3
1. Definisi dan Klasifikasi Defek Septum Ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) adalah lesi kongenital pada jantung berupa lubang pada septum yang memisahkan ventrikel sehingga terdapat hubungan antara antar rongga ventrikel (Ramaswamy, et al. 2009). Defek ini dapat terletak di manapun pada sekat ventrikel, baik tunggal atau banyak, dengan ukuran dan bentu yang bervariasi (Fyler, 1996). Klasifikasi VSD dibagi berdasarkan letak defek yang terjadi, yaitu: Perimembranasea, merupakan lesi yang terletak tepat di bawah katup aorta. Defek Septum Ventrikel tipe ini terjadi sekitar 80% dari seluruh kasus VSD (Rao, 2005).

VSD def+klas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kardio

Citation preview

1. Definisi dan Klasifikasi

Defek Septum Ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) adalah lesi kongenital pada jantung berupa lubang pada septum yang memisahkan ventrikel sehingga terdapat hubungan antara antar rongga ventrikel (Ramaswamy, et al. 2009). Defek ini dapat terletak di manapun pada sekat ventrikel, baik tunggal atau banyak, dengan ukuran dan bentu yang bervariasi (Fyler, 1996). Klasifikasi VSD dibagi berdasarkan letak defek yang terjadi, yaitu: Perimembranasea, merupakan lesi yang terletak tepat di bawah katup aorta. Defek Septum Ventrikel tipe ini terjadi sekitar 80% dari seluruh kasus VSD (Rao, 2005). Muskular, merupakan jenis VSD dengan lesi yang terletak di otot-otot septum dan terjadi sekitar 5 20% dari seluruh angka kejadian VSD (Ramaswamy, et al. 2009). Suprakristal, jenis lesi VSD ini terletak di bawah katup pulmonalis dan berhubungan dengan jalur jalan keluar ventrikel kanan. Persentase kejadian jenis VSD jenis ini adalah 5 7% di negara-negara barat dan 25% di kawasan timur (Rao, 2005).

Klasifikasi VSD dibagi berdasrkan ukuran, yaitu: VSD kecilTanpa aliran darah pintas dan gangguan hemodinamik yang berarti. Tekanan arteri pulmonal pada VSD kecil normal memperlihatkan perbandingan aliran pulmonal dengan aliran sistemik < 1,5 : 1. Rontgen dada dan EKG tetap normal pada VSD muscular, bising ini berakhir saat mid-diastolik karena penutupan VSD terjadi saat mid-diastolik. VSD sedangDengan kelainan vascular paru obstruktif dan sianosis. Tekanan sistemik dan aliran sirkulasi paru dibandingkan aliran sirkulasi sistemik antara 1,5 : 1 dan 2 : 1. Foto rontgen terdapat kardiomegali, vaskularisasi yang bertambah, hasil EKG terdapat hipertrofi ventrikel kiri. VSD besarTekanan jantung : tekanan aliran sirkulasi sistemik 2 : 1. Aliran sangat minim atau kadang-kadang ditemukan sindrom Elsen Menger.

Gejala klinis VSD cukup bervariasi, mulai dari asimtomatis, gagal jantung berat, ataupun gagal tumbuh. Semua ini sangat bergantung kepada besarnya defek serta derajat piraunya sendiri, sedangkan lokasi defek sendiri tidak mempengaruhi derajat ringannya manifestasi klinis yang akan terjadi (Soeroso and Sastrosoebroto,1994). Pada VSD kecil dengan pirau kiri-ke-kanan dan tekanan arteri pulmonalis yang normal, pasien biasanya tidak menunjukkan gejala dan kelainan ditemukan ketika pemeriksaan fisik. Pada defek berukuran besar dengan peningkatan aliran darah paru dan hipertensi pulmonalis, pasien dapat mengalami dispnea, kesulitan makan, gangguan pertumbuhan, infeksi paru berulang, dan gagal jantung pada awal masa bayi (Bernstein, 2007).