Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
A. SEJARAH HOTEL/RESTAURANT DI INDONESIA/UMUM
1. Sejarah Hotel (Umum)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hotel Marine di Batavia (1881-1889) Hotel des Indes di Jakarta (1945-1948)
Hotel Mirage di Las Vegas. Radisson Blu Hotel, Szczecin, Polandia
Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan
publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat
penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk
umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai
negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai
jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran.
Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu
betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.
Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota New
York. City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable.
Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang strategis. Tapi juga
pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di
pinggir kota.
Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont House (Boston, 1829) yang
selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di Amerika Serikat (AS).
Tremont bersaing ketat dengan Astor House, yang dibangun di New York, 1836. Saat itu, hotel
modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat. Saat pembangunan
jaringan kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap perhentian (stasiun) ada hotel.
Kamar Hotel Renaissance Ohio Hotel kapsul di Osaka, Jepang
Maksudnya jelas, untuk mengakomodasi orang-orang yang baru saja bepergian dengan kereta
api. Karena masa itu naik kereta api sangat melelahkan, hotel-hotel pun "dipersenjatai" berbagai
hiburan pelepas penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan kata "transit", karena memang
ditujukan buat para musafir.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan darat (terlebih
setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat
para investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta.
Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan kata "motor hotel"
yang sama dengan tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.
Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota,
berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya
yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran,
motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.
Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir di era 1990-an tak kalah hebatnya. Sebut
saja berbagai extended-stay hotel, khusus buat tamu yang membutuhkan tempat menginap
minimal lima malam. Sedangkan pelaku bisnis yang harus bernegosiasi di kampung atau negeri
orang, bisa mencari hotel apartment. Di Amerika, dua jenis hotel ini berkembang sangat pesat.
Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup mahal.
Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau
namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang
dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh
perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan
kegiatan atau urusan perusahaan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hotel
2. Sejarah Restaurant (Umum)
Asal-usul penggunaan nama restaurant bisa
ditelurusi ke abad ke-16, ketika istilah ini pertama kali
ditemukan di Prancis. sampai zaman Romawi Kuno kuno
(abad ke-2). Berasal dari kata Prancis restaurer atau
restore yang artinya pembangkitkan tenaga. Spesifiknya
istilah ini dipakai untuk sajian sup yang sarat kaldu.
Cerita tersebut sungguh berbeda dengan arti kata restaurant yang berkembang pada akhir abad
ke-18. Di masa ini, resto diartikan sebagai ruang kecil di sebuah pondokan (tavern), tempat para
pelancong mengisi perut. Makanan yang disajikan merupakan hidangan sederhana dengan bahan
baku dari sekitar pondokan.
Terobosan konsep terjadi sekitar tahun 1782, ketika restoran yang terletak di Rue De
Richelieu, Paris, menulis daftar makanan dalam menu. Makanan kemudian disajikan dalam porsi
personal dan setiap tamu dilayani satu per satu. Menu yang dikeluarkan pun tidak sekaligus,
melainkan bertahap.
Perkembangan pesat terjadi justru karena Revolusi Prancis. Waktu itu berbagai guild —
semacam serikat para tukang dan perajin yang mengatur perizinan kerja dan usaha— dibubarkan,
memudahkan orang untuk membuka restoran.
Peluang ini ditangkap oleh para pelayan dan koki kaum bangsawan yang kehilangan
majikannya yang dipancung atau melarikan diri. Untuk menghidupi diri, mereka membuka
restoran sendiri. Perkembangan restoran pun didukung oleh urbanisasi dan munculnya kelas
menengah yang terdiri dari para profesional dan orang bisnis.
Kini restoran berkembang menjadi dua jenis, yakni restoran kasual yang menyajikan makanan
sehari-hari untuk para pekerja yang tak sempat pulang ke rumah untuk makan. Dan, fine dining
yaitu restoran dengan tampilan eksklusif dan makanan yang disajikan lebih artistik menggunakan
peralatan makan mewah.
Jenis restoran kasual di dunia termasuk di Prancis sendiri banyak dipengaruhi oleh gaya hidup
Amerika. Contohnya, cafetaria (kantin di perkantoran atau sekolah), rest-stop restaurant (resto di
pinggir jalan tol), fast food restaurant (resto cepat saji), hingga bistro (resto kecil yang punya
bar dan memberi pelayanan cepat).
Sumber : https://www.femina.co.id/article/sejarah-singkat-restaurant--restoran-
B. HOTEL/RESTAURANT YANG UNIK
1. BANGUNAN
A. Hotel Marqués De Riscal (Elciego, Spanyol)
Hotel ini dibangun oleh Frank
Gehry, arsitek yang juga
merancang
bangunan Fondation Louis
Vuitton di Paris dan ilbao di
Guggenheim.
Hotel Marqués De
Riscal menjadi satu-satunya
proyek hotel yang digarap oleh
Frank Gehry.
Strukturnya menggunakan pendekatan avant-garde, dengan atapnya yang meliuk-liuk
seperti pita dan terbuat dari titanium. Restauran dan bar di hotel ini terkenal dengan
pelayanan first class mereka.
B. Sleeping Around (Antwerp, Belgium)
Mengusung tema “pop-up”, hotel Sleeping Around berpindah-pindah lokasi di sekitar
kawasan Antwerp, Belgium.
Kamarnya terbuat dari kontainer
bekas yang diproduksi di Tiongkok,
namun masih sangat layak pakai.
Begitu memasuki kamar, hilang
sudah jejak-jejak khas kontainer
karena fasilitas di dalamnya benar-
benar nyaman. Memiliki luas sekitar
enam meter, kamar di Sleeping Around terdiri dari double beds, AC, walk-in showers, dan iPod
docking station.
C. Sun Cruise Resort And Yacht, Jeongdongjin
Penginapan unik selanjutnya
yaitu Sun Cruise Resort and
Yacht. Inilah hotel berbentuk
kapal pesiar yang berdiri dengan
kokoh di atas bukit. Sepintas,
hotel satu ini mungkin terlihat
mustahil, tapi memang
kenyataannya ada bangunan
seperti itu di Korsel.
Terletak di Kota Jeongdongjin yang terkenal akan pemandangan pantainya, hotel ini memiliki
211 kamar, restoran, lapangan golf, gym, kolam renang, hingga kelab malam. Siapkan kocek
sebesar 80.000 won (setara Rp 905 ribu) per malamnya untuk merasakan menginap di atas kapal
pesiar.
Sumber : https://travel.detik.com/international-destination/d-3134762/6-penginapan-paling-unik-
di-korea
D. Domgrami , Jeju, Korea Selatan
Hotel dengan model unik berbentuk
pondok yang mungil berbentuk bulat
lucu ini terlihat seperti penginapan
dalam negri dongeng. Hampir mirip
dengan jamur, penginapan ini hampir
mempunyai atap yang bulat. Dilihat dari
atas, penginapan ini menyerupai bola yang indah dengan sinar lampu yang menyala di malam
hari.
Terletak di dekat pantai, bangunan ini memang tampak unik dan sangat bagus ini berharga
190.000 won atau sekitar Rp 2,2 juta.
Sumber:http://beautynesia.id/15742
E. Pottery Village Bed & Breakfast, Incheon, Korea Selatan
Nama yang cukup unik ya ladies. Kalau kamu
menginap disini kamu akan terasa tinggal di
dalam vas bunga yang cantik. Bangunan yang
didirikan menyerupai pot keramik atau vas
tradisional Korea berukuran besar. Dengan
aneka lukisan indah layaknya vas bunga,
tempat penginapan ini terletak di pinggir
pantai, sehingga mempunyai pemandangan
yang indah dan menjadi favorite para wisatawan.
Uniknya lagi, interior di dalam kamar bernuansa kayu dengan berbentuk bulat
menyerupai pot, yang tidak akan kamu temui di tempat lain. Terletak di Pulau Yeongheung di
Laut Kuning Incheon, kamu dapat memandang laut luas dari dalam 'pot'. Dengan harga
terjangkau sekitar Rp800.000 per malam, kamu sudah dapat tidur di dalam vas bunga cantik
bersama dengan keluarga.
Sumber : http://beautynesia.id/15742
F. White Restaurant di Georgia
Restoran yang terletak tidak jauh dari
pantai Laut kaspia di Georgia ini benar-benar
memiliki bentuk bangunan yang unik.
Bagaimana tidak, bangunan white restaurant
merupakan replika dari Gedung Putih yang terbalik, sehingga benar-benar menjadi pengalaman
baru menarik. Bahkan, toilt dan langit-langit di kamar mandi menghadap ke bawah. Untuk
hidangan, pengunjung dapat menikmati masakan tradisional Georgia.
2. LOKASI
A. Hotel Pilatus-Kulm (Lucerne, Swiss)
Dibuka sejak tahun 2010, hotel
pilatus-kulm terletak di daerah
puncak pegunungan. Oleh sebab
itu, jika ingin menginap di sana,
kalian harus terlebih dahulu
menaiki kereta gantung yang
dibuka setiap hari atau melalui
lintasan kereta pada musim panas.
Kamar-kamarnya memiliki
pemandangan menakjubkan, dan kalian dapat menikmati udara sejuk khas pegunungan. Di dekat
hotel pilatus-kulm, terdapat taman salju yang menawarkan permainan airboards dan snowbikes.
B. Juvet (Valldal, Norwegia)
Terletak di dekat pegunungan alpen, hotel
juvet dibangun di tengah hutan pinus dengan
jendela kaca besar mengelilinginya.
Pemandangannya benar-benar menakjubkan,
ditambah dengan sungai valldøla yang
memaksimalkan suasana tenang dengan
suara aliran airnya. Hotel juvet juga menyediakan fasilitas hot tub dan sauna untuk
menghangatkan tubuh.
C. Bivacco Gervasutti (Mont Blanc, Italia)
Memiliki nama sama dengan pendaki
keturunan turin yang berhasil memanjat
pegunungan alpen, kamar dari bivacco
gervasutti berbentuk seperti kapsul dan
diletakkan di ujung mont blanc. Dibutuhkan
perjuangan yang tinggi untuk dapat
menginap di sana karena kalian harus
terlebih dahulu mendaki kawasan val ferret.
Namun, perjuangan tersebut tentu akan sepadan dengan pemandangan yang akan kalian dapatkan
nanti.
D. No Man’s Fort (Solent, Portsmouth)
Sebenarnya, hotel No Man’s
Fort dibangun pada era Victoria, yakni
sekitar tahun 1867-1880, untuk
melindungi Portsmouth dari serangan
Napoleon II. Bangunannya terletak di
tengah-tengah laut. Kini, bangunan
tersebut telah diubah menjadi sebuah
hotel unik di Eropa mewah yang terdiri dari 22 kamar tidur, penthouse suite di mercusuar, klub
malam, hot tub, dan arena untuk pertarungan laser.Menginap di hotel-hotel di atas akan
membuat kalian menjadi traveler yang anti mainstream. Sebelumnya, cek rate harga yang
dipasang agar kalian tidak harus membayar mahal. Siapa tahu ada agen-agen travel yang
bekerja sama dengan hotel-hotel tersebut sehingga harga yang ditawarkan pun lebih murah.
Sumber : Http://Www.Jalansanasini.Com/12-Hotel-Unik-Di-Benua-Eropa.Html/
3. SERVICE
A. VIPP
Hotel yang dibangun mereka
memiliki konsep yang sangat unik,
yakni satu hanya bisa disewa satu
pemesan setiap harinya. VIPP
dirancang untuk orang-orang yang
butuh ketenangan atau momen-
momen private, seperti bulan madu.
Hotel ini memiliki luas kira-kira
55 meter persegi. Terdapat dua
ruangan, yakni satu untuk kamar
tidur dan satu lainnya untuk ruang santai. Hotel ini berkonsep campuran, industrial-modern-
tradisional. Interiornya minimalis, tapi terasa homey.
Sumber : https://travel.idntimes.com/destination/francisca-christy/hotel-untuk-satu-tamu-setiap-
hari/full
B. Hotel Charleroi Airport
Menawarkan fasilitas unik kepada para
pengunjung yang menginap sendirian, yaitu
seekor ikan mas di dalam akuarium bulat
untuk menemani. Dimana seekor ikan mas di dalam akuarium bulat dan di sampingnya terdapat
tanda yang bertuliskan 'Sendirian di kamar dan ingin ditemani? Rent-a-fish hanya dengan harga
3,50 euro atau £3,22 per malam’.
C. Warung Kopi Klotok
Meskipun bernama warung kopi klotok,
warung makan yang mengusung konsep kampung
ini tidak hanya menyediakan kopi. Justru menu
yang paling digemari dan menjadikan keberadaan
warung ini populer adalah sego jangan (nasi
sayur). Warung Kopi Klotok menyediakan aneka
sayur yang biasa dimasak oleh ibu di rumah,
antara lain lodeh kluwih, lodeh terong, lodeh
tempe lombok ijo, sayur asem, dan sop ala ndeso.
Selain itu ada juga lauk yang tak kalah ndesonya seperti pindang goreng, telur dadar, tempe garit, dan
sambel dadak.
Pengunjung yang hendak makan di tempat ini bisa makan nasi dan sayur sepuasnya. Nambah
berkali-kali juga boleh dan cukup membayar Rp 11.000. Sedangkan untuk lauk akan dihitung
sendiri-sendiri. Menikmati hidangan ndeso di bangunan yang juga bergaya kampung lengkap
dengan iringan musik keroncong tentu aja menjadi kesan tersendiri. Apalagi lokasi bangunannya
yang berada di pinggir sawah dan menghadap ke Gunung Merapi semakin menambah suasana
perdesaan.
D. Stylenanda Pink Pool Café – Myeongdong , Seoul, Korea Selatan
Salah satu kafe di kawasan Myeongdong
yang sedang hits di kalangan milenial
adalah kafe merah muda, bernama
StyleNanda Pink Hotel & Pink Pool Cafe.
Lokasinya berada di Myeongdong 8-gil,
Jung-gu, Seoul. Kafe tersebut terbilang unik
karena mengangkat tema tak biasa dibandingkan kafe pada umumnya. Pengunjung yang
memasukinya akan disuguhkan interior bernuansa pink, seperti yang ada di film Grand Budapest
Hotel.
Daya tarik kafe ini ada pada kata "Pool" dan "Pink Hotel". Konsep kafe kolam renang ada di
lantai kelima. Meskipun tidak terlalu luas, tetapi pengunjung masih bisa berswafoto atau berfoto
grup karena tempatnya yang sangat instagramable dan catchy. Tentunya dikelilingi oleh warna
pink yang manis.
Di lantai paling atas, StyleNanda Pink Hotel & Pink Pool Hotel menyediakan tempat bagi
Sahabat Sporto yang ingin menikmati suasana luar ruangan. Bantal besar berjajar rapi, bagi para
pengunjung yang ingin bersantai sembari ngopi-ngopi cantik.
Untuk menu makanan dan minumannya, andalan kafe ini adalah Cotton Candy Coffee dan
Cotton Candy Ice Cream. Masing-masing harga minuman berkisar antara KRW 6,000-9,000.
Jangan lupa, sempatkan memotret dulu sebelum diminum karena minuman favorit ini sangat
instagramable.
Kini StyleNanda Pink Hotel & Pink Pool Cafe telah membuka cabangnya di Bangkok.
Konsepnya mirip dengan lokasi yang lebih luas, dibandingkan cabang pertamanya di
Myeongdong.
C. MENU/HIDANGAN YANG UNIK
1. Sundae (sosis darah)
Sundae adalah hidangan Korea yang
umumnya dibuat dengan merebus
atau mengukus usus sapi atau babi
yang diisi dengan berbagai bahan.
Hidangan ini adalah jenis sosis darah
dan diyakini telah dimakan sejak
lama. Resep yang terkait dengan
sundae dapat ditemukan dalam buku
masak Joseon diterbitkan pada abad
ke-19 seperti "Gyuhap
chongseo" dan "Siuijeonseo".
2. Sannakji (gurita hidup)
Sannakji adalah tentakel gurita
yang disajikan hidup-hidup dan kita
masih bisa merasakan gerakan dari
tentakelnya ketika memakannya.
Biasanya, sannakji disajikan
dengan minyak untuk mencegah
tentakel para gurita ini menempel pada
mulut atau tenggorokan.
3. Bungeoppang (kue ikan)
Bungeoppang adalah cemilan khas musim
dingin di Korea. Walaupun berbentuk ikan,
tapi bukan berarti ia berbahan dasar ikan
ya! Bungeoppang terbuat dari adonan
tepung terigu yang kemudian dicetak
dengan bentuk ikan, dan dipanggang.
Biasanya cemilan ini diisi dengan selai
kacang merah, ubi manis, coklat dan
chesnut. Karena merupakan cemilan khas
musim dingin, tentu nyaman cocok bila disajikan saat masih hangat.
Tahukah Anda jika cara memakan Bungeoppang dapat memperlihatkan kepribadian seseorang?
Jika seseorang makan Bungeoppang dari bagian kepala, maka biasanya orang itu bersifat
optimisik dan bersemangat. Tapi jika ia memakannya dari bagian ekor, maka orang itu
cenderung memiliki bersifat sensitif, romantis dan fashionable.
4. Papeda/ Bubur Sagu
Papeda atau Bubur Sagu adalah
makanan yang populer di daerah
Maluku, Papua juga di Sulawesi Selatan
dengan nama Kapurung. Papeda atau
bubur sagu disajikan dengan cara
disiram dengan air panas lalu diaduk
hingga mengembang. Lauk pendamping
papeda biasanya adalah ikan tongkol
atau mubara yang dibumbui dengan
kunyit, ikan berkuah pedas atau sayur tagas-tagas yang terbuat dari campuran daun singkong,
bunga pepaya, dan ubi jalar.
Papeda lebih baik jika disajikan panas-panas dan cara memakannya, bisa diseruput atau disedot
langsung.
5. Tempoyak
Tempoyak adalah masakan yang berasal
dari buah durian yang difermentasi.
Tempoyak merupakan makanan yang
biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat
menyantap nasi. Tempoyak juga dapat
dimakan langsung, namun hal ini jarang
sekali dilakukan karena banyak yang
tidak tahan dengan keasaman dan aroma
dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan.
Citarasa dari Tempoyak adalah asam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging
buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama
di Bengkulu, Palembang, Lampung, Jambi, dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga
terkenal di Malaysia. Di Palembang, tempoyak dimasak dengan campuran daging ayam.
Di Lampung, tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.
6. Burger dan Bakso Larva Kumbang
Supermarket bernama Coop pada
bulan Agustus ini menjual daging
burger atau biasa disebut burger
patties dan meatballs (bakso)
kepada khalayak umum, di mana
dua menu ini dibuat dari jenis
serangga yakni larva kumbang.
Menurut laporan dari Bloomberg, menu hamburger yang dijual oleh Coop tersebut nantinya
selain dari daging dari larva kumbang juga dilengkapi dengan isian seperti hamburger lain
pada umumnya, seperti nasi, wortel, rempah-rempah, oregano dan cabai. Untuk harga, kedua
menu tersebut dibanderol dengan harga 8,95 euro atau sekitar Rp 134 ribu per ukuran dua
pack untuk hamburger, dan isi 10 buah untuk meatballs. Nantinya menu hamburger dan
meatballs dari larva kumbang tersebut, pertama-tama akan dijual di retail Coop di wilayah
Zurich, Basel, Bern, Winterthur, Lugano, Lausanne dan Jenewa serta bisa dibeli secara
online.
Sementara itu, pengembangan jenis kuliner serangga yang dilakukan oleh supermarket Coop
ini nampaknya tidak akan berhenti hanya sampai di sini, pasalnya diberitakan, Coop juga
berencana untuk menjual lebih banyak jenis-jenis serangga lainnya
Menurut salah seorang manajer dari Coop, produk makanan dari serangga tersebut adalah
sebagai media yang tepat bagi orang-orang yang ingin lebih mengetahui dan memahami
tentang keragaman dunia kuliner, khusunya kuliner jenis serangga.
7. Sate Klatak
Sate Klatak adalah sate yang berbahan dasar
kambing. Yang membedakan sate tersebut
dengan sate lainnya adalah pada bumbu
untuk pengolahan sate. Sate Klatak tidak
menggunakan bumbu kecap atau kacang
melainkan hanya dibumbui dengan garam.
Meskipun sangat sederhana, namun sate
Klatak sangat diminati oleh pengunjung
dann justru menjadi salah satu icon kuliner di Kota Yogyakarta. Keistimewaan sate tersebut tidak
berhenti sampai disitu, keistimewaan lainnya dari Sate Klatak adalah pada penyajiannya. Tusuk
sate yang digunakan bukan dari bambu namun menggunakan besi jeruji sepeda. Penggunaan
jeruji ini dipercaya dapat menghantarkan panas yang baik sehingga daging dapat matang dengan
sempurna
D. SEJARAH MAKANAN NUSANTARA
1. Nasi Goreng
Nasi goreng ternyata sudah ada di
negara Cina sejak 4.000 tahun
Sebelum Masehi (SM). Masyarakat
Cina memang sudah akrab dengan
nasi. Terciptanya nasi goreng berasal
dari kecenderungan masyarakat Cina
yang sayang membuang nasi sisa.
Untuk mengakali agar tidak mubazir,
mereka memilih menggoreng kembali
nasi yang sisa. Agar tetap enak, nasi
sisa digoreng lagi dan ditambahi bumbu, juga isian seperti sayur dan ayam. Jadilah nasi
goreng.
Bagaimana bisa sampai di Indonesia?
Pada abad ke-10, masyarakat Tionghoa mulai masuk ke Indonesia. saat itu mereka tersebar di
berbagai pulau. Di tempat yang mereka diami, dibuatlah nasi goreng. Namun yang berbeda,
nasi goreng tersebut disesuaikan dengan bahan yang terdapat ditempat tersebut. Makanya ada
nasi goreng seafood untuk orang daerah pantai dan nasi goreng sayur untuk masyarakat
pegunungan.
2. Sate
Pada abad ke-19, banyak pedagang
Muslim Tamil dan Gujarat yang datang ke
Indonesia. Para pedagang India tersebut
membawa serta olahan daging kambing
bakar yang disebut kebab. Tadinya,
masyarakat Indonesia memasak daging
dengan cara direbus. Tapi setelah
mengenal kebab, masyarakat Indonesia
jadi suka makan daging sapi atau kambing
dengan cara dibakar. Kata sate pun diperkirakan berasal dari bahasa Tamil, yaitu catai yang
artinya daging. Sate pun makin berkembang di seluruh Indonesia. Hampir setiap daerah di
Indonesia memiliki menu sate yang khas. Sate juga menyebar sampai ke Selat Malaka, Malaysia,
Singapura, dan Thailand. Rupanya pada abad tersebut ada perantau dari Jawa dan Madura yang
menjual sate di sana. Pada akhir abad 19, sate pun menyebar sampai ke Afrika Selatan. Di sana,
sate disebut sosatie.
3. Tempe
Tempe adalah makanan olahan
kedelai dengan proses fermentasi dengan
kapang Rhizopus, seperti Rhizopus
oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer
(kapang roti), atau Rh. arrhizus. Kapang
tersebut biasa disebut ragi tempe. Sejarah
menunjukan bahwa tempe asli dari
Indonesia. Tidak ada bukti yang jelas kapan tempe dibuat. Kalau anda mau menilik manuskrip
kuno serat centhini bab 3 dan bab 12. Dalam setting cerita menunjukkan abad ke 16. Serat
Centhini sendiri ditulis kira-kira abad 19. Di manuskrip itu disebutkan menu jae santen tempe
( tempe dimasak santan) dan kedhele tempe srundengan. Dari bukti ini diperkirakan tempe
pertama kali dibuat didaerah mataram kuno atau sekarang daerah Yogyakarta.
Kata tempe sendiri berasal dari bahasa jawa kuno. Pada saat itu ada makanan dari sejenis
sagu bernama tumpi yang berwarna putih. Tempe baru jadi berwarna putih mempunyai
kesamaan bentuk dengan tumpi. Namun analisa ini saya kira kurang kuat.
Ada juga referensi pada kamus bahasa Belanda tahun 1875 ditemukan kata tempe. Ada yang
mengatakan awal pembuatan tempe pada saat tanam paksa. Ada juga yang mengatakan tempe
diperkenalkan oleh orang cina tionghoa dengan teknik mengolah kedelai dengan kapang yang
disebut koji. Setelah itu teknik itu menyebar keseluruh Indonesia.
Dari beberapa asal-usul tempe yang bisa ditemui, jelaslah bagi kita bahwa tempe adalah asli
Indonesia. Namun sekarang tempe sudah menyebar ke seluruh dunia. Para vegetarian telah
menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Ancaman terbesar industry tempe Indonesia
adalah ketersediaan bahan baku dan kapang. Sejumlah perusahaan telah meneliti kapang
sehingga menghasilkan kapang yang berkualitas dan ini menjadi hak paten mereka. Bagaimana
dengan masyarakat kita. Akankah tempe dimiliki oleh orang asing lagi setelah beberapa pulai
dinegeri ini lepas. Kalau demikian akan banyak anak-anak Indonesia yang akan kekurangan gizi.
E. FRANCAISE (WARALABA) MAKANAN/MINUMAN
1. Cokelat Klasik
Cokelat Klasik tawarkan konsep kemitraan
yang menggandeng investor untuk memiliki
bisnis franchise ini. Di mana cokelat
merupakan bahan makanan yang disukai
banyak orang. Selain itu, cokelat juga
terbukti memiliki berbagai manfaat yang
baik untuk kesehatan tubuh manusia. Salah
satunya adalah mengurangi stress, dan saat
ini banyak orang yang mengalami stress
yang berasal dari berbagai faktor. Hal ini
rupanya menjadi salah satu alasan
berdirinya Cokelat Klasik.
Bisnis Cokelat Klasik saat ini sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia. Terhitung mulai
Januari 2013 hinga Juni 2014 Cokelat Klasik telah memiliki 67 cabang yang tersebar di Kota
Malang, Kediri, Tulungagung, Solo, Cilegon, Balikpapan hingga Lampung. Pemasaran Cokelat
Klasik dilakukan melalui berbagai sosial media dan juga berbagai media cetak di berbagai
daerah. Hasilnya, semakin lama jumlah mitra yang bergabung semakin banyak dan juga
permintaan bahan baku semakin bertambah. Itu membuktikan bahwa Cokelat Klasik semakin
dikenal masyarakat dan semakin disukai oleh banyak pelanggan. Harga untuk setiap produk
Cokelat Klasik muali dair Rp. 7.000,- hingga Rp. 12.000,-
2. Pempek & Siomay “Ulu Bundar”
Pempek Ulu Bundar merupakan salah satu rumah
makan yang ada di Jogja. Rumah makan ini telah memiliki
beberapa cabang di kota Jogja, diantaranya terletak di Jalan
C. Simanjutak no. 38, Jalan Godean KM 3, dan Jalan Cik
Di Tiro 10, Jogja.
Rumah makan Pempek Ulu Bundar tidak hanya menyajikan
aneka pempek asal palembang namun juga menyajikan
makanan khas Jawa Barat yakni siomay.
3. Makaroni Ngehe
Berawal dari ide yang cukup aneh, Ali
Muharam justru berhasil menciptakan
bisnis yang sangat menguntungkan
baginya. Pria asal Tasikmalaya ini
menjadi pemilik usaha makanan yang
diberi nama Makaroni Ngehe. Ali berhasil
membuka delapan cabang di kawasan
Jakarta, dan meraup omzet kurang lebih Rp40 juta per hari, yang jika diuraikan di tiap
cabangnya beromzet Rp3-5 juta per hari.
Seperti diketahui, kata Ngehe sering digunakan untuk mengungkapkan kekesalan, atau umpatan.
Ali mengaku ide nyeleneh ini berawal dari kekesalan dengan pengalaman hidup yang pernah dia
alami.