BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kebersihan dan bau badan merupakan hal utama dan penting dalam higienitas
dan penampilan seseorang. Seseorang akan mempunyai kepercayaan diri yang
lebih tinggi bila badannya berbau harum dan menyegarkan (Hasby, 2001).
Indonesia merupakan suatu Negara tropis yang selalu disinari matahari,
sehingga berkeringat tidak dapat dihindari. Bagi seseorang keluarnya keringat
yang berlebihan dapat menimbulkan masalah, seperti misalnya dapat
menimbulkan bau badan yang kurang sedap. Bau badan juga dikenal dengan
sebutan bromhidrosis. Sepintas bau badan memang terkesan sepele, namun
berawal dari permasalahan yang sepele ini bisa menganggu pergaulan bahkan
juga karir. Banyak orang beranggapan bau badan datang dari keringat yang
berlebih. Namun apabila diselidiki lebih mendalam ternyata tidak demikian
(Mutschler,1991).
Penggunaan sabun dan air sebagai pencuci badan pada waktu mandi relative
kurang efektif untuk mencegah bau badan. Untuk maksud tersebut dapat
dilakukan beberapa alternatif tindakan lain, seperti misalnya menggunakan
sediaan kosmetika antibau badan. Sediaan topikal antibau badan biasanya
mengandung :
1) Antiseptika konsentrasi tertentu yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan bakteri, sehingga dapat mengurangi dekomposisi bakterial, dan
mampu mengontrol bau keringat atau bau badan, dikenal sebagai deodoran.
2) Senyawa astringen yang berguna untuk mengurangi laju pengeluaran keringat,
disebut sebagai antiperspirant (Harry RG,1982).
Deodoran adalah suatu produk yang ditujukan untuk mengurangi atau menutupi
bau ketiak melalui kerja antimikroba terhadap organisme-organisme yang
menguraikan sekresi apokrin. Deodoran tidak memiliki efek terapeutik dan
Page 1
digolongkan sebagai kosmetik. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
merancang formula deodoran antara lain kemampuan menutupi atau mengurangi
bau dalam waktu lama, tidak mengiritasi kulit, zat aktif dapat larut dengan baik
dalam sistem penghantaran, pemilihan fragrans yang stabil, pengendalian
viskositas produk, dan rasa nyaman di kulit.
Sediaan kosmetika deodorant mempunyai beberapa bentuk, seperti bentuk-
bentuk sediaan serbuk, krim, lotio, batang (deo-stick), aerosol (spray),dan lain
sebagainya. Bentuk batang atau stick deodorant adalah suatu sediaan antibau
badan yang sangat disukai karena mudah dan praktis digunakan, serta mudah
dibawa kemana-mana (Leon A.Greenberg.,1954).
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mampu membuat dan menformulasikan deodorant stik yang
baik
1.3 Manfaat
Untuk memberikan informasi formulasi dan cara pembuatan deodorant stik
yang baik
1.4 Permasalahan
Deodorant stik yang beredar dalam masyarakat memiliki kandungan senyawa
kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit
Deodorant stik yang beredar dalam masyarakat dapat meninggalkan noda
kuning pada pakaian
Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bau Badan
Bau badan sering menjadi masalah klasik pada bagian ketiak. Bau badan
timbul akibat hasil metabolisme sebum pada mikroorganisme di ketiak. Sebum
diproduksi oleh kelenjar apokrin pada ketiak. Bau badan dapat dikurangi dengan
produk deodoran atau antiperspiran. Bau badan juga dapat dihilangkan dengan
ramuan herbal. Cara yang paling murah dan efektif adalah dengan mandi
minimal 2 kali sehari (wilkipedia, 2015).
Biasanya, bau badan wanita terasa lebih asin karena disebabkan bakteri
micrococcaceae. Sedangkan bau badan pria terasa lebih asam karena disebabkan
organisme mikroskopik ''lipophile diphteriode''. Bau badan juga dapat menjadi
lebih terasa dan kuat jika berkeringat dengan dipicu oleh tekanan emosi. Bau
badan timbul jika bakteri alami pada kulit memecah protein sehingga menjadi
asam. Kedua jenis asam yang melepaskan bau tidak sedap, adalah:
1. Asam propionat atau asam proponat, yang memiliki bau seperti cuka. Asam ini
merupakan hasil penguraian keringat oleh propionibacteria, yaitu sejenis
bakteri yang hidup di saluran kelenjar sebasea manusia remaja dan dewasa.
2. Asam isovalerik, yang memiliki bau seperti keju yang sangat kuat dan
merupakan hasil penguraian keringat dengan bakteri staphylococcus.
Bau badan tetap dapat timbul meskipun keringat hanya bercampur 1% saja
dengan bakteri. Oleh karena itu, bagi orang yang aktivitasnya cukup padat
sebaiknya memakai deodoran atau antiperspiran sebelum beraktivitas
(wilkipedia, 2015).
Menurut Anonim, 2015 Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan bau badan,
yaitu ;
1. Hormon
Page 3
Masa pertumbuhan remaja masih mempunyai efek yang luar biasa sekali.
Karena dimana pada masa ini semua organ badan bisa bermasalah, jadi bau
ketiak bisa juga disebabkan oleh masih dalam masa puberitas
2. Bawang Putih
Bawang putih yang di potong-potong untuk dijadikan bahan makanan bisa
menyebabkan bau badan. Karena dengan memiliki aroma yang mencekat,
sehingga menghasilkan gas sulfur yang keluar dari pori-pori kulit. Inilah
memicunya muncul bau badan tersebut.
3. Daging
Jangan salah jika anda selama ini sering memakan daging yang hanya bisa
bermanfaat untuk kekuatan tubuh. Tapi ternyata jika daging tersebut masih
mengumpal dipencernaan maka muncullah bau badan yang memicu dari pori-
pori anda.
4. Penyakit
Salah satu penyakit yang menyebabkan bau badan adalah diabetes. Pada
kondisi ini menyebabkan bau badan yang memiliki ciri khas. Dan ciri-cirinya
penyebab ini anda cenderung berkeringat yang terlalu berlebihan dari
biasanya atau orang normal.
2.2 Deodoran Stik
Deodoran adalah suatu produk yang ditujukan untuk mengurangi atau
menutupi bau ketiak melalui kerja antimikroba terhadap organisme-organisme
yang menguraikan sekresi apokrin. Deodoran tidak memiliki efek terapeutik dan
digolongkan sebagai kosmetik. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
merancang formula deodoran antara lain kemampuan menutupi atau mengurangi
bau dalam waktu lama, tidak mengiritasi kulit, zat aktif dapat larut dengan baik
dalam sistem penghantaran, pemilihan fragrans yang stabil, pengendalian
viskositas produk, dan rasa nyaman di kulit.
Berikut adalah beberapa contoh formula deodorant stik :
Page 4
Formula 1
Bahan Konsentrasi (%)
Triclosan 0,1
Air deionisasi 42,9
Sodium Stearat 7
Propilen glikol 50
Fragrance q.s
Cara pembuatan :
Campurkan propilen glikol dan air deionisasi pada suhu 700C
Tambahkan sodium stearat dan triklosan hingga tercampur sempurna
Dinginkan hingga suhu 650C dan tambahkan pewangi
Tuangkan campuran tersebut ke dalam wadah cetakan hingga suhu mencapai
600C.
Masukkan dalam wadah kemasan dan deodorant siap untuk digunakan.
www.monzir-pal.net/Industrial/Deodrants.pdf
Formula 2
Bahan Konsentrasi (%)
Sodium bikarbonat 17,5
Starch 2,5
Cyclic dimethylsiloxanes Mixt 50
PEG 400 monolaurate 1,4
Stearyl alcohol 26,3
Sorbitol 70% 2
Fragrance 0,3
Cara Pembuatan :
Page 5
Gabungkan semua bahan kecuali sodium bikarbonat, starch dan fragrane,
panaskan sambil diaduk dalam wadah tertutup pada suhu 650 C
Setelah semua bahan minyak tercampur, dinginkan hingga suhu 630 C dan
tambahkan sodium bikarbonat dan starch campur hingga merata
Dinginkan hingga suhu 530C dan tambahkan fragrance
Dinginkan hingga suhu 480C dan tuangkan dalam wadah
Formula 3
Bahan Konsentrasi (%)
Triclosan 0,1
Etanol 75
Air deionisasi 11,9
Sodium Stearat 8
Sorbitol 70% 5
Fragrance q.s
Cara Pembuatan :
Masukkan etanol beserta air deionisasi kemudian panaskan pada suhu 700 C
Tambahkan sorbitol 70% kemudian aduk selama 5 menit
Kemudian masukkan sodium stearat dan triclosan lalu aduk hingga homogen.
Setelah itu didinginkan hingga suhunya mencapai 650C. Selanjutnya
tambahkan parfum.
Tuangkan campuran tersebut ke dalam wadah cetakan. Kemudian dibiaikan
mendingin hingga suhunya mencapai 60O C.
Masukkan dalam wadah kemasan dan deodorant siap untuk digunakan.
Page 6
2.3 Komponen Deodoran Stick
Bahan Konsentrasi
Hydrophilic Carriers 50—80%
Water 15-20%
Gelling Agents (Gellants) 5 — 8%
Clarifying Agents/Solubilizers 0 — 6%
Antimicrobial Agents 0 — 2%
Fragrance 0 — 2%
Chelating Agents (Chelants) 0 — 0.1%
Neutralizing Agent 0 — 0.01%
Anti-oxidants 0 — 0.01%
Colorants 0 — 0.001%
Sumber : http://chemistscorner.com/basic-cosmetic-formulations-deodorant-sticks/
2.4 Evaluasi Sediaan Deodoran Stick
1. Pengujian Mutu Produk Deodoran
Kekuatan Tekstur
Kekuatan gel dan tekstur diukur dengan alat Universal Penetrometer
Humboldt. Cara kerjanya adalah jarum pengukur ditera pada angka 0 di
piringan skala. Sampel diletakkan tepat di tengah di bawah jarum
Penetrometer, kemudian jarum tersebut diletakkan tepat pada permukaan
sampel. Kunci jarum penetrometer ditekan sehingga jarum jatuh, jarum
pengukur diturunkan hingga menyentuh pangkal jarum penetrometer. Angka
pada piringan skala dibaca, dikali 1/10 dan menggunakan satuan
mm/beban/detik (Khoirunnisa Alfitri, 2015)
Page 7
Nilai pH
Nilai pH diukur dengan alat pH meter pada suhu 25oC. Cara kerjanya
adalah 5 gram sampel deodoran batang dilarutkan dengan 20 mL aquades
dalam erlenmeyer, kemudian elektroda dicelupkan ke dalam larutan contoh.
Nilai pH dibaca pada layar. Elektroda harus dibilas aquades setiap kali akan
dilakukan pengukuran sampel berikutnya (Khoirunnisa Alfitri, 2015).
Kadar Air
Menurut Khoirunnisa Alfitri (2015) Penentuan kadar air dilakukan
berdasarkan perbedaan bobot sampel sebelum dan sesudah pengeringan.
Mula-mula cawan kosong dikeringkan dalam oven 100-105 oC selama 30
menit dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Sampel
sebanyak 2-3 gram dipanaskan dalam oven pada suhu 105 oC selama
beberapa jam sampai beratnya konstan. Kemudian contoh yang sudah
dikeringkan dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang.
Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Warna
Warna diukur dengan menggunakan Chromameter (tipe R-20, Minolta
Camera Co., Japan) dengan ruang warna (color space), kemudian nilai skala
warna X,Y,y dikonversi menjadi notasi warna Hunter yang terdiri dari 3
parameter (Khoirunnisa Alfitri, 2015).
Uji Organoleptik
Jenis uji organoleptik yang dilakukan yaitu uji mutu hedonik dan uji
hedonik. Uji mutu hedonik adalah uji hedonik yang lebih spesifik untuk suatu
jenis mutu tertentu, untuk mengetahui respon terhadap sifat-sifat produk yang
lebih spesifik. Analisa ini menggunakan skala tingkatan mutu. Uji hedonik
atau uji kesukaan merupakan salah satu jenis uji penerimaan. Dalam uji ini
Page 8
panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau
sebaliknya. Tingkat-tingkat kesukaan disebut sebagai skala hedonik, mislanya
sangat suka, suka sampai tidak suka. Uji ini dilakukan oleh 25 orang panelis
terlatih dan semi terlatih. Parameter mutu yang diamati yaitu homogenitas,
kelembutan, tekstur, kecerahan, rasa pada kulit dan tingkat kesukaan
(Khoirunnisa Alfitri, 2015).
2. JAMINAN MUTU
Menurut Khoirunnisa Alfitri (2015), jaminan mutu terbagi atas ;
Safety, yaitu tidak adanya iritasi kulit, sensitivitas kulit, dan tidak
berbahaya. Pengujian yang dilakukan meliputi:
1. Uji keamanan
2. Uji racun logam berat
Stability, yaitu stabil terhadap perubahan warna, bau. Pengujian yang
dilakukan meliputi:
1. Uji kestabilan warna
2. Fotoresisten, bau
3. Uji terhadap panas sdan lembab
4. Pengawetan
5. Kestabilan zat aktif
6. Kestabilan fisiko-kimia
Efficacy, yaitu memberikan efek, menghilangkan bau badan. Pengujian
yang dilakukan meliputi uji efikasi.
Usability, yaitu sensitivitas, kemudahan menggunakan (bentuk, ukuran,
bobot, komposisi, penampilan, portabilitas. Pengujian yang dilakukan
meliputi:
1. Uji kebergunaan (Sensory test)
2. Pengukuran fisikokimia (reologi)
Page 9
BAB III
PEMBAHASAN
Bahan Formula (%) KegunaanI II III IVSodium bikarbonat 17,5 antiperspirant
Etanol 75 Pelarut, bahan pendingin,
Triclosan 0,1 0,1 2 Anti bakteri
Starch 2,5 8 Pelembut, pelembab
Air deionisasi 42,9 11,9 20 Pelarut
Sodium Stearat 7 8 8 Gelling agent, pengikat
Cyclic dimethylsiloxanes Mixt
50 50
Propilen glikol 50 Humektan, anti bakteri
PEG 400 monolaurate 1,4 Anti bakteri
Fragrance q.s 0,3 q.s 2 Pewangi
Stearyl alcohol 26,3 4 Gelling agent, pengikat
Sorbitol 70% 2 5 6Zat pelembab atau agen pendingin
Karakteristik Formula
Dapat menyebabkan iritasi kulit karena mengandung propilen glikol yang terlalu tinggi
Dapat meninggalkan noda kuning pada pakaian karena mengandung antipersipran
Dapat menyebabkan iritasi karena mengandung etanol yang banyak
Tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan warna kuning pada pakaian
Deodoran adalah suatu produk yang ditujukan untuk mengurangi atau
menutupi bau ketiak melalui kerja antimikroba terhadap organisme-organisme
yang menguraikan sekresi apokrin. Deodoran tidak memiliki efek terapeutik dan
digolongkan sebagai kosmetik.
Page 10
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang formula deodoran
antara lain kemampuan menutupi atau mengurangi bau dalam waktu lama, tidak
mengiritasi kulit, zat aktif dapat larut dengan baik dalam sistem penghantaran,
pemilihan fragrans yang stabil, pengendalian viskositas produk, dan rasa nyaman
di kulit.
Beberapa senyawa seperti alcohol, propylene glycol tidak boleh terlalu banyak kandungannya dalam deodorant, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya iritasi pada kulit ketiak. Untuk Propilenglikol dapat menimbulkan berbagai macam gangguan iritasi pada kulit, untuk itu kadar propilenglikol yang boleh dipergunakan tidak boleh lebih dari 2%.
Efek samping lainnya dari bahan deodorant stik yaitu pada deodorant yang pengandung antiperspirant. Dimana deodorant yang mengandung antiperspirant dapat menyebabkan noda kuning pada pakaian. Hal ini disebabkan oleh reaksi antara bahan-bahan anti-perspirant dan garam dalam keringat Anda. Anti-perspirants mengandung senyawa aluminium untuk mengurangi basah, sehingga hasil reaksi tersebut menimbulkan warna kuning dan menempel lekat pada baju Anda.
Fungsi beberapa senyawa dalam formula yaitu :
1. Etanol
Nama lain : ethanol 95%, ethil alcohol
Berat molekul : 46,07
Rumus empiris : C2H6O
Fungsi : antimikroba (≥10%)
Kelarutan :tidak larut dengan kloroform, ether,glyserin,
dan air
Dalam sediaan deodorant, etanol berperan sebagai bahan pendingin,
dan agen pelarut, membantu menstabilkan emulsi dan dapat mengurangi
iritasi bahan pendingin, dan agen pelarut.
2. Triklosan
bahan antifungi dan antibakteri spectrum luas yang poten. Antibakteri ini
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif pada ketiak, yg menyebabkan
bau tak sedap. Triklosan digunakan pada sabun (0,1%-1%), deodorant,
Page 11
shaving cream, mouth wash dan peralatan kebrsihan. Triclosan menunjukkan
efektivitas dalam mengurangi dan mengontrol bakteri. Pada konsentrasi yang
lebih tinggi, trikslosan bekerja sebagai biosida sedangkan pada kadar lebih
rendah bersifat bakteriostatik.
3. Air deionisasiAir deionisasi adalah air yang telah terbebas dari ion-ion mineral, berfungsi
sebagai pengencer sediaan dan berfungsi sebagai medium yang dapat
digunakan untuk menjaga konsistensi atau bentuk sediaan.
Sodium Stearat
Sodium Stearat adalah garam natrium dari asam stearat. Pemerian sodium
stearat adalah bubuk, halus putih. Sodium stearat sering digunakan dalam
sabun, kosmetik warna, deodoran dan produk rambut dan perawatan kulit.
Sodium stearat digunakan dalam menstabilkan emulsi dengan menjaga agar
fase minyak dan fase air tidak bercampur. Sodium stearat juga membuat
warna produk menjadi tak tembus cahaya dan mengental. Dalam shampoo
dan produk berbusa lainnya, sodium stearat membantu menciptakan busa
mewah yang tebal.
PEG 400 Monolaurat
Biasa juga disebut Polietilen glikol 400,fungsinya sebagai anti bacteri,
campuran PEG-400 pada kosmetik menyebabkan tidak mengiritasi kulit, dll.
(Monika Prasetya . 2013).
Parfum/Fragrance
Parfum berfungsi sebagai penambah aroma pada sediaan sehingga membuat
sediaan semakin nyaman saat digunakan.
Sorbitol 70%
Dikenal sebagai gula alkohol atau polyalcohol alami. Sorbitol disiapkan
untuk penggunaan komersial pada hidrogenasi glukosa. Sorbitol juga
ditemukan secara alami dalam berry, ceri, plum, pir, rumput laut, apel dan
Page 12
ganggang. Sorbitol biasanya digunakan sebagai pengganti gula dalam
makanan, terutama bagi penderita diabetes. Dalam kosmetik, biasanya
digunakan dalam lotion aftershave, sabun ringan dan sampo bayi maupun
deodorant. Sorbitol digunakan sebagai zat pelembab kulit dan agen
pendingin.
Propilenglikol Nama lain : metal etilen glikol Rumus molekul : C3H8O2
Berat molekul : 76,09 Fungsi : solvent atau cosolvent (5-80%) Pemerian : jernih, tidak berwarna, kental Kelarutan : tidak larut dalam aseton, kloroform,etanol
95%, OTT : pereaksi pengoksidasi seperti potassium
permanganat
Propilenglikol adalah bahan kimia yang ditemukan dalam produk perawatan pribadi yang bertindak sebagai peningkat penetrasi yang membuat produk-produk mencair dalam panas dan atau membeku ketika dingin. Propilenglikol sering ditemukan dalam produk seperti sampo, conditioner, sabun, obat jerawat, pelembab, pasta gigi, deodorant, cat kuku, maskara, pada dasarnya apa pun yang mungkin bisa digunakan pada tubuh. Propilenglikol dapat menimbulkan berbagai macam gangguan iritasi pada kulit, untuk itu kadar propilenglikol yang boleh dipergunakan tidak boleh lebih dari 2%.
Page 13
BAB IV
KESIMPULAN
Deodoran adalah suatu produk yang ditujukan untuk mengurangi atau menutupi bau ketiak melalui kerja antimikroba terhadap organisme-organisme yang menguraikan sekresi apokrin. Deodoran tidak memiliki efek terapeutik dan digolongkan sebagai kosmetik.
Bau badan timbul jika bakteri alami pada kulit memecah protein sehingga menjadi asam. Kedua jenis asam yang melepaskan bau tidak sedap, adalah Asam propionat atau asam proponat oleh propionibacteria dan Asam isovalerik oleh bakteri staphylococcus
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam merancang formula deodoran antara lain kemampuan menutupi atau mengurangi bau dalam waktu lama, tidak mengiritasi kulit, zat aktif dapat larut dengan baik dalam sistem penghantaran, pemilihan fragrans yang stabil, pengendalian viskositas produk, dan rasa nyaman di kulit.
Beberapa senyawa seperti alcohol, propylene glycol tidak boleh terlalu banyak kandungannya dalam deodorant karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit
Kandungan antipersipran aluminium dalam deodorant dapat meninggalkan noda kuning pada pakaian.
Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Bahan Kimia Dalam Kosmetik. http://kilangkosmetik.blogspot.com/2011/12/bahan-kimia-dalam-kosmetik.html . diakses 08 April 2015
Anonim . 2015 . Apa Penyebab Ketiak Bau? . http://kesehatan96.blogspot.com/2013/04/apa-penyebab-ketiak-bau.html. diakses 07 April 2015
Anonim, 2015. Deodorant Stick. http://www.personalcaremagazine.com/formulation-details/2059/deodorant-stick?companyid=2529. Diakses 08 April 2015.
Hasby,E.2001. Keringat dan Bau Badan. www.Kompas.com. Diakses 07 April 2015
Harry R.G. 1982. Harry’s Cosmetology, edisi 7. Hal 314-333
Khoirunnisa Alfitri, 2015. Kosmetika deodorant. http://www.scribd.com/doc/136444214/Deodorant#scribd. Diakses 08 April 2015
Leon A. Greenberg. 1954. Handbook of Cosmetics.
Monika Prasetya . 2013. Review SEBAMED . http://lovelybloomy.blogspot.com/2013_04_01_archive.html. diakses 08 april 2015
Mutschler,1991. Dinamika Obat, Farmakologi dan Toksikologi. ITB : Bandung.
Osipow et all. United States Patent Deodorant Stick. Date of patent May 23, 1989.
Page 15