MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU
DISUSUN OLEH :
WILDAN RIZKI D. (1313015011)
SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)
SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat
menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab IV tentang “Memahami
Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru”.
Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para
mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.
Surabaya, 8 Oktober 2013
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 7
1.3 Tujuan........................................................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................9
2.1 BISNIS KECIL............................................................................................... 9
2.1.1 Pentingnya Bisnis Kecil dalam Perekonomian AS............................. 9
2.1.2 Bentuk-bentuk Bisnis Kecil yang Populer...........................................11
2.2 KEWIRAUSAHAAN....................................................................................... 12
2.2.1 Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.......................... 13
2.2.2 Karakteristik Kewirausahaan.............................................................. 14
2.3 MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL.................................. 16
2.3.1 Menyusun Rencana Bisnis ................................................................ 17
2.3.2 Memulai Bisnis Kecil.......................................................................... 18
2.3.3 Membiayai Bisnis Kecil.......................................................................19
3
2.3.4 Waralaba............................................................................................ 20
2.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL...................................21
2.4.1 Tren Dalam Memulai Bisnis Kecil.......................................................21
2.4.2 Alasan-alasan Kegagalan.................................................................. 23
2.4.3 Alasan-alasan Keberhasilan...............................................................25
2.5 KEPEMILIKAN BISNIS NON PERUSAHAAN...............................................26
2.5.1 Usaha Perseorangan......................................................................... 27
2.5.2 Persekutuan....................................................................................... 29
2.5.3 Koperasi............................................................................................. 32
2.6 PERUSAHAAN............................................................................................. 33
2.6.1 Jenis Perusahaan...............................................................................34
2.6.2 Mengelola Perusahaan...................................................................... 35
2.6.3 Persoalan Khusus dalam Kepemilikan Perusahaan.......................... 36
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 38
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 39
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan itu adalah menerima resiko untuk memulai dan
menjalankan sebuah bisnis. Mengapa orang mau mengambil resiko untuk
menjadi seorang wirausaha ? itu karena adanya kesempatan untuk memulai
sebuah bisnis dan bermimpi mencapai tujuan yang mereka inginkan walaupun
tidak mempunyai keterampilan yang cukup baik.serta adanya laba, dimana hal
tersebut merupakan salah satu tujuan utama untuk memulai sebuah bisnis, serta
kemerdekaan yang dia inginkan disaat membangun sebuah usaha yang dia pilih,
dan serta adanya tantangan untuk mencapai tujuan menjadi wirausaha sukses.
Hal hal yang dibutukan untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah,
harus meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dia pilih
serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya percaya dengan
pekerjaan yang dia pilih. Adapula hal penting lainnya yaitu mengorientasikan
tindakan, dimana seorang wirausaha wajib bertindak di depan untuk mencapai
tujuannya dan harus penuh semangat dan toleran dengan ketidakpastian untuk
resiko yang telah diperhitungkan, dan resiko yang sering dihadapkan adalah jauh
dari keluarga.
Oleh karena itu pengusaha bisa membuat usaha di rumah (home
industry). Hal ini bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Namun
disela nilai positif tersebut adapun resiko yang harus ditanggung yaitu
mendapatkan pelanggan baru, karena hal ini akan terhalang dengan promosi
serta resiko mengelola waktu dan memisahkan pekerjaan dan keluarga agar
5
tidak terjadi ketimpangan, selain itu adanya aturan kota & mengelola resiko
merupakan penghalangnya.
Selain home industry ada juga bisnis berbasis web dimana internet saat
ini sangat pesat perkembangannya , untuk melakukan bisnis ini seorang
wirausaha harus mempunyai ilmu tentang computer yang cukup baik agar tidak
terjadi kesalapahaman di kemudian hari setelah usaha terlaksanakan , untuk
bisa menjalankan ini perlu website yang menarik.
Memulai bisnis dalam bisnis kecil yang memulai bisnis denagan modal &
laba yang kecil serta resiko yang kecil namaun setelah bisnis kecil ini
berkembang secara pesat maka resiko, laba pun berubah besar pula , bisnis
kecil saat ini sangatlah penting karena sebuah bisnis besar tidak akan meningkat
perkembangannya tanpa adanya bantuan dari bisnis kecil yang menjual produk
dari produsen besar.
Untuk menjalankan bisnis kecil tidaklah terhindar dari kegagalan dan
keberhasilan. Kegagalan bisnis kecil bisa terjadi karena tidak bisa mengelola
bisnis dengan pintar, menetapkan harga yang sembarangan, kurangnya
pengalaman, terlalu besar kredit barang, tidak memahami siklus bisnis.
Namun tidak mungkin sebuah usaha tidak mendapatkan keberhasilan.
Faktor keberhasilan bisnis kecil bisa meliputi : system waralaba yang dilakukan,
pemilik usaha mampu mencari teman dari pesaing, bisa menarik perusahaan
besar ikut menjalankan bisnisnya. Untuk bisa menumbuhkan bisnis kecil perlu
adanya perencanaan bisnis , menandai bisnis, mengenal pelanggan, mengelola
karyawan, membuat catatan.
Untuk merencanakan harus bertahap tahap seperti menulis rencana
bisnis dan memilih bisnis yang harus dia jadikan yang akan dia siap hadapi,
6
terus adanya menandai bisnis kecil yang berguna untuk mempertimbangkan
resiko yang siap dia hadapi.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu :
1. Hal-hal apa saja yang dibutuhkan calon wirausahawan untuk menjalankan
bisnisnya ?
2. Bagaimana cara mengembangkan wirausaha ?
3. Bagaimana pengaruh wirausaha bagi perekonomian suatu negara ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah :
Mendefinisikan bisnis kecil, membahas arti penting bisnis ini bagi
perekonomian, dan menjelaskan tipe bisnis kecil apa yang paling
mungkin berhasil.
Menjelaskan kewirausahaan dan menjabarkan beberapa karakteristik
kunci kepribadian wirausahawan dan kegiatan kewirausahaan.
Menggambarkan rencana bisnis dan keputusan awal yang diambil oleh
bisnis kecil serta mengidentifikasikan sumber bantuan keuangan yang
tersedia untuk perusahaan tersebut.
Menjelaskan beberapa alasan utama terjadinya pertambahan bisnis
baru dan mengidentifikasikan alasan utama keberhasilan dan
kegagalan dalam bisnis kecil.
7
Menjelaskan kepemilikan tunggal dan kemitraan serta membahas
keuntungan dan kerugian masing-masingnya.
Menggambarkan perusahaan, membahas keuntungan dan
kerugiannya, serta mengidentifikasikan berbagai jenis kegiatan.
Menjelaskan isu dasar yang tercakup dalam penciptaan dan
pengelolaan perusahaan serta mengidentifikasikan tren dan isu-isu
terkini dalam kepemilikan perusahaan.
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 BISNIS KECIL
Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan
kecil adalah perusahaan yang memperkejakan kurang dari 500 orang dan
mempunyai tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut Small
Business Administration (SBA) Amerika Serikat “perusahaan kecil adalah
perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan
dalam bidang operasinya”.
Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara perusahaan kecil
dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda. Perusahaan kecil
adalah dimiliki dan dikelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya,
dan tidak terlibat dalam praktik inovasi. Perusahaan wirausaha, sebaliknya,
adalah perusahaan dengan tujuan utamanya adalah keuntungan dan
pertumbuhan serta dapat dikategorikan sebagai praktik inovasi strategi.
Perbedaan dasar keduannya tidak terletak pada tipe produk atau jasa yang
ditawarkan, tetapi pada pandangan dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.
2.1.1 Pentingnya Bisnis Kecil dalam Perekonomian Amerika Serikat
Hampir semua bisnis di Amerika Serikat didominasi dengan bisnis
kecil, dimana mereka hanya memperkejakan kurang lebih 20 orang saja.
Mayoritas perusahaan itu dioperasikan pemiliknya sendiri. Dengan banyaknya
bisnis kecil yang berkembang di Amerika Serikat, hal ini memberikan dampak
9
yang positif bagi aspek-aspek pokok sistem perekonomian Amerika Serikat,
termasuk pencipta lapangan kerja, inovasi dan arti pentingnya terhadap
bisnis-bisnis besar.
Penciptaan Lapangan Kerja
Pertumbuhan pekerjaan di berbagai ukuran bisnis relatif sulit untuk
ditentukan. Pada intinya apabila perusahaan bisa berkembang dengan cepat,
perusahaan bisa menambah karyawan. Namun bisnis tersebut dapat
langsung berhenti disebut sebagai bisnis kecil.
Bisnis kecil khususnya dalam industri tertentu merupakan sumber daya
penting dari lowongan pekerjaan baru dan seringkali dengan upah yang
bagus. Belakangan ini bisnis kecil mendominasi atas terciptanya lapangan
pekerjaan. Tentu saja lowongan pekerjaan diciptakan oleh perusahaan dari
semua ukuran, dan semuanya merekrut serta memberhentikan karyawan.
Walaupun perusahaan-perusahaan kecil merekrut karyawan baru, secara
otomatis mereka akan memangkas karyawan yang berada pada tingkat yang
lebih tinggi selama masa perekonomian merosot.
Inovasi
Inovasi merupakan suatu idea atau gagasan yang dapat mengembangkan
suatu bisnis yang sedang dijalani. Sejarah menunjukkan bahwa inovasi besar
lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis yang berskala kecil daripada bisnis-
bisnis besar. Inovasi sendiri tidak selalu merupakan produk baru. Seperti
halnya Michael Dell yang tidak menemukan perangkat komputer baru, namun
ia hanya mengembangkannya saja.
10
Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar
Bisnis-bisnis kecil sangat berperan penting bagi perusahaan besar dalam
memasarkan produk-produk yang diproduksinya. Selain itu bisnis-bisnis kecil
menyediakan banyak layanan jasa dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan
oleh bisnis besar.
2.1.2 Bentuk-bentuk Bisnis Kecil yang Populer
Bisnis-bisnis kecil banyak kita jumpai pada beberapa industry.
Kelompok utama industry bisnis kecil adalah jasa, konstruksi, finansial dan
asuransi, grosir serta transportasi dan perakitan.
Jasa
Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang
milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Bisnis jasa merupakan
segmen yang paling cepat berkembang diantara semua usaha bisnis kecil.
Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Pada umumnya pekerja kontruksi merupakan proyek-proyek lokal
yang berukuran kecil. Dan sekitar 10% dari bisnis dan karyawan kurang dari
20 orang terlibat dalam bisnis ini.
11
Keuangan dan Asuransi
Asuransi bisa dikatakan sebagai bisnis dan perlindungan. Perkembangan
industri asuransi sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian dan
teknologi. Dan asuransi ini dinilai sangat menjanjikan .
Grosir (Wholesaling)
Grosir diartikan sebagai penjualan barang kepada pengecer. Umumnya,
penggrosir lebih dekat dengan pasar yang mereka suplai daripada sumber
yang mereka dapatkan produknya. Grosir pada umumnya membeli barang
dalam jumlah besar dan menyimpannya dalam kuantitas dan lokasi yang
cocok bagi para pengecer. Sehingga bisnis ini hanya membutuhkan sedikit
karyawan dibanding dengan produsen, pengecer atau penyedia jasa lainnya.
Transportasi dan Perakitan
Perusahaan ini meliputi perusahaan taksi dan limousine lokal, penyedia jasa
pesawat terbang eceran, dan operator pariwisata. Lebih dari kelompok
industri lain, perakitan sering termasuk bisnis besar tapi bukan berarti tidak
ada pemilik bisnis kecil yang berhasil dalam bidang perakitan ini.
2.2 KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Sedangkan Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar
12
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi
untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses
menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi. Raymond dan russel memberikan definisi tentang
wirausaha dengan menekankan pada aspek
Sedangkan menurut Robin, kewirausahaan adalah suatu proses
seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka
kendalikan.
2.2.1 Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis kecil
Wirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan
bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama.
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis sangat begitu mendasar.
Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang jelas,
sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang jelas. Selain
itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar. Dari sistem
managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik
dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil
dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba
yang akan didapatkan.
13
Perbedaan antara kewiraswastaan dan bisnis kecil terletak pada visi
dan misi serta strategi untuk perkembangan usahanya. Pada wiraswasta
adanya visi,misi dan strategi dalam melanjutkan dan mengembangkan
usahanya. Tetapi, dalam bisnis kecil yang menjadi prioritas adalah
tercapainya laba sebesar-besarnya.
2.2.2 Karakteristik Kewirausahaan
Pada hakekatnya, semua orang memiliki jiwa seorang wirausaha, yang
artinya semua orang bisa menjadi wirausaha. Akan tetapi, tidak semua orang
bisa menjadi wirausaha yang dapat dikarenakan oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan sebagainya. Faktor
ekonomi yang dapat menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang
wirausaha dapat berupa ketidakadaannya dana untuk membangun sebuah
usaha sehingga menghambat orang tersebut tidak berwirausaha. Faktor
lingkungan yang menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang
wirausaha adalah karena masyarakat yang tidak mendukung berjalannya
sebuah usaha yang dimiliki oleh orang tersebut. Faktor lain yang dapat
menyebabkan orang tidak bisa menjadi wirausaha adalah faktor dari dalam
diri orang tersebut, yang dapat berupa kurangnya minat atau keberanian dari
dalam diri seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Karena untuk
menjadi seorang wirausaha, kita harus siap untuk gagal. Dan hal tersebutlah
yang jarang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya. Berikut ini adalah
beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha :
14
1. Sifat Inovatif (Banyak Akal)
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan
cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan,
pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu, tapi selalu
berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki
cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Dia
cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil
pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan
untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif
inovatif).
2. Memiliki Rasa Percaya Diri
Entah karena takut salah atau karena hal lain, masyarakat masa kini
menjadi tidak memiliki kepercayaan diri. Hal tersebut terbukti saat mereka
duduk dibangku pendidikan. Saat ditanya oleh guru atau dosen, jarang
diantara mereka yang berinisiatif untuk mengangkat tangan dan
menjawab pertanyaan sang guru. Bahkan beberapa diantara mereka
lebih memilih ditunjuk daripada mengangkat tangan mereka.
3. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk
memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan
bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik
memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
15
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih
dahulu, dan lebih menonjol.
Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya lebih cepat, lebih
dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk-produk
dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik
dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan
bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber
pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk
mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian
dijadikan peluang. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk
menggunakan pengaruh tanpa kekuatan. Seorang wirausaha juga harus
memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator. Dan masih
banyak lagi karakteristik seorang wirausahaan itu.
2.3 MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL
Dalam perkembangannya, memulai bisnis menjadi lebih mudah dan
lebih cepat dibandingkan dulu, lebih banyak peluang saat ini dibandingkan
yang pernah ada dalam sejarah, serta kemampuan untuk mengumpulkan dan
menerima informasi sedang mencapai puncaknya. Walaupun demikian, calon
wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang tepat saat memulainya.
Mereka harus memutuskan dengan tepat cara masuk ke dalam suatu bisnis.
Dan berikut akan dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan.
16
2.3.1 Menyusun Rencana Bisnis
Rencana Bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang
merangkum strategi bisnis untuk usulan perusahaan baru dan cara strategi
tersebut diimplementasikan. Ada tiga hal dalam menyusun rencana bisnis :
1. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Hal ini dibutuhkan untuk menentukan strategi produksi dan
pemasaran, unsur-unsur hukum dan organisasi, serta akuntansi
dan keuangan.
2. Peramalan Penjualan ( sales forecasting )
Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting rencana
bisnis. Seorang wirausahawan harus menunjukkan pemahaman
tentang pasar terkini, kekuatan dan kelemahan perusahaan-
perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan
perusahaan untuk bersaing. Dari hal ini, dapat diperkirakan ukuran
pabrik, toko, atau kantor yang diperlukan atau memutuskan berapa
banyak persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan
yang harus dipekerjakan.
3. Perencanaan Keuangan
Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk
mengubah semua aktivitas lain menjadi uang. Umumnya mencakup
anggaran tunai, laporan pendapatan, neraca, dan bagan titik impas
( brakeeven ). Dan yang paling penting adalah anggaran kas, yang
menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan sebelum
17
membuka bisnis dan berapa yang diperlukan untuk menjaga bisnis
itu tetap berjalan sebelum mulai mendapatkan laba.
2.3.2 Memulai Bisnis Kecil
Dalam memulai suatu bisnis, seorang wirausahawan harus berkomitmen
untuk menjadi pemilik bisnis. Kemudian memilih industri dan pasar tempat ia
bersaing, yang dimana tidak hanya mempertimbangkan tren industri, tetapi
juga harus sesuai dengan minat dan bakat. Karena seorang wirausahawan
harus benar-benar memahami sifat dasar bisnis mereka. Berikut ada dua
pilihan dalam memulai bisnis :
1. Membeli Bisnis yang Sudah Ada
Ini merupakan pilihan yang direkomendasikan oleh para pakar.
Karena saat seorang wirausahawan membeli bisnis yang ada,
umumnya, mereka membeli bisnis yang berhasil. Karena bisnis
tersebut telah membuktikan kemampuannya menarik pelanggan
dan menghasilkan laba. Bisnis tersebut juga sudah menjalin
hubungan dengan berbagai pihak yang meminjamkan uang, para
pemasok, dan pihak berkepentingan lainnya.
2. Memulai Dari Awal
Pada beberapa calon wirausahawan, membentuk bisnis dari nol,
menuangkan segala pemikiran dan konsep bisnisnya dalam wadah
tersebut, kemudian menumbuhkannya menjadi suatu bisnis yang
besar dan kokoh akan mendatangkan suatu kepuasan tersendiri.
18
Bisnis baru tidak akan menanggung kesalahan dari pemilik
sebelumnya. Selain itu juga dapat bebas memilih pihak yang
meminjamkan uang, para pemasok, pekerja, inventori, dan lokasi.
Namun bisnis baru beresiko lebih besar daripada bisnis yang sudah
ada, karena mereka hanya membuat perkiraan prospek ke depan.
Berhasil tidaknya seorang wirausahawan bergantung pada
kemampuan mengidentifikasikan peluang suatu bisnis.
2.3.3 Membiayai Bisnis Kecil
Dalam memulai bisnis, baik yang sudah ada maupun yang baru, tentu saja
tetap membutuhkan dana. Sumber dana itu bisa berasal dari dana pribadi dan
dana pinjaman. Namun sumber dana pribadi merupakan sumber dana yang
paling utamayang harus disiapkan oleh calon wirausahawan. Hal ini
dikarenakan mendapatkan uang dari bank, investor independen, dan
pinjaman pemerintah menuntut usaha ekstra. Berikut ada beberapa alternatif
investasi :
1. Sumber Investasi Lainnya
Perusahaan Modal Bersama adalah sekelompok investor kecil yang
menanamkan uangnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki
pertumbuhan pesat.
Small-Bussiness Investment Companies ( SBIC ) adalah peprusahaan
investasi yang diatur pemerintah federal yang meminjam uang dari
SBA untuk diinvestasikan atau dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil. SBIC
sendiri adalah investasi dari para pemilik sahamnya.
19
2. Program Keuangan SBA
Program untuk mendukung bisnis-bisnis kecil yang memenuhi standar
ukuran dan kemandirian. Dengan program tersebut, bisnis kecil lebih
mudah mendapatkan pinjaman.
3. Program SBA Lainnya
Meningkatkan keterampilan manajemen merupakan hal penting yang
harus diperhatikan para pemilik bisnis kecil. Dan SBA juga membantu
dalam hal tersebut dalam program Small Business Development Center
( SBDC ), yaitu program SBA yang dirancang untuk mengkonsolidasi
informasi dari berbagai disiplin ilmu dan menyediakannya bagi bisnis kecil.
2.3.4 Waralaba
Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara antara
terwaralaba ( franchisee ) untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari
terwaralaba (franchiser ). Waralaba mengizinkan franchisee untuk menjual
produk franchiser dan merupakan jalan yang bagus menuju kewirausahaan.
Sedangkan terwaralaba menerima ( melakukan investasi ) bukan hanya
dalam bisnis yang sudah jadi melainkan juga bantuan ahli dalam
menjalankannya.
Keuntungan Pewaralaba : Dapat tumbuh cepat dengan menggunakan
investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba.
Keuntungan Terwaralaba: Memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan akses
terhadap keterampilan manajemen bisnis pasar. Terwaralaba tidak harus
membangun bisnis langkah demi langkah, dan karena setiap gerai waralaba
20
sedikit banyak merupakan salinan darisetiap gerai lain, maka kemungkinan
gagalnya lebih kecil.
Kerugian Waralaba : Biaya awal, dimana harga masing-masing
waralaba sangat bervariasi. Terwaralaba bisa juga diwajibkan untuk
menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan induk.
2.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL
Meskipun beberapa pemilik bisnis berhasil mengembangkan bisnisnya
bahkan mendunia, tidak sedikit pula pemilik bisnis dan wirausaha yang
mengalami kegagalan. Berikut akan dijelaskan beberapa alasan keberhasilan
dan kegagalan suatu bisnis.
2.4.1 Tren Dalam Memulai Bisnis Kecil
Kehadiran E-Commerce
Atau disebut juga perdagangan elektronis. Internet telah memberikan cara-
cara baru dalam melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdik telah
mampu menciptakan dan memperluas bisnis-bisnis secara lebih cepat dan
lebih mudah dibanding dulu.
Peralihan dari bisnis besar
Saat ini semakin banyak orang yang berasal dari suatu bisnis besar malah
meninggalkan bisnis tersebut. Bukan karena adanya ketidak cocokan dengan
sistem operasinal bisnisnya, namun para “mantan” pekerja tersebut
menginginkan perkembangan yang lebih dengan cara membuka usaha atau
21
bisnis sendiri. Dimana hal ini didasari dengan gagasan-gagasan baru yang
ingin mereka kembangkan.
Peluang bagi kaum minoritas dan wanita
Ribuan bisnis baru dimulai setiap tahunnya termasuk perusahaan milik
perempuan yang jumlahnya semakin meningkat serta bisnis baru yang
diluncurkan oleh orang afros amerika, hispanik dan anggota kelompok
minoritas lainnya. Jumlah perusahaan yang dimiliki oleh kaum wanita dan
minoritas bertumbuh dengan cepat disbanding dengan pertumbuhan bisnis
Amerika Serikat secara keseluruhan. Orang-orang yang memulai
perusahaan-perusahaan ini melihat kepemilikan dan operasi bisnis kecil
sebagai alternatif yang menarik dan menguntungkan dibandingkan bekerja
unuk orang lain.
Peluang global
Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di
pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam
mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah
ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan
yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi
cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha
dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga
melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat
dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
22
Pesatnya perubahan menyebabkan kiat-kiat bisnis di masa lalu menjadi
usang untuk diterapkan di era persaingan global sekarang. Dewasa ini akibat
pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi, transportasi, komunikasi,
dunia usaha mendapatkan tantangan baru dalam bentuk dunia tanpa batas
yang menyebabkan arus sumber daya bergerak dengan lebih bebas, yang
juga berarti meningkatkan persaingan di antara para pelaku bisnis untuk
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Bagi pelaku bisnis yang dinamis
dan proaktif, sejumlah tantangan dipandang sebagai peluang bagi
peningkatan dan pengembangan usahanya di masa depan. Terbukanya
batas-batas negara telah mempermudah mobilitas dari suatu negara ke
negara yang lain.
Tingkat keberhasilan yang lebih baik
Minimnya tingkat kegagalan yang dialami oleh bisnis-bisnis kecil dalam tahun-
tahun belakangan ini, menaik perhatiaan orang-orang yang ingin
berwirausaha. Kurang dari setengah dari semua bisnis baru bertahan lebih
dari 18 bulan dan hanya satu dari lima bertahan selama 10 tahun. Akan tetapi
sekaang binis-bisnis baru mempunyai peluang yang lebih besar untuk dapat
bertahan. SBA memperkirakan bahwa paling tidak 40% dari semua binis baru
dapat berharap untuk bertahan sampai 6 tahun.
2.4.2 Alasan-alasan Kegagalan
Dalam dunia wirausaha memang banyak sekali tantangan yang
dihadapi, tantangan tersebut akan membuat pengusaha dihadapkan pada 2
pilihan, yang pertama, adalah orang yang mengambil pilihan untuk menyerah
23
dan menutup buku dan mengubur semua kenangan buruk kegagalan dalam
berwirausaha. Yang kedua, adalah orang yang lantas berpikir dan
menganalisa kesalahan dalam berwirausaha, mencari solusi untuk bangkit
kembali dan pantang menyerah. Dan biasanya, pilihan kedua tersebut yang
kelak akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan jerih payah dalam
berusaha.
Mengapa sejumlah bisnis berhasil sementara lainnya gagal ? walaupun tidak
ada pola yang tetap, ada beberapa faktor umum yang mempengaruhi
kegagalan bisnis.
Manajerial yang tidak kompeten ( tidak berpengalaman )
Kewirausahaan dalam konteks usaha masyarakat, tetap perlu ada
pengalaman usaha. Apabila tidak tahu cara membuat keputusan dasar
bisnis atau memahami konsep dan prinsip dasar manajemen, maka kecil
kemungkinan mereka bisa berhasil dalam jangka panjang.
Kurang memberi perhatian
Beberapa wirausahawan yang terlalu yakin bahwa usahanya berjalan
dengan lancar, hanya mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya.
Tanpa disadari bisnis kecil pun membutuhkan komitmen waktu yang
sangat tinggi. Para wirausahawan yang tidak mau mengabdikan waktu
dan usaha yang diperlukan suatu bisnis tidak akan mungkin dapat
bertahan.
Sistem kontrol yang lemah
Lemahnya sistem pengontrolan di setiap lini perusahaan, seperti
penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan
terutama di bidang penjualan, sistem penjualannya, cara pencapaian
24
target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien, cara
menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya dan
cara pemantauannya akan menimbulkan masalah yang harus diwaspadai
oleh para wirausahawan. Sistem kontrol yang efektif sangat diperlukan
untuk membantu agar bisnis tetap bertahan. Apabila sitem kontrol tidak
memberikan gejala-gejala akan terjadinya masalah, manajer mungkin
menghadapi masalah yang serius sebelum kesulitan-kesuliatan yang lebih
mudah terlihat menimpa mereka.
Kurangnya modal
Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik
bisnis dulu terlalu optimis dan tidak sabar. Wirausahawan sendiri sangat
optimis mengenai seberapa cepat mereka mulai mendapatkan laba.
Selain itu pengelolaan modal sangatlah diperlukan, dimana harus
diusahakan untuk memisahkan serta memperhitungkan anggaran dana
usaha dan pribadi agar tidak terjadi percampuran dana.
2.4.3 Alasan-alasan Keberhasilan
Suatu manajemen bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya seorang
manajer yang menahkodai bahtera manajemen suatu perusahaan. Mungkin
ada beberapa dari anda yang berfikir bahwa hanya perusahaan besar saja
yang memerlukan manajer. Untuk perusahaan kecil tidak diperlukan manajer
karena akan menambah pengeluaran sehingga bukannya untung,
perusahaan malah akan merugi.Namun, hal tersebut tidaklah benar karena
sebuah usaha memerlukan manajemen bisnis untuk bisa berjalan di jalur
25
yang benar dan berkembang. Oleh karena itulah diperlukan seorang manajer
untuk mengendalikan manajemen bisnis di dalam perusahaan.
Umumnya ada empat faktor dasar yang dikemukakan untuk menjelaskan
keberhasilan bisnis kecil, yaitu :
Kerja keras, dorongan dan dedikasi
Para wirausahawan harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan
dan rela menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat
mewujudkannya.
Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik
bisnis kecil melihat kemungkinan permintaan produk mereka di pasar.
Kompetensi manajerial
Para wirausahawan dapat mendapatkan kompetensi melaui pelatihan atau
pengalaman yang didapat dengan berkecimpung dalam dunia bisnis
sebelunnya atau bahkan belajar dari keahlian orang lain.
Keberuntungan
Selain tiga faktor di atas, faktor lucky ( keberuntungan ) merupakan faktor
penting. Memang tidak bisa diprediksi kapan keberuntungan akan datang.
Namun saat faktor itu datang di saat yang tepat, akan sangat membantu
keberhasilan suatu bisnis.
2.5 Kepemilikan Bisnis Nonperusahaan
Semua operator bisnis harus memutuskan bentuk kepemilikan apa
ayng paling sesuai dengan tujuan mereka Pilihan ini juga mempengaruhi
banyak isu manajerial dan finansial, sehingga sangat penting. Wirausahawan
26
harus mempertimbangkan pilihan mereka sendiri, kebutuhan jangka pendek
dan jangka panjang serta keuntungan dan kerugian dari masing-masing
bentuk.
2.5.1 Usaha Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang
hanya dimiliki oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi.
Manajemen perusahaan dikelola oleh pemilik, bahkan terkadang jabatan-
jabatan tertentu seperti direktur; manajer; atau bahkan sekaligus pelaksana
harian di perusahaan tersebut dilakukan oleh pemilik.
Pemilik merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan
dan keputusan perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas
perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan hubungan dengan para pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan
kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap
seluruh utang perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak
mencukupi untuk membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik
pribadi guna melunasi utang-utang perusahaan.
Keuntungan
1. Pendirian perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-
belit;
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau
mereka yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas;
27
3. Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik
tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan;
4. Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan
arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan
perusahaan;
5. Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang
mengatur perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan
aktivitasnya;
6. Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun
semua pendapatan tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua
keuntungan menjadi milik pemilik dan dapat digunakan secara bebas
oleh pemilik.
Kekurangan
Utamanya adalah Tanggung jawab tak terbatas. Yang artinya pemilik
tunggal menanggung semua hutang yang terjadi dalam bisnis. Kerugian
lainnya adalah kurangnya kesinambungan dimana usaha perseorangan
bubar bila pemiliknya meninggal. Walaupun bisnis dapat direorganisasi
oleh pengganti, eksekutor atau ahli waris mungkin harus menjual asset-
asetnya. Selain itu usaha perseorangan sering mengalami kesulitan dalam
meminjam uang untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya,
dikarenakan pihak peminjam uang (bank) merasa khawatir bahawa
mereka tidak akan mampu mengembalikan pinjaman jika pemilik
mengalami bangkrut.
28
2.5.2 Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma
dan persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha
persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait.
Selain itu persekutuan juga menginvestasikan jumlah uang yang sama atau
tidak sama dan bisa mendapatkan laba yang tidak ada hubungannya dengan
investasi mereka.
Keuntungan
1. Kemudahan dalam membentuk suatu usaha persekutuan. Usaha
persekutuan mudah dibentuk bila telah tercapai suatu kesepakatan
umum antar tiap sekutu yang hendak bekerja sama, seperti: pembagian
keuntungan, tanggung jawab tiap sekutu, modal yang hendak disetor,
dan proses pembubaran kerja sama bila hal tersebut terjadi.
2. Terintegrasinya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki tiap sekutu.
Dalam suatu usaha persekutuan, setiap sekutu akan memadukan
keseluruhan bakat, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya
dalam upaya mengoperasikan usaha dengan lebih efektif bila
dibandingkan dengan usaha perseorangan.
3. Ketersediaan modal. Dengan mengumpulkan seluruh modal yang
dimiliki oleh tiap sekutu maka ketersediaan modal tidak menjadi suatu
masalah. Hal ini karena terjadi akumulasi modal yang disetor oleh tiap
sekutu. Selain itu bank lebih suka memberikan pinjaman kepada
perusahaan yang tidak tergantung pada individu.
29
4. Kemudahan dalam menarik karyawan yang handal. Suatu usaha
persekutuan dapat dengan mudah mendapatkan karyawan yang handal
dibandingkan dengan badan usaha perseorangan, karena karyawan
yang handal tersebut dapat dijadikan sekutu kerja dalam usaha
persekutuan tersebut. Hal ini biasa terjadi dalam kantor pengacara atau
kantor akuntan publik, seperti: Kantor pengacara “Adnan Buyung dan
Rekan”, Kantor Akuntan Publik “Hanadi Sudjendro dan Rekan”.
5. Keuntungan pajak. Seperti halnya usaha perseorangan, pajak yang
harus dibayar oleh usaha persekutuan dihitung sebagai pajak
pendapatan pribadi tiap sekutu yang tarif pajaknya lebih kecil bila
dibandingkan dengan tarif pajak yang harus dibayar oleh perusahaan
perseroan sebagai suatu usaha.
Kerugian
1. Tanggung jawab yang tak terbatas. Seperti dalam usaha perseorangan,
tiap anggota persekutuan bertanggung jawab atas keuangan
perusahaan. Bila salah satu anggota persekutuan menimbulkan
kerugian atas nama persekutuan yang melebihi kekayaan persekutuan,
maka anggota lainnya wajib memenuhi kerugian yang timbul tersebut.
2. Keterbatasan usia usaha persekutuan. Kelangsungan hidup usaha
persekutuan tergantung pada tiap sekutu yang bergabung di dalamnya.
Bila salah satu sekutu meninggal, cacat, atau keluar maka persekutuan
tersebut pun terancam kelangsungan hidupnya. Untuk mencegah hal
tersebut maka perlu dibuat suatu perjanjian kesepakatan persekutuan
yang mengatur bila hal-hal tersebut terjadi.
30
3. Kemungkinan konflik yang terjadi di antara sekutu. Persekutuan yang
ada mengandung pula konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan
visi dan pendapat antar sekutu, yang mungkin lahir karena perbedaan
latar belakang hidup, pendidikan, dan karakter mental anggota
persekutuan.
4. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan. Dalam sebuah
persekutuan, seorang anggota tidak dapat menarik modal yang telah
disetor tanpa persetujuan anggota persekutuan lainnya. Jika aggota
persekutuan bermaksud keluar dari persekutuan, maka perlu dicari
sekutu baru yang dapat diterima oleh sekutu lainnya.
Alternatif persekutuan umum
Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan
atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan
menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk
memperoleh laba. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Persekutuan Firma
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan
perusahaan dengan menggunkan nama bersama di mana semua
sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola
perusahaan. Namun bentuk bisnis ini paling kurang populer. Untuk
menyelesaikan beberapa masalah yang melekat pada persekutuan ini,
khususnya tanggung jawab yang tak terbatas, beberapa persekutuan
telah mencoba kesepakatan alternatif. Salah satunya Persekutuan
komanditer atau lebih dikenal dengan CV.
31
2. Persekutuan Komanditer ( CV )
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu
atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.
a. Sekutu Aktif, adalah Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan
dan bertanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup dan
pertumbuhan bisnis itu.
b. Sekutu Pasif, adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja
tanpa ikut mengelola perusahaan.
Dalam master limited partnership (MLP) organisasi menjual saham
kepada investor di pasar public seperti Pasar Saham New York. MLP
sendiri merupakan bentuk kepemilikan yang menjual saham kepada
investor yang menerima laba dan membayar pajak atas pendapatan dari
laba.
2.5.3 Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh
beberapa orang demi kepentingan bersama. Ada beberapa kelebihan dari
koperasi, yaitu :
1. Koperasi memiliki sifat terbuka dan sukarela, siapa saja boleh menjadi
anggota asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku.
2. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan
anggotanya.
3. Masing-masing anggota memiliki pendapat atau hak suara tang sama,
tidak berdasarkan besarnya jumlah bmodal yang disimpannya.
32
Adapula kelemahannya, yaitu :
1. Modal yang terbatas menjadi kendala sulitnya koperasi berkembang.
2. Pengurus koperasi yang melakukan kecurangan atau tidak jujur dalam
pengelolaan.
3. Kurangnya pendidikan dan kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya.
4. Balas jasa yang diberikan karena terbatasnya modal.
2.6 PERUSAHAAN
Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai
entitas yang terpisah dari pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas
hutang-hutangnya sendiri ( tanggung jawab pemilik terbatas pada besarnya
investasi mereka ). Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan
adalah sebagai berikut :
Menuntut dan dituntut
Membeli, menahan, dan menjual properti miliknya
Membuat dan menjual produk kepada konsumen
Melakukan kejahatan dan diadili serta dihukum atas kejahatan tersebut
Keuntungan Perusahaan
1. Keuntungan terbesar dalam perusahaan adalah Tanggung jawab terbatas
( limited liability ), yaitu prinsip legal dimana tanggung jawab para investor
atas hutang-hutang perusahaannya terbatas hanya pada investasi pribadi
mereka di perusahaan.
2. Kontinuitas berdirinya perusahaan.
33
3. Kontinuitas manajerial oleh management profesional.
4. Pengadaan uang yang tidak terbatas, hal ini tergantung pada sehat
tidaknya tingkat perekonomian perusahaan.
Kerugian Perusahaan
1. Karena mudahnya perpindahan kepemilikan saham, hal ini menyulitkan
kehidupan para manajernya.
2. Biaya awal ( start-up cost ). Karena dalam pendiriannya, perusahaan
diatur secara ketat dan harus memenuhi persyaratan legal yang sangat
rumit dari negara bagian tempat akta pendirian perusahaan dikeluarkan.
3. Kerugian terbesar sebuah perusahaan adalah Pajak Ganda, dimana pajak
dikenakan pada laba pendapatan perusahaan dan laba pendapatan para
investor.
2.6.1 Jenis Perusahaan
Berikut jenis-jenis perusahaan beserta ciri dan contohnya :
Jenis Ciri Contoh
Tertutup ( Closely Held Corporation ) /
Pribadi ( Private Corporation )
Saham dimiliki hanya oleh sedikit orang.
Dikenai pajak perusahaan.
Blue Cross / Blue Shield, Mastercard,
Primestar
Terbuka ( Publicly Held Corporation ) /
Publik ( Public Corporation )
Saham dimiliki banyak investor.
Dikenai pajak perusahaan.
Dell Computer, Starbucks, Texas
Instrument
S Corporation Dikelola seperti perusahaan tertutup.
Terkena peraturan tambahan.
Dikenai pajak persekutuan.
Minglewood Associates, Entech Pest
Systems, Frontier Bank
Limited Liability Corporation
( LLC )
Dikelola seperti perusahaan terbuka.
Terkena peraturan tambahan.
Dikenai pajak persekutuan.
Pacific Northwest Associates, Global
Ground Support, Ritz Carlton
Profesional Dikelola seperti persekutuan. Norman Hui, DDS & Associates, B & H
34
Dikenai pajak persekutuan.
Tanggung jawab bisnis yang terbatas.
Tanggung jawab profesional yang tidak
terbatas.
Engineering, Anderson, McCoy & Orta
Multinasional / Transnasional Melintas batas-batas nasional.
Terkena pertaturan dalam berbagai
negara yang berbeda.
Toyota, Nestle, General Electric
2.6.2 Mengelola Perusahaan
Pemerintahan Perusahaan ( Corporate Governance )
Yaitu peranan para badan pengendali dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Para badan pengendali ini terdiri atas :
1. Pemegang Saham ( Stockholders / Shareholders ), yaitu pemilik
perusahaan yang sesungguhnya / investor yang membeli saham
kepemilikan. Perusahaan menjual saham kepada para investor yang
kemudian menjadi pemegang saham. Laba didistribusikan ke para
pemegang saham dalam bentuk dividen. Ada dua bentuk saham, yaitu :
Saham Preferen, yaitu saham yang menjamin dividen tetap bagi
pemegangnya dan memiliki prioritas klaim atas kekayaan
perusahaan tetapi tidak memiliki hak memberikan suara dalam
perusahaan.
Saham Biasa ( Common Stock ), yaitu saham yang menjamin
adanya hak memberikan suara ( voting ) pada perusahaan tetapi
memiliki klaim terakhir atas kekayaan perusahaan.
2. Dewan Direksi, yaitu suatu kelompok individu yang dipilih oleh para
pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan. Mereka
secara legal bertanggung jawab atas segala tindakan perusahaan. Mulai
35
dari laporan tahunan kepada para pemegang saham, penetapan kebijakan
atas dividen, pengeluaran utama, serta gaji dan tunjangan para eksekutif.
3. Officer Perusahaan, yaitu manajer puncak yang dipekerjakan oleh dewan
direksi untuk menjalankan perusahaan sehari-hari. Biasanya dikepalai
oleh Chief Executive Officer ( CEO ), yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan kinerja perusahaan. Officer lain biasanya meliputi seorang
presiden, yang berwenang terhadap manajemen intern, dan wakil
presiden yang mengatur bermacam-macam bidang fungsional seperti
pemasaran atau operasional.
2.6.3 Persoalan Khusus dalam Kepemilikan Perusahaan
Usaha Patungan dan Aliansi Strategis
Aliansi Strategis adalah dimana dua atau lebih organisasi bekerja sama
dalam proyek demi keuntungan timbal balik. Dan apabila para sekutu berbagi
kepemilikan ( patungan ) perusahaan, hal itu disebut Usaha Patungan
( Joint Venture ).
Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
Biasanya disebut ESOP ( Employee Stock Ownership Plan ). Dalam hal ini,
karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam
jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang yang didirikan atas
nama para karyawan.
Kepemilikan Institusional
Yaitu investor besar, seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang
membeli saham perusahaan dalam jumlah besar.
36
Merger dan Akuisisi ( M & A )
Merger terjadi apabila dua perusahaan bergabung untuk menciptakan
perusahaan baru. Biasanya dua perusahaan ini mempunyai ukuran yang
sama, meskipun salah satu perusahaan memiliki kontrol lebih besar.
Sedangkan Akuisisi terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan
lain sepenuhnya dan membentuk perusahaan baru. Keduanya
memungkinkan perusahaan meningkatkan lini produk, memperluas operasi,
go internasional, dan menciptakan perusahaan baru.
Divestur dan Spin-Off
Divestur adalah strategi dimana suatu perusahaan menjual atau lebih unit
bisnisnya. Biasanya dikarenakan perusahaan tersebut perlu lebih berfokus
pada bisnis intinya, lalu kemudian menjual bisnis-bisnis yang tidak terkait
dan/atau kurang bagus kinerjanya. Dan apabila perusahaan dapat menjual
sebagian dadri dirinya sebagai modal, strategi ini dikenal sebagai Spin-Off.
Spin-Off berarti juga bahwa sebuah perusahaan memutuskan bahwa satu
atau lebih unit bisnisnya sebenarnya dapat bernilai lebih besar apabila
dijadikan perusahaan terpisah.
37
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Memahami
Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis Baru” ini kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan,
mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis ( baik bisnis baru, maupun bisnis yang
sudah ada ), ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan diidentifikasi,
serta direncanakan, agar dapat meminimalisir kegagalan dalam berbisnis.
Memang resiko kegagalan selalu ada, namun hal itu bisa ditekan apabila kita
memperhatikan langkah-langkah detail dalam berbisnis.
Kita bisa melihat keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang
namanya sudah mendunia sebagai motivasi dalam berbisnis, dan
menimbulkan pertanyaan, “Apa yang membuat bisnis itu berhasil ?”.
Kemudian melihat kegagalan suatu bisnis ( besar maupun kecil ) sebagai
acuan koreksi atau evaluasi, dan menimbulkan pertanyaan, “Apa yang
membuat mereka gagal ?”.
Perencanaan matang dalam pembuatan konsep suatu bisnis sangat
dibutuhkan agar suatu bisnis tidak berjalan apa adanya. Dan keberhasilan
maupun kegagalan suatu bisnis sangat bergantung pada kemampuan pelaku
bisnis megidentifikasi peluang-peluang yang ada.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga :
Jakarta.
Louis E. Boone dan David L. Kurtz, 2006, Contemporary business, edisi 11
(diterjemahkan oleh : Ali Akbar Yulianto dan Krista), Salemba Empat, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_global
http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=3128
http://wartawirausaha.com/2013/03/tips-wirausaha-5-faktor-penyebab-
kegagalan-wirausaha/
http://ipan.web.id/kewirausahaan-dan-strategi-bisnis-7-penyebab-kegagalan-
usahabisnis-secara-rata-rata/
http://ayrusia.blogspot.com/2012/10/7-penyebab-utama-kegagalan-dalam.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://
rajapresentasi.com/2013/06/kesuksesan-manajemen-bisnis-tidak-lepas-dari-
peran-seorang-manager/
http://hot.yukbisnis.com/perusahaan-perorangan/
http://diinar-dienzblog.blogspot.com/2011/10/kepemilikan-bisnis-non-
perusahaan.html
http://www.triratraining.com/
http://bahankuliahakuntansi.blogspot.com/2008/08/tinjauan-umum-
persekutuan_19.html
39