6
TUGAS BAHASA INDONESIA LAPORAN HASIL WAWANCARA “P E N D I D I K A N” Disusun oleh: Kelompok 7 Novian Megayanti Rika Julyarsih Siti Hani J M Tisa Siti S H Kelas X – 1 SMAN 3 GARUT

wawancara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh laporan wawancara sederhana

Citation preview

Page 1: wawancara

TUGAS BAHASA INDONESIALAPORAN HASIL WAWANCARA

“P E N D I D I K A N”

Disusun oleh: Kelompok 7 Novian Megayanti Rika Julyarsih Siti Hani J M Tisa Siti S H

Kelas X – 1

SMAN 3 GARUT2010

Page 2: wawancara

“Tanya Jawab Tentang Pertanyaan Wawancara”Bahasa IndonesiaKetua kelompok : Novian MegayantiAtau Pewawancara : Rika Juliarsih

Siti Hani JM Tisa Siti Saroh H

Kelas : X – 1Tugas : Laporan Hasil WawancaraTema : Pendidikan

Pertanyaan:Pewawancara : Menurut pendapat bapak, pendidikan apakah yang harusdidahulukan,

pendidikan agama atau pendidikan umum?Narasumber : Pendidikan AgamaPewawancara : Mengapa bapak memilih pendidikan Agama?Narasumber : Karena pendidikan agama syarat untuk pondasi kehidupan

bermasyarakat.Pewawancara : Bagai mana cara bapak mendidik pendidikan agama kepada putra-putri

bapak?Narasumber : Pertama, perkenalkan agama dan ajaran-ajarannya kepada anak-anak

tentang Allah, tentang Rasul, Al-qur’an dan rukun iman serta rukun islam; Kedua, ajarkan mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban agama. Metode yang baik adalah membimbing dengan contoh yang nyata; Ketiga, tanamkan pondasi ahlakul karimah dengan contoh dari orang tua; Keempat, tanamkanlah di dalam diri mereka semangat mencari ilmu. Karena dengan ilmulah keimanan dan keislaman akan terpelihara.

Pewawancara : Apakah menurut bapak selama menempuh pendidikan, anak-anak harus mengenyam dunia pesantren?

Narasumber : Pesantren itu bagus, tapi memperoleh ilmu itu tidak hanya dipesantren. Dimanapun ilmu bisa dicari. Yang penting adalah ada semanat dan kesungguhan di hati unuk terus mencari dan mengamalkan ilmu dimanapun dan dalam kesempatan apapun.

Pewawancara : Menurut pendapat bapak, apakah fungsi pendidikan agama?Narasumber : Untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya; mengembangakan

seluruh potensi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah; menumbuh suburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi menusia dengan Allah, dengan alam dan dengan manusia lainnya dengan terwujudnya ahlakul karimah.

Pewawancara : Terima kasih pak, telah meluangkan waktu dan telah memberikan arhan dan masukan yang baik pada kami. Semoga lain waktu bisa memberikan arahan dan masukan yang lebih baik lagi.

Narasumber : Iya, sama-sama, saya senang bisa meluangkan waktu dengan kalian.

Page 3: wawancara

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Hari/ tanggal : Senin/ 26 April 2010

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Kp. Panyosogan

Narasumber : Ustadz Azzam

Pewawancara : Novian Megayanti

Rika Juliarsih

Siti Hani J M

Tisa Siti Saroh H

Topik : Pendidikan

Hasil wawancara:

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang harus didahulukan, karena

pendidikan agama syarat akan pondasi kehidupan bermasyarakat. Cara Orang tua

mendidik pendidikan agama pada anak salah satunya yaitu dengan cara : pertama,

perkenalkan agama dan ajaran-ajarannya kepada anak-anak tentang Allah, tentang

Rasul, Al-qur’an dan rukun iman serta rukun islam; kedua, ajarkan mereka untuk

melaksanakan kewajiban-kewajiban agama. Metode yang baik adalah membimbing

dengan contoh yang nyata; ketiga, tanamkan pondasi ahlakul karimah dengan contoh

dari orang tua; keempat, tanamkanlah di dalam diri mereka semangat mencari ilmu.

Karena dengan ilmulah keimanan dan keislaman akan terpelihara. Dalam menempuh

pendidikan agama, anak-anak tidak harus dimasukan ke Pesantren. Memang pesantren

itu bagus, tapi memperoleh ilmu itu tidak hanya dipesantren. Dimanapun ilmu bisa

dicari. Yang penting adalah ada semanat dan kesungguhan di hati unuk terus mencari

dan mengamalkan ilmu dimanapun dan dalam kesempatan apapun. Fungsi pendidikan

agama diantaranya: untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya; mengembangakan

seluruh potensi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah; menumbuh suburkan

hubungan yang harmonis setiap pribadi menusia dengan Allah, dengan alam dan dengan

manusia lainnya dengan terwujudnya ahlakul karimah.