16
1. a. Undang-undang manakah yang menghambat perkemabngan agama minoritas ? Surat Keputusan Bersama Menteri yang Direvisi tahun 2006 mengenai Pembangunan Rumah Ibadah mewajibkan kelompok beragama yang ingin membangun rumah ibadah mendapatkan tandatangan dari sedikitnya 90 anggota jemaatnya dan 60 orang dari pengikut agama lain yang menyatakan dukungan mereka terhadap pembangunan rumah ibadah tersebut. Keputusan tersebut juga mensyaratkat adanya persetujuan dari kantor urusan agama setempat, yakni Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). b. Apa pendapatmu tentang politik praktis dan politik kotor ? Pendapat saya tentang politik praktis dan politik kotor yaitu, Politik itu ibarat pisau dapur, bisa digunakan untuk kebaikan (masak) atau kejahatan (membunuh orang), tugas kitalah untuk mengajarkan kepada orang lain dan pada diri sendiri kita kelak bahwa pisau dapur itu walaupun bisa dipakai untuk membunuh orang, tetapi penciptaan sesungguhnya adalah untuk berfungsi sebagai alat bantu masak. Beberapa orang yang tidak menyetujui alasan untuk menolak politik kotor adalah bahwa politik kotor itu sudah biasa dilakukan, karena kita ini berlatih untuk menghadapi hal seperti itu. Bahkan salah seorang yang sudah senior dan turut aktif di sebuah parpol menyuarakan bahwa keadaan politik di “dunia nyata” lebih parah bahkan bisa dengan taruhan nyawa. Hal ini yang menjadi masalah menurut saya, ketika dalam tahap pembelajaran politik, sesuatu yang kotor sudah bisa dimaklumi, maka apa hal itu bukannya mendorong bagi para oknum untuk melakukan hal yg minimal sama Tugas Agama WAWANCARA XI | Mahasiswa & Pembangunan 1

Wawancara xi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Wawancara xi

1. a. Undang-undang manakah yang menghambat perkemabngan agama minoritas ?Surat Keputusan Bersama Menteri yang Direvisi tahun 2006 mengenai Pembangunan Rumah

Ibadah mewajibkan kelompok beragama yang ingin membangun rumah ibadah mendapatkan

tandatangan dari sedikitnya 90 anggota jemaatnya dan 60 orang dari pengikut agama lain yang

menyatakan dukungan mereka terhadap pembangunan rumah ibadah tersebut. Keputusan

tersebut juga mensyaratkat adanya persetujuan dari kantor urusan agama setempat, yakni Forum

Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

b. Apa pendapatmu tentang politik praktis dan politik kotor ?Pendapat saya tentang politik praktis dan politik kotor yaitu, Politik itu ibarat pisau dapur,

bisa digunakan untuk kebaikan (masak) atau kejahatan (membunuh orang), tugas kitalah

untuk mengajarkan kepada orang lain dan pada diri sendiri kita kelak bahwa pisau dapur itu

walaupun bisa dipakai untuk membunuh orang, tetapi penciptaan sesungguhnya adalah untuk

berfungsi sebagai alat bantu masak. Beberapa orang yang tidak menyetujui alasan untuk

menolak politik kotor adalah bahwa politik kotor itu sudah biasa dilakukan, karena kita ini

berlatih untuk menghadapi hal seperti itu. Bahkan salah seorang yang sudah senior dan turut

aktif di sebuah parpol menyuarakan bahwa keadaan politik di “dunia nyata” lebih parah

bahkan bisa dengan taruhan nyawa. Hal ini yang menjadi masalah menurut saya, ketika

dalam tahap pembelajaran politik, sesuatu yang kotor sudah bisa dimaklumi, maka apa hal itu

bukannya mendorong bagi para oknum untuk melakukan hal yg minimal sama kotornya di

politik “dunia nyata”. Tugas kita yang tahu bahwa itu salah untuk memberitahu pada si

oknum tentang kesalahannya, bukan dengan memakluminya. Oknum2 itu notabene adalah

generasi penerus bangsa, kalau tidak dibenahin dari awal, mau sampai kapan kita akan terus

berkutat dengan politik kotor.

c. Apa yang akan anda lakukan terhadap kasus-kasus hukum yang ada di Indonesia ditinjiau dari firman Tuhan?

GAYUS TAMBUNAN

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad dalam program kerja seratus harinya akan

mengutamakan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Menurut Presiden,

KKN, akan menjadi salah satu masalah berat yang harus diselesaikan oleh Pemerintah yang

baru. Jika dirunut, masih banyak masalah KKN di negara ini yang dalam proses hukumnya

berhenti di tengah jalan. Berikut adalah kasus-kasus KKN besar yang menunggu untuk

diselesaikan.

| Mahasiswa & Pembangunan 1

Page 2: Wawancara xi

Jakarta - Tim independen yang dibentuk Kepala Kepolisian RI telah mengantongi bukti-

bukti untuk mengungkap keberadaan mafia hukum dalam penanganan kasus Gayus

Halomoan Tambunan. "Semuanya adalah bukti penting dan strategis," kata Denny Indrayana,

Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.

Denny mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers di gedung Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi Keuangan di Jalan Juanda, Jakarta, kemarin sore. Namun ia enggan

menyampaikan apa saja bukti penting tersebut. Anggota Satuan Tugas lainnya, Yunus

Husein, juga tak bersedia menjawab soal dugaan adanya aliran uang dari Gayus kepada para

penegak hukum. Sebab, dari pemeriksaan atas pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu

sebelumnya, beredar kabar bahwa ada "guyuran" sejumlah uang kepada polisi, jaksa, hingga

hakim masing-masing Rp 5 miliar.

Diduga gara-gara itulah Gayus terbebas dari hukuman. Dalam sidang di Pengadilan

Negeri Tangerang, 12 Maret lalu, Gayus, yang hanya dituntut satu tahun percobaan, dijatuhi

vonis bebas. "Mengalirnya (uang) belum kelihatan ke aparat negara atau ke penegak hukum,"

kata Yunus. Yang pasti, kata Yunus, setoran uang yang masuk ke rekening Gayus Tambunan

berasal dari perusahaan dan perorangan. Total uang yang diduga sebagai hasil korupsi,

penggelapan, serta berkaitan dengan pencucian uang itu Rp 28 miliar, bukan Rp 25 miliar

seperti banyak diberitakan.

2. a. Apa analisamu tentang politik Tuhan Yesus terhadap kehidupan Politik Indonesia sekarang ini??

Analisa saya tentang politik Tuhan Yesus dengan politik di Indonesia ini yaitu sangat

bertentangan karena politik sekarang lebih menjurus kearah negatif, karena jarang sekali

ditemukan politik yang bersih, bebas dari suap menyuap, korupsi, KKN, dan lain-lain.

Sedangkan politik Tuhan Yesus mengajarkan kita berbuat baik untuk menjalankan kewajiban

membayar pajak.

b. Bagamana menerapkan politik Tuhan Yesus dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara?

Cara menerapkan politik Tuhan Yesus di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara yaitu dengan membayar pajak yang menjadi kewajiban rakyat kepada negara, karena

| Mahasiswa & Pembangunan 2

Page 3: Wawancara xi

uang yang didapat untuk dipakai demi kepentingan bersama dan untuk rakyat juga dan pajak

seharusnya digunakan dalam pemerataan kesejahteraan penduduk.

3. a. Ada berapa macam bangsa di dunia ini?Republik Rakyat Cina, Hong Kong, Makau, RRT, India, Uni Eropa, Amerika Serikat,

Puerto Riko, Guam, Kepulauan Virgin Amerika, Kepulauan Mariana Utara, Samoa Amerika, Atol Johnston, AS, Indonesian, Brasil, Pakistan, Rusia, Bangladesh, Nigeria, Jepang ,Meksiko, Filipina, Vietnam, Jerman, Mesir, Iran, Turki, Ethiopia, Thailand, Perancis, Réunion, Guadeloupe, Martinique, Polinesia Perancis, Kaledonia Baru, Guyana Perancis, Mayotte, Wallis dan Futuna, Saint-Pierre dan Miquelon, Perancis, Britania Raya (Inggris. Wales. Skotlandia & Irlandia Utara) ,Jersey, Pulau Man, Guernsey ,Bermuda, Kepulauan Cayman, Gibraltar, Kepulauan Virgin Britania ,Kepulauan Turks dan Caicos, Anguilla, Montserrat, Saint Helena, Kepulauan Falkland, Kepulauan Pitcairn, Britania Raya, Republik Demokratik Kongo, Italia, Korea Selatan, Ukraina, Myanmar, Afrika Selatan, Kolombia, Spanyol, Sudan, Argentina, Polandia, Tanzania, Kanada, Maroko, Sahara Barat, Maroko, Aljazair, Kenya, Afganistan, Peru, Nepal, Uzbekistan, Uganda, Arab Saudi, Irak, Venezuela, Malaysia, Taiwan, Korea Utara, Rumania, Ghana, Yaman, Australia, Pulau Norfolk, Kepulauan Cocos, Pulau Natal, Australia, Sri Lanka, Mozambik, Suriah, Madagaskar, Pantai Gading, Belanda, Antillen Belanda, Aruba, Belanda, Kamerun, Chili, Kazakhstan, Guatemala, Burkina Faso, Kamboja, Ekuador, Zimbabwe, Mali, Malawi, Niger, Kuba, Angola, Senegal, Serbia dan Montenegro, Yunani , Portugal, Zambia, Belgia, Belarus, Ceko, Hungaria, Tunisia, Chad, Guinea, Swedia, Republik Dominika, Bolivia, Somalia, Austria, Rwanda, Azerbaijan, Haiti, Bulgaria, Swiss, Benin, Tajikistan, Honduras, El Salvador, Burundi ,Israel , Paraguay ,Laos, Sierra Leone, Libya, Yordania, Togo, Slowakia, Papua Nugini, Denmark, Greenland, Kepulauan Faroe, Denmark, Nikaragua, Finlandia, Kirgizia, Turkmenistan, Georgia, Norwegia, Svalbard, Norwegia, Kroasia, Eritrea, Moldavia, Singapura, Bosnia-Herzegovina, Selandia Baru, Kepulauan Cook, Niue, Tokelau, Selandia Baru, Republik Irlandia, Kosta Rika, Lebanon, Republik Afrika Tengah, Jalur Gaza, Tepi Barat, Palestinam Lituania, Albania, Uruguay, Liberia, Panama, Mauritania, Republik Kongo, Armenia, Oman, Mongolia, Jamaika, Uni Emirat Arab, Latvia, Kuwait, Bhutan, Makedonia, Slovenia, Namibia, Lesotho, Botswana, Gambia, Guinea-Bissau, Gabon, Estonia, Mauritius, Swaziland, Trinidad dan Tobago, Timor Leste, Fiji, Qatar, Siprus, Guyana, Bahrain, Komoro, Kepulauan Solomon, Guinea Khatulistiwa, Djibouti, Luxemburg, Suriname, Tanjung Verde, Malta, Brunei, Maladewa, Bahama, Islandia, Barbados, Belize, Vanuatu, Sao Tome and Principe, Samoa, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Tonga, Federasi MikronesiaKiribati, Grenada, Seychelles, Andorra, Dominika, Antigua dan Barbuda, Kepulauan Marshall, Saint Kitts dan Nevis, Liechtenstein, Monako, San Marino, Palau, Nauru, Tuvalu,Vatikan

b. Ada berapa macam suku yang ada di Indonesia?

Suku Aceh di Aceh: kabupaten Aceh Besar

| Mahasiswa & Pembangunan 3

Page 4: Wawancara xi

Suku Alas di kabupaten Aceh Tenggara Suku Alor di NTT: kabupaten Alor Suku Ambon di kota Ambon Suku Ampana di Sulawesi Tengah Suku Anak Dalam di Jambi Suku Aneuk Jamee di kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat Daya Suku Arab-Indonesia Suku Aru di Maluku: Kepulauan Aru Suku Asmat di Papua Suku Abung di Lampung Suku Bali di Bali terdiri :

o Suku Bali Majapahit di sebagian besar Pulau Bali o Suku Bali Aga di Karangasem dan Kintamani

Suku Balantak di Sulawesi Tengah Suku Banggai di Sulawesi Tengah: Kabupaten Banggai Kepulauan Suku Baduy di Banten Suku Bajau di Kalimantan Timur Suku Bangka di Bangka Belitung Suku Banjar di Kalimantan Selatan Suku Batak di Sumatera Utara terdiri :

o Suku Karo di kabupaten Karo o Suku Mandailing di kabupaten Mandailing Natal o Suku Angkola di kabupaten Tapanuli Selatan o Suku Toba di kabupaten Toba Samosir o Suku Pakpak di kabupaten Pakpak Bharat o Suku Simalungun di kabupaten Simalungun

Suku Batin di Jambi Suku Bawean di Jawa Timur: Gresik Suku Belitung di Bangka Belitung Suku Bentong di Sulawesi Selatan Suku Berau di Kalimantan Timur: kabupaten Berau Suku Betawi di Jakarta Suku Bima NTB: kota Bima Suku Boti di kabupaten Timor Tengah Selatan Suku Bolang Mongondow di Sulawesi Utara: Kabupaten Bolaang Mongondow Suku Bugis di Sulawesi Selatan

o Orang Bugis Pagatan di Kalimantan Selatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu. Suku Bungku di Sulawesi Tengah: Kabupaten Morowali Suku Buru di Maluku: Kabupaten Buru Suku Buol di Sulawesi Tengah: Kabupaten Buol Suku Buton di Sulawesi Tenggara: Kabupaten Buton dan Kota Bau-Bau Suku Bonai di Riau: Kabupaten Rokan Hilir Suku Damal di Mimika Suku Dampeles di Sulawesi Tengah

Suku Dani di Papua: Lembah Baliem

| Mahasiswa & Pembangunan 4

Page 5: Wawancara xi

Suku Dairi di Sumatera Utara Suku Dayak terdiri :

o Suku Banyadu di Kalimantan Barat o Suku Bakati di Kalimantan Barat o Suku Punan di Kalimantan Tengah o Suku Kanayatn di Kalimantan Barat o Suku Iban di Kalimantan Barat o Suku Mualang di Kalimantan Barat: Sekadau, Sintang o Suku Bidayuh di Kalimantan Barat: Sanggau o Suku Mali di Kalimantan Barat o Suku Seberuang di Kalimantan Barat: Sintang o Suku Sekujam di Kalimantan Barat: Sintang o Suku Sekubang di Kalimantan Barat: Sintang o Suku Ketungau di Kalimantan Barat o Suku Desa di Kalimantan Barat o Suku Kantuk di Kalimantan Barat o Suku Ot Danum atau Dohoi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat o Suku Limbai di Kalimantan Barat o Suku Kebahan di Kalimantan Barat o Suku Pawan di Kalimantan Barat o Suku Tebidah di Kalimantan Barat o Suku Bakumpai di Kalimantan Selatan Barito Kuala o Orang Barangas di Kalimantan Selatan Barito Kuala o Suku Bukit di Kalimantan Selatan

Orang Dayak Pitap di Tebing Tinggi, Balangan, Kalsel o Suku Dayak Hulu Banyu di Kalimantan Selatan o Suku Dayak Balangan di Kalimantan Selatan o Suku Dusun Deyah di Kalimantan Selatan: Tabalong o Suku Ngaju di Kalimantan Tengah: Kabupaten Kapuas o Suku Siang Murung di Kalimantan Tengah: Murung Raya o Suku Bara Dia di Kalimantan Tengah: Barito Selatan o Suku Ot Danum di Kalimantan Tengah o Suku Lawangan di Kalimantan Tengah o Suku Dayak Bawo di Kalimantan Tengah: Barito Selatan o Suku Tunjung , Kutai Barat, rumpun Ot Danum o Suku Benuaq , Kutai Barat, rumpun Ot Danum o Suku Bentian , Kutai Barat, rumpun Ot Danum o Suku Bukat , Kutai Barat o Suku Busang , Kutai Barat o Suku Ohong , Kutai Barat o Suku Kayan , Kutai Barat, rumpun Apo Kayan o Suku Bahau , Kutai Barat, rumpun Apo Kayan o Suku Penihing , Kutai Barat, rumpun Punan o Suku Punan , Kutai Barat, rumpun Punan

| Mahasiswa & Pembangunan 5

Page 6: Wawancara xi

o Suku Modang , Kutai Timur, rumpun Punan o Suku Basap , Bontang-Kutai Timur o Suku Ahe di Kabupaten Berau o Suku Tagol , Malinau, rumpun Murut o Suku Brusu , Malinau, rumpun Murut o Suku Kenyah , Malinau, rumpun Apo Kayan o Suku Lundayeh , Malinau o Suku Pasir di Kalimantan Timur: Kabupaten Pasir o Suku Dusun di Kalimantan Tengah o Suku Maanyan di Kalimantan Tengah: Barito Timur

Orang Maanyan Paju Sapuluh Orang Maanyan Paju Epat Orang Maanyan Dayu Orang Maanyan Paku Orang Maanyan Benua Lima Maanyan Paju Lima Orang Dayak Warukin di Tanta, Tabalong, Kalsel Suku Samihim , Pamukan Utara, Kotabaru, Kalsel

Suku Dompu NTB: Kabupaten Dompu Suku Donggo , Bima Suku Donggala di Sulawesi Tengah Suku Duri Terletak di bagian utara Kabupaten Enrekang berbatasan dengan Kabupaten

Tana Toraja, meliputi tiga kecamatan induk Anggeraja, Baraka, dan Alla di Sulawesi Selatan

Suku Eropa-Indonesia (orang Indo atau peranakan Eropa-Indonesia) Suku Flores di NTT: Flores Timur Suku Gayo di Aceh: Gayo Lues Aceh Tengah Bener Meriah Suku Gorontalo di Gorontalo: Kota Gorontalo Suku Gumai di Sumatera Selatan: Lahat Suku India-Indonesia Suku Banten di Banten Suku Cirebon di Jawa Barat: Kota Cirebon Suku Jawa di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta

o Suku Tengger di Jawa Timur o Suku Osing di Jawa Timur: Banyuwangi o Suku Samin di Jawa Tengah: Purwodadi

Suku Jambi di Jambi: Kota Jambi

Suku Kei di Maluku Tenggara: Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual Suku Kaili di Sulawesi Tengah: Kota Palu Suku Kaur di Bengkulu: Kabupaten Kaur Suku Kayu Agung di Sumatera Selatan Suku Kerinci di Jambi: Kabupaten Kerinci Suku Komering di Sumatera Selatan: Kabupaten Ogan Komering Ilir, Baturaja Suku Konjo Pegunungan , Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Suku Konjo Pesisir , Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

| Mahasiswa & Pembangunan 6

Page 7: Wawancara xi

Suku Kubu di Jambi dan Sumatera Selatan Suku Kulawi di Sulawesi Tengah Suku Kutai di Kalimantan Timur: Kutai Kartanegara Suku Kluet di Aceh: Aceh Selatan Suku Krui di Lampung

Suku Laut , Kepulauan Riau Suku Lampung di Lampung Suku Lematang di Sumatera Selatan Suku Lembak , Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Suku Lintang , Sumatera Selatan Suku Lom , Bangka Belitung Suku Lore , Sulawesi Tengah Suku Lubu , daerah perbatasan antara Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera

Barat

Suku Madura di Jawa Timur Suku Makassar di Sulawesi Selatan: Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten

Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba (sebagian), Kabupaten Sinjai (bagian perbatasan Kab Gowa)Kabupaten Maros (sebagian) Kabupaten Pangkep (sebagian)Kota Makassar

Suku Mamasa (Toraja Barat) di Sulawesi Barat: Kabupaten Mamasa Suku Mandar Sulawesi Barat: Polewali Mandar Suku Melayu

o Suku Melayu Riau di Riau o Suku Melayu Tamiang di Aceh: Aceh Tamiang

Suku Mentawai di Sumatera Barat: Kabupaten Kepulauan Mentawai Suku Minahasa di Sulawesi Utara: Kabupaten Minahasa terdiri 9 subetnik :

o Suku Babontehu o Suku Bantik o Suku Pasan Ratahan o Suku Ponosakan o Suku Tonsea o Suku Tontemboan o Suku Toulour o Suku Tonsawang o Suku Tombulu

Suku Minangkabau , Sumatera Barat Suku Mori , Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah Suku Muko-Muko di Bengkulu: Kabupaten Mukomuko Suku Muna di Sulawesi Tenggara: Kabupaten Muna Suku Muyu di Kabupaten Boven Digoel, Papua Suku Mekongga di Sulawes Tenggara: Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Utara

Suku Nias di Sumatera Utara: Kabupaten Nias, Nias Selatan

| Mahasiswa & Pembangunan 7

Page 8: Wawancara xi

Suku Osing di Banyuwangi Jawa Timur Suku Ogan di Sumatera Selatan Suku Ocu di Kabupaten Kampar, Riau

Suku Papua/Irian o Suku Asmat di Kabupaten Asmat o Suku Biak di Kabupaten Biak Numfor o Suku Dani , Lembah Baliem, Papua o Suku Ekagi , daerah Paniai, Abepura, Papua o Suku Amungme di Mimika o Suku Bauzi , Mamberamo hilir, Papua utara o Suku Arfak di Manokwari o Suku Kamoro di Mimika

Suku Palembang di Sumatera Selatan: Kota Palembang Suku Pamona di Sulawesi Tengah: Kabupaten Poso Suku Pasemah di Sumatera Selatan Suku Pesisi di Sumatera Utara: Tapanuli Tengah Suku Pasir di Kalimantan Timur: Kabupaten Pasir

Suku Rawa , Rokan Hilir, Riau Suku Rejang di Bengkulu: Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten

Rejang Lebong Suku Rote di NTT: Kabupaten Rote Ndao Suku Rongga di NTT Kabupaten Manggarai Timur

Suku Saluan di Sulawesi Tengah Suku Sambas (Melayu Sambas) di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas Suku Sangir di Sulawesi Utara: Kepulauan Sangihe Suku Sasak di NTB, Lombok Suku Sekak Bangka Suku Sekayu di Sumatera Selatan Suku Semendo di Bengkulu, Sumatera Selatan: Muara Enim Suku Serawai di Bengkulu: Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma Suku Simeulue di Aceh: Kabupaten Simeulue

o Suku Sigulai di Aceh: Kabupaten Simeulue bagian utara Suku Sumbawa Di NTB: Kabupaten Sumbawa Suku Sumba di NTT: Sumba Barat, Sumba Timur Suku Sunda di Jawa Barat

Suku Talaud di Sulawesi Utara: Kepulauan Talaud Suku Talang Mamak di Riau: Indragiri Hulu Suku Tamiang di Aceh: Kabupaten Aceh Tamiang Suku Tengger di Jawa Timur Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo lereng G. Bromo Suku Ternate di Maluku Utara: Kota Ternate Suku Tidore di Maluku Utara: Kota Tidore Suku Timor di NTT, Kota Kupang

| Mahasiswa & Pembangunan 8

Page 9: Wawancara xi

Suku Tionghoa-Indonesia o Orang Cina Parit di Pelaihari, Tanah Laut, Kalsel

Suku Tojo di Sulawesi Tengah: Kabupaten Tojo Una-Una Suku Toraja di Sulawesi Selatan: Tana Toraja Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara: Kendari Suku Toli Toli di Sulawesi Tengah: Kabupaten Toli-Toli Suku Tomini di Sulawesi Tengah: Kabupaten Parigi Moutong Suku Una-una di Sulawesi Tengah: Kabupaten Tojo Una-Una Suku Ulu di Sumatera utara: mandailing natal Suku Wolio di Sulawesi Tenggara: Buton

4. a. Berapa banyakkah Kedutaan Besar yang dimiliki Indonesia?

AFGHANISTAN, Jalan Dr Kusumaatmaja SH 15, Menteng, Jakarta Pusat ALGERIA, Jalan HR Rasuna Said Kav 10-1, Kuningan, Jakarta 12950 ARGENTINA, Mulia Tower Building, Suite 1901 Jl Jend Gatot Subroto Kav 9-11,

Jakarta AUSTRALIA, Jalan HR Rasuna Said Kav 15-16, Kuningan, Jakarta 12940 AUSTRIA, Jalan Diponegoro 44, Menteng, Jakarta Pusat BANGLADESH, Jalan Denpasar Raya 3, Kav 10, Kuningan, Jakarta 12950 BELGIUM, Wisma BCA, 15th Fl, Jl. Jend. Sudirman 22-23, Jakarta 12920 BRAZIL, Menara Mulia Suite 1602, Jl Gatot Subroto 9-11 Jakarta 12930 BRUNEI DARUSSALAM, Wisma BCA Fl 8, Jl Jend Sudirman 22-23, Jakarta 12920 BULGARIA, Jalan Imam Bonjol 34-36, Menteng, Jakarta 10310 CAMBODIA, Panin Bank Plaza Fl. 4, Jl Palmerah Utara 52, Jakarta 11480 CANADA, Wisma Metropolitan I, Fl 5, Jl Jend Sudirman 29, Jakarta 12920 CHILE, Bina Mulia Bld. I, 7th Fl.Jalan HR Rasuna Said 10, Kuningan, Jakarta 12950 CHINA, Jalan Jenderal Sudirman 69, Jakarta Selatan COLOMBIA, Central Plaza Bld. 16th Fl. Jl Jend. Sudirman 47, Jakarta Selatan CROATIA, Menara Mulia, Suite 2101, Jl Gatot Subroto 9-11 Jakarta 12930 CUBA, Villa Pejaten Mas G-4, Pasar Minggu, Jakarta 12520 CZECHO, Jalan Gereja Theresia 20, Menteng, Jakarta Pusat DENMARK, Menara Rajawali, 25th Floor Jalan Mega Kuningan, Jakarta 12950 EGYPT, Jalan Teuku Umar 68, Menteng, Jakarta Pusat FINLAND, Menara Rajawali, 9Th Floor Jalan Mega Kuningan Jakarta 12950 FINAM IA FRANCE, Jalan MH Thamrin 20, Jakarta Pusat GERMANY, Jalan MH Thamrin 1, Jakarta Pusat GREAT BRITAIN, Jalan MH Thamrin 75, Jakarta Pusat HOLY SEE APSTOLIC NUNCIATURE, Jl Medan Merdeka Timur 18, Jakarta Pusat HUNGARY, Jalan HR Rasuna Said X/3, Kuningan, Jakarta 12950 INDIA, Jalan HR Rasuna Said S-1, Kuningan, Jakarta 12950 IRAN, Jalan HOS Cokroaminoto 110, Menteng, Jakarta 10310 IRAQ, Jalan Teuku Umar 38, Menteng, Jakarta 10350 ITALY, Jalan Diponegoro 45, Menteng, Jakarta 10310 JAPAN, Jalan MH Thamrin 24, Jakarta Pusat

| Mahasiswa & Pembangunan 9

Page 10: Wawancara xi

JORDAN, Jalan Denpasar Raya Block A-13 Kav. 01-02 Kuningan, Jakarta 12950 DEMOCRATIC REPUBLIC OF KOREA, Jl. HR Rasuna Said Kav. X-5, Kuningan,

Jakarta REPUBLIC OF KOREA, Jalan Jenderal Gatot Subroto 57, Jakarta Selatan KUWAIT, Jalan Denpasar Raya Blok A-XII/1, Kuningan, Jakarta 12950 LAOS, Jalan Kintamani Raya C-15 no. 33, Kuningan, Jakarta 12950 LEBANON, Jalan YBR V/82, Kuningan, Jakarta 12950 LIBYA, Jalan Pekalongan 24, Menteng, Jakarta Pusat MALAYSIA, Jalan HR Rasuna Said X/6, Kuningan, Jakarta 12940 MEXICO, Wisma Nusantara 4th Fl, Jalan MH Thamrin 59, Jakarta 10350 MOROCCO, Kuningan Plaza Suite 512, South Tower Jalan HR Rasuna Said C 11-14 MYANMAR, Jalan H Agus Salim 109, Menteng, Jakarta 10350 NETHERLAND, Rasuna Said S-3, Kuningan, Jakarta 12950 NEW ZEALAND, Jalan Diponegoro 14, Menteng, Jakarta 10310 NIGERIA, Jalan Taman Patra XIV no 11, Kuningan Timur, Jakarta Selatan NORWAY, Menara Rajawali 25Th Floor.Jl. Mega Kuningan Lot #5.1 PAKISTAN, Jalan Teuku Umar 50, Menteng, Jakarta Pusat PALESTINE, Jalan Diponegoro 59, Menteng, Jakarta 10310 PAPUA NEW GUINEA, Panin Bank Centre 6th Fl. Jl Jend Sudirman 1, Jakarta PERUMenara Rajawali, 12Th Floor.Jalan Mega Kuningan Lot #5.1 PHILIPPINES, Jalan Imam Bonjol 6-8, Menteng, Jakarta Pusat POLAND, Jalan Diponegoro 65, Menteng, Jakarta Pusat PORTUGAL, Jalan Indramayu 2A, Menteng, Jakarta Pusat 10311 ROMANIA, Jalan Teuku Cik Di Tiro 42 A, Menteng, Jakarta Pusat RUSSIA, Jalan HR Rasuna Said Kav X-7, Jakarta 12950 SAUDI ARABIA, Jalan Haryono MT Kav 27, Jakarta Timur SINGAPORE, Jl. HR Rasuna Said Blok X 4, Kav. 2, Kuningan, Jakarta 12950 SLOVAKIA, Jalan Prof Moh Yamin SH 29, Menteng, Jakarta 10310 SOUTH AFRICA, Wisma GKBI 7th. Fl., Suite 705 Jl Jendral Sudirman 28, Jakarta SPAIN, Jalan H Agus Salim 61, Menteng, Jakarta 10350 SRI LANKA, Jalan Diponegoro 70, Menteng, Jakarta 10310 SUDAN, Wisma Bank Dharmala 7th Fl. SWEDEN, Jalan Mega Kuningan Lot #5.1 Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950, SYRIAN ARAB REPUBLIC, Jalan Karang Asem I/8, Kuningan, Jakarta 12950 THAILAND, Jalan Imam Bonjol 74, Menteng, Jakarta 10310 TUNISIA, Wisma Dharmala Sakti 11th Fl.Jalan Jend Sudirman Kav 32, Jakarta TURKEY, Jalan HR Rasuna Said 1, Kuningan, Jakarta Selatan UNITED ARAB EMIRATES, Jalan Singaraja C-VI/16-17, Kuningan, Jakarta 12950 UNITED STATES OF AMERICA, Jalan Medan Merdeka Selatan 5, Jakarta Pusat VENEZUELA, Jalan Denpasar III-YBR IV/19, Kuningan, Jakarta 12950 VIETNAM, Jalan Teuku Umar 25, Menteng, Jakarta Pusat YEMEN, Jalan Yusuf Adiwinata 29, Menteng, Jakarta 1035 YUGOSLAVIA, Jalan HOS Cokroaminoto 109, Menteng, Jakarta 10310

b. Apa arti pemikiran sintesis – inklusif & analitis - inklusif ?

| Mahasiswa & Pembangunan 10

Page 11: Wawancara xi

5. a. Apa pendapatmu tentang rasa Nasionalisme bangsa Indonesia? Masih kuatkah rasa Nasionalisme / sudah luntur, apakah buktinya?

Pendapat saya tentang nasionalisme bangsa Indonesia saat ini yaitu, sudah mulai berkurang rasa

nasionalismenya. Banyak rakyat dari yang masih muda maupun dewasa serta pejabat pejabat-

pejabat yang sudah tak mengenal hal ini, terjadi karena lebih mementingkan diri sendiri dan

lebih bersifat individualisme diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari para pemimpin

sampai peserta didik telah memperaktekannya. Ada beberapa yang menjalankan tapi hanya

sekedar formalitas. Sedikit ditemukan orang-orang yang masih memiliki rasa nasionalisme di

Indonesia. Buktinya banyak masyarakat di Indonesia yang lupa akan peringatan hari-hari

nasional(Hari kebangkitan Nasional, Hari lahirnya Pancasila, dll), tidak hafal pancasila, murid-

murid yang malas untuk melakukan upacara dan lebih senang untuk mengobrol atau pura-pura

sakit di UKS serta masih banyak lagi. Nasionalismepun terus pudar karena dampak globalisasi.

Akibatnya banyak masyarakat yang lebih menyukai budaya orang lain daripada budaya sendiri.

b. Bagamanakah dengan anda?

Saya merasa kalau saya masih memiliki rasa Nasionalisme buktinya saya masih ingin

berorganisasi dengan melakukannya secara tidak langsung saya belajar menjadi pemimpin di

masa yang akan datang. Saya masih hafal tentang lagu-lagu Nasionalisme. Saya masih ingat

tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Dari semua yang saya sebutkan tadi hal yang

paling penting adalah saya masih mencintai negeri saya bangsa saya bahasa saya yaitu

INDONESIA. Mencintai tersebut harus diwujudnyarakan dengan berusaha membeli produk

dalam negeri dan memiliki cita-cita yang tinggi untuk memajukan negeri ini.

| Mahasiswa & Pembangunan 11