138
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) KONFIGURASI, PERENCANAAN DAN SETTING ROUTER BOARD MIKROTIK PADA JARINGAN LOKAL DI KANTOR ACCESS WITEL MADIUN (JATIMBAR) Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Pada Sekolah Menengah Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru

Yuongky Puokokdoskdtra Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

osdkfoskfodf

Citation preview

LAPORAN

PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

KONFIGURASI, PERENCANAAN DAN SETTING ROUTER BOARD MIKROTIK PADA JARINGAN LOKAL

DI KANTOR ACCESS WITEL MADIUN (JATIMBAR)

Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Pada Sekolah Menengah Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru

Disusun Oleh:

YUONGKY PUTRA

NIS : 111805

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TELEKOMUNIKASI

SMK TELKOM SANDHY PUTRA BANJARBARU

TAHUN 2013

LAPORAN

PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

KONFIGURASI, PERENCANAAN DAN SETTING ROUTER BOARD MIKROTIK PADA JARINGAN LOKAL

DI KANTOR ACCESS WITEL MADIUN (JATIMBAR)

Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Pada Sekolah Menengah Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru

Disusun Oleh:

YUONGKY PUTRA

NIS : 111805

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TELEKOMUNIKASI

SMK TELKOM SANDHY PUTRA BANJARBARU

TAHUN 2013

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya jualah saya dapat menyelesaikan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) hingga pada akhirnya tersusunlah laporan ini sebagai pelengkap persyaratan kelulusan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.

Laporan ini disusun atas sebagian ilmu yang saya dapat dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Kantor Access WITEL Madiun (JATIMBAR) selama lebih 3 bulan yang menjadi pengalaman baru bagi saya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan selain dari SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman, keterampilan dan skill dalam pelaksanaan praktek kerja di lapangan dan merupakan sarana yang tepat untuk menganalisa dan membandingkan perbedaan antara teori yang didapatkan selama di SMK Telekomunikasi Sandhy Putra dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam melaksanakan PSG dan pembuatan laporan ini tidak terlepas dari bantuan (moral & spiritual) dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan sebaik-baiknya.

2. Orang Tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan motivasi baik moral, spiritual, maupun material.

3. Bapak Ir. Yanuariadi Kusuma Baskoro selaku Kepala Sekolah SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru yang telah membantu dalam hal komunikasi prakerin.

4. Bapak Abdul Karim, SH selaku Ketua Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

5. Bapak M. Husnul Redho, S.Si selaku Koordinator Pendidikan Sistem Ganda) PSG.

iv

6. Bapak Abdul Gafur, S.Pd selaku pengantar dan penjemput penulis

7. Bapak Dwi Susanto selaku pembimbing dalam pembuatan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) penulis.

8. Seluruh dewan guru yang telah memberikan ilmu, Motivasi, dan doanya untuk membekali kami dalam kegiatan PSG dan dalam hal kelancaran kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

9.Bapak Wachid Rizal selaku Manager Ka-Access WITEL Madiun (JATIMBAR) yang telah memberikan kepada kami tempat untuk kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

10. Bapak Agung Bratanto selaku Assistance Manager Ka-Access WITEL Madiun (JATIMBAR) Divisi Maintenance yang juga memperkenankan kami untuk melaksanakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

11. Bapak Fajar Adi Nugroho dan Bapak Agus Sardjono, SH selaku pembimbing dan pengarah penulis selama berada di Ka-Access WITEL Madiun (JATIMBAR).

12. Bapak Maryanto, Bapak Isnaini, dan Bapak Aris selaku teknisi perangkat dan jaringan Ka-Access WITEL Madiun (JATIMBAR) yang telah mengajak kami untuk terjun langsung ke kelapangan.

13. Bapak Suradi selaku Manager HR dan Bapak Djumirin yang telah menyambut kami pertama kali ketika masuk ke PT.Telkom Madiun.

14. Bapak Ruddy dan kerabat yang telah menerima penulis untuk menimba ilmu di ARNET Madiun (JATIMBAR).

15. Bapak Rahmat dan Bapak Bambang yang telah menerima kami di STO Ponorogo dan mempercayakan penuh tugas yang diberikan pembimbing kepada penulis.

16. Seluruh karyawan dan staff Ka-Access Madiun (JATIMBAR) yang telah telah membantu penulis selama kegiatan PSG berlangsung.

17. Teman-teman angkatan XIII yang telah yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual serta pengalamannya yang tentunya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

v

DAFTARISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................

ii

KATA PENGANTAR............................................................................

iv

DAFTAR ISI

...........................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................

ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................

xii

BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................

1

A. Latar..................................................................Belakang

1

B. Maksud..........................................................danTujuan

2

1..............................................

MaksudPelaksanaanPSG

2

2...............................................

TujuanPelaksanaanPSG

3

3.................................

MaksudPenyusunanLaporanPSG

3

4..................................

TujuanPenyusunanLaporanPSG

4

C. Batasan...............................................................Masalah

4

D. Metode .................................................................................

5

E. Sistematika .........................................................................

6

BAB II

LANDASAN...............................................................TEORI

7

A. Sejarah...............................................................Mikrotik

7

B. Pengertian............Mikrotik,FungsidanFitur-fiturnya

8

C. Jenis........................................................-jenisMikrotik

11

1......................................................

MikrotikRouterOS

11

2..................................................

MikrotikRouterBoard

11

D. Kode.................................................-kodeRouterBoard

12

E. Tipe......................................................................MiniPC

13

F. Instalasi.............................................................Mikrotik

14

G. Cara........................................................AksesMikrotik

16

vii

1.

Via Winbox ..................................................................

16

2.

Via Putty .......................................................................

19

3.

Via Command Prompt (Telnet) .....................................

19

4.

Via Web Browser ........................................................

21

5.

Via FTP (File Transfer Protokol) .................................

22

H. Pemahaman IP, Subnetmask, dan Gateway

1.

IP Address ..................................................................

23

2.

IP Private ...................................................................

27

3.

Subnetmask .................................................................

27

4.

Gateway .....................................................................

28

BAB III KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA PSG .........

29

A. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PSG ..........

29

1.

Konfigurasi Jaringan Lokal Mikrotik .........................

29

2.

Perencanaan jaringan lokal.......................................

30

3.

Tata cara setting Mikrotik..........................................

33

a. Membuat Nama Identitas dan user baru ................

33

b. Setting IP (dynamic dan static), DNS, NAT ..........

38

c. Bandwith Management .........................................

47

d. Setting SNTP dan clock .........................................

48

B. Masalah yang dihadapi pada saat setting .....................

49

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH ................................................

52

BAB V

PENUTUP ..............................................................................

54

A. Kesimpulan .....................................................................

54

B. Saran-saran .....................................................................

56

1. Saran Bagi Lokasi PSG (PT.Telkom) ........................

56

2. Saran Bagi Pihak Sekolah ..........................................

57

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................

xiv

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Lokasi Negara Latvia8

Gambar 2.2 Mikrotik Router OS11

Gambar 2.3 Mikrotik Router Board12

Gambar 2.4 Kode dari model Router Board12

Gambar 2.5 Mini PCI mikrotik13

Gambar 2.6 Download paket Mikrotik router OS14

Gambar 2.7 booting CD Mikrotik14

Gambar 2.8 Paket Instalasi Mikrotik15

Gambar 2.9 Proses Instalasi mikrotik15

Gambar 2.10 Login mikrotik15

Gambar 2.11 Configuration remote with MAC-address16

Gambar 2.12 Port Ethernet Mikrotik16

Gambar 2.13 Limited or no connectivity16

Gambar 2.14 penjelasan connect to login winbox17

Gambar 2.15 Tampilan Winbox Mikrotik17

Gambar 2.16 configuration remote with IP18

Gambar 2.17 Remote With IP address18

Gambar 2.18 Remote with Putty19

Gambar 2.19 Remote with telnet19

Gambar 2.20 Help with Telnet20

Gambar 2.21 Telnet open20

Gambar 2.22 Login and password mikrotik20

Gambar 2.23 Tampilan Mikrotik dengan telnet21

Gambar 2.24 Akses Mikrotik via web browser21

Gambar 2.25 Tampilan halaman login mikrotik21

Gambar 2.26 Tampilan Mikrotik via browser22

Gambar 2.27 Akses mikrotik via FTP22

ix

Gambar 3.1 Konfigurasi lokal Mikrotik30

Gambar 3.2 TCP/IP Properties31

Gambar 3.3 Winbox Mikrotik32

Gambar 3.4 Remove configuration32

Gambar 3.5 Menu system33

Gambar 3.6 Identity33

Gambar 3.7 Test Identity34

Gambar 3.8 System Users34

Gambar 3.9 Kotak User List35

Gambar 3.10 Kotak New User35

Gambar 3.11 Kotak Change Password36

Gambar 3.12 Disable Admin36

Gambar 3.13 Connect to New User37

Gambar 3.14 Tampilan mikrotik dengan user baru37

Gambar 3.15 Interface port Ethernet 138

Gambar 3.16 Interface Port Ethernet 238

Gambar 3.17 Menu Adresses39

Gambar 3.18 Menambahkan IP address39

Gambar 3.19 Test Ping IP interface lokal40

Gambar 3.20 DHCP Client40

Gambar 3.21 Status bound DHCP Client41

Gambar 3.22 Kotak Address List41

Gambar 3.23 Menu DNS42

Gambar 3.24 Kotak DNS Setting42

Gambar 3.25 Ping www.google.com43

Gambar 3.26 Menu Firewall44

Gambar 3.27 General pada New NAT Rule45

Gambar 3.28 Action Masquarade45

Gambar 3.29 Ping with CMD www.google.com46

Gambar 3.30 ARP List47

Gambar 3.31 New simple queues47

x

Gambar 3.32 Queues List48

Gambar 3.33 SNTP Client48

Gambar 3.34 Clock49

Gambar 3.35 Membuat user dengan group read49

Gambar 3.36 failed disable user admin50

Gambar 3.37 Login menggunakan user baru50

Gambar 3.38 Ikon tidak berfungsi 151

Gambar 3.39 Ikon tidak berfungsi 251

Gambar 4.1 Login with user admin52

Gambar 4.2 Mengganti group read menjadi full52

Gambar 4.3 Disable user admin and login53

Gambar 4.4 Ikon aktif53

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelas A23

Tabel 2.2 Nilai minimum biner dan desimal kelas A23

Tabel 2.3 Nilai maksimum biner dan desimal kelas A24

Tabel 2.4 Kelas B24

Tabel 2.5 Nilai minimum biner dan desimal kelas B24

Tabel 2.6 Nilai maksimum biner dan desimal kelas B24

Tabel 2.7 Kelas C25

Tabel 2.8 Nilai minimum biner dan desimal kelas C25

Tabel 2.9 Nilai maksimum biner dan desimal kelas C25

Tabel 2.10 Kelas D25

Tabel 2.11 Nilai minimum biner dan desimal kelas D26

Tabel 2.12 Nilai maksimum biner dan desimal kelas D26

Tabel 2.13 Tabel Kelas E26

Tabel 2.14 Nilai minimum biner dan desimal kelas E26

Tabel 2.15 Nilai maksimum biner dan desimal kelas E26

Tabel 2.16 IP Private27

Tabel 2.17 Subnetmask Default27

Tabel 2.18 Contoh Subnetmask28

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia pada era globalisasi saat ini, yang menempatkannya untuk menjadi bagian terpenting dari kehidupan sebagai sarana untuk mempermudah kerja manusia dan untuk memperoleh informasi yang tidak kita ketahui. Salah satu teknologi yang menjadi pedoman manusia untuk memperoleh informasi maupun data-data dijaman sekarang ini adalah internet. Dengan internet manusia dapat melihat peristiwa-peristiwa dari berbagai belahan dunia.

Internet mempunyai peranan yang sangat penting untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu ikon untuk mencerdaskan anak-anak bangsa terutama di Indonesia, namun internet dapat mempengaruhi pola hidup manusia dari segi sosial dan budaya menjadi semakin baik maupun tidak tergantung dari apa saja informasi yang mereka dapatkan melalui internet tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang lebih tentang teknologi informasi dan komunikasi serta diperlukan pengguna yang handal dari segi sumber daya manusianya. Maka didirikanlah sekolah Menengah Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang memiliki dua Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta Teknik Jaringan Akses (TJA) yang saling melengkapi satu sama lain sebagai penyedia jaringan dan pengendali jaringan.

Untuk lebih memperkokoh skill dan keterampilan siswanya maka siswa Wajib melaksanakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang berbeda pelaksanaannya dengan pendidikan di sekolah, dimana para siswa

1

2

diperkenalkan langsung dengan dunia usaha/industri (DU/DI) dan akan mendapat pengakuan berupa pemberian sertifikat.

Pelaksanaan PSG didasari pada perjanjian kerjasama antara PT. Telekomunikasi Indonesia dengan Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor : TEL. 175/ HK810 / HRC60/ 2012 dan Nomor : PKS. 09/ PDD / DPPP-YSPT/V/2012. Tentang : PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan Yayasan Sandhykara Putra Telkom untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas TELKOM melalui Pendidikan Sistem Ganda.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud dari pelaksanaan PSG

Adapun maksud pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini adalah untuk memperkenalkan para siswa/siswi SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru pada dunia usaha/industri (DU/DI) secara nyata yang tentunya berbeda jauh dengan pembelajaran yang diberikan disekolah dengan aspek hampir semua pekerjaan dilakukan secara praktek dan tidak banyak memerlukan teori. Karena sebagian teori sudah dipelajari di sekolah. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini juga dimaksudkan untuk memperluas dan menambah wawasan siswa/siswi serta lebih memperkokoh lagi skill dan keterampilan siswa/siswi SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru agar siap menjadi tenaga kerja yang ahli dan professional yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industry (DU/DI) sekarang.

3

2. Tujuan dari pelaksanaan PSG

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bertujuan untuk :

a. Menambah serta memperluas wawasan dan pengetahuan siswa/siswi tentang teknologi informasi dan komunikasi yang belum pernah didapatkan disekolah.

b. Memperkokoh skill dan keterampilan siswa/siswi sebagai modal untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan profesional dari berbagai bidang yang dipilih.

c. Mempersiapkan tenaga kerja dimasa yang akan datang sebagai regenerasi untuk memajukan perusahaan dibidang telekomunikasi serta mengembangkan berbagai teknologi yang baru.

d. Menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki keahlian professional, mempunyai etos kerja yang tinggi, kreatif, kompetitif, berwawasan luas dan memiliki sumber daya manusia yang optimal.

e. Memberikan kesempatan bagi siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan produktif berdasarkan pengakuan standar potensi serta memberikan penghargaan terhadap Pengalaman kerja siswa/siswi berupa pemberian sertifikat.

f. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professional.

3. Maksud penyusunan laporan PSG

Adapun maksud penyusunan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini adalah sebagai penunjang dan sarana ilmu bagi media pembelajaran disekolah mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh dunia yang tidak hanya bisa dihitung dalam hitungan jam bahkan dalam hitungan menit dan detik.

4

4. Tujuan penyusunan Laporan PSG

a. Sebagai Evaluasi Belajar Tahap Akhir yang merupakan salah satu persyaratan kelulusan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.

b. Sebagai Evaluasi dari hasil kerja Pendidikan Sistem Ganda yang telah dilaksanakan.

c. Sebagai Pelengkap persyaratan uji koimpetensi dan nilai PSG SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.

d. Untuk Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah serta sebagai referensi untuk peserta magang selanjutnya,

e. Sebagai bahan pertimbangan antara ilmu yang dipelajari disekolah dengan ilmu yang dipelajari pada saat Pendidikan Sistem Ganda.

C. Batasan Masalah

Penyusunan laporan ini mencakup pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) seperti monitoring system Cacti, GNU pada perangkat MSAN dan DSLAM, setting perangkat pada putty, Penyambungan fiber optik, survei titik koordinat, pemetaan jalur kabel, dan sebagainya. Agar pembahasan pada penyusunan laporan ini lebih terarah penulis akan membatasi kajian materi yang diangkat sebagai judul yaitu mengenai Konfigurasi, perencanaan, dan setting router board mikrotik pada jaringan lokal.

5

D. Metode

Metode-metode digunakan dalam pengumpulan data pada penyusunan laporan adalah sebagai :

1. Metode Praktikum

Yaitu data yang didapatkan langsung ketika penulis melaksanakan praktikum di lapangan/ruangan.

2. Metode Observasi

Yaitu data didapatkan langsung pada saat penulis melakukan pengamatan dan pendataan terhadap objek yang kita pilih untuk diamati.

3. Metode Wawancara

Yaitu penulis memperoleh data yang dengan cara melakukan tanya jawab kepada narasumber/pihak yang terkait dibidangnya.

4. Metode Kepustakaan

Yaitu data didapatkan oleh penulis dengan cara mengumpulkan buku-buku terkait dalam penyusunan laporan yang ada diperpustakaan sebagai bahan pembuatan laporan.

5. Metode Industri

Yaitu penulis mengambil kesimpulan selama melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda yang dikumpulkan dari praktek dilapangan maupun teori yang didapatkan dari pembimbing lapangan.

6

E.Sistematika

Adapun sistematika yang menjadi panduan dalam penyusunan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan dari PSG dan penyusunan laporan, batasan masalah mengenai kajian materi, metode penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang Landasan teori secara umum yang berkaitan erat dengan judul laporan dan ruang lingkup yang diambil.

BAB III KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Bab ini berisi tentang kegiatan-kegiatan yang penulis laporkan selama PSG berlangsung, namun agar lebih terarah kegiatan yang ditulis berhubungan dengan ruang lingkup yang diambil serta masalah yang penulis hadapi saat melakukan kegiatan tersebut.

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berisi tentang solusi dan pemecahan dari masalah yang dihadapi pada bab III.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari meteri dan saran-saran yang ditujukan bagi pihak sekolah dan bagi pihak PT.Telekomunikasi,Tbk.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Mikrotik

MikroTikls adalah nama perusahaan pemegang lisensi MikoTik yang berlokasi di Riga, Ibukota Latvia, sebuah negara pecahan Uni Soviet yang bersebelahan dengan Rusia. Mikrotikls merupakan produsen software dan hardware router MikroTik. Dengan mikrotik maka teknologi internet menjadi lebih cepat, handal dan terjangkau untuk kalangan pengguna yang lebih luas. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-

LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless-ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.

Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara maraton.

7

8

Gambar 2.1 Lokasi Negara Latvia

B. Pengertian Mikrotik, Fungsi & Fitur-fiturnya

MikroTik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, provider hotspot, & warnet. Mikrotik mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless.

Router Mikrotik biasanya berfungsi untuk :

1. Membagi akses internet ke lebih dari satu perangkat/komputer pada jaringan.

2. Memungkinkan kita untuk melakukan hak akses dan kecepatan. Karena mungkin ada komputer yang mempunyai hak akses penuh pada jam-jam tertentu, dan kita bisa membagi kecepatan dan membatasi kecepatannya.

9

Fitur-fitur Mikrotik :

1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama.

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.

3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.

5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.

9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5

10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.

12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung

Cisco Discovery Protokol (CDP).

10

13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.

15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.

19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.

23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet

dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.

26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik Router board.

11

C. Jenis-jenis Mikrotik

1. Mikrotik Router OS

Mikrotik Router OS adalah sebuah sofware yang berfungsi mengubah PC (komputer) menjadi sebuah router. Mikrotik Router OS layaknya IOS cisco yang diinstall di dalam Router Cisco, hanya saja IOS cisco tidak bisa di install di dalam komputer kecuali menggunakan emulator seperti GNS3 dan dynamips. Pada dasarnya Router OS merupakan sistem operasi Mikrotik Router Board yang berbasis Kernel Linux v2.6 Router OS merupakan Software Router untuk PC (x86, AMD, dll). Router OS ini berupa sistem operasi berbasis linux yang kita install pada komputer (Personal Computer) yang mampu menjadikan sebuah PC (bahkan dengan spesifikasi yang rendah) menjadi sebuah Router yang handal dengan fitur yang lengkap.

Gambar 2.2 Mikrotik Router OS

2. Mikrotik Router Board

Selain bisa di install di dalam PC, mikrotik Router OS juga bisa diinstall pada sebuah hardware khusus yang bernama Router Board. Router Board merupakan hardware (Router) yang didesain oleh MikroTik. Router Board memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan. Router Board menggunakan Router OS sebagai software / sistem operasinya. Beberapa contoh Routerboard ini diantaranya adalah RB400, RB600, R52H, R52N, R2N yang merupakan

12

Wireless board dan RB750, RB450G, RB1000 yang merupakan

Embeded (sistem minimum) Router.

Gambar 2.3 Mikrotik Router Board

D. Kode-kode Router Board

Ketika kita membeli sebuah mikrotik Router board biasanya sudah tersintall Router OS didalamnya. Sebelum kita memutuskan untuk membeli Router board sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu kode-kode dari model router board yang ada dipasaran agar kita bisa menentukan perangkat mana yang cocok untuk kebutuhan kita. Misal kita sering baca di internet bahwa untuk akses point yang bagus adalah Radio RB433AH, Maksud dari kode tersebut adalah :

Gambar 2.4 Kode dari model Router Board

Kode-kode lainnya :

U : Sudah dilengkapi port USB.

A : Advanced, biasanya untuk lisensi level 4 ketas.

H : High Perfomance, memiliki clock processor yang lebih tinggi. R : Sudah dilengkapi dengan Wireless Card embedded.

G : Sudah dilengkapi port ethernet Gigabit.

13

E. Tipe Mini PC

Bicara mikrotik tentu tidak lepas dengan mini PCI, yaitu suatu perangkat wireless yang berupa sebuah card/kartu yang berfungsi sebagai koneksi tanpa kabel. Biasanya mini PCI mikrotik menggunakan chipset Atheros, adapun beberapa variannya sebagai berikut :

Gambar 2.5 Mini PCI mikrotik

Penjelasan :

1. angka 52 = mampu bekerja di frekuensi 5,8 Ghz dan 2,4 Ghz

2. angka 5 = hanya mampu bekerja di frekuensi 5,8 Ghz

3. huruf R = menandakan perangkat wireless itu sendiri,

4. huruf H = High Power artinya mempunyai daya yang lebih besar (350mW) dibandingkan dengan yang polos (80mW).

5. huruf n = sudah kompatible dengan arsitektur n yaitu 802.11n (AP dan client harus sama2 n)

Mikotik memberikan keleluasaan kepada user apakah mau menggunakan Router OS yang bisa di install pada PC atau menggunakan Router board yang sudah terinstall RouterOS didalamnya. Mikrotik menyediakan Router board dari mulai versi low-end yang cocok untuk Warnet/SOHO (RB750) maupun versi high-end yang cocok digunakan untuk setingkat perusahaan besar maupun ISP (RB1100).

14

F. Instalasi Mikrotik

Sebelum melakukan instalasi, pastikan komputer yang akan diinstall MikroTik mempunyai spesifikasi hardware minimal: 2 NIC, RAM 128 MB, HDD 4 GB, Processor Pentuim III 800 MHz (semakin tinggi spesifikasi komputer yang digunakan akan semakin baik pula unjuk kerja server yang akan kita buat). Namun jika anda hanya membutuh kan sebagai router dan

Bandwith Limiter/Bandwith Management dapat anda lakukan di komputer Pentium II atau bahkan Pentium I dengan spesifikasi RAM di bawah 128M dan HDD dibawah 4 GB. Usilahkan download paket router OS mikrotik di http://mikrotik.com/download.html

Gambar 2.6 Download paket Mikrotik router OS

Adapun langkah dalam menginstalasi sistem operasi MikroTik adalah sebagai berikut :

1. Set BIOS untuk booting melalui CD-ROM dengan cara menekan F12

2. Pilih CD-ROM pada kotak dialog yang muncul

3. Selanjutnya computer akan booting pada melalui CD mikrotik yang sudah kita masukkan sebelumnya

Gambar 2.7 booting CD Mikrotik

4. Jika berhasil booting melalui ISO mikrotik, maka akan keluar tampilan option paket apa saja yang akan di Install.

15

Gambar 2.8 Paket Instalasi Mikrotik

5. gunakan tanda panah untuk pindah-pindah menu dan gunakan spasi untuk memilih paket, tekan a

6. untuk menandai semua paket. Jika sudah siap tekan i untuk memulai instalasi. Ketika ada pertanyaan apakah anda mau menyimpan konfigurasi sebelumnya, pilih NO dengan menekan tombol N di keyboard. Continue ? tekan tombol Y

Gambar 2.9 Proses Instalasi mikrotik

7. Selanjutnya akan dilakukan pastisi dan format hardisk dan dilanjutkan dengan install router OS ke dalam Hard Disk.

8. Setelah selesai instalasi silahkan tekan enter untuk me-restart komputer, setelah restart akan tampil login page, silahkan masukan user : admin sedangkan paswordnya kosongakna saja dengan menekan enter. Dan anda akan masuk ke router OS mikrotik

Gambar 2.10 Login mikrotik

16

G. Cara Akses Mikrotik

1. Via Winbox

Winbox adalah sebuah utility untuk melakukan remote GUI ke Router Mikrotik.

Ether adalah ethernet atau port LAN pada mikrotik, selanjutnya akan disebut ether.

Akses mikrotik melalui winbox bisa dengan dua cara : a. Meremote melalui MAC-address (Layer 2)

Gambar 2.11 Configuration remote with MAC-address

1) Hidupan Mikrotik, kemudian hubungkan dengan kabel UTP PC pada Port Ethernet Mikrotik, Port 1 digunakan untuk terhubung ke ISP, sedangkan port 2-5 di konfigurasikan untuk layanan lokal.

Gambar 2.12 Port Ethernet Mikrotik

2)Setelah itu tunggu hingga proses Acquiring hingga muncul koneksi limited or no connectivity maka kita siap untuk melakukan Scan MAC menggunakan Winbox.

Gambar 2.13 Limited or no connectivity

17

3) Jalankan Winbox dengan cara double klik tombol Pada Winbox.

Gambar 2.14 penjelasan connect to login winbox

(INGAT : yang harus di klik adalah MAC-address nya jangan IP addressnya karena kita belum mensetting IP dikomputer kita, kita hanya melakukan koneksi melalui Layer 2, sedangkan IP ada di layer 3) .

4) Ketika masuk kedalam router pertama kali maka akan keluar kotak dialog Router OS Default Configuration, klik saja Remove Configuration karena kita akan melakukan setting router sesuai dengan kebutuhan kita.

Gambar 2.15 Tampilan Winbox Mikrotik

18

b. Memanggil IP ethernet mikrotik (Layer 3)

Gambar 2.16 configuration remote with IP

Meremote dengan menggunakan IP biasanya dilakukan ketika kita ingin meremote jaringan yang diluar jaringan kita, contohnya ketika kita ingin meremote jaringan yang ada di kantor cabang, maka anda tidak bisa meremote menggunakan MAC-address kecuali terhubung secara langsung dengan tunneling.

1) Klik pada IP address yang muncul kemudian klik tombol connect. Anda juga bisa mengetikan langsung IP address pada kolom Connect To :

2) Kemudian Klik tombol connect

Gambar 2.17 Remote With IP address

19

2. Via Putty (SSH)

Mikrotik bisa kita akses langsung via console/shell maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl). Caranya tinggal masukkan alamat IP Mikrotik ke kolom Host Name nya putty.

a. Buka program Putty

b. Masukkan IP Mikrotik ke kolom host name Putty. Contohnya : 192.168.10.1 dengan port 22.

c. Pilih ssh sebagai connection type.

Gambar 2.18 Remote with Putty

3. Via Command Promt (Telnet)

Cara ini hampir sama dengan putty dengan menggunakan mode Command Line Interface, hanya saja bedanya terletak pada connection type yang digunakan yaitu Telnet.

a. Jalankan Command Prompt pada windows anda.

b. Ketikkan Telnet

Gambar 2.19 Remote with telnet

20

c. Setelah masuk pada menu telnet, masukkan Ip address mikrotik dengan menekan o (ip address Mikrotik), Perintah o berarti open, untuk melihat berbagai jenis perintah pada telnet, tekan help.

Gambar 2.20 Help with Telnet

Gambar 2.21 Telnet open

d. Setelah itu Login dengan user dan password mikrotik, apabila system identity dan usernya belum disetting, silahkan masuk dengan Login = admin dan password = kosong.

Gambar 2.22 Login and password mikrotik

21

e. Tampilan Mikrotik

Gambar 2.23 Tampilan Mikrotik dengan telnet

4. Via Web Browser

Mikrotik bisa kita akses Via Web Browser dengan memasukkan IP Router Mikrotik yang telah memiliki konfigurasi pada address bar

a. Inputkan http://192.168.2.3/ IP yang kita masukkan tergantung pada konfigurasi yang telah kita buat sebelumnya.

Gambar

2.24 Akses Mikrotik via web browser

b. Anda akan masuk pada halaman login mikrotik, masukkan username dan password.

Gambar 2.25 Tampilan halaman login mikrotik

22

c. Tampilan Mikrotik dengan menggunakan Web Browser

Gambar 2.26 Tampilan Mikrotik via web browser

5. Via FTP (File Transfer protocol)

Akses mikrotik via FTP biasanya dilakukan ketika kita akan melakukan transfer file dengan cara meng-upload dari laptop/PC kita ke dalam mikrotik. Biasanya berguna ketika kita melakukan login page hotspot maupun upload paket mikrotik.

a. Jalankan perogram FileZilla FTP client yang sudah diinstall

b. Masukkan IP address konfigurasi mikrotik pada kolom host, masukkan username dan password, klik tombol quickconnect/enter.

Gambar 2.27 Akses mikrotik via FTP

23

H. Pemahaman IP, Subnetmask dan Gateway

1. IP Address

a. Pengertian IP Address

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik.

b. Kelas IP Address

Dalam pengelolaannya IP address di bagi menjadi 5 kelas, yang mana masing-masing kelas akan mempunyai fungsi bit yang berbeda-beda. Berikut merupakan pembagian ke 5 kelas dari IP address tersebut:

1) Kelas A

Kelas A mempunyai 8 bit yang dialokasikan untuk Network

ID (bit untuk nomor unit jaringan) dan 24 bit yang dialokasikan untuk alamat Host ID (bit untuk nomor unik komputer atau ethernet). Bit yang merupakan urutan nilai tertinggi (most signification bit) berada di paling kiri dengan nilai selalu 0. Adapun format penulisan berikut:

0

Network ID

Host ID

Tabel 2.1 Kelas A

Sehingga untuk alamat minimumnya semua bit di isikan

dengan angka 0.

00000000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner)

0.0.0.0 (nilai desimal)

Tabel 2.2 Nilai minimum biner dan desimal kelas A

Sedangkan untuk mendapatkan alamat maksimumnya semua bit di isikan dengan biner 1 (kecuali bit pertama paling kiri).

24

01111111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner)

127.255.255.255 (nilai decimal)

Tabel 2.3 Nilai maksimum biner dan desimal kelas A

Karena dalam kelas A bit yang dialokasikan untuk alamat

host (komputer) sebanyak 24 bit (224), sehingga alamat ini

dipakai untuk jaringan besar (big network).

2) Kelas B

Kelas B mempunyai 16 bit untuk alokasi alamat Network ID

dan 16 bit untuk alokasi alamat Host ID (nomor unik ethernet

komputer). Bit yang mempunyai nilai tertinggi berada di paling

kiri dengan nilai selalu 10.

1

0

Network ID

Host ID

Tabel 2.4 Kelas B

Pada kelas B, untuk mendapat alamat minimumnya dengan cara mengisikan biner 0 semua ke 30 bit dalam tabel di atas.

10000000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner)

128.0.0.0 (nilai desimal)

Tabel 2.5 Nilai minimum biner dan desimal kelas B Dan untuk mendapatkan alamat maksimum ke 30 bit

tersebut di isikan dengan biner 1 semua.

10111111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner)

191.255.255.255 (nilai desimal)

Tabel 2.6 Nilai maksimum biner dan desimal kelas B

Karena dalam kelas B bit yang di alokasikan untuk Host ID

sebanyak 16 bit (216), sehingga alamat ini biasa dipakai untuk

jaringan sedang (medium network).

25

3) Kelas C

Dalam kelas C bit yang di alokasikan untuk Network ID sebanyak 24 bit dan bit yang dialokasikan untuk Host ID sebanyak 8 bit. Bit paling kiri merupakan bit yang nilainya paling tinggi dan selalu bernilai 110.

1

1

0

Network ID

Host ID

Tabel 2.7 Kelas C

Pada kelas C untuk mendapatkan alamat minimum dengan cara mengisikan ke 29 bit pada tabel di atas dengan biner 0 semua.

11000000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner)

192.0.0.0 (nilai desimal)

Tabel 2.8 Nilai minimum biner dan desimal kelas C

Dan untuk mendapatkan alamat maksimum dari kelas C ini, ke 29 bit tersebut di isikan dengan biner 1 semua.

11011111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner)

223.255.255.255 (nilai desimal)

Tabel 2.9 Nilai maksimum biner dan desimal kelas C Karena dalam kelas C bit yang di alokasikan untuk alamat

Host ID sebanyak 8 bit (28), maka alamat ini biasa di pakai untuk jaringan kecil (small network).

4) Kelas D

Dalam jaringan kelas D semua bit digunakan untuk keperluan multicasting. Bit yang bernilai paling tinggi berada pada bit yang paling kiri dan selalu bernilai 1110.

1

1

1

0

Kelompok Multicast

Tabel 2.10 Kelas D

26

Untuk mendapat nilai alamat minimumnya dengan cara memasukkan biner 0 semua ke 28 bit tersebut.

11100000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner)

224.0.0.0 (nilai desimal)

Tabel 2.11 Nilai minimum biner dan desimal kelas D

Sedangkan untuk mendapat alamat maksimumnya, dengan cara memasukkan biner 1 semua ke 28 bit pada kelas D.

11101111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner)

239.255.255.255 (nilai desimal)

Tabel 2.12 Nilai maksimum biner dan desimal kelas D

5) Kelas E

Dalam kelas E bit yang nilainya paling tinggi berada pada bit paling kiri dan selalu bernilai 11110.

1

1

1

0

Dicadangkan

Tabel 2.13 Kelas E

Nilai minimum untuk kelas E adalah :

11110000.00000000.00000000.00000000 (nilai biner)

240.0.0.0

(nilai desimal)

Tabel 2.14 Nilai minimum biner dan desimal kelas E

Sedangkan untuk nilai maksimumnya adalah :

11110111.11111111.11111111.11111111 (nilai biner)

247.255.255.255 (nilai desimal)

Tabel 2.15 Nilai maksimum biner dan desimal kelas E Alamat ini digunakan untuk keperluan IP address di masa

yang akan datang.

27

2. IP Private

Dalam penggunaan IP address untuk mempermudah pengelolaan dalam jaringan baik jaringan WAN atau LAN, maka IP Address dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu IP address yang ter-regritasi di internet dan IP address yang tidak di regestrasi dalam internet (IP Private). Kelompok IP address Private adalah alamat yang dipakai oleh LAN (Local Area Network) dan tidak dapat di akses oleh internet range IP private seperti pada tabel berikut.

Kelas

Kelompok Private Address

A

10.0.0.1-10.255.255.254

B

172.16.0.1-172.31.255.254

C

192.168.0.1-192.168.255.254

Tabel 2.16 IP Private

3. Subnet Mask

Nilai subnetmask berfungsi untuk memanajemen jumlah host. Dengan subnet mask router dapat menentukan bagian mana yang menunjukkan alamat jaringan (Network ID) dan bagian mana yang menunjukkan alamat host (Host ID). Format subnet mask terdiri dari 32 bit yang setiap 8 bitnya di pisahkan dengan tanda titik. Pada subnet mask default, bit yang menunjukkan alamat jaringan di isi dengan biner 1 semua sedang bit yang menunjukkan alamat host di isi dengan biner 0 semua. Berikut merupakan tabel dari subnetmask default.

Kelas

Subnet Mask dalam biner

Subnet

A

11111111.00000000.00000000.00000000

255.0.0.0

B

11111111.11111111.00000000.00000000

255.255.0.0

C

11111111.11111111.11111111.00000000

255.255.255.0

Tabel 2.17 Subnet mask Default

28

Contoh :

Kelas

IP Address

Sub. Mask

Nework ID

Broadcast ID

A

10.0.0.1

255.0.0.0

10.0.0.0

10.255.255.255

B

172.16.0.1

255.225.0.0

172.16.0.0

172.16.255.255

C

192.168.1.1

255.255.255.0

192.168.1.0

192.168.1.255

Tabel 2.18 Contoh Subnetmask

Dalam sistem operasi Linux penulisan subnet mask ditulis dengan tanda /. Contohnya :

a. Address 192.168.0.1/24 {kelas C}

/24 diambil dari banyaknya jumlah angka 1 dari subnet. Subnet kelas C adalah 255.255.255 jika dituliskan secara Desimal adalah

11111111.11111111.11111111.00000000 Jika dihitung, maka jumlah angka 1 adalah sebanyak 24.

b. Address 172.16.0.1/16 {kelas B}

c. Address 10.0.0.1/8. {kelas A}

4. Gateway

Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari lokal network menuju outer network. Tujuannya agar client pada lokal network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat disetting menjadi Gateway dimana ia menjadi penghubung antara jaringan lokal dengan jaringan luar.

BAB III

KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA PSG

A. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PSG

Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan selama PSG sangat banyak seperti survey titik koordinat perangkat optik, pembuatan jalur kabel (pemetaan) pada google earth, setting program MSAN dan DSLAM dengan menggunakan putty dan lain-lain. Namun untuk lebih terarah penulis akan melaporkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan laporan ini, yaitu mengenai konfigurasi, perencanaan, serta setting router mikrotik pada jaringan lokal. penulis akan melaporkan kegiatan yang saya lakukan beserta waktu kegiatan sebagai berikut :

1. Setting Identity (password dan username) mikrotik (30/08/13)

2. Setting IP (dynamic dan static) mikrotik (04/09/13)

3. Setting (DNS) (04/09/13)

4. Setting Firewall (NAT) (04/09/13)

5. Setting SNTP dan Clock (10/09/13)

Penulis tidak hanya membahas cara setting pada laporan ini, melainkan juga konfigurasi dan perencanaan mikrotik pada jaringan lokal yang bertujuan untuk membuka lebih jauh pemahaman para pembaca.

1. Konfigurasi Router Mikrotik pada Jaringan Lokal

Ketika kita memiliki 1 buah komputer yang telah terkoneksi ke internet, namun bagaimana jika kita memiliki komputer lain yang juga akan terakses ke internet. Disini kita membutuhkan sebuah switch untuk menghubungkan komputer-komputer tersebut dan kita juga membutuhkan router unuk melakukan konfigurasi serta setting, misalnya setting untuk membagi, membatasi, dan mengatur hak akses kecepatan download dan upload dari masing-masing komputer.

29

30

Gambar 3.1 Konfigurasi lokal Mikrotik

2. Perencanaan jaringan lokal

a. Perencanaan Jaringan Lokal

1) IP address untuk jaringan lokal Misalnya : 192.168.2.0-192.168.2.255 Network : 192.168.2.0/24 Subnetmask : 255.255.255.0

2) IP address router pada interface lokal

Harus merupakan salah satu IP pada jaringan lokal Misalnya: 10.116.0.1, IP ini yang akan menjadi Gateway di jaringan lokal kita.

b. Konfigurasi Akses ke Internet

Kita juga harus megetahui beberapa data yang kita dapat dari Internet Service Provider (ISP) kita.

1) IP Statik

a) IP address router (public)

b) Subnetmask

c) Gateway

d) DNS Server

31

2) IP Dinamik (DHCP)

3) PPPoE (modem di bridge)

a) Service name

b) Password

c. Konfigurasi IP address pada laptop

1) Isikan IP sesuai rencana yang sudah kita tentukan di atas

a) IP address : 192.168.2.2

b) Subnet mask : 225.225.225.0

c) Router/Gateway : 10.116.0.1

2) DNS

DNS server : 10.116.0.1 sama dengan IP gateway kita

Gambar 3.2 TCP/IP Properties

d. konfigurasi awal pada perangkat router board kita

1) Buka Winbox mikrotik Login : Admin

Password : kosong

2) Kemudian klik MAC-address nya untuk membuka dan memastikan router board mikrotik sudah terhubung ke internet melalui kabel UTP, klik connect

32

Gambar 3.3 Winbox Mikrotik

3) Untuk menggunakan Router Board Mikrotik tanpa konfigurasi apapun maka Pilih Remove Configuration. Untuk memastikannya Klik IP dan kemudian pilih addresses.

Gambar 3.4 Remove configuration

4) Jika pada kotak address list kosong maka kita berhasil melakukan remove konfigurasi awal.

33

3. Tata cara setting mikrotik

a. Membuat Nama Identitas dan user baru

Tujuan utama dalam Pemberian Identitas ini adalah agar kita tidak bingung ketika memakai lebih dari satu router board.

1)Pilih pada menu System.

Gambar 3.5 Menu system

2) Kemudian pilih Identity, berikan nama sesuai kehendak anda, pada kali ini penulis akan memberi nama Skatel sebagai contoh, kemudian pilih apply dan ok.

Gambar 3.6 Identity

34

3) Apabila berhasil maka pada address bar winbox akan berubah nama menjadi Skatel kemudian buka New Terminal dan namanya akan berubah menjadi admin@Skatel.

Gambar 3.7 Test Identity

4) Kemudian untuk membuat user baru pada router board kita pilih system, kemudian pilih user, maka akan keluar kotak User List.

Gambar 3.8 SystemUsers

35

5) Didalam kotak User List telah ada user admin sebagai default user dari router board mikrotik, untuk membuat user baru, pilih tanda +. Tanda ini berfungsi untuk menambahkan sesuatu yang baru.

Gambar 3.9 Kotak User List

6) Pada kali ini sebagai contoh maka name akan saya isi

Yuongky kemudian Group akan saya isi dengan full kemudian klik apply.

Gambar 3.10 Kotak New User

36

7) Setelah itu Pilih tanda Password untu menambahkan password, kali ini akan saya isikan password anonymus. Pilih ok.

Gambar 3.11 Kotak Change Password

8) User Yuongky sudah bisa digunakan, namun jangan lupa untuk men-disable user admin dengan cara mengklik X

Gambar 3.12 Disable Admin

37

9) Kemudian untuk membuktikan bahwa pembuatan user dan password berhasil maka kita akan mencoba masuk kembali lewat winbox, isikan user Yuongky dan password

anonymus

Gambar 3.13 Connect to New User

Gambar 3.14 Tampilan mikrotik dengan user baru

38

b. Setting IP (dynamic dan static), DNS, NAT.

1) Interface yang menghubungkan ke internet adalah port Ethernet

1, beri nama ether1 Internet sebagai identitas port Ethernet 1

Gambar 3.15 Interface port Ethernet 1

2) Dan yang menghubungkan ke jaringan local adalah port Ethernet 2 ,Beri nama ether2 LAN sebagai identitas port

Ethernet 2

Gambar 3.16 Interface Port Ethernet 2

39

3) Kita akan menambahkan IP address untuk interface ini dengan cara pilih IP masuk pada menu address

Gambar 3.17 Menu Adresses

4) Kita akan masuk pada kotak address list tambahkan IP address dengan menekan tanda + isikan address 192.168.2.3/24, Interface LAN Pilih Ok.

Gambar 3.18 Menambahkan IP address

40

5) Setelah menambahkan IP kita bisa melakukan test untuk memastikan konfigurasi ip di interface lokal apakah sudah berjalan dengan baik dengan cara melakukan ping pada ip address yang kita buat tadi (router) pada command prompt Ping 192.168.2.3 dan ping ke gateway Ping 10.116.0.1

Gambar 3.19 Test Ping IP interface lokal

6) Interface publik yang kita gunakan adalah ether 1 untuk kita hubungkan ke Internet Service Provider (ISP). Apabila settingan pada ISP kita menggunakan DHCP Server, maka kita tinggal mengaktifkan DHCP Client pada router mikrotik.

Gambar 3.20 DHCP Client

41

7) disini kita tinggal memilih interface mana, karena ISP jaringannya terletak pada ether 1 maka kita akan memilih ether 1. Kita lihat disini statusnya sudah bound, itu artinya kita telah berhasil mendapatkan IP dari DHCP Server milik ISP.

Gambar 3.21 Status bound DHCP Client

8) Kemudian cek pada bagian IP address di kotak address list kita sudah mendapatkan IP address yang diberikan oleh ISP.

Gambar 3.22 Kotak Address List

42

9)Buka IP, pilih menu DNS untuk setting DNS

Gambar 3.23 Menu DNS

10) kita sudah mendapatkan settingan DNS yang telah diberikan oleh DHCP Server, centang Allow Remote Request agar costumer kita melakukan request DNS.

Gambar 3.24 Kotak DNS Setting

43

11) Kemudian lakukan lah testing di new terminal untuk mengetahui apakah kita sudah terkoneksi ke internet. Klik Ping www.google.com.

Gambar 3.25 Ping www.google.com

Setelah mikrotik sudah terkoneksi dengan Internet, maka agar komputer kita juga terkoneksi ke internet perlu dilakukan

setting FirewallNAT. NAT

adalah suatu

metoda

untuk

menghubungkan

lebih

dari

satu

komputer

ke

jaringan

internet dengan

menggunakan

satu

alamat

IP

saja.

Banyaknya penggunaan

metoda

ini

disebabkan

karena

ketersediaanalamat IP yang terbatas, kebutuhan akan

keamanan (Security),

dan

kemudahan serta fleksibilitas

dalam administrasi

jaringan.

NAT memungkinkan komputer

yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer

yang menggunakan address private, untuk bisa mengakses Internet karena address yang tidak terdaftar tidak memungkinkan untuk koneksi internet jika tidak melalui metoda NAT ini. Dan karena yang bisa koneksi ke internet adalah

44

address yang dikenal atau yang biasa disebut IP Publik. Mudahnya NAT ini diatur agar klien bisa melakukan koneksi internet, dengan catatan

yang dikenal oleh internet adalah IP Publik kita, bukan IP Lokal LAN kita. Jadi internet menganggap data merupakan request dari mikrotik yang memiliki IP Publik sedangkan nanti mikrotik akan mem-forward ke kliennya yang melakukan request.

12) Agar laptop kita bisa terkoneksi ke internet maka ada satu hal lagi yang perlu kita lakukan, Mengaktifkan masquerade, klik IP, pilih menu Firewall

Gambar 3.26 Menu Firewall

13) Pilih nat, klik + disini saya menambahkan satu rule baru, isikan chain = scrnat pilih out interface, disini saya memilih ether 1 karena ether 1 yang terhubung ke ISP. Kemudian pilih Action = masquarade. Action ini akan mengubah ip private kita menjadi ip publik.

45

a. action = aksi yang dilakukan pada paket

b. Masquerade = alamat asal akan ditranslasikan ke IP Publik

c. Chain = proses yang akan dilalui oleh paket

d. Out-interface = antarmuka pada router sebagai jalan keluarnya paket.

Gambar 3.27 General pada New NAT Rule

Gambar 3.28 Action Masquarade

46

14) Untuk memastikan kita sudah terhubung ke internet maka buka

command prompt dan ping ke www.google.com (ping www.google.com).

Gambar 3.29 Ping with CMD www.google.com

Cara di atas dialokasikan untuk konfigurasi DHCP Client, bagaimanakah konfigurasi dengan IP static (Manual) ? Perbedaanya hanya pada penambahan setting routes dan segala informasi IP harus kita dapatkan dari ISP.

Hapus DHCP Client yang telah kita buat tadi, buat IP address yang baru. IP address yang kita gunakan pada setting mikrotik harus kita ketahui dari ISP. Kemudian tambahkan default route dengan cara Klik IPRoutes. Klik tanda +.

Tambahkan destination addres 0.0.0.0/0 dan gatewaynya. Informasi IP ini diketahui dari ISP.Kemudian lakukan setting DNS dengan cara IPDNS, Pilih setting, masukkan IP address yang telah didapatkan dari ISP.

47

c. Bandwith Management.

1) Dari setting yang telah lakukan di atas tentunya kita mengetahui

IP laptop kita, untuk melihat IP laptop kita Klik IPARP, Pada kotak ARP list telah tertulis IP kita 192.168.2.2

Gambar 3.30 ARP List

2) Cara membagi/membatasi kecepatan koneksi internet pilih

Queues pilih simple queues kemudiian klik +. Nama bisa dibuat sesuai keinginan, kemudian pada target address masukkan IP address laptop kita. Atur Max limit (Upload

& Download) sesuai keinginan. Contoh :128k (Upload) dan 128k (download). Klik Ok.

Gambar 3.31 New Simple Queues

48

Gambar 3.32 Queues List

d. Setting SNTP dan Clock.

1) Hal lain yang perlu kita setting adalah SNTP yang ada di system

Masuk ke SystemSNTP Client centang Enable untuk mengaktifkan SNTP Client, pilih Mode Unicase. Isikan

Primary IP telkom.co.id, pilih Apply dan telkom.co.id akan berubah otomatis menjadi IP.

Gambar 3.33 SNTP Client

2) Untuk melihat pengaturan clock, pilih SystemClock, Pada

Time Zone Name pilih Asia/Jakarta. Pilih Apply dan Ok.

49

Gambar 3.34 Clock

B.Masalah yang dihadapi pada saat setting.

Masalah yang penulis hadapi pada saat setting sangat banyak, seperti

Proxy yang gagal di setting, namun penulis hanya menuliskan satu permasalahan saja untuk mewakili yaitu permasalahan pada saat setting username mikrotik. Tepatnya pada tanggal 30 Agustus 2013

1. Penulis melakukan setting username seperti pada gambar di bawah ini, pada kotak user list penulis menambahkan user baru dengan cara pilih + kemudian penulis memberi nama baru dan memilih read: pada group. Setelah itu penulis mendisable user admin. Ternyata user admin tidak bisa di disable dan bertuliskan Couldn't change User -the user is last one with full access permissions (6), namun penulis tetap melanjutkan setting.

Gambar 3.35 Membuat user dengan group read

50

Gambar 3.36 Failed disable user admin

2. Kemudian penulis keluar dan mencoba untuk login kembali dengan menggunakan user yang baru

Gambar 3.37 Login menggunakan user baru

3. Ternyata ketika penulis berhasil login dan berniat untuk melakukan setting

IP, DNS, NAT dan lain-lain tidak bisa. Karena ikon-ikon pensettingan seperti tidak bisa berfungsi seperti biasanya dan tidak bisa di klik.

51

Gambar 3.38 Ikon tidak berfungsi 1

Gambar 3.39 Ikon tidak berfungsi 2

4. Kemudian penulis mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Solusi atau pemecahan masalah akan dibahas pada bab IV. Silahkan para pembaca untuk memahami.

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

A.Pemecahan Masalah

Pada bab ini penulis akan memberkan solusi terhadap permasalahan

yang dihadapi pada bab III, solusi terhadap permasalahan adalah sebagai

berikut :

1. Keluar dari winbox, kemudian masuk dengan user admin

Gambar 4.1 Login with user admin

2. Masuk ke SystemUser, untuk masuk ke kotak user list. Double klik pada user yang anda buat, dan ganti group read menjadi full. Pilih

apply kemudian ok.

Gambar 4.2 Mengganti group read menjadi full

52

53

3. Kemudian disable user admin dengan mengklik X. Keluar dari winbox untuk login kembali dengan user yang baru.

Gambar 4.3 Disable user admin and login

4. User yang baru bisa melakukan pensettingan karena ikon-ikonnya aktif

Gambar 4.4 Ikon aktif

Kesimpulannya : ketika kita ingin membuat dan menggunakan user yang baru maka group pada kotak user list harus diisi full. Agar user yang baru bisa melakukan hak akses penuh terhadap router mikrotik dalam arti bisa melakukan setting (perubahan, penambahan, pengurangan, pengeditan) untuk hal-hal tertentu.

BAB V

PENUTUP

Demikian laporan hasil Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang telah dibuat penulis dari hasil kegiatan PSG yang berlangsung 3 bulan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman praktek dan pengumpulan data-data selama prakerin berlangsung. Penulis sadar tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat pada laporan ini, terutama disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dan angkatan selanjutnya yang akan melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini dikutip dari materi yang telah disajikan penulis pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat penulis ambil diantaranya sebaga berikut :

1. MikroTikls adalah nama perusahaan pemegang lisensi MikoTik yang berlokasi di Riga, Ibukota Latvia, sebuah negara pecahan Uni Soviet yang bersebelahan dengan Rusia.

2. MikroTik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless.

3. Fungsi Mikrotik diantaranya Membagi akses internet ke lebih dari satu perangkat/komputer pada jaringan dan memungkinkan kita untuk melakukan hak akses dan kecepatan.

4. Jenis Mikrotik ada dua yaitu Mikrotik router OS dan Mikrotik Router Board.

5. Pada Instalasi Mikrotik OS spesifikasi hardware minimal: 2 NIC, RAM 128 MB, HDD 4 GB, Processor Pentuim III 800 MHz.

54

55

6. Untuk Mendownload paket mikrotik silahkan kunjungi http://mikrotik.com/download.html.

7. Mikrotik bias diakses dengan lima cara, yaitu via winbox, via SSH (putty), via Telnet (Cmd), Via Web Browser, dan Via FTP.

8.IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer

dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.

9. Nilai subnet mask berfungsi untuk memanajemen jumlah host. Dengan subnet mask router dapat menentukan bagian mana yang menunjukkan alamat jaringan (Network ID) dan bagian mana yang menunjukkan alamat host (Host ID).

10. Gateway adalah Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari lokal network menuju outer network.

11. Tujuan utama dalam Pemberian Identitas mikrotik adalah agar kita tidak bingung ketika memakai lebih dari satu routerboard.

12. Setting IP pada Router Board Mikrotik bias berupa IP dynamic (tidak manual) dan IP static (manual).

13. NAT adalah suatu metoda untuk menghubungkan lebih dari satu

komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP

saja. NAT memungkinkan komputer yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan address private, untuk bisa mengakses Internet.

14. Setting bandwith management pada mikrotik berfungsi untuk pembatasan hak akses kecepatan (download dan upload).

15. SNTP client dan Clock pada mikrotik berfungsi untuk mengatur waktu (jam, tamggal. Bulan, dan tahun) dengan mendapatkan informasi dari server. Contohnya : telkom.co.id.

56

B. Saran-saran

1. Saran Bagi Lokasi PSG (PT.Telkom)

a. Hendaknya pembimbing lebih banyak memberi kesempatan, jangan memberikan kesempatan setengah-setengah kepada siswa yang melaksanakan PSG.

b. Masing-masing bagian dan divisi mempunyai peranan yang saling mendukung dan jangan saling menyalahkan apalagi lepas tangan, maka diperlukan kekompakan dan kerja sama antar personil dari masing-masing bagian dan divisi.

c. Mutu pelayanan terhadap pelanggan harus lebih ditingkatkan dalam rangka mendukung pembangunan nasional khususnya dalam bidang pertelekomunikasian.

d. Hendaknya agar PT.TELKOM menambah teknisi yang ada dan benar-benar ahli dan profesional dan pernah mengikuti DIKLAT dari PT.TELKOM sendiri.

e. Jika kita menghendaki kemajuan perusahaan mulailah dari diri kita sendiri. kemajuan perusahaan terletak pada orang yang bekerja pada perusahaan tersebut.

f. Kesejahteraan para karyawan dan staff PT.Telekomunikasi,tbk harus diperhatikan karena tanpa karyawan dan staff tersebut PT.Telekomunikasi,tbk juga tidak akan mungkin menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar dan terbaik di negeri ini.

g. Sebelum menerapkan suatu teknologi yang baru kepada masyarakat, sebaiknya PT. Telekomunikasi,tbk perlu mempertimbangkan dan mempersiapkan dengan lebih matang infrastruktur, serta diperlukannya sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat Karena kita tau terkadang masyarakat belum siap untuk menerapkan suatu teknologi yang baru dan infrastruktur teknologi itu belum siap 100%.

57

2. Saran Bagi Pihak Sekolah

a. Pembimbing dari sekolah sebaiknya melakukan kontak secara berkala dan rutin kepada siswa mengikuti program PSG sehingga mempermudah melakukan konsultasi kepada pihak sekolah.

b. Hendaknya pembimbing sekolah dapat menjalin hubungan yang baik dengan pembimbing laporan agar siswa PSG juga mudah untuk melakukan konsultasi.

c. Sebelum melaksanakan PRAKERIN, siswa hendaknya dibekali keterampilan dan pengetahuan yang cukup tentang dunia pertelekomunikasian.

d. Hendaknya pihak sekolah meninjau ulang buku-buku yang ada di sekolah apakah isi buku tersebut masih dipakai/diterapkan pada tahun ini atau teori yang ada di dalam buku pembelajaran ada yang keliru.

e. Pihak sekolah lebih memperbanyak kegiatan praktek disekolah agar para siswa yang akan melaksanakan PSG benar-benar menguasai ilmu tersebut dan tidak hanya sekedar bisa.

f. Pelajaran yang ada disekolah hendaknya mengikuti perkembangan yang terjadi didunia pertelekomunikasian. karena seperti kita tau, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia perkembangannya sangat pesat sekali.

DAFTAR PUSTAKA

http://mikrotik.com

http://mikrotik.co.id

http://nadasumbang.com

http://ilmukomputer.com

http://indonesiacyber.net

http://mikrotikindo.blogspot.com

http://id.wikipedia.org/wiki/MikroTik

http://docstoc.com/docs/20836354/Panduan-Lengkap-Mikrotik http://dimas-ehm.blogspot.com/2009/07/pengertian-mikrotik.html

xiii

xiv

FOTO-FOTO DOKUMENTASI

1. General Cek Up (GCU) pada DSLAM di Madiun

2. Survei titik koordinat perangkat FO di Ponorogo

3. Pembuatan rute kabel FO di Ponorogo dan sekitarnya

4. Setting perangkat MSAN dan DSLAM pada putty