19
TUGAS PENEMUAN PROGRAM EXCEL KOMPUTER MEMBUAT PENEMUAN PROGRAM EXCEL DOSEN PEMBIMBING : Muhammad Arifin, M.Pd DISUSUN OLEH : Luluk Alfinur 1702050135/C1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 2017

lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

TUGAS

PENEMUAN PROGRAM EXCEL KOMPUTER

MEMBUAT PENEMUAN PROGRAM EXCEL

DOSEN PEMBIMBING :

Muhammad Arifin, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Luluk Alfinur

1702050135/C1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAHASA INGGRIS

2017

Page 2: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

KATA PENGENTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Puji syukur asya panjatkan kepada allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “MEMBUAT PENEMUAN PROGRAM EXCEL” untuk mata kuliah “Komputer”.

Saya berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai masalah sistematis penilaian. Selain itu,saya berharap Tugas atau Penelitian saya inidapat memberi hal positif serta dapat menginspirasi dalam mengembangkansistematis bagi para pendidik dan calon pendidik.

Saya meyadari bahwa dalam tugas atau penelitian saya ini terdapat banyak kekurangan, oleh karna ini saya mengaharakan kritik dan saran yang dapat membangun untuk saya selaku peneliti untuk lebih baik lagi dalam penelitian kedepannya.

Terima kasih

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Hormat saya

Peneliti

Page 3: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

BAB I

1.1 Latar BelakangPenilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan pencapaian taraf berhasil tidaknya suatu pembelajaran. Berbeda halnya dengan penilaian terdahulu dengan sekarang, bedanya penilaian yang dahulu hanya menekankan tagihan penguasaan pengetahuan peserta didik sebagai hasil belajar pada umunya dengan jalan tes tulis, akan tetapi dalam penilaian autentik menuntut peserta didik untuk berunjuk kerja dalam situasi yang konkrit. Model dalam penilaian selalu berkembang dan disempurnakan seiring dengan perkembangan dan perubahan kurikulum yang berlaku. Perubahan kurikulum yang berlaku di Indonesia sudah terjadi sebanyak 9 kali yang dimulai dari tahun 1947 yang dikenal dengan “renjana pelajaran” hingga kurikulum 2013 dikenal dengan kurikulum berkarakter. Menurut Mardapi (2012:166) menjelaskan bahwa penilaian autentik merupakan salah satu bentuk asesmen yang meminta peserta didik untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata.Senada dengan pendapat Nurgiantoro (2011:23) mengungkapkan bahwa penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang menekankan pada kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna.

Dengan demikian penilaian autentik menuntut peserta didik untuk menunjukkan hasil belajar yang dimiliki dalam kehidupan nyata, bukan sesuatu yang dibuat-buat atau hanya karangan semata tetapi juga real dari dalam diri siswa tersebut. Penilaian dapat diterapkan pada berbagai aspek keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yang memiliki tingkat kesulitan dalam pembelajaran yaitu keterampilan menulis. Keterampilan ini melibatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena menuntut siswa untuk mengeluarkan ide dan kreativitas 2 dalam bentuk karya. Menulis adalah aktivitas aktif produktif untuk menghasilkan sebuah karya. Dilihat secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa (Nurgiyantoro, 2013:425) Dalam penilaian autentik guru diwajibkan untuk menilai semua aspek hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran seperti aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Akan tetapi, di dalam kenyataannya penilaian autentik belum diterapkan sepenuhnya di dalam sekolah yang diteliti. Sistem penilaian secara autentik belum mampu menggambarkan kemampuan peserta didik secara nyata. Peserta didik juga kurang menguasai materi yang sifatnya berkaitan dengan dunia nyata. Peneliti mengamati kembali proses pembelajaran yang terjadi, ada hal yang dianggap masih sulit untuk dilakukan oleh guru yaitu membuat instrumen penilaian. Dalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Hal tersebut didasarkan atas hasil wawancara yang menjelaskan bahwa guru masih mengalami kesulitan untuk membuat instrumen penilaian keterampilan menulis. Hal di atas berimplikasi pada bagaimana membuat instrumen penilaian yang dikembangkan untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran menulis yang terlihat masih belum valid dan belum reliabel. Belum valid dan belum reliabel pada suatu proses pembelajaran menulis terlihat pada instrumen penilaian yang digunakan guru masih terlihat rumit dan juga guru masih menggunakan satu instrumen penilaian untuk menilai semua keterampilan menulis seperti menulis deskripsi, menulis teks prosedur dan menulis

Page 4: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

teks laporan hasil observasi, yang sebenarnya ketiga keterampilan tersebut memiliki rubrik penilaian yang bebeda.

Padahal, kita mengetahui bahwa peran penilaian dalam pembelajaran sangat penting, selain berfungsi sebagai umpan balik untuk guru dan siswa, penilaian juga dapat dijadikan bahan untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 3 Penilaian yang dilakukan tidak hanya satu aspek, melainkan secara universal dapat dilakukan penilaian agar dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan. Menurut Sutama (2016:1) menjelaskan bahwa “keterampilan menulis masih menjadi masalah bagi sebagaian besar siswa dan belum memberikan hasil seperti yang diharapakan. Kegiatan menulis itu sendiri memang tidak semudah seperti yang dibayangkan. Seseorang sering kali mengalami keinginan untuk menulis, tetapi tidak sanggup melakukannya, dikarenakan mengalami gangguan keterlambatan dalam mengekspresikan pikiran atau gagasannya melalui bahasa yang baik dan benar, sehingga orang tersebut mengalami kesulitan dalam menulis. Kesulitan siswa untuk mengembangkan bahasa agar dapat lebih menarik diharapkan dapat teratasi dengan kondisi kelas yang tenang. Akan tetapi, siswa masih merasa kesuliatan dan mengembangkan daya imajinasi mereka untuk mengekspresikan pikirannya dalam pemilihan kata yang tepat. Alasannya siswa kurang membaca sehingga tidak memiliki referensi kosa kata yang cukup. Tentunya hal ini dapat diatasi dengan cara menambah frekuensi membaca buku. Selaras dengan apa yang dikatakan Sutama di atas, maka dapat dilihat hubungan erat antara proses penilaian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran khususnya pada aspek keterampilan menulis. Untuk menilai sejauh mana kemampuan menulis siswa, maka instrumen dan pola penilaian yang digunakan penting untuk dikembangkan. Salah satu pola penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan penilaian autentik. Berangkat dari permasalahan tersebut, perlu dikembangkannya instrumen penilaian autentik pada keterampilan menulis yang berdasarkan pada kurikulum 2013. Keluaran yang ingin dicapai oleh penulis dari pengembangan penilaian ini berupa produk instrumen penilaian kompetensi menulis untuk siswa SMP yang berdasarkan dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menetapkan penilaian yang fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, yang memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka. Namun, kenyataan di lapangan sejak 4 berlakunya kurikulum 2013 ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 salah satunya pada proses penilaian yang mengharuskan menerapkan penilaian autentik. Berdasarkan penelitian terungkap beberapa guru mengeluhkan mengenai rumitnya cara menilai secara autentik seperti proses menilainya begitu kompleks atau banyaknya instrumen yang harus di isi oleh guru selain itu guru juga harus menjabarkan dan mendeskripsikan setiap poin penilaian sehingga guru merasa lelah dalam menilai dan juga tidak ada peringkat atau rangking yang tercantum. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi yang telah dilakukan peneliti dengan peserta didik, umumnya penilaian dilakukan hanya penilaian tertulis seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan semester. Penilaian autentik yang didesain dengan baik akan mampu memberikan gambaran yang kaya atas apa yang telah diketahui dan bisa dilakukan peserta didik. Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh penilaian kompetensi menulis teks hasil laporan observasi di jenjang SMP/ MTS memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut terdiri atas Tiga hal, yakni (1) tugas menulis yang diberikan belum terstruktur (2) instrumen penilaian yang digunakan

Page 5: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

belum memenuhi syarat (3) guru kesulitan menyusun instrumen penilaian menulis. Penelitian sebelumnya yang mengembangkan instrumen penilaian salah satunya yaitu Khoiri (2014) dengan judul Pengembangan Perangkat Penilaian Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah (Bahasa Indoneia) untuk Siswa SMP. Hasil dari penelitian tersebut yaitu perangkat penilaian (proses dan hasil) pembelajaran menulis karya ilmiah pada jenjang SMP dan mengukur validitas dan reliabilitas perangkat penilaian (proses dan hasil) pembelajaran menulis karya ilmiah pada jenjang SMP. Penilaian yang dinilai efektif adalah penilaian autentik yang dapat mempermudah dalam menilai dan mengukur keseluruhan aspek yang peserta didik lakukan, sehingga diperlukan penelitian: “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi di Sekolah Menengah Pertama.” Pembelajaran teks atau laporan hasil observasi merupakan pelajaran yang melibatkan aspek sikap, aspek keterampilan dan 5 aspek psikomotor peserta didik. Dengan demikian, instrumen penilaian yang dikembangkan lebih bervariasi, dan acuan model instrumen penilaian untuk guru juga harus bervariasi.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat tiga rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimanakah kondisi instrumen penilaian keterampilan menulis teks laporan hasil

observasi di sekolah menengah pertama? 2. Bagaimanakah kebutuhan guru dan siswa terhadap instrumen penilaian keterampilan

menulis laporan hasil observasi di sekolah menengah pertama? 3. Bagaimanakah pengembangan instrumen penilaian autentik keterampilan menulis

teks laporan hasil observasi di sekolah menengah pertama?

1.3 Tujuan PenelitianPenelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu : 1. Mengeksplorasi kondisi instrumen penilaian keterampilan menulis teks laporan hasil

observasi di sekolah menengah pertama. 2. Menggali kebutuhan guru dan siswa terhadap instrumen penilaian keterampilan

menulis laporan hasil observasi di sekolah menengah pertama. 3. Mengembangkan instrumen penilaian autentik keterampilan menulis teks laporan

hasil observasi di sekolah menengah pertama.

1.4 Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi, baik berupa manfaat

teoritis maupun manfaat praktis.1. Secara Teoretis :

a. Memberikan pedoman dalam melakukan penilaian autentik dalam keterampilan menulis.

b. Memberikan pengetahuan tentang penerapan teks laporan hasil observasi.

2. Secara Praktis :

Page 6: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

a. Memudahkan guru, khususnya guru bahasa Indonesia dalam melakukan penilaian.

b. Menjadi acuan dan bahan referensi peneliti lain dalam mengembangkan penilaian serupa.

BAB II

2.1 Permasalahan Yang Ditemukan Dalam Sistem Penilaian oleh Guru Sekolah

kendala terbesar guru pada Kurikulum 2013 adalah pada aspek penilaian. guru merasa terbebani dengan adanya penilaian pada Kurikulum 2013 tersebut. Adapun pelaksanaan kurikulum 2013 belum sepenuhnya berjalan dengan lancar karena guru sambil belajar pun mengajar, dikarenakan pemahaman tentang penilaian pada Kurikulum 2013 ini masih kurang dan belum sepenuhnya menyeluruh. Pada setiap materi pelajaran semuanya ada poin-poin penilaian dan guru harus bisa memilah-milah setiap mata pelajaran agar bisa ditempatkan sesuai dengan nilai yang didapat oleh anak didik.

Hampir sebagian guru mendekati kata sesuai dalam menerapkan prosedur penilaian pada Kurikulum 2013 walaupun belum sempurna, namun ruang lingkup pada penilaian diharapkan dapat diperkecil. Banyaknya tema dan sub tema serta penilaian yang harus dilakukan satu per satu, bahkan ada sebagian guru masih melakukan penilaian dengan KTSP, karena dianggap lebih mudah dipahami dan cepat dalam melakukan pengisian penilaian dibandingkan dengan format penilaian Kurikulum 2013.

2.2 Solusi yang Ditawarkakan Berupa Program Microsoft Excel

Tabel analisis hasil belajar adalah salah satu perangkat administrasi pendidikan yang dibuat oleh guru bidang studi pasca dilakukannya tes. Lewat tabel ini guru dapat menganalisis soal-soal nomor berapa saja yang dijawab dengan benar oleh setiap siswa. Selain itu guru juga dapat menganalisis tingkat keterjawaban setiap soal oleh siswa di suatu kelas.

2.3 Tahapan Penjelasan

Dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel diharapkan pekerjaan guru menjadi lebih terbantu. Setidaknya para guru sudah tidak perlu lagi menghitung secara manual yang melelahkan. Meski Anda adalah seorang guru yang sangat jago Matematika, namun jika Anda mengajar di lebih dari dua kelas dan semuanya butuh tabel analisis saya yakin Anda tetap akan kewalahan.

Persyaratan sebelum memulai

Page 7: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Anda harus sudah akrab dengan aplikasi Microsoft Excel. Jika belum, mohon maaf Anda harus berhenti sampai disini dan belajar terlebih dahulu. Adapun pengetahuan dan keterampilan dasar minimal yang Anda butuhkan adalah:

1. Memahami koordinat sel, koordinat baris, koordinat kolom, koordinat daerah (range), sel absolut/relatif, baris absolut/relatif, kolom absolut/relatif, range absolut/relatif, dan kegunaan tombol F4.

2. Mampu mem-format teks (bold, italic, ubah font, ubah size, ubah warna, ubah alignment).

3. Mampu memanipulasi cell (merge cells, merge across, unmerge cells, wrap text, ubah posisi teks di dalam cell).

4. Mampu menghapus atau menyisipkan baris atau kolom (insert row, insert column, delete row, delete column).

5. Mampu meng-copy, meng-cut, dan mem-paste isi sel ke sel tertentu atau beberapa sel sekaligus.

6. Mampu mengisikan nomor urut secara praktis.

7. Mampu mem-format angka.

Persiapan

Buatlah tabel seperti berikut ini atau silahkan Anda menyesuaikan dengan tabel analisis hasil belajar yang digunakan di sekolah Anda.

Sekarang lengkapilah dengan judul-judul dan keterangan lain di dalam tabel. Lewati dahulu isian-isian yang berkaitan dengan rumus, akan dijelaskan belakangan.

Page 8: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Contoh tampilan tabel :

Page 9: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Selanjutnya kita akan melengkapi isian-isian tabel yang berupa rumus.

Mengisi Nilai Total

Letakkan kursor pada baris siswa pertama pada kolom Nilai Total.

Ketikkan:

=sum(

Pada baris yg sama, sorotlah/blok kolom soal nomor 1 hingga nomor terakhir.

Tutuplah rumus dengan tanda kurung “(“ lalu tekan entrer.

Copy kan rumus ini hingga baris siswa paling bawah

Page 10: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Mengisi Ketuntasan Belajar

Perhatikan sel isian SKM di sebelah kanan atas tabel, sel ini akan menjadi referensi bagi penentuan ‘tuntas’ ataukah ‘belum tuntas’. Jika nilai total siswa lebih dari atau sama dengan SKM, maka dinyatakan ‘tuntas’. Jika nilai total siswa kurang dari SKM, maka dinyatakan ‘belum tuntas’.

Jika sekolah mengubah kebijakan SKM, maka Anda cukup mengubah isi sel ini tanpa mengutak-atik isi sel lain.

Letakkan kursor di baris siswa pertama pada kolom Ketuntasan Belajar.

Ketikkan:

=IF(AW13>=

Lalu klik sel yang berisi SKM, dalam contoh ini sel AY7, sehingga rumus menjadi:

=IF(AW13>=AY7

Page 11: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Ubah sel relatif AY7 menjadi sel absolut dengan menekan tombol F4 satu kali, sehingga rumus menjadi:

=IF(AW13>=$AY$7

Sel absolut ini berguna agar saat rumus ini di-copy ke tempat lain, sel AY7 yang menjadi referensi tidak berubah.

Selesaikan rumus menjadi:

=IF(AW13>=$AY$7;”tuntas”;”belum tuntas”)

Copy-kan rumus ini hingga baris siswa paling bawah.

Mengisi % Benar dan % Salah

Letakkan kursor pada baris Benar (%) kolom soal pertama.

Ketikkan rumus:

=COUNTIF(D13:D39;”>”&0)/27*100

Page 12: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Angka 27 adalah jumlah siswa, sesuaikan dengan jumlah siswa di kelas Anda.

Letakkan kursor pada baris Salah (%) kolom soal pertama.

Ketikkan rumus:

=COUNTIF(D13:D39;”=”&0)/27*10

Page 13: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Copikan rumus ini hingga ke kolom soal terakhir

Mengisi statistik kelas

Isian-isian statistik ini mengacu kepada kolom Nilai Total (dalam contoh ini AW13..AW49) dan kolom Ketuntasan Belajar (dalam contoh ini AX13..AX49), sesuaikan dengan tabel yang Anda buat.

Isikan rumus-rumus berikut ini pada sel yang bersesuaian.

Page 14: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

Rata-rata Kelas

=AVERAGE(AW13:AW39)

Di atas rata-rata

=COUNTIF(AW13:AW39;”>=”&N43)

Di bawah rata-rata

=COUNTIF(AW13:AW39;”<“&N43)

Tuntas

=COUNTIF(AX13:AX39;”=”&”tuntas”)

Belum tuntas

=COUNTIF(AX13:AX39;”=”&”belum tuntas”)

Nilai Tertinggi

=MAX(AW13:AW39)

Nilai Terendah

=MIN(AW13:AW39)

Standar Deviasi

=STDEV(AW13:AW39)

Nah, setelah tabel ini selesai Anda harus menyimpan salinan satu file sebagai master formsebelum digunakan, sehingga di kemudian hari Anda tinggal mengubah isian seperlunya dan bagian-bagian yang berisi rumus akan ter-update secara otomatis.

Contoh tabel analisis hasil belajar yang sudah terisi lengkap.

Page 15: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

2.4 Manfaat dan Kegunaan Microsoft Excel

Microsoft Excel sudah tak asing dalam kehidupan kita sehari-hari,Microsoft Excel memiliki banyak sekali fungsi antara lain,

1. Membuat sebuah laporan keuangan

2. Membuat Daftar Nilai

3. Membuat daftar hadir

4. Melakukan operasi kali,bagi, rerataan dengan cepat

5. Menghitung Kurs Mata Uang

6. Membuat Grafik dan Tabel dari suatu penghitungan

7.Membuat diagram batang,diagram garis dan diagram lingkaran

8. Membantu kita dalam menyelesaikan soal-soal logika dan matematika

9. Membuat presentasi jadi lebih praktis dan mudah

10.Menyajikan data secara tepat,rapi dan akurat

Karena Ms. Excel dapat :

1. Menemukan dengan cepat pola dalam data

2. Tepat di titik sasaran – datanya valid, prosesnya pun cepat

Page 16: lulukalfinurfkipumsu.files.wordpress.com€¦  · Web viewDalam konteks ini, guru masih mengalami kendala dalam menyusun atau membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur

3. Kita dapat mengakses Spreadsheet kita darimana saja

4. Co-Authoring melalui aplikasi Web Microsoft Excel memudahkan kita mengedit spreadsheet yang sama dengan orang lain, meskipun di lokasi yang berbeda.

5.The PowerPivot untuk Excel add-in , download gratis, menyediakan teknologi inovatif seperti integrasi efisien data dari berbagai sumber dan-cepat kilat manipulasi set data besar dengan sampai jutaan baris.