187
PENGARUH CITRA DESTINASI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT KUNJUNG KEMBALI MELALUI KEPUASAN WISATAWAN Studi pada Wisatawan Dunia Fantasi Ancol SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh: Irene Vionita Quenda NIM: 152214029 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Welcome to USD Repository - USD Repository › 33971 › 2 › 152214029_full.pdfAuthor: Irene Vionita Quenda Created Date: 4/4/2019 9:59:24 AM

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH CITRA DESTINASI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

    MINAT KUNJUNG KEMBALI MELALUI KEPUASAN WISATAWAN

    Studi pada Wisatawan Dunia Fantasi Ancol

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Manajemen

    Oleh:

    Irene Vionita Quenda

    NIM: 152214029

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGARUH CITRA DESTINASI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

    MINAT KUNJUNG KEMBALI MELALUI KEPUASAN WISATAWAN

    Studi pada Wisatawan Dunia Fantasi Ancol

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Manajemen

    Oleh:

    Irene Vionita Quenda

    NIM: 152214029

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be

    trapped by dogma, which is living with the results of other people’s thinking.

    Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most

    important, have the courage to follow your heart and intuition.”

    (Steve Jobs)

    Skripsi ini dipersembahkan kepada:

    Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasih-Nya

    Orang tua tercinta, untuk seluruh kasih sayang dan support yang tak terbatas

    Almamater Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas cinta kasih dan

    penyertaanNya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Citra Destinasi dan

    Persepsi Harga terhadap Minat Kunjung Kembali Melalui Kepuasan Wisatawan:

    Studi pada Wisatawan Dunia Fantasi Ancol” dapat selesai. Skripsi ini ditulis

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

    Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

    Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

    Universitas Sanata Dharma.

    3. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing I yang telah

    membimbing dan mengarahkan penulis dengan kesungguhan hati.

    4. Ibu Christina Heti Tri Rahmawati, S.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing II

    yang juga telah membimbing dan memberikan pencerahan kepada penulis

    sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

    5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku dosen penguji atas kritikan

    dan saran yang sangat berarti.

    6. Seluruh dosen dan karyawan secretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berdinamika bersama dan

    berbagi ilmu pengetahuan.

    7. Mas Kristiawan Dwi N. dan Mbak Destyan Rahmawati yang telah membantu

    saya dalam perizinan penelitian di Dunia Fantasi.

    8. Mbak Ticha Hestiningrum yang telah mengizinkan saya penelitian di Dunia

    Fantasi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

    9. Papa dan Mama tercinta, Stanislaus Sujono dan Yustina Teresia Herawarni

    yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan berupa materi

    maupun non materi, nasehat, kebahagiaan, dan memberi penghidupan yang

    layak untukku.

    10. Kakak-kakakku dan keponakanku, Guido Avrian Rendy Prayudha, Ellia

    Avrizella Quenda, Sovi Kristin, Ezequiel yang telah memberikan dukungan

    dan mendoakan saya selama kuliah di Jogja.

    11. Teman spesialku, Petrus Heri TY yang selalu bersedia menjadi teman cerita,

    memberi berbagai saran dan nasehat, memberikan semangat dan dukungan,

    serta memotivasi dan mendoakan saya agar lancar dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

    12. Teman seperjuangan selama kuliah, Dinda Aurellia Prasetya yang memberikan

    semangat dan masukan selama masa perkuliahan.

    13. Teman-teman Kelas A Manajemen USD 2015, yang telah berdinamika bersama

    selama masa perkuliahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................... v

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii

    HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ x

    HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................ xiv

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xvi

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................xvii

    HALAMAN ABSTRAK .....................................................................................xviii

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

    C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 8

    D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

    E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 11

    A. Landasan Teori ....................................................................................... 11

    1. Pemasaran ........................................................................................ 11

    2. Manajemen Pemasaran ..................................................................... 12

    3. Bauran Pemasaran Jasa .................................................................... 13

    4. Jasa ................................................................................................... 15

    5. Persepsi Harga .................................................................................. 16

    6. Pariwisata ......................................................................................... 18

    7. Destinasi Pariwisata ......................................................................... 19

    8. Wisatawan ........................................................................................ 20

    9. Citra Destinasi .................................................................................. 21

    10. Perilaku Wisatawan .......................................................................... 24

    11. Kepuasan Wisatawan ....................................................................... 26

    12. Minat Kunjung Kembali .................................................................. 29

    B. Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 31

    C. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................................ 34

    D. Hipotesis ................................................................................................. 34

    BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 41

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42

    B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................. 42

    C. Variabel Penelitian ................................................................................. 42

    1. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 42

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    2. Definisi Variabel Penelitian ............................................................. 43

    3. Skala Pengukuran Variabel .............................................................. 49

    D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 50

    1. Populasi ............................................................................................ 50

    2. Sampel .............................................................................................. 50

    E. Unit Analisis .......................................................................................... 51

    F. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 51

    G. Sumber Data ........................................................................................... 52

    1. Data Primer ...................................................................................... 52

    2. Data Sekunder .................................................................................. 52

    H. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 53

    I. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 53

    1. Uji Validitas ..................................................................................... 53

    2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 54

    J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 55

    1. Analisis Deskriptif ........................................................................... 55

    2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 57

    3. Analisis Jalur .................................................................................... 59

    4. Uji Beda Independen T-Test ............................................................. 68

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 69

    A. Sejarah Singkat Dunia Fantasi ............................................................... 69

    B. Visi dan Misi Dunia Fantasi ................................................................... 71

    C. Logo Dunia Fantasi ................................................................................ 72

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    D. Wahana Permainan Dunia Fantasi .......................................................... 73

    E. Fasilitas Dunia Fantasi ............................................................................ 77

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 80

    A. Proses Penelitian .................................................................................... 80

    B. Pengujian Instrumen ............................................................................... 81

    1. Uji Validitas .................................................................................... 81

    2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 84

    C. Analisis Data .......................................................................................... 84

    1. Analisis Deskriptif ........................................................................... 84

    2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 96

    3. Analisis Jalur ................................................................................... 99

    4. Uji Beda Independen T-Test ............................................................ 113

    5. Pembahasan ...................................................................................... 115

    BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN PENELITIAN ........... 121

    A. Kesimpulan ............................................................................................. 121

    B. Saran ....................................................................................................... 122

    C. Keterbatasan ........................................................................................... 123

    DAFTAR REFERENSI ..................................................................................... 124

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    No Judul Halaman

    I.1 Perolehan Devisa Indonesia Menurut Lapangan Usaha ....................... 2

    I.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Unggulan Menurut

    Lokasi di Provinsi DKI Jakarta ............................................................. 4

    III.1 Skala Likert .......................................................................................... 49

    III.2 Skala Data Citra Destinasi dan Persepsi Harga ................................... 56

    III.3 Skala Data Kepuasan Wisatawan .......................................................... 57

    III.4 Skala Data Minat Kunjung Kembali ..................................................... 57

    V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Citra Destinasi ........................................ 82

    V.2 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Harga ......................................... 82

    V.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Wisatawan ............................. 83

    V.4 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Kunjung Kembali ........................ 83

    V.5 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 84

    V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 85

    V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 86

    V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 86

    V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ............................. 87

    V.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal ......................................... 88

    V.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan dalam Lima Tahun

    Terakhir ................................................................................................ 89

    V.12 Skala Data Citra Destinasi ................................................................... 90

    V.13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Citra Destinasi .............................. 90

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    V.14 Skala Data Persepsi Harga ................................................................... 91

    V.15 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Harga .............................. 92

    V.16 Skala Data Kepuasan Wisatawan .......................................................... 93

    V.17 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepuasan Wisatawan ................... 93

    V.18 Skala Data Minat Kunjung Kembali ..................................................... 95

    V.19 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat Kunjung Kembali ............... 95

    V.20 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 96

    V.21 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................... 97

    V.22 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 98

    V.23 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ............................................ 100

    V.24 Hasil Perhitungan secara Parsial .......................................................... 101

    V.25 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ............................................ 105

    V.26 Hasil Perhitungan secara Parsial .......................................................... 106

    V.27 Analisis Jalur X1 dan X2 terhadap Y melalui Z ................................... 112

    V.28 Hasil Uji Beda Independen T-Test ....................................................... 113

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    No Judul Halaman

    II.1 Proses Pemasaran ................................................................................. 11

    II.2 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 34

    III.1 Diagram Analisis Jalur ......................................................................... 60

    III.2 Diagram Analisis Persamaan Substruktural 1 ...................................... 61

    III.3 Diagram Analisis Persamaan Substruktural 2 ...................................... 64

    IV.1 Peta Kawasan Dunia Fantasi ................................................................ 71

    IV.2 Logo Dunia Fantasi Tahun 1986, 1994, dan 2007 - Saat Ini ............... 72

    V.1 Hubungan Substruktural X1 dan X2 terhadap Z ................................... 99

    V.2 Hubungan Substruktural X1, X2, dan Z terhadap Y ............................. 104

    V.3 Hasil Analisis Jalur X1 dan X2 terhadap Y melalui Z .......................... 112

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    No Judul Halaman

    Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian ................................................ 128

    Lampiran 2 Hasil Uji Validitas ................................................................. 135

    Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 146

    Lampiran 4 Hasil Rekapitulasi Kuesioner ................................................ 147

    Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................ 162

    Lampiran 6 Hasil Uji Beda Independen T-Test ......................................... 164

    Lampiran 7 Surat Izin Penelitian ............................................................... 165

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    ABSTRAK

    PENGARUH CITRA DESTINASI DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

    MINAT KUNJUNG KEMBALI MELALUI KEPUASAN WISATAWAN

    Studi pada Wisatawan Dunia Fantasi Ancol

    Irene Vionita Quenda

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh positif citra destinasi

    terhadap kepuasan wisatawan, 2) pengaruh positif persepsi harga terhadap

    kepuasan wisatawan, 3) pengaruh positif citra destinasi terhadap minat kunjung

    kembali, 4) pengaruh positif kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap

    minat kunjung kembali, 5) pengaruh positif persepsi harga terhadap minat kunjung

    kembali, 6) pengaruh positif citra destinasi terhadap minat kunjung kembali melalui

    kepuasan wisatawan sebagai variabel intervening, 7) pengaruh positif persepsi

    harga terhadap minat kunjung kembali melalui kepuasan wisatawan sebagai

    variabel intervening, dan 8) perbedaan persepsi wisatawan terhadap minat kunjung

    kembali wisatawan berdasarkan waktu berkunjung di Dunia Fantasi. Metode

    penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian komparatif dan asosiatif.

    Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah berkunjung ke Dunia

    Fantasi. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang

    digunakan adalah purposive sampling. Uji instrumen menggunakan uji validitas

    dan reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur dan uji beda

    independen t-test.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) citra destinasi berpengaruh positif

    terhadap kepuasan wisatawan, 2) persepsi harga berpengaruh positif terhadap

    kepuasan wisatawan, 3) citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali, 4) kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali, 5) persepsi harga tidak berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali, 6) citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali

    melalui kepuasan wisatawan sebagai variabel intervening, 7) persepsi harga

    berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali melalui kepuasan wisatawan

    sebagai variabel intervening, dan 8) ada perbedaan minat kunjung kembali

    berdasarkan waktu kunjung.

    Kata kunci: Citra Destinasi, Persepsi Harga, Minat Kunjung Kembali, Kepuasan

    Wisatawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    ABSTRACT

    THE INFLUENCE OF DESTINATION IMAGE AND PRICE

    PERCEPTION TOWARD THE INTEREST TO REVISIT THROUGH

    TOURIST SATISFACTION

    Study at Dunia Fantasi Ancol

    Irene Vionita Quenda

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    2019

    The purpose of this research was to find out: 1) the positive influence of

    destination image toward tourist satisfaction, 2) the positive influence of price

    perception toward tourist satisfaction, 3) the positive influence of destination image

    toward the interest to revisit, 4) the positive influence of price perception toward

    the interest to revisit, 5) the positive influence of tourist satisfaction toward the

    interest to revisit, 6) the positive influence of destination image toward the interest

    to revisit through tourist satisfaction as intervening variable, 7) the positive

    influence of price perception toward the interest to revisit through tourist

    satisfaction as intervening variable, and 8) the different of tourist perception toward

    the interest to revisit based on visiting time in Dunia Fantasi. The method of this

    research is quantitative with comparative and associative types of research. The

    population in this research is tourist who had visited Dunia Fantasi. The amount of

    samples in this research is 100 respondens. The sampling technique used in this

    research is purposive sampling. The instrument test used in this research are path

    analysis and independent sample t-test.

    The result of the research shows that: 1) destination image positively

    influenced tourist satisfaction, 2) price perception positively influenced tourist

    satisfaction, 3) destination image positively influenced the interest to revisit, 4)

    price perception did not positively influence the interest to revisit, 5) tourist

    satisfaction positively influenced the interest to revisit, 6) destination image

    positively influenced the interest to revisit through tourist satisfaction as

    intervening variable, 7) price perception positively influenced the interest to revisit

    through tourist satisfaction as intervening variable, 8) there was a difference on the

    interest to revisit based on visiting time.

    Keyword: Destination Image, Price Perception, the Interest to Revisit, Tourist

    Satisfaction.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pariwisata adalah kegiatan orang-orang melakukan perjalanan ke suatu

    tempat di luar tempat tinggalnya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun

    secara berturut-turut untuk memanfaatkan waktu senggang, bisnis, atau tujuan

    lainnya. Tidak hanya sebagai alat pemenuh kebutuhan, pariwisata juga sebagai

    alat penggerak perekonomian suatu daerah atau negara melalui peningkatan

    pendapatan berupa devisa, pendapatan nasional, pendapatan regional, atau

    pendapatan per kapita.

    Hingga saat ini, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Pemerintahan

    Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk meraup devisa. Pertumbuhan penerimaan

    devisa pariwisata nasional jika dibandingkan dengan sektor lain seperti sektor

    minyak dan gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit tercatat merupakan

    yang tertinggi, yaitu 13%. Perolehan devisa pariwisata dapat diperkirakan

    melalui perhitungan target kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke

    Indonesia setiap tahunnya dengan asumsi rata-rata pendapatan devisa dari satu

    wisatawan mancanegara adalah 1.000 dollar AS. “Dulu sektor pariwisata

    merupakan penyumbang devisa negara terbesar ke-4 setelah sektor migas,

    batubara, dan minyak kelapa sawit. Nantinya, pariwisata bisa menjadi nomor

    satu,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya (sumber: swa.co.id

    diakses pada tanggal 27 November 2018). Pernyataan Menteri Pariwisata

    tersebut didukung oleh data berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Tabel I.1

    Perolehan Devisa Indonesia Menurut Lapangan Usaha

    Tahun 2014-2016

    Sumber: www.swa.co.id, diakses tanggal 27 November 2018

    Tabel I.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2015 sektor pariwisata

    menempati urutan ke-4 sebagai perolehan devisa Indonesia terbanyak setelah

    migas, batu bara, dan CPO sebesar 11.166 juta USD dan 12.225 juta USD. Pada

    tahun 2016 devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata meningkat menjadi

    urutan ke-2 sebesar 13.568 juta.

    Berwisata pada dasarnya merupakan kebutuhan sekunder yang perlu

    dipenuhi untuk menyegarkan kembali jasmani dan rohani. Masalah kehidupan

    No.

    2014 2015 2016

    Jenis

    Komoditas

    Nilai

    (juta

    USD)

    Jenis

    Komoditas

    Nilai

    (juta

    USD)

    Jenis

    Komoditas

    Nilai

    (juta

    USD)

    1 Migas 30.318 Migas 18.574 CPO 15.965

    2 Batu Bara 18.697 CPO 16.427 Pariwisata 13.568

    3 CPO 18.615 Batu Bara 14.717 Migas 13.105

    4 Pariwisata 11.166 Pariwisata 12.225 Batu Bara 12.898

    5 Pakaian

    Jadi 7.450 Pakaian

    Jadi

    6.410 Pakaian

    Jadi

    6.229

    6 Alat

    Listrik

    7.021 Alat

    Listrik

    4.510 Alat

    Listrik

    4.561

    7 Bahan

    Kimia

    6.486 Karet

    Olahan

    3.564 Perhiasan 4.119

    8 Karet

    Olahan

    6.259 Kertas 3.546 Kertas 4.032

    9 Kertas 5.379 Perhiasan 3.319 Bahan

    Kimia

    3.700

    10 Perhiasan 3.914 Bahan

    Kimia

    3.174 Karet

    Olahan

    3.242

    11 Tekstil 3.853 Tekstil 1.927 Tekstil 1.848

    12 Kayu

    Olahan

    3.780 Kayu

    Olahan

    1.352 Kayu

    Olahan

    1.279

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    sehari-hari dan rutinitas yang padat akan membuat seseorang mudah jenuh

    bahkan stres. Hal tersebut dapat mendorong keinginan seseorang untuk

    berwisata. Saat ini, begitu banyak destinasi wisata menarik di Indonesia yang

    dapat dikunjungi oleh para wisatawan dengan berdasarkan jenis daya tarik dan

    motif tujuannya.

    Indonesia memiliki 3 (tiga) jenis daya tarik wisata, yaitu budaya, alam, dan

    buatan manusia. Daya tarik wisata budaya merupakan jenis wisata yang

    memiliki manfaat potensi budaya berdasarkan tradisi, kesenian, keagamaan,

    sejarah, dan edukasi. Daya tarik wisata alam merupakan jenis wisata yang

    menawarkan pemandangan alam ciptaan Tuhan, seperti gunung dan laut

    (pantai). Sedangkan daya tarik wisata buatan manusia merupakan jenis wisata

    dari hasil karya manusia, seperti kolam renang, museum, taman rekreasi, dan

    wisata kuliner. Daya tarik wisata Indonesia terus berkembang dan semakin

    memukau dunia. Terbukti pada TTG Travel Awards tahun 2017, Indonesia

    dinobatkan sebagai Destination of the Year mengalahkan Thailand yang juara

    pada tahun 2016.

    DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

    cukup banyak destinasi wisata menarik. Destinasi wisata yang ditawarkan, yaitu

    seperti wisata sejarah, wisata alam, wisata religi, wisata pendidikan, serta wisata

    rekreasi. Wisata sejarah adalah perjalanan mengunjungi tempat tertentu untuk

    mempelajari sejarah dan budayanya. Wisata alam adalah suatu perjalanan yang

    memanfaatkan potensi sumber daya alam dan lingkungan sebagai objek tujuan

    wisata. Wisata religi adalah perjalanan yang bertujuan untuk meningkatkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    kecintaan kepada agama dan melakukan aktivitas ritual. Wisata pendidikan atau

    edukasi adalah perjalanan yang bertujuan agar wisatawan mendapatkan

    pengetahuian atau keahlian tertentu. Sedangkan wisata rekreasi adalah

    perjalanan yang bertujuan untuk mendapatkan hiburan dan kesenangan sejenak

    agar pikiran yang penat menjadi fresh kembali.

    Tabel I.2

    Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Unggulan Menurut Lokasi di

    Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

    No. Lokasi Jumlah Kunjungan

    1. Taman Impian Jaya Ancol 16.661.517

    2. Taman Mini Indonesia Indah 5.575.905

    3. Ragunan 5.157.035

    4. Monumen Nasional 1.539.195

    5. Museum Sejarah Jakarta 535.144

    6. Museum Nasional 266.359

    7. Pelabuhan Sunda Kelapa 63.220

    8. Museum Satria Mandala 49.964

    Jumlah 29.848.339

    Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016

    Tabel I.2 menunjukkan bahwa Provinsi DKI Jakarta memiliki 8 (delapan)

    destinasi wisata unggulan. Taman Impian Jaya Ancol (Ancol) menempati

    peringkat pertama yang memiliki jumlah kunjungan wisatawan paling tinggi

    jika dibandingkan dengan 7 (tujuh) destinasi wisata unggulan lainnya. Ancol

    setiap tahun selalu berupaya memenuhi kebutuhan wisatawannya, yaitu dengan

    menambah daya tarik wisata baru. Hal tersebut dapat meningkatkan jumlah

    pengunjung di tahun-tahun yang akan datang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Salah satu destinasi dengan daya tarik wisata buatan manusia di Ancol

    adalah Dufan. Dufan merupakan destinasi wisata theme park pertama yang

    dikembangkan oleh Ancol dan memiliki wahana permainan outdoor dan indoor

    terbesar di Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan fantasi keliling

    dunia melalui beberapa wahana permainannya yang terbagi dalam 8 (delapan)

    kawasan, yaitu Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat, dan

    Istana. Daya tarik wisata ini telah dikenal oleh banyak orang, khususnya para

    kaum muda yang ingin mencari kesenangan, kepuasan, dan ingin menguji

    adrenalin pada wahana permainan ektrem yang dimiliki Dufan. Untuk masuk

    dan menikmati wahana-wahana permainan di Dufan, wisatawan tentunya harus

    mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar tiket masuk.

    Harga merupakan bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran.

    Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut

    dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Harga

    menentukan jasa tersebut akan digunakan atau tidak dan akan digunakan

    kembali atau tidak. Penentuan harga yang sesuai dengan kualitas merupakan hal

    yang penting bagi perusahaan. Dufan memiliki 2 (dua) harga tiket masuk yang

    berbeda. Perbedaan ini dapat dilihat dari weekdays dan weekend. Untuk harga

    tiket masuk saat weekdays, Dufan menawarkan harga sebesar Rp 200.000,00.

    Sedangkan untuk harga tiket masuk saat weekend, Dufan menawarkan harga

    sebesar Rp 295.000,00. Harga tiket masuk yang ditetapkan Dufan tersebut,

    sebanding dengan banyaknya wahana permainan yang tersedia dan teknologi

    tinggi yang telah digunakan. Perbedaan harga ini membuat setiap orang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    memiliki persepsi yang berbeda-beda.

    Citra destinasi tidak hanya sebagai atribut destinasi, tetapi juga kesan

    menyeluruh yang ditampilkan oleh destinasi. Seperti pengunjung yang belum

    pernah berwisata atau belum mengenal Dufan, mereka akan mencari informasi

    terlebih dahulu tentang citra yang dimiliki destinasi tersebut. Dufan telah lama

    memiliki citra baik pada keberagaman wahana permainannya yang

    menyenangkan dan telah berteknologi tinggi. Hal tersebut akan membentuk

    gambaran bahwa keamanan mereka akan terjamin saat menggunakan wahana

    permainan. Dari citra tersebutlah didapat kesan menyeluruh dari mereka yang

    telah mencari informasi mengenai Dufan sehingga para calon wisatawan

    maupun wisatawan yang sudah pernah berkunjung, tidak akan ragu untuk

    berwisata ke Dufan. Terbukti bahwa citra positif yang dimiliki suatu destinasi

    akan merangsang perilaku wisatawan.

    Kepuasan wisatawan merupakan ukuran keseluruhan dari pendapat

    wisatawan pada setiap kualitas destinasi. Mereka yang sudah pernah

    berkunjung ke Dufan minimal sekali, akan berpendapat bahwa harga yang

    ditawarkan sebanding dengan kemewahan yang disajikan. Kepuasan wisatawan

    juga dapat dilihat dari ekspresi wajah saat bermain wahana-wahana permainan

    yang tersedia. Dufan dapat menciptakan pengalaman dan memberikan kualitas

    pelayanan yang baik untuk kepuasan wisatawan. Wahana ekstrem seperti roller

    coaster, hysteria, tornado, arung jeram, kincir-kincir, niagara-gara, dan kora-

    kora yang telah dimainkan wisatawan dapat membentuk pengalaman masa lalu

    yang tak terlupakan sehingga akan membuat mereka berminat untuk melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    kunjungan kembali.

    Minat kunjung kembali merupakan dorongan seseorang untuk melakukan

    kegiatan berkunjung kembali ke tujuan yang pernah didatangi. Minat tersebut

    akan muncul jika wisatawan merasa puas setelah melakukan kunjungan wisata

    melalui kualitas pelayanan dan wahana permainan yang diharapkan mereka.

    Semakin meningkat kepuasan yang dirasakan wisatawan, maka akan

    merangsang minat mereka untuk kunjung kembali.

    Sama halnya dengan Dufan yang telah memiliki citra yang baik dan harga

    tiket masuk yang sesuai dengan kualitas, membuat wisatawan yang pernah

    berwisata merasa puas karena adanya kesesuaian harapan dengan kualitas yang

    diterima. Selanjutnya, kepuasan wisatawan tersebut akan merangsang perilaku

    wisatawan selanjutnya melalui minatnya untuk berkunjung kembali. Hal ini

    tidak diragukan lagi bahwa jumlah pengunjung yang diperoleh Dufan sangatlah

    banyak setiap harinya dari anak-anak hingga dewasa, baik keluarga maupun

    muda-mudi walaupun Dufan memiliki harga tiket masuk yang cukup mahal.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian yang berjudul “Pengaruh Citra Destinasi dan Persepsi Harga

    terhadap Minat Kunjung Kembali Melalui Kepuasan Wisatawan, Studi

    pada Wisatawan Dunia Fantasi Ancol”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

    mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    1. Apakah citra destinasi berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan

    Dunia Fantasi?

    2. Apakah persepsi harga berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan

    Dunia Fantasi?

    3. Apakah citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali

    wisatawan Dunia Fantasi?

    4. Apakah kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali wisatawan Dunia Fantasi?

    5. Apakah persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali wisatawan Dunia Fantasi?

    6. Apakah citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali

    melalui kepuasan wisatawan Dunia Fantasi sebagai variabel intervening?

    7. Apakah persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali melalui kepuasan wisatawan Dunia Fantasi sebagai variabel

    intervening?

    8. Apakah ada perbedaan minat kunjung kembali wisatawan Dunia Fantasi

    berdasarkan waktu berkunjung?

    C. Pembatasan Masalah

    Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam, maka

    penulis membuat batasan-batasan dalam penelitian ini:

    1. Penelitian ini difokuskan pada variabel citra destinasi, persepsi harga,

    minat kunjung kembali, dan kepuasan wisatawan.

    2. Penelitian ini dilakukan di Provinsi DKI Jakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    3. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung di Dunia Fantasi.

    4. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah

    berkunjung ke Dunia Fantasi minimal 2 (dua) kali.

    D. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui pengaruh positif citra destinasi terhadap kepuasan

    wisatawan Dunia Fantasi.

    2. Untuk mengetahui pengaruh positif persepsi harga terhadap kepuasan

    wisatawan Dunia Fantasi.

    3. Untuk mengetahui pengaruh positif citra destinasi terhadap minat kunjung

    kembali wisatawan Dunia Fantasi.

    4. Untuk mengetahui pengaruh positif kepuasan wisatawan terhadap minat

    kunjung kembali wisatawan Dunia Fantasi.

    5. Untuk mengetahui pengaruh positif persepsi terhadap minat kunjung

    kembali wisatawan Dunia Fantasi.

    6. Untuk mengetahui pengaruh positif citra destinasi terhadap minat kunjung

    kembali melalui kepuasan wisatawan Dunia Fantasi sebagai variabel

    intervening.

    7. Untuk mengetahui pengaruh positif persepsi harga terhadap minat kunjung

    kembali melalui kepuasan wisatawan Dunia Fantasi sebagai variabel

    intervening.

    8. Untuk mengetahui perbedaan minat kunjung kembali wisatawan Dunia

    Fantasi berdasarkan waktu berkunjung.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah ilmu

    pengetahuan dan sebagai referensi bacaan kepada pihak lain yang ingin

    melakukan penelitian di bidang pariwisata.

    2. Bagi Penulis

    Penelitian ini digunakan untuk memperdalam teori pemasaran pariwisata

    yang sudah diperoleh selama kuliah terutama mengenai citra destinasi,

    minat kunjung kembali, dan kepuasan wisatawan.

    3. Bagi Perusahaan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi PT. Pembangunan Jaya

    Ancol maupun pengelola Dunia Fantasi untuk mengetahui bahwa citra baik

    yang telah tertanam sampai saat ini di benak wisatawan dapat

    mempengaruhi minat kunjung kembali di masa depan melalui kepuasan

    pengalaman berwisata yang pernah dirasakan di masa lalu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Pemasaran

    Pengertian pemasaran sangat luas. Menurut Sumarwan (2011:17),

    pemasaran adalah suatu proses bagaimana mengidentifikasi kebutuhan

    konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan

    konsumen tersebut dan meyakinkan konsumen bahwa mereka

    membutuhkan barang atau jasa tersebut, sehingga terjadi transaksi atau

    pertukaran antara produsen dengan konsumen.

    Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

    manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

    keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu

    yang bernilai satu sama lain.

    Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pemasaran

    adalah suatu aktivitas dalam mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan

    konsumen dengan memproduksi serta menawarkan barang atau jasa yang

    bermanfaat. Pemasaran memiliki proses seperti berikut:

    Gambar II.1 Proses Pemasaran

    Sumber: Kotler dalam Suharno dan Sutarso (2010:4)

    Memahami Kebutuhan

    dan Keinginan

    Pasar

    Merancang Strategi

    Pemasaran

    Mempersiapkan Rencana dan Program Pemasaran

    Membangun Hubungan

    dengan Pelanggan

    Mendapatkan nilai

    dari pelanggan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2. Manajemen Pemasaran

    Manajemen pemasaran mengatur semua kebutuhan dan keinginan

    pasar. Manajemen pemasaran sangat penting bagi perusahaan guna

    mengetahui kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan.

    Menurut Kotler dan Keller (2012:5), manajemen pemasaran adalah

    sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan,

    serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

    mengkomunikasikan nilai pelanggan yang umum.

    Menurut Tjiptono dan Chandra (2016:2), manajemen pemasaran

    merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk

    merencanakan, menetapkan harga, dan mendistribusikan produk, jasa, serta

    gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka

    mencapai tujuan organisasional.

    Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

    manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan dari proses perencanaan dan

    pengorganisasian dalam memilih pasar sasaran, penetapan harga, distribusi

    barang, dan promosi untuk menghasilkan umpan balik yang memuaskan

    dari konsumen.

    3. Bauran Pemasaran

    a. Pengertian Bauran Pemasaran

    Menurut Tjiptono (2014:41), bauran pemasaran merupakan

    seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk

    karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan

    juga untuk merancang program taktik jangka pendek.

    b. Bauran Pemasaran Jasa

    Menurut Lupiyoadi (2014:92), bauran pemasaran jasa mencakup

    7P, yaitu sebagai berikut:

    1) Product (Produk)

    Keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan

    sejumlah nilai manfaat kepada pelanggan. Pelanggan tidak

    hanya membeli fisik dari produk saja, tetapi membeli manfaat

    dan nilai dari produk tersebut.

    2) Price (Harga)

    Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian

    nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk serta

    keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga

    berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi

    permintaan saluran pemasaran.

    3) Promotion (Promosi)

    Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan

    bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan

    perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,

    informasi dari mulut ke mulut, dan surat langsung dapat

    memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan

    jasa mereka.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    4) Place (Tempat)

    Lokasi dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan

    keputusan atas saluran distribusi. Ini berhubungan dengan

    bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di

    mana lokasi yang strategis. Lokasi maupun saluran

    pemilihannya bergantung pada kriteria pasar dan sifat jasa itu

    sendiri.

    5) People (Orang)

    Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, orang yang

    berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas

    jasa yang diberikan. Pentingnya orang dalam memberikan

    pelayanan berkualitas berkaitan dengan interaksi antara

    karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan.

    6) Process (Proses)

    Proses merupakan gabungan semua aktivitas, terdiri atas

    prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin

    lainnya, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada

    pelanggan.

    7) Physical Evidence (Bukti Fisik)

    Lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat

    penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur

    berwujud apa pun yang digunakan untuk mengkomunikasikan

    atau mendukung peranan jasa itu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    4. Jasa

    a. Pengertian Jasa

    Menurut Kotler dan Keller 2008 (dalam Lupiyoadi et al., 2014:7),

    jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

    satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak terwujud dan tidak

    mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa

    berkaitan dengan produk fisik atau tidak.

    Menurut Zeithaml & Bitner 1996 (dalam Lupiyoadi et al.,

    2014:7), jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya

    bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi yang umumnya

    dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan secara memberikan nilai

    tambah seperti kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan

    konsumen.

    b. Karakteristik Jasa

    Menurut Tjiptono dan Chandra et al. (2016:25-34), jasa memiliki

    4 (empat) karakteristik, yaitu:

    1) Intangibility: Jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat

    dimiliki. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau

    diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

    2) Variability: Jasa terdapat banyak variasi bentuk dan jenis

    tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut

    diproduksi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    3) Inseparability: Jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru

    kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat

    yang sama.

    4) Perishability: Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama,

    tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu datang,

    dijual kembali, atau dikembalikan.

    5. Persepsi Harga

    a. Pengertian Persepsi Harga

    Menurut Schiffman dan Kanuk, 2004 (dalam Harjati dan Venesia,

    2015), persepsi harga adalah bagaimana seorang konsumen

    memandang harga tertentu (tinggi atau rendah) yang akan

    berpengaruh kuat terhadap keputusan dan kepuasan membeli.

    Menurut Campbell 1999 (dalam Cockril dan Goode 2010, dalam

    Harjati dan Venesia et al. 2015), persepsi harga merupakan faktor

    psikologis dari berbagai segi yang mempunyai pengaruh penting

    dalam reaksi pelanggan terhadap harga.

    Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

    persepsi harga adalah pandangan pelanggan terhadap tinggi dan

    rendahnya harga yang nantinya akan mempengaruhi keputusan

    pembelian suatu produk atau jasa.

    b. Peran Harga

    Menurut Tjiptono dan Diana (2015:219), peranan harga secara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1) Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap tingkat

    permintaan dan menentukan tingkat aktivitas. Oleh sebab itu,

    pengukuran sensitivitas harga amat penting dilakukan.

    2) Harga jual secara langsung menentukan profitabilitas operasi.

    3) Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi persepsi

    umum terhadap produk atau merek. Konsumen acapkali

    menjadikan harga sebagai indikator kualitas, khususnya dalam

    pasar produk konsumen.

    4) Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan

    perbandingan antar produk atau merek yang saling bersaing.

    5) Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen

    bauran pemasaran lainnya. Harga harus dapat menutup biaya

    pengembangan, promosi, dan distribusi produk.

    6) Akselerasi perkembangan teknologi dan semakin singkatnya

    siklus hidup produk menuntut penetapan harga yang akurat

    sejak awal.

    c. Indikator Harga

    Menurut Stanton 1998 (dalam Rosvita 2010, dalam Sagita 2013),

    indikator harga yaitu:

    1) Keterjangkauan harga

    Konsumen dapat menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh

    perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    merek harganya juga berbeda dari yang termurah sampai

    termahal.

    2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

    Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi

    konsumen. Apabila harga lebih tinggi, konsumen cenderung

    beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

    3) Kesesuaian harga dengan manfaat

    Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat

    yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah

    dikeluarkan untuk mendapatkannya.

    4) Daya saing harga

    Konsumen sering membandingkan harga suatu produk atau jasa

    dengan produk lainnya. Dalam hal ini, mahal murahnya suatu

    produk atau sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat

    akan membeli.

    6. Pariwisata

    Menurut Supriadi dan Roedjinandari (2017:8), pariwisata adalah

    perjalanan sementara seseorang dari satu tempat ke tempat lain untuk

    mencari kesenangan dan bukan untuk mencari keuntungan.

    Menurut Sunaryo 2013 (dalam Hanif, Kusumawati, dan Mawardi,

    2016), pariwisata berkaitan erat dengan wisatawan yang melakukan

    perjalanan di luar tempat tinggalnya untuk memenuhi kebutuhan

    sekundernya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Menurut Suwantoro 1997 (dalam Suryadana, 2013:50), pengertian

    pariwisata sebagai suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau

    lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan

    kepergiannya karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

    ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun

    kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman, atau

    untuk belajar.

    Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pariwisata

    adalah aktivitas seseorang dalam berkunjung ke suatu tempat untuk

    berbagai kepentingan untuk memenuhi kebutuhan sekundernya seperti

    kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan,

    maupun belajar.

    7. Destinasi Pariwisata

    Menurut Hanief dan Pramana (2018:29), destinasi pariwisata

    merupakan suatu area yang meliputi kawasan geografis tertentu yang

    memiliki komponen-komponen seperti atraksi wisata, fasilitas layanan

    pariwisata, aksesibilitas, dan masyarakat yang memiliki keterkaitan serta

    mampu menciptakan kunjungan dari wisatawan.

    Menurut Karyono 2012 (dalam Hanief dan Pramana et al., 2018:30),

    destinasi pariwisata dibagi ke dalam dua konsep, yaitu:

    a. Destinasi pariwisata sebagai sebuah kawasan

    Destinasi pariwisata dalam hal ini dipersepsikan sebagai suatu ruang

    pariwisata yang mencangkup wilayah tertentu sebagai suatu kawasan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    dengan komponen kepariwisataannya dan memiliki karakter atau

    tema produk wisata tertentu yang dominan dan melekat kuat sebagai

    komponen pencitraan kawasan tersebut.

    b. Destinasi pariwisata sebagai suatu wilayah geografis tertentu

    Destinasi pariwisata dalam hal ini dipersepsikan sebagai suatu ruang

    pariwisata yang mencangkup wilayah tertentu. Wilayah ini dapat

    berupa sebuah pulau atau wilayah yang lebih luas secara lintas

    administratif, yang di dalamnya terdapat kawasan-kawasan dengan

    komponen kepariwisataannya, membentuk keterpaduan sistemik dan

    menggerakkan aktivitas kepariwisataan di wilayah tersebut.

    8. Wisatawan

    a. Pengertian Wisatawan

    Menurut Suryadana et al. (2013:55), wisatawan adalah orang

    yang melakukan perjalanan untuk berlibur, berobat, berbisnis,

    berolahraga, menuntut ilmu, dan mengunjungi tempat-tempat yang

    indah atau sebuah negara tertentu.

    b. Jenis Wisatawan

    Jenis-jenis wisatawan yang populer dikenal dalam ilmu

    pariwisata menurut Suryadana et al. (2013:56) adalah:

    1) Local tourist

    Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke daerah tujuan

    wisata yang berasal dari dalam negeri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    2) International tourist

    Wisatawan yang mengadakan perjalanan ke daerah tujuan

    wisata yang berasal dari luar negeri.

    3) Holiday tourist

    Wisatawan yang melakukan perjalanan ke daerah tujuan wisata

    dengan tujuan untuk bersenang-senang atau untuk berlibur.

    4) Business tourist

    Wisatawan yang berpergian ke daerah tujuan wisata dengan

    tujuan untuk urusan dagang atau urusan profesi.

    5) Common interest tourist

    Wisatawan yang berpergian ke daerah tujuan wisata dengan

    tujuan khusus, seperti studi ilmu pengetahuan, mengunjungi

    sanak saudara, atau untuk berobat.

    6) Individual tourist

    Wisatawan yang berpergian ke daerah tujuan wisata secara

    sendiri-sendiri.

    7) Group tourist

    Wisatawan yang berpergian ke daerah tujuan wisata secara

    bersama-sama atau kelompok.

    9. Citra Destinasi

    a. Pengertian Citra Destinasi

    Menurut Lopes (2011), citra destinasi adalah sebagai ekspresi

    dari semua pengetahuan objektif, prasangka, imajinasi, dan pikiran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    emosional seorang individu atau kelompok tentang destinasi tertentu.

    Menurut Kotler, Haider, dan Rein 1993 (dalam Lopes et al., 2011),

    citra destinasi merupakan citra sebagai jumlah dari semua keyakinan,

    ide, dan kesan bahwa seseorang terkait dengan sebuah destinasi.

    Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa citra

    destinasi adalah sebuah pengetahuan objektif dan kesan terhadap

    suatu destinasi pariwisata yang belum pernah dikunjungi maupun

    yang sudah pernah dikunjungi.

    Pembentukan citra destinasi menurut Tocquer & Zins 2004

    (dalam Lopes et al., 2011), antara lain:

    1) Vague and unrealistic image

    Berasal dari iklan dan penyebaran word of mouth. Hal ini

    dibentuk pra-kunjungan yang dilakukan wisatawan yang

    citranya belum diketahui kebenarannya.

    2) Distortion of the image

    Pada tahap ini, wisatawan melakukan kunjungan. Maka citra

    destinasi mulai tampak kebenarannya.

    3) Improved image

    Pada tahap ini, wisatawan telah memiliki pengalaman

    kunjungan wisatanya. Maka citra destinasi telah tampak

    kebenarannya.

    4) Resulting image

    Tahap ini merupakan tahap akhir yang mengacu pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    pengalaman wisata yang ada dalam pembentukan citra destinasi

    tersebut.

    b. Dimensi Citra Destinasi

    Menurut Lopes et al. (2011), citra destinasi memiliki 2 (dua)

    dimensi, yaitu:

    1) Cognitive destination image

    Mengacu pada manfaat yang diberikan untuk setiap atribut

    wisata.

    2) Affective destination image

    Mengacu pada perasaan dan emosi yang melekat pada tujuan

    destinasi. Perasaan dan emosi ini sangat dipengaruhi oleh

    motivasi wisatawan.

    c. Indikator Citra Destinasi

    1) Cognitive destination image menurut Coban 2012 (dalam Hanif,

    Kusumawati, dan Mawardi et al., 2016):

    a) Atraksi wisata

    Dipersembahkan sebagai bagian untuk menarik minat

    para wisatawan dan memiliki tujuan demi memberikan

    kesan kesenangan.

    b) Fasilitas dasar

    Sarana pelayanan dasar suatu lingkungan yang

    diperuntukkan bagi masyarakat umum atau para

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    wisatawan dalam melakukan aktivitas.

    c) Aksesibilitas

    Semua sarana dan prasarana transportasi yang mendukung

    pergerakan wisatawan dalam kaitannya dengan motivasi

    kunjungan wisata.

    d) Lingkungan alam

    Lingkungan yang bersih akan membuat wisatawan merasa

    nyaman berkunjung ke suatu destinasi wisata.

    2) Affective destinastion image menurut Aviolitasona (2017):

    a) Sesuatu yang menyenangkan pada destinasi wisata

    Destinasi wisata yang menyenangkan akan mengundang

    wisatawan untuk berkunjung.

    b) Kondisi aman pada destinasi

    Amannya kondisi suatu destinasi akan membuat

    wisatawan nyaman dan mengurangi kekhawatiran.

    c) Kelayakan destinasi wisata untuk dikunjungi

    Layaknya suatu destinasi wisata akan membuat

    wisatawan merasa senang dan nyaman.

    10. Perilaku Wisatawan

    a. Pengertian Perilaku Wisatawan

    Menurut Suryadana et al. (2013:57), perilaku wisatawan adalah

    perilaku yang diperhatikan wisatawan dalam mencari, membeli,

    menggunakan, mengevaluasi, dan mengabaikan jasa yang diharapkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    dapat memuaskan wisatawan untuk dapat memuaskan kebutuhannya

    dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan di daerah

    tujuan wisata.

    Menurut Suryadana et al. (2013:58), perilaku wisatawan

    memiliki proses yang terdiri dari beberapa tahap:

    1) Tahap perolehan, mencari, dan membeli.

    2) Tahap konsumsi yang berupa menggunakan dan mengevaluasi.

    3) Tahap tindakan pasca pembelian yang berupa tindakan

    wisatawan.

    b. Faktor Perilaku Wisatawan

    Menurut Kotler dan Keller 2009 (dalam Suryadana et al.,

    2013:59-60), perilaku wisatawan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    seperti:

    1) Faktor budaya

    Faktor yang paling banyak mempengaruhi perilaku kunjungan

    pada wisatawan. Budaya merupakan sesuatu yang dasar dari

    keinginan dan kebutuhan seseorang. Terdiri dari referensi

    keluarga, kelompok, serta aturan sosial dan status yang

    berdampak pada perilaku kunjungan.

    2) Faktor personal

    Yang termasuk dalam kategori ini adalah umur dan daur hidup,

    pekerjaan dan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya

    hidup dan nilai. Faktor personal memiliki dampak langsung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    dalam perilaku wisatawan yang sangat penting untuk pemasar

    dalam mendekati wisatawan.

    3) Faktor psikologi

    Pemasar dan lingkungan mempengaruhi kesadaran wisatawan

    dan mengatur proses psikologi yang menggabungkan dengan

    karakteristik keyakinan wisatawan untuk menghasilkan proses

    keputusan dan keputusan berkunjung. Proses psikologi yaitu

    motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori yang

    mempengaruhi tanggapan wisatawan.

    11. Kepuasan Wisatawan

    a. Pengertian Kepuasan Wisatawan

    Menurut Sumarwan et al. (2011: 386), konsumen puas atau tidak

    puas merupakan hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi produk

    atau jasa yang telah dibeli. Kepuasan akan mendorong konsumen

    membeli dan mengkonsumsi ulang produk atau jasa tersebut.

    Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:180) kepuasan atau

    ketidakpuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

    berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja produk

    yang riil atau aktual dengan kinerja produk yang diharapkan.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengertian kepuasan

    menurut Sangadji dan Sopiah (2013:1180), karena penulis akan

    meneliti kepuasan wisatawan melalui kesannya terhadap kinerja

    produk suatu destinasi wisata dengan kinerja produk yang diharapkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    b. Mengukur Kepuasan Wisatawan

    Ada empat metode untuk mengukur dan memantau kepuasan

    menurut Kotler 2013 (dalam Tjiptono dan Chandra et al. 2016:219),

    yaitu:

    1) Sistem keluhan dan saran

    Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu

    menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman

    bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik,

    pendapat, dan keluhan.

    2) Ghost shopping

    Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan

    adalah dengan memperkerjakan beberapa orang ghost

    shoppers untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan

    potensial produk perusahaan dan pesaing.

    3) Lost customer analysis

    Perusahaan dapat menghubungi para pelanggan yang telah

    berhenti membeli atau yang telah pindah ke produk lain agar

    dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan agar dapat

    mengambil kebijakan perbaikan selanjutnya.

    4) Survei kepuasan pelanggan

    Riset kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan

    menggunakan metode survei melalui telepon, e-mail, website,

    kuesioner, maupun wawancara langsung.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    c. Konsekuensi Kepuasan Wisatawan

    Kepuasan pelanggan berdampak signifikan pada sejumlah aspek

    berikut (Tjiptono dan Diana et al., 2015:43):

    1) Niat beli ulang, pelanggan yang puas cenderung berminat

    melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang sama dan

    menggunakan penyedia jasa yang sama dikemudian hari.

    2) Loyalitas pelanggan, sudah banyak riset yang menyimpulkan

    bahwa kepuasan pelanggan berdampak positif bagi terciptanya

    loyalitas pelanggan.

    3) Perilaku komplain, pelanggan yang puas lebih kecil

    kemungkinannya melakukan komplain.

    4) Gethok tular positif, kepuasan pelanggan berdampak positif

    pada orang lain.

    d. Indikator Kepuasan Wisatawan

    Menurut Hasan (2015:366), prinsip utama kepuasan adalah

    perbandingan antara apa yang diharapkan dengan tingkat kerja yang

    dirawakan wisatawan. Jika kinerja dan harapan sebanding, maka

    wisatawan akan puas dan senang. Sebaliknya jika kinerja dan harapan

    tidak sebanding, maka wisatawan akan tidak puas dan kecewa.

    Faktor-faktor pendorong yang dapat mendorong kepuasan

    menurut Dharmmesta, 1999 (dalam Rudika, 2014) adalah:

    1) Kualitas pelayanan

    Konsumen akan merasa puas apabila mendapatkan pelayanan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    yang baik atau yang sesuai dengan harapan.

    2) Kualitas produk

    Konsumen akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan

    bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Produk

    dikatakan berkualitas bagi seseorang, jika produk itu dapat

    memenuhi kebutuhannya.

    3) Faktor emosional

    Faktor ini relatif penting karena kepuasan akan dirasakan pada

    saat mengkonsumsi dan setelah mengkonsumsi produk atau

    jasa.

    4) Harga

    Harga yang sebanding dengan kualitas produk atau jasa yang

    diharapkan, akan membuat seseorang puas dan merasa tidak

    sia-sia membeli suatu produk atau jasa tersebut.

    5) Kemudahan

    Mereka akan semakin puas apabila tempat untuk mudah

    dicapai dan nyaman.

    12. Minat Kunjung Kembali

    a. Pengertian Minat Kunjung Kembali

    Minat ini biasanya akan muncul setelah seseorang melakukan

    kunjungan ke suatu destinasi wisata. Minat kunjung kembali menurut

    Nuraeni (2014) adalah dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan

    berkunjung kembali ke tujuan yang pernah didatangi. Keinginan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    untuk melakukan perjalanan di masa depan dipengaruhi oleh sikap

    mereka terhadap pengalaman masa lalunya.

    b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Kembali

    Menurut Nuraeni et al. (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi

    minat kunjung kembali, yaitu:

    1) Kualitas pelayanan

    Kesan kualitas pelayanan yang diterima oleh wisatawan akan

    mempengaruhi perilaku wisatawan yang datang.

    2) Citra wisata

    Penghargaan yang diperoleh objek wisata karena keunggulan-

    keunggulan yang dimiliki dapat mempengaruhi minat kunjung

    kembali.

    3) Daya tarik wisata

    Hal-hal yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu

    objek wisata mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung

    kembali.

    4) Promosi

    Berfungsi untuk menciptakan image atau kesan tentang apa

    yang diiklankan perusahaan.

    c. Indikator Minat Kunjung Kembali

    Menurut Aviolitasona et al., (2017), indikator minat kunjung

    kembali, yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    1) Mengunjungi kembali di lain waktu

    Wisatawan yang merasa puas dan harapannya sesuai ekspektasi

    dipengalaman masa lalunya saat berkunjung ke suatu destinasi

    wisata, maka akan mempengaruhi perilaku wisatawan

    selanjutnya.

    2) Memberi rekomendasi kepada orang lain

    Wisatawan yang merasa puas setelah melakukan wisata ke suatu

    destinasi, dengan senang akan memberikan rekomendasi kepada

    orang lain untuk mengunjungi destinasi tersebut.

    3) Mengajak orang lain untuk berkunjung

    Wisatawan yang sudah pernah berkunjung ke suatu destinasi

    wisata, di masa depan akan kembali lagi dengan mengajak orang

    lain untuk berwisata di destinasi tersebut.

    B. Penelitian Sebelumnya

    1. Pengaruh Fasilitas Wisata dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen

    oleh Rezki Teguh Sulistiyana, Djamhur Hamid, dan Devi Farah

    Azizah (2015)

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh

    fasilitas wisata dan harga terhadap kepuasan konsumen pada Museum

    Satwa, Kota Batu, Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah explanatory

    research. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang

    melakukan kunjungan ke Museum Satwa. Metode pengambilan sampel

    menggunakan accidental sampling. Jumlah responden yang digunakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknik analisis data

    menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa fasilitas wisata dan harga mempunyai

    pengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen, fasilitas

    wisata dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan

    terhadap kepuasan konsumen, dan harga mempunyai pengaruh yang

    dominan terhadap kepuasan konsumen.

    2. Pengaruh Destination Image Terhadap Motivasi Berkunjung oleh

    Taufansyah Firdaus dan Taufik Abdullah (2015)

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh destination

    image terhadap motivasi berkunjung wisatawan ke Kabupaten Sumedang.

    Metodologi penelitian ini adalah explanatory research. Populasi dalam

    penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten

    Sumedang. Metode pengambilan sampel menggunakan quota sampling.

    Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 250

    responden. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi dan

    regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

    signifikan dari destination image terhadap motivasi berkunjung wisatawan

    ke Kabupaten Sumedang.

    3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjung Ulang

    Wisatawan oleh Bellinda Sofia Nuraeni (2014)

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat kunjung ulang wisatawan Museum Ranggawarsita,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Semarang, Jawa Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung

    Museum Ranggawarsita, Semarang. Metode pengambilan sampel

    menggunakan non-probability sampling yaitu purposive sampling. Jumlah

    responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 110 responden.

    Teknik analisis data menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap

    variabel minat kunjung ulang adalah variabel promosi, variabel kualitas

    pelayanan, dan variabel daya tarik wisata. Variabel yang berpengaruh

    signifikan terhadap variabel citra wisata adalah variabel promosi dan

    variabel kualitas pelayanan. Kemudian, variabel yang berpengaruh

    terhadap daya tarik wisata adalah variabel kualitas pelayanan.

    Dari 3 (tiga) penjabaran di atas, dapat dilihat bahwa penelitian sebelumnya

    dengan penelitian saat ini memiliki perbedaan yaitu:

    1. Variabel yang digunakan

    Pada penelitian sebelumnya yang pertama, variabel yang digunakan adalah

    fasilitas wisata, harga, dan kepuasan konsumen. Pada penelitian

    sebelumnya yang kedua, variabel yang digunakan adalah destination

    image dan motivasi berkunjung. Pada penelitian sebelumnya yang ketiga,

    variabel yang digunakan adalah minat kunjung ulang wisatawan karena

    penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat

    kunjung ulang wisatawan. Pada penelitian saat ini, variabel yang

    digunakan adalah citra destinasi, persepsi harga, minat kunjung kembali,

    dan kepuasan wisatawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    2. Objek penelitian

    Objek penelitian yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah

    Museum Satwa, Kabupaten Sumedang, dan Museum Ranggawarsita.

    Untuk objek penelitian yang digunakan pada penelitian saat ini adalah

    Dunia Fantasi.

    3. Uji beda

    Penelitian sebelumnya tidak terdapat uji beda dan penelitian saat ini

    terdapat uji beda mengenai perbedaan minat kunjung kembali wisatawan

    Dunia Fantasi berdasarkan waktu kunjung.

    C. Kerangka Konseptual Penelitian

    Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan secara sistematis

    sebagai berikut:

    Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian

    D. Hipotesis

    Menurut Yusuf (2014:136), hipotesis merupakan dugaan yang kuat atau

    jawaban yang bersifat tentatif terhadap suatu masalah. Sebagai suatu dugaan

    Persepsi

    Harga

    (X2)

    Kepuasan

    Wisatawan

    (Z)

    Minat

    Kunjung

    Kembali

    (Y)

    H2

    H4

    H5

    Citra

    Destinasi

    (X1) H3

    H1

    Waktu

    Kunjung

    H8

    H7

    H6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    yang kuat dan mungkin benar, serta perlu dibuktikan, maka hipotesis

    sebaikanya bersandar pada teori yang benar dan terpercaya.

    1. Citra destinasi merupakan “kesan tempat” atau “persepsi area”. Citra

    destinasi didefinisikan tidak hanya sebagai atribut destinasi, tetapi juga

    kesan menyeluruh yang ditampilkan oleh destinasi (Jorgensen, 2004

    (dalam Setiawan dan Siregar, 2018)). Kesan akan dirasakan setelah

    seseorang melakukan kunjungan ke suatu destinasi. Menurut Sangadji

    dan Sopiah (2013:180) kepuasan atau ketidakpuasan adalah perasaan

    senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara

    kesannya terhadap kinerja produk yang riil atau aktual dengan kinerja

    produk yang diharapkan. Jika wisatawan merasa senang, maka

    wisatawan juga merasakan kepuasan.

    Hal ini didukung oleh penelitian Putri, Farida, dan Dewi (2015),

    variabel citra destinasi mempunyai pengaruh terhadap variabel kepuasan

    pengunjung. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik citra destinasi

    yang dimiliki, maka tingkat kepuasan pengunjung akan semakin tinggi.

    H1: Citra destinasi berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.

    2. Persepsi harga yang memiliki indikator diantaranya adalah

    kesesuaian harga dengan kualitas produk dan kesesuaian harga dengan

    manfaat. Harga dapat memberikan daya tarik bahkan dapat menimbulkan

    keengganan konsumen terhadap suatu produk. Dengan demikian dapat

    disimpulkan, jika wisatawan dapat memanfaatkan seluruh fasilitas pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    suatu destinasi wisata, maka akan sebanding dengan jumlah uang yang

    dikeluarkan untuk memperolehnya.

    Hal ini didukung oleh penelitian Sulistiyana, Hamid, dan Azizah et

    al. (2015), variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap

    variabel kepuasan konsumen. Hal ini dapat diartikan bahwa ketika value

    atau nilai yang dirasakan konsumen semakin besar atau tinggi terhadap

    suatu produk atau jasa, maka konsumen akan merasa dengan

    mengkonsumsi produk atau jasa tersebut mampu memberikan kepuasan.

    H2: Persepsi harga berpengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.

    3. Citra destinasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

    minat kunjung kembali. Citra destinasi dapat terbentuk melalui persepsi

    seseorang sebelum maupun sesudah melakukan kunjung wisata ke suatu

    destinasi. Jika pembentukan citra destinasi diterima baik oleh wisatawan

    yang sudah pernah melakukan kunjungan wisata ke suatu destinasi,

    maka citra destinasi nantinya akan mempengaruhi minat wisatawan

    untuk berkunjung kembali.

    Hal ini didukung oleh penelitian Nuraeni et al. (2014), variabel citra

    wisata berpengaruh positif terhadap variabel minat kunjung ulang. Hal

    ini dapat diartikan bahwa semakin baik citra wisata, maka semakin besar

    minat kunjung ulang.

    H3: Citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    4. Wisatawan yang pernah melakukan kunjungan ke suatu destinasi

    wisata akan memperoleh pengalaman berwisata. Dari pengalaman itulah

    wisatawan akan merasakan kepuasan ataupun ketidakpuasan. Kepuasan

    di pengalaman masa lalunya akan mempengaruhi perilaku wisatawan di

    masa depan dalam niatnya untuk berkunjung kembali.

    Hal ini didukung oleh penelitian Sopyan (2015), variabel kepuasan

    pengunjung berpengaruh positif terhadap variabel minat kunjung ulang.

    Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi kepuasan pengunjung,

    maka semaki tinggi minat untuk berkunjung ulang.

    H4: Kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap minat kunjung

    kembali.

    5. Berdasarkan sudut pandang konsumen, harga merupakan indikator

    nilai yang sering kali digunakan bilamana harga tersebut dihubungkan

    dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Wisatawan

    akan berminat melakukan kunjungan kembali apabila manfaat yang

    dirasakan wisatawan lebih besar atau sama dengan jumlah uang yang

    dikeluarkan untuk memperolehnnya.

    Hal ini didukung oleh penelitian Bachtiar (2016), variabel harga

    tidak berpengaruh positif terhadap variabel minat berkunjung kembali.

    H5: Persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali.

    6. Citra destinasi memiliki dimensi diantaranya adalah cognitive image

    dan affective image. Cognitive image mengacu pada manfaat yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    diberikan untuk setiap atribut wisata, sedangkan affective image

    mengacu pada perasaan dan emosi yang melekat pada tujuan destinasi.

    Jika citra destinasi melalui dimensinya tersebut positif, maka akan

    menyebabkan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya, jika citra destinasi yang

    dimiliki negatif, maka akan menyebabkan rasa tidak puas dan tidak

    senang. Wisatawan yang merasa puas, akan merangsang perilaku

    wisatawan berikutnya untuk melakukan kunjungan kembali ke destinasi

    tersebut.

    Hal ini didukung oleh penelitian Ma’rifatun (2018), variabel citra

    destinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat

    berkunjung ulang serta variabel kepuasan pengunjung juga berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap variabel minat berkunjung ulang. Dari

    hasil tersebut, dapat menyimpulkan bahwa citra destinasi dapat

    mempengaruhi minat berkunjung ulang melalui kepuasan pengunjung.

    H6: Citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali

    melalui kepuasan wisatawan sebagai variabel intervening.

    7. Harga memiliki berbagai indikator diantaranya adalah kesesuaian

    harga dengan kualitas produk dan kesesuaian harga dengan manfaat.

    Sedangkan kepuasan juga memiliki berbagai dimensi diantaranya adalah

    kualitas produk. Jika kualitas produk pada suatu destinasi wisata tersebut

    baik dan wisatawan memperoleh manfaat yang sesuai dengan harapan,

    wisatawan akan merasa puas karena uang yang dikeluarkan sebanding

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    dengan apa yang diterima wisatawan. Melalui kepuasan tersebut akan

    mendorong wisatawan untuk melakukan kunjungan kembali.

    Hal ini didukung oleh penelitian Irawan (2017), variabel persepsi

    harga berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat kunjung

    ulang yang melalui variabel kepuasan konsumen.

    H7: Persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat kunjung kembali

    melalui kepuasan wisatawan sebagai variabel intervening.

    8. Dalam 1 (satu) minggu terdapat 7 (tujuh) hari. Mulai dari hari Senin

    hingga Jumat disebut weekdays. Weekdays merupakan hari-hari dimana

    sebagian besar orang sibuk melakukan aktivitas wajibnya seperti

    sekolah, kuliah, kerja, dan aktivitas lainnya. Sedangkan hari Sabtu dan

    Minggu disebut weekend. Weekend merupakan hari-hari yang biasanya

    dimanfaatkan sebagian besar orang untuk beristirahat, jalan-jalan, atau

    berwisata. Seseorang yang berencana untuk berwisata akan melakukan

    beberapa pertimbangan, salah satunya adalah pertimbangan waktu

    kunjung. Adanya perbedaan tersebut tentunya akan mempengaruhi

    wisatawan dalam melakukan minat kunjung kembali.

    H8: Ada perbedaan minat kunjung kembali wisatawan Dunia Fantasi

    berdasarkan waktu kunjung.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui survei dengan jenis

    penelitian komparatif dan asosiatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian

    yang menggunakan data angka atau data yang diangkakan. Metode ini sebagai

    metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah (Asri, 2018)

    Penelitian survei adalah penelitian yang tidak melakukan perubahan

    terhadap variabel-variabel yang diteliti. Survei dilakukan dengan cara

    menyusun pernyataan yang diajukan kepada responden untuk meneliti

    karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel. Kemudian, data yang

    diperoleh dari responden tersebut diolah menggunakan alat bantu analisis data.

    Pada penelitian ini penulis menggunakan alat bantu analisis data SPSS (Asri,

    2018).

    Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan dua

    variabel atau lebih, kedua variabel ini dapat saling berhubungan atau mandiri.

    Tujuan penelitian komparatif ini yaitu untuk menentukan mana yang lebih baik

    atau mana yang sebaiknya dipilih. Penulis menggunakan penelitian komparatif

    untuk mengetahui perbedaan persepsi wisatawan mengenai minat kunjung

    kembali berdasarkan waktu berkunjung (Asri et al,, 2018).

    Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

    hubungan antar dua variabel atau lebih. Hubungan dalam penelitian asosiatif

    dapat bersifat simetris, kausal, atau interaktif. Pada penelitian ini, penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    menggunakan penelitian asosiatif dengan hubungan yang bersifat kausal untuk

    mengetahui mengenai pengaruh antarvariabel secara langsung maupun tidak

    langsung (Asri et al., 2018).

    B. Waktu dan Lokasi Penelitian

    Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 27 Januari - 2 Februari 2019 dan

    lokasi penelitian dilakukan di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara.

    C. Variabel Penelitian

    1. Identifikasi Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang

    atau orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Agung,

    2012:18). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 macam,

    yaitu independent variable, dependent variable, dan intervening variable.

    a. Independent variable (Variabel bebas)

    Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya dependent variable (Agung et al., 2012:18). Variabel

    bebas dalam penelitian ini adalah citra destinasi (X1) dan persepsi

    harga (X2).

    b. Dependent variable (Variabel terikat)

    Variabel yang ditentukan atau dipengaruhi atau tergantung oleh

    dependent variable (Agung et al., 2012:18). Variabel terikat dalam

    penelitian ini adalah minat kunjung kembali (Y).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    c. Intervening variable (Variabel antara)

    Variabel yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung antara

    variabel bebas ke variabel terikat (Agung et al., 2012:19). Variabel

    antara dalam penelitian ini adalah kepuasan wisatawan (Z).

    2. Definisi Variabel Penelitian

    a. Citra Destinasi (X1)

    1) Definisi teoritis

    Menurut Lopes (2011), citra destinasi adalah sebagai ekspresi

    dari semua pengetahuan objektif, prasangka, imajinasi, dan

    pikiran emosional seorang individu atau kelompok tentang

    destinasi tertentu.

    2) Definisi operasional

    Citra destinasi adalah suatu kesan yang dirasakan wisatawan

    melalui informasi dan pengalamannya setelah berwisata di

    Dufan.

    3) Indikator yang digunakan:

    a) Cognitive Image

    (1) Dufan memiliki wahana permainan yang sudah

    berteknologi tinggi.

    (2) Dufan memiliki wahana permainan yang

    bervariasi.

    (3) Dufan merupakan destinasi wisata yang menarik

    untuk dikunjungi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    (4) Dufan menyedikan fasilitas umum yang lengkap.

    (5) Dufan memiliki aksesibilitas yang baik.

    (6) Dufan memiliki aksesibilitas yang mudah.

    (7) Dufan menerapkan lingkungan yang tetap bersih.

    b) Affective Image

    (1) Dufan merupakan destinasi wisata yang

    menghibur.

    (2) Dufan memiliki suasana yang menyenangkan.

    (3) Dufan memiliki keamanan kondisi wahana

    permainan yang terjamin.

    (4) Dufan merupakan destinasi wisata yang layak

    untuk dikunjungi.

    (5) Dufan memiliki wahana permainan yang

    menyenangkan.

    (6) Dufan memiliki beberapa wahana permainan yang

    memacu adrenalin.

    b. Persepsi Harga (X2)

    1) Definisi teoritis

    Menurut Schiffman dan Kanuk, 2004 (dalam Harjati,

    2015), persepsi harga adalah bagaimana seorang konsumen

    memandang harga tertentu yang berpengaruh kuat terhadap

    keputusan dan kepuasan membeli.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    2) Definisi operasional

    Persepsi harga adalah pandangan wisatawan dalam melihat

    suatu harga yang ditetapkan Dufan melalui kesesuaiannya

    dengan kualitas dan manfaat yang dirasakan.

    3) Indikator yang digunakan:

    a) Keterjangkauan harga

    (1) Dufan menawarkan harga yang terjangkau.

    (2) Dufan menawarkan harga tiket masuk yang wajar.

    b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

    (1) Dufan menetapkan harga sesuai dengan kebaruan

    wahana permainan yang ditawarkan.

    (2) Dufan menetapkan harga sesuai dengan keunikan

    wahana permainan yang ditawarkan.

    (3) Dufan menetapkan harga sesuai dengan tampilan

    wahana permainan yang ditawarkan.

    (4) Dufan menetapkan harga sesuai dengan keamanan

    wahana permainan yang ditawarkan.

    c) Kesesuaian harga dengan manfaat

    (1) Dufan menawarkan harga sesuai dengan

    kesenangan yang dirasakan.

    (2) Dufan menawarkan harga sesuai dengan

    pengalaman yang diterima.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    (3) Dufan menawarkan harga sesuai dengan keseruan

    yang dirasakan.

    d) Daya saing harga

    (1) Dufan menawarkan harga yang mampu bersaing

    dengan destinasi wisata sejenis.

    (2) Dufan menawarkan harga promo yang mampu

    menarik perhatian dibandingkan dengan destinasi

    wisata sejenis.

    c. Kepuasan Wisatawan (Z)

    1) Definisi teoritis

    Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:180) kepuasan atau

    ketidakpuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap

    kinerja produk yang riil atau aktual dengan kinerja produk

    yang diharapkan.

    2) Definisi operasional

    Kepuasan wisatawan adalah perasaan senang dan tidak senang

    yang dirasakan wisatawan setelah berwisata di Dufan sebagai

    evaluasi bahwa jasa wisata yang ditawarkan apakah sesuai

    dengan harapan atau tidak.

    3) Indikator yang digunakan:

    a) Kualitas pelayanan