32
Vol I, No. 1 / 2015 The Acceleration of WEST JAVA INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI JAWA BARAT Preparing the Battle Place for Champions Mempersiapkan Arena Bagi Para Juara www.bpmpt.jabarprov.go.id

WEST JAVA INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT · 2019-12-18 · Master Plan for overcoming bottlenecks with the ... pengembangan Jalan Tol dan pengembangan pelabuhan laut. ... BADAN PENANAMAN

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Vol I, No. 1 / 2015

The Acceleration ofWEST JAVA INFRASTRUCTURE DEVELOPMENTPERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI JAWA BARAT

Preparing the Battle Place for Champions

Mempersiapkan Arena Bagi Para Juara

www.bpmpt.jabarprov.go.id

02 03Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

West Java

Jawa Barat

Provides All of Your

Menyediakan Seluruh Kebutuhan

INVESTMENT NEEDS

INVESTASI ANDA

West Java province is a major power house of the Indonesian economy. Its agricultural and dairy output accounts for some 15 percent and 34 percent of Indonesia’s national total respectively. West Java is the center of the Indonesia’s modern industries, among others: textile and garment industry, aircraft/aeronautical, pharmaceuticals, automobiles, semi-conductors, petrochemicals, as well as oil and gas industry. West Java province is the host of majority of national education sciences center of excellence.

Provinsi Jawa Barat adalah rumah pembangkit daya utama perekonomian Indonesia. Hasil pertanian dan susu dari Jawa Barat menyumbang masing-masing sekitar 15 persen dan 34 persen dari total nasional Indonesia. Jawa Barat merupakan pusat industri modern di Indonesia, antara lain: tekstil dan industri garmen, pesawat / penerbangan, farmasi, mobil, semi-konduktor, petrokimia, serta industri minyak dan gas. Provinsi Jawa Barat juga merupakan tuan rumah dari mayoritas pusat ilmu serta pendidikan unggulan nasional.www.bpmpt.jabarprov.go.id

04 05Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

CONTENT DAFTAR ISI

FROM THE GOVERNOR PRAKATA GUBERNUR

FROM THE EDITOR PENGANTAR REDAKSI

0608

IN THE HEADLINE

SPECIAL REPORT

TOPIK UTAMA

LAPORAN KHUSUS

WEST JAVA AS A CENTRE POINT OF NATIONAL INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT

Jawa Barat sebagai fokus utama pembangunan infrastruktur nasional

12

20

40

32

44

5426

West Java Provincial Government continues to stimulate the growth of infrastructure in the southern region of West Java. West Java will strengthen the quality of infrastructure in the

south region.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memacu pertumbuhan infrastruktur di wilayah selatan Jawa Barat dengan memperkuat kualitas infrastruktur di wilayah selatan.

BUILDING THE COUNTRY’S SECOND LARGEST DAM

BOGOR TRANSPORTATION PROGRAM (B-TOP) SUMMIT 2015

PREPARING THE BATTLE PLACE FOR THE CHAMPIONS

MEMBANGUN DAM KEDUA TERBESAR DI INDONESIA

MEMPERSIAPKAN ARENA BAGI PARA JUARA

PEMBANGUNAN MONORAIL SIAP DILAKSANAKANLET THE MONORAIL ROLL

The country’s second largest dam project is crucial for food security. It will help local farmers harvest their paddy up to twice a year and

prevent floods.

Proyek bendungan terbesar kedua di Indonesia ini berperan sangat penting untuk menunjang keamanan pangan nasional. Bendungan ini

akan membantu petani lokal untuk memanen padi hingga mencapai dua kali setahun serta berperan juga dalam mencegah banjir.

The Government of Bogor city has developed a Master Plan for overcoming bottlenecks with the redistribution of services.

Pemerintah Daerah kota Bogor sudah menyiapkan cetak biru penanggulangan kemacetan dengan redistribusi pelayanan.

West Java is ready to deploy PON-19. The preparation has been rolled for 100 percent with no significant

obstacles.

Tanpa kendala yang berarti, dengan persiapan yang telah mencapai 100 persen Provinsi Jawa Barat siap

untuk menyelenggarakan PON XIX 2016.

REGENCY OF GARUT KABUPATEN GARUT

CITY OF BANJAR KOTA BANJAR

Advancing the Greenfield Economy.

Mengedepankan Ekonomi yang Berkelanjutan.

A Multi Roles City in The Making.

Pengembangan Kota dengan Multi Peran.

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

06 07Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

GOVERNOR OF WEST JAVA GUBERNUR PROVINSI JAWA BARAT

West Java is serving and provides all of your investment need.

We are blessed with strategic geographical area, arable land, we have lots of rain, water and energy resources. West Java has abundant natural resources, although I am mindful that we must take greater care of the gifts nature has bestowed upon us.

Our market alone exceeds some 42 million people that construct 18 percent of 240 million population of Indonesia. The presence of industrial estates with immediate access to modern facilities and infrastructures make West Java as the best investment destination in the country.

We are conscious that the ecological and infrastructure support capacity of West Java has become vital in ensuring the existence and continuous development, not only for West Java, but for the national capital Jakarta as well. This includes the guarantee of a perpetually conducive investment climate in the immediate surrounding regions.

Our priorities for infrastucture development to ensure the ongoing projects such as International Airport, Toll Road and Seaport development. Safeguarding the environment may seem like a cost at the outset, but it will better ensure long-term viability of your investment. Without environmental equity it would be impossible us to proceed with development and business. What have been done will turn out to be worthless.

The policies based on sectors and or regions alone, has proven incapable of developing continuous support for the prosperity of West Java. Macro step is being taken to synchronize the policies of all RegencIes and Cities n West Java with ecosystem based policy-making approach. The steps taken by West Java in overcoming these issues are set out in the framework of achieving the target of West Java Agenda of Millennium Development Goals and revival of ecological support capacity in West Java.

Through INSIGHT WEST JAVA, I would like to welcome you to West Java. I hope this magazine will enable you to comprehend our province better on your road of having your capital sustainably invested in West Java, the very gateway of Indonesia.

Jawa Barat melayani dan menyediakan seluruh kebutuhan investasi anda.

Jawa Barat diberkahi dengan wilayah geografis yang strategis, tanah yang subur, memiliki curah hujan yang cukup, ketersediaan air dan sumber daya energi. Dengan demikian, Jawa Barat memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun demikian, Jawa Barat harus secara bijak dan berhati-hati atas anugerah alam yang begitu besar telah diberikan.

Populasi yang menjadi pasar di Jawa Barat sendiri melebihi sekitar 42 juta orang yang menjadi bagian dari 18 persen atas 240 juta penduduk Indonesia. Hal tersebut ditambah dengan keberadaan kawasan industri dengan akses langsung ke fasilitas modern serta prasarana yang lengkap membuat Jawa Barat sebagai tujuan investasi terbaik di negeri ini.

Jawa Barat menyadari bahwa daya dukung ekologis dan infrastruktur menjadi sangat penting dalam memastikan keberadaan dan keberlanjutan pembangunan, tidak hanya untuk Jawa Barat, tetapi untuk ibukota Jakarta juga. Hal tersebut juga menjadi jaminan untuk iklim investasi yang kondusif secara berkelanjutan bagi daerah sekitarnya.

Fokus utama Jawa Barat saat ini adalah pengembangan infrastruktur untuk memastikan proyek yang sedang berlangsung seperti Bandar Udara Internasional, pengembangan Jalan Tol dan pengembangan pelabuhan laut. Dalam menjaga keberlangsungan lingkungan nampak seperti adanya beban biaya di awal, namun Jawa Barat meyakini bahwa hal tersebut akan menjamin kelangsungan hidup investasi dalam jangka panjang. Tanpa ekuitas lingkungan mustahil untuk melanjutkan pembangunan dan aktivitas bisnis dan apa yang telah dilakukan akan berubah menjadi tidak memiliki manfaat.

Untuk mengembangkan kemakmuran secara terus menerus di Jawa Barat, diperlukan perumusan dan keputusan kebijakan yang bukan berdasarkan sektoral dan atau kedaerahan saja. Dibutuhkan langkah makro yang diambil untuk menyinkronkan kebijakan semua kabupaten dan kota di Jawa Barat dengan pendekatan berbasis pembuatan kebijakan ekosistem. Langkah-langkah yang diambil oleh Jawa Barat dalam mengatasi masalah ini ditetapkan dalam rangka mencapai target Agenda Jawa Barat Millennium Development Goals dan kebangkitan daya dukung ekologis di Jawa Barat.

Melalui INSIGHT, Saya selaku Gubernur Jawa Barat ingin menyambut Anda untuk datang ke Jawa Barat. Saya berharap majalah ini akan memungkinkan Anda untuk memahami keberadaan provinsi kami dengan lebih baik guna menanamkan investasi Anda secara berkelanjutan di Jawa Barat, pintu gerbang Indonesia.

AHMAD HERYAWAN

FROM THE GOVERNOR PRAKATA GUBERNUR

09Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 - 08

FROM THE EDITOR PENGANTAR REDAKSI

TO THE BEST OF OUR KNOWLEDGE, THE INFORMATION CONTAINED IN THIS PUBLICATION IS ACCURATE AS OF THE DATE PUBLISHED. READERS SHOULD ALWAYS CONDUCT THEIR OWN DUE DILIGENCE BEFORE ENTERING INTO

BUSINESS VENTURES OR OTHER COMMERCIAL ARRANGEMENTS. THE WEST JAVA INVESTMENT AND UNIFIED INVESTMENT SERVICE BOARD CAN ASSIST COMPANIES IN THESE ENDEAVORS.

BERDASARKAN PENGETAHUAN SERTA SARAN TERBAIK DARI KAMI, INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM PUBLIKASI INI ADALAH AKURAT PADA TANGGAL DITERBITKAN. PEMBACA HARUS SELALU MELAKUKAN SENDIRI UJI KEPATUTAN DAN KELAYAKAN SEBELUM MASUK KE WILAYAH KERJASAMA BISNIS ATAU PENGATURAN

UMUM LAINNYA. BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU JAWA BARAT DAPAT MEMBANTU DALAM UPAYA TERSEBUT.

Dear Readers,

At the national level, West Java has played an important role in the economic sector. Most national and multinational industries, commerce, education and centers of excellence are present in West Java. The West Java quality of human resources and local authority equipping West Java with a most conducive social climate for business and pleasure.

West Java well-developed wide range of infrastructure, its fertile land, and its proximity to the nation’s capital make West Java as the best choice for national and multinational industrial activities to reach Indonesian and global market places.

I am proud to say that West Java has shown a number of successful achievements reflected in its Human Development Index, a macro way which is determined by three components of performance in human development, education, health and buying power. We are also pleased to say that the process of introducing an ecosystem-based approach to the development process of West Java is now on track.

West Java believes that an ecosystem approach will drive region’s restoration and maintenance of the health, sustainability, and biological diversity of the ecosystems while supporting sustainable economies and communities. This also encompasses the maintenance of West Java comparative and competitive advantages in a sustainable manner.

INSIGHT WEST JAVA views partnerships among government, civil society and business communities in meeting their common needs as fundamental. I believe that West Java offers excellent examples of partnerships that are more than useful in supporting your business achievements while at the same time supporting West Java’s regional socio-economic development goals.

Second edition 2015 of INSIGHT is the realization BPMPT effort to build a solid collaboration and partnership with stakeholders management of investment policy in West Java. We believe that only through collaboration and solid partnership, the various constraints faced can be transformed into a force to achieve a desirable development.

West Java Investment and Unified Investment Service Board

Dadang Mohamad

Chairman

Pembaca yang budiman,

Jawa Barat memainkan peranan sangat penting dalam sektor ekonomi di tingkat nasional. Sebagian besar pusat-pusat industri nasional dan multinasional, perdagangan, pendidikan dan keunggulan nasional lain ada di Jawa Barat. Kualitas sumber daya manusia serta pemerintahan lokal di Jawa Barat telah melengkapi Provinsi ini hingga memiliki iklim sosial yang kondusif untuk segala aktivitas bisnis maupun hiburan.

Infrastruktur di Jawa Barat yang berkembang dengan baik, tanah yang subur serta kedekatan wilayahnya dengan ibukota negara membuat Jawa Barat menjadi pilihan terbaik untuk kegiatan industri nasional dan multinasional guna menjangkau pasar Indonesia dan global.

Kami bangga untuk mengatakan bahwa Jawa Barat telah menunjukkan sejumlah prestasi yang berhasil tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia, yang ditentukan oleh tiga komponen kinerja dalam pembangunan manusia secara makro, yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli. Kami juga senang untuk mengatakan bahwa proses memperkenalkan pendekatan berbasis ekosistem untuk proses pembangunan Jawa Barat sekarang berada di jalur yang tepat.

Jawa Barat percaya bahwa pendekatan ekosistem akan mendorong pemulihan daerah dan pemeliharaan kesehatan, keberlanjutan, dan keanekaragaman hayati ekosistem untuk mendukung ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan. Hal tersebut juga dalam rangka memelihara keunggulan komparatif dan kompetitif Jawa Barat secara berkelanjutan.

INSIGHT memandang perlunya kemitraan antara pemerintah, masyarakat sipil dan pelaku usaha dalam memenuhi kepentingan mereka. Kami percaya bahwa Jawa Barat dapat menjadi contoh yang sangat baik dari aspek kemitraan dalam mendukung pencapaian bisnis yang diwaktu bersamaan juga mendukung tujuan pembangunan sosial-ekonomi regional Jawa Barat.

INSIGHT edisi kedua tahun 2015 ini merupakan wujud upaya BPMPT membangun kolaborasi dan kemitraan yang solid dengan stakeholderspengelolaan kebijakan investasi di Jawa Barat. Kami yakin, hanya melalui kolaborasi dan kemitraan yang solid, berbagai keterbatasan yang dihadapi dapat ditransformasikan menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan pembangunan yang diidamkan Jawa Barat.

Kepala

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat

Editor in Chief / Pemimpin RedaksiDadang Mohamad

Managing Editor / Pemimpin UmumEka Hendrawan

Research Director / Pimpinan RisetSetiabudi

Correspondences & Writers / Penulis dan KorespondenDedi Rusmiadi

Project Manager / Manager ProyekAdvendi Sukandar

National Correspondent / Koresponden Nasional: Iwan Hadiwijaya

International Correspondent / Koresponden Luar Negeri: Melinda Rizki

Design & Artwork / Desain & Tata Letak: A&N Communication

Photography / Fotografer: Ana Suhana

Production Manager / Manager Produksi: Susie Setianingsih

National Distribution / Distribusi Nasional: Evi Purnama Dewi

International Distribution / Distribusi Luar Negeri: Gita Wirantika

Administration & Finance / Administrasi & Keuangan: Dian Asriani

Information Technology / Teknologi Informasi: Dayu AsriyanthiSuryaningsih

Official Website / website resmi

www.bpmpt.jabarprov.go.id

Editorial Address / Alamat Redaksi:

WEST JAVA INVESTMENT AND INTEGRATED LICENSING SERVICE BOARD

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

Jl.Sumatera No.50Bandung – Indonesia

Telp : (62-22) 423 7369Fax : (62-22) 423 7081

E-mail:

[email protected]@westjavainvest.com

Contact Person / Kontak Layanan:

Dedi Rusmiadi

010 011Vol. I, No. 1/2015 - Vol. I, No. 1/2015 -

J A V A S E A

West Java province located almost surrounds the national’s capital, Jakarta. With total area of 29,275.62 sq km. West Java is located between 5º 50’ and 7º 50’ South Latitude and between 104º 48’ and 108º 48’ East Longitude.

With total area of 29,275.62 square kilometers the strategic location of West Java provides a number of advantages, especially in the aspects of transportation and communication. Another advantage for West Java lies in its location being directly next to Jakarta, the capital city of the country, and this may stimulate the growth of livelihood activities for the people living in West Java.

Wilayah Jawa Barat terletak hampir mengelilingi Ibu Kota Negara, Jakarta. Dengan total wilayah seluas 29,275.62 km persegi, Jawa Barat terletak di antara 5º 50’ dan 7º 50’ Lintang Selatan serta 104º 48’ dan 108º 48’ Bujur Timur.

Dengan total luas wilayah tersebut, Jawa Barat berada di posisi yang strategis dengan beberapa keunggulan, terutama pada akses transportasi dan komunikasi. Keunggulan lain dari Jawa Barat terletak pada posisinya yang tepat berada di samping Jakarta, Ibu Kota Negara, sehingga mendorong aktifitas pertumbuhan bagi mereka yang tinggal di Jawa Barat.

W E S T J A V A & T H E W O R L D J A W A B A R AT D A N D U N I A

DEMOGRAPHY / DEMOGRAFI (2013)

Population / Population: 45,340,799 people / jiwa

Population Density / Kepadatan Penduduk: 1,222 people per Sq Km / jiwa per Km3

Regional population growth / Laju Pertumbuhan Penduduk: 1.77 percent / persen

ECONOMY / EKONOMI (2014)

Economic Growth / Pertumbuhan Ekonomi: 5.07 percent / persenNon Oil and Gaz Export Value / Nilai Ekspor Non-Migas: US$ 27.40 billion / milyarNon Oil and Gaz Import Value / Nilai Impor Non-Migas: US$ 13.74 billion / milyarGDRP Without Oil and Gaz / PDRB tanpa Migas: US$ 134.2 billion / milyar GDRP With Oil and Gaz / PDRB dengan Migas: US$ 138.7 billion / milyarIncome per capita / Pendapatan per Kapita : US$ 3,014 (assume / asumsi: 1USD = IDR 10,000)

CAPITAL CITY / IBU KOTA PROVINSI:

Bandung (population / populasi 2.437.874 people / jiwa)

GOVERNMENT ADMINISTRATION / PEMERINTAHAN ADMINISTRATIF:

18 regencies / kabupaten and / dan 9 municipals / kota

Regencies / Kabupaten:Cianjur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, Bandung,Purwakarta, Subang, Karawang, Garut, Tasikmalaya,Ciamis, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Kuningan,Majalengka, Bandung Barat and Pangandaran.

Municipalities / Kota: Bandung, Banjar, Bekasi, Cirebon, Cimahi, Bogor,Depok, Sukabumi, Tasikmalaya.

012 013Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

WEST JAVA AS A CENTRE POINT

OF NATIONAL INFRASTRUCTURE

DEVELOPMENTJawa Barat sebagai Fokus Utama

Pembangunan Infrastruktur nasional

Indonesia’s new administration has been nothing if not vociferous in announcing its plans to focus on the development of infrastructure to support the continued growth of Southeast Asia’s largest economy. One of the most important region that serves as the center of growth is West Java.

West Java Provincial Government continues to stimulate the growth of infrastructure in the southern region of West Java. West Java will strengthen the quality of infrastructure in the south region.

Pemerintahan baru di Indonesia sedang gencar dalam mengumumkan rencana untuk fokus pada pengembangan infrastruktur guna membangun pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Salah satu wilayah paling penting yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan adalah Jawa Barat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memacu pertumbuhan infrastruktur di wilayah selatan Jawa Barat dengan memperkuat kualitas infrastruktur di wilayah selatan.

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

014 015Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

“Strategi utama Jawa Barat adalah mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan mendorong partisipasi upaya pembangunan infrastruktur...”

“The main strategy of West Java is

the development of new economic

growth centers by encouraging

the participation of infrastructure

development efforts....”

West Java economic growth in the second half of 2015 will improve. This is supported by the consistency of

government in encouraging the realization of infrastructure projects.

The main strategy of West Java is the development of new economic growth centers by encouraging the participation of infrastructure development efforts. Infrastructure is a major pillar of West Java economic development is also able to encourage social economy. Hopefully, development can give justice to the public welfare.

According to data from Bank Indonesia, the economic growth in 2015 reached 4.7% - 5.1%, inflation 4.0 + - 1%, CAD (GDP) 2.5-3%. Meanwhile, the outlook for economic growth in West Java at the end of 2015 is estimated in the range of 4.8% -5.2%. The estimate is lower than previous projections in the range of 5.2% -5.6%.

Constraints in these implementation strategy are the bureaucracy that is not efficient and not effective, and low of supporting development facility, and unoptimal regulation.

Pada paruh kedua di tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dirasakan berkat adanya dukungan konsistensi pemerintah Provinsi dalam mendorong realisasi proyek infrastruktur.

Strategi utama Jawa Barat adalah mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan mendorong partisipasi upaya pembangunan infrastruktur. Infrastruktur merupakan pilar utama pembangunan ekonomi Jawa Barat yang juga akan mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Diharapkan, pembangunan yang dilakukan akan dapat memberi keadilan pada kesejahteraan masyarakat.

Menurut data Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 mencapai 4,7% - 5,1%, inflasi 4,0 + - 1%, CAD (PDB) 2,5-3%. Sementara itu, prospek pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada akhir 2015 diperkirakan berada pada kisaran 4,8% -5,2%. Perkiraan tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yaitu di kisaran 5,2% -5,6%.

Tantangan dalam implementasi strategi ini adalah masih adanya birokrasi yang tidak efisien dan tidak efektif, rendahnya fasilitas

To answer the challenges of the economy, in the 2015 the necessary effort in pushing the pace of the economic district/city, population control, employment, licensing regulations are pro business, increase creative economy, intensification of production, processing, increased exploration of alternative energy sources, increase synergy CSR development, and increasing the competitiveness of labor.

In the third quarter of 2015, manufacturing sector have contributed 43% to the economy of West Java will grow in the range of 3.2% -3.6%. Big trade sector and retail trade sector which contributes 16% to the economy of West Java, is expected to grow in the range of 4.1% -4.5%. Agriculture, livestock, forestry and fisheries which contribute 9% of the West Java economy is expected to grow in the range of 1.6% -2.0%.

Focus on Southern Region

West Java Provincial Government continues to stimulate the growth of infrastructure in the southern region of West Java. West Java will strengthen the quality of infrastructure in the south region.

The focus of 2015 West Java infrastructure development is in the south region.

pengembangan, serta kurangnya dukungan regulasi yang optimal.

Untuk menjawab tantangan ekonomi tersebut, di tahun 2015 upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong laju ekonomi kabupaten/kota, pengendalian penduduk, tenaga kerja, peraturan perizinan adalah yang berpihak pada bisnis, meningkatkan ekonomi kreatif, intensifikasi produksi, pengolahan, peningkatan eksplorasi alternatif sumber daya energi, meningkatkan pengembangan sinergitas program CSR dan meningkatkan daya saing tenaga kerja.

Pada kuartal ketiga tahun 2015, sektor manufaktur telah memberikan kontribusi sebesar 43% terhadap perekonomian Jawa Barat dan hal ini diprediksi akan tumbuh pada kisaran 3,2% -3,6%. Sektor perdagangan besar dan sektor perdagangan ritel yang memberikan kontribusi 16% terhadap perekonomian Jawa Barat, diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 4,1% -4,5%. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang berkontribusi 9% dari perekonomian Jawa Barat diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 1,6% -2,0%.

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

016 017Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

The ratio is 40 percent inthe south, 30 percent in central, and 30 percent in the north. Infrastructure improvements in southern West Java, among others, are the improvement of the national road network, electricity, hospitals, and universities. The cities/districts in that southern region ara Cianjur, Southern Garut, Pangandaran, and Ciamis. West Java Provincial Government budgeted the cost of infrastructure programs in the region reached Rp1 trillion.

The central government will soon immediately push for infrastructure development in the south coast of West Java, so as to encourage the emergence of new economic growth centres.

Development of the southern region of West Java Province is considered important because economic development has been currently concentrated in the north coast and central region of the province.

The north coast of Java has too heavy a burden, there are infrastructure and

Fokus pada Jawa Barat Bagian Selatan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memacu pertumbuhan infrastruktur di wilayah selatan Jawa Barat melalui penguatan kualitas infrastruktur.

Fokus pembangunan infrastruktur Jawa Barat di tahun 2015 adalah kawasan selatan. Komposisi pembangunannya adalah adalah 40 persen di wilayah selatan, 30 persen di wilayah tengah, dan 30 persen di wilayah utara. Perbaikan infrastruktur di Jawa Barat bagian selatan, antara lain adalah peningkatan jaringan jalan nasional, listrik, rumah sakit, dan universitas. Kota-kota/kabupaten di wilayah selatan yang difokuskan adalah Cianjur, Garut Selatan, Pangandaran, dan Ciamis. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menganggarkan biaya program infrastruktur di wilayah tersebut mencapai Rp.1 triliun.

Pemerintah pusat akan segera segera mendorong pembangunan infrastruktur

manufacturing establishments there, but there are also centres of food production. A different condition occurs in the southern coastal areas, where there is still a lot of land but with its infrastructure being woefully inadequate. Seeing the condition the best solution for development acceleration in West Java is by building infrastructure for the southern region.

In the concept, infrastructure development in the south will take the form of a toll road that connects Cilacap, Pangandaran, and Pelabuhan Ratu. With such a concept, heavy industries should not be allowed to be built in the region, but West Java Provincial Government should focus on the development of a tourism area. Later on, the central government will intervene in connecting the infrastructures in all the areas within the southern region.

The plan, realised starting from 2013. The inter-linkages of all the areas will, in due course, facilitate transports that cross through Sunda Strait Bridge, so that they no longer pass through the north coast (pantura) region, but directly heading to the south.

di pantai selatan Jawa Barat, sehingga mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Pengembangan wilayah selatan Provinsi Jawa Barat dianggap penting karena perkembangan ekonomi selama ini terkonsentrasi di pantai utara dan wilayah tengah provinsi.

Pantai utara Jawa dirasakan sudah memiliki beban terlalu berat, selain terdapat industri infrastruktur dan manufaktur di sana, ada juga pusat-pusat produksi pangan. Sebuah kondisi yang berbeda terjadi di daerah pesisir selatan, di mana masih ada banyak lahan tetapi dengan infrastruktur yang kurang memadai. Melihat kondisi tersebut, solusi terbaik untuk percepatan pembangunan di Jawa Barat adalah dengan membangun infrastruktur di wilayah selatan.

Dalam konsep ini, pembangunan infrastruktur di selatan akan mengambil bentuk jalan tol yang menghubungkan Cilacap, Pangandaran, dan Pelabuhan Ratu. Dengan konsep seperti itu, industri berat seharusnya tidak diperbolehkan

“Dalam konsep ini, pembangunan infrastruktur di selatan akan berupa jalan tol yang menghubungkan Cilacap, Pangandaran, dan Pelabuhan Ratu.”

“In the concept, infrastructure

development in the south will

take the form of a toll road that

connects Cilacap, Pangandaran, and Pelabuhan Ratu.”

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

018 019Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

The government will also remain committed to build large infrastructures in West Java, such as Kertajati International Airport. The development of the southern region and the presence of a new airport and seaports are vital for West Java. The burden is already high in West Java, one airport and two ports are needed to support economic activities in the centre.

There are 3,000 national-scale factories and industries in West Java. However, the majority of these industries have their head offices in Jakarta, so the taxes and retributions go first to the central government before then divided into special allocation funds to the regions.

West Java hope that some of the industries will begin to shift their headquarters to West Java, in order to increase local revenues, thus increasing our ability to build infrastructure.

Currently, in the MP3EI corridor, economic development in West Java is still hampered by the high cost component of transportation logistics, which accounts for up to 30 percent of production budget. It means that there should be additional new road segments to avoid congestion points.

There has to be cooperation between the central government, provincial government,

untuk dibangun di wilayah ini, namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus fokus pada pengembangan kawasan pariwisata. Kemudian, pemerintah pusat akan campur tangan dalam menghubungkan infrastruktur di semua daerah di wilayah selatan.

Pelaksanaan rencana ini telah dimulai sejak tahun 2013. Keterkaitan dari semua daerah, nantinya, akan memfasilitasi transportasi yang melintasi Jembatan Selat Sunda, sehingga mereka tidak lagi melewati pantai utara (pantura) wilayah, tetapi langsung menuju ke Selatan.

Pemerintah juga akan tetap berkomitmen untuk membangun infrastruktur besar di Jawa Barat, seperti Bandar Udara Internasional Kertajati. Pengembangan wilayah selatan dan kehadiran bandara baru dan pelabuhan sangat penting untuk Jawa Barat. Beban sudah tinggi di Jawa Barat, salah satu bandara dan dua port yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ekonomi di wilayah tengah.

Terdapat 3.000 pabrik berskala nasional dan industri di Jawa Barat. Namun, mayoritas industri ini memiliki kantor pusat di Jakarta, sehingga pajak dan retribusi masuk dulu ke pemerintah pusat sebelum kemudian dibagi menjadi dana alokasi khusus untuk daerah.

and cities - regencies to determine specific infrastructure priorities to address traffic bottlenecks.

The business sector supports the government’s development concept that focuses on the development of southern West Java. Southern West Java, is rich in natural resources, such as agriculture. Developing the southern part of West Java development is indeed very necessary, but it must not damage the environment. []

Jawa Barat berharap bahwa beberapa industri akan mulai bergeser kantor pusatnya ke Jawa Barat, dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, sehingga meningkatkan kemampuan untuk membangun infrastruktur.

Saat ini, di koridor MP3EI, pembangunan ekonomi di Jawa Barat masih terhambat oleh komponen biaya tinggi logistik transportasi, yang menyumbang hingga 30 persen dari anggaran produksi. Ini berarti bahwa harus ada ruas jalan baru tambahan untuk menghindari titik kemacetan.

Harus ada kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kota - kabupaten untuk menentukan prioritas infrastruktur yang spesifik untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

Sektor bisnis mendukung konsep pembangunan pemerintah yang berfokus pada pengembangan Jawa Barat bagian selatan. Wilayah Selatan Jawa Barat, kaya akan sumber daya alam, seperti pertanian. Mengembangkan bagian selatan pembangunan Jawa Barat memang sangat diperlukan, namun tetap akan memperhitungkan kelestarian lingkungan. []

“Pemerintah juga akan tetap berkomitmen untuk membangun infrastruktur besar di Jawa Barat, seperti Bandar Udara Internasional Kertajati.”

“The government will also remain

committed to build large infrastructures

in West Java, such as Kertajati

International Airport.”

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

020 021Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

Building The Country’s Second Largest DAMMembangun Bendungan Kedua Terbesar di Indonesia

The country’s second largest dam project is crucial for food security.

It will help local farmers harvest their paddy up to twice a year and

prevent floods.

Proyek bendungan terbesar kedua di Indonesia ini berperan

sangat penting untuk menunjang keamanan pangan nasional.

Bendungan ini akan membantu petani lokal untuk memanen

padi hingga dua kali dalam setahun serta berperan juga dalam

mencegah banjir.

022 023Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

West Java Provincial Government is accelerating the Rp 4 trillion (US$408 million) Jatigede Dam project in Sumedang, West Java, as part of the central government’s food security program.

The government is working with Chinese state-run company Sinohydro Corporation to complete the project.The construction, which is now almost 90 percent complete, is expected to start operations very soon.

The country’s second largest dam project is crucial for food security. So that the government expect to start filling the dam between September and October year 2015.

It has the capacity to irrigate around 90,000 hectares of rice fields across the Sumedang, Indramayu and Cirebon regencies of West Java when it is finished. It will help local farmers harvest their paddy up to twice a year and prevent floods. They now harvest only once a year, if at all.

The dam is being built on a 4,891 hectare plot covering 26 subdistricts in five districts of the province and is projected to supply 3,500 liters of water per second.

The government will also build a 110 megawatt hydropower plant to increase power capacity in West Java. This project will bring the people here a lot of benefits.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempercepat pembangunan proyek Bendungan Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, senilai Rp 4 triliun (US $ 408.000.000) sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan perusahaan milik negara China, Sinohydro Corporation, dalam penyelesaian pembangunan proyek tersebut. Kini pembangunan Bendungan Jatigede telah mencapai 90 persen penyelesaian dan diharapkan dapat beroperasi dalam waktu segera.

Proyek bendungan terbesar kedua di Indonesia ini berperan sangat penting untuk menunjang keamanan pangan nasional. Pemerintah mengharapkan untuk mulai mengisi bendungan antara September dan Oktober tahun 2015.

Bendungan Jatigede memiliki kapasitas untuk mengairi sekitar 90.000 hektare sawah di seluruh wilayah kabupaten Sumedang, Indramayu dan Cirebon. Bendungan ini akan membantu petani lokal untuk memanen padi hingga mencapai dua kali setahun serta berperan juga dalam mencegah banjir. Sebelum ini para petani hanya mampu melakukan panen sekali setahun.

The Jatigede Dam is an embankment dam on the Cimanuk River in Sumedang Regency, West Java, Indonesia.

It is located 19 km (12 mi) east of the town of Sumedang. Construction on the dam began in 2008 and it was complete in 2015. The power station is expected to be commissioned in 2019. The primary purpose of the dam is irrigation but it will also provide for flood control, water supply and hydroelectric power generation. Water in the reservoir will be used to help irrigate 90,000 ha (222,395 acres) of farmland and the power station is expected to have a 110 MW capacity.

The Jatigede Dam will be a 110 m (361 ft) high and 1,715 m (5,627 ft) long rock-fill embankment dam. Its crest will be 12 m (39 ft) wide and the body will contain 6,700,000 m3 (8,763,269 cu yd) of fill. The dam’s spillway will be a chute-type on the center of the downstream face. It will be controlled by four radial gates and have a discharge capacity of 4,468 m3/s (157,786 cu ft/s).

The irrigation intake will be located below the spillway. The dam will withhold a reservoir with a 980,000,000 m3 (794,499 acre•ft) storage capacity of which 877,000,000 m3 (710,995 acre•ft) is active (or ‘usable’) for water supply and power generation.

Bendungan Jatigede dibangun di lahan seluas 4.891 hektar yang meliputi 26 kecamatan di lima kabupaten di provinsi Jawa Barat serta diproyeksikan akan mampu memasok sekitar 3.500 liter air per detik.

Melalui bendungan ini Pemerintah juga akan membangun PLTA dengan kapasitas 110 megawatt untuk meningkatkan kapasitas listrik di Jawa Barat. Proyek bendungan Jatigede akan membawa manfaat yang sangat banyak bagi Jawa Barat secara umum dan masyarakat sekitar pada khususnya.

Bendungan Jatigede merupakan bendungan penampung yang terletak di Sungai Cimanuk, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia.

Lokasinya terletak 19 km (12 mil) sebelah timur kota Sumedang. Pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 2008 dan dapat diselesaikan di tahun 2015. Untuk pembangkit listrik diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2019. Manfaat utama dari bendungan Jatigede adalah untuk irigasi, namun manfaat lain yang didapat juga adalah sebagai pengendalian banjir, penyediaan air dan pembangkit listrik tenaga air. Air di bendungan akan digunakan untuk membantu mengairi 90.000 ha (222.395 hektare) lahan pertanian dan pembangkit listrik diharapkan memiliki kapasitas 110 MW.

“Bendungan Jatigede dibangun di lahan seluas 4.891 hektar yang meliputi 26 kecamatan di lima kabupaten di provinsi Jawa Barat serta diproyeksikan akan mampu memasok sekitar 3.500 liter air per detik.”

“The dam is being built on

a 4,891 hectare plot covering 26

subdistricts in five districts of the

province and is projected to supply

3,500 liters of water per second.”

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

024 025Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

The reservoir’s catchment area encompasses 1,462 km2 (564 sq mi) while the man-made lake will have a surface area of 41.22 km2 (16 sq mi). The dam’s crest elevation will be 265 m (869 ft) and the normal reservoir elevation 260 m (853 ft).

The intake for the power plant will be on the right abutment and will place water into a 3,050 m (10,007 ft) long head-race tunnel before reaching the power plant downstream. The power plant will contain two 55 MW Francis turbine-generators (total capacity 110 MW) with a design hydraulic head of 170 m (558 ft). []

Bendungan Jatigede memiliki dimensi 110 m (361 kaki) tinggi dan 1.715 m (5.627 kaki) panjang bendungan. Crest bendungan selebar 12 m (39 kaki) dengan fisik bendungan yang mampu berisi 6.700.000 m3 (8.763.269 cu yd) air. Spillway bendungan bertipe parasut di tengah-tengah hilir sungai. Bendungan ini akan dikendalikan melalui empat pintu berputar dan memiliki kapasitas debit air 4.468 m3 / s (157.786 cu ft / s).

Aliran irigasi terletak di bawah spillway. Bendungan akan menahan air dengan kapasitas 980.000.000 m3 (794.499 acre ft) dengan kapasitas penyimpanan yang mencapai 877.000.000 m3 (710.995 acre ft) yang akan digunakan untuk suplai air dan pembangkit listrik.

Daerah tangkapan waduk dari sungai meliputi 1.462 km2 (564 sq mi) sedangkan danau buatan akan memiliki luas permukaan 41,22 km2 (16 sq mi). Elevasi puncak bendungan mencapai tinggi 265 m (869 kaki) dan reservoir elevasi yang normal 260 m (853 ft). []

“Melalui bendungan ini Pemerintah juga akan membangun PLTA dengan kapasitas 110 megawatt untuk meningkatkan kapasitas listrik di Jawa Barat. Proyek bendungan Jatigede akan membawa manfaat yang sangat banyak bagi Jawa Barat secara umum dan masyarakat sekitar pada khususnya.”

“The government will also build a

110 megawatt hydropower plant to increase power capacity in West

Java. This project will bring the

people here a lot of benefits.”

IN THE HEADLINE TOPIK UTAMA

026 027Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

Boosting The Realization of Bandung Raya MonorailPercepatan Realisasi Monorel Bandung Raya

The monorail construction aims to solve traffic problems and ease

the flow of people as well as goods in Bandung City.

Pembangunan monorel bertujuan untuk memecahkan masalah

lalu lintas dan mengurangi beban arus manusia dan barang di Kota

Bandung.

028 029Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

The rapidly growing population of West Java, particularly in its capital of Bandung, has seen demands for an alternative transportation system in the province, such as a monorail network, increase. The monorail construction aims to solve traffic problems and ease the flow of people and goods in Bandung.

The construction of a monorail in Bandung would use a business-to-business approach. In this business, there’s a private party as well as local government-owned enterprises from the regional administration.

The construction of a monorail network in the Greater Bandung area will remain on schedule. The Government of West Java optimist following the signing of a memorandum of understanding (MoU) on the development of public transportion technology for Greater Bandung.

State-owned China National Machinery Import & Export Corporation (CMC) along with Jawa Barat Monorail, a joint venture between the Panghegar Group and various local government-owned enterprises in Bandung, will execute the construction of the train-based transportation system in Bandung.

Jumlah Penduduk yang berkembang pesat di Jawa Barat, khususnya di kota Bandung, menjadi tuntutan atas adanya sistem transportasi alternatif seperti jaringan monorel. Pembangunan monorel bertujuan untuk memecahkan masalah lalu lintas dan mengurangi beban arus manusia dan barang di Kota Bandung.

Pembangunan monorel di Bandung akan menggunakan pendekatan bisnis-to-bisnis. Dalam bisnis pembangunannya akan melibatkan pihak swasta serta perusahaan milik pemerintah daerah.

Pembangunan jaringan monorel di daerah Bandung Raya direncanakan akan megacu jadwal yang telah ditetapkan. Pemerintah Jawa Barat optimis pembangunannya akan segera terlaksana menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan teknologi angkutan umum untuk Bandung Raya.

BUMN China National Machinery Import & Export Corporation (CMC) bersama dengan Jawa Barat Monorail, perusahaan patungan antara Grup Panghegar dan berbagai perusahaan milik pemerintah lokal di Bandung, akan melaksanakan pembangunan

“The rapidly growing population

of West Java, particularly in its

capital of Bandung, has seen demands for an alternative

transportation system in the

province, such as a monorail network,

increase.”

CMC is now finalizing feasibility studies of over Rp 10 trillion (US$885 million) for the construction project. While the planned investment for the project, which will be developed in five phases, is estimated at more than Rp 20 trillion ($1.76 billion).

All stakeholders have agreed to fund 30 percent of the required investment for the whole monorail project. The remaining 70 percent will be funded by bank loans from China.

PT Jasa Sarana, Panghegar and other local government-owned enterprises will fulfill 30 percent of equity. It is not only to build the monorail but also to finance other property projects related to the monorail project.

The monorail’s central station will be built in Leuwi Panjang, the city’s bus terminal. It will serve routes to Jatinangor in Sumedang regency in the east; Soreang in Bandung

sistem transportasi berbasis kereta api di Bandung.

CMC saat ini telah menyelesaikan studi kelayakan dengan nilai lebih dari Rp 10 triliun (US$ 885 juta) untuk proyek konstruksi. Sementara rencana investasi untuk proyek, yang akan dikembangkan dalam lima tahap, diperkirakan akan memakan biaya lebih dari Rp 20 triliun (US$ 1,76 Milyar).

Semua pemangku kepentingan telah setuju untuk mendanai 30 persen dari investasi yang dibutuhkan untuk proyek monorel tersebut. Sisanya, sebesar 70 persen akan dibiayai melalui pinjaman bank dari China.

PT Jasa Sarana, Panghegar dan perusahaan milik pemerintah daerah lainnya akan memenuhi 30 persen dari ekuitas. Hal ini tidak hanya untuk membangun monorail tetapi juga untuk membiayai proyek-proyek properti lainnya yang terkait dengan proyek monorel.

“Jumlah Penduduk yang berkembang pesat di Jawa Barat, khususnya di kota Bandung, menjadi tuntutan atas adanya sistem transportasi alternatif seperti jaringan monorel.”

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

030 031Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

regency in the south; and Padalarang in West Bandung regency, west of Bandung City.

There will also be a route that heads to Ciumbuleuit, the shopping and education hub, in the northern part of the city. The first route to be constructed is Tanjungsari-Gedebage-Leuwi Panjang with a length of 28.95 kilometers.

Leuwi Panjang will be the major station of the monorail. It will be built as multi-function area because there is terminal underneath it and there is property complex above it.

According to its master plan, there will be five monorail corridors: from the Leuwi Panjang bus terminal to Tanjungsari (29.7 kilometers); from Leuwi Panjang to Soreang (13.3 kilometers); along the Sungai Cikapundung artery (10.2 kilometers); from Leuwi Panjang to Ngamprah subdistrict (18.6 kilometers); and from the Gedebage railway station to Majalaya subdistrict (12 kilometers).

The monorail development would be part of a bigger master plan to develop Bandung. The plan involves developing major infrastructure facilities like a monorail and satellite cities on the outskirts of the city.

Stasiun pusat monorel ini akan dibangun di Leuwi Panjang, terminal bus kota. Ini akan melayani rute ke Jatinangor di Kabupaten Sumedang di wilayah timur; Soreang di Kabupaten Bandung di wilayah selatan; dan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat, wilayah barat dari Kota Bandung.

Rute monorel juga akan diarahkan ke Ciumbuleuit, tempat wilayah wisata untuk belanja dan pendidikan, di wilayah bagian utara kota. Rute pertama yang akan dibangun adalah Tanjungsari - Gedebage - Leuwi Panjang dengan panjang 28,95 kilometer.

Leuwi Panjang akan menjadi stasiun utama monorel. Ini akan dibangun sebagai daerah multi-fungsi karena ada terminal di bawahnya dan ada kompleks properti di atasnya.

Menurut Master Plan, akan terdapat lima koridor monorail: dari Leuwi Panjang terminal bus ke Tanjungsari (29,7 kilometer); dari Leuwi Panjang ke Soreang (13,3 kilometer); sepanjang arteri Sungai Cikapundung (10,2 kilometer); dari Leuwi Panjang ke kecamatan Ngamprah (18,6 kilometer); dan dari stasiun kereta api Gedebage ke kecamatan Majalaya (12 kilometer).

“The construction of the monorail

will be the solution for the problems

of transport in Bandung Raya.”

The Progress of Monorail

After visiting the monorail factory in Changchun Railway Vehicles Corporation in Changcun Chonqing Province China, Governor of West Java, Ahmad Heryawan, and his entourage came to China to do the initial signing of the cooperation, Letter of Inten (LoI) with The State Owned Enterprises of Government of China CMC (China national Machinery import & export Corporation) represented directly by the President Director CMC, Mr. Wan Xusheng at CMC Head Office, Beijing China.

The construction of the monorail will be the solution for the problems of transport in Bandung Raya and the CMC hopes will help the construction of Monorail project in West Java especially Bandung Raya.

Bandung Raya Monorail is the first monorail project in Indonesia, the cooperation between the Provincial Government with The State Owned Enterprises of Government of China. []

Pengembangan monorel akan menjadi bagian dari rencana induk yang lebih besar untuk mengembangkan Bandung Raya. Rencana ini melibatkan pengembangan fasilitas infrastruktur besar seperti monorail dan kota satelit di pinggiran kota.

Perkembangan Pembangunan Monorail

Setelah mengunjungi pabrik monorel di Changchun Railway Vehicles Corporation di Changcun Chonqing provinsi Cina, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan rombongan datang ke Cina untuk melakukan penandatanganan awal kerjasama, Letter of Intent (LoI) dengan Badan Usaha Milik Pemerintah Negara China CMC (China national Machinery import & export Corporation) yang diwakili langsung oleh Presiden Direktur CMC, Wan Xusheng di CMC Kantor, Beijing Cina.

Pembangunan monorel akan menjadi solusi bagi masalah transportasi di Bandung Raya dan CMC berharap akan membantu pembangunan proyek Monorail di Jawa Barat khususnya Bandung Raya.

Bandung Raya Monorail adalah proyek monorel pertama di Indonesia yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Badan Usaha Milik Pemerintah Negara China. []

“Pembangunan monorel akan menjadi solusi bagi masalah transportasi di Bandung Raya.”

Bandung RayaMonorail Route Plan Rencana Rute Monorel Bandung Raya

TOPIK UTAMAIN THE HEADLINE

032 033Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

LAPORAN KHUSUSSPECIAL REPORT

Preparing the Battle Place for

Champions

Mempersiapkan Arena Bagi Para Juara

Lili Lala

034 035Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

LAPORAN KHUSUSSPECIAL REPORT

“...Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah perhelatan olahraga akbar berskala Nasional yang menjadi tolok ukur kesiapan Indonesia berprestasi di ajang olahraga Internasional.”

“...West Java province becomes

the host of national sport

event which became a measure

of the readiness of Indonesia

achievement in an international

multi-sport event.”

Since the formation of the Republic of Indonesia until now the Unitary State of the Republic of Indonesia,

Jakarta is nearly always to be a barometer of growth and improvement of industry as well as the sport achievements of Indonesia. In the last ten years, Palembang, the capital of South Sumatra Province followed quickly by Jakabaring Sport City which became the place of the 26th SEA Games organizing event in 2011 and the next sport events of international level. Even Jakarta and Palembang was again elected as host cities of the organizer or host cities for the International level of ASIAN Games in 2018.

Not only Jakarta and South Sumatra, but also Riau Province recently grows in any sport industry with becoming the host of PON X in 2012. Furthermore, the next organizer of PON XIX in 2016 is in West Java province.

After the success in organizing PON V in 1961 in West Java, fifty five years later, West Java province becomes the host of national

Sejak terbentuknya Republik Indonesia hingga sekarang menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI Jakarta hampir selalu menjadi barometer pertumbuhan dan peningkatan industri maupun prestasi olahraga Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan menyusul cepat dengan Jakabaring Sport City yang menjadi ajang penyelenggaraan SEA Games 26 tahun 2011 serta event-event olahraga berskala Internasional berikutnya. Bahkan Jakarta dan Palembang kembali terpilih sebagai kota-kota tuan rumah penyelenggara atau host cities untuk perhelatan akbar Internasional setingkat ASIAN Games pada tahun 2018 yang akan datang.

Bukan hanya DKI Jakarta dan Sumatera Selatan, belakangan Provinsi Riau pun turut terdongkrak pertumbuhan industri olahraganya dengan menjadi tuan rumah PON X tahun 2012. Selanjutnya,

sport event which became a measure of the readiness of Indonesia achievement in an international multi-sport event.

West Java, unanimously, through the Headquarter of National Sport Committee of Indonesia as the parent of the national sport organization has appointed West Java province as the host of PON XIX 2016. West Java province managed to defeat Banten Province as the main competitor, while the North Sulawesi also asked for the opportunity to be the host but evidently it resigned.

With all the owned potential, the West Java province gained enormous opportunities to compete and be in the forefront in terms of the growth of the sport industry in Indonesia, with its main competitor is Jakarta and South Sumatra Province.

West Java Governor, Ahmad Heryawan, has stated that the preparation of the National Sport Event XIX in 2016 West Java has been going according to the target. The success of the holding and as the General Champion

penyelenggaraan berikutnya, PON XIX tahun 2016, berada di tangan Provinsi Jawa Barat.

Setelah sukses dalam penyelenggaraan PON V tahun 1961 di Jawa Barat, lima puluh lima tahun kemudian, Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah perhelatan olahraga akbar berskala Nasional yang menjadi tolok ukur kesiapan Indonesia berprestasi di ajang olahraga Internasional.

Jawa Barat secara aklamasi, melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat sebagai induk organisasi olahraga nasional telah menunjuk Provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumah PON XIX tahun 2016. Provinsi Jawa Barat berhasil mengalahkan Provinsi Banten sebagai pesaing utama, sementara Sulawesi Utara yang juga meminta kesempatan menjadi tuan rumah ternyata kemudian mengundurkan diri.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, Provinsi Jawa Barat memperoleh peluang sangat besar untuk bersaing dan menjadi yang terdepan dalam hal pertumbuhan

036 037Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

LAPORAN KHUSUSSPECIAL REPORT

“Pembangunan infrastruktur olahraga terus berjalan hampir tanpa kendala yang berarti.paling lambat bulan Juni 2015, seluruh fasilitas dan infrastruktur telah siap digunakan.”

“Sport infrastructure development

continues almost without

constraints. Not less than June 2015, all the facilities and

infrastructure were ready to use.”

at once on National Student Sport Event (POPNAS) XIII in 2015 became the part of significant preparedness of West Java. The Various National Championship or PON Qualification Step of various sport held in West Java also becomes a very important warming event.

Ahmad Heryawan also has established four indicators of the success of the PON XIX 2016 West Java, namely successful organizing, successful achievements, successful economy and successful administration. The last thing becomes an important point, bearing in mind the previous West Java managed four times in a row got Reasonable predicates Without Exception (WTP) in the financial performance of local government.

Sport infrastructure development continues almost without constraints. In a meeting with the media figures in Gedung Sate, on November 16, 2015, Ahmad Heryawan has

industri olahraga di Indonesia, dengan pesaing utama adalah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Sumatera Selatan.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, telah menyatakan bahwa persiapan Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016 Jawa Barat telah berjalan sesuai target. Keberhasilan penyelenggaraan sekaligus menjadi Juara Umum pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIII tahun 2015 menjadi bagian signifikan kesiapan Jawa Barat. Berbagai Kejuaraan Nasional atau Babak Kualifikasi PON berbagai cabang olahraga yang diselenggarakan di Jawa Barat juga menjadi ajang pemanasan yang sangat berarti.

Ahmad Heryawan juga telah menetapkan empat indikator keberhasilan PON XIX 2016 Jawa Barat, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi dan juga sukses administrasi. Hal terakhir turut menjadi poin penting, mengingat Jawa Barat

ensured that not less than June 2015, all the facilities and infrastructure were ready to use.

A wide range of sport facilities is constantly renovated and partially rebuilt for the successful organizing of PON XIX in 2016 West Java, among others, Arcamanik Sport Center, Jalak Harupat Stadium, Bandung Lautan Api Gymnasium in Bandung city, as well as several sport facilities in other regency/city.

In the splendor side, the PON XIX 2016 West Java will be the greatest sport event ever held in Indonesia. As many as 15 of the 27 regencies/cities which are spread across West Java province were elected with 61 venues which will be the match venues. The opening and closing events will be held in Bandung.

PON XIX 2016 West Java will hold 755 matches of 44 sport branches plus 10 exhibition sport branches, which will involve 15000 athlete and official and millions of spectators who will attend from all over Indonesia.

sebelumnya berhasil empat kali berturut-turut mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam kinerja keuangan pemerintah daerah.

Pembangunan infrastruktur olahraga terus berjalan hampir tanpa kendala yang berarti. Dalam pertemuan dengan para tokoh media di Gedung Sate, tanggal 16 November 2015, Ahmad Heryawan telah memastikan bahwa paling lambat bulan Juni 2015, seluruh fasilitas dan infrastruktur telah siap digunakan.

Berbagai fasilitas olahraga terus direnovasi dan sebagian dibangun untuk keberhasilan penyelenggaraan PON XIX 2016 Jawa Barat, antara lain Arcamanik Sport Center, Stadion Jalak Harupat, Gelanggang Olahraga Bandung Lautan Api di kota Bandung serta beberapa fasilitas olahraga di kabupaten/kota lainnya.

038 039Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

LAPORAN KHUSUSSPECIAL REPORT

“PON XIX 2016 West Java will

hold 755 matches of 44 sport

branches plus 10 exhibition sport branches, which

will involve 15000 athlete and official

and millions of spectators who will

attend from all over Indonesia.”

In terms of promotion, PON XIX 2016 West Java also has visual identity which is attractive and has a high value such as a logo, mascot and tagline. Logo of Kujang stylization is a traditional weapon in West Java. The mascot of the rare primates endemic to West Java, Surili (presbytis comate) which was later given the name Lili and Lala. While the tagline “Be Victory in the Legend land “ is formulated because West Java has many legends, such as the legend of Tangkuban Perahu (Sangkuriang) which are very popular; as well as living legend like the Asian-African Conference and some athletes of West Java who excel in the international and National Level.

The appeal of West Java is not only in its legend, but also correlated closely with culture and tourism. That is s one reason which appears the credo of synergy of sport-culture-tourism from the Great Committee of PON XIX and Peparnas XV 2016 West Java which in turn will then accelerate the potential growth of the sport industry in West Java. The potential will be increased exponentially by reference to potential visitors and spectators of PON XIX and Peparnas XV 2016 West Java. Of course this potential will be promoted in parallel with the powerful attraction of the sponsors and investors. It is time of West Java to be the forefront in its sport industry growth. []

Dalam sisi kemegahan, perhelatan PON XIX 2016 Jawa Barat akan menjadi perhelatan olahraga akbar terbesar yang pernah diselenggarakan di Indonesia. Sebanyak 15 dari 27 Kabupaten/Kota yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat, terpilih menjadi tempat penyelenggaraan dengan 61 venues yang akan menjadi tempat pertandingan. Acara pembukaan dan penutupan akan digelar di Kota Bandung.

PON XIX 2016 Jawa Barat akan menggelar 755 pertandingan dari 44 cabang olahraga plus 10 cabang olahraga eksibisi, yang akan melibatkan 15.000 atlet dan official dan jutaan penonton yang akan hadir dari seluruh Indonesia.

Dalam hal promosi, PON XIX 2016 Jawa Barat juga telah memiliki identitas visual yang atraktif dan memiliki nilai jual tinggi seperti logo, maskot dan tagline. Logo terbentuk dari stilasi kujang, khasanah senjata tradisional Jawa Barat. Maskot terbentuk dari primata langka endemik Jawa Barat, Surili (presbytis comate) yang kemudian diberi nama Lili dan Lala. Sementara tagline “Berjaya di Tanah Legenda” dirumuskan mengingat Jawa Barat memiliki banyak legenda, misalnya Legenda Tangkuban Perahu (Sangkuriang) yang sangat popular; serta legenda hidup seperti Konferensi Asia Afrika dan beberapa atlet Jawa Barat yang berprestasi di dunia Internasional maupun Nasional.

Daya tarik Jawa Barat bukan hanya di legendanya, tapi berkorelasi erat dengan budaya dan pariwisata. Itulah salah satu sebab muncul kredo sinergitas olahraga-budaya-pariwisata dari Panitia Besar PON XIX dan Peparnas XV 2016 Jawa Barat yang pada gilirannya kemudian akan mempercepat potensi pertumbuhan industri olahraga di Jawa Barat. Potensi tersebut akan meningkat pesat dengan mengacu pada potensi pengunjung dan penonton PON XIX dan Peparnas XV 2016 Jawa Barat. Tentu saja potensi ini akan berimbas paralel dengan daya tarik yang kuat dari para sponsor dan investor. Sudah waktunya Jawa Barat mengemuka dalam pertumbuhan industri olahraganya. []

“PON XIX 2016 Jawa Barat akan menggelar 755 pertandingan dari 44 cabang olahraga plus 10 cabang olahraga eksibisi, yang akan melibatkan 15.000 atlet dan official dan jutaan penonton yang akan hadir dari seluruh Indonesia.”

040 041Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

LAPORAN KHUSUSSPECIAL REPORT

Bogor Transportation

Program (B-TOP) Summit 2015

The Government of Bogor city has developed a Master Plan for

overcoming bottlenecks with the redistribution of services.

Pemerintah Daerah kota Bogor sudah menyiapkan cetak biru

penanggulangan kemacetan dengan redistribusi pelayanan.

042 043Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

LAPORAN KHUSUSSPECIAL REPORT

“B-TOP mampu menjadikan Bogor selangkah lebih maju dalam penataan kota, khususnya penyediaan transportasi yang nyaman bagi warganya.”

“B-TOP Bogor will be able to

make a step forward in

structuring the city, in particular

the provision of convenient

transportation for its citizens.”

Traffic congestion has become a major issue in every cities, including in Bogor city, West Java. To that end, the Government of Bogor city has developed a Master Plan for overcoming bottlenecks with the redistribution of services.

It is necessary to improving the road network such as acceleration of BORR (Bogor Outer Ring Road) and BIRR (Bogor Inner Ring Road), rerouting public transport, and the construction of terminals, including the border city terminals.

Regarding to the transportation management, there will be 7 corridor TransPakuan which has 151 fleet. Hopefully, each TransPakuan bus can replace 3 city mobile transportation (angkot).

The government of Bogor city also planning the construction of a light rail transit (LRT) from Jakarta to Bogor. This August, immediately implemented groundbreaking with the end point in Terminal Baranangsiang.

Kemacetan lalu lintas sudah menjadi masalah utama di setiap kota, termasuk di kota Bogor, Jawa Barat. Untuk itu, Pemerintah Daerah kota Bogor sudah menyiapkan cetak biru penanggulangan kemacetan dengan redistribusi pelayanan.

Selain itu, penting pula peningkatan jaringan jalan seperti akselerasi BORR (Bogor Outer Ring Road) dan BIRR (Bogor Inner Ring Road), rerouting angkutan umum, dan pembangunan terminal, termasuk terminal batas kota.

Mengenai penataan transportasi, akan terdapat 7 koridor TransPakuan yang memiliki 151 armada. Diharapkan, 1 bus TransPakuan dapat menggantikan 3 angkutan kota.

Selain itu, pemerintah kota juga berencana pembangunan light rail transit (LRT) dari Jakarta menuju Bogor. Pada Agustus ini, segera dilaksanakan groundbreaking dengan titik akhir di Terminal Baranangsiang.

Infrastruktur Kota Bogor juga terus ditambah. Di antaranya peningkatan akses jalan Bogor

Infrastructure Bogor also continually added. Among these access improvements Bogor Outer Ring Road (BORR), and Bogor Inner Ring Road (BIRR). It will be integrated with public transportation rerouting program, the construction of the terminal, and the terminal of border city addition.

The government of Bogor city will not be able to work alone. It requires the participation of investors, the central government, provincial and donor agencies to jointly build the mangement of transportation systems that are environmentally friendly and sustainable. Providing B-TOP Summit in 2015 to invite national and local officials, corporate leaders, business associations, state and donors.

West Java Provincial Government believes B-TOP Bogor will be able to make a step forward in structuring the city, in particular the provision of convenient transportation for its citizens. []

Outer Ring Road (BORR), dan Bogor Inner Ring Road (BIRR). Hal tersebut kemudian akan diintegrasikan dengan program rerouting angkot, pembangunan terminal, dan penambahan terminal batas kota.

Pemerintah kota tidak akan mampu bekerja sendiri. Hal ini membutuhkan peran serta dari investor, pemerintah pusat, provinsi, dan lembaga pendonor untuk bersama-sama membangun penataan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penyelenggaran B-TOP Summit 2015 mengundang para pejabat pusat dan daerah, para pimpinan perusahaan, asosiasi pengusaha, BUMN dan lembaga donor.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meyakini B-TOP mampu menjadikan Bogor selangkah lebih maju dalam penataan kota, khususnya penyediaan transportasi yang nyaman bagi warganya. []

044 045Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

Garut Regency is one of West Java production centres for food crops, vegetables and fruits. Wide land availability and high fertility have established Garut Regency as a high potential area for development as an agribusiness and agro-industry area. Based on the contribution of the Gross Domestic Products (GDP) agricultural sector gives a significant contribution. West Java has immense geothermal potential. From the existing geothermal potential in Indonesia, 20 percent of all locations are located in West Java, equal to 5,311 Mega Watt (MW). All the potential locations are in eleven regencies of West Java, including Garut Regency with no less than 1045 Mwe.

Kabupaten Garut merupakan salah satu sentra produksi Jawa Barat untuk tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan. Ketersediaan lahan yang luas dan tingkat kesuburan tinggi telah menjadikan Kabupaten Garut sebagai daerah berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai daerah agribisnis dan agro-industri. Berdasarkan kontribusi dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian memberikan kontribusi yang signifikan. Jawa Barat memiliki potensi panas bumi yang sangat besar. Dari potensi panas bumi yang ada di Indonesia, 20 persen dari seluruh lokasinya terletak di Jawa Barat dengan potensi sebesar 5.311 Mega Watt (MW). Jawa Barat memiliki 11 lokasi potensial panas bumi, termasuk Kabupaten Garut dengan tidak kurang dari 1.045 Mwe.

THE REGENCY OF GARUT Advancing The Green Field Economy

Mengedepankan Ekonomi yang Berkelanjutan

KABUPATEN GARUT

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

Geography EconomyDemography

Total Area: 307,407 Ha.

Geo Location: 6º56’49’’ - 7 º45’00’’South Latitude,107º25’8’’ - 108º7’30’’ East Longitude

Altitude: 500 - 1,000 m (asl)

Geographical borders Regency of Garut :To the North: The Regency of Bandung and SumedangTo the East: The Regency of TasikmalayaTo the South: Indonesian OceanTo the West: The Regency of Bandung and Cianjur

Population 2,525,483 (2013)Males 1,277,610Females 1,247,873

Population Growth rate 1.60 percent

Population Density 823,92 persons/km square

Regional GDP (2013) - in million*Rp. 34,913,900

Per Capita GDP (2013)*Rp. 13,880,101

US$ 1.00 = Rp. 10,000,-* Prevailing Price - Including Oil and Gaz

046 047Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

crops and old crops are planted. Thus, the productive plantation land of Akar Wangi is 1,145 hectares, and for rejuvenation and development there is still available about 1,255 hectares. Total manpower involved is approximately 1,920 family heads.

Akar wangi cultivation is a beneficial commodity especially for the production of cosmetics, fragrances, soaps and medicines. Population growth is estimated to increase the consumption demand of akar wangi oil. Based on export data, demand for atsiri oil increases at about 25.5 per year.

Total demand on the world market is 300 tons per year from importing countries that include the United States, France, Japan, Germany, Italy, the Netherlands, Spain, Switzerland and the United Kingdom. From such market demand, only three countries are suppliers, namely, Indonesia, Haiti and Bourbon produce a total of 235 tons and that leaves a shortfall of 65 tons. The price of high quality akar wangi can be up to US$ 125 - 135 per litre. Permitted land areas of akar wangi plantations:1. Cilawu District (250 hectares).2. Bayongbong District (200 hectares).3. Samarang District (1,200 hectares).4. Leles District (750 hectares).

ForestryThe total area of forest in Garut Regency is about 96,304.97 hectares, which constitutes definitive forest, namely consisting of production forest of 40,873.04 hectares, and production and protected forest of 55,432.78 hectares. Non-timber forest yields are mulberry trees, a commodity utilized as growing material for silkworms (silk thread producer). The total mulberry tree area in 2000 was 185.2 hectares with cocoon production of 3,939 kilograms.

Geothermal and Mining Precious stones are mineral and stone types with specific physical and chemical natures (Bates and Jackson, 1987; Permana, 1997). In world trade, precious stones are classified into three types, namely precious stones, semi-precious stones for jewellers and ornamental stones as decoration / interior ornaments.

Excavated objects of precious stones / semi-precious stones in Garut Regency can be found in the districts of Cisewu and Bungbulang

Hingga saat ini, hanya 1.890 hektar ditanam, beberapa di antaranya merupakan lahan kurang produktif dari 754 hektar di mana tanaman muda dan tanaman tua yang ditanam. Dengan demikian, lahan perkebunan produktif Akar Wangi adalah 1.145 hektar, dan untuk peremajaan dan pengembangan masih tersedia sekitar 1.255 hektar. Jumlah tenaga kerja yang terlibat adalah sekitar 1.920 kepala keluarga.

Budidaya wangi Akar merupakan komoditas menguntungkan terutama untuk produksi kosmetik, wewangian, sabun dan obat-obatan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk diperkirakan permintaan konsumsi atas komoditas minyak akar wangi akan meningkatkan. Berdasarkan data ekspor, permintaan minyak atsiri meningkat sekitar 25,5 persen per tahun.

Total permintaan di pasar dunia adalah 300 ton per tahun dari negara-negara importir yang mencakup Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Swiss dan Inggris. Dari permintaan pasar tersebut, hanya tiga negara pemasok, yaitu, Indonesia, Haiti dan Bourbon yang menghasilkan total 235 ton dan kekurangan pasokan sekitar 65 ton. Harga akar wangi berkualitas tinggi bisa sampai US $ 125-135 per liter. Lahan yang diizinkan untuk perkebunan akar wangi:1. Kecamatan Cilawu (250 hektar).2. Kecamatan Bayongbong (200 hektar).3. Kecamatan Samarang (1,200 hektar).4. Kecamatan Leles (750 hektar).

KehutananTotal luas hutan di Kabupaten Garut sekitar 96,304.97 hektar, yang merupakan hutan definitif, yaitu terdiri dari hutan produksi 40,873.04 hektar, dan produksi dan hutan lindung dari 55,432.78 hektar. Hasil hutan non-kayu adalah pohon murbei, komoditas ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan untuk ulat sutra (penghasil benang sutra). Luas total pohon murbei pada tahun 2000 adalah 185,2 hektar dengan produksi kepompong sebesar 3.939 kilogram.

Panas Bumi dan Pertambangan Batu mulia adalah mineral dan jenis batu yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu (Bates dan Jackson, 1987; Permana, 1997). Dalam perdagangan dunia, batu mulia diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu batu mulia, batu semi mulia untuk perhiasan dan batu hias sebagai hiasan / ornamen interior.

AGRICULTURE AgricultureGarut Regency is one of West Java production centres for food crops, vegetables and fruits. Wide land availability and high fertility have established Garut Regency as a high potential area for development as an agribusiness and agro-industry area. Based on the contribution of the Gross Domestic Products (GDP) to the Regional Original Revenue (ROR), agricultural sector gives a contribution of 50 percent.

Livestock & Poultry SectorGarut Regency is the production centre of livestock & poultry, since the potential of livestock is quite large and supported by the land availability of quite wide penga field, reaching up to 6,932.64 Ha.

Plantation Plantations in Garut Regency consist of Community Plantations and Large Plantations. The types of potential plants growing in Community Plantations, among others, are akar wangi, coffee, palm coconut and cacao, Palm Sugar, Akar wangi, Ginger, Tobacco, Tea and Clove

Akar Wangi Oil Commodity Garut Regency is especially well known as the production area for the commodity Atsiri Oil, also known as akar wangi oil or Java Vetiver Oil (Jvo). It only exists is in Garut Regency even though it can be grown in other areas, but with poor quality, particularly in the content of oil due to suitable soil structure and sufficiently available land.

In Garut Regency, the plantation of these plant is spread through four districts, namely Cilawu, Bayongbong, Samarang and Leles. This akar wangi plant has been cultivated by the community since 1937 and reached its peak production between 1980 and 1992. With this top economic product, on the international scale Indonesia is the number 3 top producer in the world following Bourbon and Haiti.

Plantation land for which permits have been obtained pursuant to Decree of Regent of Garut Government No. 520/SK.196 totals 2,400 hectares. Up till now, only 1,890 hectares are planted, some of which is less productive land of 754 hectares where young

PERTANIAN PertanianKabupaten Garut merupakan salah satu sentra produksi Jawa Barat untuk tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan. Ketersediaan lahan yang luas dan kesuburan tinggi telah menetapkan Kabupaten Garut sebagai daerah potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai daerah agribisnis dan agro-industri. Berdasarkan kontribusi dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), sektor pertanian memberikan kontribusi 50 persen.

Sektor peternakan & UnggasKabupaten Garut merupakan pusat produksi ternak unggas &, karena potensi ternak cukup besar dan didukung oleh ketersediaan lahan lapangan penga cukup luas, mencapai hingga 6,932.64 Ha.

Perkebunan Perkebunan di Kabupaten Garut terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Jenis tanaman potensial yang tumbuh di perkebunan rakyat antara lain, adalah wangi akar, kopi, kelapa sawit dan kakao, Gula Aren, Akar wangi, jahe, Tembakau, Teh dan Cengkeh.

Komoditi Minyak Akar Wangi Kabupaten Garut terutama dikenal sebagai daerah produksi untuk komoditas minyak Atsiri yang juga dikenal sebagai minyak akar wangi atau Java Vetiver Oil (Jvo). Komoditi ini hanya ada di Kabupaten Garut meskipun dapat tumbuh di daerah lain, tetapi kualitasnya tidak dapat menyamai dengan kualitas yang ada di Garut. Hal ini terutama pada kandungan minyaknya serta akibat struktur serta ketersediaan lahan.

Di Kabupaten Garut, perkebunan tanaman ini tersebar di empat kabupaten, yaitu Cilawu, Bayongbong, Samarang dan Leles. Tanaman akar wangi ini telah dibudidayakan oleh masyarakat sejak tahun 1937 dan mencapai puncak produksi antara tahun 1980 dan 1992. Dengan produk utama ekonomi ini, pada skala internasional Indonesia adalah produsen top nomor 3 di dunia setelah Bourbon dan Haiti.

Lahan perkebunan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Garut Nomor 520 Pemerintah / SK.196 mencapai total 2.400 hektar.

REGENCY OF GARUT’SPORTOFOLIOPORTOFOLIO KABUPATEN GARUT

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

048 049Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

with types: krisopras, kalsedon, jasper, flint and terkersikkan wood. Excavated of these stones have been undertaken in a conventional manner by the community, namely proletariat mining with simple tools.

Tourism Garut Regency, around one hour’s drive from Bandung, also inherits hidden destination gems replete with volcanoes, hot springs, pine forests and lush countryside. Most tourists visit Garut to enjoy the well-known Kampung Sampireun Resort near Kamojang and the Cipanas spa resort at the foot of Mt. Guntur. While most vestiges of the colonial era have disappeared in the Cipanas area, this is still a truly beautiful area and offers a selection of three- and four-star hotels, all with swimming pools filled with steaming water from the springs. The object and attraction power of cultural tourist resorts located in Garut Regency are, among others, Linggaratu Situ Canghuang, Godog Sacred Grave Site, Cinunuk Sacred Grave Site, Kampung Dukuh and Ciburuy Cultural Preserve.

Industry & TradeThe potential of natural resources in Garut Regency has high prospects as the major supports of the industrial sector, particularly agro-industries, and is being developed in Garut Regency at this time. Garut Regency has the largest leather tanning industry in Indonesia and which can develop by-product industries. Additionally, Garutan handmade batik industry and natural silk industry have developed as well. Most of Garut’s industries were small and medium enterprises.

Major industrial products of Garut Regency are Akarwangi Oil Clove Leaf Oil, Bamboo Earthenware, Dodol, Tanned Leather Goods and Products made of leather, Natural Silk and Batik. Garut’s commodities have entering global market, some of them are: Black Tea, Green Tea, Rubber Green Tea, Fake Eyelash, Akar Wangi Oil, Leather Jackets, Tanned Leather, and Silk Fabrics. These products exported to United Kingdom, USA, Europe, Iran, East Asia, and Japan.

Trading activities in Garut Regency supported by 7 modern markets, 15 regency traditional markets, 12 village markets and 3 sub terminal agribusiness..

Penggalian batu mulia / batu semi mulia di Kabupaten Garut dapat ditemukan di kecamatan Cisewu dan Bungbulang dengan jenis: krisopras, kalsedon, jasper, batu dan kayu terkersikkan. Penggalian batu-batu ini dilakukan melalui cara konvensional oleh masyarakat, yaitu kaum penambang dengan alat-alat sederhana.

Pariwisata Kabupaten Garut yang terletak sekitar satu jam perjalanan dari Bandung, juga mewarisi tempat tujuan wisata menarik seperti gunung berapi, sumber air panas, hutan pinus dan pedesaan yang subur. Sebagian besar wisatawan mengunjungi Garut untuk menikmati tempat wisata terkenal seperti Kampung Sampireun Resort dekat Kamojang dan resor spa Cipanas di kaki Gunung Guntur. Sementara sebagian besar sisa-sisa zaman kolonial telah menghilang di daerah Cipanas, ini masih merupakan daerah yang benar-benar indah dan menawarkan pilihan hotel tiga dan bintang empat, semua dengan kolam renang diisi dengan uap air dari mata air. Objek dan daya tarik kekuatan resor wisata budaya yang terletak di Kabupaten Garut, antara lain, Linggaratu Situ Canghuang, Godog Suci Grave Site, Cinunuk Sacred Site Grave, Kampung Dukuh dan konservasi budaya Ciburuy.

Industri & PerdaganganPotensi sumber daya alam di Kabupaten Garut memiliki prospek tinggi sebagai dukungan utama dari sektor industri, khususnya agroindustri, dan sedang dikembangkan di Kabupaten Garut saat ini. Kabupaten Garut memiliki industri penyamakan kulit terbesar di Indonesia dan yang dapat mengembangkan produk-oleh industri. Selain itu, Garutan industri batik tulis dan industri sutera alam telah dikembangkan juga. Sebagian besar industri Garut ini adalah usaha kecil dan menengah.

Produk industri utama Kabupaten Garut adalah Akarwangi Minyak Cengkeh Daun Minyak, Bambu gerabah, Dodol, Penyamakan Barang Kulit dan Produk terbuat dari kulit, Sutra Alam dan Batik. Komoditas Garut ini telah memasuki pasar dunia, beberapa di antaranya adalah: Teh Hitam, Teh Hijau, bulu mata palsu, minyak Akar Wangi, Jaket Kulit, Kulit disamak, dan kain sutera. Produk-produk ini diekspor ke Inggris, Amerika Serikat, Eropa, Iran, Asia Timur, dan Jepang. Kegiatan perdagangan di Kabupaten Garut didukung oleh 7 pasar modern, 15 pasar tradisional, 12 pasar desa dan 3 sub terminal agribisnis.

DEVELOPMENT ORIENTATIONThe Regency of Garut Envisioning the creation of “A Peaceful, Prosperous and Magnificent Garut”

Garut Regency development aimed to attain the following goals.1. Increasing the human resources quality2. Establishing good and clean governance3. Increasing development distribution4. Increasing economic growth and people income6. Increasing employment opportunity and productivity7. Increasing people buying power8. Establishing environmental support and ecosystem balance

THE SPATIAL PLANNINGThe administrative areas of Garut Regency are: 39 Districts , 392 Villages, 11 Sub-districts. Garut Regency is situated in an area with climate type C, which features it is rather wet with an average rainfall of 2,589 mm per year. The wet months last for nine months, while the dry months last for three months and average monthly rainfall days are 23 days. The peak of Mount Cikuray, located along the south coast in Bayongbong District, has an elevation of 2,830 metres above sea level and is the highest area of Garut Regency. In general, part of Garut Regency that sits at an elevation of 500 -1,000 metres above sea level, comprising a land area of 122,465 hectares or 39.85 percent of entire total area. The widest high area is of Pakenjeng District an elevation of 500-1,000 metres asl.

Type of stones:1. Not-disentangled Stones produced from volcanoes: 124,556

hectares (40.64% of the total area).2. Pliosen Faises sediment: 77,359 hectares (25.24%).3. Miosen Facies sediment: 86,879 hectares (28.34%).4. Alluvium, Miosen, Limestone and Andesit, Basal Diabes: 17,725

hectares (5.78%).

As per National Spatial Management Plan, the Regency of Garut is included as East Priangan Primary Region together with 4 others West Java Regencies. Garut Regency has supporting roles for center of growth in West Java.. Around 85 percent of Garut Regency areas is allocated as protected areas.

ORIENTASI PEMBANGUNANVisi Kabupaten Garut “Damai, Sejahtera dan Menakjubkan”

Tujuan pembangunan Kabupaten Garut adalah sebagai berikut.1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia2. Membangun pemerintahan yang baik dan transparan3. Meningkatkan pemerataan pembangunan4. Meningkatkan pertumbuhan dan pendapatan masyarakat6. Meningkatkan kesempatan kerja dan produktivitas7. Meningkatkan daya beli masyarakat8. Membangun daya dukung lingkungan dan keseimbangan

ekosistem

PERENCANAAN TATA RUANGWilayah administrasi Kabupaten Garut adalah: 39 Kecamatan, 392 Desa, 11 Kecamatan. Kabupaten Garut terletak di daerah dengan tipe iklim C, agak basah dengan curah hujan rata-rata 2.589 mm per tahun. Bulan basah berlangsung selama sembilan bulan terakhir, sedangkan bulan kering berlangsung selama tiga bulan dan rata-rata curah hujan bulanan hari 23 hari. Puncak Gunung Cikuray, terletak di sepanjang pantai selatan di Bayongbong Kabupaten, memiliki ketinggian 2.830 meter di atas permukaan laut dan merupakan wilayah tertinggi Kabupaten Garut. Secara umum, bagian dari Kabupaten Garut yang berada di ketinggian 500 -1.000 meter di atas permukaan laut, yang terdiri dari lahan seluas 122.465 hektar atau 39,85 persen dari seluruh luas wilayah. Daerah tinggi terluas adalah Pakenjeng Kabupaten ketinggian 500-1.000 meter dpl.

Tipe batuan:1. Batuan yang dihasilkan dari gunung berapi: 124.556 hektar

(40,64% dari total luas).2. Sedimen Pliosen Faises: 77.359 hektar (25,24%).3. Sedimen Miosen Facies: 86.879 hektar (28,34%).4. Aluvium, Miosen, Kapur dan Andesit, Basal Diabes: 17.725

hektar (5,78%).

Sesuai Rencana Tata Ruang Nasional, Kabupaten Garut termasuk bagian wilayah dari Priangan Timur bersama-sama dengan 4 Kabupaten lain di Jawa Barat. Kabupaten Garut telah peran pendukung untuk pusat pertumbuhan di Jawa Barat. Sekitar 85 persen dari wilayah Kabupaten Garut dialokasikan sebagai kawasan lindung.

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

050 051Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

ECOSYSTEM SUPPORTMan PowerIn 2013, Garut Regency population was 2,525,483people Population Growth rate 1.60%.Life Expectancy Index 66,39 year

HealthGeneral Hospitals: 3 units Public Health Centers 65 unitsAuxiliaries Public Health Centers 71 units Village Polyclinics 138 units Mobile Public Health Services 12 units

Clean WaterTotal available water in 2000 was 1,972,016 cubic metres. River water debit in the dry season (2000) was 11,640 cubic metres/second and in the wet season was 111,685 cubic metres/second. The water resources of Garut Regency rely most to the flow of 33 rivers and 101 sub river basins that composing 3 (three) major river basins (DAS), namely DAS Cimanuk, DAS Cikaengan and DAS Cilaki. PowerElectric power is supplied to 401 villages with an installed capacity of 142,661.422 KVA. The largest installed capacity is in Garut City District, reaching 15,927.784 KVA. Sold electric power capacity is:• Largest capacity: Domestic tariff type at 213,584 MWH, utilized

by 214,189 customers.• Business use: 12,713 MWH with 3,995 customers.• Industrial use: 10,864 MWH with 92 customers

EnergyWest Java has immense geothermal potential. From the existing geothermal potential in Indonesia, 20 percent of all locations are located in West Java, equal to 5,311 Mega Watt (MW). This geothermal potential has been exploited in a small part only, while most part of the potential has not even been explored yet. The geothermal potential which has been exploited is only about 705 MW of electrical power and a further 1,150 MW not yet being produced, while the remaining 3,456 MW has not yet been explored. All the potential locations are in eleven regencies of West Java, including Garut Regency with no less than 1045 Mwe.Locations with geothermal potential in Garut Regency:

DAYA DUKUNG EKOSISTEMSumber Daya ManusiaTahun 2013, populasi penduduk Kabupaten Garut adalah 2,525,483 orang.Laju pertumbuhan Penduduk 1,60%.Indeks Harapan Hidup 66,39 tahun.

KesehatanRumah Sakit Umum: 3 unitPusat Kesehatan Masyarakat: 65 unitPuskesmas Pembantu: 71 unitPoliklinik Desa: 138 unitLayanan Mobil Kesehatan Masyarakat: 12 unit

Air BersihJumlah air yang tersedia pada tahun 2000 adalah 1.972.016 meter kubik. Debit air sungai pada musim kemarau (2000) adalah 11.640 meter kubik / detik dan pada musim hujan adalah 111.685 meter kubik / detik. Sumber daya air Kabupaten Garut yang paling bergantung pada 33 aliran sungai dan cekungan, 101 sub sungai yang menyusun 3 (tiga) cekungan besar sungai (DAS), yaitu DAS Cimanuk, DAS cikaengan dan DAS Cilaki. ListrikDaya listrik dipasok ke 401 desa dengan kapasitas terpasang 142,661.422 KVA. Kapasitas terpasang terbesar berada di Kota Garut, mencapai 15,927.784 KVA. Kapasitas distribusi daya listrik adalah:• Kapasitas Terbesar: Jenis tarif Domestik 213.584 MWH,

dimanfaatkan oleh 214.189 pelanggan.• Penggunaan Bisnis: 12.713 MWH dengan 3.995 pelanggan.• Penggunaan Industri: 10.864 MWH dengan 92 pelanggan

EnergiKabupaten Garut merupakan salah satu sentra produksi Jawa Barat untuk tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan. Ketersediaan lahan yang luas dan tingkat kesuburan tinggi telah menjadikan Kabupaten Garut sebagai daerah berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai daerah agribisnis dan agro-industri. Berdasarkan kontribusi dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian memberikan kontribusi yang signifikan. Jawa Barat memiliki potensi panas bumi yang sangat besar. Dari

• Cilayur : 100 MW• Mount Cakrabuana : 25 MW• Ciasem : 25 MW• Mount Papandayan : 225 MW• Drajat Crater : 20 MW• Mount Guntur Masigit : 70 MW• Mount Karaha : 250 MW

Garut Regency also embedded with solar energy potential of 4,82 KWH/M2. Other energy potential is hydro electric power with range of 19,57 kW to 277,5 kW.

TelecommunicationCommunication by means of postal services and telephones are provided. There is one main post office, 18 sub-post offices and 12 rural post offices.

IrrigationGovernment Irrigation System: 23 Irrigation AreasTotal Length : 191.95 kilometersIrrigated Areas: 12.326 Ha

Village Irrigation System: 1225 irrigation AreasTotal Length : 4.500 kilometersIrrigated Areas: 26.172 Ha

RoadThe road transportation network in 2013 had reached a total length of Road Length 4,750.59 kilometers, consisting of:• National Roads: 30.08 kilometers • Provincial Roads: 282.68 kilometers • Regency Roads: 828.8 kilometers • Rural Roads: 3.611.04 kilometers

RailwaysCibatu Station links the mobility of transport from West Java and Central Java. There is a plan to activate the old railways system of Cibatu-Cikajang to support the economic dynamic of southern part of West Java, including the East Priangan Area.

potensi panas bumi yang ada di Indonesia, 20 persen dari seluruh lokasinya terletak di Jawa Barat dengan potensi sebesar 5.311 Mega Watt (MW). Jawa Barat memiliki 11 lokasi potensial panas bumi, termasuk Kabupaten Garut dengan tidak kurang dari 1.045 Mwe. Lokasi potensi geothermal di Kabupaten Garut:

• Cilayur : 100 MW• Gunung Cakrabuana : 25 MW• Ciasem : 25 MW• Gunung Papandayan : 225 MW• Kawah Drajat : 20 MW• Gunung Guntur Masigit : 70 MW• Gunung Karaha : 250 MW

Kabupaten Garut juga memiliki potensi energi tenaga matahari sebesar 4,82 KWH / M2. Potensi energi lainnya adalah hidro listrik dengan kisaran 19,57 kW hingga 277,5 kW.

TelekomunikasiKomunikasi melalui layanan pos dan telepon yang disediakan. Ada satu kantor pos utama, 18 kantor sub-pos dan 12 kantor pos di pedesaan.

IrigasiSistem Irigasi Pemerintah: 23 Daerah IrigasiPanjang Total : 191.95 kilometerLuas Daerah Irigasi: 12.326 Ha

Sistem Irigasi Pedesaan: 1.225 Daerah IrigasiPanjang Total : 4.500 kilometerLuas Daerah Irigasi: 26.172 Ha

Infrastruktur JalanJaringan jalan pada tahun 2013 telah mencapai total panjang 4,750.59 kilometer, yang terdiri dari:• Jalan Nasional: 30.08 kilometer • Jalan Provinsi: 282.68 kilometer • Jalan Kabupaten: 828.8 kilometer • Jalan Pedesaan: 3.611.04 kilometer

052 053Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

REGION IN FOCUS

Finance and CooperativeNumber of Unit Banks (by offices)State Banks: 10 UnitsPrivate Banks 28 UnitsDevelopment Banks: 3 UnitsForeign &Joint Banks: Number of Cooperative: 1.241 Units

CONTACT / KONTAKIndustry, Trade and Investment Services of Garut Regency

Address : Jl. Pramuka No.28 Garut, West Java, IndonesiaPhone with idd : +62 – 262 - 239 233Web site : www.garut.go.id

Kereta ApiStasiun Kereta Cibatu menghubungkan mobilitas dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ada rencana untuk mengaktifkan kereta api sistem lama Cibatu-Cikajang untuk mendukung dinamika ekonomi bagian selatan Jawa Barat, termasuk Priangan Timur.

Keuangan dan KoperasiJumlah Unit Bank (berdasarkan kantor)Bank Negara: 10 UnitBank Swasta: 28 UnitBank Pembangunan: 3 UnitJumlah Koperasi: 1.241 Unit

FOKUS DAERAH

THE CITY OF BANJAR

A Multi Roles City In The Making

Geography EconomyDemography

054 055Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

KOTA BANJAR

Pengembangan Kota Multi Fungsi

In the development area of West Java, Banjar City is included in the Eastern Supporting Development and Area centralised in Cirebon. Banjar City is included in the Top Zone of Priangan Timur that connect West Java economy with the Central Java Province economy. The city is the main access toward the tourism attractions of Pangandaran. As a city that depends on trade and services, Banjar City has financial and investment facilities, modern health facilities, education facilities, hotel facilities and other support. Today, around 60 percent of Banjar’s population are involved in agricultural sector.

Dalam pembangunan daerah Jawa Barat, Kota Banjar termasuk dalam Pendukung Pengembangan Daerah Bagian Timur yang terpusat di Cirebon. Kota Banjar termasuk dalam Zona Teratas Priangan Timur yang menghubungkan ekonomi Jawa Barat dengan perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Kota ini adalah akses utama menuju atraksi wisata Pangandaran. Sebagai kota yang bergantung pada perdagangan dan jasa, Kota Banjar memiliki fasilitas keuangan dan investasi, fasilitas kesehatan modern, fasilitas pendidikan, fasilitas hotel dan dukungan lainnya. Saat ini, sekitar 60 persen penduduk Banjar terlibat dalam sektor pertanian.

Total Area: 131,97 Km2.

Geo Location: 07019’30” – 07026’30” South Latitude,108028’00” – 108040’00” East Longitude

Altitude 356 - 500 m (asl)Rainfall Average 266.8 mm.

Administrative Borders:To the North and East: The Regency of Cia-mis, The Regency of Cilacap, Central Java To the West and South: The Regency of Ciamis

Population 190,845 (2014)Males 95,472Females 95,373

Population Growth rate 2.22 percent

Population Density 1,614.71persons/km square

Regional GDP (2014) - in million*Rp. 3,011,030

Per Capita GDP (2014)*Rp. 16,680,220

US$ 1.00 = Rp. 10,000,-* Prevailing Price - Including Oil and Gaz

056 057Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

Tourism There is some nature tourism and cultural tourism potential, among others, religious tourism areas of 19 units, historical graveyard of 9 units and 1 site location.

The Banjar – Batulawang railway has high potential for reactivation, particularly as a tourism object due to its passage through beautiful paddy fields and forest, and also its passage through the Willem Channel, a Dutch inheritance about 300 meters in length.

AgricultureBanjar City is famous as a food centre. In addition to producing several food plants, Banjar is also well-known for high quality nurseries and seedlings. The land area for agricultural production is 6.294 hectares with a yield of 34.833,7 tons of rice (2007).

Livestock and poultry farming comprises beef cattle and PE, a well-known goat livestock, which besides being capable of meeting the needs of the local market, also supply markets in other areas. From beef cattle livestock, Banjar is also producing organic fertiliser (Worm Casting) that can be exported worldwide, especially to Japan and Korea. Other livestock yields are pure-bred chicken, ducks and broiler chicken.

There were also agro medication/herbal industries in Banjar City. There was 14.17 Ha planted with 9 types herbal medication plants. These commodities include Jahe, Laos/Lengkuas, Kencur and Kunir.

Banjar City is also known as producer of fresh water fish and cattle husbandry. More than 5000 tons fresh water fish produced, together with 420 tons beef meat, 80 ton lamb/goat. Plantation Plantations include, rubber 123 hectares, coconut 2,781 hectares, coffee 49. 21 hectares and clove 41.35 hectares.

Most plantation areas in Banjar City are people plantation. Out of 85 percent of 2,709 Ha is people plantation. The commodities include are rubber, coconut, coffee, cacao, pepper, clove, aren, vanilla, etc.

ECONOMIC STRUCTUREThe regional GDP of Banjar City in 2014 reached Rp. 3,0 trillion. Of that more than 32 percent was contributed by the trade sector and the hotel and restaurant sector. The services sector contributed around 15 percent from the total value of economic activities. This was followed by the industrial sector of 12 percent. The growth value of the trade and services sector was above 5 percent. The growth of agriculture sector was 17,86 percent.

Industry• The industrial field consists of 5 industrial branches, namely:

food, domestic animal leather clothes, chemicals and construction materials, handicrafts and general crafts, and metalwork.

• Superior agricultural commodities of Banjar City are: - Organic rice, with taste good and durability, nice aroma,

pesticide free, anti-residual, and high nutritious.- Black potato, another superior quality produce typical of

Banjar, with good and taste and high nutrition quality. - Goat milk, which is another typically local specific produce

of Banjar, rarely found in other areas and high in nutritional value.

In 2007, the number of industries in Banjar City were 399 units that absorbed more than 3.324 employees. In addition to that, there were also 2,430 units non formal industries that absorbing no less than 5,100 employees.

TradeTrade in Banjar City consists of 3 units of traditional markets, 1 modern market, 30 units of warehouses and is strengthened by 2,000 shops. Number of trade related business units were 2.489 companies with 37 categorized as big companies, 216 units medium enterprises, and 2.236 units small enterprises.

ServicesAs a city that depends on trade and services, Banjar City has financial and investment facilities, modern health facilities, education facilities, hotel facilities and other support.

CITY OF BANJAR’SPORTOFOLIO

PariwisataAda beberapa wisata alam dan potensi wisata budaya, antara lain, kawasan wisata religius dari 19 unit, kuburan sejarah 9 unit dan 1 situs lokasi.

Jalur Kereta Api Banjar - Batulawang berpotensi tinggi untuk diaktifkan kembali, terutama sebagai obyek wisata karena jalurnya yang melewati area persawahan yang indah serta hutan, dan juga perjalanan melalui Terowongan Willem, warisan Belanda dengan panjang 300 meter.

PertanianKota Banjar terkenal sebagai pusat makanan. Selain memproduksi beberapa tanaman pangan, Banjar juga terkenal untuk pembibitan berkualitas tinggi. Luas lahan untuk produksi pertanian adalah 6,294 hektar dengan hasil 34.833,7 ton beras.

Ternak dan unggas pertanian terdiri sapi potong dan PE, ternak kambing yang terkenal, yang selain menjadi mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, juga menyediakan pasar di daerah lain. Dari ternak sapi potong, Banjar juga memproduksi pupuk organik (Worm Casting) yang dapat diekspor ke seluruh dunia, terutama ke Jepang dan Korea. Hasil ternak lainnya adalah ayam, itik dan ayam broiler.

Ada juga agro obat / industri herbal di Kota Banjar. terdapat 14,17 Ha ditanami 9 jenis tanaman obat herbal. Komoditas ini termasuk Jahe, Laos / Lengkuas, Kencur dan Kunir.

Kota Banjar juga dikenal sebagai penghasil ikan air tawar dan sapi peternakan. Lebih dari 5000 ton ikan air tawar yang dihasilkan, bersama-sama dengan 420 ton daging sapi, 80 ton domba / kambing.

PerkebunanPerkebunan meliputi, karet 123 hektar, kelapa 2.781 hektar, kopi 49. 21 hektar dan cengkeh 41,35 hektar. Sebagian besar wilayah perkebunan di Kota Banjar adalah perkebunan rakyat. Dari 85 persen dari 2.709 Ha adalah perkebunan rakyat. Komoditas termasuk karet, kelapa, kopi, kakao, lada, cengkeh, aren, vanili, dll

STRUKTUR EKONOMIPDB regional Kota Banjar tahun 2014 mencapai Rp. 3,0 triliun. Lebih dari 32 persen disumbangkan oleh sektor perdagangan dan sektor hotel dan restoran. Sektor jasa menyumbang sekitar 15 persen dari total nilai kegiatan ekonomi. Hal ini diikuti oleh sektor industri 12 persen. Nilai pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa di atas 5 persen. Pertumbuhan sektor pertanian adalah 17,86 persen.

Industri• Bidang industri terdiri dari 5 cabang industri, yaitu: makanan,

pakaian kulit hewan domestik, bahan kimia dan bahan bangunan, kerajinan dan kerajinan umum, dan logam.

• komoditas pertanian yaang menjadi unggulan Kota Banjar adalah:- Beras organik, kualitas yang baik dan daya tahan, aroma

yang bagus, bebas pestisida, anti-sisa, dan berkhasiat tinggi.

- Kentang hitam, kualitas unggul lainnya dari Kota Banjar yang menghasilkan rasa dan kualitas gizi tinggi.

- Susu kambing, yang merupakan produksi unik lainnya dari Kota Banjar, jarang ditemukan di daerah lain dan tinggi nilai gizi.

Pada tahun 2007, jumlah industri di Kota Banjar adalah 399 unit yang menyerap lebih dari 3,324 karyawan. Selain itu, ada juga 2.430 unit industri non formal yang menyerap tidak kurang dari 5.100 karyawan.

PerdaganganPerdagangan di Kota Banjar terdiri dari 3 unit pasar tradisional, pasar modern 1, 30 unit gudang dan diperkuat dengan 2.000 toko. Jumlah perdagangan terkait unit bisnis yang 2,489 perusahaan dengan 37 kategori perusahaan sebesar, 216 unit usaha menengah, dan 2,236 unit usaha kecil.

PelayananSebagai kota yang bergantung pada perdagangan dan jasa, Kota Banjar memiliki fasilitas keuangan dan investasi, fasilitas kesehatan modern, fasilitas pendidikan, fasilitas hotel dan dukungan lainnya.

058 059Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

FOKUS DAERAHREGION IN FOCUS

Central Java Province.Banjar City has been playing important roles as mobility hub fro those areas.

Therefore if the future, the expansion and development of the city are directed to avoid traffic congestion in the city by distributing activities vectors to the city perimeters. Such development plan will be managed to take into account the reality that most of city land use still dominated by agricultural activities (7.759,38 Ha)

ECOSYSTEM SUPPORTManpowerIn 2008, population of Banjar City was 185.000 people. There is sufficient well-educated manpower in accordance with available educational facilities, starting from Primary School up to higher education/university level. Around 60 percent of them are in productive ages.

HealthHospitals 1 UnitsPublic Health Center (Puskesmas) 7 UnitsAuxiliaries Public Health Center (Puskesmas) 4 Units

In 2007 Human Development Index for Banjar City was 72.2 compare to 68,36 in 2003. The Buying Power Index increased from 58,32 in 2003 to 61,88 in 2007.

Clean Water Banjar City is crossed by Citanduy River, which has a relatively high water debit. Clean water supply by PDAM Tirta Anom Banjar that cover water supply for 3 districts in Banjar City.

Water sources of PDAM Tirta Anom is Citanduy River with installed capacity of 40 Lt/sec and 20 Lt/sec.

RoadsBanjar City is one of the main trunk routes of the northern part of Java Island and a strategic border crossing point between West Java and Central Java. Most of the road infrastructure were in good condition.

ForestryIn 2007, there was 1,733 Ha Community Management Forest that include mahogany forest area (148.72 hectares), hardwood trees (21.6 hectares), albesia (597.3 hectares), with production capacities of 7.619,88 m3 mahogany, 5.490,52 m3 teaks and 4.298 m3 albesia.

Mining Mining is a supporting sector in Banjar City economy that comprise of andesit, sand and clay excavations. They support local construction economy.

DEVELOPMENT ORIENTATIONThe Banjar City long term development plan (2005-2025) will capitalized the agro business, agro tourism, agriculture services, and agriculture products trade. Toward 2025, Banjar City envisioning Banjar City as an Agropolitan:

To attain the above vision, Banjar City aspiring its development through the following missions.

1. To develop productive, healthy and religious human resources2. To create a competitive, just and sustainable agribusiness city

economy. 3. To nurture productive, competitive and professional community

values that uphold the local know ledges and wisdom.4. To maintain the integrity of city’s environment5. To create good governance and public services to the highest

level.

THE SPATIAL PLANNINGBanjar City has three type land topography.

- Low land topography (0-25 m DPL): 6,019.878 Ha- Mid land topography (25-100 m DPL): 3,996.783 Ha- High land topography (100-500 m DPL): 1,353.247 Ha.

As one strategic city in East Priangan region, Banjar City is the prime hub to some prime economic areas of other administrative regions such as Pangandaran and other cities in West Java Province and

Sebagai salah satu kota strategis di wilayah Priangan Timur, Kota Banjar adalah penghubung utama untuk beberapa daerah ekonomi utama wilayah administratif lain seperti Pangandaran dan kota-kota lain di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kota Banjar telah memainkan peran penting sebagai penghubung mobilitas dari berbagai daerah.

Karenanya, di masa depan, perluasan dan pengembangan kota diarahkan untuk menghindari kemacetan lalu lintas dalam kota dengan membagi beban vektor mobilitas ke sekeliling kota. Rencana pembangunan tersebut akan dikelola dengan memperhitungkan kenyataan bahwa sebagian besar dari penggunaan lahan kota masih didominasi oleh kegiatan pertanian (7.759,38 Ha).

EKOSISTEM PENDUKUNGSumber Daya ManusiaPada tahun 2008, populasi Kota Banjar adalah 185.000 orang. Terdapat tenaga kerja terdidik yang cukup sesuai dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, mulai dari Sekolah Dasar hingga tingkat pendidikan / universitas yang lebih tinggi. Sekitar 60 persen dari mereka adalah usia produktif.

KesehatanRumah Sakit 1 UnitPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 7 UnitPuskesmas Pembantu 4 Unit

Pada tahun 2007 Indeks Pembangunan Manusia untuk Kota Banjar adalah 72,2 dibandingkan pada tahun 2003 sebesar 68,36. Indeks Daya Beli Masyarakat meningkat dari 58,32 pada tahun 2003 menjadi 61,88 pada tahun 2007.

Air BersihKota Banjar dilintasi sungai Citanduy, yang memiliki debit air yang relatif tinggi. Penyediaan air bersih oleh PDAM Tirta Anom Banjar yang mencakup pasokan air untuk 3 Kecamatan di Kota Banjar.

Sumber air dari PDAM Tirta Anom adalah sungai Citanduy dengan kapasitas terpasang 40 Lt / detik dan 20 Lt / sec.

KehutananPada tahun 2007, terdapat 1.733 Ha Hutan Pengelolaan Masyarakat yang mencakup wilayah hutan mahoni (148,72 hektar), pohon kayu (21,6 hektar), albesia (597,3 hektar), dengan kapasitas produksi 7.619,88 m3 kayu mahoni, jati 5.490,52 m3 dan 4,298 m3 albesia.

PertambanganPertambangan merupakan sektor pendukung dalam perekonomian Kota Banjar yang terdiri dari andesit, pasir dan tanah liat penggalian. Komoditas tersebut mendukung perekonomian konstruksi lokal.

ORIENTASI PEMBANGUNANRencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Banjar (2005-2025) akan mengembangkan bisnis agro, wisata agro, layanan pertanian, dan perdagangan produk pertanian. Menjelang tahun 2025, Kota Banjar memiliki visi sebagai Agropolitan:

Untuk mencapai visi di atas, Kota Banjar mengarahkan pembangunannya melalui misi berikut.

1. Mengembangkan produktifitas, kesehatan dan sumber daya manusia yang religius.

2. Membangun daya saing, keadilan dan ekonomi kota yang berkelanjutan berbasis agribisnis.

3. Memelihara nilai-nilai masyarakat yang produktif, kompetitif dan profesional yang menjunjung tinggi pengetahuan serta kearifan lokal.

4. Melestarikan integritas lingkungan kota5. Membangun pemerintahan yang baik serta pelayanan publik

dengan tingkat tertinggi.

PERENCANAAN TATA RUANGKota Banjar memiliki tiga topografi jenis tanah.

- Topografi dataran rendah (0-25 m DPL): 6,019.878 Ha- Topografi dataran sedang (25-100 m DPL): 3,996.783 Ha- Topografi dataran tinggi (100-500 m DPL): 1,353.247 Ha.

060 061Vol. 2, No. 2/2015 - Vol. 2, No. 2/2015 -

RailwaysBanjar City is on the main railway line from west to east of Java Island, with the Banjar – Batulawang line. The railway lines is part of the Southern Java Railway. There are 3 railways stations in Banjar City, namely Station Banjar (+32m), Station Langensari, and Station Karangpucung (+45m).

The Banjar Station serves passenger and cargo logistics to the west: Bandung, Kiaracondong Bandung, Jakarta; and to the east: Kutoarjo, Kediri, Kroya, Solo, Yogyakarta and Surabaya.

AirportIn Banjar City there is an Indonesian Air Force airport, Langensari, which could be developed for commercial aircraft. This is not only important for the accessibility of Banjar City, but also to many areas outside of the city, and would shortening the travel time for people wishing to visit the international tourist area of Pangandaran.

PowerMore than 90 percent of the community in the Banjar City area are provided with electricity by PLN. Most of the city areas accessed by electricity. In 2007 total electricity generated was 147.148.998 kwh. Total electricity sold was 119.630.137 kwh for 138.324 costumers.

TelecommunicationThere is full telecommunication network coverage and cellular phones can be used throughout the area of Banjar City.

Finance and CooperativeNumber of Unit Banks (by offices)State Banks: 2 UnitsPrivate Banks: Development Banks: 1 UnitsForeign &Joint Banks: Number of Cooperative: 165 Units

Infrastruktur JalanKota Banjar adalah salah satu rute utama dari bagian utara Pulau Jawa dan titik perbatasan strategis antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sebagian besar infrastruktur jalan berada dalam kondisi baik.

Kereta ApiKota Banjar berada di jalur kereta api utama dari barat ke timur Pulau Jawa, dengan rute Banjar - Batulawang. Jalur tersebut merupakan bagian dari jalur selatan pulau Jawa. Terdapat 3 stasiun kereta api di Kota Banjar, yaitu Stasiun Banjar (+ 32m), Stasiun Langensari, dan Stasiun Karangpucung (+ 45m).

Stasiun Kereta Api Kota Banjar melayani angkutan penumpang dan kargo logistik ke wilayah barat: Bandung, Kiaracondong Bandung, Jakarta; dan ke timur: Kutoarjo, Kediri, Kroya, Solo, Yogyakarta dan Surabaya.

BandaraDi Kota Banjar terdapat bandara Angkatan Udara Indonesia, Langensari, yang dapat dikembangkan untuk pesawat komersial. Hal ini tidak hanya penting untuk aksesibilitas Kota Banjar, tetapi juga untuk banyak daerah di luar kota, dan akan memperpendek waktu perjalanan bagi orang-orang yang ingin mengunjungi kawasan wisata internasional Pangandaran.

ListrikLebih dari 90 persen dari masyarakat di Kota Banjar disediakan listrik oleh PLN. Sebagian besar wilayah kota diakses oleh listrik. Pada tahun 2007 total listrik yang dihasilkan adalah 147.148.998 kwh. Jumlah listrik yang dijual adalah 119.630.137 kwh untuk 138,324 pelanggan.

TelekomunikasiAda cakupan jaringan telekomunikasi penuh dan telepon seluler dapat digunakan di seluruh wilayah Kota Banjar.

Keuangan dan KoperasiJumlah Bank (berdasarkan jumlah kantor)Bank Negara: 2 UnitBank Swasta: 1 UnitJumlah Koperasi: 165 Unit

CONTACT / KONTAKIndustry, Trade, Cooperative and InvestmentServices of the City of Banjar

Address : Jl. Raya Majenan No.15 Banjar City, West Java, Indonesia 46321Phone with idd : +62-265-745 272Fax with idd : +62-265-745 272Email : bapedabanjarjawabarat.go.idWeb site : www.kotabanjar.go.id

why others when...

Jawa Barat memiliki seluruh perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan Investasi

WEST JAVAHas It All

www.bpmpt.jabarprov.go.id