28
ANALISIS KEMISKINAN YANG SEMAKIN MENINGKAT DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2007-2014 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan Disusun oleh: 1. Nurul Hidayat 150231100001 2. M. Fuji Saputro 150231100026 3. Rina Febriana E. P. 150231100037 4. Farihah 150231100042 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

ANALISIS KEMISKINAN YANG SEMAKIN MENINGKAT DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2007-2014

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan

Disusun oleh:

1. Nurul Hidayat 150231100001

2. M. Fuji Saputro 150231100026

3. Rina Febriana E. P. 150231100037

4. Farihah 150231100042

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2016

Page 2: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, karena

berkat Rahmat, Hidayah dan Ridho-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan

paper ini sebagai tugas kuliah pengantar ekonomi pembangunan yang berjudul

“Analisis Kemiskinan yang Semakin Meningkat di kabupaten Magetan Tahun

2007-2014”.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah ikut

terlibat dalam pembuatan paper ini terutama bapak Andri Wijanarko S.E., M.E,

selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar ekonomi pembangunan, terima

kasih juga kami ucapkan kepada kedua orang tua yang selalu mendo’akan untuk

kelancaran dan kesuksesan, serta teman-teman ekonomi pembangunan 2015

yang telah menemani dalam suka dan duka dalam setiap perkuliahan.

Paper ini akan menjelaskan mengenai pertumbuhan jumlah peduduk

miskin di kabupaten Magetan yang semakin meningkat, serta upaya

rekomendasi atau sumbangsih solusi dari penulis maupun dari pemerintah terkait

yang diharapkan dapat membantu untuk mengatasi jumlah penduduk miskin

yang ada di kabupaten Magetan. Paper ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur

mengenai kebijakan yang akan diterapkan dalam mengatasi kemiskinan,

sehingga dapat terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di kabupaten

Magetan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini jauh dari kata

sempurna, karena sifat manusia yang terbatas akan pengetahuan, refrensi,

waktu, dan pemahaman. Masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan

sehingga diperlukan kritik dan saran yang dapat membangun untuk

penyempurnaan paper ini. Harapan terakhir dari penulis yaitu semoga paper ini

dapat memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang

memerlukan dan membutuhkannya sebagai bahan pertimbangan.

Bangkalan, 16 September 2016

Penulis

i

Page 3: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

1.2 TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... 2

1.3 MANFAAT PENELITIAN ....................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ATAU REKOMENDASI................................................... 3

2.1 KONDISI KEMISKINAN ......................................................................... 3

2.2 SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN ............................................. 6

2.3 REKOMENDASI PENULIS .................................................................... 7

2.4 ANALISIS KONDISI DAN REKOMENDASI .......................................... 8

2.5 PIHAK-PIHAK YANG IKUT SERTA ...................................................... 10

2.6 LANGKAH STRATEGIS YANG PERLU DITERAPKAN ........................ 10

BAB III : PENUTUP ............................................................................................... 12

3.1 POINT PENTING REKOMENDASI ...................................................... 12

3.2 TEKNIK IMPLEMENTASI ..................................................................... 12

3.3 MANFAAT DAN DAMPAK REKOMENDASI ........................................ 12

BAB IV : KONTRIBUSI ........................................................................................... 14

4.1 KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK .............................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

ii

Page 4: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(Kuncoro, 1997:131) “mencoba mengidentifikasi penyebab kemiskinan

dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro, kemiskinan muncul karena

adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya yang menimbulkan

distribusi pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki

sumberdaya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah. Kedua, kemiskinan

muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumberdaya manusia. Kualitas

sumberdaya manusia yang rendah berarti produktivitasnya rendah, yang pada

gilirannya upahnya rendah. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia ini karena

rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau

karena keturunan. Ketiga, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam

modal.”

Kabupaten Magetan juga tidak luput dari permasalahan kemiskinan, pada

tahun 2014 garis kemiskinan di Magetan melonjak derastis yaitu ke posisi

262.069 ribu jiwa penduduk di mabupaten Magetan mengalami kemiskinan (BPS

Jatim 2014). Dari indikator tersebut maka bisa digolongkan menjadi tiga indeks

yaitu P0 ( persentase penduduk miskin), P1 (indeks kedalaman kemiskinan), dan

P2 (indeks keparahan kemiskinan). Dari ketiga indikator tersebut kabupaten

Magetan berhasil dalam mengontrol atau mengurangi (P0) jumlah penduduk

miskin setiap tahunnya, namun dua indikator lain yaitu P1 (indeks kedalaman

kemiskinan), dan P2 (indeks keparahan kemiskinan) mengalami kondisi naik

turun (fluktuasi) setiap tahunnya.

1

Page 5: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

Persoalan kemiskinan bukan hanya semata-mata sekedar jumlah atau

persentase penduduk miskin, namun ada hal lain yang perlu diperhatikan pula

yakni tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan. Selain dalam hal

menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan

kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi tingkat kedalaman dan

tingkat keparahan kemiskinan. Maka terkait dengan hal itu kami ingin

menganalisis pokok permasalahan kemiskinan yang terdapat di kabupaten

Magetan tentang perubahan P1 dan P2 yang selalu berubah-ubah tiap tahunnya.

1.2 Tujuan Penelitian1. Mengetahuai perkembangan jumlah penduduk miskin yang terdapat di

kabupaten Magetan pada rentang tahun 2007-2014.

2. Mengetahui pokok permasalahan dan penyebab-penyebab kemisikinan

yang ada di kabupaten Magetan.

3. Mengetahui penyebab-penyebab kemiskinan di Kabupaten Magetan.

4. Mengetahui tingkat P1 (indeks kedalaman kemiskinan) P2 (indeks

keparahan kemiskinan) penduduk di kabupaten Magetan.

5. Menganalisis perkembangan semua indeks yang mempengaruhi jumlah

penduduk miskin di kabupaten Magetan, dan memecahkan masalah yang

ada dalam indikator kemiskinan di kabupaten Magetan indeks P1 dan P2.

6. Mengetahui rekomendasi, solusi, dan langkah strategis dalam mengatasi

kemiskinan di kabupaten Magetan.

1.3 Manfaat Penelitian1. Penelitian ini sebagai sarana informasi mengenai tingkat kesejahteraan

penduduk di kabupaten Magetan.

2. Penelitian ini sebagai informasi alternatif mengenai pokok-pokok

permasalahan kemisikinan di kabupaten Magetan.

3. Penelitian ini sebagai sarana sumbangsih pemikiran atau solusi dalam

mengatasi kemiskinan.

2

Page 6: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

BAB IIPEMBAHASAN ATAU REKOMENDASI

2.1 Kondisi KemiskinanKabupaten Magetan adalah salah satu dari beberapa kabupaten yang

mengalami kemiskinan di Jawa Timur. Kabupaten yang notabene mempunyai 19

kecamatan, 208 desa, dan 27 kelurahan ini memang sedikit demi sedikit

mengalami penurunan kemiskinan, namun tingkat kemiskinan di kabupaten

Magetan masih cukup tinggi, hal inilah yang harus dipecahkan masalahnya.

Riset pada tahun 2014 garis kemiskinan di Magetan melonjak derastis

yaitu ke posisi 262.069 ribu jiwa penduduk di mabupaten Magetan mengalami

kemiskinan (BPS Jatim 2014). BAPPENAS menerangkan bahwa kemiskinan

adalah situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh

seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan

perentase penduduk miskin, akan tetapi faktor-faktor lain juga perlu diperhatikan,

seperti indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan. Pasti

setiap daerah menginginkan menekan angka kemiskinan supaya menjadi lebih

sedikit penduduk miskinnya, namun harus ada kebijakan yang tepat dan cara

yang ampuh untuk menangulanggi hal tersebut. Berikut kami sertakan data

kabupaten Magetan yang kami akses via online dari BPS setempat.

Sesuai data dari tabel diatas, memang terlihat jelas bahwa jumlah

penduduk miskin mengalami fluktuasi, bahkan mengalami penurunan derastis di

tahun tertentu, hal ini terbukti dari data yang kami akses bahwa adanya

penurunan jumlah penduduk miskin di tahun 2007-2012, namun setelah itu di

3

Page 7: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

tahun 2013 jumlah penduduk mengalami kenaikan dari persentase 71.60 ke titik

76.77, dan selang satu tahun mengalami penurunan lagi.

Indikator yang mempengaruhi kemiskinan di kabupaten Magetan yakni,

P0 (jumlah penduduk miskin) terlihat bahwa mengalami penurunan yang cukup

baik namun di tahun 2013 jumlah penduduk naik dan di tahun 2014 turun

kembali secara perlahan, P1 (indeks kedalaman kemiskinan) dan P2 (indeks

keparahan kemiskinan), dari hal tersebut P1 dan P2 juga mengalami hal yang

sama dengan jumlah penduduk di setiap tahunnya, namun di data yang lain yaitu

garis kemiskinan menunjukkan sebuah kenaikan yang kontinue, walaupun begitu

hal ini tidak menjadi sebuah momok yang menakutkan. Permasalahan yang

terjadi hanya pada P1 dan P2 sehingga banyak pembahasan yang akan

dijelaskan mengenai data di poin P1 dan P2.

P1 (indeks kedalaman kemiskinan) adalah ukuran rata-rata kesenjangan

pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. P1

juga berguna untuk nilai agregat dari poverty gap index, semakin besar dana

yang dikeluarkan untuk mengentaskan kemiskinan maka kemiskinan akan

menurun, namun harus berdasarkan identifikasi karakteristik penduduk miskin,

agar sesuai sasaran dan juga diadakan program-program. Interpretasinya dari

hal ini adalah penurunan indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan bahwa

rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis

4

Page 8: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin

sedikit.

P2 (indeks keparahan kemiskinan) adalah sebuah hal yang memberikan

informasi mengenai gambaran penyebaran pengeluaran di antara penduduk

miskin. P2 berguna untuk memberikan informasi yang saling melengkapi pada

data kemiskinan. For example, beberapa kelompok penduduk miskin memiliki

insiden kemiskinan yang tinggi tetapi jurang kemiskinannya (poverty gap) rendah,

sementara kelompok penduduk lain mempunyai insiden kemiskinan yang rendah,

namun memiliki jurang kemiskinan yang tinggi bagi penduduk yang miskin,

dengan hal itu interpretasinya juga semakin tinggi nilai indeksnya, sehingga

ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin tinggi juga.

Jika kita melihat angka indeks kedalaman kemiskinan (P1) data tersebut

menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin, jika tingkat kedalaman

kemiskinan (P1) semakin tinggi menunjukkan tingkat kemiskinan yang dalam.

Pada tahun 2007 kedalaman kemiskinan (P1) menunjukkan angka sebesar 2,41

setelah itu turun menjadi 2,29 pada tahun 2008, ini berarti bahwa kondisi

kemiskinan yang semakin membaik atau tingkat kemiskinan penduduk tidak

terlalu dalam. Pada tahun 2009 juga masih mengalami penurunan hingga pada

poin 1,44 di tahun 2011, setelah ini pada tahun selanjutnya terjadi kenaikan

kedalaman kemiskinan (P1) dari 1,44 menjadi 1,45 pada tahun 2012, walaupun

terjadi kenaikan 1 poin, namun hal ini juga akan berpengaruh terhadap tingkat

kemiskinan penduduk dan juga mendekati garis kemiskinan.

Angka indeks keparahan kemiskinan (P2) memberikan gambaran umum

bahwa penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin itu sendiri dan dapat

juga digunakan untuk mengetahui intensitas kemiskinan. Pada tahun 2007

indeks keparahan kemiskinan (P2) ada di poin 1,15 dan setelah itu turun menjadi

0,93 di tahun 2008, hal ini berarti penyebaran pengeluaran semakin merata dan

ketimpangan semakin sedikit. Pada tahun 2009 sampai 2012 tetap mengalami

penurunan, namun setelah itu naik lagi menjadi 0,50 di tahun 2013 dari

sebelumnya 0,44 di tahun 2012. Ini menandakan bahwa penyebaran

pengeluaran yang tidak merata dan semakin tingginya ketimpangan di kabupaten

Magetan.

Dari pernyataan data diatas bahwa pergerakan indikator kemiskinan P0,

P1, dan P2 diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain tingkat penyerapan

tenaga kerja yang sangat minim, karena kabupaten Magetan juga letaknya jauh

5

Page 9: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

dari kota industri, banyak bertumpu pada sektor pertanian, jadi banyak

masyarakat yang tidak terserap di dunia kerja, hal lain yang menjadi

penyebabnya adalah masih minimnya penanganan atau penanggulangan

kemiskinan dan pengangguran di kabupaten Magetan, disebabkan pula dari segi

pendidikan, segi kesehatan masyarakat, segi sosial dan budaya, dan juga

infrastruktur yang belum memadai.

Dari banyak permasalahan diatas tadi yang mempengaruhi P0, P1, dan

P2 salah satunya yang menarik untuk dibahas adalah tentang penyerapan

tenaga kerja yang sangat minim. Kabupaten Magetan memang jauh dari

industrialisasi, namun kabupaten Magetan telah berhasil membangunn dua

industri besar yaitu industri batik dan industri kulit, namun hal ini belum maksimal

sehingga penyerpan tenaga kerja masih minim dan pengangguran ataupun garis

kemiskinan meningkat, hal ini senada dengan data di kantor Badan Pusat

Statistik (BPS) Magetan, dari total jumlah penduduk kabupaten Magetan tahun

2013 sebanyak 625.703 lebih 12,14% diantaranya atau 76 ribu orang hidup

dibawah garis kemiskinan. Angka ini naik sebesar 0,68% dari tahun 2012

sebesar 71 ribu atau 11,46%

Kasi Statistik BPS Magetan Maulana, mengatakan dari hasil Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan BPS Magetan Periode 1-31

September 2013, sebanyak 76 ribu warga kabupaten Magetan hidup di garis

kemiskinan. Dengan hal tersebut maka P1 (indeks kedalaman kemiskinan) dan

P2 (indeks keparahan kemiskinan) ini juga dipengaruhi oleh faktor minimnya

bantuan dan inovasi di bidang UMKM, kurangnya penanganan atau

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran menyebabkan fluktuasi

kemiskinan di kabupaten Magetan itu sendiri.

2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau DiterapkanKabupaten Magetan mencantumkan faktor-faktor penyebab kemiskinan

adalah dari segi pendidikan, segi kesehatan masyarakat, segi sosial dan budaya,

dan juga infrastruktur yang belum memadai. Konsep yang pernah ditawarkan

dan diterapkan oleh pemerintah kabupaten Magetan adalah dengan program

yang bernama “DITATA INDAH” yaitu menekankan pada hal sebagai berikut

untuk mengentaskan kemiskinan :

1. Meningkatkan sistem pendidikan,

2. Intensifikasi pertanian,

3. Mengeksplor dunia pariwisata,

6

Page 10: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

4. Meningkatkan sektor industri dan UMKM,

5. Memberbaiki program perlindungan sosial (Kesehatan Masyarakat),

6. Mendorong pembangunan dalam hal yang terkait dengan

pembangunan.

Strategi penanggulangan kemiskinan kabupaten Magetan adalah:

1. Menekan beban pengeluaran masyarakat miskin,

2. Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin,

3. Mengembangkan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat),

4. Penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan.

Setelah merumuskan program dan strategi untuk penanggulangan

kemiskinan, pemerintah kabupaten Magetan juga minta bantuan masyarakat,

supaya ikut membantu program yang telah dicanangkan tersebut. Pemerintah

melakukan upaya pensinergian dengan pemerintah pusat, supaya hasilnya bisa

lebih baik dan maksimal, semua diorientasikan untuk pengurangan kemiskinan

supaya bisa menurun lagi dan menjadi semakin sedikit di kabupaten Magetan.

2.3 Rekomendasi Penulis atau Solusi BaruPermasalahan kemiskinan juga dipengaruhi oleh P1 (indeks kedalaman

kemiskinan) dan P2 (indeks keparahan kemiskinan). Kenaikan pada P1

menunjukan bahwa tingkat kemiskinan masyarakat cukup dalam dan P2 semakin

turun meskipun ada hanya satu tahun angkanya P2 yang meningkat, tetap saja

hal ini menunjukan adanya penurunan ketimpangan pengeluaran diantara

penduduk miskin semakin kecil, namun solusi yang diberikan dalam perbaikan

tingkat P1 dan P2 juga sama halnya dengan bagaimana caranya mengurangi

kemiskinan tersebut. Pada solusi sebelumnya yang pernah diterapkan di

kabupaten Magetan sudah termasuk dari salah satu rekomendasi yang cukup

baik, tapi masih belum terkawal atau dijalankan dengan benar, maka dari hal itu

penulis akan mencoba merekomendasikan solusi dari permasalahan kemiskinan

di kabupaten Magetan dengan pemikiran yang dianggap sesuai dalam mengatasi

kemiskinan di kabupaten Magetan tersebut. Rekomendasi dari penulis yakni:

1. Memperbaiki birokrasi dana 12 tahun wajib belajar secara tepat, supaya

tepat sasran guna meningkatkan kualitas SDM dan tingkat melek huruf

penduduk di kabupaten Magetan sebagai penunjang kualitas manusia di

masa yang akan datang,

7

Page 11: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

2. Memberikan keterampilan bagi masyarakat, guna menciptakan kreatifitas

dan keahlian agar dapat memperkaya usaha kreatif sebagai penambah

penghasilan masyarakat,

3. Mempermudah SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dalam pendirian

UMKM,

4. Memberikan ruang bagi UMKM agar bisa mengembangkan usaha,

karena salah satu permasalahan kemiskinan di kabupaten Magetan

adalah minimnya perhatian dari pemerintah setempat mengenai

pengembangan UMKM,

5. Membangun KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dengan konsep bagi hasil,

guna mengembangkan UMKM penduduk setempat atau sebagai modal

usaha pertanian, perkebunan, dan petani tambak,

6. Mensosialisasikan KUR (Kredit Usaha Rakyat)

7. Menciptakan lapangan kerja atau industri baru yang berpotensi menyerap

tenaga kerja secara besar-besaran, dengan memprioritaskan tenaga

kerja dari kabupaten Magetan terlebih dahulu, dan

8. Mengelola pariwisata setempat (Air Terjun Tirta Sari, Telaga Sarangan,

Telaga Wahyu, Taman Ria Maospati), sehingga penduduk sekitar akan

terserap dalam dunia kerja

2.4 Analisis Kondisi dan RekomendasiDari beberapa solusi yang sudah direkomendasikan oleh penulis

tersebut dapat membantu mengurangi kemiskinan yang menjadi masalah

utama makalaha ini.

Analisis yang Pertama yaitu dengan memperbaiki birokrasi dana 12

tahun wajib belajar, dengan hal ini pasti bantuan di dunia pendidikan akan

tepat sasaran, disisi lain juga meningkatakan pengetahuan atau setidaknya

tidak buta huruf, dan dengan hal tersebut akan menjadikan masyarakat

kabupaten Magetan pada umumnya akan berkualitas, dan juga bisa

bersaing di zaman yang serba maju ini.

Analisis yang kedua yaitu memberikan keterampilan (Soft Skill) bagi

masyarakat kabupaten Magetan, hal ini di kemudian hari akan berdampak

positif, yaitu akan tercipta banyak UMKM sehingga semakin banyak UMKM

yang dijalankan mampu meningkatkan pendapatan per kapita dan semua

kalangan dapat bekerja tanpa ada ketentuan syarat dalam usia dan strata

pendidikan.

8

Page 12: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

Analisis ketiga yaitu mempermudah pembuatan SIUP, hal ini

kedepannya sangat baik yaitu akan tercipta banyak UMKM sehingga

masyarakat akan bisa mandiri, dengan mudahnya mengatur SIUP maka

akan banyak industri atau usaha-usaha yang didirikan masyarakat setempat.

Analisis keempat yaitu memberikan ruang bagi UMKM, disini

bermaksud supaya masyarakat dengan UMKMnya dikenalkan oleh

Pemerintahh setempat UMKM yang ada, dan dipromosikan ke khalayak

umum.

Analisis kelima membangun KSP (Koperasi simpan Pinjam) dengan

konsep bagi hasil, dengan adanya hal ini maka akan membantu mengurangi

permasalahan dalam permodalan untuk usaha, sehingga meringankan

beban permasalahan masyarakat dalam hal keuangan (modal).

Analisis keenam yaitu mensosialisasikan KUR, masyarakat takut pada

masalah ini, karena mereka takut jika meminjam ke Bank bunganya tinggi

sehingga hal tersebut akan menghambat perekonomian masyarakat, jika ini

disosialisasikan maka akan banyak masyarakat yang meminjam untuk modal

usaha, karena pada kenyataannya KUR (Kredit Usaha Rakyat) ini adalah

dana dari pemerintah yang dihimpun di bank-bank yang ditunjuk oleh

pemerintah, dan dananya ini hanya bersifat penjaman modal tanpa ada suku

bunga.

Analisis ketujuh dengan terciptanya banyak lapangan kerja baru,

maka hal ini akan mampu mengurangi banyaknya masyarakat yang

menganggur sehingga semakin banyak masyarakat yang terserap dalam

dunia kerja, pengangguran akan semakin berkurang sehingga dapat

mengurangi tingkat kemiskinan, namun dalam mensukseskan hal ini perlu

adanya bantuan dari Dinas Tenaga Kerja dalam hal memberikan ketentuan

untuk pemilihan tenaga kerja dan memprioritaskan masyarakat kabupaten

Magetan sendiri.

Analisis kedelapan dengan banyaknya pariwisata di kabupaten

Magetan, maka hal ini jika dikelolah pemerintah setempat dengan baik maka

akan banyak wisatawan yang berkunjung, disisi lain maka warga sekitar

akan terserap dalam dunia kerja.

9

Page 13: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

2.5 Pihak-pihak yang Ikut Serta dalam RekomendasiDalam rekomendasi yang penulis ajukan tersebut, untuk

mensukseskannya perlu bantuan atau campur tangan dari pihak-pihak

terkait dalam rekomendasi kami, yakni:

1. PEMKAB,

2. BAPPEDA,

3. Dinas Pendidikan,

4. Dinas Pertanian,

5. Dinas Koperasi dan UMKM,

6. Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

7. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan

8. Dinas Pariwisata.

2.6 Langkah Strategis yang Perlu DiterapkanDari beberapa solusi yang penulis utarakan, maka penulis juga akan

memaparkan langkah strategis dalam pelaksanan solusi tersebut, sehingga

solusi tersebut bisa diimplementasikan dengan baik dan memberikan hasil

yang sesuai dengan tujuan untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran

di kabupaten Magetan.

10

Page 14: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

MASAYARAKAT PEMKAB DINAS

PENDIDIKA

N

DINAS

PERTANIA

N

DINKOP

dan

UMKM

DINSOS PERBANK

AN

DINPAR

11

START

MENYAMPAIKAN PERMASALAHAN

MEMBERIKAN INTRUKSI AGAR SELURUH DINAN

MENYELENGGARAKAN PENDIDIKA

N 12 TAHUN

PENYALURAN BANTUAN TEPAT SASARAN

MENSOSIALISASIKAN KUR

MENGELOLA

PENYULUHAN PERTANIAN

KSP

MEREALISASIKAN KIP SECARA TEPAT

PELATIHAN PENGEMBANGAN USAHA

BEASISWA TEPAT SASARAN MEND

UKUNG dan MEMEBERI IZIN USAHA

PEMERATAAN PEMBANGUNAN

MENYERAP TENAGA KERJA

SDM BAIK,TENAGA KERJA TERSERAP, BANTUAN TEPAT SASARAN, dan MASYARAKAT SEJAHTERA

END

Page 15: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

BAB IIIPENUTUP

3.1 Point Penting RekomendasiPermasalahan kemiskinan juga dipengaruhi oleh beberapa indeks

kemiskinan yaitu P0, P1, dan P2, indeks yang bermasalah dalam makalah ini

yaitu P1 (indeks kedalaman kemiskinan) dan P2 (indeks keparahan kemiskinan),

dalam hal tersebut mengalami kondisi yang fluktuasi. Masalah dalam

memperbaiki P1 dan P2 yaitu sama dengan cara mengurangi kemiskinan.

Solusi yang bisa mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membuka

lapangan pekerjaan, memperlancar dan mempermudah usaha atau izin UMKM,

membuka pelatihan keterampilan (soft skill), wajib belajar 12 tahun supaya

meningkatkan kualitas SDM, dan mengelola pariwisata yang ada. Solusi ini dapat

membantu mengurangi kemiskinan dalam hal mengurangi pengangguran dan

meningkatkan pendapatan per kapita di kabupaten Magetan. Solusi ini dapat

berjalan dengan lancar dan sukses bila pihak-pihak terkait berperan dan

mengawal rekomendasi dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ada di

kabupaten Magetan.

3.2 Teknik ImplementasiPermasalahan kemiskinan di kabupaten Magetan merupakan permasalahan

yang harus segera diselesaikan atau setidaknya dikurangi sedikit demi

sedikit, senada dengan hal ini maka dibutuhkan kerja sama dari pihak-pihak

terkait dalam mengatasi masalah ini yaitu, PEMKAB, BAPPEDA, Dinas

Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Sosial, dan

Dinas Pariwisata sangat diperlukan dalam pemecahan masalah ini.

Pemkab memberikan instruksi pada pihak-pihak terkait supaya bisa segera

bertindak dan bisa menangani masalah kemiskinan, dan semua pihak harus

ikut andil dan bekerja sama dalam mengatasi masalah kemiskinan dan

mensejahterakan masyarakat yang ada di kabupaten Magetan.

3.3 Manfaat dan Dampak Rekomendasi1. Menyelenggarakan wajib belajar 12 tahun, memberikan KIP(Kartu

Indonesia Pintar), dan Beasiswa secara tepat sasaran bagi yang tidak

mampu, agar masyarakat banyak pengetahuan dan SDM akan baik,

2. Mengadakan penyuluhan pertanian, agar petani bisa maju atau

menjadi modern dan hasil panen akan meningkat,

12

Page 16: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

3. Membuka banyak UMKM dapat mengurangi pengangguran lebih

besar karena untuk bekerja di UMKM tidak dibatasi oleh usia dan

strata pendidikan, sehingga meningkatkan pendapatan perkapita.

Dampaknya tidak terlalu besar namun ada juga yang bisa merusak

atau mencemari lingkungan dari usaha yang dijalankan.

4. Penyaluran bantuan yang merata dan tepat sasaran, agar masyarakat

yang kurang mampu dalam perekonomian lebih sejahtera,

5. Mensosialisasikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada masyarakat

agar masyarakat lebih berani meminjam uang dan setelah itu bisa

mendirikan usaha atau mengembangkan usahanya.

6. Pengelolaan potensi pariwisata yang lebih modern dengan tidak

mengesampingkan keasrian potensinya melalui media sosial agar

minat wisatawan lebih tertarik untuk berkunjung, sehingga masyarakat

sekitar mendapatkan pendapatan dari wisata tersebut dengan

mengaitkan kuliner khas magetan didalamnya.

13

Page 17: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

BAB IV

KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK

EKONOMI PEMBANGUNAN KELAS A

1. Nama : Nurul Hidayat

Nim : 150231100001

Kontribusi : Membuat gambaran umum (kondisi kekinian

rekomendasi), point penting dalam rekomendasi yang

diajukan, sumbangsih pemikiran, sumber materi, dan

prediksi hasil, dan flowchart

2. Nama : M. Fuji Saputro

Nim : 150231100026

Kontribusi : Ketua kelompok, membuat pemikiran terhadap pihak-

pihak yang dipertimbangkan dalam rekomendasi,

langkah-langkah strategis yang dilakukan, implementasi,

sumbangsih pemikiran, mencari sumber materi, dan

membuat flowchart.

3. Nama : Rina Febriana E. P.

Nim : 150231100037

Kontribusi : membuat latar belakang, pemikiran solusi terhadap

deskripsi rekomendasi, sumbangsih pemikiran, mencari

sumber materi.

4. Nama : Farihah

Nim : 150231100042

Kontribusi : Membuat halaman judul, daftar isi, kata pengantar,

sumbangsih pemikiran, sumber materi.

14

Page 18: nurulhidayat10.files.wordpress.com€¦  · Web viewSelain dalam hal menekan atau mengurangi penduduk miskin, kebijakan penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi

DAFTAR PUSTAKA

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Magetan (Diakses pada tanggal

16 September 2016)

m.madiunpos.com/2015/12/07/industri-kulit-magetan-warga-tahan-lahan-

lik-baru-magetan-gagal-dibangun-668087 (Diakses pada tanggal)

puguhwidodo11.blogspo,co.id/2012/06/potensi-unggulan-industri-

kota-magetan.html?m=1 (Diakses pada tanggal 20 September

2016)

magetanoptimis.blogspot.co.id/2013/02/siapkan-strategi-penyempurnaan-

ditata.html?=1 (Diakses pada tanggal 28 September 2016)

Mudrajad, Kuncoro. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan

Kebijakan. Yogyakarta. Unit Penerbitan dan Percetakan Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN.

www. Hipwee.com/travel/10-destinasi-wisata-magetan-kota-kaki-gunung-

yang-sayang-banget-kalau-kamu-lewatkan/ (Diakses pada tanggal

16 September 2016)

www.surabayapagi.com/index.php?read=76-Ribu-Warga-Magetan-

Miskin;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962ed1653b18758b9c7

c99f3993eae0a41 (Diakses pada tanggal 19 September 2016)

15