22
TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI KONSELING KONSELING EKSISTENSIAL HUMANISTIK OLEH : KETUA : ASIS (11301001) PEMATERI : WA ODE NURWIDA (113010082) ANGGOTA : LA JUNA HARA (113010059) NASRI (113010060) LA HAEMI (1130100 ) MAIL (113010021) MUHAMMAD NAIM (1130100 ) ANI LA IBU (1130100 ) SEMESTER : IV KELAS : A

Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI KONSELING

KONSELING EKSISTENSIAL HUMANISTIK

OLEH :

KETUA : ASIS (11301001)PEMATERI : WA ODE NURWIDA (113010082)ANGGOTA : LA JUNA HARA (113010059)

NASRI (113010060)LA HAEMI (1130100 )MAIL (113010021)MUHAMMAD NAIM (1130100 )ANI LA IBU (1130100 )

SEMESTER : IVKELAS : A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU2015

Page 2: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

KATA PENGANTAR

Puli syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

ini. Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori

Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami hadapi

akan tetapi berkat bimbingan, petunjuk, serta bantuannya kami dapat mengatasi.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan dan

pihak terkait yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu

kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalh ini

bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca khususnyapenyusun.

Baubau, Mei 2015

Penulis

Page 3: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................

B. Tujuan Penulisan..................................................................................

C. Manfaat Penulisan................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

A. Konsep-konsep utama..........................................................................

B. Tujuan-tujuan terapuitik.......................................................................

C. Fungsi dan peran terapis......................................................................

D. Penerapan teknik dan proses terapuitik................................................

E. Dalil utama eksistensial.......................................................................

F. Pandangan islam tentang eksistensi manusia.......................................

G. Kelemahan dari eksistensi humanistic..................................................

BAB III. PENUTUP............................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................

B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

Page 4: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan dasar banyak pendekatan psikoterapi adalah membantu individu agar mampu

bertindak, menerima kebebasan dan tanggung jawab untuk tindakan – tindakannya.

Terapi eksistensial, berpijak pada premis bahwa manusia itu tidak bisa melarikan diri

dari kebebasan dan bahwa kebebasan dan tanggung jawab itu saling berkaitan. Dalam

penerapan – penerapan terapeutiknya, pendekatan eksistensial-humanistik

memusatkan perhatian pada asumsi – asumsi filosofis yang melandasi terapi.

Pendekatan eksistensial humanistik menyajikan suatu landasan filosofis bagi orang –

orang dalam hubungan dengan sesamanya yang menjadi ciri khas, kebutuhan yang

unik dan menjadi tujuan konselingnya, dan yang melalui implikasi - implikasi bagi

usaha membantu individu dalam menghadapi pertanyaan – pertanyaan dasar yang

menyangkut keberadaan manusia.

Pendekatan humanistik – eksistensial merupakan suatau pendekatan yang berusaha

mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, yakni memberikan gambaran tentang

manusia pada tarafnya yang tertinggi. Selain itu, pendekatan ini memberikan

kontribusi yang besar dalam bidang psikologi. Yakni tentang penekanannya terhadap

kualitas manusia terhadap manusia yang lain dalam proses teurapeutik. Maka dari itu,

akan lebih meningkatkan kebebasan konseli dalam mengambil keputusan serta

bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang di ambilnya. Ini merupakan terobosan

yang cukup bagus dalam menunjukkan diri pada inti perjuangan manusia

kontemporer.

B. Tujuan Penulisan

Sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah teori – teori konseling

Page 5: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

C. Manfaat Penulisan

Sebagai salah satu referensi dalam mata kuliah teori – teori konseling.

Page 6: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep-konsep utama

Konsep utama Eksistensial humanistic adalah freedom (kebebasan) dan responsibility

(tanggung jawab). Manusia disamping ada keunikan diri sendiri, ia “manusia” tidak

lepas dari keberadaan orang lain. Gejala alienasi (penyimpangan) merupakan gejala

keterasingan dengan diri sendiri, dengan lingkungannya, atau dengan Tuhannya,

sehingga individu yang bersangkutan kehilangan eksistensi diri.Eksistensial

Humanistik diperlukan bagi individu yang mengalami kekosongan batin; tingkah

lakunya merupakan refleksi dari apa yang diharapkan orang lain pada dirinya;

misalnya, dengan terpaksa, terlanjur, dsb.

Dosa eksistensial dalam bentuk memilih tidak memililh dalam situasi memilih

dengan pilihan semakin banyak/kesadaran makin luas; tidak pernah

memilih/kesadaran sempit.

Ada persamaan dan perbedaan antara Eksistensial dan Humanistik.

Persamaan dan perbedaan itu adalah sebagai berikut:

v Persamaan: Eksistensial Therapy (Subjective reality, Kepercayaan pada Klien)

sama dengan Humanistic Therapy (Freedom, Choice, Meaning, Otonomy, Value,

Tujuan & Personal responsibility).

v Perbedaan: Existensial Therapy (menekankan pada kecemasan, dan pada manusia

tidak ada internal nature) VS Humanistic Therapy (Tidak terlalu menekankan

kecemasan, tiap manusia mempunyai potensi untuk membuktikan mendapat kondisi

natural yang tumbuh secara otomatik).

Pandangan tentang Sifat Manusia

1. Kesadaran diri

Page 7: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

· Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu

kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir

dan memutuskan.

· Semakin besar kesadaran dirinya, maka semakin besar pula kebebasannya untuk

memilih altrnatif-alternatif.

· Kebebasan memilih dan bertindak itu disertai dengan tanggung jawab.

· Manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.

2. Kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan

· Kesadaran akan kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan

yang menjadi atribut dasar pada manusia.

· Kecemasan juga bisa diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasannya dan atas

kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati (Nonbeing)

3. Penciptaan Makna

· Manusia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai

yang akan memberikan makna bagi kehidupan.

· Menjadi manusia juga berarti menghadapi kesendirian.

· Manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu

cara yang bermakna.

· Manusia juga berusaha untuk mengaktualisasikan diri, yakni mengungkapkan

potensi-potensi manusiawinya. Apabila gagal mengaktualisasikan dirinya, maka

ia bisa menjadi “sakit”.

B. Tujuan – Tujuan Terapeutik

Bugental (1965) menyebutkan bahwa keotentikan sebagai “urusan utama

psikoterapi” dan “nilai eksistensial pokok”

v Terdapat tiga karakteristik dari keberadaan otentik :

— Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang

Page 8: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

— Memilih bagaimana hidup pada saat sekarang

— Memikul tanggung jawab untuk memilih.

v Klien yang neurotic adalah orang yang kehilangan rasa ada, dan tujuan terapi

adalah membantunya agar ia memperoleh atau menemukan kembali kemanusiaannya

yang hilang.

v Pada dasarnya, tujuan terapi eksistensial adalah :

— meluaskan kesadaran diri klien

— meningkatkan kesanggupan pilihannya

— menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya.

C. Fungsi Dan Peran Terapis

Menurut Buhler dan Allen, para ahli psikoterapi Humanistik memiliki

orientasi bersama yang mencakup hal-hal berikut :

a) Mengakui pentingnya pendekatan dari pribadi ke pribadi

b) Menyadari peran dan tanggung jawab terapis

c) Mengakui sifat timbale balik dari hubungan terapeutik.

d) Berorientasi pada pertumbuhan

e) Menekankan keharusan terapis terlibat dengan klien sebagai suatu pribadi yang

menyeluruh.

f) Mengakui bahwa putusan-putusan dan pilihan-pilihan akhir terletak di tangan

klien.

g) Memandang terapis sebagai model, bisa secara implicit menunjukkan kepada

klien potensi bagi tindakan kreatif dan positif.

h) Kebebasan klien untuk mengungkapkan pandagan dan untuk mengembangkan

tujuan-tujuan dan nilainya sendiri.

i) Bekerja kearah mengurangi kebergantungan klien serta meningkatkan kebebasan

klien.

Page 9: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

D. Penerapan : Teknik-Teknik Dan Prosedur-Prosedur Terapeutik

Teknik – teknik serta prosedur terapeutik dalam teori eksistensi humanistik dapat

dijelaskan sebagai berikut :

§ Tidak ada teknik tertentu yang ditentukan secara ketat

§ Metode-metode yang berasal dari Gestalt dan analisis transaksional sering

digunakan.

§ Mengintegrasikan metodologi dan konsep-konsep psikoanalisis.

Menurut Bugental konsep inti psikoanalisis tentang resistensi dan trasferesi dan

praktek terapi bisa diterapkan pada filsafat eksistensial.

E. Tema-Tema Dan Dalil-Dalil Utama Eksistensial

1. Dalil 1 : Kesadaran diri

Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari diri yang menjadikannya mampu

melampaui situasi sekarang dan membentuk basis bagi aktivitas-aktivitas berpikir

dan memilih yang khas manusia.

“ semakin tinggi kesadaran, maka semakin utuh diri sesorang”

Berikut ini adalah daftar dari beberapa pemunculan kesadaran yang dialami orang,

baik konseling individual maupun dalam konseling kelompok :

a) Mereka menjadi dasar bahwa dalam usaha yang nekat untukdicintai, mereka

sebenarnya kehilangan pengalaman dicintai.

b) Mereka melihat, bagaimana mereka menukarkan keamanan yang diperolehdari

keberuntungan dengan kecemasan – kecemasan yang menyertai pengambilan

putusan untuk diri sendiri.

c) Mereka mengakui, bagaimana mereka berusaha mengingkari berbagai

ketidakkonsistenan diri mereka sendiri, dan bagaimana mereka menolak apa –

apa yang ada di dalam diri sendiri, yang mereka anggap tidak bisa diterima.

d) Mereka bisa mengakui bahwa mereka gagal untuk hidup pada saat sekarang

karena dikuaisai oleh masa lampau maupun oleh rencana masa depan, atau

karena mencoba mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus.

Page 10: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

2. Dalil 2 : Kebebasan dan tanggung jawab

Manusia pada dasarnya adalah bebas, oleh karenanya harus bertanggung jawab atas

pengarahan hidup dan penentuan nasibnya sendiri.

3. Dalil 3 : Keterpusatan dan kebutuhan akan orang lain.

Individu memiliki kebutuhan untuk memelihara keunikan dan keterpusatannya, tetapi

sekaligus memiliki kebutuhan untuk keluar dari diri sendiri, berhubungan dengan

orang lain dan lingkungan.

a. Keberanian untuk ada

Usaha menemukan inti dan belajar bagaimana hidup dari dalam memerlukan

keberanian. Manusia berjuang untuk menemukan, untuk menciptakan dan untuk

memelihara inti dari ada kita.

b. Pengalaman kesendirian

Manusia bisa memperoleh kekuatan dari pengalaman melihat kepada diri sendiri dan

dari merasakan kesendirian dan terpisahkan.

c. Pengalaman keberhubungan

Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menjadi orang yang berarti dalam

dunia orang lain, dan butuh ajan perasaan bahwa kehadiran orang lain penting dalam

dunia kita.

Manusia berhubungan dengan dunia luar dalam 2 bentuk :

i. Alam kekurangan (deficiency)

ii. Alam menjadi (being)

4. Dalil 4 : Pencarian Makna

Salah satu kharakteristik yang khas pada manusia adalah perjuangannya untuk

merasakan arti dan maksud hidup.

Para terapis eksistensial memandang neurosis sebagai kehilangan rasa ada, yang

membawa serta pembatasan kesadaran dan penutupan kemungkinan – kemungkinan

yang merupakan manisfestasi dari ada.

Page 11: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

5. Dalil 5 : Kecemasan sebagai syarat hidup

Kecemasana bisa menjadi suatu tenaga motivasional yang kuat untuk pertumbuhan

Kesadaran adalah akibat dari kesadaran atas tanggung jawab untuk memilih.

6. Dalil 6 : Kesadaran atas kematian dan Non-ada

Karakteristik yang khas pada manusia adalah kemampuan untuk memahami konep

masa depan dan tak bisa dihindarkannya kematian.

Hidup menjadi bermakna karena memiliki pembatasan waktu.

7. Dalil 7 : perjuangan untuk aktualisasi diri

Manusia berjuang untuk aktualisasi diri, yakni kecenderungan untuk menjadi apa saja

yang mereka mampu.

a. Kompleks Junus :

perasaan takut, gamang, perasaan tidak berharga dan meragukan kemampuan diri

untuk memperoleh kemasyuran dan aktualisasi diri

b. Dalil Maslow tentang aktualisasi diri

Manusia dalam tendensi ke arah pertumbuhan dan aktualisasi merangkum kekuatan

utama yang menggerakkan proses terapeutik. Pada kodratnya, manusia memiliki

dorongan yang kuat ke arah aktualisasi diri dan ingin mencapai lebih dari sekedar

keberadaan yang aman tetepi ststis.

c. Dalil dari Carl Rogers tentang “ pribadi yang berfungsi penuh”

Menurut Rogers, sifat manusia dapat dipercaya dan memandang gerak ke arah

berfungsi penuh sebagai suatu kebutuhan dasar. Jika fungsi manusia berfungsi secara

bebas, maka ia akan bersifat konstruktif dan dapat dipercaya.

F. Pandangan Islam tentang Eksistensi Manusia

Berbicara mengenai eksistensi manusia yang dalam hal ini psikologi eksistensial

terdapat beberapa hal yang memiliki kesamaan dengan yang diajarkan dalam Islam.

Page 12: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

“Sungguh kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur

yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami

jadikan dia mendengar dan melihat. Sungguh kami telah menunjukkan kepadanya

jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.” (Q.S. Al-Insan : 2-3)

Seperti yang terdapat pada ayat diatas, dapat kita ambil makna bahwa sesungguhnya

manusia diberikan kebebasan untuk memilih kebaikan ataupun keburukkan untuk

hidup yang jelas Allah SWT telah memberikan petunjuk yang benar dan lurus,

apabila kemudian mereka (manusia) mau bersyukur ataupun kufur tergantung kepada

manusia itu sendiri. Karena Allah SWT telah memberikan potensi-potensi kepada

manusia untuk dikembangkan dan digunakan sebaik-baiknya. Dalam memandang

kebebasan menusia untuk berbuat sesuatu untuk hidupnya psikologi eksistensi juga

mengungkapkan hal tersebut, manusia akan hidup dalam eksistensinya walaupun

dengan pilihan hidup yang otentik dan tidak otentik manusia itu sendiri juga yang

memilihnya. Namun ada hal yang tidak dapat ditemukan oleh pemakalah dalam

eksistensi manusia itu sendiri. Yaitu dari mana manusia itu berasal sehingga bisa

menjadi ada-di-dunia atau disebut Dasein. Manusia tidak memiliki eksistensi terlepas

dari dunia dan dunia tidak memiliki eksistensi terlepas dari manusia. Tidak ada

penjelasan bagaimana manusia dan dunia bisa ada. Kami memang menemukan aspek

“tuhan” serta ‘spiritual’ pada analisa mimpi yang dilakukan oleh Boss akan tetapi

penjelasan aspek tersebut tidak ditemukan. Seolah-olah manusia dan dunia muncul

dengan begitu saja kemudian manusia itu menyadari keberadaannya maka dia ‘ada’.

Sedangkan dalam ayat diatas jelas manusia diciptakan dari setetes mani yang

bercampur oleh Allah SWT.

Begitu pula dalam surat Ar-Rahman ayat 4, “ Dia menciptakan manusia” serta pada

ayat 7&10, “Dan langit telah ditingggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan.(7)

Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk-Nya.(10)”. Bahwa manusia dan

dunia adalah hasil ciptaan Allah SWT. dan tidak begitu saja ada. Memang dalam teori

ini terdapat konsep transendensi, akan tetapi pengertian transendensi disini

menekankan pada cara manusia untuk melampaui/mengatasi permasalahan dunianya.

Page 13: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

G. Kelemahan Dari Teori Eksistensi Humanistik

Bebarapa kelemahan dari teori Eksistensi Humanistik antara lain :

1. Eksistensialisme mengingkari fakta bahwa manusia harus hidup bersosialisasi

dengan manusia lainnya dalam hubungan bermasyarakat;

2. Standar moralitas (benar atau salahnya) perilaku seseorang dalam masyarakat,

bukan ditentukan oleh pribadi seseorang, melainkan norma, aturan atau hukum

yang menjadi kesepakatan di dalam masyarakat itu;

3. Eksistensialist mengabaikan nilai-nilai moralitas secara objektif.

4. Paham eksisteisme sama halnya dengan faham atiesma sehingga : manusia

sebagai individu rasional yang paling tinggi keberadaannya, manusia sebagai

sumber nilai terakhir serta mengutamakan perkembangan kreatifitas dan

moralitas individu secara rasional dan menolak dihubungkan dengan sesuatu

yang adikodrati. Humanisme memandang bahwa manusia sebagai ukuran atau

kaidah dari segala sesuatu. Ini berarti menarik diri mundur dari Allah dan secara

langsung dapat dikatakan, paham ini menolak Allah yang maha kuasa.

Meskipun pada permulaannya, penganut paham ini adalah orang-orang yang

beribadah kepada Allah, namun mereka tidak sungguh-sungguh percaya

kepada-Nya.

Page 14: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendekatan humanistik – eksistensial merupakan suatau pendekatan yang berusaha

mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, yakni memberikan gambaran tentang

manusia pada tarafnya yang tertinggi. Selain itu, pendekatan ini memberikan

kontribusi yang besar dalam bidang psikologi. Yakni tentang penekanannya terhadap

kualitas manusia terhadap manusia yang lain dalam proses teurapeutik. Maka dari itu,

akan lebih meningkatkan kebebasan konseling dalam mengambil keputusan serta

bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang di ambilnya. Persamaan dan

perbedaan eksistensi dan humanistik yaitu Persamaan: Eksistensial Therapy

(Subjective reality, Kepercayaan pada Klien) sama dengan Humanistic Therapy

(Freedom, Choice, Meaning, Otonomy, Value, Tujuan & Personal

responsibility).Perbedaan: Existensial Therapy (menekankan pada kecemasan, dan

pada manusia tidak ada internal nature) VS Humanistic Therapy (Tidak terlalu

menekankan kecemasan, tiap manusia mempunyai potensi untuk membuktikan

mendapat kondisi natural yang tumbuh secara otomatik).

Tujuan konseling Eksistensial Humanistik adalah membantu klien menemukan dan

menggunakan kebebasan memilih dengan memperluas kesadaran diri sehingga klien

bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya sendiri. Namun Untuk

mencapai tujuan tersebut konseling Eksistensial Humanistik menyajikan kondisi

untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan dengan menghapus

penghambat-penghambat aktualisasi potensi diri.

B. SARAN

Memiliki kemampuan dalam konseling humanistik merupakan hal yang penting,dapat

mengarahkan hidup kita ke masa depan yang lebih baik. Untuk itu kita harus

mengasah kemampuan (kreatifitas) kita secara baik berdasarkan pengalaman –

Page 15: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

pengalaman pribadi kita di lingkungan.Kita dapat memahami dan mengetahui hal-hal

atau masalah klien kita nantinya.

Page 16: Web viewMakalah ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori-Teori Konseling, selama penyusunan makalah ini tidak ... kebutuhan yang unik dan

DAFTAR PUSTAKA

Corey,G,. Teori dan Praktek Konseling dan Spikoterapi, Refika Aditama, Bandung

2010.

http://konselingindonesiabaru.blogspot.com/2013/05/eksistensial-humanistik.html

http://yanisusanti14.blogspot.com/2013/12/makalah-pendekatan-eksistensial.html