WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    1/43

    Mari kita Cegah dan Deteksi Korupsi sejak Dini

    Melalui Kebijakan

    Whistleblowing System (WBS)

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Gadjah Mada

    21 Maret 2016

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_1/slide%20progress%20studi.pptx
  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    2/43

    Ilham Nurhidayat, Ak, C.A, M.Ec.Dev

    Student of Doctoral Program- Public Adm/Policy, Universitas Gadjah Mada

    Head of Administrative Division of Deputy of Politic, Social & Security BPKP

    (2011-2013)

    Senior Auditor at BPKP:

    Representative of DIY : 2005-2010, Head office of BPKP : 2002-2005

    Representative of Irian Jaya: 1998-2000

    Work

    Doctor (candidate) at MAP UGM (2013 - now)

    Master of Economics of Development- UGM (Graduated2009)

    D IV STAN (Graduated2002)

    D III STAN Program (Graduated1997)

    ducation

    Mobile/Whatsapp: +62821 2563 6699 Email: [email protected]

    Jl. Rejowinangun gg Crystal 4 M Kotagede Yogyakarta

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    3/43

    MATERI DISKUSI

    1) Apa itu whis t leblowing dan whis t leblower?

    2) Mengapa kita memerlukan whis t leblower?

    3) Bagaimana pengalaman whis t leblower di negara lain?

    4) Bagaimana kondisi whis t leblower di Indonesia?

    5) Bagaimana kebijakan WBS yang efektif dan melindungi

    whis t leblower?

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    4/43

    1

    Apa itu Whist leb lowingdan Whist leb lower?

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    5/43

    Jubb (1999):

    Pengungkapan informasi tentang kesalahan yang dirasakan atau risiko yangmungkin terjadi dalam organisasi kepada individu atau badan yang diyakini

    mampu mempengaruhi dan memberikan tindakan atas kondisi yang terjadi

    Hersh (2002): Pengungkapan informasi secara sengaja atas kejadianserius yang diyakini dapat membahayakan, illegal, tidak etis, diskriminatif

    atau pelanggaran oleh anggota atau mantan anggota organisasi

    Elliston et al (1985:3-15): 1) Individu melakukan aksi atau serangkaianaksi WB utk membuat informasi publik, 2) informasi tersebut menjadipublic records, 3) penyimpangan potensial atau aktual, 4) bukan wartawan

    atau masyarakat namun orang internal atau mantan anggota organisasi

    Peterson and Farell (1986):Bentuk khusus dari perbedaan pendapat di dalam organisasi dimana

    anggota/mantan anggota menggunakanjalur di luar organisasi untuk

    mengungkapkan adanya kesalahan, illegal atau membahayakan masyarakat

    Definisi Whistleblowing

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    6/43

    Definisi

    Seseorang yang memberikan informasi kepada orang yang berwenang

    atau publik bahwa perusahaan tempat bekerjanya melakukan kesalahan

    atau pelanggaran hukum (Oxford Advanced Learners Dictionary)

    Davis (2003):

    You are morally required to reveal what you know to public (or to a

    suitable agent or representative of it), when:

    1) information was derived from your work for an organization2) you are a voluntary member

    3) you believed that the organization is engaged in a serious moral wrong

    4) you believed your work will contribute to the wrong if you dont publicity it

    5) you are justified in beliefs 3) and 4)

    6) beliefs 3) and 4) are true

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    7/43

    2

    Mengapa kita memerlukan

    Whist leblower?

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    8/43

    Konspirasi - Korupsi

    Korupsiyang terjadi di dalam suatu organisasisulit dibongkar ketika para pihak yang terlibat

    bersepakatuntuk saling menutupi atau

    melakukan

    konspirasi

    Sejalan dengan penelitian yang dilakukan De Maria

    (2006) yang meneliti pertumbuhan tindakan korupsidalam organisasi publik dengan pendekatan konsep:

    brother secret, sister silence, sibling conspiracy.

    Konspirasi(conspiracy) terjadi karena adanya sinergi

    antara kerahasiaan(secret) dan aksi tutup mulut

    (silence) dari para pihak yang terlibat.

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    9/43

    Karakterisik Korupsi

    Korupsimemiliki karakteristik sebagai kejahatan yang tidakmengandung unsur kekerasan (non-violence) dengan melibatkan

    unsur tipu muslihat, ketidakjujurandan penyembunyian suatu

    kenyataan (Kumorotomo, 2001:179)

    Korupsi pada umumnya hanya disadaridan

    diketahuioleh para pihak yang terlibat atau

    ikut terlibat dalam tindakan korupsi tersebut.

    Korupsi dilakukan secara tersembunyi, tertutupdan penuh kerahasiaan. Hal ini dilakukan

    dengan harapan tidak bocor atau tidak

    diketahui oleh publik. (Transparency International, 2010)

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    10/43

    PETA KORUPSI DUNIA 2015

    INDONESIA : NO .117

    dari 175 Negara

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    11/43

    ALIRAN DANA MAKRO - BANYAK KEBOCORAN

    KARENA KORUPSI DAN KECURANGAN

    PAJAK

    PROYEK, BELANJA BARANG & JASA

    KONSUMSI

    KONSUMSI BERLEBIHAN

    INVESTASI

    DAN

    TABUNGAN

    PEMBIAYAAN

    PENGHASILAN RESMI

    PENGHASILAN RESMI

    PAJAK PENGHASILAN

    PERMAINAN

    OKNUM

    BOCOR

    BOCOR

    TIDAK

    KENA

    PAJAK

    BOCOR

    PENGHASILAN

    INFORMA L

    PENGHASILAN

    FORMAL

    MASUK KANTONG

    PRIBADI, KELOMPOK,

    ATAU GOLONGAN

    MASYARAKAT DUNIA USAHAPEMERINTAH

    BOCOR

    DARI

    TRANSAKSI

    B 2 B

    MARK UP

    BIAYA

    INVESTASIBOCOR

    5

    2

    3

    4

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    12/43

    PAJAK

    PROYEK, BELANJA BARANG & JASA

    PENGHASILAN

    PENGHASILAN

    PAJAK PENGHASILAN

    KONSUMSI

    INVESTASI

    DAN

    TABUNGAN

    PEMBIAYAAN

    MASYARAKAT DUNIA USAHAPEMERINTAH

    ALIRAN DANA MAKRO, PEREKONOMIAN TANPA VIRUS KORUPSI

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    13/43

    GAMBARAN KONDISI SAAT INIPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH10 50 %

    WORLD-BANK

    KOMITMEN

    FEE

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    14/43

    Jenis KKN

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    15/43

    Tabel Tabulasi Data Pelaku Korupsi Berdasarkan JabatanTahun 2004-2013 (per 30 September 2013)

    Jabatan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah

    Anggota DPR dan DPRD 0 0 0 2 7 8 27 5 16 7 72

    Menteri/Kepala Lembaga 0 1 1 0 1 1 2 0 1 2 9

    Gubernur 1 0 2 0 2 2 1 0 0 1 9

    Walikota/Bupati dan Wakil 0 0 3 7 5 5 4 4 4 2 34

    Eselon I, II dan III 2 9 15 10 22 14 12 15 8 7 114

    Duta Besar 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 4

    Komisioner 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 7

    Hakim 0 0 0 0 0 0 1 2 2 3 8

    Swasta 1 4 5 3 12 11 8 10 16 17 87

    Lainnya 0 6 1 2 4 4 9 3 3 9 41

    Jumlah Keseluruhan 4 23 29 27 55 45 65 39 50 48 385

    Sumber: Komisi Pemberantasan Korupsi (2013)

    Website KPK: http://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatan

    http://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatanhttp://acch.kpk.go.id/statistik-penanganan-tindak-pidana-korupsi-berdasarkan-tingkat-jabatan
  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    16/43

    (Power tends to corrup t and

    absolute power co rrupt abso lutely)

    Lord Acton-Sejarawan Inggris (18341902) dalam

    suratnya kepada Uskup Mandel Crighton yang

    dibuat pada tanggal 3 April 1887

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    17/43

    Bagaimana

    Strateg i An t i Korupsid i Indones ia ?

    (dar i du lu h ingga sekarang)

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    18/43

    Strategi Anti Korupsi di Indonesia

    Terdapat tiga kelompok strategi antikorupsi di negara ASEAN, yaitueffective strategy, ineffective strategydan hopeless strategyQuah (1999)

    Indonesia termasuk negara yangmemiliki hopeless strategy dalam

    pemberantasan korupsi, ditandaidengan kepemimpinan politik sangatlemah dalam tekad pemberantasankorupsi, instrumen penegakan anti-

    korupsi masih partial;

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    19/43

    PREVENTIF

    Strategi Anti Korupsi di Indonesia

    Setelah Indonesia meratifikasi Konvensi PBB untuk Menetang Korupsi(Convention Against Corruption, 2003) pada Desember 2003 di New York,seharusnya strategi pemberantasan korupsi tidak hanya menitikberatkanpada pendekatan represif saja, namun sudah saatnya bergeserparadigmanya juga pada pendekatan preventif dan preemtif (edukatif)

    INTEGR TED STR TEGY

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    20/43

    CORRUPTION COMBATING

    INTEGRATED STRATEGY

    Actual

    Case

    Moral

    Hazard

    Latent

    - To assist public management

    internal control system

    - Evaluation & Implementation

    FCP, Whist leblowing System

    - To review corrupted regulation

    - Investigative Audit

    - Liquidation Damages

    Calculation

    - Expert Witness

    - Public Education against

    corruption

    Repressive

    Preventive

    Pre-emptive

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    21/43

    Gambaran Intensitas Kegiatan MemerangiKorupsi Pada Masa Mendatang

    Periode

    Inte

    nsitas

    Repressive

    Preventif dan Pre-emptive

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    22/43

    INTEGRATED STRATEGY TO ERADICATE CORRUPTION

    TOWARD INDONESIA THATS FREE FROM CORRUPTION IN 2020

    Pre-emptive

    Preventive

    Repressive

    To minimize

    activities thats

    vulnerable to

    corrupt

    practices

    Island of

    Integrity

    Indonesia

    Free

    From

    Corruption

    Prosperity of

    Indonesians

    Public official,public and

    business

    people

    commitment

    Strategies to

    control

    corruption

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    23/43

    Petunjuk Orang Dalam

    Di lingkungan organisasi yang bobrok dan didominasi oleh

    orang-orang busuk sekalipun, selalu ada individu,baik didalam maupun di luar organisasi (mantan anggota) yang

    memiliki integritas tinggi dan hati nurani sehat yang tidaksepakat danmenentangadanyapraktik penyimpangan

    PERLUNYA

    EdmundBurke (1729-1797) pernah mengungkapkan bahwa The

    only thing necessary for the triumph of evil is the goodman to donothing (satu-satunya yang perlu untuk kemenangan kejahatan

    adalah orang-orang baik yang berdiam diri)

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    24/43

    Petunjuk Orang Dalam (Insider)

    Pengungkapan awal adanya indikasi korupsi memerlukan petunjuk (clue/tip)dari orang dalam (insider)krn pd umumnya korupsi sangat terorganisir.

    Pada tahun 2014 & 2012,Association of Certified Fraud Examiner (ACFE): surveyterhadap 1.483 & 1.388 kasusfrauddi seluruh dunia.

    Source: ACFE, 2014

    1,5%

    4,3%

    6,5%

    9,6%

    14,6%

    21,6%

    49,0%

    0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0%

    Competitor

    Shareholder/Owner

    Other

    Vendor

    Anonymous

    Customer

    Employee

    2014

    42,2

    PERLUNYA

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    25/43

    L anjutan.......

    Orang dalam (insider) : salah satu dari sedikit orang yangmemiliki potensi dan kemampuan untuk mengungkapkan danmelaporkan indikasi pelanggaran atau korupsi baik yang telahterjadi maupun yang sedang berlangsung di dalam organisasi.

    Pengungkapan atau pelaporan tersebut pada umumnya

    dilakukan secara rahasia oleh seseorang yang dikenal dengan

    sebutan whistleblower.

    Merekaadalah asset yang berharga dan

    salah satu kunci sukses dalammengungkapkan dan melaporkan

    terjadinya pelanggaran yang telah terjadidi dalam organisasi jika diberkan

    kesempatan dan media yang aman untukbersuara (Daniri, 2009: 642)

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    26/43

    3

    Bagaimana pengalamanwhist leb lower

    di negara lain?

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    27/43

    Istilah whistleblowerpertama kali muncul tahun 1963 dalampublikasi Otto Otopeka.

    Dipopulerkan oleh Ralph Nader untuk menghindari konotasi

    negatif untuk istilah informan atau pengadu

    Praktik WB bukan merupakan fenomena baru, sudah adasejak lama di berbagai negara. Di USA, salah satu tokoh

    whistleblower yang terkenal di sektor swasta adalah Jeffrey

    Wigand, seorang direktur Brown and Williamson Tobacco

    Corporation (1988-1993) yang mengungkapkan adanya

    praktik penambahan zat berbahayacarcinogenic di ramuanrokok yg dapat menimbulkan penyakit kanker

    Selain Wigan, ada beberapa tokoh whistlebloweryang

    terkenal di beberapa negara (#lihat slide selanjutnya)

    Sejarah dan Perkembangan WB

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    28/43

    Paul Van Buitenen Hans Petver Martin Linda Tripp

    Cynthia Cooper Sherron Watkins Allan Cutler Joseph Darby

    Karen Kwiatkowski Daniel Ellsberg W Mark Felt Frank Serpico Christoph Meili

    Katharine Gun Samuel Provance

    Walter De Nino

    Tokoh Whistleblower di berbagai Negara

    worldcom

    Enron

    PBJ Canadian Scam

    Abu Ghraib

    Irak

    Riset Poehlman

    Invasi irak

    Vietnam-Pentagon

    Water

    gate NYPD policeBank Swiss

    Invasi irak Ghraib Irak

    Korupsi Komisi anti

    korupsi Eropa

    Parlemen Eropa

    Clinton-Lewinsky

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    29/43

    Tokoh Whistleblower di berbagai Negara

    Dari beberapa contoh whistlebloweryangada di beberapa negara, setidaknya terdapatdua macam reaksi atau respondari publikdan organisasi terhadap para whistleblower.

    Sebagian kecil whistleblower menerimaperlakuan negatif berupa penolakan,sanggahan, tuntutan balik bahkan terror

    namun sebagian besar whistleblower

    mendapatkan apresiasi positif berupapenghargaan- meskipun pada awalnyasempat mendapatkan perlakuan buruk danperlawanan dari pihak terlapor.

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    30/43

    Dilemma & Ethical Challenge of Whistleblowing

    Pamerlee et al (1982): Organisasi cenderung melakukanpembalasan dalam berbagai bentuk terhadap whistleblower

    Jos et al (1989): menemukan berbagaibukti pembalasan yangditerima oleh whistleblower (kehilangan pekerjaan, pelecehan, mutasi,pengurangan gaji dan tanggung jawab dsb)

    Smith (2006): di USA setiap hari karyawan menerima pembalasanketika mereka melakukan pelaporan atas kesalahan pelanggaranyang dilakukan oleh perusahan atau atasan mereka

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    31/43

    Dilemma & Ethical Challenge of Whistleblowing

    Elliston (1982):

    - Konsep anonym (anonymous whistleblowing).

    - Internal or external channel?

    Dworkin and Bacus (1998):

    Peran external whistleblowingdinilailebih efektifdibandingkan internal

    whistleblowingdalam mengubahpraktek tidak sehatdi dalam organisasi.

    Vaughn (1999): negara memilikki tanggung jawab untuk

    memasukan unsur perlindungan hukum terhadap whistleblowerpadaperaturan perundang-undangan negara.

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    32/43

    4

    Bagaimana dengan kondisi

    dan pengalaman

    whist leblower

    di Indonesia?

    W

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    33/43

    Susno Duadji (polisi)

    Dari berbagi kasus di Indonesia menggambarkan bahwa whistleblowerbekerja "sendiri" dalam mengungkap kasus-kasus yang diketahui mereka

    dan mereka tidak setuju dengan praktek yang buruk serta mengalami

    kondisi ironisbahkan berakhir tragis

    Mereka lebih dianggap penghianatdaripada seorang pahlawandilingkungan organisasi tempatnya bekerja

    Ada pergolakan batin dan dilemma yang terjadi sekaligus menjaditantangan etika bagi seorang whistleblower

    Muchasonah(guru)

    Whistleblower: Kondisi dan Pengalaman Indonesia

    Heri sukrisno,Auditor & Tentara

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    34/43

    Dalam konteks Indonesia terjadi didilema etika apakah whistleblower

    diposisikan sebagai pahlawan(heroes) atau justru sebaliknyadianggap sebagai pengkhianat(traitors)?.

    Whistleblower di Indonesia selama iniselaluberada dalam posisi yangkurangmenguntungkan dan belum terlindungibaik oleh organisasi maupun olehmekanisme hukum yang berlaku

    Problematika WB di Indonesia

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    35/43

    5

    Bagaimana kebijakan WBS

    yang efektif dan

    melindungi whist leblower?

    Whi tl bl i S t (WBS) d l k k

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    36/43

    Whistleblowing System (WBS) dalam konteksGood Governance dan budaya anti korupsi di Indonesia

    Salah satu program good governance

    adalah pemberantasan KKN

    OECD, ACFE, GECS merekomendasikanWBSsebagai salah satu cara yang palingefektifuntuk mencegah danmemberantas praktik yang bertentangan

    dengan prinsip good governance.

    KNKG (2008): WBS adalah bagian darisistem pengendalian internal untukmencegah fraud dan praktek tidak sehatdan memperkuat implementasi good

    governance

    WBS juga berperan dalam merubahlingkaran setan (vicious cycles) menjadilingkaran yang baik (virtuous cycle)

    P ( )

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    37/43

    Perkembangan Whistleblowing System (WBS)di Indonesia

    Dilema etika yang dialami oleh whistleblower saat mengungkapkanskandal kejahatan yang terorganisir seharusnya dapat diminimalisirdengan adanya sistem pelaporan serta perlindungan yangmemadai bagi whistleblower (Semendawai et al, 2011: 9).

    Hingga kini, pemerintah terus mengembangkan WBS di lingkungan

    birokrasi seperti contohnya "KPK-Whistleblower System, WBS Pengadaan Barang dan Jasa - LKPP dll.

    Berbagai instansi pemerintah dan organisasi swasta secara internaljuga mengembangkan dan mengimpementasikan WBS dengannama

    ComplaintManagement

    System. Di beberapa BUMN seperti misalnya Telkom, Pertamina dan

    Garuda Indonesia juga mengembangkan WBS sebagai bagian utuhdari sistem pengendalian internal untuk meminimalisir risiko danpenyalahgunaan wewenang

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    38/43

    Perlindungan Hukum terhadap Whistleblower diIndonesia

    Dalam hal peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsiserta perlindungan hukum untuk para whistleblowerdi Indonesiasetidaknya ada beberapa perundangan yang terkait seperti : PP No. 71 Tahun 2000 tentang Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan

    Pemberian Penghargaan dalam Pemberantasan dan Pencegahan Tindak Pidana

    Korupsi; Pasal 15 UU No 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

    yang menyatakan bahwa KPK berkewajiban memberikan perlindungan terhadapsaksi atau pelapor yang menyampaikan laporan atau memberikan keterangantindak pidana korupsi; dan

    UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

    Sayangnya, keberadaan UU 13/2006 serta eksistensi LPSK sampaisaat ini belum memiliki kekuatan yang powerful dalammemberikan kepastian perlindungan hukum kepada pelapor(whistleblower) tmsk perdebatan ttg definis dari WB utk WB ygterlibat dlm TPK

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    39/43

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    40/43

    Catatan tentang Implementasi WBS di Indonesia

    Beberapa poin penting yang terkait dengan

    implementasi WBS di Indonesia:1. Konten laporan atau informasi yang

    disampaikan melalui WBS sebagian besarmasih berupa pengaduan (komplain) bukanspesifik laporan adanya indikasi korupsi ataukecurangan yang disertai dengan buktipendukung yang kuat,

    2. Media WBS yang digunakan sebagai besarmenggunakan website (internet), beberapadiantaranya ada yang menggunakan mediasosial atau mobile media (hotline dsb),

    3. Menggunakan konsep anonymous maupunidentitas pelapor,

    4. Laporan/informasi yang masuk WBS dikelola,seleksi dan diverifikasi oleh tim atau bagianyang ditunjuk khusus untuk meneruskanlaporan tersebut kepada pihak yangberwenang untuk menindaklanjuti pelaporantersebut

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    41/43

    Dari beberapa aspek dan kelemahandalam implementasi WBS yang sudahada dan berjalan di Indonesia, adabeberapa catatan kritis dari hasil kajiandan review literatur serta mengadopsi

    dari beberapa best practices WBS ,maka dinilai perlu mempertimbangkanbeberapa aspek dan elemen kunci yangdiperlukan untuk membangun danmengembangkan WBS yang lebih

    efektif, efisien dan memberikan jaminanperlindungan hukum untuk mengurangidilema etika yang menimpawhistleblower

    Catatan tentang Implementasi WBS di Indonesia

    U

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    42/43

    Whistleblowing

    System/

    Mechanism

    Human

    Structure

    Process

    Ethical Standards (Magnus and Viswesvaran, 2005)

    Socialization and an invitation to create a culture of

    ethical and responsible (Magnus and Viswesvaran, 2005)

    Build confidence of whistle-blowers (Berry, 2004),

    (MacNab and Worthley, 2008)

    Regulation Legislation (Vaughn, 1999)

    The formalization of the system (Dworkin and Baucus,

    1998)

    Whistleblowing Policy: Model of WBS, acceptable

    information, accountability, follow-up, confidential of

    information, legal protection (Dworkin and Baucus, 1998),

    (Elliston, 1982)

    Procedure: reporting mechanism (Dworkin and Baucus,

    1998), (Peterson and Farrel, 1986)

    Documentation of complaints (public records) (Elliston et

    all, 1985:3-15 in Johnson and Kraft, 1990)

    Expertise of reports receiver and examiner

    Assessing the effectiveness periodically

    The tools for information analysis

    Beberapa aspek dan elemen kunci yang perlu diperhatikan dalam

    pengembangan WBS

    Aspect Key Element

    Source: adopted from (Dworkin and Baucus, 1998; Elliston, 1982; Elliston et all, 1985:3-15 in Johnson and Kraft, 1990; MacNab andWorthley, 2008; Magnus and Viswesvaran, 2005; Vaughn, 1999; Peterson and Farrel, 1986)

    Upaya peningkatan Implementasi WBSdi Indonesia

  • 7/25/2019 WBS Bahan Ajar Kuliah S1 MKP

    43/43

    Terima kasihMaturnuwun