31
TUGAS METROLOGI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN POLITEKNIK KEDIRI DOSEN : MUHAMAD JAINUDIN, SPd KELAS : ME-8C NAMA KELOMPOK : 1. ABID FATCHUL AMIN (01) 2. DIAN NURCAYO (03) 3. PUTRI INTAN RAHAYU (18) 4. ROBY HERIUS DAMARA (23)

teknikmesin87.files.wordpress.com · Web view4) Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama denan skala noniusnya. Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS METROLOGI

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

POLITEKNIK KEDIRI

DOSEN : MUHAMAD JAINUDIN, SPd

KELAS : ME-8C

NAMA KELOMPOK:

1. ABID FATCHUL AMIN(01)

2. DIAN NURCAYO(03)

3. PUTRI INTAN RAHAYU(18)

4. ROBY HERIUS DAMARA (23)

Mikrometer

a.   Frame atau Bingkai

Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran.

b.   Anvil atau Landasan

Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan diantara anvil dan spindle

c.    Spindle atau Landasan Tidak Tetap

Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan

d.   Lock atau Pengunci

Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerakketika mengukur benda

e.    Sleeve

Silinder tempat skala utama

f.     Thimble

Silinder tempat skala nonius

g.   Rachet Knob

Untuk memajukan atau memundurkan spindle agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil

2.      Macam-macam dan Fungsi Mikrometer

Secara umum, tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu:

a.    Mikrometer Luar (Outside Micrometer)

Luar adalah alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar dengan membaca jarak antara dua muka ukur sejajar yang berhadapan. 

b.   Mikrometer Dalam (inside micrometer)

Mikrometer Dalam  adalah alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur yang saling membelakangi.

c.    Mikrometer Kedalaman (Depth Micrometer).

Mikrometer Kedalaman  adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

3.   Cara Menggunakan dan Membaca Mikrometer

a.    Cara Menggunakan

1)   Buka pengunci mikrometer kemudian buka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur dengan cara memutar rachet knob

2)   Masukkan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil

3)   Geserkan spindle ke arah benda kerja dengan cara memutar rachet knob sampai terdengan klik (jangan terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh)

4)   Kunci mikrometer agar spindle tidak bergerak

5)   Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya

b.   Cara Membaca

1)   Posisikan mikrometer tegak lurus terhadap arah pandangan

2)   Bacalah skala utama pada mikrometer (garis bagian atas menunjukkan angka bulat dalam satuan mm, sedangkan garis bawah menunjukkan bilangan setengah dalam satuan mm)

3)   Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama (50 bagian). Kemudian hasilnya kalikan dengan ketelitian dari mikrometer, hasilnya merupakan skla nonius.

4)   Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama denan skala noniusnya.

    Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis adalah 0.05 mm, Sedangkan nilai satu strip pada thimble adalah 0.01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

Jadi contoh A :

Pembacaan skala garis : 5.00

Pembacaan skala di bawah garis : 0.00

Pembacaan skala thimble : 0.20

Pembacaan akhir : 5.20

Jadi contoh B :

Pembacaan skala garis : 7.00

Pembacaan skala di bawah garis : 0.50

Pembacaan skala thimble : 0.15

Pembacaan akhir : 7.65

4.   Perawatan dan Kalibrasi Mikrometer

Sebelum dipakai, mikrometer harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dengan kain yang bersih.

Kalibrasi mikrometer dengan cara membersihkan anvil dan spindle dengan kain, kemudian putar rachet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan dan terdengan bunnyi klik 2-3x atau penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock clamp. Hasil dari pembacaan pada skala adalah Nol jika mikrometer dalam keadaan baik (Nol pada thimble harus lurus denganouter sleeve)

a.    Jika kesalahan 0.02 mm atau kurang

1)   Kuncilah spindle dengan lock clamp

2)   Dengan memakai penyetel, putar outer sleeve sampai tanda “0” thimble lurus dengan garis

3)   Setelah penyetelan selesai, periksalah kembali tanda “0”.

b.   Jika kesalahan melebihi 0.02 mm

1)   Kuncilah spindle dengan lock clamp

2)   Kendorkahlah stopper sampai thimble bebas.

3)   Luruskan tanda ”0” thimble dengan garis pada outer sleev

4)   Kencangkan kembali ratchet stopper

5)   Setelah penyetelan selesai, periksa kembali titik ”0” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.

DIAL BORE GAUGE

Fungsi: Mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder, lubang dudukan poros dan lain-lain. Ketelitian alat ukur ini adalah 0,01 mm

Bagian-bagian :

1.     Dial gauge

Untuk mengetahui hasil pembacaan pengukuran

2.     Grip

Bagian untuk memegang atau mengingkat dial

3.     Dial gauge securing position

Untuk mengatur posisi dial gauge

4.     Replacement rod/ anvil

Alat untuk menambah panjang bidang sentuh pada silinder yang akan menyentuh bidang ukur pada silinder

5.     Replacement washer

Alat untuk menambah kepanjangan rod

6.     Measuring point

Titik point pengukuran

Kalibrasi

a.       Set out side micrometer sesuai dengan setandar

b.      Fungsikan lock clam

c.       Masukkan rod pengukur ke dalam out side micrometer

d.      Set jarum panjang pada angka nol

Protactor

Terdiri dari :

Busur yang digunakan untuk menetukan sudut

Penggaris yang di gunakan untuk menentukan panjang

suatu benda

Fuller gauge

Mengukur celah suatu benda

Locking devis untuk mengunci bagaian yang lain agar

tidak goyang saat pengukuran

Mal sudut

Untuk mengukur vertical suatu benda

Mengukur sudut suatu benda

Mistar sorong

Combination set

Timbangan pegas

Sprint level

Fluorence untuk mengetahui nilai kerataan

Height gauge

Dwell tester

Timing light

Multitester

Battery tester

Jarum penunjuk skala penunjuk

Skala pemilih

Skala tegangan

Terminal

Compresion tester

Dial indicator

Hydrometer

Waterpass

Silinder bore gauge

Timing light

Timing light merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa dan menyetel saat pengapian sesuai dengan sudut putar poros engkol dimana secara langsung berhubungan dengan posisi piston Begitu saat pengapian disetel, selanjutnya  akan dikendalikan oleh system pengatur pegapian mekanik, vacuum atau elektronik.  Timing light yang digunakan bersamaan dengan meter pengatur pengapian memastikan system pemajuan pengapian bekerja sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Dwell tester

Dwell tester dan tachometer merupakan dua buah alat yang diasatukan. Penyatuan kedua alat ukur ini dimaksudkan agar dapat digunakan secara bersamaan untuk mengukur sudut dweel/ sudut cam sistem pengapian menggunakan dweel tester dan untuk mengukur putaran mesin atau RPM (Rotary Per Minute) menggunakan tachometer. 

Mistar sorong

Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Penguji masa jenis

 

Definisi hidrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis zat cair. Hydrometer sering  juga disebut aerometer. Alat ini terdiri dari sebuah tabung berskala yang bagian bawahnya diberi  beban raksa, supaya dapat mengapung tegak lurus dalam zat cair yang akan diukur berat  jenisnya. Pengukuran berat jenis zat cair dengan hydrometer masih harus dibantu dengan  perhitungan. Misalnya kita akan mengukur berat jenis air aki.

MULTIMETER

Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).

Dial Bore Gauge

DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALATSaat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran.

Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.

Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mmskala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mmmaka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.Metode Pengukuran1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.

3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam

Protactor

Protractor (busur derajat) adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut. Protractor sederhana biasanya berupa cakram separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam ilmu geometri

Waterpass

Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical.

Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut dengan Levelling atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tinggi suatu titik yang akan ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan.

Silinder Gauge

Cylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Dalam penggunaannya cylinder gauge tidak dapat digunakan sendiri, tapi juga membutuhkan alat ukur lainnya, yaitu jangka sorong/vernier caliper dan micrometer. Ketelitian alat ini adalah 0,01 mm

Cylinder bore gauge (dial bore gage) mempunyai beberapa bagian yaitu :dial gaugedial gauge securing positionreplacement washerreplacement rodreplacement rod securing threadmeasuring pointMeasuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan replacement rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur.

Cara menentukan replacement rod dan replacement washerUntuk menentukan berapa replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier caliper/jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut kita bisa menentukan replacement rod dan replacement washer yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah. Namun jika angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas.Contoh :Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm)Maka replacement rod : 50 mmReplacement washer : 1 mmHasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm)Replacement rod : 50 mmReplacement washer : 2 mm

Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point.Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point.

Contoh penggunaan alat ukurUkur diameter dalam silinder dengan menggunakan jangka sorong. Baca hasilnya.Tentukan replacement rod dan replacement washer berdasar hasil pengukuran dari jangka sorong. Misal hasil dari pengukuran jangka sorong didapat : 91,00 mm. Maka pilihlah replacement rod yang 90 mm dan replacement washer yang 1 mm.

Set mikrometer pada ukuran 91,00 mm. Masukan ke dalam replacement rod dan measuring point ke dalam mikrometer dan dial gauge di set ”0”.Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum”0”, berarti diameter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08). Namun jika hasil pembacaannya adalah 0,08 setelah "0", berarti diameter silinder adalah 0,08 lebih kecil dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 90,92 mm(91,00 - 0,08).

Timbangan Pegas

Neraca pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skalaN (newton) dan g (gram). Untuk menimbang beban (benda),atur terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan cara memutar sekrup pengatur skala. Setelah itu gantungkan benda padapengait neraca. Selanjutnya, baca hasil pengukuran.

Kelebihan menimbang beban dengan neraca pegas yaitudalam sekali menimbang benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus.

Fungsi  Neraca Pegas

      neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan

     

pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya

Height gauge

Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Jenis yang pertama sering digunakan pada dokter operasi untuk menemukan tinggi seseorang. Height gauge memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur.

Alat pengukur ini digunakan pada pekerjaan logam atau metrologi untuk menetapkan maupun mengukur jarak tegak. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan mengurangi defleksi pada benda kerja, height gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial indicator. Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam posisi horisontal.

Fuller Gauge

1. Pengertian :

Feeler Gauge atau dalam bahasa indonesia biasa disebut Kaliper Celah Merupakan alat ukur yang sering dipakai untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara kedua permukaan ini sangat sempit sehingga diperlukan alat ukur tidak berskala yang bisa dipakai untuk menentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya yaitu untuk memeriksa kelonggaran katup pada mesin atau menyetel pisau mesin frais.

2. Kegunaan/Fungsi :

Feeler gauge berguna untuk mengukur celah antara 2 permukaan yang rata.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :

Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan celah yang di ukur. Jangan memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena dapat menyebabkan kaliper bengkok dan kemungkinan akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal dapat dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat didapatkan dengan menggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, coba tambahkan dengan kaliper dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.

 

4. Tingkat Ketelitian :

Tingkat Ketelitian Feeler Gauge yaitu 0,01 mm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :

Masukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge dapat masuk secara presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut.

 

6. Bagian-bagian :

Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang gunanya untuk gantungan ketika kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter. Ada pula kaliper celah ukurannya dalam satuan inchi.

 

7. Cara Kalibrasi :

Alat ini sudah terkalibrasi dari pembuatannya, sehingga mudah dipakai oleh siapa saja.

8. Nama Lain :

· Thickness gauge.

· Kaliper Celah.

 

9. Jenis-jenis :

Dua jenis : satu dengan 13 bilah 100 mm (4 in) panjang dan dengan 29 bilah 200 mm (8 in) panjang.

 

10. Cara Merawat :

· Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah pemakaian

· Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi agar tidak mudah terkorosi/ berkarat.

11. Skala Utama / Skala Nonius :

Skala utama terdiri dari ukuran 0.05, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60, 0.70, dan 0.80 milimeter.

Combination Set

Combination SetThe combination set adalah measuring and testing tool serba guna.Terdiri dari sisi panjang atau blade yang dapat dipasangi dengan berbagai macam headyang berbeda.Pasang head yang didinginkan dengan cara seperti berikut:· Masukkan blade ke slot (celah) dibagian head.· Tempatkan lug dari clamping screw secara hati-hati ke ceruk(coakan) dari blade.· Sorong head pada posisi yang diinginkan dan kunci dengan cara mengencangkan knurlednut. Protactor memungkinkan headnya di set(diatur) membentuk sudut pada permukaan yangrata. Gunakan protactor dan blade untuk pengaturan (setting up) atau sudut pengukuran.

Depth mikrometer

Depth Micrometer adalah micrometer khusus. Micrometer ini seperti inside micrometer tetapi micrometer ini mempunyai frane dengan permukaan yang halus. Bagian utamanya adalah anvil,spindle,barrel,thimble dan frame. Skalanya terletak pada barrel dan thimble.

Micrometer ini dilengkapi dengan rod extension(sambungan),yang penggunaanya disesuaikan dengan benda yang akn diukur. Hasil pengukurannya adalah panjang extension+nilai barrel+nilai thimble. Micrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman lobang/celah atau ketinggian suatu benda.

Cara Pemakaian

· Pilih sambungan yang sesuai dengan benda kerja yang akan diukur dan pasanglah pada micrometer.

· Tempelkan micrometer pada benda kerja.

· Putar thimble hingga anvil menyentuh benda kerja.

· Baca hasilnya(panjang rod ext.+nilai barrel+nilai thimble).

Safety

· Kalibrasilah sebelum di gunakan dan Ketahuilah ketelitiannya.

Battery Tester

Baterai tester adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kapasitas dan kualitas baterai. selain itu alat ukur ini merupakan alat check utama yang paling cepat untuk menentukan kualitas bateri selain pengukuran berat jenis menggunakan hidrometer. hal ini bisa kita amati dari penunjuk yang tertera pada skala ukuran apakah baterai tersebut masih memiliki kekuatan atau tidak

Untuk pengukuran nya sendiri, khususnya untuk baterai yang digunakan di mobil, seperti yang sudah dijelaskan diparagraf pertama bahwa pengukuran dilakukan dengan cara sederhana yaitu:

1. siapkan alat dan bahan

2. pasangkan penjepit positif baterai tester dengan terminal/kutub positif baterai

3. sambungan posisi ujung terminal tetap baterai tester dengan terminal negatif baterai secara cepat

4. baca hasil pengukuran dengan cara mengamati penunjuk dan lihat angka dan warna skala pengukuran dengan cermat, karena disitulah hasil pengukuran kapasitas baterai berada

5. setelah mengetahui besaran pengukuran, segera lepaskan terminal tetap baterai tester

6. rapikan alat

selain itu, ada jenis baterai tester lainnya yang digunakan untuk mengukur kapasitas baterai jam atau remote TV, untuk pengukuran nya sendiri lebih mudah karena hanya menyambungkan kutub-kutub nya untuk mengetahui hasil pengukuran dan langsung bisa dibaca.