KOMODIFIKASI SELEBGRAM LOKAL BENGKULU PADA MEDIA BARU INSTAGRAM

Dyaloka Puspita NingrumProgram Studi Ilmu Komunikasi Universitas Widya Mataram - Yogyakarta

Email : dyalokapuspita@yahoo.co.id

ABSTRACTThis research attemps to uncover the process of commodification what happened in the era of social networking communicaties that focussed on the caseof local celebrities in the city of Bengkulu.The study was conducted using a qualitative descriptive approach to explain the case of commodification on new media instagramby using observation techniques and equipped with documentation studies. Instagram development from time to time is not only a social interaction container but also has become a marketing medium for a product or service from an online business. This research shows that openness in the era of social networking society provide more space for people to participate in monopolizing resources in the context of financial online entertainment. Active users in this case the program in the city of Bengkulu and other audiences have been hegemonized by instagram bt providing feedback this is continuosly carried out in accordance with what is ecoected by the media owner. Media politic economy activities have become a benchmark for someone using instagram as the current media which can provide benefits with high market value every time.Keywords : Commodification, Selebgram, Instagram

ABSTRAKPenelitian ini berusaha mengungkap proses komodifikasi yang terjadi di era masyarakat jejaring sosial yang berfokus kepada kasus selebgram lokal di kota Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan desktriptif kualitatif untuk menjelaskan kasus komodifikasi pada media baru instagram dengan menggunakan teknik observasi dan dilengkapi dengan studi dokumentasi. Perkembangan instagram dari waktu ke waktu tidak hanya sebagai wadah berinteraksi sosial namun juga telah menjadi media pemasaran suatu produk barang atau jasa dari para pelaku bisnis online. Penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan di era masyarakat jejaring sosial memberikan ruang yang lebih leluasa bagi masyarakat untuk ikut memonopoli sumber daya dalam konteks hiburan online secara finansial. Pengguna aktif, dalam hal ini selebgram di kota Bengkulu maupun khalayak lainnya telah terhegemoni oleh instagram dengan memberikan umpan balik yang terus menerus dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan pemilik media tersebut. Kegiatan ekonomi politik media telah menjadi tolak ukur seseorang menggunakan instagram sebagai media terupdate saat ini yang dapat memberikan keuntungan dengan nilai jual pasar yang tinggi setiap waktunya.Kata Kunci : Komodifikasi, Selebgram, Instagram

PENDAHULUANTiap waktu dunia selalu menawarkan suatu perubahan yang dapat mempengaruhi

semua orang. Media massa adalah bagian dari new media (media baru) yang merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Tanpa sadar media massa telah membawa

55

masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat.

Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup karena aspek ini terlihat dalam lingkungan setiap generasi. Media massa yang paling banyak digandrungi oleh semua masyarakat adalah media sosial. Para penggunanya dapat mengakses media tersebut menggunakan jaringan internet bahkan dengan akses yang lambat sekalipun dan tanpa biaya mahal. Media sosial telah menjadi fenomena media baru yang paling digemari oleh masyarakat banyak khususnya kaum remaja hingga dewasa.

Media sosial sering kali menimbulkan hal-hal baru yang bersifat booming untuk para pengguna media itu sendiri. Diera digital seperti ini, hampir semua orang telah merasakan hidup di dua dunia. Kehidupan di dua dunia tersebut telah berlangsung sejak munculnya media sosial. Berbagai macam media sosial yang menjadi habitat bagi netizen untuk berinteraksi dan berkembang di ranah digital, seperti :Facebook, Twitter, BBM, Line, WhatsApp ataupun Instagram.

Para pengguna media sosial khususnya di Indonesia berada pada tingkatan yang masif. Puluhan bahkan ratusan citraan foto dan video yang berserakan setiap harinya dapat kita temukan di dalam media sosial. Instagram merupakan salah satu aplikasi berbagi foto maupun video yang memungkinkan para penggunanya dapat mengambil foto, menerapkan filter digital dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial lainnya, termasuk instagram itu sendiri.

Selebgram merupakan ikon di dunia instagram. Selebgram sendiri adalah sebutan untuk seseorang yang aktif dan memiliki banyak jumlah pengikut (followers) dikarenakan foto maupun video yang di uploadnya menarik dan banyak disukai oleh para pengguna instagram lainnya. Dengan kata lain selebgram diartikan sebagai orang-orang yang mendapatkan popularitas dengan bantuan internet.

Pada media instagram, kehadiran selebgram cenderung digambarkan dengan kaum perempuan yang cantik dan identik dengan skill dandanan yang tepat, menarik para followers-nya yang ingin tahu apa saja pakaian dan cosmetic yang paling nge-trend saat ini. Namun hal lainnya juga tidak bisa dielakkan dari skill photography yang bagus sehingga dapat menghasilkan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa oleh para pelaku bisnis online dengan cara yang mudah namun cukup efektif dalam menarik perhatian masyarakat melalui peran dari selebgram tersebut yang sering dikenal dengan nama “endorsement”.

Di kota Bengkulu, ada beberapa nama selebgram yang memiliki banyak jumlah pengikut (followers) dan sering melakukan endorsement mulai dari fashion, hijab, skincare, makanan, minuman dan segala macam produk online shop lainnya dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh para selebgram itu sendiri (sumber: instagram, bulan oktober tahun 2018), diantaranya :

1. @hermadisya (jumlah followers 381.000)2. @nurulhndy (jumlah followers 60.400)3. @agung_pratama93 (jumlah followers 53.100)4. @meirinticha (jumlah followers 13.100)5. @bella.oliviawijaya (jumlah followers 11.300)

56

Kegiatan endorsement oleh selebgram lokal Bengkulu di instagram, dijadikan sebagai media pemasaran baru yang terus membuat mereka mendapatkan perhatian masyarkat dari waktu ke waktu dan keuntungan secara finansial sebagai bentuk komodifikasi. Komodifikasi adalah sebuah proses mengubah barang atau hal-hal yang mengandung nilai sosial dan akhinrya memiliki nilai tukar di dalamnya. Fenomena tersebut secara tidak langsung mengkonstruksikan sebuah pesan hegemoni dari media. Para pengguna instagram lainnya akan memberikan umpan balik dengan cepat berdasarkan apa yang diinginkan oleh media itu sendiri ataupun para pengguna lainnya terhadap penyebaran suatu pesan.

Tujuan PenelitianPeran new media atau media baru salah satunya dapat dimanfaatkan sebagai tempat

promosi pemasaran suatu produk barang atau jasa oleh sejumlah pengusaha online kepada khalayak banyak melalui kehadiran selebgram. Maka dari itu tulisan ini bermaksud mengulas bagaimana komodifikasi yang terbentuk di media sosial instagram oleh para selebgram lokal di Kota Bengkulu.

TINJAUAN PUSTAKAKonsep Media baru

Media baru adalah istilah abad ke-21 terhadap sebuah media interaktif dari perangkat teknologi elektronik. Media elektronik ini mencakup beberapa sistem seperti : sistem transmisi (melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpangan dan pencarian informasi, sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur) serta sistem pengendalian (oleh komputer). Media baru dianggap sebagai proses perkembangan digitalisasi dari media-media yang telah ada yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara dan berbagai jenis gambar yang disimpan dan disebarluaskan oleh manusia untuk mendapatkan informasi secara efisien dan progresif. Ada beberapa contoh media baru, yaitu : internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, telepon genggam, CD-ROMS, dan DVD. Kehadiran media baru dapat memberikan manfaat diberbagai bidang, seperti : bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pencarian kerja dan sosial. Menurut McQuail (2011) ada beberapa ciri utama dari media baru, yaitu : 1. Adanya saling keterhubungan (interkonektivitas)2. Aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan3. Kegunaaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka4. Sifatnya ada dimana-mana

Media baru mendukung penyebaran berita dengan kecepatan tinggi, kemudahan akses dan lebih adiktif terhadap para penggunanya, sehingga peran media baru tidak luput dari kata media sosial sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi di era modern saat ini karena cepat mendapatkan perhatian dari masyarakat banyak sebagai media online paling populer yang dapat meningkatkan interaksi sosial antar manusia.

57

Media Sosial InstagramMedia sosial atau biasa disebut dengan jejaring sosial merupakan situs global yang

membantu seseorang terhubung dengan pengguna lainnya. Selain itu media sosial dapat dijadikan sebagai salah satu tempat untuk membangun citra diri seseorang. Pembangunan popularitas dan eksistensi diri inilah yang menghasilkan kepuasan tersendiri bagi kebanyakan orang (Puntoandi, 2011). Kepopuleran media sosial yang tumbuh semakin pesat menjadi kebutuhan terhadap arus informasi dan komunikasi manusia di dalam dunia maya untuk saling bersosialisasi antar satu dengan yang lain.

Terdapat beberapa macam situs media sosial yang paling banyak digunakan oleh semua orang dalam membuat status atau berkomentar selayaknya berada pada lingkungan sosial (Tamburaka, 2013), seperti : facebook, twitter, youtube, blog, wiki, instagram dan lain sebagainya. Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagikan foto maupun video melalui perangkat mobile. Instagram pertama kali didirikan pada bulan oktober tahun 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger.

Instagram bermanfaat sebagai media informasi dan menyalurkan ide kreatif melalui foto dan video. Instagram juga digunakan para penggunanya sebagai strategi yang kompetitif untuk terjun ke bisnis online dalam mempromosikan produk jualan (M Nisrina,2015:137). Komponen yang ada di dalam instagram, meliputi : pengikut (followers), unggah foto dan video, kamera, efek/warna foto, kolom komentar, tanda like, lokasi/tempat foto, video call, aplikasi siaran langsung, dan siaran tv. Hingga saat ini pengguna aktif instagram di Indonesia khususnya, terus mengalami peningkatan (Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, https://apjii.or.id tahun 2017).

Selebgram (Endorsment)Selebriti instagram atau selebgram adalah sebutan yang diberikan kepada seorang

pengguna media sosial instagram dengan jumlah pengikut (followers) yang cukup banyak. Latar-belakang selebgram bermacam-macam, mulai dari pencinta fotografi, pehobi travelling, penggila make-up dan masih banyak lainnya dengan konten yang menarik dan unik. Kehadiran selebgram menjadi fenomena dalam digital marketing karena dianggap memiliki rekomendasi yang berpengaruh di tengah-tengah perkembangan media sosial. Kegiatan tersebut biasa disebut dengan nama endorsement.

Menurut Belch and Blech, endorser merupakan individu atau kelompok yang mengkomunikasikan pesan produk atau jasa sehingga produk atau jasa tersebut dapat dikenal masyarakat. Pesan yang disampaikan tersebut bisa berdasarkan pendapat pribadi ataupun pernah menggunakan produk atau jasa dari brand tersebut. Endorser adalah individu yang terkenal, seperti selebriti atau ahli di dalam produk maupun jasa yang berbicara untuk sebuah perusahaan atau brand.

Komodifikasi pada Teori Ekonomi Politik MediaProduk media tidak pernah dapat dilepaskan dari proses produksinya. Proses produksi

dan produk media (teks media) selalu berada pada satu garis lurus di mana kepentingan-

58

kepentingan dalam institusi media bertarung dan beradu di dalamnya. Tentunya, kepentingan-kepentingan yang beradu dalam suatu instansi media akan sangat mempengaruhi pada setiap tahap pembuatan sebuah teks media.

Menurut Karl Marx, komodifikasi adalah suatu bentuk transformasi dari hal-hal yang seharusnya terbebas dari unsur-unsur komersil menjadi suatu hal yang dapat diperdagangkan . Dalam ekonomi politik media, komodifikasi merupakan salah satu bentuk penguasaan media selain strukturasi dan spasialisasi (Mosco,1996:41). Proses komodifikasi erat hubungannya dengan produk, sedangkan proses produksi erat dengan fungsi atau guna pekerjanya, pekerja telah menjadi komoditas dan telah dikomodifikasi oleh pemilik modal, yaitu dengan mengeksploitasi dalam pekerjaan. Komodifikasi juga dapat diartikan sebagai bentuk komersialisasi segala bentuk dan nilai dari buatan manusia. Ada beberapa bentuk komodifikasi, diantaranya :1. Komodifikasi isi atau konten2. Komodifikasi khalayak3. Komodifikasi pekerja

METODE PENELITIANJenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini

berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Menurut Bungin (2008), deskriptif berusaha untuk menjelaskan makna-makna secara sistematis, faktual dan akurat. Penelitian ini dilihat dengan cara membaca keadaan dari bentuk komodifikasi terhadap proses dan kegiatan yang dilakukan selebgram lokal Bengkulu di instagram. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dan studi kepustakaan serta berusaha memahami dan menganalisisnya. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang peneliti bahas.

HASIL DAN PEMBAHASANKomodifikasi Selebgram Lokal Bengkulu Pada Media Baru Instagram

Kehadiran instagram sebagai salah satu media audio visual tanpa batas telah membuat pergeseran interaksi dan komunikasi modern yang dilakukan oleh antar manusia dimanapun mereka berada. Fenomena selebgram di kota Bengkulu tidak dapat terelakan. Ada banyak nama pengguna instagram yang cukup familiar di dunia maya tersebut. Media meanstream ini memberikan ruang publik kepada para pengguna (user) dengan sangat leluasa setiap harinya.

Instagram yang semula hanya digunakan sebagai media dalam membagikan foto ataupun video pribadi saja, sekarang diramaikan dengan berbagi macam kegiatan kampanye pemasaran oleh para pelaku bisnis online. Selebgram sebagai ikon instagram, sampai saat ini memberikan kontribusi yang besar dalam kegiatan endorsement terhadap suatu produk barang atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat digital. Daya tarik yang dimiliki kaum selebgram lokal Bengkulu dimanfaatkan untuk menambah jumlah pengikut (followers)-nya agar dapat

59

mengetahui setiap aktivitas sosial yang mereka lakukan sehingga terciptanya bentuk komodifikasi dari selebgram lokal di kota Bengkulu.

Selain popularitas, banyak keuntungan yang didapatkan selebgram dalam menggunakan instagram. Kecenderungan manusia dalam memenuhi kebutuhan akan mencari informasi secara praktis di tengah arus jaman, menjadikan setiap peluang yang ada bernilai jual tinggi. Namun tidak dapat dipungkiri, kekuatan media telah merasuki setiap pilar dan aspek kehidupan. Meningkatnya penggunaan instagram sebagai salah satu media terupdate saat ini, memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai dari pemilik media itu sendiri dengan adanya umpan balik yang cepat.

Di instagram, interaksi para pengguna lainnya dapat timbul melalui adanya perilaku memberi komentar serta menyukai (like) pada foto dan video yang diupload selebgram lokal Bengkulu. Bentuk-bentuk komodifikasi dari asumsi teori ekonomi politik media tecipta dengan alasan yang rasional dalam memanfaatkan perkembangan media baru. Para selebgram lokal di Kota Bengkulu sebagai objek media berlomba-lomba menampilkan “kecantikan”, “ketampanan”, “talenta” bahkan sisi “keanggunan” dari dalam dirinya sebagai “pekerja” yang spontanitas telah dirancang sehingga menimbulkan kepercayaan diberbagai kalangan sosial dalam waktu yang singkat.

Sumber : (survey di instagram pada akun @hermadisya, diaskes bulan oktober tahun 2018)

Instagram berhasil menarik minat masyarakat yang berorientasi pada tujuan individu dalam memiliki suatu media, tetapi juga karena hal lainnya yang dapat dipertukarkan di pasar oleh para selebgram dalam mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya. Dari setiap postingan yang dibagikan oleh para selebgram lokal di kota Bengkulu, terlihat tidak hanya aktivitas pribadi saja yang ada, namun peng-aplikasian endorsement pada setiap produk yang dipasarkan sangat mempengaruhi praktik komodifikasi atas dasar sistem media berdasarkan kredibilitas maupun power dari selebgram tersebut kepada para calon pembeli.

60

Kehidupan selebgram lokal Bengkulu di instagram menunjukkan perilaku konsumtif yang bertujuan meningkatkan prestise. Perkembangan zaman menuntut kaum ini beradaptasi dengan segala pembaruan dan perubahan untuk mencapai produktifitas dan dinamisasi sebagai pedoman yang dapat mempengaruhi khalayak yang bersifat pasif pada industri media. Publik hanya bisa menerima apa yang disajikan media sebagai bentuk penyampaian informasi disetiap aspek yang ada.

Sumber : (survey di instagram pada akun @nurulhndy, diaskes bulan oktober tahun 2018)

Instagram sebagai platform media milenial menghadirkan karakter yang sangat bervariasi untuk para pengguna (user)-nya. Ketenaran dan peluang materill sangat terbuka lebar untuk siapa saja, seiring dengan pencapaian yang diharapkan dari pemilik media itu sendiri. Kegiatan repost ulang merupakan salah satu bentuk komodifikasi selebgram lokal Bengkulu oleh akun-akun lain sehingga terus menghadirkan perhatian dan legitimasi secara langsung dari para pengusaha online sesuai dengan selera pasar di tengah-tengah masyarakat.

Semakin pesatnya perkembangan instagram yang dapat terhubung ke beberapa media sosial lain, otomatis mendasari keyakinan dan hubungan para penggunanya menjadi lebih meningkat. Keadaan inilah yang menunjukkan bahwa sebenarnya pihak instagram adalah bagian yang sangat diuntungkan dari proses pemanfaatan media baru (new media) tersebut. Bentuk komoditas objek maupun isi dari pesan itu sendiri saling melengkapi untuk mencapai kompleksitas bermedia.

61

Sumber : (survey di instagram pada akun @meirinticha, @bella.oliviawijaya dan @agung_pratama93, diaskes bulan oktober tahun 2018)

Endorsement dalam instagram merupakan wajah masa depan dari pemasaran suatu produk. Selebgram di kota Bengkulu melakukan cara endorse berbeda-beda. Ada yang ditawarkan secara gratis (free endorse) dan ada juga yang berbayar (paid endorse) tergantung dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh selebgram yang akan mempromosikan produk tersebut. Bentuk komodifikasi lainnya yang terlihat di instagram mereka melalui keterangan di profil masing-masing selebgram dengan mencantumkan kontak person yang bisa dihubungi untuk diajak bekerja sama.

Kegiatan endorsement juga didukung oleh kecanggihan teknologi yang memadai seperti kamera yang digunakan harus bagus, jernih dan tentunya memiiki kualitas yang tinggi agar hasilnya-pun memuaskan untuk dibagikan di beranda instagram. Fenomena pemasaran produk pada pengguna media instagram khususnya dalam hal endorsement oleh pengusaha online itu sendiri yang lebih tertarik produknya dipasarkan secara endorse oleh selebgram dibandingkan dijual melalui online shopnya sendiri membuat suatu pergeseran promosi pemasaran yang dilakukan untuk mempengaruhi minat beli masyarakat banyak yang aktif di instagram.

Belanja secara online di instagram memberikan banyak kemudahan, seperti luasnya informasi yang tersedia serta efisiensi waktu dan biaya. Kemudahan tersebut memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis dan konsumen. Dalam perspektif ekonomi politik media, komodifikasi yang ada di instagram oleh pelaku selebgram lokal di Kota Bengkulu menunjukkan proses tarik-menarik pada setiap kepentingan. Kaum selebgram tersebut mampu menghipnotis pengikutnya (followers) dalam keberagaman konteks pada realitas virtual. Sebagai pekerja intelektual di era digital, selebgram di kota Bengkulu mampu menciptakan sebuah sistem ekonomi dan informasi yang bersifat publik berdasarkan dari ideologi kapitalis.

Keberadaan selebgram di kota Bengkulu telah menjadi gaya hidup dalam berekspresi di tengah budaya populer sebagai agen sosial pemenuhan kepuasan bermedia. Kecantikan, penampilan diri, dan kepribadian kaum selebgram tersebut dijual sebagai objek dan hasil komodifikasi di balik kapitalisme media itu sendiri yang merupakan bagian dari konstruktivis pasar. Imajinasi khalayak sudah melekat dari apa yang ditawarkan oleh instagram, sehingga dalam praktiknya semua selebgram yang ada di ibu kota maupun di daerah terus menerus

62

dianggap sebagai sosok inspirasi dan harus melakukan inovasi dalam meningkatkan bisnis pada cyberspace tersebut.

Media membantu membangun identitas individu. Industri pasar di dalam instagram semakin marak sehingga semakin ketat juga persaingan para selebgram dalam memasarkan produk barang atau jasa dengan keunikan dan ciri khasnya sendiri. Pemanfaatan akses instagram terbangun karena kesamaan dan pemahaman yang dapat diadaptasi dari jumlah like, banyaknya komentar maupun jumlah followers pada dinamika masyarakat modern.

Pengaruh hegemoni media sangat relevan hadir dari hasil eksploitasi manusia yang semakin massive secara keseluruhan. Permainan kekuasaan oleh pemilik media menjadi suguhan secara simbolik yang memiliki kekuatan utuh dalam mengkonstruksikan pikiran khalayak sebagai pengguna aktif instagram dibandingkan dengan jenis media sosial lainnya yang terus-menerus ramai digunakan oleh semua kalangan pengguna.

PENUTUPSimpulan

Kemajuan teknologi di era digital membawa pengaruh yang cukup signifikan bagi pengguna media khusunya instagram. Banyak inovasi yang muncul terutama dalam bidang komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh para selebgram lokal di kota Bengkulu secara lebih efektif melalui kegiatan endorsement sebagai simbol dari digital media. Pemanfaatan instagram menghasilkan bentuk-bentuk komodifikasi yang saling berkaitan oleh para pelakunya berdasarkan kebutuhan, sehingga proses hegemoni secara tidak langsung terkonstruksi berdasarkan apa yang diharapkan pemilik awal media tersebut dengan adanya umpan balik yang dihasilkan secara cepat oleh pengguna instagram lainnya. Daya tarik selebgram merupakan objek yang menjadi nilai jual pada praktik ekonomi politik media.

SaranMeningkatnya kreativitas tanpa batas harus dipertimbangkan oleh semua pengguna

media instagram. Pemanfaatan media sosial khususnya sebagai media meanstream saat ini harus diterapkan secara maksimal dan bijak oleh semua orang di setiap aspek kehidupan. Perkembangan digitalisasi menjadi tolak ukur dari paham kapitalis yang terus meningkat dari waktu ke waktu dapat di pertahankan kualitasnya untuk memuaskan setiap kepentingan pengguna media.

63

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi-Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

McQuail, Dennis.2011. Media Performance : Mass Communication and The Public Interest. London : Sage Publication

Mosco Vincent.(1996). The Political Economy of Communication : Rethinking and Renewal. London : Sage Publications

Nurudin, 2015. Pengatar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaSugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : AlfabetaTamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media-Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Biografi PenulisDyaloka Puspita Ningrum, S.I.Kom, M.I.Kom adalah salah satu dosen program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta dan merupakan alumni S2 & S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu (2016-2018) (2012-2016). Adapun riwayat pendidikan yang pernah ditempuh yaitu : 2009-2012 SMA Bukit Asam Tanjung-Enim (SUM-SEL), 2006-2009 SMPN.1 Lawang Kidul Tanjung-Enim (SUM-SEL), 2000-2006 SDN.6 Tanjung-Enim (SUM-SEL), 1999-2000 TK Aisiyah (SUM-SEL).

64