50
ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSI PERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL BAB IV RUANG LINGKUP STUDI 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait dengan rencana kegiatan. Dalam penentuan dampak penting hipotetik diawali dengan melakukan identifikasi dampak potensial dengan maksud untuk mengidentifikasikan segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari kegiatan penambangan batubara PT GBP. Caranya dengan pengamatan di lapangan dan diskusi dengan masyarakat, atau observasi langsung ke lapangan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dampak potensial dilakukan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting hipotetik yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi dampak potensial ini adalah interaksi kelompok dalam Tim Studi ANDAL/Konsultan yang dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan pakar, instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat yang berkepentingan. 4.1.1. Identifikasi Dampak Potensial Pada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP. Identifikasi dampak potensial ini merupakan serangkaian hasil dari observasi lapangan, diskusi dengan masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan, diskusi dengan instansi pemerintah, serta hasil dari konsultasi dan diskusi dengan para pakar. Pada tahap identifikasi dampak potensial ini hanya diiventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak. Untuk melakukan identifikasi dampak yang mungkin akan timbul, metode yang digunakan adalah matrik sederhana (simple matrik), yaitu dengan melihat interaksi antara komponen rencana kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun hasil identifikasi dampak potensial dari rencana kegiatan penambangan PT GBP dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut. RUANG LINGKUP STUDI IV - 1

ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

  • Upload
    ngonhu

  • View
    232

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

BAB IVRUANG LINGKUP STUDI

4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH

Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait dengan rencana kegiatan. Dalam penentuan dampak penting hipotetik diawali dengan melakukan identifikasi dampak potensial dengan maksud untuk mengidentifikasikan segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari kegiatan penambangan batubara PT GBP. Caranya dengan pengamatan di lapangan dan diskusi dengan masyarakat, atau observasi langsung ke lapangan. Selanjutnya dilakukan evaluasi dampak potensial dilakukan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting hipotetik yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi dampak potensial ini adalah interaksi kelompok dalam Tim Studi ANDAL/Konsultan yang dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan pakar, instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat yang berkepentingan.

4.1.1. Identifikasi Dampak Potensial

Pada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan penambangan batubara PT GBP. Identifikasi dampak potensial ini merupakan serangkaian hasil dari observasi lapangan, diskusi dengan masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan, diskusi dengan instansi pemerintah, serta hasil dari konsultasi dan diskusi dengan para pakar.

Pada tahap identifikasi dampak potensial ini hanya diiventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak.

Untuk melakukan identifikasi dampak yang mungkin akan timbul, metode yang digunakan adalah matrik sederhana (simple matrik), yaitu dengan melihat interaksi antara komponen rencana kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun hasil identifikasi dampak potensial dari rencana kegiatan penambangan PT GBP dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 1

Page 2: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4.1. Bagan Alir Identifikasi

RUANG LINGKUP STUDI IV - 2

Page 3: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

A. Tahap Prakonstruksi

Komponen kegiatan rencana usaha penambangan batubara pada tahap prakonstruksi meliputi kegiatan pembebasan lahan dan penerimaan tenaga kerja. Pada rangkaian kegiatan ini diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen sosekbudkesmas dan fisik-kimia lingkungan.

1. Pembebasan LahanPada kegiatan pembebasan lahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup berupa Konflik Sosisial, Lapangan Usaha Masyarakat dan Fungsi Lahana. Konflik Sosial

Dampak lingkungan hidup terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan cenderung bersifat negatif yaitu terjadi proses dissosiasi dalam masyarakat. Adanya kemungkinan tumpang tindih dalam penguasaan lahan yang akan dibebaskan dan perbedaan persepsi antara pemrakarsa dan masyarakat mengenai nilai penggantian yang menimbulkan kontradiksi yang dapat berkembang menjadi konflik sosial (proses disosiatif). Dampak tersebut bersifat langsung (dampak primer) terhadap komponen sosial.

b. Fungsi LahanDampak lingkungan terhadap perubahan fungsi lahan pada kegiatan pembebasan lahan adalah perubahan penggunaan lahan pertanian lahan kering dan semak belukar yang diolah oleh masyarakat.

2. Penerimaan Tenaga KerjaPada keguatan penerimaan tenaga kerja diindetifikasikan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa sikap dan persepsi masyarakat serta terbukanya lapangan pekerjaan.a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Dampak lingkungan hidup akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap Sikap dan persepsi masyarakat cenderung bersifat positif yaitu terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap rencana kegiatan atau usaha dan dampak tersebut merupakan dampak sekunder dari tersedianya lapangan kerja.

b. Lapangan PekerjaanDampak lingkungan hidup akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap lapangan pekerjaan cenderung bersifat positif yaitu terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, terlebih lagi bila didukung oleh adanya prioritas bagi penduduk setempat dalam penerimaan tenaga kerja bagi operasional PT GBP dan dampak tersebut bersifat langsung terhadap komponen sosial.

B. Tahapan Konstruksi

Komponen kegiatan usaha penambangan batubara PT. GBP pada tahap konstruksi meliputi pembuatan jalan tambang dan pembangunan fasilitas penunjang.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 3

Page 4: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

1. Pembangunan Jalan TambangKegiatan pembuatan jalan tambang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap erosi, kualitas air, sedimentasi, stabilitas lahan, tata aliran permukaan, kualitas udara, kesehatan masyarakat, serta sikap dan persepsi masyarakat.

a. Erosi

Dampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pembuatan jalan tambang adalah terjadinya peningkatan laju erosi pada bukaan lahan untuk jalan tambang. Proses pengupasan dan penimbunan tanah dalam kegiatan pembangunan jalan tambang menyebabkan terjadinya perubahan morfologi lereng dan terjadinya perapuhan ikatan butiran tanah. Kecenderungan terbentuknya lereng curam pada bidang kupasan tanah untuk bangunan jalan menyebabkan peningkatan faktor kemiringan lahan yang berimplikasi kepada terjadinya percepatan pengikisan lapisan tanah permukaan oleh aliran permukaan. Perapuhan ikatan antar partikel tanah pada bidang urugan memberikan kecenderungan tanah lebih mudah tererosi oleh pukulan curah hujan dan aliran air limpasan.

b. Kualitas Air

Erosi yang terjadi pada bukaan lahan untuk jalan tambang menimbulkan dampak lanjutan terhadap penurunan kualitas air permukaan. Kandungan padatan yang tersuspensi dalam aliran permukaan tersebut merupakan parameter penting kualitas air, semakin tinggi kandungan padatan tersuspensi tersebut maka semakin rendah kualitas air permukaan.

c. Sedimentasi

Peningkatan sedimentasi akibat kegiatan pembuatan jalan tambang merupakan dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah. Butiran kasar penyusun tekstur tanah (pasir dan kerikil) yang terbawa aliran permukaan (run off) berpotensi menjadi material penyebab sedimentasi pada badan-badan perairan di sekitar bangunan jalan tambang.

d. Tata Aliran Permukaan

Dalam kegiatan pembuatan jalan tambang diprakirakan berdampak terhadap aliran permukaan, yaitu terjadinya gangguan dan perubahan pola aliran air di permukaan tanah. Proses cut and fill pada pembuatan jalan tambang akan memotong alur-alur makro dan mikro alami di permukaan tanah. Peristiwa ini akan ditunjukkan oleh terbentuknya konsentrasi aliran baru pada permukaan tanah kupasan dan timbunan serta terbentuknya genangan. Dampak yang terjadi terhadap pola aliran permukaan bersifat langsung (dampak primer) terhadap komponen fisik lingkungan.Stabilitas Lahan

Dampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan akibat pengupasan pada bigang lahan yang menyebabkan terjadinya ketidakstabilan lahan pada area pertambangan batubara dengan system openpit mining. Bentukan lereng ekstrim pada bidang kupasan tambang akan meningkatkan momen kinetic massa tanah

RUANG LINGKUP STUDI IV - 4

Page 5: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

yang selanjutnya berpotensi menimbulkan tanh longsor. Penampang tanah pada timbunan tanah disposal bersifat lepas dan rapuh, apabila ada masa air yang memasuki penampang tanah, maka berpotensi menimbulkan aliran masa tanah secara tidak terkendali

e. Kualitas Udara

Dampak Lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pembangunan jalan tamabang adalah terjadinya penurunan kualitas udara akibat emisi gas yang dihasilkan dari oprasional alat berat pada kegiatan tersebut.

f. Kesehatan Masyarakat

Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pembuatan jalan tambang cenderung bersifat negatif yaitu munculnya resiko gangguan kesehatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek. Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan ini merupakan dampak lanjutan (sekunder) dari terjadinya penurunan kualitas udara ambien dan kualias air. Paparan debu yang melebihi baku mutu lingkungan dan secara berulang-ulang dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan pernapasan yang serius.

2. Pembangunan Fasilitas Penunjang

Pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang rencana penambangan batubara PT GBP diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Erosi, Kualitas Air Pemukaan, Sedimentasi, Biota Perairan, dan Lapangan Usaha.

a. Erosi

Dampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terjadinya peningkatan laju erosi pada bukaan lahan untuk tapak bangunan fasilitas penunjang. Peningkatan potensi erosi diakibatkan oleh terjadinya degradasi vegetasi (dampak lanjutan) sehingga pukulan curah hujan dan limpasan air permukaan langsung mengenai permukaan tanah dan meningkatkan perapuhan ikatan antara butir partikel tanah.

b. Kualitas Air Pemukaan

Erosi yang terjadi pada bukaan lahan untuk bangunan fasilitas penunjang menimbulkan dampak lanjutan terhadap penurunan kualitas air permukaan. Kandungan padatan yang tersuspensi dalam aliran permukaan tersebut memberikan kontribusi terhadap semakin tingginya kandungan padatan tersuspensi pada air permukaan (penurunan kualitas air).

c. Sedimentasi

Peningkatan sedimentasi akibat kegiatan pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah. Butiran kasar penyusun tekstur tanah (pasir dan kerikil) yang terbawa aliran permukaan (run off) berpotensi menjadi material penyebab sedimentasi pada badan-badan perairan di sekitar bangunan fasilitas penunjang.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 5

Page 6: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

d. Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota air pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terjadinya gangguan habitat biota air pada perairan sungai yang berada di sekitar lokasi bangunan fasilitas penunjang. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) dari terjadinya penurunan kualitas air dengan sumber dampak utama adalah peningkatan kandungan padatan tersuspensi.

e. Lapangan Usaha MasyarakatDampak lingkungan hidup pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terbukanya lapangan usaha masyarakat di sekitar lokasi berupa penyedia jasa pertukangan dan penyedia material dalam berlangsungnya kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

C. Tahap Operasi

Komponen kegiatan pada tahap operasional penambangan batubara PT GBP meliputi kegiatan Pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk, Pengupasan dan Penimbunan Tanah penutup, Penggalian batubara, pengolahan dan penimbunan batubara, pengapalan batubara, aktifitas bengkel dan genset, reklamasi dan revegetasi lahan serta Corporete Social Responsibility (CSR)

1. Pembersihan Lahan dan Pengupasan Tanah PucukPada kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak kesuburan tanah, vegetasi, migrasi satwa liar, erosi, kualitas air permukaan, sedimentasi, biota perairan,

a. Vegetasi

Dampak lingkungan terhadap vegetasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak yang ditimbulkan bersifat langsung (dampak primer) terhadap komponen biologi.

b. Kesuburan Tanah

Tanah pucuk merupakan lapisan tanah atas alami yang berfungsi sebagai media pertumbuhan vegetasi yang ada di atasnya. Pengupasan dan pemindahan tanah pucuk mengakibatkan terjadinya degradasi kesuburan tanah pada areal bukaan lahan tambang, sehingga daya dukung tanah sebagai media pertumbuhan vegetasi akan mengalami penurunan. Dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

c. Satwa Liar

Terjadinya degradasi vegetasi pada bukaan lahan tambang berimplikasi kepada terganggunya habitat satwa liar yang ada pada areal tersebut. Gangguan terhadap habitat satwa liar tersebut menyebabkan terjadinya migrasi satwa liar ke habitat lain yang terdapat di sekitarnya. Berdasarkan uraian ini, maka dampak dari kegiatan pembersihan lahan tambang terhadap satwa liar adalah terjadinya migrasi satwa liar ke luar areal land clearing tambang dan menuju areal yang bervegetasi yang

RUANG LINGKUP STUDI IV - 6

Page 7: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

terdapat di sekitar lokasi proyek. Dampak terhadap satwa liar tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari degradasi vegetasi pada bukaan lahan tambang.

d. Erosi

Dampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pembersihan lahan tambang cenderung bersifat negatif yaitu terjadinya peningkatan erosi tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak terhadap erosi tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah. Akibat hilangnya vegetasi penutup tanah menyebabkan air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Disamping itu, berkurangnya kemampuan infiltrasi penampang tanah sehubungan dengan hilangnya vegetasi penutup tanah akan meningkatkan volume aliran permukaan yang ikut berperan dalam proses terjadinya peningkatan erosi tanah.

e. Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pembersihan lahan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari degradasi vegetasi dan peningkatan erosi. Sumber dampak penurunan kualitas air adalah kandungan padatan tersuspensi yang terkandung dalam air permukaan yang dihasilkan pada proses erosui tanah permukaan pada bukaan lahan tambang.

f. SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari degradasi vegetasi penutup tanah dan peningkatan erosi. Material kasar yang menyusun tekstur tanah, seperti pasir dan kerikil yang yang dihasilkan selama peristiwa erosi tanah, apabila memasuki badan perairan berpotensi menjadi sumber terjadinya peningkatan beban sedimentasi.

g. Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota air pada kegiatan pembersihan lahan adalah terjadinya gangguan habitat biota air pada perairan sungai yang berada di sekitar lokasi pembersihan lahan. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) dari terjadinya penurunan kualitas air dengan sumber dampak utama adalah peningkatan kandungan padatan tersuspensi.

h. Iklim MikroDampak lingkungan hidup terhadap perubahan iklim mikro sebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan iklim mikro terhadap lingkungan.

2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup

Pada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup terbagi menjadi kegiatan peledakan (Blasting) dan pengupasan tanah penutup (over burden/ OB).

RUANG LINGKUP STUDI IV - 7

Page 8: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

a. Peledakan1) Kebisingan

Dampak lingkungan hidup terhadap intensitas kebisingan pada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup diprakirakan terjadi akibat dari kegitan blasting (peledakan) yang berasal dari bahan peledak.

2) GetaranDampak lingkungan hidup terhadap getaran pada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup diprakirakan terjadi akibat dari kegitan blasting (peledakan) yang berasal dari bahan peledak.

3) Sikap dan Persepsi MasyrakatDampak lingkungan hidup berupa penurunan kesehatan masyarakat akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan pengupsan tanah penutup menggunakan peledakan.

2. Pengupasan OB1) Stabilitas Lahan

Dampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan akibat kegiatan pengupasan tanah penutup adalah terjadinya ketidakstabilan lahan pada area pertambangan batubara dengan system openpit mining. Bentukan lereng ekstrim pada bidang kupasan tambang akan meningkatkan momen kinetic massa tanah yang selanjutnya berpotensi menimbulkan tanh longsor. Penampang tanah pada timbunan tanah disposal bersifat lepas dan rapuh, apabila ada masa air yang memasuki penampang tanah, maka berpotensi menimbulkan aliran masa tanah secara tidak terkendali.

2) Bentang AlamProses pemindahan dan pengupasan tanah penutup di mana adanya aktivitas pemindahan materal tanah pada bidang lahan hingga kedalaman tertentu akan menyebabkan terjadinya perubahan bentang alam alami. Dampak terhadap perubahan bentang alam merupakan dampak primer (bersifat langsung).

3) ErosiDampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup adalah terjadinya peningkatan erosi tanah pada timbunan tanah penutup. Dampak yang ditimbulkan bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber dampak utama adalah terjadinya perapuhan soliditas butiran tanah pada tanah disposal.

4) Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar rencana proyek. Material lembut penyusun tekstur tanah (butiran liat) yang terbawa air larian dari timbunan tanah penutup, apabila memasuki badan perairan setempat, makan akan menurunkan kualitas air berupa terjadinya peningkatan kandungan TSS (padatan tersuspensi). Disamping itu tanah penutup merupakan lapisan sub

RUANG LINGKUP STUDI IV - 8

Page 9: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

soil yang berpotensi membawa serta mineral pyrite. Terdadahnya mineral ini dengan udara terbuka akan membentuk air asam tambang yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan kelarutan senyawa besi dan mangan.

5) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota air pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup adalah terjadinya gangguan habitat biota air pada perairan sungai yang berada di sekitar lokasi penimbunan tanah penutup. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) dari terjadinya penurunan kualitas air dengan sumber dampak utama adalah peningkatan kadar asam dan kandungan padatan tersuspensi.

6) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup merupakan dampak lanjutan akibat dari peningkatan erosi tanah yang terjadi pada timbunan disposal yaitu terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan peraiaran yang terdapat di sekitar lokasi kegiatan. Material tanah yang terangkut bersama air larian yang berasal dari timbunan tanah penutup berpotensi meningkatkan beban sedimentasi pada badan perairan di sekitar areal penambangan batubara.

7) Kualitas UdaraDampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada keagitan pengupasan tanah penutup merupakan dampak yang bersifat langsung dari yang berasal dari pergerakan alat akut dari lokasi penambangan ke dsposal area akan berpotensi menimbulkan penurunan kualitas kuadara yaitu dengan peningkatan kadar debu diudara.

8) Kesehatan MasyarakatDapak lingkungan hidup terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengupasan tanah penutup merupakan dampak lanjutan dari penurunan kualias air permukan dan penurunan kualitas udara yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.

3. Penambangan Batubaraa. Kualitas Air Permukaan

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari kegiatan penambangan batubara cenderung bersifat negative yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Peningkatan kemasaman air permukaan secara ekstrim dapat terjadi akibat pencemaran oleh air asam tambang yang berasal dari mineral pyrite yang terdapat pada lapisan tanah pengapit batubara. Pemompaan air hujan yang terakumulasi pada lubang galian tambang berpotensi menyebarkan air asam tambang ke badan perairan yang terdapat di sekitarnya, sehingga dampak peningkatan kemasaman air pada kegiatan penggalian batubara berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat disekitar proyek.

b. Kesehatan MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan penambangan batubara cenderung bersifat negative yaitu munculnya resiko

RUANG LINGKUP STUDI IV - 9

Page 10: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

gangguan kesehatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi penambangan. Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegitan ini merupakan dampak lanjutan dari penurunan kualitas air permukaan. Sungai di sekitar lokasi merupakan sungai yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

c. Biota perairanDampak lingkungan hidup terhadap biota air pada kegiatan penambangan batubara adalah terjadinya gangguan habitat biota air pada perairan sungai yang berada di sekitar lokasi penambangan batubara. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) dari terjadinya penurunan kualitas air dengan sumber dampak utama adalah peningkatan kadar asam dan kandungan padatan tersuspensi.

4. Pengangkutan Batubaraa. Kualitas Udara

Jalan angkut yang digunakan dalam kegiatan pengangkutan batubara merupakan jalan tanah. Gesekan antara roda alat angkutan batubara dengan permukaan jalan menghasilkan debu yang bertebaran di udara sekitarnya. Peningkatan kadar debu udara selama proses pengangkutan batubara tersebut merupakan indikator terjadinya penurunan kualitas udara di sekitarnya. Dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan pengangkutan batubara bersifat langsung (dampak primer).

b. Kebisingan

Berlangsungnya kegiatan pengangkutan batubara berpotensi menimbulkan peningkatan kebisingan pada jalur pengangkutan batubara yang bersumber pada suara akibat pergerakan (lalu lintas) unit angkutan batubara yang bekerja. Dampak yang ditimbulkan terhadap kebisingan tersebut merupakan dampak primer.

c. Kesehatan Masyarakat

Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara cenderung bersifat negatif yaitu munculnya resiko gangguan kesehatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek. Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan ini merupakan dampak lanjutan (sekunder) dari terjadinya penurunan kualitas udara ambien. Jalur yang dilalui merupakan jalur yang digunakan dalam aktifitas masyarakat sehari-hari. Paparan debu yang melebihi baku mutu lingkungan dan secara berulang-ulang dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan pernapasan yang serius.

d. Lalulintas Darat

Kegiatan Pengangkutan batubara PT GBP diindentifikasikan menimbulkan dampak berupa gangguan lalulintas darat. Sesuai dengan perencanaan jalan angkut terdapat beberapa titik perpotongan dengan jalan kampung yang biasa digunakan masyarakat dalam aktivitasnya sehari-hari.

5. Pencucian Batubaraa. Kualitas air

RUANG LINGKUP STUDI IV - 10

Page 11: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air pada kegiatan pencucian batubara adalah penurunan kualitas air permukan yang bersumber dari air tirisan dan air limpasan dari lokasi pencucian batubara akan masuk ke paritan dan selanjutnya menuju ke kolam pengendapan.

b. SedimentasiDampak lingkungan hidup terhadap sedimentasi akibat pencucian batubara adalah terjadinya peningkatan beban sedimentasi yang berpotensi pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Sumber dampak utama terhadap sedimentasi pada kegiatan ini adalah butiran halus batubara (fine coal) dan partikel kasar dari butiran penyusun tanah (pasir dan kerikil).

6. Pengolahan dan Penimbunan Batubaraa. Kualitas Udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung dan memiliki kecenderungan bersifat negatif, yaitu terjadinya penurunan kualitas udara ambien disekitar lokasi stockpile. Sumber penurunan kualitas udara tersebut adalah terjadinya peningkatan kadar debu udara yang dihasilkan oleh proses pengolahan batubara dan kerja peralatan berat pendukung di area stockpile.

b. Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer) dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar lokasi stockpile. Pengolahan batubara menyebabkan perbesaran/perluasan permukaan sentuhan mineral pyrite dengan udara. Apabila terjadi hujan, air tirisan yang berasal dari timbunan batubara akan menghasilkan air asam tambang yang berpotensi menurunkan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitarnya.

7. Pemuatan dan Pengapalan Batubaraa. Biota perairan

Dampak lingkungan hidup terhadap biota perairan akibat kegiatan pemuatan dan pengapalan cenderung bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan habitat biota perairan pada perairan sungai Kedang Pahu yang merupakan kawasan konservasi Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris). Dampak ini merupakan dampak langsung akibat adanya lalulintas ponton batubara pada zona konservasi Pesut Mahakam (muara sungai Kedang Pahu).

b. Lalulintas PerairanDampak lingkungan terhadap lalulintas perairan pada kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara cenderung bersifat negatif dan dampak yang timbul bersifat langsung (dampak primer). Manuver kedatangan dan keberangkatan tug boat dan ponton pengangkut batubara pada proses pemuatan dan pengapalan batubara di lokasi pelabuhan batubara (jetty) berpotensi mengganggu kelancaran lalulintas perairan pada zona pelabuhan batubara PT GBP.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 11

Page 12: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

8. Aktifitas Bengkel dan Genset

Aktifitas bengkel dan operasional genset proyek pertambangan batubara diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Kualitas Air Permukaan, Biota Perairan, Kesehatan Masyarakat, Kualitas Udara, Kebisingan

a. Kualitas Air Permukaan

Dampak lingkungan terhadap kualitas air pada operasional genset dan aktifitas bengkel tambang cenderung bersifat negatif. Dampak yang akan muncul terhadap kualitas air bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber utama adalah ceceran BBM dan pelumas bekas yang dihasilkan pada kegiatan perbengkelan dan operasional genset.

b. Biota Perairan

Dampak lingkungan hidup terhadap biota air pada aktifitas perbengkelan dan genset adalah terjadinya gangguan habitat biota air pada perairan sungai yang berada di sekitar lokasi bengkel dan genset. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) dari terjadinya penurunan kualitas air dengan sumber dampak utama adalah peningkatan kadar minyak dari ceceran minyak pelumas bekas.

c. Kesehatan Masyarakat

Dampak lingkungan terhadap kesehatan pada kegiatan oprasional bengkel dan genset adalah munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.

d. Kualitas Udara

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan oprasional bengkel dan genset adalah dampak penurunan kualitas udara yang akan muncul terhadap kualitas udara bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber utama adalah gas buang yang dihasilkan pada operasional genset.

e. Kebisingan

Dampak lingkungan terhadap kebisingan pada aktifitas perbengkelan dan genset merupakan dampak langsung (dampak primer) dan cenderung bersifat negatif dengan sumber utama suara mesin genset ketika beroperasi.

9. Reklamasi dan Revegetasi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan pada kegiatan pertambangan batubara PT GBP diprakirakan menimbulkan dampak pada komponen lingkungan Vegetasi, Kesuburan Tanah, Stabilitas Lahan, Lapangan Usaha, Erosi, Sedimentasi, Kualitas Air Permukaan, Fungsi Lahan, Bentang Alam dan Iklim Mikro.a. Vegetasi

Perbaikan kondisi vegetasi penutup tanah akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan merupakan dampak lingkungan yang dinilai perlu untuk ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini berpotensi menimbulkan dampak lanjutan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 12

Page 13: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

terhadap kesuburan tanah, erosi, sedimentasi, pemulihan fungsi agronomis lahan, perbaikan kualitas air permukan dan peningkatan stabilitas lahan.

b. Kesuburan TanahKegiatan reklamasi lahan lanjutan diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap kesuburan yaitu terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal bekas bukaan tambang batubara. Beberapa perlakuan yang menyebabkan terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal reklamasi meliputi :

1) Pengembalian tanah pucuk pada bukaan lahan bekas penambangan batubara akan mengembalikan fungsi tanah sebagai media perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

2) Perlakuan kimiawi (pengapuran dan pemupukan lahan) pada areal reklamasi akan meningkatkan daya dukung tanah bagi kehidupan vegetasi di atasnya.

3) Perkembangan vegetasi pada areal reklamasi akan sangat berperanan besar dalam proses pemulihan kesuburan tanah secara alami

c. Stabilitas LahanDampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan pada kegiatan reklamsi dan revegetsi lahan adalah perbaikan sabiltilas lahan akibat adanya kegiatan perbaikan morfologi wilayah dan pengikatan partikel tanah akibat adanya reklamsi dan revegetasi lahan.

d. Lapangan UsahaDampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan adalah terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Dampak yang timbul memiliki kecenderungan bersifat positif. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat dalam penyediaan bibit tanaman, penanaman dan pemeliharaan tanaman revegetasi terkait kegiatan ini merupakan hal yang positif dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan potensi masyarakat setempat

e. ErosiDampak lingkungan hidup terhadap erosi pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari perbaikan morfologi lereng dan pemulihan kondisi vegetasi penutup tanah. Peningkatan pertumbuhan vegetasi penutup tanah akan meningkatkan soliditas butiran tanah sehingga daya tahan tanah terhadap erosi akan ditingkatkan. Di samping itu, perbaikan morfologi lereng pada bukaan tambang akan mengurangi energi kinetik aliran massa air yang berpotensi mengikis tanah permukaan.

f. SedimentasiPenurunan beban sedimentasi yang terjadi akibat dari kegiatan reklamasi lanjutan lahan bekas tambang merupakan dampak lanjutan dari penurunan laju erosi tanah. Semakin berkurangnya material tanah yang terangkut pada peristiwa erosi akan berdampak pada berkurangnya beban sedimentasi pada badan perairan yang terdapat di sekitarnya.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 13

Page 14: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

g. Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan reklamasi lahan lanjutan cenderung bersifat positif yaitu terjadinya perbaikan kualitas air permukaan pada areal reklamasi lahan. Berkurangnya bahan pencemar air permukaan yang berasal dari bukaan lahan tambang akan berimplikasi kepada berkurangnya beban penurunan kualitas air pada badan perairan di sekitar lokasi proyek. Beberapa proses yang mendukung kejadian tersebut adalah :

1) Terlokalisirnya mineral pyrite akibat kegiatan back filling akan mengurangi resiko pencemaran air permukaan oleh air asam tambang.

2) Terkendalikannya laju erosi tanah menyebabkan berkurangnya suplai padatan tersuspensi yang mamasuki badan perairan setempat.

3) Terlokalisirnya sumber kemasaman lingkungan akan menekan kelarutan besi dan mangan, sehingga dapat diharapkan terjadi perbaikan kondisi kualitas air bila dibandingkan dengan kondisi sebelum dilakukan reklamasi lahan.

h. Fungsi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap perubahan fungsi lahan. Lahan pertambangan batubara yang marginal akan kembali menjadi lahan sebagai sarana produksi biomassa (agronomis) untuk usaha pertanian, sebagai sarana penghasil bahan mentah berupa baik kayu maupun non kayu (fungsi ekonomis) dan penjaga keseimbangan ekosistem (ekologis).

i. Bentang AlamDampak lingkungan hidup terhadap perubahan bentang alam pada kegiatan reklamasi lahan adalah adanya perbaikan morfologi lahan yang sebelumnya berubah akibat kegiatan pengupasan tanah penutup. Selain itu dalam kegiatan reklamasi lahan dan revegetasi juga akan dilakukan back filling dan teknik kontur dengan elevasi sesuai dengan yang direncanakan (recontouring) kemudian setelah itu dilakukan penanaman jenis tanaman pioner. Dampak terhadap perubahan bentang alam cenderung bersifat positif dan langsung.

j. Iklim MikroDampak lingkungan hidup terhadap iklim mikro di sekitar lokasi penambangan PT GBP pada kegiatan reklamasi dan revegetasi adalah terjadinya perbaikan iklim mikro dengan adanya peningkatan populasi dan struktur vegetasi penutupan lahan.

10. Corporate Social Responsibility (CSR)Kegiatan Corporate Social Responsibility (CRS) merupakan tanggung jawab social perusahaan sebagai tindakan kepedulian pemrakarsa terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi proyek. Kegiatan ini diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap Sumber daya manusia serta sikap dan persepsi masyarakat.

a. Sumber daya manusia

Dampak lingkungan terhadap sumber daya manusia akibat kegiatan Corporate Social Responsibility (CRS) cenderung bersifat positif. Dampak ini bersifat

RUANG LINGKUP STUDI IV - 14

Page 15: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

langsung (dampak primer) dengan komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak adalah penduduk di sekitar lokasi rencana proyek.

b. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Dampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan pengembangan masyarakat di sekitar tambang cenderung bersifat positif yaitu terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap keberadaan dan kelangsung kegiatan penambangan batubara.

D. Tahapan Pasca Operasi

Komponen kegiatan pada tahap pascaoperasional penambangan batubara PT GBP meliputi kegiatan rasionalisasi tenaga kerja danpenutupan tambang.

1. Rasionalisasi Tenaga kerja

Kegiatan rasionalisasi tenaga kerja diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Lapangan Kerja.

a. Lapangan Kerja

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan pada kegiatan rasionalisasi tenaga kerja memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu hilangnya lapangan pekerjaan. Dampak terhadap lapangan pekerjaan tersebut bersifat langsung (dampak primer).

2. Penutupan Tambang

Kegiatan penutupan tambang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap fasilitas umum dan lalulintas perairan.

a. Lalulintas PerairanPada kegiatan demobilisasi peralatan tambang PT GBP diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak berupa terjadinya peningkatan gangguan lalulintas perairan di sekitar jalur pengangkutan yang digunakan untuk demobilisasi. Dampak tersebut merupakan dampak langsung (dampak primer) yang bersumber pada aktifitas demodilisasi peralatan.

b. Fasilitas UmumDampak lingkungan hidup terhadap fasilitas umum pada kegiatan pengembalian lahan adalah terjadinya peningkatan fasilitas umum khususnya di Kecamatan Jempang, Siluq Ngurai dan Muara Pahu merupakan dampak primer akibat adanya keberadaan PT GBP.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 15

Page 16: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Tabel 4.1. Matriks Identifikasi Dampak Petensial Rencana Usaha Penambangan Batubara PT GBP.

NO. KOMPONEN KEGIATANA B C D kETERANGAN

1 2 3 4 5 6a 6b 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16Komponen Fisik Kimia A. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1 Iklim Mikro √ √ 1. Pembebasan Lahan2 Bentang Alam √ √ 2. Penerimaan Tenaga Kerja3 Tata Aliran Permukaan √ B. TAHAP KONSTRUKSI4 Erosi √ √ √ √ √ 3. Pembangunan Jalan Tambang5 Kualitas Air Permukaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pembangunan Fasilitas Penunjang6 Kualitas Udara √ √ √ √ √ C. TAHAP OPERASI7 Kebisingan √ √ √ √ 5. Pembersihan Lahan & Pengupasan 8 Sedimentasi √ √ √ √ √ √ Tanah Pucuk9 Getaran √ 6. Pengupasan dan Penimbunan Tanah

10 Kesuburan Tanah √ √ Penutup11 Stabilitas Lahan √ √ a. Peledakan

Komponen Biologi b. Pengupasan OB12 Vegetasi √ √ 7. Penambangan Batubara13 Biota perairan √ √ √ √ √ √ 8. Pengangkutan Batubara14 Satwa liar √ 9. Pencucian Batubara

Komponen Sosekbukesmas 10. Pengolahan dan Penimbunan Batubara15 Sikap dan Persepsi Masy. √ √ √ 11. Pemuatan dan Pengapalan Batubara16 Konflik Sosial √ 12. Aktifitas Bengkel dan Genset17 Lap. Usaha Masyarakat √ √ 13. Reklamasi dan Revegetasi lahan18 Lapangan Pekerjaan √ √ 14. Corporate Social Responsibility (CSR)19 Kesehatan Masyarakat √ √ √ √ √ D. TAHAPAN PASCA OPERASI20 Fungsi Lahan √ √ √ 15. Rasioanalisasi Tenaga 21 Fasilitas Umum √ 16. Penutupan Tambang22 Lalu lintas darat √23 Lalulintas perairan √ √24 Sumber Daya Manusia √

Sumber : Tim Studi AMDAL PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL, 2010

RUANG LINGKUP STUDI IV - 16

Page 17: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4.1.2. Evaluasi Dampak Potensial

A. Tahap Prakonstruksi

Komponen kegiatan rencana usaha penambangan batubara pada tahap prakonstruksi meliputi kegiatan pembebasan lahan dan penerimaan tenaga kerja. Pada rangkaian kegiatan ini diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen sosekbudkesmas dan fisik-kimia lingkungan.

1. Pembebasan Lahan

Pada kegiatan pembebasan lahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup berupa konflik sosial, lapangan usaha masyarakat dan fungsi lahan

a. Konflik SosialPada pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan apabila dampak sikap dan persepsi masyarakat mengarah ke arah negatif akan menyebabkan potensi terjadinya konflik sosial, kemungkinan konflik terjadi antara masyarakat dengan masyarakat maupun masyarakat dengan PT GBP. Sehingga dampak terjadinya konflik sosial pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

b. Fungsi LahanPenggunaaan lahan pertanian pada wilayah studi pada umumnya jenis perkebunan lahan kering dan semak belukar yang diolah oleh masyarakat, sehingga dampak perubahan fungsi lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2. Penerimaan Tenaga Kerjaa. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Dampak lingkungan hidup akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap Sikap dan persepsi masyarakat cenderung bersifat positif yaitu terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap rencana kegiatan atau usaha dan dampak tersebut merupakan dampak sekunder dari tersedianya lapangan kerja

b. Lapangan KerjaTerbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja dihipotesiskan sebagai dampak yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini akan berlangsung lama dan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap pendapatan masyarakat.

B. Tahapan Konstruksi

Komponen kegiatan usaha penambangan batubara PT. GBP pada tahap konstruksi meliputi pembuatan jalan tambang dan pembangunan fasilitas penunjang.

1. Pembangunan Jalan TambangKegiatan pembuatan jalan tambang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap erosi, kualitas air, sedimentasi, stabilitas lahan, tata aliran permukaan, kualitas udara, kesehatan masyarakat, sikap dan persepsi masyarakat.a. Erosi

Peningkatan laju erosi pada bukaan lahan untuk jalan tambang dipandang sebagai dampak yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap peningkatan beban sedimentasi dan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 17

Page 18: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek.

b. Kualitas AirPenurunan kualitas air permukaan merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

c. SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembuatan jalan tambang dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Dampak terhadap sedimentasi dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa terjadinya pendangkalan badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek dan dampak tersebut cenderung bersifat irreversible.

d. Tata Aliran PermukaanTerjadinya perubahan tata aliran permukaan alami terjadi akibat proses cut and fill pada pembuatan jalan yang akan memotong alur-alur makro dan mikro alami di permukaan tanah sehingga terbentuk genangan akibat munculnya aliran baru. Oleh sebab itu dampak terhadap tata aliran permukaan pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

e. Kualitas UdaraEmisi gas dan peningkatan kadar debu diudara yang dihasilkan dari operasional alat berat tidak bersifat continue dan akan menyebar pada kolom udara yang tak terbatas. Sehingga dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini tidak ditelaah lebih jauh.

f. Kesehatan MasyarakatAkibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dan kualitas udara dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

2. Pembangunan Fasilitas Penunjang

Pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang rencana penambangan batubara PT GBP diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Erosi, Kualitas Air Pemukaan, Sedimentasi, Biota Perairan, dan Lapangan Usaha.

a. ErosiPada lokasi penyiapan lahan akan terjadi erosi pada permukaan tanah akibat air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Sehingga dampak terjadinya erosi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 18

Page 19: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

b. Kualitas Air PemukaanPenurunan kualitas air merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

c. SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Dampak terhadap sedimentasi dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa terjadinya pendangkalan badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek dan dampak tersebut cenderung bersifat irreversible.

d. Lapangan UsahaAkibat adanya kegiatan ini akan membuat adanya peluang usaha di masyarakat berupa penyediaan jasa pertukangan dan penyediaan material. Sehingga dampak lapangan usaha pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

C. Tahap Operasi

Komponen kegiatan pada tahap operasional penambangan batubara PT GBP meliputi kegiatan Pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk, Pengupasan dan Penimbunan Tanah penutup, Penggalian batubara, pengolahan dan penimbunan batubara, pemuatan dan pengapalan batubara, aktifitas bengkel dan genset, reklamasi dan revegetasi lahan serta Corporete Social Responsibility (CSR)

1. Pembersihan Lahan dan Pengupasan Tanah Pucuk

Pada kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak vegetasi, satwa liar, erosi, kualitas air permukaan, sedimentasi, biota perairan.

a. VegetasiDampak lingkungan terhadap vegetasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak terhadap vegetasi akibat dari kegiatan pembersihan lahan tambang dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang mendasarinya adalah bahwa dampak terhadap vegetasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap peningkatan erosi tanah, sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan.

b. Kesuburan TanahDegradasi kesuburan tanah yang terjadi akibat pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk dinilai sebagai dampak lingkungan yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini akan berlangsung lama serta akan berimplikasi buruk terhadap pertumbuhan vegetasi.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 19

Page 20: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

c. Satwa LiarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya degradasi vegetasi. Terjadinya kerusakan vegetasi secara tidak langsung akan merusak habitat satwa liar sehingga terjadi gangguan serius terhadap kehidupan satwa liar pada bukaan lahan untuk areal penambangan.

d. ErosiPeningkatan erosi tanah pada bukaan lahan tambang yang terjadi akibat dari kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk merupakan dampak lingkungan yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini akan berimplikasi negatif terhadap kualitas air permukaan dan peningkatan beban sedimen.

e. Kualitas Air PermukaanPenurunanan kualitas air pemukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek akibat adanya kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk dinilai berpotensi menyebar tidak terkendali melalui media air.

f. SedimentasiDampak lingkungan hidup terhadap sedimentasi pada kegiatan ini merupakan dampak lingkungan hdup yang perlu ditelaah lebih lanjut, kerena sedimentasi badan perairan memiliki kecenderungan bersifat irreversible.

g. Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan pada kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk adalah suatu dampak lingkungan yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini akan berlangsung lama serta akan mempengaruhi lahan usaha masyarakat setempat.

h. Iklim MikroSebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan iklim mikro terhadap lingkungan. Sehingga dampak terhadap perubahan iklim mikro pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup

Pada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup terbagi menjadi kegiatan peledakan (Blasting) dan pengupasan tanah penutup (over burden/ OB).

a. Peledakan1) Kebisingan

Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari adanya ledakan dari bahan peledak menimbulkan peningkatan kebisingan yang dapat mencapai pemukiman terdekat. Sehingga dampak kebisingan pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

2) GetaranAkibat adanya peledakan yang akan dilakukan memakai bahan peledak pada kegiatan pengupasan tanah penutup menyebabkan munculnya dampak getaran yang diprakirakan dapat menyebar hingga ke pemukiman penduduk terdekat. Sehingga dampak getaran pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 20

Page 21: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

3) Sikap dan Persepsi MasyrakatSebagai implikasi terjadinya penurunan kesehatan masyarakat akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

b. Pengupasan OB1) Stabilitas Lahan

Terjadinya dampak perubahan terhadap stabilitas lahan akibat adanya kegiatan pengupasan pada bidang lahan yang beresiko menyebabkan terjadinya longsor. Oleh sebab itu dampak terhadap stabilitas lahan pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

2) Bentang AlamSebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan bentang alam terhadap kegiatan penambangan. Sehingga dampak terhadap perubahan bentang alam pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

3) ErosiPada lokasi bukaan lahan akan terjadi erosi pada permukaan tanah akibat air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Sehingga dampak terjadinya erosi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

4) Kualitas Air PermukaanPenurunan kualitas air merupakan dampak lanjutan dari terjadinya erosi. Parameter kualitas air yang menjadi dampak dari turunnya kualitas air adalah TSS yaitu tingkat kekeruhan. Sehingga dampak terhadap kualitas air pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

5) Biota PerairanBerdasarkan pengamatan dan informasi di lapangan bahwa di lokasi studi keberadaan biota perairan tergolong minim karena penurunan kualitas air yang sudah lama terjadi. Sehingga dampak terhadap biota perairan ditelaah lebih jauh.

6) SedimentasiImplikasi dari terjadinya peningkatan erosi tanah adalah terjadinya peningkatan sedimentasai pada badan-badan perairaan di areal kerja. Sehingga dampak sedimentasi pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

7) Kualitas UdaraDebu yang dihasilkan oleh kegiatan pemindahan tanah penutup berdampak terhadap kualitas udara yang berasal dari pergerakan alat angkut dari tempat penggalian ke disposal area akan berpotensi menimbulkan debu yang dapat mencemari udara. Oleh sebab itu dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

8) Kesehatan MasyarakatAkibat munculnya dampak terhadap penurunan kualitas air dan kualitas udara dapat berpotensi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 21

Page 22: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

masyarakat. Sehingga dampak penurunan kesehatan masyarakat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

3. Penambangan Batubaraa. Kualitas Air Permukaan

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari kegiatan penambangan batubara cenderung bersifat negative yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Peningkatan kemasaman air permukaan secara ekstrim dapat terjadi akibat pencemaran oleh air asam tambang yang berasal dari mineral pyrite yang terdapat pada lapisan tanah pengapit batubara. Pemompaan air hujan yang terakumulasi pada lubang galian tambang berpotensi menyebarkan air asam tambang ke badan-badan perairan yang terdapat di sekitarnya, sehingga dampak peningkatan kemasaman air pada kegiatan penggalian batubara berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat disekitar proyek. Dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas dari aspek luas penyebaran dampak yang berpotensi terjadi serta dampak lanjutan yang akan muncul terhadap kehidupan biota air.

b. Kesehatan Masyarakat Dampak kesehatan masyarakat pada kegiatan penambangan batubara yaitu munculnya resiko gangguan kesehatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi penambangan. Dampak kesehatan masyarakat pada kegitan ini merupakan dampak lanjutan dari penurunan kualitas air permukaan. Sungai di sekitar lokasi merupakan sungai yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, dihipotesiskan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat sehingga dapak tersebut perlu ditelaah lebih lanjut.

c. Biota perairanTerjadinya penurunan kualitas air pada kegiatan penambangan batubara menimbulkan dampak lanjutan terhadap biota perairan. Gangguan biota perairan pada kegiatan penambangan batubara ini dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu penelaahan lebih lanjut. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa gangguan terhadap biota perairan bersifat irreversible.

4. Pengangkutan Batubaraa. Kualitas Udara

Jalan angkut yang digunakan dalam kegiatan pengangkutan batubara merupakan jalan tanah. Gesekan antara roda alat angkutan batubara dengan permukaan jalan menghasilkan debu yang bertebaran di udara sekitarnya. Peningkatan kadar debu udara selama proses pengangkutan batubara tersebut merupakan indikator terjadinya penurunan kualitas udara di sekitarnya. Dampak lingkungan terhadap kualitas udara tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas udara berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat

RUANG LINGKUP STUDI IV - 22

Page 23: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

b. KebisinganBerlangsungnya kegiatan pengangkutan batubara berpotensi menimbulkan peningkatan kebisingan pada jalur pengangkutan batubara yang bersumber pada suara akibat pergerakan (lalu lintas) unit angkutan batubara yang bekerja. Dampak yang ditimbulkan terhadap kebisingan tersebut merupakan dampak primer. Dampak kebisingan bersifat sesaat dan reversible sehingga dampak ini dihipotesis sebagai dampak tidak penting dan tidak perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

c. Kesehatan MasyarakatDampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya penurunan kualitas udara. Pada beberapa bagian ruas jalan angkutan batubara terdapat aktifitas pertanian masyarakat (kebun karet). Petani peladang tersebut merupakan kelompok manusia yang berpotensi terkena paparan debu yang dihasilkan selama kegiatan pengangkutan batubara berlangsung. Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak yang muncul akan berlangsung lama dan berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan pernapasan bagi yang beraktifitas di sekitar jalan angkutan batubara.

d. Lalulintas DaratLokasi jalan angkut yang berpotongan dengan jalan umum berpotensi menimbulkan terjadinya gangguan lalu lintas darat akibat adanya aktifitas pengangkutan batubara. Oleh sebab itu dampak gangguan lalu lintas darat pada kegiatan ini ditelaah lebih lanjut.

5. Pencucian Batubaraa. Kualitas air Permukaan

Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air pada kegiatan pencucian batubara adalah penurunan kualitas air permukan yang bersumber dari air tirisan dan air limpasan dari lokasi pencucian batubara akan masuk ke paritan dan selanjutnya menuju ke kolam pengendapan. Apabila air tirisan tersebut tidak terlokalisir maka berpotensi mencemari badan perairan setempat yang mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan

b. SedimentasiDampak lingkungan hidup terhadap sedimentasi akibat pencucian batubara adalah terjadinya peningkatan beban sedimentasi yang berpotensi pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Sumber dampak utama terhadap sedimentasi pada kegiatan ini adalah butiran halus batubara (fine coal) dan partikel kasar dari butiran penyusun tanah (pasir dan kerikil). Apabila aliran air limpasan dari bukaan ROM stockpile memasuki badan perairan setempat (sungai) maka akan terjadi peningkatan beban sedimentasi. Dampak ini dinilai perlu untuk ditelaah lebih lanjut karena dampak akan berlangsung lama (selama

RUANG LINGKUP STUDI IV - 23

Page 24: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

berlangsungnya aktivitas penambangan) serta memiliki kecenderungan bersifat irreversible.

6. Pengolahan dan Penimbunan Batubaraa. Kualitas Udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung dan memiliki kecenderungan bersifat negatif, yaitu terjadinya penurunan kualitas udara ambien disekitar lokasi stockpile. Sumber penurunan kualitas udara tersebut adalah terjadinya peningkatan kadar debu udara yang dihasilkan oleh proses pengolahan batubara dan kerja peralatan berat pendukung di area stockpile. Dampak terhadap kualitas udara tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaah lebih lanjut, karena dampak ini dapat mencapai intensitas yang buruk yaitu terjadinya penurunan kualitas udara ambien yang melebihi ambang batas kadar debu ambien yang diperkenankan.

b. Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer) dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar lokasi stockpile. Dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air akan berlangsung lama serta berpotensi menyebar melalui media air.

7. Pemuatan dan Pengapalan Batubaraa. Biota Perairan

Dampak lingkungan hidup terhadap biota perairan akibat kegiatan pemuatan dan pengapalan cenderung bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan habitat biota perairan pada perairan sungai Kedang Pahu yang merupakan kawasan konservasi Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris). Dampak ini merupakan dampak langsung akibat adanya lalulintas ponton batubara pada zona konservasi Pesut Mahakam (muara sungai Kedang Pahu).

b. Lalulintas PerairanDampak lingkungan terhadap lalu lintas perairan pada kegiatan pengapalan batubara dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu penelaahan lebih lanjut. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa kegiatan ini akan berlangsung lama yaitu selama masih berproduksinya batubara PT. GPB. Sumber dampak penurunan kualitas air permukaan pada kegiatan pengapalan batubara adalah akibat oprasional tugboat di lokasi pelabuhan yang menyebabkan adanya ceceran pelumas bekas, BBM dan limbah domestic.

8. Aktifitas Bengkel dan GensetAktifitas bengkel dan operasional genset proyek pertambangan batubara diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Kualitas Air Permukaan, Biota Perairan, Kesehatan Masyarakat, Kualitas Udara, Kebisingan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 24

Page 25: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

a. Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada oprasional genset dan aktifitas bengkel tambang cenderung bersifat negatif. Dampak yang akan muncul terhadap kualitas air bersifat langsung (Dampak primer) dengan sumber utama adalah ceceran BBM dan pelumas bekas yang dihasilkan pada kegiatan perbengkelan dan oprasional Genset. dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesisikan sebagai dampak penting yang diperlukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjdi dasar pertimbangan adalah damapk yang muncul terhadap kualitas air berpotensi menyebar luas tak terkendali serta berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap biota air.

b. Biota PerairanTerjadi penurunan kualitas air pada aktifitas perbengkelan dan genset menimbulkan dampak lanjutan terhadap biota perairan. gangguan biota perairan pada aktifitas perbengkelamn ini dihipotesiskan sebagai dampak penting dan perlu penelaahan lebih lanjut. hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa gangguan terhadap biota perairan bersifat irreversible.

c. Kesehatan MasyarakatDampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada operasional bengkel dan genset merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya penurunan kualitas air dan kualitas udara. dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegitan pengangkutan batubara tersebut dihipotesiskan sebagai dampak yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

d. Kualitas UdaraDampak lingkungan terhadap kualitas udara pada operasional genset cenderung bersifat negatif. Dampak yang akan muncul terhadap kualitas udara bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber utama adalah gas buang yang dihasilkan pada operasional genset. Dampak lingkungan terhadap kualitas udara dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah dampak berlangsung lama yaitu selama operasional genset berlangsung.

e. KebisinganDampak lingkungan terhadap kebisingan pada aktifitas perbengkelan dan genset merupkan dampak langsung (dampak primer) dan cenderung bersifat negatif dengan sumber utama suara mesin genset ketika beroperasi. Dampak lingkungan berupa peningkatan kebisingan dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penaelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah dampak berlangsung lama yaitu selama operasional genset berlangsung.

9. Reklamasi dan Revegetasi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan pada kegiatan pertambangan batubara PT GBP diprakirakan menimbulkan dampak pada komponen lingkungan Vegetasi, Kesuburan Tanah, Stabilitas Lahan, Lapangan Usaha, Erosi, Sedimentasi, Kualitas Air Permukaan, Fungsi Lahan, Bentang Alam dan Iklim Mikro.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 25

Page 26: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

a. VegetasiDampak lingkungan terhadap vegetasi penutup tanah pada kegiatan reklamasi lahan adalah terjadinya perbaikan dan perkembangan kondisi vegetasi pada areal bekas penambangan batubara. Dampak lingkungan terhadap vegetasi tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap vegetasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap erosi, sedimentasi dan kualitas air.

b. Kesuburan TanahKegiatan reklamasi lahan diidentifikasi akan menimbulkan dampak terhadap kesuburan yaitu terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal bekas bukaan tambang batubara. Dampak terhadap kesuburan tersebut tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kesuburan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap vegetasi dan fungsi lahan.

c. Stabilitas LahanPerbaikan morfologi lereng akibat back filling pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan diprakirakan memberikan pengaruh positif terhadap stabilitas lahan pada areal bekas penambangan batubara. Disamping itu, sistem perakaran tanaman revegetasi berperan sebagai bio mekanik dalam memperkokoh penampang tanah.

d. Lapangan UsahaDampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lanjutan adalah terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Dampak yang timbul memiliki kecenderungan bersifat positif. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat dalam penyediaan bibit tanaman, penanaman dan pemeliharaan tanaman revegetasi terkait kegiatan ini merupakan hal yang positif dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan potensi masyarakat setempat. Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap lapangan usaha masyarakat berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat.

e. ErosiDampak lingkungan hidup terhadap erosi pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lanjutan merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari perbaikan morfologi lereng dan pemulihan kondisi vegetasi penutup tanah. Peningkatan pertumbuhan vegetasi penutup tanah akan meningkatkan soliditas butiran tanah sehingga daya tahan tanah terhadap erosi akan ditingkatkan. Di sampingitu, perbaikan morfologi lereng pada bukaan tambang akan mengurangi energi kinetik aliran massa air yang berpotensi mengikis tanah permukaan. Dampak terhadap erosi tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 26

Page 27: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap erosi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap sediementasi dan kualitas air permukaan.

f. SedimentasiPenurunan beban sedimentasi yang terjadi akibat dari kegiatan reklamasi lanjutan lahan bekas tambang merupakan dampak lanjutan dari penurunan laju erosi tanah. Semakin berkurangnya material tanah yang terangkut pada peristiwa erosi akan berdampak pada berkurangnya beban sedimentasi pada badan perairan yang terdapat di sekitarnya. Dampak terhadap sedimentasi tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap berkurangnya potensi pendangkalan sungai.

g. Kualitas Air PermukaanDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan reklamasi lahan cenderung bersifat positif yaitu terjadinya perbaikan kualitas air permukaan pada areal reklamasi lahan. Berkurangnya bahan pencemar air permukaan yang berasal dari bukaan lahan tambang akan berimplikasi kepada berkurangnya beban penurunan kualitas air pada badan perairan di sekitar lokasi proyek. Dampak terhadap kualitas air tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap kualitas air berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap kehidupan biota air pda badan perairan di sekitar lokasi penambangan.

h. Fungsi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap perubahan fungsi lahan. Lahan pertambangan batubara yang marginal akan kembali menjadi lahan sebagai sarana produksi biomassa (agronomis) untuk usaha pertanian, sebagai sarana penghasil bahan mentah berupa baik kayu maupun non kayu (fungsi ekonomis) dan penjaga keseimbangan ekosistem (ekologis). Berdasarkan pertimbangan bahwa dengan adanya kegiatan reklamasi maka pengembalian fungsi lahan kepada fungsi-fungsi di atas akan terjadi secara bertahap maka dampak terhadap fungsi lahan dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu penelahaan lebih lanjut

i. Bentang AlamAdanya kegiatan reklamasi dan revegetasi terjadi perbaikan morfologi pada tahap reklamasi dan revegetasi akan menyebabkan terjadinya perubahan bentang alam yang sebelumnya berubah akibat kegiatan pengupasan tanah penutup. Dampak ini dianggap penting jika ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung sehingga perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

j. Iklim MikroSebagai implikasi terjadinya pembukaan lahan akan menimbulkan dampak lanjutan munculnya perubahan iklim mikro terhadap lingkungan. Sehingga dampak terhadap perubahan iklim mikro pada kegiatan ini ditelaah lebih jauh.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 27

Page 28: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

10. Corporate Social Responsibility (CSR)

Kegiatan Corporate Social Responsibility (CRS) merupakan tanggung jawab social perusahaan sebagai tindakan kepedulian pemrakarsa terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi proyek. Kegiatan ini diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap, sikap dan persepsi masyarakat.

1. Sikap dan Persepsi MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan pengembangan masyarakat di sekitar tambang cenderung bersifat positif yaitu terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap keberadaan dan kelangsung kegiatan penambangan batubara PT. GBP. Dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sikap dan persepsi masyarakat akan berlangsung lama selama berlangsungnya operasional penambangan batubara PT GBP.

2. Sumberdaya Manusia

Dampak lingkungan hidup terhadap sumberdaya manusia pada masyarakat disekitar penambangan bataubara PT GBP bersifat positif yaitu terjadinya peningkatan mutu sumber daya manusia terutama pada masyarakat di sekitar lokasi. Dampak lingkungan terhadap sumber daya manusia tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sumber daya manusia akan berlangsung lama selama berlangsungnya operasional penambangan batubara PT GBP.

D. Tahapan Pasca Operasi

Komponen kegiatan pada tahap pascaoperasional penambangan batubara PT GBP meliputi kegiatan rasionalisasi tenaga kerja, demobilisasi peralatan dan pengembalian lahan.

1. Rasionalisasi Tenaga kerjaKegiatan rasionalisasi tenaga kerja diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Lapangan Kerja.a. Lapangan Kerja

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan pada kegiatan rasionalisasi tenaga kerja memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu hilangnya lapangan pekerjaan. Dampak terhadap lapangan pekerjaan tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap hilangnya lapangan pekerjaan bersifat irreversible.

2. Penutupan TambangKegiatan Penutupan Tambang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap Lalulintas perairan, Fungsi Lahan dan fasilitas umum.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 28

Page 29: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

a. Fasilitas UmumDampak terhadap peningkatan fasilitas umum khususnya di Kecamatan Jempang, Siluq Ngurai dan Muara Pahu merupakan dampak primer akibat adanya keberadaan PT GBP. Oleh sebab itu dampak terhadap fasilitas umum pada kegiatan ini perlu ditelaah lebih lanjut.

b. Lalulintas Perairan

Dampak lingkungan terhadap lalulintas perairan pada kegiatan pada tahapan penutupan tambang, lalulintas perairan cenderung bersifat negatif dan dampak yang timbul bersifat langsung (dampak primer). Manuver kedatangan dan keberangkatan ponton pengangkut alat berat pada proses demobilisasi di lokasi pelabuhan berpotensi mengganggu kelancaran lalulintas perairan pada zona pelabuhan batubara di Sungai Kedang Pahu.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 29

Page 30: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Tabel 4.2. Matriks Evaluasi Dampak Penting Hipotetik Rencana Usaha Penambangan Batubara PT GBP.

NO. KOMPONEN KEGIATANA B C D kETERANGAN

1 2 3 4 5 6a 6b 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16Komponen Fisik Kimia A. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1 Iklim Mikro P P 1. Pembebasan Lahan2 Bentang Alam P P 2. Penerimaan Tenaga Kerja3 Tata Aliran Permukaan P B. TAHAP KONSTRUKSI4 Erosi P P P P P 3. Pembangunan Jalan Tambang5 Kualitas Air Permukaan P P P P P P P P P P 4. Pembangunan Fasilitas Penunjang6 Kualitas Udara TP P P P P C. TAHAP OPERASI7 Kebisingan P P P P 5. Pembersihan Lahan & Pengupasan 8 Sedimentasi P P P P P P Tanah Pucuk9 Getaran P 6. Pengupasan dan Penimbunan Tanah

10 Kesuburan Tanah P P Penutup11 Stabilitas Lahan P P a. Peledakan

Komponen Biologi b. Pengupasan OB12 Vegetasi P P 7. Penambangan Batubara13 Biota perairan P P P P P P 8. Pengangkutan Batubara14 Satwa liar TP 9. Pencucian Batubara

Komponen Sosekbukesmas 10. Pengolahan dan Penimbunan Batubara15 Sikap dan Persepsi Masy. P P P 11. Pemuatan dan Pengapalan Batubara16 Konflik Sosial P 12. Aktifitas Bengkel dan Genset17 Lap. Usaha Masyarakat P P 13. Reklamasi dan Revegetasi lahan18 Lapangan Pekerjaan P P 14. Corporate Social Responsibility (CSR)19 Kesehatan Masyarakat P P P P P D. TAHAPAN PASCA OPERASI20 Fungsi Lahan P P P 15. Rasioanalisasi Tenaga 21 Fasilitas Umum P 16. Penutupan Tambang22 Lalu lintas darat P P : Penting23 Lalulintas perairan P P TP : Tidak Penting24 Sumber Daya Manusia P

Sumber : Tim Studi AMDAL PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL, 2010

RUANG LINGKUP STUDI IV - 30

Page 31: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4.1.3. Klasifikasi dan Prioritas Dampak

Sebagai langkah akhir dari proses pelingkupan adalah klasifikasi dan prioritas dampak penting. Tujuan dari tahap klasifikasi dan prioritas dampak penting adalah mengelompokan atau mengorganisir dampak penting yang telah dirumuskan pada tahapan sebelumnya (identifikasi dan evaluasi dampak) dengan maksud agar diperoleh prioritas dampak penting hipotetik yang akan dikaji lebih lanjut dalam dokumen ANDAL.

A. Klasifikasi Dampak Penting

Klasifikasi dampak penting hipotetik dari rencana usaha pertambangan batubara PT. Gunungbayan Pratamacoal adalah :

1. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen sosial dan ekonomi meliputi : perubahan sikap dan persepsi masyarakat, terbukanya lapangan kerja dan lapangan usaha masyarakat, munculnya konflik sosial, gangguan lalu lintas perairan dan perubahan fungsi lahan.

2. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen sosial yang kemudian menimbulkan dampak penting turunan terhadap komponen sosial lainnya, meliputi : perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

3. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen fisik-kimia yang kemudian menimbulkan dampak penting turunan terhadap komponen sosekbudkesmas, meliputi :

a. Terjadinya penurunan kualitas udara ambien menimbulkan dampak penting turunan terhadap kesehatan masyarakat.

b. Peningkatan kebisingan lingkungan menimbulkan dampak penting turunan terhadap munculnya gangguan kesehatan masyarakat serta perubahan sikap dan persepsi masyarakat.

c. Penurunan kualitas air menimbulkan dampak penting turunan terhadap munculnya gangguan terhadap biota perairan dan kesehatan masyarakat.

4. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen biologi yang kemudian menimbulkan rangkaian dampak penting turunan terhadap komponen fisik-kimia, yaitu terjadinya degradasi vegetasi menimbulkan dampak turunan berturut-turut terhadap peningkatan laju erosi tanah, peningkatan sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan.

5. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen fisik-kimia, meliputi gangguan aliran permukaan dan pencemaran air permukan oleh limbah minyak pelumas bekas dan air asam tambang.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 31

Page 32: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4.1.4. Prioritas Dampak Penting Hipotetik

Priroritas dampak penting hipotetik rencana kegiatan usaha pertambangan batubara PT GBP dari tahap prakonstruksi hingga pasca operasi meliputi dampak penting terhadap komponen fisik-kimia, biologi dan komponen sosekbudkesmas.

A. Komponen Fisik-Kimia

1. Iklim Mikro

Prioritas dampak penting hipotetik dari kegiatan pertambangan batubara PT GBP terhadap perubahan iklim mikro adalah terjadinya perubahan iklim mikro akibat adanya kegiatan pembersihan lahan serta adanya perbaikakan iklim mikro pada kegiatan reklamasi dan revegetasi akibat adanya peningkatan populasi vegetasi penutup lahan.

2. Bentang Alam

Prioritas dampak penting terhadap perubahan bentang alam adalah :

a. Terjadi perubahan bentang alam akibat pemindahan marerial tanah penutup pada kegiatan pengupasan dan pengangkutan tanah pucuk.

b. Terjadi perubahan bentang alam akibat dalam kegiatan reklamasi lahan dan revegetasi juga akan dilakukan back filling dan teknik kontur dengan elevasi sesuai dengan yang direncanakan (recontouring) kemudian setelah itu dilakukan penanaman jenis tanaman pioneer.

3. Kualitas Udara

Prioritas dampak penting hipotetik dari kegiatan Pertambangan batubara PT. GBP terhadap kualitas udara ambien adalah terjadinya peningkatan kadar debu dan emisi gas buang di udara akibat akibat kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk, penggalian dan pemindahan tanah penutup, pengangkutan batubara dan aktifitas bengkel dan genset.

4. Erosi

Prioritas dampak penting akibat dari rencana kegiatan pertambangan batubara PT GBP terhadap erosi tanah adalah :

a. Terjadinya peningkatan laju erosi tanah akibat kegiatan pembuatan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pembersihan dan pengupasan tanah pucuk.

b. Terjadinya perbaikan erosi tanah akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

5. Kualitas Air

Prioritas dampak penting dari kegiatan Pertambangan batubara PT GBP terhadap kualitas air permukaan adalah :

RUANG LINGKUP STUDI IV - 32

Page 33: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

a. Terjadinya penurunan kualitas air permukaan akibat peningkatan kandungan padatan tersuspensi akibat kegiatan pembuatan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pembangunan stockpile & instalasi pengolahan, pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup.

b. Terjadinya penurunan kualitas air permukaan akibat pencemaran air asam tambang yang terjadi pada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup, penambangan batubara, pengapalan batubara dan pengolahan dan penimbunan batubara.

c. Terjadinya pencemaran air permukaan oleh limbah minyak pelumas adalah akibat dari aktifitas bengkel dan dan genset.

d. Terjadinya perbaikan kualitas air permukaan akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

6. Sedimentasi

Prioritas dampak penting kegiatan pertambangan batubara PT GBP terhadap sedimentasi adalah :

a. Terjadinya peningkatan sedimentasi pada badan perairan sekitar akibat kegiatan pembuatan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pembangunan stockpile & instalasi pengolahan, pembersihan dan pengupasan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup serta pencucian batubara.

b. Penurunan sedimentasi akibat dari kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

7. Kesuburan Tanah

Prioritas dampak penting terhadap kesuburan tanah adalah :

a. Terjadinya degradasi kesuburan tanah akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.

b. Terjadinya perbaikan kesuburan tanah akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

8. Kebisingan

Prioritas dampak penting terhadap kebisingan dari kegiatan pertambangan batubara PT GBP adalah terjadinya peningkatan kebisingan lingkungan akibat dari kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk, penggalian dan pemindahan tanah penutup serta aktifitas bengkel dan genset tambang.

9. Aliran Permukaan

Prioritas dampak penting terhadap aliran permukaan dari kegiatan Pertambangan batubara PT GBP terhadap aliran permukaan adalah terjadinya gangguan aliran permukaan alami akibat dari kegiatan pembuatan jalan tambang.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 33

Page 34: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

10. Stabilitas Lahan

Prioritas dampak penting terhadap stabilitas lahan dari kegiatan pertambangan batubara PT GBP terhadap stabilitas lahan adalah terjadi gangguan terhadap stabilitas lahan akibat dari kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup serta akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

B. Komponen Biologi

Prioritas dampak penting terhadap komponen biologi dari kegiatan pertambangan batubara PT GBP meliputi dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi, satwa liar dan biota perairan.

1. Vegetasi

Prioritas dampak penting terhadap vegetasi dari kegiatan pertambangan batubara PT. GBP adalah :

a. Terjadinya degradasi vegetasi akibat dari kegiatan pembuatan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, dan pembersihan lahan tambang.

b. Terjadinya perbaikan kondisi vegetasi penutup tanah akibat dari kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

2. Biota perairan

Prioritas dampak penting terhadap biota perairan adalah munculnya gangguan biota perairan pada perairan di sekitar lokasi proyek akibat dari kegiatan pembuatan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara, pembersihan lahan, pengupasan dan pemindahan tanah pucuk, penggalian dan pemindahahn tanah penutup, penambangan batubara, pengolahan dan penimbunan batubara serta aktifitas bengkel dan genset.

3. Komponen Sosekbudkesmas

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Prioritas dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap rencana dan kelangsungan kegiatan usaha pertambangan batubara PT GBP akibat dari kegiatan sosialisasi dan Corporate Social Responsibility (CSR).

b. Proses Sosial

Prioritas dampak penting dari usaha pertambangan batubara PT GBP adalah munculnya proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat akibat dari kegiatan pembebasan lahan.

c. Kesempatan Kerja

Prioritas dampak penting dari usaha pertambangan batubara PT GBP terhadap kesempatan kerja adalah :

RUANG LINGKUP STUDI IV - 34

Page 35: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

1) Terciptanya peluang kerja akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja.

2) Hilangnya peluang kerja akibat dari kegiatan rasionalisasi tenaga kerja

d. Lapangan Usaha Masyarakat

Prioritas dampak penting terhadap lapangan usaha masyarakat dari kegiatan pertambangan batubara PT GBP adalah terciptanya peluang usaha masyarakat akibat dari kegiatan pembangunan fasilitas penunjang serta kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan.

e. Kesehatan Masyarakat

Prioritas dampak penting kesehatan masyarakat dari usaha pertambangan batubara PT GBP adalah munculnya resiko gangguan kesehatan masyarakat akibat dari kegiatan pengangkutan batubara.

f. Lalu lintas perairan

Prioritas dampak penting terhadap lalu lintas perairan dari usaha pertambangan batubara PT GBP adalah terjadinya gangguan lalu lintas pada perairan di sekitar lokasi pelabuhan akibat kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara serta demobilisasi peralatan.

g. Sumberdaya Manusia

Prioritas dampak penting terhadap sumberdaya manusia dari usaha pertambangan batubara PT GBP adalah terjadinya peningkatan mutu sumber daya manusia akibat adanya kegiatan Corporate social responsibility (CSR).

h. Fungsi Lahan

Prioritas dampak penting terhadap fungsi lahan dari usaha Pertambangan batubara PT GBP adalah terjadinya perubahan fungsi agronomis dan ekonomis serta ekologis lahan akibat dari kegiatan :

1) Pembebasan lahan

2) Pembersihan lahan tambang

3) Reklamasi dan revegetasi lahan

Secara keseluruhan alir proses pelingkupan dampak penting rencana kegiatan penambangan batubara PT. GBP dapat dilihat pada gambar berikut :

RUANG LINGKUP STUDI IV - 35

Page 36: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Gambar 4.3. Bagan Alir Pelingkupan Dampak

RUANG LINGKUP STUDI IV - 36

Page 37: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

4.1.5. Hasil Proses Pelingkupan

A. Dampak Penting Hipotetik

Berdasarkan hasil pelingkupan dampak penting hipotetik yang akan dikaji dalam ANDAL adalah sebagai berikut :

1. TAHAP PRAKONSTRUKSIa. Pembebasan Lahan

1) Terjadinya Konflik Sosial2) Perubahan Fungsi Lahan

b. Penerimaan Tenaga Kerja1) Sikap dan Persepsi Masyarakat2) Terbukanya Lapangan Kerja

2. TAHAPAN KONSTRUKSI

a. Pembangunan Jalan Tambang1) Peningkatan Laju Erosi2) Penurunan Kualitas Air3) Peningkatan Beban Sedimentasi4) Penurunan Stabilitas Lahan5) Perubahan Tata Aliran Permukaan6) Penurunan Kualitas Udara7) Gangguan Kesehatan Masyarakat

b. Pembangunan Fasilitas Penunjang1) Peningkatan Laju Erosi2) Penurunan Kualitas Air Pemukaan3) Peningkatan Beban Sedimentasi4) Terbukanya Lapangan Usaha

3. TAHAP OPERASI

a. Pembersihan Lahan dan Pengupasan Tanah Pucuk1) Degradasi Vegetasi2) Penurunan Kesuburan Tanah3) Peningkatan Laju Erosi4) Penurunan Kualitas Air Permukaan5) Peningkatan Beban Sedimentasi6) Gangguan Biota Perairan7) Perubahan Iklim Mikro

b. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup1) Peledakan

a. Peningkatan Intensitas Kebisinganb. Peningkatan Getaranc. Terbentuknya Sikap dan Persepsi Masyarakat

2) Pengupasan OBa. Penurunan Stabilitas Lahan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 37

Page 38: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

b. Perubahan Bentang Alamc. Peningkatan Laju Erosid. Penurunan Kualitas Air Permukaane. Gangguan Biota Perairanf. Peningkatan Beban Sedimentasig. Penurunan Kualitas Udarah. Gangguan Kesehatan Masyarakat

c. Penambangan Batubara1) Penurunan Kualitas Air Permukaan2) Gangguan Kesehatan Masyarakat 3) Gangguan Biota perairan

d. Pengangkutan Batubara1) Penurunan Kualitas Udara2) Peningkatan Intensitas Kebisingan3) Gangguan Kesehatan Masyarakat4) Gangguan Lalulintas Darat

e. Pencucian Batubara1) Kualitas Air2) Sedimentasi

f. Pengolahan dan Penimbunan Batubara1) Penurunan Kualitas Udara2) Penurunan Kualitas Air Permukaan

g. Pengapalan Batubara1) Kualitas Air Permukaan2) Ganguan Lalulintas Perairan3) Biota Perairan

h. Aktifitas Bengkel dan Genset1) Penurunan Kualitas Air Permukaan2) Gangguan Biota Perairan3) Gangguan Kesehatan Masyarakat4) Penurunan Kualitas Udara5) Peningkatan Intensitas Kebisingan

i. Reklamasi dan Revegetasi Lahan1) Peningkatan Vegetasi2) Perbaikan Kesuburan Tanah3) Perbaikan Stabilitas Lahan4) Terbukanya Lapangan Usaha5) Penurunan Laju Erosi6) Penurunan Sedimentasi7) Perbaikan Kualitas Air Permukaan8) Perubahan Fungsi Lahan9) Perbaikan Bentang Alam10) Perubahan Iklim Mikro

RUANG LINGKUP STUDI IV - 38

Page 39: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

j. Corporate Social Responsibility (CSR)1) Terbentuknya Sikap dan Persepsi Masyarakat2) Sumberdaya Manusia

D. TAHAPAN PASCA OPERASI

k. Rasionalisasi Tenaga kerja1) Hilangnya Lapangan Kerja

l. Penutupan Tambang1) Gangguan Lalulintas Perairan2) Pemulihan Fungsi Lahan3) Peningkatan Fasilitas Umum

4.2. LINGKUP WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN

Berdasarkan hasil pelingkupan dampak penting rencana kegiatan PT. GBP terhadap komponen lingkungan hidup, maka ditetapkan lingkup wilayah studi dan batas waktu kajian ANDAL rencana kegiatan PT. GBP sebagai berikut :

4.2.1. Lingkup wilayah studi

Lingkup wilayah studi bertitik tolak pada ruang dimana rencana kegiatan akan berlangsung yang diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administrasi yang lebih luas. Dengan memperhatikan batasan-batasan diatas serta keterbatasan lain yang dijadikan bahan pertimbangan, lingkup wilayah studi ANDAL PT. GBP adalah sebagai berikut :

A. Batas proyek.

Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan mulai dari tahap Prakonstruksi hingga pasca operasi. Berdasarkan kriteria tersebut, maka batas proyek dari rencana kegiatan PT. GBP adalah wilayah yang meliputi areal tambang (tabel 2.1.), jalan angkut, fasilitas penunjang, stockpile dan pelabuhan Manau.

B. Batas ekologis.

Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media air dan udara, dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diprakirakan akan mengalami perubahan yang mendasar. Dalam hal ini, batas ekologis akan ditentukan berdasarkan kondisi hidrologi, arah dan kecepatan angin di sekitar lokasi kegiatan. Sebagai batas ekologis untuk media udara adalah di tapak proyek PT. GBP di tambah buffer zone 100 m. Sedangkan batas ekologis untuk media air adalah daerah aliran sungai yang berada di sekitar lokasi proyek yaitu sungai Payang pada sebelah Utara, sungai Lasam, Ohong dan Kebani pada sebelah timur, serta sungai Jembor dan Nayan sebelah selatan, dan sungai Belusuh, Jelau, Kenanga serta Liram pada sebelah barat.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 39

Page 40: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

C. Batas sosial.

Batas sosial adalah ruang disekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistim dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan hal tersebut batas sosial studi ANDAL rencana kegiatan PT. GBP mencakup Tanah mea, Tebisaq, Kaliq, Sang-sang, Muhur, Muara Kelawit Kecamatan Siluq Ngurai. Gunung Bayan Kecamatan Muara pahu serta Muara Tae dan Perigiq kecamatan jempang Kabupaten Kutai Barat.

D. Batas administratif.

Batas administrasi adalah batas wilayah pemerintahan Kampung, Kecamatan dan Kabupaten Kutai Barat dimana lokasi proyek PT. GBP melakukan aktifitasnya. Secara administrasi kegiatan PT. GBP akan berlangsung di wilayah Kecamatan Jempang, Siluq Ngurai dan Muara Pahu Kabupaten Kutai Barat.

Resultante dari keempat batas wilayah di atas merupakan wilayah studi ANDAL. Gambaran mengenai batas wilayah studi ANDAL, yang sekaligus merupakan resultante dari batas proyek, ekologis, sosial dan administrasi dapat dilihat pada Peta Batas Wilayah Studi (Peta 4.1.).

4.2.3. Lingkup batas waktu kajian

Batas waktu kajian merupakan batas waktu yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam studi ANDAL rencana kegiatan PT GBP. Batas waktu tersebut disesuaikan dengan rangkaian kegiatan PT GBP mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi sampai dengan pasca operasi. Dalam kaitannya dengan studi ANDAL ini batas waktu kajian dalam kegiatan proyek PT GBP selama 9 tahun ditambah reklamasi 3 tahun.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 40

Page 41: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang terkait

ANDAL PERUBAHAN KAPASITAS PRODUKSIPERTAMBANGAN BATUBARA PT GUNUNGBAYAN PRATAMACOAL

Peta 4.1. Peta batas Wilayah Studi

RUANG LINGKUP STUDI IV - 41