Upload
sunaryo-l
View
236
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
1/24
PRESENTASI KASUS
KASUS GAWAT DARURAT
SINDROM KOMPARTEMEN
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang
Diajukan kepada:
dr. Hendryk Kwandang, M.Kes !embimbing "#D dan Rawat "nap$
dr. %enediktus Setyo Untoro !embimbing Rawat &alan$
Disusun oleh:dr. Sergius Stanley !roboseno
RSUD KANURU!AN" KEPANEN
KA#UPATEN MA$ANG
%&'(
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
2/24
!A$AMAN PENGESA!AN
PRESENTASI KASUS
KASUS GAWAT DARURAT
SINDROM KOMPARTEMEN
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang
'elah diperiksa dan disetujuipada tanggal (
)leh (
Dokter !embimbing "nstalasi #awat Darurat dan Rawat "nap
dr. Hendryk Kwandang, M.Kes
1
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
3/24
!A$AMAN PENGESA!AN
PRESENTASI KASUS
KASUS GAWAT DARURAT
SINDROM KOMPARTEMEN
Laporan kasus ini diajukan dalam rangka praktek dokter internsip sekaligus
sebagai bagian persyaratan menyelesaikan program internsip di
RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang
'elah diperiksa dan disetujuipada tanggal (
)leh (
Dokter !embimbing Rawat &alan
dr. %enediktus Setyo Untoro
2
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
4/24
KATA PENGANTAR
!uji syukur kepada *llah %apa di surga atas bimbingan+ya sehingga
penulis telah berhasil menyelesaikan portoolio laporan kasus yang berjudul
-Sind)o* Ko*pa)+e*en. Dalam penyelesaian portoolio laporan kasus ini
penulis ingin mengu/apkan terima kasih yang tak terhingga kepada(
0. dr.Hendryk Kwandang, M.Kes selaku dokter pembimbing instalasi gawat
darurat dan rawat inap
1. dr.%enediktus Setyo Untoro selaku dokter pembimbing rawat jalan
2. dr. *ntarestawati, dr. *nita "kawati, dr. &anny 3ajar Dita, dan dr. Romualdus
Redy 4ibowo selaku dokter jaga dua
5. Serta paramedis yang selalu membimbing dan membantu penulis.
!ortoolio laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan
kerendahan hati penulis mohon maa yang sebesar6besarnya dan mengharapkan
saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan kasus ini dapat menambah
wawasan dan bermanaat bagi semua pihak.
Kepanjen, Desember 1705
!enulis
3
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
5/24
Da,+a) Isi
H*L*M*+ !8+#8S*H*+.......................................................................... i
H*L*M*+ !8+#8S*H*+.........................................................................ii
K*'* !8+#*+'*R...................................................................................iii
Datar "si.................................................................................................. iv
%ab 0 !endahuluan......................................................................................1
%ab 1 Laporan Kasus....................................................................................2
1.0. "dentitas........................................................................................2
1.1. *namnesa.....................................................................................2
1.2. !emeriksaan 3isik...........................................................................3
1.5. Resume........................................................................................5
1.9. Diagnosis......................................................................................6
1.:. Ren/ana 'erapi...............................................................................6
1.;. Ren/ana 8dukasi.............................................................................7
%ab 2 'injauan !ustaka.................................................................................8
2.0 Deinisi........................................................................................8
2.1 *natomi....................................................................................... 8
2.2 !atoisiologi................................................................................11
2.5 Maniestasi klinik..........................................................................12
2.9 Diagnosis....................................................................................13
2.: 'atalaksana..................................................................................13
2.; Komplikasi..................................................................................14
%ab 5 !embahasan.....................................................................................16
%ab 9 Kesimpulan..................................................................................... 17
Datar !ustaka.......................................................................................... 18
4
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
6/24
#a- ' Pendahuluan
Sindrom kompartemen adalah sebuah kondisi yang mengan/am anggota
tubuh dan jiwa yang dapat diamati ketika tekanan perusi di bawah jaringan yang
tertutup mengalami penurunan. Saat sindrom kompartemen tidak teratasi maka
tubuh akan mengalami nekrosis jaringan dan gangguan ungsi yang permanen,
dan jika semakin berat dapat terjadi gagal ginjal dan kematian.
Sindrom kompartemen dapat terjadi di tangan, lengan bawah, lengan atas,
perut, pantat, dan seluruh ekstremitas bawah. Hampir semua /edera dapatmenyebabkan sindrom ini, termasuk /edera akibat olahraga berat.
Hal yang paling penting bagi seorang dokter adalah untuk selalu waspada
ketika berhadapan dengan keluhan nyeri pada ekstremitas.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
7/24
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
8/24
:. !asien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya untuk penyakit ini.
;.
%.2. Pe*e)iksaan 4isik.
. !asien tampak sakit sedang, /ompos mentis, #?S 59:.
%. Tanda 5i+al
a. 'ekanan darah ( 027=>7 mmHg.
b. Laju denyut jantung( @=menit.
d. Suhu aksiler ( 2:,9)?.
2. Kepala
a. %entuk ( normoseal, benjolan massa 6$ UU% /ekung 6$.
b. Ukuran ( mesoseal.
/. Rambut ( tebal,hitam.
d. 4ajah ( simetris, bundar, rash 6$, sianosis 6$, edema 6$.
e. Mata
07. konjungtiAa ( anemis 6$.
00. sklera ( ikterik 6$.
01. palpebra ( edema 6$.
02. relek /ahaya ( B=B$.
05. pupil ( isokor, B=B$, 1mm=1mm..
09. telinga ( bentuk normal, posisi normal, sekret 6$.
. Hidung ( sekret 6$ jernih, pernaasan /uping hidung6$,
0:. perdarahan 6$, hiperemi 6$.
g. Mulut ( mukosa bibir basah, mu/osa sianosis 6$, lidah
0;. kotor 6$. 'ampak mulut terbuka, didapatkan
0. keras, i@, diameter( 1 /m.
(. $ehe)
a. "nspeksi ( massa 6=6$.
3
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
9/24
b. !alpasi ( pembesaran kelenjar lima regional 6=6$.
3. Tho)aks
a. "nspeksi. ( bentuk dada kesan normal dan simetrisC retraksi
17. dinding dada 6$, tidak didapatkan deormitas.
b. &antung(
"nspeksi ( i/tus /ordis tidak terlihat.
!alpasi ( i/tus /ordis teraba di M?L S$ "?S
S$.
!erkusi ( batas jantung normal.
*uskultasi ( S0S1 tunggal, reguler, ekstrasistol 6$,
gallop 6$,
10. murmur 6$.
/. !aru(
"nspeksi ( gerak naas simetris pada kedua sisi
dinding
11. dada, retraksi 6$, RR 27 kali=menit, teratur, simetris.
!alpasi( pergerakan dinding dada saat bernaas simetris.
!erkusi( sonor sonor
12. sonor sonor
15. sonor sonor
*uskultasi ( Aesikuler di seluruh lapang paru.
19. 6 6 6 6
1:. Rh 6 6 4h 6 6
1;. 6 6 6 6
1
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
10/24
1>.
7. Eks+)e*i+as
2&. Pe*e)iksa
an
2'. Eks+)e*i+a
s
2%. A+as 22. #a/ah
23. Kanan 26. Ki)i 27. Kanan 28. Ki)i
2>. *kral 57. Hangat
kering
50. Hangat
kering
51. Hangat
kering
52. +ampak hitam.
Kulit
mengelupas dari
pedis hingga
sedikit di atas
lutut. Sensorik
6$,
55. motorik 6$
59. *nemis 5:. E 5;. E 5. F
97. "kterik 90. E 91. E 92. E 95. F
99. 8dema 9:. E 9;. E 9. B:7. Sianosis :0. 6 :1. 6 :2. 6 :5. F
65. Ptechiae ::. E :;. E :. E
70. Capillary
Refill Time
;0. G1 detik ;1. G1 detik ;2. G1 detik ;5. F
;9.
8. S+a+us neu)olo1is
;:. #?S ( 59:
;;. !upil ( 1mm = 1mm
;. RK ( B 6 9 7
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
11/24
tungkai kiri bawah dan tungkai kanan atas pada 1 minggu yang lalu.
!asien kemudian berobat ke sangkal putung dan dibidai pada bagian yang
patah.
'ungkai kanan atas membaik menurut pasien. +amun tungkai kiri bawah
terasa nyeri, kesemutan, dan berwarna pu/at sejak 0 minggu yang lalu.
Setelahnya kaki tidak bisa merasakan apa pun dan nampak mulai
menghitam.
83. Pe*e)iksaan ,isik
!asien tampak sakit sedang, /ompos mentis, #?S( 59:.
'anda Aital ( 'ekanan darah ( 027=>7 mmHg.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
12/24
/. Ren/ana amputasi ekstremitas kiri sebatas lutut.
>2.
%.7. Ren9ana Edukasi.
a. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang diderita dan ren/ana
terapi yang akan dilakukan.
b. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
/. Menjelaskan kemungkinan perkembangan penyakit.
d. Mengikuti terapi dengan baik sesuai petunjuk dokter.
7
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
13/24
(. #a- 2 Tinjauan Pus+aka
2.' De,inisi.
Sindrom kompartemen merupakan suatu peningkatan tekanan dalam suatu
kompartemen sehingga mengakibatkan penekanan terhadap sara, pembuluh darah
dan otot di dalam kompartemen osteoasial yang tertutup. Hal ini mengawali
terjadinya peningkatan tekanan interstisial, kurangnya oksigen dari penekanan
pembuluh darah, dan diikuti dengan kematian jaringan.
2.% Ana+o*i.
Kompartemen merupakan daerah tertutup yang dibatasi oleh tulang,
interosseus membran, dan as/ia, yang melibatkan jaringan otot, sara dan
pembuluh darah. )tot mempunyai perlindungan khusus yaitu as/ia, dimana
as/ia ini melindungi semua serabut otot dalam satu kelompok.
Se/ara anatomik, sebagian besar kompartemen terletak di anggota gerak
yaitu terletak di lengan atas kompartemen anterior dan posterior$, di lengan
bawah yaitu kompartemen anterior, lateral, dan posterior$. Di anggota gerak
bawah, terdapat tiga kompartemen di tungkai atas kompartemen anterior, medial,
dan kompartemen posterior$, empat kompartemen di tungkai bawah
kompartemen anterior, lateral, posterior superisial, posterior proundus$.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
14/24
Sindrom kompartemen yang paling sering terjadi di daerah tungkai bawah dan
lengan atas.
Setiap kompartemen pada tungkai bawah memiliki satu nerAus mayor.
Kompartemen anterior memiliki nerAus peroneus proundus, kompartemen lateral
memiliki nerAus peroneus superisial, kompartemen posterior prounda memiliki
nerAus tibialis posterior dan kompartemen posterior superisial memiliki nerAus
suralis. Ketika tekanan kompartemen meningkat, suplai Aaskuler ke nerAus akan
terpengaruh menyebabkan timbulnya parestesia.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
15/24
'abel 1.0 Letak dan "si KompartemenLetak Kompartemen "si
Lengan
*tas
*nterior M. %i/eps bra/hii, M. ?ora/obra/hialis, M.
%ra/hialisC
*. %ra/hialisC
+. Mus/ulo/utaneus
Struktur yang Menembus Kompartemen ( +.
Mus/ulo/utaneus, +. Medius, M. Ulnaris, *.
%ra/hialis, . %asili/a
!osterior M. 'ri/eps bra/hiiC*. !rounda bra/hii, *. ?ollateralis ulnarisC
+. Radialis
Struktur yang Menembus Kompartemen ( +.
Radialis dan +. Ulnaris
Lengan
%awah
*nterior M. !ronator teres, M. 3le@or /arpi radialis, M.
!almaris longus, M. 3le@or /arpi ulnaris, M.
3le@or digitorum superi/ialis, M. 3le@or
polli/is longus, M. 3le@or digitorum proundus,
M. !ronator IuadratusC
*. Ulnaris, *. RadialisC
+. Medianus
Lateral M. %ra/hioradialis, m. 3le@or /arpi radialis
longusC
*. Radialis, a. %ra/hialisC
+. Radialis
!osterior M. 8@tensor /arpi radialis breAis, M. 8@tensor
digitorum, M. 8@tensor digiti minimi, M.
8@tensor /arpi ulnaris, M. *n/oneus, M.
Supinator, M. *bdu/tor polli/is longus, M.
8@tensor polli/is breAis, M. 8@tensor polli/is
longus, M. 8@tensor indi/isC
*rteriae interoseus anterior dan posteriorC
Ramus proundus nerAi radialis
'ungkai
*tas
*nterior M. Sartorius, M. "lia/us, M. !soas, M.
!e/tineus, M. Juadri/eps emorisC
*. 3emoralisC
10
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
16/24
+. emoralis
Medial M. #ra/ilis, M. *ddu/tor longus, M. *ddu/tor breAis, M. *ddu/tor magnus, M. )bturatorius
e@ternusC
*. prounda emoris, *. )bturatoriaC
+. obturatorius
!osterior M. %i/eps emoris, M. Semitendinosus, M.
Semimembranosus, M. *ddu/tor magnusC
?abang6/abang a. !rounda emoris
'ungkai
%awah
*nterior M. 'ibialis anterior, M. 8@tensor digitorum
longus, M. !eroneus tertius, M. 8@tensor
hallu/is longus, M. 8@tensor digitorum breAisC
*. 'ibialis anteriorC
+. !eroneus proundus
Lateral M. !eroneus longus, M. !eroneus breAisC
?abang6/abang dari a. !eroneaC
+. peroneus superi/ialis
!osterior
Superisial
M. #astro/nemius, M. !lantaris, M. SoleusC
*. 'ibialis posteriorC
+. 'ibialis
!osterior!roundus
M. !opliteus, M. 3le@or digitorum longus, M.3le@or hallu/is longus, M. 'ibialis posteriorC
*. 'ibialis posteriorC
+. 'ibialis
2.2 Pa+o,isiolo1i.
3asia merupakan sebuah jaringan yang tidak elastis dan tidak dapat
meregang, sehingga pembengkakan pada asia dapat meningkatkan
tekanan intra6kompartemen dan menyebabkan penekanan pada pembuluh
darah, otot dan sara. !embengkakan tersebut dapat diakibatkan oleh
raktur yang kompleks ataupun /edera jaringan akibat trauma dan operasi.
* ktiitas isik yang dilakukan se/ara rutin juga dapat menyebabkan
pembengkakan pada asia, namun umumnya hanya berlangsung selama
aktiitas.
!atoisiologi sindrom kompartemen mengarah pada suatu ischemic
injury. Dimana struktur intra6kompartemen memiliki batasan tekanan yang
dapat ditoleransi. *pabila /airan bertambah dalam suatu ruang yang tetap,
11
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
17/24
maupun penurunan Aolume kompartemen dengan komponen yang tetap,
akan mengakibatkan pada peningkatan tekanan dalam kompartemen
tersebut.
!erusi pada jaringan ditentukan oleh 'ekanan !erusi Kapiler atau
Capillary Perfusion Pressure (CPP) dikurangi tekanan interstitial.
Metabolisme sel yang normal memerlukan tekanan oksigen 96; mmHg.
Hal ini dapat berlangsung baik dengan ?!! rata6rata 19 mmHg dan
tekanan interstitial 56: mmHg. *pabila tekanan intra6kompartemen
meningkat, akan mengakibatkan peningkatan tekanan perusi sebagai
respon isiologis serta memi/u mekanisme autoregulasi yang
mengkibatkan cascade of injury.
'erdapat tiga teori yang menyebabkan hipoksia pada kompartemen
sindrom yaitu, antara lain(
a. Spasme arteri akibat peningkatan tekanan kompartemen.
b. Theori of critical closing pressure.
Hal ini disebabkan oleh diameter pembuluh darah yang ke/il dan
tekanan mural arteriol yang tinggi. 'ekanan trans mural se/ara signiikan
berbeda tekanan arteriol6tekanan jaringan$, ini dibutuhkan untuk
memelihara patensi aliran darah. %ila tekanan jaringan meningkat atau
tekanan arteriol menurun maka tidak ada lagi perbedaan tekanan. Kondisi
seperti ini dinamakan dengan ter/apainya critical closing pressure. *kibat
selanjutnya adalah arteriol akan menutup.
/. 'ipisnya dinding Aena.
Karena dinding Aena itu tipis, maka ketika tekanan jaringan melebihi
tekanan Aena maka ia akan kolaps. *kan tetapi bila kemudian darah
mengalir se/ara kontinyu dari kapiler, maka tekanan Aena akan meningkat
lagi melebihi tekanan jaringan, sehingga drainase Aena terbentuk kembali.
Sedangkan respon otot terhadap iskemia yaitu dilepaskannya
histamine li!e su"stancesmengakibatkan dilatasi kapiler dan peningkatan
permeabilitas endotel. "ni berperan penting pada transudasi plasma dengan
endapan sel darah merah ke intramuskular dan menurunkan
mikrosirkulasi.
12
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
18/24
2.( Mani,es+asi klinik.
Se/ara klasik ada 9 ! yang terkumpul dalam sindrom kompartemen,
yaituPain# Paresthesia# Pallor# Paralysis# Pulselessness.
0. Pain +yeri $( nyeri hebat saat peregangan pasi pada otot6otot yang
terkena. +yeri merupakan gejala dini yang paling penting, terutama jika
mun/ulnya nyeri tak sebanding dengan keadaan klnik pada anak6anak
tampak semakin gelisah atau memerlukan analgesia lebih banyak dari
biasanya$. )tot yang tegang pada kompartemen merupakan gejala yang
spesiik dan sering. Maniestasinya berupa nyeri berat, konstan, danterlokalisasi.
1. Parestesia( rasa kesemutan.
2. Pallorpu/at$( akibat menurunnya perusi ke daerah tersebut.
5. Pulselessness( berkurangnya atau hilangnya denyut nadi.
9. Paralisis( merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi sara yang
berlanjut dengan hilangnya ungsi bagian yang terkena sindrom
kompartemen.. !emeriksaan dengan uji sensasi raba dengan jarum dan
peniti $ pada sara kulit.
13
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
19/24
6.
2.3 Dia1nosis.
;. !ada anamnesis biasanya pasien datang dengan keluhan nyeri
hebat setelah ke/elakaan atau patah tulang, ada dua yang dapat dijadikan dasar
untuk mendiagnosis sindrom kompartemen yaitu nyeri dan parestesia.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
20/24
02. 'erapi operati untuk sindrom kompartemen apabila tekanan
intrakompartemen lebih dari 27 mmHg, memerlukan tindakan yang /epat dan
segera dilakukan as/iotomi. 'ujuannya untuk menurunkan tekanan dengan
memperbaiki perusi otot. *pabila tekanannya kurang dari 27 mmHg, tungkai
dapat diobserAasi dengan /ermat dan diperiksa lagi pada jam6jam berikutnya,
kalau keadaan tungkai itu membaik, eAaluasi klinik yang berulang6ulang
dilanjutkan hingga bahaya telah terlewati. Kalau tidak ada perbaikan, atau kalau
tekanan kompartemen meningkat, asiotomi harus segera dilakukan. Keberhasilan
dekompresi untuk perbaikan perusi adalah : jam. *da dua teknik dalam
as/iotomi yaitu teknik insisi tunggal dan insisi ganda. "nsisi ganda pada tungkai
bawah paling sering digunakan karena lebih aman dan lebih eekti, sedangkan
insisi tunggal membutuhkan diseksi yang lebih luas dan resiko kerusakan arteri
dan Aena peroneal. !ada tungkai bawah, asiotomi dapat berarti membuka ke
empat kompartemen, kalau perlu dengan mengeksisi satu segmen ibula. Luka
harus dibiarkan terbuka, kalau terdapat nekrosis otot, dapat dilakukan debridemen,
kalau jaringan sehat, luka dapat di jahit tanpa regangan$, atau dilakukan
pen/angkokan kulit.
05. *danya disungsi neuromuskular adalah indikasi mutlak untuk
melakukan as/iotomi. Kerusakan nerAus permanen mulai setelah : jam terjadinya
hipertensi intrakompartemen.
2.7 Ko*plikasi.
09. 'ekanan yang tidak dapat teratasi dapat mengakibatkan terjadinya
nekrosis jaringan. %ila tidak teratasi, maka dapat menimbulkan rhabdomyolis dan
gagal ginjal. Sindrom kompartemen dapat mengalami komplikasi antara lain (
0. Kerusakan sara yang permanen.
1. "neksi.
2. Deormitas kosmetik akibat as/iotomi.
5. Kehilangan anggota tubuh .
9. Kematian.
'6.
%.7.% P)o1nosis.
15
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
21/24
0;. !rognosis pada kasus sindrom kompartemen bisa menjadi baik atau
bertambah buruk, tergantung seberapa /epat penanganan kompartemen sindrom
dilaksanakan dan pada ada tidaknya komplikasi.
'8.
16
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
22/24
'. #a- ( Pe*-ahasan
!ada pasien ini ditegakkan diagnosis ?losed ra/ture R. ?ruris S$ R.
3emur D$ serta sindrom kompartemen R. ?ruris S$. !enegakan diagnosa ini
didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan isik.
Dari hasil anamnesis, ditemukan bahwa pasien mengeluh kakinya tidak
bisa merasakan apapun sejak 0 minggu yang lalu. !asien tidak pernah menderita
keluhan seperti ini dan tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. 'idak
ditemukan riwayat keluarga dengan keluhan yang sama.
Dari hasil pemeriksaan isik, ditemukan ekstremitas kiri nampak hitam.
Kulit mengelupas dari pedis hingga sedikit di atas lutut. Sensasi raba 6$. )edem
B$.
'erapi yang diberikan pada pasien ini adalah (
a. %ebaskan ekstremitas dari bidai.
Mengurangi tekanan pada ekstremitas yang terkena.
b. Rawat luka.
Membersihkan luka pada tungkai pasien.
/. Ren/ana amputasi ekstremitas kiri sebatas lutut.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
23/24
#a- 3 Kesi*pulan
Sindrom kompartemen adalah sebuah kondisi yang mengan/am anggota
tubuh dan jiwa yang dapat diamati ketika tekanan perusi di bawah jaringan yang
tertutup mengalami penurunan. Saat sindrom kompartemen tidak teratasi maka
tubuh akan mengalami nekrosis jaringan dan gangguan ungsi yang permanen,
dan jika semakin berat dapat terjadi gagal ginjal dan kematian.
!enegakan diagnosis dilakukan atas dasar anamnesis dan pemeriksaan isik
yang teliti serta kontrol teratur pada luka. 'erapi meliputi medikamentosa dan
pembedahan.
!ada pasien ini, ditemukan bahwa pasien menderita sindrom kompartemen
R. ?ruris S$, sehingga pada pasien ini dilakukan pembebasan bidai. Rawat luka
untuk men/egah ineksi. Ren/ana amputasi untuk menyelamatkan ekstremitasyang tersisa.
7/25/2019 Word Sindrom Kompartemen
24/24
Da,+a) Pus+aka
*pley, * #rahm. Solomo, Louis. %uku *jar )rtopedi dan 3raktur system *pley.
8disi ketujuh. 0>>9. &akarta( 4idya Medika.
!aula, Ri/hard. 177>. Compartment $yndrome in %mergency &edicine.Diunduh
dari( http(==emedi/ine.meds/ape./om=arti/le=