Download ppt - EFISIENSI-PERKANTORAN ()

Transcript
Page 1: EFISIENSI-PERKANTORAN ()
Page 2: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

EFISIENSI PERKANTORAN OFFICE EFFICIENCY

Efisiensi : bhs latin : eficere :adalah perbandingan terbalik antara usaha yg telah dikorbankan dgn hasil yg dicapai.

Perbandingan ini dpt dilihat dari 2 segi yaitu:

1. Segi Usaha : suatu kegiatan dpt dikatakan efisien kalau sesuatu hasil tertentu tercapai dgn usaha yg sekecil-kecilnya.

Pengertian usaha :5 sumber kerja : Pikiran, Tenaga, Waktu, Ruang, Benda

2. Segi Hasil : Suatu kegiatan dpt disebut efisien kalau dgn sesuatu usaha tertentu memberikan hasil yg sebanyak-banyaknya, baik mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil itu.

Page 3: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

• Usaha biasa

• Usaha lebih kecil

• Usaha terkecil

Hasil tertentu

A

B

C

Segi UsahaUsaha huruf C adalah efisien karena memberikan perbandingan yg terbaik dilihat dari sudut usaha, yaitu paling sedikit mengeluarkan 5 sumber kerja untuk mencapai hasil tertentu yg diharapkan.

Page 4: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

Usaha tertentu

C

B

A

Segi HasilUsaha huruf C adalah efisien karena menunjukkan perbandingan yg terbaik ditinjau dari sudut hasil, yaitu memberikan hasil yg paling besar mengenai jumlah / mutu

Hasil biasa

Hasil lebih besar

Hasil terbesar

Page 5: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

Contoh konkrit efisiensi kerja yg dpt meningkatkan produktivitas :

1. Cara yg paling mudah ; tidak sulit akibat memakai banyak pikiran

2. Cara yg paling ringan ; tidak berat karena memerlukan banyak tenaga manusia

3. Cara yg paling cepat ; tidak lama karena memakan banyak waktu

4. Cara yg paling dekat ;tidak jauh jaraknya dan menghamburkan ruang kerja

5. Cara yg paling murah; tidak mahal akibat terlampau boros penggunaan bendanya.

Page 6: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

ASAS-ASAS EFISIENSI KERJA

1.Asas Perencanaan

2.Asas Penyederhanaan

3.Asas Penghematan

4.Asas Penghapusan

5.Asas Penggabungan

Ad. 1. Perencanaan

Merencanakan berarti menggambarkan dimuka mengenai tindakan-tindakan yg akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sesuatu tujuan.

Perwujudan asas ini didalam bidang tatausaha dapat berupa pedoman-pedoman berikut : - Pedoman tentang maksud warkat

- pedoman tentang penetapan prosedur

- pedoman tentang pengadaan mesin tatausaha

- pedoman tentang perencanaan formulir

Page 7: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

• Ad. 2. Asas Penyederhanaan

Menyederhanakan berarti membuat suatu sistem yg ruwet /pekerjaan yg sukar menjadi lebih mudah atau ringan.

Pelaksanaan asas ini adalah sbb:

- pedoman tentang tatacara

- pedoman tentang perlengkapan tatausaha

- pedoman tentang pengorganisasian tatausaha

• Ad. 3. Asas Penghematan

Menghemat berarti mencegah pemakaian benda-benda secara berlebihan.

Asas ini dpt dilaksanakan dlm pedoman berikut:

- pedoman tentang perhitungan biaya dan manfaatnya

- peoman tentang perhitungan kebutuhan warkat

- pedoman tentang mekanisasi tatausaha

Page 8: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

• Ad. 4. Asas Penghapusan

Menghapuskan berarti meniadakan langkah-langkah/ kegiatan dalam pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dgn hasil kerja yg ingin dicapai.

pelaksanaan asas ini diwujudkan dalam pedoman berikut:

- Pedoman tentang peniadaan gerak-gerak dlm pekerjaan.

- Pedoman tentang penghapusan tembusan-tembusan / warkat

• Ad. 5. Asas Penggabungan

Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan yg mempunyai persamaan atau benda-benda yg mungkin dikerjakan sekaligus dalam 1 langkah sehingga dpt menghemat wkt kerja.

Pedoman asas ini adalah sbb:

- pedoman tentang kerja sekali jalan

- pedoman tentang pemakaian alat-alat serbaguna

Page 9: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

Sejalan dengan 5 unsur usaha / sumber kerja, maka pelaksanaan efisiensi pada bermacam kerja ketata-usahaan digolongkan menurut penggunaan masing‑masing sumber kerja:

a. Pikiran ‑ untuk mencapai cara yang termudah

b. Tenaga ‑ untuk mencapai cara yang teringan

c. Waktu ‑ untuk mencapai cara yang tercepat

d. Ruang ‑ untuk mencapai cara yang terdekat

e. Benda ‑ untuk mencapai cara yang termurah.

Page 10: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

A. Pemakaian Pemikiran.

– Pekerjaan mental yang memakai banyak pikiran sedapatnya diubah menjadi pekerjaan semi mental atau yang dapat secara jasmani saja.

Contoh: Untuk menghitung yang sering berulang kembali, disiapkan tabel- tabel yang tinggal membaca hasilnya, jadi tidak usah setiap kali menghitung.

– Pekerjaan yang banyak kegiatan visual hendaknya memakai sarana yang memudahkan pembacaan atau penangkapan mata .

Contoh: Menulis bilangan dinyatakan dengan angka dan bukan huruf sehingga lebih mudah ditangkap oleh mata. Dalam menyalin naskah, letakkan mistar dibawah garis kalimat untuk memudahkan pembacaan & tidak kehilangan jejak.

– Pada pekerjaan yang tersusun atas beberapa langkah dan cukup ruwet, sedapatnya langkah‑langkah permulaannya disiapkan atau diselesaikan lebih dulu untuk memudahkan penyelesaian seluruh pekerjaan tersebut.

Contoh: Dalam mendaftar suatu rangkaian keterangan yang diberi nomor urut, dapatlah nomor urut itu ditulis dulu semuanya sampai selesai sehingga tidak ada nomor yang ketinggalan. Demikian pula label‑label berbagai keterangan dapat disiapkan lebih dulu, sehingga tinggal menempelkan secara gampang.

Page 11: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

– Pekerjaan‑pekerjaan yang mempunyai sifat‑sifat yang berlainan atau yang memerlukan pengerjaan yang berbeda‑beda digolong‑golongkan secara jelas. Bila akan diajukan kepada atasan hendaknya terpisah‑pisah sehingga mempermudah penyelesaiannya.

Contoh: Surat‑surat dipisahkan dalam beberapa berkas yang ditandai misainya. "Untuk dibaca", "Untuk dijawab", "Memerlukan tindakan‑tindakan" atau "Surat‑surat untuk ditandatangani". Selanjutnya bila perlu sesuai dengan pentingnya, surat‑surat dapat diajukan dalam warna macam sampul berkas, misalnya warna biru untuk surat‑surat biasa dan warna merah untuk surat‑surat yang harus segera mendapat perhatian dari pimpinan.

– Tingkat urgensi dalam penyelesaian suatu pekerjaan hendaknya tidak terlampau banyak sehingga hilang artinya atau sukar membedakannya satu sama lain maupun melaksanakannya.

Contoh: Surat‑surat hendaknya tidak dibedakan dalam 3 urgensi (penting, segera, dan amat segera), cukup 2 tingkat saja, yaitu cepat dan kilat.

Page 12: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

– Segenap langkah‑langkah pekerjaan yang merupakan suatu prosedur hendaknya diatur sehingga merupakan suatu rangkaian yang lancar dan mengikuti alur pekerjaan menurut urutan yang tepat.

– Untuk setiap benda hendaknya disediakan tempat penyimpanan tertentu dan benda itu harus senantiasa berada di tempatnya apabila tidak sedang dipakai.

Contoh: Untuk menyimpan bermacam‑macam berkas atau material tatausaha hendaknya disediakan lemari‑lemari tertentu yang pada pintu sebelah luarnya diberi tulisan‑tulisan seperlunya mengenai isinya.

– Setiap tempat penyimpanan hendaknya diberi tanda pengenal seperlunya atau catatan‑catatan keterangan mengenai isinya.

Page 13: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

B. Pemakaian Tenaga.

– Gerak‑gerak tangan atau tubuh lainnya yang berlebih‑lebihan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan jasmani hendaknya dihindarkan.

– Pekerjaan jasmani sedapatnya diubah menjadi pekerjaan otomatis atau dengan bantuan sarana mekanis.

Contoh: Tulisan tangan / pengetikan diubah menjadi stempel. Penggandaan dokumen dengan foto copy.

– Pada pekerjaan yang memakai jari tangan, beban kerja hendaknya dibagi secara tepat diantara masing‑masing jari itu sesuai dengan kekuatannya.

– Benda dan alat kerja yang setiap saat dipakai, ditaruh dalam lingkungan hidang kerja yang dapat dicapai oleh tangan dengan tidak usah menggerakkan badan.

Page 14: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

– Sesuatu langkah pekerjaan yang sama hendaknya tidak dilakukan berulang‑ulang dalam suatu kebulatan kerja.

Contoh: Dalam menandatangani surat yang mempunyai, beberapa tembusan hendaknya dilakukan dengan karbonnya masih melekat pada surat itu sehingga cukup dengan 1 kali tandatangan saja.

– Pekerjaan‑pekerjaan yang sejenis sedapatnya dilaksanaan sekali jalan atau digabungkan penyelesaiannya dalam 1 proses.

– Setiap kegiatan jasmani hendaknya selalu produktif, yaitu memberikan hasil tertentu dan tidak ada tenaga yang terbuang.

Contoh: Bila akan melakukan pertemuan, terlebih dahulu dihubungi untuk memastikan bisa tidaknya.

– Tangan kiri hendaknya tidak dijadikan semacam alat pemegang dalam proses pekerjaan atau berdiam diri menunggu saja.

Page 15: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

C. Pemakaian Waktu

– Hari, bulan dan tahun hendaknya direncanakan pemakaiannya dengan sebaik‑baiknya sehingga tidak ada pekerjaan yang tertunda, terlambat. atau terbengkelai.

– Waktu keria hendaknya selalu produktif, tidak ada waktu yang tanpa memberikan suatu hasil kerja betapapun kecilnya.

Contoh:

Setiap pejabat hendaknya menyusun jadwal kerja per-hari, per-minggu, per-bulan atau jangka waktu yang lebih panjang. Umpamanya merencanakan setiap pagi pada satu jam yang pertama setelah tiba di kantor mempelajari persoalan‑persoalan / urusan -urusan yang sulit, 1 jam yang terakhir menandatangani surat‑surat, minggu pertama dari setiap bulan menyusun laporan, akhir bulan rnengadakan pemeriksaan atau melakukan perhitungan.

Page 16: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

D. Pemakaian Ruang

– Lalulintas warkat dalam kantor diusahakan menempuh jarak yang terpendek dengan menghapuskan perjalanan yang tak perlu atau mengubah letak perabotan kantor sesuai dengan urutan penyelesaian warkat tersebut.

– Alat‑alat perlengkapan kantor hendaknya ditaruh dekat pegawai- pegawai yang paling sering mempergunakannya untuk mengurangi jarak mondar‑mandir yang banyak.

– Benda‑benda yang tidak diperlukan lagi hendaknya tidak disimpan terus melainkan langsung dibuang, atau dikembalikan pada bagian yang mengelolanya.

Page 17: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

E. Pemakaian Benda (termasuk uang)

– Material & peralatan tatausaha yang dibeli, sedapatnya yang bersifat serbaguna, sehingga dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Titik berat hendaknya ditekankan pada faktor fungsionil (yaitu kemanfaatan riil yang dapat diberikan oleh peralatan tersebut) dan bukan faktor prestise.

– Pembelian barang perbekalan tatausaha yang habis pakai hendaknya dilakukan sekaligus dalam jumlah dan ukuran yang besar. Pembelian dalam jumlah kecil, bila dihitung harganya menjadi lebib mahal.

– Bagi beberapa material tatausaha tertentu bila mungkin dibeli saja bahan mentahnya untuk kemudian diolah sendiri.

– Untuk setiap barang perbekalan tatausaha yang banyak pemakaiannya hendaknya dibuatkan spesifikasinya sehingga tidak akan terjadi salah beli.

– Dalam pembelian hendaknya waspada agar tidak terperangkap dalam penghematan semu. Jangan membeli yang harganya murah, tapi kegunaan atau daya tahan alat itu sangat rendah.

Page 18: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

– Setiap pemakaian material tatausaha hendaknya dapat diperhitungkan banyaknya dan dipertanggungjawabkan pentingnya.

Misalnya dalam penggandaan, hendaknya dapat dihitung dimuka mengenai banyaknya rim kertas yang betul‑betul diperlukan.

– Pembuatan warkat‑warkat, dilakukan dalam jumlah keperluan sesunggahnya, tidak menghamburkan material berlebihan.

Misalnya dengan jalan, tidak membuat tembusan surat dalam rangkap yang lebih, tidak mengirim tembusan kepada instansi yang kurang perlu, tidak menggandakan bila bisa dipakai secara berantai.

– Dalam pelaksanaan sesuatu kerja perkantoran hendaknya tidak dipergunakan material yang berlebihan atau yang bersifat mewah.

– Dalam pembuatan formlir yang dipakai pada berbagai bagian dan seksi hendaknya dipusatkan dan dikendalikan oleh kantor pusat. Dengan demikian, masing‑masing bagian/seksi tidak perlu membuat sendiri -sendiri yang biasanya mengakibatkan kekembaran keria dan pemborosan.

Page 19: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

PENERAPAN EFISIENSI DALAM KANTOR

– Bila perlu dan tidak menimbulkan beban kerja banyak, benda-benda sisa hendaknya dimanfaatkan kembali atau dipakai untuk keperluan lainnya.

– Bagi mesin kantor dan peralatan tatausaha lainnya hendaknya disusun jadwal perawatan yang teratur agar alat‑alat itu dapat dipakai secara lancar dan mencapai umur teknis yang terlama.

– Pemakaian telepon interlokal atau pengiriman telegram harus dikontrol dengan ketat. Misalnya saja telegram yang disusun dengan cermat memakai kata‑kata yang sedikit mungkin tanpa mengurangi kejelasannya dapat menghemat biaya.

– Pengeluaran biaya tatahubungan juga tidak sia‑sia apabila pesawat‑pesawat telepon selalu dalam keadaan baik. Pesawat yang rusak hendaknya seketika diusahakan perbaikannya.

Page 20: EFISIENSI-PERKANTORAN ()
Page 21: EFISIENSI-PERKANTORAN ()

• Sistem : suatu rangkaian dari prosedur yg membentuk suatu kesatuan yg utuh, sehingga apabila ada rangkaian yg terputus/terganggu maka sistem itu tdk bisa berjalan sebagaimana mestinya.

• Prosedur : suatu rangkaian metode yg merupakan pola kerja yg tetap dalam melalukan suatu pekerjaan yg membentuk suatu kesatuan

yg utuh.• Metode : cara yg telah menjadi pasti / baku karena

ketepatannya telah teruji dan telah dijadikan pola dalam melakukan pekerjaan.


Recommended