11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Mata
a. Pengertian
Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu,
kita harus selalu menjaga dan mencegah hal-hal yang dapat merusak
mata (Murtopo & Sarimurni, 2005). Mata merupakan indra
penglihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima
rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan
perantaraan serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan
rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan
(Evelin, 1999).
b. Anatomi dan Fisiologi
Mata itu tidak melihat, pola cahaya mengubahnya menjadi impuls
saraf dan mengirimkannya di sepanjang saraf optik ke otak. Saraf
neuron optikus yang berfungsi untuk penglihatan (Irianto, 2010).
Saraf mengubah pada kiasma optik yang terletak di bagian bawah
depan otot dan memadukan impuls yang berasal dari mata kanan
dan mata kiri. Kemudian impuls saraf melanjutkan ke wilayah yang
ada di bagian bawah belakang otak dan kulit luar penglihatan
10
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
12
sebelah kiri dan kanan. Selanjutnya impuls dianalisis oleh otak
sehingga bisa melihat (Parker, 2002).
Menurut Ilyas (2003) mata terdiri atas 6 bagian, antara lain :
1) Kelopak mata (palpebra) yang berfungsi untuk melindungi bola
mata terhadap sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mata
berperan dalam mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang akan
membentuk lapisan air mata di depan kornea.
2) Sistem sekresi air mata (sistem lacrimal) berfungsi untuk
menjaga kornea agar tetap bersih, lembab dan bebas kuman.
3) Konjungtiva, yaitu membran yang menutupi sklera dan kelopak
mata bagian belakang.
4) Bola mata yang terdiri atas 3 lapisan jaringan, yaitu :
a) Sklera yang merupakan jaringan terluar yang melindungi
bola mata. Bagian luar sklera disebut kornea yang bersifat
transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola
mata.
b) Uvea yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Pada iris
terdapat pupil yang berfungsi untuk mengatur jumlah sinar
yang masuk ke dalam bola mata.
c) Retina yang berfungsi mengubah sinar menjadi rangsangan
pada saraf optik yang akan diteruskan ke otak.
5) Rongga orbita yaitu rongga tempat bola mata.
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
13
6) Otot penggerak pada mata, yaitu otot yang berfungsi untuk
menggerakkan bola mata.
c. Otot Penggerak Mata
Otot penggerak mata berfungsi untuk menggerakkan mata. Otot
penggerak bola mata disebut juga otot ekstra okuler yang sangat
kecil ukurannya namun sangat kuat dan efisien gerakannya. (Ilyas,
2003). Mata digerakkan oleh enam macam otot, yaitu empat otot
lurus ( otot rectus) dan dua otot lingkar (otot oblique). Otot-otot
lurus terdiri dari otot rektus, superior, inferior, medial, dan lateral.
Otot-otot ini menggerakkan mata ke atas, ke bawah, ke dalam dan
ke luar secara bergantian. Sementara, otot oblik superior
menggerakkan mata ke bawah dan ke luar, sedangkan otot oblik
inferior menggerakkan mata ke atas dan ke luar (Hani’ah, 2009).
Otot-otot tersebut adalah:
1) medial rectus (MR), menggerakkan mata ke arah dalam atau
mendekati hidung (adduction).
2) lateral rectus (LR) yaitu menggerakan mata ke arah luar atau
menjauhi hidung (abduction).
3) superior rectus (SR) yaitu menggerakkan mata ke atas
(elevation) membantu otot superior oblique dan memutarkan
bagian atas mata kearah mendekati hidung (intorsion).
4) inferior rectus (IR) yaitu menggerakkan mata ke bawah
(depression), membantu otot inferior oblique memutarkan
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
14
bagian atas mata ke arah menjauhi hidung (extorsion) dan
membantu otot lateral rectus melakukan gerakan abduction.
5) superior oblique (SO) yaitu memutarkan bagian atas mata
mendekati hidung (intorsion) dan membantu gerakan
depression dan abduction.
6) inferior oblique (IO) yaitu memutarkan bagian atas mata
menjauhi hidung (extorsion) dan membantu gerakan elevation
dan abduction (Admin, 2012).
Menurut Ilyas (2004) mengemukakan bahwa gerakan mata diatur
oleh 2 jenis otot yang terdapat pada kelopak atas, yaitu :
1) Muskulus orbikularis okuli, otot yang melingkari kelopak dan
berfungsi untuk menutup kelopak.
2) Muskulus levator palpebra yang berjalan dari tepi foramen
optik, dan berakhir atau atau insersi tepi tarsus superior sub
kutis palpebra. Kerja otot ini adalah membuka kelopak mata.
Gambar anatomi mata dan otot pergerakan mata, sebagai berikut:
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
15
Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: www.anatomi mata.com, 2012 )
Gambar 2.2 Otot Penggerak Mata (Sumber: Admin, 2012).
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
16
2. Kelelahan Mata
a. Pengertian
Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan
oleh penggunaan indera penglihatan saat bekerja yang memerlukan
kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan
biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman
(Pheasant, 1991 dalam Hanum, 2008).
Kelelahan mata dapat terjadi jika mata berfokus pada jarak
objek yang dekat dalam waktu yang lama, karena otot-otot mata
harus bekerja lebih keras untuk melihat objek sangat dekat (Hanum,
2008). Menurut Pearce (2007), kelelahan mata terjadi karena iritasi
yang sakit (membakar) diiringi dengan lakrimasi, pandangan ganda,
sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi berkurang,
ketajaman visual karena sensitivitas terhadap kontras dan kecepatan
persepsi berkurang.
b. Gejala kelelahan mata
Menurut Hanum (2008) gejala kelelahan mata, antara lain :
1. Gejala okular, merupakan gejala seperti mata terasa tidak
nyaman, panas, sakit, cepat lelah, merah dan berair. (Asyari,
2002).
2. Gejala visual, terjadi karena mata mengalami gangguan dalam
memfokuskan bayangan ke retina, sehingga mata menjadi
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
17
sensitif terhadap cahaya. Hal ini akan menyebabkan
penglihatan ganda atau kabur (Asyari, 2002).
3. Gejala umum lainnya merupakan akibat dari kelelahan mata,
yaitu rasa sakit kepala, sakit punggung, pinggang dan vertigo.
Kelelahan mata menggambarkan seluruh gejala yang terjadi akibat
ketegangan otot siliaris yang berakomodasi saat mata memandang
objek yang sangat kecil dalam jarak yang sangat dekat (Hanum,
2008).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan mata
Menurut Pheasan (1991) dalam Hanum (2008) kemudahan
seseorang untuk melihat benda pada suatu objek kerja di lingkungan
kerja mempunyai beberapa faktor, antara lain:
1) Usia
Usia berpengaruh besar terhadap daya akomodasi semakin
bertambahnya usia, lensa mata semakin kehilangan kekenyalan
dan kapasitas melengkungnya semakin berkurang, akibatnya
titik dekat menjauhi mata, sedangkan titik jauh umumnya tetap.
Titik dekat rata-rata, sebagai berikut:
a) usia 16 Tahun yaitu 8 cm
b) usia 32 Tahun yaitu 12,5 cm
c) usia 44 Tahun yaitu 25 cm
d) usia 50 Tahun yaitu 50 cm
e) usia 60 Tahun yaitu 100 cm (Guyton, 1991).
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
18
Proses penuaan menyebabkan lensa mata berkurang
eksibilitasnya sehingga pemfokusan pada objek yang dekat
menjadi lebih sulit (Elkington dan Khaw, 1996).
2) Riwayat Penyakit
a) Diabetes Mellitus
Efek diabetes mellitus (DM) terhadap mata ada 3
tingkatan, yaitu retinopati diabetes nonproliferatif,
makulopati dan retinopati diabetes proliferatif. Pada
retinopati diabetes nonproliferatif biasanya terjadi pada
orang yang sudah lama mengidap diabetes dan keadaan ini
berpengaruh pada penglihatan apabila diabetes masih bisa
terkontrol (Mangoenprasodjo, 2005).
Makulopati terjadi jika penderita DM yang semakin
parah dan pada pembuluh darah yang sangat halus semakin
menghambat aliran darah. Akibatnya fokus pandangan akan
memburuk, sehingga menjadi penyebab utama hilangnya
penglihatan. Sedangkan retinopati diabetes proliferatif
terjadi karena pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal
pada permukaan retina. Pembuluh darah ini cenderung
rapuh dan mungkin menimbulkan jaringan parut pada retina
(Mangoenprasodjo, 2005).
b) Hipertensi
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
19
Risiko yang terjadi pada penderita hipertensi dapat
mengenai mata, yaitu pada bagian selaput jala mata atau
retina sebagai akibat dari penyempitan pembuluh-pembuluh
darah yang ada di sekitar mata dan komplikasinya sering
bersifat fatal. Hipertensi sistemik yang menetap dapat
berpengaruh pada mata, berupa pendarahan retina, odema
retina, eksudasi yang menyebabkan hilangnya penglihatan
(Mangoenprasodjo, 2005).
Menurut Sugiarto (2010) yang meneliti tentang “faktor-
faktor yang berhubungan dengan visus para pekerja pembuat
bulu mata di Desa Banjarsari” menyatakan bahwa berdasarkan
hasil uji statistik p value 0,201 menunjukkan bahwa ada
hubungan antara riwayat penyakit dengan visus pada pekerja
bulu mata palsu di Desa Banjarsari.
3) Lamanya Melihat
Melihat dalam waktu lama berisiko terkena mata lelah atau
astenopia (Afandi, 2002). Dalam bekerja yang memerlukan
kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama,
biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman
(Pheasant, 1991 dalam Hanum, 2008).
Apabila saat bekerja merasakan ketegangan pada otot-otot
mata ataupun leher, segera mengambil posisi rilek dengan
melihat benda-benda lain yang jaraknya relatif jauh. Sehingga
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
20
mata tidak selalu dalam keadaan berakomodasi maksimal terus
menerus, karena apabila tetap dipaksakan melihat obyek
berukuran kecil secara terus menerus dapat mengakibatkan
kelelahan pada otot-otot mata dan dapat menimbulkan
kelelahan mata.
4) Jarak Pandang
Melihat objek jarak dekat dengan sesuatu yang sangat kecil
akan menyebabkan kelelahan mata. Selain itu, apabila mata
fokus kepada jarak yang dekat dengan waktu lama juga dapat
menimbulkan terjadinya kelelahan mata (Hanum, 2008). Posisi
yang baik dalam melihat objek benda yang kecil dan
membutuhkan ketelitian adalah duduk dengan posisi objek
ditempatkan di depan mata dengan jarak pandang 30 cm dari
mata (Mangoenprasodjo, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2010) yang
berjudul “faktor-faktor yang berhubungan dengan visus para
pekerja pembuat bulu mata di Desa Banjarsari” berdasarkan
hasil uji statistik diketahui p value 0,013 pada jarak pandang
dengan visus pekerja pembuat bulu mata di Desa Banjarsari.
Artinya ada hubungan yang signifikan antara jarak pandang
dengan visus pekerja pembuat bulu mata.
5) Masa Kerja
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
21
Masa kerja dapat mempengaruhi tingkat kelelahan mata
yang terjadi selama bekerja. Mata yang mengalami akomodasi
terlalu lama akan menurunkan kemampuan penglihatan dekat.
Penelitian yang dilakukan Latifah (2006) yang berjudul
“hubungan lama kerja dengan ketajaman penglihatan pada
pekerja industri rumah tangga bulu mata palsu di kecamatan
Bojongsari kabupaten Purbalingga” hasil penelitian
menunjukkan nilai signifikasi >0,05 (0,393). Rata-rata
ketajaman penglihatan mata kanan adalah -0,46 sedangkan
mata kiri adalah -0,49.
6) Bentuk dan Ukuran Objek Kerja
Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian membedakan
benda-benda yang berukuran kecil dan halus, mata sering
digunakan untuk fokus terhadap obyek. Apabila mata terus
menerus melakukan akomodasi terhadap obyek secara kuat
akan mengalami kelelahan (Mangoenprasodjo, 2005).
d. Akibat lanjut penglihatan dekat
Kebiasaan melihat dalam jarak dekat dapat menimbulkan efek
pada penglihatan. Apabila kebiasaan melihat dengan jarak dekat
dalam waktu yang lama, kita lakukan tanpa kita sadari akan
membuat otot-otot di sekeliling mata menjadi kaku dan menekan
bola mata serta akan mengubah bentuknya. Hal ini dapat
menghambat peredaran darah, akibatnya mata mengalami rabun
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
22
dekat atau rabun jauh. Ketegangan otot di kelopak mata juga dapat
mengakibatkan pergeseran bola mata, dan lebih parahnya masa tua
bisa menjadi katarak (CBM, 2006).
Masalah kebutaan di Indonesia saat tertinggi di Asia Tenggara
(1.5%), kebutaan di Indonesia terutama disebabkan oleh katarak
(lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak
terkoreksi, kelainan kornea, dan kelainan retina meliputi Age-
Related Macular Degeneration (AMD) dan Retinopati Diabetik
(Perdami, 2012).
Proses penuaan menyebabkan lensa mata berkurang
eksibilitasnya sehingga pemfokusan pada objek yang dekat menjadi
lebih sulit (Elkington dan Khaw, 1996).
e. Mekanisme terjadinya kelelahan mata
Kemampuan mata untuk memfokuskan obyek disebut daya
akomodasi (Pearce, 2007). Apabila mata bekerja dalam akomodasi
yang maksimal, otot mata akan menjadi lebih cepat lelah.
Akomodasi merupakan kemampuan lensa untuk mencembung yang
terjadi akibat kontraksi otot siliaris (Ilyas, 2003).
Di dalam mata, otot-otot siliaris yang kecil akan mengontrol
bentuk lensa mata, hal ini memungkinkan kita untuk memusatkan
penglihatan pada benda yang sedang kita lihat. Kontraksi otot-otot
kecil yang terus menerus ini akan mengakibatkan sakit kepala. Otot-
otot lain yang berada disekitar mata mungkin juga akan mengalami
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
23
ketegangan, termasuk pada otot-otot bagian leher yang kemudian
menyebabkan sakit kepala, nyeri akan terasa pada kepala bagian
depan atau di dalam dan di seluruh mata (Notoatmodjo, 1997 dalam
Hanum 2008).
Ketegangan mata secara terus menerus pada otot siliar, dan
terjadi pada saat menginspeksi benda kecil dalam jangka waktu
yang lama. Hal ini mengakibatkan otot-otot mata harus bekerja
lebih keras untuk melihat objek yang sangat dekat. Kondisi tersebut
menyebabkan ketegangan otot-otot pengakomodasi (korpus siliaris)
menjadi semakin besar, akibatnya terjadi kelelahan mata.
3. Senam
Senam merupakan suatu cabang olah raga yang melibatkan performa
gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian
gerakan fisik secara teratur (A.M, 2009). Tujuan senam yaitu untuk
kebugaran jasmani. Senam secara umum dikenal dengan gerakan
lambat (low impact) dan gerakan cepat (high impact). Gerakan lambat
atau low impact disesuaikan dengan gerakan tubuh yang dinamis dan
irama yang lambat, sedangkan pada gerakan high impact memiliki ciri
khas dengan irama tubuh yang cepat dengan diiringi gerakan dinamis
dari tubuh. (Alex, dkk, 2012).
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
24
4. Senam Mata
a. Pengertian senam mata
Senam mata merupakan salah satu cara untuk menyembuhkan
penyakit mata seperti mata minus, mata plus, rabun, mata merah,
disamping dengan metode lain seperti pengobatan kimia, herbal
maupun dengan operasi mata (Admin, 2012). Senam mata adalah
menggerakkan mata dengan gerakan tertentu untuk meningkatkan
kemampuan mata itu sendiri (A.M, 2009). Senam mata dapat
diklasifikasikan sebagai gerakan lambat atau low impact. Senam
mata merupakan salah satu gagasan yang fleksibel, karena senam
mata mudah dilakukan dan tidak membutuhkan waktu yang lama,
tempat khusus, serta tidak membutuhkan biaya. Senam mata sangat
berguna bagi anda yang sering menggunakan mata saat bekerja
(Handalas, dkk).
Senam mata sangat penting supaya saraf mata selalu tetap sehat
dan bugar, sehingga mata kita tetap mempunyai kemampuan yang
baik, seperti kondisi mata kita pada saat usia antara 7 - 10 tahun.
Dengan rutin melakukan senam mata setiap pagi, maka
kemungkinan memakai kaca mata sangat kecil sekali akan kita
alami meskipun usia semakin bertambah (Marsinu, 2010).
b. Tujuan senam mata
Senam mata bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit mata
dengan melakukan senam mata (Handalas, 2011). Menurut A.M
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
25
(2009) senam mata bertujuan untuk menghindari berbagai gangguan
pada mata, seperti penyakit rabun dekat, rabun jauh, mata terasa
kabur, meta pedih dan mata merah.
c. Manfaat senam mata
Menurut Seppa (2008) manfaat senam mata adalah melatih mata
pada penderita amblyopia atau sering disebut juga mata malas, dan
untuk meningkatkan kemampuan mata itu sendiri. Selain itu ada
beberapa manfaat senam, antara lain:
1) Mencegah timbulnya tumor di belakang mata dan di kelenjar
hipofisis (pituliari).
2) Menghilangkan lingkaran dan bengkak di bawah mata atau
menghilangkan kantong mata.
3) Mengurangi keriput sekitar mata.
4) Membuat otot mata dan sekitarnya menjadi elastis dan kuat,
serta mempertajam penglihatan (A.M, 2009).
Dari berbagai macam manfaat senam mata, dengan melakukan
senam mata juga dapat membuat mata kita awet muda (Handika,
2010).
d. Cara senam mata.
Cara mudah senam mata yaitu dengan membuka mata lebar-
lebar kedua mata. Kemudian putar bola mata ke atas, bawah, kiri,
dan kanan selama dua detik dan tutup mata secara perlahan. Setelah
itu ulangi beberapa kali ketika dalam keadaan santai (Ramli, 2010).
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
26
Sebelum melakukan senam mata posisikan dalam keadaan
relaks. Sebelum dan sesudah melakukan senam mata, pertama kali
gosok-gosokkan kedua telapak tangan hingga hangat. Kemudian
tempelkan ke bagian mata selama 2,5 menit, bertujuan agar tidak
terjadi ketegangan otot sekitar mata ketika melakukan senam mata
sehingga otot mata menjadi rileks. Menurut A.M (2009) senam
mata ada 7 gerakan, sebagai berikut:
1. Kepala tegak lurus ke depan. Arahkan pandangan mata ke atas,
kemudian melihat ke lantai. Lakukan gerakan ini secara
perlahan-lahan dan mantap 5-10 kali setiap hari.
2. Gerakan bola mata ke kiri dan ke kanan. Usahakan seperti ingin
melihat telinga. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap
harinya.
3. Gerakkan bola mata ke atas. Pertama-tama tahan bola mata di
atas, kemudian gerakkan ke kiri atas dan ke kanan atas.
Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
4. Gerakkan bola mata atas ke bawah dan tahan di bawah.
Kemudian gerakkan bola mata ke kiri bawah dan ke kanan
bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
5. Gerakkan bola mata ke atas dan ke bawah pada sudut-sudut
yang berlawanan (selang-seling), dimulai dari pojok kiri atas ke
pojok kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali
setiap harinya.
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
27
6. Gerakkan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi
dimulai dari pojok kiri bawah ke pojok kanan atas.
7. Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali.
Kemudian, putar bola mata ke kanan, berlawanan dengan arah
jarum jam sebanyak 5-10 kali. (catatan : pada saat akan
berganti di putaran ke kiri, hentikkan terlebih dahulu dan
pejamkan mata selama 5-10 menit).
B. Kerangka Teori
Sumber : Pheasan (1991), A.M, (2009) dan Mangoenprasodjo, (2005).
Gambar 2.3
C. Kerangka Konsep
Pre test Post test
Gambar 2.4
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kelelahan
mata : 1. Usia
2. Riwayat penyakit
a. Diabetes mellitus b. Hipertensi
3. Lamanya melihat
4. Jarak pandang 5. Masa kerja
6. Bentuk dan ukuran objek
kerja
Senam Mata
Penurunan
tingkat
kelelahan mata.
Senam Mata Tingkat kelelahan
sesudah senam mata
Tingkat kelelahan
sebelum senam mata
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013
28
D. Hipotesis
Ho : Tidak ada efek senam mata dalam mengurangi tingkat kelelahan mata
pada pekerja bulu mata palsu di Desa Pengadegan Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
Ha : Ada efek senam mata dalam mengurangi tingkat kelelahan mata pada
pekerja bulu mata palsu di Desa Pengadegan Kecamatan Pengadegan
Kabupaten Purbalingga.
Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013