Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dalam melakukan penelitian.Objek
penelitian ini adalah karyawan PT. Nikkatsu Electric Works Bandung. Penelitian
ini terdiri atas dua variabel, yaitu varibel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan variabel bebas (independent variable) dan variabel Kepuasan Kerja
Karyawan (Y) merupakan variabel terikat (dependent variable).
Penelitian ini dilakukan di PT. Nikkatsu Electric Works yang berlokasi di
jalan Cimuncang 70 Bandung-40125. PT. Nikkatsu Electric Works bergerak
dibidang industri manufaktur alat-alat listrik dan lampu hemat energy.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2012 sampai dengan
penelitian ini berakhir. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel
dari beberapa karyawan pada masing-masing departement di PT. Nikkatsu
Electric Works Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan
terhadap berbagai masalah penelitian. Selain itu, metode penelitian berarti
mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam
penelitian. Metode ini diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh hasil yang baik harus
digunakan metode penelitian yang tepat.
46
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Definisi metode penelitian menurut Sugiyono (2005:1), yaitu:
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh indra
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
Dalam rangkapenyusunan skripsi ini,maka penulis membutuhkan data dan
informasi yang sesuai dengan sifat dan permasalahannya, sehingga data yang
diperoleh ini dapat membantu untuk membahas permasalahan yang ada.Sesuai
dengan tujuan penelitiannya, maka penelitian yang digunakan untuk meneliti
masalah “Pengaruh Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”. Ini adalah penelitian deskriptif verifikatif.
Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006:97) metode penelitian deskriptif
adalah “Suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan
pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Sedangkan penelitian Verifikatif
menurut Suharsimi Arikunto (2004:7) adalah “Penelitian yang pada dasarnya
ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan”.
Melalui penelitian deskriptif verifikatif, maka akan diperoleh deskripsi
mengenai:
1) Gambaran efektivitas implementasi program keselamatan dan kesehatan
kerja di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung.
2) Gambaran tentang tingkat kepuasan kerja karyawan di PT. Nikkatsu
Electric Works Bandung.
47
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel ini digunakan untuk memudahkan dalam proses
pengumpulan data dan pengukurannya. Menurut Uep dan Sambas (2011:86)
”variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan”.
Dalam penelitian ini penulis mengemukakan dua variabel, yaitu:
1. Dalam penelitian ini, variabel bebas adalah implementasi program
keselamatan dan kesehatan kerja yang dinyatakan dengan simbol X.
2. Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah kepuasan kerja
karyawanyang dinyatakan dengan simbol Y
Dua variabel tersebut dituangkan kemudian dalam operasionalisasi variabel
sebagai berikut:
3.3.1 Variabel Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa variabel X yang akan diteliti
adalah implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel
bebas penelitian. Berikut ini merupakan pengertian istilah dari variabel pokok
penelitian yaitu:
Program Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Robert L. Mathis dan
John H. Jackson (2009:487) “Keselamatan dan kesehatan kerja kerja merupakan
kondisi dimana kesejahteraan fisik, mental dan emosional para karyawan
dilindungi dimana mereka bekerja”. Penjelasan dari uraian di atas, dapat dilihat
dari tabel berikut:
48
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Operasional Variabel X (Implementasi Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Karyawan)
Variabel
Penelitian
Indikator Ukuran Skala No
Item
Variabel Bebas
Implementasi
Program
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (K3)
a. Tanggung
jawab dan
komitmen
perusahaan
1. Tingkat
pertanggung
jawaban dan
komitmen
perusahaan
terhadap program
K3.
2. Tingkat
kemampuan
perusahaan dalam
upaya pemberian
teguran kepada
karyawan yang
melanggar aturan
pada program K3
3. Tingkat kemampuan
perusahaan dalam
upaya pemberian
pengarahan kepada
karyawan agar lebih
sadar akan
pentingnya program
k3
Ordinal
1
2
3
b. Kebijakan
dan disiplin
keselamatan
kerja
1. Tingkat besarnya
pengaruh kebijakan
perusahaan terhadap
pelaksanaan program
K3
2. Tingkat kelengkapan
petunjuk pelaksanaan
K3 di lingkungan
kerja
3. Tingkat kedisiplinan
karyawan terhadap
kebijakaan program
K3
4. Tingkat kejelasan
pemberian tata cara
pelaksanaan program
K3
Ordinal
4
5
6
7
49
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Komunikasi
dan pelatihan
keselamatan
1. Tingkat besarnya
pengaruh pemberian
pelatihan K3 dalam
maminimalisasi
kecelakaan kerja
2. Tingkat besarnya
pengaruh informasi
atau petunjuk
pelaksanaan program
K3
3. Tingkat kejelasan
petunjuk mengenai
kondisi keamanan
lingkungan kerja
4. Tingkat kejelasan
pemberian petunjuk
mengenai
penggunaan peralatan
kerja
Ordinal
8
9
10
11
d. Inspeksi
penyelidikan
keselamatan
kerja dan riset
1. Tingkat rutinitas
pemeriksaan kondisi
lingkungan kerja
2. Tingkat rutinitas
pemeriksaan
kesehatan karyawan
3. Tingkat ketepatan
upaya penyelidikan
terhadap kecelakaan
kerja
Ordinal
12
13
14
e. Evaluasi
terhadap
upaya-upaya
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
1. Tingkat ketepatan
pelaksanaan
pengawasan oleh
perusahaan terhadap
pelaksanaan program
K3
2. Tingkat ketepatan
upaya peningkatan
pelaksanaan program
K3
3. Tingkat keberhasilan
evaluasi pelaksanaan
program K3
Ordinal
15
16
17
Sumber: Roberth L Mathis dan Jhon H Jackson 2009:259-262
50
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.3.2 Variabel Kepuasan Kerja Karyawan
Untuk variabel Y yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kepuasan
kerja karyawan, kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat
individual. Setiap individu memilik tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Dengan demikian kepuasan
merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya
senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja”. (Veitzal Rivai
2009:860). Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka
dari itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Tabel Operasionalisasi Variabel Y (Kepuasan Kerja Karyawan)
Variabel
Penelitian
Indikator Ukuran Skala No
Item
Variabel
Terikat
Kepuasan
Kerja
Karyawan
a. Isi Pekerjaan 1. Tingkat kepuasan
karyawan terhadap
kesesuaian antara
pekerjaan dengan
keahlian
2. Tingkat kepuasan
karyawan terhadap
kesesuaian antara
pekerjaan dengan
pengalaman
3. Tingkat
pertanggungjawaba
n dari karyawan
terhadap
pekerjaannya
Ordinal
1
2
3
b. Organisasi dan
Manajemen
1. Tingkat
kesesuaianantara
target dengan hasil
pekerjaan
2. Tingkat kepuasam
karyawan terhadap
kebijakan yang
diberikan
perusahaan
4
5
51
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Tingkat besarnya
pengaruh
pemberian reward
kepada karyawan
yang berprestasi
Ordinal 6
c. Kesempatan
untuk maju
1. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
pemberian
program
pengembangan
karir
2. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap program
pendidikan dan
pelatihan yang
diberikan
perusahaan
3. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
peemberian
promosi
berdasarkan pada
kinerja karyawan
Ordinal
8
9
10
d. Gaji 1. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
kesesuaian gaji
dengan pekerjaan
2. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
kesesuaian
tunjangan dengan
pekerjaan bagi
karyawan
Ordinal
12
11
e. Rekan Kerja 1. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
hubungan kerja
dengan atasan
2. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
hubungan kerja
Ordinal
12
13
52
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
f. Kondisi
Pekerjaan
1. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap waktu
istirahat yang
diberikan
perusahaan
2. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
kelengkapan
peralatan
penunjang
pekerjaan
3. Tingkat kepuasan
karyawan
terhadap
keamanan
lingkungan
pekerjaan
Ordinal
14
15
16
Sumber: Veitzal Rivai 2009:475
3.4 Sumber Data Penelitian
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan
dengan variabel X yaitu implementasi program keselamatan dan kesehatan
kerjaserta variabel Y yaitu kepuasan kerja karyawan. Adapun sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer
Data primer ini dapat diperoleh dari penyebaran kuesioner, wawancara, dan
pengamatan baik secara langsung maupun tidak pada responden yang dianggap
telah memiliki populasi. Dalam hal ini, data diperoleh langsung dari para
karyawanserta para penanggung jawab bagian umum di PT. Nikkatsu Electric
Works Bandung.
53
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang menunjang data primer. dalam
penelitian ini diambil dari sumber-sumber lain, Sambas dan Maman (2007:17)
menyatakan “Data sekunder merupakan data yang tidak langsung diperoleh
dari objek penelitian, tetapi hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak
lain”. Sumber sekunder dalam penelitian ini diambil dari sumber-sumber lain,
yakni buku-buku yang menunjang, karya ilmiah, internet, maupun dokumen yang
memiliki keterkaitan denganpenelitian ini.
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011:121), populasi ini diartikan
sebagai “Himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang diteliti”.Sedangkan
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) mendefinisikan bahwa:
Populasi (population atau universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit
penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu
yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu
penelitian (pengamatan).
Jadi dengan kata lain populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.Berdasarkan pendapat diatas, maka
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap di PT. Nikkatsu
Electric Works Bandung yang berjumlah 382 karyawan.
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak semua unit populasi dapat
diteliti karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu
peneliti disarankan untuk mengambil sebagian dari objek populasi yang telah
54
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ditentukan sebelumnya, dengan catatan bagian tersebut mewakili bagian lain yang
tidak secara langsung diteliti.Menurut Sugiyono (2011:118) bahwa “Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Hal senada juga dikemukakan oleh Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin
(2010:63) menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”.
Berdasarkan pendapat di atas maka sampel adalah bagian populasi yang dikenal
penelitian.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple
random sampling (sampel acak sederhana),yaitu suatuproses sampling yang
dilakukan sedemikian rupa, sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating
dan Sambas, 2006:71).Tipe teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
sampling probability dan teknik penarikan sampel yang dipakai yaitu sampling
acak (random sampling) melalui cara undian. Jumlah populasi yaitu 382 dengan
menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2005:35) yaitu:
21 Ne
Nn
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
Ne ² :tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat
kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:
55
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
( )( )
Maka jumlah sampel penelitian (n) yang diambil adalah sebanyak minimal
79 orang.
Tabel 3.3
Penyebaran Proporsi Sampel
No Bagian Populasi Perhitungan Sampel
1 Ballast 125 125/382 x 79 26
2 Pabrikasi 81 81/382 x 79 16
3 Transformer 85 85/382 x 79 18
4 Akunting 5 5/382 x 79 1
5 Keuangan 4 4/382 x 79 1
6 Umum 25 25/382 x 79 5
7 Logistik dan Equipment 17 17/382 x 79 4
8 Teknik 14 14/382 x 79 3
9 QA 18 18/382 x 79 4
10 GM/SEK/M 8 8/382 x 79 1
Jumlah Seluruh Karyawan 382 79
Sumber: Bagian Umum
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur dan merupakan prasyarat bagi
pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data sangat diperlukan
untuk pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Sambas dan Maman (2007:21) mengungkapkan:
Teknik wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung
56
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face
interview) dengan sumber data (responden).
Wawancara ini dilakukan kepada pihak yang berwenang dalam hal
implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT. Nikkatsu Electic Works Bandung.
2. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket atau kuesioner. Penulis menyebarkan kuesioner berupa pernyataan-
pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden.
Jenis kuesioner yang dipergunakan bersifat tertutup yaitu pernyataan-
pernyataan yang dibuat memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal
memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada
masing-masing jawaban yang dianggap tepat.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi dari angket atau kuesioner tersebut.
2. Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban.
3. Menetapkan skala penilaian kuesioner. Skala penilaian jawaban kuesioner
yang digunakan adalah skala lima kategori model likert, tiap alternatif
jawaban diberi skor dari rentang 1-5.
4. Melakukan uji instrumen
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, kuesioner
yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Proses ini dilakukan dengan
tujuan untuk menguji kemampuan dari pernyataan-pernyataan yang diajukan
57
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dalam menjaring kriteria yang diharapkan oleh peneliti. Dengan kata lain, uji
instrumen dilakukan untuk mendapatkan kesahihan dan keandalan (validitas dan
reliabilitas) dari instrumen yang digunakan, sehingga peneliti dapat mengetahui
apakah instrumen tersebut nantinya dapat mengukur apa yang hendak diukur oleh
peneliti atau tidak.
3.6.2 Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian
Kegiatan pengujian instrumen penelitian ini meliputi dua hal, yaitu
pengujian validitas dan realibilitas.
a. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
dan Praktek (2006:168) memberikan definisi uji validitas sebagai:
“Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas
yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah.”
Uji validitas ini bertujuan untuk menguji mana item kuesioner yang valid
dan mana yang tidak valid. Hal ini dilakukan dengan cara mencari korelasi pada
setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban
responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan
jawaban lebih dari dua pilihan.Dalam uji validitas ini, penulis menggunakan
teknik Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Adapun
formulanya sebagai berikut:
(Sambas dan Maman, 2007:31)
58
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
: Koefisien korelasi
N : Jumlah responden
X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor–skor pada item ke i
yang akan di uji validitasnya
Y : Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh
tiap responden ∑ : Jumlah skor pertama, dalam hal ini åX merupakan jumlah seluruh
skor pada item ke i
∑ : Jumlah total skor kedua, dalam hal ini åY merupakan jumlah
seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑ : Jumlah hasil perkalian skor pertama dengan skor kedua
∑ : Jumlah hasil kuadrat skor pertama
∑ : Jumlah hasil kuadrat skor kedua
(∑ ) : Kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i
(∑ ) : Kuadrat jumlah seluruh skor pada jumlah skor yang diperoleh tiap
responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya pada responden
yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji
coba intrumensampai sejauh ini belum ada ketentuan yang jelas, namun
demikian disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen
3. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul,dimana didalamnya termasuk memeriksa
kelengkapan pengisian item kuesioner tersebut.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
59
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas
No
responden
Nomor item instrumen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
..dst
Jumlah
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir
atau item kuesioner dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel
pembantu perhitungan korelasi. Untuk membuat tabel pembantu
perhitungan korelasi, perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus
korelasi yang digunakan. Unsur-unsur tersebut selanjutnya akan
digunakan sebagai judul kolom pada tabel.
Tabel 3.7
Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi
No.
responden X Y XY X² Y²
1
2
..dst
Jumlah (Σ) = ΣX = ΣY = ΣXY = ΣX² = ΣY²
Selanjutnya, angka-angka diatas dimasukan ke dalam rumus koefisiensi
Karl Pearson.
7. Menentukan nilai tabel koefisiensi korelasi pada derajat bebas (db).
dan =5% atau sama dengan 0,05.
db = N- 2
60
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r,dimana kriterianya adalah:
Jika , berarti valid
Jika , berarti tidak valid
(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abduraman, 2009:30-36)
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam uji validitas dihitung
dengan menggunakan aplikasi program Microsoft Office Excel 2007 (Ating
Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:379), yaitu sebagai berikut:
1. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah;
2. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);
3. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL,
keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak
valid dengan COUNTIF.
b. Uji Reliabilitias
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui konsistensi dari suatu instrumen yang dijadikan sebagai alat ukur,
sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat
dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini
berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil
dari beberapa kali pengukuran.
61
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Formula yang digunakan penulis untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisiensi Alfa ( ́)dari Cronbach (1951), yaitu:
2
2
11 11
t
i
k
kr
(Suharsimi Arikunto, 1993: 236),dimana:
Keterangan:
r11 :reliabilitas instrumen/ korelasi alfa
k :banyak bulir soal
Σi2 : jumlah varians bulir
t2 : varians total
N : jumlah responden
X : skor – skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau
jumlah skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung
varians total
ΣX2 : jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah
skor yang diperoleh tiap responden
(ΣX) 2
: kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah
skor yang diperoleh tiap responden
Berikut langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur
reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya pada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan datauntuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item kuesioner.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan
atau pengolahan data selanjutnya.
Rumus Varians :
62
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reabilitas
No
responden
Nomor item instrumen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
..dst
Jumlah
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah di isi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
Gunakan tabel pembantu berikut:
No. responden X X²
1
2
... dst
Jumlah (Σ) = ΣX = ΣX²
Angka-angka di atas selanjutnya dimasukan ke dalam rumus varians
7. Menghitung nilai koefisiensi alfa dengan berdasarkan pada langkah-
langkah sebelumnya.
8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r.
Jika ,maka instrumen reliabel.
Jika ,maka instrumen tidak reliabel.
(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abduraman, 2009 : 37-41)
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam uji validitas dengan
menggunakan aplikasi program Microsoft Office Excel 2007 (Ating somantri
dan Sambas Ali Muhidin, 2006:379), sebagai berikut:
63
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Gunakan lembar kerja (worksheet) dalam pengujian validitas
2. Hitung varians tiap item dan varians total dari skor yang diperoleh
responden.
3. Lalu mengitung nilai koefisien alfa.
3.7 Uji Persyaratan Analisis Data
3.7.1 Uji Normalitas
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin dalam bukunya Aplikasi Statistika
dalam Penelitian (2006:289) menyatakan: “Pengujian normalitas dilakukan untuk
mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting untuk diketahui
karena berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan
dipergunakan”. Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode liliefors.
Langkah kerja uji normalitas dengan metode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Susunlah data dari angka kecil ke besar
2. Periksa data, hitung berapa kali munculnya setiap bilangan (frekuensi
harus ditulis).
3. Dari frekuensi tersebut, susun menjadi frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(Empirical Proportion) dengan menggunakan formula:
Sn (Xi) = fki : n
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.
6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar dalam titik observasi antara kedua
proporsi tersebut.
8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan
menggunakan bantuan Microsoft Office Exce
3.7.2 Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji normalitas data, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan uji homogenitas data. Seperti yang dinyatakan Ating Somantri dan
64
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sambas Ali Muhidin (2006:289) bahwa “Pengujian homogenitas varians ini
mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen”.
Uji statistik yang akan digunakan dalam uji homogenitas ini adalah uji
Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung 2> nilai tabel,
maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya
diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus:
(Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:294)
Keterangan:
: varians tiap kelompok data
: n -1 = derajat kebebasan tiap kelompok
B : nilai Barlett ( )(∑ )
: varians gabungan
∑
∑
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas data
varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk
tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan,
dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.9
Model Tabel Uji Barlett
Sampel db=n-1
1
2
...dst
∑
65
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varian gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett (B) dengan rumus:
6. Menghitung nilai
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k - 1.
8. Membuat kesimpulan. Karena nilai hitung <dari nilai tabel ,
artinya diterima atau variasi dinyatakan homogen.
3.7.3 Uji Linieritas
Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
dimana regresi linier melawan hipotesis tandingan menjadi regresi tidak linier.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini
dikutip dari Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:297) yaitu sebagai
berikut:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ( ))dengan rumus:
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi | ( ( | )) dengan rumus:
4. Menghitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus:
66
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ( )) dengan
rumus:
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ( ))dengan
rumus:
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus:
8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:
Untuk menghitung , terlebih dahulu urutkan data x mulai dari data
yang paling kecil sampai data yang paling besar dengan disertai
pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan
rumus:
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus:
12. Mencari nilai uji F dengan rumus:
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5%
menggunakan rumus ( )( ) dimana db TC= K-2
dan db E= n-k
14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F, kemudian membuat
kesimpulanyakni jika berarti linier dan bila
sebaliknya berarti tidak liner.
67
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi,
sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat
kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel (statistik). (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin,
2011:158)
3.8.1 Pengolahan Data
Langkah-langkah yang dilkukan dalam pengolahan data adalah sebagai
berikut:
a. Menyusun data, pemeriksaan terhadap angket yang telah diisi dan
dikumpulkan dari reponden. Pemeriksaan ini khususnya berkaitan
dengan masalah kelengkapan jumlah lembaran angket dan
kelengkapan pengisiannya.
b. Skoring, pemberian skor jawaban pada setiap item kuesioneryang
dijadikan sebagai alat pengumpul data. Skor diberikan pada masing-
masing pernyataan yang ada dalam kuesioner, dimana penelitian ini
menganalisis satu variabel bebas yaitu implementasi program
keselamatan dan kesehatan kerja (variabel X) dan satu variabel terikat
yaitu kepuasan kerja (variabel Y).
68
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Skor Setiap Item Pernyataan Variabel (X)
Alternatif Jawaban Pernyataan
Positif
Sangat Efektif 5
Efektif 4
Kurang Efektif 3
Tidak Efektif 2
Sangat Tidak Efektif 1
Skor Setiap Item Pernyataan Variabel (Y)
Alternatif Jawaban Pernyataan
Positif
Sangat Puas 5
Puas 4
Kurang Puas 3
Tidak Puas 2
Sangat Tidak Puas 1
Sumber: diadaptasi dari skor kategori Likert.
c. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil skoring pada langkah kedua ke
dalam tabel seperti berikut:
Tabel 3.11
Tabulasi Data Penelitian
Resp. Skor item Total
1 2 3 4 5 6 ………………
1
2
.
..
N
d. Mengubah skala ordinal ke interval.
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini
seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang
dimana sesuatu ”lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka, data yang
diperoleh dari pengukuran skala ini disebut data ordinal, yaitu data yang
69
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
berjenjang yang jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama
(Sugiyono, 2000:70). Namun di lain pihak, pengolahan data dengan
penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya
harus diukur dalam skala interval maka terlebih dahulu data skala
ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval dengan
menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).
Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menaikkan untuk menaikkan
tingkat pengukuran dari skala ordinal ke skala interval melalui method
of successive interval adalah:
1. Perhatikan banyaknya frekuensi (f) responden yang menjawab
(memberikan) respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang
tersedia.
2. Membagi setiap bilangan pada frekuensi (f) oleh banyaknya
responden (N), kemudian tentukan proporsi(P) untuk setiap
alternatif jawaban responden tersebut.
3. Jumlahkan proporsi secara beruntun, sehingga keluar proporsi
kumulatif(PK) untuk setiap alternatif jawaban responden.
4. Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, hitung nilai
Z untuk setiap kategori berdasarkan Proporsi Kumulatif (PK) pada
setiap alternatif jawaban responden tadi.
5. Menghitung nilai skala (scala value) untuk setiap nilai Z dengan
menggunakan rumus :
70
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Area : Daerah kurva
Density : Tinggi kurva
Density at lower limit :Kepadatan batas bawah
Density at upper limit : Kepadatan batas atas
Area Under upper limt : Daerah di bawah batas atas
Area Under lower limit : Daerah di bawah batas bawah
6. Menentukan transformasi nilai skala (transformed scala value) dari
nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:
Keterangan:
Y : Nilai transformasi
SV : Nilai skala
Hal ini dilakukan dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau
harga negatif terbesar diubah menjadi sama dengan satu (=1).
(Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, 2009:55)
3.8.2 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika
deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Hal-hal yang
termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain adalah
penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan
mean, median atau modus.
71
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah
no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai efektifitas
implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja dan untuk mengetahui
gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja di PT. Nikkatsu Elekric Works.
Gambar 3.1
Contoh Grafik Deskriptif
3.8.3 Analisis Inferensial
Teknik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.Statistik
inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data nominal dan
ordinal.Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang
digunakan adalah data interval.Analisis data ini dilakukan untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3yaitu untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi program keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Nikkatsu Electric
Works Bandung.
72
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan
statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap
koefisien regresi.
3.9 Pengujian Hipotesis
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan berpola linier maka
langkah selanjutnya adalah uji hipotesis.Sugiyono (2009:183) menyatakan
“Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian”.Hipotesis bersifat sementara, sehingga harus diuji secara empiris.Dari
pengujian tersebut didaparkan suatu keputusan untuk menolak atau menerima
suatu hipotesis.
Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
H0 :p = 0, Berarti tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan di PT. Nikkatsu Eletric Works Bandung.
H1 :p ≠ 0, Berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara implementasi
program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT. NikkatsuEletric Works Bandung.
2. Menentukan Uji Statistik yang sesuai, yaitu F =
Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana,1996:91) :
73
Mutiah, 2013 Pengaruh Efektivitas Implementasi Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. Nikkatsu Electric Works Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKreg[a]), rumus :
(JKreg[a]) = (∑ )
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg[b/a]), rumus :
(JKreg[b/a]) = {∑ (∑ )(∑ )
}
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres), rumus :
(JKres) = ∑Y2- JKreg[b/a] - JKreg[a]
d. Menghitung jumlah kuadrat regresi a (RJK reg[a]), rumus :
RJK reg[a] = JKreg[a]
e. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg[b/a]), rumus :
RJKreg[b/a] = JKreg[b/a]
f. Menghitung jumlah kuadrat residu (RJK res), rumus :
RJK res =
g. Mencari nilai Fhitung, rumus :
Fhitung =
3. Menentukan nilai kritis (α = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk dkregb/a = 1
dan dkres = n-2
4. Membandingkan nilai Fhitung> Ftabel dengan kriteria :
Fhitung > Ftabel maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
Fhitung < Ftabel maka h0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
5. Membuat kesimpulan