49
PELAYANAN KESEHATAN Inggrid Ajeng Lestari NPM: 1202016077 UNIVERSITAS YARSI JAKARTA PUSAT 2016/2017 i

inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

PELAYANAN KESEHATAN

Inggrid Ajeng Lestari

NPM: 1202016077

UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA PUSAT

2016/2017

i

Page 2: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini tentang “Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi

Kesehatan”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih

ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang “Subsistem Manajemen,

Informasi, dan Regulasi Kesehatan” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap

pembaca.

Depok, Oktober 2017

Kelompok 6

ii

Page 3: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1. 1. LatarBelakang 1

1. 2. RumusanMasalah 2

1. 3. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2. Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan 3

2. 1. Pengertian Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan 3

2. 2. Tujuan Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan 4

2. 3. Prinsip Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan 5

2. 2.1. Unsur-unsur Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan 6

2. 2.2. Penyelenggaraan Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

7

3. Subsistem Manajemen Kesehatan 9

3. 1. Pengertian Manajemen Kesehatan 9

3. 2. Unsur Manajemen Kesehatan 10

3. 3. Tujuan Manajemen Kesehatan 12

3. 3.1. Fungsi Manajemen Kesehatan 13

3. 3.2. Sistem Manajemen Puskesmas 14

4. Regulasi Pelayanan Kesehatan 154. 1. Pengertian Regulasi 15

4. 2. Peran Pemerintah Dalam Regulasi Kesehatan 16

4. 3. Regulasi Mutu Pelayanan Kesehatan 174.1. 1. Regulasi Jaminan Kesehatan 204.1. 2. Sistem Perizinan Kesehatan Dinas Kesehatan 22

BAB III PENUTUP 29

5. 1. Kesimpulan 29

iii

Page 4: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

iv

Page 5: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan adalah pengelolaan yang

menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum

kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari

SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya.Tujuan subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatanadalah

terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti dan

operasional, terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna,

berdaya guna, dan akuntabel, serta didukung oleh hukum kesehatan dan sistem informasi

kesehatan untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Dalam subsistem ini kurang lebih terdapat empat aspek penting yaitu kebijakan

kesehatan, administrasi kesehatan, huku kesehatan, dan informasi kesehatan. Peranan

manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi regulasi, sinkronisasi, dan harmonisasi

berbagai subsistem SKM agar efektif, efisien, dan transparansi dalam penyelenggaraan SKN.

Informasi berperan enting dalam pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan.

Kebijakan pemerintah merupakan dasar hukum pelaksanaan sistem informasi telah menjadi

acuan dalam pelaksanaan sistem informasi. Namun pada praktiknya, sistem informasi masih

terbentur pada beberapa kendala antara lain sistem yang belum optimal dan tidak terintegrasi.

Kemampuan daerah yang bervariasi sehingga tidak bisa disama ratakan sistemnya, sumber

daya yang terbatas baik sumber daya manusia maupun kemampuan lingkungan, serta manfaat

yang dirasakan masih kurang. Hal tersebut masih perlu mendapat perhatian yang serius

sebab informasi merupakan kunci pokok dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang

efektif dan efisien. Dalam Lampiran Perpres No. 72 Tahun 2012 Tentang SKN dijelaskan

bahwa subsistem ini penting dalam hal pengadaan data, informasi, dan tenologi komunikasi

untuk penyelenggaraan upaya kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, dan kegiatan

lainnya yang dapat dikelompokkan menjadi : a) pengelolaan sistem informasi b) pelaksanaan

sistem informasi c) dukungan sumber daya d) pengembangan sistem informasi kesehatan.

1

Page 6: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

1. 2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi

Kesehatan?

2. Apa yang dimaksud dengan Subsistem Manajemen Kesehatan?

3. Apa yang dimaksud dengan Subsistem Informasi Kesehatan?

4. Apa yang dimaksud dengan Subsistem Regulasi Kesehatan?

1. 3. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Subsistem Manajemen, Informasi, dan

Regulasi Kesehatan

2. Untuk mengetahui dan memahami tentang Subsistem Manajemen Kesehatan

3. Untuk mengetahui dan memahami tentang Subsistem Informasi Kesehatan

4. Untuk mengetahui dan memahami tentang Subsistem Regulasi Kesehatan

2

Page 7: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

BAB II

PEMBAHASAN

2. Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

2. 1. Pengertian Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi terdiri dari beberapa kata pokok

penting yaitu subsistem, manajemen, informasi, regulasi dan kesehatan.

Menurut norman L. enger, subsistem adalah serangakaian kegiatan yang dapat di

tentukan indentitas yang berhubungan dalam suatu sistem. Subsistem merupakan komponen

atau bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk sistem pula. Subsistem yang mandiri

ini kedudukan dan peranannya lebih kecil daripada sistem. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

subsistem adalah komponen yang berhubungan dala suatu sistem yang perannya lebih kecil

daripada sistem.

Manajemen adalah suatu usaha yang melibatkan banyak orang dalam organisasi

sebagai upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan, menurut Prayitno (2001) dalam

Asmuji (2012) manajemen adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang sistematik dan

terencana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah, suatu proses kegiatan yang

sistematik dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Informasi adalah pesan yang didapat melaui pengolahan data agar dapat menjadi

sesuatu yang berguna. Sejalan dengan Marliana (2014), Informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Jadi, informasi merupakan pesan yang

diolah menjadi suatu bentuk yang berguna dan bermanfaat bagi penerimanya.

Regulasi adalah suatu aturan yang menatur perilaku seseorang. Menurut Adler,

regulasi adalah kekuatan yang mampu membuat manusia mengontrol kehidupan dirinya,

bertanggung jawab terhadap dirinya dan bagaimana dia bertingkah laku. Sehingga pengertian

regulasi adalah suatu aturan yang mengontrol kehidupan manusia dalam bertingkah laku.

Kesehatan adalah keadaan dimana seseorang merasa stabil jasmani dan rohaninya.

Sama halnya dengan pengertian dari World Health Organization (WHO) pada tahun 1948

kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental, dan sosial serta bukan

hanya merupakan bebas dari penyakit. Jadi, kesehatan adalah keadaan dimana seseorang

sehat dan stabil secara fisik, mental dan sosialnya.

3

Page 8: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Subsistem Manajemen Kesehatan adalah, Subsistem manajemen kesehatan adalah

tatanan yang menghimpun berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopangoleh

pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapanilmu pengetahuan dan

teknologi serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna

menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggitingginya (SKN, 2004).

Subsistem manajemen dan informasi kesehatan adalah bentuk dan cara

penyelenggaraan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi

kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang

mendukung subsistem lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya (SKN, 2009).

Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan adalahpengelolaan yang

menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum

kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari

SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

(SKN, 2012).

Jadi Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan adalah pengelolalaan

yang menghimpun berbagai bentuk dan cara penyelenggaraan kebijakan kesehatan,

administrasi kesehatan, Informasi kesehatan, dan hukum kesehatan di berbagai tatanan yang

mendukung subsistem lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya.

2. 2. Tujuan Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

Tujuan dari subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatanadalah

terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengankebutuhan, berbasis bukti dan

operasional, terselenggaranya fungsi-fungsiadministrasi kesehatan yang berhasil guna,

berdaya guna, danakuntabel, serta didukung oleh hukum kesehatan dan sisteminformasi

kesehatan untuk menjamin terselenggaranya pembangunankesehatan guna meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya. (Perpres RI No. 72 tahun 2012).

Menurut SKN 2004 tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah terselenggaranya

fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil-guna dan berdaya-guna, didukung oleh

sistem informasi, IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya

pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Menurut SKN 2009 tujuan subsistem manajemen dan informasi kesehatan adalah

terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti dan

4

Page 9: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

operasional, terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna,

berdaya guna, dan akuntabel, serta didukung oleh hukum kesehatan dan sistem informasi

kesehatan untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Menurut SKN 2012 Tujuan subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan

adalah terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti dan

operasional, terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna,

berdaya guna, dan akuntabel, serta didukung oleh hukum kesehatan dan sistem informasi

kesehatan untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Jadi tujuan Subsistem Manajemen , Informasi,dan Regulasi Kesehatan adalah

terselenggara dan terwujudnya fungsi-fungsi administrasi dan kebijakan kesehatan yang

sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti, operasional, berdaya guna dan berhasil guna, dan

akuntabel serta didukung oleh hukum kesehatan dan sistem informasi kesehatan untuk

menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya.

2. 3. Prinsip Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

Prinsip-prinsip Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan yang sesuai

dengan SKN 2012, sebagai berikut:

1. Inovasi atau Kreativitas

Penyelenggaraan manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan harus mampu

menciptakan daya tahan dan kesinambungan kinerja sistem melalui inovasi/kreatifitas

dalam menghadapi perubahan dan tantangan pembangunan kesehatan dengan lebih

baik.

2. Kepemimpinan yang visioner bidang kesehatan

Kepemimpinan yang visioner bidang kesehatan adalah kepemimpinan yang

mempunyai visi, keteladanan, dan bertekad dalam pembangunan kesehatan.

3. Sinergisme yang Dinamis

Pendekatan manajemen kesehatan merupakan kombinasi dari pendekatan

sistem, kontingensi, dan sinergi yang dinamis. Dalam manajemen ini penting adanya

5

Page 10: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

interaksi, transparansi, interelasi, dan interdependensi yang dinamis di antara para

pelaku pembangunan kesehatan. Dalam manajemen kesehatan ini prinsip efisiensi,

efektifitas, dan transparansi sangat penting.

4. Kesesuaian dengan Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan menjadi pendukung utama

dalam pelaksanaan desentralisasi dengan mempertimbangkan komitmen global dalam

pembangunan kesehatan.

Jadi, Prinsip Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan di sistem

kesehatan nasional 2009 dan 2012 sama. Sedangkan prinsip di sistem kesehatan nasional

2004 sama dengan unsur di SKN 2004.

2. 2.1. Unsur-unsur Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

Unsur-unsur subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan terdiri dari:

1. Kebijakan Kesehatan

Kebijakan kesehatan merupakan pedoman yang menjadi acuan bagi semua

pelaku pembangunan kesehatan, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan memperhatikan

kerangka desentralisasi dan otonomi daerah.

2. Administrasi kesehatan

Administrasi kesehatan merupakan kegiatan perencanaan, pengaturan, dan

pembinaan serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan

kesehatan.

3. Hukum kesehatan

Hukum Kesehatan merupakan keseluruhan peraturan perundangundangan di

bidang kesehatan dan segala upaya penyebarluasan, penerapan, dan penegakan aturan

tersebut dalam rangka memberikan perlindungan hukum, terutama kepada individu

dan masyarakat, dan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.

4. Informasi kesehatan

Informasi kesehatan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data

sebagai masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan.

5. Sumber daya manajemen kesehatan

6

Page 11: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Sumber daya manajemen kesehatan meliputi sumber daya manusia, dana,

sarana, prasarana, standar, dan kelembagaan yang digunakan secara berhasil guna dan

berdaya guna dalam upaya mendukung terselenggaranya pembangunan kesehatan.

Jadi, Pada SKN 2009 dan SKN 2012 terjadi perubahan pada unsur-unsur subsistem

manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan. Di Sistem Kesehatan Nasional 2009 ilmu

pengetahuan dan teknologi diganti dengan kebijakan kesehatan dan ditambah satu unsur lagi

yaitu sumber daya manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan. Sedangkan di Sistem

Kesehatan Nasional 2012 hampir sama dengan sistem kesehatan nasional 2009 hanya

berbeda di unsur yang kelima yaitu hanya sumber daya manajemen kesehatan.

2. 2.2. Penyelenggaraan Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi

Kesehatan

Dalam rangka mencapai tujuan nasional, pembangunan kesehatan menjadi salah satu

dari arus utama pembangunan nasional. Untuk itu, subsistem manajemen, informasi dan

regulasi kesehatan diselenggarakan dengan dengan mensinergikan unsur kebijakan,

administrasi, hukum, dan informasi kesehatan.

1. Kebijakan Kesehatan

Penyelenggaraan proses kebijakan kesehatan dilakukan secara optimal dengan

mengacu kepada kebijakan pembangunan kesehatan nasional, penetapan skala

prioritas berbasis bukti dari berbagai sumber yang tersedia melalui proses pengkajian

dan perumusan kebijakan yang melibatkan masyarakat dan berbagai stakeholders

terkait yang berorientasi pada kepentingan masyarakat serta didukung dengan sumber

daya manusia yang kompeten untuk dilaksanakan secara bersama oleh seluruh pelaku

pembangunan kesehatan secara sinergi dan dinamis.

Salah satu kegiatan pengelolaan kesehatan adalah pengaturan penyelenggaraan

upaya kesehatan dan sumber dayanya. Dalam kaitan ini pengelolaan kesehatan perlu

dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah dengan pengaturan:

Pemerintah menetapkan kebijakan kesehatan

Pemerintah daerah provinsi membimbing dan mengendalikan kebijakan

kesehatan

Pemerintah daerah kabupaten/kota menyelenggarakan bimbingandan

pengendalian operasionalisasi urusan kesehatan.

7

Page 12: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

2. Administrasi Kesehatan

Penyelenggaraan administrasi kesehatan meliputi perencanaan, pengaturan

dan pembinaan, serta pengawasan dan pertanggungjawaban didasarkan atas urusan

wajib bidang kesehatan yang dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna,

terpadu berlandaskan pada arah kebijakan pembangunan nasional dengan

memperhatikan kebijakan dan prioritas pembangunan kesehatan, berorientasi pada

kepentingan masyarakat, responsif gender, memanfaatkan teknologi informasi,

didukung sumber daya manusia yang kompeten, dan pembiayaan yang mencukupi,

dilaksanakan secara sinergi yang dinamis antara sektor kesehatan dengan sektor lain,

pusat dan daerah dengan mempertimbangkan desentralisasi dan memperhatikan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilaksanakan dengan menjunjung tinggi

penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance).

3. Hukum Kesehatan

Penyelenggaraan hukum kesehatan meliputi penyusunan peraturan perundang-

undangan, dokumentasi dan informasi hukum, sinkronisasi, dan harmonisasi di

tingkat pusat dan daerah, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, fasilitasi

penegakan hukum termasuk upaya penyidikan oleh penyidik pegawai negeri sipil

bidang kesehatan, peningkatan kesadaran hukum bagi aparatur kesehatan dan

masyarakat, serta pembinaan dan pengawasan, dilaksanakan dengan

mempertimbangkan perlindungan bagi masyarakat dan pemberi pelayanan kesehatan,

keadilan, kesetaraan, serta sesuai dengan kebutuhan. Peraturan, sosialisasi, penerapan,

dan penegakan hukum perlu dilengkapi dan ditata dengan memperhatikan

perkembangan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal, termasuk regulasi

kesehatan internasional.

4. Informasi Kesehatan

` Tujuan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah untuk

menyediakan data dan informasi terkini, akurat, valid, cepat, transparan serta berhasil

guna dan berdaya guna. Data dan informasi ini digunakan sebagai bahan pengambilan

keputusan kesehatan dengan mempertimbangkan faktor desentralisasi, kecukupan

data termasuk data terpilih yang responsif gender, dan aspek kerahasiaan yang berlaku

di bidang kesehatan. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, antara lain

meliputi:

8

Page 13: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Pengelolaan sistem informasi kesehatan, yang meliputi landasan hukum,

perencanaan kebijakan dan program, pengorganisasian, kerjasama dan

koordinasi, monitoring dan evaluasi, serta pembinaan dan pengawasan

Pelaksanaan sistem informasi kesehatan, yang meliputi data dan informasi

serta indikator, sumber data dan pengelolaan atau pengumpulan, pengolahan,

penyajian dan analisa data serta informasi kesehatan

Sumber daya sistem informasi kesehatan, yang meliputi sumber daya manusia,

pembiayaan, ilmu dan teknologi serta sarana dan prasarana seperti sumber

daya data, sumber daya jaringan, perangkat lunak dan perangkat keras

Pengembangan dan peningkatan sistem informasi kesehatan, yang meliputi

pengembangan indikator, pengembangan metode dalam sistem informasi

kesehatan, penelitian dan pengembangan sistem informasi kesehatan

Peningkatan produk dan diseminasi informasi kesehatan.

Jadi, penyelenggaraan Subsistem Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan di

sistem kesehatan nasional 2009 dan 2012 relatif sama yaitu kebijakan kesehatan, administrasi

kesehatan, informasi kesehatan, dan hukum kesehatan. Sedangkan kan penyelenggaraan di

sistem kesehatan nasional 2004 tidak terdapat kebijakan kesehatan tetapi adanya IPTEK

kesehatan.

3. Subsistem Manajemen Kesehatan

3. 1. Pengertian Manajemen Kesehatan

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang/lebih untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak

dapat dicapai oleh hanya satu orang saja (Evancevich)

Manajemen menurut Mary Parker Follet berarti sebuah seni atau kemampuan

seseorang atau kelompok dalam mengelola, mengatur dan menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain atau pendelegasian tugas untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi.

Jadi, manajemen adalah sebuah seni atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk

mengatur, mengelola dan menkoordinasikan kegiatan-kegiatan guna untuk mencapai tujuan

atau hasil bersama.

9

Page 14: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Kesehatan menurut WHO adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani

(mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.

Jadi, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dan utuh terhadap jiwa, sosial, mental,

spritual serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, kelemahan yang

memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Dapat disimpulkan bahwa Manajemen Kesehatan adalah sebuah seni atau

kemampuan seseorang atau kelompok untuk mengatur, mengelola dan menkoordinasikan

kegiatan-kegiatan guna untuk mencapai keadaan sejahtera terhadap jiwa, sosial, mental,

spritual serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, kelemahan yang

memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Dalam bidang kesehatan masyarakat manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau

suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna

meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Dengan kata lain

manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem

pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah

sistem pelayanan kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003).Ciri-ciri manajemen antara

lain :

a. Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan

b. Manajemen sebagai proses dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan.

c. Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain.

d. Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan

efektif.

e. Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer).

f. Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus

dimiliki oleh manajer.

3. 2. Unsur Manajemen Kesehatan

Menurut Herlambang & Murwani pada tahun 2012 mengatakan bahwa subsistem

manajemen kesehatan terdiri dari empat unsur utama sebagai berikut :

10

Page 15: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

1) Administrasi kesehatan, adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggara

pembangunan kesehatan.

a) Administrasi kesehatan diselenggarakan dengan berpedoman pada asas dan

kebijakan desentralisasi dan tugaas penbantuan dalam kesatuan NKRI.

Pelaksanaan program tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan (pengolaan,

pembinaan dan pembiayan) diserahkan oleh mandagri kepada gubernur, bupati

dan camat setempat.

b) Administrasi kesehatan diselengarakan dengan dukungan kejelasan hubungan

administrasi dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antar unit

kesehatan diberbagai jenjang administrasi pemerintah

c) Administrasi kesehatan diselenggarakan melalui kesatuan koordinasi yang

jelas dengan berbagai sektor pembangunan lain serta antara unit kesehatan

dalam satu jenjang administrasi pemerintah.

d) Administarasi kesehatan diselenggarakan dengan mengupayakan kelarasan

pembagian kewenangan tugas dan tanggung jawab antar unit kesehatan dalam

satu jenjang dan berbagai jenjang administrasi.

2) Informasi kesehatan, adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data yang

merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan.

a. Informasi kesehatan mencangkup seluruh data yang terkait dengan kesehatan,

baik yang berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor

pembangunan lainnya.

b. Informasi kesehatan mendukung pengambilan keputusan diberbagai jenjang

adminoistarasi kesehatan.

c. Informasi kesehatan disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk

pengambilan keputusan.

d. Informasi yang disediakan harus akurat.

e. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat mendukung pengumpulan data

melalui cara-cara non rutin (survei) dan cara-cara rutin (pencatatan pelaporan)

3) Ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah hasil penelitian dan pengembangan yang

merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan.

a. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan

adalah untuk kepentingan masyarakat yang sebesar-besarnya.

11

Page 16: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

b. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan

tidak boleh bertentangan dengan etika, moral dan nilai agama.

4) Hukum kesehatan, adalah peraturan perundang-undangan kesehatan yang dipakai

sebagai acuan bagi penyelenggara pembangunan kesehatan.

a. Pengembangan hukum kesehatan diarahkan untuk terwujudnya sistem hukum

kesehatan yang mencangkup pengembangan subtansi hukum, pengembangan

kultur dan budaya hukum, serta pengembangan aparatur hukum kesehatan.

b. Tujuan pembangunan hokum kesehatan adalah untuk menjamin terwujudnya

kepastian hokum, keadilan hukum dan manfaat hukum.

c. Pengembangan dan penerapan hukum harus menjunjung tinggi etika ,moral

dan nilai agama.

3. 3. Tujuan Manajemen Kesehatan

Sesuai dengan tujuan sistem kesahatan, yakni peningkatan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya, maka manajemen kesehatan tidak dapat disamakan dengan manajemen

niaga yang lebih berorientasi pada upaya mencari keuntungan berupa uang untuk pemilik

perusahaan atau profit oriented melainkan manajemen kesehatan berorientasi untuk

memberikan manfaat pelayanan kesehatan secara optimal pada masyarakat atau benefit

oriented. Oleh karena itu organisasi kesehatan lebih mementingkan kepada pencapaian

kesejahteraan umum (Herlambang & Murwani, 2012).

Selain itu, tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah terselenggaranya fungsi-

fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh sistem

informasi, IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan

kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Ruang lingkup manajemen kesehatan seperti halnya manajemen di perusahaan,

namun dalam bidang kesehatan juga dikenal berbagai jenis manajemen sesuai dengan ruang

lingkup kegiatan dan sumber daya yang dikelolanya. Menurut Herlambang & Murwani ruang

lingkup manajemen kesehatan secara garis besar sebagai berikut:

1. Manajemen sumber daya manusia (personalia)

2. Manajemen keuangan (mengurusi cashflow keuangan)

3. Manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)

12

Page 17: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

4. Manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (melayani

pelayanan kesehatan masyarakat)

Untuk masing-masing bidang tersebut dikembangkan manajemen yang lebih spesifik

sesuai dengan ruang lingkup dan tugas pokok institusi kesehatan. Penerapan manajemen pada

unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan RS merupakan upaya untuk memanfaatkan dan

mengatur sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing unit pelayanan kesehatan tersebut,

dan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi (unit kerja dan sebagainya) secara efektif,

efisien, produktif, dan bermutu (Muninjaya, 2012).

Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di

Indonesia, seperti Kantor Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan di daerah, Rumah Sakit,

dan Puskesmas, dan jajarannya. Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di

Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas perlu dilakukan kajian proses penyusunan

rencana tahunan Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan di daerah. Khusus untuk

tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun

setiap lima tahunan (Herlambang & Muwarni, 2012).

3. 3.1. Fungsi Manajemen Kesehatan

Fungsi manajemen adalah suatu proses mengendalikan unit-unit dalam organisasi untuk

mencapai tujuan di bentuknya organisasi tersebut. Beberapa ahli berpendapat tentang fungsi

manajemen antara lain :

a. Menurut Taylor fungsi manajemen terdiri dari

1. Planing

2. Organizing

3. Actuating , dan

4. Controlling

B.Menurut Koontz & O’Donnell fungsi manajemen terdiri dari:

1. Planing

2. Organizing

3. Stafing

4. Directing

5. Leading , dan

13

Page 18: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Tabel.1

No Fungsi Manajemen Penerapan di Puskesmas

1. Planning Mikro planning, perencanaan tingkat puskesmas

2. Organizing Struktur organisasi, pembagian tugas, pembagian wilayah kerja,

pengembangan program puskesmas

3. Actuating Lokakarya mini puskesmas, kepemimpinan, motivasi kerja,

koordinasi, komunikasi melalui rapat rutin bulanan untuk

membahas aktivitas harian dan kegiatan program

4. Controlling PIAS, LAM, PWS KIA, supervise, monitoring, evaluasi, audit

internal keuangan di puskesmas

Tabel 2.1 Penerapan Fungsi Manajemen di Puskesmas (Muninjaya, 2004)

3. 3.2. Subsistem Manajemen Puskesmas

Dalam upaya menunjang pengembangan program pokok puskesmas, puskesmas

memiliki enam subsistem manajemen, yaitu (Muninjaya, 2004) :

1. Subsistem pelayanan kesehatan

Berupa promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi medis dan social.

2. Subsistem manajemen keuangan

Jenis anggaran yang digunakan terdiri dari dana rutin (gaji pegawai) dan dana

operasional/proyek untuk masing-masing program.

Sumber anggaran, sejak otonomi daerah yang ditetapkan berdasarkan UU No.

22 dan 25 tahun 1999 sumber dana puskesmas sebagian besar dari APBD

kabupaten/kota yang disalurkan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.

Hanya sebagian kecil yang berasal dari APBN. Puskesmas juga mendapat

dana dari sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pimpinan puskesmas menunjuk bendahara puskesmas, ada yang menjadi

bendahara proyek (mencatat dan melaporkan dana operasional kegiatan

proyek) dan bendahara rutin (mengurusi gaji pegawai dan pemasukan

keuangan rutin puskesmas).

3. Subsistem manajemen logistic

14

Page 19: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan jenisnya

berbeda-beda. Kebutuhan ini disusun dalam Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP).

Agar praktis biasanya kebutuhan logistik puskesmas disediakan oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota dan BKKBN (khusus untuk program KB) dengan dana

yang sudah dialokasikan setiap tahun. Pimpinan puskesmas mempunyai

wewenang dan wajib memeriksa administrasi barang dan obat secara rutin.

4. Subsistem manajemen personalia

Untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem intensif perlu diterapkan sesuai

dengan ketentuan yang disepakati bersama. Selain itu pemberian penghargaan

oleh pimpinan kepada staf yang berprestasi akan membantu meningkatkan

motivasi mereka. untuk manajeman personalia di puskesmas, dokter selaku

manajer puskesmas tidak diberikan wewenang untuk mengangkat staf kecuali

puskesmas menyisihkan dana sendiri untuk membayar honor staf. Akan tetapi

dokter berhak mengusulkan kebutuhan staf (jumlah dan jenis) ke Dinkes

kabupaten/kota.

5. Subsistem pencatatan dan pelaporan

Laporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain: laporan harian (melaporkan

adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu, laporan mingguan

(melaporkan kegiatan penanggulangan penyakit diare), laporan bulanan (ada 4

jenis, LB1 berisi data kesakitan, LB2 berisi data kematian, LB3 berisi data

program gizi. KIA, KB, dan P2M, LB4 untuk obat-obatan)

6. Subsistem pengembangan peran serta masyarakat (melalui PKMD)

4. Regulasi Pelayanan Kesehatan

4. 1. Pengertian Regulasi

Regulasi adalah adalah suatu peraturan hukum yang diberikan oleh pemerintah dan

dilaksanakan oleh masyarakat sebagai cara untuk mengendalikan dan mengatur kehidupan

masyarakat. Peraturan tersebut bisa peraturan yang mengikat suatu kelompok, lembaga atau

organisasi dalam mencapai tujuan kehidupan bersama. Sedangkan Menurut KBBI

regulasiadalah cara untuk mengendalikan manusia atau masyarakat dengan suatu aturan atau

pembatasan tertentu. Ahli lain, yaitu MoosadanRamiahmendefinisikanregulasisebagaiberikut:

“Regulation in general is a form of government intervention in economic activity and

15

Page 20: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

interference with the working of the free market system” artaudapatdiartikansebagai

“Pengertianregulasisecaraumumadalahbentukdariintervensipemerintah di

kegiatanekonomidancamputtangandengankerjasistempasarbebas”

Menurut Brennan dan Berwick (1996) regulasi diperlukan untuk:

1. Mencegah biaya yang sangat tinggi

2. Mencegah keterbatasan informasi yang dimiliki oleh konsumen

3. Mencegah moral hazard

4. Mencegah kelangkaan

5. Mencegah monopoli

6. Mengutamakan kesejahteraan/keselamatan publik.

4. 2. Peran Pemerintah Dalam Regulasi Kesehatan.

Pemerintah berdasarkan Konstitusi UUD 1945 berhak untuk mengatur dan mengurusi

masyarakat dalam hal kepentingan umum. Termasuk Fungsi Pelayanan Kesehatan yang

merupakan tugas birokrasi sebagai alat pemerintahan. Masyarakat tentunya berhak untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal tanpa memandang status sosial. Pemerintah

mempunyai kewajiban dalam mengendalikan dan menyempurnakan layanan kesehatan yang

ditujukan kepada masyarakat dalam bentuk regulasi. Peran pemerintah dalam regulasi

dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Peran sebagai pengarah. pemerintah menetapkan, melaksanakan, dan

memantau sistem pelayanan kesehatan, menjamin keseimbangan berbagai

pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, dan menyusun rencana

strategis untuk keseluruhan sistem kesehatan.

2. Sebagai regulator, pemerintah melakukan pengawasan untuk menjamin agar

organisasi pelayanan kesehatan memberikan pelayanan yang bermutu.

3. Sebagai pelaksana. Yaitu dapat melalui sarana pelayanan kesehatan, dimana

pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu.

(WHO, 2000, dalam Utarini, 2002).

16

Page 21: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

4. 3. Regulasi Mutu Pelayanan Kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam

menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien mengenai jasa pelayanan kesehatan yang

sesuai dengan standar profesi dan standar operasional. Sedangkan menurut Azwar 1996

mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap

pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata

penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi.

Regulasi dalam mutu kesehatan haruslah berdampak pada peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi –tingginya. Sebagaimana telah diatur dalam Undang –

Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pemerintah wajib menetapkan standar mut

pelayanan kesehatan dan penetapan tersbut diatur dengan Peraturan Pemerintah. Hal ini

dilakukan guna menyamaratakan dan sebagai pedoman dalam melaksanakan program

kesehatan agar mutu pelayanan kesehatan di Indonesia agar tidak terjadi perbedaan di tiap –

tiap daerah Indonesia. Salah satu contoh standar pelayanan mutu di bidang kesehatan adalah

Permenkes No. 43 Tahun 2016 tentang

Tabel 2.

“Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan”

No

.

Jenis Layanan

dasar

Mutu Layanan

DasarPenerima Layanan Dasar PERNYATAAN STANDAR

1

Pelayanan

kesehatan ibu

hamil

Sesuai standar

pelayanan

antenatal.

Ibu hamil.

Setiap ibu hamil mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai

standar.

2

Pelayanan

kesehatan ibu

bersalin

Sesuai standar

pelayanan

persalinan.

Ibu bersalin.

Setiap ibu bersalin

mendapatkan pelayanan

persalinan sesuai standar.

3

Pelayanan

kesehatan

bayi baru

lahir

Sesuai standar

pelayanan

kesehatan bayi

baru lahir.

Bayi baru lahir.

Setiap bayi baru lahir

mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar.

4 Pelayanan Sesuai standar Balita. Setiap balita mendapatkan

17

Page 22: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

kesehatan

balita

pelayanan

kesehatan balita.

pelayanan kesehatan sesuai

standar.

5

Pelayanan

kesehatan

pada usia

pendidikan

dasar

Sesuai standar

skrining

kesehatan usia

pendidikan

dasar.

Anak pada usia

pendidikan dasar.

Setiap anak pada usia

pendidikan dasar mendapatkan

skrining kesehatan sesuai

standar.

6

Pelayanan

kesehatan

pada usia

produktif

Sesuai standar

skrining

kesehatan usia

produktif.

Warga Negara Indonesia

usia 15 s.d. 59 tahun.

Setiap warga negara Indonesia

usia 15 s.d. 59 tahun

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar.

7

Pelayanan

kesehatan

pada usia

lanjut

Sesuai standar

skrining

kesehatan usia

lanjut.

Warga Negara Indonesia

usia 60 tahun ke atas.

Setiap warga negara Indonesia

usia 60 tahun ke atas

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar.

8

Pelayanan

kesehatan

penderita

hipertensi

Sesuai standar

pelayanan

kesehatan

penderita

hipertensi.

Penderita hipertensi.

Setiap penderita hipertensi

mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar.

9

Pelayanan

kesehatan

penderita

Diabetes

Melitus

Sesuai standar

pelayanan

kesehatan

penderita

Diabetes

Melitus.

Penderita Diabetes

Melitus.

Setiap penderita Diabetes

Melitus mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai

standar.

10

Pelayanan

Kesehatan

orang dengan

gangguan

jiwa berat

Sesuai standar

pelayanan

kesehatan jiwa.

Orang dengan gangguan

jiwa (ODGJ) berat.

Setiap orang dengan gangguan

jiwa (ODGJ) berat

mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar.

11 Pelayanan

kesehatan

Sesuai standar

pelayanan

Orang dengan TB. Setiap orang dengan TB

mendapatkan pelayanan TB

18

Page 23: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

orang dengan

TB kesehatan TB. sesuai standar.

12

Pelayanan

kesehatan

orang dengan

risiko

terinfeksi

HIV

Sesuai standar

mendapatkan

pemeriksaan

HIV.

Orang berisiko terinfeksi

HIV (ibu hamil, pasien

TB, pasien IMS,

waria/transgend er,

pengguna napza, dan

warga binaan lembaga

pemasyarakatan) .

Setiap orang berisiko terinfeksi

HIV (ibu hamil, pasien TB,

pasien IMS, waria/transgender,

pengguna napza, dan warga

binaan lembaga

pemasyarakatan) mendapatkan

pemeriksaan HIV sesuai

standar.

Regulasi atas mutu pelayanan kesehatan dan implikasinya haruslah ditujukan pada

upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang merupakan indikator outcome

pembangunan kesehatan. Regulasi yang ada, tentu saja sangat terkait dengan sistem

kesehatan nasional yang menempatkan berbagai subsistem kesehatan dalam satu keterpaduan

yang utuh. Pelayanan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pelayanan

kepada masayarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas masyarakat hidup sehat. Regulasi

Mutu Pelayanan Kesehatan yaitu:

1. UU No. 32 Tahun 1992 Pasal 10 Tentang Kesehatan menyatakan bahwa

“Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,

diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rchabilitatif) yang

dilaksanakan secara menycluruh, terpadu, dan berkesinambungan.”

2. PERMENKES No. 75 Tahun 2014 Pasal 1 mengenai Puskesmas menyatakan

bahwa “Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan

untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,

kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah

daerah dan/masyarakat.”

3. PERMENKES No. 75 Tahun 2014 Pasal 17 menyatakan bahwa “Tenaga

Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar

pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak

19

Page 24: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan

memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja.”

4. UU No. 44 Tahun 2009 Pasal 2 Tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa

“Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada

nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak

dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta

mempunyai fungsi sosial.”

5. UU No. 44 Tahun 2009 Pasal 4 Tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa

“Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna.”

4.1. 1. Regulasi Jaminan Kesehatan

Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas

sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,

dan terjangkau.

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang

memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia

untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera. Jaminan Kesehtan adalah suatu jaminan

berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan

dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap

orang yang telah memnbayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Permenkes

Republik Indonesia No. 71 thun 2013).

Jaminan Kesehatan diselenggarakan oleh badan hukum tersendiri yang telah

ditunjuk oleh pemerintah, yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal Kesehatan atau biasa

disebut sebagai BPJS Kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib bagi seluruh

warga negara Indonesia termasuk bagi warga asing yang telah lebih dari 6 bulan tinggal di

Indonesia. Regulasi Jaminan Kesehatan Nasional yaitu:

1. UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan yang baik dan sehat

serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

20

Page 25: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

2. UUD 1945 Pasal 34 ayat (1) bahwa fakir miskin dan anak-anak yang terlantar

dipelihara oleh negara, sedangkan ayat (3) bahwa negara bertanggungjawab atas

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang layak.

3. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang

berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga

dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan

negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi

penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

4. UU No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Pasal

19 UU menyebutkan bahwa jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan

menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan

perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

5. UU No 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Pasal

17 ayat (4) menyebutkan bahwa iuran program jaminan sosial bagi fakir miskin

dan orang yang tidak mampu dibayar oleh pemerintah.

Jaminan Kesehatan Nasional memiliki manfaat bagi para penggunanya antara lain:

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non

spesialistik mencakup:

1) Administrasi pelayanan

2) Pelayanan promotif dan preventif

3) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

4) Tindakan medis non spesifik, baik operatif maupun non operatif

5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

6) Transfuse darah sesuia kebutuhan medis

7) Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama

8) Rawat inap tingkat pertama sesuia indikasi

b. Pelayanan kesehattan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan

mencakup:

1) Rawat jalan, meliputi:

a) Administrasi pelayanan

b) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi spesialistik oleh dokter

spesialis dan sub spesialis

c) Tindakan medis spesialistik sesuai indikasi medis

d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

21

Page 26: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

e) Pelayanan alat kesehatan implant

f) Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuia indikasi medis

g) Rehabilitasi medis

h) Pelayanan darah

i) Pelayanan kedokteran forensic

j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan

2) Rawat inap yang meliputi:

a) Perawatan inap non intensif

b) Perawatan inap di ruang intensif

c) Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri

4.1. 2. Sistem Perizinan Pelayanan Kesehatan Dinas kesehatan

Levey dan Loomba (1973) mendefinisikan pelayanan kesehatan sebagai upaya yang

diselenggarakan sendiri/secara bersama – sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau msyarakat.

Perizinan pelayanan kesehatan adalah kewenangan Pemerintah Daerah dalam

pemberian izin dan sertifikasi dibidang kesehatan serta pelayanan yang dilakukan secara

terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. Surat izin sarana pelayanan kesehatan diberikan

kepada seseorang atau badan hukum untuk menyelenggarakan pelayanan pada sarana

kesehatan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Tujuannya yaitu memberikan perlindungan

hukum kepada masyarakat mengenai pemberi layanan dan penerima layanan kesehatan serta

sebagai pengendali maupun pengawasan layanan kesehatan agar memenuhi standart mutu

layanan dan persyaratan dibidang kesehatan.

Gambar.1

1. Perizinan Tenaga Kesehatan

22

Page 27: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Gambar 2.

2. Perizinan Sarana Kesehatan

23

Page 28: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

24

Page 29: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

25

 Prosedur 1. Pemohon menyerahkan berkas permohonan kepada petugas.

2. Petugas meneliti kelengkapan persyaratan permohonan dan mengembalikan apabila persyaratan belum lengkap.

3. Apabila persyaratan telah lengkap, petugas mencatat dalam buku register dan memberikan tanda terima berkas kepada pemohon.

4. Petugas memberitahukan jadwal kunjungan penilaian lapangan.

5. Petugas meneliti kembali keabsahan dokumen permohonan.

6. Kunjungan penilaian lapangan.

7. Apabila hasil kunjungan masih perlu ada perbaikan, maka pemohon harus melaksanakan saran dari tim perizinan.

8. Petugas mencetak surat ijin setelah sarana kesehatan memenuhi persyaratan.

9. Penandatanganan oleh pejabat yang berwenang.

10. Pencatatan dan pemberian nomor serta tanggal surat izin.

11. Meyerahkan surat izin kepada pemohon.

Page 30: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Tabel 3.

TINGKATAN

No JenisKelamin Tingkat I Tingkat II Tingkat III1 Laki-Laki 13 13 192 Perempuan 57 56 71

Jumlah Total 70 69 90

Gabar3.

TINGKATAN

Tingkat I Tingkat II Tingkat III0

102030405060708090

100

1 Laki-Laki2 Perempuan2 Jumlah Total

Tabel 4.

JENIS PENYAKIT

Jenis Indonesia Singapure DubaiAbana 16 12 11

Acai Berry 45 20 5Accupril 80 38 9

26

Page 31: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Gambar4.

JENIS PENYAKIT DAN NEGARA

Indonesia Singapure Dubai0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

AccuprilAcai BerryAbana

27

Page 32: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

28

Page 33: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

BAB III

PENUTUP

5. 1. Kesimpulan

Subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan adalah pengelolalaan yang

menghimpun berbagai bentuk dan cara penyelenggaraan kebijakan kesehatan, administrasi

kesehatan, Informasi kesehatan, dan hukum kesehatan di berbagai tatanan yang mendukung

subsistem lainnya dari SKN guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

Tujuan Subsistem Manajemen, Informasi,dan Regulasi Kesehatan adalah

terselenggara dan terwujudnya fungsi-fungsi administrasi dan kebijakan kesehatan yang

sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti, operasional, berdaya guna dan berhasil guna, dan

akuntabel serta didukung oleh hukum kesehatan dan sistem informasi kesehatan untuk

menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya.

Prinsip-prinsip Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan terdiri

Inovasi atau Kreativitas, Kepemimpinan yang visioner bidang kesehatan, Sinergisme yang

Dinamis dan Kesesuaian dengan Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Unsur-unsur subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan terdiri dari

Kebijakan Kesehatan, Administrasi kesehatan, Hukum kesehatan, Informasi kesehatan, dan

Sumber daya manajemen kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan nasionalsubsistem

manajemen, informasi dan regulasi kesehatan diselenggarakan dengan dengan mensinergikan

unsur-unsurnya.

Manajemen Kesehatan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mengatur,

mengelola dan menkoordinasikan kegiatan-kegiatanuntuk mencapai keadaan sejahtera

terhadap jiwa, sosial, mental, spritual serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat,

kelemahan yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

29

Page 34: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

Manajemen kesehatan memiliki empat unsur utama, yaituAdministrasi kesehatan,

Informasi kesehatan, Ilmu pengetahuan dan teknologi, Hukum kesehatan. Tujuan dari

manajemen kesehatan yaitu meningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Fungsi

manajemen terdiri dari planning, organizing, actuating, controlling. Dalam sistem

manajemen kesehatan di Indonesia dibagi atas manajemen pelayanan di rumah sakit dan

manajemen pelayanan di puskesmas.

Sistem Informasi Kesehatan adalah Sebuahsistem gabungan kegiatan

mengumpulkan data, memproses, melaporkan,

danmenggunakaninformasipentinguntukmeningkatkanpelayanankesehatan yang

efektifdanefisienmelaluimanajemen yang lebihbaik di

semautingkatanpelayanankesehatan. Salah satu tujuan SIK adalah agar dapat

mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin

menjadi sebuah informasi.Terdapat enam komponen sistem informasi kesehatan yang saling

berinteraksi untuk menghasilkan informasi yang lebih baik. Dalam perkembangannya SIK

memiliki dasar hukum salah satunya yaitu UUD 1945 Pasal 28. Sistem manajemen informasi

terbagi menjadi 2, yaitu Sistem Informasi Manajemen PuskesmasSistem Informasi

Manajemen Dinas Kesehatan.

Regulasi adalah cara untuk mengendalikan manusia atau masyarakat dengan suatu

aturan atau pembatasan tertentu. Peran pemerintah dalam regulasi dibedakan menjadi tiga,

yaitu peran sebagai pengarah, regulator dan pelaksana. Regulasi dalam mutu kesehatan

haruslah berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –tingginya

contohnya standar pelayanan mutu di bidang kesehatan adalah Permenkes No. 43 Tahun

2016. Perizinan pelayanan kesehatan adalah kewenangan Pemerintah Daerah dalam

pemberian izin dan sertifikasi dibidang kesehatan seperti, perizinan tenaga kesehatan dan

perizinan sarana kesehatan.

30

Page 35: inggridal.files.wordpress.com€¦  · Web viewPELAYANAN KESEHATAN. Inggrid Ajeng Lestari. NPM: 1202016077. UNIVERSITAS YARSI. JAKARTA PUSAT. 2016/2. 017

31