Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu
negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki
masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor.
Salah satunya adalah kesehatan lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.
Kesehatan masyarakat adalah kondisi sejahtera dan sehat masyarakat
sehingga dapat hidup secara produktif baik dalam sosial maupun ekonomis.
Kesehatan masyarakat sangat penting untuk di pelihara karena tingkat kesehatan
masyarakat yang rendah akan berpengaruh terhadap aspek kehidupan lainnya .
Kesehatan masyarakat yang rendah biasanya dipicu dari lingkungan yang kurang
bersih, terjadinya pencemaran, dan adanya kerusakan lingkungan lainnya yang
dibuat oleh manusia sendiri . Apabila kesehatan masyarakat tidak terjaga maka
akan sulit bagi negara tersebut untuk mencapai kemakmuran.
Hal inilah yang melatar belakangi kelompok kami untuk membuat
makalah tentang “Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat”. Sebab sebagai unsur
utama suatu negara, kita perlu melakukan pembenahan agar terwujud kesehatan
lingkungan yang diharapkan, serta menjadikan masyarakat lebih produktif.
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan masyarakat ?
2. Apak pengertian Epidemiologi?
3. Apa saja penyakit yang menular melalui air ?
4. Bagaimana cara pengendalian hama?
1.3. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengertian kesehatan lingkungan masyarakat
2. Mendeskripsikan upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat
1.4. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kelompok kami
tentang pentingnya kesehatan masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. POLUSI DAN ISU KESEHATAN MASYARAKAT
Sangat sedikit orang yang menaruh perhatian pada dampak negativ dari
industrialisasi, terutama terhadap bahaya kesehatan masyarakat. Hingga saat ini
industri terus berkembang , meskipun kesehatan masyarakat juga semakin
terganggu oleh adanya industrialisasi.
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang
mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah
bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan
ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia
mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas
(tindakan didasarkan atas pertimbangan,efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi
mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada
faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan.
Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia
industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan
melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki
kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.. Negara pertama yang
3
melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri pada abad
ke 18.
2.1.1. Produk yang berbahaya bagi manusia
Selama 50 tahun terakhir sekitar 6 juta bahan kimia telah disintesis pada
tingkat 10.000 yang baru setiap bulan. Sekitar 60.000-70.000 bahan kimia
digunakan secara luas dalam jutaan Studi Lingkungan Hidup. Dunia
memproduksi bahan kimia- lebih cepat daripada pengelolaannya. Bahan kimia ini
meliputi zat beracun yang dapat menyebabkan alergi, kerusakan organ vital dari
tubuh manusia seperti mata, otak, hati, ginjal dan organ reproduksi, melahirkan
bayi yang cacat selama kehamilan dari ibu dan mengakibatkan kanker. Berikut
beberapa contoh bahan kimia , penggunaan dan bahayanya.
No Nama Kegunaan Bahaya
1 Arsenic Pestisida/Pembuatan GelasKanker/Kerusakan Hati dan Ginjal
2 Asbestos Atap/Isolasi Karsinogenik bagi pekerjaTabel 1
2.1.2. Penyakit saluran pernafasan
A. Silikosis
Silikosis merupakan penyakit saluran pernapasan akibat menghirup debu
silika yang menyebabkan peradangan dan pembentukkan jaringan parut
pada paru-paru. Ada 3 jenis silikosis, antra lain:
1. Silikosis kronis simplek akibat paparan sejumlah kecil debu silika
dalam waktu yang lama atau lebih dari 20 tahun.\
2. Silikosis akselerata, terjadi akibat paparan silika dalam jumlah
yang banyak selama kurun waktu 4-8 tahun.
4
3. Silikosis akut, terjadi akibat paparan silikosis dalam jumlah yang
sangat banyak dalam jangka waktu yang lebih pendek. Paru-paru
sangat meradang dan terisi oleh cairan, sehingga timbul sesak nafas
yang hebat dan kadar oksigen darah yang rendah.penyebabnya
adalah
Seseorang yang menghirup debu silika selama beberapa tahun akan
mengalami silikosis. Silika merupakan unsur utama pasir, seseorang yang bekerja
sebagai buruh tambang logam, pemotong batu dan granit, pembuat tembikar, atau
pekerja pengecoran logam berisiko menderita silikosis.
B. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan
parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebabnya adalah Menghirup serat asbes bisa yang dapat membentuk
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang
membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis
sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
C. Bisinosis
Bisinosis (byssinosis) adalah penyakit paru akibat kerja yang penyebabnya
hirupan debu kapas, rami, dan sisal.Sebenarnya, sudah lebih dari 100
5
tahun yang lalu telah dikenal suatu reaksi paru yang merugikan pada
pekerja tekstil. Pada tahun 1831, Kay mendiskripsikan suatu sesak nafas
dan demam yang umumnya terjadi pada hari senin setelah hari libur kerja.
Oleh karena penemuan gejala inilah maka timbul istilah demam senin pagi
atau “Monday morning fever”. Istilah byssinosis dikemukakan oleh
seorang dokter berkebangsaan prancis yang bernama Proust dan istilah ini
diambil dari bahasa yunani yang berarti linan atau rami halus.
2.1.3. Pekerja Anak
India memiliki citra buruk di luar negeri untuk mempekerjakan jumlah
terbesar pekerja anak (16-18 kelompok juta / usia 8-14). Organisasi Buruh
Internasional (ILO) melaporkan bahwa buruh anak yang bergaji rendah (Rs 2,00-
6,00 per hari) selama 12-16 jam kerja ,mereka harus bekerja keras dalam kondisi
yang tidak manusiawi. Industri kuningan UP, industri Kashmir karpet dan pabrik
Chennai mempekerjakan sebagian besar pekerja anak. The "Sibkasi" pabrik di
Chennai mempekerjakan beberapa 50.000 anak (8-12 tahun), 80 persen
perempuan, yang bekerja selama 14 jam sehari dalam kondisi tidak manusiawi.
Sebagian besar mereka rentan terhadap kecelakaan dan tidak hidup di atas 40
tahun.
2.2. EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit
serta fakor yang terkait di tingkat populasi. Ini adalah model corestone penelitian
kesehatan masyarakat, dan membantu menginformasikan kedokteran berbasis
bukti (eveidence based medicine) untuk mengidentifikasikan faktor risiko
penyakit serta menentukan pendekatan penanganan yang optimal untuk praktik
6
klinik dan untuk kedokteran preventif. Menurut Dr. Anton Muhibuddin
(Universitas Brawijaya), saat ini epidemiologi telah berkembang pesat baik
pendalaman ilmunya maupun perluasan ilmunya. Perluasan ilmu epidemiologi
saat ini juga mencakup epidemiologi bidang pertanian agrokompleks (termasuk
perikanan, perkebunan, prikanan) dan mikrobiologi. Perluasan tersebut dirasa
perlu karena manfaat epidemiolgi sangat nyata dirasakan dalam bidang-bidang
ilmu tersebut. Pendalaman epidemiologi diantaranya meliputi peramalan berbasis
komputer dan pengelolaan agroekosistem.
2.2.1. Kebersihan
Kebersihan erat kaitannya dengan epidemiologi . Tujuan dari kebersihan
adalah untuk memungkinkan manusia hidup dalam hubungan yang erat dengan
lingkungannya . Kebersihan pribadi mencakup semua faktor yang mempengaruhi
kesehatan dan kesejahteraan. Masyarakat harus merutinkan perilaku hidup sehat,
misalnya melakukan perawatan tubuh ( mandi, cuci , perawatan gigi , kuku dan
rambut , olahraga , ) penggunaan pakaian yang rapi dan bersih ,bekerja dan tidur
pada jam-jam tertentu . Dengan kata lain , kita harus menerapkan sikap disiplin
dan kebersihan dalam kehidupan kita sehari-hari .
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan sejahtera
fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak
2.3. PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
2.3.1. Malaria
Malariaadalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama
Plasmodium.[1] Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi
parasit tersebut.[2] Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang
7
biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.[1] Pasien yang terinfeksi
oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun
bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian. [2]
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana
parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk
Anopheles.[3] Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania
merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.[3]
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap
30 detik.[4] Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang
meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya.[4] 90% kematian terjadi di Afrika,
terutama pada anak-anak.[4]
2.3.2. Pencegahan Malaria
Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
Menggunakan krim anti nyamuk
Memasang kelambu anti nyamuk
Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria
mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
Jangan keluar rumah setelah senja
Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
2.3.3. Pengobatan Malaria
Obat anti malaria lainnya adalah chloroquinine, camoquinine,dll sintetis
vaksin terhadap malaria ditemukan oleh seorang ilmuwan Kolombia, M.E.
Patarroyo dan diadili di Amerika Selatan, Afrika dan Asia Tenggara.
8
2.3.4. Pengendalian Vektor Terpadu
Metode pengendalian vektor terdiri dari Tiga tahap, diantaranya :
1. Penghancuran nyamuk dewasa: Di rumah-rumah, sekolah, restoran, dll
nyamuk, lalat dan serangga dapat dihancurkan dengan cara dari 'bom
aerosol' dari mana DDT dan minyak terlarut di bawah tekanan freon
dilepaskan. Freon tersebut segera menguap membebaskan pestisida di
partikel menit (2-10 m). Untuk perlindungan lanjutan semprotan residual
dengan DDT atau lainnya pestisida di suspensi atau emulsi sebesar 200 mg
per sq ft diperlukan.
2. Penghancuran Larva: Hal ini dapat dicapai oleh aplikasi pestisida
sebagai semprotan, debu, butiran dapat juga menggunakan kelambu
berinsektisida, indoor residual spray,repellent, insektisida rumah tangga
dan penaburan larvasida. dan, mengambangkan vegetasi di badan air
(Tambak, dll) sehingga memungkinkan ikan untuk makan larva.
Menurunkan tingkat air di waduk ,mencegah .Bila tingkat air diturunkan,
sebagian besar larva akan mati.
3. Penimbunan tempat perindukan: penimbunan tempat meruuntuk
penakan solusi permanen pengendalian nyamuk. Kolam-kolam kecil harus
ditimbun, pengangkatan tumbuhan air, pengeringan sawah secara berkala
setidaknya setiap dua minggu sekali dan pemasangan kawat kasa pada
jendela..
2.4. PENYAKIT MENULAT AKIBT AIR
9
Penyebab penyakit yang berkaitan dengan air diantaranya virus, bakteri,
protozoa atau cacing. Para penyakit seperti hepatitis virus (Hepatitis A, hepatitis
B), poliomyletis dan diare disebabkan oleh virus. Para penyakit seperti kolera,
disentri basiler, tipus dan paratifoid disebabkan oleh bakteri dan penyakit seperti
amoebiosis, giardiasis disebabkan oleh protozoa. Beberapa penyakit yang terbawa
air umum dibahas secara rinci dalam bagian berikut.
2.4.1. Kolera
Penyakit taun atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit
menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae.
Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang
terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang
tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram,
mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi.
Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan
dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diberikan secara
intravena secara berkelanjutan sampai diare berhenti.
2.4.2. Faktor Penyebaran Kolera
Faktor Lingkungan
Di antara faktor lingkungan, air, makanan, dan lalat memainkan peranan
penting dalam menyebarkan kolera di masyarakat. Kolera vibrioes tidak
berkembang biak di air tetapi mereka dapat bertahan hingga dua tergantung pada
suhu, pH, kadar garam, bahan organik, sinar matahari dan faktor lainnya. Di
negara kita ada jumlah pasokan air yang tidak terkendali (misalnya sungai yang
tercemar, kolam, kanal, dll) yang merupakan sumber utama kolera infeksi. Kolera
10
vibrioes dapat berkembang biak dengan mudah dalam makanan tertentudan
minuman seperti susu, produk susu dan beberapa jenis rebus beras. Buah-buahan
dan sayuran bisa terkontaminasi saat dicuci atau disiram dengan air dari daerah
tertular.
Faktor Sosial
Pameran besar seperti Kumbha Mela atau Ardha Kumbha Mela dimana
banyak orang berkumpul di ghats sungai UP adalah merupakan faktor terbesar
penyebab penyebaran kolera. Kolera adalah penyakit orang miskin yang datang
dari kelompok berpenghasilan rendah, hidup di daerah kumuh dan kondisi tak
manusiawi.
2.4.3. Pencegahan Kolera
Menjaga kebersihan lingkungan, terutama air dan tempat pembuangan
kotoran merupakan cara mencegah penyakit kolera. Mengonsumsi air yang sudah
dimasak terlebih dahulu, mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, mencuci
sayuran, dan menghindari mengonsumsi ikan dan kerang yang dimasak setengah
matang.
Jika salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit kolera,
sebaiknya diisolasi dan segera berikan pengobatan. Lakukan sterilisasi pada benda
yang tercemar muntahan atau tinja. Dapatkan vaksinasi kolera untuk melindungi
orang yang melakukan kontak langsung dengan penderita.
2.5. PENGENDALIAN HAMA DAN MANAJEMEN (IPM) DI BIDANG
PERTANIAN
11
2.5.1. Pestisida
Hama membahayakan bagi tanaman dan dapar menularkan penyakit ke
hewan dan manusia. Penggunaan pertama bahan kimia untuk membunuh hama
pertama kai ditemukaan ketika arsenik direkomendasikan untuk membunuh
serangga. Pada abad ke-16 Cina digunakan arsenik sulfida sebagai insektisida.
Selama abad ke-20 arsenat digunakan sebagai insektisida. tembaga acetoarsenite
digunakan secara luas di kolam di daerah tropis untuk mengendalikan penyakit
malaria . Pestisida adalah istilah umum untuk insektisida, rodentisida,
molluscides, herbisida, fungisida, dll Era sintetik pestisida organik dimulai sekitar
1940. Saat ini ada lebih dari 10.000 jenis pestisida berbeda.
Penggunaan pestisida dapat membantu dalam pemberantasan penyakit
seperti malaria (oleh DDT) dan tifus dan juga dalam meningkatkan produksi
tanaman.
2.5.2. Bahaya Pestisida
Pestisida Menyebabkan Kemandulan
Salah satu pestisida adalah atrazine, pembunuh gulma yang banyak
digunakan di pertanian tebu dan terdeteksi dalam air keran. Para ilmuwan dan
dokter mengemukakan bahwa pestisida ini meningkatkan risiko keguguran dan
kemandulan (kualitas dan mobilitas sperma menurun).
Bahaya Pestisida Pada
Kehamilan, Bayi, dan Anak
12
Pestisida yang tidak sengaja termakan oleh ibu hamil dapat menyebabkan
bayi cacat lahir. Cacat lahir seperti spina bifida, bibir sumbing, kaki pengkor, dan
sindrom down bisa diakibatkan paparan pestisida. Untuk memperkecil resiko, ibu
hamil harus selektifdalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Paparan pestisida selama 3 bulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan akan
meningkatkan resiko keguguran spontan pada ibu hamil. Selain itu, bayi yang
dilahir kan juga beresiko terkena leukimia dan kecerdasannya bisa terganggu.
2.5.3. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama yang dilakukan
dengan menggunakan kekuatan unsur-unsur alami yang mampu mengendalikan
hama agar tetap berada pada jumlah dibawah ambang batas yang
merugikan. Komponen PHT adalah perpaduan dari cara pengendalian
pengendalian kultur teknik, hayati, varietas yang tahan, fisik dan mekanik,
peraturan-peraturan, serta kimiawi (pestisida). Peranan PHT dalam Ekosistem
Pertanian
Untuk menekan dampak negatif pemakaian pestisida sintetis, mencegah
resurgensi dan kekebalan OPT, serta memanfaatkan semaksimal mungkin
kemampuan alam untuk mengendalikan OPT.
2.5.4. Biological Control
pengendalian hama secara biologi adalah penggunaan makhluk hidup
untuk membatasi populasi organisme penganggu tmbuhan (OPT). Makhluk hidup
dalam kelompok ini diistilahkan sebagai musuh alami, seperti predator, parasitoid,
patogen . Dalam hal penggunaan dan pengendalian mikroorganisme yang berguna
diperluas yang meliputi makhluk hidup termasuk yang bersel tunggal, virion, dn
13
bahan genetik . Tujuan pengendalian adalah menguapayakan agar populasi hama
tidak menimbulkan kerugian , melalui cara pengendalian yang efektif dan aman
terhadap lingkungan . Ada 2 pendekatan pengendalian , yaitu proaktif dan reaktif.
Proaktif adalah upaya mengekang perkembangan hama agar populasinya tetap
dibawah ambang ekonminya , contohnya seperti penanaman varietas tahan, cara
bercocok tanam yang baik , dan penggunaan musuh alami . sedangkan reaktif
upaya menekan perkembangan hama agar populasinya kembali dibawa ambang
konominya , umumya berupa pengendalian kimiawi
2.5.5. Agen Biological Control
Parasit hama dikelompokkan dalam:
1. Vertebrata (misalnya ikan, berudu, katak, ular, burung, burung pemakan
serangga, tupai, musang, dll)
2. Protozoa (misalnya Glugea pyroausta telah menunjukkan hasil yang positif
terhadap Eropa lintas-penggerek dan G.legeri terhadap kubis kupu-kupu).
3. Anthropoda (mis. laba-laba, tungau dan serangga)
4. Mikro-organisme (misalnya membentuk spora bakteri-bacillus popillae
untuk mengontrol kumbang Jepang)
2.5.6. Pendekatan bioteknologi
Bioteknologi sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yany silam.
Yang cara pembuatanya melalui proses fermentasi yang dilakukan mikroba yang
telah dikerjakan sejak sekitar 3.0000 tahun sebelum masehi. Meskipun belum
dilketahui dasar ilmiahnya, namun dasar-dasar ilmiah bioteknologi mula diketahui
seja Antonie Van Leeuwenhoek yang dilakukan pengamatan bentuk sel pada
14
tahun 1680. Dan pengenalan konsep pewarisan sifat yang dilakukan oleh Grego
Mendel pada awal abad 20.
Pada masa sekarang, bioteknologi berkembang dengan sangat pesat,
khususnya di Negara maju. Perkembangan bioteknologi ditandai dengan
ditemukannya berbagai penemuan, misalnya rekayasa genetika, kultur jaringan ,
pengembangbiakan sel induk.
Dalam bidang pertanian bioteknologi dapat di aplikasikan. Sekarang ini
para ilmuan berhasil meningkatkan tampilan buah dan sayur, memperpanjang
waktu makanan untuk di simpan, meningkatkan kandungan nutrisi tanaman dan
membuat tanaman tahan terhadap penyakit dan hama.
Pada masa yang akan datang, para ahli pertanian mengharapkan
bioteknologi mampu menghasilkan tanaman yang tahan lama terhadap segala
kondisi iklim, seperti iklim kering, iklim panas, atau dingin. Oleh karena itu,
bioteknologi menjadikan petani mampu memanfaatkan tanah yang sebelumnya
jarang diusahakan. Dengan mmanfaatkan bioteknologi ini dapat menghasilkan
tanaman yang identik dalam waktu singkat. Selain itu modifikasi tanaman hias
membuka jalan untuk menghasilkan warna-warna yang tidak biasa sehingga
mampu meningkatkan nilai varietas dan nilai ekonominya.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Kesehatan Masyarakat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan . Dan Penyakit yang diderita masyarakat
akibat dari lingkungan yang kurang bersih misanya malaria, kolera, dan lain lain.
3.2. Saran
Kami berharap agar pemberian tugas selanjutnya tidak diwajibkan
menggunakan sumber tertentu karena akan menyulitkan dalam pengerjaannya
16
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak Wahit Igbal, 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba
Medika
Syafrudin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Timur : CV. Trans Info
Media
Soepardan,suryani.2008. “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGC
Prawirohardjo,sarwono.2011. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : BPSP
Notoatmojo,soekidjo.2008 “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”.
Jakarta : Rineka Cipta
17