Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Warna Aditif (Additive Color), atau sistim RGB
Fisikawan dari Skotlandia, Sir James Clerk-Maxwell (1861). merah (red), hijau (green), dan biru tua (blue)
RGB
Warna aditif dibuat dengan bersumber pada sinar
Jika intensitas dari kombinasi ketiga warna tersebut dimaksimalkan, akan menghasilkan warna putih. Sebaliknya, jika ketiga komponen tersebut intensitasnya dikurangi habis, akan menghasilkan warna hitam. Sama seperti jika suatu sinar ditutup dengan rapat akan menghasilkan kegelapan
Warna Subtraktif (Substractive Color), atau sistim CMYK
Delapan tahun kemudian, setelah warna aditif ditemukan, seorang pianis dari Perancis, Louis Ducos Du Hauron, menggagas tiga warna pokok Subtraktif
Warna subtraktif secara umum bisa dikatakan sebagai warna yang dapat dilihat mata karena adanya pantulan cahaya. Untuk mendapatkan subtraktif dilakukan dengan cara menyaring cahaya
biru muda (cyan), merah muda (magenta), kuning (yelow), ditambah dengan satu kunci untuk memberi efek gelap (key)
Warna-warna Cyan Magenta Yelow atau CMY, setelah dicampur menghasilkan
tingkatan warna primer, sekunder dan tersier. Warna-warna pokok disebut warna
primer. Percampuran dua warna pokok disebut warna sekunder, yaitu oranye, unggu, dan Hijau. Percampuran warna
primer disebut warna tersier
Merah + ungu= Merah unguUngu + biru= ungu biruBiru + hijau= biru hijauHijau + kuning = hijau mudaKuning + oranye= kuning muda
Merupakan komposisi antara dua warna yang bersebrangan dalam lingkaran warna, sehingga menghasilkan efek menyakitkan mata apabila diletakan dalam posisi bersandingan
Berkaitan dengan cerah-suramnya warna, menunjukan kuat-lemahnya warna. Pengurangan intensitas dicapai dengan mencampur atau menambah warna murni dengan warna-warna netral, seperti putih, hitam, dan abu-abu, atau dengan warna komplemen.
PutihKemurnian, suci, bersih, kecermatan, inocent (tanpa dosa), steril, kematian
HitamKekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan