65
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya kualitas, habis tanah, di sisi lain, hanya tidak akan menahan air dan akan, pada gilirannya, meninggalkan tanaman yang tinggi dan kering dan akhirnya mati. Mereka kunci untuk sehat, tinggi kualitas tanah adalah banyak bahan organik, sesuatu yang terbentuk oleh organisme hidup. Dengan menambahkan bahan organik ke tanah, kita akan secara dramatis meningkatkan kemampuannya untuk menahan dan mengatur air. Bahan organik bisa apa saja yang mengandung senyawa karbon. That is, things formed by living organisms. Artinya, hal-hal yang dibentuk oleh organisme hidup. Bahan organik bisa apa saja dari kliping rumput dan daun untuk batang dan cabang, lumut, ganggang, lumut, kotoran, sampah dapur, serbuk gergaji, serangga, cacing tanah dan mikroba. Sementara vegetasi asli disesuaikan dengan tanah mereka, tanaman taman yang paling suka tanah liat terdiri dari padatan berkebun setengah tinggi bahan organik dan setengah ruang berpori dan dengan pH netral atau sedikit asam. Hal ini juga memungkinkan udara ke dalam tanah sehingga akar dan organisme tanah dapat berkembang. Memahami kualitas tanah berarti menilai dan mengelola tanah agar berfungsi secara optimal sekarang dan tidak terdegradasi untuk digunakan berjangka. Dengan pemantauan

bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya kualitas, habis tanah, di sisi lain, hanya tidak akan menahan air dan akan, pada gilirannya, meninggalkan tanaman yang tinggi dan kering dan akhirnya mati. Mereka kunci untuk sehat, tinggi kualitas tanah adalah banyak bahan organik, sesuatu yang terbentuk oleh organisme hidup. Dengan menambahkan bahan organik ke tanah, kita akan secara dramatis meningkatkan kemampuannya untuk menahan dan mengatur air. Bahan organik bisa apa saja yang mengandung senyawa karbon. That is, things formed by living organisms. Artinya, hal-hal yang dibentuk oleh organisme hidup. Bahan organik bisa apa saja dari kliping rumput dan daun untuk batang dan cabang, lumut, ganggang, lumut, kotoran, sampah dapur, serbuk gergaji, serangga, cacing tanah dan mikroba. Sementara vegetasi asli disesuaikan dengan tanah mereka, tanaman taman yang paling suka tanah liat terdiri dari padatan berkebun setengah tinggi bahan organik dan setengah ruang berpori dan dengan pH netral atau sedikit asam. Hal ini juga memungkinkan udara ke dalam tanah sehingga akar dan organisme tanah dapat berkembang. Memahami kualitas tanah berarti menilai dan mengelola tanah agar berfungsi secara optimal sekarang dan tidak terdegradasi untuk digunakan berjangka. Dengan pemantauan perubahan kualitas tanah, seorang manajer tanah dapat menentukan apakah seperangkat praktek yang berkelanjutan.Dala penentuan kualitas tanah, harus memperhatikan banyak faktor, salah satuna yaitu sifat tanah (fisik, biologi, dan kimia). Oleh

Page 2: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

karena itu, sangat pentng untuk mahasisa melaksanakan praktikum kuaitas tanah, yaitu dengan menjadikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sebagai parameter yang diamati.

Page 3: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

B. Tujuan dan Kegunaan PraktikumPraktikum ini dilaksanakan dengan tujuan agar:1. Mahasiswa dapat membandingkan kualitas tanah A dan B2. Mahasiswa dapat menganalisa faktor-faktor yang berperan terhadap kualitas tanahPraktikum ini dapat berguna bagi mahasiswa untuk memahami prosedur kerja di laboratorium dalam menganalisis sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, kaitannya dengan melakukan pendekatan untuk menentuan kualitas tanah.

Page 4: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BAB IITINJAUAN PUSTAKATeksturTekstur TanahTanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi:(1) pasir, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,050 mm sampai dengan 2 mm.(2) debu, yaitu butir tanah yang berukuran antara 0,002 mm sampai dengan 0,050 mm.(3) liat, yaitu butir tanah yang berukuran kurang dari 0,002 mm. Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:(1) Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir.(2) Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung.(3) Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir.

Page 5: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

(4) Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung.(5) Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu.(6) Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu.(7) Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat.(8) Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir.(9) Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu.(10) Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir.(11) Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu.(12) Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat.

Page 6: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Hubungan Tekstur Tanah dengan Daya Menahan Air dan Ketersediaan HaraTanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yasng lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara (madjid, 2007)Kadar LengasMenurut Hardjowigeno (1992) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:(1) Air hidroskopik, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air hidroskopik merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.(2) Air kapiler, adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik antara sesama butir-butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat bergerak secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.

Dalam menentukan jumlah air tersedia bagi tanaman beberapa istilah dibawah ini perlu dipahami, yaitu:(1) Kapasitas Lapang: adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut

Page 7: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

terus menerus diserap oleh akar-akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama semakin kering. Pada suatu saat akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air tersebut sehingga tanaman menjadi layu (titik layu permanen).(2) Titik Layu Permanen: adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu baik pada siang ataupun malam hari.(3) Air Tersedia: adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman, yaitu selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi dengan kadar air pada titik layu permanen.Kandungan air pada kapasitas lapang ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan 1/3 bar, sedangkan kandungan air pada titik layu permanen adalah pada tegangan 15 bar. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan antara 1/3 bar sampai dengan 15 bar. Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah. Tegangan diukur dalam bar atau atmosfir atau cm air atau logaritma dari cm air yang disebut pF. Satuan bar dan atmosfir sering dianggap sama karena 1 atm = 1,0127 bar.Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat.Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: (1) banyaknya curah hujan atau air irigasi, (2) kemampuan tanah menahan air, (3) besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), (4) tingginya muka air tanah, (5) kadar bahan organik tanah,

Page 8: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

(6) senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan (7) kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (madjid, 2007). PorositasPorositas Total adalah perbandingan volume ruang total batuan pada formasi dengan volume ruang pori yang terisi oleh fluida. Suatu batuan akan memiliki porositas tapi apabila tidak memiliki permeabilitas maka tidak dapat di produksi...Porositas total dapat di cari dari 5 jenis porositas tersebut:(1) Porositas primer yang merupakan ruang-ruang pori yang dimiliki pada batuan tersebut sehingga dapat menampung dan menyerap fluida.(2) Porositas sekunder: yang merupakan ruang-ruang atau pori yang dapat menyerap air atau menampung fluida tapi terbentuknya karena adaya proses lanjutan setelah pengendapan berupa disolusi atau kekar pada batuan tersebut. Contohnya adalah batuan gamping dan dolomit, pada gamping karena merupakan batuan yang dapat larut sehingga sering adanya gerohong pada batuan tersebut, gerohong tersebut yang berfungsi sebagai porositas di dukung dengan adanya kekar pada batuan tersebut.(3) Porositas bersambung merupakan porositas yang saling berhubungan dan membentuk jalur pada ruang porinya sehingga depat memberikan aliran pada fluida dengan batasan tertentu.(4) Porositas Potensial merupakan porositas yang dapat memberikan aliran pada fluida pada batasan tertentu tergantung dari ukuran pori. Porositas efektif merupakan porositas yang dapat memberikan aliran bagi fluida bebas bukan merupakan porositas yang bersambung dalam hal ini saya mengartikannya adalah porositas yang mempunyai permebilitas.Porositas merupakan rongga-rongga yang terdapat didalam struktur benda padat. Parameter ini berperan dalam pengaliran udara panas dalam proses pengeringan, bentuk, ukuran, dan karakteristik permukaan bahan merupakan beberapa sifat yang berpengaruh terhadap

Page 9: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

kerapatan bahan. Ruang kosong (void) dalam suatu massa bahan berperan sebagai parameter di dalam penanganan yang melibatkan proses termal (Novitasari, 2010).pHpH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium (K), dan Pospor (P) dimana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.Pengukuran pH tanah di lapangan dengan prinsip kolorimeter dengan menggunakan indikator (larutan, kertas pH) yang menunjukkan warna tertantu pada pH yang berbeda. Saat ini sudah banyak pH-meter jinjing (portable) yang dapat dibawa ke lapangan. Di samping itu, ada beberapa tipe pH-meter yang dilengkapi dengan elektroda yang secara langsung dapat digunakan untuk pH tanah, tetapi dengan syarat kandungan lengas saat pengukuran cukup tinggi (kandungan lengas maksimum atau mungkin kelewat jenuh). Kesalahan pengukuran dapat terjadi antara 0,1 – 0,5 unit pH atau bahkan lebih besar karena pengaruh pengenceran dan faktor – faktor lain.Untuk mengukur pH basa kuat di lapangan, indikator fenolptalin (2 g indikator fenolptalin dalam 200 ml alkohol 90%) yang tidak berwarna sangat bermanfaat karena akan berubah menjadi ungu sampai merah pada pH 8,3 – 10,0. Kondisi yang sama dalam pengukuran pH di lapangan

Page 10: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

pada kondisi luar biasa asam digunakan indikator Brom Cresol Green (0,1 g dilarutkan dalam 250 ml 0,006 N NaOH) yang berubah menjadi hijau sampai kuning pada pH 5,3 dan lebih rendah daripada 3,8.Untuk mengetahui pH tanah di lapangan, secara umum dapat digunakan indikator universal (campuran 0,02 g metil merah, 0,04 g bromotimol blue, 0,04 g timol blue, dan 0,02 g fenolptalin dalam 100 ml alkohol encer (70%)) (Anonim, 2009).RespirasiRespirasi mikroorganisme tanah mencerminkan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah. Pengukuran respirasi (mikroorganisme) tanah merupakan cara yang pertama kali digunakan untuk menentukan tingkat aktifitas mikroorganisme tanah. Pengukuran respirasi telah mempunyai korelasi yang baik dengan parameter lain yang berkaitan dengan aktivitas mikroorganisme tanah seperti bahan organik tanah, transformasi N, hasil antara, pH dan rata-rata jumlah mikroorganisrne (Anas 1989).Penetapan respirasi tanah didasarkan pada penetapan :(1)Jumlah CO2 yang dihasilkan, dan(2)Jumlah O2 yang digunakan oleh mikroba tanah.

Pengukuran respirasi ini berkorelasi baik dengan peubah kesuburan tanah yang berkaitar dengan. aktifitas mikroba seperti:(1)Kandungan bahan organik(2)Transformasi N atau P,(3)Hasil antara,(4)pH, dan(5)Rata-rata jumlah mikroorganisme (Andre, 2009).C-organikTanah tersusun dari: (a) bahan padatan, (b) air, dan (c) udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa: (a) bahan mineral, dan (b) bahan

Page 11: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

organik. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan Kesuburan Tanah. Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya. Bahan organik tanah dapat berasal dari:(1)sumber primer, yaitu: jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa: (a) daun, (b) ranting dan cabang, (c) batang, (d) buah, dan (e) akar.(2)sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.(3)sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c) pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu:(1) reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas.(2) reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).(3) pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus tanah.Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan, maka proses dekomposisi bahan organik digolongkan menjadi 2, yaitu:

Page 12: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

(1) proses mineralisasi, dan(2) proses humifikasi.Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang tidak resisten, seperti: selulosa, gula, dan protein. Proses akhir mineralisasi dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman.Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang resisten, seperti: lignin, resin, minyak dan lemak. Proses akhir humifikasi dihasilkan humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi.Bahan organik dapat berpengaruh terhadap perubahan terhadap sifat-sifat tanah berikut:(1) sifat fisik tanah,(2) sifat kimia tanah, dan(3) sifat biologi tanah.Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat fisik tanah, meliputi:(1) stimulan terhadap granulasi tanah,(2) memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah,(3) menurunkan plastisitas dan kohesi tanah,(4) meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil,(5) mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam,(6) menetralisir daya rusak butir-butir hujan,(7) menghambat erosi, dan(8) mengurangi pelindian (pencucian/leaching).Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat kimia tanah, meliputi:(1) meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai,

Page 13: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

(2) menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi,(3) meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar ketimbang koloid anorganik,(4) menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah, dan(5) meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.Peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah, meliputi:(1) meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah), dan(2) meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia tanah)Peningkatan baik keragaman mupun populasi berkaitan erat dengan fungsi bahan organik bagi organisme tanah, yaitu sebagai:(1) bahan organik sebagai sumber energi bagi organisme tanah terutama organisme tanah heterotropik, dan(2) bahan organik sebagai sumber hara bagi organisme tanah (madjid, 2007).

Page 14: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUMA. Waktu PelaksanaanPraktikum ini dilaksanan pada tanggal 6 -15 Juni 2011, mulai pukul 08.00 s.d 14.00 WITA.B. Tempat PelaksanaanPraktikum ini dilaksanan di lahan halaman kampus dan laboratorium di Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Laboratorium yang digunakan yaitu Laboratorium Kimia dan Biologi Tanah, dan Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah.C. Prosedur PelaksanaanPraktikum ini dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:1. Pengambilan sampel tanah di 2 (dua) lahan berbeda2. Analisis tanah di laboratorium, yang terdiri dari:a. Analisis sifat fisika, yaitu:i. Tekstur, menggunakan analisa mekanik/glanuler berdasarkan kecepatan pengendapan partikel tanahii. Kadar lengas, untuk contoh tanah kering anginiii. Porositas, diketahui dengan cara mengetahui berat volume (BV) dan berat jenis (BJ) tanahb. Analisa sifat kimia, yaitu:i. pH (kemasaman tanah) aktualii. C-organikiii. N-totalc. Analisa sifat biologi, yaitu respirasi mikroorganisme tanah.3. Pembuatan laporan hasil praktikum

Page 15: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BAB IVACARA PRAKTIKUMAcara I: TeksturA. Alat dan BahanBahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang telah diayak menggunakan ayakan 0,05, NaOH, dan aquades. Alat yang digunakan yaitu tabung sedimentasi dan rak tabung.

B. Langkah KerjaLangakah kerja pada praktikum ini yaitu:1. Disiapkan 3 tabung sedimentasi pada rak tabung2. Dimasukkan sampel tanah hingga garis 153. Ditambahkan 1 mL NaOH4. Ditambahkan aquades hingga garis 455. Ditutup mengunakan plastik bening6. Dikocok selama 2 menit7. Ditunggu selama 30 detik8. Dipisahkan endapan pasir dengan larutan, dengan cara dipindahkan larutan tersebut ke tabung sedimentasi lainnya9. Ditunggu 30 menit,10. Dipisahkan endapan debu dari larutan, dengan cara dipindahkan larutan tersebut ke tabung sedimentasi lainnya11. Ditunggu hingga liat telah mengendap12. Dicatat tinggi endapan pada tiap-tiap tabung sedimentasi13. Diulang semua langkah kerja di atas untuk semua sampel tanah lainnya

Page 16: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

C. Hasil PengukuranTabel 1. Tekstur tanahSampel Lapisan tanah

partikel tanahTeksturkonsentrasi % Kelas

A (kampus lama)

Top SoilPasir 10 66.67 Silty Loam (Lempung berpasir)Debu 5 33.33Liat 0 0.00

Sub SoilPasir 10 66.67 Silty Loam (Lempung berpasir)Debu 4.5 30.00Liat 0.5 3.33

B (kampus baru)

Top SoilPasir 8 53.33 Silty Loam (Lempung berpasir)Debu 7 46.67Liat 0 0.00

Sub SoilPasir 9 60.00 Silty Loam (Lempung berpasir)Debu 3 20.00Liat 3 20.00

D. Analisis DataBerikut perhitungan untuk mendapatkan nilai % partikel tanah (pasir, debu, atau liat)1. Sampel A (tanah kampus lama)a. Top Soil%Pasir=10

15∗100 %=66.67 %

%Debu= 515

∗100 %=33.33 %

%Liat= 015

∗100 %=0 %

b. Sub Soil%Pasir=10

15∗100 %=66.67 %

%Debu= 4.515

∗100 %=30 %

Page 17: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

%Liat=0.515

∗100 %=3.3 %

2. Sampel B (tanah kampus baru)a. Top Soil%Pasir= 8

15∗100 %=53.33 %

%Debu= 715

∗100 %=46.67 %

%Liat= 015

∗100 %=0 %

b. Sub Soil%Pasir= 9

15∗100 %=60 %

%Debu= 315

∗100 %=20 %

%Liat= 315

∗100 %=20 %

Page 18: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Acara II: Kadar LengasA. Alat dan BahanBahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang telah diayak menggunakan ayakan 0,05, NaOH, dan aquades. Alat yang digunakan yaitu tabung sedimentasi dan rak tabung.B. Langkah KerjaLangakah kerja pada praktikum ini yaitu:1. Ditimbang cawan kosong (a)2. Dimasukkan sebongkah sampel tanah, kemudian ditimbang (b).3. Dimasukkan kedalam oven selama 24 jam.4. Dikeluarkan dari oven dan didinginkan.5. Ditimbang cawan berisi tanah setelah dioven (c)C. Hasil PengukuranTabel 2. Kadar lengas tanahSampel Lapisan tanah Ulangan Parameter yang diukura (g) b (g) c (g) KL (%) Rata-rata (%)

A (kampus lama)

Top Soil1 16.79 25.31 23.68 23.66 15.102 16.79 22.46 21.89 11.183 14.00 20.22 19.63 10.48

Sub Soil1 15.33 20.55 19.67 20.28 13.052 17.11 24.66 24.00 9.583 16.79 24.07 23.45 9.31

B (kampus baru)Top Soil

1 16.94 22.62 22.10 10.08 6.662 14.54 21.15 20.70 7.313 17.03 23.36 23.20 2.59Sub Soil 1 16.80 22.60 22.15 8.41 5.302 16.2 24.8 24.6 3.49

Page 19: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

8 9 03 15.35 24.47 24.12 3.99

D. Analisis DataBerikut perhitungan untuk mendapatkan kadar lengas (KL):KL=b−c

c−a∗100 %

1. Sampel Aa. Top Soil Ulangan 1

KL=25.31−23.6823.68−16.79

∗100 %=23.66 %

Ulangan 2KL=22.46−21.89

21.89−16.79∗100 %=11.18 %

Ulangan 3KL=20.22−19.63

19.63−14∗100 %=10.48 %

b. Sub Soil Ulangan 1

KL=20.55−19.6719.67−15.33

∗100 %=20.28 %

Ulangan 2KL=24.66−24.00

24.00−17.11∗100 %=9.58 %

Ulangan 3KL=24.07−23.45

23.45−16.79∗100 %=9.31%

2. Sampel Ba. Top Soil Ulangan 1

KL=22.62−22.1022.10−16.94

∗100 %=10.08 %

Ulangan 2KL=21.15−20.70

20.70−14.54∗100 %=7.31%

Page 20: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Ulangan 3KL=23.36−23.20

23.20−17.03∗100 %=2.59%

b. Sub Soil Ulangan 1

KL=22.60−22.1522.15−16.80

∗100 %=8.41 %

Ulangan 2KL=24.89−24.60

24.60−16.28∗100 %=3.49 %

Ulangan 3KL=24.47−24.12

24.12−15.35∗100 %=3.99 %

Page 21: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Acara III: PorositasA. Alat dan BahanBahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang telah diayak menggunakan ayakan 0,05, dan aquades. Alat yang digunakan yaitu 12 buah piknometer, timbangan analitik, dan termometer.B. Langkah KerjaLangakah kerja pada praktikum ini yaitu:1. Disiapkan 12 buah piknometer yang telah diberi label (sampel, ulangan)2. Ditimbang piknometer kosong (a)3. Dimasukkan aquades hingga hampa udara, kemudian ditimbang (b)4. Diukur suhu aquades pada setiap piknometer, kemudian dikonversikan (BJ1)5. Dibuang aquades tersebut hingga bersih6. Ditambahkan 5 g sampel tanah, kemudian ditimbang (c)7. Ditambahkan aquades hingga setengahnya, kemudian dikocok8. Dibersihkan mulut piknometer menggunakan aquades hingga piknometer terisi penuh aquades (hampa udara)9. Didiamkan selama 2 jam (sebaiknya 1 hari)10. Diukur suhu aquades, kemudian dikonversikan (BJ2)C. Hasil PengukuranTabel 3. Porostias tanahSampel Lapisan tanah Ulangan BJ BV Porositas (%)

A (kampus lama)Top Soil

1 1.75441 0.98979 43.582 1.89457 1.23083 35.033 1.94759 1.34192 31.10Sub Soil 1 1.83634 1.78532 2.782 2.016 1.477 26.71

Page 22: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

01 63 2.07611 1.66104 19.99

B (kampus baru)

Top Soil1 1.66693 1.37933 17.252 2.04061 1.33062 34.793 2.3501 1.40761 40.10

Sub Soil1 2.45895 2.1408 12.942 2.54873 1.72928 32.153 2.53634 1.53318 39.55

D. Analisis DataUntuk mendapatkan % Porositas, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai BJ dan BV.1. Berat Jenis (BJ)Untuk mengetahui nilai BJ maka diperlukan data mengenai:Berat piknometer kosong (a)Berat piknometer penuh air (b)Berat piknometer + tanah (c)Berat piknometer penuh air + tanah (d)Nilai konversi suhu air (a) atau suhu aquades tanpa tanah (BJ1)Nilai konversi suhu air (d) atau suhu aquades tercampur tanah (BJ2)Kadar lengas tanah (KL)Tabel 4. Hasil pengukuran a, b, c, d, BJ1, dan BJ2, untuk perhitungan BJSampel Lapisan tanah Ulangan KL Berat (g) BJ1 BJ2a b c dA (kampus lama)

Top Soil 1 23.66 13.84 38.26 18.84 40.94 0.997 0.996  2 11.18 19.68 45.29 24.68 47.9 0.997 0.996  3 10.48 22.97 48.43 27.97 51.09 0.997 0.996

Page 23: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Sub Soil 1 20.28 20.66 45.85 25.66 48.57 0.997 0.996  2 9.58 24.44 50.08 29.44 52.8 0.997 0.996  3 9.31 18.23 43.72 23.23 46.5 0.997 0.996

B (kampus baru)

Top Soil 1 10.08 17.82 43.72 22.82 45.98 0.997 0.996  2 7.31 21.35 46.97 26.35 49.67 0.997 0.996  3 2.59 23.09 47.52 28.09 50.43 0.997 0.996Sub Soil 1 8.41 22.29 47.15 27.29 50.28 0.997 0.997  2 3.49 24.01 48.23 29.01 51.34 0.997 0.997  3 3.99 22.22 46.99 27.22 50.1 0.997 0.997

Page 24: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Berat tanahkering mutlak=(c−a )∗100

100+KL(gram )

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:Tabel 5. Berat tanah kering mutlakSampel Lapisan tanah Ulangan Berat tanah kering mutlak (g)A (kampus lama)

Top Soil 1 4.043427232 4.4973544973 4.525723473Sub Soil 1 4.1570881232 4.5629139073 4.574175824

B (kampus baru)Top Soil 1 4.5422535212 4.6596066573 4.873617694Sub Soil 1 4.6120689662 4.8315911733 4.808114035

Volume total butir tanah=b−aBJ 1

−d−cBJ 2

( cm3 )

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:Tabel 6. Volume total butir tanahSampel Lapisan tanah Ulangan Volume total butir tanah(cm3)

A (kampus lama)Top Soil 1 2.3047254212 2.3738081723 2.323758424Sub Soil 1 2.263789362 2.2633361933 2.203246285

B (kampus baru)Top Soil 1 2.7249217532 2.2834366553 2.073791656Sub Soil 1 1.8756268812 1.8956870613 1.895687061

Page 25: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya
Page 26: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai berat tanah kering mutlak dan volume total butir tanah, yang dirangkum pada tabel berikut.Tabel 7. Rangkuman berat tanah kering mutlak dan volume total butir tanahSampel Lapisan tanah Ulangan

Berat tanah kering mutlak (g)Volume total butir tanah

A (kampus lama)

Top Soil 1 4.04342723 2.304725421  2 4.4973545 2.373808172  3 4.52572347 2.323758424Sub Soil 1 4.15708812 2.26378936  2 4.56291391 2.263336193  3 4.57417582 2.203246285

B (kampus baru)

Top Soil 1 4.54225352 2.724921753  2 4.65960666 2.283436655  3 4.87361769 2.073791656Sub Soil 1 4.61206897 1.875626881  2 4.83159117 1.895687061  3 4.80811404 1.895687061

Sehingga, kita dapat menentukan nilai BJ, menggunakan rumus berikut.BJ= Berat tanahkering mutlak

volume totalbutir tanahg/cm3

a. Sampel A Top SoilUlangan 1

Page 27: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BJ= 4.043427232.304725421

=1.75441 g/cm3

Ulangan 2BJ= 4.4973545

2.373808172=1.89457 g /cm3

Ulangan 3BJ= 4.52572347

2.323758424=1.94759 g/cm3

Sub SoilUlangan 1BJ=4.15708812

2.26378936=1.83634 g /cm3

Ulangan 2BJ= 4.56291391

2.263336193=2.01601 g /cm3

Ulangan 3BJ= 4.57417582

2.203246285=2.07611 g/cm3

b. Sampel B Top SoilUlangan 1BJ= 4.54225352

2.724921753=1.66693 g /cm3

Ulangan 2BJ= 4.65960666

2.283436655=2.04061 g /cm3

Ulangan 3BJ= 4.87361769

2.073791656=2.3501 g /cm3

Sub SoilUlangan 1BJ= 4.61206897

1.875626881=2.45895 g /cm3

Ulangan 2BJ= 4.83159117

1.895687061=2.54873 g /cm3

Page 28: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Ulangan 3BJ= 4.80811404

1.895687061285=2.53634 g/cm3

2. Berat Volume (BV)Untuk mengetahui nilai BV maka diperlukan data mengenai:Berat bongkahan tanah (a)Berat bongkah tanah setelah dicelupkan ke lilin(b)Berat kenaikan air setelah dimasukkan bongkahan tanah (x)Kadar lengas tanah (KL)

Tabel 8. Hasil pengukuran a, b, x, untuk perhitungan BVSampel Lapisan tanah Ulangan KL a (g) b (g) x (cm3)

A (kampus lama)

Top Soil 1 23.66 22.9 24.19 202 11.18 32.13 33.65 253 10.48 34.41 36.2 25

Sub Soil 1 20.28 19.24 20.28 102 9.58 25.55 26.77 173 9.31 25.02 26.24 15

B (kampus baru)

Top Soil 1 10.08 21.53 22.35 152 7.31 32.94 34.87 253 2.59 33.59 35.33 25

Sub Soil 1 8.41 22.35 22.72 102 3.49 34.27 35.12 203 3.99 36.83 37.73 24

Page 29: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BV = 84∗a(100+ KL)∗(0.87∗( x− (b−a ) ))

g/cm3

a. Sampel A Top SoilUlangan 1

BV = 84∗22.9(100+23.66 )∗(0.87∗(20−(24.19−22.9 )))

=g/cm3

Ulangan 2BV = 84∗32.13

(100+11.18)∗(0.87∗(25−(33.65−32.13 ) ))=g /cm3

Ulangan 3BV = 84∗34.41

(100+10.48 )∗(0.87∗(25− (36.2−34.41 ) ))=g /cm3

Sub SoilUlangan 1BV = 84∗19.24

(100+20.28 )∗(0.87∗(10− (20.28−19.24 ) ))=g /cm3

Ulangan 2BV = 84∗25.55

(100+9.58 )∗(0.87∗(17−(26.77−25.55 ) ))=g /cm3

Ulangan 3BV = 84∗25.02

(100+9.31 )∗(0.87∗(15− (26.24−25.02 )))=g/cm3

b. Sampel B Top SoilUlangan 1

BV = 84∗21.53(100+10.08 )∗(0.87∗(15− (22.35−21.53 ) ))

=g/cm3

Ulangan 2BV = 84∗32.94

(100+7.31 )∗(0.87∗(25−(34.87−32.94 ) ))=g /cm3

Ulangan 3BV = 84∗33.59

(100+2.59 )∗(0.87∗(25− (35.33−33.59 ) ))=g/cm3

Page 30: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Sub SoilUlangan 1BV = 84∗22.35

(100+8.41 )∗(0.87∗(10− (22.72−22.35 ) ))=g /cm3

Ulangan 2BV = 84∗34.27

(100+3.49 )∗(0.87∗(20− (35.12−34.27 ) ))=g/cm3

Ulangan 3BV = 84∗36.83

(100+3.99 )∗(0.87∗(24−(37.73−36.83 ) ))=g /cm3

POROSITASPorositas=(1−BV

BJ )∗100 %

a. Sampel A Top SoilUlangan 1

Porositas=(1−0.989791.75441 )∗100 %=43.58 %

Ulangan 2Porositas=(1−1.23083

1.89457 )∗100 %=35.03 %

Ulangan 3Porositas=(1−1.34192

1.94759 )∗100 %=31.10 %

Sub SoilUlangan 1Porositas=(1−1.78532

1.83634 )∗100 %=2.78 %

Ulangan 2Porositas=(1− 1.4776

2.01601 )∗100 %=26.71 %

Ulangan 3

Page 31: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Porositas=(1−1.661042.07611 )∗100%=19.99 %

b. Sampel B Top SoilUlangan 1

Porositas=(1−1.379331.66693 )∗100 %=17.25 %

Ulangan 2Porositas=(1−1.33062

2.04061 )∗100 %=34.79 %

Ulangan 3Porositas=(1−1.40761

2.3501 )∗100 %=40.10 %

Sub SoilUlangan 1Porositas=(1− 2.1408

2.45895 )∗100 %=12.94 %

Ulangan 2Porositas=(1−1.72928

2.54873 )∗100%=32.15 %

Ulangan 3Porositas=(1−1.53318

2.53634 )∗100%=39.55 %

Acara IV: pHA. Alat dan bahanBahan-bahan yang digunakan adalah Tanah, aquades, dan kertas label. Alat-alat yang yang digunakan adalah timbangan analitik, pH meter, botol gojog, alat penggojog.B. Langkah kerjaLangakah kerja pada praktikum ini yaitu:1. Diambil contoh tanah masing-masing 5gr.

Page 32: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

2. Dimasukkan kedalam botol gojog 25 ml.3. Ditambah aquades ± 25 ml. 4. Ditutup dan digojog selama 30 menit.5. Didiamkan selama 30 menit.6. Disiapkan pH meter dan kalibrasi dengan larutan buffer pH 7,0 dan pH 4,0.7. Diukur pH tanah dengan cara meletakkan electrode baku dalam supernatan.8. Nilai pH dicacat satu angka belakang komaC. Hasil pengukuranTabel 9. pH tanah

Sampel Lapisan tanah Ulangan pH Rata-rata

pH

A (kampus lama)

Top Soil1 6.01

6.173333332 6.253 6.26

Sub Soil1 5.99

6.052 6.153 6.01

B (kampus baru)

Top Soil1 6.5

6.142 5.973 5.95

Sub Soil1 5.89

6.042 6.083 6.15

Page 33: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Acara V: RespirasiA. Alat dan BahanBahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang telah diayak menggunakan ayakan 0,05, NaOH, KOH 0,2 N, indicator fenolftalein, HCl 0,1 N, dan aquades. Alat yang digunakan yaitu botol respirator, labu Erlenmeyer, pipet, alat titrasi (buret).B. Langkah KerjaLangakah kerja pada praktikum ini yaitu:1. Disediakan botor respirator2. Ditimbang masing-masing tanah sebanyak 100 g3. Dimasukkan tanah tersebut kedalam botol respirator4. Dirangkai alat respirator.5. Disiapkan bahan KOH 0,2 N dalam erlemnyer, kemudian dimasukkan selang kedalam erlemeyer. (selang harus masuk ke dalam larutan) 6. Didiamkan selama 24 jam7. Ditambahkan indicator fenolftalein sebanyak 2 tetes8. Kemudian dititrasi menggunakan HCl 0,1 N9. Diukur dan dicacat berapa banyak HCl 0,1 N yang digunakanC. Hasil PengukuranTabel 10. Respirasi

Sampel Lapisan tanah Ulangan Blanko Sampel N RespirasiRata-rata Respirasi

Respirasi /jamRata-rata Respirasi/jam

A (kampus lama)Top Soil 1 14.5 6.1 0.1 0.84 0.726667 0.018 0.0162 15.2 5.8 0.1 0.94 0.0203 9.1 5.1 0.1 0.4 0.009Sub Soil 1 9.1 8.5 0.1 0.06 0.336667 0.001 0.0072 15.2 6.3 0.1 0.89 0.0193 15.2 14.6 0.1 0.06 0.001B (kampus baru) Top Soil 1 14.3 8.6 0.1 0.57 0.293333 0.012 0.0062 14.3 11.6 0.1 0.27 0.0063 14.5 14.1 0.1 0.04 0.001

Page 34: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Sub Soil 1 9.1 8.5 0.1 0.06 0.393333 0.001 0.0092 14.3 5.1 0.1 0.92 0.0203 14.5 12.5 0.1 0.2 0.004

Page 35: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

D. Analisis DataUntuk mengtahui respirasi yang terjadi dalam tanah tersebut, dibutuhkan data mengenai hasil titrasi blanko dan sampel, yang dirangkum pada tabel berikut.Tabel 11. Hasil pengukuran titrasi blanko dan sampel tanah, untuk respirasiSampel Lapisan tanah Ulangan Blanko SampelA (kampus lama)

Top Soil 1 14.5 6.12 15.2 5.83 9.1 5.1Sub Soil 1 9.1 8.52 15.2 6.33 15.2 14.6

B (kampus baru)Top Soil 1 14.3 8.62 14.3 11.63 14.5 14.1Sub Soil 1 9.1 8.52 14.3 5.13 14.5 12.5**NaOH yang digunakan adalah 0.1

Respirasi=(Blanko−Sampel )∗0.11. Sampel Aa. Top SoilUlangan 1Respirasi=(14.5−6.1 )∗0.1=0.84Ulangan 2Respirasi=(15.2−5.8 )∗0.1=0.94Ulangan 3Respirasi=(9.1−5.1 )∗0.1=0.4b. Sub SoilUlangan 1Respirasi=(9.1−8.5 )∗0.1=0.06Ulangan 2Respirasi=(15.2−6.3 )∗0.1=0.89Ulangan 3

Page 36: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Respirasi=(15.2−14.6 )∗0.1=0.062. Sampel Bc. Top SoilUlangan 1Respirasi=(14.3−8.6 )∗0.1=0.57Ulangan 2Respirasi=(14.3−11.6 )∗0.1=0.27Ulangan 3Respirasi=(14.5−14.1 )∗0.1=0.04d. Sub SoilUlangan 1Respirasi=(9.1−8.5 )∗0.1=0.06Ulangan 2Respirasi=(14.3−5.1 )∗0.1=0.92Ulangan 3Respirasi=(14.5−12.5 )∗0.1=0.214.

Page 37: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Acara VI: C-organikA. Alat dan BahanBahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang telah diayak, H2SO4 Pekat, K2Cr2O7 2N, dan aquades. Alat yang digunakan yaitu timbangan analitik, labu ukur 100 mL, penangas air, spektofotometer.B. Langkah KerjaLangakah kerja pada praktikum ini yaitu:1. Ditimbang 0,5 g tanah2. Dimasukkan ke labu ukur 100 mL3. Ditambahkan 7,5 mL H2SO4 Pekat dan 5 mL K2Cr2O7 2N4. Didiamkan hingga dingin5. Dipanaskan menggunakan penangas air selama 1, 5 jam, dan digoyang-goyangkan tiap 30 menit.6. Diencerkan dengan cara ditambahkan aquades hingga setengahnya, digoyang-goyangkan, dan dibiarkan selama 5 menit, kemudian ditambahkan lagi aquades hingga garis 100 mL.7. Diamkan selama sehari hingga bening8. Diukur nilai absorben larutan menggunakan spektofotometer.Pembuatan larutan standar C-organik, dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut.1. Dimasukkan kedalam masing-masing labu ukur100 ml 0, 1, 2, 3, 4, 5 ml larutan standar 5000 ppmC.2. Ditambahkan 7,5 ml H2SO4  pekat dan 6ml larutan K2Cr2O7 2 2N3. Dinginkan campuran kemudian encerkan dengan aquades sampai batas tanda 100 ml.4. Dikocok dan diamkan selama 24 Jam, diperoleh larutan standar 0, 50, 100, 150, 200, dan 250 ppmC.

Page 38: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

C. Hasil PengukuranTabel 12. Persentase (%) C-organikSampel Lapisan tanah Ulangan %CA (kampus lama)

Top Soil 1 3.50752 3.189453 3.22904Sub Soil 1 1.699312 1.583633 1.57973

B (kampus baru)Top Soil 1 0.557982 0.520783 0.45365Sub Soil 1 0.29232 0.234383 0.30282

D. Analisis DataUntuk dapat memperoleh nilai %C tanah tersebut, maka dibutuhkan data mengenai:Faktor koreksi (FK)Konversi absorben menjadi ppm (ppm C)Slope larutan standar (b)Tabel 13. Hasil perhitungan faktor koreksi dan ppm C, untuk perhitungan %CSampel Lapisan tanah Ulangan KL FK b C-organikabsorben ppmA (kampus lama)

Top Soil 1 23.66 1.23657475 539.252 0.263 141.82326472 11.18 1.11176471 0.266 143.44102053 10.48 1.10479574 0.271 146.1372803Sub Soil 1 20.28 1.20276498 0.131 70.642006352 9.58 1.095791 0.134 72.259762223 9.31 1.09309309 0.134 72.25976222B (kamp Top Soil 1 10.08 1.10077519 0.047 25.34484197

Page 39: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

us baru) 2 7.31 1.07305195 0.045 24.266338063 2.59 1.02593193 0.041 22.10933023Sub Soil 1 8.41 1.08411215 0.025 13.481298922 3.49 1.03485577 0.021 11.324291093 3.99 1.03990878 0.027 14.55980284

Page 40: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

1. Menentukan faktor koreksi (FK), menggunakan rumusFK=

(100+KL)100a. Sampel A

Top SoilUlangan 1FK=(100+23.66)

100=1.23657475

Ulangan 2FK=

(100+11.18 )100

=1.11176471

Ulangan 3FK=(100+10.48)

100=1.10479574

Sub SoilUlangan 1FK=(100+20.28)

100=1.20276498

Ulangan 2FK=

(100+9.58)100

=1.095791

Ulangan 3FK=(100+9.31)

100=1.09309309

b. Sampel B Top SoilUlangan 1

FK=(100+10.08)100

=1.10077519

Ulangan 2FK=

(100+7.31)100

=1.07305195

Ulangan 3FK=(100+2.59)

100=1.02593193

Sub Soil

Page 41: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Ulangan 1FK=

(100+8.41)100

=1.08411215

Ulangan 2FK=

(100+3.49)100

=1.03485577

Ulangan 3FK=

(100+3.99)100

=1.03990878

2. Menentukan nilai slope (b), menggunakan microsoft exel dengan mengisi pada cell komen berikut.=slope(known y , known x) Known y blok pada kolom ppm dari 0 s.d 250Known y blok pada kolom absorben dari 0 s.d 0.45Tabel 14. Larutan standar dan nilai b, untuk perhitungan %Cabsorben ppm b (slope)0 0 539.2520.083 500.155 1000.275 1500.37 2000.45 250

3. Menentukan konversi c-organik dari bentuk absorben menjadi ppm C, menggunakan rumus: ppmC=aborben∗b

a. Sampel A Top SoilUlangan 1

ppmC=0.263∗539.252=141.8232647Ulangan 2ppmC=0.266∗539.252=143.4410205Ulangan 3

Page 42: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

ppmC=0.271∗539.252=146.1372803

Sub SoilUlangan 1ppmC=0.131∗539.252=70.64200635Ulangan 2ppmC=0.134∗539.252=72.25976222Ulangan 3ppmC=0.134∗539.252=72.25976222b. Sampel B

Top SoilUlangan 1ppmC=0.047∗539.252=25.34484197Ulangan 2ppmC=0.045∗539.252=24.26633806Ulangan 3ppmC=0.041∗539.252=22.10933023

Sub SoilUlangan 1ppmC=0.025∗539.252=13.48129892Ulangan 2ppmC=0.021∗539.252=11.32429109Ulangan 3ppmC=0.027∗539.252=14.55980284

%C-ORGANIK%C org=0.02∗ppm C∗FK 1. Sampel Aa. Top SoilUlangan 1

%C org=0.02∗141.8232647∗1.23657475=3.5075Ulangan 2%C org=0.02∗143.4410205∗1.11176471=3.18945Ulangan 3

Page 43: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

%C org=0.02∗146.1372803∗1.10479574=3.22904b. Sub SoilUlangan 1%C org=0.02∗70.64200635∗1.20276498=1.69931Ulangan 2%C org=0.02∗72.25976222∗1.095791=1.58363Ulangan 3%C org=0.02∗72.25976222∗1.09309309=1.579732. Sampel Bc. Top SoilUlangan 1%C org=0.02∗25.34484197∗1.10077519=0.55798Ulangan 2%C org=0.02∗24.26633806∗1.07305195=0.52078Ulangan 3%C org=0.02∗22.10933023∗1.02593193=0.45365d. Sub SoilUlangan 1%C org=0.02∗13.48129892∗1.08411215=¿0.2923Ulangan 2%C org=0.02∗11.32429109∗1.03485577=0.23438Ulangan 3%C org=0.02∗14.55980284∗1.03990878=0.30282

Page 44: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Acara VII: N-totalA. Alat dan BahanBahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang telah diayak menggunkan ayakan 0,05, katalisator (K2SO4 + CuSO4), asam sulfat (H2SO4), asam borat (H3BO3) 1N, NaOH 40%, batu didih, minyak paravin, indikator metil red (merah), penitrasi (H2SO4 0,05N), dan aquades. Alat yang digunakan yaitu 13 buah labu destruksi, pemanas (alat destruksi), pipet 10 mL, 13 buah gelas piala 100 mL, 1 paket alat destilasi, 13 buah labu destilasi, dan alat titrasi.B. Langkah Kerja1. Destruksia. Disediakan 13 buah labu destruksib. Dimasukkan 0,5 g sampel tanahc. Ditambahkan 1 g katalisator (K2SO4 + CuSO4)d. Ditambahkan 6 mL asam sulfat (H2SO4)e. Dilakukan pendestruksian menggunakan pemanas (alat destruksi) selama ± 4 jam (sebaiknya1 hari).f. Didinginkan hingga benar-benar dingin.g. Ditambahkan 50 mL aquadesh. Dikocok hingga tercampur, dan didiamkan hingga mengendap.2. Destilasia. Disiapkan 13 labu destilasib. Dimasukkan 4 butir batu didihc. Ditambahkan cairan (poin 1h) , endapan tanah tidak boleh ikut dimasukkand. Ditambahkan 2 tetes minyak paravine. Diletakkan labu destilasi pada alat destilasif. Disediakan 13 gelas pialag. Dimasukkan 20 mL asam borat (H3BO3) 1Nh. Tibambahkan 2 tetes metil redi. Diletakkan pada alat destilasi

Page 45: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

j. Ditambahkan 20 mL NaOH 40% ke labu destilasi (poin 2a)k. Dinyalakan alat destilasi (air tetap mengalir)l. Dihentikan proses destilasi setelah larutan pada gelas piala (poin 2j) mencapai 60 mL.**catatan: penangkap N (asam borat) tidak boleh berinteraksi dengan udara dalam waktu yang lama.3. Titrasia. Dipastikan saluran pada alat titrasi tidak terdapat ruang udara (diketahui dengan cara mengeluarkan cairan penitrasi dengan memutar tuas ke depan, hingga tak ada lagi ruang udara).b. Diputar tuas hingga mentok (tak dapat diputar lagi) ke belakang.c. Dilakukan titrasi menggunakan H2SO4 0,05N secara perlahan hingga warna berubah menjadi merah muda bening (sesuai blanko).C. Hasil PengukuranTabel 15. Persentase (%) NSampel Lapisan tanah Ulangan KL Blanko Sampel % N Rata-rata % N

A (kampus lama)

Top Soil1 23.66 0.04 1.2 2.0082 2.0252 11.18 0.04    3 10.48 0.04 1.36 2.04166

Sub Soil 1 20.28 0.04 0.44 0.67355 0.6182 9.58 0.04 0.38 0.52163 9.31 0.04 0.47 0.65804

B (kampus baru)Top Soil

1 10.08 0.04 1.98 2.98971 3.1652 7.31 0.04 2.21 3.259933 2.59 0.04 2.3 3.24605

Sub Soil 1 8.41 0.04 0.45 0.62228 0.6222 3.49 0.04    3 3.99 0.04    

Page 46: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

**pada kolom yang tidak terdapat data hasil pengukuran %N, telah terjadi kesalahan sehingga tidah memperoleh hasilD. Analisis Data

%N=(sampel−blanko )∗N∗14

100100+KL

∗berat tanah

N = 0.05

Page 47: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

1. Sampel Aa. Top SoilUlangan 1

% N =(0.44−0.04 )∗0.05∗14

100100+23.66

∗0.5=2.0082 %

Ulangan 2 (data kosong)Ulangan 3% N= (1.36−0.04 )∗0.05∗14

100100+10.48

∗0.5=2.04166 %

b. Sub SoilUlangan 1% N =

(0.44−0.04 )∗0.05∗14100

100+20.28∗0.5

=0.67355 %

Ulangan 2% N= (0.38−0.04 )∗0.05∗14

100100+9.58

∗0.5=0.5216 %

Ulangan 3% N =

(0.47−0.04 )∗0.05∗14100

100+9.31∗0.5

=0.65804 %

2. Sampel Bb. Top SoilUlangan 1% N=

(1.98−0.04 )∗0.05∗14100

100+10.08∗0.5

=2.98971%

Ulangan 2% N =

(2.21−0.04 )∗0.05∗14100

100+7.31∗0.5

=3.25993 %

Ulangan 3

Page 48: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

% N=(2.3−0.04 )∗0.05∗14

100100+2.59

∗0.5=3.24605 %

c. Sub SoilUlangan 1% N=

(0.45−0.04 )∗0.05∗14100

100+8.41∗0.5

=0.62228 %

Ulangan 2 (data kosong)Ulangan 1 (data kosong)

Page 49: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BAB VHASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATANBerdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan di laboratorium, diperoleh hasil pengamtan secara keseluruhan, sebagai berikut.

Tabel 16. Hasil pengamatan keseluruhan (tekstur, KL, porositas, pH, %N, %C, dan respirasi)Sampel Lapisan Tekstur KL (%) Porositas (%) pH N-total (%)

C-org (%) Respirasipasir debu liatA Top Soil 10 5 0 15.10 36.57 6.17 2.02 3.31 0.73Sub Soil 10 4.5 0.5 13.05 16.49 6.05 0.62 1.62 0.34B Top Soil 8 7 0 6.66 30.72 6.14 3.17 0.51 0.29Sub Soil 9 3 3 5.30 28.21 6.04 0.62 0.28 0.39

B. PEMBAHASANDalam menentukan kualitas tanah, harus memperhatikan keseluruhan parameter yang diamati. Sebelum menentukan kualitas tanah yang diuji pada praktikum ini, terlebih dahulu kita membahas hubungan masing-masing parameter, dengan tujuan mengidentifikasi kekeliruan data yang diperoleh. Agar dalam menentukan kualitas tanah tersebut, tidak terjadi kekeliruan akibat berpedoman pada data yang keliru. Hubungan tekstur dengan porositasPorositas tanah dipengaruhi oleh ukuran partikel tanah. Tanah pasiran berporositas tinggi, sedangkan tanah berliat porositasnya rendah (Rahardjo, dkk., 2005). Semua tanah di atas termasuk bertekstur silty loam (lempung berpasir), termasuk tanah pasiran. Tanah A dan B pada top soil, porositasnya tertinggi, akibat liatnya sangat sedikit, mendekati 0 (meskipun pada tabel dinyatakan 0, tetapi

Page 50: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

metode analisis tekstur yang digunakan pada praktikum ini memiliki tingkat keakuratan kurang akurat, sehingga dikatakan mendekati 0). Tanah B pada sub soil memiliki liat paling tinggi, seharusnya porositasnya paling rendah, tapi faktanya tidak. Jika melihat hasil data di atas, selisih porositas antara tanah B pada top soil dengan sub soil, sedikit, setera dengan perbedaan teksturnya yang juga sedikit. Diindikasikan kekeliruan terjadi pada tanah A pada sub soil. Selisih porositas yang jauh, tidak sebanding dengan selisih teksturnya. Kekeliruan tersebut bisa terjadi akibat human error pada saat praktikum berlangsung.Hubungan kadar lengas, tekstur dan C-organik

Tekstur tanah merupakan perbandingan kuantitas partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Tanah bertekstur pasir berkemampuan menahan air dan hara rendah, dan tanah bertekstur liat berkemampuan menahan air dan hara tinggi (Rahardjo, dkk., 2005). Sehingga, tanah pasiran kadar lengasnya lebih rendah dari pada tanah berliat. Berdasarkan hasil pengamatan di atas, tanah B pada sub soil memiliki kadar liat paling tinggi, namun kadar lengasnya paling rendah. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori, seharunya kadar lengasnya paling tinggi.

Gambar 1. Kurva hubungan %C-organik dengan kadar lengasSumber: CSIRO land & Water and CRC for Greenhouse Accounting PMB2, Glend Osmond SA 5604

Page 51: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

Berdasarkan gambar kurva di atas menunjukkan bahwa C-organik berengaruh pada kadar lengas tanah. Hal tersebut semakin dibenarkan oleh hasil pengamatan di atas. Persen C-organik memiliki hubungan positif dengan kadar lengas. Tanah dengan c-organik paling tinggi yaitu tanah A pada top soil, kadar lengasnya pun paling tinggi. Sedangkan, tanah B pada sub soil kadar lengasnya paling rendah akibat C-organiknya paling rendah.Berdasarkan analisa tersebut, kita dapat menjawab permasalahan kadar lengas pada tanah B di atas. Kondisi tanah B pada sub soil dengan kandungan liat paling tinggi, tidak cukup untuk menjadikanya sebagai tanah dengan kadar lengas tertinggi. Melainkan ada peran C-organik yang juga sangat berpengaruh pada kadar lengas tanah. Hal tersebut dibuktikan pada hasil pengamatan di atas. Tanah A pada top soil dengan kadar liat paling rendah dan kandungan pasir paling tinggi, seharusnya kadar lengasnya paling rendah. Namun faktanya, tanah tersebut memiliki kadar lengas paling tinggi akibat kandungan C-organiknya paling tinggi.Hubungan KL dengan pHpH menunjukkan tingkat kemasaman tanah. Pengelompokan kemasaman tanah berbeda dengan pengelompokkan terhadap sifat kimia tanah lain, karena untuk kemasaman tanah (pH) dikelompokkan dalam enam kategori berikut:(1)sangat masam untuk pH tanah < 4,5(2)masam untuk pH tanah berkisar antara 4,5 s/d 5,5(3)agak masam untuk pH tanah berkisar antara 5,6 s/d 6,5(4)netral untuk pH tanah berkisar antara 6,6 s/d 7,5(5)agak alkalis untuk pH tanah berkisar antara 7,6 s/d 8,5(6)alkalis untuk pH tanah > 8,5. Berdasarkan hasil pengamatan di atas, semua sampel tanah memiliki nilai pH berkisar pada kelas netral. Faktor yang menentukan kadar N tinggi

Page 52: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

N (nitrogen) merupakan unsur yang sangat mudah bergerak (mobile), sehingga banyak cara untuk membuatnya tersedia di tanah, salah satunya yaitu simbiosis dengan tanaman penambat N. Kedua jenis tanah yang dianalisis merupakan tanah yang tidak dirawat secara intensif. Tanah A diambil dari pekarangan kampus lama Fakultas Pertanian Universitas Mataram, di lahan tersebut banyak tumbuh tanaman seperti rumput dan beberapa pepohonan. Sedangkan tanah B diambil dari kampus baru Fakultas Pertanian Universitas Mataram, lahan tersebut tidak terawat, dalam belasan centimeter saja sudah ditemukan batuan. Meskipun kondisinya lebih buruh dari pada lahan A, tetapi di lahan B tersebut banyak tumbuh tanaman Putri Malu. Seperti diketahui, tanaman putri malu termasuk tanaman penambat N. Dibuktikan dengan adanya bintil akar (diamati saat pengambilan sampel tanah). Dengan mengetahui fakta tersebut, tidak heran jika %N tanah B lebih tinggi disbanding tanah A.(Madjid, 2007) memaparkan bahwa nilai prosentase nitrogen dalam tanah dikelompokkan dalam lima kategori berikut:(1) sangat rendah untuk N(%) <0,10,(2) rendah untuk N(%) berkisar antara 0,10 s/d 0,20,(3) sedang untuk N(%) berkisar antara 0,21 s/d 0,50,(4) tinggi untuk N(%) berkisar antara 0,51 s/d 0,75 dan(5) sangat tinggi untuk N(%) lebih dari 0,75. Dapat dikatakan bahwa, pada top soil kedua tanah tersebut memiliki kandungan N yang sangat tinggi (>0.75%) sedangkan pada sub soilnya termasuk dalam kategori tinggi.

Hubungan C-organik dengan RespirasiC merupakan unsur yang sangat bermanfaat bagi mikroorganisme. Agar dapat beraktivitas dengan baik, mikroorganisme membutuhkan C sebagai sumber energi. Semakin tersedianya C di tanah bagi mikroorganisme, semakin lancar proses

Page 53: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

dekomposisi bahan organik, sehingga meningkatkan unsur hara yang dapat bermanfaat bagi tanaman.Berdasarkan penjelasan tersebut, %C-organik memiliki hubungan positif dengan respirasi. Dari 4 (empat) sampel tanah yang dianalis, hanya 1 (satu) yang tidak sesuai yaitu tanah B pada sub soil. %C-organiknya lebih sedikit dari pada sampel tanah A pada sub soil dan tanah B pada top soil, tetapi respirasi yang terjadi sebaliknya, lebih tinggi dari kedua sampel tersebut. Hal tersebut terjadi akibat banyak faktor, namun yang paling memungkinkan yaitu human error.Menentukan kualitas tanah

Dari ketujuh parameter yang diuji, terdapat parameter yang dapat mempengaruhi parameter yang lain. Untuk menentukan kualitas tanah di atas, dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi parameter tersebut. Parameter yang paling berperan dari ketujuh parameter tersebut adalah C-organik.(Madjid, 2007) menjelaskan bahwa C-organik dapat mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Keberadaannya yang sangat berpengaruh tersebut, dapat menjadi indicator dalam menentukan kualitas tanah. Berdasarkan hasil pengamatan di atas, tanah A memiliki c-organik sangat tinggi (> 1%) sedangkan tanah B lebih rendah (<1%). Artinya tanah A dapat dikatan kualitasnya lebih tinggi dari pada tanah B. Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi di lapangan. Di lahan A banyak ditumbuhi tanaman dan pepohonan, sedangkan vegetasai di lahan B hanya berupa tanaman liar. Sehingga, untuk dapat meningkatkan kualitas tanah, dapat dilakukan dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanah tersebut.

Page 54: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

BAB VIPENUTUPKESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:1. Tanah A kualitasnya lebih tinggi dari pada tanah B2. Persentase C-organik sangat menentukan kualitas tanah, karena dapat mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.3. Untuk dapat meningkatkan kualitas tanah, dapat dilakukan dengan cara pemberian atau penambahan bahan organik.

Page 55: bloghamdy.files.wordpress.com  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah yang sehat memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memproses jumlah yang menakjubkan air. Rendahnya

DAFTAR PUSTAKAAndre. 2009. Sifat Biologi Tanah. http://boymarpaung.wordpress.com/2009/02/19/sifat-biologi-tanah/Anonim, 2009. Pengukuran pH Tanah. http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/pengukuran-ph-tanah/Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta

Madjid, Abdul. 2007. Biologi Tanah. http://bloghamdy.wordpress.com/ilmu-tanah/biologi-tanah/. Novitasari, dkk., 2010. Materi Sifat Fisik Pangan "Density, Porositas, Dan

Spesifik Gravity. http://johnbalya.blogspot.com/2011/04/materi-sifat-fisik-pangan-density.html