Upload
others
View
26
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PEREDARAN DARAH
KD: 3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah
INDIKATOR:
1. Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia
2. Memehami gangguan pada sistem peredaran darah
3. Memahami upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi
denyut jantung
INDIKATOR:
1. Menyajikan pengaruh aktivitas pada frekuensi denyut jantung
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
(SISTEM TRANSPORTASI)
A. Pengertian Darah
Darah merupakan ca i ran ja r ingan tubuh . Darah manusia bewarna merah, antara
merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan
oksigen. Volume darah dalam tubuh sekitar 8% dari berat badan.
B. Fungsi Darah
Fungsi darah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat pengangkut
2. Sebagai alat pertahanan tubuh
3. Melakukan pembekuan sehingga membantu proses penyembuhan luka.
4. Mengatur suhu tubuh
5. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairah jaringan
6. Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah
C. Komponen Darah
Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu
1. Plasma Darah
a. Komposisi palsma darah adalah 55% dari darah di dalam tubuh.
b. Plasma darah merupakan bagian yang cair.
c. Kandungan plasma darah antara lain :
1) air
2) Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
3) Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
4) Enzim, Serum (Antibodi), Hormon, Urea, Asam urat
5) Sari makanan dan mineral, seperti : glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino dan kolesterol.
d. Fungsi plasma darah antara lain:
1) Mengangkut sari makanan ke sel tubuh
2) Mengangkut hormon ke sel target
3) Mengangkut zat sisa seperti : urea dibawa ke ginjal, CO2 dibawa ke paru-paru
4) Membantu proses pembekuan darah karena mengandung fibrinogen.
2. Sel-sel Darah
a. Komposisi sel darah adalah 45% dari darah di dalam tubuh.
b. Sel darah merupakan bagian yang padat dari darah atau biasa dikenal dengan butir darah.
c. Sel-sel darah terdiri dari 3 macam yaitu : sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping-keping darah (trombosit).
Video Sel-sel Darah dan Pembuluh Darah
D. Macam-macam Sel Darah
1. Sel Darah Merah (eritrosit)
a. Ciri-ciri sel darah merah, antara lain:
1) Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb)
2) Mengandung zat besi (Fe)
3) Bentuk bikonkaf, pipih dan cekung di bagian tengah
4) Tidak memiliki inti sel
5) Tiap 1 mm3 mengandung 5.000.000 eritrosit
6) Dibuat di sumsum merah tulang pipih
7) Umur 120 hari dan jika rusak akan dirombak di hati atau limpa
b. Fungsi Sel darah merah adalah mengangkut oksigen (O2) ke seluruh sel-sel tubuh dan
mengangkut sedikit karbondioksida (CO2) dari sel-sel tubuh ke paru-paru.
Sel Darah Merah
2. Sel Darah Putih (leukosit)
a. Ciri-ciri sel darah merah, antara lain:
1) Tidak berwarna dan memiliki inti sel
2) Bentuk tidak tetap dan dapat bergerak seperti amoeba (amoeboid)
3) Mampu menembus dinding pembuluh darah (diapedesis)
4) Menekan dan memakan kuman penyakit (fagositosis)
5) Tiap 1 mm3 mengandung 5.000 – 10.000 leukosit
6) Dibuat di sumsum merah dan limpa
7) Umur 12-13 hari
b. Fungsi sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi kuman dan menghasilkan zat
antibody
c. Macam-macam sel darah putih, yaitu:
1) Granulosit, yaitu sel darah putih yang nukleusnya terdiri atas beberapa lobus dan sitoplasmanya
mengandung granulosit. Terdiri atas:
· Netrofil: nucleus terdiri atas 3-5 lobus, sitoplasma mengandung granula yang halus, ukuran 9-12
mikron.
· Eosonofil: nucleus 2 lobus, sitoplasma mengandung granula yang besar dan kasar, ukuran antara
9-12 mikron.
· Basofil: nucleus relatif besar, tetapi batas-batas lobusnya tidak jelas dan ukuran rata-rata 10
mikron.
2) Agranulosit, sel darah putih yang tidak mengandung granula di sitoplasmanya, dapat
diperbanyak dengan jalan mitosis dan mempunyai kemampuan untuk bergerak seperti amuba
dan dapat menembus dinding kapiler (diapedesis). Terdiri atas:
· Limfosit: nucleus besar dan hampir menempati sebagian besar dari sel, ukuran antara 8-12
mikron.
· Monosit: nucleus besar dan berbentuk seperti sepatu kuda, ukuran antara 12-15 mikron.
3. Keping-keping Darah (trombosit)
a. Ciri-ciri keping-keping darah, antara lain:
1) Bentuk tidak teratur
2) Tidak Punya Inti Sel
3) Tiap 1 mm3 darah mengandung 200.000-250.000 trombosit
4) Dibuat di sumsum merah tulang pipa.
b. Fungsi keping-keping darah adalah membantu proses pembekuan darah
Proses Pembekuan Darah
E. Alat-alat/Organ-organ Peredaran Darah
Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
a. Struktur jantung:
1) Selaput jantung, terdiri atas:
a) Perikardium parietal (bagian luar)
b) Perikardium visceral (bagian dalam)
2) Dinding jantung, terdiri atas
a) Epikardium (lapisan terluar)
b) Miokardium (otot jantung)
c) Endokardium (lapisan dalam yang melapisi ruang jantung)
1) Katup pada jantung manusia yaitu,
a) Katup berdaun/berkelopak dua (valvula bikuspidalis), katup yang membatasi antara serambi
kiri dengan bilik kiri.
b) Katup berdaun/berkelopak tiga (valvula trikuspidalis), katup yang membatasi antara serambi
kanan dengan bilik kanan.
c) Katup semilunar aorta (valvula semilunar), yang membatasi antara bilik kiri dengan aorta.
d) Katup semilunar paru-paru, memisahkan bilik kanan dengan pembuluh nadi
paru-paru.
b. Fungsi ruang jantung:
1) Serambi kanan: ruang yang menanpung darah dari seluruh tubuh dan mengalirkan darah ke
bilik kanan.
2) Serambi kiri: ruang yang menampung darah dari paru-paru dan mengalirkan darah ke bilik kiri.
3) Bilik kanan: ruang jantung yang apabila berkontraksi akan menimbulkan tekanan yang
mendorong atau memompa darah menuju ke sistem peredaran darah paru-paru.
4) Bilik kiri: ruang jantung yang bila berkontraksi akan menimbulkan tekanan yang mendorong
atau memompa darah menuju ke sistem peredaran darah besar.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas:
a. Arteri (pembuluh nadi)
Pembuluh nadi (arteri) adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung
(membawa darah keluar dari jantung). Strukturnya dari dalam ke luar adalah endothelium,
jaringan elastis, jaringan otot polos, jaringan penghubung.
Arteri yang utama yaitu,
1) aorta yang membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh,
2) arteri pulmonalis yang membawa darah kaya karbondioksida ke paru-paru.
b. Vena (pembuluh balik)
Adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Strukturnya hampir sama
dengan arteri, tetapi tidak memiliki jaringan alastis. Dinding otot pembuluh balik lebih tipis
dibandingkan nadi, tetapi diameternya lebih lebar, tetapi tidak elastis. Dan memiliki banyak
katup.
Vena yang utama yaitu:
1) Pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang membawa darah kaya oksigen dari paru-
paru menuju ke serambi kiri jantung.
2) Vena kava yang membawa darah kaya karbondioksida menuju ke serambi kanan jantung. Vena
kava terbagi atas dua yaitu vena kava superior yang membawa darah dari tubuh bagian atas,
dan vena kava inferior yang membawa darah dari tubuh bagian bawah.
c. Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh.
Dinding sel hanya terdiri atas selapis sel. Dalam pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida.
Pembuluh Darah
Perbedaan antara Pembuluh Nadi dan Pembuluh Vena
F. Mekanisme Kerja Jantung
1. Cara Kerja Jantung
Cara kerja jantung adalah serambi jantung mengembang sehingga darah dari seluruh tubuh yang
kaya CO2 masuk ke serambi kanan. Sementara itu darah dari pembuluh balik paru-paru (vena
pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke serambi kiri. Serambi jantung mengempis dan bilik
mengembang sehingga darah masuk ke bilik. Darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan.
Darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Karena adanya katup berdaun dua dan berdaun tiga
maka darah tidak dapat lagi kembali ke serambi. Bilik jantung mengempis sehingga darah dari
bilik kiri yang kaya O2 dipompakan dengan kuat ke seluruh tubuh, sedangkan darah dari bilik
kanan yang kaya CO2 dipompakan ke paru-paru untuk dibersihkan.
2. Sistol adalah keadaan jantung yang sedang berkontraksi (mengempis) membuat takanan ruang
jantung menjadi paling tinggi (maksimum).
3. Diastol adalah otot jantung menjadi relaksasi (mengendur) membuat tekanan ruang jantung
menjadi paling rendah (minimum).
G. Macam-macam Sistem Peredaran Darah
1. Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-
paru, kemudian kembali lagi ke jantung. Lengkapnya perhatikan skema berikut:
Jantung (bilik kanan) → pembuluh nadi paru-paru → paru-paru → Pembuluh balik paru-
paru → jantung (serambi kiri)
2. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh,
kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Lengkapnya perhatikan skema berikut:
Jantung (bilik kiri) → aorta → pembuluh nadi → pembuluh kapiler (seluruh
tubuh) → pembuluh balik bawah dan pembuluh balik atas → Jantung (serambi kanan).
H. Golongan Darah
Penggolongan darah manusia sistem ABO didasarkan pada kandungan
aglutinogen dan aglutinin.
1. Aglutinogen adalah protein yang terdapat pada membran permukaan sel darah merah
yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada 2 macam aglutinogen yaitu aglutinogen
A dan aglutinogen B.
2. Aglutinin adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan
aglutinogen. Ada 2 macam alutinin yaitu aglutinin α dan aglutinin β .
Berdasarkan kandungan aglutinin dan aglutinogennya, darah digolongkan menjadi 4 adalah
sebagai berikut:
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin
A
B
AB
O
A
B
A dan B
Tidak ada
β
α
Tidak ada
α dan β
I. Transfusi Darah
1. Dalam transfusi darah, orang yang memberikan darah disebut donor. Donor universal adalah
golongan darah yang dapat memberikan darahnya ke golongan darah lain, dalam hal ini adalah
golongan darah 0.
Orang yang menerima darah disebut resipien. Resipien universal adalah golongan darah yang
dapat menerima darah dari golongan darah manpun, yaitu golongan darah AB.
2. Sel darah yang diberikan donor kepada resipien merupakan senyawa protein. Bila senyawa
protein itu tidak sesuai dengan golongan darah resipien, maka darah resipien akan menolak darah
donor. Penolakan tersebut ditandai dengan penggumpalan darah (aglutinasi) yang dapat
membahayakan jiwa resipien. Aglutinin a akan menggumpalkan darah yang mengandung
aglutinogen A, dan aglutinin b akan menggumpalkan darah yang mengandung aglutinogen B.
3. Bila golongan darah A ditransfusikan kepada seseorang yang bergolongan darah B, maka akan
terjadi penggumpalan. Mengapa demikian? Karena resipien yang bergolongan darah B memiliki
aglutinin a. Aglutinin a merupakan zat anti A (anti aglutinogen A). Padahal aglutinogen A
dimiliki oleh golongan darah A, sehingga aglutinin a resipien akan menggumpalkan aglutinogen
A donor. Transfusi darah dapat dilihat pada bagan berikut:
Skema transfusi Golongan darah donor
A B AB 0
Golongan darah
resipin
A √ X X √
B X √ X √
AB √ √ √ √
0 X X X √
Keterangan: √ Tidak menggumpal
X Menggumpal
J. Penyakit/Kelainan pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering kita jumpai pada seseorang, yang
dapat disebabkan oleh faktor genetis, adanya kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor
lain yang belum diketahui. Kelainan dan penyakit itu antara lain:
1. Anemia, biasa disebut sebagai penyakit kurang darah, istilah ini kurang tepat. Yang terjadi
adalah kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau kurangnya sel darah
merah. Kurangnya Hb dapat disebabkan makanan yang kurang mengandung zat besi.
Berkurangnya sel darah merah bisa terjadi pada penderita malaria karena Plasmodium memakan
sel darah merah, demikian juga penderita cacing tambang sering mengalami anemia. Apabila
anemia terjadi karena kurang zat besi sehingga Hb rendah, maka harus mengkonsumsi makanan
yang kaya zat besi seperti hati, daging, dan sayuran hijau.
2. Thalasemia, merupakan penyakit anemia yang diturunkan. Pada penderita, daya ikat sel darah
merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglobin.
3. Hemofilia, merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka.
Kelainan ini disebabkan oleh faktor genetis. Penderita thalasemia berat (thalasemia mayor)
membeutuhkan transfusi darah setiap bulan.
4. Leukemia, adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali. Diduga
penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi, bahan kimia benzena yang mengenai
seseorang dalam jangka waktu lama, dan keadaan genetika seseorang. Pengobatan harus
dilakukan dokter, seperti kemoterapi, terapi radiasi, terapi IPA Biologi, atau cangkok sumsum
tulang.
5. Hipertensi, disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi dalam arteri. Hipertensi terjadi bila nilai
ambang tekanan sistolik antara 140 – 200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastolik
antara 90 – 110 mmHg atau lebih (tekanan darah normal 120/80 mmHg). Penyebab hipertensi
berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunan. Keadaan ini tidak bisa disembuhkan tetapi
bisa dikontrol dengan pola hidup sehat dan obat-obatan, dianjurkan untuk tidak merokok, tidak
minum minuman beralkohol, diet rendah garam dan rendah lemak, olahraga secara teratur, dan
istirahat bila lelah atau tegang.
6. Koronariasis (aterosklerosis), merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri
koronaria) pada jantung. Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada
dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam
dinding arteri. Pengobatan koronariasis dilakukan dengan operasi. Ada juga yang disebut
arteriosklerosis yaitu penyempitan arteri karena terjadi pengendapan kapur, menyebabkan
dinding arteri keras dan membesar.
7. Varises, merupakan pelebaran pembuluh balik (vena), biasanya terjadi di kaki terutama di
bagian betis. Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, dapat
disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu diobati. Namun jika parah dapat
dilakukan operasi. Penderita, bila harus berdiri lama sebaiknya menggerak-gerakkan kaki
sesering mungkin.
8. Wasir, ambeien (hemoroid) ialah membesarnya vena yang terdapat di sekitar lubang anus.
Penyebabnya adalah karena aliran darah di vena tersebut tidak lancar, misalnya karena terlalu
banyak duduk, kurang gerak, atau terlalu kuat mengejan pada saat buang air.
Menjaga Kelancaran Peredaran Darah Sangat Penting Dilakukan Agar Kita Senantiasa Terhindar Dari Beragam Penyakit. Untuk Itu, Sebaiknya Lakukan 8
Cara Ini Untuk Melancarkan Sirkulasi Darah.1. Menerapkan Pola Makan Sehat
Tips pertama yang harus kalian lakukan adalah menerapkan pola makan sehat, karena
makanan dapat mempengaruhi sistem peredaran darah dengan berbagai cara. Ada
beberapa jenis makanan yang bisa membantu melancarkan sistem peredaran darah, di
antaranya adalah delima, cabai dan sayuran berdaun hijau yang dapat melebarkan
pembuluh darah sehingga darah bisa mengalir dengan lebih efektif.
Selain itu, kalian juga bisa mengkonsumsi ikan yang kaya akan asam omega 3 untuk
menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah penyumbatan oleh kolesterol. Dan
untuk melindungi pembuluh darah dari radikal bebas, sebaiknya konsumsi makanan
yang kaya akan antioksidan seperti bawang bombay, buah-buahan sitrus dan berbagai
jenis buah beri.
2. Mengontrol Tekanan Darah
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi di
mana pembuluh darah mengalami pengerasan. Jika dibiarkan, aliran darah akan
terhenti. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengecek tekanan darah agar selalu
berada dalam batas normal.
Perlu diketahui bahwa tekanan darah yang normal berada di angka 120/80. Anda dapat
membeli monitor tekanan darah dan periksa tekanannya sebulan sekali. Tapi jika ingin
mengetahui angka terbaik yang sesuai dengan usia dan kesehatan, sebaiknya tanya
langsung pada dokter.
3. Jangan Terlalu Banyak Duduk
Terlalu lama duduk ternyata bisa menyebabkan sejumlah masalah untuk kesehatan,
termasuk membuat sirkulasi darah tidak lancar. Hal ini disebabkan karena darah akan
berkumpul di bagian kaki yang dapat menyebabkan penggumpalan.
Untuk itu, sebaiknya jangan terlalu lama duduk jika ingin melancarkan sistem peredaran
darah. Bila pekerjaan mengharuskan kalian duduk berjam-jam, sebaiknya selingi
dengan berdiri selama beberapa menit sekali. Tindakan ini bisa membuat katup di
pembuluh darah kaki bekerja dengan baik dan mengirimkan darah ke jantung dengan
lancar.
4. Olahraga Secara Rutin
Rajin berolahraga juga dapat dilakukan untuk melancarkan sistem peredaran darah.
Saat berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen agar fungsinya
bisa tetap optimal. Karena itu, jantung akan merespon dengan memompa lebih banyak
darah ke seluruh tubuh sehingga peredaran darah akan lebih lancar. Tak hanya itu,
olahraga secara rutin juga dapat meningkatkan kemampuan pembuluh darah untuk
melebar dan bekerja dengan lebih efektif.
Bila perlu, tetapkan target tertentu untuk olahraga agar kalian lebih terpacu
melakukannya. Misalnya kalian bisa berolahraga selama 30 menit sebanyak 5 sampai 7
kali dalam seminggu. Jika tidak sanggup melakukannya 30 menit sekaligus, kalian bisa
membaginya menjadi dua sesi pada pagi dan malam hari.
5. Mengelola Stres
Cara berikutnya yang bisa kalian lakukan untuk melancarkan peredaran darah adalah
dengan mengelola stres. Ketika tubuh mengalami stres, pembuluh darah akan
mengalami penyempitan yang dapat mengganggu sirkulasinya. Jika kondisi ini terjadi
dalam jangka panjang, tentu saja berbagai masalah kesehatan akan menghampiri.
Stres memang tidak dapat dihindari, namun kalian tetap bisa mengontrolnya agar tidak
berlarut-larut. Caranya sederhana, kalian bisa melakukan meditasi atau mengatur
pernafasan dan melakukan berbagai hal menyenangkan seperti bepergian,
mendengarkan musik, melakukan yoga, makan-makanan manis atau menghabiskan
waktu santai dengan orang terdekat.
6. Pastikan Asupan Cairan Selalu Terpenuhi
Perlu diketahui bahwa setengah kandungan darah berisikan air. Jika kalian melakukan
banyak aktivitas, kandungan air tersebut akan berkurang. Oleh sebab itu, pastikan
untuk minum banyak air putih agar kandungan air dalam darah dan tubuh tidak sampai
hilang. Jika tubuh selalu terhidrasi, otomatis sirkulasi darah akan tetap lancar.
Usahakan untuk minum minimal delapan gelas air setiap hari. Jika kalian banyak
beraktivitas, olahraga atau terlalu lama menghabiskan waktu di luar, pastikan untuk
mengkonsumsi lebih banyak air. Dengan begitu, kesehatan tubuh akan tetap terjaga
dan sirkulasi darah akan selalu lancar.
7. Jauhi Rokok
Meninggalkan kebiasaan merokok memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan,
salah satunya adalah untuk melancarkan peredaran darah. Pasalnya kandungan nikotin
di dalam rokok berpotensi membuat sirkulasi darah tersumbat atau tidak lancar karena
dapat merusak dinding arteri dan mengentalkan darah.
Bila kalian merasa sangat kesulitan untuk meninggalkan rokok, sebaiknya kurangi
sedikit demi sedikit. Misalnya menghindari perkumpulan sesama perokok, melakukan
terapi penggantian nikotin, terapi perilaku, menerapkan pola makan sehat, meminta
bantuan orang terdekat dan masih banyak lagi.
8. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Menjaga berat badan tetap ideal tak hanya dapat membuat penampilan menjadi lebih
sedap dipandang, namun juga mampu menurunkan risiko obesitas. Jika sudah
mengalami obesitas, sirkulasi darah dalam tubuh akan terhambat akibat terjadinya
penumpukan plak pada pembuluh darah arteri. Jika kondisi ini terus terjadi dalam
jangka panjang, kalian akan lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner, serangan
jantung hingga stroke.
TUGAS:
BUATLAH POSTER TTG.” MENJAGA KESEHATAN JANTUNG”
DIKUMPULKAN PALING LAMBAT 31 NOV. 2020 LEWAT EMAIL: