i
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AC DAIKIN PADA KANTOR AIRCON SOLUTION INDONESIA
SKRIPSI
Oleh INDAH AYU LESTARI
NIM 105721132116
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN JUDUL
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AC DAIKIN PADA KANTOR AIRCON SOLUTION INDONESIA
Oleh
INDAH AYU LESTARI NIM 105721132116
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Strata Satu (S1) Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah serta karunia-Nya, karya ilmiah sederhana ini kupersembahkan
kepada:
1. Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan doa yang tulus untuk
anaknya dan memberikan ridhonya serta semangat yang tiada henti-
hentinya untuk mengerjakan skripsi ini.
2. Untuk saudaraku ku tersayang yang selalu menanyakan jam pulangku
terima kasih sudah perhatian.
3. Untuk teman kelas saya yang sering mensupport untuk mengerjakan
skripsi saya.
MOTTO HIDUP
Memberilah Sebelum Orang Meminta (Indah Ayu Lestari)
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam
tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Strategi
Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana
Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih
sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudaraku tercinta yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh
keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah
diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang
telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Andi Mappatompo, S.E., M.M. selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
5. Ibu Sitti Marhumi, S.E., M.M. selaku Pembimbing II yang dengan teliti, penuh
kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis.
6. Bapak Penasehat Akademik saya yang selalu membimbin g dan memberikan
saran yang baik dan bijaksana selama menjalani proses perkuliahan sampai
penyusunan skripsi saat ini
7. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah memberikan ilmu
yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Teruntuk semua kerabat atau pihak-pihak yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat sehingga penulis dapat
merampungkan penulisan skripsi ini.
ix
Penyusunan skripsi ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun penulis
menyadari skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kepada semua
pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan
saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, Desember 2020
Indah Ayu Lestari
x
ABSTRAK
Indah Ayu Lestari 2020. Analisis Strategi Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Andi Mappatompo dan Pembimbing II Sitti Marhumi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pemasaran AC Daikin
Pada Kantor Aircon Solution Indonesia. Dalam strategi ini juga bertujuan untuk
mengetahui strategi yang tepat digunakan oleh perusahaan. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data
yakni menggunakan teknik observasi, wawancara dan kepustakaan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT pada penyusunan skripsi ini telah
dijabarkan bagaimana strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan di AC
Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia. Hasil analisis SWOT yang
digambarkan dengan menggunakan diagram SWOT menunjukkan strategi AC
Daikin berada dalam kuadaran I, dimana AC Daikin di kantor Aircon Solution
Indonesia memiliki kekuatan dan peluang sehingga strategi yang harus
diterapkan adalah mendukung pertumbuhan yang agresif.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Analisis SWOT
xi
ABSTRACT
Indah Ayu Lestari 2020. Analysis of Daikin's AC Marketing Strategy at
the Aircon Solution Indonesia Office. Thesis Management Study Program,
Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of
Makassar. Supervised by Advisor I Andi Mappatompo and Advisor II Sitti
Marhumi.
This study aims to determine the Daikin AC Marketing Strategy at the Aircon
Solution Indonesia Office. This strategy also aims to determine the right strategy
used by the company. This type of research is descriptive qualitative. The data
collection techniques used were observation, interview and literature techniques.
Based on the results of the SWOT analysis in the preparation of this thesis,
the marketing strategy has been described in increasing sales at Daikin Air
Conditioner at the Aircon Solution Indonesia Office. The results of the SWOT
analysis illustrated using the SWOT diagram show that the AC Daikin strategy is
in Quaternary I, where Daikin's AC at the Aircon Solution Indonesia office has the
strength and opportunity so the strategy that must be implemented is to support
aggressive growth.
Keywords: Marketing Strategy, SWOT Analysis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ........................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Tinjauan Empiris 28
C. Kerangka Konsep 30
BAB III METODE PENELITIAN 32
A. Jenis Penelitian . 32
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian . 32
C. Sumber Data . 32
xiii
D. Metode Pengumpulan Data . 33
E. Instrumen Penelitian . 33
F. Metode Analisis Data . 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. . 36
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... . 36
B. Hasil Penelitian ................................................................... . 48
C. Pembahasan ........................................................................ 60
BAB V PENUTUP ..................................................................................... . 61
A. Kesimpulan ......................................................................... 61
B. Saran .................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Analisis SWOT ........................................................................... 21
Tabel 2.2 Matriks IFAS .............................................................................. 23
Tabel 2.3 Matriks EFAS 25
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 28
Tabel 3.1 Matriks nilai SWOT .................................................................... 30
Tabel 4.1 Daftar Harga AC Daikin .............................................................. 51
Tabel 4.2 Volume Penjualan Ac Daikin ...................................................... 52
Tabel 4.3 Nilai IFAS (Internal factor analys summary) ............................... 54
Tabel 4.4 EFAS (Eksternal factor analys summary) ................................... 56
Tabel 4.5 Hasil analisis SWOT .................................................................. 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian 31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ................................................................ 45
Gambar 4.2 Diagram SWOT ...................................................................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan bagian dari manajemen perusahaan dan juga
salah satu faktor yang sangat penting karena pemasaran akan berpengaruh
secara langsung terhadap kelancaran maupun keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui
strategi pemasaran yang tepat dan sesuai untuk produk yang akan dijual di
pasaran. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai maka produk
akan mudah diterima calon konsumen sehingga calon konsumen tertarik
untuk membeli produk yang akan dijual (Subroto 2011).
Selain strategi pemasaran perusahaan perlu mengetahui posisi produk
yang akan dijual. Posisi disini menunjukkan perbandingan mengenai pangsa
pasar dan pertumbuhan pasar dari para pesaing produk yang sejenis dari
perusahaan lain. Banyaknya persaingan dibidang elektronik saat ini yang
sangat berkembang pesat dengan kecanggihannya dan modernisasinya,
salah satunya adalah produk elektronik AC (air conditioning). (Samuel R.
Lumentut Dipl.Ing, 2020).
Produk AC merupakan salah satu produk elektronik yang mengalami
perkembangan. Jumlah jenis AC yang ada di pasaran saat ini sudah semakin
banyak jenis, bentuk dan mereknya yang mengakibatkan persaingan di
sesame produsen AC semakin ketat, demikian halnya persaingan diantara
sesama dealer AC. Berbagai jenis AC masing-masing ada yang sama dan
juga ada yang berbeda-beda karena setiap inovasi dan ide yang dimiliki setiap
2
orang tentu saja dapat berbeda-beda. Untuk dapat mengikuti perkembangan
zaman yang terus terjadi dan juga karena adanya perubahan yang tak pasti
dan sulit untuk diprediksikan maka setiap perusahaan harus dapat mencari
cara atau strateginya sendiri untuk dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Setiap strategi yang diciptakan oleh perusahaan tentunya harus
dapat disusun dengan baik dan juga sesuai dengan kondisi pasar yang ada
sehingga perusahaan akan dapat menghadapi berbagai macam masalah
yang dihadapi oleh perusahaan (Samuel R. Lumentut Dipl.Ing, 2020).
Sudah banyak perusahaan yang telah berkembang di Indonesia serta di
negara-negara lainnya dan hal inilah yang menyebabkan persaingan bisnis
yang terus menjadi lebih kompetitif, khususnya perusahaan lain yang memiliki
jenis usaha yang sama. Merujuk data Growth From Knowledge (GFK), pada
tahun 2016 sampai dengan 2017 brand AC Daikin Air Conditioning masih
merajai pasar RAC (Room Air Conditioning) di Indonesia dengan perolehan
pasar terbesar yaitu lebih dari 23%. Pertumbuhan AC Daikin Air Conditioning
di Indonesia melebihi pertumbuhan pasar AC LG dan Sharp. Ini menunjukkan
bahwa AC Daikin Air Conditioning merupakan market leader pada saat ini,
tidak hanya AC Daikin Air Conditioning ada brand kuat lainnya seperti LG
yang juga menguasai penjualan AC inverter di Indonesia pada tahun ini.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, seringkali
perusahaan dihadapkan pada masalah sulitnya merebut pangsa pasar. Hal ini
disebabkan karena semakin sulit perilaku atau sikap konsumen untuk di
mengerti terhadap produk terutama selera mereka yang selalu berubah-ubah.
Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan utamanya manajer produksi
dan pemasaran untuk bisa mengatasi masalah tersebut, dengan mengerti apa
3
yang diinginkan oleh masyarakat sehingga produk perusahaan dapat
dipasarkan dan mampu bersaing dengan produk perusahaan lain (Subroto
2011).
Strategi pemasaran merupakan dasar tindakan yang mengarahkan
kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi
persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
tergantung pada kemampuan atau tersedianya sumber daya perusahaan,
keragaman produk dan pasar, serta strategi pemasaran perusahaan dalam
menghadapi para pesaingnya. Startegi pemasaran pada dasarnya rencana
yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai
tujuan pemasaran suatu perusahaan (Irham Fahmi, 2014).
Upaya yang harus dilakukan setiap perusahaan untuk dapat bertahan
dipersaingan adalah unggul dalam pemasarannya. Dalam hal inilah Airon
Solution Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk AC yang memiliki strategi pemasaran yang
baik dalam menghadapi para pesaingnya, khususnya produk AC. Kinerja
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses
serta lingkungan opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Melalui
pendekatan analisis SWOT, pada kantor Aircon Solution Indonesia, dapat
mengetahui posisi perusahaan dan alternatif strategi pemasaran yang cocok
untuk AC Daikin Aircon Solution Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka
4
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Strategi
Pemasaran AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas, sehingga rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu “Strategi apakah yang sangat untuk meningkatkan volume
penjualan Ac Daikin di Kantor Aircon Solustion Indonesia.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian untuk
mengetahui dan menganalisis strategi yang paling tepat dalam meningkatkan
volume penjualan AC Daikin pada kantor Aircon Solution Indonesia.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat menerapkan
ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang ada dalam suatu organisasi sehingga ilmu yang
dikuasai tidak hanya bersifat teoritis belaka
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dari hasil penelitian ini pihak perusahaan dapat
menjadikannya referensi dalam pengambilan keputusan terkait strategi
pemasaran AC Daikin pada kantor Aircon Solution Indonesia.
5
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan referensi tambahan bagi yang tertarik di bidang
manajemen dan melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang
sama di masa yang akan datang.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Manajemen Pemasaran
a. Pengertian Manajemen Pemasaran
Secara umum, manajemen pemasaran adalah kegiatan
perencanaan, tindakan, pengawasan dan evaluasi yang berhubungan
dengan proses memperkenalkan produk/jasa kepada khalayak luas atau
konsumen. Manajemen pemasaran melibatkan: pengaturan tujuan dan
sasaran pemasaran; mengembangkan rencana pemasaran; mengatur
fungsi pemasaran; menerapkan rencana pemasaran ke dalam tindakan;
dan mengontrol program pemasaran. (Priharto, 2020).
Kertajaya (2002:11) menyampaikan bahwa pemasaran adalah
menghubungkan penjual dengan pembeli. Pemasaran merupakan suatu
proses dalam menentukan permintaan konsumen akan barang dan jasa,
memotivasi penjualan, mendistribusikan ke konsumen akhir, dengan
keuntungan sebagai imbalannya. American Marketing Association
(2020) mendefinisikan pemasaran sebagai, "aktivitas, sekumpulan
instruksi, dan proses untuk membuat, mengkomunikasikan,
menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas". Dalam artikel Cyberclick
Academy (2020), disebutkan bahwa Pemasaran adalah proses
mendapatkan calon klien atau pelanggan yang tertarik dengan produk
dan layanan yang diberikan perusahaan. Kamus Bisnis (Business
7
Dictionary, 2020) mendefinisikan pemasaran sebagai proses
manajemen berpindahnya barang dan jasa ke pelanggan.
Kata kunci pengertian atau definisi tersebut adalah "proses";
artinya pemasaran melibatkan penelitian, promosi, penjualan, dan
pendistribusian produk atau layanan. Watson (2020) mengatakan bahwa
disiplin ini berpusat pada studi tentang pasar dan perilaku konsumen
dan menganalisis manajemen komersial perusahaan untuk menarik,
memperoleh dan mempertahankan pelanggan (menanamkan loyalitas
merek) dengan memuaskan keinginan dan kebutuhannya. John
Westwood (Bitar, 2020) menyatakan bahwa marketing adalah sebuah
usaha terpadu supaya terpenuhinya semua kebutuhan konsumen
secara menguntungkan.
Proses dalam pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen
inilah yang menjadi konsep pemasaran. Jadi, konsep pemasaran adalah
suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan
Menurut (Kotler dan Amstrong dalam Ari Setianingrum 2015)
mengemukakan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan membangun hubungan yang saling
menguntungkan pasar tersebut.
Desy (2020) melengkapi bahwa pemasaran menjadi sangat
penting dalam perusahaan atau organisasi karena dengan adanya
pemasaran, perusahaan bisa meraih target pasar yang dituju dan
mendapatkan lebih banyak pelanggan. Melalui manajemen pemasaran
8
akan membantu menganalisis dan mengatur/mengukur tentang proses
pemasaran produk perusahaan.
Ruang lingkup manajemen pemasaran menurut Priharto (2020)
diuraikan sebagai berikut:
1) Riset pemasaran
Riset pemasara mengikut sertakan identifikasi kebutuhan,
selera dan preferensi konsumen seperti yang di tetapkan.
Manajemen pemasaran melakukan analisis terus menerus terhadap
perilaku konsumen terhadap strategi bauran pemasaran, lingkungan
bisnis; strategi pemasaran pesaing untuk merencanakan secara
efektif kegiatan pemasaran di masa depan.
2) Penentuan Tujuan
Manajemen pemasaran melakukan tugas menetapkan tujuan
pemasaran. Tujuan pemasaran ditetapkan sesuai dengan tujuan
keseluruhan organisasi untuk memaksimalkan laba. Tujuan
pemasaran berkaitan dengan menarik pelanggan baru, retensi
pelanggan saat ini, perluasan basis pelanggan, pengenalan produk
baru, peningkatan produk lama dan sebagainya. Manajemen
pemasaran bertujuan memaksimalkan nilai pelanggan dengan
memberikan kepuasan tinggi kepada pelanggan.
3) Merencanakan Kegiatan Pemasaran
Perencanaan melibatkan menentukan arah tindakan di masa
depan. Perencanaan membantu dalam mencapai tujuan secara
sistematis. Perencanaan kegiatan pemasaran berkaitan dengan
menentukan strategi lini produk, perencanaan diversifikasi produk,
9
kegiatan iklan dan promosi, perencanaan yang terkait dengan proses
penjualan dan distribusi. Perencanaan dapat dilakukan dalam jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang tergantung pada
persyaratan. Rencana harus fleksibel sehingga dapat menyesuaikan
dengan lingkungan bisnis yang berubah.
4) Perencanaan dan Pengembangan Produk
Produk adalah elemen dasar pemasaran. Produk adalah
barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Produk berorientasi
pada pelanggan dan ditawarkan kepada pelanggan sesuai kebutuhan
dan preferensi mereka. Perencanaan produk melibatkan
pengembangan produk baru, inovasi produk, rencana diversifikasi
produk.
5) Harga Produk
Harga adalah fungsi kompleks dari manajemen pemasaran.
Dalam sebagian besar kasus, harga membentuk kriteria pengambilan
keputusan untuk keputusan pembelian. Keputusan penetapan harga
didasarkan pada biaya pembuatan dan distribusi produk, strategi
penetapan harga pesaing, kesediaan pelanggan untuk membayar
produk, persepsi pelanggan tentang produk.
6) Promosi
Promosi dan iklan sangat penting untuk memaksimalkan
penjualan. Promosi dan iklan sangat penting untuk memberikan
informasi kepada pelanggan tentang produk, untuk menarik
pelanggan baru, untuk memberikan pengingat kepada pelanggan
10
tentang produk dan untuk melanjutkan pembelian, untuk memberikan
informasi tentang peningkatan produk atau pengenalan merek baru.
Manajemen pemasaran mengembangkan teknik dan alat baru untuk
promosi produk.
7) Distribusi
Proses distribusi memudahkan ketersediaan barang dan jasa
kepada pelanggan pada waktu yang tepat dan di lokasi yang tepat
dan nyaman. Pemilihan saluran distribusi tergantung pada sifat
produk, harga produk, ketersediaan perantara untuk distribusi dan
biaya yang terlibat dalam proses distribusi.
8) Evaluasi dan Pengendalian Kegiatan Pemasaran
Manajemen pemasaran melakukan tugas evaluasi dan
mengendalikan kegiatan pemasaran. Evaluasi memungkinkan
identifikasi keefektifan rencana dan tindakan pemasaran.
b. Tujuan Manajemen Pemasaran
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan
manajemen pemasaran, artinya laba dapat diperoleh melalui pemuasan
konsumen, laba dapat membuat perusahaan tumbuh dan berkembang,
menggunakan kemampuan yang lebih besar kepada konsumen serta
memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Laba
merupakan tujuan umum dari perusahaan. Tujuan manajemen
pemasaran merupakan wujud rencana yang terencana yang terarah
dibidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.
Adapun 6 tujuan manajemen pemasaran tersebut adalah sebagai
berikut:
11
1) Memahami pasar dan konsumen
Tujuan utama pertama yang perlu dicapai oleh bagian
pemasaran adalah memiliki pemahaman yang dalam mengenai pasar
dan konsumen yang menjadi target potensial. Memahami peta
persaingan, memahami kebutuhan, selera dan keinginan pasar,
memahami trend-trend yang muncul serta memahami kondisi dari
pasar termasuk di dalamnya daya beli, keterbatasan dan ketertarikan
yang dapat mempengaruhi keputusan dalam membeli.
2) Membentuk produk sesuai dengan pasar
Penting bagi sebuah perusahaan untuk bisa menciptakan
produk yang memang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pasar. Seolah produk memang diciptakan untuk konsumen itu sendiri.
Tentu saja ini adalah hasil kesinambungan dari tujuan pemasaran
pertama yakni memahami pasar. Dari pemahaman pasar inilah,
kemudian pemasaran perlu membantu perusahaan dan bagian
perencanaan produk serta bagian produksi untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan hasil riset yang didapat.
3) Membangun popularitas positif untuk produk
Tujuan utama dari promosi adalah mendorong produk untuk
dikenal dan populer di pasar. Bila produk sudah populer, maka akan
dengan sendirinya mendorong pasar untuk tergerak membeli. Cara
mendongkrak popularitas bisa dengan berbagai cara, meski cara
terklasik adalah dengan pemasangan iklan. Mengadakan event
khusus yang bisa mendekatkan produk dengan pasar yang menjadi
bidikan utama bisa pula menjadi pilihan.
12
4) Mencapai citra yang ingin dibentuk
Pencitraan adalah satu lagi tujuan pemasaran yang penting
dilakukan. Produk perawatan wajah harus mencitrakan kecantikan,
produk susu harus mencitrakan kesehatan tubuh kembang anak,
produk elektronik perlu mencitrakan kesan teknologi tercanggih dan
tahan lama. Pencitraan dapat dibentuk dengan menggunakan tokoh
idola sebagai brand image, bisa pula dengan mengadakan
propaganda melalui event, iklan dan konten. Kadang pencitraan juga
bisa dimaksimalkan dengan pelayanan pasca penjual yang optimal.
5) Penjualan itu sendiri
Tidak dapat dipungkiri bahwa penjualan adalah target utama
dari tujuan pemasaran. Setiap bagian dari pasukan pemasaran
bergerak bersama demi bisa meningkatkan tingkat penjualan
perusahaan. Jadi jelas penjualan adalah satu tujuan utama dalam
proses pemasaran. Biasanya perusahaan sendiri akan menentukan
target penjualan untuk tahun berjalan, target pemasukan kas dari
penjualan dan total permintaan yang diharapkan dari total pasar yang
ada atau biasa disebut market share. Target-target ini yang kemudian
menjadi satu rujukan dalam pencapaian bagian pemasaran
sepanjang tahun.
6) Kepuasan konsumen
Tujuan pemasaran yang terakhir adalah kepuasan. Penjualan
yang terjadi hanya akan menjadi keuntungan sesaat bila tidak terjadi
kepuasan. Artinya untuk tiap penjualan yang terjadi, diharapkan ada
feedback yang bisa menjadi nilai lebih dari penjualan. Baik itu
13
trstimoni yang bisa berimbas mendorong penjualan lari dari
konsumen yang lain atau setidaknya atau pembelian kembali dari
konsumen yang sama. Pencapaian tertinggi dari pemasaran adalah
ketika konsumen sepenuhnya terpuaskan, menjadi setia terhadap
produk dan perusahaan dan memilih untuk tidak berpindah dari
produk perusahaan. Bahkan ketika satu atau dua kali mereka
mengalami masalah terkait produk yang mereka beli, mereka bukan
berhenti menggunakan produk perusahaan tetapi memberi kritik dan
saran membangun untuk perusahaan. Dan dari kesetiaan inilah
perusahaan bisa mendapatkan mesin pemasar otomatis yang suka
rela mendorong munculnya konsumen baru.
c. Fungsi manajemen pemasaran
Manajemen Pemasaran memiliki beberapa fungsi Penting:
1) Fungsi penyampaian produk (Distributing)
Fungsi manajemen pemasaran ini sangat penting yang
bertujuan agar produk kita diketahui oleh masyarakat sehingga
masyarakat jadi tertarik untuk membelinya. Tanpa adanya fungsi ini,
bagaimana masyarakat tahu tentang produk kita. Jadi, apa gunanya
jika kita bisa membuat suatu produk akan tetapi masyarakat tidak
tahu keberadaan tentang produk kita.
2) Fungsi jual-beli (Trading)
Fungsi manajemen pemasaran ini merupakan hakikat dasar
dari manajemen pemasaran untuk dapat memberikan keuntungan
dari proses jual-beli produk yang ia miliki. Jual-beli itu sendiri
merupakan kegiatan transaksi produk baik itu barang maupun jasa
14
yang dilakukan produsen dan konsumen. Jika benar-benar prinsip ini
bisa diterapkan oleh manajemen pemasaran maka akan
menimbulkan manfaat bagi perusahaan maupun konsumen.
3) Fungsi penyediaan sarana (Facilitating)
Fungsi ini merupakan fungsi yang menyangkut berbagai aspek
untuk menggapai kelancaran produksi. Seperti aspek penggudangan,
komunikasi, serta penyortiran produk agar sesuai dengan standar.
4) Fungsi untuk melakukan riset (Research)
Manajemen pemasaran juga harus melakukan riset kepada
konsumen tentang barang apa yang sedang dibutuhkan oleh
konsumen. Sehingga dalam proses pemasarannya nanti akan laku
dipasaran.
5) Fungsi pemrosesan (Processing)
Fungsi pemrosesan merupakan proses pengubahan suatu
barang menjadi barang yang memiliki nilai tambah. Sehingga akan
menambah nilai jual barang tersebut.
2. Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah suatu rencana yang disusun dan dikelola
dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar pengaruh
rencana tersebut bisa memberikan dampak positif bagi organisasi tersebut
secara jangka panjang. Salah satu fokus kajian dalam manajemen strategi
ingin memberikan dampak penerapan konsep strategi kepada perusahaan
secara jangka panjang atau sustainable termasuk dari segi profit yang
stabil di pengaruhi oleh statistik penjualan yang terus mengalami
pertumbuhan (Irham Fahmi, 2014).
15
Manajemen strategi dapat di pandang sebagai hal yang mencakup
tiga macam elemen utama. Terdapat adanya analisis strategik dimana
penyusun strategi (strategis) yang bersangkutan berupaya untuk
memahami posisi strategik organisasi yang bersangkutan. Terdapat pula
adanya pilihan strategik yang berhubungan dengan perumusan aneka
macam arah tindakan, evaluasi, dan pilihan antara mereka. Akhirnya
terdapat pula implementasi strategi yang berhubungan dengan
merencanakan bagaimana pilihan strategi dapat dilaksanakan.
Adapun fokus manajemen strategi adalah pada lingkungan eksternal
dan pada operasi-operasi pada masa datang. Manajemen strategik
mendeterminasi arah jangka panjang organisasi yang bersangkutan dan
menghubungkan sumber-sumber daya organisasi yang ada dengan
peluang-peluang pada lingkungan yang lebih besar.
Manajemen strategis (strategic Management) merupakan kumpulan
keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan
impelentasi strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang
kompetitif antara organisasi dan lingkungannya, untuk meraih tujuan
organisasi. Penting bagi seorang manager untuk menerapkan SWOT
analisis untuk menganalisis secara dalam tentang SWOT, maka perlu
dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis
SWOT.
Dalam rangka menciptakan suatu analisis SWOT yang baik dan tepat
maka perlu kiranya dibuat suatu model analisi SWOT yang representative.
Untuk menyusun suatu formula SWOT yang representative perlu untuk
16
menganalisis dan menentukan keputusan strategi dengan pendekatan
matrik SWOT
a. Pengertian Strategi
Seluruh organisasi atau perusahaan tentu memiliki cara tersendiri
untuk mengembangkan atau mendukung semua kegiatan yang lakukan
organiasi atau perusahaan yang bagaimanapun strategi itu harus
sejalan dengan kondisi perusahaan dan keadaan masyarakat. Strategi
aialah hal yang telah di rancang suatu organisasi atau perusahaan guna
mensupport perusahaan sehingga dapat menggapai visi dan misi
perusahaan.
Candler (Rangkuti: 2008) berpendapat “strategi ialah suatu alat
guna menggapai tujuan perusahaan yang masuk dalam tujuan jangka
panjang prioritas alokasi Sumber Daya, serta program yang tidak lanjut.
Pendapat Hamel bersama Prahalad (Rangkuti: 2008) “ strategi
ialah suatu upaya yang bersifat senantiasa meningkat juga terus–
menerus, juga di aplikasikan menurut sudut pandang keinginan setiap
konsumen pada saat yang akan datang. Sehingga dari hal itu, stategi
tetap selalu diawali dengan “apa yang dapat terjadi?”, dan strategi itu
tidak diawali dengan “apa yang terjadi?”. Terlaksananya laju perubahan
pasar yang baru juga inovasi model pelanggan membutuhkan
kemampuan inti. Sehingga perusahaan harus menemukan kemampuan
inti dalam usaha yang dijalankan.
Pendapat Marruss pada didalam Umar (2002) “strategi dia artikan
sebagai salah satu proises penetapan rancangan semua pemimpin
17
tertinggi yang telah berfokus dengan keinginan jangka panjang
organisasi.
Dalam lingkungan operasi atau perusahaan, manajemen strategi
memiliki peranan yang sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena
strategi memberikan arah tindakan, dan cara bagaimana tindakan
tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut
Grant (1999) strategi memiliki 3 peranan penting dalam mengisi tujuan
manajemen, yaitu:
1) Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan
organisasi. Strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses.
Strategi merupakan suatu bentuk atau tema yang memberikan
kesatuan hubungan antara keputusan-keputusan yang diambil oleh
individu atau
2) Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi. Salah satu
peranan penting strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi
adalah untuk memberikan kesamaan arah bagi perusahaan.
3) Strategi sebagai target. Konsep strategi akam digabungkan dengan
misi dan visi untuk menentukan di mana perusahaan berada dalam
masa yang akan datang. Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan
untuk memberikan arah bagi penyusunan strategi, tetapi juga untuk
membentuk aspirasi bagi perusahaan. Dengan demikian, strategi
juga dapat berperan sebagai target perusahaan.
b. Fungsi Strategi
Fungsi manajemen strategi adalah untuk menyusun, menerapkan
dan mengevaluasi keputusan dan tindakan yang dapat digunakan untuk
18
memformulasikan serta mengimplementasikan strategi yang memiliki
daya saing yang tinggi serta sesuai dengan perusahaan maupun
lingkungan untuk mencapai tujuan. Manajemen strategi juga memiliki
beberafa fungsi sebagai berikut:
1) Menghasilkan keputusan terbaik
2) Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang ada
3) Membuat perusahaan lebih muda beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi
4) Membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap
ancaman eksternal
5) Menjadikan perusahaan lebih profitable
6) Mencegah timbulnya masalah yang berasal dari dalam dan luar
perusahaan
7) Membuat perusahaan dapat melaksanakan semua aktivitas
operasional secara efesien dan efektif
3. Analisis Swot
SWOT adalah akronim dari Strengths, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats. Menurut Robinson dan Pearce (2008), analisis SWOT
merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen strategik.
Analisis SWOT adalah alat yang sangat sederhana, namun sangat
membantu untuk mengembangkan strategi bisnis, membangun bisnis atau
mengembangkan usaha/perusahaan lebih baik lagi. Analisis SWOT
mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama ke dalam
19
daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang
sederhana.
Menurut Grewal & Levy (2008), analisis SWOT adalah sebuah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats dalam suatu proyek atau
bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan
menguntungkan untuk mencapai tujuan itu. Karena hal ini dapat membantu
perbaikan atau penyesuaian hal-hal yang dipandang tidak baik. Analisis
juga dapat membantu pemahaman yang lebih baik tentang bisnis,
membantu perencanaan, dan membuat tujuan menjadi semakin solid
karena hasil analisis menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dihadapi. (ID Tesis, 2007).
Penalaran ini sebagai dasar pada logika mampu memberikan
sepenuhnya strenght juga opportunities, pada saat bersama pula mampu
mengurangi weaknesses juga threats.Proses penalaran ini dijadikan
Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan
(strenght) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis
SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal berupa kekuatan dan
kelemahan serta lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan atau dianggap perusahaan.
Teknik SWOT dibuat oleh Albert Humphrey pada dasawarsa 1960-an
dan 1970-an, yang menurut Utami (2019), merupakan alat yang tepat untuk
20
menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, yang aplikasinya
adalah:
a. Kekuatan (strengths), yaitu mampu mengambil keuntungan dari
sebuah peluang (opportunities) yang ada.
b. Cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan.
c. Kekuatan (strengths) yang mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada.
d. Cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
baru.
Saling keterkaitannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini
memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu
perusahaan. Dalam rangka analisis maka dapat memfokuskan pada satu
kombinasi dari dua poin dari SWOT untuk menentukan langkah strategis
bisnis Anda. Kombinasi fokus tersebut (Utami, 2019), antara lain:
a. Fokus pada kekuatan-peluang (S-O) untuk memperoleh alternatif
ofensif dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan
peluang eksternal.
b. Fokus pada kelemahan-ancaman (W-T) untuk memperoleh alternatif
defensif dengan memanfaatkan kelemahan internal untuk mengurangi
ancaman eksternal.
c. Fokus pada kekuatan-ancaman (S-T) dengan menggunakan kekuatan
internal untuk mengurangi ancaman eksternal.
d. Fokus pada kelemahan-peluang (W-O) dengan menopang kelemahan
21
internal untuk mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal.
Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya
dapat membantu menganalisis situasi yang sedang dihadapi oleh
perusahaan atau sebuah organisasi. Metode ini sifatnya hanya
memetakan masalah dan kelebihan bisnis yang ada. Metode ini bukan
sebuah jawaban pasti yang mampu memberikan solusi pada tiap
masalah yang sedang dihadapi, namun minimal akan memecah
persoalan yang ada dengan mengurainya menjadi bagian-bagian kecil
yang akan lebih tampak sederhana.
Selain membuat analisis SWOT, perusahaan juga harus
membuat analisis keuangan secara tepat. Memiliki analisis keuangan,
maka dapat lebih mudah mengambil keputusan hingga
mengembangkan perusahaan.
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah
memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model
kuantitatif perumusan strategi. Salah satu modal yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah Matriks SWOT
(Rangkuti, 2008).
Tahapan perumusan strategi alternatif melalui matriks SWOT adalah
sebagai berikut (Utama dan Mahadewi, 2012):
a. Letakkan daftar kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman di sel
masing-masing pada matriks SWOT.
22
b. Interpretesikan dan kombinasikan kekuatan-kekuatan dan peluang-
peluang, kemudian catat hasilnya dalam sel strategi SO (Strenghts
Opportunities).
c. Intrepretasikan dan kombinasikan kelmahan-kelemahandan peluang-
peluang, kemudian catat hasilnya dalam sel strategi WO (Weakneses
Opportunities)
d. Interpretasikan dan kombinasikan kekuatan-kekuatan dan ancaman-
ancaman kemudian catat hasilnya dalam sel strategi ST (Strengths
Threaths).
e. Interpresikan dan kombinasikan kelemahan-kelemahan serta ancaman-
ancaman, kemudian catat hasilnya dalam sel strategi WT. Adapun
matriks analisis SWOT dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Analisis SWOT
EFAS
IFAS
Strengths (S)
Tentukan 5-10 Faktor-
Faktor Kekuatan
Internal
Weaknesses (W)
tentukan 5-10
Faktor-faktor
Kelemahan Internal
Opportunities (O)
Tentukan 5-10 Faktor-
Faktor Peluang
Eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Treaths (T)
Tentukan 5-10 Faktor-
Faktor Ancaman
Eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
Strategi WT
Ciptakan strategI yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Sumber: Analisis SWOT (Fredy Rangkuti)
23
a. Matriks Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Berikut ini
adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS):
1) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan
ancaman).
2) Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi
penanganan dengan skala 1 sampai 5 1= tidak penting, 5= sangat
penting.
3) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor
tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak pada faktor
strategis.
4) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk setiap faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi
jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya
sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya
sedikit ratingnya 4.
5) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
24
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
6) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung.
7) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor- faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
untu membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya
dalam kelompok industri yang sama. Adapun matriks faktor eksternal
dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Matriks EFAS
Faktor-Faktor Strategi
Eksternal
Bobot
Rating
Bobot X
Rating
Komentar
Peluang :
Integrasi ekonomi Eropa
Perubahan struktur demografi
Pembangunan ekonomi di Asia
Terbukanya Eropa Timur
Kecenderungan superstores
Ancaman :
Meningkatnya peraturan
pemerintah
Meningkatnya persaingan
Whirlpool dan Electrolux
menjadi global
Munculnya teknologi baru
Perusahaan Jepang
Total
Sumber: Fredy Rangkuti, (2009: 24)
25
b. Matriks Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan,
suatu tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka
Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :
1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
2) Bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi
penanganan dengan skala 1 sampai 5 1= tidak penting, 5= sangat
penting.
3) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan.
(Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total
1,00).
4) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel
yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikanya.
Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan rata-
rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan
dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
26
5) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa
skor pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor).
6) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.
7) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkn bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor- faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya
dalam kelompok industri yang sama. Adapun matriks faktor internal
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.3 Matriks IFAS
Faktor-faktor Strategi
Internal
Bobot Rating Bobot X
Rating
Komentar
Kekuatan :
Budaya kualitasMaytag
Pengalaman Top Manager
Integrasi vertikal
Hubungan yang baik dengan
SDM
Memiliki orientasi
intenasional
Kelemahan :
Proses produksi (R &D)
Saluran distribusi
Dukungan kondisi keuangan
kurang begitu baik
Posisi global sangat kurang
Fasilitas manufaktur
Total
Sumber: Fredy Rangkuti, (2009: 25)
27
4. Tipe dan Perbedaan AC Daikin Pada Kantor Aircon Solution Indonesia
Menurut Samuel R. Lumentut Dipl.Ing (2020) AC Daikin Air
Conditioning adalah jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan
profesional, disediakan, bagi setiap orang untuk mendapatkan pelayanan
penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya.
Menurut Samuel R. Lumentut Dipl.Ing (2020) AC Daikin Air
Conditioning dapat diklarifikasi menjadi beberapa Tipe dan perbedaannya.
a. AC Daikin urusara 7 Freon R32 (FTXZ-NVM4 Series) Made in JAPAN.
AC ini termasuk AC paling canggih dan hemat listrik di Indonesia, AC ini
juga memiliki keunggulan seperti dibawah ini:
1) Tipe AC Daikin Usara 7 tersedia mulai dari 1PK sampai 2PK 1 PK
hanya butuh daya 110 – 880 watt dan 1,5 PK hanya butuh daya 110
– 1.330 watt dan 2 PK hanya butuh daya 110 – 1.600 watt.
2) Bisa membersihkan filter AC sendiri
3) Aliran udara yang bisa berputar mengelilingi ruangan dengan 2 air
intake bisa sedot udara bagian atas dan bawah AC dan arah
semburan angin yang tidak mengenai tubuh karena sirip kedua AC
Urusara 7 membuat hembusan angin langsung keatas. Plus
semburan angin AC bisa mencapai 12 meter ke depan.
4) Memiliki plasma electric discharge di Titanium Apatite Photocatalytic
Filter-nya sehingga kemampuan membunuh bakterinya jauh lebih
kuat dan efektif
5) Dan terakhir AC tipe ini bisa mengatur kelembapan dalam ruangan.
28
b. AC Daikin European Design Freon R32 (FTKJ-GVM4 Series) Indoor
Made in Czech Republic (Republik Ceko), Outdoor Made in Thailand.
AC ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
1) Penggunaan Watt yang lebih kecil dibanding tipe Inverter Smile dan
Premium Inverter sekalipun
2) AC ini di design di Eropa dan dibuat di Ceko dan sudah memenangi
award Red Dot Design Award 2013.
3) Tersedia dari kapasitas 1 sampai 2 PK dan memiliki design yang
elegan, menarik, sehingga ketika AC menyala body depan AC
terbuka keatas menunjukkan sirip udara dan konsumsi listriknya
cukup rendah.
c. AC Daikin Premium Inverter / Baby Urusara 7 Freon R32 (FKTM Series)
Made In Thailand, keunggulannya:
1) Tersedia mulai 1 PK sampai 3 PK
2) Memiliki sensor mata keberadaan manusia
3) Memiliki konsumsi listrik terbaik di rentang harga jualnya
d. AC Daikin Inverter Star Freon R32 (FTCK-TVM4) made in Thailand,
keunggulannya:
1) Tersedia mulai ½ PK sampai 3 PK dan sudah menggunakan freon
R32 yang ramah lingkungan dan lebih dingin dari R22.
2) Memiliki sensor mata seperti yang terdapat di tipe premium Inverter
FTKM-SVM4 series dan memiliki filter anti bakteri
3) Memiliki operasi anti jamur alias MOLD
e. AC Daikin Inverter Flash Freon R32 (FTKQ-SVM Series) Made in
Tahiland, keunggulannya:
29
1) Memiliki harga 20% lebih murah dari pada Daikin Inverter Smile
2) Tersedia mulai kapasitas ½ PK dengan efisiensi listrik nyaris setara
Daikin Premium inveter 1 PK sampai ukuran 2,5 PK
3) Memiliki super PCB dimana AC dapat bekerja normal di rentang
Voltase 150 volt sampai 264 volt bahkan tahan kejut sampai 440 volt
4) Memiliki bentuk yang manis seperti indoor CTKM Multi NX-nya
Daikin.
f. AC Daikin Standar Thailand Freon R32 (FTC-NV Series) made in
Thailand, keunggulannya:
1) Konsumsi listriknya sangat rendah terutama yang ukuran 1.5 PK
2) Modelnya seperti Inverter Smile dan Lis krom.
B. Kajian Empiris
Kajian empiris merupakan hasil penelitian, berupa observsi atau
percobaan terdahulu yang mengemukakan beberapa konsep yang relevan
dan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan beberapa kajian empiris yang dijadikan panduan dalam
menyelesaikan permasalahan.
Tabel 2.4 penelitian terdahulu
No Nama Judul Pendekatan
Penelitian Hasil Penelitian
1. Fandi
Ahmad
munadi
(2016)
Analisis
strategi
Pemasaran
untuk
Meningkatka
n Penjualan
Kendaraan
Motor pada
CV Turangga
Mas Motor
Deskriptif
Kualitatif
Hasil penelitian analisis SWOT
diketahui strategi SO yang dapat
digunakan adalah membuka
lokasi baru, dan membiarkan
potongan penjualan yang
lebihbesar jika konsumen
melakukan pembelian ulang.
Strategi WO yang dapat
digunakan adalah dengan
memberikan bonus secara
intensif kepada pegawai untuk
30
menambah motivasi pegawai
dan menambah tenaga
pemasaran. Strategi ST yang
dapat digunakan adalah dengan
terus meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan dan dengan
membangun gudang tempat
penyimpanan motor-motor
suzuki yang siap dijual. Strategi
WT yang dapat digunakan
adalah dengan terus
meningkatkan kegiatan-kegiatan
promosi dan dengan
meminimalkan biaya dan
operasi yang tidak efesien, agar
dapat menghemat pengeluaran
biaya.
2. Khairun
nisa
Rahmah
(2016)
Analisis
Strategi
Pemasaran
Kopi Lokal di
Rumah Kopi
RANIN
Deskriptif
Kualitatif
Hasil analisis PHA menunjukkan
bahwa bauran pemasaran yang
menjadi prioritas secara
berturut-turut adalah promosi,
produk, distribusi dan harga.
Beberapa sub bauran tersebut
adalah perbincangan, variasi,
kemasan atau cara penyajian,
dan informasi ketersediaan
produk.
3. Petrus
Wisnubr
oto
(2017)
Strategi
Pemasaran
Guna
Meningkatka
n Volume
Penjualan
dengan
Pendekatan
tecnology
Atlas Project
Method
Deskriptif
Kualitatif
Hasil penelitian ini
menggunakan metodologi
kuantitatif dengan menggunakan
uji kecakupandata, uji validitas,
dan uji reabilitas. Didalam
analisis ini didapat kesimpulan
peningkatan kualitas layanan
dengan cara memberikan
layanan pesan antar kepada
konsumen, menjaga kualitas
produk, menerima dan
mengevaluasi saran dari
konsumen.
4. Noor
alamsya
h (2016)
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Produk,
Deskriptif
kuantitatif
Berdasarkan pada analisis data
dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda
menunjukan bahwa Kualitas
31
Harga dan
Sarana Fisik
Terhadap
Kepuasan
Konsumen
pada Cafe
Doeren
Manis
Surabaya
Produk, Harga dan Sarana Fisik
memiliki pengaruh signifikan
terhadap Kepuasan konsumen
5. Nur
Wuland
ari
(2015)
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Produk,
Kualitas
Pelayanan
dan Lokasi
Terhadap
Kepuasan
Konsumen
Kopikita
Semarang
Deskriptif
Kuantitatif
Berdasarkan pada analisis data
dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda
menunjukan bahwa Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi Memiliki Pengaruh
signifikan terhadap kepuasan
konsumen
6. Ricca
Pala
Sahar
(2018)
Strategi
Ekonomi
Politik Xiomi
Inc dalam
Memasuki
Pasar
Seluler
(Smartphone
) di India
Tahun 2014-
2017
Deskriptif
Kualitatif
Dengan menggunakan Strategy
Sticky Hunger Marketing and
promoting competitive
advantage Xiomi Inc berhasil
memasuki pasar seluler
(smartphone) dan juga berhasil
menjadi produk favorit bagi para
pengguna smartphone di India
7. Dina
Setio
Charity
dkk
(2016)
Analisis
Strategi
dalam
Memasuki
Pasar
Internasional
Deskriptif
Kualitatif
PT Telekomunasi Indonesia
sudah menerapkan strategi
yang tepat dengan strategi
pengembangan, namun untuk
mendukung kegiatan ekspansi
di Myanmar perusahaan perlu
melakukan beberapa alternatif
strategi yang telah dirumuskan
berdasarkan visi, misi, analisis
internal dan analisis eksternal.
32
C. Kerangka Konsep
Mengacu dari penelian terdahulu dan beberapa teoiri yang sudah di
paparkan secara menyeluruh, penelitian ini ditunjukan untuk menganalisis
strategi pemasaran AC Daikin yang di terapkan pada kantor Aircon Solution
Indonesia dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan bisnis AC di makassar
dengan menggunakan analisis SWOT. Dimana analisis tersebut
mengidentifikasi berbagai faktor internal yang berupa kekuatan dan
kelemahan serta faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman dari visi misi
perusahaan sehingga bisa mencapai suatu tujuan untuk lebih berkembang
memerlukan berbagai alternatif strategi yang nantinya akan menjadi strategi
dalam menghadapi pangsa pasar. Adapun kerang konsep yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Kantor Aircon Solution Indonesia
Strategi Pemasaran Kantor
Aircon Solution Indonesia
Strategi Pemasaran
Analisis SWOT
33
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diguakan ialah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2016: 6).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor Aircon Solution Indonesia yang berlokasi
di Jl. Gotong Royong No.6, Tamamaung, Kec. Panakkukang, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan 90232 sedangkan waktu yang digunakan selama penelitian
kurang lebih 2 (dua) bulan dimulai dari bulan September-Oktober tahun 2020.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan peneliti dapat dibedakan dalam dua jenis,
yaitu:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan dan
wawancara langsung terhadap responden yang dalam hal ini karyawan.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta
35
arsip-arsip yang ada diperusahaan tersebut, dan hasil penelitian
kepustakaan serta dari instansi lainnya yang terkait.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitianini, maka peneliti melakukan aktifitas
penelitian lapangan (field research).
1. Penelitian Lapangan
a. Penelitian lapangan yang dilakukan adalah untuk mengumpulkan data
utama terkait strategi pemasaran (marketing) berupa 4P, yaitu
production, price, promotion, dan place
b. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan langsung pada Kantor Aircon Solution Indonesia dalam
proses pengumpulan data.
c. Wawancara yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya
jawab secara langsung dengan pihak manajemen yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Penelitian Kepustakaan
Yaitu mengadakan penelitian keputusan untuk mempelajari literatur-
literatur atau bahan bacaan kepustakaan yang berhubungan dengan
pembahasan di dalam penulisan.
E. Instrumen Penelitian
Penulis menggunakan teknis pengelolaan data hasil penelitian ini
menggunakan alat kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan
dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau
efek yang terjadi atau kecenderungan yamg sedang berlangusng. Penelitian
36
disajikan secara apa adanya objek yang diteliti dan diuraikan secara jelas oleh
karena itu peneliti ini tidak langsung sedang menguji suatu hipotesis tetapi
untuk mengungkapkan suatu dugaan dengan menganalisis, menilai dan
memberi kesimpulan sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang
bersangkutan.
F. Metode Analisis Data
1. Tahap pengumpulan data adalah tahap yang pada dasarnya tidak hanya
sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan
pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi
dua bagian yaitu data internal dan data eksternal.
2. Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan semua informasi yang
berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya
adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model
kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan
Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan
pengambilan keputusan yang tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan
bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil dari strategi pemasaran
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan antara faktor internal
dan eksternal.
37
Tabel 3.1 Matriks Nilai SWOT
Faktor Strategi
Bobot Rating Nilai
Internal :
Strenght (S)
Weakness (W)
S1 (0,0-1,0) W1 (0,0-1,0)
S2 (1-4) W2 (1-4)
S1 x S2 =
S3 W1 x W2
= W3
Total 1,0
Eksternal :
Opportunity
Threats
O1 (0,0-1,0) T1 (0,0-1,0)
O2 (1-4) T2 (1-4)
O1 x O2 = O3 T1 x T2 = T3
Total 1,0
Keterangan :
1. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0.
2. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4.
3. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot dengan
rating.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah AC Daikin
Awalnya, Daikin Group didirikan pada tahun 1924 dengan kantor
pusat yang berada di Osaka, Jepang dan beroperasi sebagai produsen
tabung pesawat radiator. Namun, kini dengan lebih dari 199 anak
perusahaan dan 38.000 karyawan di seluruh dunia, Daikin Group
menyatakan diri sebagai produsen terkemuka di dunia peralatan AC dan
sistemnya untuk digunakan pada hunian, komersil, dan industri.
Masanori Togawa, CEO dari Daikin Group menyatakan bahwa AC
merupakan bisnis inti dari Daikin Group dan menjadi salah satu aspek
penting dari infrastruktur sosial yang sangat diperlukan untuk memberi
udara yang baik dengan gaya hidup yang maju, serta mendorong
pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang. Melalui AC, Daikin
Group memberikan gaya hidup yang memuaskan dan nyaman.
Pada tahun 1970, produk Daikin mulai memasuki pasar Indonesia.
Kemudian pada tahun 2012, PT Daikin Airconditioning Indonesia yang
merupakan bagian dari Daikin Group didirikan untuk menyediakan produk
berkualitas dunia dan melayani pasar Indonesia dengan beragam
kebutuhan pelanggan. PT Daikin Airconditioning Indonesia memiliki 6
cabang jaringan distribusi yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar,
Makasar, Palembang, dan lebih dari 600 dealer di seluruh Indonesia.
(Deannisa: 2017)
39
Menurut Kepala Dewan Daikin Group, Noriyuki Inoue (Deannisa:
2017), Daikin Group mempercepat pelaksanaan manajemen konsolidasi
pada seluruh lokasi operasi bisnisnya dengan berlandaskan pada sepuluh
filosofi Daikin Group. Pemahaman terhadap filosofi ini akan menjadi
sumber untuk segala tindakan yang menentukan dan kohesif. Kebijakan
dan rencana manajemen masa depan yang dirumuskan oleh masing-
masing perusahaan dari Daikin Group akan dibuat sesuai dengan
filosofinya. Filosofi ini akan memungkinkan setiap orang dalam Daikin
Group untuk menghasilkan gagasan dan proposal inovatif serta dapat
mengambil tindakan fleksibel dengan berlandaskannya. Berikut ini
merupakan Filosofi dari Daikin Group, diantaranya:
a. Menciptakan Nilai Baru dengan Mengantisipasi Kebutuhan Masa
Depan.
Pelanggan Daikin Group berusaha untuk mengidentifikasi dan
mewujudkan kebutuhan dan impian masa depan pelanggan. Hal ini
dapat dicapai dengan memperhatikan perubahan tren sosial dan
melakukan pemasaran yang luas untuk memenangkan hati dan pikiran
pelanggan. Daikin Group berusaha untuk menawarkan kenyamanan
optimal bagi pelanggan dengan menyediakan produk, material, dan
layanan dengan kualitas tertinggi. Daikin Group percaya bahwa
kegiatan ini merupakan sumber penting bagi peningkatan keuntungan
dan perluasan bisnis. (Deannisa: 2017)
b. Berkontribusi pada Masyarakat dengan Teknologi Terkemuka di Dunia.
Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang hanya jika memiliki
teknologi terdepan di dunia. Seiring dengan meningkatnya pangsa
40
pasar dan untuk menciptakan pasar baru, Daikin Group berusaha untuk
memperkuat pondasi teknologi sehingga memungkinkan untuk terus
meluncurkan produk yang berbeda, bernilai tambah tinggi, dan produk
dengan aplikasi baru yang dapat memberikan kontribusi kepada
masyarakat. (Deannisa: 2017)
c. Mewujudkan Impian Masa Depan dengan Memaksimalkan Nilai.
Perusahaan Daikin Group berusaha memaksimalkan nilai
perusahaannya dengan menerapkan manajemen secara menyeluruh.
Nilai perusahaan yang disempurnakan memberikan pilihan manajemen
yang lebih luas, memungkinkan untuk mewujudkan pertumbuhan baru,
dan memungkinkan pembentukan pondasi manajemen yang tetap stabil
namun fleksibel. Selain itu, peningkatan nilai perusahaan memberikan
peningkatan peluang investasi untuk mewujudkan impian masa depan
perusahaan. (Deannisa: 2017)
d. Berpikir dan Bertindak secara Global.
Sebagai kelompok perusahaan multinasional yang secara
substansial memperluas operasinya di setiap wilayah di dunia, Daikin
Group harus mengusulkan, memeriksa, dan kemudian menerapkan
strategi dan kebijakan berdasarkan sudut pandang global. Oleh karena
itu, Daikin Group bertujuan untuk menumbuhkan sumber daya manusia
sesuai dengan karakteristik masing-masing negara dan wilayah;
mempromosikan penunjukan sumber daya manusia lokal yang
memahami filosofi, tradisi dan budaya Daikin, serta dapat berperan
dalam pengelolaan grup; dan mempromosikan pertukaran sumber daya
manusia terlepas dari perusahaan atau negara. (Deannisa: 2017)
41
e. Jadilah Grup Fleksibel dan Dinamis
1) Harmoni yang Fleksibel
Dengan secara menyeluruh mempromosikan pembagian informasi
dan transfer pengetahuan di seluruh grup, masing-masing
perusahaan grup harus berusaha untuk mengembangkan,
memperluas operasi bisnis dan secara fleksibel merespon keadaan
tertentu dengan karakteristik masing- masing perusahaan. (Deannisa:
2017)
2) Membangun Hubungan yang Ramah dan Kompetitif dengan Mitra
Bisnis untuk Mencapai Mutual Benefit
Daikin Group berusaha membangun hubungan kompetitif yang
ramah dengan semua rekan bisnis dan mitra aliansinya di semua
bidang manajemen. Hubungan semacam itu melibatkan tingkat
kepercayaan yang tinggi di mana semua pihak saling memotivasi
terhadap perbaikan dan berusaha untuk memenuhi harapan masing-
masing sehingga semua pihak dapat tumbuh dan berkembang
bersama. (Deannisa: 2017)
f. Jadilah Perusahaan yang Memimpin dalam Menerapkan Praktik Ramah
Lingkungan.
Dalam semua aspek operasi bisnisnya, termasuk pengembangan
produk, manufaktur, dan penjualan, Daikin Group merumuskan inisiatif
untuk mendukung dan memperbaiki lingkungan. Daikin Group berusaha
mengintegrasikan prakarsa lingkungan ke dalam manajemen
perusahaannya agar dapat menghasilkan perluasan bisnis, peningkatan
kinerja bisnis, dan peningkatan kredibilitas lebih lanjut dengan pihak
42
luar. Daikin Group berusaha untuk terus menjadi perusahaan yang
terdepan dalam praktik "pengelolaan lingkungan," sehingga
berkontribusi pada lingkungan global yang lebih sehat demi
kesejahteraan lingkungan. (Deannisa: 2017)
g. Membangun Hubungan dan Kepercayaan Masyarakat
1) Terbuka, Adil, dan Dikenal Masyarakat
Di setiap negara tempatnya beroperasi, Daikin Group berusaha untuk
menghormati kebiasaan yang ada disana. Selain mengamati semua
undang-undang dan peraturan yang berlaku di setiap negara, Daikin
Group bertujuan untuk mengambil tindakan berdasarkan standar
etika yang tinggi dan menjalankan operasi bisnis berdasarkan prinsip
persaingan yang sehat. Selain itu, Daikin Group juga berusaha untuk
meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan informasi yang tepat.
(Deannisa: 2017)
2) Mendapat Kontribusi yang Unik untuk Daikin kepada Masyarakat
Lokal
Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi
pada pengembangan industri dan ekonomi lokal melalui perluasan
operasi bisnis mereka. Selain itu, Daikin Group bertujuan untuk
memberikan kontribusi unik yang bermanfaat kepada setiap
komunitas dimana mereka berdiri, sehingga mendapatkan
penghargaan dan kasih sayang dari masyarakat. (Deannisa: 2017)
h. Kebanggaan dan Antusiasme Setiap Karyawan Merupakan Kekuatan
dari Daikin Group.
1) Pertumbuhan Kumulatif Semua Anggota Grup berfungsi sebagai
43
Yayasan untuk Pengembangan Grup
Dengan bertujuan untuk berkembang secara global, sangat penting
bagi setiap anggota untuk terus mengembangkan kemampuan dan
kualitasnya melalui usaha individual dan mengambil tindakan
fleksibel berdasarkan prinsip tanggung jawab sendiri. Hubungan
antara perusahaan dan karyawannya melibatkan saling percaya dan
tanggung jawab. Perusahaan menawarkan kesempatan individu
untuk mengembangkan profesionalitas sementara individu berusaha
untuk memenuhi tanggung jawab kerja mereka bagi perusahaan.
Dengan pemikiran ini, jenis individu yang dibutuhkan Daikin adalah
mereka yang memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik
dan mampu mengajukan serta melaksanakan gagasan kreatifnya
terlepas dari keberhasilan atau kegagalan yang akan dihadapinya.
Orang-orang ini akan diberi penghargaan berdasarkan kinerjanya
melalui sistem kompensasi berdasarkan prinsip "keadilan
kesempatan dan penghargaan". (Deannisa: 2017)
2) Kebanggaan dan Kesetiaan
Perusahaan berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja
yang memungkinkan karyawan merasakan kebanggaan dan
antusiasme terhadap pekerjaan mereka. Selanjutnya, selama mereka
menjadi karyawan Grup Daikin, individu diwajibkan untuk
menampilkan loyalitas perusahaan dengan mengikuti kebijakan
perusahaan Grup dan Filosofi Grup serta dengan bekerja sama
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Deannisa: 2017)
44
3) Gairah dan Ketekunan
Sebagus apapun kebijakan atau strategi dari suatu
perusahaan, kesuksesan tertingginya bergantung pada tindakan
secara cepat dan tepat waktu, serta merespons secara fleksibel
terhadap perubahan. Budaya "tindakan berkelanjutan" harus dipupuk
didalam grup. Kemampuan untuk mengambil tindakan berkelanjutan
berasal dari tiga sumber, yaitu: sebuah ambisi dalam pekerjaan
seseorang, semangat untuk mewujudkan ambisi tersebut, dan
ketekunan untuk berhasil dalam menghadapi kesulitan. Oleh karena
itu, Daikin Group berusaha untuk menjadi kelompok di mana setiap
anggota mengungkapkan ambisinya atau kemudian mengambil
tindakan berani dengan penuh semangat dan ketekunan untuk
mewujudkan ambisi tersebut. (Deannisa: 2017)
i. Diakui Seluruh Dunia dengan Mengelola Organisasi dan Sumber Daya
Manusia Secara Alami, di bawah Fast & Flat Management System
1) Berpartisipasi, Memahami, dan Bertindak.
Daikin Group bertujuan untuk mengumpulkan kebijaksanaan
semua anggota melalui pembagian informasi yang tepat waktu
dengan mengadakan diskusi yang kuat dimana semua orang dapat
mengungkapkan pendapat mereka secara terbuka, sehingga
mendapatkan pemahaman tentang semua aspek situasi. Setelah
mencapai keputusan yang dibuat oleh seorang pemimpin, para
anggota kemudian harus berusaha sebagai tim untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Deannisa: 2017)
45
Untuk mencapai tujuan tersebut, Daikin Group menetapkan dan
menerapkan Fast & Flat Management System, dimana karyawan
tidak hanya menerima perintah dari atasan tetapi juga mengambil
tindakan fleksibel atas masing-masing peran dan tanggung jawab
mereka. Karyawan kemudian dapat memaksimalkan potensi mereka
untuk memperoleh hasil yang cepat dengan memanfaatkan informasi
yang dikumpulkan secara independen dari jaringan mereka sendiri.
Daikin Group akan terus menerapkan secara komprehensif gaya
manajemen ini di seluruh perusahaan grup yang tersebar, hingga
diakui di seluruh dunia sebagai salah satu kekuatan unik dari Daikin
Group. (Deannisa: 2017)
2) Menawarkan Peluang yang Meningkat bagi Mereka yang Mengambil
Tantangan.
Daikin Group berusaha untuk menghadapi tantangan baru.
Tantangan ini termasuk dengan berani menetapkan keuntungan yang
luar biasa dalam bisnis yang ada, memperluas ke bidang bisnis baru,
dan melakukan reformasi manajemen, mendukung karyawan yang
secara ambisius menghadapi tantangan dan menawarkan
kesempatan yang meningkat kepada mereka yang berkontribusi pada
perusahaan dengan antusiasme dan keterampilan profesionalitas
mereka. (Deannisa: 2017)
3) Menunjukkan Kekuatan Kita sebagai Tim yang terdiri dari beragam
professional.
Daikin Group berusaha membangun sistem ketenagakerjaan
yang semakin beragam dan secara aktif merekrut berbagai sumber
46
daya manusia baik dari dalam maupun luar perusahaan. Setiap
karyawan berusaha untuk menunjukkan keahlian profesional dan
keahliannya dalam pekerjaan. Melalui manajemen organisasi yang
fleksibel, kelompok kerja dibentuk kembali sesuai kebutuhan,
keterampilan dan keahlian ini memperkuat dan menyatukan tim untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Deannisa: 2017)
j. Suasana Kebebasan, Keberanian, dan Prinsip "Best Practice, Our
Ways".
Daikin memiliki banyak tradisi dan adat istiadat yang berharga.
Hal ini termasuk suasana di mana orang dapat dengan bebas
mengekspresikan diri mereka sendiri, keberanian untuk bertindak
dalam menghadapi kesulitan, pertimbangan yang ditunjukkan pada
para pelanggan, dan manajemen yang berorientasi kepada
pelanggan yang unik.Aircon Soltion juga menerapkan prinsip "Praktik
Terbaik, Jalan Kita". Melalui prinsip ini kita dapat mengembangkan
langkah-langkah terstruktur secara fleksibel dengan melihat
perubahan dalam tren sosial untuk menggunakan kekuatan dan
keadaan tertentu demi keuntungan bersama. (Deannisa: 2017)
2. Visi Dan Misi
a. Visi
Menjadi produsen AC dengan penjualan no. 1 dan dipercaya oleh
masyarakat Indonesia.
b. Misi
1) Berkonstribusi kepada masyarakat Indonesia dengan menyediakan
solusi dan produk AC yang mutahir
47
2) Melakukan hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dan
penyediaan eksternal.
3. Struktur Organisasi Kantor Aircon Solution Indonesia
Dalam stuktur organisasinya, Kantor Aircon Solution Indonesia
menggunakan Stuktur Organisasi Lini/Garis dan Staf (Lini and Staff
Organization), dimana sistem arah wewenang mengalir dari atasan ke
bawahan, sedangkan aliran tanggung jawab mengalir dari bawahan ke
atasan. Kantor Aircon Solution Indonesia dipimpin oleh seorang Presiden
Direktur yang membawahi lima divisi utama, yaitu Sales Division, Business
Planning Division, Finance & Other Services Division, Human Resource
Division, dan Service Division. Tiap-tiap divisi dipimpin oleh seorang
Direktur dan General Manager. (Deannisa: 2017)
Aircon Solution Indonesia memilikin beberapa cabang di Indonesia,
salah satunya terdapat pusat layanan di Makassar, Sulawesi-Selatan.
Berikut ini merupakan stuktur organisasi kantor Aircon Solution
Indonesia:
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Kantor Aircon Solution Indonesia
Sumber: Data Struktur Kantor Aircon Solution Indonesia
48
4. Job Deskripsi
a. General Manager
Secara umum, General Manager memiliki tugas dan wewenang, antara
lain:
1) Memimpin cabang perusahaan.
2) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan
menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.
3) Memastikan setiap divisi melakukan strategi perusahaan dengan
optimal dan efektif sesuai visi dan misi perusahaan.
4) Membuat kebijakan demi kemajuan perusahaan.
b. Assistant General Manager
Secara umum, Assistant General Manager memiliki tugas dan
wewenang untuk membantu General Manajer dalam membuat
keputusan dan membantu mengkoordinasikan sekaligus mengawasi
aktivitas bisnis perusahaan agar berjalan sesuai dengan visi dan misi.
c. Service Division
Service Division (Divisi Servis) dipimpin oleh seorang Manajer
yang dibantu oleh service staff yang terdiri dari admin service dan
teknisi. Divisi Servis terbagi dalam beberapa bagian diantaranya After
Sales Service, Sales Maintenance Service, dan Planning Service.
Secara umum, divisi servis bertugas untuk mengelola, mengembangkan
dan memantau kinerja dibidang servis. Bagian After Sales Service
memberikan pelayanan servis kepada pelanggan setelah pembelian
produk AC. Bagian Sales Maintenance Service bertugas untuk mencari
costumer baru, mengembangkan pasar, dan memantau kinerja sales
49
service khusunya dibidang kontrak/garansi perawatan unit AC.
Sedangkan bagian Planning Service bertugas untuk mengelola kinerja
sistem manajemen di divisi servis, mendorong perbaikan strategis,
mengembangkan dan memantau pelaporan kinerja pada kualitas,
produktivitas dan biaya.v(Deannisa: 2017)
d. Sparepart Division
Sparepart Division (Divisi Sparepart) dipimpin oleh seorang
Manajer yang dibantu oleh sparepart staff yang terdiri dari admin
sparepart di front office, admin sparepart yang melakukan pencatatan,
dan admin sparepart di gudang. Secara umum, tugas dari Divisi
Sparepart mengontrol dan mengelola persediaan suku cadang dari part
AC yang ada.
e. Training Division
Training Division (Divisi Pelatihan) dipimpin oleh seorang Manajer
yang dibantu oleh trainer dan admin training. Secara umum, tugas dari
divisi pelatihan ini adalah memberikan pelatihan keterampilan di bidang
perbaikan dan perawatan AC kepada teknisi baru yang akan
didistribusikan ke cabang- cabang Aircon Solution Indonesia di seluruh
wilayah Indonesia.
f. Finance and Accounting Division
Finance and Accounting Division (Divisi Keuangan dan Akuntansi)
dipimpin oleh seorang supervisor yang dibantu oleh staf finance dan staf
accounting.
50
B. Hasil Penelitian
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
penjualan AC Daikin pada Kantor Aircon Solution Indonesia adalah dengan
memanfaatkan semua informasi tersebut ke dalam model-model kuantitatif
perumusan strategi dan sebaiknya menggunakan beberapa model sekaligus,
agar dapat memperoleh analisis yang lengkap dan akurat. Model yang
dipergunakan adalah Analisis Dekriptif, Matriks Internal / Eksternal, Matriks
SWOT.
1. Analisis Deskriptif
Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun
jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut
dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal
ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat mempertahankan dan
meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka produksi. Dengan
melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau
kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan
Seperti diketahui strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh
terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan paduan
tentang kepentingan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
pemasaran
Untuk menganalisa strategi pemasaran AC Daikin pada kantor Aircon
Solution Indonesia konsep yang dianggap efektif adalah dengan
menggunakan konsep Marketing Product, Price, Place dan Promotion.
51
Berikut uraian unsur-unsur dari Marketing kantor Aircon Solution Indonesia
sebagai berikut:
b. Analisa Produk (product)
Produk yang ada baik berupa barang dan jasa sampai saat ini pada
kantor Aircon Solution Indonesia yaitu:
3) AC Daikin urusara 7 Freon R32 (FTXZ-NVM4 Series) Made in
JAPAN. AC ini termasuk AC paling canggih dan hemat listrik di
Indonesia, AC ini juga memiliki keunggulan seperti dibawah ini:
a) Tipe AC Daikin Usara 7 tersedia mulai dari 1PK sampai 2PK 1 PK
hanya butuh daya 110 – 880 watt dan 1,5 PK hanya butuh daya
110 – 1.330 watt dan 2 PK hanya butuh daya 110 – 1.600 watt.
b) Bisa membersihkan filter AC sendiri.
c) Aliran udara yang bisa berputar mengelilingi ruangan dengan 2 air
intake bisa sedot udara bagian atas dan bawah AC dan arah
semburan angin yang tidak mengenai tubuh karena sirip kedua AC
Urusara 7 membuat hembusan angin langsung keatas. Plus
semburan angin AC bisa mencapai 12 meter ke depan.
d) Memiliki plasma electric discharge di Titanium Apatite
Photocatalytic Filter-nya sehingga kemampuan membunuh
bakterinya jauh lebih kuat dan efektif.
e) Dan terakhir AC tipe ini bisa mengatur kelembapan dalam
ruangan.
4) AC Daikin European Design Freon R32 (FTKJ-GVM4 Series) Indoor
Made in Czech Republic (Republik Ceko), Outdoor Made in Thailand.
AC ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
52
a) Penggunaan Watt yang lebih kecil dibanding tipe Inverter Smile
dan Premium Inverter sekalipun.
b) AC ini di design di Eropa dan dibuat di Ceko dan sudah
memenangi award Red Dot Design Award 2013.
c) Tersedia dari kapasitas 1 sampai 2 PK dan memiliki design yang
elegan, menarik, sehingga ketika AC menyala body depan AC
terbuka keatas menunjukkan sirip udara dan konsumsi listriknya
cukup rendah.
5) AC Daikin Premium Inverter / Baby Urusara 7 Freon R32 (FKTM
Series) Made In Thailand, keunggulannya:
a) Tersedia mulai 1 PK sampai 3 PK.
b) Memiliki sensor mata keberadaan manusia.
c) Memiliki konsumsi listrik terbaik di rentang harga jualnya
6) AC Daikin Inverter Star Freon R32 (FTCK-TVM4) made in Thailand,
keunggulannya:
a) Tersedia mulai ½ PK sampai 3 PK dan sudah menggunakan freon
R32 yang ramah lingkungan dan lebih dingin dari R22.
b) Memiliki sensor mata seperti yang terdapat di tipe premium
Inverter FTKM-SVM4 series dan memiliki filter anti bakteri.
c) Memiliki operasi anti jamur alias MOLD
7) AC Daikin Inverter Flash Freon R32 (FTKQ-SVM Series ) Made in
Tahiland, keunggulannya :
a) Memiliki harga 20% lebih murah dari pada Daikin Inverter Smile.
b) Tersedia mulai kapasitas ½ PK dengan efisiensi listrik nyaris
setara Daikin Premium inveter 1 PK sampai ukuran 2,5 PK.
53
c) Memiliki super PCB dimana AC dapat bekerja normal di rentang
Voltase 150 volt sampai 264 volt bahkan tahan kejut sampai 440
volt.
d) Memiliki bentuk yang manis seperti indoor CTKM Multi NX-nya
Daikin.
8) AC Daikin Standar Thailand Freon R32 (FTC-NV Series) made in
Thailand, keunggulannya:
a) Konsumsi listriknya sangat rendah terutama yang ukuran 1.5 PK.
b) Modelnya seperti Inverter Smile dan Lis krom.
c. Analisis Harga (price)
Daftar harga penjualan AC Daikin pada kantor Aircon Solution
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Daftar Harga Penjualan
Sumber: Kantor Aircon Solution Indonesia
Nama Tipe Harga
Split Inverter (Flash) 1.FTKQ/RKQ155VM ½ PK
2.FTKQ/RKQ205VM ¾ PK
3.FTKQ/RKQ255VM 1PK
4.FTKQ/RKQ335VM 1,5 PK
5.FTKQ/RKQ505VM 2 PK
1. Rp 4.510.000
2. Rp 4.675.000
3. Rp 4.880.000
4. Rp 6.100.000
5. Rp.8.900.000
Split SMS (Thailand) 1.STC15NV ½ PK
2.STC20NV ¾ PK
3.STC25NV 1 PK
4.STC35NV 1,5 PK
5.STC50NV 2 PK
1. Rp 3.750.000
2. Rp 3.900.00
3. Rp 4.070.000
4. Rp 5.075.000
5. Rp 6.750.000
Split Lite (Malaysia) 1.STV15CXV ½ PK
2.STV20CXV ¾ PK
3.STV25CXV 1 PK
4.STV35CXV 1,5 PK
5.STV50CXV 2 PK
6.STV60CXV 2,5 PK
1. Rp 3.350.000
2. Rp 3.450.000
3. Rp 3.600.000
4. Rp 4.500.000
5. Rp 5.960.000
6. Rp 8.470.000
54
Daftar volume penjualan AC Daikin pada kantor Aircon Solution
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Volume Penjualan Tahun 2017-2019
Bulan Volume Penjuala (Dalam Unit)
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Januari 35 37 40
Februari 39 40 45
Maret 40 45 47
April 33 35 42
Mei 32 33 37
Juni 30 30 39
Juli 36 46 43
Agustus 38 39 49
September 41 35 38
Oktober 45 40 48
November 42 50 52
Desember 43 47 50
Jumlah 454 477 530
Sumber: Kantor Aircon Solution Indonesia
d. Analisa Tempat (Place)
Kantor Aircon Solution Indonesia terletak di jalan Gotong Royong
No.6, Tamamaung, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan 90232. Dari lokasi tempat ini dapat diketahui bahwa letak Kantor
Aircon Solution Indonesia mudah untuk dijangkau.
e. Analisa Promosi (Promotion)
Bentuk-bentuk promosi pemasaran yang dilakukan oleh kantor
Aircon Solution Indonesia dalam meningkatkan jumlah penjualannya,
yaitu:
1) Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari
pada informasi tentang keunggulan AC Daikin pada kantor Aircon
Solution Indonesia yang disusun rangkaian kata-katanya sedemikian
55
rupa dengan mengubah pikiran seseorang untuk datang ke kantor
Aircon Solution Indonesia untuk membeli produk-produk yang di jual
oleh kantor Aircon Solution Indonesia.
Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh kantor Aircon
Solution Indonesia dengan berbagai macam cara di antaranya
melalui media cetak seperti surat kabar, maupun media luar ruangan
seperti baliho dan spanduk.
2) Sponsorship
Kegiatan sponsorship yang dilaksanakan oleh kantor Aircon
Solution Indonesia bertujuan untuk lebih mensosialisasikan produk
kepada masyarakat luas melalui berbagai kegiatan seperti, sponsor
kegiatan amal, festival musik dan lain sebagainya dengan demikian
masyarakat luas akan lebih banyak mengenal dan mengetahui AC
Daikin pada kantor Aircon Solution Indonesia.
2. Analisa Strategi SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi pemasaran AC Daikin pada kantor Aircon
Solution Indonesia. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan
ancaman (Threat). Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
56
a. Faktor Internal
Faktor internal disusun untuk merumuskan faktor;faktor strategi internal
perusahaan dalam kerangka kekuatan dan kelemahan.
1) Kekuatan, terdiri dari:
a) Model dan Desail yang lebih menarik.
b) Harga yang cukup bervariasi.
c) Lokasi yang Mudah di jangkau.
d) Penggunaan media periklanan yang baik.
e) Ada kartu Garansi.
2) Kelemahan, terdiri dari:
a) Daya tahan yang tidak begitu kuat.
b) Harga produk yang mahal.
c) Cara promosi yang kurang bervariasi.
d) Pelayanan kurang cepat
e) Kurang perawatan service secara berkala.
Tabel 4.3 Nilai IFAS (Internal Factor Analys Summary)
Faktor-faktor internal Bobot Peringkat Skor
Kekuatan:
Model dan Desain yang lebih menarik. 0,10 3 0,31
Harga yang cukup bervariasi. 0,07 3 0,21
Lokasi yang Mudah di jangkau. 0,10 3 0,31
Penggunaan media periklanan yang baik 0,12 4 0,48
Ada kartu Garansi 0,12 4 0,48
Total 0,52 1,79
Kelemahan:
Daya tahan yang tidak begitu kuat 0,08 2 0,16
Harga produk yang mahal 0,12 2 0,24
57
Cara promosi yang kurang bervariasi 0,08 3 0,24
Pelayanan kurang cepat 0,12 2 0,24
Kurang perawatan service secara berkala 0,08 2 0,16
Total 0,48 1,04
Total Internal 1.00 2,83
Sumber: Pengolahan Data Internal kantor Aircon Solution Indonesia
Dari hasil analisis pada tabel diatas faktor Strength mempunyai
total nilai skor 1,79 sedang Weakness mempunyai total nilai skor 1,04.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal disusun untuk merumuskan peluang dan ancaman
yang ada, sehingga dapat mengoptimalkan peluang yang dan
menghindari ancaman yang ada.
1) Peluang, terdiri dari:
a) Mempunyai daya tarik tersendiri.
b) Pangsa pasar yang luas.
c) Hubungan yang baik dengan konsumen.
d) Kota Makassar suhunya lumayan panas.
e) Banyak pembangunan gedung baru.
2) Ancaman terdiri dari:
Banyaknya pesaing AC bermunculan.
Harga bahan baku naik.
Harga untuk promosi meningkat.
Tidak inovasi untuk membuat AC yang minimalis.
Lokasi pesaing lebih strategis.
58
Tabel 4.4 Nilai EFAS (Eksternal Factor Analys Summary)
Faktor-faktor Eksternal Bobot Peringkat Skor
Peluang:
Mempunyai daya tarik tersendiri. 0,08 4 0,33
Pangsa pasar yang luas. 0,13 3 0,38
Hubungan yang baik dengan konsumen 0,08 4 0,33
Kota Makassar suhunya lumayan panas 0,13 3 0,38
Banyak pembangunan gedung baru 0,08 4 0,33
Total 0,50 1,75
Ancaman:
Banyaknya pesaing AC bermunculan 0,13 2 0,25
Harga bahan baku naik 0,08 2 0,17
Harga untuk promosi meningkat 0,08 2 0,17
Tidak inovasi untuk membuat AC yang
minimalis
0,08 2 0,17
Lokasi pesaing lebih strategis 0,13 2 0,25
Total 0,50 1,00
Total Internal 1.00 2,75
Sumber: Pengolahan Data Internal kantor Aircon Solution
Analisis Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor
Opportunity nilai skornya 1.75 dan faktor Threat 1.00. Selanjutnya nilai
total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci, Strength: 1,79,
Weakness: 1.04, Opportunity: 1.75 dan Threat: 1.00. Maka diketahui
nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 0,75 dan nilai
Opportunity diatas nilai Threat selisih (+) 0.75. Dari hasil identifikasi
faktor–faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT,
dapat dilihat pada gambar berikut
59
Gambar 4.2 Diagram Swot
Sumber :Diagram Cartesisus Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal
kantor Aircon Solution
Dari gambar diagram diatas, sangat jelas menunjukkan bahwa AC
Daikin pada kantor Aircon Solution Indonesia berada pada kuadran I,
artinya meskipun perusahaa, menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus digunakan yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang dengan cara strategi Growth.
Ancaman (1.00)
Kekuatan (1,79) Kelemahan(1,04)
Peluang (1,75)
Kuadran I Kuadran III
Kuadran IV Kuadran II
0 0,75
60
Tabel 4.5 Hasil Analisis SWOT
EFAS IFAS
Strengths (S) Tentukan 1-10 Faktor-Faktor Kekuatan Internal 1.Model dan Desail yang lebih menarik. 2.Harga yang cukup bervariasi. 3.Lokasi yang Mudah di jangkau. 4.Penggunaan media periklanan yang baik. 5.Ada kartu Garansi
Weaknesses (W) tentukan 1-10 Faktor-faktor Kelemahan Internal 1. Daya tahan yang tidak begitu kuat. 2. Harga produk yang mahal 3. Cara promosi yang kurang bervariasi. 4. Pelayanan kurang cepat 5. Kurang perawatan service secara berkala
Opportunities (O) Tentukan 1-10 Faktor-Faktor Peluang Eksternal 1.Mempunyai daya tarik tersendiri. 2.Pangsa pasar yang luas. 3.Hubungan yang baik dengan konsumen. 4.Kota Makassar suhunya lumayan panas. 5.Banyak pembangunan gedung baru.
Strategi SO 1.Pembuatan Model dan Desain yang lebih menarik. 2.Harga yang cukup bervariasi. 3.Lokasi yang Mudah di jangkau. 4.Penggunaan media periklanan yang baik 5.Penambaha Garansi yang lebih lama dan perawatan service secara berkala
Strategi WO 1.Banyaknya pesaing AC bermunculan. 2.Harga bahan baku
naik
Treaths (T) Tentukan 1-10 Faktor-Faktor Ancaman Eksternal Banyaknya pesaing AC bermunculan. Harga bahan baku naik. Harga untuk promosi meningkat. Tidak inovasi untuk membuat AC yang minimalis. Lokasi pesaing lebih strategis.
Strategi ST 1.Mempunyai daya tarik tersendiri. 2.Pangsa pasar yang luas. 3.Hubungan yang baik dengan konsumen.
Strategi WT 1.Banyaknya pesaing AC bermunculan.
2.Harga bahan baku naik
Sumber: Data faktor internal dan eksternal kantor Aircon Solution
61
Berdasarkan analisis tersebut di atas menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram
hasil analisis SWOT sebagai berikut:
1) Strategi SO ( Mendukung Strategi Grwoth)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO yang
ditempuh oleh kantor Aircon Solution Indonesia adalah Strategi
memanfaatkan seluruh kekuatan kantor Aircon Solution Indonesia
yaitu, mempertahankan Model dan Desain yang lebih menarik, Harga
yang cukup bervariasi, Lokasi yang Mudah di jangkau, Penggunaan
media periklanan yang baik dan Garansi yang lebih lama
2) Strategi ST (Mendukung Strategi Diversifikasi)
Adalah Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST ditempuh oleh
kantor Aircon Solution Indonesia yaitu Strategi menggunakan
kekuatan iklan, yaitu mengencarkan pemasaran dan promosi melalui
sponsorship dan menambah pameran.
3) Strategi WO (Mendukung Strategi Turn-Around)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO yang
ditempuh oleh kantor Aircon Solution Indonesia antara lain:
a. Meningkatkan daya tahan produk
b. Meminimalisir harga produk
62
4) Strategi WT (Mendukung Strategi Defensif)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman. Strategi WT ditempuh oleh kantor Aircon Solution
Indonesia yaitu menghindari adanya kekurangan dalam produk
sehingga dapat mengimbangi munculnya pesaing perusahaan AC
yang baru.
C. Pembahasan
Berdasarakan hasil analisis SWOT kantor Aircon Solution Indonesia
dimana diagram SWOT menunjukkan posisi perusahaan berada pada
kuadran I, yaitu perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada. Posisi ini menandakan sebuah
perusahaan ataupun produk yang kuat dan berpeluang, strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy) ataupun dengan rekomndasi strategi yang
progresif, artinya perusahaan dalam kondisi prima dan mantap. Sehingga
sangat memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, meperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Hasil Penelitian ini relevan dengan penelian terdahulu yang dilakukan
oleh Fandi Ahmad munadi (2016) yang berjudul Analisis strategi Pemasaran
untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Motor pada CV Turangga Mas
Motor. Hasil penelitian analisis SWOT diketahui strategi SO yang dapat
digunakan adalah membuka lokasi baru, dan membiarkan potongan penjualan
yang lebihbesar jika konsumen melakukan pembelian ulang. Strategi WO
63
yang dapat digunakan adalah dengan memberikan bonus secara intensif
kepada pegawai untuk menambah motivasi pegawai dan menambah tenaga
pemasaran. Strategi ST yang dapat digunakan adalah dengan terus
meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan dan dengan membangun gudang
tempat penyimpanan motor-motor suzuki yang siap dijual. Strategi WT yang
dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan kegiatan-kegiatan
promosi dan dengan meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efesien,
agar dapat menghemat pengeluaran biaya.
Dari empat kemungkinan alternatif strategi yang diperoleh diatas,
strategi yang paling tepat digunakan oleh kantor Aircon Solution Indonesia
guna tetap meningkatkan penjualan yaitu perumusan strategi yang efektif
akhirnya diperoleh adalah strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan
Strength untuk memanfaatkan Opportunies yang dimiliki perusahaan yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan mutu produk.
2. Mempertahankan garansi.
3. Memperkuat image di masyarakat.
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan beserta diagram
cartesius dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi pemasaran yang
tepat untuk meningkatkan penjualan pada kantor Aircon Solution Indonesia
adalah strategi Growth (perkembangan) dimana kantor Aircon Solution
Indonesia dapat mengembangkan Promosi dan dengan cara
mengembangkan cara promosi yang lebih baik, seperti produk selling.
2. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa
pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal
perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan kantor Aircon Solution
Indonesia.
B. Saran
1. Perusahaan
Karena perusahaan berada pada posisi kuadran I, maka sebaiknya
perusahaan mengurangi ancaman dengan memanfaatkan kekuatan yang
ada sebaik mungkin.
2. Peneliti Selanjutnya
Melihat penelitian ini masih banyak kekurangannya karena hanya
menggunakan Analisis Matriks SWOT, sehingga peneliti selanjutnya dapat
menambah analisanya menggunakan matriks BBG agar hasil penelitiannya
dapat lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Noor. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Sarana Fisik Terhadap Kepuasan Konsumen pada Cafe Doeren Manis Surabaya
Ari Setianingrum, J. U. 2015. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Cyberclick Academy. 2020. What is Marketing? Definition, strategies, and history. Marketing https://www.cyberclick.net/marketing
Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Deanissa Rafi’i. 2017. Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada PT. Daikin
AirConditioning Indonesia Cabang Sunter. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, https://core.ac.uk/download/pdf/159371171.pdf.
Dina, Setio Charity dkk. 2016. Analisis Strategi dalam Memasuki Pasar Internasional
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Grant, M. Robert.dkk. 1999. Strategic Manajement. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Grewal, Druv, and Michael Levy. 2008. Marketing. New York: Mc.Graw Hill.
Hurriyati, Ratih.2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
ID Tesis. 2007. Gambaran dari SWOT Analysis. https://idtesis.com/teori- lengkap- tentang-swot-analysis-menurut-para-ahli-dan-contoh- tesis-swot-analysis/
Kertajaya, Hermawan. 2002. Mark Plus On Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. LinovHR. 2019. 8 Manfaat Membuat Analisis SWOT untuk Perusahaan, https://www.linovhr.com/manfaat-analisis-swot-untuk perusahaan
Kiki. 2021. Penjelasan Konsep Pemasaran. Jakarta: Manajemen Pemasaran http://sharing-seputar-pendidikan.blogspot.com/2021/02/penjelasan-konsep-manajemen-pemasaran.html
Machfoedz, M. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Munadi, Fandi Ahmad. 2016. Analisis strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Motor pada CV Turangga Mas Motor
Priharto, Sugi. 2020. Apa itu Manajemen Pemasaran? https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu- manajemen- pemasaran-mari-ketahui-lebih-jauh-dan-lengkap/
Rahmah, Khairunnisa. 2016. Analisis Strategi Pemasaran Kopi Lokal di Rumah Kopi RANIN
Rangkuti, Freddy. 2008. Riset Pemasaran. Gramedia P ustaka Utama, Jakarta
Pearce, J. A. dan Robinson, R. B. 2008. Manajemen Strategis. Edisi 10.Salemba Empat, Jakarta.
Sahar, Ricca Pala. 2018. Strategi Ekonomi Politik Xiomi Inc dalam Memasuki Pasar Seluler (Smartphone) di India Tahun 2014-2017
Samuel R. Lumentut Dipl.Ing. 2020. Tipe dan Perbedaan AC. Bandung: Alfabeta
Saturday, Ade. 2011. Analisis Strategi Pemasaran Jasa pada PT. Daikin Aircordition Indonesia.
Subroto, Budiato. 2011. Pemasaran Industri. Yogyakarta: ANDI.
Sumarni,Murti dan John Soeprianto. 2010. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty.
Sunarto. 2003. Manejemen Pemasaran. Yogjakarta: Amus
Thamrin Abdullah, F. T. 2012. Manajemen Pemasaran. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Toko Panasonic, Toko AC Daikin. 2020. Dealer Resmi AC Daikin , AC Panasonic
dan AC GREE. Tangerang: Rukan Bintaro Jaya Sektor 3A Blok A No. 5 Pondok
Betung. https://www.nationalelektronik.com/
Utama dkk. 2012. Lebih Memahami Analisis SWOT dalam Bisnis. Cetakan pertama. Surabaya: Kata Pena.
Utami, Novia Widya. 2019. Analisis SWOT: Manfaat, Faktor, dan Contohnya. Jurnal Entrepreneur. https://www.jurnal.id/id/blog/2017- manfaat-faktor-yang- memengaruhi-dan-contoh-analisis-swot/
Watson, John. 2020. What Is Marketing? https://accruemarketing.com/what-is- marketing/
Wisnubroto, Petrus. 2017. Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Volume Penjualan dengan Pendekatan tecnology Atlas Project Method
Wulandari, Nur. 2015. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Kopikita Semarang
Blog http://repository.unhas.ac.id/
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
Pedoman wawancara
Daftar wawancara dibawah ini adalah sebagai gambaran umum pedoman
wawancara. Dalam pelaksanaannya, pertanyaan yang diberikan bisa
bertambah atau berkurang sesuai jawaban informan.
Informan Fokus Pertanyaaan
Daftar Pertanyaan
Strategi pemasaran
1. Strategi apakah yang diterapkan agar menjadi unggul dari para pesaing dan menjadi pilihan pelanggan?
Product 2. Apa kelebihan dari produk yang anda tawarkan?
Price 3. Bagimana strategi penerapan harga yang diterapkan?
4. Apakah harga yang ditetapkan dapat berubah-ubah?
Place 5. Menurut anda, apakah posisi/letak kantor cukup strategis?
Promotion 6. Apakah anda melakukan promosi?
Kekuatan 7. Menurut Anda, apa kelebihan dari apa yang anda tawarkan?
Kelemahan 8. Dalam menjalani usaha, apakah ada hambatan terutama dalam internal?
9. Menurut anda apa kelemahan dari yang anda tawarkan?
Peluang 10. Menurut pandangan anda, apa yang bisa menjadi peluang dalam usaha anda?
Ancaman 11. Apakah ada tantangan yang serius dari pihak luar dalam menjalankan usaha anda?
Lampiran 2
Surat Penelitian
Lampiran 3
Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP
Indah Ayu Lestari. Dilahirkan di Jempang pada
tanggal 20 Desember 1997. Dari pasangan Ayahanda
Basri dg lapang dan Hj. Sartini dg baji. Penulis masuk
sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN Inpres
Galeong dan tamat tahun 2010, tamat SMP
Babussalam Kalukuang tahun 2013, dan tamat SMA
Negeri 1 Galesong Utara tahun 2016. Pada tahun
yang sama penulis (2016) penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata
Satu (S1) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021.