51
Mengapa Institusi Penting dalam Ekonomi dan Variabel Institusi dalam Teori Ekonomi Kuliah Ekonomi Kelembagaan MPKP – FE UI 9 September 2013 Yohanna M.L. Gultom

XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Mengapa Institusi Penting dalam Ekonomi

dan Variabel Institusi

dalam Teori EkonomiKuliah Ekonomi Kelembagaan

MPKP – FE UI9 September 2013

Yohanna M.L. Gultom

Page 2: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Institusi dan Ekonomi• Why do some countries produce so much more

output per worker than others? (Hall and Jones 1999)

• “Output per worker in the five countries in 1988 with the highest levels of output per worker was 31.7 times higher than output per worker in the five lowest countries (based on a geometric average). Relatively little of this difference was due to physical and human capital: differences in capital intensity and human capital per worker contributed factors of 1.8 and 2.2, respectively, to the difference in output per worker. Productivity, however, contributed a factor of 8.3 to this difference: with no differences in productivity, output per worker in the five richest countries would have been only about four times larger than in the five poorest countries.” (p.92)

Page 3: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Institusi dan Ekonomi• “Countries with corrupt government officials,

severe impediments to trade, poor contract enforcement, and government interference in production will be unable to achieve levels of output per worker anywhere near the norms of western Europe, northern America, and eastern Asia.” (p. 86)

• Productive activities are vulnerable to predation• Social infrastructure: protects against diversion?

- institution: thievery, squatting, and Mafia protection

- government regulation: agent of diversion (expropriation, confiscatory taxation, and corruption)

Page 4: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Institusi dan Ekonomi

• Temuan Hall and Jones (1999): “A difference of .01 in social infrastructure is associated with a difference in output per worker of 5.14 percent. With a standard error of .508, this coefficient is estimated with considerable precision” (p. 105)

• Temuan Gultom (2012): iklim usaha berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan rasio investasi terhadap pendapatan daerah.

Ln PMA-PMDN/PDRB = - 32.599 + 6.963 Ln IKLIM (0.024) (0.049)* R2 = 0.119; Adj R = 0.091

Page 5: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Institusi Terminologi umum:• Institusi mereduksi ketidakpastian dengan

menyediakan struktur bagi kehidupan sehari-hari• Institusi adalah “shared understanding”, panduan

(guide) atau kerangka (framework) bagi interaksi manusia

• Sebagai dasar kesepakatan dan kepercayaan dalam suatu transaksi

Terminologi ekonomi:• Institusi menentukan dan membatasi rangkaian

pilihan (set of choice) individu

Page 6: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Definisi

“Institution is the rules, roles, and structures organizedby people to conduct their joint activities”

World Bank Technical Assistance Handbook, 1996

Definisi (North 1990):

– Rules of the game in a society

– Humanly devised constraints that structure political, economic and social interaction.

Page 7: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Jenis & Bentuk• Institusi dapat berupa:

1. Batasan informal (informal contraints): sangsi, kebiasaan, adat, norma, dll.

2. Batasan formal (formal constraints): konstitusi, hukum, hak kepemilikan, peraturan, dll.

• Institusi dapat merujuk pada:1. Suatu bentuk organisasi: instansi pemerintah,

perusahaan, asosiasi, dll. 2. Suatu pola atau peran (roles) yang sudah terbentuk di

masyarakat: keluarga atau kelompok komunal3. Suatu aturan (rules) yang mengatur hubungan/interaksi,

tanpa harus berwujud suatu organisasi: property rights atau pasar.

Page 8: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Variabel Institusi dalam Teori & Kebijakan• Untuk menjelaskan fenomena ekonomi dan kebijakan

ekonomi yang riil: – Mengapa perkembangan ekonomi di negara berkembang

berbeda dengan negara maju– Mengapa suatu model/kebijakan yang berjalan di negara maju

tidak menghasilkan keluaran yang sama jika diterapkan di negara berkembang

– Runtuhnya ekonomi sosialis akibat tidak terbangunnya institusi mendasar seperti private property rights dan hukum kontrak.

• Memperluas analisa ekonomi untuk mencakup peran:– Biaya untuk mencari informasi– Biaya koordinasi– Biaya transaksi– Property rights

• Memberi keakuratan dalam melakukan restrukturisasi ekonomi atau managemen proyek pembangunan (institutional development)

Page 9: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Sistem Kapitalisme

Kekuatan Kelemahan

Anglo American • Fleksibel dalam jangka pendek (tujuan mgmt jelas)• Kompetisi: inovasi radikal dan max kepentingan shareholders• Mgmt: profit oriented• Efisiensi jangka pendek

• Sulit mencapai efisiensi jangka panjang dari relation-specific investment• Kontrak klasis – kurang dinamis dalam meraih investasi khusus

Pasar Sosial • Investasi dalam aset spesifik dapat dicapai melalui hubungan jangka panjang (mis. TK)•Adanya trust (shareholder & mgmt)

Hubungan personal mengakibatkan:• Rigid dalam jangka pendek• Lock-in path dependency

Negara (State-led)

• Mampu memfasilitasi proyek teknologi yang kompleks

• Lemah pada sektor yang perlu bereaksi fleksibel terhadap signal pasar

Relasional Jepang

• Adanya investasi spesifik dalam tenaga kerja dan hubungan kelompok• Kapital jangka panjang• Biaya transaksi rendah akibat modal sosial yang kuat

• Rigid• Proses pengambilan keputusan tidak efisien (time consuming)

Komparasi Institusi KapitalismeGroenewegen, 1997

Page 10: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Peran institusi dalam ekonomi

• Menjelaskan masalah teoritis tentang kerjasama (cooperation): – Teori ekonomi didasari asumsi tentang kelangkaan dan kompetisi

dan bahwa proses pertukaran terjadi tanpa friksi

– Belum ada pemahaman tentang bagaimana agen ekonomi melakukan koordinasi dan kerjasama

– “Under what conditions can voluntary cooperation exist without Hobessian solution of the imposition of a coercive state to create a cooperative solution?” (North, 1990, pg.14)

– The problem of common knowledge: sejauh mana seorang agen ekonomi memiliki pengetahuan/informasi tentang preferensi dan perilaku pihak lainnya.

– Analisa game theory: individu dengan motivasi maksimisasi akan memilih untuk bekerjasama (cooperate) saat “permainan” itu akan berulang, ada informasi yang lengkap tentang pemain (player), dan jumlah pemain yang kecil.

Page 11: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Peran institusi dalam ekonomi• Menjelaskan bahwa institusi dan pengawasannya

mempengaruhi biaya transaksi- Institusi yang efektif mendorong terjadinya kerjasama,

mengurangi biaya transaksi (dan biaya produksi/transaksi)

Page 12: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Institusi dalam analisa Ekonomi Neoklasik

• Economics as a science of means-ends relationships, with the choice of ends (preferences) being of no account (Robbins, 1932).

• Economics as a science of prediction and testing- “Invisible Hand” dalam teori general equilibrium Adam

Smith, yang merupakan preferensi, teknologi, property rights dan institusi dianggap “given.”

- Tidak menjawab bagaimana “Invisible Hand” bekerja

• Asumsi “Economic Man” mengesampingkan kenyataan kompleksitas perilaku manusia

Page 13: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

“Simplifying Assumption” dalam Ekonomi Neoklasik

• Agen ekonomi memiliki informasi yang sempurna

• Seseorang akan mencapai tujuannya dengan rasional dan akan berusaha untuk memaksimalkan profit (berdasarkan budget constraints)

• Membuat representasi dari rumahtangga, produser-investor, dan pemerintah

• Transaksi di pasar tanpa friksi (tidak ada masalah koordinasi) dan tanpa biaya

Page 14: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Sejarah Perkembangan Ekonomi Kelembagaan

• Ekonomi Kelembagaan mencoba memasukan isu-isu kelembagaan (institutions) dan perubahan kelembagaan (institutional change) kedalam teori-teori ekonomi.

• Upaya untuk memperluas konsep perilaku manusia (behavioral foundation) dalam ilmu ekonomi untuk mencakup faktor-faktor “non-ekonomi” seperti:- Imperfect information- Social institutions (value, habit, routine, etc) mempengaruhi

biaya produksi dan transaksi dalam ekonomi.

Page 15: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Sejarah Perkembangan Ekonomi Kelembagaan

• Upaya ini dianggap membuat teori ekonomi menjadi lebih realistis dasar filosofi “Realism” yaitu anggapan bahwa “science primarily aims at formulating true, explanatory theories.”

• Kritik terhadap asumsi perilaku manusia dalam ekonomi neo-klasik: unrealistic. Realitas ekonomi dalam masyarakat sangat kompleks sehingga kurang dapat dijelaskan oleh asumsi yang disederhanakan: rational economic actor.

• Ekonomi kelembagaan mencoba mencari “the truth about the world” dengan mencoba melonggarkan (relaxed) asumsi dasar “rational man” untuk mengakomodasi fakta-fakta seperti keterbatasan informasi kedalam asumsi perilaku manusianya.

Page 16: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Institusi dalam ilmu ekonomi • American institutionalist: Veblen, Mitchell, Commons,

Ayres.

• Classical economists: Adam Smith, J.S. Mill.

• German, English and American historical school: Marx (other Marxian).

• Austrian school: Menger, von Wieser, Hayek.Evolutionist economists: Schumpeter.

• Neoclassical: Marshall.

Page 17: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

2 Tradisi Pemikiran Kelembagaan dalam ilmu Ekonomi

• Old Institutional Economics (OIE)Berusaha menggantikan kerangka teori Ekonomi Neoklasik dengan kerangka teori yang baru, yaitu yang memperhitungkan variabel institusi

• New Institutional Economics (NIE)Berusaha memasukkan variabel institusi kedalam kerangka teori Ekonomi Neoklasik

* Perbedaan kedua aliran pemikiran ini dapat dipelajari lebih lanjut di:Rutherford, Malcolm. 1996. Institutions in Economics: The Old and New Institutionalism, Cambridge University Press, Cambridge.

Page 18: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Program Penelitian dalam Ekonomi KelembagaanEkonomi Kelembagaan Lama/OIE Ekonomi Kelembagaan Baru/NIE

1. Pemikiran Veblen & Ayres tentang dampak dari teknologi baru terhadap skema kelembagaan dan bagaimana aturan sosial dan kelompok kepentingan yang sudah ada berusaha menolak perubahan tersebut. Sering dipakai untuk menganalisa struktur ekonomi modern yang menekankan pada kepentingan ekonomi dan politik dari korporasi.

2. Pemikiran Commorns, Samuels & Schmid yang melihat institusi sebagai hasil dari proses formal & informal dari resolusi konflik). Studi mereka terkait dengan hukum, property rights & organisasi, dan evolusi & dampaknya pada kekuatan hukum dan ekonomi, transaksi ekonomi dan distribusi pendapatan.

1. Property rights (Demsetz, Alchian) dan common law (Posner).

2. Public choice theory, seperti pemikiran tentang rent seeking dan aktivitas untuk mendistribusikan koalisi (Olson, Mueller).

3. Organisasi mencakup the agency theory (Jensen and Meckling) dan transaction costs (Coase, Williamson)

4. Analisa game theory untuk memodelkan perilaku dalam situasi institusi tertentu (Shubik) atau untuk menjelaskan evolusi dari institusi sosial (Schotter)

5. Sejarah ekonomi (Douglas North).6. Aliran Austrian dan neo-Schumpeterian

yang menjelaskan berbagai bentuk perkembangan institusi dengan analisa mekanisme invisible-hand atau kerangka evolusi (Hayek, Nelson and Winter, Langlois).

Page 19: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Dikotomi dalam metodologi OIE & NIEOIE NIE

1. Anti – formalist

Menggunakan perspektif kultural & holistik sehingga menentang abstraksi dalam teori

2. Holist Bagaimana kekuatan sosial

mempengaruhi perilaku individu3. Behaviorist (rule following)

Individu mengadopsi norma sosial yang ada & mengembangkan kebiasan/rutin

4. Evolusi & invisible hand Perubahan institusi dilihat sebagai

unintended consequences (result of human action but not human design)

5. Interventionist Mengkritik pasar & mengadvokasi

perubahan institusi melalui regulasi & intervensi pemerintah.

1. Formalist Menggunakan pendekatan abstrak &

matematis serta model untuk membuat representasi ideal dari teori

2. Individualist Bagaimana perilaku individu

mempengaruhi institusi3 Rational maximizer

Individu menyesuaikan perilakunya atas situasi & kesempatan guna memaksimalkan keuntungannya.

4. Evolusi & design

Perubahan institusi lebih dilihat sebagai hasil dari rasionalitas individu & pertimbangan efisiensi

5. Non interventionist Pro pasar & terbentuknya kontrak

secara voluntary sehingga mengkritik intervensi pemerintah.

Page 20: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Kelemahan Teori

OIE NIENIE (neoclassical dan Austrian)

mengkritisi OIE karena:

1. Tidak adanya teori2. Kecenderungan untuk

berargumentasi dengan terminologi yang holistik daripada yang individualistik

3. Menggunakan pendekatan perilaku (behavioristic) bukannya kerangka teori rational choice

4. Gagal untuk menjelaskan pentingnya perbedaan antara proses evolusioner dan unintended dalam institutional development dengan proses pengambilan keputusan kolektif dalam institutional design.

OIE mengkritisi NIE karena:

1. Teori yang terlalu abstrak dan formal

2. Mengadopsi versi individualis yang ekstrim danreductionist

3. Memandang individu sebagai “overly rational and overly autonomous being” yang dibatasi tapi tidak dipengaruhi oleh kerangka sosial dan institutional

4. Menggunakan kriteria kesejahteraan yang ortodox yang tidak cocok untuk menganalisa institutional change

Page 21: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

4 Tingkatan Analisa Sosial(Williamson, 2000)

Embeddedness:Institusi informal, adat, tradisi, norma, agama

Institutional Environment: “formal rules of the game” (khususnya isu properti)

Governance:“play of the game” (khususnya isu kontrak)

Resource Allocation and Employment :Harga, kuantitas, insentif

Teori sosial

Ekonomi Properti Rights/Teori Politik Praktis

Ekonomi Biaya Transaksi/TCE

Ekonomi Neoklasik

Page 22: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Metodologi Ekonomi Kelembagaan

Page 23: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Metodologi Ekonomi

• Definisi: “the rationale and the philosophical assumptions that underlie economics.”

• The foundation of economic theorizing

• Cakupannya:– Prinsip-prinsip pengujian teori– Struktur eksplanasi– Fundamental

Page 24: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Metodologi yang umum dipakai dalam ilmu ekonomi mainstream:

• Pengujian epistemologi:– Peran kritis dari bukti empiris negatif dalam pengujian

teori untuk dapat menerima atau menolak suatu teori ekonomi (rational acceptance)

• Inductive inference– “the theory of prediction based on observation”– Penjelasan melalui generalisasi berdasarkan contoh

spesifik/individual• Contoh: seluruh angsa yang di observasi putih semua

angsa putih

Page 25: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Poperian Dominance dalam Ekonomi: Pendekatan Falsifikasi

• Karl Popper: perkembangan ilmu pengetahuan dapat terjadi melalui pendekatan falsifikasi

• Prinsip falsifikasi:1. Demarkasi: science vs. non science2. Sebagai metodologi: bagaimana mempraktekkan science

• Poperian Mainstream dalam Metodologi Ekonomi– Metodologi falsifikasi: “for a theory to be ‘scientific’ it must be at

least potentially falsifiable by empirical observation” (– Refutable implication

• Kritik: Duhemian problem (Duhem-Quine Problem)Kompleksitas dari perilaku manusia membutuhkan beberapa kondisi awal dan strong simplifying assumptions beberapa restriksi dari asumsi ini mungkin salah, beberapa mungkin tidak dapat difalsifikasi. Jadi walau asumsi dan restriksi dapat diuji, pengujian menjadi sulit karena tidak mungkin memiliki lingkungan laboratorium yang terkontrol.

Page 26: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

“Simplifying Assumption” dalam Ekonomi Neoklasik

• Agen ekonomi memiliki informasi yang sempurna

• Seseorang akan mencapai tujuannya dengan rasional dan akan berusaha untuk memaksimalkan profit (berdasarkan budget constraints)

• Membuat representasi dari rumahtangga, produser-investor, dan pemerintah

• Transaksi di pasar tanpa friksi (tidak ada masalah koordinasi) dan tanpa biaya

Page 27: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Masalah dalam Metodologi Ekonomi

• Asumsi rasionalitas tidak realistis: karena mengasumsikan 1 macam rasionalitas, padahal ada lebih dari 1 pengertian rasionalitas dalam literatur ekonomi:1. Consistency in choice – dalam preference funtion (tapi tidak

dibahas tentang rasionalitas dari pilihan itu sendiri).2. Self-interested behavior (egoism) – tidak dapat menjelaskan

perilaku altruisme atau public-spiritedness.3. Agents have perfect information – tentang preference, tentang

pilihan yang dimiliki, tentang keadaan dunia sekarang & masa depan, dan tentang intensi dan aksi dari agen lainnya.

• Prediksi membutuhkan kondisi ceteris paribus – sulit membuat forecast

• Ethics dalam ekonomi: teori ekonomi tidak bisa menjelaskan mengapa seorang agen berperilaku oportunis/free riding behavior dan dalam kondisi apa mereka berperilaku tersebut.

Page 28: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Axiom dalam perilaku rational choice dalam Ekonomi Neoklasik

• Axiom 1: Completeness There is no indecision: the individual can always compare (i.e. stated his/her preference) between two distinct bundle of consumptions

• Axiom 2: ReflexivityThe individual can always compare (i.e. stated his/her preference), and the similar bundle of consumption is at least as good as itself.

• Axiom 3: TransitivityThe individual preference is internally consistent. Thus, when one say A is preferred to B, and B is preferred to C, he/she will not say that C is preferred to A.

Page 29: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Axiom dalam perilaku rational choice dalam Ekonomi Neoklasik

• Axiom 4: Non-SatiationIf a consumption bundle X consist of at least more than one good than X’, and no less of any other consumption bundle X’, then X is always preferred than X’ (more is better than less)

• Axiom 5: ContinuityIf an individual prefers A to B, then any closed set of consumption bundle closed to A would also be preferred to B

• Axiom 6: Strict ConvexityThe consumption of more of both goods (variety) induces higher utility than more of one single good”

Page 30: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Issues

• Konsep ad hoc tidak dapat terjawab (mis. Perilaku rational choice dalam pasar oligopoli)

• Bagaimana sebenarnya teori dapat berkembang (theoretical development) – apakah hanya dengan empirical falsification?

• Bagaimana menjawab konsep ad hoc?

Page 31: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Mainstream Economics

• Institusi dianggap sebagai variabel non-ekonomi dan diasumsikan tidak berubah (asumsi ceteris paribus)

• Institusi tidak dianalisa sebagai variabel sebab atau akibat dari fenomena ekonomi

• Pasar diasumsikan hanya digerakkan oleh hukum supply dan demand

Page 32: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Metodologi Ekonomi Kelembagaan

• Bagaimana memasukan institusi dalam penelitian ekonomi

• Bagaimana memasukan institusi dalam membangun teori ekonomi:– Logika dari tindakan kolektif– Sistem peraturan politik– Institusi dari perusahaan bisnis

• Pendekatan evolusi (Nelson & Winter), Principal-agency teory (Jensen & Meckling), pendekatan game teori, pendekatan biaya transaksi (Williamson 1975, 1985, dan North 1990).

• Agenda baru: upaya untuk memasukan institusi dalam perumusan teori ekonomi:– Oposan– Memasukan institusi kedalam kerangka teori ekonomi yang sudah ada– Membangun teori tentang institusi terlepas dari batasan teori ekonomi

yang ada

Page 33: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Realism: Dasar Filosofi Ekonomi Kelembagaan• Pandangan: “the world exists; it is which govern the structures are in

principle discoverable; and it is the goal of science to try to discover them. Scientific theories refer to really existing entities, properties, mechanisms and structures; theories attempts how well they correspond, in some sense, to what exist in the world” (Caldwell, Economic Methodology: Rationale, Foundations, Prospects, in Maki ed., Rationality, Institutions and Economic Methodology, 1993).

• Saat ini Kesulitan realism untuk diaplikasikan dalam teori ekonomi:1. Realism sulit diakses, tidak menyediakan formula yang

sederhana untuk demarkasi teori (seperti pendekatan falsifikasi) dan tidak mudah untuk diterjemahkan kedalam aturan metodologi.

2. Sementara instrumentalism sudah begitu mengakar dalam ilmu ekonomi

• Solusi: realist interpretation while the model are given an instrumentalist one dengan memakai terminologi “realisticness” dan “unrealisticness”.

Page 34: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Karakteristik Metodologi Ekonomi Kelembagaan• Williamson (NIE)

– Ada dalam kerangka/trend teori mikro, sejarah ekonomi, ekonomi property rights, sistem komparatif, ekonomi buruh dan organisasi industri.

– 3 pandangan dasar: • Menerima teori mikro – level abstraksi yang tinggi• (Transaksi sebagai kasus utama/main case)• Bersifat komplemen (bukan substitusi) terhadap teori mikro

• William Dugger (OIE)– Penekanan terutama pada peran kekuasaan di ekonomi– Ada keraguan atas institusi ekonomi yang ada– Membedakan institusi dari kegiatan teknologi/seremoni/industri– Memakai pendekatan evolusi (ekonomi sebagai proses

perubahan sejarah) bukan dalam konteks tahapan optimum– Holism – ekonomi dan perilaku individu dilihat sebagai bagian

dari evolusi budaya– Versi instrumentalis – ide sebagai instrumen yang dapat

dikoreksi

Page 35: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

2 Asumsi dasar perilaku manusiadalam New Institutional Economics

1. Bounded rationalityHuman behaviour that is “intendedly” rational, but only limitedly so (Simon, 1961, p. xxiv)

2. OpportunismEconomic agents are guided by considerations of self-interest to make allowance for strategic behavior

Page 36: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Bounded Rationality

Perilaku rational choice tidak realistis karena:

• Complex Situation– Agen ekonomi tidak dapat memprediksi segala kemungkinan

pilihan yang ada

• Uncertainty– Ketidakpastian lingkungan tidak dapat diperhitungkan

• Language– Keterbatasan agen ekonomi dalam mengartikulasikan

pengetahuan dan perasaannya melalui kata, angka atau grafis membatasinya untuk dapat dimengerti sepenuhnya oleh orang lain

Page 37: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

BOUNDED/LIMITED RATIONALITY (Herbert Simon)

• Menggantikan konsep “economic man” menjadi “administrative man”– Model umum dari rational choice gagal melihat bukti empiris dari proses

pengambilan keputusan.– Evaluasi atas seluruh alternatif dilakukan sebelum melakukan pilihan– Fakta: alternatif pengambilan keputusan sering dilakukan berurutan

(sequentially)

• Global/substantive rationality vs limited/procedural rationality– Simple pay-off function vs. partial ordering pay-off– Information gathering problem & mental map: seek for “best” vs. seek for “good”– Rational vs. reasonable

• Seorang individu tidak selalu tahu segala biaya (pay-off) dari seluruh alternatif pilihan yang ada, dan tidak memiliki kemampuan untuk membandingkan berbagai variasi pay-off yang ada.

• Isu: – bagaimana seseorang bertindak rasional dalam situasi ini?– Perilaku yang “intendedly” rasional

Page 38: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

BOUNDED RATIONALITY…• Agen ekonomi yang “rasional tapi terbatas” (bounded rationality):

– Akses terhadap informasi yang terbatas– Kapasitas komputasi yang terbatas

• Perilaku rasional dalam konteks situasi tertentu – Pilihan-pilihan/preferensi ada dalam kondisi yang tidak tetap

(uncertainty)– Perlu melihat proses dari pilihan rasional itu, bukan hasilnya

(rasionalitas dari maksimisasi kepuasan).

• Lack of knowledge/limited information– Ketidaktahuan tentang masa depan membuat keputusan dengan

perkiraan akan masa depan.– Ketidaktahuan tentang perilaku partner dalam kegiatan ekonomi

(cooperatif/tidak).– Keterbatasan pengetahuan/informasi mempengaruhi masalah

koordinasi

Page 39: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Kontroversi dalam paradigma Optimization(Problem of Self Reference)

• Skandal dalam teori ekonomi: teori persaingan tidak sempurna– Dalam kondisi pasar hanya ada sedikit supplier, maka konsep profit-

maximization tidak berjalan sempurna. – Pilihan yang seharusnya rasional secara mendasar tidak bekerja– Pilihan salah satu agen ekonomi sangat bergantung dengan pilihan

agen lainnya– Tidak ada yang membuat pilihan tanpa membuat asumsi atas

bagaimana agen lainnya akan memilih.

• Dalam pasar oligopoli equilibrium terjadi sebagai hasil dari interaksi antara ‘profit max’ firms anomaly

• Segala usaha untuk menjelaskan hal ini dari perspektif substantive rationality hanya bersifat ad hoc.

Page 40: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Kontroversi dalam paradigma Optimisasi(Problem of Self Reference)

Kesimpulan:

• Mustahil seorang agen ekonomi memperoleh informasi yang sempurna (perfect knowledge/information)

• Keputusan seorang agen ekonomi: tidak sempurna (imperfect decision)

• Karena informasi ekonomi diperoleh dengan biaya

• Kapasitas untuk membuat keputusan juga merupakan sumberdaya langka memerlukan biaya

Page 41: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Opportunism

• Perilaku yang dapat menghasilkan ekspektasi yang salah atau kosong sehingga keuntungan individu dapat terealisasi

• Keuntungan (advantage) diperoleh dari:– Kondisi produktif yang unik yang telah ada sebelumnya (pre-existing

condition)– Adanya informasi yang terbatas atau terdistorsi– Perjanjian yang tidak dapat dipercaya tentang perilaku di masa depan– Termasuk juga manipulasi strategis tentang informasi atau

misrepresentation of intention

• Tidak dapat menjamin self-enforcing commitments

Page 42: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Perilaku “Rule Following”

• Teori rational choice gagal untuk memperhitungkan elemen dasar dari kehidupan masyarakat:– Kebiasaan– Rutinitas

• Pengalaman yang berulang merupakan “trial & error”

• Agen ekonomi melakukan pilihan berdasarkan pengalaman yang paling “memuaskan”

• Repetisi kebiasaan dan rutin pelajaran dan harapan

• Pengetahuan yang terbatas + kebiasaan & rutin = rasional

Page 43: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Perilaku “Rule Following”…

• Teori rational choice – Maksimisasi terjadi dalam situasional/case by case maximization

• Bounded/procedural/adaptive rationality:– Ada situasi yang berulang (recurring situation)– Ada perilaku yang teratur (behavioral regularities)– Pilihan berdasarkan pengalaman di masa lalu– Keterbatasan informasi dan kapasitas reasoning membuat agen

ekonomi memilih untuk mengikuti kebiasaan (follow rules)

• Agen yang “tidak sempurna”: tidak sempurna dalam pilihannya dan dalam aturan pengambilan keputusan yang dipakainya (masalah kompetensi).

• Aturan/kebiasaan memfasilitasi pembuatan keputusan dalam situasi yang kompleks

Page 44: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Realism dalam Ekonomi Kelembagaan

• Fokus: pengujian teori dan eksplanasi teori

• Apa yang perlu diperhatikan dalam membangun teori institusi dalam konteks teori ekonomi– Apa dasar konseptual– Apa dasar teori– Apa dasar permasalahan empirisnya

Page 45: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Karakteristik Metodologi Ekonomi Kelembagaan• Usulan Uskali Maki:

Setiap upaya penjelasan ekonomi yang melibatkan institusi/lembaga dalam perannya sebagai eksplanantia atau explananda atau keduanya, merupakan bagian dari ekonomi kelembagaan.

• 3 Tema umum program penelitian Ekonomi Kelembagaan (Richard Langlois):

1. Rasionalitas maksimalisasi yang sempit rasionalitas yang realistis

2. Penjelasan ekonomi dengan pendekatan evolusi3. Selain harga pasar, kegiatan ekonomi juga dikoordinasikan

dengan berbagai institusi lainnya yang perlu dipelajari secara teoritis.

Page 46: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Usulan Richard Langlois: tema dan program penelitian

Tema umum: Menolak konsep maksimisasi sempit rasionalitas riilProgram penelitian: metode analisa situasional dengan asumsi

bounded rational

Tema umum: penjelasan ekonomi harus dinamis/evolusionerProgram penelitian: penjelasan invisible-hand (fenomena ekonomi

sebagai unintended consequences dari aksi individu)

Tema umum: selain harga pasar, aktivitas ekonomi dikoordinasikan oleh variabel institusi

Program penelitian: institusi sebagai situasi dan institusi sebagai hasil dari invisible-hand

Page 47: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Jadi bagaimana mendefinisikan institusi dalam teori ekonomi?

1. Berkaitan dengan kebiasaan dan tradisi (perilaku yang reguler)2. Berkaitan dengan aturan normatif yang mengatur perilaku tersebut

Usulan untuk menggabungkan 2 konsep ini:

1. A social institution is a social organization which, through the operation of tradition, custom or legal constraint, tends to create durable and routinized pattern of behaviour (Geoff Hodgson).

2. Membedakan antara “institutional environment” dan “institutional arrangement” (Davis and North)

3. Membedakan antara institusi internal dan eksternal (Lachmann)

Page 48: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Hubungan Sebab Akibat Situasionaldalam Teori Ekonomi Kelembagaan

[SA 1] Deskripsi situasi Agen A berada dalam situasi tipe C

[SA 2] Analisa situasi Dalam situasi tipe C, tindakan yang tepat dilakukan adalah X

[SA 3] Prinsip rasionalitas Agen selalu bertindak secara tepat atas situasi yang dihadapinya

[SA 4] Penjelasan (maka) A melakukan X

Page 49: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Kontribusi Ekonomi Kelembagaan

1. Menggantikan konsep maksimisasi dari Ortodox Ekonomi dengan konsep rasionalitas yang lebih luas

2. Komitmen untuk melihat fenomena ekonomi dari perspektif proses.

3. Memperluas domain studi dari ilmu ekonomi diluar studi atas institusi pasar.

Page 50: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Pendekatan Interdisiplin dalam Ekonomi

• Menganalisa variable endogen dan eksogen dalam kerangka teori ekonomi

• Mencoba memasukan variabel-variabel eksogen tersebut dalam kerangka formulasi teori ekonomi

• Bertujuan untuk mencari pendekatan yang lebih realistis dan interdisiplin untuk teori ekonomi atau teori sosial pada umumnya

Page 51: XIV - Mengapa Institusi Penting Dan Institusi Dalam Teori Ekonomi.ppt

Faktor Eksogen dalam Ekonomi Neoklasik: potensi untuk pendekatan interdisiplin

1. Taste dan preferensi – Dipengaruhi oleh status sosial-ekonomi, pendidikan, status

pernikahan, ukuran keluarga, usia, gender, sosial-budaya, dll.– Preferensi atas income dan leisure mempengaruhi supply tenaga

kerja– Pengalaman/pelajaran masa lalu mempengaruhi preferensi

2. Teknologi– Peran dari perubahan teknologi terhadap kompetisi, gaya

hidup dan pemerintahan

3. Pemerintah– Pengaruh pemerintah terhadap industri– Pendekatan pilihan publik