perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KARUNG UKURAN
56 X 110 CM (DOPP) DENGAN METODE C- CHART PADA PT. HARDO SOLO
PLAST SURAKARTA
DDiiaajjuukkaann UUnnttuukk MMeelleennggkkaappii TTuuggaass--ttuuggaass ddaann MMeemmeennuuhhii
SSyyaarraatt--ssyyaarraatt UUnnttuukk MMeennccaappaaii DDeerraajjaatt AAhhllii MMaaddyyaa
PPrrooggrraamm SSttuuddii DDIIIIII MMaannaajjeemmeenn IInndduussttrrii
Disusun Oleh :
TRI WAHYU SUSANTI
NIM. F3508047
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KARUNG UKURAN 56 X 110 CM (DOPP) DENGAN METODE C-CHART PADA PT. HARDO SOLO PLAST
SURAKARTA
TRI WAHYU SUSANTI F3508047
Pengendalian kualitas adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian standar
kualitas bahan, standar proses produksi, barang setengah jadi, barang jadi sampai standar pengiriman produk akhir ke konsumen agar barang (jasa) yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi kualitas yang direncanakan.
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kualitas karung ukuran 56 x 110 cm (dopp) pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rat kecacatan,untuk mengetahui kecacatan produk akhir karung ukuran 56 x 110 cm yang out of control serta untuk mengetahui jenis dan penyebab kecacatannya.Didalam pembahasan data-data yang dibutuhkan adalah data produk dan data kerusakan karung pada tahun 2010 serta jenis kecacatan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka metode yang digunakan adalah analisis c-chart dengan menyertakan diagram bagan kendali atas dan bawah,diagram pareto dan diagram sebab akibat(fishbone). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi karung selama satu tahun,data kecacatan sebanyak 53992 kg,dengan menggunakan bagan pengendalian dapat diketahui rata-rata kerusakan sebesar 4499 kg,batas pengendalian atas (UCL) sebesar 4701 kg,batas pengendalian bawah(LCL) sebesar 4298 kg,terdapat kecacatan produk yang out of control yaitu pada bulan April sebesar4750 kg,bulan Agustus sebesar 5250 kg,dan bulan September sebesar 5555 kg pada.Sedangkan analisis dengan diagram pareto diketahui jenis kecacatan yang sering terjadi yaitu benang berpilin sebesar11.812 kg atau 21,87 %. Berdasarkan analisis dengan menggunakan diagram fishbone penyebab kecacatan paling dominan terjadi karena factor mesin dan factor manusia. Berdasarkan pembahasan analisis data,ada beberapa saran bagi perusahaan yaitu perusahaan hendaknya memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan,melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap mesin – mesin produksi,meberikan instruksi yang jelas pada karyawan dan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian banyaknya produk cacat lebih di minimalkan. Kata kunci : Pengendalian kualitas,Metode c-chart,Diagram Pareto,Diagram Fishbone
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
ABSTRACT
ANALYSIS QUALITY CONTROL PRODUCT SIZE 56 X 110 bags of CM (Dopp) C-CHART METHOD IN. HARDO SOLO PLAST SURAKARTA
TRI WAHYU SUSANTI
F3508047
Quality control is integrated activities ranging from control of material quality standards, standards of production, intermediate goods, finished goods to final product delivery standards to consumers for goods (services) produced in accordance with the planned quality specifications.
In this case the authors conducted a study of quality bags size 56 x 110 cm (Dopp) at PT.Hardo Solo Plast Surakarta. aims to determine the average rat disability, to see the final product defects bag size 56 x 110 cm is out of control and to determine the type and cause of disability.In discussion of the data that is needed is data and data products damaged sacks in 2010 and the type of disability in accordance with the purpose of research that has established the method used is the analysis of c-chart diagram to include control over the chart and below, pareto diagrams and cause and effect diagram (fishbone).
Based on the results of research conducted from the production of a sack of data for one year, as many as 53 992 kg of disability data, using a control chart can know the damage amounting to an average of 4499 kg, the upper control limit (UCL) of 4701 kg, lower control limit (LCL ) of 4298 kg, there are disability products out of control, namely in April of 4750 kg, in August of 5250 kg, and in September of 5555 kg.While pareto diagram analysis with known types of disability is often the case that the yarn twisting of 11.812 kg or 21.87%.
Based on analysis using fishbone diagram the most dominant cause of disability due to factors engineering and human factors.
Based on the discussion of data analysis, there are a few suggestions for the company that company should pay attention to the quality of materials used, perform checks and maintenance on the engine - the engine of production, puts a clear instruction to employees and improve the monitoring of employee performance. With so many more on minimizing product defects.
Key words: quality control, method c-chart, Pareto Diagram, Fishbone Diagram
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Belajarlah dari tumbuhnya pepohonan,belajar tentang sebuah kesabaran dari
tumbuhnya yang tak pernah tergesa-gesa,belajar tentang sebuah konsistensi dari
tumbuhnya yang tak pernah berhenti,belajar menjadi npribadi yang konsisten dan
istiqomah
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
1. Allah SWT
2. Bapak dan Ibu
3. Kakak-kakak ku tersayang
4. Keponakan-keponakan ku
5. Seluruh teman-teman ku di Manajemen
Industri
6. Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
KATA PENGANTAR
Alkhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya atas selesainya penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul
“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR KARUNG UKURAN 56 X
110 CM (DOPP) DENGAN METODE C-CHART PADA PT.HARDO SOLO PLAST
SURAKARTA”.
Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam rangka memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Atas selesainya penulisan Tugas Akhir ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MM. Selaku Dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, Msi. Selaku Ketua Program Diploma III Manajemen Industri
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs.Sunaryanto,MM. Selaku Pembimbing Akademis pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Dra. Anastasia Riani.S.Msi Selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah sabar
membimbing penulis hingga penulis dapat menyelesaikan TA ini.
5. Bapak Heroes selaku Manajer HRD & GA, yang telah mengijinkan penulis
melakukan penelitian di perusahaannya.
6. Personalia PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang telah memberikan data-data yang
penulis perlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
7. Staff administrasi PT.Hardo Solo Plast Surakarta yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan TA ini.
8. Kedua orang tuaku dan kakak-kakakku atas doa, kasih dan pengorbanan yang tak
pernah surut.
9. Keponakan-keponakan ku tersayang Billa, Abyan,Quinsha, dan Raysha yang selalu
membuatku tertawa serta jengkel dengan kelucuan dan kecenge-ngannya, aku
sayang sama kalian.
10. Buat sahabat-sahabat terbaik aku Dhini,Indri,Nica ,yang selama ini memberiku
semangat dan persahabatan yang tulus (makasih atas kebahagiaan dan kenangan
yang terindah diantara kita) .
11. Teman-teman seperjuangan manajemen industri angkatan 2008.
12. Semua pihak yang membantu hingga terselesainya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga ilmu yang telah penulis peroleh berguna bagi
penulis, agama, bangsa dan negara, Amin..
Surakarta, 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAKSI .............................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................5
E. Metode Penelitian ..............................................................................6
F. Kerangka Pemikiran ...........................................................................14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kualitas ...................................................................... 15
2. Dimensi Kualitas .......................................................................... 16
3. Perspektif Kualitas ....................................................................... 17
4. Penentuan Standar Kualitas......................................................... 19
5. Pengukuran Kualitas .................................................................... 20
6. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ............................. 20
7. Pengendalian ............................................................................... 21
8. Pengendalian Kualitas ................................................................. 21
9. Manfaat Pengendalian Kualitas.................................................... 22
10. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas ........................................ 24
11. Tahap - Tahap Pengendalian Kualitas ......................................... 26
12. Tujuan Pengendalian Kualitas..................................................... 27
13. Teknik Pengendalian Kualitas ..................................................... 27
14. Tipe Pengendalian Kualitas......................................................... 29
15. Alat Pengendalian Kualitas ......................................................... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
BAB III PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan ........................................................40
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................40
2. Lokasi Perusahaan ................................................................42
3. Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan .......................................42
4. Struktur Organisasi ................................................................43
5. Aspek Sumber Daya Manusia ...............................................48
6. Aspek Produksi ......................................................................52
7. Aspek Pemasaran .................................................................57
Laporan Magang ..............................................................................58
1. Pengertian Magang Kerja........................................................58
2. Tujuan Magang Kerja ..............................................................59
3. Manfaat Magang Kerja ............................................................60
4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja .....................60
5. Kegiatan Magang Kerja ...........................................................61
6. Praktek di Lapangan ...............................................................61
7. Diskusi Dalam Ruangan ..........................................................62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
Analisis Dan Pembahasan Masalah.................................................62
1. Analisis Kerusakan Produk Akhir Karung ...............................62
2. Analisis C - Chart ....................................................................63
3. Analisis Diagram Pareto .........................................................67
4. Analisis Diagram Sebab Akibat...............................................72
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan ......................................................................... 75
B. Saran .......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman Tabel III. 1 Data Jumlah Kerusakan Karung
Ukuran 56 x 110 cm (doop)Periode Tahun 2010 …………………………………………………………….. 64
Tabel III. 2 Tabel Jenis Kerusakan Karung Ukuran
56 x 110 cm (dopp)Periode Tahun 2010
…………………………………………………………….. 67
Tabel III.3 Presentase Jenis Kecacatan Karung Ukuran
56 x 110 cm (dopp) Tahun 2010……………………… 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I.1 Diagram Sebab-akibat (Fishbone) .............................................. .. 12
I.2 Kerangka Pemikiran ................................................................... .. 14
II.1 Diagram Pareto ........................................................................... .. 38
II.2 Diagram Sebab-akibat (Fishbone) .............................................. .. 39
III.1 Struktur Organisasi ..................................................................... . 44
III.2 Data Kerusakan Produk Akhir Karung Ukuran
56 X 110 cm (dopp) tahun 2010 dengan Analisis C-chart
MenggunakanPOMforWindows3…………………………………... 65
III.3 Grafik C-Chart Kerusakan Produk Akhir Karung Ukuran
56 X 110 cm (dopp) tahun 2010 dengan Menggunakan
POMforWindows………………………………………………………. 66
III.4 Diagram Pareto Jumlah Kerusakan Produk Akhir Karung Ukuran
56 X 110 cm (dopp) tahun 2010 ……………………………………. 70
III.5 Diagram Sebab-akibat (Fishbone chart) Kerusakan Produk Akhir
Karung Ukuran 56 X 110 cm (dopp) tahun 2010……………………73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penilaian Magang Kerja
Lampiran 2. Surat Pernyataan
Lampiran 3 Hasil Produksi PT Hardo Solo Plast Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin maju
seiring dengan hal ini semakin banyak pula perusahaan yang
berlomba dan bersaing untuk menghasilkan suatu produk yang
lebih inovatif dan lebih kreatif sehingga disukai oleh konsumen.
Semakin tinggi kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan
konsumen berarti semakin berkualitas produk tersebut dan suatu
produk dapat dikatakan berkualitas tinggi jika dapat memenuhi
tujuan produk itu diciptakan.
Untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar
perlu adanya perhitungan dan perencanaan yang mantap, sebelum
perusahaan mulai memproduksi atau memasarkan produknya.
Agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas maka
perusahaan dapat melakukan berbagai usaha salah satunya
dengan melakukan pengawasan disetiap proses produksi.
Dalam mempertahankan usaha yang sedang dijalankan,
perusahaan menghadapi masalah yang bermacam-macam. Hanya
perusahaan yang dapat menghasilkan produk berkualitas yang
mampu bersaing dalam pasar global. Dalam menjaga kualitas ini
perusahaan perlu memperhatikan fungsi manajemen yang terakhir
yaitu dengan pengawasan dan pengendalian yang tepat agar suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang dihasilkan nanti sesuai dengan yang diinginkan dan tidak
menyimpang dari harapan.
Tanpa memperhatikan kualitas maka pendapatan
perusahaan akan menurun dan mengalami kerugian serta tidak
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, sehingga hal ini
mejadi tantangan bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan
produk yang bermutu tinggi. Untuk menjaga dan mempertahankan
agar kualitas produk tetap bagus, maka selama proses produksi
berlangsung diperlukan adanya pengawasan kualitas atau
pengawasan mutu (Assauri, 2004, : 201). Untuk dapat
menghasilkan barang yang berkualiats perusahaan harus
melakukan pegendalian kualitas dengan melakukan perencanaan
yang sesuai, analisis masalah, perbaikan terus menerus, evaluasi
dan solusi.
Apabila kualitas barang kurang memuaskan dan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan maka konsumen akan berpendapat
bahwa perusahaan yang menghasilkan barang tersebut kurang
baik.
PT Hardo Solo Plast Surakarta merupakan salah satu dari
sekian banyak perusahaan karung yang mengutamakan kualitas
produknya.Sebuah perusahaan yang melakukan perdagangan
internasional perlu memperhatikan mutu dan kualitas produknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Hal ini diperlukan untuk membuat produknya dapat bersaing di
dunia internasional.
PT Hardo Solo Plast Surakarta memproduksi karung dengan
berbagai macam ukuran antara lain: 45 x 71 cm,50 x80 cm,56 x 90
cm,56 x 110 cm,60 x 100 cm dan lain-lain. Dalam penelitian ini
penulis memfokuskan penelitian terhadap karung ukuran 56 x 110
cm(dopp). Pemilihan karung dengan ukuran ini karena jenis ukuran
ini sering diproduksi dan banyak diminati konsumen. Karung ukuran
ini merupakan produk yang sering mengalami kerusakan atau
kecacatan yang dapat menurunkan penjualan antara lain jahitan
karung yang berlubang,bergerigi,tidak sesuai ukuran,melipat dan
lain-lain.Untuk memastikan semua berlangsung sesuai dengan
yang diinginkan maka diperlukan pengendalian kualitas.
Dari latar belakang diatas peneliti mengambil sebuah judul
”ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR
KARUNG UKURAN 56 X 110 CM (DOPP) DENGAN METODE C-
CHART PADA PT. HARDO SOLO PLAST SURAKARTA”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Berapa rata-rata kerusakan produksi karung ukuran 56 x 110
cm(dopp) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta ?
2. Berapa batas toleransi tingkat kerusakan produk akhir karung
ukuran 56 x 110 cm(doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta ?
3. Apa saja jenis kerusakan yang terdapat pada produk akhir
karung ukuran 56 x 110 cm(dopp) di PT.Hardo Solo Plast
Surakarta?
4. Apa saja penyebab kerusakan produk akhir karung ukuran 56 x
110 cm(doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang
diinginkan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui rata-rata kerusakan produk akhir karung ukuran 56
x 110 cm(doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta.
2. Mengetahui batas toleransi tingkat kerusakan produk akhir
karung ukuran 56 x 110 cm(doop) di PT.Hardo Solo Plast
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Mengetahui jenis kerusakan yang terdapat pada produk akhir
karung ukuran 56 x 110 cm(dopp) di PT.Hardo Solo Plast
Surakarta
4. Mengetahui penyebab kerusakan produk akhir karung ukuran
56 x 110 cm(doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam
menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan pada perusahaan dalam
pengambilan keputusan dan menetapkan kebijaksanaan
pengendalian kualitas pada produk yang dihasilkan.
3. Bagi Pihak Lain
Merupakan bahan tambahan referensi dan informasi bagi
peneliti lain yang akan meneliti dengan pokok permasalahan
yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,yaitu
pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab
pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek
penelitian(Kuncoro 2003:8)
2. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT.Hardo Solo Plast yang
beralamat di Jalan Raya Palur Km 8, Ds.Jetis, Kec.Jaten,
Karanganyar.
3. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumber data dikelompokkan menjadi:
a. Jenis data :
1) Data kuantitatif adalah data yang berupa angka nominal
dari perusahaan yang diteliti. Adapun data yang diperoleh
yaitu jumlah produk rusak (karung ukuran 56 x 110 cm)
dan jumlah produksi karung selama 1 tahun pada PT
Hardo Solo Plast Surakarta.
2) Data kualitatif adalah data yang dijelaskan secara
diskriptif atau beberapa penjelasan tentang gambaran
perusahaan. Adapun data yang diperoleh, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
a) Produk yang dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast
Surakarta.
b) Struktur perusahaan yang dimiliki PT.Hardo Solo
Plast Surakarta.
c) Definisi perusahaan PT.Hardo Solo Plast Surakarta.
b. Sumber Data :
1) Data primer
Yaitu data yang diperoleh melalui pendekatan langsung
dari obyek datanya (Jogiyanto, 2007 : 89). Dalam
penelitian ini data yang digunakan adalah:
a) Aktifitas dalam proses produksi yang diperoleh dari
bagian produksi
b) Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam
proses produksi yang diperoleh dari karyawan yang
terlibat langsung dalam proses produksi.
2) Data sekunder
Menurut Kuncoro (2003 : 127) data sekunder asalah data
yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Adapun data sekunder yang diperoleh dari
perusahaan berupa:
a) Data jumlah kerusakan produk karung ukuran 56 x
110 cm(doop) di PT.Hardo Solo Plast Surakarta.
b) Sejarah berdirinya perusahaan PT. Hardo Solo Plast
Surakarta.
c) Riset kepustakaan hasil penelitian sebelumnya.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti langsung melihat obyek
penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan info
mengenai jumlah kerusakan yang terjadi pada proses
produksi karung dengan metode C-Chart.
b. Wawancara
Menurut Jogiyanto, (2007:93) wawancara adalah
komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden. Wawancara yang dilakukan di sini adalah untuk
memperolah data tentang jenis kerusakan dan kerusakan
yang paling sering terjadi pada proses produksi dari informan
(aparatur yang terkait dan yang dianggap tahu dengan
masalah penelitian).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara
terhadap karyawan dan operator yang terlibat langsung
dalam proses produksi.
5. Teknik Analisis Data
a. Analisis C-Chart
Alasan memilih C-chart dalam pengendalian kualitas
pada perusahaan ini dikarenakan kerusakan produk yang
dianalisis mempunyai karakteristik kualitas yang tidak
memenuhi spesifikasi. Selain itu, analisa ini digunakan untuk
menghitung jumlah rusak per satuan unit hasil suatu proses
sehingga kerusakan dari produk tersebut dihitung secara
keseluruhan.
Analisis C-chart digunakan untuk mengetahui dan
menentukan tingkat dan jenis kerusakan produk akhir, yang
mungkin kerusakan tersebut masih dapat ditolerir atau tidak.
Peta kendali C-chart berguna untuk memonitor proses
dimana biasa terjadi sejumlah besar kemungkinan kesalahan
tetapi jumlah yang benar-benar terjadi relatif kecil.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis adalah
sebagai berikut:
1) Menentukan rata-rata kerusakan
gΣci
C =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Keterangan :
C = Rata-rata jumlah kerusakan
Sc = Jumlah kerusakan
g = Jumlah produk
2) Menentukan batas kendali atas dan bawah
CCUCL 3+= CCLCL 3-=
3) Membuat Grafik C-chart
Grafik C-chart dibuat untuk mengetahui tingkat
pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan serta
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk
ditindaklanjuti mencari penyebabnya dan
memperbaikinya.
Apabila terdapat kerusakan yang out of control
maka dapat dilakukan revisi dengan rumus sebagai
berikut:
a) Menentukan rata-rata kerusakan revisi
gdgcdc
newc--å
=
b) Menentukan batas kendali atas(UCL) revisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
UCL new = newc3newc +
c) Menentukan batas kendali bawah (LCL)
LCLnew = newc3newc -
d) Membuat Grafik revisi C-chart
Grafik revisi C-chart dibuat untuk mengetahui
tindaklanjut yang harus dilakukan terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
e) Diagram Pareto
Metode untuk mengolah kesalahan masalah
atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian
pada usaha penyelesaian masalah. Render dan
Heizer (2001:139)
f) Diagram sebab akibat
Diagram ini digunakan untuk menganalisa
faktor-faktor penyebab kerusakan produk akhir yang
dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast. Cara untuk
memulai suatu diagram sebab akibat adalah dengan
menggunakan empat kategori yaitu : material, mesin,
manusia dan metode. Keempat kategori ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
merupakan “sebab”, sehingga memberikan daftar
yang baik untuk analisa produk awal tersebut.
Gambar I. 1
Diagram Sebab Akibat
Pengendalian kualitas produk dapat
dipertahankan sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan, walau kualitas segala sesuatu dalam
proses produksi telah direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik, mungkin saja ada sesuatu hal yang
kurang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Material Mesin
Manusia
Masalah kualitas
Metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
6. Alat Analisis Data
Alat analisis data yang digunakan adalah aplikasi POM
for Windows. POM for Windows merupakan program aplikasi
yang secara khusus digunakan untuk membuat solusi optimal
untuk masalah-masalah dalam bidang manjemen operasi. Di
dalam tugas akhir ini aplikasi yang digunakan adalah
pengendalian kualitas (Quality Control). Pengendalian kualitas
untuk atribut yaitu tipe pengendalian kualitas yang digunkan
agar dapat membedakan mengenai hal yang rusak atau tidak.
Bagan yang digunakan adalah c-chart. Bagan C-chart
digunakan agar dapat mengetahui tingkat kerusakan. Dengan
menggunakan aplikasi POM for Windows dapat dilihat dengan
detail dan jelas baik dari hasil perhitungan (Quality Control
Result) maupun Control Chart. Dilihat dari Quality Control Result
dapat diketahhui hasil meliputi :
a. Total defect : Jumlah total keseseluruhan sampel
b. Total Unit sampled : Jumlah total unit yang dijadikan sampel
c. Defect rate : rata-rata kerusakan untuk seluruh sampel
d. Std dev proportions : standar deviasi terhadap rata-rata
kerusakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
F. Kerangka Pemikiran
Gambar I.2
Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan :
Dari kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa produk jadi
dibedakan menjadi produk jadi siap kirim dan produk rusak. Produk
jadi yang siap kirim bisa langsung dikirim ke konsumen tetapi untuk
produk rusak perlu dilakukan analisis pengendalian kualitas dengan
metode C-chart.
Setelah hasil analisis diketahui kemudian dapat diketahui
pula penyebab kerusakannya dan dibuat diagram sebab akibatnya.
Produk Jadi
Produk siap kirim
Hasil Analisis
Revisi Data
Diagram Sebab-akibat
Produk Rusak
Analisis Pengendalian
Kualitas dengan Metode C-chart
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kualitas
Adapun pengertian kualitas menurut pendapat beberapa
ahli, diantaranya:
a. Menurut Render dan Heizer (2001:92)Kualitas adalah
totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.
b. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Yamit,
2004:8)
c. Sedangkan menurut Prawirosentono (2002:6), definisi
kualitas dalam suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi dan
sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi
selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai
nilai uang yang telah dikeluarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Dimensi Kualitas
Menurut Ariani (2004:6) dimensi kualitas untuk industri
manufaktur,meliputi:
a. Performance( kinerja)
Yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri
atau karakteristik pokok dari produk inti.
b. Features
Yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang
merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan
kesan yang baik bagi pelanggan.
c. Reliability(kehandalan)
Yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena
kehandalannya atau karena kemungkinan tingkat kerusakan
yang rendah
d. Conformance(kesesuaian)
Yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu
atau sejauh mana karakteristik desadan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Durability(daya tahan)
Yaitu tingkat ketahanan / keawetan produk atau berapa lama
produk dapat terus digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
f. Serviceability(pelayanan)
Yaitu kemudahan produk itu bila diperbaiki atau kemudahan
memperoleh komponen produk tersebut. Meliputi
kenyamanan,kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan
keluhan yang memuaskan.
g. Estetika
Yaitu keindahan yang menyangkut corak,rasa dan daya tarik
produk tersebut.
h. Perception(anggapan)
Yaitu fanatisme konsumen akan merk suatu produk tertentu
karena citra atau reputasi produk itu sendiri.
3. Perspektif Kualitas
Setelah diketahui dimensi kualitas, harus diketahui
bagaimana perspektif kualitas, yaitu pendekatan yang digunakan
untuk mewujudkan kualitas suatu produk. Merujuk pada Garvin
(Nasution 2001:19) ada lima alternatif perspektif kualitas yang
biasa digunakan yaitu :
a. Transcendental Approach
Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan atau
diketahui, tetapi sulit dioperasionalkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Product-based Approach
Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai
karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan
dapat diukur.
c. User-based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa
kualitas tergantung pada orang yang menggunakannya dan
produk yang paling memuaskan preferensi seseorang
merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
d. Manufacturing-based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan
manufakturing, serta mendefinisikan kualitas sama dengan
persyaratannya.
e. Value-based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan
harga. Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif sehingga
produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu
produk yang paling bernilai. Akan tetapi, yang paling bernilai
adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best-buy).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4. Penentuan Standar Kualitas
Dalam proses produksi pada suatu perusahaan standar
kualitas sangatlah penting, dengan ditetapkannya standar
kualitas maka dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan
pada hasil produksi. Menurut Reksohadiprojo dan Sukanto
(2004:246) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
penentuan standar kualitas adalah :
a. Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing.
b. Mempertimbangkan kegunaan produk akhir.
c. Kualitas harus sesuai harga jual.
d. Perlu team yang terdiri dari mereka yang berkecimpung
dalam bidang-bidang :
1) Penjualan yang mewakili konsumen
2) Teknik yang mengatur desain dan kualitas teknis.
3) Pembelian yang menentukan kualitas bahan.
4) Produksi yang menentukan biaya memproduksi
berbagai kualitas alternatif.
e. Setelah ditentukan dan disesuaikan dengan keinginan
konsumen dengan kendala teknik produksi, tersedianya
bahan, dan sebagainya maka perlu kualitas ini dipelihara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
5. Pengukuran Kualitas
Pengukuran kualitas merupakan hal yang penting agar
perusahaan dapat menentukan biaya yang seharusnya
dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap proses produksi,
menurut Yamit (2004:20) pengukuran tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu :
a. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya kerusakan per jam
dari tenaga kerja langsung.
b. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya produksi termasuk
biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya
overhead pabrik.
c. Biaya kualitas diukur berdasarkan penjualan bersih.
d. Biaya kualitas diukur berdasarkan satuan unit seperti
kilogram, meter dan lain sebagainya.
Pengukuran biaya kualitas berdasarkan keempat cara
tersebut, dapat dianalisis dengan menggunakan analisis trend
dan analisis pareto agar ditemukan konsep biaya kerusakan
optimum.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
Faktor-faktor berkualitas suatu produk menurut
Prawirosentono (2007:17), dipengaruhi oleh berbagai hal berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Bentuk rancangan dari suatu barang atau jasa (designing).
b. Bahan baku yang digunakan (raw material).
c. Cara atau proses pembuatannya yaitu teknologi yang
digunakan untuk membuat barang tersebut (technology).
d. Cara menjualnya atau cara mengirimnya ke konsumen
termasuk cara mengemasnya. Dalam hal ini cara melayani
konsumen (packaging and delivering).
e. Digunakan atau dipakainya barang atau jasa tersebut oleh
konsumen (using).
7. Pengendalian
Pengendalian adalah keseluruhan fungsi atau kegiatan
yang harus dilakukan untuk menjamin tercapainya sasaran
perusahaan dalam hal kualitas produk dan jasa pelayanan yang
diproduksi. Yamit (2004:33)
8. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah kegiatan terpadu mulai dari
pengendalian standar kualitas bahan, standar proses produksi,
barang setengah jadi, barang jadi sampai standar pengiriman
produk akhir ke konsumen agar barang (jasa) yang dihasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
sesuai dengan spesifikasi kualitas yang direncanakan.
Prawirosentono (2007:72)
9. Manfaat Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan alat yang sangat berguna
dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari
awal proses hingga akhir proses. Ada beberapa keuntungan jika
menggunakan pengendalian kualitas statistik dalam perusahaan
menurut Purnomo (2004:246) adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara kualitas dan biaya.
Dalam suatu bisnis perusahaan akan selalu berhubungan
dengan persaingan. Salah satu cara untuk dapat
memenangkan persaingan adalah mempertinggi mutu atau
memperendah biaya, bahkan bila mungkin mempertinggi
mutu dan memperendah biaya. Pengendalian kualitas
statistik menyajikan teknik untuk lebih mengerti akan
adanya variasi dalam karakteristik kualitas dan menolong
untuk secara langsung atau tidak langsung memperbaiki
kualitas atau memperbaiki produk.
b. Menjaga kualitas lebih seragam.
Suatu proses produksi tidak akan dapat memproduksi yang
sama persis dengan barang yang dibuat, penyimpangan
kualitas bagaimanapun kecilnya pasti terjadi. Selama variasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
kualitas tidak menunjukkan gejala yang besar, maka proses
produksi dikatakan cukup terkontrol secara statistik, atau
dapat dikatakan produksi tidak menunjukkan banyak variasi
kualitas (uniform atau seragam). Pengendalian kualitas
akan menjaga keseragaman tersebut.
c. Penyediaan bahan baku yang lebih baik.
Pengendalian kualitas statistik akan membantu manajemen
untuk menentukan penilaian sumber bahan baku. Penilaian
sumber bahan baku ini akan sangat menentukan apabila
biaya produksi sangat dipengaruhi oleh sumber bahan
baku.
d. Penggunaan alat produksi yang lebih efisien.
Dalam suatu proses produksi sering digunakan beberapa
mesin untuk memproduksi barang. Tentunya tiap mesin
mempunyai karkteristik tersendiri sehingga perawatannya
mempunyai waktu yang berbeda-beda. Jika digunakan peta
kontrol untuk tiap mesin maka akan diketahui kondisi mesin
tersebut apakah perlu diperbaiki atau tidak.
e. Mengurangi kerja ulang atau pembuangan.
Pengendalian kualitas statistik akan membantu proses
supaya dapat berjalan lancar sesuai standar. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
demikian, barang yang diproduksi tidak banyak yang cacat
dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila tidak
dilakukan pengendalian, maka hasil produksi akan banyak
yang terbuang atau akan dilakukan proses ulang, hal
demikian mengakibatkan banyak waktu yang terbuang.
f. Memperbaiki hubungan produsen – konsumen.
Banyak industri pada saat ini menggunakan bahan baku
dari hasil proses produksi industri lain. Bila terjadi hubungan
demikian, maka hasil produksi industri yang akan menjadi
masukan industri lain akan sangat mempengaruhi kualitas
produk. Apabila input, dalam hal ini hasil produk industri
sebelumnya tidak baik maka produk yang dibuat oleh
industri berikutnya cenderung tidak baik. Begitu juga
sebaliknya jika input baik, maka industri berikutnya akan
dengan mudah memproduksi barang yang baik. Dengan
demikian, akan meningkatkan hubungan antara produsen
dan konsumen.
10. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
Ruang lingkup pengendalian kualitas sangat luas karena
menyangkut beberapa unsur yang mempengaruhi kualitas harus
dimasukkan dan mempertimbangkan. Prawirosentoso (2002:77)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
mengelompokkan pengendalian kualitas secara garis besar
menjadi tiga, yaitu :
a. Pengendalian mutu bahan.
Mutu bahan baku sangat mempengaruhi hasil akhir dari
barang yang dibuat. Bahan dengan mutu jelek akan
menghasilkan mutu barang yang jelek. Sebaliknya, bahan
baku yang baik dapat menghasilkan barang yang baik.
Pengendalian mutu bahan harus dilakukan sejak
penerimaan bahan baku di gudang, selama penyimpanan,
dan waktu bahan baku akan dimasukkan dalam proses
produksi (work in process).
b. Pengendalian mutu dalam proses pengelolaan.
Dalam membuat suatu produk diperlukan beberapa urutan
proses produksi agar produk yang dihasilkan dapat sesuai
dengan yang direncanakan. Tiap tahap proses produksi
diawasi sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
proses produksi bersangkutan dapat diketahui untuk
selanjutnya segera dilakukan perbaikan. Pengawasan
dilakukan terhadap seluruh tahapan produksi dari awal
hingga akhir tanpa kecuali. Di sinilah perlunya kerja saling
mendukung antara karyawan satu dengan yang lain,
termasuk pihak manajemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c. Pengendalian mutu produk akhir.
Produk akhir harus diawasi mutunya sejak keluar dari proses
produksi hingga tahap pembungkusan, penggudangan dan
pengiriman ke konsumen. Dalam memasarkan produk
perusahaan harus berusaha menampilkan produk yang
bermutu. Hal ini hanya dapat dilaksanakan bila atas produk
akhir tersebut dilakukan pengecekan mutu agar produk
rusak (cacat) tidak sampai ketangan konsumen.
Dengan mengetahui ruang lingkup pengendalian
kualitas tersebut, maka perusahaan akan lebih mudah dalam
mengatasi masalah yang terjadi khususnya masalah
kualitas.
11. Tahap-tahap Pengendalian kualitas
Secara keseluruhan tahap pengendalian kualitas menurut
Prawirosentono (2007:74), meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Periksaan mutu bahan baku, mutu bahan dalam proses, dan
mutu produk jadi. Demikian pula standar jumlah
komposisinya.
b. Pemeriksaan yang dilakukan tersebut memberi gambaran
apakah proses produksi berjalan seperti berjalan seperti
yang telah ditetapkan atau tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c. Melakukan analisis fakta untuk mengetahui penyimpangan
yang mungkin terjadi.
d. Apabila terjadi penyimpangan, harus segera dilakukan
koreksi agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang
direncanakan.
12. Tujuan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang penting
dalam perusahaan untuk mengetahui kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada produk, sehingga perusahaan dapat menjaga
kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai standar yang telah
ditetapkan perusahaan. Tujuan dari pengendalian kualitas
adalah untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa yang
dapat memuaskan konsumen (Purnomo, 2004:242).
Menurut Handoko ( 2000 : 454) tujuan pengendalian kualitas
adalah mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu,
mengilhami kerja tim yang mengilhami kerja tim yang letih baik,
mendorong keterlibatan dalam tugas, meningkatkan motivasi
pada karyawan, meciptakan kemampuan memecahkan
masalah, menimbulkan sikap mencegah masalah, memperbaiki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
komunikasi dan mengembangkan hubungan antara manajer
dengan karyawan, mengembangkan kesadaran akan keamanan
yang tinggi, memajukan karyawan dan mengembangkan produk
dengan baik.
13. Teknik Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas statistik bertujuan untuk menyelidiki
dengan cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan, oleh karena itu
diperlukan teknik pengendalian kualitas, teknik tersebut antara
lain :
a. Inspeksi (pemeriksaan)
Inspeksi meliputi pengukuran,perasaan,
penimbangan, atau pemeriksaan produk (bahkan
terkadang dengan menghancurkan produk). Tujuan dari
inspeksi adalah menemukan proses yang buruk sesegera
mungkin. Inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam
sistem atau cacat pada produk, tidak juga mengubah suatu
produk atau meningkatkan nilainya. Inspeksi hanya
berfungsi menemukan kekurangan serta cacat, dan hal ini
mahal (Render dan Heizer, 2009:323).
Menurut Yamit (2004:15) tujuan utama dari inspeksi
adalah untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
waktu proses dan mencegah pengiriman produk yang tidak
sesuai standar kepada konsumen.
b. Sampling Penerimaan
Sampling penerimaan adalah bentuk pengujian yang
mencakup kegiatan mengambil sampel acak dari lot
produk yang telah selesai diproduksi dan mengukurnya
menurut standar yang telah ditentukan sebelumnya.
Sampling lebih ekonomis daripada melakukan inspeksi
100%.
Kualitas sampel digunakan untuk menilai mutu setiap
barang yang ada di kumpulan tersebut, meskipun demikian
sampling penerimaan bukan merupakan pengganti dari
pengendalian proses yang memadai dan justru dihindari
oleh banyak pemasok (Render dan Heizer, 2001:130)
14. Tipe Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah sebuah alat dalam proses
produksi yang dapat digunakan untuk menjaga, mengarahkan,
memperbaiki dan mempertahankan kualitas suatu produk akhir
agar sesuai dengan standar kualitas produk yang ditetapkan
perusahaan. Ada dua tipe pengendalian kualitas, yaitu :
a. Pengendalian kualitas untuk atribut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Pengendalian kualitas atribut adalah pengendalian
kualitas untuk item yang karakteristik kualitasnya tidak
dapat dinyatakan dengan angka, untuk mengklasifikasikan
kualitas produk pada umumnya digunakan istilah “cacat”
dan “tidak cacat” (Yamit, 2004:215).
b. Pengendalian kualitas untuk variabel
Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam
bentuk ukuran angka atau kuantitatif khususnya untuk
produk cukup banyak. Misalnya, dinyatakan dalam ukuran
mikrometer, milimeter, sentimeter, dimensi berat, dimensi
volume dan dimensi lainnya yang dapat diukur (Yamit,
2004:206).
15. Alat Pengendalian Kualitas
Beberapa alat yang dapat digunakan dalam perhitungan
pengendalian kualitas antara lain :
a. Control Chart
Salah satu alat pengendalian kualitas dalam
penelitian ini menggunakan peta kontrol atau control chart.
Menurut Purnomo (2004:254) peta kontrol merupakan alat
untuk mengawasi kualitas dengan mudah sehingga mudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
untuk menentukan keputusan apa yang harus diambil jika
terjadi produk yang menyimpang. Peta kontrol ditentukan
juga untuk membuat batas-batas dimana hasil produksi
menyimpang dari mutu yang diinginkan.
Menurut Purnomo (2004:255) secara umum dapat
dikatakan bahwa peta kendali (control chart) digunakan
untuk memperoleh informasi berikut :
1) Kemampuan proses produksi, artinya apakah mesin-
mesin masih berjalan baik sesuai rencana atau tidak.
2) Pengendalian produk akhir, agar produk akhir tetap
baik mutunya.
Jadi kegunaan peta kendali (control chart) adalah untuk
membatasi toleransi penyimpangan (variasi) yang masih
dapat diterima, baik karena akibat kelemahan tenaga kerja,
mesin, dan sebagainya. Terdapat dua bagan peta kontrol
(control chart) yaitu :
a) Peta kontrol atau control chart untuk variabel
Bagan ini digunakan bila suatu besaran dapat diukur,
misalnya panjang, berat, umur komponen dan sebagainya
(Purnomo, 2004:256). Grafik ini menggunakan dua
karakteristik pengukuran yaitu :
(1) Grafik R
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Yaitu grafik yang digunakan untuk mengukur variabilitis
dari proses. Grafik R menggambarkan variasi dan range
sampel (Purnomo, 2004:256)
Langkah-langkah yang digunakan :
(a) Menentukan garis pusat digunakan rumus sebagai
berikut (Ariani, 2004:78) :
(b) Menentukan batas pengendalian
i.Batas Pengendalian Atas (BPA) atau Upper Control
Limit (Ariani, 2004:79) :
ii. Batas Pengendalian Bawah (BPB) atau Lower
Control Limit (Ariani, 2004:78)
(2) Grafik X
Yaitu grafik yang digunakan untuk mengukur ketelitian
dari proses. Grafik X menggambarkan variasi harga
rata-rata dari sejumlah data yang diambil dari proses
kerja (Purnomo, 2004:256)
Langkah yang digunakan :
(a) Menentukan garis pusat digunakan rumus sebagai
berikut (Ariani, 2004:78) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
(b) Menentukan batas pengendalian
i.Batas Pengendalian Atas (BPA) atau Upper Control
Limit (Ariani, 2004:78) :
ii. Batas Pengendalian Bawah (BPB) atau Lower
Control Limit (Ariani, 2004:78) :
b) Macam control chart untuk atribut adalah:
1) P-Chart
P-Chart menggunakan proporsi dari kerusakan
atau kecacatan barang dalam sampel sebagai statistik
sampel. Dengan P-chart, sampel diambil secara periodik
dari proses produksi dan proporsi dari barang yang rusak
atau cacat dalam sampel ditentukan untuk melihat
proporsi tersebut masih tercakup dalam batasan control
grafik (Render dan Heizer, 2001:124).
Langkah-langkah yang digunakan :
(a) Menentukan garis pusat digunakan rumus sebagai
berikut (Ariani, 2004:134) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dimana :
p = Garis Pusat
Sxi atau Spi = Jumlah Produk Rusak
g = Jumlah produk
n = Sampel produk
(b) Menentukan batas pengendalian
i. Upper Control Limit (UCL)
Merupakan batas pengendalian atas (BPA) dari
variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada
pemeriksaan sample.
Menurut Ariani (2004:134) rumus yang
digunakan :
npp
pUCL)1(
3-
+=
iii. Lower Control Limit (LCL)
Merupakan batas pengendalian bawah
(BPB) Menurut Ariani (2004:134) rumus yang
digunakan:
LCL n
ppp
)1(3
--=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Apabila kerusakan berada diatas atau
dibawah pengendalian, maka hal ini berarti terjadi
penyimpangan kualitas produk yang dihasilkan.
Bila terjadi hal seperti itu, maka segera diadakan
tindakan koreksi atau bila perlu perbaikan
terhadap pelaksanaan pengendalian.
(c) Membuat grafik P-chart
Grafik P-chart dibuat untuk mengetahui
tingkat pengendalian kualitas yang dilakukan
perusahaan dalam mengidentifikasi
penyimpangan yang terjadi untuk mencari
penyebab dan cara memperbaiki.
2) C-Chart
Menurut Render dan Heizer (2005:11) bagan C-
chart digunakan apabila pengamatan dilakukan pada
atribut dimana jumlah cacat per unit output dapat
dihitung.
Langkah-langkah yang digunakan :
(a) Menentukan garis pusat (center line) digunakan
rumus sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Keterangan :
= Rata-rata jumlah kerusakan
Ci = Jumlah produk rusak
g = Banyaknya observasi yang dilakukan.
(b) Menentukan batas kendali
i.Upper Control Limit
Merupakan batas pengendalian atas (BPA) dan
pengawasan dari penyimpangan yang terjadi.
Menurut Ariani (2004:134) rumus yang digunakan :
CCUCL 3+=
ii. Lower Control Limit
Merupakan batas pengendalian bawah (BPB)
dan pengawasan dari penyimpangan yang terjadi.
Menurut Ariani (2004:134) rumus yang digunakan:
CCLCL 3-=
Keterangan :
UCL : Upper control limit (batas atas)
LCL : Lower control limit (batas bawah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Apabila kerusakan berada diatas atau dibawah
pengendalian, maka hal ini berarti terjadi
penyimpangan kualitas produk yang dihasilkan. Bila
terjadi hal seperti itu, maka segera diadakan tindakan
koreksi atau bila perlu perbaikan terhadap
pelaksanaan pengendalian.
(c) Membuat grafik C-chart
Grafik C-chart dibuat untuk mengetahui tingkat
pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan
dalam mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi
untuk mencari penyebab dan cara memperbaiki.
b. Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan metode untuk mencari
sumber kesalahan,masalah atau kerusakan produk untuk
membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian
masalah.
Diagram pareto menyatakan bahwa 80%
permasalahan yang terdapat pada perusahaan merupakan
hasil penyebab yang hanya 20% Render dan Heizer
(2005:266)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Adapun langkah-langkah pembuatan diagram pareto
menurut Render dan Heizer (2005:266)adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan prosentasi kerusakan untuk setiap jenis
kerusakan misalnya terdapat kerusakan A,B,C, dan D yang
jumlahnyamasing-masing sebesar a%,b%,c%,dan d%.
2) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis
kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah paling
kecil.
Gambar II.1
Diagram Pareto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. Diagram Sebab Akibat(fish-bone chart)
1) Pengertian
Diagram sebab akibat merupakan salah satu dari
banyak alat yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi
yang mungkin dari terjadinya masalah-masalah mutu dan
lokasi pemeriksaan. Diagram sebab akibat disebut juga
diagram ishikawa, atau diagram tulang ikan (Render dan
Heizer, 2005:265)
2) Tujuan
Tujuan dari penggunaan diagram sebab akibat ini
adalah untuk mengidentifikasi kesalahan sehari-hari dari
pengendalian mutu. Diagram sebab akibat juga digunakan
untuk penelusuran akar penyebab terjadinya masalah aktif
(Render dan Heizer, 2005:265)
Gambar II.2
Diagram Sebab-akibat (fishbone)
Bahan Mesin
Lingkungan
Metode Manusia
Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Pada tahun 1989, Mr. Hary Tjahjono memulai PT. Hardo
Soloplast ( HSP) dengan 1 garis tekanan dari Taiwan dan
memproduksi 720 metric ton karung polypropilene ( karung PP) tiap
tahun. Semboyan Hardo Soloplast adalah " Memadu Karya
Membentang Citra", yang maksudnya "membangun dan
menyediakan produk berkualitas akan membawa gambaran
tentang mutu yang baik".
Pada tahun 1992, telah mengekspor kontainer pertama ke
Eropa dengan jaminan produk karung bermutu tinggi, layanan
pelanggan yang sangat baik, dan kerjasama dalam jangka panjang.
Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, produk karung yang
dihasilkan dikonsumsi oleh pasar internasional karena mutu produk
dan distribusi yang tepat waktu.PT.Hardo Soloplast selalu berusaha
keras bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mitra kerja
Setelah 21 tahun bekerja keras, pengembangan yang
berkelanjutan, bekerja bersama dengan mitra serta memelihara
konsistensi, Hardo Soloplast menjadi salah satu produsen karung
PP dan benang multifilament termaju dan terdepan di dunia. Saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
ini telah menghasilkan 6,000 metric ton produk karung polipropilen
atau sama dengan 65 juta produk karung tiap tahun dan diekspor
ke seluruh dunia. Tim Produksi juga didukung oleh para profesional
yang berpengalaman, 3 mesin tekanan, 84 alat tenun lingkar dan
perlengkapan mesin finishing yang terdepan seperti bale press dan
mesin pemotong dan penjahit otomatis.serta mengkombinasikan
keduanya, permesinan Eropa dan Asia untuk menyediakan produk
karung berkualitas tinggi untuk mitra kerja dengan harga yang
bersaing.
PT.Hardo SoloPlast selalu mencari mitra di seluruh dunia
yang bersedia untuk membangun hubungan kerja sama dalam
jangka waktu yang lama, mengembangkan pasar bersama-sama
dan berbagi pandangan yang sama. PT. Hardo Soloplast
menyadari bahwa dalam rangka memenangkan persaingan pasar,
harus bekerja sama dengan mitra secara solid dan menyediakan
produk berkualitas untuk mereka.Selain itu, juga menyediakan bagi
karyawan lingkungan kerja yang aman dan peralatan mesin yang
canggih untuk menjamin efisiensi dan memenuhi persyaratan.
Hardo Soloplast menganggap mitra kerja dan karyawan sebagai
keluarga besar, tidak hanya sebagai konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Lokasi Perusahaan
PT. Hardo Solo Plast berlokasi di jalan raya Solo- Sragen
Km 8, Desa Jetis, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar,
Surakarta Perusahaan ini merupakan suatu industri yang berskala
besar sehingga pemilihan lokasi perusahaan memiliki pertimbangan
tertentu, antara lain:
a. Aspek Sumber Energi.
Tersedianya sumber energi yang mencukupi dari PLN distribusi
Karanganyar.
b. Aspek Tenaga Kerja.
Perusahaan ini terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk
sehingga memudahkan pencarian tenaga kerja dan informasi.
c. Aspek Transportasi.
Mudah terjangkau oleh transportasi sehingga memudahkan
dalam pengiriman produk jadi maupun bahan baku industri serta
memudahkan tenaga kerja dalam mencapai lokasi industri.
3. Visi,Misi dan Sasaran Perusahaan
PT.Hardo Solo Plast mempunyai visi,misi dan Sasaran
sebagai berikut:
a. Visi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Menjadi perusahaan karung yang terkenal di belahan dunia
sehingga dapat menjadi raja karung dunia.
b. Misi
Menjadi perusahaan karung yang terintegrasi yang dapat
memuaskan pemegang saham melalui profit dan pelanggan
melalui baiknya pelayanan pelanggan,kualitas dan harga
c. Sasaran
Membeli dan memperbaiki mesin-mesin
1) Meningkatkan kualitas
2) Service Excellent
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan gambaran secara sistematis
tentang tugas dan tanggung jawab serta hubungan antara bagian-
bagian dalam perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar III. 1
STRUKTUR ORGANISASI PT.HARDO SOLO PLAST SURAKARTA
Direktur Utama
Direktur
Manajer Pembelian Manajer Produksi Marketing Personalia & Umum Manajer Keuangan
Bagian Ekstruder
Bagian Circulair Loom
Bagian Finishing
Quality Control
Bagian Teknik
PPIC
Eksport Import
Bagian Pajak
Bagian Kasir
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
a. Direktur Utama
1) Sebagai koordinator dari Direktur dan Manajer
2) Sebagai penanggung jawab tertinggi dalam RUPS
3) Sebagai pengambil kepurusan tertinggi terakhir bila terjadi
perbedaan pendapat antara Manajer-Manajer
b. Direktur
1) Mengawasi jalannya perusahaan serta membuat
keputusan-keputusan penting bagi perusahaan,selain
itu Direktur juga bertanggung jawab untuk menjalin
hubungan dengan pihak ekstren.
2) Memimpin,mengarahkan,dan membantu seluruh
kegiatan operasional dalam perusahaan.
3) Melimpahkan sebagian tanggung jawab dan wewenang
kepada bagian sesuai dengan bidang masing-masing
c. Manajer Produksi
Memimpin dan mengelola jalannya proses produksi serta
mengawasi semuja pekerjaan yang dilakukan demi kelancaran
produksi agar sesuai dengan target) yang ditentukan. Manajer
Produksi membawahi 6 bagian ,yaitu:
a) Produksi Ekstruder
Bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi yang
mengubah biji plastik menjadi benang plastik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b) Produksi Circulair Loom
Bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi
mengubah benang plastik menjadi anyaman karung.
c) Bagian Finishing
Bagian yang bertanggung jawab atas proses
pemotongan(cutting),jahit pangkal,jahit mulut,printing dan
pengepakan
d) Quality Control
(1) Pengendalian dan pengawasan sistem penerimaan dan
pengiriman barang serta semua unit penyimpan.
(2) Melakukan pengecekan terhadap hasil dari setiap
produk
e) Bagian Teknik
(1) Bertanggung jawab atas seluruh sasaran peralatan
proses produksi
(2) Bertanggung jawab atas kelancaran mesin-mesin
produksi
d. Manajer Pembelian
1) Melaksanakan pengadaan dan pembelian barang untuk
kepentingan perusahaan
2) Memperoleh informasi mengenai harga barang dan
menentukan supplier yang dipilih dalam mengadakan
barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
3) Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas
barang sesuai dengan surat permintaan pembelian
4) Melakukan pemesanan barang terhadap supplier yang
dipilih atas otorisasi dari Direktur
e. Manajer Keuangan
1) Merumuskan kebijaksanaan dan mengurusi dana serta
administrasi terhadap penggunaan produksi
2) Menyelenggarakan pencatatan dan pengawasan terhadap
kekayaan dan hutang perusahaan
Dalam melakukan tugasnya,dibantu oleh:
a. Bagian Kasir
b. Bagian Pajak
f. Personalia dan Umum
1) Mengatur dan mengurusi keamanan perusahaan
2) Mengatur dan mengurusi urusan intern perusahaan dan
urusan yang berhubungan dengan masyarakat luas
3) Mengurus dan meleksanakan administrasi kepegawaian
4) Mengurus dan menangani masalah perburuhan.
g. Marketing
1) Mencari pelanggan dan konsumen baru
2) Mempelajari strategi penjualan dan pemasaran dari produk
sejenis dari perusahaan lain sebagai bahan perbandingan
dan antisipasi pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
5. Aspek Sumber Daya Manusia
a. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja di PT.Hardo Solo Plast Surakarta
ada 356 karyawan dengan rincian sebagai berikut :
1) Karyawan Laki-laki : 176 Orang
2) Karyawan Perempuan : 220 Orang
b. Hari dan Jam Kerja
Dalam melaksanakan kegiatan,perusahaan menentukan
kebijakan mengenai hari dan jam kerja sebagai berikut :
1) Karyawan Umun
a) Hari Kerja : Senin – Sabtu
b) Jam Kerja :
Senin – Jumat : 08.00 – 16.00 WIB
Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB
2) Karyawan Produksi
a) Shift A
Hari Kerja : Senin – Minggu
Jam Kerja : 07.00 – 12.00 WIB
b) Shift B
Hari Kerja : Senin- Minggu
Jam Kerja : 12.00 – 23.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c) Shift C
Hari Kerja : Senin – Minggu
Jam Kerja : 23.00 – 07.00 WIB
c. Sistem Pengupahan
Manajemen PT.Hardo Solo Plast Surakarta menerapkan
3 sistem pengupahan yaitu sebagai berikut :
a. Upah Bulanan
Upah yang diberikan kepada karyawan tetap dan karyawan
kontrak tiap bulannya.
b. Upah Lemburan
Upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan
lemburan yang perhitungannya berdasarkan jam lembur,
biasanya diberikan bersamaan dengan upah bulanan.
c. Upah Borongan
Upah yang dibayarkan kepada karyawan lepas yang
besarnya berdasarkan out put yang dihasilkan, semakin
besar out put yang dihasilkan semakin besar pula upah yang
diterima begitupun sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
d. Jaminan Sosial
Sebagai tambahan selain upah (Gaji Pokok), perusahaan
juga memberikan sejumlah tunjangan guna mendorong
semangat kerja karyawan.Tunjangan tenaga kerja berupa :
1) Dana jaminan social tenaga kerja( jamsostek) dari
perusahaan.
2) Dana kesehatan atau pengobatan kepada karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja.
3) Tunjangan Hari Raya(THR)
e. Fasilitas Perusahaan
Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas yang
dibutuhkan oleh karyawan sehingga dapat meningkatkan
semangat dan kinerja karyawan.Fasilitas yang disediakan
perusahaan antara lain :
1) Kantin Pabrik
Kantin menyediakan berbagai makanan sehari-hari bagi
seluruh karyawan PT.Hardo Solo Plast Surakarta.Fasilitas ini
disediakan untuk memudahkan para karyawan untuk
mendapatkan makanan dan minuman sewaktu istirahat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2) Mushola
Perusahaan juga menyediakan mushola yang digunakan
karyawan untuk menunaikan ibadah sholat.Sehingga
karyawan tidak perlu keluar dari lingkungan pabrik.
f. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikenakan para
karyawan maupun kayawati yang melakukan kesalahan atau
pelanggaran terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh PT.
Hardo Solo Plast Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan
oleh PT. Hardo Solo Plast adalah sebagai berikut:
1) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikenakan karyawan
atau karyawati yang melakukan salah satu dari jenis
pelanggaran berikut:
2) Melakukan kesalahan dalam masa tertentu, bila setelah
dikenakan peringatan ketiga.
3) Karyawan atau karyawati yang telah dijatuhi hukuman
karena melakukan tindakan kejahatan.
4) Membawa barang-barang perusahaan keluar dari proyek
atau komplek perusahaan tanpa seijin yang berwenang atau
merugikan pihak perusahaan atau teman kerja, dll.
5) Pemutusan Hubungan Kerja bila karyawan atau karyawati
meninggal, maka ahli warisnya berhak atas gaji terakhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
6) Pemutusan Hubungan Kerja sepihak oleh karyawan.
7) Apabila usia karyawan 55 tahun untuk laki-laki dan 50 tahun
untuk wanita, akan diberikan pesangon yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Kecuali karyawan atau
karyawati tersebur masih diperlukan.
8) Penerapan sanksi.
6. Aspek Produksi
a. Jenis Produksi
Jenis produksi yang dihasilkan oleh PT. Hardo Solo Plast
Surakarta meliputi :
1) Produk Utama
Produk Utama dari PT. Hardo Solo Plast Surakarta
berupa karung dengan berbagai ukuran yaitu sebagai
berikut :
a) Karung Putih (dopp)
(1) 45 x 71 cm
(2) 50 x 80 cm
(3) 56 x 90 cm
(4) 56 x 110 cm
(5) 5. 60 x 100 cm
(6) 6. 75 x 115 cm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b) Karung Transparan
(1) 35 x 35 cm
(2) 40 x 71 cm
(3) 45 x 71 cm
(4) 45 x 75 cm
(5) 50 x 70 cm
(6) 56 x 90 cm
2) Produk Sampingan
Berupa tali raffia dan benang multipilamin
b. Bahan Baku dan Bahan Pembantu
1) Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah
bijih plastik.
2) Bahan Pembantu
3) Mesin dan peralatan produksi
c. Mesin dan Peralatan Produksi
1) Mesin Extruder, terdapat 2 mesin yang digunakan sebagai
pembuat benang plastik.
2) Mesin Circular Loom, terdapat 97 mesin yang digunakan
sebagai mesin pengrajut benang menjadi karung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3) Mesin Cutting yang disebut auto cutting sewing machine,
terdapat 8 mesin digunakan sebagai mesin pemotong
gulungan karung plastik sesuai dengan ukuran dan secara
otomatis langsung jahit pangkal karung plastik.
4) Mesin Jahit Ultrasonic, terdapat 12 mesin yang digunakan
untuk jahit mulut karung plastik.
5) Mesin Ballpress, terdapat 2 mesin yang digunakan untuk
pengepakan karung plastik.
6) Bobin/Clos, terdapat 100.000 buah yang digunakan sebagai
tempat gulungan benang plastik.
7) Pipa Besi, terdapat 650 buah yang digunakan sebagai
tempat menggulung hasil anyaman karung yang belum
dipotong.
8) Pipa Karton, terdapat 14.500 buah yang digunakan sebagai
tempat gulungan benang multipilamin.
9) Timbangan Neraca, terdapat 1 buah yang digunakan untuk
mengukur berat benang dan mengetahui dinner benang.
10) Timbangan Digital, terdapat 4 buah yang digunakan untuk
menimbang hasil gulungan karung dan hasil karung yang
sudah dikemas.
11) Skala Lup, terdapat 3 buah yang digunakan untuk
mengukur lebar benang plastik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
12) Testing Mesin, terdapat 1 buah yang digunakan untuk
mengukur kekuatan dan kelenturan benang plastik.
13) USB Mikroskop Kamera, terdapat 1 buah yang digunakan
untuk melihat tekstur benang plastik.
14) Meteran, terdapat 50 buah yang digunakan untuk mengukur
panjang dan lebar karung plastik.
15) Palet,digunakan sebagai tempat untuk meletakan
bahan/karung plastik agar tertata rapi dan terhindar dari
kerusakan serta dapat mempermudah dalam proses
pengambilannya. Palet ini jumlahnya sangat banyak.
16) Handpalet, terdapat 3 buah yang digunakan untuk
mengangkat bahan maupun karung-karung yang sudah
dikemas.
17) Forclip, terdapat 1 buah yang merupakan mesin berjalan
untuk mengangkat dan memindahkan barang, bahan
maupun karung-karung yang sudah dikemas. Keunggulan
alat ini dapat mengangkat beban yang lebih banyak dan
lebih cepat.
18) Gerobak/Kreta, terdapat 6 buah yang digunakan untuk
mengangkat atau memindahkan gulungan benang plastik
dari bagian extruder ke bagian circular loom.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
d. Proses Produksi
Proses produksi pembuatan karung dalam perusahaan
harus melalui beberapa tahap.Berikut ini adalah tahap – tahap
proses produksi :
1) Pembuatan benang plastik
Pada tahap pembuatan benang plastik biasa disebut
sebagai tahap extruder. Pembuatan benang plastik ini
diproses pada mesin extruder, yang secara otomatis
mengubah bahan baku berupa biji plastik melalui proses
pemanasan hingga lebur menjadi air dan kluar menjadi
lembaran plastik kemudian proses pemotongan lembaran
tersebut dalam bentuk pita lalu pita tersebut akan digulung
menggunakan pobin, sehingga tahap extruder ini
menghasilkan gulungan benang plastik.
2) Perajutan benang plastik
Pada tahap perajutan benang plastik biasa disebut
sebagai tahap circular loom atau dengan kata lain CL.
Benang plastik yang sudah digulung dibawa ke bagian
circular loom untuk dianyam atau dirajut sesuai dengan
ukuran masing-masing menggunakan mesin circular loom,
sehingga menjadi karung plastik yang masih dalam bentuk
gulungan rol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3) Pemotongan
Kemudian gulungan rol yang dihasilkan mesin
circular loom tersebut pada bagian cutting akan dipotong
sesuai dengan ukuran dengan menggunakan mesin otomatis
langsung jahit yang disebut mesin outomatis jahit yang akan
memotong gulungan karung plastik dan langsung menjahit
pangkal potongan karung plastik tersebut secara otomatis.
Dan kemudian masuk pada bagian jahit mulut yang
dilakukan secara manual menggunakan mesin jahit
ultrasonict.
4) Finishing
Setelah menjadi karung plastik maka harus melalui
tahap terakhir yaitu pada bagian pengepakan atau disebut
proses ball press. Pada tahap ini dilakukan proses
pengepakan.
7. Aspek Pemasaran
1) Daerah Pemasaran
PT.Hardo Solo Plast Surakarta telah melakukan
perluasan pasar.Semula area pemasarannya hanya terbatas di
daerah Surakarta dan sekitarnya.Namun seiring dengan
perkembangan perusahaan dan meningkatnya volume produksi
maka mulai dilakukan usaha untuk perluasan area distribusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Pada saat ini daerah pemasaran sudah mencapai ke
berbagai wilayah kota Jawa tengah,Jawa timur,Madura,Bali
bahkan sampai mancanegara.
2) Harga
Harga produk pada PT. Hardo Solo Plast Surakarta
ditentukan berdasarkan harga beli dari bijih plastik dan
komponen – komponen lainnya.Selain itu, perusahaan juga
menerapkan adanya ongkos kirim atau distributor mengambil
sendiri.Harga juga disesuaikan dengan harga pesaing sehingga
produk mampu bersaing dengan produk sejenis.Oleh karena
itu,pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting,maka
perusahaan berusaha mempertahankan konsumen atau
pelanggan.
B. Laporan Magang
1. Pengertian Magang Kerja
Magang karja merupakan bentuk penunjangan
perkuliahan di luar kampus yang berorientasi pada dunia kerja
dan dunia bisnis yang ada. Dan merupakan suatu upaya
mengarahkan mahasiswa agar dapat merasakan situasi dunia
kerja, melihat dan melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan program studinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Magang kerja adalah kegiatan intrakulikuler yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa secara berkelompok maupun
individual dengan tujuan terjun langsung ke dunia kerja, seperti :
UKM (Usaha Kecil Menengah), koperasi, Instansi
Pemerintah/Swasta dan kelompok masyarakat umum. Bentuk
kegiatan magang kerja antara lain : magang, pendampingan,
pelatihan, pelaporan, dan lain-lain.
Sebelum pelaksanaan magang kerja, mahasiswa terlebih
dahulu dibekali dengan ketrampilan dan pengetahuan praktis,
sehingga diharapkan mampu ikut dalam memecahkan masalah
yang dihadapi oleh perusahaan yang merupakan tempat
magang kerja.
2. Tujuan Magang Kerja
a. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan
pengetahuan tentang berbagai aktifitas di dalam dunia kerja.
b. Dapat melatih mahasiswa untuk menemukan penyebab
masalah dan mampu memberikan solusi bagi perusahaan.
c. Untuk melatih mahasiswa untuk bekerja sebelum masuk
dalam dunia kerja yang sebenarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
3. Manfaat Magang Kerja
Magang kerja dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, yaitu:
a. Bagi Mahasiswa
1) Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan
yang sudah didapat selama menempuh pendidikan di
bangku perkuliahan.
2) Agar mahasiswa setelah lulus dapat menghadapi
masalah yang timbul dalam dunia kerja.
b. Bagi Perusahaan
1) Perusahaan akan mendapatkan sumber daya manusia
yang berkualitas di masa yang akan datang.
2) Hasil penelitian mahasiswa selama magang kerja dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau bahkan
sebagai masukan dalam menentukan kebijakan
perusahaan.
4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
Tempat : Kegiatan magang dilakukan di PT. Hardo Solo
Plast Surakarta yang berlokasi di Jalan Raya
Palur Km 8. Ds.Jetis, Kec.Jaten, Kab.
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Waktu : Pelaksanaan magang dilakukan pada tanggal 01
Februari sampai dengan 04 Maret 2011.
5. Kegiatan Magang Kerja
Dalam pelaksanaan magang kerja peserta magang kerja
diwajibkankan memakai pakaian dengan rapi dan sopan, yaitu
dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Kegiatan
magang dilaksanakan pada hari Senin-Jumat mulai pukul
08.00 – 16.00, sedangkan untuk hari Sabtu digunakan untuk ke
perpustakaan. Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada 3
bagian, yaitu : bagian Extruder, bagian Circular Lum, dan bagian
Finishing. Kegiatan yang dilakukan setiap harinya adalah
melakukan kunjungan, observasi dan praktek ke setiap bagian
yang ada di PT. Hardo Solo Plast Surakarta.
6. Praktek di lapangan
Praktek di lapangan yaitu dengan melakukan perjalanan
di lokasi proses produksi karung plastik yang dibimbing oleh staf
dari perusahaan. Selama di lapangan, staf dari perusahaan
memberikan penjelasan-penjelasan tentang ruang-ruang proses
produksi, urutan proses produksi, peralatan proses produksi,
waktu tiap-tiap elemen proses produksi dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
7. Diskusi dalam ruangan
Diskusi dalam ruangan yaitu melakukan diskusi dengan
Kepala Personalia dan Staf pembimbing di suatu ruang rapat.
Selama melakukan diskusi dengan pihak perusahaan,
mahasiswa boleh bertanya tentang data-data yang akan
dibutuhkan mengenai kondisi perusahaan dan diskusi
pelaksanaan magang kerja selanjutnya akan digunakan dalam
menulis Tugas Akhir
.
C. Analisis dan Pembahasan Masalah
1. Analisis kerusakan Produk Karung
Pada umumnya setiap perusahaan(industri) mempunyai
fungsi pengendalian kualitas karena pengendalian kualitas
sangatlah penting untuk mempertahankan standar mutu dan
kualitas produk,selain itu untuk menekan jumlah produk rusak
yang dihasilkan sehingga dengan adanya pengendalian kualitas
perusahaan akan dapat meningkatkan laba dan menekan biaya
perusahaan.
Pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta tingkat kerusakan
yang terjadi sangat tinggi.Hal tersebut dapat menyebabkan
tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Oleh karena itu,Untuk mengetahui apakah kerusakan
produk akhir karung pada PT.Hardo Solo Plast Surakarta masih
dalam batas toleransi atau tidak dan dapat memenuhi kriteria
batas pengendalian kualitas atau tidak digunakan alat analisis
C- chart.
2. Analisis C-chart
Analisis control chart digunakan sebagai langkah awal
untuk menghitung tingkat kelayakan produk selama proses
produksi dengan mengetahui banyaknya kecacatan pada suatu
unit produk.
Sehingga dengan menggunakan metode tersebut akan
dapat diketahui apakah produk akhir masih dalam batas
pengendalian kualitas atau tidak .
Pada PT Hardo Solo Plast selama satu tahun (tahun
2010 ) memproduksi karung ukuran 56 x 110 cm (dopp)
sebanyak 1.000 ton karung. Berikut data yang diperoleh selama
pelaksanaan kegiatan magang :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel III.1 Data Jumlah Kerusakan Karung Ukuran 56 x 110 cm (doop)
Peride Januari – Desember 2010
No. Bulan Jumlah Kerusakan 1. Januari 4550 kg 2. February 4557 kg 3. Maret 4525 kg 4. April 4750 kg 5. Mei 4450 kg 6. Juni 4500 kg 7. Juli 4650 kg 8. Agustus 5250 kg 9. September 5555 kg
10. Oktober 4300 kg 11. November 4350 kg 12. Desember 2555 kg
JUMLAH 53992 kg Sumber : PT.Hardo Soloplast Surakarta
Dari data di atas dapat dilakukan penghitungan
dengan menggunakan metode C-chart dengan langkah –
langkah sebagai berikut :
a. Menentukan Rata- rata Kerusakan
åå
=nc
c
= 12
53992
= 4499,333
b. Menentukan Batas Pengendalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
1) Upper Control Limit (UCL)
UCL = c3c +
= 4499.33334499.333 +
= 4700.565
= 4701
2) Lower Control Limit
LCL = c3c -
= 4499.33334499.333 -
= 4298.102
= 4298
Gambar III.2
Data kerusakan Produk Akhir Karung Ukuran 56x110 cm(dopp) PT.HARDO SOLO PLAST Tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Gambar III.3
Bagan kendali c-chart produk akhir karung ukuran 56 x110 cm (dopp)
PT.HARDO SOLO PLAST SURAKARTA TAHUN 2010
Berdasarkan grafik di atas ,secara umum kurun waktu
satu tahun sebagian besar kerusakan masih berada di dalam
batas toleransi,akan tetapi terdapat beberapa bulan yang
jumlah kerusakannya berada diluar batas roleransi (out of
control). Dari data di atas,untuk UCL ( Upper Limit Conrol)
sebesar 4700.565,LCL ( Lower Limit Control ) dan rata-rata
kerusakan produk sebesar 4499.333. Jumlah kerusakan
yang terjadi diluar batas toleransi terjadi pada bulan april,
agustus, September.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
3. Analisis Diagram Pareto
Diagram pareto adalah grafik batang yang
menunjukan masalah berdasarkan urutan banyaknya
kejadian.Tujuan dari penggunaan diagram pareto adalah
untuk mencari permasalahan kualitas yang pada
umumnya sering terjadi,kemudian merangking
permasalahan yang ada.
Tabel III.2 Tabel Jenis Kerusakan Karung Ukuran 56 x 110 cm (dopp)
Periode Januari – Desember 2010 ( satuan dalam KG )
No. Bulan Jenis Kerusakan
Bergerigi Benang Pecah
Benang Berpilin Lubang Melipat Jumlah
1 Januari 935 968 795 836 1016 4550 2 Februari 1096 1001 901 899 660 4557 3 Maret 576 1345 890 858 856 4525 4 April 759 968 1289 860 874 4750 5 Mei 845 822 393 1580 816 4450 6 Juni 1250 963 880 882 525 4500 7 Juli 850 874 968 1289 759 4650 8 Agustus 1000 250 1750 755 1495 5250 9 September 750 2000 1500 750 555 5555 10 Oktober 1096 851 759 922 721 4300 11 November 822 745 1580 393 816 4350 12 Desember 55 500 107 972 921 2555
JUMLAH 10.034 11.287 11.812 10.996 10.014 53.992 Sumber : Data dari PT.Hardo Solo Plast
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
a. Menghitung Persentase jenis kerusakan
1) Bergerigi
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
= X100%5399210134
= 18,58 %
2) Benang Pecah
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
= X100%5399211287
= 20,90 %
3) Benang Berpilin
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
= X100%5399211812
= 21,87 %
4) Lubang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
= X100%5399210996
= 20,36%
5) Melipat
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
= X100%5399210014
=18,54 %
Tabel III.3
Presentase Jenis Kecacatan Karung Ukuran 56 x 110 cm (dopp)
Tahun 2010
Jenis Kecacatan Jumlah Kecacatan Kecacatan ( %) Benang Berpilin 11.812 21,87% Benang Pecah 11.287 20,90% Lubang 10.996 20,36% Bergerigi 10.034 18,58% Melipat 10.014 18,54% JUMLAH 53992 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui data mengenai
kecacatan karung ukuran 56 x 110 cm ( dopp) selama
setahun.Jenis kecacatan terbanyak adalah benang
berpilin sebesar 11.812 atau 21,87 %, sedangkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
jenias kecacatan terendah adalah melipat sebesar
10.014 atau 18,54 %.
b. Membuat Diagram Pareto
Gambar III.4
Diagram Pareto Jumlah Kerusakan Karung Produk Akhir Karung Ukuran 56 X 110 cm (dopp) Tahun 2010
Berdasarkan diagram pareto dapat diketahui jenis –jenis
kerusakan dan yang mengakibatkan karung menjadi rusak
antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
1) Benang Berpilin
adalah kerusakan yang berupa berpilinnya benang pada
karung yang disebabkan oleh tidak tepatnya dinner
benang.
2) Benang Pecah
adalah kerusakan yang berupa robeknya benang-benang
pada karung yang disebabkan oleh kualitas benang yang
tidak baik.
3) Lubang
adalah kerusakan yang berupa adanya lubang pada
karung yang disebabkan oleh putus nya pertautan antara
benang pakan dan benang lusi pada karung.
4) Bergerigi
adalah kerusakan yang berupa gerigi-gerigi pda
pinggiiran karung yang disebabkan karena jumlah
benang yang kurang
5) Melipat
adalah kerusakan yang berupa melipat nya ujung-ujung
karung Karen terlalu panasnya mesin potong automatic.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
4. Diagram sebab-akibat (Fishbone chart)
Diagram sebab akibat atau fishbone chart merupakan
alat untuk mengeidentifikasi masalah kualitas atau
mengetahui penyebabnya.Dari permasalahan produk akhir
karung ukuran 56x110 cm (dopp) diketahui terdapat empat
kategori yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan
produk karung yaitu Material,Machine,Method dan Man
Gambar : III.5
Diagram sebab-akibat (fishbone) Produk akhir karung ukuran 56x110
cm(dopp) Tahun 2010
Machine Material
Man Method
Kelalaian Karyawan
Kelelahan
Kurang Konsentrasi
Intruksi tidak tertulis sehingga karyawan lupa
Mesin Rusak
Perwatan mesin yang kurang rutin
Kualitas Bijuh Plastik Kurang Baik
Benang Berpilin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Keterangan:
a. Material (Bahan baku)
Bahan baku merupakan faktor utama dalam
menentukan kualitas karung yang dihasilkan. Apabila
bahan baku benang plastik yang digunakan kualitas nya
rendah atau kurang baik ,maka dapat menyebabkan
kecacatan produk akhir karung.Benang berpilin dan
benang pecah merupakan kecacatan pada karung yang
disebabkan oleh bahan baku yang kurang baik.
b. Machine (Mesin)
Mesin merupakan peralatan utama dalam proses
produksi.Pada saat terjadi gangguan yang serius pada
mesin,proses produksi harus dihentikan beberapa saat
untuk memperbaikinya.Bergerigi dan melipat merupakan
kecacatan yang disebabkan oleh faktor mesin.
c. Method (metode)
Selain dari faktor di atas, faktor yang tidak kalah
penting nya yaitu method.Apabila karyawan tidak
mendapatkan intruksi dengan benar dan menyeluruh
maka akan memberikan dampak yang tidak baik dalam
proses produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
d. Man (Manusia)
Manusia dalam hal ini karyawan merupakan faktor
yang sangat mendukung dalam proses produksi,apabila
karyawan ceroboh dalam bekerja,kurang konsentrasi dan
lalai maka dapat mempengaruhi hasil produksi.Maka dari
itu,perlu dilakukan pengawasan terhadap kinerja karya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengendalian
kualitas produk karung ukuran 56 x 110 cm (dopp) pada PT.Hardo
Solo Plast Surakarta dengan menggunakan metode c-chart,maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan bagan kendali C-chart,hasil perhitungan
diperoleh rata-rata kecacatan produk akhir sebesar 4499,33.
2. Dari hasil analisis dapat diketahui batas kendali atas (UCL) adalah
sebesar 4700,56 dan Batas kendali bawah (LCL) adalah sebesar
4298,10 . Dengan penghitungan analisis C-chart pada tahun 2010
dapat diketahui bahwa terjadi out of control pada bulan April,
Agustus, dan September .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
3. Diagram pareto dapat digunakan untuk mengetahui jenis kecacatan
berdasarkan urutan besarnya kecacatan hingga urutan terkecil
jumlah kecacatan.Tingkat kecacatan paling besar yaitu Benang
Berpilin sebesar 11.812 kg atau 21,87% dan kecacatan terkecil
yaitu Melipat sebesar 10.014 kg atau 18,54 %.
4. Berdasarkan analisis faktor-faktor kecacatan produk dengan
menggunakan fishbone chart,dapat diketahui penyebab kecacatan
terbesar karena machine (Mesin) dan man (Manusia).
Kondisi mesin yang rusak dan kurangnya konsentrasi dan kelalaian
karyawan mengakibatkan sering terjadinya kerusakan pada produk
akhir karung ukuran 56x110 cm(dopp).
B. Saran
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan peneliti
yang dikemukakan di atas,maka peneliti member saran yang
diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk
menentukan langkah lebih lanjut mengenai pengendalian
kualitas.Dengan masih adanya kerusakan produk karung ukuran 56x
110 cm (dopp) yang berada diluar batas kendali,maka penulis
memberikan saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut :
1. Pengendalian bahan baku dengan benar misalnya,perusahaan
melakukan pengecekan bahan baku sebelum melakukan proses
produksi,bahan baku yang berkualitas buruk sebaiknya tidak
digunakan.Pengecekan ini harus dilakukan oleh karyawan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
benar-benar menguasi kualitas dari bahan baku yang digunakan.
Sehingga dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan
oleh perusahaan,karena bahan baku merupakan proses awal yang
akan mempengaruhi proses selanjutnya
2. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan pemeliharaan
terhadap mesin-mesin produksi dengan melakukan pemeriksaan
secara rutin dan berkala agar proses produksi berjalan lancar dan
tidak terkendala oleh mesin yang tiba-tiba mengalami kerusakan
pada saat proses produksi.
3. Perusahaan sebaiknya melampirkan intruksi atau tata cara
pengoperasian mesin produksi yang disertai dengan penjelasan
secara lisan,sehingga diharapkan dengan adanya intruksi maka
pekerja dapat mengoperasikan mesin perusahaan dengan baik.
4. Perusahaan sebaiknya meningkatkan pengawasan kepada
karyawan agar kinerja lebih optimal,sehingga proes produksi dapat
berjalan dengan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Dorotea Wahyu, 2004. Pengendalian Kualitas Statistik.
Yogyakarta, Penerbit Andi
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi.
Jakarta: LPFE UI.
Handoko, T.Hani.2000. Dasar-dasar Mnajemen Produksi dan
Operasi. Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. 2007. Metodelogi Penelitian Bisnis. BPFE:
Yogyakarta.
Kuncoro, M. 2008. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.
Nasution, Arman Hakim. 2001. Perencanaan dan Pengendalian
Produksi. Edisi Pertama. Surabaya : Guna Widya.
2010. Perencanaan dan Pengendalian
Produksi. Surabaya : Guna Widya.
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen
Mutu Terpadu Abad 21. Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Reksohadiprojo, Sukanto dan indriyo Gitosudarmo. 2004.
Manajemen Produksi. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE UGM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Render, Barry dan Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen
Operasi. Jakarta : Salemba Empat.
Render, Barry dan Jay Heizer. 2005. Manajemen Operasi. Edisi
Ketujuh. (Terjemahan Dwi Anoegrahwati Setyoningsih dan
Indria Almahdi). Bandung : Salemba Empat.
Yamit, Yulian. 2004. Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Ekonisia