Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SURABAYA TECHNOLOGY TRAFFIC ROAD (STTR):
KONSEP LALU LINTAS BERBASIS DASHBOARD SYSTEM
UNTUK MENGATASI KEMACETAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN ILMIAH
Diusulkan oleh:
09.42010.0011 Dwi Estining Tyas Tahun Angkatan 2009
09.41010.0053 Megawati Andi Safitri Tahun
Angkatan 2009
11.42010.0050 Titis Febri Prabandari Tahun Angkatan 2011
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
SURABAYA
2014
i
Min. 3 orangMaks. 5 orang
Harus ada beda angkatan
TAHUN PENULISAN = 2014
PKM ditulis pada kertas A4, huruf Times New Roman font 12, spasi 1,5, dengan margin kiri= 4cm, margin kanan, atas, bawah= 3cm, kecuali ringkasan spasi 1
Jumlah halaman maks. 10 halaman (tdk termasuk cover, hal.pengesahan, daftar isi, daftar gambar, ringkasan, CV pengusul, surat-surat pernyataan dan lampiran)
Logo STIKOM yang berlaku sekarang
ii
i - iii di kanan bawah
A. PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
iii
Sesuaikan dg tanggal pengesahan
NIK. 980249 Angka NIK cek di Sicyca.stikom.edu
Angka NIDN bukan angka NIK
Ditulis NIDN
NIK. 900034
NIK. 980249
Angka NIK cek di Sicyca.stikom.edu
Tanda Tangan PUKET III & stempel diproses oleh Bag.Kemahasiswaan
Pengesahan ditulis dengan
spasi 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia dan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin yang telah diberikan
kepada kami, sehingga proses dalam penyusunan karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik. Karya tulis (PKM-GT) ini membahas tentang program
perancangan Sistem Surabaya Technology Traffic Road. Karya tulis disusun agar
memberi informasi kepada pengguna jalan yang berada di Surabaya.
Karya tulis ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan ilmu
pengetahuan bagi masyarakat Surabaya dan khususnya bagi kami serta dapat
memberikan solusi-solusi yang sedang dihadapi di kota besar seperti Surabaya
dalam kasus kemacetan. Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan dan
perhatian dari berbagai pihak.Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd., selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika & Teknik Komputer Surabaya
2. Dr. Bambang Hariadi, M.Pd., selaku Pemabantu Ketua III Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya
3. Erwin Sutomo, S.Kom, selaku Ketua Program Studi S1 Sistem Informasi dan
S1 Komputer Akuntansi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik
Komputer Surabaya
4. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan, bantuan dan do’a
dalam penyelesaian proposal ini
Karya tulis ini disusun dengan kemampuan dan bahan yang terbatas. Oleh karena
itu disadari masih terdapat ketidak sempurnaan dalam hal materi maupun
pembahasan, sehingga saran dan koreksi dalam upaya perbaikan karya tulis ini
sangat kami harapkan.
Surabaya, 20 Maret 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI COVER .................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1 Tujuan .................................................................................................................... 2 Manfaat .................................................................................................................. 2 GAGASAN ............................................................................................................. 2 GPS (global positioning system) ............................................................................. 2 GIS (Geographic Information System) ................................................................... 3 Gagasan Baru yang Ingin Ditawarkan .................................................................... 4 Dashboard System ............................................................................................... ...4 Konsep Masterplan STTR ( Surabaya Technology Traffic Road ) .................... …..5 Ekonomi ..................................................................................................................9 Sosial ................................................................................................................... ….9 Teknologi ............................................................................................................. … 9 Pihak – Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan ................................. 10 Langkah-Langkah Strategis Imlementasi Gagasan ............................................... 10 KESIMPULAN ..................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12 Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis .............................................................. 13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Proyeksi konsumsi BBM di Surabaya .............................................. ... 1 Gambar 2. GPS (Global Positioning System) ........................................................ 2 Gambar 3. Teknologi GIS (Geographic Information System)................................ 3 Gambar 4. Teknologi Dashboard System .............................................................. 4 Gambar 5. Teknologi GTI (Glass Touchscreen Interfaces) .................................. 5 Gambar 6. Alur proses sistem STTR ..................................................................... 6 Gambar 7. Layar monitor sebagai media informasi keadaan lalu lintas ................ 6 Gambar 8. Teknologi layar sentuh di kaca mobil sebagai penunjuk arah ............ 7 Gambar 9. Konsep STTR (Surabaya Technology Traffic Road) .......................... 8
v
RINGKASAN
Pada saat ini, kemacetan lalu-lintas telah banyak di jumpai di kota-kota besar di Indonesia khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikator dari kemacetan lalu-lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan pada ruas-ruas jaringan jalan kota. Deputi Direktur Direktorat Jendral Perhubungan Darat RH Christiono mengungkapkan, pertambahan jumlah kendaraan di Surabaya setiap tahunnya mencapai 12 persen, padahal kondisi jalan hampir tidak mengalami penambahan panjang. Data tersebut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan kendaraan di Surabaya jauh lebih cepat dibandingkan penambahan panjang ruas jalan di Subaraya. Dengan kondisi ini, pada tahun 2013 Kota Surabaya mengalami kemacetan total. Kemacetan lalu lintas mengakibatkan meningkatnya biaya operasi kendaraan (BOK), menurunnya kecepatan perjalanan rata-rata, kerugian nilai waktu disebabkan hilangnya kesempatan beraktifitas akibat penundaan waktu perjalanan dan kerugian psikis akibat stress serta perilaku yang tidak produktif (Widiantono, 2008).
Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan konsep dari sebuah sistem inovasi teknologi untuk membantu masalah lalu lintas yang ada di kota Surabaya. Konsep yang ada ditunjang dengan berbagai teori beserta penjabaran dalam penerapan teknologi yang di gagas, seperti penerapan teknologi Dashboard System sebagi media untuk penyampaian visualisasi informasi, Selain itu juga di padukan dengan teknologi sistem kecerdasan buatan yang nantinya akan di implementasikan untuk dapat membantu permasalahan lalu lintas yaitu kemacetan.
Maka untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah konsep STTR (Surabaya Technology Traffic Road) yang mengkonsepkan sebuah perpaduan teknologi, tata kelola kota dan juga lalu lintas yang saling terintegrasi secara keseluruhan sehingga muncul solusi untuk mengatasi kemacetan. Berdasarkan Analisa Eksternal Business Environment dengan metode PEST Analysis dapat diketahui secara umum dengan adanya STTR berbagai sektor bisa mendapatkan manfaat dan efek positif dari penerapan sistem tersebut mulai dari Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi. Penyampaian segala bentuk informasi mengenai lalu lintas jalan mulai dari kondisi jalan, cuaca, rata-rata laju kendaraan dan penyampaian kondisi terkini melalui video secara real time, Nantinya di harapkan akan bisa menjadi suatu bentuk sistem pemberi keputusan bagi pengguna jalan dalam mengambil rute jalan terbaik sehingga pengguna jalan tidak secara bersama-sama menggunakan jalan yang sama dan nantinya dapat menimbulkan penumpukan kendaraan. Dari konsep tersebut nantinya bisa menjadi solusi bagi pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang dianggap tidak ada jalan keluarnya.
vi
Wajib adaRingkasan bukan abstrak,
Maksimal 1 halaman,spasi 1
LATAR BELAKANG
TUJUAN, LANDASAN TEORI DAN METODA PENULISAN
PEMBAHASANKESIMPULAN
REKOMENDASI
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini, kemacetan lalu-lintas telah banyak di jumpai di kota-kota besar di
Indonesia khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikator dari kemacetan lalu-
lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan pada ruas-ruas jaringan jalan
kota. Deputi Direktur Direktorat Jendral Perhubungan Darat RH Christiono
mengungkapkan, pertambahan jumlah kendaraan di Surabaya setiap tahunnya mencapai
12 persen, padahal kondisi jalan hampir tidak mengalami penambahan panjang. Data
tersebut menunjukkan bahwa laju pertumbuhan kendaraan di Surabaya jauh lebih cepat
dibandingkan penambahan panjang ruas jalan di Surabaya. Dengan kondisi ini, pada
tahun 2013 Kota Surabaya mengalami kemacetan total. Kemacetan lalu lintas
mengakibatkan meningkatnya biaya operasi kendaraan (BOK), menurunnya kecepatan
perjalanan rata-rata, kerugian nilai waktu disebabkan hilangnya kesempatan beraktifitas
akibat penundaan waktu perjalanan dan kerugian psikis akibat stress serta perilaku yang
tidak produktif (Widiantono, 2008).
Apabila dilihat dari data yang ada pada gambar 1, Proyeksi konsumsi bahan bakar
Di Surabaya pada 2010 sudah mencapai 66 Juta KL (Warta Pertamina, 2011).
Berdasarkan data tersebut jumlah pemborosan bahan bakar di Surabaya sebesar 22 Juta
Kilo Liter. Menurut survey yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Surabaya (2010),
Kecepatan rata – rata kendaraan di Surabaya hanya 29,03 km/jam. Apabila melihat dari
segi efisiensi kendaraan, Kecepatan yang paling efisien sekitar 40 – 50 km/jam. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi ketidakefisiensian penggunaan bahan bakar sebesar 30%.
Gambar 1. Proyeksi konsumsi BBM di Surabaya
LATAR BELAKANGLENGKAP DENGAN DATA
PENDUKUNG
(Tips 1: kalimat pertama langsung mengarah ke persoalan)(Tips 2: pada latar belakang sebaiknya dimuat juga kalimat-kalimat rumusan masalah/fokus masalah yang dikaji)(Tips 3: pada latar belakang juga dapat dimuat metode penulisan sekitar 1-2 paragraf)
Dimulai dengan angka 1,2,3, dst di kanan atas
2
Penurunan fungsi penggunaan bahan bakar sebanyak 30 %, mengakibatkan bahwa 30%
bahan bakar di Surabaya dihabiskan akibat kemacetan di Surabaya.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk membuat suatu konsep lalu lintas yang terintegrasi
secara terpusat serta mampu diaplikasikan oleh pihak – pihak terkait.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah solusi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di
Surabaya dengan memanfaatkan teknologi Dashboard System.
GAGASAN
GPS (global positioning system)
Cara kerja teknologi GPS (Global Positioning System)yang digunakan untuk melihat
posisi letak tujuan yang dinginkan, Dibantu dengan satelit dan bekerja secara global
(Puntodewo, A. dkk. 2003). Jadi yang dimaksud di pembahasan ini ialah suatu sistem
yang memancarkan sebuah sinyal untuk mendeteksi suatu objek yang berada di dalam
jangkauan satelit. Satelit tersebut akan mendapatkan sebuah informasi keberadaan
objek-objek yang ada di bumi yang akhirnya informasi tersebut dapat diakses oleh
semua orang yang mempunyai sistem GPS tersebut. Ini dikarenakan agar setiap orang
dapat mengetahui letak posisi siapapun yang akan dicari.
GIS (Geographic Information System)
GIS (Geographic Information System) digunakan untuk pengambilan dan
pengelolaan sebuah data curah hujan, data yang diidentifikasi sesuai lokasi, dan lain-
lain.(Jones, Christopher. 1997). Jadi yang dimaksudkan disini adalah suatu sistem
aplikasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali data,
mengolah, menganalisis dan menghasilkan data yang bereferensi geografis. Pada
umumnya adanya GIS ini bertujuan untuk memberi informasi kondisi geografis pada
daerah tertentu serta menentukan lokasi yang tepat untuk seseorang dalam menentukan
lokasi yang strategis.
GIS (Geographic Information System) juga digunakan untuk pengambilan dan
pengelolaan sebuah data curah hujan, data yang diidentifikasi sesuai lokasi, dan lain-
lain.(Jones, Christopher. 1997). Jadi yang dimaksudkan disini adalah suatu sistem
aplikasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali data,
mengolah, menganalisis dan menghasilkan data yang bereferensi geografis. Pada
umumnya adanya GIS ini bertujuan untuk memberi informasi kondisi geografis pada
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
MANFAAT YANG INGIN DICAPAI
BAGIAN GAGASAN MELIPUTI : - KONDISI KEKINIAN (Tips 6: bagian ini sebaiknya berisi
fakta/data yang mendukung munculnya gagasan)- SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN- SEBERAPA BAIK DAMPAK GAGASAN- PIHAK-PIHAK YANG AKAN MENGIMPLEMENTASIKAN- LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS IMPLEMENTASI
GAGASAN
Jika ada table,maka PENOMERAN TABEL DIATAS, URUT BERDASARKAN KEMUNCULAN,
DITULIS ANGKA ARAB (1,2,3, DST..)
3
daerah tertentu serta menentukan lokasi yang tepat untuk seseorang dalam menentukan
lokasi yang strategis.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Penataan Transportasi di Surabaya
Berdasarkan wacana terkait pembatasan penggunaan kendaraan pribadi
melalui diskusi panel yang bertajuk “Menguak Masalah Sosio Kultur Transportasi”
yang diselenggarakan di salah satu universitas di Surabaya pada tanggal 09 Mei 2010
membahas tentang solusi untuk menekan tingkat kemacetan salah satunya dengan
penataan transportasi yang ada di Surabaya. Saat ini dengan menyiapkan akses bagi
angkutan umum masal, seperti menyediakan akses bagi angkutan umum masal,
membuka jalan alternatif untuk mengendalikan pusat-pusat kemacetan, memberikan
subsidi bagi sopir angkutan umum agar tidak perlu berhenti terlalu lama untuk mencari
penumpang solusi tersebut disampaikan oleh Walikota Ir. Tri Rismaharini.
Solusi penataan transportasi umum untuk menekan tingkat kemacetan di kota
Surabaya saat ini masih belum menjadi solusiyang tepat untuk mengatasi permasalahan
yang ada. Tingkat kemacetan yang terjadi di kota Surabaya saat ini masih tetap terjadi
bahkan menurut data statistik mengenai jumlah kendaraan pribadi yang beroperasi di
Surabaya sendiri semakin bertambah, Hal tersebut didukung dengan data yang dimiliki
Satlantas Polrestabes Surabaya pada September 2010 jumlah kendaraan bermotor di
Surabaya mencapai 3.895.061 unit. Dan setiap bulan secara terus menerus mengalami
peningkatan sebanyak 12.000 unit, Sehingga pada tahun 2011 bertambah menjadi
120.000 unit dari tahun sebelumnya. Dari data tersebut maka jumlah kendaraan pribadi
dari tahun ke tahun akan terus bertambah. Fakta tersebut menunjukkan bahwa dari
solusi yang diterapkan masih belum tepat untuk mengatasi permasalahan kemacetan.
Surabaya Intellegent Transport System
Selain dari solusi yang sudah dijelaskan Pemkot (Pemerintah Kota) khususnya
kota Surabaya juga sudah melakukan suatu langkah nyata dengan penerapan Sistem
Surabaya Intelegent Transport System(SITS)yang terintegrasi dengan traffic light /
lampu lalu lintas Surabaya. Melibatkan Dinas Perhubungan sebagai eksekutor, SITS
telah dipasang di berbagai titik rawan kemacetan. Sistem ini dilengkapi dengan kamera
Surveilence untuk memantau keadaan lalu lintas di wilayah tertentu
(Dishubsurabaya.2011).
(Tips 7: bagian ini sebaiknya berisi teori -tinjaun pustaka- atau hasil-hasil kajian yang pernah dilakukan).
4
Solusi mengenai implementasi SITS selama ini belum menunjukkan fungsinya
secara maksimal untuk mengatasi kemacetan. Terlihat dari implementasi yang ada,
sistem tersebut hanya sebatas menampilkan data mengenai kepadatan kendaraan
bermotor dalam jangka waktu tertentu yaitu antara 10 sampai 20 menit. Padahal jika di
analisis lebih lanjut ada beberapa faktor lain penyebab kemacetan, yakni : kondisi jalan
(luas jalan, berlubang, rawan kemacetan) serta perilaku pengendara (egois, ugal-ugalan
dan memaksakan diri).
Gagasan Baru yang Ingin Ditawarkan
Dashboard System
Merupakan system yang digunakan untuk menampilkan sebuah data yang sudah
dikelola menjadi informasi. (Fauzi, 2008). Sistem yang akan diimplementasikan disini
adalah data yang berinformasikan tentang tingkat kemacetan, cuaca, kondisi jalan
(status lalu lintas, rata-rata gerak laju, jumlah kendaraan yang meliputi truk besar,
angkot, mobil, sepeda motor) akandisajikan dengan grafik disertai value (nilai) di
dalam dashboard tersebut.
Surabaya Technology Traffic Road (STTR)
Gagasan yang diusulkan adalah sebuah sistem yang menunjukkan informasi
terkini kondisi suatu jalan dengan berbasis teknologi yang terintegrasi. Tujuannya
adalah untuk mengatasi kemacetan dengan menggunakan teknologi, infrastuktur
bangunan dan alat transportasi. Dengan memanfatkan konsep pengembangan teknologi
Glass Touchscreen Interfaces(GTI) seperti yang ada pada gambar 4 yaitu sebuah
jendela informasi (Interfaces) yang terbuat dari kaca dengan teknologi layar
sentuh(Touchscreen). Sistem ini diberi nama STTR(Surabaya Technology Traffic Road)
yang dibangun berdasarkan kebutuhan informasi pengguna jalan untuk menghindari
jalan macet dan rute tercepat mencapai suatu tempat tujuan.
Konsep Masterplan STTR ( Surabaya Technology Traffic Road )
Bentuk rancangan sistem STTR berasal dari gabungan 3 konsep teknologi, yaitu:
GPS (Global Positioning System), GIS(Geographic Information System) dan GTI(Glass
Touchscreen Interfaces). Dari ketiganya dibentuk dan dipadukan untuk dijadikan
sebuah dashboard information tentang kondisi jalan secara detail dan terkini. Informasi
yang didapat telah dijelaskan pada Dashboard System sebelumnya, semua informasi
tersebut dibutuhkan oleh pengendara untuk menentukan rute mana yang akan di tuju.
(Tips 8: jelaskan gagasannya, dan berikan argumentasi yang rasional bahwa gagasan tersebut dapat mengatasi kondisi empiris pencetus gagasan)
5
Sistem ini membutuhkan 3 elemen yaitu: Gedung, Mobil, dan Jalan. Dari
ketiganya akan terintregasi satu sama lainnya yang menghasilkan sebuh sistem STTR
untuk mengatasi kemacetan. Karena dengan informasi yang akurat, pengendara akan
mengetahui kondisi jalan yang akan dilewatinya untuk nantinya mengambil keputusan
kemana ia akan memilih rute jalan.Alur proses sistem STTR secara garis besar
ditampilkan pada Lampiran 3.
Dari Gambar 7 dijelaskan bagaimana alur sistem dimulai dari sebuah informasi
yang diberikan oleh gedung-gedung yang meganalisis kondisi bersifat akurat dan
realistik. Selanjutnya data-data tersebut ditampilkan pada kaca gedung tersebut seperti
yang ada pada Gambar 8 dibawah ini.
Informasi analisis dari tampilan layar monitor yang ada pada gedung akan
diakses oleh pengendara mobil. Informasi tersebut akan muncul berupa dashboard
informasi tentang kondisi jalan dilayar depan kaca mobil, kemudian pengemudi dapat
menentukan kemana jalan atau rute yang akan dilalui agar terhindar dari kemacetan dan
estimasi waktu tercepat untuk datang kelokasi tujuannya.Selain itu pengemudi juga
dapat memantau kondisi aktivitas jalan dengan memanfaatkan RTMC (Regional Traffic
Management Center) sebagai penyedia video kondisi terkini lalu lintas. Sistem untuk
menentukan rute terbaik tersebut merupakan pengembangan dari pola pikir sistem pakar
(Expert System)yang menentukan rute terbaik yang akan dipilih oleh pengemudi. Jalan
akan memberikan petunjuk arah tujuan yang berupa cahaya yang bersinar pada garis
atau marka jalan yang dapat dilihat dari layar kaca mobil depan, sehingga memudahkan
pengemudi dalam mengambil arah tujuan.
Informasi analisis dari tampilan layar monitor yang ada pada gedung akan diakses oleh
pengendara mobil. Informasi tersebut akan muncul berupa dashboard informasi tentang
kondisi jalan dilayar depan kaca mobil, kemudian pengemudi dapat menentukan
kemana jalan atau rute yang akan dilalui agar terhindar dari kemacetan dan estimasi
waktu tercepat untuk datang kelokasi tujuannya.Selain itu pengemudi juga dapat
memantau kondisi aktivitas jalan dengan memanfaatkan RTMC (Regional Traffic
Management Center) sebagai penyedia video kondisi terkini lalu lintas. Sistem untuk
menentukan rute terbaik tersebut merupakan pengembangan dari pola pikir sistem pakar
(Expert System)yang menentukan rute terbaik yang akan dipilih oleh pengemudi. Jalan
akan memberikan petunjuk arah tujuan yang berupa cahaya yang bersinar pada garis
6
atau marka jalan yang dapat dilihat dari layar kaca mobil depan, sehingga memudahkan
pengemudi dalam mengambil arah tujuan.
Arah rute yang benar akan muncul dikaca mobil berupa marka jalan berwarna
hijau, sebaliknya jika arah salah warna yang akan muncul adalah warna merah. Secara
kasat mata marka jalan tetap berwana putih seperti biasa, namun sebenarnya kaca mobil
sebagai pembaca kode tertentu untuk menampilkan warna yang akan dilihat oleh
pengendara. Seperti halnya konsep kacamata 3 dimensi, dimana seseorang harus
memakai kacamata tersebut agar dapat menangkap efek film 3D.Sistem penunjuk arah
yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat pada gambar 9 dibawah berikut.
Pada gambar 10 diatas merupakan gambaran konsep sistem STTR secara utuh.
Dimulai dari nomor 1 dengan tanda warna hijau yang menggambarkan sebuah gedung
sebagai pusat informasi tentang kondisi jalan dan cuaca. Gedung tersebut menggunakan
sensor untuk mengukur jumlah kendaraan dan suhu udara disekitarnya. Kemudian data
tersebut diolah oleh gedung menjadi sebuah informasi yang dikemas dengan Dashboard
System. Selanjutnya hasil analisis ditampilkan pada kaca gedung sebagai informasi bagi
pengendara atau para pejalan kaki yang melintas.
Dashboard Information dari gedung tadi dapat diakses oleh pengguna mobil
yang akan melewati jalan disekitar gedung tersebut seperti pada nomor 2 dengan
lingkaran warna merah. Dengan menggunakan pemancar dari gedung, data dikirim
kepada mobil yangmeminta informasi, selain itu pengendara atau pejalan kaki bisa
mengakses melalui media internet.
Informasi yang muncul dalam bentuk dashboard tersebut akan tampil pada kaca
depan mobil secara visual (Gambar 9 dalam Lampiran 3) tanpa menggangu pengemudi
serta penumpangnya dalam berkendara, Hal tersebut memungkinkan pengendara mobil
tetap bisa menyetir dengan baik. Baik yang menyetir mobil ataupun penumpang
disebelahnya, keduanya bisa menggunakan Dashboard Informationuntuk memilih rute
jalan menuju tempat tujuan untuk menghindari kemacetan.
Setelah memilih rute yang dipilih oleh pengendara seperti halnya menggunakan
GPS, marka jalan akan menunjukkan arah tersebut dengan isyarat warna. Jika kondisi
jalan benar dan sesuai rute pilihan garis putih jalan akan berubah menjadi warna hijau
sedangkan jika salah maka garis jalan akan menunjukkan warna merah. Seperti yang
terlihat pada nomor 2, untuk menghindari kemacetan yang terjadi di nomor 4 mobil
tersebut telah memilih rute yang sesuai. Jalan memberikan arahan untuk belok ke kiri
7
dengan warna garis hijau, sedangkan ke kanan dan lurus dengan warna merah terlihat
pada nomor 3.
Kekuatan dari rancangan ini adalah jika penerapan dikota Surabaya bisa
dilakukan, maka peluang untuk implementasi dikota lainnya juga bisa dipastikan
berhasil khususnya untuk mengatasi kemacetan. Selain itu jika kondisi lalu lintas lancar
dan kondusif , manfaatnya berdampak pada berbagai sektor, diantaranya ekonomi,
sosial, budaya dan teknologi.
Dampak yang Ditimbulkan.
Ekonomi
Kondisi dan akitivitas ekonomi akan mendukung penuh sistem ini dengan
berbagai hal yang bersifat positif dan juga keuntungan yang bersifat ekonomis. Selain
itu juga dengan faktor ekonomi yang ada perhitungan untuk mengimplementasikan
teknologi ini dapat lebih bisa diwujudkan untuk.
a. Meningkatkan Perekonomian Daerah
Dengan sistem Surabaya Technology Traffic Road (STTR) diharapkan nantinya akan
mewujudkan suatu kondisi lalu lintas yang nyaman dan lancar. Dengan terwujudnya
hal tersbut tentunya akan mendongkrak sistem perekonomian di suatu daerah. Karena
proses bisnis menjadi lebih lancar dan tidak terkendala masalah keterlambatan waktu
karena macet.
b. Menekan Konsumsi Bahan Bakar
Selain untuk mendongkrak tingkat perekonomian di suatu daerah dengan adanya
sistem STTR ini nantinya juga bisa menekan tingkat konsumsi bahan bakar. Dengan
mengaca pada permasalahan sekarang ini yang mana kemacetan dapat
mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar kendaraan.
c. Efektivitas waktu.
d. Meningktkan Produktivitas.
Sosial
Budaya lalu lintas sehat. Dengan sistem STTR ini akan menjadi sebuah panduan
mayarakat khususnya para pengguna jalan untuk berkendara secara sehat karena telah
terbantu dengan adanya isformasi mengenai kondisi suatu jalan. Dengan mengetahui
kondisi jalan secara otomatisasi memungkinkan masyarakat untuk dapat memutuskan
sikap berkendara yang sesuai aturan.
8
Teknologi
Unsur penting dari adanya sebuah teknologi lalu lintas adalah teknologi itu
sendiri, karena dengan adanya sebuah teknologi akan memberikan efek langsung
dengan perkembangan teknologi di suatu negara, misalnya. Menciptakan kota
berteknologi masa depan. Seiring berkembangnya jaman segala bentuk kehidupan
tentunya juga mengalami suatu bentuk revolusi atau perubahan ke arah yang lebih
modern dan maju. Kemajuan teknologi nantinya juga akan mengikuti tren
perkembangan dunia di masa depan. Dengan demikian akan tercipta suatu korelasi yang
sesuai antara perkembangan dunia masa depan dan teknologi di dalamnya demi
menunjang segala bentuk aktiitas kehidupan manusia.
Pihak – Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Untuk mengimplementasikan Surabaya Technology Traffic Road diperlukan kerjasama
dari berbagai pihak di antaranya:
1. Pemerintah Kota Surabaya selaku pihak yang berwenang mengeluarkan regulasi
tentang penerapan Technology Traffic Road di Surabaya.
2. Dinas Perhubungankota Surabaya (Dishub) selaku pihak yang berwenang
mengeluarkan regulasi peraturan tentang lalu lintas di Surabaya.
3. Dinas Tata Kota Surabaya selaku pihak yang berwenang sebagai pengaturlokasi
penerapan sistem.
4. Mapolrestabes kota Surabaya selaku penegak hukum serta pengawas pelaksanaan
pengaturan Surabaya Technology Traffic Road dan lalu lintas di Surabaya.
5. Kementerian Riset dan Teknologi sebagai pihak pengembang teknologi dashboard
system dan system informasi terintregrasi.
6. Masyarakat Kota Surabaya sebagai penduduk dan pengguna Surabaya Technology
Traffic Road guna memudahkan mobilisasi masyarakat.
7. Surabaya Intelligent Transport System (SITS) yang merupakan pengembang sistem
transportasi oleh Dinas Perhubungan kota Surabaya, dalam pelaksanaan
pengintegrasian sistem dan penerapan aplikasi penggunaan Surabaya Technology
Traffic Road.
Langkah-Langkah Strategis Imlementasi Gagasan
1. Penggabungan kerja antara instansi pemerintah Surabaya dan Surabaya Intelligent
Transport System (SITS) dalam pengembangan teknologi yang akan dipakai.
(Tips 9: jelaskan pihak-pihak baik pemerintah, swasta, kelompok masyarakat, perguruan tinggi, atau pihak lainnya yang dapat mengimplementasikan gagasan) pihak-pihak ini harus konkret dan jelas. paparkan pula apa yang mereka dapat kontribusikan untuk mengimplementasikan gagasan kita.)
(Tips 10: jelaskan cara-cara yang praktis untuk mengimplementasikan gagasan) agar gagasan kita bisa terealisasi upaya apa yang harus dilakukan)
9
2. Memasukan rancangan Surabaya Technology Traffic Road (STTR) padaDinas Tata
Kota Surabaya tahun 2020.
3. Secara independen Surabaya Intellgent Transport System (SITS) melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai teknologi dashboard system dan teknologi
terintegrasi yang akan diterpkan.
4. Melakukan pemetaan dan pemerataan daerah yang akan digunakan sebagai lokasi
penerapan sistem.
5. Sosialisasi kepada masyarakat kota Surabaya sebagai upaya komunikasi untuk
merealisasi dan mengembangkan sistem yang di sepakati bersama.
6. Melakukan evaluasi kinerja secara berkala.
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Surabaya Technology Traffic Road(STTR) merupakan sebuah konsep baru
untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di kota-kota yang berteknologi khsusunya
prediksi kota Surabaya di masa mendatang yang berbasis teknologi GTI(Glass
Touchscreen Interface) berdasarkan Analisis Eksternal Business Environment yaitu
PEST Analisis yang mana mencakup dengan 3 aspek : Ekonomi, Sosial dan Teknologi.
Selain itu, konsep ini memberikan gagasan tentang tata kelola lalu lintas jalan di kota
Surabaya yang berbasis teknologi.
Teknik Implementasi Gagasan
Konsep Surabaya Technology Traffic Road (STTR) ini dapat diwujudkan dan
diimplementasikan dengan baik jika adanya bantuan dan dukungan oleh hal-hal
berikut:
1. Adanya kerjasama yang baik untuk mendukung konsep STTR antara pemerintahan
kota Surabaya(Pemkot) dengan Surabaya Intelligent Transport System (SITS)
dalam mengimplementasikan sistem tersebut.
2. Merancang tata kelola kota dengan teknologinya sebaik mungkin untuk mendukung
wujud dari konsep sistem ini.
3. Maintenance dan riset secara continue untuk meningkatkan kualitas STTR agar
lebih baik lagi yang bisa dilakukan oleh bagian SITS .
4. Penerapan sistem dengan seluruh komponen yang terkait secara integrasi dengan
kebijakan-kebijakan yang disesuaikan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam hal
ini adalah Mapolrestabes.
KESIMPULAN MELIPUTI :- GAGASAN YANG DIAJUKAN- TEKNIK IMPLEMENTASI YANG AKAN
DILAKUKAN- PREDIKSI HASIL YANG AKAN DIPEROLEH
(Tips 10: jelaskan cara-cara yang praktis untuk mengimplementasikan gagasan) agar gagasan kita bisa terealisasi upaya apa yang harus dilakukan)
(Tips 12: bagian ini pada dasarnya merupakan rekomendasi, jabarkan dari strategi dan pihak terkait yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya. rekomendasi ini pada dasarnya ada upaya apa yang harus dilakukan oleh pihak-pihak tersebut mewujudkan gagasan yang ditawarkan)
10
5. Penyedia data informasi kondisi jalan secara akurat oleh pihak gedung ataupun
dinas tata kota Surabaya kepada sistem yang dibutuhkan untuk akses pengguna
jalan.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Pengembangan dan implementasi konsep Surabaya Technology Traffic Road (STTR) dapat
dilaksanakan seiring dengan perkembangan teknologi di Dunia.Sebagai tolak ukur
keberhasilan dapat digambarkan pada beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Tahun 1-10: Revitalisasi gedung- gedung bertingkat di Surabaya serta pembangunan
system terintregrasi secara terpusat.
2. Tahun 3-5: Penyusunan peraturan per undang – undangan tentangTechnology Traffic
Road.
3. Tahun 5-15: Persiapan infrastruktur dan aparat pelaksanasistem.
4. Tahun 15-20: Sosialisasi penggunaan Surabaya Technology Traffic Road
bagimasyarakat dan pihak – pihak terkait.
5. Tahun 20: Implementasi penggunaan sistem di lapangan
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R. Adji, Sakti A. 2011. Manajemen Transportasi darat: Mengatasi
kemacetan lalu lintas di kota besar Jakarta.Jakarta :Graha Ilmu
Anggoro, Yoga. 2007. Lalu Lintas Dan Angkutan Umum. Jakarta : Visimedia. Badan
Pusat Statistik (BPS), diakses dari<http://www.bps.go.id/ . diakses >pada 17
Maret 2013.
Budiyanto, E. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARC VIEW GIS.
Yogyakarta :Penerbit Andi
Fadli,Tubagus Rizki, dkk. 2012. Meningkatkan Pemahaman Teknologi Informasi pada
Masyarakat Melalui Bus Pintas, [PDF],
(http://www.kemahasiwaan.stikom.edu / , Diambilpada 12 maret 2013).
Fauzi, Akhmad. 2008. Reporting,analysis,dashboard Excel 2007. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Hidayat, Muhammad Nur. 2013. Direktorat Lalu Lintas,[ONLINE],
(http://www.jogja.polri.go.id/, Diambilpada 12 maret 2013).
Jones,B Christopher. 1997. Geographical Information Systems and Computer
Cartography. United Kingdom : Longman.
(Tips 13: jelaskan/kalkulasikan kelayakan ekonomi, sosial, administrasi dll dari gagasan yang ditawarkan, dapat menggunakan asumsi2 yang logis)
DAFTAR PUSTAKA HARVARD / VANCOUVER STYLE. CONTOH PKM GT INI MENGGUNAKAN HARVARD STYLE
HINDARI REFERENSI DARI BLOG, ARTIKEL POPULER. UTAMAKAN DARI JURNAL (e-JOURNAL), TEXT BOOK & HASIL-HASIL PENELITIAN
PERHATIKAN TAHUN REFERENSI MIN. 3 TAHUN TERAKHIR
Maksimal berada pada halaman 10
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
i. Ketua Pelaksana Kegiatan
ii. Anggota 1
Mengikuti aturan tabel di biodata ketua
iii. Anggota 2
Mengikuti aturan tabel di biodata ketua
iv. Anggota 3
Mengikuti aturan tabel di biodata ketua
v. Anggota 4
Mengikuti aturan tabel di biodata ketua
Buat seperti format berikut
(didalam tabel spasi 1)
Berada pada halaman lanjutan dari DAFTAR PUSTAKA
12
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Ketua Pelaksana
Pada bagian ini, silahkan minta Kop Surat STIKOM ke Bagian Kemahasiswaan, silahkan diketik dan diprint sesuai format di atas dg margin atas 5cm,kanan-kiri-bawah 3cm.
13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Tim Pelakasana dan Pembagian Tugas
Jelaskan pembagian jam kerja dan uraian tugas antara ketua dan anggota pelaksana kegiatan (buat sesuai tabel berikut).
14
Lampiran 4. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Gambar 2. GPS Gambar 3. Teknologi GIS (Geographic Information System)
Gambar 2. Teknologi GTI
Gambar 1. Teknologi Dashboard System
15
Gambar 3. Alur proses sistem STTR
Gambar 7. Layar monitor di gedung sebagai media informasi keadaan lalu lintas disekitarnya dengan teknologi sensor
16
Gambar 4. Konsep STTR yang akan Diimplementasikan
Gamba 8. Teknologi layar sentuh di kaca mobil sebagai penunjuk arah