Upload
yusnita-nur-fadhilah
View
26
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PKM M Di danai terkait Kusta
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
GENTRAS (GERAKAN ANTI DISKRIMINASI KUSTA DAN PEMBEKALAN
KREATIVITAS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS EKS
PENDERITA KUSTA DI NGANGET TUBAN JAWA TIMUR
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Yusnita Nur Fadhilah 101211131029 Angkatan 2012
Yeni Rahmah Husniyawati 101211131044 Angkatan 2012
Mariatul Fithriasari 101211133060 Angkatan 2012
Rina Tri Agustini 101211132034 Angkatan 2012
Fita Mega Kusuma 101311133080 Angkatan 2013
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
RINGKASAN.........................................................................................................vi
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT .................................................. 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................vii
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen ................................................. vii
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................... xv
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti .................................................... xvii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...................................................... xix
Lampiran 5. Pernyataan Kerjasama Mitra ............................................................. xx
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja .................................................... xxi
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 ANGGARAN DANA. ....................................................................... 9
TABEL 2 JADWAL KEGIATAN..................................................................... 9
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR DENAH LOKASI...........................................................xxi
v
RINGKASAN
GENTRAS (Gerakan Anti Diskriminasi Kusta dan Pembekalan
Kreativitas) merupakan kegiatan yang diadakan sebagai bentuk kepedulian
mahasiswa terhadap eks penderita kusta di daerah Nganget, Tuban yang tinggal di
UPT Rehabilitasi Sosial (Rehsos). Tuban adalah salah satu daerah endemis kusta
di Jawa Timur. Diskriminasi pada penderita kusta ataupun penderita eks kusta
ditemukan di daerah Nganget, Tuban. Para eks penderita kusta memilih untuk
tinggal di UPT Rehsos yang berada dibawah naungan dinas sosial propinsi Jawa
Timur. Jumlah penghuni menurut data terakhir, mencapai 175 KK keluarga, 85
KK diantaranya adalah penderita Kusta. Para eks penderita kusta ini tinggal diatas
lahan seluas 105.695 m2 milik Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Sebagian lagi
juga dapat tinggal di lahan milik Perhutani. Lahan dan hunian tersebut berada di
wilayah Desa Mulyorejo dan Desa Kedung Jambe. Komunitas Dusun Nganget
merupakan orang yang sehat (bukan eks penderita) yaitu orang yang tidak
menderita kusta tetapi menikah dengan penderita kusta dan penderita eks kusta
sendiri. Potensi yang dimiliki dusun Nganget, Tuban mayoritas ada pada
kekayaan alamnya. Banyak keindahan alam yang bisa dieksplor salah satunya
pemandian air panas yang dijadikan salah satu obyek wisata sehingga dapat
menjadi daya tarik. Selain itu, dusun ini juga dikelilingi oleh pepohononan hijau
yang menyejukkan.
GENTRAS adalah salah satu upaya untuk memanfaatkan hasil alam yang
ada. Tujuan GENTRAS ini adalah untuk meningkatkan produktivitas para eks
penderita kusta, baik produktivitas secara sosial dan ekonomi. Serangkaian
kegiatan GENTRAS adalah motivasi pada eks penderita kusta, pembuatan Boneka
Horta (Holtikultura, diadopsi dari Boneka serbuk kayu hasil karya mahasiswa
IPB) yang nantinya dapat dijual, pemilihan dan pelatihan Horas, serta Green
Walk. Aktivitas tersebut didalakukan dalam kurun waktu lima bulan sesuai jadwal
yang ditentukan. Metode yang digunakan dalam program ini mengacu pada
kerangka kerja PRECEDE–PROCEED (Green dan Keuter, 1991) sebagai
framework dalam pengembangan pendidikan kesehatan. Adapun pada
kenyataannya, pendekatan yang dilakukan meliputi observasi pendahuluan, kerja
sama dengan pihak terkait, pelaksanaan program, pendampingan dalam rangka
menjamin keberlanjutan program, serta mengevaluasi dampak. Diharapkan
dengan metode ini, program tersebut dapat optimal dalam aplikasi dan outputnya.
Sehingga, manfaat kegiatan yang diinginkan adalah mengubah stigma
negatif masyarakat menjadi lebih positif terhadap penyakit kusta, meningkatkan
produktivitas eks penderita kusta melalui kemandirian dalam ekonomi dan
kepercayaan diri, serta menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosial
masyarakat.
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indikator kesejahteraan suatu negara adalah salah satunya dapat dilihat
dari tingkat kesehatan warganya. Masalah kesehatan di Indonesia dewasa ini
semakin komplek. Semua golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan
ekonomi mulai tingkat atas sampai bawah dapat terserang berbagai penyakit.
Penyakit yang menyerang dapat dibedakan menjadi penyakit menular dan tidak
menular. Salah satu penyakit menular namun yang paling tidak menular adalah
kusta. Kusta merupakan suatu penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae dan mempengaruhi terutama syaraf, kulit dan mukosa
saluran pernafasan atas. Penderita kusta biasanya disertai kecacatan fisik.
Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2011 Indonesia
menduduki peringkat ketiga di dunia setelah India dan Brazil yang memiliki
penderita kusta terbanyak. Wilayah yang paling banyak memiliki penderita kusta
yakni di Madura dan pantai utara Pulau Jawa (Dzikrina dan Purnami, 2013).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Budi Rahayu MPH, endemi
penyakit kusta menyebar di Sumenep, Probolinggo, Jember, Pamekasan,
Bangkalan, Tuban, Lumajang, Pasuruan, Sampang, dan Situbondo (PPID Dinas
Kominfo Provinsi Jatim, 2012).
Kecacatan fisik yang dialami penderita kusta ini memang terlihat sangat
mengerikan misalnya jari yang tidak utuh, lesi kemerahan mirip seperti panu yang
banyak ditemukan ditubuh. Kecacatan tersebut mengurangi mobilitas dalam
Disamping mengalami gangguan kesehatan fisik berupa kecacatan akibat kusta,
para penderita juga mengemban beban psikis. Beban psikis ini karena adanya
anggapan atau stigma msayarakat luas bahwa penyakit kusta adalah penyakit
“kutukan”, dampak “guna-guna”, penyakit keturunan, akibat salah makan.
Akhirnya banyak orang yang akhirnya merasa takut saat melihat penderita kusta
dan takut tertular penyakit tersebut sehingga penderita kusta ini diasingkan baik
penderita kusta maupun eks penderita kusta.
1
Tuban adalah salah satu daerah endemis kusta di Jawa Timur.
Diskriminasi pada penderita kusta ataupun penderita eks kusta ditemukan di
daerah Nganget, Tuban. Para eks penderita kusta memilih untuk tinggal di UPT
Rehabiltasi Sosial (Rehsos) yang berada dibawah naungan dinas sosial Provinsi
Jawa Timur. UPT Rehsos ini terletak di dusun Nganget masuk Desa Kedung
Jambe, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. UPT Rehsos ini menyediakan
tempat tinggal dan para pederita kusta ini mendapatkan bantuan berupa sembako.
Penghuni UPT Rehsos ini kebanyakan adalah eks penderita kusta yang telah
berusia lanjut. Potensi yang dimiliki dusun Nganget, Tuban mayoritas ada pada
kekayaan alamnya. salah satu potensi wisata disana adalah pemandian air panas.
Hasil alam yang diantaranya dapat digunakan sebagia penunjang ekonomi adalah
kayu. Menurut salah satu surat kabar kayu di daerah ini adalah kayu terbaik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana cara untuk mengurangi diskriminasi terhadap eks penderita
kusta di UPT Rehsos Tuban?
1.2.2 Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menggali potensi eks penderita
kusta di sekitar UPT Rehsos?
1.2.3 Bagaimana cara memproduktifkan eks penderita kusta, baik secara
ekonomi maupun sosial di UPT Rehsos Tuban?
1.3 Tujuan
1.3.1 Menemukan cara dalam mengurangi diskriminasi terhadap eks penderita
kusta di UPT Rehsos Nganget, Tuban.
1.3.2 Mengadakan program GENTRAS sebagai upaya menggali potensi eks
penderita kusta di sekitar UPT Rehsos.
1.3.3 Masyarakat aktif dalam program GENTRAS dan mampu menghasilkan
karya yang dapat meningkatkan produktivitas.
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.4.1 Peningkatan pengetahuan semua pihak terutama penderita eks kusta di
UPT Rehsos Tuban.
1.4.2 Peningkatan produktivitas eks penderita kusta, melalui pembekalan
kreativitas untuk meningkatkan potensi yang ada.
1.4.3 Laporan hasil program dijadikan sebagai artikel ilmiah.
2
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Masyarakat sasaran yang dipilih dalam program ini adalah eks penderita
kusta di kawasan UPT Rehsos Nganget, Tuban, Jawa Timur. UPT Rehsos adalah
sebuah Lembaga yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa
Timur. UPT Rehsos lebih mengedepankan sistem untuk hidup bersama di dalam
lingkungan sosial seperti masyarakat pada umumnya. Begitu juga UPT Rehsos
eks penderita kusta yang berada di daerah Nganget, Tuban, Jawa Timur. UPT
Rehsos ini terletak di dusun Nganget masuk Desa Kedung Jambe, Kecamatan
Singgahan Kabupaten Tuban. Terletak di sebelah selatan 35 km dari Kota Tuban
dan disebelah utara yaitu 15 km dari kota Bojonegoro. Jumlah penghuni menurut
data terakhir, mencapai 175 KK keluarga, 85 KK diantaranya adalah penderita
Kusta. Para eks penderita kusta ini tinggal diatas lahan seluas 105.695 m2 milik
Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Sebagian lagi juga dapat tinggal di lahan milik
Perhutani. Lahan dan hunian tersebut berada di wilayah Desa Mulyorejo dan Desa
Kedung Jambe. Namun status kependudukan mereka masuk dalam Dusun
Nganget Desa Kedung Jambe-Kecamatan Singgahan. Letak perkampungan ini
berada di tengah hutan yang cukup gersang, namun saat ini sudah mulai di
reboisasasi.
Komunitas Dusun Nganget merupakan komunitas campuran artinya bahwa
yang menjadi warga dusun adalah orang yang sehat (bukan eks penderita) yaitu
orang yang tidak menderita kusta tetapi menikah dengan penderita kusta. Mereka
menempati Dusun Nganget baru sekitar tahun 1935 sebagai upaya pemerintah
kolonial Belanda menangani para penderita kusta. Berdasarkan wawancara yang
telah dilakukan, berikut beberapa karakteristik eks penderita kusta di Nganget
antara lain tidak akan mengajak berjabat tangan tamu yang datang, menjamu tamu
dengan makanan yang terbungkus seperti permen, makanan dan minuman
kemasan. Mobilitas sosial mereka hanya terbatas pada komunitasnya atau orang-
orang yang sudah dikenal, bila keluar komunitas atau belum dikenal ada rasa
minder dan kurang percaya diri. Selain itu, pola hubungan sosial mereka meliputi
ketetanggaan dan pertemanan, organisasi hanya di bidang keagamaan.
3
Mobilitas sosial komunitas Dusun Nganget sangat terbatas ini disebabkan
stigma yang diberikan masyarakat kepada eks penderita kusta sehingga komunitas
hanya berinteraksi di kelompoknya atau disekitar lingkungan yang sudah
mengenalnya. Masyarakat pada umumnya mempunyai anggapan yang keliru
terhadap eks penderita kusta seperti (1) merupakan penyakit kutukan Tuhan atau
pengaruh kekuatan ilmu gaib; (2) merupakan penyakit menular dan turunan maka
penderita harus diasingkan ditempat terpencil; (3) merasa ngeri dan jijik yang
amat sangat apabila bersinggungan dengan penderita.
Penghuni UPT Rehsos ini kebanyakan adalah eks penderita kusta yang telah
berusia lanjut. Menurut data terakhir dari Website Dinas Sosial Provinsi Jawa
Timur menyebutkan bahwa daya tampung Liponsos ini adalah 90 orang dengan
kriteria utama telah dinyatakan sembuh kusta dari dokter, biasanya di
rekomendasikan dari RS Sumber Glagah Mojokerto dan berasal dari keluarga
kurang mampu.
Sehingga harapannya masyarakat yang berkunjung di daerah tersebut juga
dapat menegenal atau menambah pengetahuanya tentang kusta. Tidak sekedar
melihat dari sisi negatif penderita eks kusta yang juga bertempat tinggal disana.
Mencoba membangun stigma positif masyarakat mengenai mereka. Sehingga
diharapkan dengan adanya program ini dapat mendekatkan penderita eks kusta
dengan masyarakat luar.
4
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam program ini mengacu pada kerangka kerja
PRECEDE–PROCEED (Green dan Keuter, 1991) sebagai framework dalam
pengembangan pendidikan kesehatan. Model PRECEDE-PROCEED
menyediakan struktur yang komprehensif untuk menilai kesehatan dan kualitas
hidup serta hal yang dibutuhkan untuk merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi program promosi kesehatan dan kesehatan masyarakat lainnya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. PRECEDE (predisposing, reinforcing,
and enabling constructs in educational diagnosis and evaluation) merupakan
serangkaian tahapan perencanaan, sedangkan PROCEED (policy, regulatory, and
organizational constructs in educational and environmental development) adalah
proses implementasi dan evaluasi program intervensi. Secara rinci digambarkan
dalam skema berikut. Apabila model PRECEDE-PROCEED ini direalisasikan ke
dalam program GENTRAS, maka akan diperoleh bagan sebagai berikut :
PRECEDE FRAMEWORK
Gambar 1. Skema PRECEDE-PROCEED (Green dan Keuter, 1991)
Adapun pada kenyataannya, pendekatan yang dilakukan meliputi observasi
pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi riil dari lokasi kemitraan, yaitu
5
penderita eks kusta di UPT Rehsos, Nganget Tuban. Kedua, kerja sama dengan
pihak terkait, ini dilakukan untuk mendukung kesuksesan jalannya program.
Kerjasama ini meliputi kerjasama dengan pihak terkait tempat pelaksanaan
program. Dengan menggunakan pendekatan psikis seperti ini diharapkan lebih
mampu menyukseskan pelaksanaan program di masyarakat.. Ketiga, pelaksanaan
program. Keempat, pendampingan dalam rangka menjamin keberlanjutan
program. Terakhir, melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui indikator keberhasilan pelaksanaan program.
3.1 PELAKSANAAN PROGRAM
Program ini meliputi berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan
produktivitas warga eks kusta di daerah Nganget, Tuban, Jawa Timur. Selain itu,
serangkain program tersebut juga mendukung adanya upaya anti diskriminasi
terhadap warga eks kusta di masyarakat. Serangkaian program tersebut bertujuan
untuk mengoptimalkan kemampuan warga eks kusta yang mungkin sudah tidak
bekerja agar tetap produktif, sarana bagi warga eks kusta dalam menumbuhkan
semangat dan kepercayaan diri, sekaligus pusat edukasi dan sosialisasi kusta di
Jawa Timur.
Paket program tersebut, melibatkan berbagai pihak untuk ikut berpartisipasi
mewujudkan tujuan program ini.
Rincian program ini meliputi:
3.1.1 Move On (Motivation for Go On)
Salah satu kegiatan awal Gentras adalah pemberian motivasi dan dukungan
moril terhadap eks penderita kusta di Nganget, sebagai salah satu upaya
menumbuhkan rasa percaya untuk dapat membuka diri pada masyarakat luar.
Program ini akan dikemas dalam bentuk talkshow interaktif dan SGD (Small
Group Discussion) bersama eks penderita kusta, sehingga penulis dapat
mengetahui aktivitas dan mendengar curahan hati para eks penderita kusta.
Harapannya, motivasi ini dapat membangkitkan semangat dan gairah hidup
mereka untuk tetap produktif dan tidak sekedar menerima bantuan dari
Pemerintah.
6
3.1.2 Active (Action and Productive) For Hortaku.
Program ini merupakan sebuah solusi yang kami berikan kepada para eks
penderita kusta yang mayoritas masih menganggur (bagi kalangan istri)
dengan memanfaatkan potensi yang ada di dusun Nganget tersebut. Telah
diketahui bahwasanya mayoritas mata pencaharian mereka yang bekerja
adalah pencari kayu dan pembuat kerajinan tangan dari bahan baku tersebut.
Namun karya mereka masih kurang laku dipasaran. Beberapa faktor yang
mungkin menjadi kendala adalah bentuk kerajinan yang mereka buat, dan
pemasaran yang belum menjangkau masyarakat luas. Sehingga kami
mengemas program Active (Action and Productive) For Hortaku dalam
bentuk pelatihan keterampilan pembuatan boneka tersebut. Bahan utama
pembuatan boneka ini adalah limbah serbuk kayu.
Harapannya setelah pelatihan keterampilan tersebut, masyarakat dapat terus
menggembangkan karya-karya yang dibuatnya serta lebih inovatif. Sehingga,
optimalisasi penggunaan bahan baku untuk kerajinan tangan dapat
memberikan hasil yang lebih optimal, yaitu laku dalam pemasaran dan
produk lebih mempunyai nilai daripada kerajinan tangan yang pernah dibuat
sebelumnya.
3.1.3 Launching Hortaku
Ini merupakan lanjutan dari program Acvtive for Hortaku. Setelah pelatihan
keterampilan untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Kami juga
membuatkan wadah atau sentra pemasaran dari produk hortaku dan kerajinan
tangan lainnya yang telah dibuat eks penderita kusta. Merujuk pada potensi
alam yang juga telah ada yaitu pemandian air panas (Nganget) Prataan
Parengan, Tuban yang cukup tersohor di kota dan sekitar daerah tersebut.
Sehingga kami berkeinginan untuk mendirikan rumah Hortaku and
Handicraft di kawasan pemandian air panas tersebut. Selain itu, kami juga
akan menjadi mitra bagi mereka (pihak ketiga) dalam memasarkan produk
mereka lewat pembuatan online shop yang akan kami kelola.
3.1.4 Pembentukan Horas (Hortaku Ambassador)
Program pembentukan Amhort dari produk Hortaku ini bertujuan untuk
menjadi duta dalam menjaga produksi dan keberlangsungan adanya program
7
tersebut. Amhort akan menjadi tonggak dalam mengedukasi masyarakat
tentang masalah kusta di Nganget Tuban. Pembentukan Amhort dimulai dari
proses penyelseksian pemuda pemudi usia 15-25 tahun. Hal yang diujikan
adalah seputar pengetahuan dan pembiasaan praktik hidup bersih dan sehat
yang diterapkan masing-masing individu. Penilaian dilakukan berdasarkan
pengukuran kemamapuan terbaik peserta. Selanjutnya individu yang terpilih
akan menjalani serangkaian kegiatan lanjutan sebagai upaya pelatihan kader.
3.1.5 Pelatihan Horas
Kegiatan yang diselenggarakan adalah bagaimana cara meningkatkan
kemampuan diri, diantaranya dalam public speaking, pemasaran produk yang
efektif, eksistensi diri dalam mempertahankan produk dalam persaingan.
3.1.6 Green Walk
Jalan sehat ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatan derajat kesehatan
eks penderita kusta dan sebagai sarana penyegaran pikiran. Jalan sehat
dimulai pada pagi hari dengan durasi sekitar 2 jam. Jalan sehat dilakukan di
sekitar lingkungan iponsos dan diikuti oleh eks penderita kusta dan pihak dari
liponsos serta masyarakat sekitar. Diakhir sesi jalan sehat ada pembagian
hadiah untuk peserta jalan sehat yaitu para eks penderita kusta. Hadiah
diberikan apabila peserta dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
8
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Bahan Penunjang Rp. 2.582.500
2 Bahan Habis Pakai Rp. 4.735.000
3 Perjalanan Rp. 2.576.000
4 Lain-lain Rp. 1.194.000
TOTAL Rp. 11.087.500
Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M
4.2 Jadwal Kegiatan
1.Tabel Jadwal Kegiatan
Waktu
Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
Move On
Active for Hortaku
Launching Hortaku
Pembentukkan Horas
Pelatihan Horas
Green Walk
Evaluasi
Tabel 4.2 Format Ringkasan Jadwal Kegiatan PKM-M
9
DAFTAR PUSTAKA
Dzikrina, Aliefa Maulidia dan Santi Wulan Purnami. 2013. “Pemodelan Angka
Prevalensi Kusta dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi di Jawa Timur
dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)” dalam
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS, Vol. 2, No.2, 2337-3520 (2301-
928X Print). Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS): Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
PPID Dinas Kominfo Provinsi Jatim. 2012. JATIM BERUPAYA MENEKAN
KUSTA. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa
Timur. (Diakses pada 6 Oktober 2013) <kominfo.jatimprov.go.id>.
Suwoyo; Siti Asiyah dan Intajul Fikriyah. 2010. “HUBUNGAN
PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI KEPALA KELUARGA
TERHADAP PENDERITA KUSTA” dalam Jurnal Penelitian Kesehatan
Suara Forikes, Vol.I No.3 Juli, ISSN: 2086-3098, Hal. 187-196.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang: Jurusan
Kebidanan.
UPT Rehabilitasi Sosial Eks Kusta Tuban. 2013. Dinas Sosial Jawa Timur.
(Diakses pada 6 Oktober 2013) <dinsos.jatimprov.go.id/profil-upt/79-
rehabilitasi-sosial-eks-kusta/764-upt-rehabilitasi-sosial-eks-kusta-
tuban.html>.
Wibowo, Cipto. 2005. Pemberdayaan Komunitas Eks Penderita Kusta Melalui
Penguatan Individu dan Kelompok Keluarga Binaan Sosial – Kelompok
Usaha Bersama (Studi Kasus di Dusun Nganget Desa Kedungjambe
Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur). Institut
Pertanian Bogor: Sekolah Pascasarjana.
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yusnita Nur Fadhilah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
4 NIM 101211131029
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tuban, 23 Mei 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085745911258
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SDN
Kanigaran 1
Probolinggo
SMPN 5
Probolinggo SMAN 1 Probolinggo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Juara III PIM Karsa
Cipta UA dengan
judul “Brainy Orano
sebagai Tempat
Sampah Otomatis
dengan Sensor
Pendeteksi”
Universitas Airlangga 2012
2 Juara II Cerdas Cermat
SMP se-Jawa Timur TVRI Surabaya 2008
3
Juara I Cerdas Cermat
Wawasan Kebangsaan
se-Kota Probolinggo
Walikota Probolinggo 2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Pengabdian kepada Masyarakat.
vii
ix
Lampiran Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mariatul Fithriasari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
4 NIM 101211133060
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 27 Maret 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085731543171
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SDI Tarbiyatul
Athfal
Surabaya
SMPN 1
Surabaya SMA 5 Surabaya
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
PKM Gagasan Tertulis
terdanai DIKTI 2013
dengan judul “Dalan
Ijo sebagai Fasilitas
Pedestrian yang
Memanjakan Warga
Kota Surabaya
DIKTI 2013
2
Juara I PKM Karsa
Cipta PIM UA 2012
dengan judul
“Prototipe Akrolein
Testiner (Prolein)
sebagai Instrumen Uji
Keberadaan Akrolein
pada Gorengan”
Universitas Airlangga 2012
3 Juara I Cerdas Cermat
RSC 2011 RSC 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
x
xiv
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Bahan Utama
2. Bahan Habis Pakai
3. Akomodasi
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Penggandaan proposal 1 15 Rp. 10.000
Penggandaan
kuisionar 1 150 Rp. 400
Penggandaan
undangan 1 90 Rp. 500
Kaos Stocking
1 90 Rp. 9.500
Ukuran 70cm x
70cm
Bibit rumput 1 1000 Rp 400 -
Lem UHU 1 8 Rp. 12.500 -
Karet gelang 1 950 Rp. 10 -
Benang wol 1 10 Rp. 3.500 Per gulungan
Kancing 1 120 Rp. 500 -
Mata Mainan 1 150 Rp. 800 -
Pita 1 20 Rp. 3.500 20 meter
Manik Bunga 1 90 Rp. 5.000 13.500 per 95 biji
Pot 1 90 Rp 3.000
Pupuk 1 7 Rp. 3.000 Per 1 kg
SUB TOTAL (RP) Rp.2.582.500
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Konsumsi peserta
(roti dan minum) 6 95 Rp. 6.500
Konsumsi pembicara 1 4 Rp. 20.000
Seminar Kit
2 95
Rp. 5.000
SUB TOTAL (RP) Rp.4.735.000
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Bensin mobil 8 1 Rp. 150.000 Pulang-Pergi
Sopir mobil 8 1 Rp. 100.000 Pulang-Pergi
Makanan sopir 8 1 Rp. 50.000 2 hari
Bojonegoro-Nganget 8 5 Rp 22.000 Pulang-pergi
SUB TOTAL (RP) Rp 2.576.000
xv
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Keterangan
Poster 1 10 Rp. 4.500
X banner 1 2 Rp. 44.000
Backdrop 1 1 Rp. 42. 000
Sewa LCD 6 1 Rp. 100.000
Souvenir Pembicara 1 4 Rp. 80.000
Dekorasi rumah
HORTA 1 1 Rp. 100.000
Cetak dokumentasi 1 40 Rp. 2.500
Hadiah jalan sehat 1 10 Rp. 10.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.194.000
Total (Keseluruhan) Rp.11.087.500
xvi
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Uraian Tugas
1.
Yusnita Nur
Fadhilah
101211131029
S1-
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
4 jam/
pertemuan
Ketua
Program
GENTRAS
(Mengelola
dan
bertanggung
jawab
terhadap
keseluruhan
program)
2.
Yeni Rahmah
Husniyawati
101211131044
S1-
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
4 jam/
pertemuan
Bendahara
Program
GENTRAS
(bertanggung
jawab atas
pengelolaan
dana yang
digunakan
dalam
program)
3.
Mariatul
Fithriasari
101211133060
S1-
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
4 jam/
pertemuan
Humas
Program
GENTRAS
(bertanggung
jawab dalam
kemitraan
dan
hubungan
masyarakat
setempat)
4.
Rina Tri
Agustini
101211132034
S1-
Keseshatan
Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
4 jam/
pertemuan
Sekretaris
Program
GENTRAS
(bertanggung
jawab atas
pengelolaan
keseluruhan
administrasi
program)
xvii
5
Fita Mega
Kusuma
S1-
Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan
Masyarakat
4 jam/
pertemuan
Koordinator
Lapangan
Program
GENTRAS
(bertanggung
jawab dan
meng-
koordinir
pelaksanaan
program)
xviii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
xix
Lampiran 5. Surat Kerja Sama
xx
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
xxi
Gambar Peta Lokasi Desa Nganget, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur.