7/31/2019 Bagian VII TK3
1/36
7/31/2019 Bagian VII TK3
2/36
1. Dalam sejarah dan latar
belakang K3, terdapat 3 (tiga) halyang menjadi dasar filosofi
perkembangan ilmu K3 yakni
human right, regulation, sertahazard and risk. Berikanlah
penjelasan. (Nilai: 20)
7/31/2019 Bagian VII TK3
3/36
7/31/2019 Bagian VII TK3
4/36
Human right: ilmu K3 berkembang karena
adanya perhatian terhadap hak azasi
manusia (human right). Tiap manusia(pekerja) berhak untuk mendapatkan
kehidupan yang aman dan sehat. Ketika
bekerja, perusahaan harus dapat menjaminkeamanan, keselamatan, dan kesehatan para
pekerjanya, sehingga dalam kehidupan
pribadinya pun (setelah bekerja), tiap pekerjadapat hidup dengan sejahtera dan sehat
(fisik, mental, dan spiritual).
7/31/2019 Bagian VII TK3
5/36
Hazard and Risk: ilmu K3 berkembang terkait
dengan usaha untuk meminimalisir ataupun
mencegah terjadinya kecelakaan atau penyakitakibat bahaya ataupun resiko yang selalu ada di
tempat bekerja. Dengan ilmu K3 maka dapat
dirancang sistem kerja dan tempat (lingkungan)
kerja yang mendukung para pekerja bekerja secaraaman dan sehat bebas dari bahaya dan resiko celaka
ataupun sakit, sehingga produktif bagi perusahaan.
Dari sisi perusahaan sendiri, akan menghindarkan
dari kerugian kerusakan asset ataupun peluang
memperoleh profit yang dapat terjadi karena
terganggunya produksi.
7/31/2019 Bagian VII TK3
6/36
2. Jelaskanlah dengan ringkas bagaimana
perlunya K3 dalam industri. (Nilai: 20)
7/31/2019 Bagian VII TK3
7/36
Dalam dunia kerja khususnya industri, selalu terdapat
bahaya dan resiko (potensi) kecelakaan kerja. Jika resiko
(potensi) ini benar-benar terjadi maka ada akibat(konsekuensi) yang timbul. Bila di industri K3 tidak
dikelola dengan baik maka konsekuensinya adalah
timbulnya kerugian (loss) baik bagi pekerja, perusahaan,
maupun lingkungan. Dengan adanya K3, maka kerugian
yang mungkin ditanggung oleh pekerja yakni cacat/sakit
ataupun kematian dapat dihindarkan. Bagi perusahaan,
pengelolaan K3 akan mencegah terjadinya
kerusakan/kehancuran asset, sedangkan bagi
lingkungan, pengelolaan K3 akan menekan timbulnya
pencemaran yang biasanya dihasilkan dari aktivitas-
aktivitas dalam industri.
7/31/2019 Bagian VII TK3
8/36
3. Dalam teorinya, pelaksanaan K3 akan sangat
diperlukan dan bermanfaat baik bagi pekerja
maupun perusahaan. Akan tetapi dalamkenyataannya, pelaksanaan K3 masih belum
dilakukan secara optimal. Berikanlah
penjelasan, hambatan apakah yang
menyebabkan hal tersebut? (Nilai: 15)
7/31/2019 Bagian VII TK3
9/36
Terdapat hambatan dalam pelaksanaan K3, baik
dari sisi pekerja maupun sisi perusahaan.
Dari sisi masyarakat pekerjaTuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
(upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan)
K3 belum menjadi tuntutan pekerja
Dari sisi pengusaha
Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya
produksi dan meningkatkan efisiensi untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. danK3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya
operasional tambahan
7/31/2019 Bagian VII TK3
10/36
4. Jelaskanlah konsep dasar pencegahan
kecelakaan kerja. (Nilai: 15)
7/31/2019 Bagian VII TK3
11/36
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dapat
dilakukan dalam 2 (dua) langkah utama, yakni:
1. Ketahui sebab dan proses kecelakaan kerjaKecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
Meskipun terjadinya tidak terduga, akan tetapi hal-hal
yang berpotensi menyebabkan kecelakaan tersebut
dapat diketahui. Hal-hal yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan atau disebut penyebab kecelakaan perlu
dianalisis dan digolongkan dalam 2 (dua) bagian besar,
yakni penyebab langsung (direct cause) dan penyebab
dasar (basic clause). Selain penyebab kecelakaan, maka
untuk dapat mencegah terulangnya kecelakaan kerja
tersebut, proses kecelakaan juga perlu dianalisa.
7/31/2019 Bagian VII TK3
12/36
2. Tentukan cara pencegahan kecelakaan dan insiden
Cara pencegahan kecelakaan ditetapkan berdasarkan analisa
penyebab kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan
memperbaiki atau menghilangkan penyebab langsung (direct
cause) yakni unsafe action dan unsafe condition. Akan tetapi
karena penyebab langsung (direct cause) ini hanya
merupakan gejala umum yang langsung terlihat ketika
sebuah kecelakaan terjadi maka kecelakaan masih dapatterjadi lagi. Untuk meningkatkan usaha keselamatan dan
kesehatan kerja maka cara pencegahan harus dilakukan lebih
jauh lagi pada penyebab dasar (direct cause). Penyebab dasar
bersumber dari 2 (dua) faktor produksi penting, yakni faktormanusia (pribadi) dan faktor kerja (lingkungan). Dengan
melakukan perbaikan pada dua unsur utama produksi ini
maka selain kecelakaan dapat ditekan, produktivitas dan
efisiensi perusahaan dapat ditingkatkan.
7/31/2019 Bagian VII TK3
13/36
5. PT Suka Senang adalah sebuah perusahaan peleburan bijih besi skala
industri kecil menengah. Pada lantai produksi yakni di sekitar dapur
peleburan (tanur) serta bagian penuangan/pencetakan terdapat 10
(sepuluh) orang pekerja. Pada hari Senin, 23 April 2012, para pekerjanyatermasuk Doraemon melakukan tugasnya sehari-hari, yakni
memindahkan bijih besi yang telah lebur bersuhu sangat tinggi dari tanur
dengan menggunakan ember tahan panas berpegangan panjang untuk
kemudian dituang ke dalam cetakan pasir. Kegiatan mengambil,
mengangkut kemudian menuang leburan bijih besi dari tanur ke
cetakan ini dilakukan Doraemon bolak-balik dengan berjalan kaki.
Jarak antara tanur dan cetakan tidak terlalu jauh. Doraemon adalah
pekerja yang sudah cukup berpengalaman, bekerja di bidang yang sama
selama hampir 5 (lima) tahun. Seperti biasa, Doraemon mengenakan
kaos dan celana pendek (agar tidak merasa terlalu gerah), serta sandal
jepit. Perusahaan tidak menyediakan seragam khusus, pekerjaberpakaian bebas. Hari itu, Doraemon bekerja dengan sangat
bersemangat. Dia berjalan cepat bolak-balik dari tanur ke cetakan, dan
satu kali ketika akan menuang leburan besi ke cetakan, besi panas
tersebut tumpah dan mengenai kakinya sehingga seketika membuat
kaki kanannya melepuh.
7/31/2019 Bagian VII TK3
14/36
Lakukan analisis terhadap kecelakaan kerja
di atas. Hal-hal apakah yang menjadi
penyebab langsung serta penyebab dasarkecelakaan, kemudian berikan saran strategi
pengendalian yang dapat dilakukan oleh
Perusahaan. (Nilai: 30)
7/31/2019 Bagian VII TK3
15/36
7/31/2019 Bagian VII TK3
16/36
a. Penyebab Langsung
Unsafe condition:
-..
- ..
Unsafe action
- ..
- ..b. Penyebab Dasar
Faktor manusia:
- ..
- ..
Faktor kerja/lingkungan
- ..
- ..
7/31/2019 Bagian VII TK3
17/36
7/31/2019 Bagian VII TK3
18/36
PRODUKTIVITAS,
EFISIENSI,
danEFEKTIVITAS
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7/31/2019 Bagian VII TK3
19/36
OUTLINE
A. Definisi Produktivitas
B. Hubungan Produktivitas dengan
Efisiensi dan EfektivitasC. Produktivitas Kerja
D. Unsur-Unsur dalam Menilai dan
Meningkatkan Produktivitas Kerja
7/31/2019 Bagian VII TK3
20/36
A. DEFINISI PRODUKTIVITASa. Dewan Produktivitas Nasional
Produktivitas merupakan perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan seluruh sumber
daya yang digunakan untuk mencapainya.
Produktivitas =( jumlah keluaran ) : ( jumlah masukan ).
b. European Productivity Agency (EPA)Produktivitas adalah tingkat efisiensi dari
pemanfaatan setiap sumber daya yang dimiliki
untuk menghasilkan produksi.
7/31/2019 Bagian VII TK3
21/36
c. Internasional Labour Organization (ILO)
Produktivitas adalah ratio antara produksi
dengan gabungan elemen produksi sepertilahan, modal, tenaga kerja dan organisasi.
d. National Productivity Board of SingaporeProduktivitas adalah sikap mental yang
mengandung kemauan untuk bekerja keras
demi peningkatan kerja produktif secara terus
menerus.
7/31/2019 Bagian VII TK3
22/36
B. HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DENGAN
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
Efisiensi berkaitan dengan penggunaan sumber(input), sedangkan efektivitas berkaitan dengan hasil
kerja (output).
Efisiensi menggambarkan tingkat penghematan
penggunaan input, sedangkan efektivitasmenggambarkan tingkat pemanfaatan dari output
atau tingkat kepuasan penggunaan output. Dan
produktivitas menggambarkan ukuran dari tingkat
produktif yang dicapai.
Produktivitas dapat dicapai dengan hasil (output)
yang sebesar mungkin dengan memakai sumber-
sumber (input) sekecil mungkin.
7/31/2019 Bagian VII TK3
23/36
B. HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DENGAN
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
Produktivitas kerja didasarkan pada pendekatan
multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan
rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara
produktif dengan menggunakan sumberdaya secara efisien
namun tetap menjaga mutu kualitas.
Batasan yang jelas mengenai produktivitas dapat dijelaskan
melalui dua konsep yakni:
1. Daya Guna (efisiensi)
Kondisi yang menggambarkan tingkat sumber-sumber
manusia, dana dan alam yang digunakan untukmengusahakan hasil-hasil tertentu.
2. Hasil Guna (efektivitas)
Adalah suatu kondisi yang menggambarkan akibat dan
kualitas dari hasil yang diusahakan.
7/31/2019 Bagian VII TK3
24/36
Skema Sistem Produktivitas
7/31/2019 Bagian VII TK3
25/36
Produktif dalam produksi berarti kemampuan
dalam memproduksikan barang atau jasa
secara efisien dan efektif.Produktivitas diartikan sebagai hubungan
antara hasil nyata (barang-barang ataupun jasa)
dengan masukannya yang sebenarnya.Naiknya produksi tidak selalu diikuti oleh
naiknya produktivitas. bertambah besarnya
produksi tidaklah selalu berarti bahwaproduktivitasnya naik.
7/31/2019 Bagian VII TK3
26/36
??? Meningkatkan produktivitas
)()(Pr
InputMasukanOutputKeluaransoduktivita
Input Output Produktivitas
tetap naik ?
tetap turun ?
naik tetap ?
turun tetap ?
naik turun ?
turun naik ?
7/31/2019 Bagian VII TK3
27/36
??? Meningkatkan produktivitas
Peningkatan produktivitas harus dilakukan secara
kontinu prosesnya berlangsung secaraberkesinambungan.
Siklus produktivitas:
PENGUKURANPRODUKTIVITAS
PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
EVALUASI
PRODUKTIVITAS
PERENCANAAN
PRODUKTIVITAS
7/31/2019 Bagian VII TK3
28/36
1. Pengukuran produktivitas:
- membantu pemahaman situasi yang dihadapi oleh
perusahaan.
- mengetahui apakah pekerja sudah bekerja dengan baik atauburuk dan seberapa besar kemajuan yang dicapai ataupun
kemunduran yang dialami.
2. Evaluasi Produktivitas:
- membandingkan hasil pengukuran dengan rencana yang
dibuat sebelumnya.
3. Perencanaan Produktivitas:
- membuat sasaran produktivitas berikutnya untuk jangka
pendek ataupun jangka panjang berdasarkan evaluasi .
4. Peningkatan Produktivitas:Dalam menilai tingkat perbaikan yang dicapai pada periode
berikutnya, maka tingkat produktivitasnya diukur kembali
selama program produktivitas dijalankan dalam suatu
organisasi.
7/31/2019 Bagian VII TK3
29/36
C. PRODUKTIVITAS KERJA Produktivitas adalah sebuah konsep yang
menggambarkan hubungan antara hasil (jumlahbarang dan jasa) dengan sumber (jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang
dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. (Basu
Swastha dan Ibnu Sukotjo ) Produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya
guna dan hasil guna. Daya guna menggambarkan
tingkat sumber-sumber manusia, dana, dan alam
yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu,sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan
kualitas dari hasil yang diusahakan. (George J.
Washinis)
7/31/2019 Bagian VII TK3
30/36
PRODUKTIVITAS KERJAPengertian
Perbandingan antara keluaran dengansumber-sumber masukan (seperti tenaga
kerja, kapital, bahan mentah/raw material
dan energi).
Secara matematis dapat dituliskan:
EnergiBahanKapitalKerjaTenaga
KeluarantasProduktivi
7/31/2019 Bagian VII TK3
31/36
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA
Jadi.. dalam meningkatkan produktivitas
kerja memerlukan sikap mental yang baik daripegawai, selain itu, produktivitas kerja dapat
dilihat melalui cara kerja yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan serta hasil kerja yang
diperoleh.
Dengan demikian, terdapat 3 (tiga) unsur penting
yang menjadi kriteria dalam menilai produktivitas
pekerja: semangat kerja
cara kerja
hasil kerja
7/31/2019 Bagian VII TK3
32/36
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA
semangat kerja
: sikap mental pekerja dalam melaksanakantugas-tugasnya yang ditunjukkan dengan adanya
kegairahan dalam melaksanakan tugas dan
mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih
baik dan lebih produktif.Jika kondisi ini dapat dijaga dan dikembangkan terus
menerus, maka upaya meningkatkan produktivitas
kerja akan dapat tercapai.
Untuk menilai semangat kerja karyawan dapat dilihatdari tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.
7/31/2019 Bagian VII TK3
33/36
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA
Cara kerja
: Cara atau metode kerja karyawan dalammelaksanakan tugas pekerjaannya dapat dilihat
melalui kesediaan para karyawan untuk bekerja
secara efektif dan efisien.
Hasil kerja: hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang
dilaksanakan oleh karyawan, merupakan
prestasi kerja karyawan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.Hasil kerja dapat dilihat dari jumlah atau
frekuensi di atas standar yang ditetapkan.
7/31/2019 Bagian VII TK3
34/36
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA
Jadi.
Produktivitas kerja pegawai dapat diukur denganadanya semangat kerja dari pegawai dalam
menyelesaikan setiap tugas yang
dibebankannya, dengan selalu berdasarkan pada
cara kerja atau metode kerja yang telahditetapkan sehingga akan diperoleh hasil kerja
yang memuaskan.
7/31/2019 Bagian VII TK3
35/36
Presentasi Tugas I:
Hari/Tanggal: Jumat, 11 Mei 2012
Catatan:1. Tiap kelompok mempresentasikan tugas khusus
masing-masing (yakni soal nomor 3) dengan
power point.
2. Tiap kelompok mempersiapkan diri dengan
menguasai materi dari tugas masing-masing .
7/31/2019 Bagian VII TK3
36/36
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJAPresentasi Tugas I:
Hari/Tanggal: Jumat, 11 Mei 2012
Catatan:
1. Tiap kelompok menyajikan tugas khusus masing-masing
(yakni soal nomor 3
Dapatkan informasi seluasnya dan sajikan dalam tulisanmakalah yang ilmiah dan komunikatif mengenai:
Keselamatan dan kecelakaan kerja di bidang kimia (industri
kimia). Kelompok 1Keselamatan kerja bidang kebakaran dan ledakan.
Kelompok 2
Potensi gangguan kesehatan kerja (kategori gangguan/efek,
kategori penyebab, mekanisme efek, bidang kerja penyebab,
t t i d li d APD) K l k 3