KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN .978-979-99141-2-5
GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR BUBU,KALIMANTAN BARA T
(P2BGGN/PGN- TPBGN/P/03/2005)
Oleh : Bambang Soetopo, Yanu Wusana
ABSTRAK
GEOLOGI DAN PEMINERALAN U SEKTOR BUBU KALIMANT ANBARA T. Sektor Bubu adalah salah satu sektor potensial terdapatnya mineralisasi U diKalan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui geologi dan pemineralan U Sektor bubu. Secaraumum geologi Sektor Bubu terdiri dari kuarsit, filit, sekis yang merupakan bagian bawahCekungan Kalan. Sesar yang berkembang adalah berupa sesar mendatar sinistral yangberarah NE - SW, NNW - SSE dan sesar mendatar dekstral berarah NW - SE dan sesar
normal NE - SW. Pemineralan U mengisi fraktur berarah NE - SW dan ESE - WNW berupaurat yang kadang-kadang menipis (lcnsis) tebal milimetrik - sentimetrik. Pemineralan Uberupa uraninit, yang berasosiasi dengan turmalin, biotit, kuarsa, pirit, molibdenit, magnetit,pirhotit, feldspar, radioaktivitas 1.000 - 12.500 cis. Proses pembentukan pemineralan Uberkaitan dengan proses magmatik.
Kata kunci : Geologi, minerlisasi U, Bubu.
ABSTRACT
GEOLOGY AND U MINERALIZATION OF BUBU SECTOR, WESTKALIMANT AN. Bubu sector is one of the most uranium mineralization at Kalan. Goal of
this study is to understand the geology and uranium mineralization of Bubu sector. In generalgeology of Bubu sector which consists of quartzite, fillite, schist which is bottom part ofKalan Basin. The prominent fault are NE- SW, NNW - SSE sinistral fault, NW - SE dextralfault and NE - SW normal faults. U mineralization fills in the area space between mineralsand also as the vein that fill in the fracture system NE - SW and ESE - WNW direction.thickness of the mineralization is milimetric to centimetric. Uranium minerals are uraninite,it associated with feldspar, tourmaline, biotite, quartz, pyrite, pyrrhotite, magnetite,molybdenite. Radiometric value is in the range of 1.000 to 12.500 cis. U mineralizationprocess is connected with magmatic intrution of process.
Key word: Geology, U mineralization, Bubu.
74 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA T AN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005
PENDAHULUAN
ISBN.978-979-99141-2-5
Latar Belakang
Hasil penelitian terdahulu baik yang dilakukan oleh Tim Prospeksi Tim Prospeksi
Sistematik 1986, 1994, menunjukkan bahwa sektor Bubu merupakan daerah yang prospek.
Sektor tersebut merupakan bagian seri atas (upper serie) dari Cekungan Kalan. Dalam
pene1itian tersebut dilakukan pengamatan yang menyangkut baik geologi, struktur dan
keberadan pemineralan U serta prospeknya. Dari kegiatan studi pustaka ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan geo1ogi dan pemineralan U sektor Bubu secara keseluruhan dan
komprehensip. Secara geologi sektor Bubu batuannya terdiri dari kuarsit mikro biotit,
batutanduk biotit, batutanduk, kuarsit muskovit, filit, sekis mika. Pemineralan U berupa
uraninit berasosiasi dengan mineral sulfida, turmalin, kuarsa, hematit, rutil. dengan
radiometri 250 12.500 cis.
Tujuan
Mendapatkan pengetahuan geo1ogi dan pemineralan U sektor serta sintesis secara
keseluruhan dan komprehensip.
Lokasi Kajian
Secara administratif lokasi Sektor Bubu terletak Desa Nangatai Kecamatan Ella Illir,
Nanga Pinoh, Kabupaten Sintang Kalimantan Barat (Gambar 1).
METODE KERJA
1. Mengkaji hasi1 penelitian geologi Sektor Bubu yang menyangkut aspek litologi, struktur
dan peminera1an U.
2. Mengkaji hasi1 penelitian geo1ogi bawah permukaan Sektor Bubu dengan metode
geofisika.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 75
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELlTlAN TABUN 2005
N
o 0.5 1 KM....,-
ISBN .978-979-99141-2-5
,\
LOKAS PENELITIAN
II
MALA YStA
KALIMANTAN
Gambar 1. Peta Lokasi Sektor Bubu Kalimantan Barat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Geologi Regional
Secara regional Cekungan Kalan adalah cekungan sedimenter yang terdiri dari
sedimen Permokarbon berbutir kasar - halus yang termetamorfose tingkat rendah [IJ. Menurut
CEA - BATAN, 1977, secara litologi Cekungan Kalan dibagi menjadi tiga seri, yaitu seri
bawah (Lower serie), seri tengah (intermediet serie) dan seri atas (upper serie) (Gambar 2).
76 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASlL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
Serie bawah meliputi sektor Dendang Arai, Tanah Merah, Jumbang I, Jumbang II, Jumbang
III dan Prembang Kanan yang dicirikan batuan berbutir kasar dengan terdapat terobosan
terobosan granit sepanjang perlapisan. Sedangkan sektor Rabau termasuk seri Tengah
("Intermediate serie") yang dicirikan batuan kuarsit yang berukuran kasar - sedang. Sedang
Sektor Remaja, Lemajung Sarana, Amir Engkala dan Rirang termasuk serie atas atau " upper
serie " yang dicirikan berselingan batuan volkanik dan sedimen pada beberapa tempat
mengandung material karbon [2] .
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 77
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
I,ll',',':
o
L
f
I 1 J " ~,.{
2km
111 ....•
f.\
,1,.'_'(,'
PET A GEOLOGI CEKUNGANKALAN, KALIMANTAN SARA T
KETERANGAN
BATUAN METAMORFOSA
,MA- M"IaarglHt
MP Melapellt
V-",,:!!! Zona Favorabel U(Melalanau selang-selingmelapelil seklstosanl
~ Balulanduk
"A! Amfibollt
SK Sekis
="'$J Melalanau
a Kuarsil
:MSA Metalanau andalusit
BATUAN BEKU
II1II Granlt
Tonalit
~ Sesar
,(/ SungaiJ.;.\.r'
78
Gambar 2. Peta Geologi regional Cekungan Kalan Kalimantan(Menurut Ngadenin, dkk. 2005) [21
PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA T AN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-9914 1-2-5
Meta agilite from Bukit BiruVolcanic unit of Amir Engkala
type- Volcanism,especially
ignimbrite and cinerite- Alternate metapelite and
metasilt
- Fracture shistocity
Volcano Sedimentary unit of UpperKalan type
- Metapelite intercalated ofmeta silt
- Fracture schistocity- Green Schist facies
- metamorphism (andalusite)
and silimanite)- Granitod injection along
statification
Tonalitic intrusion with contact metamorphism
~'. , '.'t;. ..Iir••••.....
t!.,-
~-'~ ...>--~...'-1'Sft"1·.lliI!ilII
.:~:~<+ 't-t- ••- T.
+ .• +
Quarzite of Rabau ± 800 m
Volcano Sedimentary of Lower seristype
- Alternate metapelite, metasilt,and rhyodacite
- Chrystallophyllitic schistocity- Amphibolite facies- metamorphism (cordierite
Gambar 3. Stratigrafi Cekungan Kalan Kalimantan Barat [2]
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 79
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005
Geologi Daerah Bubu
Litologi
ISBN.978-979-99141-2-S
Litologi Sektor Bubu terdiri dari kuarsit mikro biotit, batutanduk biotit, batutanduk,
kuarsit muskovit, filit, sekis mika dan terobosan tonalit [3] • Menurut M. Nurdin, dkk litologi
tersebut disederhanakan menjadi kuarsit sekis dan fill it (Gambar 3). Batuan terse but
bertekstur granoblastik, lepidoblastik, ukuran 0,03 mm - 1 mm, Komposisi mineral berupa
kuarsa, serisit, klorit, biotit. epidot, turmalin, mineral opak, monasit, zirkon dan oksida besi.
Batuan tersebut kadang-kadang telah mengalami alterasi berupa silifikasi dan sebagian biotit
berpleokroik halo berintikan zirkon dan monasit. Sebagian batuan tersebut memperlihatkan
zona alterasi dengan inti hematit, pada tepi bidang mineralisasi teralterasi berupa hematisasi
dengan ketebalan centimetrik 14].
Dengan dijumpainya mineral penciri kuarsa, serisit, kordierit, andalusit, epidot, biotit, klorit,
plagioklas dan berkembang struktur sekistositas, maka batuan metamorf tersebut merupakan
batuan metamorf regional yang termasuk fasies albit epidot hornfels dengan metamorf tingkat
rendah [5] .
Struktur Geologi
Struktur geologi yang berkembang adalah
• Stratifikasi merupakan struktur sisa dari lapisan batuan sedimen yang termetamorfose.
Struktur tersebut terlihat pada batuan meta pelit, mikro kuarsit muskovit. Secara umum
berarah timur laut, barat daya terukur N35° E - 700E, kemiringan sub vertikal ke arah
selatan dan kadang-kadang ke arah utara.
• Foliasi merupakan struktur batuan metamorf yang terjadi akibat tektonik yang dicirikan
adanya penjajaran mineral pipih. Struktur tersebut berkembang intensif pada batuan filit
dan sekis denganjurus NE - SW kemiringan ke arah utara terukur 60° - 85°.
• Sesar yang terdapat pada daerah penelitian berupa sesar mendatar sinistral yang berarah
NE - SW, NNW - SSE dan sesar mendatar dekstral berarah NW - SE dan sesar normal
NE - SW.
80 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2()()5 ISBN.978-979-9914 1-2-5
u
75 M-
KETERANGAN
DKuarsll IIIII!II
TR 152IZfu]Sekls
~D FIlii
c:::J Zona Favorabel
•RS 6.~ .•.
Sesar mendatar
# Sesar normal
Kupasan anomali Radloak~vitas
Sungal
Rencana Titik Bor 1
Gambar 3. Peta Geo1ogi Sektor Bubu Kalimantan Barat(Modifikasi M. Nurdin,dkk 1994/1995) [4]
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 81
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005
Radioaktivitas dan Pemineralan U
Radioaktivitas batuan
ISBN.978-979-99141-2-5
Pengukuran radioaktivitas batuan di sektor Bubu yang tidak termineralisasi seperti dalam
tabel 1
Tabel 1. Pengukuran radioaktivitas batuan
NoNama batuanRadiometri (cIs)
Manto W, dkk 1986
1.
Kuarsit mikro biotit 125 cIs - 150 cIs
2.
Batutanduk biotit 125 cIs - 200 cIs
3.
Batutanduk 125 cIs - 200 cIs
4.
Filit 100 cIs - 125 cIs
5.
Sekis biotit 125 cIs - 150 cIs
6.
Sekis mika 100 cIs - 125 cIs
7.
Tonalit 80 cIs - 100 cIs
Anomali radioaktivitas berkisar antara 250 cIs - 12.500 cIs terdapat pada bidang
pemineralan U yang berasosiasi dengan kuarsa, turmalin, biotit, pirit, pirhotit, magnetit,
hematit, oksida besi. Pemineralan U tersebut terdapat pada litologi kuarsit mikro biotit,
batutanduk dan filit.
Radioaktivitas Soil
Akibat proses eksogen mengakibatkan unsur-unsur U yang terdapat dalam retas
terlepas dan terdispersi pada soil di permukaan yang mengakibatkan nilai radiometri soil
tinggi baik menggunakan SPP2NF maupun dengan pengukuran radon. Hasil pengukuran
radioaktivitas soil pada sektor Bubu memperlihatkan pola penyebarannya berarah NW - SE.
82 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005
Pemineralan U
Zona Favorabel
ISBN.978-979-99141-2-5
Batuan favorable adalah batuan yang karena sifat-sifat dan dapat mengandung dan atau
ditemukan gejala mineralisasi U. Batuan favorable di Sektor Bubu terdiri dari Kuarsit, sekis
dan filit Penyebaran batuan favorable secara umum berarah NE - SW miring ke selatan,
secara mikroskopis batuan tersebut berkomposisi kuarsa, kordierit, biotit, muskovit, , serisit,
turmalin, zircon, monasit dengan radioaktivitas 125 - 200 cis.
Kedapatan pemineralan U
Pemineralan U yang terdapat pada daerah penelitian berupa urat I retas tebal
milimetrik - centimetrik yang dikontrol oleh litologi kuarsit, filit dan sekis mengisi bidang
fraktur [4]. Hasil pemodelan magnet didapat tubuh konduktivitas pada kedalaman lebih kurang
3 m, lebar zona 25 m dan tebal 25 m dengan kemiringan keselatan. Pemodelan magnet
tersebut mempunyai kesamaan dengan terdapatnya anomali terimbas dan pengamatan
tektonik. Kedapatan bidang - bidang mineralisasi mengikuti bukaan tektonik dari kelompok
fraktur NE - SW dan ESE - WNW, kemiringan sub vertikal [4] .
Dengan mempelajari karakter dan asosiasi mineral yang dijumpai, mineral radioaktif berupa
uraninit berasosiasi dengan magnetit, turmalin, pirhotit, molibdenit, pirit, kuarsa, biotit dan
feldspar yang keberadaannya mengisi bidang fraktur dengan arah N 105° - 135° E I 75° (TR
152 & 152 BIS), N 90° - 115° E/800 (TRI95), N 75° - 95 °E/65° -70° (TR 453) dan N 110°
E/65° (TR 456) dengan ketebalan berkisar antara 1 cm - 50 cm, radiometri berkisar antara
250 cis - 12.500 cis (Tabel 2).
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLlR-BATAN 83
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
Tabel2. Pemineralan U pada Kupasan Sektor Bubu
AnomaliNo
KupasanLitologiRadiometriAsosiasi mineralKeterangan(cis) I.
Ano 446 Kmb1.000 - 3.500Kuarsa, biotit, turmalinfraktur N 272 uE/83 02.
Ano 452 Filit1.500 Kuarsa, biotit3.
Ano 454 Filit2.500 Kuarsa, biotit4.
Ano BB 22Kmb1.600 Kuarsa,biotit,oksidabesi,felspar5.
Ano BB 195Kmb2.000 Kuarsa, magnetit, pirit6.
Ano 456 Kmb250 - 2.000Kuarsa, turmalin, molibdenit,Frakturmagnetit, pirit, felspar
N 110 0 E/65 07.
Ano 152 Kmb1.000 - 3.500Molibdenit,pirit,kuarsa,Breksiasi
magnetitN 105° - 135 °
E/7 5 °8.Ano 152 BisKmb12.500Kuarsa, biotit, turmalin, pirit,Breksiasi
pirhotit, molibdenitN 105° - 135 0
E/75°9.Ano BB 130Km3.500 Molibdenit,pirit,pirhotit,Fraktur
kuarsa, biotitN 3250E/
20°10.
Ano 453 Bt2.500 Kuarsa, biotit, pirit, turmalinFraktur N 75-90°E/65 ° - 70 °
Pembentukan pemineralan U
Mineral uranium berupa uraninit berasosiasi pirit, pirhotit, kuarsa, magnetit,
molibdenit, turmalin, kuarsa dan biotit. Dari indikasi terdapatnya asosiasi mineral magnetit,
turmalin, pirhotit, molibdenit, pirit, kuarsa, biotit, terdapatnya urat kuarsa felspatik, terobosan
tonal it dan silisifikasi tersebut menunjukkan bahwa pemineralan U terbentuk pada fase
pegmatikpneumatolitik [6]. Menurut Antony fase pegmatikpneumatolitik pada temperatur
4000 - 6000 C [7]. Dengan terdapatnya terobosan tonalit yang kedapatannya sebagai urat
mengakibatkan mineralisasi uranium termobilisasi dan terakumulasi pada fraktur. Batuan
tonalit tersebut merupakan bagian dari granit sukadana yang berumur Kapur Akhir [8] . Fase
magmatik terse but berkaitan erat dengan sumber magma dalam yang berumur Kapur Akhir
(91 - 80 juta tahun) [9] .
84 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005
Potensi Pengembangannya
ISBN.978-979-99141-2-5
Berdasarkan kedapatan pemineralan U pada Sektor Bubu mengisi bidang fraktur
NE-SW dan ESE - WNW yang berbentuk urat dengan ketebalan millimetrik-sentimetrik.
Secara geografis Sektor Bubu terletak bagian utara dari Cekungan Kalan, berdasarkan
kedapatan pemineralan U dengan arah NE - SW dan NW - SE yang umum terdapat pada
bagian seri bawah dari Cekungan Kalan serta terdapatnya urat-urat tonalit. Dari indikasi
tersebut Sektor Bubu identik dengan seri bawah dari Cekungan Kalan.
Secara mikroskopis pemineralan U berupa uraninit, yang berasosiasi dengan mineral pirit,
pirhotit, molibdenit, magnetit, turmalin, biotit dan terdapat urat kuarsa serta silisifikasi. Dari
aSOSlaSl mineral dan terdapatnya urat kuarsa serta terdapatnya terobosan tonalit
menunjukkan bahwa pemineralan U terbentuk pada fase magmatis yang berkaitan erat
dengan sumber magma granit sukadana. Dari indikasi asosiasi mineral, kedapatan
mineralisasi dan urat - urat kuarsa memperkuat dugaan pembentukan pemineralan U
berdekatan dengan gran it Sukadana sebagai proses pegmatik pneumatolitik yang identik
dengan seri bawah dari Cekungan Kalan sehingga untuk pengembangan selanjutnya perlu
dilakukan pemboran eksplorasi untuk mengetahui penyebaran kearah vertikal.
Kronologi Geologi Sektor Bubu
Kronologi pembentukan geologi dan mineralisasi uranium Sektor Bubu diawali
dengan pembentukan batuan metasedimen (kuarsit mikro biotit, batutanduk, batutanduk
biotit, kuarsit muskovit, filit, sekis) yang berumur Permo Karbon.
Di Pegunungan Schwaner pada Kapur Awal terjadi intrusi granotoid/tonalit yang mengintrusi
batuan Permo Karbon, akibat intrusi tersebut terbentuk struktur roof pendant. Pada Kapur
Tengah terjadi proses tektonik yang membentuk struktur dengan arah N 50 0 - 800 E dan N
310 0 - 325 0 E (Kalan). Pada Kapur Akhir (91 - 80 juta tahun) terjadi intrusi batuan granit
yang mengandung unsur mineralisasi uranium yang kaya akan kadar elemen Th, U, Cu, Nb,
Mn, W diduga sebagai granit Sukadana (2) .Akibat proses hidrotermal mengakibatkan
terbentuknya urat - urat kuarsa felspatik, kalsit. Sedang unsur U yang terdapat dalam
mineral biotit pada batuan metasedimen akan termobilisasi dan terakumulasi dalam bidang
fraktur sebagai urat berarah NE - SW dan ESE - WNW .
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 85
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005
KESIMPULAN
ISBN.978-979-99141-2-5
1. Litologi daerah Bubu terdiri dari kuarsit, sekis dan filit dengan arah stratifikasi N 35°
700 E kemiringan sub vertikal kearah selatan, sedang sekistositi berkembang ke arah NE
SW kemiringan ke arah utara terukur 60° - 85°.
2. Pemineralan U mengisi bidang frakturasi yang sejajar dengan sekistositi berarah NE
SW dan WNW - ESE dengan ketebalan 1 em - 50 em, berupa uraninit berasosiasi dengan
magnetit, tunnalin, pirhotit, molibdenit, pirit, kuarsa, biotit dan feldspar. Dari indikasi
asosiasi mineral dan terdapatnya urat kuarsa felpatik dan silisifikasi, maka pemineralan U
diduga sebagai proses pegmatik pneumatolitik dengan temperatur pembentukan 4000
600 0 C.
3. Dari indikasi terdapatnya mineralisasi uranium yang mengisi fraktur dan breksiasi dan
asosiasi mineral yang umum ditemukan di Cekungan Kalan (Seri bawah dari Cekungan
Kalan) pengembangan selanjutnya perlu dilakukan pemboran eksplorasi untuk
mengetahui penyebaran vertikal.
DAFT AR PUST AKA
1. NGADENIN, DKK, Sintesis Geologi Dan Mineralisasi Uranium Cekungan Kalan
Kalimantan Barat.
2. CEA - BATAN, Prospect to Develop Uranium Deposite in Kalimantan Volume II (1977).
3. MANTO WIDODO, All CAROKO, BUST AMI, SUGENG WALUYO, Laporan Akhir
Tim Prospeksi Sistematik Sektor Bubu Kaliamantan Barat, 1986.
4. M. NURDIN, LILIK SUBIY ANTORO, SOEBARJO, SUPARJO. AS, SUBRASTO DJ,
lnventarisasi Sumberdaya U Sektor Bubu Tahapan Prospeksi Sistematik, Laporan Hasil
Penelitian, Proyek Penguasan serta Pengembangan Eksplorasi Dan Penambangan Bahan
Galian Nuklir, P2BGN - BATAN, 1994/1995.
86 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLrR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENEL/T1AN TABUN 2005 IS BN.978-979-99141- 2-5
5. WILLIAMS PR, JOHNSTON CR, ALMOND RA and Cooperation WH, late Cretaceous
to early Tertiary Structrural elements of west Kalimantan, Tectonophysics, 1988, page
35.
6. PAUL RAMDOHR, The Ore Minerals and Their Intergrowths, Second edition in two
volume, Pergamon Press, Oxfords New York, Toronto, Sydney, Paris, Frankufrt, 1980.
7. ANTHONY M. EVANS" An Introduction to ore Geology Geoscience Tex to Volume
2, University of Leicester Elservier, New York, 1980.
8. PIETER PE and SUPRIA TNA S, Peta Geologi Daerah Kalimantan Barat, Tengah,
Timur. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi DEPT AMBEN bekerjasama
dengan BMR Australia,1990, page 25.
9. PIETER PE and SANYOTO P, Geological Data Record Nangataman and Pontianak 1
250.000 Quadrayles, West Kalimantan. Geological Research and Development Center,
Indonesia in Cooperation With The Berau of Mineral Resources Australia, 1989,
page 55.
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 87