pemanfaatan kayu berdiameter kecil.
3. Rekayasa alat penghasil biodiesel
4. Penyempurnaan alat steaming pengeringan kayu (lanjutan)
5. Rancangan sistem identifikasi kayu secara otomatis
6 Paket iptek
6. Rekayasa formulasi bahan pengawet dan stabilisasi dimensi kayu dan
bambu
1. Strategi pemuliaan nyamplung untuk bahan baku biofuel
2. Strategi konservasi sumber daya genetik dan pemuliaan jenis-jenis
Shorea penghasil Tengkawang
3. Sebaran alam Tengkawang di Kalimantan untuk konservasi sumber
daya genetik dan populasi pemuliaan
1. Teknik kultur jaringan Toona s ureni dan T. sinensis dengan metodeembryogenesis somatic pada tahap induksi halus
2. Teknik persilangan terkendali jenis Acacia spp serta penanda
morfologis tanaman Acacia hibrida
5. B2P BPTH Yogyakarta 3 Informasi ilmiah
3 Paket Iptek
3. Teknik somatic embryogenesis untuk jenis Acacia mangium dan
Eucalyptus pellita pada tahap induksi halus.
6. B2P Dipterokarpa 1 Bahan rekomendasi
kebijakan
Multisistem silvikultur
1. Ujicoba penanaman mangrove pada areal terabrasi dan pulau-pulau
terabrasi
2. Teknologi konservasi jenis strain Kerinci diex-situ Pinus merkusii
Taman Nasional Kerinci Seblat
3. Teknologi konservasi Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles,
1821) pada kawasan hutan di Sumatera Utara
4. Kajian potensi jasa lingkungan di Taman Nasional Batang Gadis,
Provinsi Sumatera Utara
7. BPK Aek Nauli 8 Informasi Ilmiah
5. Valuasi ekonomi sumber daya air di Taman Nasional Batang Gadis,
Sumatera Utara
21STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
6. Kajian komponen biotik berbagai ekosistem dalam optimalisasi
pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Batang Gadis
7. Teknologi budidaya jenis Kilemo (Litsea cubeba Pers) ( teknik
pemeliharaan, inventarisasi sebaran dan karakteristik tempat tumbuh
serta pendugaan potensi biomassa)
8. Aplikasi SISKARDAS dalam perencanaan di DTA Danau Toba
1. Keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove
2. Uji tapak bagi tanaman Toona sureni dan Toona sinensis di Kalimantan
3. Pengaruh ruang tumbuh terhadap respon pertumbuhan dan
perkembangan tanaman Meranti Merah di Kalimantan
4. Respon tanaman jenis Jelutung Rawa dan Meranti Rawa terhadap
kondisi tempat tumbuh
5. Studi nutrisi tanaman Meranti Rawa dan Jelutung Rawa
6. Identifikasi jenis -jenis hama dan penyakit pada Meranti Merah
7. Teknik pengendalian gulma dan kebakaran hutan tanaman penghasilkayu pertukangan (identifikasi strategi kunci pencegahan kebakaran
hutan rawa gambut Kalimantan Tengah)
8. Studi pertumbuhan dan hasil ( growth and yield ) hutan tanaman
penghasil kayu pertukangan (model pertumbuhan dan hasil hutan
tanaman penghasil kayu pertukangan)
9. Kajian dampak penanaman jenis penghasil kayu pertukangan terhadap
biodiversitas flora dan fauna serta jenis invasif
10. Pola agroforestry di Hutan Rakyat penghasil kayu pertukangan
11 informasi ilmiah
11. Eksplorasi tumbuhan hutan berkhasiat obat di Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah
1. Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove
2. Uji tapak bagi tanam an Toona sureni dan Toona sinensis di Kalimantan
3. Pengaruh ruang tumbuh terhadap respon pertumbuhan dan
perkembangan tanaman Meranti Merah di Kalimantan
8. BPK Banjarbaru
4 Paket iptek
4. Respon tanaman jenis Jelutung Rawa dan Meranti Rawa terhadapkondisi tempat tumbuh
22 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
1. Strategi pengembangan forum masyarakat (formas) dalam
pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif
2. Analisis ekonomi dan kelayakan finansial pembangunan hutan
tanaman penghasil kayu pertukangan
3. Analisis efektivitas implementasi kebijakan HTR di Kalimantan Selatan
4. Model pengelolaan kawasan konservasi berbasis ekosistem integrasi
penggunaan lahan lokal dalam pengelolaan kolaboratif pada kawasan
lindung
5 Bahan rekomendasi
kebijakan
5. Persepsi dan motivasi masyarakat lokal terhadap penanaman pohon
dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat di Kalimantan
1. Teknik penanganan benih tanaman hutan penghasil kayu pertukangan
jenis Gelam (Melaleuca leucadendron), Tembesu (Fagraea fragrans)Roxb) dan kayu Bawang ( Protium javanicum ).
2. Kajian ekologi dan biologi benih dan bibit tanaman hutan penghasil
kayu pertukangan jenis Jelutung Rawa ( Dyera lowii), Gelam (Melaleuca
leucadendron ) dan Suren (Toona sinensis ).
3. Teknik peningkatan produksi benih tanaman hutan penghasil kayu
pertukangan jenis Jelutung Rawa (Dyera lowii), Gelam (Melaleuca
leucadendron ), dan Suren (Toona sinensis).
4. Teknik penanganan benih tanaman hutan penghasil kayu pulp jenis
Terentang ( Campnosperma coriaceum ) dan Mahang (Macaranga
hypoleuca).
5. Teknik peningkatan produksi benih tanaman hutan penghasil kayu
pulp jenis Mahang (Macaranga hypoleuca ), Skubung (Macarangagigantea) dan Terentang (Camnosperma coriaceum ).
6. Teknik perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif tanaman
hutan penghasil kayu pulp jenis Mahang ( ),Macaranga hypoleuca
Skubung (Macaranga gigantea ) danTerentang ( Camnosperma
coriaceum).
9. BPTP Bogor 16 Informasi ilmiah
7. Fenologi dan teknik pemanenan benih tanaman hutan penghasil kayu
energi jenis Weru (Albizia procera ) dan Pilang ( Acacia leucophloa)
23STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
8. Metode seleksi dan pendugaan umur simpan benih tanaman hutan
penghasil kayu energi jenis Weru ( Albizia procera) dan Pilang ( Acacia
leucophloa).
9. Teknik pembibitan generatif dan vegetatif tanaman hutan penghasil
kayu energi jenis Weru (Albizia procera ) dan Pilang ( Acacia
leucophloa).
10. Penanganan benih hasil pemuliaan tanaman hutan jenis Mangium
(Acacia mangium Wild).
11. Kuantifikasi produksi buah tanaman hutan jenis Ganitri (Elaeocarpus
ganitri) dan Kilemo (Litsea cubeba).
12. Teknik perbanyakan generatif tanaman hutan jenis Ganitri(Elaeocarpus ganitrus ) dan Kilemo (Litsea cubeba)
13. Fenologi tanaman hutan jenis Ganitri ( Elaeocarpus ganitru ) dan
Kilemo (Litsea cubeba).
14. Teknologi produksi benih dan bibit tanaman Kranji/Mabai (Pongamia
Pinnata Merril) sebagai sumber energi baru terbarukan (KNRT)
15. Teknologi penanganan benih Lontar (Borassus sp.) untuk menunjang
program ketahanan pangan dan sumber energi baru-terbarukan
16. Potensi produksi, teknologi penanganan benih dan standardisasi
metode pengujian mutu benih Kepuh ( Sterculia foetida Linn.) sebagai
sumber energi terbarukan
1 Paket iptek IPTEK Budidaya yang tepat guna untuk peningkatan produksi HHBK jenis
prioritas
1. Peran faktor demografi dalam hubungannya dengan pengembanganhutan kota di Kota Bandung
2. Teknik manipulasi lingkungan jenis unggulan dan alternatif penghasil
kayu pertukangan tahun 2010.
3. Studi pertumbuhan dan hasil hutan tanaman penghasil kayu
pertukangan
4. Dampak penanaman jenis penghasil kayu pertukangan terhadap tata
dan kualitas air
10. BPK Ciamis 18 Informasi ilmiah
5. Pola di hutan rakyat penghasil kayu pertukanganagroforestry
24 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
6. Analisis pengelolaan hutan rakyat penghasil kayu pertukangan
7. Analisis ekonomi dan finansial pembangunan hutan tanaman
penghasil kayu pertukangan
8. Teknik dan pola tanam, serta pemeliharaan untuk peningkatan
produktivitas dan kualitas kayu energi
9. Populasi pemuliaan untuk kayu pertukangan daur pendek : pemuliaan
resistensi karat tumor pada Sengon
10. Pemuliaan untuk kayu energi jenis Acacia dan Kaliandra
11. Kuantifikasi produksi buah jenis-jenis Nyamplung, Ganitri dan Mimba
12. Teknik Budidaya dan Pemanfaatan Ganitri ( Elaeocarpus ganitrus
Roxb.)
13. Silvikultur intensif Nyamplung (Calophylum inophylum)
14. Analisis finansial Nyamplung (Calophylum inophylum)
15. Teknik penanaman dan pola tanam Nyamplung ( Calophylum
inophylum) pada lahan pantai
16. Penyusunan pita volume pohon Sengon (Paraserienthes falcataria)untuk Hutan Rakyat
17. Optimalisasi pemanfaatan lahan bawah tegakan hutan rakyat
18. Identifikasi sebaran populasi dan potensi lahan jenis manglid untukmendukung pengembangan sumber benih dan hutan rakyat di WilayahPriangan Timur
1. Pertumbuhan dan produktivitas jabon di HTI-pulp (lanjutan pada plotjabon yang dibangun 2007).
2. Kondisi mikroklimat dan edafis di plot penelitian
3. Model penduga biomassa pulp E. Pelita .
4. Pemangkasan cabang untuk mengurangi kerubuhan pohon pada HTI
jenis A.crassicarpa di lahan gambut rotasi-3.
5. Model penduga kualitas tempat tumbuh hutan tanaman jenisEucalyptus pellita klon Wk 16 di Jambi
11. BPHPS Kuok 18 Informasi ilmiah
6. Potensi, persyaratan tumbuh, sifat kayu, dan peta sebaran 7 jenisalternatif penghasil kayu pulp untuk wilayah Sumatera Barat.
25STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
7. Pertumbuhan ( growth) dan hasil (yield) jenis tanaman penghasil kayupulp.
8. Kesuburan tanah dan siklus hara di lahan hutan tanaman
9. Lingkungan tata dan kualitas air dari pembangunan hutan tanaman
jenis E. pellita
10. Luas optimum usaha hutan rakyat pada berbagai tingkat skala usaha
(besar, menengah dan kecil) dan efisiensi ekonomiknya .
11. Harga pokok produksi kayu pulp untuk mendukung pembentukan
harga yang wajar pada pasar kayu pulp
12 Berbagai jenis penyakit dan gulma pada tegakan Jabon ( . )A cadambadan mendapatkan informasi mengenai intensitas serangan penyakit
tertentu dan struktur vegetasi tutupan gulma pada tegakan Jabon
(A. cadamba).
13. Pengaruh pembangunan hutan tanaman jenis Eucalyptus pellita di
lahan mineral terhadap perubahan keanekaragaman jenis flora dan
makro fauna tanah (invertebrata).
14. Teknik agroforestry di lahan hutan rakyat yang ditanami kayu penghasil
pulp yang optimal dalam hasil dan ekologi.
15. Biaya oportunitas dan manfaat tangible implementasi REDD dan REDD
plus di tingkat sub nasional Riau.
16. Informasi ilmiah dampak penurunan daur HTI -Pulp terhadap
biodiversitas, kesuburan lahan, produksi, ekonomi dan sosial
17. Informasi ilmiah teknik Hutan Rakyat Kayu Pulpagroforestry
18. Informasi tingkat kerentanan dan pola adaptasi masyarakat terhadap
perubahan iklim
1 Paket Iptek Teknologi peningkatan produktifitas koloni lebah jenis danA. Mellifera A.
cerana yang dipelihara di areal HTI Acacia crassicarpa
1. Arah kebijakan dan permasalahan kebijakan dam pembangunan HTI
pulp dengan melakukan pengkajian terhadap proses perumusan dan
implementasi kebijakan
2 Bahan rekomendasi
kebijakan
2. Rekomendasi kebijakan dalam pengembangan hutan rakyat kayu pulp
26 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
3. Penelitian kajian ekologi silvofishery pada hutan mangrove di NusaTenggara Timur
4. Penelitian eksplorasi habitat, populasi dan sebaran cendana (Santalumalbum L) di Nusa Tenggara Timur
5. Penelitian eksplorasi habitat dan populasi Rusa Timor (Rusa timorensisBlainville, 1882) pada kawasan konservasi di Nusa Tenggara Timur
6. Penelitian teknologi konservasi ex-situ cendana di Nusa Tenggara Timur
7. Penelitian teknik konservasi dan domestikasi loba (Symplocos sp )sebagai flora penghasil bahan pewarna alami
8. Penelitian kajian habitat dan sebaran populasi Kura-kura Leher Ular(Chelodina mccordi Rhodin, 1994)
9. Penelitian teknik konservasi Gyrinops versteegii Domke, Kadimbil
(Intsia sp) dan Injuwatu ( Pleiogynum timoriense DC. Leenh.) di NusaTenggara Timur
10. Penelitian valuasi potensi dan manfaat TN Laiwangi-Wanggameti
11. Penelitian teknik budidaya intensif dan pengembangan cendana dilahan masyarakat
12. Penelitian pendekatan partisipatif dalam pengembangan modelrehabilitasi lahan dan konservasi tanah berbasis di Nusasilvopasture
Tenggara Timur
12. BPK Kupang 13 Informasi ilmiah
13. Penelitian potensi stok karbon pada hutan tanaman Jati (Tectonagrandis) di Kabupaten Kupang dan Belu Propinsi Nusa Tenggara Timur
1. Keragaman satwa dan mikroorganisme di hutan Mangrove
2. Kajian valuasi ekonomi hutan konservasi mangrove
3. Uji coba penanaman pada areal terabrasi dan pulau-pulau kecil
4. Kajian tata air dalam rangka mendukung pengelolaan DAS Mikro
5. Penguatan kelembagaan dan pengembangan kegiatan produktif
kelompok
6. Model pertanaman untuk mendukung pengelolaan DAS Mikro
13. BPK Makasar 18 Informasi ilmiah
7. Integrasi hak -hak masyarakat adat dan tata guna lahan tradisional ke
dalam proses tata ruang pengelolaan DASreview
27STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
8. Model perancangan teknik RLKT partisipatif pada DAS mikro
Jeneberang
9. Ekologi kima lubang (Tridacna crocea) dan ikan Malaja (Sigamus
canaliculatus) di kawasan BTN Takabonerate
10. Populasi dan habitat di TTarsius spectrum aman Nasional Babul
11. Bioprospeksi fungi arbuskular (FMA) untuk bioreklamasi lahan bekas
tambang kapur
12. Teknologi untuk mendukung bioreklamasi bekas tambangbiopotting
13. Evaluasi pengelolaan kawasan konservasi secara kolaboratif
14. Valuasi ekonomi jasa lingkungan di TN Bantimurung Bulusaraung
15. Teknik pembinaan habitat di Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung
16. Eksplorasi kondisi biofisik flora dan fauna di zona di inti di kawasan
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
17. Pemuliaan tanaman Murbei
18. Sifat dasar beberapa jenis kayu potensial Sulawesi
1. Membangun Microhydro Electric menuju desa mandiri energi melaluipemanfaatan hasil air dari ekosistem hutan
2 Paket iptek
2. Telah didapatkan varietas murbei dengan produktifitas daun yang
tinggi dan tahan terhadap kekeringan
1. Data dasar sistem kelembagaan pengelolaan DAS dalam satu
kabupaten dominan (bagian hulu) pada tiga lokasi yaitu DAS Tondano,
Poigar & Limboto
2. Pendugaan sedimen dan run off dalam menentukan model pola tata
guna lahan dan tanaman yang memberikan tata air optimal.
3. Habitat, populasi & sebaran alami jenis-jenis Eboni pada kawasan
konservasi CA. Tangkoko, TN. Bogani Nani Wartabone & Taman
Nasional Aketajawe Lolobata.
4. Status Anoa ditinjau dari aspek populasi & habitatnya pada kawasan
konservasi di Prov Sulut & Gorontalo
14. BPK Manado 5 Informasi ilmiah
5. Tipologi pemanfaatan lahan oleh masyarakat di kawasan & TN
Aketajawe Lolobata dan TN. Bogani Nani Wartabone.
28 STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
1. Struktur tegakan dan riap hutan alam di Papua
2. Teknik silvikultur tanaman alternatif kayu pertukangan di Papua
3. Biodiversitas flora di Papua
4. Potensi dan sebaran Cacatua sp di Papua
5. Populasi dan habitat Labi-labi Moncong Babi di Papua
6. Potensi dan habitat Kus-kus bertotol biasa
7. Potensi biofisik dan kelembagaan Taman Nasional di Papua
8. Teknik rehabilitasi lahan kritis di Gunung Botak.
9. Data dan informasi sagu (Metroxylon spp)
10. Demplot Sagu
11. Sebaran dan biofisik Masoi di Papua
12. Persamaan allometrik genera jenis kayu komersiil di Papua
13. Kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di Miyambouw
Papua
14. Kelembagaan KPH di Papua dan Papua barat
15. BPK Manokwari 15 Informasi ilmiah
15. Kebijakan KPH di Papua dan Papua Barat
16. BPK Palembang 1 Informasi ilmiah Uji toksisitas ekstrak daun Nicolia atropurpurea val. terhadap serangan
hama Spodoptera Litura Fabricus (Lepidopt era noctuidae)
1. Tingkat kerentanan/kerawanan dan formulasi dan formulasi rencana
pengelolaan DAS bagian hulu di sub DAS Progo Hulu
2. Informasi awal sistem perencanaan pengelolaan DAS terpadu di DTA
Rawa Pening, DAS Tuntang Hulu Kab. Semarang
3. Karakteristik lahan dan tegakan jati di KHTDK Cepu dan hasil evaluasi
lahan hutan Jati berupa Kelas Penggunaan Lahan
4. Karakteristik sub DAS di kawasan hutan Jati (Cepu) dan Pinus
(Gombong)
5. Hubungan aspek sosial ekonomi dan biofisik dengan kinerja sub DAS
6. Implementasi pengelolaan DAS pada skala mikro
17. BPK Solo 15 Informasi ilmiah
7. Pola pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat di kawasan
hutan produksi
29STATISTIK Badan Litbang Kehutanan 2010
No. Unit Kerja Jumlah Topik
8. Sistem hutan rakyat dalam upaya mendukung pengelolaanagroforestry
DAS berkelanjutan
9. Peningkatan produktifitas lahan miring berbahan induk kapur dengan
sistem untuk ketahanan pangan dan pengendalian erosiagroforestry
10. Teknik rehabilitasi lahan kritis secara partisipatif
11. Rehabilitasi lahan terdegradasi dengan jenis-jenis lokal
12. Sistem mitigasi tanah longsor dalam pengelolaan DAS
13. Teknik rehabilitasi lahan dengan system hydroseeding
14. Kajian erosi dan neraca air pada berbagai jenis vegetasi sebagai basis
pemodelan tata air
15. Analisis kerentanan tumbuhan hutan akibat perubahan iklim dan
cuaca ekstrim