13
MAKALAH PERILAKU PELAYANAN FARMASI “Perilaku sehat-sakit: Teori Lawrence Green” OLEH: Kelompok 6 Dian Trisnawardani (201210410311160) Nesia Mustika Sari (201210410311220) Vina Salvina (201210410311207) Ismaya Lilia Kristina (201210410311222)

diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

MAKALAH PERILAKU PELAYANAN FARMASI

“Perilaku sehat-sakit: Teori Lawrence Green”

OLEH:

Kelompok 6

Dian Trisnawardani (201210410311160)

Nesia Mustika Sari (201210410311220)

Vina Salvina (201210410311207)

Ismaya Lilia Kristina (201210410311222)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan

memberi petunjuk dan kekuatan kepada Kami sehingga makalah ini dapat

diselesaikan.Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi- materi yang ada. Materi ini

bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ‘Konsep Perilaku Sehat

Sakit. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Malang,15 Agustus 2016

Penulis

Page 3: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai

bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,

kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati

langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan pengertian profesional

yang beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan

kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataannya tidaklah sesederhana itu, sehat harus dilihat dari

berbagai aspek. WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik

jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Masalah sehat dan sakit merupakan

proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan

lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosiobudaya. Adapun yang

mempengaruhi perilaku sehat-sakit tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Lawrence Green

menyatakan dalam teorinya yaitu faktor pendorong (predisposing), faktor pemungkin

(enabling), dan faktor penguat (reinforcing) yang dapat mempengaruhi perilaku individu

untuk memperoleh kesehatan. Dalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-

sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green.

B. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan manfaat kepada pembaca

mengenai konsep perilaku manusia terhadap Sehat Sakit, agar pembaca dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan dan membagikan informasi ini kepada orang lain.

Page 4: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Perilaku

Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku kita

pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan

spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh individu yang bersangkutan

(Winardi, 2004). Skinner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku

merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar), oleh

karena perilaku itu terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian

organisme tersebut merespons. Respons dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Respondent respons atau reflexive, yaitu respons yang timbulkan oleh rangsangan-

rangsangan (stimulus) tertentu. Misalnya cahaya terang menyebabkan mata tertutup.

Respons ini mencakup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi

sedih.

b) Operant respons atau instrumental respons, yaitu respons yang timbul dan berkembang

kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Misalnya apabila petugas

kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik kemudian memperoleh penghargaan dari

atasannya, maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik dalam melaksanakan

tugasnya.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (1980) menyatakan bahwa perilaku

manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan

faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau

terbentuk dari 3 faktor yaitu:

a) Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap dan

sebagainya.

b) Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak

tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedianya

APD, pelatihan dan sebagainya.

c) Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undang-undang,

peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Page 5: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh jurnal pertama

PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKUMASYARAKAT TENTANG MALARIA DI DAERAH

ENDEMIS KALIMANTAN SELATAN

Sumber: Suharjo, 2013. Pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat tentang malaria di daerah endemis kalimantan selatan. Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, Hal. 23 – 32.

Penjelasan

Page 6: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

Pada contoh jurnal di atas yaitu perilaku kesehatan masyarakat kalimantan selatan di

kabupaten bumbu yang merupakan daerah endemis malaria. Menurut Lawrence Green,

tumbuhnya perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi (pendorong), faktor

enabling (pemungkin), dan faktor reinforcing (penguat). Pada jurnal ini faktor yang

mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat kalimantan selatan di kabupaten bumbu,

daerah endemis malaria yaitu faktor pendorong dan faktor pemungkin (enabling factors).

Faktor pendorong yaitu pengetahuan, sikap, dan tradisi. Masyarakat yang mempunyai

pengetahuan tentang malaria sebelumnya (pengalaman menderita atau dari anggota keluarga

yang mengalami malaria) cenderung aktif dalam melakukan pemeriksaan dan pencegahan

terkait penyakit malaria seperti ikut dalam kegiatan penyuluhan, pemeriksaan darah dan

penyemprotan untuk mengusir nyamuk penyebab malaria. Faktor pendorong lainnya yang

mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat yaitu kepercayaan dan tradisi. Dalam

masyarakat suku Dayak yang mempunyai keyakinan yang disebut “kaharingan” sangat

percaya pada kekuatan gaib yang ada di alam sekitarnya. Menurut persepsi mereka sakit

malaria itu disebabkan karena kena “wisa” atau penyakit kuning dan pengobatannya biasa ke

dukun. Hal ini akan mempengaruhi tercapainya kesembuhan pada masyarakat, yang dimana

penangganan untuk malaria harus cepat dan tepat. Apabila penyakit malaria tersebut

ditangani oleh seseorang yang tidak berkompeten (seperti dukun yang hanya mengandalkan

pembacaan mantra) pada bidangnya akan dapat membahayakan kondisi masyarakat tersebut.

Faktor pemungkin (enabling factors) atau memfasilitasi perilaku atau tindakan yaitu

sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan. Pada jurnal ini faktor

pemungkin yaitu adanya keberadaan media elektronik baik televisi maupun radio di daerah

tersebut sangat membantu untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan

pencegahan dan penanganan malaria. Selain itu, masyarakat juga menggunakan fasilitas

kelambu, memasang kasa pada ventilasi rumah dan obat nyamuk sebelum tidur sebagai

tindakan pencegahan terhindar dari gigitan nyamuk penyebab malaria.

3.2 Contoh jurnal kedua

Page 7: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANPEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN OLEH

MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARANKABUPATEN SEMARANG

ABSTRACTBackground: There is many differences patient’s perception about usage of health service.They are taking medicine to the public health centre in Ungaran and they hope that servicefacilities appropriate with their hope. If it doesn’t appropriate with their hope, patient will goingto another medical service. Therefore, it causes the declining number of medical service in2005 until 2006 in Ungaran public health center. The biggest declining number of medicalpatient in Gogik village about 19, 1%, whiles the smallest declining number of medical patientin Ungaran village about 8, 6%. The aim of research is to determine factors related withusage of ambulatory service in Ungaran public health center, Semarang.Method: This research used rapid survey method with cross sectional approach. Total samplein this research is 210 respondents. Sample selected by computer which apply two stepcluster program plan with cluster choosing in the first step with probability proportionate tosize and the second step by choosing household sample. Research instrument is questionnaire.Data collected is processed and analyzed by Rank Spearman statistic test.Result: The result of Rank Spearman statistic test found that predisposing factor (level ofeducation, knowledge, and attitude) with p-value: 0.0001, enabling factor (income, healthservice perception, fee, distance perception, and facilities availability) with p-value: 0.004and reinforcing factor (official behavioral) with p-value: 0.001 associate with the usage ofambulatory service.

Key word: Ambulatory Service

Sumber: Ridintika, I., dan Rachmani, E., 2009. Beberapa faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmas ungaran kabupaten semarang. JURNAL VISIKES, Vol. 8 No. 1, hal. 54-63.

Penjelasan

Pada jurnal ini faktor pendorong yaitu faktor tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap

dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Pada jurnal ini menyatakan pengetahuan

responden terhadap Puskesmas Ungaran dapat dikatakan cenderung baik karena responden

telah mengetahui pengertian Puskesmas Ungaran sebagai tempat untuk memberikan

pelayanan kesehatan. Mengetahui peranan Puskesmas Ungaran secara fungsional akan

berdampak positif terhadap perilaku kesehatan masyarakat karna pengetahuan atau

pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar untuk melakukan suatu tindakan,

Page 8: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

serta teori Lawrence Green yang menyatakan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan ditentukan oleh tingkat pengetahuan, sikap, kepercayaan,

keyakinan, tradisi dan sebagainya dari seseorang atau masyarakat yang bersangkutan.

Faktor Enabling (pemungkin) pada jurnal ini yaitu faktor pendapatan responden,

persepsi terhadap jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan, persepsi biaya pelayanan kesehatan

dan tersedianya sarana dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Pendapatan keluarga akan

mempengaruhi kemauan individu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini didukung

oleh pendapat Lawrence Green bahwa suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah yang

dapat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu ketercapaian pelayanan,

pelayanan

yang lokasinya terlalu jauh dari tempat tinggal tertentu tidak dapat dicapai. Sebaliknya

pelayanan kesehatan yang lokasinya dekat dalam arti mudah dijangkau maka hal ini akan

mendukung terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga akan mempengaruhi

perilaku kesehatan dari responden.

Faktor reinforcing pada jurnal ini yaitu faktor perilaku petugas kesehatan dengan

pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Responden mengatakan bahwa perilaku petugas pemberi

pelayanan kesehatan dapat dikatakan cenderung baik. Hal ini didukung oleh teori Lawrence

Green yang menyatakan bahwa peran petugas kesehatan erhadap kesehatan seseorang juga

akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku kesehatan pada diri individu.

Page 9: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku kesehatan

sangan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu faktor pendorong, faktor pemungkin dan faktor

penguat untuk mencapai perilaku kesehatan sesuai yang telah dipaparkan oleh Lawrence

Green.

Page 10: diantrisnawardani.files.wordpress.com · Web viewDalam makalah kali ini akan membahas tentang perilaku sehat-sakit yang dikaitkan dengan teori dari Lawrence Green. B. Tujuan. Makalah

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/makalah-perilaku-sehat-sakit-dan-masyarakat.html (diakses pada tanggal 15 agustus 2016)

lib.ui.ac.id/file?file=digital/122941-S-5402-Faktor-faktor%20yang-Literatur.pdf(diakses pada tanggal 15 agustus 2016)

Ridintika, I., dan Rachmani, E., 2009. Beberapa faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmas ungaran kabupaten semarang. JURNAL VISIKES, Vol. 8 No. 1, hal. 54-63.

Suharjo, 2013. Pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat tentang malaria di daerah endemis kalimantan selatan. Media Litbangkes, Vol. 25 No. 1, Hal. 23 – 32.