GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH SINGKAT WILAYAH
Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang baru
dimekarkan dari Kabupaten Pontianak (Kabupaten Induk) sejak
ditetapkan Undang-undang Nomor 35 tahun 2007 tanggal 10
Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya.
Pembentukan Kabupaten Kubu Raya merupakan perwujudan dari
tuntutan serta aspirasi yang berkembang di masyarakat sejalan
dengan era reformasi. Hal tersebut dianggap perlu untuk
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan dan
pembinaan masyarakat guna menjamin perkembangan dan
kemajuan di masa mendatang. Terbentuknya Kabupaten Kubu Raya
dimaksudkan untuk memperpendek rentang kendali dan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik.
B. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
1. Letak Geografis
Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya terletak pada
koordinat 0˚14,30’ Lintang Utara sampai dengan 01˚00,15’ Lintang
Selatan dan 190˚02,55’ Bujur Timur dengan 109º,58,45’ Bujur
Timur. Secara administratif, batas Kabupaten Kubu Raya adalah
sebagai berikut :
3
BABBAB
22
4
- Sebelah utara: Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak, Kota
Pontianak, Kecamatan Sebangki dan
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak.
- Sebelah timur : Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau
dan Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten
Ketapang.
- Sebelah selatan : Kecamatan Seponti, Kecamatan Teluk
Batang dan Kecamatan Pulau Maya Karimata
Kabupaten Kayong Utara
- Sebelah barat : Laut Natuna
Gambar 2.1Peta Wilayah Kabupaten Kubu Raya
Luas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah 6.985,20 km2,
terdiri dari sembilan (9) Kecamatan, 106 Desa dan 401 Dusun. Luas
wilayah di Kabupaten Kubu Raya tidak merata, Kecamatan terluas
5
adalah Kecamatan Batu Ampar 2.000,76 Km2 dan yang terkecil
adalah Kecamatan Rasau Jaya 111,07 Km2.. Dari luas wilayah
Kabupaten Kubu Raya di atas, luas wilayah efektif seluas 5.984,03
Km2 dan selebihnya merupakan kawasan lindung seluas 1.001,18
Km2. Untuk luas wilayah Kabupaten Kubu Raya menurut Kecamatan
dapat dilihat pada gambar 2.2.
2002.7
786.41211.6
291.9453.13
111.07
929.3
726.1473 Batu Ampar
TerentangKubuTelok PakedaiKakapRasau JayaSungai RayaSungai AmbawangKuala Mandor B
Gambar 2.2Luas Wilayah Kabupaten Kubu Raya menurut Kecamatan
2. Topografi
Kabupaten Kubu Raya sebaian besar wilayahnya memiliki
topografi yang relatif datar (0 – 3%) yaitu seluas 669.645 ha.
Sedangkan yang memiliki lereng 3 – 15% seluas 3.205 ha dan di atas
40% seluas 850 ha. Kondisi topografi diuraikan dalam tabel
berikut :
Tabel 2.1Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Kubu Raya menurut
Kecamatan
No
KECAMATAN
LERENG (Ha)
JUMLAH (Ha)
A B C D
0-3% 3-15%15-40%
>40%
6
1. Batu Ampar211.63
5 2.420 - - 214.055
2. Terentang 93.400 - - - 93.400
3. Kubu121.35
5 2.450 - 850 124.655
4. Teluk Pakedai 41.045 565 - - 41.610
5. Sungai Kakap 73.410 - - - 73.410
6. Rasau Jaya - - - - -
7. Sungai Raya 92.675 - - - 92.675
8.Sungai Ambawang
158.800 1.770 - - 160.570
9.Kuala Mandor B - - - - -
JUMLAH792.3
20 7.205 - 850800.37
5
Kabupaten Kubu Raya cukup banyak memiliki pulau-pulau
kecil yang berada di perairan laut maupun sungai dengan luas total
sebesar 39.981,62 Ha. Pulau-pulau tersebut tersebar di Kecamatan
Sungai Kakap, Kubu dan Batu Ampar. Beberapa pulau yang
berukuran relatif besar adalah Pulau Padang Tikar, Karunia, Sepuk
Laut dan Tanjung Saleh. Pulau-pulau di Kabupaten Kubu Raya
sebanyak 31 buah dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak
1.131 KK.
3. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Kubu Raya sampai Desember
tahun 2008 sebanyak 495.958 jiwa dengan jumlah penduduk laki-
laki 253.261 jiwa dan perempuan 242.697 jiwa. Penduduk terpadat
di Kecamatan Sungai Raya yaitu sebesar 205.216 jiwa, sedangkan
penduduk terjarang di Kecamatan Terentang dengan jumlah
penduduk 7.928 jiwa.
7
Tabel 2.2Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Kubu Raya tahun 2008
NO NAMA DESAJUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1 2 3 4 5
1 BATU AMPAR 16,982 15,428 32,410
2 TERENTANG 4,525 4,112 8,637
3 KUBU 17,185 16,114 33,299
4 TELOK PAKEDAI 8,330 8,031 16,361
5 KAKAP 48,369 47,242 95,611
6 RASAU JAYA 10,970 10,629 21,599
7 SUNGAI RAYA 104,932 102,049 206,981
8SUNGAI AMBAWANG 31,042 28,603 59,645
9 KUALA MANDOR B 10,926 10,489 21,415
JUMLAH 253,261 242,697 495,958Sumber : BPS Kab.Pontianak, 2009
Sedangkan jumlah penduduk di Wilayah Kabupten Kubu
Raya menurut golongan umur adalah sebagai berikut.
8
< 11 - 4 5 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000
perempuanlaki-laki
Gambar 2.3Jumlah Penduduk Kabupaten Kubu Raya menurut Kelompok
Umur
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebagian besar
penduduk di wilyah Kabupaten Kubu Raya berada pada
kelompok usia produktif yaitu usia 15 sampai 44 tahun.
C. PEREKONOMIAN DAERAH
Data mengenai perkembangan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Kubu Raya dari tahun 2004–2006 masih
menjadi satu kesatuan dengan data Kabupaten Pontianak sebagai
Kabupaten Induk. Berdasarkan data BPS Kabupaten Pontianak,
perkembangan perekonomian Kabupaten Kubu Raya periode 2004-
2006, menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup positif, masing-
masing sebesar 8,32% (2005) dan 9% (2006).
9
Sektor sekunder terutama industri pengolahan
menyumbangkan angka tertinggi dalam PDRB yaitu 37% dari
keseluruhan angka PDRB, diikuti oleh sektor primer (33,4%) dan
sektor tertier (29,6 %). Namun, bila dilihat dari angka pertumbuhan
PDRB pertahun, pertumbuhan tertinggi ada di sektor primer yang
tumbuh sebesar 1,17% (2005 – 2006), diikuti sektor sekunder 0,68%
dan sektor tertier 0,28%.
Selain kegiatan perindustrian, sumber perekonomian potensial
di Kabupaten Kubu Raya adalah kegiatan pergadangan.
Perdagangan yang paling dominan adalah perdagangan hasil bumi
masyarakat setempat. Untuk menunjang kegiatan perdagangan
tersebut, diperlukan sarana berupa pasar sebagai tempat
pengumpul berbagai hasil bumi tersebut. Pembangunan pasar
menjadi suatu hal yang penting seiring perkembangan
pembangunan pemukiman dan pergerakan pembangunan di
Kabupaten Kubu Raya.
Sektor lainnya yang cukup potensial dan bisa menjadi
pendorong perekonomian Kabupaten Kubu Raya adalah koperasi.
Pada tahun 2006 di Kubu Raya terdapat 75 koperasi yang terdiri
dari 37 KUD dan sisanya 38 buah koperasi non KUD.
D. SOSIAL BUDAYA
1. Agama dan Budaya
Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang terdiri dari
berbagai multi etnis. keragaman budaya dan agama ini memperkaya
Kabupaten Kubu Raya dan menjadi suatu keunikan tersendiri
sebagaimana daerah-daerah lainnya di Propinsi Kalimantan Barat.
Etnis yang tersebut antara lain adalah Melayu, Dayak, Jawa,
10
Madura, Bugis dan etnis Cina dengan latar budaya yang beraneka
ragam.
Berbagai adat istiadat sebagai keragaman budaya suku
menjadi suatu potensi tersendiri di Kubu Raya. Etnis Melayu dengan
budaya Robo’-Robo’-nya, etnis China dengan budaya kesenian Naga-
nya, etnis Dayak dengan budaya Naik Dango-nya dan etnis Jawa
dengan budaya sedekah bumi-nya. Kebiasaan masing-masing suku
dengan adat istiadatnya juga mewarnai kehidupan sehari-hari
penduduk di Kabupaten Kubu Raya.
2. Pendidikan
Berdasarkan jenjang pendidikan penduduk per-Kecamatan di
Kabupaten Kubu Raya terlihat bahwa sebagian besar penduduknya
mempunyai latar belakang pendidikan setingkat SD/sederajat,
diikuti oleh lulusan SMP dan SMA/SMK. Jumlah sarana pendidikan
di Kabupaten Kubu Raya secara keseluruhan berjumlah 530 unit
yang terdiri SD/MI 452 unit, SMP 57 unit dan SMU/SMK 21 unit.
Persebaran sarana pendidikan sebagian besar berada di Kecamatan
Sungai Raya, dan yang paling sedikit memiliki sarana pendidikan
adalah kecamatan Terentang (Bappeda Kubu Raya, 2009).
3. Mata Pencarian
Sebagian besar penduduk Kabupaten Kubu Raya
mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencariannya.
Kabupaten Kubu Raya dengan Luas sekitar 6.985,20 Km2,
mempunyai berbagai potensi sumber daya alam yang berupa lahan
untuk pengembangan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
11
Peternakan dan Perikanan serta dalam bentuk potensi bahan
tambang dan sumber daya energi. Selain sektor Pertanian yang
menjadi Primadona, sektor Perikanan memiliki potensi yang dapat
diandalkan yang didominasi oleh perikanan laut mengingat
Kabupaten Kubu Raya memiliki Luas laut yang memadai yaitu luas
sekitar 1.630,68 Km2 dan luas perairan umum sekitar 760 Km2.
Pertanian di Kabupaten Kubu Raya baik pertanian lahan
kering maupun lahan basah sangat potensial, terdapat beberapa
komoditas yang dibudidayakan yaitu: padi, jagung, ubi, kedelai,
kacang tanah serta sayur dan buah-buahan. Daerah-daerah sentra
penghasil komoditas tersebut antara lain adalah Kecamatan Sungai
Kakap, Terentang, Batu Ampar, Rasau Jaya dan Teluk Pakedai.
Bahkan daerah-daerah ini merupakan daerah yang terkenal di
Kalimantan Barat sebagai sentra pertanian dengan produksi
pertanian yang cukup besar. Bahkan untuk Kecamatan Sungai
Kakap telah diusulkan menjadi Kawasan Usaha Agropolitan Terpadu
(KUAT) dan juga kecamatan Rasau Jaya sebagai Kota Mandiri
Terpadu (KTM), dengan basis industri pertanian, peternakan dan
perikanan dengan daya dukung lahan yang memadai.
4. Kemiskinan
Jumlah Rumah Tangga Miskin Tahun 2008 di Kabupaten Kubu
Raya menurut data Bappeda Kubu Raya tahun 2009 mencapai
49.283 Rumah Tangga. Sedangkan jumlah Penduduk Miskin Tahun
2008 mencapai 220.900 jiwa (45,9%) dari Jumlah Penduduk
Keseluruhan, yang meliputi 115.605 jiwa yang sudah lengkap
dengan nama anggota keluarga dan sisanya sebanyak 105.295 jiwa
yang belum lengkap dengan nama anggota keluarga. Jumlah
12
penduduk miskin di Kabupaten Kubu Raya diprediksi akan semakin
meningkat sebagai akibat inflasi dan pengaruh eksternal yang
berdampak pada perekonomian daerah (Bappeda Kubu Raya, 2009).
E. LINGKUNGAN
Menurut Bloom, lingkungan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan selain perilaku,
pelayanan kesehatan serta keturunan. Berbagai macam masalah
kesehatan serta penyakit dapat timbul akibat kondisi lingkungan
yang tidak sehat. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tinggi
menyebabkan terjadinya perubahan dan pencemaran lingkungan
yang berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan.
Kabupaten Kubu Raya sebagai kabupaten baru, mulai
mengembangkan wilayahnya dimana tidak terlepas dari
permasalahan lingkungan. Hal ini disebabkan karena kondisi
lingkungan hidup di suatu wilayah tidak dapat terlepas dari aktivitas
masyarakat di wilayah tersebut. Pembangunan diberbagai sektor
seperti pertanian, pertambangan, perternakan dan sektor lain tidak
terlepas dari permaalahan lingkungan.
Kabupaten Kubu Raya sebagai suatu kabupaten baru masih
terus mencari formula pelaksanaan pembangunan yang tepat
dengan tidak mengabaikan unsur kelestarian lingkungan hidupnya.
Sejak tahun 2008, saat penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kubu Raya disusun, pemrintah daerah telah melakukan
Kajian Strategis Lingkungan Hidup untuk dokumen perencanaan
tersebut. Diharapkan perencanaan yang dilakukan dapat
mengedepankan faktor keberlajutan lingkungan hidup di daerah ini.
Aktivitas yang paling berpengaruh terhadap pencemaran
sungai di wilayah Kalimantan Barat secara umum adalah kegiatan
13
industri dan penambangan emas liar yang banyak dilakukan
masyarakat di daerah hulu sungai Kapuas. Saat ini tercatat panjang
sungai yang tercemar sudah mencapai 37,5 Km. Selain masalah
pencemaran sungai, Kabupaten Kubu Raya juga menghadapi
masalah pencemaran udara karena adanya kebakaran hutan akibat
pembersihan lahan (land clearing).
Masalah sampah, sanitasi dan air bersih juga menjadi isu
lingkungan hidup yang menarik. Sampai saat ini Kabupaten Kubu
Raya belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang
memadai. Sedangkan tingkat pelayanan sanitasi dan air bersih juga
masih sangat rendah. Tingkat pelayanan sanitasi hanya meliputi
25% penduduk sedangkan pelayanan air bersih mencapai 35,23%
namun hanya di daerah perkotaan (Bappeda KKR, 2009).
Recommended