2/24/2015
1
1
(KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN)
Informasi Umum
Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T.
E-mail: [email protected], [email protected]
Telp. : 081215954429
Ruangan: H5-202A
Jadual: Senin, Jam ke 5-6
Prasyarat: -
Bobot: 2 SKS
2
2/24/2015
2
Penilaian Ujian Tengah Semester (20%)
Ujian Akhir Semester (25%)
Tugas kelompok dengan anggota maksimal2 orang (20%).
Tugas individu (25%).
Persentase kehadiran (80%=10%)
3
4
Filosofi Pendidikan Kejuruan
Kurikulum dan Pengembangannya
Perangkat pengembangan
2/24/2015
3
Daftar PustakaChambers, John H. (1983), The Achievement of Education,
New York: Harper & Roe Pub.
Norton, R. E. (2008), Dacum (Developing a Curriculum), OHIO State
Hamalik, Oemar, (2006), Manajemen Pengembangan Kurikulum, Penerbit: Kerjasama Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nasution, S (2006), Kurikulum dan Pengajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Sukamadinata, Syaodiq, Nana (2006), Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suderadjat, Hari (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi, CV. Cipta Cekas Grafika, Bandung.
_, (2013), Kurikulum 2013, Kemendikbud, Jkt.
6
2/24/2015
4
CASWELL dan CAMBELL Ia memaknai Kurikulum sebagai :
Compossed of all of the experiencieschieldren have under the guidance of the school.
Ia kemudian menyempurnakan definisitersebut dengan menambahkan terencanadan terkendal, sehingga kurikulum sebagaiprogram terencana untuk mencapai tujuanpendidikan.
7
DAMPAK PERENCANAAN LEMBAGA YANG TIDAK MELAKUKAN PERENCANAAN SAMA DENGAN MERENCANAKAN KEGAGALAN
Rue & Byars (2000 : 140) planning has a positive impact on the quality of work produced
2/24/2015
5
JANGAN KELEBIHAN
BEBAN
BERI RUANG
BERGERAK
2/24/2015
6
PENTINGNYA
PENDEKATAN
PERENCANAAN
PENDIDIKAN
SOCIAL
DEMAND
MANPOWER
PLANING
HUMAN
INVESTMENT
Ilmu/seni mengelola sumberdaya 7M + 1I (man, money, material, machine, methods, marketing, minutes + information (Usman, 2009)
2/24/2015
7
Adalah Suatu Proses yang komplek yang menuntut berbagaijenis dan tingkat pembuatan keputusan
A. Siapa yang Bertanggung Jawab Dalam Perencanaan
B. Bagaimana Perencanaan Secara Profesional1. Administrative Approach
Kurikulum direncanakan oleh pihak atasan kemudian
diturunkan kepada instansi bawahan terus ke guru
Guru tidak dilibatkan dan bersifat pasif2. Grass Roots Approach
Kepala sekolah serta guru dapat merencanakan kurikulum atau
perubahan kurikulum karena melihat kekurangan dalam
kurikulum yang lalu dengan harapan dapat meluas kesekolah
lain
Guru adalah manajer dimana guru harus ikut bertanggung jawab
dalam perencanaan kurikulum yang sudah disusun
Prinsip Perencanaan Kurikulum
14
1) Perencanaan yang dibuat harus memberikan kemudahan dan
mampu memicu pemilihan serta pengembangan pengalaman
belajar.
2) Perencanaan harus memungkinkan para guru menyesuaikan
pengalaman-pengalaman dengan kebutuhan-kebutuhan
pengembangan, kesanggupan, dan taraf kematangan siswa.
3) Perencanaan harus menggiatkan para guru untuk melibatkan anak-
anak dalam kegiatan-kegiatan di dalam dan di luar sekolah.
4) Perencanaan harus merupakan penyelenggaraan suatu pengalaman
belajar yang kontinyu.
5) Kurikulum harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu
membantu pembentukan karakter, kepribadian, dan perlengkapan
pengetahuan dasar siswa yang bernilai demokratis dan yang sesuai
dengan karakter kebudayaan bangsa Indonesia.
6) Perencanaan harus realistis, feasible (dapat dikerjakan), dan
acceptable (dapat diterima dengan baik).
7)
2/24/2015
8
15
1. Apa penyebab Gap antara perencanakurikulum dengan guru sebagai implementasikurikulum. Berikan penjelasan saudara.
2. Administrative Approach and Grass rootsApproach Mana metode yang menurutsaudara lebih baik diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Berikan Penjelasansaudara.
16
2/24/2015
9
TUJUAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Pendidikan Kejuruan bertujuan:
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja,
Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu
Mendorong motivasi untuk belajar terus
(Rupert Evans, 1978)
Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional (PP No. 29 Tahun 1990)
Tujuan pendidikan Kejuruan:
Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjangpendidikan yang lebih dan atau meluaskanpendidikan dasar,
Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggotamasyarakat dalam hubungan timbal balik dgnlingkungan sosial, budaya dan sekitar,
Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapatmengembangkan diri sejalan pengembangan ilmuteknologi dan kesenian,
Menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja danmengembangkan sikap professional
(Kep. Mendikbud No. 0490/U/1990).
2/24/2015
10
MANFAAT PENDIDIKAN KEJURUAN
BAGI SISWA:
Peningkatan kualitas diri Peningkatan Penghasilan Penyiapan bekal lebih
lanjut Penyiapan agar lebih
berguna di masyarakat Penyesuaian terhadap
lingkungan
BAGI INDUSTRI
Memperoleh tenaga kerjaberkualitas tinggi
Meringankan biaya usaha Membantu memajukan
usaha
BAGI MASYARAKAT
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan produktivitas Nasional Mengurangi pengangguran
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN KEJURUAN
Diarahkan untuk mempersiapkan peserta didiknyamemasuki lapangan kerja demand driven
Fokus pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja
Penilaian yang sesungguhnya harus lewat hands-on atau performa dalam dunia kerja
Hubungan erat dengan dunia kerja merupakan kuncisukses penye;lenggaraan pendidikan
2/24/2015
11
Pendidikan Kejuruan yang baik adalah yang responsive dan antisipatif kemajuan teknologi
Penekanan pada learning by doing dan hands-on experience
Memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktek
Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar daripada pendidikan umum
1. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yg sama atau tiruan dimana siswa akan bekerja (praktikum lapangan)
2. Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswanya diperkenalkan dng situasi nyata: untuk berfikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja, di industri, dimana siswa akan bekerja setelah lulus (pengalaman nyata)
3. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa dilatih langsung untuk berfikir dan berlatih secara teratur (keteraturan budaya kerja)
4. Untuk setiap jenis pekerjaan, individu harus memilikikemampuan minimum agar mereka bisa mempertahan-kan diri untuk bekerja dalam posisi tersebut (kemampuandasar)
2/24/2015
12
5. Pendidikan kejuruan akan efektif jika membantu individuuntuk mencapai cita-cita, kemampuan, dan keinginannyapada tingkat yang lebih tinggi (relevansi).
6. Pendidikan kejuruan untuk suatu jenis keahlian, posisi, dan keterampilan akan efektif hanya diberikan kepadasiswa yang merasa memerlukan, menginginkan danmendapat kan keuntungan dari padanya (tujuan, motivasi, harapan).
7. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila pengalamanlatihan yang dilakukan akan membentuk kebiasaanbekerja dan berfikir secara teratur, dan betul-betuldiperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja (etoskerja)
8. Pendidikan kejuruan akan efektif jika diajar oleh guru dan instruktur yg telah memiliki pengalaman danberhasil di dalam menerapkan pengetahuan danketerampilan dalam pelaksanaan pekerjaan. (guru berpengalaman nyata)
9. Pendidikan kejuruan harus memahami posisinya dalammasyarakat, dan situasi pasar, melatih siswa untukdapat memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja dandengan menciptakan kondisi kerja yang lebihbaik.(pemahaman lingkungan, trend perubahanmasarakat, iptek)
10. Menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepadasiswa hanya akan terjadi apabila training yang diberikanberupa pekerjaan nyata, dan bukan merupakan latihansemata.
11. Materi training yang khusus pada jenis pekerjaantertentu hendaknya merupakan pengalaman tuntaspada pekerjaan tersebut. (pengembangan materi, job analisis)
12. Untuk setiap jenis pekerjaan mempunyai ciri khusus, sehingga memerlukan materi diklat khusus pula.
2/24/2015
13
13. Pendidikan kejuruan akan menghasilkan pelayanan yang efisien apabila penyelenggaraan training diberikan kepadasekelompok siswa yang memerlukan (motivasi) danmemperoleh keberhasilan dari program tersebut.
14. Pendidikan kejuruan akan efisien dan efektif apabila metodepembelajaran memperhatikan karakteristik siswa.
15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien apabiladilaksanakan dengan fleksibel, dinamis, dan terstandar.
16. Walaupun setiap usaha perlu dilaksanakan sehemat mungkin, pembiayaan pendidikan yang kurang dari batas minimum tidak bisa dilaksanakan secara efektif. Dan jika pembelajarantidak bisa menjangkau dengan biaya minimum, sebaiknyapendidikan kejuruan tidak dilaksanakan (Prosser dan Allen, 1925).
ASUMSI PENDIDIKAN KEJURUAN (PK)
PK dapat mengembangkan tenaga kerja yang marketable dgn mengembangkan kemampuannya untuk melakukan ketrampilan yang memberikan manfaat sebagai alat produksi
PK adalah suatu cara untuk menguasai ketrampilan dasar yang essensial untuk dapat berkompetisi di pasar kerja
Tidak ada dualisme antara pendidikan kejuruan dan pendidikan umum
PK adalah pendidikan ekonomi sebab diturunkan dari kebutuhan pasar
2/24/2015
14
PK adalah pendidikan untuk melayani tujuan system ekonomi
PK di SMK disiapkan untuk mempersiapkan tenaga kerja pemula
PK seharusnya diarahkan terhadap kebutuhan tenaga kerja di masyarakat dan lingkungannya
PK seharusnya dievaluasi berdasarkan efisiensi ekonomi.
C U Next Week
28
2/24/2015
15
Keterkaitan Aspek Filosofi dan Yuridis pada Landasan Kurikulum Pendidikan
Kejuruan
29
CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME. . . CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES,
PHILOSOPHICAL POSITIONS, PSYCHOLOGICAL PRINCIPLES,
ACCUMULATING KNOWLEDGE, AND EDUCATIONAL LEADERSHIP AT ITS
MOMENT IN HISTORY(OLIVA ,1992:29)
2/24/2015
16
FILSAFAT DAN KURIKULUM PHILOSOPHY LIES AT THE HEART OF EDUCATIONAL
ENDEAVOR. THIS IS PERHAPS MORE EVIDENT IN CURRICULUM DOMAIN THAN IN ANY OTHER, FOR CURRICULUM IS A RESPONSE TO THE QUESTION OF HOW TO LIVE A GOOD LIFE. . . . JOHN DEWEY (1916)
SUPPORTED THIS EMPHASIS WHEN HE SUGGESTED THAT EDUCATION IS THE TESTING GROUND OF PHILOSOPHY ITSELF.(SCHUBERT,1986:116)
PHILOSOPHY SERVES AS BOTH A SOURCE AND AN INFLUENCE FOR EDUCATIONAL OBJECTIVES AND CURRICULUM DEVELOPMENT (TANNER AND TANNER, 1980:103)
FILSAFAT PENDIDIKAN YANG UTAMA SEBAGAI LANDASAN KURIKULUM PERRENIALISM
ESSENTIALISM
EXPERIMENTALISM
RECONSTRUCTIONISM
ROMANTIC NATURALISM
EXISTENTIALISM
(TANNER AND TANNER, 1980)
2/24/2015
17
TUJUAN DARI MASING-MASING FILSAFAT
PERRENIALISM: CULTIVATIONS OF RATIONAL POWERS; ACADEMIC EXCELLENCE
ESSENTIALISM: CULTIVATIONS OF THE INTELLECT; ACADEMIC EXCELLENCE
EXPERIMENTALISM: REFLECTIVE THINKING FOR SOCIAL PROBLEM SOLVING; DEMOCRATIC CITIZENSHIP; GROWTH
RECONSTRUCTIONISM: BUILDING AN IDEAL DEMOCRATIC SOCIAL ORDER
ROMANTIC NATURALISM: INDIVIDUAL FREEDOM TO DEVELOP ONES POTENTIALS
EXISTENTIALISM: INNER SEARCH FOR THE MEANING OF ONES OWN CHARACTER
FILSAFAT PENDIDIKAN
TUJUAN PEND
PENGETAHUAN
PERAN PEND FOKUS KUR TREND KUR
Prennialisme Mendidikberfikirrasional danmeng. Intelektual
Fokus padamasa lalu & matpel. tetap, tuntas padafakta-fakta&pengetahuan abadi
Membantu siswaberfikir rasional, didasarkan padatanya jawab, ceramah, pengajaran padanilai-nilaitradisional
Matpel klasik, analisa literasi,kur. konstan
Great books
Essensialisme Memajukanpertumb. IntelektualMendidik
menjadikompeten
Keteramp. Yang esensi & matpelakademisMenguasai
konsep danprinsip materipelajaran
Guru memilikikewenangan darimatpel yang diampuhnya
Matapel yangpenting(English, IPA, sejarah, matematika & Bhs asing
Pendidikanyang bermutu
PENGARUH FILSAFAT PADA KURIKULUM
2/24/2015
18
FILSAFAT PENDIDIKAN
TUJUAN PEND
PENGETAHUAN
PERAN PEND FOKUS KUR TREND KUR
Progresivisme Mengembangkan kemampuandemokratikdan nilai-nilaisosial
Pengetahuantumbuh danberkembang.Belajar darikehidupanFokus padapembel aktifdan relevan
Membantumemecahkanmasalah danpenemuanpengetahuan
Didasarkan padainteres siswaberkaitanpemecahanproblem manusiadan masyarakat
Kurikulumyg relevanPend
humanistikPerbaikan
sekolahsecararadikal
Rekostruksionisme
Meningkatkandanmerekonstruksi masyarakat Pend. Untuk
perubahandan perbaikanmasyarakat
Keterampilandan mapeldibutuhkanutkmengidentifikasi danmemperbaikimasyarakatPemb aktif
difokuskanpada hal-halsaat ini &akandatang
Guru melayanisebagai agenperubahan&perbaikanBertindak sebagaidirektur projek & pemimpinpenelitianMembantu siswapeduli terhadapproblemkemanusiaan
Menekankanpada ilmu social & metodapenelitian sosialyg berkaitan dg problem sosial,ekonomi&politikFokus saat ini &akan datang(nasional&Internasional)
PendidikanInternasionalKesempatanpendidikanyg sama
Landasan Pengembangan Kurikulum
Aspek Filosofis
Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
Aspek Yuridis
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKANPerubahan metodologi pembelajaranPenataan kurikulumINPRES NOMOR 1 TAHUN 2010Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkannilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa
AspekKonseptual
Relevansi Model Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum lebih dari sekedar dokumen Proses pembelajaran
Aktivitas belajarOutput belajarOutcome belajar
PenilaianKesesuaian teknik penilaian dengan kompetensiPenjenjangan penilaian
2/24/2015
19
MODEL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Model Sistem Ganda
Model Magang
School Based Enterprise atau Model Unit Produksi
Model lain (apprenticeship program, cooperative education, internship program, clinical experience, work experience.
PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, relevan, dan efesien menuju terangkatnyakesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat.
Pembangunan pendidikan diarahkan demitercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukungkeselarasan antara ketersediaan tenaga pendidikdg kemampuan:
menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan
menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan
2/24/2015
20
KERANGKA KERJA PENYELARASAN
Sisi Pasokan
(Supply Side)
Sisi Permintaan
(Demand Side)
Kemendiknas/Kemenag
& Kementerian lainnya
sebagai penyelenggara
pendidikan
Dunia Industri dan
Dunia Usaha (DUDI)
sebagai pengguna
keluaran pendidikan
Koordinasi Lintas
Kementerian & Lembaga
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
SKLFILOSOFI
KURIKULUM
2/24/2015
21
PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB. (UU RI NO 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
BERIMAN DAN BERTAKWA
BERAKHLAK MULIA
SEHAT
BERILMU
CAKAP
MANDIRI
KREATIF
DEMOKRATIS
BERTANGGUNG JAWAB
MANUSIA INDONESIA
2/24/2015
22
LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN BERAKAR PADA BUDAYA BANGSA, KEHIDUPAN MASA KINI DAN MEMBANGUN LANDASAN KEHIDUPAN MASA DEPAN.
PENDIDIKAN ADALAH PROSES PEWARISAN DAN PENGEMBANG BUDAYA .
PENDIDIKAN MEMBERIKAN DASAR BAGI UNTUK PESERTA DIDIK BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN MASA KINI.
PENDIDIKAN MENGEMBANGKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKI PESERTA DIDIK
PENDIDIKAN ADALAH PROSES PENGEMBANGAN JATIDIRI PESERTA DIDIK.
PENDIDIKAN MENEMPATKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI SUBJEK YANG BELAJAR
(EKLEKTIK ANTARA PERENIALISME, ESENSIALISME, HUMANISME, PROGRESIVISME, REKONSTRUKSI SOSIAL)
DOK
FILOSOFI
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013
KUALITAS YANG PERLU
DIMILIKI GENERASI
MUDA
ISI KURIULUM
PEMBELAJARAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
IDEKURIKULUM
2/24/2015
23
FILOSOFI
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013
KUALITAS YANG PERLU
DIMILIKI GENERASI
MUDA
IDEKURIKULUM
-COMPETENCY-BASED CURRICULUM-BERDASARKAN STANDARD-BASED -BERAKAR PADA BUDAYA-MEMPERSIAPKAN UNTUK KEHIDUPAN MASA KINI DAN MASA DEPAN-MENEKANKAN PADA KESEIMBANGAN ANTARA SOFT SKILLS DAN HARD SKILLS-SEKOLAH TAK TERPISAH DARI MASYARAKAT
FILOSOFI
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013
KUALITAS YANG PERLU
DIMILIKI GENERASI
MUDAISI KURIULUM
-KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR
-KONTEN LEBIH SEDERHANA-KOMPETENSI YANG
SEMAKIN MENINGKAT-BERSESUAIAN DENGAN
LINGKUNGAN PESERTA DIDIK
2/24/2015
24
FILOSOFI
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013
KUALITAS YANG PERLU
DIMILIKI GENERASI
MUDA
PEMBELAJARAN
-PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
-MENAKNKAN PADA APLIKASI-TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN
-MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGAMATI,
MENANYA, MENGUMPULKAN INFORMASI, MENGOLAH, MENGKOMUNIKASIKAN
TEMUAN--MENEKANKAN PADA
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIF, DAN PRODUKTIF
--MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BELAJAR
FILOSOFI
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013
KUALITAS YANG PERLU
DIMILIKI GENERASI
MUDA
PENILAIAN HASIL BELAJAR
MENEKANKAN KEPADA KEMAM-PUAN BERPIKIR DAN MELAKUKAN MENEKANKAN KEPADA SIKAP DAN PERILAKU PENGETAHUAN TETAP DIHARGAI
2/24/2015
25
Diskusikan:
1. Apa saja yang menjadi Mata Pelajaran Nasional pada SMK
seIndonesia.2. Kenapa Mapel tersebut
diwajibkan secara nasional?
49
C U Next Week
50
2/24/2015
26
51
9 Mapel Wajib (Kel. Prog. A & B)
52Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2013
2/24/2015
27
Pembagian Kelompok Peminatan dan Bidang Keahlian
53
Pada SMK, Mata Pelajaran
Kelompok Peminatan (C)
terdiri atas:
1. Kelompok Mata
Pelajaran Dasar
Bidang Keahlian (C1);
2. Kelompok Mata
Pelajaran Dasar
Program Keahlian (C2);
3. Kelompok Mata
Pelajaran Paket
Keahlian (C3).
Bidang keahlian pada SMK meliputi:
1. Teknologi dan Rekayasa;
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi;
3. Kesehatan;
4. Agribisnis dan Agroteknologi;
5. Perikanan dan Kelautan;
6. Bisnis dan Manajemen;
7. Pariwisata;
8. Seni Rupa dan Kriya;
9. Seni Pertunjukan.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk Membangun
Soft Skills dan Hard Skills1
SD
SMP
SMA/SMK
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960)54
2/24/2015
28
Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947
Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan Sekolah
Dasar
1968
Kurikulum Sekolah
Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
K-13
Kurikulum 2013
55
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pen
gem
ban
gan
K
uri
kulu
m
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
56
2/24/2015
29
Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai Modal Pembangunan
SDM Beradabsebagai
Modal Pembangunan
Abad 21 - dsts/d Dekade Akhir Abad 20
TransformasiMelalui
Pendidikan
Kekayaan PeradabanKekayaan Alam
SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat]
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen
Pergeseran Paradigma Pembangunan
57
Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, AFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan Hasil TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter
58
2/24/2015
30
Informasi(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model PembelajaranCiri Abad 21
59
Pola Pikir Perumusan Kurikulum
60
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
2
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaranMata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
2/24/2015
31
Posisi Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
61
-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
62
2/24/2015
32
Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaiandan Hasil Belajar
63
Standar Kompetensi Lulusan SMK
64
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
2/24/2015
33
65
2011
Pengembangan KKNI
Kementrian Diknas dan
Kementrian Nakertrans
2010
Studi literatur dan komparasi:
Australia, New Zealand, UK,
Germany, France, Japan,
Thailand, Hongkong,
European Commission of
Higher Education
2009
20032006
UU 20-2003
PP no.31 -2006 dasar dari KKNI
Implementasi KKNI, sinkronisasi
antar sektor, pengakuan oleh
berbagai sektor atas kualifikasi KKNI.
2012
2016
Penyetaraan antara kualifikasi
lulusan dengan kualifikasi KKNI,
PPL, Pendidikan multi entry dan
multi exit, Pendidikan sistem
terbuka
SDM asing
SDM Indonesia
Penilaiankesetaraandanpengakuankualifikasi
2/24/2015
34
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,yang selanjutnya disingkat KKNI, adalahkerangka penjenjangan kualifikasi kompetensiyang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidangpendidikan dan bidang pelatihan kerja sertapengalaman kerja dalam rangka pemberianpengakuan kompetensi kerja sesuai denganstruktur pekerjaan di berbagai sektor.
KKNI merupakan perwujudan mutu dan jatidiri Bangsa Indonesia terkait dengan sistempendidikan dan pelatihan nasional yang dimilikiIndonesia1
2
3
4
5
7
8
9
6
Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Deskripsi Kualifikasi pada KKNImerefleksikan capaian pembelajaran(learning outcomes) yang perolehseseorang melalui jalur
pendidikan pelatihan pengalaman kerja pembelajaran mandiri
The share of Science, Knowledge, Knowhow and Skills in each IQF level may vary according to the national qualification assessment established by all concerned parties.
2/24/2015
35
Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, makaimplementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihankerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasimencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagaiberikut : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalammenyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air sertamendukung perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, danagama serta pendapat/temuan orisinal orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untukmendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
LEVEL 6 (SARJANA/DIPLOMA-4)
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
2/24/2015
36
LEVEL 7 (PROFESI GURU)
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah
tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.
Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis
dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
LEVEL 8 (MAGISTER)
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter
atau multidisipliner .
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
2/24/2015
37
LEVEL 9 (DOKTOR)
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau
seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
kreatif, original, dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter,
multi atau transdisipliner.
Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset
dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
1
2
3
4
5
7
8
9
6
PROGRAM PROFESI
AHLI
TEKNISI/ ANALIS
OPERATOR
AHLI
TEKNISI/ ANALIS
OPERATOR
S2
S1
S3
SMU
PROFESI
SPESIALIS 2
DIII
DII
DI
SMK
DIV/ S1T
S3T
S2T SPESIALIS 1
2/24/2015
38
S2
S1
S3
SekolahMenengah
Umum
S2(T)
D I
D IV
D III
D II
S3(T)
Profesi
Spesialis
SekolahMenengah Kejuruan
1
2
3
4
5
7
8
9
6
1
2
3
4
5
7
8
9
6
1. AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
S1
MULTI ENTRY AND MULTI EXIT SYSTEM
S2
S3
Profesi X
Profesi Y
D I
S1(T)/D IV
D III
D II
S2 (T)
S3 (T)
SMA/SMK
Spesialis X-KKNI Level 8
Spesialis Y Spesialis X KKNI Level 9
Bridging system
Rencana:Setiapjenisprogramtidakwajibadapadasetiapstrata
2/24/2015
39
Sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk
mencapai kualifikasi capaian pembelajaran
BSNP menyusun Standar NasionalPendidikan untuk tercapainya
kualifikasi pada KKNI
Implementasikurikulum
Sistem Penjaminan Mutu Internal
LEMBAGA PENDIDIKAN
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal
Menyusuncapaian
pembelajaranProgram
Studi berbasisKKNI
TercapainyaKualifikasi lulusansesuai deskriptor
4. SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI
2
2/24/2015
40
Bila setiap level kualifikasi dapat diraih melalui jalurlain di luar jalur pendidikan formal maka pendidikan
formal harus lebih menunjukkan akuntabilitasnyadalam menghasilkan lulusan sesuai dengan strata
yang diprogramkan
ARAHNYA MAU KEMANA?
1 Apa peran yang akan dimainkan oleh lulusan L. Pend.?
Jika perannya sudah ditentukan, maka..
2 Kemampuan apa yang perlu mereka kuasai agar dapat
Berperan di masyarakat? tentukan Learning Outcomes
3 Jika Learning Outcomesnya sdah ditentukan, maka.
Pembelajaran (isi dan cara penyampaiannya ) seperti apa?
2/24/2015
41
Rambu-rambu yang harus dipenuhi
Di tiap jenjang perlu dapat membedakan:1. Learning Outcomes2. Jumlah JS/SKS3. Waktu studi minimum4. Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil
pembelajaran dengan kompetensi umum5. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa6. Akuntabilitas asesmen7. Perlunya surat keterangan pelengkap ijazah dan
transkrip
Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum
UU Sisdiknas Bab III Pasal 4
ayat 3 : Pendidikan diselenggarakan sebagaisuatu proses pembudayaan danpemberdayaan peserta didik yang berlangsungsepanjang hayat
Pendidikan diselenggarakan dengan memberiketeladanan, membangun kemauan danmengembangkan kreativitas peserta didikdalam proses pembelajaran
2/24/2015
42
Lanjutan...
Bab X pasal 38 tentang kurikulum: Kurikulum dilakukan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Kurikulum memperhatikan:
1. peningkatan imtaq2. peningkatan ahlak3. peningkatan potensi, kecerdasan, minat4. tuntutan dunia kerja5. perkembangan IPTEKS6. dinamika perkembangan global7. persatuan nasional
2/24/2015
43
85
Pendapat Ahli KurikulumSubandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen
kurikulum, yaitu:
komponen tujuankomponen isi/materikomponen media (sarana dan prasarana)komponen strategikomponen proses belajar mengajar.
Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana
Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni:
TujuanIsi dan struktur kurikulumStrategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar)Evaluasi.
2/24/2015
44
-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
K-13, Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
87
Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana-
lisis
Mengeva-
luasi
Mencipta
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-
kognitif
SMP/MTs
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK/MAK
88
Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum
SD/MI
SD/MI: yang ditugaskanSMP/MTs: yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenisSMA/MA/SMK/MAK: pengembangan secara mandiri dari yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dengan sudut pandng berbeda
2/24/2015
45
89
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
89
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan
Kerangka Ackoff:Data Informasi Pengetahuan Kearifan
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing
Experi-menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge(Bloom)
Skill(Dyers)
Attitude(Krathwohl)
SD
SMP
SMA/K
PT
Creating
90
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge(Bloom)
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
2/24/2015
46
91
92
2/24/2015
47
93
KOMPETENSI INTI (KI-3)
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Memahami, menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
Memahami, menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
Rumusan Kompetensi Inti SMK
Dimensi proses
kognitifDimensi
Pengetahuan
2/24/2015
48
A. Kognitif Skill
B. Psikomotor Skill
C. Attitude Skill
D.Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart
E. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan
F. Kunci Jawaban
KRITERIA EVALUASI PBM
Sistem Penilaian Kurikulum 2013No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester
Guru (di bawah koord. satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei untuk semua satdik)
Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
2/24/2015
49
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Sekolah
Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN)Waktu: Tiap tingkat kompetensi2. Ujian SekolahWaktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)Waktu: Akhir jenjang sekolah2. Ujian mutu Tingkat KompetensiWaktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
1. Penilaian OtentikWaktu: terus menerus2. Penilaian ProjekWaktu: Akhir Bab/Tema3. Ulangan HarianWaktu: Sesuai rencana4. UTS/AUSWaktu: Semesteran
97
Pemerintah
Tugas KelompokBuat Kompetensi dasar yg diharapkan, sesuai mapel pd Prog. Studi Keahlian. Beri alasan mengapa diperlukan
2/24/2015
50
99