26
ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR BUDAYA BERBAHAN BATU ANDESIT Moh. Habibi Ari Swastikawati | Yudhi Atmaja HP | AL Widyo Poerwoko Seminar Pra Kajian, 13 – 15 Februari 2020 Yogyakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Konservasi Borobudur

ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK

KONSERVASI CAGAR BUDAYA

BERBAHAN BATU ANDESIT

Moh. Habibi

Ari Swastikawati | Yudhi Atmaja HP | AL Widyo

Poerwoko

Seminar Pra Kajian, 13 – 15 Februari

2020

Yogyakarta

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Kebudayaan

Balai Konservasi Borobudur

Page 2: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

OUTLINE

Latar Belakang

Tinjauan Pustaka

Metodologi

Penelitian

Page 3: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

LATAR BELAKANG

Page 4: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

LATAR

BELAKANG

Cagar budaya

adalah warisan

budaya bersifat

kebendaan berupa

benda, bangunan,

struktur, situs,

dan kawasan cagar

budaya di darat

dan atau di air

yang memiliki

nilai penting bagi

sejarah, ilmu

pengetahuan,

pendidikan, agama,

dan atau

kebudayaan

(UU CB No 11/2010)

Sebagian besar

cagar budaya

berada di alam

terbuka

sehingga

keberadaanya

sangat di

pengaruhi oleh

lingkungan

(Biotik &

Abiotik)

Menghindari

penggunaan

bahan kimia

A

L

E

L

O

P

A

T

I

?

Page 5: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Bagaimana efektivitas konservasi

cagar budaya batu dengan menggunakan

alelopati?

Mengetahui efektivitas ekstrak

alelopati untuk konservasi cagar

budaya batu

Konservasi cagar budaya batu dapat

dilakukan secara efektif dan aman

dengan penggunaan bahan-bahan

tradisional yang mudah didapatkan

RUMUSAN

MASALAH

TUJUAN

MANFAAT

Page 6: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

TINJAUAN PUSTAKA

Page 7: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

BATU

ANDESIT

Secara umum

terdiri dari

batuan padat,

pori, dan

antara

Bersifat keras,

massif, dan

tahan terhadap

hujan

Batuan

intermediate

yang terjadi

dari hasil

pendinginan

magma pada

permukaan bumi

ataupun

aktivitas

gunung api

Mengandung 52-

66% senyawa

silika (SiO2)

Mineral –

mineral penyusun

batu andesit

terdiri dari

plagioclase

feldspar dan

juga terdapat

mineral pyroxene

dan mineral

hornblende dalam

jumlah yang

kecil (Suparno,

2009)

IT’S ALL ABOUT

Page 8: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

BIODETERIORASI

Bio = Life

Deterioration = rusak (destruction),

pemburukan (impairment)

“Any undesirable change in the

properties of a material caused by

the vital activities of an organism”

(H.J. Hueck, 1965)

Page 9: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Biodeteriorasi batuan

dimulai dari

pembentukan lapisan

Biofilm

Perubahan warna

(staining) (Urzi et

al., 1992)

Extracelluler

Polymeric Substances

(Domieden et al.,

2000)

BIODETERIORASI

Page 10: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Crust

formation

Asidolisis +

Oksido-

reduksi

BIODETERIORASI

Page 11: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

GANGGANG (ALGA)

Autotrof

Endolitik dan epilitik

Alga epilitik lebih tahan terhadap

kondisi kering (Haubner et al., 2006)

Optimum 100%, kurang baik<93% untuk

skala laboratorium

Lebih menyukai permukaan porus

(Barberousse et al., 2006)

Undesirable staining (Gaylarde et

al., 2003)

Sumber karbon bagi Heterotrof

(Eckhardt, 1991)

Kembang susut lapisan biofilm alga

(Bock & Sand, 1993)

Asidifikasi (Welton et al., 2003)

KARAKTER

BIODETERIORASI

Page 12: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

FUNGI (JAMUR)

Heterotrof

1,5 juta jenis (Hawksworth, 2001)

Secondary colonies

Microcolonial Fungi (MCF) banyak

ditemukan pada CB batu (Fomina et al.,

2006)

MCF tahan terhadap panas, kekeringan,

dan radiasi UV (Gaad, 2007)

Cladosporium, Trichoderma, Penicillium

mampu merusak substrat batuan

(Peterson et al., 1998)

Staining dengan mengeluarkan pigmen

polifenolik (melanin & asam humat)

Menghasilkan Exopoly Saccharide

(EPS) Black crust

Asidolisis (oksalat, glukonat, asam

sitrat)

Penetrasi hifa

KARAKTER

BIODETERIORASI

Page 13: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Simbiosis antara jamur & alga

Biodeteriorasi secara mekanik dan

kimiawi

Kembang susut talus lichen, penempelan

rhizin, penetrasi hifa

Menghasilkan metabolit yang bersifat

asam dan chelating agent (De Los Rios &

Ascaso, 2005).

LICHEN

Page 14: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

LICHEN

Page 15: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

• Pengaruh langsung maupun tidak

langsung dari suatu

tumbuhan terhadap

lainnya, termasuk

mikroorganisme, baik

yang bersifat

positif, maupun yang

bersifat negative

(penghambatan)(Singh

et al., 2003)

• Mekanisme : eksudat, dekomposisi, senyawa

yang menguap,

pencucian (leaching) (Qasem & Foy, 2001)

A

L

E

L

O

P

A

T

I

• Senyawa metabolit sekunder pada semua

organ.

• Mempengaruhi penyerapan hara,

pembelahan sel,

fotosintesis,

respirasi, sintesis

protein, dan

aktivitas enzim

Page 16: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

ALELOPATI

Alelokimia

antar tumbuhan

berbeda-beda,

tergantung

kondisi

lingkungan.

Jenis & umur

jaringan juga

berpengaruh.

Page 17: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

METODOLOGI PENELITIAN

Page 18: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

METODOLOGI PENELITIAN

Esktraksi Alelopati

Skrining Fitokimia

Pengujian aktivitas antijamur

Uji Lapangan

Analisis Data

METODOLOGI PENELITIAN

Page 19: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Ekstraksi dengan Teknik Maserasi dengan pelarut air

Ekstraksi

Cyperus rotundus (Rumput teki)

Dikeringankan Ditumbuk

sampai halus

10 gr bubuk rumput teki +

200 ml air

Didiamkan selama 48 jam, sesekali diaduk

Larutan disaring dengan

Whatman no. 1

Page 20: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Ekstraksi dengan Teknik Maserasi dengan pelarut air

Ekstraksi

Chromolaena odorata (Kirinyuh)

Dibersihkan & dijemur

Ditumbuk sampai halus

0,5 gr bubuk rumput teki +

100 ml air

Didiamkan selama 24 jam, sesekali diaduk

Larutan disaring dengan

Whatman no. 1

Page 21: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Ekstraksi dengan Teknik Maserasi dengan pelarut air

Ekstraksi

Imperata cylindrica (Alang – alang)

Dibersihkan & dijemur

Ditumbuk sampai halus

600 gr bubuk rumput teki +

3000 ml air

Didiamkan selama 24 jam, sesekali diaduk

Larutan disaring dengan kain

saring

Page 22: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Skrining Fitokimia

• 1 gr sampel + Serbuk Mg, 0,2 mL HCl pekat, beberapa tetes amil alkohol

• (+) Warna merah cokelat Flavonoid

• 0,5 gr sampel + 10 mL air, kemudian dipanaskan1 ml aquades. Dikocok vertical 10 detik, dibiarkan 10 menit, ditambahkan 1 tetes HCl 1%

• (+) Busa tidak hilang

Saponin

• 1 gr sampel + 2 mL kloroform. Dicampur dan disaring. Ditambahkan anhidrat dan H2SO4 pekat sebanyak 2 tetes

• (+ steroid) biru/hijau; (+terpen) merah

Steroid & Triterpenoid

• 0,5 gr sampel + 20 mL air dididihkan. Kemudian disaring. Ditambahn beberapa tetes FeCl3

• (+) warna hijau kecoklatan atau biru kehitaman Tanin

Page 23: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Aktivitas Antijamur

Indeks antijamur= (1-Dt/Dc) x 100%

Keterangan:

Dt= diameter koloni jamur

perlakuan

Dc=diameter koloni jamur kontrol

Page 24: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

UJI LAPANGAN

Pengujian

lapangan

dilakukan

pada

permukaan

batu yang

ditumbuhi

lichen,

lumut, dan

algae

Pengujian

ekstrak

sampel

dilakukan

dengan 3

konsentrasi,

yaitu 50%,

70%, dan

100%

Metode

pengaplikasian

adalah dengan

cara

penyemprotan,

metode tersebut

dipilih untuk

memudahkan

dalam

penggunaannya

Pengamatan

dilakukan

setiap 24

jam selama

30 hari.

Pengamatan

dilakukan

secara

visual

Page 25: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

Pengujian antijamur dilakukan 5

kali pengulangan. ANALISIS DATA

Data yang telah diperoleh diolah

dengan menggunakan RAL (Rancangan

Acak Lengkap).

Pengaruh perlakuan terhadap respon

dilihat

Dari uji ANOVA menggunakan

program excel. Uji lanjutan

dengan menggunakan uji BNT

(Beda Nyata Terkecil).

Page 26: ZAT ALELOPATI TUMBUHAN UNTUK KONSERVASI CAGAR …kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/wp-content/... · 2020. 2. 14. · UJI LAPANGAN Pengujian lapangan dilakukan pada permukaan

TERIMA KASIH