28

Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 3...Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Akakom Yogyakarta.” Forum komunikasi biasanya dihadiri lebih 100 peserta. Peserta tersebut

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 3

    Fokus

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berhasil mendapatkan data valid terkait dengan pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan (Nakes) tahun 2013 yang sudah terlaksana dengan baik secara nasional. Tahun 2013 uji kompetensi tenaga kesehatan diikuti oleh 14.439 peserta terdiri 3.866 ners, 6.696 DIII bidan dan 3.877 DIII perawat. Perguruan tinggi yang ambil bagian yaitu 238 lembaga baik negeri maupun swasta, dengan sebaran 68 PT untuk profesi ners, 64 PT DIII keperawatan, dan 106 PT DIII kebidanan. Adapun tingkat kelulusannya adalah 63% untuk ners, 53,5% DIII bidan dan 47% DIII perawat.

    Prosentase kelulusan tersebut dicapai oleh para peserta dengan nilai batas lulus yaitu 44 ners, 40,14 DIII bidan dan 37,47 DIII perawat.

    Nilai Terendah dan TertinggiDirjen Dikti juga memperoleh data sebaran nilai

    terendah dan tertinggi yang dicapai peserta. Untuk profesi ners nilai tertinggi adalah 77,78 dan terendah 13,33 dengan nilai rata-rata 47,9. Untuk DIII bidan nilai tertinggi 72,2 dan terendah 7,8 dengan nilai rata-

    Pemetaan Kualitas Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Berdasarkan Hasil Uji Kompetensi Nakes

    rata 41,08. Untuk DIII perawat nilai tertinggi 73,3 dan terendah 10,0 dengan nilai rata-rata 43,03.

    “Setelah melihat hasil uji kompetensi mahasiswa program studi DIII kebidanan, DIII keperawatan dan ners, maka diperlukan perbaikan-perbaikan pada sistem pendidikannya,” ungkap Dirjen.

    Lebih lanjut disampaikan Dirjen melalui surat nomor 529/E.E3/DT/2014 tertanggal 18 Juni 2014, bahwa sehubungan dengan hasil uji kompetensi tahun 2013 tersebut maka uji kompetensi dilakukan untuk membuat pemetaan kualitas. Pemetaan kualitas pendidikan bidang kesehatan itu diperlukan sebagai dasar untuk dilakukannya pembinaan.

    “Dengan demikian, hasil uji kompetensi bagi tenaga kesehatan belum digunakan untuk menentukan kelulusan,” demikian Dirjen Dikti mengungkapkan.

    Penegasan Dirjen Dikti diperkuat dengan di-terbitkannya surat bernomor 532/E.E3/DT/2014 tanggal 19 Juni 2014 yang mengatakan, “Bagi mahasiswa yang belum lulus uji kompetensi tetap dapat memperoleh ijazah untuk program diploma dan sertifikat profesi untuk program profesi. Sepanjang mahasiswa yang

    Dok. STIKES Aisyiyah Yogyakarta

  • 4 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Fokus

    bersangkutan telah memenuhi syarat kelulusan di masing-masing perguruan tinggi.”

    Peserta yang dinyatakan lulus dalam uji kompetensi tenaga kesehatan berhak memperoleh sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh perguruan tinggi masing-masing.

    Pelaksanaan 2014Uji kompetensi kembali dilaksanakan tahun 2014

    dengan sebaran institusi peserta sebanyak 1.344 PT. Perinciannya ialah 689 PT untuk DIII kebidanan, 470 PT untuk DIII keperawatan, dan 185 PT untuk profesi ners. Bagi perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan Kopertis Wilayah V, sebarannya sebagai berikut (lihat tabel).

    Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., menjelaskan, bahwa uji kompetensi untuk lulusan pendidikan tinggi kesehatan mempunyai tiga tujuan dasar. Pertama, uji kompetensi ditujukan untuk menjamin lulusan pendidikan tinggi kesehatan yang kompeten dan terstandar secara nasional. Kedua, uji kompetensi untuk menguji pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar untuk praktik bidang kesehatan dan mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Ketiga, uji kompetensi sebagai metode asesmen untuk pengelolaan pasien yang aman dan efektif.

    “Aspek legal uji kompetensi bidang kesehatan adalah surat edaran Dirjen Dikti nomor 370E.E3/DT/2014 tertanggal 21 April 2014,” ujar Koordinator.

    Koordinator menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan uji kompetensi Kopertis berperan merumuskan kebijakan dan melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya

    KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA

    NO PERGURUAN TINGGI NERS DIII

    KEBIDANAN DIII

    KEPERAWATANTOTAL

    1 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 104 0 0 104 2 Universitas Respati Yogyakarta 5 102 0 107 3 STIKES Wira Husada Yogyakarta 36 0 0 36 4 STIKES Surya Global 59 0 0 59 5 STIKES Aisyiyah Yogyakarta 36 62 0 98 6 STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 34 43 0 77 7 STIKES Yogyakarta 0 35 0 35 8 STIKES Guna Bangsa Yogyakarta 0 24 0 24 9 Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta 0 0 1 1

    10 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah 0 29 0 29 11 Politeknik Kesehatan Permata Indonesia 0 13 0 13

    JUMLAH 274 308 1 583

    REKAPITULASIDAFTAR PESERTA UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN PERIODE I TAHUN 2014

    KOPERTIS WILAYAH V YOGYAKARTA

    berdasarkan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

    Pada tahun 2014 uji kompetensi diawali dengan pendaftaran mulai 22 Mei 2014, pelaksanaan untuk kelompok DIII kebidanan dan keperawatan 26 Juni 2014, dan untuk profesi ners 5-6 Juli 2014. Hasilnya oleh Dirjen Dikti akan diumumkan 23 Juli 2014.

    MasukanKalangan perguruan tinggi swasta bidang

    kesehatan terkait penyelenggaraan uji kompetensi ini, memberikan beberapa masukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Melalui Ketua APTISI Pusat Biro Organisasi, mereka memberikan masukan antara lain, yaitu agar uji kompetensi diselenggarakan oleh

    lembaga sertifikasi profesi yang telah tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Disadari pula pentingnya Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) untuk segera dibentuk melalui Asosiai Perguruan Tinggi Swasta bidang kesehatan tingkat nasional.

    Terlaksananya uji kompetensi kali ini tentu akan melengkapi data yang sudah diperoleh berdasarkan pelaksanaan tahun 2013. Dengan makin validnya data yang dihimpun maka akan makin realistis peta kualitas pendidikan tinggi bidang kesehatan yang dibuat.

    Dengan peta yang makin relistis tersebut, maka pembinaan yang perlu dilakukan untuk menjadikan pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia memenuhi standar nasional, lebih tepat guna.

    Pendidikan tinggi kesehatan terstandarisasi adalah talud kokoh yang menjadi prisai bangsa vis a vis derasnya arus globalisasi dan liberalisasi yang bertambah deras dan pasti, mendera bangsa Indonesia.||

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 5

    Info

    Secara periodik dengan rentang waktu tiga bulanan, rutin digelar pertemuan antara Koordinator Kopertis Wilayah V, APTISI Wilayah V, Pimpinan PTS dan Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABPTSI) Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., menjelaskan, “Dalam tahun 2014 ini, hingga pertengahan tahun forum komunikasi sudah berlangsung tiga kali, dengan tuan rumah Universitas Gunung Kidul (UGK), Universitas Islam Indonesia (UII) dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Akakom Yogyakarta.”

    Forum komunikasi biasanya dihadiri lebih 100 peserta. Peserta tersebut merupakan unsur pimpinan Kopertis Wilayah V, yaitu Koordinator, Sekretaris Pelaksana, Kepala Bidang AKK (Akademik, Kelembagaan dan Kerjasama), Kepala Bagian Umum, Kepala Seksi Akademik dan Kemahasiswaan, Kepala Seksi Kelembagaan dan Kerjasama, Kepala Subbagian Umum, Kepala Subbagian Keuangan dan Kepala Subbagian Kepegawaian. Hadir pula Ketua APTISI Wilayah V dan beberapa pengurus inti, semua pimpinan PTS yang berjumlah 107, dan Ketua ABPTSI DIY.

    Setiap kali forum komunikasi digelar, Koordinator selalu menyampaikan informasi dan perkembangan terakhir tentang pendidikan pada umumnya, dan pendidikan tinggi khususnya. Demikian pula Ketua APTISI Wilayah V maupun pimpinan PTS dan dari ABPTSI DIY.

    “Dengan terselenggaranya forum rutin seperti ini maka di lingkungan Kopertis Wilayah V, hubungan dan komunikasi satu sama lain terjalin sangat intensif. Sehingga memudahkan koordinasi,” ujar Koordinator. Ditambahkan oleh Koordinator, bahwa setiap bulan Oktober, bertepatan dengan ulang tahun Kopertis Wilayah V, maka yang menjadi tuan rumah adalah Kopertis.

    Dukungan Bupati Rektor UGK, Dr. Ir. Wahyu Purwanto, M.S.I.E., adalah

    tuan rumah forum komunikasi pertama di awal tahun, tepatnya 28 Januari 2014. Kampus UGK berada di Wonosari, ibukota kabupaten Gunung Kidul, merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang beroperasi di wilayah kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari ibukota provinsi DIY, Wonosari berjarak 45 KM.

    Pertemuan di UGK ini sangat istimewa karena Bupati Gunung Kidul, Hj. Badingah, S.Sos., minta forum komunikasi dilaksanakan di kantor Pemda Gunung Kidul. Bupati juga menyempatkan diri hadir dan memberi sambutan.

    Dari UGK, pertemuan kedua dilaksanakan di kampus UII, Sleman, 20 Maret 2014. Tuan rumahnya, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec., yang juga Ketua Umum APTISI Pusat. Pada kesempatan itu, Prof. Edy sekaligus berpamitan karena akan mengakhiri masa jabatan rektor UII yang dipercayakan padanya selama dua periode berturut-turut.

    Karena masih sebagai ketua umum APTISI Pusat dan tinggal di Yogyakarta, Prof. Edy menjanjikan untuk tetap

    Makin Intensif Jalinan Komunikasi

    KOPERTIS, APTISI dan PTS Yogyakarta

    menjalin silahturahim. Ia sangat menghargai inisiatif Koordinator Kopertis Wilayah V mengadakan forum komunikasi. Itu sebabnya, pertemuan pertama kali dahulu, UII yang langsung minta ketempatan sebagai tuan rumah.

    “Menurut saya, forum seperti ini sangat penting. Karena banyak hal bisa dibicarakan sehingga jika timbul persoalan, dapat kita bahas dulu secara internal,” ujar Prof. Edy.

    Pertemuan ketiga pada 19 Mei 2014 di kampus STIMIK Akakom. Ketua STIMIK Akakom Cuk Subiyantoro, S. Kom., M. Kom.bertindak sebagai tuan rumah. Karena dalam suasana dies natalis, tuan rumah menyediakan beberapa door prize.||

    Dukungan Bupati. Bupati Gunung Kidul, Hi. Badingah, S.Sos. (tengah) menyimak dengan serius sambutan Koordinator dalam forum komunikasi dengan tuan rumah Rektor UGK (kedua dari kanan). Tampak pula Ketua APTISI DIY, Dr. Kasiyarno, M. Hum., (duduk paling kiri). Bupati menyediakan kantor Pemda untuk terlaksananya pertemuan tersebut. (Dok. Kopertis Wilayah V)

    Door Prize. Rektor UII yang juga Ketua Umum APTISI Pusat, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec., sedang membuka nomor undian yang beruntung memperoleh door prize, sementara Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., diminta memilih satu nomor undian untuk hadiah utama berupa satu unit pesawat televisi.

    Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., sedang menyampaikan presentasi dalam forum komunikasi yang diselenggarakan di kampus STIMIK Akakom Yogyakarta. Ketua STIMIK Akakom, Cuk Subiyantoro, S. Kom., M. Kom., (paling kanan) mendampingi Koordinator bersama Ketua APTISI Wilayah V, Dr. Kasiyarno, M. Hum. (kedua dari kanan).

  • 6 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Info

    Koordinator Kopertis Wilayah V menyambut baik rencana Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (FPPTI DIY) meningkatkan peran perpustakaan perguruan tinggi dalam menunjang Tridharma Perguruan Tinggi terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih dari itu, Koordinator bersedia memfasilitasi terwujudnya rencana tersebut antara lain dengan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia perpustakaan, serta kerjasama antar perpustakaan Perguruan Tinggi. Khususnya perpustakaan PTS karena belum semua perpustakaan PTS di lingkungan Kopertis Wilayah V tergabung dalam FPPTI DIY.

    Kesediaan itu diungkapkan Koordinator pada saat menerima kunjungan pengurus inti FPPTI DIY yang dipimpin oleh Anastasia Tri Susiati, S. Kom., M.A. di ruang Rapat Pimpinan Kantor Kopertis Wilayah V, Kamis (26/6/2014). Koordinator, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., didampingi Sekretaris Pelaksana, Suharyono, S.H., Kasubbag Tata Usaha, Sariyanto, S. IP., dan staf Perpustakaan Dian Purnamasari.

    “Saya merasa senang dengan kunjungan ketua dan pengurus FPPTI DIY. Harapan saya, melalui forum ini dapat dijalin kerjasama antar perpustakaan baik perpustakaan PTS maupun PTN dan PT Kedinasan sehingga dapat ditingkatkan kualitas pemanfaatan perpustakaan sebagai penunjang Tridharma Perguruan Tinggi,” ujar Koordinator.

    Anastasia Tri Susiati selaku ketua FPPTI DIY menjelaskan, kunjungannya ini selain untuk beraudiensi dengan Koordinator, juga merintis kerjasama

    dengan dukungan dan kiranya dapat difasilitasi oleh Koordinator. “Di lingkungan Kopertis Wilayah V cukup banyak perpustakaan PTS yang belum tergabung FPPTI DIY,” ungkapnya.

    Koordinator menambahkan, di lingkungan Kopertis Wilayah V hingga akhir 2013 terdapat 107 PTS dengan jumlah program studi sebanyak 513. Rinciannya adalah 18 Universitas, 4 Institut, 37 Sekolah Tinggi, 41 Akademi, dan 7 Politeknik. Menurut Koordinator, “Dengan sebaran seperti itu, sangat besar potensi yang dimiliki. Saya sebagai Koordinator bersedia memfasilitasi kerjasama yang saling menguntungkan sehingga semakin banyak perpustakaan yang menjadi anggota FPPTI DIY.”

    Sekretaris Pelaksana, Suharyono, S.H., menjelaskan bahwa secara berkala Kopertis Wilayah V mengadakan pertemuan maupun pelatihan terhadap para pengelola perpustakaan dan pustakawan PTS. Juga mengajak mereka melakukan studi banding guna menambah wawasan. “Pada masa yang akan datang, sangat terbuka peluang bekerja sama dengan FPPTI DIY, agar peran perpustakaan dalam menunjang Tridharma Perguruan Tinggi dapat dilakukan secara optimal,” ungkap Suharyono, S.H.

    Delegasi FPPTI DIY dipandu Kasubbag Tata Usaha, Sariyanto, S. IP., berkesempatan meninjau perpustakaan Kopertis Wilayah V yang berada di lantai II. Melihat begitu banyaknya laporan hasil penelitian dan prosiding, Ketua FPPTI DIY sangat tertarik dan berujar, “Wah, koleksinya banyak sekali. Sangat berguna untuk dimanfaatkan orang lain.” ||

    Koordinator Fasilitasi Peningkatan Peran Perpustakaan Sebagai Penunjang Tridharma PT

    Koordinator, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A. (ketiga dari kanan) didampingi Sespel, Suharyono, S.H. (tengah) dan Kasubbag TU, Sariyanto, S. IP (kedua dari kiri) berdiskusi dengan pengurus FPPTI DIY yang dipimpin oleh ketuanya Anastasia Tri Susiati, S. Kom., M.A. (kedua dari kanan), menjajagi kerjasama. ( Dok.Kopertis Wilayah V)

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 7

    Info

    Rapat Anggota Tahunan Tutup Buku tahun 2013 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Roso Tunggal diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2014. Acara rapat anggota tahunan (RAT) 2013 itu mengesahkan berakhirnya kepengurusan periode 2011-2013 dan mengadakan Pemilihan Pengurus dan Pengawas baru periode 2014–2016, melalui formatur. Dalam RAT juga terungkap bahwa Perkembangan KPRI yang beranggotakan pegawai administrasi dan dosen dipekerjakan pada Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Kopertis Wilayah V ini meningkat cukup pesat.

    Peningkatan itu terlihat pada keberhasilan pengurus menghimpun dana dan perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dicapai pada saat tutup buku. Dana yang terhimpun per 31 Desember 2013 Rp 2.472.523.605,- SHU tahun 2013 setelah pajak Rp 46.559.205,-Hal ini tentu menggembirakan para anggotanya.

    Bagi segenap anggotanya, KPRI Roso Tunggal lebih dari sekadar suatu aktivitas ekonomi. Mereka berkoperasi dengan semangat interaksi sosial yang kental, sehingga setiap kali ada forum bersama senantiasa dimanfaatkan dengan suka cita. Koordinator selaku Pembina, begitu menyaksikan canda tawa lepas para peserta RAT, sempat berujar, “Sayang RAT hanya sekali setahun, ya…”

    Koordinator juga mengapresiasi keberhasilan pengurus karena sangat akomodatif terhadap aspirasi anggotanya. Antara lain dalam tahun 2013 pengurus

    RAT KPRI Roso Tunggal Amanatkan Tugas Baru

    berhasil mengelola perjalanan wisata religi dan ibadah umroh sebanyak 17 orang anggota koperasi.

    Namun dibalik keberhasilan pengurus dalam meningkatkan perkembangan KPRI Roso Tunggal, terdapat hal yang menuntut perhatian baik pengurus maupun anggota. Meskipun telah terbit Undang-undang Perkoperasian yang baru, pengelolaan KPRI Roso Tunggal sampai dengan berakhirnya kepengurusan 2011–2013 masih menggunakan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992.

    Keputusan RAT juga mengamanatkan perlunya penyesuaian pengelolaan koperasi dengan mengacu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, merupakan tugas kepengurusan yang baru periode 2014–2016.

    Pengurus dan Pengawas KPRI Roso Tunggal periode 2014 – 2016 sebagai berikut :1. Pengurus Ketua I : Drs. Djati Julitriarsa, M.M. Ketua II : Tunggul Priyono, S.H., M. Hum. Sekretaris I : Erna Sri Wibawanti, S.H., M. Hum. Sekretaris II : Sariyanto, S.IP Bendahara I : Dra. Ani Sri Murwani Kumara Kapti, Akt., M.M. Bendahara II : Yuwono 2. Pengawas Ketua : Dr. Susanto, M.S. Anggota : Drs. I Ketut Mangku, M.Si. Anggota : Gunar Widodo, S.H.

    Doorprize. Koordinator Kopertis Wilayah V menawarkan peserta RAT KPRI Roso Tunggal, saat didaulat mengambil nomor undian hadiah utama. Spontan hampir semua peserta minta dipilih nomornya masing-masing. Sehingga suasana menjadi heboh. Kendatipun hanya satu yang

    beruntung, tapi tawaran Koordinator tersebut membuat semua yang hadir berbahagia. (Dok. Kopertis Wilayah V)

  • 8 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Info

    Sebagai tindak lanjut diundangkannya UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada 10 Agustus 2012, Dirjen Dikti menerbitkan Surat Edaran (SE) tertanggal 25 Februari 2014. Surat Edaran bernomor: 194/E.E3/AK/2014 itu adalah tentang Izin Penyelenggaraan dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi.

    Mengacu Pasal 97 huruf a UU No. 12, maka izin pendirian perguruan tinggi dan izin penyelenggaraan program studi yang sudah diterbitkan sebelum tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan tetap berlaku. Dengan tetap berlakunya izin pendirian perguruan tinggi tersebut, maka jika perguruan tinggi itu belum terakreditasi dinyatakan memenuhi standar minimum akreditasi sampai dengan tanggal 10 Agustus 2014.

    Melalui SE itu semua perguruan tinggi yang mendapatkan standar minimum akreditasi hingga 10 Agustus 2014, sebelum tanggal 10 Agustus 2014 wajib mengajukan surat permohonan akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Surat permohonan tersebut dilampiri izin pendirian perguruan tinggi.

    Konsekuensi atas abainya perguruan tinggi dalam mengajukan surat permohonan akreditasi tersebut di atas adalah pencabutan izin pendirian perguruan tinggi itu.

    Setelah mengajukan surat permohonan akreditasi kepada BAN-PT, maka dalam rentang waktu selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 10 Agustus 2014 perguruan tinggi wajib mengajukan dokumen usulan akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) secara lengkap kepada BAN-PT. Diharapkan BAN-PT dapat melakukan proses sebagaimana mestinya dengan memberikan penetapan akreditasi. Namun demikian jika dalam kurun waktu 5

    Perguruan Tinggi Wajib Ajukan Akreditasi Institusi

    (lima) tahun oleh BAN-PT belum ditetapkan akreditasi-nya, maka status akreditasi perguruan tinggi tersebut tetap berlaku sampai hasil akreditasi diterbitkan.

    Namun demikian jika perguruan tinggi tidak mengajukan dokumen usulan AIPT kepada BAN-PT dalam kurun 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud di atas, konsekuensinya izin pendirian perguruan tinggi tersebut dicabut.

    Pasca 10 Agustus 2012Bagi perguruan tinggi yang memperoleh izin

    pendirian setelah 10 Agustus 2012 dinyatakan memenuhi standar minimum akreditasi. Standar minimum akreditasi tersebut berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal izin diterbitkan. Kewajiban mengajukan dokumen usulan akreditasi ulang kepada BAN-PT adalah sebelum jatuh tempo lima tahun berlakunya standar minimum akreditasi. Jika diabaikan maka izin pendirian perguruan tinggi tersebut dicabut.

    Semua perguruan tinggi yang telah mengajukan surat permohonan akreditasi ulang kepada BAN-PT, atau telah mengajukan dokumen usulan AIPT tetapi akreditasinya belum ditetapkan oleh BAN-PT maka diatur sebagai berikut. Pertama, bagi perguruan tinggi yang belum memperoleh akreditasi dinyatakan sedang berproses untuk akreditasi dan tetap dapat memberikan ijazah sampai status akreditasi diterbitkan atau ditetapkannya peraturan menteri tentang akreditasi.

    Kedua, bagi perguruan tinggi yang telah memiliki akreditasi dinyatakan tetap memiliki status yang lama.

    Dirjen Dikti menyatakan, bahwa diterbitkannya SE tersebut sambil menunggu penerbitan peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang akreditasi pendidikan tinggi.||

    3. Pembina : 1. Koordinator Kopertis Wilayah V. 2. Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah V.

    Meskipun kepengurusan baru, beberapa nama Pengurus dan Pengawas periode 2014– 2016 bukanlah orang “baru” dalam perkoperasian. Mereka sudah pernah menjadi Pengurus atau Pengawas KPRI Roso Tunggal para periode sebelumnya.

    Ketua I terpilih, Drs. Djati Julitriarsa, M.M. pernah menjadi Ketua KPRI Roso Tunggal selama 2 (dua) periode berturut-turut (periode 1996–1998 dan 1999–2001). Juga Dra. Ani Sri Murwani Kumara Kapti, Akt., M.M. adalah Bendahara I pada periode yang sama.

    Tunggul Priyono, S.H. M. Hum., Sekretaris II pada periode 2008–2010 dan menjadi Ketua II pada periode 2011–2013, terpilih kembali sebagai Ketua II pada kepengurusan periode 2014–2016. Ketua Pengawas Drs. I Ketut Mangku, M.Si. dan anggota Pengawas Gunar Widodo, S.H. terpilih untuk periode kedua.

    Dengan pengalaman yang mencukupi dalam mengurus koperasi, Pengurus dan Pengawas baru diharapkan dapat bekerjasama dengan baik dalam mengelola dan mengembangkan KPRI Roso Tunggal. Tujuan utamanya antara lain menjadikan para anggota semakin tinggi rasa memiliki koperasinya, dan pada akhirnya makin meningkat kesejahteraannya.||

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 9

    Info

    Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar pada 15 Maret 2013, mengeluarkan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 17 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 46 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Kedua Peraturan Menteri itu merupakan pengganti Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    Dalam Permenpan ini disebutkan, bahwa tugas pokok jabatan Akademik Dosen adalah melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan instansi pembina Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Pasal 6 Ayat (1,2) Permenpan itu berbunyi, “Jabatan Akademik Dosen merupakan jabatan keahlian, dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, terdiri dari: a. Asisten Ahli; b. Lektor; c. Lektor Kepala; dan d. Profesor.”

    Adapun jenjang pangkat, golongan ruang setiap jenjang jabatan Akademik Dosen adalah: a. Asisten Ahli, Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; b. Lektor terdiri dari: 1. Penata, golongan ruang III/c, dan 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d; c. Lektor Kepala, terdiri dari: 1. Pembina, golongan ruang IV/a, 2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dan 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c; dan c. Profesor, terdiri dari: 1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, dan 2. Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

    Pangkat, golongan ruang untuk masing-masing jenjang jabatan Akademik Dosen, menurut Permenpan ini, ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

    Rincian kegiatan dari unsur dan sub unsur kegiatan jabatan Akademik Dosen itu dirinci dalam 61 kegiatan, mulai dari kewajiban melaksanakan perkuliahan/tutorial hingga membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat yang tidak dipublikasikan.

    Permenpan ini juga mengatur mengenai jumlah angka kredit komulatif paling rendah yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Akademik Dosen.

    Pasal 11 Permenpan Nomor 17 Tahun 2013 ini tegas-tegas menyatakan, Profesor mempunyai kewajiban

    menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerdaskan masyarakat.

    Pengangkatan dan PemberhentianDalam Permenpan ini tercantum aturan mengenai

    mekanisme pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan Akademik Dosen.

    Pasal 24 Permenpan No. 46 menyatakan, bahwa PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Akademik Dosen harus memenuhi syarat: a. Berijazah paling rendah Magister (S2); b. Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; dan c. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

    Mengenai pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Akademik Dosen, menurut Permanpan ini, dapat dipertimbangkan apabila: a. Memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan di atas; b. Memiliki pengalaman mengajar (magang) pada pendidikan tinggi paling kurang 2 (dua) tahun; dan c. Tersedianya formasi untuk jabatan Akademik Dosen.

    Lebih lanjut diatur pula, bahwa Dosen dapat dinaikkan jabatannya apabila mencapai angka kredit yang disyaratkan dan paling kurang 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir. Sementara kenaikan pangkat Dosen dapat dilakukan apabila mencapai angka kredit yang disyaratkan, dan paling kurang 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir, serta nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Tetapi khusus kenaikan jabatan Akademik Dosen untuk menjadi Profesor harus memiliki ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat.

    Kenaikan jabatan akademik dosen untuk menjadi Lektor, menurut Permenpan ini, minimal wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ilmiah. Lektor Kepala minimal wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi untuk minimal pendidikan S3, atau wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internasional untuk minimal pendidikan S2. Profesor wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi.

    Menyangkut pemberhentian, dalam Permenpan ini disebutkan, bahwa Dosen diberhentikan dari jabatannya apabila dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, meninggal dunia, mencapai batas usia pensiun, atas permintaan sendiri, tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 bulan karena sakit jasmani dan/atau rohani, dan melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus.||

    Ketentuan Baru Jabatan Fungsional Dosen

  • 10 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Info

    Dengan berlakunya PP No. 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS , maka setiap pegawai negeri sipil (PNS) wajib melakukan pembuatan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier, dan dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.

    Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tanggal 30 November 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, pada dasarnya merupakan penyempurnaan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979. Penyempurnaan DP3 ini untuk mengikuti perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan sumberdaya manusia PNS dalam membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok PNS selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja Organisasi.

    DP3Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai, yang

    di lingkungan Pegawai Negeri Sipil dikenal dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). DP3 merupakan kegiatan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilaksanakan seorang pegawai.

    DP3 meliputi beberapa unsur yang dinilai yaitu: a. Kesetiaan, b. Prestasi Kerja, c. Tanggung jawab, d. Ketaatan, e. Kejujuran, f. Kerjasama, g. Prakarsa, dan h. Kepemimpinan.

    Kenyataan menunjukkan bahwa penilaian pelak-sanaan pekerjaan telah kehilangan arti substantif, dan beberapa permasalahan empirik muncul berkaitan dengan penilaian pelaksanaan pekerjaan yang di-tuangkan dalam DP3.

    Permasalahan tersebut antara lain :a. Penilaian pelaksanaan pekerjaan cenderung ter-

    jebak ke dalam formalitas, tidak berkaitan langsung dengan apa yang telah dikerjakan oleh PNS.

    b. DP3 secara substantif tidak dapat digunakan sebagai penilaian dan pengukuran seberapa besar keberhasilan PNS dalam melaksanakan tugasnya.

    c. Penilaian DP3 lebih berorientasi kepada penilaian kepribadian (personality) dan perilaku (behaviour) pada pembentukan karakter individu, belum terfokus pada kinerja, peningkatan hasil, dan produktivitas PNS.

    d. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak didasarkan pada target kinerja, sehingga proses penilaian cenderung bersifat subjektif.

    e. Atasan langsung sebagai pejabat penilai hanya sekedar menilai, tidak memberi klarifikasi hasil penilaian dan tindak lanjut penilaian.

    f. Atasan pejabat penilai hanya sebagai legalitas hasil penilaian belum berfungsi sebagai motivator dan evaluator untuk mengevaluasi efektivitas dan konsistensi pejabat penilai dalam melaksanakan penilaian.

    Setiap PNS wajib menyusun SKP dan SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai yaitu atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan. Selanjutnya pada akhir tahun SKP tersebut digunakan sebagai standar/ukuran penilaian prestasi kerja.

    Prestasi dan Perilaku Kerja Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk

    menjamin objektivitas pembinaan PNS. SKP disusun berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Instansi, memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai, dengan memperhatikan beberapa hal yaitu jelas, dapat diukur, relevan, dapat dicapai, dan memiliki target waktu.

    Penilaian prestasi kerja terdiri dari dua unsur yaitu penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja. Nilai Unsur SKP sebesar 60% meliputi aspek-aspek: a. Kuantitas, b. Kualitas, c. Waktu, dan d. Biaya.

    Sedangkan Penilaian perilaku kerja dengan bobot sebesar 40% meliputi : a. Orientasi Pelayanan, b. Integritas, c. Komitmen, d. Disiplin, e. Kerjasama, dan f. Kepemimpinan. Penilaian prestasi kerja berdasarkan SKP ini bersifat objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.

    Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati. Adapun penilaiannya terdiri atas unsur sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam setahun (akhir Desember tahun bersangkutan/akhir Januari tahun berikutnya).

    Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi harus relevan dan berhubungan dengan pelaksanaan tugas jabatan PNS yang dinilai.

    SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai. Setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas yang telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).

    PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.||

    PNS Wajib Susun SKP

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 11

    Info

    Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi sadar betul, bahwa kinerja dosen yang baik berkorelasi positif dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia yang bermutu. Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas sehingga menjadi kendala dalam pengelolaan data dosen. Di sisi lain, kecermatan, kecepatan, efisiensi, dan efektivitas sistem informasi dalam kaitannya dengan pengembangan karir dosen mutlak diperlukan. Data dosen perlu direkam agar pengembangan karir dosen dapat lebih mudah dijalankan. Oleh karena itu menurut Dirjen, “Perencanaan dan pengembangan karir dosen perlu dilakukan secara terintegrasi.”

    Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen (SIPKD) pada dasarnya merupakan penyempurnaan pelaksanaan program Beban Kerja Dosen (BKD). Sebenarnya sistem informasi ini adalah pelaporan BKD online yang disempurnakan karena sudah terintegrasi dengan portal PDPT, Penilaian Angka Kredit, Pangkalan Data BKD serta portal Sertifikasi Dosen.

    Beberapa hal berkaitan dalam Sistem Pengembang-an Karir Dosen antara lain NIDN, Sertifikasi Dosen, Pangkalan Data Beban Kerja Dosen, dan Peningkatan Jabatan Akademik Dosen.

    NIDNSemua dosen tetap baik dosen negeri maupun

    dosen yayasan, harus memiliki nomor induk dosen nasional (NIDN). NIDN merupakan pengakuan sebagai dosen nasional dan untuk mendapatkan pengakuan itu, maka harus melalui evaluasi. Penilai adalah Tim Evaluasi dari Ditjen Dikti.

    Apabila oleh tim evaluasi dinyatakan lulus maka: a. dosen mendapat Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), b. biodatanya diakui dan dimasukkan dalam database Ditjen Dikti, c. mendapat fasilitas pengembangan, misalnya beasiswa, hibah penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan lain-lain.

    SertifikasiDosen berhak mendapatkan predikat dosen

    profesional melalui proses sertifikasi dosen. Sertifikasi dosen dilakukan dengan uji kompetensi

    melalui Uji Portofolio (rekam Jejak Profesi Dosen). Sertifikasi dosen dilakukan olen Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen (PTPS). Penilai uji kompetensi adalah asesor pada PTPS yang ditunjuk oleh Ditjen Dikti.

    Kelulusan dalam uji kompetensi kriterianya mengacu pada Buku Pedoman Sertifikasi Dosen. Apabila lulus Sertifikasi maka dosen mendapatkan pengakuan formal sebagai dosen profesional yang ditandai dengan pemberian sertifikat pendidik. Dengan sertifikat itu dosen mempunyai hak untuk mengajar di perguruan tinggi. Sebagai penyandang sertifikat profesional maka dosen berhak mendapatkan tunjangan profesi pendidik.

    Pangkalan Data Beban Kerja Dosen Dosen yang telah menyandang sertifikat profesional,

    datanya dimasukkan dalam Pangkalan Data Beban Kerja Dosen. Oleh karena itu, beberapa hal harus diperhatikan oleh dosen yang bersangkutan, terkait dengan pangkalan data beban kerja dosen, yaitu:1. Dosen Profesional harus melaporkan kinerjanya

    setiap semester. 2. Apabila kinerja memenuhi peraturan PP Nomor 37

    Tahun 2009 dan PP Nomor 41 Tahun 2009) maka tunjangan profesi dapat dilanjutkan.

    3. Profesor harus melakukan tiga kewajiban khusus untuk mendapatkan tunjangan kehormatan.

    4. Kewenangan menilai adalah pada satuan pendidikan tinggi (UU Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (3)).

    5. Kewenangan menghentikan tunjangan adalah pada Satuan Pendidikan Tinggi (PTN) dan Kopertis (PTS).

    6. Penilai adalah asesor pada Satuan Pendidikan Tinggi.

    7. Data kinerja dosen profesional dihimpun dalam Pangkalan Data Beban Kerja Dosen.

    Peningkatan Jabatan Akademik Dosen :1. Dosen mempunyai hak dan kewajiban untuk

    meningkatkan jabatan akademik dari Asisten Ahli sampai ke Profesor.

    2. Penilai kenaikan jabatan akademik dosen dilakukan oleh Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA).

    3. TPJA Satuan Pendidikan Tinggi (PTN) atau Kopertis (PTS) mempunyai kewenangan menilai dari Asisten Ahli sampai dengan Lektor, sedangkan untuk Lektor Kepala dan Profesor oleh TPJA Ditjen Dikti.

    4. TPJA menilai dari Pangkalan Data Beban Kerja Dosen Profesional.

    5. Kriteria sukses/lolos dari TPJA ditunjukkan dalam Peraturan Menteri PAN dan RB.

    Data yang perlu diisikan dalam Instrumen SIPKD yang dapat dilengkapi secara online melalui: http://

    SIPKD: Mengintegrasikan Data Dosen Secara Nasional

  • 12 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Info

    sipkd.dikti.go.id meliputi: 1. Identitas, Kepegawaian, dan Data Pendidikan, 2. Aktivitas Tridharma: a. Bidang pengajaran, b. Bidang penelitian dan pengembangan ilmu, c. Bidang pengabdian masyarakat, d. Bidang penunjang, e. Kewajiban khusus Profesor.

    Portal SIPKD sudah terhubung ke portal http://pak.dikti.go.id kegiatan yang diisi dalam SIPKD akan muncul di portal PAK, dosen bisa memantau proses dan hasil usulan jabatannya.

    Khusus bagi dosen yang akan mengajukan usulan jabatan fungsional harus melengkapi kolom Kum dan selanjutnya akan diisi Tim Penilaian Pusat.

    Semua dosen yang memiliki NIDN wajib mengisi SIPKD, termasuk dosen yang sedang melaksanakan Tugas Belajar. Aplikasi SIPKD telah terintegrasi dengan data PDPT, sehingga pemutakhiran data dosen dilakukan pada laman http://forlap.dikti.go.id melalui operator PDPT perguruan tinggi.

    SosialisasiTahap awal sosialisasi melalui Kopertis wilayah I-XII

    untuk memilih perwakilan dari PTS sebagai peserta. Sasaran sosialisasi ini yaitu 1 (satu) orang perwakilan dari Tim IT BKD, 1 (satu) orang perwakilan dari asesor BKD/

    Pada periode semester pertama tahun 2014 beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan Kopertis Wilayah V melakukan pergantian pimpinan. Pimpinan baru PTS tersebut yaitu Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D menjadi rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD) periode 2014-2018. Dr. Ir. Harsoyo, M. Sc., rektor Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2014-2018,

    Selain pimpinan dua universitas tersebut, dua sekolah tinggi dan dua akademi pun memiliki pimpinan baru. Sekolah Tinggi Administrasi Negara AAN (STIA AAN) yayasan Notokusumo kini dipimpin ketua baru yaitu Drs. Arif Kuncoro Dwi Putranto, M.P.A., yang menjabat untuk periode 2014-2018. Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA (Stipar AMPTA) ketua barunya yaitu Drs. Santosa, M.M yang baru dilantik dan mengucapkan sumpah jabatan periode 2014-2018.

    Akademi Kesejahteraan Sosial AKK (AKS AKK) yang menyelenggarakan tiga program studi yaitu Tata Boga, Tata Busana dan Tata Rias kini dipimpin oleh Dra. Hj. Sri Hardani, S.U untuk periode 2014-2018. Direktur Akademi Kesehatan Karya Husada (Akes Karya Husada) yang

    Pimpinan Baru PTS Yogyakarta

    memiliki program studi Keperawatan, kini dijabat oleh Drs. H. Moebari, M. Kes. untuk periode 2014-2018.

    Koordinator Kopertis Wilayah V Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., selalu menyempatkan mem-perkenalkan pimpinan PTS yang baru itu dalam rapat, terutama forum komunikasi Koordinator Kopertis Wilayah V, APTISI Wilayah V, ABPTSI DIY dan Pimpinan PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah V. Forum komunikasi merupakan pertemuan berkala yang rutin digelar setiap tiga bulan.

    Para pimpinan baru itu pada umumnya sudah tidak asing bagi para pimpinan PTS yang lain, termasuk jajaran pejabat di kantor Kopertis Wilayah V. Sebab sebelumnya para pimpinan baru itu pernah menjabat sebagai wakil atau menduduki jabatan struktural yang karenanya sering hadir dalam rapat-rapat mewakili institusinya masing-masing.

    Sebagai Koordinator, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., berharap, “Dengan pimpinan baru tersebut, diharapkan perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah V akan makin meningkat perkembangannya. Tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga ke dunia internasional.”

    PAK, dan 1 (satu) orang perwakilan tim penilai jabatan akademik dari institusi PTS.

    Pengisian SIPKD jadwalnya ditentukan oleh Diktendik yaitu Senin dan Selasa untuk dosen dengan jenjang akademik Guru Besar dan Lektor Kepala. Rabu dan Kamis untuk dosen dengan jabatan akademik Lektor. Juma’t, Sabtu, dan Minggu untuk dosen dengan jenjang akademik Asisten Ahli dan dosen yang belum memiliki jabatan akademik.

    Dirjen berharap, “Dosen yang telah melakukan pengisian SIPKD untuk mengecek kembali data yang sudah diinputkan pada periode pengisian sebelumnya dan melengkapi jika ada kekurangan.”

    Selain itu Dirjen juga mengingatkan semua pihak yang berkepentingan bahwa SIPKD dan BKD adalah dua hal yang berbeda. Hingga saat ini masih banyak dosen yang berasumsi bahwa SIPKD adalah pengganti BKD. Padahal belum ada aturan atau juknis yang menyatakan bahwa BKD sudah tergantikan dengan SIPKD.

    “Dengan demikian, bapak ibu dosen diwajibkan untuk tetap membuat laporan BKD dengan mengguna-kan Aplikasi BKD Tahun 2010 (minimal update tahun 2012),” ungkap Dirjen.||

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 13

    Info

    Arif Gantikan SuhadiSelama dua periode sebelum terpilih dan dilantik

    menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) AAN Yogyakarta, Drs. Arif Kuncoro Dwi Putranto, M.P.A., secara berturut-turut menduduki jabatan struktural. Posisi Wakil Ketua I Bidang Akademik dijabatnya periode 2006–2010 dan Ketua Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara periode 2010–2014.

    Arif menggantikan Drs. Suhadi, M.M yang mejabat Ketua STIA AAN selama dua periode. Dengan demikian jabatan sebagai Ketua STIA “AAN” Yayasan Notokusumo dijabatnya untuk periode 2014–2018. Sarjana (S1) Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang tahun 1986 ini, juga alumni program pasca sarjana Ilmu Administrasi Negara, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2012.

    Pria kelahiran Yogyakarta, 6 April 1960 ini hobinya bersepeda, touring, dan travelling.

    Sebagai dosen negeri DPK, ia mengampu mata Kuliah Administrasi Keuangan Negara, Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Konflik, dan Manajemen Pelayanan Prima.

    Sejak 2012 Arif terlibat sebagai anggota dalam organisasi profesi Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara (ASIAN).

    Drs. Arif Kuncoro Dwi Putranto, M.P.A.

    Awalnya Pembantu Keterlibatan Drs. Santosa, M.M., pria kelahiran

    Sleman, 19 April 1959, dalam struktur kepemimpinan di Sekolah Tinggi Pariwisata (Stipar) AMPTA sudah tergolong lama. Bahkan sejak PTS ini berbentuk akademi, yaitu Akademi Pariwisata AMPTA Yogyakarta.

    Tahun 1993 hingga 2001, selama dua periode, Santosa menjabat sebagai Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan. Selanjutnya tahun 2001-2009 ia kembali dipercaya menjabat Pembantu Direktur I Bidang Akademik, juga selama dua periode. Selepas menjadi Pudir I, kembali ia dirotasi menjadi Pembantu Direktur III, 2009-2013. Jika dirunut perjalanan posisi jabatannya, berarti selama 20 tahun, atau lima periode, Santosa dipercaya menjalankan amanah sebagai pembantu direktur.

    Dengan latar belakang seperti itu, lulusan sarjana program studi Ekonomi, FKIS, IKIP Sanata Dharma, kini Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan Magister Manajemen, STIE IPWI Jakarta, pada tahun 2014 terpilih dan dilantik menjadi Ketua Stipar AMPTA. Masa jabatan sebagai ketua yaitu 2014-2018. ||

    Drs. Santosa, M.M., ketika memperkenalkan diri dalam rapat yang dihadiri oleh pimpinan PTS di lingkungan Kopertis Wilayah V.

  • 14 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Info

    Dalam periode semester pertama tahun 2014 perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan Kopertis Wilayah V menghasilkan 3 (tiga) Guru Besar atau Profesor. Dosen yang berhasil meraih jabatan fungsional akademik tertinggi itu adalah Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, M.P., Prof. Dr. Drs. Paulinus Soge, S.H., M.Hum., dan Prof. Drs. Hariyadi, M.Sc., Ph.D.

    Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, M.P., adalah dosen negeri dipekerjakan (DPK) pada Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY). Ia dikukuhkan dalam jabatan fungsional akademik Guru Besar dalam bidang Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura pada fakultas Agroindustri, UMBY. Pidato pengukuhan jabatan guru besar/profesor diucapkan di depan sidang terbuka Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada tanggal 10 Desember 2013. Pidatonya berjudul Manfaat Kunir Putih Sebagai Pangan Fungsional.

    Prof. Dr. Drs. Paulinus Soge, S.H., M.Hum., adalah dosen negeri dipekerjakan (DPK) pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Prof. Soge dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Hukum Pidana pada fakultas Hukum, UAJY. Pidato pengukuhan berjudul Tren Perkembangan Hukum Aborsi Di Indonesia (Dari Model Larangan Ke Legalisasi Aborsi), diucapkan di depan Rapat Terbuka Senat Akademik Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 2014.

    Prof. Drs. Hariyadi, M.Sc., Ph.D., adalah dosen tetap yayasan (DTY) pada Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD). Pengukuhan dalam jabatan fungsional akademik Prof. Hariyadi yaitu dalam bidang Ilmu Fisika pada fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UAD Yogyakarta.

    Dengan tambahan tiga orang profesor baru ini jumlah profesor yang dimiliki oleh Kopertis Wilayah V menjadi 40 orang, terdiri 22 orang dosen negeri dipekerjakan dan 18 orang dosen yayasan.

    Dosen Tetap Total dosen tetap yang terdapat pada semua

    perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan Kopertis Wilayah V 5.845 orang. Mereka merupakan dosen negeri

    Kopertis Wilayah V Tambah Tiga Profesor Baru

    dipekerjakan (DPK) dan dosen tetap yayasan (DTY). Dosen DPK sebanyak 684 orang dan DTY 5.161 orang.

    Sebaran dosen DPK menurut jabatan fungsional akademik yaitu tenaga pengajar 7 orang, asisten ahli 140 orang, lektor 309 orang, lektor kepala 206 orang dan guru besar/profesor 22 orang. Sementara DTY sebarannya adalah tenaga pengajar 2054 orang, asisten ahli 1275 orang, lektor 1272 orang, lektor kepala 532 orang dan guru besar (profesor) 18 orang.

    Dengan meningkatnya jumlah guru besar (profesor) yang dimiliki oleh perguruan tinggi swasta (PTS) di

    lingkungan Kopertis Wilayah V, maka makin terjaminlah kualitas pendidikan tinggi yang diselenggarakannya.||

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 15

    Info

    Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi semakin marak dilakukan oleh perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan Kopertis Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasalnya, tahun anggaran 2014 ini Ditjen Dikti mengabulkan cukup banyak usulan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang diajukan oleh PTS DI Yogyakarta. Menurut Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., “Peningkatannya cukup signifikan jika dibanding tahun lalu. Total mencapai 25.800.971.080,00 rupiah.”

    Lebih lanjut Koordinator menjelaskan, bahwa dengan nominal tersebut berarti PTS di lingkungan Kopertis Wilayah V mampu meraih hibah dana yang tergolong besar secara nasional. Jumlah perguruan tinggi yang mendapat hibah dana desentralisasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat mencapai 41 PT. Kecuali 39 PTS Kopertis Wilayah V juga menangani penyaluran hibah dana desentralisasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat bagi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.

    Secara keseluruhan perguruan tinggi penerima adalah: Universitas 17 PT, Sekolah Tinggi 14 PT, Institut 4 PT, Politeknik 4 PT dan Akademi 2 PT. Kisaran perolehan hibah dana bervariasi mulai dari Rp 9.555.000,00 hingga Rp 3.982.695.000,00.

    Dana hibah tersebut terdistribusi untuk Pengembangan Ipteks sebanyak 90 judul dengan nominal Rp 4.983.500.000.00,00, Penelitian 317 judul dengan nominal Rp 17.724.000.080,00 dan PKM 768 judul dengan nominal Rp 3.093.471.000,00.

    Tujuan Desentralisasi PenelitianDesentralisasi penelitian merupakan pelimpahan

    sebagian tugas dan wewenang dalam pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat secara bertahap kepada Kopertis dan PT.

    Tujuan desentralisasi penelitian adalah: 1. Me-wujudkan keunggulan penelitian di perguruan tinggi, 2. Meningkatkan daya saing perguruan tinggi di bidang penelitian, 3. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian, 4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan penelitian di perguruan tinggi.

    Pada wilayah perguruan tinggi, penelitian yang dikelola pada dasarnya meliputi penelitian baru, penelitian lanjutan, penelitian dosen pemula, dan penelitian regular internal.

    Namun demikian antara kebijakan penelitian di tingkat perguruan tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, masing-masing memiliki rumusan. Sebagaimana terlihat dalam diagram berikut.

    Berlimpah, Hibah Dana Penelitian dan Pengabdian bagi PTS Yogyakarta

    Bantuan Hibah Dana Desentralisasi Penelitian Bagi PTS DI Yogyakarta 2014

  • 16 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Prestasi

    Civitas academika Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sudah sepatutnya bangga. Kini seorang Profesor/Guru Besar telah lahir, dari UMBY sendiri, Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, M.P. Profesor pertama dalam Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura pada Fakultas Agroindustri UMBY.

    Surat Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan Profesor/Guru Besar dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan diserahkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., pada tanggal 10 Desember 2013. Dalam kesempatan itu Dwiyati menyampaikan pidato ilmiah dalam rangka Pengukuhan sebagai Profesor/Guru Besar dengan judul Manfaat Kunir Putih Sebagai Pangan Fungsional.

    Dalam pidato pengukuhannya, Dwiyati menyatakan, “Salah satu faktor resiko penyakit pembuluh darah atau kardiovaskular atau penyakit jantung dan hipertensi adalah tingginya kadar kolesterol darah.” Sebagai upaya mencegah penyakit tersebut, perlu dilakukan pengaturan diet dan mengkonsumsi pangan yang mengandung senyawa yang bersifat hipokolesterolemik.

    Dijelaskan oleh Dwiyati, senyawa yang bersifat hiperkolesterolemik atau mampu menurunkan kadar kolesterol adalah antioksidan. Senyawa ini dapat diperoleh dari sumber alami seperti rempah-rempah. Rempah-rempah yang potensial dikembangkan antara lain kunir putih (Curcuma mangga Val). Famili kunir putih atau kunir mangga sama dengan kunyit (Curcuma domestica Val) yang merupakan sumber antioksidan dan telah banyak dipelajari manfaatnya bagi kesehatan, sebagai anti hepatotoksik dan anti inflamasi.

    Peran kunir putih dalam bahan pangan sebagai sumber antioksidan berupa kurkuminoid dan polifenol. Ia mengatakan, “Penelitian tentang kunir putih saya lakukan selama 12 tahun terakhir.”

    Lebih lanjut ia menjelaskan, pada awalnya penelitian dilakukan dengan membuat sirup kunir putih, bubuk instan kunir putih, tablet effervescent, manisan dan biskuit. Setelah itu timbul pemikiran untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan, yang dikemas dalam kapsul.

    Studi yang ia lakukan menunjukkan bahwa kunir bermanfaat bagi peningkatan daya tahan tubuh, mencegah dan mengobati kanker (kista atau tumor), mencegah dan mengobati peradangan (maag, ambeien, bronchitis, keputihan, amandel, diabetes, dan asma). Juga mencegah dan mengobati penyakit yang berhubungan dengan lemak (darah tinggi, stroke, jantung, asam urat, kolesterol).

    Hasil penelitian kunir putih telah disosialisasikannya melalui dan dalam berbagai media, brosur, serta seminar baik nasional maupun internasional.

    Dwiyati Pujimulyani, lulusan SMA I Yogyakarta tahun 1983. Ia menempuh S1 Teknologi Pertanian, S2 Ilmu dan Teknologi Pangan, dan S3 Ilmu Pangan di Universitas

    Gadjah Mada. Ia diangkat menjadi dosen TMT 1 Maret 1990 sebagai dosen negeri DPK pada Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta, sekarang Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY).

    Bagi Dwiyati, meneliti dan menulis, selain memberi kuliah dan melakukan pengabdian pada masyarakat, merupakan aktivitas utama dalam hidupnya. Buah dari ketekunannya itu, adalah berbagai penghargaan yang diterimanya. Penghargaan itu antara lain Dosen Berprestasi Utama Universitas Wangsa Manggala selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2001/2002, 2003/2004, dan 2005/2006, yang kemudian terpilih menjadi Dosen Berprestasi Tingkat Kopertis Wilayah V tahun 2005/2006.

    Presiden Republik Indonesia memberikan piagam tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 tahun atas pengabdiannya sebagai Pegawai Negeri Sipil selama kurun waktu 23 tahun.

    Dalam kurun waktu 23 tahun nyaris semua penelitian yang dilakukannya mengenai kunir putih. Termasuk disertasinya untuk memperoleh gelar Doktor pada bulan Oktober 2010, sampai mencapai jabatan Profesor Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura TMT 1 September 2013.

    Pengalaman menulis artikel dalam jurnal ilmiah, dari tahun 2005 sampai dengan Oktober 2013 tercatat 16 (enam belas) jurnal ilmiah baik jurnal ber-ISSN maupun jurnal Terakreditasi, seperti Agrotechno, Agritech, Biota, dan Agribisnis.

    Tulisannya tentang kunir putih dimuat juga dalam jurnal International Food Research Journal (IFRJ) Malaysia, dan Academy of Science Engineering and Technology, Prancis. Penyampaian makalah dalam seminar pun dilakukannya baik seminar nasional maupun seminar internasional.

    Dwiyati yang lahir pada tanggal 13 Desember 1964 di Bantul, mencapai jabatan Profesor dalam usia yang relatif muda, 49 tahun. Keberhasilannya inipun didukung oleh usulan yang dinilai dalam waktu yang relatif singkat oleh Ditjen Dikti.

    Tekuni Kunir Putih, Dwiyati Raih Guru Besar

    16 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Prof. Dr. Ir. Hj. Dwiyati Pujimulyani, M.P., bersama suami Dr. Sulastriyono, S.H., M. Hum.

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 17

    Prestasi

    Menurut Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., “Berkas usulan Profesor disampaikan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bulan Agustus 2013, dan dalam waktu 1 bulan TMT 1 September 2013 telah diterbitkan SK Pengangkatan sebagai Profesor.”

    Ia sadari betul bahwa keberhasilannya meraih jabatan akademik tertinggi ini tak lepas dari dukungan keluarganya. “Suami saya Dr. H. Sulastriyono, S.H., M.Si., dan kedua putra dan putri saya, adalah pemberi

    semangat dan pendukung luar biasa. Mereka tidak pernah protes apalagi mengeluh,” ujar Dwiyati.

    Nama produk olahan kunir putih “Windra Mekar” merupakan nama anak-anaknya: Sulkhan Windrayahya dan Emi Windrayani. Windra Mekar diproduksi di rumahnya, Jalan Wates Km 9,5 desa Plawonan RT 4/RW 31 Argomulyo, Kemusuk, Yogyakarta.

    Dwiyati berkeyakinan, “Bahwa produk kunir putih ini sungguh bermanfaat bagi masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan.”||

    Dengan Discovery, Hariyadi Luncurkan Logo ke Ruang Angkasa

    Perjuangan panjang harus dilalui Hariyadi untuk meraih jabatan fungsional akademik Guru Besar. Dosen tetap yayasan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini mengusulkan kenaikan jafung untuk mencapai gelar Profesor tahun 2008. Namun oleh tim PAK dinilai masih belum mencukupi angka kreditnya, terutama untuk bidang A. Setelah mencukupi angka kreditnya oleh Koordinator diusulkan pada 3 November 2011 ke tim PAK pusat.

    Selain tekun, Hariyadi harus betul-betul memiliki kesabaran yang luar biasa sebab SK Mendikbud RI baru terbit 28 Februari 2014 dan diserahkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah V 9 Mei 2014. Hingga akhirnya Profesor Hariyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Fisika, pada fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UAD.

    Pidato pengukuhan Guru Besar diucapkannya di depan sidang terbuka Senat UAD, Sabtu, 21 Juni 2014. Pidato itu berjudul Karakterisasi Nanomaterial Menggunakan Cahaya Terpolarisasi untuk Mendukung Pengembangan Nanoteknologi Nasional.

    Guru besar kelahiran Sragen, 24 Januari 1966 ini memperoleh gelar Sarjana di UGM, 1990. Master of Science in Physics diraih di Universiti Kebangsaan Malaysia dan ijazah Doctor of Philosophy in Physics tanggal 15 April 1998 dari University of Essex Inggris, dalam bidang Physics of Materials Science.

    Loncat JabatanProf. Hariyadi adalah dosen tetap yayasan (DTY)

    UAD yang pertama kali meraih jafung guru besar. Itu pun diraihnya dengan cara loncat jabatan dari Lektor 300 AK.

    Karya ilmiah yang dihasilkan lebih dari 100 judul, dipublikasi dalam jurnal internasional bereputasi, prosiding internasional, termasuk 8 buku ajar dalam bidang Fisika. Kecuali itu, Hariyadi juga terdaftar sebagai pemilik 4 (empat) Patent atas temuan-temuannya, dan 8 (delapan) Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Pencapaian dan penghargaan internasional yang diperolehnya pun sangat banyak dari belasan negara.

    Setelah lulus program Ph.D. pada usia 32 tahun ia melakukan ‘Petualangan Ilmiah’ sebagai peneliti profesional (bukan melalui program kerjasama instansi/pemerintah) di banyak negara maju sepeti USA, Finlandia, Jerman, Spanyol, dan lain-lain.

    Hariyadi juga pernah melakukan eksperimen mengukur arah medan magnet di Lingkaran Kutub Utara (Rovaniemi, Finlandia) pada 21 Desember 2011 sewaktu posisi matahari berada di bawah horizon. Ia juga pernah mengunjungi fasilitas Johnson Space Center NASA, di Houston, Texas, USA (2009) dan mendapatkan beberapa kali tawaran untuk melakukan riset di NASA Ames Research Center, USA untuk bidang Fisika (nanotechnology).

    Dalam suatu program terkait penelitian yang dilakukannya, logo UAD pernah ia luncurkan ke International Space Station (laboratorium stasiun antariksa) melalui misi pesawat ulang-alik NASA Discovery (2011).

    Meskipun bekerja dengan mapan dan tinggal lama di manca negara, namun komitmennya untuk berbhakti pada bangsa dan negara Indonesia tetap berkobar. Di dalam negeri Prof. Hariyadi terlibat dalam menangani teknologi nasional bidang pertahanan dan keamanan. Juga secara rutin melakukan riset dalam bidang Fisika Material dan Optik. Di samping tentu saja mendidik dan membimbing mahasiswa dengan tulus dan penuh kesabaran.||

    Prof. Drs. Hariyadi, M. Sc., Ph. D., saat berpidato pada Pengukuhan Guru Besar di depan Sidang Terbuka Senat UAD (Dok. UAD)

  • 18 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Prestasi

    Dengan pengu-kuhan Paulinus Soge sebagai guru besar, maka jumlah Profesor yang dimiliki Universitas At-ma Jaya Yogyakarta (UAJY) menjadi 7 (tujuh) orang. Mereka adalah dosen tetap ya-yasan (DTY) 4 (empat) orang dan dosen negeri dipekerjakan

    (DPK) 3 (tiga) orang. Paulinus Soge adalah dosen DPK pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta TMT 1 Desember 1980, diangkat menjadi Profesor dalam Bidang Ilmu Hukum Pidana pada fakultas Hukum.

    Tanggal 5 Februari 2014 Paulinus Soge mengucapkan pidato pengukuhan jabatan guru besar di depan rapat terbuka senat akademik UAJY. Pidatonya berjudul Tren Perkembangan Hukum Aborsi di Indonesia (Dari Model Larangan ke Legalisasi Aborsi).

    Menurut Paulinus Soge, “Terdapat empat model pengaturan hukum pidana berkaitan dengan aborsi yang dianut negara-negara di dunia. Keempat model itu adalah model of prohibition atau model larangan, model of permission atau model permisif, model of prescription atau model preskriptif, dan model of privacy atau model privasi.”

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa secara universal terdapat lima kategori alasan dalam melakukan aborsi. Alasan-alasan itu adalah menyelamatkan jiwa perempuan, menjaga kesehatan fisik, menjaga kesehatan mental, alasan ekonomi, dan tanpa pembatasan alasan apapun. Sedangkan menyangkut kebijakan aborsi rumusannya mulai dari yang liberal hingga yang paling konservatif.

    “Jika dirunut dari yang paling liberal adalah sebagai berikut. Available on request (tersedia berdasarkan permintaan), permitted on board social and health grounds (diizinkan berdasarkan alasan sosial dan kesehatan yang luas), permitted only for special cases (rape, incest, to save wowan’s life) (diizinkan hanya dalam kasus-kasus khusus: perkosaan, incest, dan untuk menyelamatkan jiwa ibu), illegal or permitted only to save wowan’s life (illegal atau hanya dibolehkan untuk menyelamatkan jiwa ibu),” ujar Prof. Soge.

    Indonesia menganut posisi hukum sangat restriktif, oleh karenanya praktik aborsi dilarang untuk semua

    alasan, kecuali untuk menyelamatkan jiwa ibu. Sedangkan di beberapa negara, dianut beberapa posisi hukum pidana aborsi agak restriktif, agak longgar, dan sangat longgar. Dikatakan oleh Paulinus Soge, bahwa perubahan hukum aborsi berawal dari gerakan pro-life dan pro-choice di AS. Gerakan pro-life kontra aborsi dan gerakan pro-choice pro aborsi. Di antara kedua kubu tersebut terdapat posisi hukum pidana aborsi yang moderat, yaitu modus kompromi kubu pro-life dan pro-choice.

    Pada Awalnya GuruPaulinus Soge dilahirkan di Ililewa Flores, NTT,

    12 Januari 1950. Di daerah kelahirannya itu Soge menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga lulus SMA. Karena tertarik dengan bahasa Inggris, ia memutuskan kuliah di jurusan Bahasa Inggris, IKIP Sanata Dharma Yogyakarta.

    Dengan bekal Sarjana Muda Bahasa Inggris, Soge kembali ke daerah asalnya dan menjadi guru SMP dan SMA Seminari di Mataloko, Flores. Setelah dua tahun menjadi guru Seminari, ia memutuskan menyelesaikan pendidikan sarjana bahasa Inggris di IKIP Sanata Dharma. Selain itu ia juga belajar di fakultas Hukum, Universitas Widya Mataram Yogyakarta, 1988. Magister Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, 1993, dan Doktor ilmu Hukum di UGM, 2008.

    Jika pada awalnya mengajar dan menulis beberapa buku tentang bahasa Inggris, ternyata perjalanan karirnya kemudian masuk dalam bidang ilmu Hukum. Produktivitasnya dalam karya tridharma pada akhirnya berujung dengan pengangkatan dirinya menjadi Guru Besar.

    Jabatan struktural yang pernah dijabat adalah Pembantu Dekan Fakultas Hukum, UAJY, Sekretaris Jurusan Hukum Pidana UAJY, Sekretaris Lembaga Penelitian, Ketua Program Magister Ilmu Hukum dan Ketua Bagian Hukum Pidana FH UAJY.

    Sebagai Profesor bidang Ilmu Hukum Pidana, kini Paulinus Soge makin intensif melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah. Sesuai UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi maka batas usia pensiunnya sebagai guru besar adalah 70 tahun.

    Artinya, masih tersedia cukup waktu bagi Prof. Soge untuk memahkotai karyanya sebagai dosen, sehingga berguna dan bermanfaat bagi sesama. “Finis coronat opus,” katanya mengutip pepatah Latin.||

    Tren Perkembangan Hukum Aborsi

    Menurut Prof. Soge

    Prof. Dr. Drs. Paulinus Soge, S.H., M. Hum.

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 19

    Lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 20 Oktober 1963, Eko menyelesaikan pendidikan jenjang S1 Jurusan Matematika, FMIPA–UGM 1987. Dari jurusan matematika, minatnya makin fokus pada bidang komputer yang pada masa itu masih tergolong jurusan langka.

    Pendidikan pasca sarjana jenjang master diselesaikannya pada Computer Science, Ateneo de Manila Graduate School of Business, 1993. Pada akhirnya ia menekuni sistem informasi ketika menyusun disertasi untuk program pendidikan doktor yang ditempuhnya pada Management Information Systems, Graduate School of Management, University Putra Malaysia, 2011.

    Dengan latar belakang pendidikan formal tersebut kini Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D. serius berkarya sebagai dosen dengan bidang keahlian Perancangan Basis Data Relasional, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, serta Pemrograman Komputer. Dosen ini pada tahun 2000 terpilih sebagai pemenang pertama Dosen Teladan Tingkat Kopertis Wilayah V. Selasa 25 Maret 2014, oleh Yayasan Sanata Dharma Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D., dilantik sebagai rektor periode 2014-2018.

    Sebagai rektor baru, Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D. dibantu oleh empat wakil rektor. Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. sebagai Wakil Rektor I, Drs. Aufridus Atmadi, M.Si sebagai wakil rektor II, Romo Patrisius Mutiara Andalas, S.J, S.S, S.T.D sebagai wakil rektor III, dan Drs. Tarsisius Sarkim, M. Ed., Ph. D., sebagai wakil rektor IV.

    Pengalaman yang diperoleh selama mengemban berbagai jabatan di lingkungan Universitas Sanata Dharma, tentu merupakan modal yang berharga sebagai rektor. Eko diberi kepercayaan menjabat Kepala BAPSI, 1994–2000, Dekan FMIPA, USD, 2000–2002, Wakil Rektor I, 2002–2005, dan Kepala Pusat Kajian Teknologi Informasi, 2006-2007.

    Ketika memberi sambutan pertama kalinya sebagai rektor, ia berujar, “Kami Rektorat periode 2014-2018, yang tentu saja mempunyai banyak keterbatasan mulai dari wawasan, pengalaman, dan kemampuan komunikasi akan sangat merindukan saran, pendapat, dan masukan dari segenap warga Sanata Dharma maupun dari siapapun dari luar Sanata Dharma yang berkehendak baik.”

    Koordinator Kopertis Wilayah V Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., hadir dan menyampaikan sambutan. Koordinator menyampaikan ucapan selamat dan mengapresiasi pengurus yayasan Sanata Dharma dan segenap civitas academika Universitas Sanata Dharma karena mampu menjadikan Universitas Sanata Dharma bereputasi baik.

    USD sebagai Universitas besar, menjadi satu di antara 44 universitas di Indonesia dan 8 universitas di DIY yang memiliki jumlah mahasiswa di atas 11.000. Dari sisi track record, USD telah menorehkan prestasi yang cukup membanggakan di tingkat nasional.

    Menurut Koordinator, “Hal ini menjadi tantangan Rektor baru untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan capaian tersebut.“ ||

    Dosen Teladan Itu Dilantik Menjadi Rektor

    Rektor baru. Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., (tengah) bersama Ketua APTISI Wilayah V, Dr. Kasiyarno, M. Hum., (berbusana batik) diabadikan bersama rektor baru USD, Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D. (ketiga dari kanan), Wakil Rektor I Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt.(kedua dari kanan) , Drs. Aufridus Atmadi, M.Si Wakil Rektor II (paling kanan), Romo Patrisius Mutiara Andalas, S.J, S.S, S.T.D Wakil Rektor III (kedua dari kiri), Drs. Tarsisius Sarkim, M. Ed., Ph. D., Wakil Rektor IV (paling kiri). (Dok. USD)

    Profil

    Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 19

  • 20 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Seni dan Budaya

    Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BPSMI DIY) menggelar Pekan Seni Mahasiswa Daerah 2014, sebagai ajang seleksi mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di Palangkaraya. Enam belas bidang dilombakan kali ini melibatkan 11 perguruan tinggi. Dua PTN yaitu UGM dan UNY, serta 9 PTS yaitu Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Universitas Janabadra (UJB), Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Sanata Dharma (USD), STIMIK AMIKOM, dan STIE YKPN.

    Keenambelas bidang itu meliputi Nyanyi Dangdut dengan penyelenggara Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Nyanyi Pop (UTY), Vocal Group (UGM), Poster dan Fotografi (STIMIK AMIKOM), Monolog (STIE YKPN), Nyanyi Seriosa (UAJY), Nyanyi Keroncong (USD), Komik Strip dan Lomba Lukis (UKDW), Tari (UNY), Baca Puisi (UTY), Lomba Sastra, Penulisan Lakon, Penulisan Cerpen dan Penulisan Puisi (UAD).

    Pelaksanaan Peksimida 2014 mulai pertengahan Mei masa pendaftaran dan bulan Juni penjurian serta pengumuman pemenang.

    Desain Poster dan Fotografi

    Kedua lomba ini diselenggarakan di STIMIK AMIKOM. Jumlah karya yang ikut lomba 80 judul berasal dari berbagai perguruan tinggi se Daerah Istimewa Yogyakarta. Semua karya yang ikut lomba dipamerkan selama dua hari (30-31 Mei 2014) di lobi kampus STIMIK AMIKOM. Sedangkan penjurian karya 31 Mei 2014.

    Tim juri lomba poster yang terdiri Aran Handoko, M. Sn., Neop Supyan Hadi, M. Sn., dan M. Faizal Rochman, M.T., berhasil memilih tiga karya terbaik sebagai pemenangnya. Juara I Muhammad Nabil (UGM), Juara II Aldino Satrio Widodo (UGM), dan Juara III Achmad Dek Abdul Haq Rosidi (UTY).

    Lomba fotografi penjuriannya dilakukan oleh M Fajar Apriyanto, M. Sn., Drs. Risman Marah, M. Sn., dan Oscar Samaratungga, S.E., M. Sn., memilih pemenang sebagai berikut. Juara I Daniel Okky P Putra (ISI), II Jalung Wirangga Jakti (USD), III Kenang Antar Nusa (MSD).

    Juara I Fotografi

    Juara Nyanyi DangdutRabu, 11 Jun I 2014, tim juri lomba nyanyi dangdut

    yang dilaksanakan di kampus UST, berhasil memilih juara putra dan putri. Peserta masing-masing kategori harus menyanyikan lagu wajib dan lagu pilihan.

    Hadi Pangestu Rihardjo, Wakil Rektor III UST menjelaskan, “Untuk lagu wajib putra adalah Gadis Pantura (Masyur S) dan lagu wajib putri yaitu Pesta Panen (Elvi Sukaesih).” Ditambahkan oleh Hadi, bahwa lagu pilihan masing-masing kategori ada empat judul. Lagu pilihan untuk putra yaitu Menari di Atas Luka (Imam S. Arifin), Katanya (Masyur S), Budi dan Jasa (Megi Z), dan Bekas Pacar (Imam S. Arifin). Sedangkan untuk putri lagu pilihannya yaitu Cinta Bukanlah Kapal (Iis Dahlia), Cinta Bersemi (Elvi Sukaesih), Zapin (Iyeth Bustami), dan Percuma (Rita Sugiarto).

    Lomba berlangsung di kampus Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta.

    PEKSIMIDA 2014

    Juara I Poster

    20 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 21

    Seni dan Budaya

    Kategori penyanyi dangdut putra juara I Raden Rama WKY (UNY), II Febri Firmansyah (ISI), III Audi Rinaldi Teurupun ( UAD), IV Deo Edwin Saputra (UGM), V Aang Prasetyo (UAD). Sedangkan kategori penyanyi putri juara I Evi Purwanti (STIKES Yogyakarta), II Riskian Wulandari (UNY), III Dina Andriantini (UMY), IV Nanda Oktivan Noorwulan (STIE YKPN), V Ajeng Citra Dewi (UNY).

    UAJY Gelar Nyanyi SeriosaLomba tangkai seni nyanyi lagu seriosa digelar di

    Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY) 12 Juni 2014. Krismanto, panitia lokal UAJY, menjelaskan, “Lomba diikuti oleh 15 orang terdiri dari 8 peserta putra dan 7 putri, dilaksanakan di ruang auditorium kampus IV gedung SantaTeresa Universitas Atmajaya Yogyakarta.”

    Ditambahkan oleh Krismanto, tiap peserta membawakan lagu wajib dan lagu pilihan. Untuk peserta

    putra lagu wajibnya adalah Lagu Biasa (R.A.J Sujasmin) dan putri lagu wajibnya Desaku (Ibenzani Usman).

    Panitia menyediakan empat lagu pilihan putra yaitu Cintaku Jauh di Pulau (F.X Sutopo), Trima Salamku (Binsar Sitompul), Puisi Rumah Bambu (F.X Sutopo), dan Dewi Anggreni (Iskandar).

    Lagu pilihan putri yaitu Malam Syahdu (Iskandar), Kasih dan Pelukis (Mochtar Embut), Elegie (F.X Sutopo), dan Cempaka Kuning (Sjafii Embut).

    Dalam lomba ini panitia menentukan masing-masing empat pemenang putra dan putri. Untuk kelompok penyanyi putri juara I Maria Risky Agustin (UNY), II Yustina Nila (UNY), III Silvivania Rachel (UGM), harapan I Anastasia Yulianti (USD). Kelompok putra juara I Azhar Pramudita (UNY), II Hardi Arianto Saragih (ISI), III Egidius Bagas (UNY), dan harapan I Andrew Tejo (UAJY).

    Keroncong di Aula BadmintonUniversitas Sanata Dharma menjadi tuan rumah

    lomba tangkai seni nyanyi keroncong. Kegiatan tersebut diadakan dalam rangka persiapan menuju Peksiminas XII di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Acara dilaksanakan Jumat (13 Juni 2014) bertempat di aula badminton, kampus I, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Peserta terdaftar 32 mahasiswa. Mahasiswa tersebut berasal dari 14 perguruan tinggi yang ada di DI Yogyakarta, baik PTN maupun PTS. Perguruan tinggi yang mendaftarkan mahasiswanya dalam Peksimida 2014 lomba tangkai seni nyanyi keroncong kali ini adalah USD, UGM, UNY, UAJY, UPY, UIN Suka, UAD, UMY, ISI, Stikes Bethesda Yakkum, Stikes Aisyiah, Stipar Ambarukmo, Akper Panti Rapih, dan Akindo YKP.

    Rektor USD Drs. J. Eka Priyatma, M. Sc, Ph. D. secara resmi membuka acara lomba dan sempat menyaksikan para peserta unjuk kemahiran bernyanyi keroncong. Peserta menyanyikan dua lagu yaitu lagu wajib dan lagu pilihan. Untuk kelompok putra lagu wajibnya adalah Bahana Pancasila (Budiman B.J), sedangkan putri lagu wajibnya Keroncong Tanah Airku (Kelly Puspito).

    Panitia menyediakan masing-masing empat judul lagu pilihan untuk putra maupun putri. Lagu pilihan putra yaitu Keroncong Tanah Airku (Kelly Puspito), Langgam Kota Palangkaraya (Jerhat Gere), Langgam DIbawah Sinar Bulan Purnama (Maladi), dan Stambul II, Dewa-Dewi (S. Padimin). Bagi kelompok putri lagu pilihannya adalah Keroncong Harapanku (Sapari/

    Para pemenang lomba tangkai nyanyi lagu seriosa berfose bersama Tim juri di kampus Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY). (Dok.

    Panitia Lokal UAJY)

    Salah satu peserta putri unjuk kemahiran bernyanyi keroncong di kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. (Dok. Panitia Lokal

    USD)

    Pemenang lomba nyanyi dangdut pria dan wanita berfose dengan dewan juri. (Dok. UST)

    Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 21

  • 22 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    pilihan. Tetapi puisi pilihan pada babak final harus berbeda dari yang dipilih pada babak penyisihan.

    Panitia lomba baca puisi Peksimida 2014 memilih satu juara pertama putra dan putri yang akan mewakili DI Yogyakarta pada Peksiminas 2014 di Palangkaraya pada bulan Oktober 2014. Para Juara mendapatkan hadiah berupa Uang Pembinaan, Piagam, dan Sertifikat. Daftar nama juara selengkapnya tercantum dalam tabel berikut.

    Panitia membentuk Dewan Juri dari kalangan akademisi dan seniman. Dewan Juri babak penyisihan adalah akademisi dan babak final merupakan penyair papan atas DI Yogyakarta. Panitia berharap, juara yang akan mewakili DI Yogyakarta berpeluang besar menang di Peksiminas yang akan datang.

    WS Nardi), Langgam Tiga Biola (Gesang), Langgam Rangkaian Melati (Maladi), dan Stambul II, Jauh Dimata (Ismail Marzuki).

    Dalam lomba tangkai seni nyanyi keroncong panitia menentukan lima pemenang putra dan lima pemenang putri. Pemenang putra Juara I Fajar Tino Rintiarto (12208241040/ UNY), II Pandu Restu Aji (211.139.2291/STiPar Ambarukmo), III Eko Sujiatmoko (11208241048/UNY), Harapan I Malvin Roy (111124033/USD), Harapan II Paulus Tri Putro Nugroho (101214157/USD).

    Kelompok putri Juara I Julia Mukti Restiarini (12205244042/UNY), II Nooraida Heriyanti (1011561013/ISI), III Ruwista Tamara Putry (131224031/USD), Harapan I Kamalia Wahyu Ika Cahyani (13208241013/UNY), Harapan II ill Cahya Setia Pratama (10144200186/UPY).

    Lomba Baca Puisi di UTYFakultas Ilmu Budaya UTY sangat mendukung

    upaya apresiasi karya sastra. Dalam Peksimida 2014 DI Yogyakarta, FIB UTY sangat antusias menerima tawaran sebagai penyelenggara Lomba Baca Puisi. Lomba diselenggarakan selama sehari yaitu Senin, 9 Juni 2014. Acara dibuka Wakil Rektor UTY Dr. Adnan Zaid, M. Sc. dan dihadiri seluruh peserta beserta pendampingnya.

    R.B. Edi Pramono, M.A., Ketua Panitia Penyelenggara menjelaskan, “Lomba diikuti oleh 71 peserta mahasiswa, 36 putri dan 35 putra dari 42 perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.”

    Dijelaskan oleh Edi, untuk meraih kemenangan, peserta menempuh dua tahapan lomba, yaitu babak penyisihan dan final. Masing-masing peserta membawakan satu puisi dari 10 pilihan yang ditentukan panitia pada babak penyisihan. Peserta yang lolos ke babak final menyajikan satu puisi wajib dan satu puisi

    No. Juara Putra Putri

    1 I Kurniaji Satoto (UAD) Putrisari (UNY)

    2 II Diyanto (UIN Sunan Kalijaga) Maratul Azizah (UNY)

    3 III Muhammad Bima Pradana (UNY) Dita Yulia Paramita (UAD)

    4 Harapan I Mochammad Wisnu Ajitama (UNY) Kadha Aditya (UTY)

    5 Harapan II Romanda Yudha Pratama (UGM) Reychi Septiana (UNRIYO)

    No. Nama Juri Latar Belakang

    1. Dr. Rina Ratih, M. Hum. Akademisi UAD

    2. R.B. Edi Pramono, S.S., M.A. Akademisi UTY

    3. Drs. Jabrohim, M.M. Pengurus BPSMI DIY

    4. Iman Budhi Santoso Penyair DI Yogyakarta

    5. Mustofa W. Hasyim Penyair DI Yogyakarta

    Seni dan Budaya

    No. Juara Putra Putri

    1 I Kurniaji Satoto (UAD) Putrisari (UNY)

    2 II Diyanto (UIN Sunan Kalijaga) Maratul Azizah (UNY)

    3 III Muhammad Bima Pradana (UNY) Dita Yulia Paramita (UAD)

    4 Harapan I Mochammad Wisnu Ajitama (UNY) Kadha Aditya (UTY)

    5 Harapan II Romanda Yudha Pratama (UGM) Reychi Septiana (UNRIYO)

    No. Nama Juri Latar Belakang

    1. Dr. Rina Ratih, M. Hum. Akademisi UAD

    2. R.B. Edi Pramono, S.S., M.A. Akademisi UTY

    3. Drs. Jabrohim, M.M. Pengurus BPSMI DIY

    4. Iman Budhi Santoso Penyair DI Yogyakarta

    5. Mustofa W. Hasyim Penyair DI Yogyakarta

    Peserta putra sedang unjuk kebolehan berpuisi dalam Peksimida 2014 di Universitas Teknologi Yogyakarta. (Dok. Panitia Lokal UTY) Peserta putri sedang unjuk kebolehan berpuisi dalam Peksimida 2014

    di Universitas Teknologi Yogyakarta. (Dok. Panitia Lokal UTY)

    22 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 23

    Internasional

    Mahasiswa Sanata Dharma

    Pentas Seni di Hungaria

    Tim kesenian mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD) berpartisipasi dalam acara Indonesian Days and Charity Bazaar, yang diselenggarakan oleh KBRI Budapest, Hungaria. Mereka beranggotakan 19 orang, yang terdiri dari 6 (enam) penari UKM Grisadha, 10 penyanyi dan 2 pemusik dari UKM Cantus Firmus serta seorang pendamping Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc. Tim berangkat 6 Mei dan kembali ke tanah air 13 Mei 2014.

    Perjalanan dimulai 6 Mei 2014 pukul 18.00 WIB bertolak dari Yogyakarta menuju Jakarta, dan tiba di Jakarta pukul 19.30 WIB. Penerbangan ke Budapest, melalui Doha, Qatar. Pesawat tiba di Doha International airport pukul 04.00 waktu setempat.

    Penerbangan Jakarta-Doha sekitar 11 jam.Terdapat perbedaan waktu, karena di Doha lebih lambat 6 jam dari Jakarta. Penerbangan menuju Budapest, pukul 06.40 waktu setempat memakan waktu sekitar 6 jam. Pesawat mendarat di Budapest pukul 14.00 waktu setempat. Di bandara staf KBRI sudah menunggu. Malam harinya tim kesenian mahasiswa USD itu menghadiri undangan makan malam bersama dubes Indonesia untuk Hungaria, Maruli Tua Sagala.

    Esok harinya mulai melakukan pentas seni di gedung pertunjukan di Miskolc. Pentas menampilkan beberapa tarian daerah dan lagu daerah dari Indonesia, dihadiri seribuan orang penonton.

    Hari ketiga di Budapest, 9 Mei 2014 pukul 9.00 waktu setempat, tim kesenian menuju lokasi Indonesian Days untuk menampilkan beberapa tarian dan lagu daerah di Indonesia. Penampilan dilengkapi dengan kostum, aksesoris, dan perlengkapan penunjang tradisional. Acara ini diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 9-11 Mei 2014 di SYMA Rendezvény és Kongresszusi Központ (SYMA Event and Congress Center) dengan tujuan utama mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di Hungaria.

    Selama di Budapest, tim kesedian ini sempat pula berkunjung ke beberapa perguruan tinggi. Selain itu, tentunya dengan dipandu oleh staf KBRI mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan objek wisata terkenal.

    Tim kesenian mahasiswa Universitas Sanata Dharma bersama Duta Besar RI di Hungaria, Maruli Tua Sagala dan staf kedutaan. (Dok. USD)

    Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 23

  • 24 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Internasional

    Ketua APTISI Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta Dr. Kasiyarno, M. Hum., memimpin delegasi berjumlah 12 orang, yang berasal dari unsur pengurus dan pimpinan 7 (tujuh) perguruan tinggi swasta (PTS) melakukan kunjungan ke Turki dan Hungaria, didampingi Koordinator Kopertis Wilayah V Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A. Di Turki delegasi menghadiri International Congress on Trend in Higher Education (ICTHE) yang diselenggarakan oleh Fatih University di Istambul, 6-7 Juni 2014. Kunjungan ke Hungaria, 8-13 Juni 2014 difasilitasi oleh Duta Besar RI di Budhapest Maruli Tua Sagala, didampingi oleh Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya, Basyiruddin A Hidayat. Tujuan utamanya merintis kerja sama dengan beberapa universitas ternama di Hungaria.

    Perguruan tinggi swasta yang terlibat adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Akademi Maritim Yogyakarta (AMY), Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Guna Bangsa, Universitas Kristen Immanuel (Ukrim), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nusa Megar Kencana, dan Akademi Kebidanan Yogyakarta (Akbidyo).

    Sekretaris APTISI Wilayah V Drs. Wegig Pratama, M. Pd., yang juga Direktur AMY menjelaskan, “Kunjungan ke Turki atas undangan Fatih University di Istambul selaku tuan rumah International Congress on Trend in Higher Education (ICTHE).” Lebih lanjut oleh Wegig dijelaskan bahwa tema ICTHE kali ini adalah Academic Entreprenuership, dan kongres diikuti 45 negara dengan lebih dari 300 peserta.

    Kendatipun kunjungan ke Turki dan Hungaria sebagai delegasi APTISI Wilayah V, namun akomodasi tiap peserta dibiayai oleh PTS masing-masing. Akan tetapi menurut Ketua APTISI Wilayah V DIY, “Hasil kerjasama dapat digunakan oleh seluruh perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah V DIY.”

    Koordinator Kopertis Wilayah V sangat mendukung upaya APTISI DIY merintis kerja sama internasional

    yang kali ini menjangkau perguruan tinggi di Eropa, setelah beberapa waktu yang lalu ke Australia dan negara-negara Asia, khususnya ASEAN. “Sudah saatnya PTS Daerah Istimewa Yogyakarta menjalin kerja sama internasional, karena banyak keunggulan yang dimiliki, yang menjadi daya tarik bagi berbagai pihak di luar negeri,” ujar Koordinator.

    Dukungan Koordinator itu merupakan manifestasi dari obsesinya menjadikan PTS di DI Yogyakarta memenuhi standar mutu dunia. Itu sebabnya ia senantiasa menyempatkan diri untuk mendampingi APTISI DIY setiap mengadakan kegiatan seperti ini.

    “Kebetulan setelah kunjungan ke Turki dan Hungaria, saya terus pergi ke Paris, juga menghadiri undangan terkait pendidikan. Dalam tas saya terdapat materi publikasi yang saya minta dipersiapkan oleh beberapa PTS,” ujar Koordinator.

    Kesempatan kunjungan ke Turki tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk melakukan perintisan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi kelas dunia. APTISI DIY berhasil menandatangani Pra MoU dengan Fatih University.

    Menurut Wegig, Pra MoU tersebut disepakati sebagai titik awal, untuk ditindaklanjuti dengan merumuskan bentuk dan jenis kerjasama yang akan dilakukan. Kedua belah pihak sudah bersepakat melakukan kerja sama.

    “Mereka belum tahu benar tentang kita, sehingga dirasa perlu untuk melakukan penjajakan lebih dahulu. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, delegasi Fatih University akan berkunjung ke Yogyakarta,” ujar Wegig.

    Dukungan KBRIKepala Perwakilan RI di Hungaria, Dubes LBBP (Duta

    Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh) Maruli Tua Sagala menyambut baik Delegasi APTISI DIY dan menyiapkan fasilitas sehingga kunjungan di Hungaria sangat produktif.

    Pada tanggal 8 Juni 2014, delegasi diterima oleh Dubes RI di Budapest dan difasilitasi untuk melakukan

    APTISI DIY Jalin Kerjasama dengan Universitas di Hungaria

    Ketua APTISI Wilayah V DIY dan Rektor Fatih University sedang menandatangani MOU.

  • Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014 25

    Internasional

    sejumlah pertemuan dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka di Hungaria.

    Dengan Budapest Business School (BBS), delegasi berhasil melakukan penandatanganan MoU Kerjasama Pendidikan Tinggi. MOU ditandatangani oleh Dr. H. Kasiyarno, M.Hum., sebagai ketua APTISI Wilayah V DIY dan Rektor Budapest Business School, Eva Sandor Krizt, Ph.D. Turut memperkuat MOU adalah Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., selaku Koordinator Kopertis Wilayah V dan Dr. Tamas Halm, anggota Dewan Ekonomi Nasional Hungaria.

    Kerjasama BBS-APTISI Wilayah V DIY memiliki ruang lingkup meliputi beberapa hal, yaitu 1) Promosi pertukaran program di bidang pelatihan tenaga pengajar dan manajemen pendidikan tinggi; 2) Promosi pertukaran tenaga pengajar, peneliti dan mahasiswa; 3) Promosi proyek penelitian bersama; 4) Mendukung kemitraan antar universitas; 5) Promosi kegiatan seminar, workshop dan konferensi bersama; 6) Promosi penerimaan mahasiswa pasca sarjana baik untuk perguruan tinggi anggota APTISI Wilayah V dan BBS; 7) Bentuk kerjasama lainnya yang akan dikembangkan melalui konsultasi saling menguntungkan.

    Delegasi APTISI DIY juga melakukan pertemuan kerja dengan empat universitas ternama di Hongaria, yaitu Corvinus University, Eotvos Lorand University (ELTE), University of Szeged, dan Semmelweis University.

    Di Corvinus University, bertemu dengan Prof. Dr. Zoltan Azanto, Wakil Rektor Bidang Pendidikan. Universitas ini adalah universitas unggulan untuk bidang sosial, khususnya politik, ekonomi, dan hukum.

    Ketua APTISI DIY menjelaskan, “Dalam tukar pikiran tersebut tercapai saling pengertian untuk mengembangkan kerjasama pendidikan tinggi dengan pertukaran tenaga pengajar, kerjasama riset dan publikasi dan keterbukaan Universitas Corvinus untuk program master dan doktoral untuk pemerintah dan APTISI.”

    Saat melakukan pertemuan dengan Eotvos Lorand University (ELTE), APTISI DIY bertemu Prof. Dr. Barna Mezeym, ketua Hungarian Rectors Forum. Eotvos Lorand University itu sendiri merupakan universitas prestisius di bidang teknologi di Hungaria. Dalam forum tersebut disepakati untuk segera diselenggarakan adanya Indonesia-Hungarian Rector Forum II di Yogyakarta tahun 2014.

    Acara tersebut akan dipadukan dengan program pertemuan Tempus Mundus dan Sosialisasi program Erasmus+ yaitu program beasiswa bagi mahasiswa dan tenaga pengajar dari perguruan tinggi negara Uni Eropa (UE) untuk belajar di negara non anggota UE. Juga disepakati untuk mengaktifkan komunikasi melalui e-mail antar para pejabat universitas guna memformulasikan secepatnya program-program kerjasama unggulan yang menguntungkan kedua belah pihak.

    Agreed MinutesKunjungan di University of Szeged yang dipimpin

    oleh Prof. Jozsef Pal, Wakil Rektor urusan Kerjasama Luar Negeri dan Hubungan Masyarakat tanggal 11 Juni 2014. Delegasi APTISI DIY berhasil menandatangani Agreed Minutes, yang memuat komitmen Universitas Szeged dengan APTISI Wilayah V DIY terutama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Stikes Guna Bangsa, AMIK Bina Sarana Informatika (AMIK BSI), STIENUS, Akademi Maritim Yogyakarta (AMY), Universitas Kristen Immanuel (Ukrim), dan Akademi Kebidanan Yogyakarta (Akbidyo). Agreed Minutes untuk bekerjasama dalam bidang unggulan termasuk kesehatan, keperawatan, dan kebidanan, meliputi kesempatan pendidikan program master dan doktoral, penelitian bersama dan publikasi. Pertukaran tenaga pengajar, disepakati untuk menindaklanjuti draft MoU Kerjasama Pendidikan Tinggi antara APTISI Wilayah V DIY dan Universitas Szeged.

    University of Szeged adalah salah satu universitas terkemuka di dunia karena Prof. Albert Azent Gyorgy, mantan Rektornya adalah penemu vitamin C pada tahun 1937 dan dinobatkan sebagai pemenang hadiah Nobel.

    Kunjungan APTISI V DIY di Hongaria diakhiri tanggal 12 Juni 2014, dengan mengadakan pertemuan bersama Semmelweis University yang dipimpin oleh Dr. Jackel Tamas, Direktur Hubungan Internasional. Perguruan tinggi ini memiliki keunggulan di bidang kedokteran khususnya spesialisasi tulang (ortophedy), kecantikan, dan olah raga.

    Secara khusus diharapkan Universitas Semmelweis dapat mengirimkan tenaga-tenaga pengajarnya dalam bidang kesehatan untuk program master dan doktoral. Juga melakukan kerjasama pengiriman dan pertukaran tenaga pengajar terutama di bidang kesehatan, keperawatan dan kebidanan serta pelatihan di rumah sakit atau klinik Universitas Semmelweis Hungaria.||

    KBRI Budapest. Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., (duduk kedua dari kiri), bersama Dubes RI untuk Hungaria Maruli Tua Sagala (duduk kedua dari kanan), Ketua APTISI DIY Dr. Kasiyarno, M. Hum., (duduk paling kanan) diabadikan bersama anggota delegasi dan staf KBRI di Budapest.

    Delegasi APTISI DIY di University of Szeged, Hungaria.

  • 26 Warta Kopertis Wilayah V Edisi XIX Juni 2014

    Lensa

    Sebaran PTS. Segera setelah menerima cinderamata berupa lukisan batik peta provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari Koordinator, Wakil Ketua MPR Drs. Lukman Hakim mengurai lipatannya. OLeh Koordionator dijelaskan sebaran geografis

    kabupaten dan kota di DIY lengkap dengan jumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di masing-masing daerah. Tukar menukar cinderamata dilakukan pada upacara pembukaan TOT Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika bagi PTS di lingkungan Kopertis Wilayah V di Yogyakarta, 17-21 April 2014.

    Koordinator didampingi Tunggul Priyono, S.H., M. Hum., Kabid AKK.

    Sosialisasi di Pacitan. Koordinator, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S., D.E.A., melakukan sosialisasi program beasiswa Bidik Misi bagi siswa SMA, SMK dan MA di kabupaten Pacitan, 27 Maret 2014. Selain oleh

    siswa-siswi, sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah dan perwakilan guru. Setelah itu Koordinator melakukan kunjungan

    ke rumah orang tua mahasiswa PTS Yogyakarta asal Pacitan yang menerima beasiswa Bidik Misi.

    Paket Soal. Panitia pelaksana Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan