31
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GENTRAS (GERAKAN ANTI DISKRIMINASI KUSTA DAN PEMBEKALAN KREATIVITAS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS EKS PENDERITA KUSTA DI NGANGET TUBAN JAWA TIMUR BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh: Yusnita Nur Fadhilah 101211131029 Angkatan 2012 Yeni Rahmah Husniyawati 101211131044 Angkatan 2012 Mariatul Fithriasari 101211133060 Angkatan 2012 Rina Tri Agustini 101211132034 Angkatan 2012 Fita Mega Kusuma 101311133080 Angkatan 2013 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013 i

Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKM M Di danai terkait Kusta

Citation preview

Page 1: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

GENTRAS (GERAKAN ANTI DISKRIMINASI KUSTA DAN PEMBEKALAN

KREATIVITAS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS EKS

PENDERITA KUSTA DI NGANGET TUBAN JAWA TIMUR

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

Yusnita Nur Fadhilah 101211131029 Angkatan 2012

Yeni Rahmah Husniyawati 101211131044 Angkatan 2012

Mariatul Fithriasari 101211133060 Angkatan 2012

Rina Tri Agustini 101211132034 Angkatan 2012

Fita Mega Kusuma 101311133080 Angkatan 2013

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

i

Page 2: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M
Page 3: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v

RINGKASAN.........................................................................................................vi

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.4 Luaran yang Diharapkan .................................................................................... 2

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT .................................................. 3

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 9

4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................9

4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................vii

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen ................................................. vii

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................... xv

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti .................................................... xvii

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...................................................... xix

Lampiran 5. Pernyataan Kerjasama Mitra ............................................................. xx

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja .................................................... xxi

iii

Page 4: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

DAFTAR TABEL

TABEL 1 ANGGARAN DANA. ....................................................................... 9

TABEL 2 JADWAL KEGIATAN..................................................................... 9

iv

Page 5: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR DENAH LOKASI...........................................................xxi

v

Page 6: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

RINGKASAN

GENTRAS (Gerakan Anti Diskriminasi Kusta dan Pembekalan

Kreativitas) merupakan kegiatan yang diadakan sebagai bentuk kepedulian

mahasiswa terhadap eks penderita kusta di daerah Nganget, Tuban yang tinggal di

UPT Rehabilitasi Sosial (Rehsos). Tuban adalah salah satu daerah endemis kusta

di Jawa Timur. Diskriminasi pada penderita kusta ataupun penderita eks kusta

ditemukan di daerah Nganget, Tuban. Para eks penderita kusta memilih untuk

tinggal di UPT Rehsos yang berada dibawah naungan dinas sosial propinsi Jawa

Timur. Jumlah penghuni menurut data terakhir, mencapai 175 KK keluarga, 85

KK diantaranya adalah penderita Kusta. Para eks penderita kusta ini tinggal diatas

lahan seluas 105.695 m2 milik Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Sebagian lagi

juga dapat tinggal di lahan milik Perhutani. Lahan dan hunian tersebut berada di

wilayah Desa Mulyorejo dan Desa Kedung Jambe. Komunitas Dusun Nganget

merupakan orang yang sehat (bukan eks penderita) yaitu orang yang tidak

menderita kusta tetapi menikah dengan penderita kusta dan penderita eks kusta

sendiri. Potensi yang dimiliki dusun Nganget, Tuban mayoritas ada pada

kekayaan alamnya. Banyak keindahan alam yang bisa dieksplor salah satunya

pemandian air panas yang dijadikan salah satu obyek wisata sehingga dapat

menjadi daya tarik. Selain itu, dusun ini juga dikelilingi oleh pepohononan hijau

yang menyejukkan.

GENTRAS adalah salah satu upaya untuk memanfaatkan hasil alam yang

ada. Tujuan GENTRAS ini adalah untuk meningkatkan produktivitas para eks

penderita kusta, baik produktivitas secara sosial dan ekonomi. Serangkaian

kegiatan GENTRAS adalah motivasi pada eks penderita kusta, pembuatan Boneka

Horta (Holtikultura, diadopsi dari Boneka serbuk kayu hasil karya mahasiswa

IPB) yang nantinya dapat dijual, pemilihan dan pelatihan Horas, serta Green

Walk. Aktivitas tersebut didalakukan dalam kurun waktu lima bulan sesuai jadwal

yang ditentukan. Metode yang digunakan dalam program ini mengacu pada

kerangka kerja PRECEDE–PROCEED (Green dan Keuter, 1991) sebagai

framework dalam pengembangan pendidikan kesehatan. Adapun pada

kenyataannya, pendekatan yang dilakukan meliputi observasi pendahuluan, kerja

sama dengan pihak terkait, pelaksanaan program, pendampingan dalam rangka

menjamin keberlanjutan program, serta mengevaluasi dampak. Diharapkan

dengan metode ini, program tersebut dapat optimal dalam aplikasi dan outputnya.

Sehingga, manfaat kegiatan yang diinginkan adalah mengubah stigma

negatif masyarakat menjadi lebih positif terhadap penyakit kusta, meningkatkan

produktivitas eks penderita kusta melalui kemandirian dalam ekonomi dan

kepercayaan diri, serta menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosial

masyarakat.

vi

Page 7: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indikator kesejahteraan suatu negara adalah salah satunya dapat dilihat

dari tingkat kesehatan warganya. Masalah kesehatan di Indonesia dewasa ini

semakin komplek. Semua golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan

ekonomi mulai tingkat atas sampai bawah dapat terserang berbagai penyakit.

Penyakit yang menyerang dapat dibedakan menjadi penyakit menular dan tidak

menular. Salah satu penyakit menular namun yang paling tidak menular adalah

kusta. Kusta merupakan suatu penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh

Mycobacterium leprae dan mempengaruhi terutama syaraf, kulit dan mukosa

saluran pernafasan atas. Penderita kusta biasanya disertai kecacatan fisik.

Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2011 Indonesia

menduduki peringkat ketiga di dunia setelah India dan Brazil yang memiliki

penderita kusta terbanyak. Wilayah yang paling banyak memiliki penderita kusta

yakni di Madura dan pantai utara Pulau Jawa (Dzikrina dan Purnami, 2013).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Budi Rahayu MPH, endemi

penyakit kusta menyebar di Sumenep, Probolinggo, Jember, Pamekasan,

Bangkalan, Tuban, Lumajang, Pasuruan, Sampang, dan Situbondo (PPID Dinas

Kominfo Provinsi Jatim, 2012).

Kecacatan fisik yang dialami penderita kusta ini memang terlihat sangat

mengerikan misalnya jari yang tidak utuh, lesi kemerahan mirip seperti panu yang

banyak ditemukan ditubuh. Kecacatan tersebut mengurangi mobilitas dalam

Disamping mengalami gangguan kesehatan fisik berupa kecacatan akibat kusta,

para penderita juga mengemban beban psikis. Beban psikis ini karena adanya

anggapan atau stigma msayarakat luas bahwa penyakit kusta adalah penyakit

“kutukan”, dampak “guna-guna”, penyakit keturunan, akibat salah makan.

Akhirnya banyak orang yang akhirnya merasa takut saat melihat penderita kusta

dan takut tertular penyakit tersebut sehingga penderita kusta ini diasingkan baik

penderita kusta maupun eks penderita kusta.

1

Page 8: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Tuban adalah salah satu daerah endemis kusta di Jawa Timur.

Diskriminasi pada penderita kusta ataupun penderita eks kusta ditemukan di

daerah Nganget, Tuban. Para eks penderita kusta memilih untuk tinggal di UPT

Rehabiltasi Sosial (Rehsos) yang berada dibawah naungan dinas sosial Provinsi

Jawa Timur. UPT Rehsos ini terletak di dusun Nganget masuk Desa Kedung

Jambe, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. UPT Rehsos ini menyediakan

tempat tinggal dan para pederita kusta ini mendapatkan bantuan berupa sembako.

Penghuni UPT Rehsos ini kebanyakan adalah eks penderita kusta yang telah

berusia lanjut. Potensi yang dimiliki dusun Nganget, Tuban mayoritas ada pada

kekayaan alamnya. salah satu potensi wisata disana adalah pemandian air panas.

Hasil alam yang diantaranya dapat digunakan sebagia penunjang ekonomi adalah

kayu. Menurut salah satu surat kabar kayu di daerah ini adalah kayu terbaik.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana cara untuk mengurangi diskriminasi terhadap eks penderita

kusta di UPT Rehsos Tuban?

1.2.2 Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menggali potensi eks penderita

kusta di sekitar UPT Rehsos?

1.2.3 Bagaimana cara memproduktifkan eks penderita kusta, baik secara

ekonomi maupun sosial di UPT Rehsos Tuban?

1.3 Tujuan

1.3.1 Menemukan cara dalam mengurangi diskriminasi terhadap eks penderita

kusta di UPT Rehsos Nganget, Tuban.

1.3.2 Mengadakan program GENTRAS sebagai upaya menggali potensi eks

penderita kusta di sekitar UPT Rehsos.

1.3.3 Masyarakat aktif dalam program GENTRAS dan mampu menghasilkan

karya yang dapat meningkatkan produktivitas.

1.4 Luaran yang Diharapkan

1.4.1 Peningkatan pengetahuan semua pihak terutama penderita eks kusta di

UPT Rehsos Tuban.

1.4.2 Peningkatan produktivitas eks penderita kusta, melalui pembekalan

kreativitas untuk meningkatkan potensi yang ada.

1.4.3 Laporan hasil program dijadikan sebagai artikel ilmiah.

2

Page 9: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

BAB 2

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

Masyarakat sasaran yang dipilih dalam program ini adalah eks penderita

kusta di kawasan UPT Rehsos Nganget, Tuban, Jawa Timur. UPT Rehsos adalah

sebuah Lembaga yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa

Timur. UPT Rehsos lebih mengedepankan sistem untuk hidup bersama di dalam

lingkungan sosial seperti masyarakat pada umumnya. Begitu juga UPT Rehsos

eks penderita kusta yang berada di daerah Nganget, Tuban, Jawa Timur. UPT

Rehsos ini terletak di dusun Nganget masuk Desa Kedung Jambe, Kecamatan

Singgahan Kabupaten Tuban. Terletak di sebelah selatan 35 km dari Kota Tuban

dan disebelah utara yaitu 15 km dari kota Bojonegoro. Jumlah penghuni menurut

data terakhir, mencapai 175 KK keluarga, 85 KK diantaranya adalah penderita

Kusta. Para eks penderita kusta ini tinggal diatas lahan seluas 105.695 m2 milik

Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Sebagian lagi juga dapat tinggal di lahan milik

Perhutani. Lahan dan hunian tersebut berada di wilayah Desa Mulyorejo dan Desa

Kedung Jambe. Namun status kependudukan mereka masuk dalam Dusun

Nganget Desa Kedung Jambe-Kecamatan Singgahan. Letak perkampungan ini

berada di tengah hutan yang cukup gersang, namun saat ini sudah mulai di

reboisasasi.

Komunitas Dusun Nganget merupakan komunitas campuran artinya bahwa

yang menjadi warga dusun adalah orang yang sehat (bukan eks penderita) yaitu

orang yang tidak menderita kusta tetapi menikah dengan penderita kusta. Mereka

menempati Dusun Nganget baru sekitar tahun 1935 sebagai upaya pemerintah

kolonial Belanda menangani para penderita kusta. Berdasarkan wawancara yang

telah dilakukan, berikut beberapa karakteristik eks penderita kusta di Nganget

antara lain tidak akan mengajak berjabat tangan tamu yang datang, menjamu tamu

dengan makanan yang terbungkus seperti permen, makanan dan minuman

kemasan. Mobilitas sosial mereka hanya terbatas pada komunitasnya atau orang-

orang yang sudah dikenal, bila keluar komunitas atau belum dikenal ada rasa

minder dan kurang percaya diri. Selain itu, pola hubungan sosial mereka meliputi

ketetanggaan dan pertemanan, organisasi hanya di bidang keagamaan.

3

Page 10: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Mobilitas sosial komunitas Dusun Nganget sangat terbatas ini disebabkan

stigma yang diberikan masyarakat kepada eks penderita kusta sehingga komunitas

hanya berinteraksi di kelompoknya atau disekitar lingkungan yang sudah

mengenalnya. Masyarakat pada umumnya mempunyai anggapan yang keliru

terhadap eks penderita kusta seperti (1) merupakan penyakit kutukan Tuhan atau

pengaruh kekuatan ilmu gaib; (2) merupakan penyakit menular dan turunan maka

penderita harus diasingkan ditempat terpencil; (3) merasa ngeri dan jijik yang

amat sangat apabila bersinggungan dengan penderita.

Penghuni UPT Rehsos ini kebanyakan adalah eks penderita kusta yang telah

berusia lanjut. Menurut data terakhir dari Website Dinas Sosial Provinsi Jawa

Timur menyebutkan bahwa daya tampung Liponsos ini adalah 90 orang dengan

kriteria utama telah dinyatakan sembuh kusta dari dokter, biasanya di

rekomendasikan dari RS Sumber Glagah Mojokerto dan berasal dari keluarga

kurang mampu.

Sehingga harapannya masyarakat yang berkunjung di daerah tersebut juga

dapat menegenal atau menambah pengetahuanya tentang kusta. Tidak sekedar

melihat dari sisi negatif penderita eks kusta yang juga bertempat tinggal disana.

Mencoba membangun stigma positif masyarakat mengenai mereka. Sehingga

diharapkan dengan adanya program ini dapat mendekatkan penderita eks kusta

dengan masyarakat luar.

4

Page 11: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam program ini mengacu pada kerangka kerja

PRECEDE–PROCEED (Green dan Keuter, 1991) sebagai framework dalam

pengembangan pendidikan kesehatan. Model PRECEDE-PROCEED

menyediakan struktur yang komprehensif untuk menilai kesehatan dan kualitas

hidup serta hal yang dibutuhkan untuk merancang, melaksanakan, dan

mengevaluasi program promosi kesehatan dan kesehatan masyarakat lainnya

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. PRECEDE (predisposing, reinforcing,

and enabling constructs in educational diagnosis and evaluation) merupakan

serangkaian tahapan perencanaan, sedangkan PROCEED (policy, regulatory, and

organizational constructs in educational and environmental development) adalah

proses implementasi dan evaluasi program intervensi. Secara rinci digambarkan

dalam skema berikut. Apabila model PRECEDE-PROCEED ini direalisasikan ke

dalam program GENTRAS, maka akan diperoleh bagan sebagai berikut :

PRECEDE FRAMEWORK

Gambar 1. Skema PRECEDE-PROCEED (Green dan Keuter, 1991)

Adapun pada kenyataannya, pendekatan yang dilakukan meliputi observasi

pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi riil dari lokasi kemitraan, yaitu

5

Page 12: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

penderita eks kusta di UPT Rehsos, Nganget Tuban. Kedua, kerja sama dengan

pihak terkait, ini dilakukan untuk mendukung kesuksesan jalannya program.

Kerjasama ini meliputi kerjasama dengan pihak terkait tempat pelaksanaan

program. Dengan menggunakan pendekatan psikis seperti ini diharapkan lebih

mampu menyukseskan pelaksanaan program di masyarakat.. Ketiga, pelaksanaan

program. Keempat, pendampingan dalam rangka menjamin keberlanjutan

program. Terakhir, melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk

mengetahui indikator keberhasilan pelaksanaan program.

3.1 PELAKSANAAN PROGRAM

Program ini meliputi berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan

produktivitas warga eks kusta di daerah Nganget, Tuban, Jawa Timur. Selain itu,

serangkain program tersebut juga mendukung adanya upaya anti diskriminasi

terhadap warga eks kusta di masyarakat. Serangkaian program tersebut bertujuan

untuk mengoptimalkan kemampuan warga eks kusta yang mungkin sudah tidak

bekerja agar tetap produktif, sarana bagi warga eks kusta dalam menumbuhkan

semangat dan kepercayaan diri, sekaligus pusat edukasi dan sosialisasi kusta di

Jawa Timur.

Paket program tersebut, melibatkan berbagai pihak untuk ikut berpartisipasi

mewujudkan tujuan program ini.

Rincian program ini meliputi:

3.1.1 Move On (Motivation for Go On)

Salah satu kegiatan awal Gentras adalah pemberian motivasi dan dukungan

moril terhadap eks penderita kusta di Nganget, sebagai salah satu upaya

menumbuhkan rasa percaya untuk dapat membuka diri pada masyarakat luar.

Program ini akan dikemas dalam bentuk talkshow interaktif dan SGD (Small

Group Discussion) bersama eks penderita kusta, sehingga penulis dapat

mengetahui aktivitas dan mendengar curahan hati para eks penderita kusta.

Harapannya, motivasi ini dapat membangkitkan semangat dan gairah hidup

mereka untuk tetap produktif dan tidak sekedar menerima bantuan dari

Pemerintah.

6

Page 13: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

3.1.2 Active (Action and Productive) For Hortaku.

Program ini merupakan sebuah solusi yang kami berikan kepada para eks

penderita kusta yang mayoritas masih menganggur (bagi kalangan istri)

dengan memanfaatkan potensi yang ada di dusun Nganget tersebut. Telah

diketahui bahwasanya mayoritas mata pencaharian mereka yang bekerja

adalah pencari kayu dan pembuat kerajinan tangan dari bahan baku tersebut.

Namun karya mereka masih kurang laku dipasaran. Beberapa faktor yang

mungkin menjadi kendala adalah bentuk kerajinan yang mereka buat, dan

pemasaran yang belum menjangkau masyarakat luas. Sehingga kami

mengemas program Active (Action and Productive) For Hortaku dalam

bentuk pelatihan keterampilan pembuatan boneka tersebut. Bahan utama

pembuatan boneka ini adalah limbah serbuk kayu.

Harapannya setelah pelatihan keterampilan tersebut, masyarakat dapat terus

menggembangkan karya-karya yang dibuatnya serta lebih inovatif. Sehingga,

optimalisasi penggunaan bahan baku untuk kerajinan tangan dapat

memberikan hasil yang lebih optimal, yaitu laku dalam pemasaran dan

produk lebih mempunyai nilai daripada kerajinan tangan yang pernah dibuat

sebelumnya.

3.1.3 Launching Hortaku

Ini merupakan lanjutan dari program Acvtive for Hortaku. Setelah pelatihan

keterampilan untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Kami juga

membuatkan wadah atau sentra pemasaran dari produk hortaku dan kerajinan

tangan lainnya yang telah dibuat eks penderita kusta. Merujuk pada potensi

alam yang juga telah ada yaitu pemandian air panas (Nganget) Prataan

Parengan, Tuban yang cukup tersohor di kota dan sekitar daerah tersebut.

Sehingga kami berkeinginan untuk mendirikan rumah Hortaku and

Handicraft di kawasan pemandian air panas tersebut. Selain itu, kami juga

akan menjadi mitra bagi mereka (pihak ketiga) dalam memasarkan produk

mereka lewat pembuatan online shop yang akan kami kelola.

3.1.4 Pembentukan Horas (Hortaku Ambassador)

Program pembentukan Amhort dari produk Hortaku ini bertujuan untuk

menjadi duta dalam menjaga produksi dan keberlangsungan adanya program

7

Page 14: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

tersebut. Amhort akan menjadi tonggak dalam mengedukasi masyarakat

tentang masalah kusta di Nganget Tuban. Pembentukan Amhort dimulai dari

proses penyelseksian pemuda pemudi usia 15-25 tahun. Hal yang diujikan

adalah seputar pengetahuan dan pembiasaan praktik hidup bersih dan sehat

yang diterapkan masing-masing individu. Penilaian dilakukan berdasarkan

pengukuran kemamapuan terbaik peserta. Selanjutnya individu yang terpilih

akan menjalani serangkaian kegiatan lanjutan sebagai upaya pelatihan kader.

3.1.5 Pelatihan Horas

Kegiatan yang diselenggarakan adalah bagaimana cara meningkatkan

kemampuan diri, diantaranya dalam public speaking, pemasaran produk yang

efektif, eksistensi diri dalam mempertahankan produk dalam persaingan.

3.1.6 Green Walk

Jalan sehat ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatan derajat kesehatan

eks penderita kusta dan sebagai sarana penyegaran pikiran. Jalan sehat

dimulai pada pagi hari dengan durasi sekitar 2 jam. Jalan sehat dilakukan di

sekitar lingkungan iponsos dan diikuti oleh eks penderita kusta dan pihak dari

liponsos serta masyarakat sekitar. Diakhir sesi jalan sehat ada pembagian

hadiah untuk peserta jalan sehat yaitu para eks penderita kusta. Hadiah

diberikan apabila peserta dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

8

Page 15: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1. Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format

No Jenis Pengeluaran Biaya

1 Bahan Penunjang Rp. 2.582.500

2 Bahan Habis Pakai Rp. 4.735.000

3 Perjalanan Rp. 2.576.000

4 Lain-lain Rp. 1.194.000

TOTAL Rp. 11.087.500

Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

4.2 Jadwal Kegiatan

1.Tabel Jadwal Kegiatan

Waktu

Kegiatan

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observasi

Move On

Active for Hortaku

Launching Hortaku

Pembentukkan Horas

Pelatihan Horas

Green Walk

Evaluasi

Tabel 4.2 Format Ringkasan Jadwal Kegiatan PKM-M

9

Page 16: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

DAFTAR PUSTAKA

Dzikrina, Aliefa Maulidia dan Santi Wulan Purnami. 2013. “Pemodelan Angka

Prevalensi Kusta dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi di Jawa Timur

dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR)” dalam

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS, Vol. 2, No.2, 2337-3520 (2301-

928X Print). Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS): Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

PPID Dinas Kominfo Provinsi Jatim. 2012. JATIM BERUPAYA MENEKAN

KUSTA. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa

Timur. (Diakses pada 6 Oktober 2013) <kominfo.jatimprov.go.id>.

Suwoyo; Siti Asiyah dan Intajul Fikriyah. 2010. “HUBUNGAN

PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI KEPALA KELUARGA

TERHADAP PENDERITA KUSTA” dalam Jurnal Penelitian Kesehatan

Suara Forikes, Vol.I No.3 Juli, ISSN: 2086-3098, Hal. 187-196.

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang: Jurusan

Kebidanan.

UPT Rehabilitasi Sosial Eks Kusta Tuban. 2013. Dinas Sosial Jawa Timur.

(Diakses pada 6 Oktober 2013) <dinsos.jatimprov.go.id/profil-upt/79-

rehabilitasi-sosial-eks-kusta/764-upt-rehabilitasi-sosial-eks-kusta-

tuban.html>.

Wibowo, Cipto. 2005. Pemberdayaan Komunitas Eks Penderita Kusta Melalui

Penguatan Individu dan Kelompok Keluarga Binaan Sosial – Kelompok

Usaha Bersama (Studi Kasus di Dusun Nganget Desa Kedungjambe

Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur). Institut

Pertanian Bogor: Sekolah Pascasarjana.

10

Page 17: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Yusnita Nur Fadhilah

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

4 NIM 101211131029

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tuban, 23 Mei 1994

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085745911258

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi

SDN

Kanigaran 1

Probolinggo

SMPN 5

Probolinggo SMAN 1 Probolinggo

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

Juara III PIM Karsa

Cipta UA dengan

judul “Brainy Orano

sebagai Tempat

Sampah Otomatis

dengan Sensor

Pendeteksi”

Universitas Airlangga 2012

2 Juara II Cerdas Cermat

SMP se-Jawa Timur TVRI Surabaya 2008

3

Juara I Cerdas Cermat

Wawasan Kebangsaan

se-Kota Probolinggo

Walikota Probolinggo 2007

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Pengabdian kepada Masyarakat.

vii

Page 18: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M
Page 19: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

ix

Page 20: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Lampiran Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Mariatul Fithriasari

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat

4 NIM 101211133060

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 27 Maret 1993

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085731543171

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi

SDI Tarbiyatul

Athfal

Surabaya

SMPN 1

Surabaya SMA 5 Surabaya

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

PKM Gagasan Tertulis

terdanai DIKTI 2013

dengan judul “Dalan

Ijo sebagai Fasilitas

Pedestrian yang

Memanjakan Warga

Kota Surabaya

DIKTI 2013

2

Juara I PKM Karsa

Cipta PIM UA 2012

dengan judul

“Prototipe Akrolein

Testiner (Prolein)

sebagai Instrumen Uji

Keberadaan Akrolein

pada Gorengan”

Universitas Airlangga 2012

3 Juara I Cerdas Cermat

RSC 2011 RSC 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

x

Page 21: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M
Page 22: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M
Page 23: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M
Page 24: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

xiv

Page 25: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Bahan Utama

2. Bahan Habis Pakai

3. Akomodasi

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Keterangan

Penggandaan proposal 1 15 Rp. 10.000

Penggandaan

kuisionar 1 150 Rp. 400

Penggandaan

undangan 1 90 Rp. 500

Kaos Stocking

1 90 Rp. 9.500

Ukuran 70cm x

70cm

Bibit rumput 1 1000 Rp 400 -

Lem UHU 1 8 Rp. 12.500 -

Karet gelang 1 950 Rp. 10 -

Benang wol 1 10 Rp. 3.500 Per gulungan

Kancing 1 120 Rp. 500 -

Mata Mainan 1 150 Rp. 800 -

Pita 1 20 Rp. 3.500 20 meter

Manik Bunga 1 90 Rp. 5.000 13.500 per 95 biji

Pot 1 90 Rp 3.000

Pupuk 1 7 Rp. 3.000 Per 1 kg

SUB TOTAL (RP) Rp.2.582.500

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Keterangan

Konsumsi peserta

(roti dan minum) 6 95 Rp. 6.500

Konsumsi pembicara 1 4 Rp. 20.000

Seminar Kit

2 95

Rp. 5.000

SUB TOTAL (RP) Rp.4.735.000

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Keterangan

Bensin mobil 8 1 Rp. 150.000 Pulang-Pergi

Sopir mobil 8 1 Rp. 100.000 Pulang-Pergi

Makanan sopir 8 1 Rp. 50.000 2 hari

Bojonegoro-Nganget 8 5 Rp 22.000 Pulang-pergi

SUB TOTAL (RP) Rp 2.576.000

xv

Page 26: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Keterangan

Poster 1 10 Rp. 4.500

X banner 1 2 Rp. 44.000

Backdrop 1 1 Rp. 42. 000

Sewa LCD 6 1 Rp. 100.000

Souvenir Pembicara 1 4 Rp. 80.000

Dekorasi rumah

HORTA 1 1 Rp. 100.000

Cetak dokumentasi 1 40 Rp. 2.500

Hadiah jalan sehat 1 10 Rp. 10.000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.194.000

Total (Keseluruhan) Rp.11.087.500

xvi

Page 27: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama / NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/

minggu)

Uraian Tugas

1.

Yusnita Nur

Fadhilah

101211131029

S1-

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan

Masyarakat

4 jam/

pertemuan

Ketua

Program

GENTRAS

(Mengelola

dan

bertanggung

jawab

terhadap

keseluruhan

program)

2.

Yeni Rahmah

Husniyawati

101211131044

S1-

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan

Masyarakat

4 jam/

pertemuan

Bendahara

Program

GENTRAS

(bertanggung

jawab atas

pengelolaan

dana yang

digunakan

dalam

program)

3.

Mariatul

Fithriasari

101211133060

S1-

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan

Masyarakat

4 jam/

pertemuan

Humas

Program

GENTRAS

(bertanggung

jawab dalam

kemitraan

dan

hubungan

masyarakat

setempat)

4.

Rina Tri

Agustini

101211132034

S1-

Keseshatan

Masyarakat

Kesehatan

Masyarakat

4 jam/

pertemuan

Sekretaris

Program

GENTRAS

(bertanggung

jawab atas

pengelolaan

keseluruhan

administrasi

program)

xvii

Page 28: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

5

Fita Mega

Kusuma

S1-

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan

Masyarakat

4 jam/

pertemuan

Koordinator

Lapangan

Program

GENTRAS

(bertanggung

jawab dan

meng-

koordinir

pelaksanaan

program)

xviii

Page 29: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

xix

Page 30: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Lampiran 5. Surat Kerja Sama

xx

Page 31: Yusnita Nur Fadhilah_Universitas Airlangga_PKM M

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

xxi

Gambar Peta Lokasi Desa Nganget, Kecamatan Singgahan, Tuban, Jawa Timur.